PT. LAGUNA CIPTA GRIYA, Tbk.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 SEPTEMBER 2010 dan 2009 (MATA UANG INDONESIA)
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 September 2010 dan 2009
DAFTAR ISI Neraca ………………………………………………………………………………………
2- 3
Laporan Laba Rugi …………………………………………………………………………
4
Laporan Perubahan Ekuitas …………………………………………………………………
5
Laporan Arus Kas ………………………………………………………………………….
6
Catatan atas Laporan Keuangan ……………………………………………………………. Surat Pernyataan Direksi …………………………………………………………………..
*************
7 - 26 27
PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk NERACA 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)
Catatan ASET
30 September 2010 (Tidak diaudit)
30 September 2009 (Tidak diaudit)
Kas dan setara kas
3
893,407,926.98
435,381,040.94
Piutang usaha - pihak ketiga
4
1,995,910,004.55
4,048,381,900.00
Persediaan
5
82,569,457,031.08
36,352,687,933.00
Pajak dibayar dimuka
14
15,235,600.00
-
6
57,732,502,818.00
82,000,000,000.00
2g,7
25,904,404,092.55
48,642,875,128.00
Piutang hubungan istimewa
13
1,284,885,500.00
3,057,371,000.00
Asset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
8
1,568,930,332.67
1,849,679,308.84
130,833,333.33
471,000,000.00
-
1,084,463,953.00
274,739,929.41
1,253,297,424.54
172,370,306,568.56
179,195,137,688.32
Uang muka Tanah yang belum dikembangkan
Selisih lebih biaya perolehan atas aset bersih Anak Perusahaan Aktiva pajak tangguhan Aset lain-lain JUMLAH ASET
9
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk NERACA 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)
Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS
30 September 2010 (Tidak diaudit)
30 September 2009 (Tidak diaudit)
KEWAJIBAN Hutang pinjaman - pihak ketiga
10
30,843,210.00
6,101,750,000.00
Hutang usaha Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa
11
2,755,147,453.32 18,973,500.00
1,288,747,700.00
Hutang lain-lain - pihak ketiga
12
1,022,423,360.08
4,167,442,442.96
Hutang pajak
14
212,576,236.45
2,112,250,642.00
Uang muka penjualan
15
6,666,860,964.00
2,193,716,000.00
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
16
236,390,002.00
140,242,260.00
Hutang hubungan istimewa
13
2,511,673,767.00
4,483,516,522.00
13,454,888,492.85
20,487,665,566.96
JUMLAH KEWAJIBAN Hak minoritas
17
175,000,000.00
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per saham pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Modal dasar - 1.500.000.000 saham pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.407.500.000 saham pada tanggal 30 September 2009 dan 703.750.000 saham pada tanggal 30 September 2008
Tambahan Modal Disetor Saldo laba (defisit) JUMLAH EKUITAS - BERSIH
18 19
140,750,000,000.00 22,966,471,550.00 (4,801,053,474.28)
140,750,000,000.00 22,966,471,550.00 (5,183,999,428.64)
158,915,418,075.72
158,532,472,121.36
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS BERSIH
172,370,306,568.57 179,195,137,688.32 0 Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk LAPORAN LABA RUGI PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain)
Catatan PENJUALAN BERSIH
2l,20
BEBAN POKOK PENDAPATAN
2l
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Retur Barang Umum dan administrasi Jumlah Beban Usaha
30 September 2010 (Tidak diaudit) 9,402,216,243.95
30 September 2009 (Tidak diaudit) 6,876,136,900.00
(6,907,658,935.00)
(3,746,461,950.00)
2,494,557,308.95
3,129,674,950.00
2l,22 (352,777,223.00) (1,442,381,409.19) (1,795,158,632.19)
LABA (RUGI) USAHA
699,398,676.76
(521,924,829.00) (101,445,000.00) (2,485,370,138.20) (3,108,739,967.20) 20,934,982.80
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga - bersih Beban bunga Laba (rugi) atas realisasi investasi Laba (Rugi) pelepasan aset tetap Lain-lain - Bersih Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
35,505,871.23 (44,647,882.36)
29,865,124.82 (4,628,709,849.14) -
139,414,228.35 130,272,217.22
14,612,581.00 (4,584,232,143.32)
LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
829,670,893.98
(4,563,297,160.52)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Jumlah Beban Pajak Penghasilan
2n,14 (206,897,597.00) (206,897,597.00)
-
LABA (RUGI) SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN LABA (RUGI) BERSIH
622,773,296.98
622,773,296.98
(4,563,297,160.52)
(4,563,297,160.52)
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk LAPORAN ARUS KAS PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009 (dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Kontraktor dan pemasok Karyawan Kas yang digunakan untuk operasi Pembayaran beban usaha & operasi lainnya Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya Penghasilan bunga Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan (pembayaran) lainnya bersih Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap Perolehan aktiva tetap Penjualan investasi sementara Penambahan investasi pada Anak Perusahaan dan akuisisi Pinjaman Pembayaran uang muka tanah Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
30 September 2010
30 September 2009
11,054,454,500 (4,911,617,445) (727,203,845) 5,415,633,209.81 (2,075,860,137) (367,105,248) 26,788,823 (341,889,885)
4,143,287,475 (327,000,000) 3,816,287,474.66 (731,448,771) (3,465,541) 13,943,730 -
2,657,566,762.90
3,095,316,892.63
-
-
4,000,000,000.00
-
4,000,000,000.00
-
Penerimaan piutang dari pihak ketiga Penurunan (kenaikan) piutang hubungan istimewa Penambahan penyertaan modal Penambahan tambahan modal Pembayaran deviden kas Pembayaran biaya emisi Penurunan (kenaikan) hutang hubungan istimewa Kenaikan (penurunan) hutang lain-lain Pembayaran pinjaman
2,216,791,500 (316,431,334.00)
100,000,000 (83,139,400)
1,450,000,000.00 (4,012,945,018.60) (6,319,156,790.00)
(3,998,252,000.00)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
(6,981,741,642.60)
(3,981,391,400.00)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(324,174,879.70)
(886,074,507.37)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
1,217,582,807
1,321,455,548
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
893,407,927.00
435,381,040.94
-
-
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
6
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Laguna Cipta Griya Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 97 tanggal 17 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diubah berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 Juni 2004 di hadapan Notaris H.Yunardi, S.H. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-17425.HT.01.01-TH.2004 tanggal 13 Juli 2004, dan telah dimuat serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 26 November 2004 No. 95 Tambahan No. 11621/2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 126 tanggal 30 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Fathiah Helmi, S.H., sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-94989.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang real estat/pembangunan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat yang beralamat di Wisma Yakif Lt. II, Jl. Buncit Raya No. 99, Jakarta Selatan. Perusahaan beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2004. Pada saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah pembangunan perumahan Puri Krakatau Hijau dan Puri Cilegon Hijau yang berlokasi di Cilegon, Banten. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-3242/BL/2007 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 300.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham pada harga penawaran sebesar Rp 125 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2007. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-4215/BL/2008 dari Ketua BAPEPAM & LK untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham biasa atas nama sejumlah 703.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 127 per saham. Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-4215/BL/2008 dari Ketua BAPEPAM & LK untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham biasa atas nama sejumlah 703.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 127 per saham. Saham-saham dari PUT I tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2008.
7
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (Lanjutan) c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan
Tempat Kedudukan
Persentase Kepemilikan
Bidang Usaha
75%
Pengembangan Tanah Palembang
Jumlah Asset Sebelum Konsolidasi 2009
PT. Dian Sakti
Jakarta
54,872,435,822
2008 55,835,721,942
d. Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris : 1. Komisaris Utama 2. Komisaris 3. Komisaris Independen
: Agoestiar Zoebir : Ir. Setyo Maharso : Ir. Saleh Aziz
Dewan Direksi 1. Direktur Utama 2. Direktur Utama 3. Direktur Tidak Terafiliasi
: Alwi Bagir Mulachela : Komarudin : Hasan Ali Muhammad
Adapun susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Ketua Anggota
: Ir. Saleh Aziz : Puguh Susiantoro William E. Daniel
Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 31 dan 26 orang . 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan“ dan Lampiran 11 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat“. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disajikan berdasarkan nilai historis (historical cost ), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method ) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
8
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (Lanjutan) Neraca konsolidasi disajikan tanpa dikelompokkan menjadi bagian lancar dan tidak lancar (unclassified balance sheet ) sesuai dengan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat“.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan di mana Perusahaan memiliki persentase kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, di atas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan" dalam neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat dipenuhi. c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam “Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi”. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek pada efek yang nilai wajarnya telah tersedia, diukur sebesar nilai wajarnya tersebut dan dikelompokan sebagai efek “Tersedia Untuk Dijual” (available for sale ). Laba atau rugi yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersebut dicatat pada akun “Penyisihan Penurunan (Kenaikan) Nilai yang Belum Direalisasi atas Efek yang Tersedia untuk Dijual” sebagai komponen ekuitas yang disajikan secara terpisah dan tidak diakui sebagai penghasilan atau beban sampai dengan saat laba atau rugi tersebut dapat direalisasi. f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masingmasing pelanggan pada akhir tahun.
9
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) g. Persediaan dan Tanah yang Belum Dikembangkan Persediaan yang meliputi kavling tanah, bangunan rumah dalam penyelesaian serta bangunan rumah yang telah selesai dan siap dijual dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ). Biaya-biaya untuk pematangan dan pengembangan tanah termasuk beban bunga atas pinjaman yang diperoleh untuk membiayai pembelian, pematangan dan pengembangan tanah sebelum tahap penyelesaian. Biaya pinjaman dikapitalisasi sebagai bagian dari perolehan tanah. Tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk pengembangan di masa mendatang dikelompokkan sebagai “Tanah Yang Belum Dikembangkan“. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah tersebut akan dipindahkan ke akun “Persediaan“. h. Aset Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap”. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method ) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
Bangunan Peralatan dan Perabot kantor Kendaraan
Tahun 20 5 5
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaian secara prospektif, jika perlu, pada setiap akhir periode laporan keuangan konsolidasi. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasikan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akan datang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang muncul dari penghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. i. Penurunan Nilai Asset PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah aset untuk setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak bisa diperoleh kembali. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount ) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
10
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) j. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang undang-undang Ketenagakerjaan. Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, perusahaan-perusahaan diwajibkan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundangundangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK ini, perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan dan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit ”. k. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat. Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan BAPEPAM mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. l. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “Akuntansi Pengembangan Real Estat”. Berdasarkan PSAK tersebut maka: 1. Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut: a. Proses penjualan telah selesai b. Harga jual akan tertagih. c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli. d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila pada saat pengikatan jual beli seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi: a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli b. Harga jual akan tertagih. c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang. d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan. e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tersebut. Seluruh penerimaan hasil penjualan bangunan rumah dan kavling tanah yang belum memenuhi persyaratan metode akrual penuh tersebut, ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan motode deposit serta dikelompokkan sebagai akun “Uang Muka Penjualan” pada neraca konsolidasi. Sedangkan penerimaan lainnya seperti pembatalan tanda jadi, uang muka, booking fee , dan sebagainya dikelompokkan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Adminstrasi Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
11
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real Estat
Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: 1. Beban pra-perolehan tanah 2. Beban Perolehan tanah 3. Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek 4. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat 5. Beban pinjaman Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: 1. Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh 2. Kelebihan beban dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang dikomersilkan, dijual atau dialihkan dengan penjualan unit.
yang
Apabila akumulasi biaya ke proyek pengembangan lebih rendah dari realisasi pendapatan pada masa depan maka selisihnya akan dibebankan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Atas perbedaan yang terjadi Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus (Specific Identification Method ). Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Jika terjadi perubahan mendasar, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis) .
Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual. n. Pajak Penghasilan Sebelumnya, Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan“ yang mensyaratkan pengakuan aset dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aset dan kewajiban serta atas akumulasi rugi fiskal. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diperlakukan pada tanggal neraca. Pengaruh pajak dari beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aset ataupun kewajiban, disajikan dalam jumlah bersih untuk tiap-tiap entitas yang dikonsolidasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.71/2008 yang ditetapkan pada tanggal 4 November 2008, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanah dan bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final. Peraturan ini berlaku mulai tanggal 1 Januari 2009. Dengan ditetapkannya Peraturan ini, saldo aset pajak tangguhan tanggal 31 Desember 2007 tidak lagi terpulihkan, dihapusbukukan dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2008.
12
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) n. Pajak Penghasilan (Lanjutan) Perbedaan nilai ini tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak. o. Laba Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham“, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah rata–rata tertimbang saham yang beredar selama tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sejumlah 1.407.500.000 dan 1.055.625.000 saham. p. Informasi Segmen Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan dan Anak Perusahaan diwajibkan untuk menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. q. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari :
Kas Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk Deposito Berjangka pada Bank CIMB Niaga Jumlah
30 September 2010 (Tidak diaudit) 5,431,648.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 4,021,710.00
4,440,702.00 562,339,613.38 117,782,706.65 3,413,257.00 200,000,000.00
4,740,702.00 171,375,615.48 50,858,790.46 4,384,223.00 200,000,000.00
893,407,927.03
435,381,040.94
Deposito berjangka seluruhnya ditempatkan dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga tahunan yang berkisar antara 7% hingga 8% pada tahun 2010 dengan kondisi diperpanjang secara otomatis (Automated Roll Over) .
13
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) Tidak terdapat pembatasan atas penggunaan dana kas dan setara kas serta tidak ada penempatan kas dan setara kas pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari : 30 September 2010 (Tidak diaudit) Rupiah PT. Adimitra Karya Kencana Lainnya Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
3,104,305,754.55 3,104,305,754.55 (1,108,395,750.00) 1,995,910,004.55
30 September 2009 (Tidak diaudit) 2,216,791,500.00 1,831,590,400.00 4,048,381,900.00 4,048,381,900.00
Saldo piutang usaha di atas meliputi piutang yang timbul dari penjualan real estat yang dilakukan secara tunai bertahap dengan jangka waktu pembayaran yang berkisar antara 1 hingga 3 tahun. Pada tanggal 30 September 2010, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan atas hutang pinjaman dari pihak lain. 5. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari:
Kavling tanah Bangunan rumah Bangunan rumah dalam penyelesaian Sub Jumlah
30 September 2010 (Tidak diaudit) 79,778,645,425.77 250,033,360.76 2,540,778,244.56 82,569,457,031.08
30 September 2009 (Tidak diaudit) 34,454,150,433.00 236,175,000.00 1,662,362,500.00 36,352,687,933.00
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak mengasuransikan persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak signifikan Berdasarkan evaluasi manajemen mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan. 6. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH DAN LAINNYA 30 September 2010 Akun ini terdiri dari: PT. Asta Langgeng Kurnia PT. Bersama Usaha Sukses Selalu PT. Catur Mitra Persada Proyek Low Raise Apartement Lain-lain Jumlah
11,705,600,000 19,500,000,000 21,347,550,000 5,000,000,000 179,352,818 57,732,502,818
30 September 2009 28,000,000,000 22,500,000,000 31,500,000,000
82,000,000,000
14
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 6. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH DAN LAINNYA (Lanjutan) a. PT. Asta Langgeng Kurnia Berdasarkan Perjanjian Agen Pembelian dan Pematangan Tanah yang dibuat pada tanggal 6 Oktober 2008 dan telah disahkan dengan Waarmerking Notaris No. 05 Tanggal 2 April 2009 yang dibuat dihadapan Firdaus Muhammad, SH, M.Kn, Notaris di Bekasi, PT. Laguna Cipta Griya Tbk (LGCP) menunjuk PT. Asta Langgeng Kurnia (ALK) sebagai Agen Pembeli untuk membeli Property dan mematangkan tanah yang terletak di Desa Kotasari, Desa Rawa Arum dan Desa Grogol yang ketiganya berlokasi di Kecamatan Pulo Merak, Cilegon, Banten. LCGP telah membayar kepada ALK sebagai uang muka sejumlah Rp.28.000.000.000 (dua puluh delapan milyar). Pembayaran dilakukan melalui Bank Mega a/n PT. Laguna Cipta Griya Tbk No. Rek. 10230011002785. b. PT. Bersama Usaha Sukses Selalu Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) perusahaan yang dibuat pada tanggal 7 Oktober 2008 dan telah disahkan dengan Waarmerking Notaris No. 04 Tanggal 2 April 2009 yang dibuat dihadapan Firdaus Muhammad, SH, M.Kn, Notaris di Bekasi, Dona Yolanda Boestami, Devayani Saptavina dan Dono Boestami masing-masing selaku pemegang saham PT Bersama Usaha Sukses Selalu (BUSS), sepakat untuk menjual kepemilikan saham di BUSS kepada Perusahaan sebanyak 1.000 saham atau 100% kepemilikan di BUSS dengan nilai sebesar Rp 100.000.000. Selain BUSS juga akan mengalihkan hutang kepada PT Asset Pasific Investment (API) kepada Perusahaan senilai Rp 22.400.000.000. BUSS memiliki aset berupa tanah seluas 10,959 ha di Jl. Nusantara Kijang Km.13,5 Tanjung Pinang, Pulau Bintan atas nama BUSS dan 25,042 ha di pulau Siulung, Bintan Timur, Kepulauan Riau atas nama PT Duta Sahabat Abadi dan masih dalam proses balik nama ke BUSS. Transaksi pembelian saham BUSS dan pengambilalihan pinjaman API adalah sebesar 14,12% dari ekuitas, oleh karena itu transaksi ini tidak termasuk ke dalam kategori transaksi material yang membutuhkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Kep-413/BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009 perihal Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, hanya wajib melakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan No. X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Kep86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 perihal Keterbukaan Informasi Yang Harus Diumumkan Kepada Publik. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen Perusahaan belum melakukan keterbukaan informasi yang dimaksud dalam peraturan No. X.K.1. Selain itu transaksi pembelian saham BUSS mengandung unsur transaksi afiliasi dan benturan kepentingann sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Salinan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November Tahun 2009. Dimana unsur-unsur transaksi afiliasi dan benturan kepentingan dalam transaksi pembelian saham BUSS adalah Denny Boestami yang merupakan pemegang saham tidak langsung dari Perusahaan dan keluarga dari pemegang saham BUSS. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perusahaan belum melaksanakan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan Bepapam No. IX.E.1 di atas. c. PT. Catur Mitra Persada Berdasarkan Perjanjian Agen Pematangan Tanah yang dibuat pada tanggal 10 Juli 2008 antara PT Dian Sakti (DS), Anak Perusahaan dengan PT Catur Mitra Persada (CMP), DS menunjuk CMP sebagai Agen untuk Pematangan Tanah milik DS yang terletak di Desa Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang, Sumatera Selatan, dengan nilai kontrak sebesar Rp 31.500.000.000. Pada tahun 2009, CMP telah melaksanakan pematangan tanah di lahan tanah milik DS dan berdasarkan berita acara pemeriksaan pekerjaan pada tanggal 11 Desember 2009, proses pematangan lahan telah mencapai 32,23%. Berdasarkan berita acara tersebut, pada tanggal 31 Desember 2009, uang muka sebesar Rp 10.152.450.000 telah direklasifikasi menjadi bagian dari Persediaan “Tanah Yang Sedang Dikembangkan”.
15
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 6. UANG MUKA PEMBELIAN TANAH DAN LAINNYA (Lanjutan) d. PT. Proyek Low Raise Apartment Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama yang dibuat pada tanggal 16 November 2009, antara Perusahaan dengan Bapak Ibrahim Haris N Soetopo mengenai kerja sama proyek Low Raise Apartement di Cilandak Barat. Bapak Ibrahim Haris N Soetopo menyediakan tanah seluas 2.260,16 m2 di daerah Cilandak barat, dan Perusahaan akan mengurus seluruh perijinan yang diperlukan, membuat perencanaan, membangun apartemen dan memasarkannya.
Berdasarkan
perjanjian
kerjasama
ini
Perusahaan
akan
membayar
sebesar
Rp
10.000.000.000 kepada Bapak Ibrahim Haris N Soetopo atas kompensasi kerjasama ini. Pembayaran dilakukan secara bertahap, tahap pertama sebesar Rp 5.000.000.000 telah dibayarkan pada tanggal 15 Juli 2008 dan dicatat sebagai uang muka dalam neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Sisanya akan dibayarkan setelah proyek berjalan dan penjualan telah terisi. 7. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN Rincian tanah yang belum dikembangkan terdiri dari :
Pada tanggal 31 Desember 2009, akun ini merupakan tanah yang belum dikembangkan yang dimiliki oleh Perusahaan seluas 81,38 hektar, dengan rincian sebagai berikut, tanah yang belum dikembangkan yang sedang dalam proses sertifikasi atas nama Perusahaan adalah seluas 5,88 hektar dan tanah yag belum dikembangkan yang belum dalam proses sertifikasi atas nama perusahaan adalah seluas 75,50 hektar, dimana seluruh tanah belum dikembangkan tersebut terletak di Cilegon, Banten. Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah yang belum dikembangkan dan bersertifikat atas nama PT Dian Sakti, Anak Perusahaan seluas 77,16 hektar yang terletak di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Palembang Sumatera Selatan dan tanah milik Perusahaan seluas 4,16 hektar di desa Kotasari, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon direklasifikasi ke akun Persediaan "Tanah Yang Sedang Dikembangkan"
16
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 7. TANAH YANG BELUM DIKEMBANGKAN (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008 akun ini merupakan tanah yang belum dikembangkan seluas 162,70 hektar yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, dengan rincian sebagai berikut, tanah yang belum dikembangkan dan bersertifikat atas nama PT Dian Sakti, Anak Perusahaan seluas 77,16 hektar yang terletak di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Kota Pelembang Sumatera Selatan, tanah yang belum dikembangkan yang sedang dalam proses sertifikasi atas nama Perusahaan adalah seluas 5,88 hektar dan tanah yang belum dikembangkan yang belum dalam proses setifikasi atas nama Perusahaan adalah seluas 83,95 hektar. Tanah yang belum dikembangkan tersebut terletak di Cilegon, Banten, atas nama PT. Cipta Sarana Usaha seluas 5,63 hektar dan atas nama PT Cita Sarana Husada seluas 14,63 hektar, pihak hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008, Tanah yang belum dikembangkan seluas 47,67 hektar dengan nilai Rp. 14.187.318.167 dijadikan sebagai jaminan kepada Aramat Global Capital Resources Pte.Ltd .
COPY DARI ASSET TETAP
Pada tahun 2009, penjualan aset tetap berupa kendaraan kepada pihak ketiga sebesar Rp 108.413.360, dengan nilai buku sebesar Rp 145.509.375. Beban penyusutan untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 66.713.030 dan Rp 93.479.154 yang seluruhnya dialokasikan ke beban umum dan administrasi (lihat Catatan 22).
17
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 aset tetap berupa tanah dan bangunan dijadikan jaminan atas hutang kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (lihat Catatan 12). Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi aset tetap pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, manajemen berkeyakinan tidak terdapat potensi penurunan nilai atas aset tetap, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai. 9. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: Escrow accounts PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Niaga Tbk Uang Jaminan Sewa PPh.25 Biaya Emisi PUT I Biaya pra Operasi Lain-lain Jumlah
30 September 2010 (Tidak diaudit) 64,754,000.00 137,414,667.41 202,168,667.41 63,745,000.00 8,826,262.00 274,739,929.41
30 September 2009 (Tidak diaudit) 64,754,000.00 178,455,509.58 243,209,509.58 44,905,000.00 525,177,170.00 440,005,744.96 1,253,297,424.54
Escrow accounts merupakan dana yang ditempatkan pada bank-bank tertentu pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang penggunaannya dibatasi sehubungan dengan penyelesaian sertifikat hak kepemilikan pelanggan saat periode KPR berakhir. Tingkat bunga escrow accounts tersebut berkisar antara 2,64 % sampai dengan 3,36 % per tahun. 10. HUTANG PINJAMAN - PIHAK KETIGA Akun ini terdiri dari: 30 September 2010 (Tidak diaudit) Pinjaman pihak ketiga lainnya PT. Griya Sarana Akbar Jumlah
30,843,210.00 30,843,210.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 6,101,750,000.00 6,101,750,000.00
a. PT. Griya Sarana Akbar Berdasarkan Akta Perjanjian Hutang No. 199 tanggal 15 Juni 2009 dari Notaris H. Jonifa, S.H, Perusahaan memperoleh pinjaman sebesar Rp 5.500.000.000 dari PT Griya Sarana Akbar (GSA). Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar sesuai dengan tingkat bunga di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
18
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 11. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang usaha kepada para pemasok dan kontraktor yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2010 (Tidak diaudit)
30 September 2009 (Tidak diaudit)
Pihak Ketiga PT. Griya Sarana Akbar PT. Delta Emas PT. Sargani Lain-lain Sub-jumlah
1,357,326,110.00 2,755,147,453.00
1,269,774,200.00
Hubungan Istimewa PT Bangunjaya Intimas Pratama Jumlah
18,973,500.00 2,774,120,953.00
18,973,500.00 1,288,747,700.00
1,397,821,343.00
855,411,700.00 406,737,500.00 7,625,000.00
Rincian umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut : 30 September 2010
30 September 2009
Sampai dengan 6 bulan > 6 bulan
1,397,821,343.00 1,376,299,610
1,269,774,200.00 18,973,500.00
Jumlah
2,774,120,953.00
1,288,747,700.00
30 September 2010 (Tidak diaudit) 1,003,235,360.00 19,188,000.00 1,022,423,360.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 3,000,000,000.00 1,058,141,082.96 108,413,360.00 2,173,364,255.00 888,000.00 6,340,806,697.96
12. HUTANG LAIN-LAIN Rincian dari hutang lain-lain adalah sebagai berikut:
PT. Lautan Dana Sekuritas PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT. Swadharma Bhakti Sedaya Finance Muhammad Kamil Abdullah Lain-lain Jumlah
a. PT. Lautan Dana Sekuritas Pinjaman PT.Lautan Dana Sekuritas merupakan hutang Repo PT. Dian Sakti (anak perusahaan). b. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Palembang Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 08 tanggal 27 Juni 2008, PT Bank Tabungan Negara (Persero) memberikan fasilitas kredit dalam bentuk kredit KPR (Pembelian Ruko) dengan jumlah maksimum Rp 1.150.000.000. Fasilitas kredit KPR tersebut memiliki tingkat bunga pinjaman 10% per tahun dan akan jatuh tempo sampai dengan tanggal 27 Juni 2018. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan dengan tanah dan bangunan SHM No. 6925, luas bangunan/tanah 191/67,50 M2 yang terletak di Komplek Mall Palembang Square Blok R No. 10 Ilir Barat I Palembang (lihat Catatan 9). c. Muhammad Kamil Abdullah Hutang pada Bapak Muhammad Kamil Abdullah sebesar Rp. 2.173.364.255 merupakan hutang PT Dian Sakti, Anak Perusahaan yang digunakan untuk keperluan operasional Anak Perusahaan.
19
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 13. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Rincian saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: 30 September 2010 (Tidak diaudit) Piutang Hubungan istimewa PT. Citra Nusa Abadi PT. Anugrah Mustika Nusantara PT. Laguna Alam Abadi PT. Asta Langgeng Kurnia PT. Langgeng Kurnia Property Alwi Bagir Mulachela Lainnya Jumlah
1,284,885,500.00
Hutang hubungan istimewa PT. Citra Nusa Abadi Denny Boestami Jumlah
2,211,673,767.00 300,000,000.00 2,511,673,767.00
30 September 2009 (Tidak diaudit)
23,800,000.00 22,358,500.00 68,377,000.00 120,350,000.00 1,050,000,000
98,478,500.00 23,800,000.00 20,450,500.00
1,849,000,000.00 1,065,642,000.00 3,057,371,000.00
2,310,152,267.00 2,310,152,267.00
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut: 1. PT. Citra Nusa Abadi, merupakan pemegang saham utama Perusahaan pada tahun 2007 2. PT Bangunjaya Intimas Pratama, PT. Anugrah Mustika Nusantara dan PT. Laguna Alam Abadi merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan dan memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. 3. Alwi Bagir Mulachela merupakan Direktur Utama Perusahaan dan pemegang saham. 4. Denny Boestami merupakan keluarga dari pemegang saham. 14. PERPAJAKAN Pajak Dibayar Di Muka Pada tanggal 30 September 2010 dan 2009, akun ini seluruhnya merupakan pajak dibayar di muka atas Pajak Pertambahan Nilai Anak Perusahaan. Beban Pajak Penghasilan Sehubungan dengan diberlakukannya pajak final pada 1 Januari 2009 (lihat Catatan 2n), maka aset pajak tangguhan yang berkaitan dengan penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan dihapuskan.
20
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 14. PERPAJAKAN (Lanjutan) Hutang Pajak Rincian hutang pajak terdiri dari: 30 September 2010 (Tidak diaudit) Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Pasal 4 (2) Final Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Anak Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 4 (2) Final Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Sub Jumlah Jumlah
90,302.00
30 September 2009 (Tidak diaudit)
154,198,146.00 150,827.00 47,592,617.00
3,839,550.00 100,831,247.00 107,715,137.45 212,476,236.45
1,910,309,052.00 2,112,250,642.00
100,000.00
100,000.00 212,576,236.45
2,112,250,642.00
15. UANG MUKA PENJUALAN Rincian uang muka penjualan terdiri dari : 30 September 2010
30 September 2009
Uang muka PCH Uang muka Tanah Keramasan Palembang Uang muka PKH
126,548,800.00 4,500,000,000.00 2,040,312,164.00
343,477,200.00 1,850,238,800.00
Jumlah
6,666,860,964.00
2,193,716,000.00
Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan transaksi-transaksi yang timbul dari pemesanan atau penjualan unit bangunan dan kavling yang dikembangkan Perusahaan (lihat Catatan 2l). Uang muka penjualan akan diakui sebagai pendapatan setelah terjadi akad jual beli. 16. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen yaitu PT Prima Bhaksana Lestari. Sebagaimana diungkapkan dalam laporan aktuaris independen tersebut yang masing-masing bertanggal 8 Februari 2010 dan 5 Februari 2009, perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit ” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: Tingkat diskonto Tabel mortalitas Umur pensiun
10 % per tahun TM-II-99 55 tahun
21
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 16. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Analisis kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 September 2010 dan 2009 beban imbalan kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: a. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
Nilai kini kewajiban imbalan kerja Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Non Vested Keuntungan/Kerugian aktuaria yang belum diakui Nilai bersih kewajiban yang diakui dalam neraca konsolidasi
30 September 2010 (Tidak diaudit) 161,793,304.00 (13,728,625.00) 88,325,323.00
236,390,002.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 186,611,777.00 (15,605,401.00) (30,764,116.00)
171,006,376.00
b. Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut :
Saldo awal kewajiban bersih Beban periode berjalan yang diakui dalam Laporan Laba -rugi Pembayaran manfaat Saldo bersih akhir tahun
30 September 2010 (Tidak diaudit) 236,390,002.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 140,242,260.00
236,390,002.00
140,242,260.00
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2010 perusahaan tidak melakukan perhitungan estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan. 17. HAK MINORITAS Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aktiva bersih dan laba (rugi) perusahaan anak yang dikonsolidasi. 18. MODAL SAHAM Rincian susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 September 2010 dan 2009 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
22
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 18. MODAL SAHAM (Lanjutan)
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan tambahan modal disetor dari hasil penawaran umum perdana setelah dikurangi biaya emisi saham dengan perincian sebagai berikut :
Tambahan modal disetor - penawaran umum perdana Tambahan modal disetor - penawaran umum terbatas I Dikurangi : Biaya emisi saham - penawaran umum perdana Biaya emisi saham - penawaran umum terbatas I
30 September 2010 (Tidak diaudit) 7,500,000,000.00 19,001,250,000.00 26,501,250,000.00 (2,358,750,042.00) (1,176,028,408.00) 22,966,471,550.00
30 September 2009 (Tidak diaudit) 7,500,000,000.00 19,001,250,000.00 26,501,250,000.00 (2,358,750,042.00) (1,176,028,408.00) 22,966,471,550.00
20. PENDAPATAN BERSIH Akun ini merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan berdasarkan kelompok produk utama dengan rincian sebagai berikut: 30 September 2010 30 September 2009 (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) Penjualan bangunan rumah 9,016,702,470.95 6,775,329,400.00 Penjualan tanah lebih 385,513,773.00 100,807,500.00 9,402,216,243.95
6,876,136,900.00
21. BEBAN POKOK PENDAPATAN 30 September 2010 (Tidak diaudit)
30 September 2009 (Tidak diaudit)
Beban Penjualan: Kavling tanah Bangunan rumah Total Beban Penjualan
1,776,090,642.00 219,950,848.00 1,996,041,490.00
41,025,000.00 197,680,000.00 238,705,000.00
Beban produksi: Beban bahan baku Beban konstruksi /sub kontraktor Total Beban Produksi
4,911,617,445.00 4,911,617,445.00
3,507,756,950.00 3,507,756,950.00
23
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 22. BEBAN USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 30 September 2010 (Tidak diaudit) Penjualan Promosi Pemasaran Sub Jumlah Retur Barang Pembatalan Bangunan Rumah PKH Pembatalan Bangunan Rumah PCH
352,777,223.00 352,777,223.00
-
30 September 2009 (Tidak diaudit) 44,231,200.00 477,693,629.00 521,924,829.00
33,470,000.00 67,975,000.00 101,445,000.00
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Beban kantor Penyusutan Pajak dan perijinan Jamuan dan sumbangan Sewa Kantor dan pemeliharaan Lain-lain Sub Jumlah
127,299,100.00 1,442,381,409.19
1,303,606,147.20 211,845,000.00 164,478,926.00 77,110,946.00 307,500,648.00 1,900,000.00 85,997,040.00 332,931,431.00 2,485,370,138.20
Jumlah Beban Usaha
1,795,158,632.19
3,108,739,967.20
867,953,267.39 272,340,000.00 103,332,011.80 66,713,030.00 4,744,000.00
23. RUGI BERSIH PER SAHAM Rugi bersih per saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 September 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 30 September 2010 (Tidak diaudit) Laba (Rugi) Bersih Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang berjalan
Rugi Bersih per saham dasar
622,773,296.98
1,407,500,000
30 September 2009 (Tidak diaudit) (4,563,297,160.52)
1,407,500,000
0.44
(3.24)
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI Standar Akuntansi Keuangan yang telah diterbitkan ataupun dicabut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang diperkirakan terkait dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Anak Perusahaan namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi belum efektif berlaku adalah sebagai berikut : Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 a. PSAK 26 (Revisi 2008) tentang "Biaya Pinjaman". PSAK ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut
24
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI (Lanjutan) b. PSAK No.50 (Revisi 2006) tentang instumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan". PSAK ini berisi tentang persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. c. PSAK No.55 (Revisi 2006) tentang "instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran".PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, serta kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. d. Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 2 tentang "Pencabutan PSAK No.41 : Akuntansi Waran dan PSAK No.43: Akuntansi Anjak Piutang". PSAK ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK No.41 dan PSAAK No.43. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 : a. PSAK No.1 (Revisi 2009) tentang "Penyajian Laporan Keuangan". PSAK ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK No.2 (Revisi 2009) tentang "Laporan Arus Kas". PSAK ini memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK 4 (Revisi 2009)tentang "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri". PSAK ini akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d. PSAK 5 (Revisi 2009) tentang "Segmen Operasi". Menurut PSAK ini informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan dalam mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. e. PSAK 15 (Revisi 2009) tentang "Investasi Pada Entitas Asosiasi". PSAK ini menetapkan akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dan menggantikan PSAK 15 (1994) "Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi" dan PSAK 40 (1997) :Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi" f. PSAK No.25 (Revisi 2009) tentang "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan". PSAK ini menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. g. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset". PSAK ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan guna memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. h. PSAK 57 (Revisi 2009) tentang "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi". PSAK ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan guna memungkinkan para penguuna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
25
PT. LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 30 September 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam RUPIAH, kecuali dinyatakan lain) 24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI (Lanjutan) i. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 7 (Revisi 2009) tentang "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (EBK)". ISAK ini menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut. 25. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam menghasilkan produk tidak memiliki risiko dan imbalan yang berbeda, antara komponen produk yang satu dengan yang lain. Segmen Geografis Perusahaan tidak menyajikan segmen geografis karena tidak terdapat perbedaan risiko dan imbalan komponen dalam menghasilkan produk antara lingkungan (wilayah) ekonomi yang satu dengan lingkungan (wilayah) ekonomi yang lain. 26. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini, yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Oktober 2010.
26