PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI TUMBUHAN HIJAU PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PLAYEN GUNUNGKIDUL
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun oleh: ULFA NI’MA SHOLIHAH NIM: 08480002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q. S Arra‟du : 11)1
1
Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : Toha Putra, 1989),
Hal. 370
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Almamater tercinta Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
ِحمَهِ الّرَحِيْم ْ َِبسْ ِم ا للّ ِه ا لّر هلل ِ شهَدُ أَ نْ آل اِ لَه َإِال ْ َأ. َ أَلحَ مْدُ ِللّهِ رَ ّبِ ا ْلعَا لمِيهَ و َبِهِ وَسْ َتعِيهَ وَ عَلىَ أُ مُىْ رِ ا لدُ ويْاَ وَالدِيه .ُ أَمَا بَ ْعد. َص ِّل وَ سَلِّمْ عَلىَ سَ ِّي ِدنَا مُحَّمَ ٍد َو عَلىَ اَ لِ ِه َو صَحْبِهِ أَ جّْمَعِّين َ أَلّلهُ َّم. ِشهَ ُدأَن محُ َّمدًارَسُى لُ ا هلل ْ َوَأ Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Skripsi ini merupakan kajian tentang “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Tumbuhan Hijau pada Siswa Kelas V MIN Playen Gunungkidul”. Penulis menyadari bahwa proses penulisan skripsi ini tentu tidak terlepas dari adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta staf-stafnya, yang telah memberi kesempatan kepada penulis menjalani Studi Program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
2.
Dr. Istiningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
yang telah
membina
dan
membimbing penulis
untuk
menyelesaikan studi Program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
vii
3.
Eva Latipah, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah membantu kelancaran penulis dalam Program Sarjana Strata Satu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
4.
Drs. Ichsan, M.Pd., selaku Penasihat Akademik, terima kasih atas dukungan dan arahannya.
5.
Drs. Zainal Abidin, M.Pd., selaku pembimbing skripsi, yang telah meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan, serta memberikan petunjuk, bimbingan, nasihat dan motivasi yang sangat berharga bagi penulis dengan penuh keikhlasan.
6.
Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mempermudah pengumpulan bahan skripsi .
7.
Wahidin, S.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Playen, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di kelas V MIN Playen.
8.
Bapak dan Ibu guru MIN Playen, khususnya Ibu Nunuk Ismiriyani, S.Pd.I, selaku guru IPA kelas V MIN Playen yang telah membantu penulis dari awal hingga akhir, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.
9.
Seluruh siswa-siswi kelas V MIN Playen yang menjadi sumber inspirasi penulis dalam mengembangkan skripsi ini.
10. Ayahanda tercinta (Ahmad Dahlan) dan Ibunda tersayang (Robikhatu sholikhah), serta Adik-adikku (M. Farid Ma‟ruf & Elya Arina Manasikana), terima kasih atas setiap doa, pengorbanan, motivasi, kasih sayang, dan senyum yang diberikan, juga menjadi sumber inspirasi penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian.
viii
11. Guru-guru MI YAPPI Gubukrubuh dan sahabat-sahabat (A. Samsul, Farhanah Arina, Lina Puji Astuti, M. Novi Fauzi) yang selalu memberi motivasi dan menjadi teman berbagi pengalaman, semoga karir kita sukses pada akhirnya. 12. Teman-teman PGMI „08 yang selama ini belajar dan berjuang bersama di kampus fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Terima kasih untuk semua bantuan dan kerjasamanya selama ini, semoga kesuksesan menyertai kita. 13. Semua pihak yang telah berjasa atas terselesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik yang dilakukan dapat diterima di sisi Allah SWT, Amien. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 5 Desember 2012 Penulis
Ulfa Ni‟ma Sholihah NIM. 08480002
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
ii
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................
iii
SURAT PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .........................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................
vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................
vii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................
x
DAFTAR TABEL..............................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xiv
HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................
xvi
BAB I
: PENDAHULUAN ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
6
E. Penelitian yang relevan ..........................................................
7
F. Landasan Teori ................................................................. .....
10
1. Hakikat IPA ......................................................................
10
2. Pembelajaran IPA ..............................................................
12
3. Media Pembelajaran .........................................................
15
4. Lingkungan Sekolah .........................................................
19
x
BAB II :
BAB III :
5. Motivasi Belajar ................................................................
23
G. Hipotesis Tindakan .................................................................
26
H. Metode Penelitian ...................................................................
26
1. Desain Penelitian ...............................................................
26
2. Variabel Penelitian.............................................................
27
3. Instrumen Penelitian .........................................................
27
4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................
29
5. Teknik Pengumpulan Data ...............................................
32
6. Teknik Analisis Data ........................................................
33
I. Sistematika Pembahasan ........................................................
35
GAMBARAN UMUM MIN PLAYEN GUNUNGKIDUL A. Letak Geografis ......................................................................
37
B. Sejarah berdiri dan perkembangannya ...................................
38
C. Visi dan Misi .........................................................................
39
D. Struktur Organisasi .................................................................
41
E. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan .......................
43
F. Keadaan Peserta Didik ...........................................................
46
G. Keadaan Sarana dan Prasarana..............................................
48
H. Sumber Dana dan Alokasi Penggunaan .................................
54
PEMBELAJARAN IPA DI MIN PLAYEN A. Pelaksanaan Pembelajaran IPA di kelas V sebelum Menggunakan Media Berbasis Lingkungan Sekolah .............
xi
56
B. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah ..................................................................................
61
C. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah ........
71
PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................
87
B. Saran .......................................................................................
87
C. Kata Penutup ..........................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
90
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................
92
BAB IV :
SURAT-SURAT .................................................................................................. 162
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ..............................................
28
Tabel 2
: Struktur Organisasi ....................................................................
42
Tabel 3
: Keadaan Tenaga Pendidik dan Karyawan...................................
44
Tabel 4
: Keadaan Guru .............................................................................
45
Tabel 5
: Jumlah Kelas dan Jumlah Siswa .................................................
47
Tabel 6
: Jumlah Siswa Dilihat dari Mata Pencaharian Wali ....................
48
Tabel 7
: Peralatan Kantor .........................................................................
49
Tabel 8
: Alat Tulis Kantor.........................................................................
50
Tabel 9
: Peralatan Olah Raga ...................................................................
50
Tabel 10
: Peralatan Pendidikan ...................................................................
51
Tabel 11
: Perlengkapan Perpustakaan ........................................................
52
Tabel 12
: Perlengkapan Optimalisasi .........................................................
53
Tabel 13
: Perlengkapan Kesenian ..............................................................
53
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: RPP Kelas Eksperimen ...........................................................
92
Lampiran 2
: RPP Kelas Kontrol .................................................................
98
Lampiran 3
: Handout 1 ............................................................................... 103
Lampiran 4
: Handout 2 .............................................................................. 105
Lampiran 5
: Handout 3 .............................................................................. 106
Lampiran 6
: Lembar Kerja Kelompok (Pertemuan 2) ................................ 108
Lampiran 7
: Lembar Kerja Kelompok (Pertemuan 3) ................................ 110
Lampiran 8
: Daftar Nama Kelompok (Kelas Kontrol) ............................... 114
Lampiran 9
: Daftar Nama kelompok (Kelas Eksperimen) ......................... 115
Lampiran 10
: Kisi-kisi Lembar Observasi .................................................... 116
Lampiran 11
: Lembar Observasi .................................................................. 117
Lampiran 12
: Surat Pernyataan Observer ..................................................... 118
Lampiran 13
: Pedoman Wawancara ............................................................. 121
Lampiran 14
: Data Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 123
Lampiran 15
: Data Siswa Kelas Kontrol ..................................................... 124
Lampiran 16
: Angket Motivasi Belajar IPA ................................................. 125
Lampiran 17
: Isian Angket Uji Coba ............................................................ 126
Lampiran 18
: Hasil Validitas Angket Uji Coba ............................................ 127
Lampiran 19
: Hasil Reliabilitas Angket Uji Coba ........................................ 128
Lampiran 20
: Isian Angket Kelas Eksperimen (pre test) ............................. 129
Lampiran 21
: Isian Angket Kelas Kontrol (pre test) .................................. 130
xiv
Lampiran 22
: Isian Angket Kelas Eksperimen (post test) ............................ 131
Lampiran 23
: Isian Angket Kelas Kontrol (post test) ................................... 132
Lampiran 24
: Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen ................................ 133
Lampiran 25
: Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol ....................................... 134
Lampiran 26
: Hasil Uji Homogenitas ........................................................... 135
Lampiran 27
: Hasil Uji t Angket................................................................... 136
Lampiran 28
: Hasil Peningkatan Motivasi ................................................... 137
Lampiran 29
: Catatan Lapangan .................................................................. 138
Lampiran 30
: Curiculum Vitae ..................................................................... 159
xv
ABSTRAK ULFA NI‟MA SHOLIHAH. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Materi Tumbuhan Hijau pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Playen Gunungkidul: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2013. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang pada dasarnya harus berlangsung secara aktif dan menyenangkan. Akan tetapi pembelajaran IPA di kelas V MIN Payen Gunungkidul berlangsung secara monoton sehingga siswa kurang memperhatikan pembelajaran IPA yang terkesan membosankan yang berakibat pada rendahnya motivasi belajar IPA. Salah satu upaya untuk memotivasi siswa adalah dengan melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menarik, yaitu dengan menggunakan lingkungan sebagai media belajar. Pembahasan penelitian ini mengenai kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan media lingkungan sekolah, pelaksanaan pembelajaran dengan media lingkungan sekolah, serta pengaruh pembelajaran dengan media lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar IPA siswa. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui adanya pengaruh pembelajaran berbasis lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas V MIN Playen. Penelitian ini adalah penelitian dengan desain quasi eksperimen. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V MIN Playen tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan lembar observasi dan metode angket sebelum dan sesudah pembelajaran. Instrumen terlebih dulu divalidasi untuk mengetahui kesahihan dan kehandalan dalam mengukur sesuatu yang hendak diukur. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji beda (t test) dengan uji prasyarat berupa uji normalitas, diperoleh hasil bahwa sampel berdistribusi normal, dan uji homogenitas, diperoleh hasil bahwa sampel bersifat homogen. Hasil penelitian ini menunjukkan pembelajaran dengan media lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap motivasi belajar IPA siswa, ditunjukkan oleh adanya perbedaan motivasi belajar IPA yang signifikan antara siswa yang melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan sekolah dengan siswa yang melaksanakan pembelajaran tanpa berbasis lingkungan sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,001. Siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan media lingkungan sekolah memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang melaksanakan pembelajaran tanpa media lingkungan sekolah, yaitu rata-rata motivasi kelas eksperimen sebesar 26,59, sedangkan kelas kontrol hanya sebesar 24,05. Kata kunci : pembelajaran berbasis lingkungan sekolah, motivasi belajar IPA.
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan mutu pengajaran dan pembelajaran pada dunia pendidikan sekarang ini mutlak dilakukan demi mempersiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Persiapan generasi penerus bangsa yang berkualitas harus dimulai sejak pendidikan dasar di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan belajar mengajar merupakan proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. 1 Dari berbagai hasil penelitian yang berkaitan dengan proses belajar mengajar yang telah dilakukan, menyebutkan bahwa belajar seharusnya memiliki tujuan yang penuh makna, dalam hal ini sumber pembelajaran perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin, dasar proses pembelajaran harus bertumpu pada eksplorasi dan menemukan, bukan menghafal (pengulangan) rutin, hasil pembelajaran harus memunculkan pengertian (pemahaman) atau menimbulkan reaksi (jawaban) yang dapat dipahami akal.2 Oleh karena itu, prinsip dasar kegiatan belajar mengajar adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki siswa sehingga
1
E, Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007), hal.151. 2 Suprawoto. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Fisika (Yogyakarta: FMIPS UNY, 2007), hal.2
1
2
mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap fakta, konsep, prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya yang akan terlihat dalam kemampuannya untuk berfikir logis, kritis, dan kreatif. Prinsip dasar kegiatan belajar mengajar lainnya berpusat pada siswa, mengembangkan kreatifitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, mengembangkan
beragam
kemampuan
yang
bermuatan
nilai,
menyediakan pengalaman belajar yang beragam dan belajar melalui berbuat.3 Di dalam pembelajaran dan pengajaran seorang guru harus cermat dalam melihat masalah-masalah yang terjadi di kelasnya. Mencermati masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas ini sebagai titik tolak seorang guru untuk mencari, menemukan dan menerapkan solusi-solusi atas masalah tersebut dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan pengajaran. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Playen merupakan salah satu madrasah yang terdapat di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul. Pada madrasah ini masih terdapat kendala bagi tercapainya pembelajaran yang berkualitas bagi siswa dan pengajar. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah faktor yang berkaitan dengan perbedaan tingkat motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V. Hal ini dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, sebagian siswa
3
Muslich. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi, hal.71.
3
sangat aktif mengikuti pelajaran, sebagian yang lain terlihat biasa-biasa saja, sedangkan sisanya cenderung pasif. Kaitannya
dengan
motivasi
belajar,
Muhibbin
Syah
mengemukakan bahwa kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (dari luar diri siswa)4. Faktor internal dibedakan atas fisiologis; seperti kondisi badan dan psikologis; seperti tingkat kecerdasan siswa atau intelegensi, sikap, bakat, minat serta motivasi. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor sosial dan non sosial. Motivasi merupakan faktor psikologis non intelektual yang sangat mempengaruhi keinginan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Prestasi belajar yang akan diperoleh siswa dipengaruhi oleh motivasinya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Motivasi siswa akan terdorong apabila ada beberapa hal yang mempengaruhi kondisi psikisnya.5 Sebagaimana pendapat tersebut, perbedaan tingkat motivasi siswa ini dapat diatasi dengan memberikan pendekatan, metode dan media yang tepat selama mereka belajar. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar untuk digunakan sebagai alat pembelajaran atau media pembelajaran. Maksud dari pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran adalah proses pembelajaran yang menggunakan lingkungan sekolah sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2002) hal.131. 5 Ibid, hal.131-132.
4
Lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekolah atau tempat tinggal siswa yang termasuk didalamnya makhluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, dengan maksud bahwa lingkungan tersebut dapat menjadi objek pengamatan, sarana atau tempat melakukan percobaan (penyelidikan) dan sebagai tempat mendapat informasi. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran misalnya pemanfaatan batu-batuan, tanah, tumbuh-tumbuhan, keadaan alam, pasar, kondisi sosial, ekonomi dan budaya kehidupan yang berkembang di lingkungan sekolah. Selain itu materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui peristiwa serupa dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan lingkungan sekolah dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menjadikan siswa tidak hanya berkutat didalam ruang kelas saja, namun siswa diajak langsung untuk lebih mengenal lingkungan sekolah dan belajar IPA dengan melakukan pengamatan, praktek dan penelitian. Melalui penelitian siswa akan mendapat cakrawala baru yang tidak ditemukan dengan hanya membaca buku. Dikemukakan oleh Nana Sudjana dan Ahmad Rivai bahwa lingkungan sosial sekitar mempunyai banyak kelebihan, diantaranya adalah; kegiatan belajar akan lebih menarik, bahan-bahan yang dipelajari akan lebih kaya dan faktual, media yang akan dipelajari lebih beraneka ragam, dan siswa dapat memahami serta menghayati aspek-aspek kehidupan lingkungannya.
5
Berdasarkan uraian masalah diatas, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui besarnya pengaruh pemanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran terhadap upaya meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Playen
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permsalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V MIN Playen sebelum menggunakan lingkungan sekolah sebagai media belajar? 2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V MIN Playen saat menggunakan lingkungan sekolah sebagai media belajar? 3. Adakah pengaruh pembelajaran berbasis lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar ilmu pengetahuan alam pada siswa kelas V MIN Playen?
C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V MIN Playen sebelum menggunakan media berbasis lingkungan sekolah. 2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V MIN Playen saat menggunakan lingkungan sekolah sebagai media belajar. 3. Mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar ilmu pengetahuan alam pada siswa kelas V MIN Playen.
6
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu alternatif strategi yang berarti bagi perorangan ataupun institusi di bawah ini : 1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan a. Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penerapan model-model pembelajaran untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran dan hasil belajar di lingkungan. b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk penelitian selanjutnya. 2. Guru Bidang Studi c. Memberi alternatif strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menarik sebagai upaya untuk memotivasi siswa belajar. d. Dapat mendorong untuk lebih kreatif dalam menentukan dan menyusun media pembelajaran. e. Dapat digunakan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 3. Siswa a. Meningkatkan rasa saling memahami perbedaan individu, karena anggota kelompoknya terdiri dari anggota yang heterogen. b. Dapat memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi secara langsung dengan objek pengamatan. c. Membantu meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
7
4. Sekolah a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang permasalahanpermasalahan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah. b. Dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran, khususnya Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 5. Peneliti Sebagai Calon Guru Membantu memberikan pengalaman dalam penggunaan strategi dan media pembelajaran sehingga hasil yang dicapai lebih efektif dan efisien.
E. Penelitian yang Relevan Dari penelusuran yang telah dilakukan, terdapat beberapa penelitian yang relevan terhadap pembahasan yang penulis teliti. Diantaranya: 1. Skripsi yang ditulis oleh Riska Normalita
Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2010 yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika”. Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara random (acak). Kelompok eksperimen adalah kelas VII A. Kelompok ini diberi treatment (perlakuan)
8
berupa pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan dengan metode demonstrasi, sedangkan kelompok kontrol mendapat perlakuan berupa konvensional. Yaitu pembelajaran dengan menggunakan media visual yang menggunakan metode ceramah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
media
lingkungan
pada
pembelajaran
fisika
dapat
meningkatkan prestasi belajar. 2. Skripsi yang ditulis oleh Khamidah Aryani Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga tahun 2008 yang
berjudul “Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Hasil Belajar Sains pada Siswa kelas IV MIN Kebonan Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali”. Dalam penelitian ini membahas seberapa besar pemanfaatan lingkungan dalam meningkatkan prestasi belajar, aktifitas dan partisipasi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bersifat reflektif dan dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas. PTK yang digunakan menggunakan model Spiral dan Kemis dan Taggrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan pada pembelajaran sains dapat meningkatkan prestasi belajar. 3. Skripsi yang ditulis Dina Qoyyima Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga tahun 2008 yang berjudul “Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pemanfaatan Lingkungan Sosial Sekitar sebagai Media Belajar Biologi pada Sub Bab Identifikasi Makhluk Hidup (Kelas X C MAN
9
Maguwoharjo Yogyakarta, Tahun Ajaran 2007/2008)”. Dalam skripsi ini membahas pemanfaatan lingkungan sebagai upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas dengan melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media lingkungan pada pembelajaran Biologi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitianpenelitian sebelumnya adalah jenis penelitian dan objek penelitian yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Riska Normalita, yaitu penelitian yang menggunakan kelas eksperimen dan kontrol, dengan menerapkan metode demonstrasi pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol. Penelitian ini membahas peningkatan prestasi siswa. Sedangkan penelitian dalam skripsi ini memggunakan metode diskusi pada kelas eksperimen dan yang dibahas adalah motivasi belajar. Penelitian saudari Khamidah Aryani yang membahas pemanfaatan lingkungan dalam meningkatkan prestasi siswa yang menggunakan penelitian tindakan kelas. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dina Qoyyima yang juga menggunakan penelitian tindakan kelas. Pada penelitian Dina Qoyyima yang diteliti adalah motivasi dan prestasi siswa dalam mata pelajaran biologi. Sedangkan penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian eksperimen.
10
F. Landasan Teori 1. Hakikat IPA (Sains) Menurut beberapa ahli Sains (IPA) memiliki devinisi sebagai berikut 6 : Sains menurut Depdiknas adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena di alam semesta. Menurut Carin & Sund,sains adalah sebuah sistem pengetahuan tentang alam semesta melalui kumpulan data dari observasi atau eksperimen. Menurut Trianto, IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya. Jadi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan alam, baik itu benda hidup (biologis) maupun benda mati (fisis). Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat melalui dua aspek yaitu biologis dan fisis. Aspek biologis, mata pelajaran IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan berbagai fenomena pada makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan, pada dimensi ruang dan waktu. Untuk aspek fisis, IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup, mulai dari benda tak hidup yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari seperti air, tanah, udara, batuan dan logam, sampai dengan benda-benda di luar bumi 6
Dyas Ayu Anggraini, “Media Pembelajaran”,www. dyasayu.anggraeni.wordpress.com dalam www.google.co.id, 2013. diakses pada tanggal 20 Januari 2013
11
dalam susunan tata surya dan sistem galaksi di alam semesta. Lebih lanjut dinyatakan bahwa ada tiga kemampuan dalam IPA yaitu7: a. Kemampuan mengetahui yang diamati b. Kemampuan memprediksi apa yang belum diamati dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen c. Dikembangkannya sikap ilmiah. Secara singkat berarti ilmu pengetahuan ini dibutuhkan untuk mengembangkan pengertian anak tentang berbagai penjelasan peristiwa di alam dan juga memberikan kontribusi terhadap kemampuan anak di masa yang akan datang. Hakikat IPA yang dinyatakan oleh Sri Sulistyorini dapat dipandang dari segi produk, proses dan pengembangan sikap8. Artinya, belajar IPA memiliki
dimensi
proses,
dimensi
hasil
(produk)
dan
dimensi
pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi tersebut bersifat saling terkait. Ini berarti proses belajar mengajar IPA seharusnya mengandung ketiga dimensi tersebut. Kesimpulan dari beberapa definisi diatas bahwa IPA adalah sebuah proses memperoleh kebenaran tentang fakta dan fenomena alam yang meliputi aspek biologi, fisis dan khemis. Sedangkan hakikat IPA dapat dipandang sebagai sikap, proses, produk serta aplikasi
7
Dyas Ayu Anggraini, “Media Pembelajaran”,www. dyasayu.anggraeni.wordpress.com dalam www.google.co.id, 2013. diakses pada tanggal 20 Januari 2013 8 ibid
12
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari yang keseluruhannya saling terkait secara erat. 2. Pembelajaran IPA (Sains) Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. 9 Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari sains diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, dalam pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan sains perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat Madrasah Ibtidaiyah diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep sains dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.10
9
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 2005), hal. 4 Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat Jenddral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2006). Hal.108 10
13
Terdapat teori pembelajaran sains yang dikemukakan oleh para ahli, seperti proses pembelajaran sains yang didefinisikan oleh Paolo dan Marten, proses
pembelajaran
sains
adalah
mengamati,
mencoba
memahami apa yang diamati, mempergunakan pengethuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, menguji ramalan-ramalan dibawah kondisikondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.11 Selain itu Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak.
12
Menurut pandangan konstruktivis dalam proses pembelajaran IPA sebaiknya disediakan serangkaian pengalaman berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan memungkinkan terjadi interaksi sosial.13 Dengan kata lain saat proses belajar mengajar berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dengan kegiatan nyata. Dari teori-teori tesebut dapat dikatakan bahwa pendidikan sains pada dasarnya menekankan pada pemberian pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan potensi dan ketrampilan proses dalam mengenal dan memahami alam sekitarnya. Pembelajaran sains bagi siswa lebih ditekankan pada upaya melatih siswa untuk menangkap gejala dan persoalan alam dengan tetap berpegang pada kaidah-kaidah ilmiah sehingga sains diharapkan tidak hanya menghafal tetapi harus melibatkan proses atau aktivitas mental dan fisik siswa lewat pengalaman nyata. 11
Samatowa, Usman, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Indeks, 2011).
12
Ibid, hal. 2 Ibid, hal. 63
Hal. 5 13
14
Pelajaran sains disekolah dasar dapat dilakukan di luar kelas (outdoor education) dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. 14 Hal tersebut dapat diterapkan karena pembelajaran di lingkungan sekolah lebih menyenangkan dibanding guru yang hanya ceramah atau diskusi dalam kelas, sehingga siswa dapat secara konkret melihat, memegang, dan mendiskusikan objek yang sedang dipelajari. Pembelajaran sains sebaiknya dilakukan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran sains di Madrasah Ibtidaiyah menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Pembelajaran inilah yang dapat ditumbuhkan dengan media lingkungan sekolah sebagai media belajar yang dapat meningkatkan keingintahuan siswa dan ingin selalu menggali materi yang belum diketahui. Pembelajaran sains di Madrasah Ibtidaiyah juga berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat sains dalam kehidupan sehari-hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah), serta bertujuan untuk: a. Menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. b. Menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi. 14
Ibid, hal. 103
15
c. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. d. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tahun15 Ruang lingkup bahan kajian sains untuk Madrasah Ibtidaiyah meliputi aspek-aspek berikut:16 a. Makhlik hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. b. Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. 3. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa arab media adalah perantara ( )وسيلةatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.17 Sedangkan media pembelajaran dapat diartikan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.18 Dari definisi tersebut maka peran media sangat membantu sampainya materi kepada peserta 15
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains SD dan Mi, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003) hal.6-7 16 Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar... hal.110 17 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 3. 18 Akhmad Sudrajat, “Media Pembelajaran”,www.ahmadsudrajat.wordpress.com dalam www.google.co.id, 2012. diakses pada tanggal 19 Maret 2012
16
didik sehingga media mutlak diperlukan
dalam setiap proses
pembelajaran, baik dengan menggunakan media pembelajaran yang sederhana sampai penggunaan media modern yang lebih kompleks. Secara umum setidaknya terdapat dua alasan penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yakni alasan manfaat dan keadaan psikologis siswa. 19 Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran sehingga diharapkan hasil belajar yang dicapai juga akan lebih baik. Alasan kedua pemilihan media pembelajaran adalah menyangkut kondisi psikologis siswa. Seorang anak usia balita sampai remaja akan lebih mudah menerima sesuatu yang kongkrit daripada yang abstrak. Materi pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru tanpa menggunakan media pembelajaran adalah sesuatu yang abstrak diterima oleh siswa sehingga dengan penggunaan media pembelajaran maka materi yang abstrak tersebut dapat lebih dikongkritkan sehingga siswa
akan lebih
mudah memahami dan menerima pesan yang terdapat dalam materi IPA. Seiring kemajuan zaman, perkembangan media pembelajaran pun juga sangat cepat. Hingga saat ini media pembelajaran selalu dikembangkan dan diteliti demi kemajuan pendidikan sehingga tidak tertinggal oleh teknologi yang semakin maju. Dilihat dari jenisnya media pembelajaran dapat digolongkan menjadi empat kelompok besar, yaitu: 19
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,2002), hal. 2.
17
a. Media pembelajaran visual
: Grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
b. Media pembelajaran audial
: Radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
c. Media pembelajaran audiovisual
: Film dokumenter, televisi, dll
d. Media pembelajaran multimedia
: Komputer, pengalaman langsung, karya wisata, bermain peran (drama), simulasi.20
Pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan berbagai macam hal agar penggunaannya dapat efektif dan efisien. Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Akan tetapi yang perlu dipahami bahwa setiap media tidak ada yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Penggunaan berbagai media yang tepat dan penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang menarik akan semakin mempermudah sampainya pesan kepada peserta didik. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media:21 a. Kesesuaian dengan tujuan (Instructional Goals) Pemilihan media dapat dianalisis dari kajian kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu analisis juga
20
Yuhdi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), hal. 54-55. 21 Ibid, hal. 69-71.
18
bisa diarahkan pada taksonomi pendidikan, baik yang menyangkut kognitif, afektif, maupun yang psikomotorik. b. Kesesuaian dengan materi pembelajaran (Instructional Content). Pemilihan media dapat dianalisis berdasarkan kedalaman materi yang ingin dicapai. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang disampaikan. c. Kesesuaian dengan karakteristik siswa. Pemilihan media dapat dianalisis dari karakter, keadaan fisiologis, dan kuantitas siswa. d. Kesesuaian dengan teori Media dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian riset sehingga telah teruji validitasnya. e. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Pemilihan media didasarkan pada kondisi psikologis siswa. Setiap umur kronologis mempunyai kecenderungan gaya belajar sehingga hal ini juga perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media. f. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang tersedia Pemilihan media tidak bisa mengabaikan ketersediaan media ataupun kondisi yang memungkinkan untuk menggunakannya. Mustahil apabila kita memilih media yang membutuhkan tenaga listrik untuk digunakan di daerah tertinggal yang belum mendapat aliran listrik.
19
4. Lingkungan Sekolah Lingkungan merupakan media yang sangat baik untuk proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, karena siswa akan memperoleh pengetahuan langsung dari obyek atau persoalan nyata sehingga pemahaman siswa akan Ilmu Pengetahuan Alam tidak akan hilang selamalamanya. Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu. 22 Dari definisi tersebut lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar kita. Dalam arti yang luas, lingkungan merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem, yang meliputi keseluruhan faktor lingkungan, yang tertuju pada peningkatan mutu kehidupan diatas bumi ini. 23 Dari definisi tersebut lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar yang berhubungan dengan kehidupan kita, baik benda hidup maupun benda mati. Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
24
Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar bagi
keberhasilan belajar siswa, kemampuan siswa yang baik bila tidak didukung dengan lingkungan yang kondusif untuk belajar, maka akan sulit mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Bila lingkungan sudah kondusif dan mendukung untuk melakukan proses pembelajaran, maka hal 22
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2009),hal.195 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2004), hal.85 24 Hamalik, Proses..., hal. 195-196. 23
20
itu sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lingkungan memiliki faktor penting dalam pembelajaran, faktor-faktor tersebut meliputi :25 a. Lingkungan manusia atau interpersonal. b. Lingkungan sosial budaya atau kultural. c. Lingkungan biologis, yang meliputi flora dan fauna. d. Lingkungan geografis, seperti bumi, air, dan sebagainya. Lingkungan manusiawi merupakan sumber daya manusia (SDM) baik dalam jumlah maupun mutunya. Lingkungan sosial budaya merupakan sumberdaya pengetahuan,
budaya dan
(SBD)
teknologi.
yang
mencakup
Lingkungan
kebudayaan,
biologis
dan
ilmu
geografis
merupakan sumber daya alam (SDA). Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pembelajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:26 a.
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial sebagai sumber belajar yang berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan sistem nilai.
b.
Lingkungan non sosial Lingkungan non sosial berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim,
25 26
Hamalik, Kurikulum..., hal.20-21. Sudjana. Media..., hal. 212-214.
21
curah hujan, flora (tumbuhan), fauna (hewan), sumber daya sosial (sosial, hutan, tanah, batu-batuan, dan lain-lain. c. Lingkungan Buatan Di lingkungan sosial yang sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik. Banyak keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran. Keuntungan tersebut antara lain:27 a. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan daripada siswa duduk berjam-jam , sehingga motivasi siswa lebih tinggi. b. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami. c. Bahan-bahan yang akan dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat. d. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain. e. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan buatan, dan lain-lain. f. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan disekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan. Memanfaatkan lingkungan sebagai media belajar, yaitu :28
27
Sudjana, Media ..., hal.208-209. Learning Center Community, Lingkungan Sebagai Sumber dan Media Pembelajaran,http://ekohs.wordpress.com/2012/04/01/lingkungan-sebagai-sumber-dan-mediapembelajaran, diakses pada tanggal 04 April 2012. 28
22
a. b. c.
d.
e.
f.
Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning). Pelajaran lebih aplikatif, materi belajar yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan media lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas (didesain). Dengan media lingkungan, siswa akan memperoleh pengetahuan
langsung dari obyek nyata dengan kegiatan belajar yang lebih menarik, lebih hemat, bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya dan beraneka ragam, sehingga pemahaman siswa terhadap ilmu pengetahuan alam tidak akan hilang selama-lamanya.
5. Motivasi Belajar Pengertian motivasi menurut Hamzah B Uno adalah kekuatan baik dalam diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. 29 Menurut Oemar Hamalik, motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai 29
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.1
23
tujuan. 30 Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu prubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan berlanjut pada gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian melakukan sesuatu.
Oleh
karena itu di dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan seseorang terhadap sesuatu.
31
Motivasi dilihat dari sumber yang
menimbulkannya dibedakan menjadi dua macam, yakni: a. Motivasi intrinsik, yakni dorongan yang berasal dari dalam dirinya, pada umumnya dikarenakan kesadaran akan pentingnya sesuatu yang sesuai dengan kebutuhannya. b. Motivasi ekstrinsik, yakni dorongan yang berasal dari luar dirinya baik berasal dari teman sejawatnya maupun dari lingkungan sekitarnya, serta faktor instrumental, seperti kurikulum, tempat, waktu, peralatan belajar, dan lain-lain. Kebanyakan pengajar menginginkan kelas yang penuh dengan siswa yang memiliki motivasi intrinsik. Tetapi kenyataannya seringkali tidak demikian. Karena itu pengajar harus menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi siswa, membangkitkan minatnya, menarik dan memperhatikan perhatiannya, mengusahakan agar siswa mau mempelajari materi pelajaran.
30
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hal. 156. 31 Hamzah B. Uno, Teori..., hal. 4.
24
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa saat melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dalam hal:32 a. Minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. b. Semangat siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. c. Tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. d. Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru. e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Dari berbagai teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli, terdapat motivasi yang didasarkan atas dasar dorongan dan pencapaian kepuasan dan ada juga yang berdasarkan pada asas kebutuhan. Motivasi yang berdasar atas asas kebutuhan inilah yang saat ini lebih diminati.33 Motivasi yang didasarkan pada asas kebutuhan sesuai dengan teori kebutuhan (need asesment) yang dikemukakan oleh Abraham Maslow, yakni meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan tentram, kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan dan penghormatan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Beberapa
teknik
motivasi
yang
dapat
dilakukan
dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut:34 a. Pernyataan penghargaan secara verbal. Pernyataan seperti “bagus sekali”, “hebat”, “pintar” merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan motif belajar siswa. Selain itu pernyataan verbal 32
Nana Sudjana, Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005) hal. 61 33 Ibid, hal. 5 34 Ibid, hal. 34-37
25
b.
c.
d. e. f. g. h. i. j. k. l.
mengandung makna interaksi langsung antara siswa dan guru sehingga merupakan suatu persetujuan atau pengakuan sosial. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan. Pengetahuan siswa atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan merupakan cara untuk meningkatkan motif belajar siswa. Menimbulkan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan dari konflik konseptual yang membuat siswa merasa penasaran sehingga siswa berusaha keras untuk memecahkannya. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa. Menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar. Menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemampuannya di depan umum. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. Membuat suasana persaingan sehat diantara para siswa. Adapun prinsip-prinsip dalam motivasi antara lain:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman. b. Para siswa mempunyai kebutuhan psikologis yang bersifat dasar yang perlu mendapatkan kepuasan. c. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang berasal dari luar. d. Tingkah laku yang sesuai dengan keinginan perlu dilakukan penguatan (reinforcement) e. Motivasi mudah menjalar ke orang lain. f. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi belajar. g. Tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk melaksanakannya dari pada tugas yang dilaksakan dari luar. h. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar. i. Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk memelihara minat siswa. j. Minat khusus yang dimiliki siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran. k. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa lamban ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai, karena adanya perbedaan tingkan pengetahuan. l. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa belajar lebih baik.
26
m. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar dan mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada hal lain. n. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar. o. Masing masing siswa mempuyai kadar emosi yang berbeda satu dengan yang lainnya. p. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. q. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreatifitas. G. Hipotesis Berdasarkan permasalahan yang ada maka dapat diambil hipotesis tindakan sebagai berikut: “Apabila guru memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran IPA, maka berpengaruh positif terhadap motivasi belajar IPA di kelas V MIN Playen Gunungkidul”
H. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
Quasi
Eksperimental
(eksperimen semu). Ciri utamanya adalah tidak adanya penugasan random melainkan menggunakan kelompok subjek yang telah ada. Desain yang digunakan adalah desain kelompok kontrol non ekuivalen yang pada dasarnya kerangkanya sama dengan desain eksperimen sejati pre-test posttest group yaitu adanya penugasan secara random, dengan pola sebagai berikut.
27
I. O1 X O2 II. O1 X O2 Keterangan: I
: Kelas eksperimen
II
: Kelas kontrol
O1
: Pre-test
O2
: Post-test
X1 X2 : Perlakuan Dalam desain ini terdapat dua kelas, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas control. Kemudian diberi post-test diakhir pembelajaran. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O2 – O1). 2.
Variabel Penelitian a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar. b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar IPA siswa.
3.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.35 Pada penelitian ini instrumen yang akan digunakan diantaranya adalah lembar observasi dan angket.
35
Suharsimi Arikunto, Prosedur..., hal. 136.
28
a. Lembar Observasi Lembar
observasi
digunakan
untuk
mengetahui
keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas guru maupun siswa selama proses pembelajaran IPA. b. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 36 Angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa selama melakukan pembelajaran dengan pemanfaatan media berbasis lingkungan. Dalam hal ini angket terdiri dari dua macam yaitu angket untuk mengetahui motivasi siswa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
pembelajaran
IPA
dengan
menggunakan
media
lingkungan. Angket dikonsultasikan dengan dosen pembimbing agar item-item soal dalam angket tidak menyimpang dari variabel yang diteliti. Angket ini berupa pernyataan siswa mengenai motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung atau respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
36
Sugiyono, Metode..., hal. 199
29
Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar adalah sebagai berikut: Tabel 1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar No Indikator* No. Angket Jumlah 1 Aktif mengikuti kegiatan 8,9,10 3 dengan senang dan bersemangat 2 Keinginan kuat untuk 4,6,11,12 4 maju 3 Perhatian terhadap 1,2,3 3 pembelajaran IPA 4 Berusaha dan bekerja 5,7 2 dengan sebaik-baiknya Jumlah 12 12 Ket*: Diambil dari karakteristik siswa yang mempunyai motivasi belajar menurut Hamzah B Uno 4. Validitas dan Reliabilitas Instrumen a. Uji Validitas Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur.37 Sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang dapat digunakan untuk mendapat data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengukuran validitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Teknik ini bertujuan untuk menguji apakah tiap item atau butir pernyataan benar-benar mampu mengungkap faktor yang diukur atau konsistensi internal dari tiap item alat ukur dalam mengukur suatu faktor.
37
Mudjijo, Tes Hasil Belajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 40
30
Nilai korelasi yang diperoleh (nilai korelasi per item dengan total item yang diperoleh setelah dikorelasikan secara statistik per individu) lalu dibandingkan dengan tabel nilai korelasi (r) Product Moment untuk mengetahui apakah nilai korelasi yang diperoleh signifikan atau tidak. Jika indeks nilai yang diperoleh dari perhitungan tersebut memiliki nilai yang lebih besar dari nilai tabel korelasi maka item itu dinyatakan valid demikian juga sebaliknya. Rumus yang digunakan dalam mencari kesahihan butir adalah korelasi Product Moment dari Karl Pearson yaitu:38 Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS. ∑ √{
∑
∑ ∑
(∑ ) } { ∑
(∑ ) }
Keterangan:
N = banyaknya subjek
= banyaknya skor tiap item soal = banyaknya skor total b. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai bila instrumen tersebut digunakan untuk 38
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 206.
31
mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama 39 . Untuk menguji kehandalan soal dilakukan uji reliabilitas yaitu dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
40
Dalam penelitian ini uji reliabilitas akan
dilakukan dengan bantuan program SPSS.
[
][
∑
]
Keterangan: r = koefisien reliabilitas instrumen (Cronbach Alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ total varians
Nilai-nilai untuk menguji reliabilitas berasal dari skor-skor item angket yang valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan dalam pengujian reliabilitas. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh lebih besar dari 0,5041. Ada pendapat lain yang mengemukakan baik buruknya reliabilitas instrumen dapat dikonsultasikan dengan nilai rtabel. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan taraf signifikansi 5% dengan interpretasi bahwa instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh lebih besar dari 0,50. 39
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitan Kwantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press), hal.230 40 http://www.azuarjuliandi.com, diakses tanggal 05 Mei 2012 41 Ibnu Hajar, Dasar..., hal.241
32
5. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis mengusahakan semaksimal mungkin menghimpun data yang lengkap, tepat, dan valid. Untuk itu metode yang digunakan adalah sebagai berikut: a.
Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena yang diteliti atau diselidiki.42 Jenis observasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah obeservasi nonpartisipatif, yakni peneliti mengamati dan terlibat secara langsung akan tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar. 43 Metode ini digunakan untuk mendapatkan data awal/preriset, yakni untuk mengetahui keadaan kelas sebelum diadakan penelitian.
b. Wawancara Metode wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga
sendiri
suaranya.
44
Metode
ini
digunakan
untuk
mendapatkan data mengenai kondisi riil siswa yang didapatkan melalui
wawancara
dengan
guru
mata
pelajaran,
sejarah
perkembangan sekolah, identitas sekolah melalui wawancara 42
Sugiyono, metode..., hal. 220. Sugiyono, metode..., hal. 220. 44 Sutrisno Hadi, Metodologi, jilid II cet. Ke-XII, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1982), hal. 192. 43
33
kepada kepala sekolah, serta tanggapan siswa terhadap penggunaan lingkungan dalam belajar. c. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya.
45
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data
pelengkap seperti kelengkapan sekolah dan gambar proses belajar mengajar di kelas. d. Catatan Lapangan `Catatan lapangan merupakan catatan tentang kesan-kesan dan penafsiran peneliti terhadap segala sesuatu yang terjadi selama penelitian
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran nyata. 46
Catatan lapangan ini
digunakan untuk
mendapatkan data
pelaksanaan kegiatan. 6. Teknik Analisis Data Setelah melakukan pengumpulan data dengan lengkap, selanjutnya peneliti berusaha menyusun dan mengumpulkan data untuk dianalisis dan sebagai jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan. Setelah dikelompokkan selanjutnya data dianalisis agar data tersebut mempunyai arti dan dapat ditarik kesimpulan. Teknik analisis data yang yang dipakai dalam penelitian eksperimen ini adalah teknik analisis data uji t dengan data yang 45 46
55.
Suharsimi Arikunto, Prosedur ..., hal 128. Muhammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung, CV Wacana Prima, 2008), hal.
34
diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat pencapaian motivasi antara kelas eksperimen yang diberikan treatment atau perlakuan dan kelas kontrol yang tidak diberi treatment atau perlakuan. Rumus uji t adalah sebagai berikut:47
√
∑ )
Keterangan : Md = mean dari perbedaan pre-test dan post-test Xd = Deviasi masing-masing subjek ∑ N = subjek pada sampel Db = N-1 t = nilai hitung yang dicari
Untuk analisis data dengan uji t dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi 5%. Dalam penelitian ini, uji t akan dilakukan dengan bantuan program SPSS.
Keterangan : F = koefisien F variansi terbesar
47
Gunardi, Diktat Kuliah Metode Statistik, (Yogyakarta: Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, 1999), hal.114
35
I. Sistematika Pembahasan Untuk memberikan kemudahan mengenai gambaran umum skripsi, maka peneliti perlu mengemukakan sistematika penulisan skripsi. Penyusunan skripsi ini terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan skripsi, halaman surat pernyataan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, halaman abstrak. Bagian inti berisi uraian penelitian dari bab pendahuluan sampai bab penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu kesatuan. Pada skripsi ini penulis menuangkan hasil penelitian ke dalam empat bab. Tiap-tiap bab terdapat sub bab yang menjelaskan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan. Bab I dalam skripsi ini berisi gambaran umum penulisan skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, hipotesis tindakan, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II berisi gambaran umum tentang MIN Playen. Pembahasan pada bab ini difokuskan pada letak geografis, sejarah berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan guru dan karyawan, keadaan peserta didik dan sarana prasarana yang ada di MIN Playen. Berbagai gambaran tersebut dikemukakan sebagai latar belakang tempat pelaksanaan penelitian.
36
Pembahasan pada bab III adalah mengenai hasil penelitian yang terdiri dari tiga sub bab. Sub bab pertama mendeskripsikan pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian tindakan sebagai langkah awal untuk mengetahui dan merencanakan
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan.
Sub
bab
kedua
mendeskripsikan proses pembelajaran dengan memanfaatkan media berbasis lingkungan sekolah. Sub bab ketiga mengenai analisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan pembelajaranan dengan pemanfaatan lingkungan. Penulisan skripsi dilanjutkan ke dalam bab IV yang disebut bab penutup. Bab IV memuat simpulan saran-saran, dan kata penutup. Bagian akhir dari penulisan skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran yang terkait dengan penelitian.
87
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1.
Metode pembelajaran IPA yang digunakan lebih banyak menggunakan metode ceramah. Media yang digunakan adalah buku paket dan papan tulis sehingga siswa merasa bosan yang mengakibatkan motivasi belajar rendah.
2. Siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran IPA di lingkungan sekolah dan berantusias dalam melaksanakan tugas dari guru. 3. Terdapat pengaruh yang positif pada siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan media lingkungan sekolah, hal itu ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata motivasi kelas eksperimen sebesar 2,00 sedangkan kelas kontrol sebesar 0,79. B. Saran Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah peneliti lakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MIN Playen Gunungkidul pada pelajaran IPA materi tumbuhan hijau, maka pembelajaran berbasis lingkungan sekolah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran semakin baik, yaitu siswa aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran sehingga kondisi kelas menjadi lebih kondusif. Akan tetapi 87
88
dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran peneliti menyadari masih banyak kekurangan yang memerlukan perbaikan maupun saran bagi pembelajaran selanjutnya. Saran-saran tersebut sebagai berikut: 1. Kepada Guru Kelas V Guru hendaknya lebih inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Penerapan
metode
pembelajaran
dan
media
yang
tepat
dapat
memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan. 2. Kepada Kepala Madrasah Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode yang tepat, tak terkecuali penerapan pembelajaran berbasis lingkungan sekolah dalam pembelajaran IPA. 3. Kepada Madrasah Madrasah hendaknya mengusahakan media pembelajaran, sarana dan prasarana serta fasilitas yang memadai guna menunjang proses pembelajaran yang lebih baik. C. Kata Penutup Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencukupi kebutuhan kita dan melimpahkan rahmat, hidayah, inayah, serta kekuatan sehingga peneliti mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1. Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini baik secara pemilihan bahasa maupun bobot keilmuannya masih terdapat banyak kekurangan. Besar harapan kami atas saran, masukan, serta kritikan demi
89
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi peneliti, pembaca, maupun dunia pendidikan pada umumnya. Amiin.
90
DAFTAR PUSTAKA Agama RI, Departemen, 1989. Al-qur’an dan terjemahnya, Semarang: Toha Putra. Arikunto, Suharsimi, dkk, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, cet. IV. _________ , 2002. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Renika Cipta Arsyad, Azhar, 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asrori, Mohammad, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima. Dyas Ayu Anggraini, 2013, Media Pembelajaran, www.dyasayu.anggraeni.wordpress.com diakses pada tanggal 20 Januari 2013 Gunardi, 1999.Diktat Kuliah Metode Statistik, Yogyakarta: Fakultas MTK dan IPA UGM. Hadi, Sutrisno, 1982. Metodologi Research, jilid II cet. Ke-XII, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. Hajar, Ibnu, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: PT. Rajawali Press Hamalik, Oemar, 2004. Aksara.
Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Mel Silberman, 2003. Active Learning. 101 Strategies To Teaching Subjeck. Ter. Sarjuli, dkk, Singapor: Allyn And Bacon. Mudjidjo, 1995. Tes Hasil Belajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Muhibbin Syah, 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Mulyasa, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Munadi,Yuhdi, 2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press.
91
Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Samatowa, Usman, 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Indeks. Sudijono, Anas, 2011. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana, N, dan Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo Sudjana, Nana, 2005. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudrajat, Akhmad, Media Pembelajaran, www.ahmadsudrajat.wordpress. com diakses pada tanggal 19 Maret 2012 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008. Suprawoto, 2007. Dasar-dasar Yogyakarta: FMIPS UNY.
dan
Proses
Pembelajaran
Fisika,
Tim Penyususn, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UUP UNY, 1995. Uno, Hamzah B, 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya; Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Uzer, 2005. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
92
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu Metode
: : : : : :
MIN PLAYEN Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) V/ 1 Tumbuhan Hijau 6 x 35 menit (3 x pertemuan) Diskusi
A. Standar Kompetensi : 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan B. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
C. Indikator
Menyebutkan proses tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan
D. Tujuan Pembelajaran
:
:
Siswa mampu menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri. Siswa dapat menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan.
E. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Kerja sama Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
F. Materi Pembelajaran
Tumbuhan Hijau - Proses tumbuhan hijau membuat makanan - Makanan hasil fotosintesis disimpan sebagai makanan cadangan - Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan manusia
93
G. Sumber Belajar
SAINS SD Kelas V, Haryanto, Erlangga, Jakarta, 2004
H. Media Belajar
Lingkungan sekolah Lembar tugas
I. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-1 1.
Kegiatan Pendahuluan
2.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan (10 menit) membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Guru : hay... Siswa : hellow.. Guru : hay.. hay.. Siswa : hellow.. hellow.. Guru : hay.. hay.. Siswa : yes! yes! Apersepsi : mengingatkan pelajaran yang lalu Pretest: Tumbuhan apa saja yang ada di sekitar kalian? Bagaimana tumbuh-tumbuhan bisa hidup? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Kegiatan Inti a. Eksplorasi (50 menit) Guru memberikan sedikit penjelasan tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan. Siswa membuat catatan yang berkaitan dengan cara tumbuhan hijau membuat makanan Siswa menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan cara tumbuhan hijau membuat makanan
3.
b. Elaborasi Siswa membentuk kelompok masing-masing tiga orang Siswa pergi ke lingkungan sekolah Bersama guru perwakilan siswa memperagakan proses fotosintesis Siswa diberi tugas merangkum praktek fotosintesis yang diperagakan Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya
94
4.
5.
c. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
Penutup
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran (10 menit) Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah Pekerjaan Rumah
Pertemuan ke-2 1.
Kegiatan Pendahuluan
2.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan (10 menit) membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya Pre test: Siapa yang dirumah memiliki pohon pepaya? Siapa yang dirumah memilki pohon singkong? Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan Inti a. Eksplorasi
Guru memberikan sedikit penjelasan tentang makanan hasil fotosintesis disimpan sebagai makanan cadangan. Siswa menyebutkan tumbuh-tumbuhan yang mereka ketahui berdasarkan tempat mnyimpan cadangan makanannya Siswa membuat catatan berkaitan dengan hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai makanan cadangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas b. Elaborasi Siswa secara berkelompok diberi tugas Siswa secara berkelompok pergi ke lingkungan sekolah untuk mengamati tumbuh-tumbuhan Siswa secara berkelompok mendiskusikan tumbuhan berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanan Siswa kembali keruang kelas Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya kepada kelompok lain c. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang
(50 menit)
95
3.
belum jelas Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
Penutup
(10 menit)
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Pertemuan ke-3 1.
Kegiatan Pendahuluan
4.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan (10 menit) membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya Pre test: Coba sebutkan daun apa saja yang bisa kita manfaatkan sebagai sayuran? Sebutkan buah-buahan disekitar kita yang bisa kita makan? Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan Inti d. Eksplorasi
Guru memberikan sedikit penjelasan tentang bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa menyebutkan bagian tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa membuat catatan berkaitan dengan bagian tumbuhtumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas e. Elaborasi Siswa secara berkelompok diberi tugas Siswa secara berkelompok pergi ke lingkungan sekolah untuk mengamati tumbuh-tumbuhan Siswa secara berkelompok mendiskusikan tumbuhan berdasarkan bagian tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa duduk berkelompok di lingkingan sekolah Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya kepada kelompok lain f. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa
(50 menit)
96
5.
yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
10 (menit)
Penutup Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
J. Penilaian: Indikator Pencapaian Teknik Kompetensi Penilaian o Mengidentifikasi Tugas bagian tumbuhan yang Individu digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanannya. o Menjelaskan pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi. o Memprediksi yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
Bentuk Instrumen Laporan Uraian Objektif
Instrumen/ Soal o Sebutkanlah bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanannya. o Jelaskanlah pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi. o apa yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
97
Mengetahui, Kepala MIN Playen
Playen, 1 September 2012 Guru Mapel IPA
WAHIDIN, S.Ag.MA NIP : 19681007 199703 1 001
NUNUK ISMIRIYANI, S.Pd NIP : 197709032002122003
98
LAMPIRAN 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu Metode
: : : : : :
MIN PLAYEN Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) V/ 1 Tumbuhan Hijau 6 x 35 menit (3 x pertemuan) Ceramah
K. Standar Kompetensi : 2. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan L. Kompetensi Dasar 2.1 Mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan
M. Indikator
Menyebutkan proses tumbuhan hijau membuat makanan Menyebutkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan
N. Tujuan Pembelajaran
:
:
Siswa mampu menjelaskan proses tumbuhan hijau membuat makanannya sendiri. Siswa dapat menunjukkan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan.
O. Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Kerja sama Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)
P. Materi Pembelajaran
99
Tumbuhan Hijau - Proses tumbuhan hijau membuat makanan - Makanan hasil fotosintesis disimpan sebagai makanan cadangan - Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan manusia
Q. Sumber Belajar
SAINS SD Kelas V, Haryanto, Erlangga, Jakarta, 2004
R. Media Belajar
Buku Paket Lembar tugas
S. Rincian Kegiatan Pembelajaran Siswa Pertemuan ke-1 6.
Kegiatan Pendahuluan
7.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Guru : hay... Siswa : hellow.. Guru : hay.. hay.. Siswa : hellow.. hellow.. Guru : hay.. hay.. Siswa : yes! yes! Apersepsi : mengingatkan pelajaran yang lalu Pretest: Tumbuhan apa saja yang ada di sekitar kalian? Bagaimana tumbuh-tumbuhan bisa hidup? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
(5 menit)
Kegiatan Inti d. Eksplorasi (50 menit) Guru memberikan penjelasan tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan. Guru mendikte siswa tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan Siswa membuat catatan yang berkaitan dengan cara tumbuhan hijau membuat makanan
8.
e. Elaborasi Siswa membentuk kelompok masing-masing tiga orang Siswa dengan didampingi guru bertanya jawab antar kelompok tentang materi yang telah disampaikan
100
9.
f.
10.
Penutup
Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran (5 menit) Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Pertemuan ke-2 6.
Kegiatan Pendahuluan
7.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan (5 menit) membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya Pre test: Siapa yang dirumah memiliki pohon pepaya? Siapa yang dirumah memilki pohon singkong? Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan Inti g. Eksplorasi
(50 menit)
Guru memberikan sedikit penjelasan tentang makanan hasil fotosintesis disimpan sebagai makanan cadangan. Siswa menyebutkan tumbuh-tumbuhan yang mereka ketahui berdasarkan tempat mnyimpan cadangan makanannya Siswa membuat catatan berkaitan dengan hasil fotosintesis disimpan tumbuhan sebagai makanan cadangan Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas h. Elaborasi Siswa membentuk kelompok masing-masing tiga orang Siswa secara berkelompok diberi tugas Siswa secara berkelompok mendiskusikan tumbuhan berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanan Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya kepada kelompok lain i. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
8.
Penutup
5 (menit)
101
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran Guru memberi tugas pada siswa untuk membawa contoh tumbuhan yang bagian tubuhnya dapat dimanfaatkan oleh manusia Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
Pertemuan ke-3 1.
Kegiatan Pendahuluan
9.
Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan (5 menit) membaca basmallah secara bersama-sama. Guru membangkitan motivasi siswa Apersepsi : menanyakan materi pertemuan sebelumnya Pre test: Coba sebutkan daun apa saja yang bisa kita manfaatkan sebagai sayuran? Sebutkan buah-buahan disekitar kita yang bisa kita makan? Menyampaikan Indikator Pencapaian Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan Inti j. Eksplorasi
Guru memberikan sedikit penjelasan tentang bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa menyebutkan bagian tumbuh-tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa membuat catatan berkaitan dengan bagian tumbuhtumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas k. Elaborasi Siswa berkelompok sesuai kelompok pada pertemuan sebelumnya Siswa secara berkelompok diberi tugas Siswa diberi tugas untuk menganalisa tumbuhan yang mereka bawa berdasarkan bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya kepada kelompok lain l. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan dan melengkapi pendapat siswa yang masih kurang tepat Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas
(50 menit)
102
10.
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran
5 (menit)
Penutup Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran Guru memberi motivasi siswa untuk selalu cinta lingkungan Guru dan siswa menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah
T. Penilaian: Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
o Mengidentifikasi Tugas bagian tumbuhan yang Individu digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanannya. o Menjelaskan pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi. o Memprediksi yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
Bentuk Instrumen Laporan Uraian Objektif
Instrumen/ Soal o Sebutkanlah bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan untuk makanannya. o Jelaskanlah pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi. o apa yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.
Mengetahui, Kepala MIN Playen
Playen, 5 September 2012 Guru Mapel IPA
WAHIDIN, S.Ag. MA NIP : 19681007 199703 1 001
NUNUK ISMIRIYANI, S.Pd NIP : 197709032002122003
103
LAMPIRAN 3 HAND OUT 1 PEMBUATAN MAKANAN PADA TUMBUHAN HIJAU Untuk membuat makanan, tumbuhan hijau memerlukan bahan-bahan. Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah air dan karbondioksida. Air tanah mengandung berbagai zat hara yang membantu menyuburkan tumbuhan. Tumbuhan mengambil air tersebut dengan cara mnyerapnya dari dalam tanah. Bagian tubuh tumbuhan yang bertugas untuk menyerapnya adalah akar, khususnya rambut akar. Rambut akar mempunyai bentuk halus sehingga mudah menyusup ke dalam sela-sela tanah. Air yang diserap oleh rambut akar masuk ke batang melalui pembuluh kayu. Kemudian, air yang mengandung zat hara ini disebarkan kesemua bagian tumbuhan, seperti ranting dan daun. Karbon dioksida masuk kedalam tubuh tumbuhan melalui stomata dan lentisel. Stomata adalah lubang-lubang kecil yang terdapat pada permukaan daun bagian bawah. Lentisel adalah lubang-lubang kecil yang terdapat di batang. Pembuatan makan terjadi pada daun yang banyak mengandung klorofil. Untuk membuat makanan, tumbuhan memerlukan cahaya sebagai sumber tenaga atau energi. Energi cahaya yang mengenai daun diserap oleh klorofil. Energi tersebut digunakan oleh klorofil untuk mengubah air dan karbon dioksida menjadi karbohidrat dan oksigen. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan dengan bantuan cahaya disebut fotosintesis. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut. Air + Karbon dioksida (cahaya+klorofil) karbohidrat + oksigen Cahaya yang dapat memberikan energi terbesar dalam fotodintesis adalah cahaya matahari, sehingga fotosintesis terjadi pada siang hari. Cahaya lampu juga
104
dapat memberi energi pada proses fotosintesis. Akan tetapi cahaya matahari jauh lebih besar dari pada energi matahari. Pada percobaan sebagian daun di tutup dengan kertas hitam (karbon) sehingga tidak menerima cahaya matahari. Setelah beberpa jam, kertas dibuka. Kemudian daun direbus dalam air mendidih. Daun yang telah layu itu dimasukkan kedalam tabung yang berisi alkohol. Daun dalam tabung kemudian direndam dalam air panas, daun dikeluarkan dari alkohol dan dimasukkan kembaki ke air panas. Setelah itu daun diangkat, kemudian seluruh permukaan daun ditetesi dengan larutan lugol atau iodin. Larutan ini akan mengubah warna bahan yang mengandung karbohidrat (zat tepung) menjadi berwarna hitam. Ternyata daun yng terbuka berubah wana menjadi hitam. Berarti pada bagian itu dihasilkan karbohidrat. Sementara itu bagian yang ditutup kertas karbon tidak berubah menjadi hitam. Berarti pada bagian itu tidak dihasilkan kabohidrat. Hasil fotosintesis adalah makanan yang berupa karbohidrat. Makanan tersebut diedarkan keseluruh bagian tubuh tumbuhan. Makanan digunakan misalnya untuk tumbuh, berkembang biak, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan, Hasil lain dari fotosintesis yang berupa oksigen dikeluarkan ke udara sehingga udara banyak mengandung oksigen. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen yang selalu dibutuhkan oleh manusia dan hewan untuk bernafas.
105
LAMPIRAN 4 HAND OUT 2 MAKANAN HASIL FOTOSINTESIS DISIMPAN SEBAGAI MAKANAN CADANGAN Manusia dapat tumbuh karena makan. Begitu juga dengan tumbuhan hijau. Pada proses fotosintesis dihasilkan karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat digunakan oleh tumbuhan hijau untuk tumbuh, memperbanyak diri, dan sebagian disimpan sebagai makanan cadangan. Tumbuhan tertentu menyimpan cadangan di umbi, buah, biji, atau batang. Untuk mengenal jenis-jenis tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan perhatikanlah uraian berikut. a. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam umbi. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah kentang, wortel, tales, singkong, bawang merah, dan umbi jalar. b. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam buah. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah avokad, mangga, jeruk, apel, nanas, pisang, pepaya, durian, dan anggur. c. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam biji. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah kacang tanah, kacang kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.. d. Tumbuhan yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain adalah tebu dan sagu.
106
LAMPIRAN 5 HAND OUT 3 TUMBUHAN HIJAU SEBAGAI SUMBER MAKANAN Berbagai bagian tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan. Daun, batang, buah, biji, dan umbi berbagai tumbuhan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan. Manusia dengan kemampuan akalnya dapat mengolahnya menjadi beraneka ragam bahan makanan. Hewan hanya mampu memakan bagian tumbuhan seperti apa adanya. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Ada yang dapat langsung dimakan, ada pula yang perlu dimasak dulu. a. Daun-daunan Contoh jenis tumbuhan yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai makanan adalah daun singkong, kangkung, bayam, selada, katuk, dan sawi. Dedaunan berwarna hijau mengandung banyak vitamin. Vitamin berguna bagi kesehatan tubuh kita. Daun-daun ini ada yang dimakan mentah sebagai lalapan atau salad. Ada pula daun-daunan yang dimasak dulu menjadi sayur. b. Bunga-bungaan Tumbuhan yang bunganya dapat dimanfaatkan antara lain bunga kol, turi, pepaya dan pisang. c. Buah-buahan Orang dapat menikmati buah-buahan dengan dua cara. Ada buah-buahan yang dimasak dulu sebelum dimakan. Ada yang dapat dinikmati langsung karenarasanya yang menyegarkan. Banyak buah-buahan yang mengandung vitamin C dan A. Tumbuhan yang buahnya perlu dimasak dulu sebelum dinikmati antara lain tering, labu siam,pepaya muda, dan nangka muda. Tumbuhan yag buahnya tidak perlu dimasak dulu sebelum dinikmati antara lain buah jeruk, apel, pisang, tomat, dan semangka.
107
d. Umbi-umbian Tumbuhan yang umbinya dimanfaatkan sebagai sayur antara lain lobak, wortel, dan kentang. e. Tunas Tumbuhan yang tunasnya dapat dimanfaatkan sebagai sayur antara lain rebung, kecambah, kacang hijau (taoge), dan kecambah kacang kedelai. f.
Biji-bijian Tumbuhan yang bijinya dapat dimanfaatkan antara lain padi, jagung, gandum, dan kedelai.
108
LAMPIRAN 6 TUGAS KELOMPOK
Nama anggota kelompok : ...................................................................................... Petunjuk kerja
:
1. 2. 3. 4.
Buatlah kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 orang! Amatilah tumbuh-tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar sekolahmu! Diskusikan dengan anggota kelompokmu! Kelompokkan jenis tumbuh-tumbuhan yang kamu amati berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanan (umbi, buah, biji, batang), kemudian tulislah pada tabel dibawah ini! 5. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok lain
Tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan No
Tempat menyimpan cadangan makanan
1.
Umbi
2.
Buah
3.
Biji
Jenis-jenis tumbuh-tumbuhan
109
4.
Batang
110
LAMPIRAN 7 TUGAS KELOMPOK Nama anggota kelompok
: ...................................................................
Petunjuk kerja
:
1. Buatlah kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 orang! 2. Amatilah tumbuh-tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar sekolahmu! 3. Diskusikan dengan anggota kelompokmu jenis tumbuhan yang bagian-bagian tumbuhan tersebut biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan! 4. Tulislah pada tabel dibawah ini! 5. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok lain
Bagian-bagian Tumbuhan yang Dapat Dimanfaatkan sebagai Bahan Makanan
a. Daun-daunan No
Jenis Tumbuhan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Cara Memanfaatkan Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
111
12. 13. 14. 15. 16. 17.
b. Biji-bijian No
Jenis Tumbuhan
Cara Memanfaatkan Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
c. Buah-buahan No
Jenis
Cara Memanfaatkan
112
Tumbuhan
Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. d. Umbi-umbian No
Jenis Tumbuhan
Cara Memanfaatkan Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
e. Tunas No
Jenis Tumbuhan
1. 2.
Cara Memanfaatkan Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
113
3. 4. 5. 6.
f. No
Bunga-bungaan Jenis Tumbuhan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Cara Memanfaatkan Langsung Dimakan
Dimasak Dahulu
114
LAMPIRAN 8 DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS KONTROL
NO 1. 2. 3.
KELOMPOK 1 NAMA Aan kuswanto Ahmad islamuddin Anton subekti
NO 1. 2. 3. 4.
KELOMPOK 4 NAMA Kharisma E Mawarni A Selvi Aprilianti Tina Dega A
NO 1. 2. 3.
KELOMPOK 2 NAMA Aina musfida. N Duwi rahmawati Farah annisa. H
KELOMPOK 3 NO NAMA 1. Ardi K 2. Lingga agus. S 3. Rasyid. A
NO 1. 2. 3.
KELOMPOK 5 NAMA Tomi K Vicky Ristianto Tyas Devi A
KELOMPOK 6 NO NAMA 1. Selvi Astuti 2. Ulikta M 3. Tri wahyuni
115
LAMPIRAN 9 DAFTAR NAMA KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN
KELOMPOK 1 NO NAMA 1. Ahmad R 2. Ardiyanto 3. Candra S
KELOMPOK 4 NO NAMA 1. Fitria D 2. Indri L 3. Qonita S 4. Wening P.S
NO 1. 2. 3.
KELOMPOK 2 NAMA Dinda A Dwi Astuti Eka Nugraini
NO 1. 2. 3.
KELOMPOK 5 NAMA Rahma F Rahmawati Z Siti Rohana
KELOMPOK 3 NO NAMA 1. Humam I.H 2. Khoirudin B 3. M. Chasanuddin 4. Tio Aprilian
116
LAMPIRAN 10 KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA
No
Aspek motivasi*
No. Butir
Jumlah butir
1.
Berorientasi pada keberhasilan
1,6,8
3
2.
Antisipasi kegagalan
5,9
2
3.
Inovatif
7,10
2
4.
Tanggung jawab
2,3,4
3
*indikator motivasi berdasarkan aspek ciri-ciri motivasi berprestasi menurut Widyoko (2009)
117
LAMPIRAN 11 LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR SISWA Isilah berdasarkan jumlah siswa yang melakukan aktivitas sesuai aspek yang diamati! No.
Daftar tindakan yang diobservasi
Jumlah
1.
Memperhatikan penjelasan guru
2
Keterbukaan menerima pendapat/masukan
3
Menyampaikan ide/pendapat dengan disertai alasan
4
Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas
5
Mengumpulkan catatan
6
Bertanya tentang hal-hal yang tidak tahu kepada guru maupun teman
7
Mengajukan saran/cara yang lebih mudah
8
Berusaha keras untuk memecahkan masalah
9
Memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat mengerjakan
10
Menjawab pertanyaan
Yogyakarta,
, 2012 Observer ...................
118
LAMPIRAN 12 SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum, wr.wb.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Farhanah Arina
NIM
: 08410113
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Alamat
: Gubukrubuh, Playen, Gunungkidul
Telah menjadi observer pada penelitian saudari Ulfa Ni‟ma Sholihah, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 1-17 September 2012 di MIN Playen Gunungkidul dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas V MIN playen Gunungkidul”. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Wassalamu’alaikum, wr.wb. Yogyakarta, 17 September 2012 Yang menyatakan
Farhanah Arina NIM. 08480008
119
SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum, wr.wb.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: M. Novi Fauzi, S.Pd.I
NIM
:-
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
: Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta
Alamat
: Gubukrubuh, Playen, Gunungkidul
Telah menjadi observer pada penelitian saudari Ulfa Ni‟ma Sholihah, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 1-17 September 2012 di MIN Playen Gunungkidul dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas V MIN playen Gunungkidul”. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Wassalamu’alaikum, wr.wb. Yogyakarta, 17 September 2012 Yang menyatakan
M. Novi Fauzi, S.Pd.I
120
SURAT PERNYATAAN
Assalamu’alaikum, wr.wb.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Ifa Isnaini Jannah, S.Pd.I
NIM
:-
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Universitas
: Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta
Alamat
: Gubukrubuh, Playen, Gunungkidul
Telah menjadi observer pada penelitian saudari Ulfa Ni‟ma Sholihah, mahasiswi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tanggal 1-17 September 2012 di MIN Playen Gunungkidul dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas V MIN playen Gunungkidul”. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Wassalamu’alaikum, wr.wb.
Yogyakarta, 17 September 2012 Yang menyatakan
Ifa Isnaini Jannah
121
LAMPIRAN 13 PEDOMAN WAWANCARA A. Kepala Sekolah 1. Sejarah dan latar belakang berdirinya MIN Playen Gunungkidul? 2. Bagaimana proses perkembangannya MIN Playen Gunungkidul? 3. Kebijakan apa saja yang dikeluarkan sekolah dalam mendukung siswa? 4. Dasar dan tujuan pendidikan MIN Playen Gunungkidul? 5. Struktur organisasi MIN Playen Gunungkidul? 6. Sarana dan prasarana yang dimiliki MIN Playen Gunungkidul? B. Guru Mata Pelajaran IPA 1. Bagaimana keadaan siswa selama ini ketika mengikuti pelajaran (sebelum pelaksanaan penelitian)? 2. Media apa yang selama ini digunakan dan kenapa menggunakan media tersebut? 3. Bagaimana perkembangan kemampuan siswa pada aspek minat dan perhatian, partisipasi serta aspek percaya diri siswa dalam setiap pembelajaran? 4. Bagaimana keadaan motivasi belajar siswa setelah pelaksanaan penelitian? 5. Apakah upaya yang dilakukan dapat menumbuhkan motivasi belajar IPA? C. Siswa 1. Bagaimana pendapat siswa mengenai pembelajaran IPA di kelas V? 2. bagaimana kesan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian?
122
3. bagaiamana motivasi siswa setelah penggunaan media lingkungan? 4. bagaimana pendapat siswa mengenai penggunaan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran IPA? Pedoman observasi 1. Letak geografis MIN Playen Gunungkidul 2. Sarana dan prasarana yang dimiliki MIN Playen Gunungkidul 3. Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V MIN Playen Gunungkidul Pedoman dokumentasi 1. Data administrasi siswa MIN Playen Gunungkidul 2. Profil sekolah MIN Playen Gunungkidul 3. Struktur organisasi sekolah
123
LAMPIRAN 14 DATA SISWA KELAS EKSPERIMEN N0
NAMA
JENIS KELAMIN
TEMPAT LAHIR
TGL LAHIR
1
AHMAD RIZAL FADHLI
L
GUNUNGKIDUL
31 SEPTEMBER 2000
2
ARDIYANTO
L
GUNUNGKIDUL
30 MEI 2001
3
CANDRA SETIAWAN
L
GUNUNGKIDUL
16 JUNI 2001
4
DINDA ALFINAWATI
P
GUNUNGKIDUL
11 JANUARI 2002
5
DWI ASTUTI
P
GUNUNGKIDUL
10 JANUARI 2001
6
EKA NUGRAINI
P
GUNUNGKIDUL
09 JUNI 2001
7
FITRIA DESTIYANI
P
GUNUNGKIDUL
19 JANUARI 2002
8
HUMAM IBNU HIBAN
GUNUNGKIDUL
17 OKTOBER 2002
9
INDRI LITIYANDARI
GUNUNGKIDUL
21 AGUSTUS 2002
10
KHOIRUDIN BEKTI P
L
GUNUNGKIDUL
16 OKTOBER 2001
11
MUHAMAD CHASANUDDIN
L
GUNUNGKIDUL
20 JUNI 2000
12
QONITA SALMA
P
GUNUNGKIDUL
18 JANUARI 2002
13
RAHMA FITRIA ALFIANA
P
03 DESEMBER 2001
RAHMAWATI ZAKI AFIFAH
P
GUNUNGKIDUL PANGK. KERINCI
15
SITI ROHANA
P
SIRKANDI
17 OKTOBER 2001
16
TIO APRILIAN
GUNUNGKIDUL
24 APRIL 2001
17
WENING PUSPITASARI
GUNUNGKIDUL
30 JUNI 2001
14
L P
L P
27 JUNI 2001
124
LAMPIRAN 15 DATA SISWA KELAS KONTROL NO
NAMA
JENIS KELAMIN
TEMPAT LAHIR
TGL LAHIR
1
AAN KUSWANTO
L
GUNUNGKIDUL
14 DESEMBER 2000
2
AHMAD ISLAMUDIN
L
GUNUNGKIDUL
07 MARET 2002
3
AINA MUSFIDANINGRUM
GUNUNGKIDUL
26 JUNI 2001
4
ANTON SUBEKTI
L
GUNUNGKIDUL
08 OKTOBER 2002
5
ARDI KRISDIYANTO
L
GUNUNGKIDUL
01 OKTOBER 2001
6
DUWI RAHMAWATI
P
GUNUNGKIDUL
17 NOVEMBER 2001
7
FARAH ANNISA HERDANU KHARISMA ERVI MULYANA
P
JAKARTA
31 OKTOBER 2001
P
GUNUNGKIDUL
10 FEBRUARI 2002
GUNUNGKIDUL
01 AGUSTUS 2002
GUNUNGKIDUL
14 OKTOBER 2001
GUNUNGKIDUL
10 APRIL 2002
8 9
LINGGA AGUS SETIAWAN
10
MAWARNI ARUM UNTARI RASYID ANDRI DARMAWAN
11
P
L P L
12
SELVI APRILIANTI
P
GUNUNGKIDUL
08 APRIL 2001
13
SELVY ASTUTI
P
GUNUNGKIDUL
17 OKTOBER 2001
14
TINA DEGA ANGGIANI
P
GUNUNGKIDUL
28 OKTOBER 2001
15
TOMI KURNIAWAN
GUNUNGKIDUL
1 FEBRUARI 2001
16
TIYAS DEVI APRILIANI
P
SRAGEN
06 APRIL 2001
17
TRI WAHYUNI
P
GUNUNGKIDUL
14 JUNI 2002
18
ULIKTA MUTAWAFINA
P
GUNUNGKIDUL
25 MEI 2001
19
VICKY RISTIANTO
GUNUNGKIDUL
24 NOVEMBER 2001
L
L
125
LAMPIRAN 16 ANGKET MOTIVASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISWA Nama : .................................. Kelas : ................................. PETUNJUK PENGISIAN
Mulailah dengan membaca “basmalah” Pengisian angket ini tidak akan mempengaruhi prestasi atau nilai rapor Saudara Bacalah soal-soal dibawah ini dengan baik dan cermat Berilah tanda (ѵ ) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan diri saudara Keterangan : SL = Selalu SR = Sering KK = Kadang-kadang TP = Tidak pernah Bila ada keterangan yang penting, dimohon untuk menuliskannya di tempat yang telah disediakan Kejujuran saudara dalam pengisian angket ini sangat membantu dalam pengumpulan data
No. Pernyataan 1. Saya tidak tertarik ketika mengikuti pelajaran IPA di kelas 2. Saya selalu mencatat ketika guru memberi catatan 3. Saya lebih senang menggambar/mengobrol saat guru menjelaskan pelajaran IPA 4. Saya selalu bertanya kepada guru jika tidak memahami apa yang disampaikan guru tersebut 5. Saya selalu berusaha menjawab jika guru memberi pertanyaan saat belajar IPA 6. Saya ingin tahu lebih banyak tentang pelajaran IPA 7. Saya selalu berusaha memahami tiap materi dalam pelajaran IPA 8. Saya senang mengikuti pelajaran IPA 9. Saya sering keluar kelas saat pelajaran IPA berlangsung 10. Saya ingin terus belajar IPA karena membuat saya lebih teliti dan bermanfaat dalam hidup saya 11. Saya ingin mendapatkan nilai yang tinggi dalam pelajaran IPA 12. Saya selalu memperhatikan apa yang disampaikan guru saat jam pelajaran IPA
SL
SR
KK TP
126
LAMPIRAN 17 ISIAN ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR IPA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 Total
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Tot 2 3 3 2 1 2 1 2 2 3 3 3 27 2 3 3 2 3 2 3 0 3 0 3 2 26 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 3 1 20 3 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 0 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 31 0 2 2 2 2 2 2 2 0 3 2 2 21 0 3 2 2 2 2 2 2 0 3 2 2 22 0 3 2 0 2 3 2 1 3 3 3 2 24 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 32 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 24 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 25 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 33 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 34 0 3 3 2 3 2 3 0 3 0 3 2 24 0 2 2 1 1 2 1 1 2 1 3 1 17 3 2 2 2 2 2 2 1 0 2 1 1 20 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 30 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 27 2 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 22 1 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 27 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 25 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 27 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 29 0 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 19 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 3 2 25 2 3 3 2 1 2 1 2 3 2 2 3 26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 25 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 28 0 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 21 0 2 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 23 N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
127
LAMPIRAN 18 HASIL VALIDITAS ANGKET UJI COBA MENGGUNAKAN SPSS Item-Total Statistics
Item1 Motivasi belajar IPA
Scale Mean if Item Deleted 23.78
Scale Variance if Item Deleted 17.273
Corrected Item-Total Correlation .344
Cronbach's Alpha if Item Deleted .760
Item2 Motivasi belajar IPA
22.81
18.351
.471
.738
Item3 Motivasi belajar IPA
23.03
18.676
.567
.734
Item4 Motivasi belajar IPA
23.38
18.887
.374
.748
Item5 Motivasi belajar IPA
23.31
18.222
.495
.735
Item6 Motivasi belajar IPA
23.13
19.081
.459
.742
Item7 Motivasi belajar IPA
23.00
18.645
.399
.745
Item8 Motivasi belajar IPA
23.50
16.774
.605
.718
Item9 Motivasi belajar IPA
23.19
16.996
.494
.733
Item10 Motivasi belajar IPA
23.28
19.886
.145
.775
Item11 Motivasi belajar IPA
22.78
21.015
.034
.777
Item12 Motivasi belajar IPA
23.25
17.806
.529
.731
128
LAMPIRAN 19 HASIL RELIABILITAS ANGKET UJI COBA
Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
32
% 100.0
0
.0
32
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .762
N of Items 12
Dari out put di atas didapat koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) sebesar 0,762 yang berarti > 0,60, maka dikatakan instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
129
LAMPIRAN 20 ISIAN ANGKET KELAS EKSPERIMEN SEBELUM PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total
N
Pre1 Pre2 Pre3 Pre4 Pre5 Pre6 Pre7 Pre8 Pre9 Pre10 Tot 3 3 2 1 1 3 3 3 2 1 22 3 3 2 2 1 3 1 3 2 1 21 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 26 3 3 2 3 1 3 2 3 3 1 24 3 3 2 2 1 3 2 3 2 1 22 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 26 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 3 3 0 3 1 3 2 3 2 2 22 3 3 2 3 1 3 2 3 3 1 24 3 3 2 3 1 3 2 3 3 1 24 3 3 2 1 1 3 2 3 3 1 22 3 3 2 3 1 3 3 3 3 1 25 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 27 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29 3 3 2 3 1 3 3 2 3 1 24 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 27 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
130
LAMPIRAN 21 ISIAN ANGKET KELAS KONTROL SEBELUM PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total
N
Pre1 Pre2 Pre3 Pre4 Pre5 Pre6 Pre7 Pre8 Pre9 Pre10 Tot 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 27 3 3 0 2 3 3 3 3 1 3 24 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 26 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 25 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 20 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 19 2 3 2 1 2 3 2 1 3 2 21 3 3 3 1 2 3 3 1 3 3 25 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 23 1 3 2 1 3 3 2 3 2 2 22 0 3 2 0 3 3 2 1 2 1 17 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 26 2 3 2 0 2 3 2 3 3 2 22 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 23 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 27 1 3 3 2 2 2 1 3 1 2 20 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 25 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 28 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 22 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
131
LAMPIRAN 22 ISIAN ANGKET KELAS EKSPERIMEN SETELAH PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total N
Post1 Post2 Post3 Post4 Post5 Post6 Post7 Post8 Post9 Post10 Tot 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 26 3 3 2 1 3 2 3 3 3 2 25 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 27 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 26 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 24 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 25 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 26 3 3 2 2 3 2 3 3 1 3 25 3 3 3 1 1 2 3 3 2 3 24 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 26 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 27 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 28 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17
132
LAMPIRAN 23 ISIAN ANGKET KELAS KONTROL SETELAH PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total N
Post1 Post2 Post3 Post4 Post5 Post6 Post7 Post8 Post9 Post10 Tot 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 28 3 3 3 3 3 2 1 0 3 3 24 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 25 3 3 2 3 3 3 3 0 3 2 25 0 3 2 2 2 3 2 3 2 2 21 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 20 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 25 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 27 3 3 2 1 2 3 3 1 3 3 24 1 3 3 2 2 2 2 3 3 3 24 0 2 2 2 2 2 2 3 2 3 20 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 26 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 25 1 2 2 0 3 3 2 3 3 2 21 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 26 0 3 2 1 3 3 3 2 3 2 22 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 24 1 3 2 3 2 3 3 3 3 3 26 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 24 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19
133
LAMPIRAN 24 HASIL UJI NORMALITAS (pre test dan post test) KELAS EKSPERIMEN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pre test Motivasi belajar IPA 17
Post test Motivasi belajar IPA 17
Mean
24.59
26.59
Std. Deviation
2.347
1.698
Absolute
.159
.165
Positive
.159
.165
Negative
-.107
-.150
Kolmogorov-Smirnov Z
.656
.680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.783
.744
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
134
LAMPIRAN 25 HASIL UJI NORMALITAS (pre test dan post test) KELAS KONTROL One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pre test Motivasi belajar IPA 19
Post test Motivasi belajar IPA 19
Mean
23.26
24.05
Std. Deviation
3.016
2.297
Absolute
.139
.228
Positive
.083
.119
Negative
-.139
-.228
Kolmogorov-Smirnov Z
.605
.993
Asymp. Sig. (2-tailed)
.858
.278
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
135
LAMPIRAN 26 HASIL UJI HOMOGENITAS ANGKET (pre test dan post test) Independent Samples Test F Test
Pre test - Motivasi belajar IPA
Equal variances assumed
Post test - Motivasi belajar IPA
Equal variances assumed
Peningkatan Motivasi belajar IPA
F 1.651
Sig. .152
Equal variances not assumed 1.830
.108
Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.688
.142
t 1.458
df
1.479
33.399
3.729
34
3.792
32.896
2.347
34
2.381
33.304
34
136
LAMPIRAN 27 HASIL UJI t ANGKET SETELAH PENELITIAN Independent Samples Test F Test
Pre test - Motivasi belajar IPA
Equal variances assumed
Post test - Motivasi belajar IPA
Equal variances assumed
Peningkatan Motivasi belajar IPA
t-test for Equality of Means
F 1.651
Sig. .152
1.830
.108
Equal variances not assumed Equal variances not assumed Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.688
.142
t 1.458
df 34
Sig. (2-tailed) .154
Mean Difference 1.325
1.479
33.399
.148
1.325
3.729
34
.001
2.536
3.792
32.896
.001
2.347
34
2.381
33.304
Std. Error Difference .909
95% Confidence Interval of the Difference Lower -.521
Upper 3.171
.896
-.497
3.147
.680
1.154
3.918
2.536
.669
1.175
3.896
.025
1.211
.516
.162
2.259
.023
1.211
.508
.177
2.244
137
LAMPIRAN 28 HASIL PENINGKATAN MOTIVASI SISWA Group Statistics
Pre test - Motivasi belajar IPA Post test - Motivasi belajar IPA Peningkatan - Motivasi belajar IPA
Kelas 1 Eksperimen
N 17
Mean 24.59
Std. Deviation 2.347
Std. Error Mean .569
2 Kontrol
19
23.26
3.016
.692
1 Eksperimen
17
26.59
1.698
.412
2 Kontrol
19
24.05
2.297
.527
1 Eksperimen
17
2.00
1.323
.321
2 Kontrol
19
.79
1.718
.394
Dari hasil analisis diatas dapat dilihat bahwa peningkatan motivasi kelas eksperimen sebesar 2,00 dan kelas kontrol sebesar 0, 79.
138
LAMPIRAN 29 Catatan Lapangan 1 Metode pengumpulan data: wawancara Hari, tanggal : Selasa, 7 Agustus 2012 Waktu
: 10.00-10.45 WIB
Lokasi
: Ruang tamu MIN Playen
Sumber data : Nunuk Ismiriyani, S.Pd
Deskripsi data: Informan adalah salah satu guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam MIN Playen. Ibu Nunuk mengajar di kelas V. Wawancara ini merupakan wawancara pertama dengan informan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPA di MIN Playen. Pertanyaan yang disampaikan mengenai permasalahan yang biasanya terjadi di MIN Playen dan penyebab terjadinya permasalahan tersebut. pertemuan pertama ini sekaligus menawarkan kerjasama dalam penelitian di MIN Playen. Dari hasil wawancara terungkap bahwa permasalahan yang biasa terjadi dalam pembelajaran mengenai motivasi siswa yang rendah dalam mengikuti pelajaran, terbukti dari perhatian siswa yang kurang serta kondisi kelas yang gaduh ketika pembelajaran berlangsung. Dalam wawancara ini bu Nunuk menyanggupi kerjasama penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas V. pemilihan kelas V dikarenakan selain kelas V lebih gaduh dari kelas yang lain. Interpretasi: Permasalahan yang sering terjadi di kelas adalah mengenai rendahnya motivasi siswa dalam memperhatikan pembelajaran serta kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Sebuah inovasi dalm pembelajaran diperlukan untuk merubah keadaan tersebut yakni dengan mengadakan penelitian. Pada wawancara ini guru bersedia untuk berkolaborasi dengan peneliti yakni sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti sebagai perancang dan obsever.
139
Catatan Lapangan 2 Metode pengumpulan data: observasi
Hari, tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012 Waktu
: 09.30-10.40 WIB
Lokasi
: Ruang Kelas V MIN Playen
Sumber data : kelas VB MIN Playen
Deskripsi data: Hari ini merupakan pertama kali peneliti melakukan observasi di kelas VB MIN Playen yang bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilaksanakan
sebelum penggunaan
lingkungan dalam proses belajar mengajar. Dari hasil observasi diperoleh deskripsi sebagai berikut: Pukul 09.30 bel berbunyi menunjukkan pergantian jam ke-4 ke jam ke-5. kami pun bergegas ke ruang kelas VB. Beberapa siswa tampak keluar kelas untuk sekedar cuci muka maupun sekedar keluar kelas. Suasana kelas tambu gaduh. Bu Nunuk kemudian memasuki kelas VB. Beberapa saat suasana masih gaduh dan bu Nunuk berusaha mengendalikan siswa. Ketua kelas kemudian memimpin untuk memberikan penghormatan kepada guru. “Semuanya siap grak”. Seluruh siswa serembu berdiri dan mengucapkan “Selamat pagi bu?” “Selamat pagi anak-anak” jawab bu guru. Kemudian bu Nunuk mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. Setelah itu beliau memperkenalkan peneliti dan mempersilahkan untuk duduk di kursi paling belakang agar lebih leluasa mengamati siswa. Guru kemudian memulai pembelajaran dengan menanyakan kelengkapan siswa. “Ayo siapa diantara kalian yang tidak membawa buku paket?” Tanya bu guru. Empat siswa kemudian mengacungkan jari sebagai tanda bahwa dia tidak membawa buku paket. “Sekarang dibuka tentang organ tubuh manusia dan hewan halaman 1. karo nyanding buku catetan (sambil menyiapkan buku catatan). Yang penting dicatet dan
140
yang tidak penting tidak perlu dicatet” kata bu guru. “Baik, yang kita bahas adalah mengenai alat pernapasan manusia”. Guru kemudian menjelaskan mengenai alat pernapasan manusia dan bagian-bagiannya. 10 menit pertama kondisi kelas masih cukup tenang, akan tetapi setelah 10 menit kondisi kelas mulai gaduh. Beberapa siswa tampak ngobrol dengan teman sebangkunya, ada yang menggambar di buku tulisnya. Bahkan beberapa siswa tampak mengantuk mendengarkan penjelasan dari guru. sedangkan bu Nunuk tetap menjelaskan materi pelajaran dengan berceramah. Kemudian bu Nunuk memberikan pertanyaan kepada siswa, “coba siapa yang mau menyebutkan bagian alat pernapasan manusia sesuai penjelasan ibu barusan?” Siswa tampak diam tidak ada yang memberikan jawaban atas pertanyaan bu Nunuk. “Sekarang ditulis semuanya alat pernapasan manusia” kata bu Nunuk. bu Nunuk kemudian mendiktekan materi alat pernapasan mnusia. Pada waktu didiktekan masih banyak siswa yang bertanya-tanya dan belum jelas dengan apa yang didiktekan bu guru. “baik saya akan gambar dan tuuliskan bagian-bagian yang perlu diketahui”. Pada saat bu Nunuk menulis di papan tulis, beberapa siswa tidak langsung mencatat melainkan ngobrol dengan teman sebangkunya sehingga suasana kelas menjadi rebut. Hal ini penulis amati berlangsung ketika guru sedang menulis di papan tulis. Setelah guru selesai menulis baru siswa yang tadi rebut ikut menulis. Guru kemudian mengecek siswa dengan cara berkeliling kelas. Setelah siswa selesai menulis kemudian guru memimpin siswa untuk membaca bersama-sama. Dari pengamatan peneliti tampak
beberapa siswa kurang bersemangat dan tidak ikut
membaca bersama-sama. Pukul 10.40 bel berbunyi menandakan jam pelajaran telah usai. Bu Nunuk kemudian mengakhiri pelajaran dengan menghimbau siswa untuk belajar. “Baik anak-anak pelajaran kita cukupkan sekian, jangan lupa untuk mempelajari pelajaran selanjutnya. Besok senin pelajaran kita teruskan kembali. Marilah kita akhiri dengan bacaan hamdalah bersama-sama”. “Alhamdulillahi robbil „alamin”
141
jawab
siswa
serempak.
“Wassalamu‟alaikum
warohmatullohi
wabarokatuh” salam dari guru. Wa‟alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh” jawab siswa.
Interpretasi data: Dari hasil observasi pembelajaran sebelum digunakannya media berbasis lingkungan sekolah dapat diinterpretasikan bahwa dalam proses belajar mengajar guru lebih banyak menggunakan metode ceramah secara monoton. Hal ini menjadikan siswa cenderung bosan dan kurang bersemangat dalam mengikuti pelajaran. 15 menit awal kondisi kelas masih cukup kondusif, akan tetapi setelah pelajaran berlangsung 15 menit beberapa siswa tapak bosan dan membuat gaduh. Media yang digunakan lebih kepada penggunaan buku paket dengan cara siswa diminta untuk menyimak di buku apa yang menjadi penjelasan dari guru. Ketika guru menggambarkan dan menuliskan alat pernapasan manusia di papan tulis, kondisi kelas cukup ribut dikarenakan perhatian guru tersita untuk menulis di papan tulis. Selain itu waktu yang digunakan juga kurang efektif sehingga yang seharusnya dapat menyampaikan materi lebih banyak maka materi yang disampaikan cenderung berkurang dikarenakan waktu tersita ketika guru menulis di papan tulis.
142
Catatan Lapangan 3 Metode pengumpulan data: wawancara
Hari, tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012 Waktu
: 11.00-11.30 WIB
Lokasi
: Ruang guru MIN Playen
Sumber data : Nunuk Ismiriyani, S.Pd
Deskripsi data: Wawancara dilaksanakan setelah pelaksanaan observasi pembelajaran di kelas V. dalam wawancara ini peneliti bertanya kepada guru IPA mengenai pembelajaran di kelas V yakni terkait dengan penggunaan ceramah secara monoton di kelas. Dari hasil wawancara diperoleh data bahwa pelaksanaan metode ceramah sesuai dengan pendapat bu Nunuk bahwa tidak semua orang dapat menggunakan metode tertentu, suatu metode dapat dilakukan oleh beberapa orang akan tetapi tidak menjamin bisa dilakukan oleh yang lainnya. Dari wawancara dengan bu Nunuk peneliti memutuskan untuk menggunakan metode diskusi di lingkungan sekolah dan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga siswa tidak merasa bosan dan pembelajaran tidak berjalan secara monoton.
Interpretasi data:
Ceramah merupakan metode yang lebih sering digunakan guru dalam pembelajaran sehari-hari.
Penggunaan metode ceramah digunakan karena menurut pendapat guru bahwa tidak semua orang mampu menggunakan suatu metode tertentu.
143
Catatan Lapangan 4 Metode pengumpulan data: wawancara
Hari, tanggal : Rabu, 8 Agustus 2012 Waktu
: 13.15-13.30 WIB
Lokasi
: Ruang kelas V
Sumber data : Siswa kelas V
Deskripsi data: Wawancara dilakukan di kelas V pada waktu pulang sekolah. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran IPA di kelas V. wawancara dilaksanakan sepulang sekolah agar tidak mengganggu jalannya pelajaran, akan tetapi hal ini berakibat hanya beberapa siswa yang berhasil diwawancara dikarenakan siswa yang lain terburu-buru untuk pulang. Peneliti hanya berhasil mewawancarai empat orang siswa sebagai berikut: “Mbak kalau menurutku metode ceramah yang digunakan bu guru kurang menarik karena banyak siswa yang tidak memperhatikan apa yang disampaikan bu guru sehingga kelas jadi rame. Selain itu mbak, dalam penyampaian bu guru masih kurang jelas dan tegas” kata Aan. “Mbak, dengan diterangkan secara lisan kebanyakan anak suka ngobrol sendiri. Kemudian juga terlalu banyak mencatat dan catatan yang diberikan kurang ringkas sehingga kita masih sering bingung sendiri” kata Ahmad. “Dengan ceramah saya jadi tidak sempat mencatat apa yang disampaikan bu guru karena menerangkannya terlalu cepat” kata Selvy astuti.
144
“Waktu guru menerangkan banyak banget teman-teman yang ramai mbak, jadi kita yang mau mendengarkan jadi terganggu” kata Vicky.
Dari wawancara dengan beberapa siswa kelas V diketahui bahwa siswa merasa terganggu dengan kondisi kelas yang kurang kondusif, siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan siswa hanya disuruh mendengarkan dan mencatat.
Interpretasi:
Penggunaan metode ceramah yang digunakan guru secara monoton kurang disukai oleh siswa.
Kondisi kelas yang gaduh mengganggu siswa yang ingin memperhatikan penjelasn guru.
Dalam menyampaikan materi guru masih kurang jelas pelafalannya dan masih kurang tegas.
145
Catatan Lapangan 5 Metode pengumpulan data: observasi Pertemuan pertama di kelas eksperimen
Hari, tanggal : Sabtu, 1 September 2012 Waktu
: 09.45-11.30 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VA
Sumber data : Siswa kelas VA Deskripsi data: Pada pertemuan pertama ini materi yang diajarkan adalah mengenai tumbuhan hijau, yakni proses tumbuhan hijau membuat makanan. Pelaksanaan tindakan dilakukan di ruang kelas VA kemudian dilanjutkan di lingkungan sekolah. Namun sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta untuk mengisi angket terlebih dahulu. Proses pembelajaran diawali dengan salam yang dilanjutkan berdo‟a bersama dengan membaca basmalah. Setelah siswa siap untuk menerima pelajaran, guru kemudian menanyakan kabar siswa yang dilanjutkan dengan apersepsi. Guru mencoba untuk menarik perhatian siswa dengan memberikan iyel-iyel dan juga stimulus berupa pertanyaan mengenai pelajaran minggu lalu. Guru kemudian menampilkan materi yang telah disiapkan. Siswa tampak antusias untuk menyimak pelajaran. Pada awal penyampaian materi, guru menanyakan kepada siswa mengenai pengertian fotosintesis “Apa yang kalian ketahui tentang fotosintesis?”. Beberapa siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan baik “Fotosintesis adalah pembuatan makanan pada tumbuhan bu.” jawab Aan, “Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengolah makanan bu” jawab Rizal. Siswa antusias menjawab pertanyaan dari guru dengan berebut tunjuk jari, guru kemudian menaggapi jawaban dari siswa, bahwa jawaban yang mereka berikan sudah banyak yang benar. Kemudian guru melanjutkan dengan memberi pertanyaan lagi “Siapa yang tau bagaimana proses tumbuhan hijau membuat makanan?”. Beberapa siswa menjawab “tumbuhan hijau membuat makanan dengan dibantu oleh cahaya matahari bu” ada juga yang menjawab “tumbuh-tumbuhan mengambil makanan dari dalam tanah bu...”. Dilihat dari respon siswa mereka tampak bersemangat mengikuti
146
pelajaran. Kemudian guru menyampaikan sekilas materi dengan media gambar di papan tulis dan siswa mencatat bagian-bagian yang dianggap penting. Pada saat guru memberi catatan di papan tulis terlihat beberapa siswa mulai ramai dan tidak memperhatikan. Kemudian guru mencoba menenangkan dengan cara memerintah siswa untuk membaca materi yang telah disampaikan dan didengarkan teman yang lainnya. Pada bagian inti guru menyampaikan materi dengan cara paraktikum di lapangan, namun guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sebelum diajak ke lapangan agar guru lebih mudah dalam mengontrol siswa. Kelompok ditentukan berdasarkan urutan absen. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing guru mengajak siswa untuk praktikum di luar kelas. Siswa dikondisikan untuk duduk rapi di depan meja praktikum. Karena keterbatasan alat maka paraktikum dilakukan dengan metode demonstrasi, hal ini digunakan agar semua siswa mengerti tanpa harus praktikum langsung. Guru menunjuk beberapa siswa untuk praktikum dengan dibimbing oleh guru dan siswa yang lain memperhatikan. Guru menjelaskan proses terjadinya fotosintesis dengan alat yang disiapkan. Dalam praktikum ini siswa memperhatikan dengan cermat, siswa tampak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi dilihat dari sikap mereka yang berebut untuk mendekat. Namun segera guru menertibkan, untuk tetap duduk rapi agar semua siswa bisa melihat. Pada kegiatan akhir, siswa diajak kedalam kelas dan guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas, guru memberi penjelasan atas pertanyaan siswa. Kemudian siswa beserta guru menyimpulkan pelajaran pada siang itu. Guru beserta murid menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah bersama.
Interpretasi data:
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan di ruang kelas kemudian di luar kelas
Pada saat guru menjelaskan dan menuliskan di papan tulis masih terdapat beberapa siswa yang tidak memperhatikan.
Siswa tampak bersemangat ketika diajak untuk belajar di luar kelas
147
Catatan Lapangan 6 Metode pengumpulan data: observasi Pertemuan kedua di kelas eksperimen
Hari, tanggal : Selasa, 4 September 2012 Waktu
: 08.10-09.35 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VA
Sumber data : Siswa kelas VA
Deskripsi data: Pada pertemuan kedua ini materi yang akan dipelajari adalah makanan hasil foto sintesis disimpan sebagai cadangan makanan. Pelajaran diawali dengan membaca basmallah bersama. Sebelum masuk pada materi yang akan dipelajari,
guru
mengingatkan pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sedikit materi. Guru menyampaikan tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanan hasil fotosintesis. Materi disampaikan sekilas dan hanya memanfaatkan papan tulis sebagai media belajar. Setelah penyampaian materi selesai, guru menjelaskan metode pembelajaran dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 8. Siswa membuat kelompok, masing-masing kelompok berjumlah 3 orang. 9. Setiap kelompok mendapat lembar tugas 10. Bersama
kelompoknya,
siswa
menuju
lingkungan
sekolah
dan
melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk lembar tugas. 11. Setelah selesai mengerjakan tugas siswa kembli ke ruang kelas. 12. Siswa mengambil undian urutan penyampaian hasil kerja kelompoknya. 13. Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok yang lain. 14. Kelompok yang memiliki nomor sebelum atau setelahnya memberi tanggapan.
Selanjutnya, guru dan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah di atas, kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah berlangsung cukup lancar. Tugas yang diberikan yaitu pengelompokan tumbuhan berdasarkan tempat menyimpan cadangan makanan. Tempat penyimpanan
148
cadangan makanan yaitu pada umbi, buah, biji, dan batang. Secara tidak langsung siswa sudah mengenal jenis-jenis tumbuhan tersebut di lingkungan tempat tinggal mereka dan di dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tugas yang diberikan dianggap tidak terlalu menyulitkan siswa. Setelah pengamatan siswa di lingkungan sekolah selesai, guru mengajak siswa untuk kembali kedalam kelas. Didalam kelas posisi duduk siswa masih sesuai dengan kelompoknya. Siswa diberi nomor undian untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya kepada kelompok lain. Dalam diskusi kelompok ini, siswa mengemukakan hasil diskusinya dan di tanggapi kelompok yang lain, baik itu sekedar setuju dengan kelompok yang mengemukakan pendapatnya, maupun pernyataan kurang setuju atas sajian dari kelompok yang menyampaikan hasil diskusinya. Dalam diskusi ini didampingi oleh guru, sehingga nantinya mampu memberi masukan jika terdapat permasalahan siswa yang belum terpecahkan.
Interpretasi data:
Guru memanfaatkan media lingkungan sekolah dalam pembelajaran
Pembelajaran berlangsung dengan lancar.
Siswa semakin antusias dalam mengikuti pembelajaran
Diskusi dilakukan di dalam kelas
Siswa dilatih agar memiliki keberanian untuk menyampaikan hasil diskusinya kepada kelompok lain.
149
Catatan Lapangan 7 Metode pengumpulan data: observasi Pertemuan ketiga kelas eksperimen
Hari, tanggal : Sabtu, 8 September 2012 Waktu
: 09.00-10.45 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VA
Sumber data : Siswa kelas VA
Deskripsi data: Pada pertemuan terakhir ini guru menyampaikan sekilas materi, pada sub bab manusia dan hewan bergantung pada tumbuhan hijau. Metode belajar yang digunakan hampir sama dengan metode pada pertemuan yang sebelumnya yaitu siswa diajak belajar di lingkungan sekolah, dan di beri tugas. Namun yang membedakan adalah diskusi antar kelompok dilakukan di lingkungan sekolah. Selain mendekatkan diri dengan alam, diharapkan ada suasana baru dan nyaman dalam proses belajar siswa. Tidak lupa guru memberi motivasi kepada siswa untuk mencintai tumbuhan yang berada dilingkungan kita, agar kita bisa memanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Pembelajarn ini diakhiri dengan pengisian angket oleh siswa. Angket ini adalah angket kedua yang isinya sama dengan angket yang diisi siswa pertama kali sebelum guru mulai memberi pelajaran di kelas.
Interpretasi data:
Guru mencoba meningkatkan motivasi siswa dengan mengajak diskusi di lingkungan sekolah
Antusiasme siswa terhadap pelajaran semakin bagus.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu cinta akan lingkunganya.
150
Catatan Lapangan 8 Metode pengumpulan data: observasi Pertemuan pertama di kelas kontrol
Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2012 Waktu
: 09.30-10.35 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VB
Sumber data : Siswa kelas VB
Deskripsi data: Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam, kemudian diikuti jawaban salam oleh siswa. Selanjutnya guru membangkitkan motivasi dengan memberikan iyeliyel seperti pada kelas eksperimen Hay.....(guru) Hellow.... (siswa) Hay.... hay.... (guru) Hellow.... hellow.... (siswa) Hay.... hay.... (guru) Yes....yes.... (siswa)
Kemudian guru menanyakan pelajaran yang telah lalu, dengan menunjuk acak siswa. “Siapa yang tau fotosintesis itu apa?” tanya guru, “Tumbuhan mengolah makanan bu” jawab beberapa murid. Terlihat siswa sudah mulai ada perhatian kepada guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Materi pertemuan pertama yaitu proses tumbuhan hijau membuat makanan. Metode yang digunakan yaitu ceramah. Guru menerangkan proses terjadinya fotosintesis dengan media papan tulis. Siswa kemudian mencatat materi yang penting dengan di dekte oleh guru. Pada 15 menit pertama siswa nampak tenang dan masih fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru, namun setelah itu siswa sudah mulai ada yang ngobrol dan kurang menyimak apa
yang di dekte oleh guru. Siswa meminta guru
mengulangi lagi apa yang telah di sampaikan. Setelah selesai penyampaian materi kemudian guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan. Dalam sesi tanya jawab ini terdapat dua siswa
151
yang mengajukan pertanyaan, sedangkan yang lain ada yang memperhatikan, ada juga yang asik ngobrol dengan teman satu mejanya. Pada kegiatan
akhir guru memberi
motivasi kepada siswa agar materi yang telah disampaikan dipelajari lagi dirumah dan juga mempelajari materi yang akan datang. Kemudian pembelajaran ditutup dengan mengucap salam.
Interpretasi data:
Metode yang digunakan adalah ceramah
Pada 15 menit pertama siswa masih terlihat konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
Setelah 15 menit berlangsung siswa terlihat kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran karena siswa merasa ngantuk dan bosan.
152
Catatan Lapangan 9 Metode pengumpulan data: wawancara Pertemuan kedua di kelas kontrol
Hari, tanggal : Kamis, 6 September 2012 Waktu
: 07.15-09.00 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VB
Sumber data : Siswa Kelas VB
Deskripsi data:
Pertemuan kedua ini diawali dengan salam, kemudian dilanjutkan dengan mengingatkan materi pada pertemuan sebelumya. Pada kegiatan inti, guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, pembagian kelompok sesuai dengan nomer urut absen, dengan tiap kelompok berisi tiga orang. Guru kemudian membagikan lembar tugas yang sama dengan yang diberikan di kelas eksperimen, namun yang membedakan adalah lembar tugas dikerjakan didalam kelas saja, dalam proses pembelajaran siswa terlihat lebih bersemangat dalam mengerjakan tugasnya, namun masih ada beberapa siswa yang bersenda gurau dengan teman lainnya. Kemudian setelah selesai, lembar tugas didiskusikan antar kelompok dengan didampingi guru. Guru membuka tanya jawab berkaitan dengan materi yang telah dipelajari, guru juga memberi motivasi kepada siswa agar tetap semangat belajar dirumah.
Untuk
persiapan pembelajaran berikutnya guru meminta siswa untuk membawa contoh tumbuhtumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Interpretasi data:
Metode pembelajaran sudah lebih menarik perhatian siswa.
Sudah mulai berkurang jumlah siswa yang masih ramai di kelas.
Catatan Lapangan 10 Metode pengumpulan data: wawancara
153
Pertemuan ketiga di kelas kontrol
Hari, tanggal : Kamis, 12 September 2012 Waktu
: 09.30-10.35 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VB
Sumber data : Siswa Kelas VB
Deskripsi data: Pembelajaran dimulai dengan membaca basmalah, kemudian guru mengingatkan pelajaran yang telah lalu dan menanyakan apakah siswa sudah membawa contoh tumbuhan yang ada di sekitar mereka yang biasa dimanfatkan dalam kehidupan seharihari. Kemudian murid menunjukkan tumbuhan yang dibawa dari rumah, merek tampak antusias menunjukkan tumbuhan yang mereka bawa kepada ibu guru. Selanjutnya guru menyuruh siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya. Siswa diberi tugas untuk menganalisa tumbuhan yang mereka bawa berdasarkan bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan seharihari. Siswa tampak lebih tertarik dari pertemuan sebelumnya karena mereka bisa mengamati langsung tumbuhan yang mereka bawa. Contoh tumbuhan yang murid-murid bawa kesekolah yaitu bayam, kangkung, selada, wortel, terong, singkong, mangga, jambu, dll. Setelah diskusi selesai perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusinya pada kelompok lain. Kemudian kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hal yang disampaikan. Pada sesi konfirmasi, guru memberi penjelasan atau meluruskan pendapat dari diskusi yang telah dilakukan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Selanjutnya siswa diminta untuk mengisi angket dengan butir soal yang sama dengan angket sebelum pembelajaran. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberi motivasi kepada siswa untuk selalu mencintai lingkungan, dengan melestarikan tumbuh-tumbuhan agar kita dapat mengambil manfaatnya. Kemudian berdoa bersama dan menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
Interpretasi Data:
154
Guru mencoba meningkatkan motivasi siswa dengan
memanfaatkan
tumbuh-timbuhan yang dibawa siswa dari rumah
Antusiasme siswa terhadap pelajaran semakin bagus.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu cinta akan lingkunganya.
155
Catatan Lapangan 11 Metode pengumpulan data: wawancara
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2012 Waktu
: 12.00-12.30 WIB
Lokasi
: Ruang guru MIN Playen
Sumber data : Nunuk Ismiriyani, S.Pd
Deskripsi Data: Wawancara dilakukan kepada guru IPA kelas V mengenai perubahan yang terjadi setelah pelaksanaan tindakan menggunakan media lingkungan sekolah. Wawancara dilaksanakan di ruang guru setelah pembelajaran. wawancara sebagai berikut: “Bu, dari penelitian tindakan yang telah kita lakukan, bagaimana pendapat ibu mengenai motivasi siswa dan perasaan ibu sendiri setelah menggunakan media lingkungan dalam pembelajaran?” “Alhamdulillah mbak saya sudah merasakan perbedaan yang cukup nyata mengenai motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPA. Sekarang saya melihat siswa tambu antusias dalam mengikuti pelajaran dan suasana di dalam kelas juga sudah tidak gaduh seperti dulu. Dengan media lingkungan ini saya juga dituntut untuk mengembangkan pembelajaran sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan menjadi semakin baik. Saya rasa dengan penggunaan media lingkungan mempermudah dalam menyampaikan materi dan saya tidak perlu menulis banyak materi di papan tulis sehingga waktu yang digunakan juga semakin efektif. Kalau dulu saya mengandalkan buku paket sebagai media meskipun jumlahnya sangat terbatas, akan tetapi dengan penggunaan media lingkungan ini seluruh siswa dapat belajar dan mengamati langsung tumbuhan yang ada di sekitar mereka”. “Kemudian bu , apa kendala dari penggunaan media ini?”
156
“Kalau kendalanya mungkin terkait dengan cara kontrol siswa dan konsep pembelajaran dilingkungan harus benar-benar baik mbak, karena kalau tugas yang diberikan kepada siswa kurang tepat sasaran, maka siswa hanya akan bermain-main saja di lingkungan sekolah.”
Interpretasi data:
Guru
merasakan
perubahan
motivasi
siswa
ketika
pembelajaran
berlangsung.
Guru melihat siswa semakin antusias dalam mengikuti pelajaran.
Semua siswa dapat belajar langsung dengan alam.
Cara kontrol dan konsep pembelajaran harus benar-benar baik.
157
Catatan Lapangan 12 Metode pengumpulan data: wawancara
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2012 Waktu
: 13.15-13.30 WIB
Lokasi
: Ruang kelas VA
Sumber data : Siswa kelas VA Deskripsi data: Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa kelas IXD mengenai tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan media lingkungan sekolah. 1. Humam “Mbak kalau saya lebih senang mengikuti pelajaran IPA karena lebih enak dan saya lebih paham. Kalau dulu bu guru hanya mengandalkan buku panduan dan mencatat tapi sekarang setelah penelitian tidak perlu banyak mencatat lagi, karena kita bisa belajar langsung di lingkungan sekolah.” 2. Eka Nugraini “wah mbak, setelah menggunakan media lingkungan pelajaran jadi lebih menyenangkan dan mudah dipahami karena menarik.” 3. Siti Rohana “Kalau belajar di lingkungan saya lebih mudah memahami, apalagi saat melihat tumbuhannya langsung” 4. Tio Aprilian “Kalau dulu bikin ngantuk mbak, dan saya kurang paham dengan apa yang diterangkan oleh guru. tetapi setelah mengamati langsung di lingkungan sekolah, materi yang disampaikan lebih jelas, mengerti, dan dapat dipahami, juga membuat saya semakin giat belajar.” 5. Khoirudin “Kalau dulu suasana kelas terlalu gaduh mbak, jadi penjelasan dari guru kurang jelas sehingga membuat suasana menjadi tidak menarik serta tidak dapat menerima pelajaran dengan baik. Setelah mbaknya
158
melakukan penelitian saya jadi lebih nyaman karena tidak terlalu ramai dan dapat melihat langsung prakteknya.” 6. Candra Setiawan “Kalau menggunakan media lingkungan saya dapat suasana yang baru dan dapat memahami apa yang guru sampaikanan. Selain itu sekarang bu guru lebih sering memotivasi siswa sehingga mendorong semangat saya di berbagai mata pelajaran.” 7. Wening “Mbak, kalau diterangkan dengan cara lisan tidak begitu menarik karena jika diterangkan seperti itu kebanyakan anak lebih suka ngobrol sendiri karena hanya lisan saja, sedangkan dengan media lingkungan lebih menarik dan saya tidak menjadi bosan.” 8. Ahmad Rizal “Kalau dulu saya ngantuk kalau mendengarkan cerita guru dan nggak jelas apa yang dibicaraakan guru. sekarang setelah menggunakan lingkungan dan mengamati langsung selain jelas, mengerti, dan dapat dipahami juga membuat semakin rajin belajar.”
Interpretasi data:
Siswa semakin semangat dalam mengikuti pelajaran.
Siswa tidak merasa ngantuk dan tidak merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung.
Siswa mendapatkan pengalaman dan suasana baru dengan belajar di lingkungan sekolah
Siswa lebih paham terhadap materi yang disampaikan.
159
LAMPIRAN 30 CURRICULUM VITAE Data Pribadi : Ulfa Ni‟ma Sholihah
Nama
Tempat Tanggal Lahir: Gunungkidul, 1 Februari 1990 NIM
: 08480002
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Alamat Yogyakarta
:-
Alamat Asal
: Ngrunggo Rt:40, Rw:06, Getas, Playen, Gunungkidul
Orang Tua Ayah
: Dahlan
Ibu
: Robikhatusholikhah
Pekerjaan
: PNS
Motto
: Berusaha sabar dan ikhtiar dalam menjalani hidup
Riwayat Pendidikan No
Instansi Pendidikan
1
SD Getas II, Getas, Playen, Gunungkidul
2
MTsN
Gubukrubuh,
Getas,
Playen,
Masuk
Lulus
(Th)
(Th)
1996
2002
2002
2005
Gunungkidul 3
MA Nurul Ummah, Kotagede, Yogyakarta
2005
2008
4
S1 PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2008
2013