Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012
Oleh:
Arrigo Dirgantara 1106069664
Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012
Pertanyaan: 1.
Pilihlah sebuah perusahaan untuk anda tinjau penerapan
K3 dan Lindung lingkungan yang relevan untuk dianalisa dari sisi K3 dan Lindung lingkungan. 2.
Berikan
penjelasan
selengkap-lengkapnya
bagaimana
Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan diterapkan di perusahaan tersebut dikaitkan dengan apa yang telah kita pelajari dalam mata kuliah K3LL sebanyak yang bisa anda tuliskan , semakin lengkap semakin baik. Jawaban: 1.
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II Dumai
2. Ruang Lingkup Elemen Audit
10
SMK3
Penggunaan Data
–
Lampiran
2
Pengumpulan
Permenaker 05/MEN/1996
11 Audit Internal SMK3
1
12
Pembangunan
dan
dan
Pengembangan
Pemeliharaan Komitmen
Ketrampilan dan Kemampuan
2 Strategi Pendokumentasian
Elemen Dasar SMK3:
3
Elemen 1 Pembangunan &
Peninjauan
Ulang
Perancangan dan Kontrak
Pemeliharaan Komitmen
4 Pengendalian Dokumen
1.1 Kebijakan K3
5 Pembelian
� Tertulis, bertanggal, berisi
6
Keamanan
Bekerja
tujuan dan komitmen K3 Ditandatangani
Berdasarkan SMK3
�
7 Standar Pemantauan
pengusaha/pengurus
8 Pelaporan dan Perbaikan
disusun melalui konsultasi
Kekurangan
dengan wakil pekerja
9 Pengelolaan Material dan
� Dikomunikasikan & ditinjau
Perpindahannya
ulang
&
1.2
Tanggung
Jawab
&
–
Penetapan
Wewenang
manual
� Penetapan, dokumentasi &
distribusinya
komunikasi tanggung jawab
2.3
K3
Informasi K3
1.3
Tinjauan
Ulang
&
Evaluasi
SMK3
dan
Penyebarluasan
–
Penetapan
tata
cara
komunikasi informasi K3
Tinjauan
�
dokumen
manajemen
–
Pemeliharaan
terhadap pelaksanaan SMK3
informasi K3
1.4
Elemen
Keterlibatan
Tenaga
Kerja
Ulang
� Prosedur & dokumentasi
Kontrak
3
catatan
Peninjauan
Perancangan
&
konsultasi K3 tenaga kerja �
Pembentukan,
tugas
&
Pengendalian
Perancangan
fungsi P2K3 Elemen
3.1
2
Strategi
Pendokumentasian
–
Pelaksanaan
identifikasi
kegiatan
bahaya
&
desain/re-desain
oleh
penilaian risiko 2.1 Perencanaan Strategi K3
saat
–
personil yang kompeten
Pelaksanaan
identifikasi
kegiatan
bahaya
&
oleh
petugas
yang
kompeten –
Penetapan
program
Verifikasi
pemenuhan
aspek K3 rancangan &
penilaian risiko
–
dokumentasinya 3.2 Peninjauan Ulang Kontrak
tujuan K3
dan untuk
–
Kontrak
direview
oleh
personil yang ditunjuk untuk
pengendalian
memastikan
risiko
syarat K3 oleh pelanggan
2.2 Manual SMK3
– Dokumentasi hasil review kontrak
pemenuhan
Elemen
4
Pengendalian
Dokumen
–
Memeriksa
kesesuaian
barang & jasa yang dibeli 5.3 Kontrol Barang dan Jasa
4.1
Persetujuan
dan
yang Dipasok
Pengeluaran Dokumen
Pelanggan
– Terdapat sistem identifikasi
– Identifikasi bahaya pada
dokumen K3
barang & jasa yang dipasok
– Distribusi dokumen K3
Pelanggan
–
Menjamin
peredaran
dokumen versi terkini
Elemen
4.2 Perubahan dan Modifikasi
Bekerja
Dokumen
SMK3
–
Prosedur
untuk
perubahan/revisi
dokumen
6
Keamanan Berdasarkan
6.1 Sistem Kerja –
Identifikasi
bahaya
&
K3
penilaian risiko dari proses
– Daftar induk dokumen K3
kerja oleh petugas
Elemen 5 Pembelian
berkompeten – Pengendalian risiko melalui
5.1
Spesifikasi
dari
tahapan hirarki pengendalian
Pembelian Barang dan Jasa
– Penerapan sistem ijin kerja
–
/work permit
Prosedur
tertulis
untuk
verifikasi spesifikasi K3
–
sebelum pembelian barang &
prosedur/instruksi kerja
jasa
–
–
Konsultasi
sebelum
Penetapan Penyediaan,
dokumentasi pemakaian,
pemeliharaan serta kelaikan
pembelian dengan pekerja
APD
– Identifikasi pelatihan, APD
6.2 Pengawasan
& perubahan instruksi
–
kerja sebelum pembelian
peran pengawas di tempat
5.2 Sistem Verifikasi Barang
kerja:
dan Jasa yang Dibeli
Memastikan
pelaksanaan
•
Memastikan
pekerjaan
– Jadual dan catatan hasil
dilaksanakan sesuai SOP
pemeliharaan
• Terlibat dalam identifikasi
produksi
bahaya & upaya perbaikan
– Sertifikasi sarana produksi
• Pelaporan & penyelidikan
–
kecelakaan
pelaksana pemeliharaan
dan
penyakit
sarana
Kompetensi
kerja
–
• Terlibat dalam konsultasi
perbaikan
K3
–
6.3 Seleksi dan Penempatan
out) dan Penguncian (lock
Personil
out)
– Prosedur dalam seleksi dan
6.6 Pelayanan
penempatan
–
pekerja
Prosedur
personil
Sistem
permintaan
Penandaan
Prosedur
(tag
untuk
memperhatikan
memastikan pelayanan yang
aspek K3 (kesehatan) dan
diberikan atau diterima
kompetensinya
organisasi
6.4 Lingkungan Kerja
peraturan K3 yang terkait
–
6.7
Identifikasi
yang
area/fasilitas
memerlukan
akses
terbatas –
di
area
dengan akses terbatas tsb –
Penyediaan
fasilitas
dengan
Kesiapan
untuk
Menangani Keadaan Darurat –
Pengendalian
sesuai
Dokumen
prosedur
keadaan darurat & kegiatan simulasinya
&
–
Pelatihan
darurat
ke
layanan bekerja yang layak
pekerja dan regu darurat
bagi pekerja
–
– Pemasangan rambu K3
pemeliharaan alat & tanda
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan
darurat
dan
– Instruksi darurat
Perbaikan
Produksi
Sarana
Inspeksi,
pengujian
dan
– Kesesuaian, penempatan & kemudahan alat darurat
6.8
Pertolongan
Pertama
pada Kecelakaan –
Evaluasi
8.1
Pelaporan
Keadaan
Darurat
alat
P3K
&
– Prosedur pelaporan bahaya
penyediaan petugas P3K
8.2 Pelaporan Insiden
Elemen
–
7
Standar
Prosedur
pelaporan
Pemantauan
kecelakaan dan
7.1 Pemeriksaan Bahaya
penyakit
– Jadual inspeksi tempat &
internal dan
cara kerja
eksternal
– Pelaksana inspeksi yang
8.3 Penyelidikan Kecelakaan
terlatih
Kerja
– Daftar periksa inspeksi
– Prosedur & personil yang
– Laporan dan tindak lanjut
terlatih dalam
hasil inspeksi
penyelidikan
7.2 Pemantauan Lingkungan
penyakit
Kerja
akibat kerja
–
Jadual
&
catatan
hasil
–
akibat
penyelidikan
kerja
–
fisika,
kimia,
Tinjauan
efektifitas
tindakan perbaikan
psikologis)
8.4 Penanganan Masalah
Peralatan
Inspeksi,
Elemen
9
Pengelolaan
Pengukuran &
Material
Pengujian
Perpindahannya
– Prosedur & catatan hasil
9.1
kalibrasi alat ukur K3
Manual & Mekanis
7.4 Pemantauan Kesehatan
–
–
penilaian & tindakan
Jadual
dan
catatan
&
laporan
biologi, radiasi dan 7.3
baik
kecelakaan
Dokumen
pemantauan lingkungan (faktor
kerja
dan
Penanganan Identifikasi
pemantauan kesehatan
pengendalian
risiko
Elemen 8 Pelaporan dan
kegiatan manual &
Perbaikan Kekurangan
mekanis
Secara bahaya, pada
–
Prosedur
penanganan
10.2
Data
dan
Laporan
kerusakan, tumpahan,
Keselamatan dan Kesehatan
kebocoran bahan
Kerja
9.2
– Pengumpulan dan analisa
Sistem
Pengangkutan,
Penyimpanan dan
data-data K3
Pembuangan
–
– Prosedur penyimpanan &
distribusinya
pemindahan barang
Elemen 11 Audit Sistem
dengan aman
Manajemen K3
–
Prosedur
penanganan
bahan kadaluarsa 9.3
Bahan
dan
Beracun –
prosedur
K3
dan
Jadual
kegiatan
audit
internal SMK3 –
Dokumen
rutin
11.1 Audit Internal SMK3 –
Berbahaya
Laporan
Audit
dilaksanakan
oleh
personil yang kompeten dan
penyimpanan, penanganan
independen
dan
– Pelaporan hasil audit dan
pemindahan
B3
serta
MSDS –
tindak
Sistem
identifikasi
dan
lanjut
kekurangan
yang ditemukan
pelabelan/rambu B3
Elemen 12 Pengembangan
– Pelatihan B3 bagi user
Ketrampilan
Elemen 10 Pengumpulan
Kemampuan
dan Penggunaan Data
12.1 Strategi Pelatihan
10.1
–
Catatan
Keselamatan
Training
dan
Need
Analysis
dan Kesehatan Kerja
untuk pelatihan K3
–
– Rencana/program pelatihan
Prosedur
pengarsipan,
identifikasi, penyimpanan
dan pemeliharaan catatan
K3
UU/Standar K3)
K3 – Penyediaan sumber daya
(termasuk
untuk pelatihan –
Evaluasi
pelaksanaan
program pelatihan
&
12.2
Pelatihan
bagi
perubahan di tempat kerja
Manajemen & Supervisor
serta pelatihan
12.3 Pelatihan bagi Tenaga
penyegaran
Kerja
12.4
–
Pelatihan
bagi
pekerja
baru/dipindahkan/terjadi
Pelatihan
bagi
Pengunjung & Kontraktor 12.5 Khusus
Pelatihan
Keahlian
Perusahaan yang saya pilih adalah di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle memiliki badan Health Safety and Environmental (HSE) yang diterapkan pada perusahaannya yang beroperasi. Health Safety
and
Environmental
(HSE)
merupakan
fungsi
yang
bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle. Fungsi ini berwenang untuk merumuskan program-program yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja serta pemeliharaan lingkungan. PT.
Indofood
CBP
SUkses
Makmur
Divisi
Noodle
mempunyai tenaga kerja ± 800 orang, berarti perusahaan ini telah memenuhi Permenaker No. 05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 yang
menyatakan
bahwa
”Setiap
perusahaan
yang
mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik
proses
mengakibatkan kebakaran,
atau
bahan
kecelakaan
pencemaran
produksi
kerja
dan
seperti
penyakit
akibat
yang
dapat
peledakan, kerja
wajib
menerapkan Sistem Manajemen K3”. Bahan baku, peralatan, manusia, serta lingkungan kerja mengandung potensi bahaya yang tinggi sehingga diperlukan suatu
upaya
pencegahan
agar
tidak
terjadi
kecelakaan.
Kecelakaan dapat terjadi karena adanya unsafe act dan unsafe conditions. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidakya unsafe act dan unsafe conditions sehingga dapat diketahui tindakan
yang dijalankan
sesuai
standar atau tidak adalah dengan sistem manajemen K3. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang gambaran pelaksanaan
SMK3 di perusahaan sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan tenaga kerja yang baik. Keselamatan dan kesehatan kerja ini ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan cara penyuluhan dan pembinaan yang baik agar mereka menyadari arti penting keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, maka tenaga kerja banyak yang menderita, angka absensi di perusahaan meningkat, hasil produksi menurun, dan biaya
pengobatan
semakin
membesar.
Ini
semua
akan
menimbulkan kerugian bagi tenaga kerja maupun perusahaan yang bersangkutan, karena mungkin tenaga kerja terpaksa berhenti bekerja sebab sakit sementara atau cacat tetap yang diakibatkan oleh proses kerja yang tidak aman atau peralatan kerja yang salah dalam pengoperasiannya.
Masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari kegiatan dalam industri secara keseluruhan, maka pola-pola yang harus dikembangkan di dalam penanganan bidang
keselamatan
pengendalian sistem
potensi
yaitu
dan
kesehatan
bahaya
dengan
harus
kerja
dan
mengikuti
menerapkan
Sistem
pengadaan pendekatan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Perbuatan tidak aman (unsafe act)maupun keadaan yang tidak aman (unsafe condition) berakar lebih dalam daripada kecelakaan yang terlihat atau
teralami.
Seandainya
manajemen
keselamatan
dan
kesehatan kerja mengingatkan sedini mungkin mengenai faktor bahaya
dan
risiko
kecelakaan
kerja
serta
mewajibkan
penggunaan alat pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya yang ada di perusahaan maka para pekerja pun akan waspada pada saat berada di lokasi berbahaya dan beresiko kecelakaan kerja tersebut. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja yang terjadi berasal dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tidak dilakukan dan diterapkan dengan baik. Analisis ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak diantaranya adalah: 1.Bagi Perusahaan Sebagai masukan dan tambahan pengetahuan lebih rinci tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam bidang pencegahan kecelakaan kerja sehingga menjadi
bahan
pertimbangan
bagi
perusahaan
untuk
menentukan langkah-langkah dalam upaya penerapan standarstandar
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
industri,
demi
menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, selamat, sehat serta terjadi penurunan angka kecelakaan kerja di perusahaan. 2.Bagi Mahasiswa Dapat mengetahui peranan penting Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle
dalam bidang pencegahan
kecelakaan kerja. 3.Bagi Tenaga Kerja Pengetahuan bagi tenaga kerja agar lebih mengerti dan memahami
tentang
Keselamatan
dan
pelaksanaan
Kesehatan
Kerja
Sistem (SMK3)
Manajemen dalam
upaya
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan tenaga kerja dapat mengimplementasikan tindakan yang aman di tempat kerja agar
tujuan dari diadakannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dapat tercapai dengan baik. Selain
itu
dari
pihak
manajemen
telah
menetapkan
kebjiakan keselamatan dan kesehatan kerja perusahaan yang dilakukan oleh pihak top management dan organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) di PT. Indofood CBP Sukses Makmur dalam sebuah rapat dan hasil kebijakan
yang
telah
dibuat
ditanda
tangani
oleh
branch
personal manager (Bezaliel Pakke). Kemudian kebijakan tersebut disebarluaskan kepada semua tenaga kerja dan mitra kerja agar diterapkan
dan
dilaksanakan
dalam
perusahaan
secara
berkesinambungan. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dibuat sebagai bentuk komitmen untuk mematuhi peraturan dan persyaratan lingkungan serta keselamatan dan kesehatan kerja yang terkait sesuai dengan Permenaker PER.05/MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Dengan melakukan komitmen dan kebijakan K3 yang digunakan sebagai usaha
pencegahan
lingkungan
secara
pencemaran berkelanjutan
lingkungan dan
dan
perbaikan
berkomitmen
untuk
melakukan usaha pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan meningkatkan produktivitas kerja di perusahaan melalui perbaikan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) secara berkelanjutan. Tujuan penerapan SMK3 adalah untuk menciptakan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan yang terintegrasi dalam rangka :
a) Mencegah dan mengurangi kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja b) Menciptakan tempat kerja yang aman terhadap kebakaran, peledakan, dan kerusakan yang pada akhirnya dapat melindungi investasi yang ada serta membuat tempat kerja yang selamat dan sehat. c)
Menciptakan
efisiensi
dan
produktivitas
kerja
karena
menurunnya biaya akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER.05/MEN/1996 menjelaskan tentang penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang terdapat lima pedoman dalam penerapannya, yaitu : 1)Menempatkan organisasi keselamatan dan kesehatan kerja pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle
diletakkan dalam posisi wakil
sekretaris. Hal tersebut berarti bahwa organisasi keselamatan dan kesehatan kerja dalam posisi yang dapat ikut menentukan dalam pengambilan keputusan perusahaan. 2)Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan sarana-sarana lain yang diperlukan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja. Pemilihan tenaga kerja yang berkualitas dapat dilihat dari kepedulian perusahaan mengadakan tes kesehatan sebelum masuk kerja dan adanya sarana penunjang untuk keselamatan dan kesehatan kerja seperti work intruction, alat pemadam
kebakaran,
poster
K3
dan
disediakannya
alat
pelindung 3)Menetapkan wewenang
personel
dan
yang
kewajiban
mempunyai
yang
jelas
tanggung
dalam
jawab,
penanganan
keselamatan dan kesehatan kerja. Di perusahaan ini dibentuk rescue tim yang berfungsi dalam keadaan darurat dan di dalamnya dibentuk struktur organisasi agar masing-masing orang
mempunyai
4)Perencanaan
tugas
keselamatan
sesuai dan
kedudukannya.
kesehatan
kerja
yang
terkoordinasi. Perencanaan dilakukan dengan diadakannya rapat dengan pihak top management menyangkut peningkatan mutu di perusahaan tersebut. 5)Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. Perencanaan yang telah disusun kemudian dilaksanakan dan dilakukan penilaian untuk pelaporan ke pihak top management supaya diketahui hasil dari pelaksanaan tersebut sudah sesuai dengan tujuan atau belum Dalam mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus menunjukkan personel yang mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan, meliputi : 1)Jaminan Kemampuan : a)Sumber daya manusia, sarana dan dana b)Integrasi c) Tanggung jawab dan tanggung gugat d) Konsultasi, motivasi, dan kesadaran. e) Pelatihan dan kompetensi kerja 2)Kegiatan Pendukung : a)Komunikasi b) Pendokumentasian c) Pencatatan dan manajemen Informasi
3)Identifikasi
Sumber
Bahaya,
Penilaian
dan
Pengendalian
Risiko: a)Identifikasi Sumber Bahaya b) Penilaian Risiko c) Tindakan Pengendalian d)Prosedur
Menghadapi
Keadaan
Darurat
atau
Bencana
e) Prosedur Menghadapi Insiden f)Prosedur
Rencana
Pemulihan
Keadaan
Darurat
Inspeksi dan Pengujian Pihak perusahaan melakukan inspeksi setiap waktu agar kerusakan pada sistem kerja dapat segera diperbaiki. Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pihak keselamatan dan kesehatan kerja telah melakukan audit secara berkala setiap 3 bulan sekali untuk melihat apakah hasil inspeksi dan langkah pengendalian yang telah dilakukan tersebut masih berfungsi dengan baik. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan Hasil
temuan
dari
pelaksanaan
inspeksi
dan
audit
didokumentasikan dan digunakan untuk identifikasi tindakan perbaikan dan pencegahan. Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen Pihak keselamatan dan kesehatan kerja PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle
telah melakukan tinjauan ulang
dari hasil perbaikan yang telah dilakukan kemudian pihak perusahaan
melakukan
peningkatan
produktivitas perusahaan meningkat.
berkelanjutan
agar
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur Divisi
Noodle
Keselamatan
berhasil dan
menerapkan
Kesehatan
pencegahan kecelakaan kerja.
Kerja
Sistem
(SMK3)
Manajemen
dalam
upaya