Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda Muh. Nasir, St. Rahmadani Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) untuk mengetahui pengaruh jenis teh yang digunakan terhadap mutu teh kombucha (kombucha tea) yang dihasilkan; dan (2) untuk mengetahui pengaruh lama fermentasi yang dilakukan terhadap mutu teh kombucha (kombucha tea) yang dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan tiga varians teh yaitu (1) teh celup sari wangi, (2) teh serbuk Goalpara (Teh Perbawati), dan (3) teh Bunga Rosella. Masing-masing teh diberikan starter kombucha kemudian difermentasi selama 7 hari dan 10 hari. Selanjutnya dilakukan uji organoleptic dengan 5 skala hedonic, yaitu amat sangat suka, suka, agak suka, netral, dan tidak suka. Masing- masing skala hedonic tersebut memilik angka numeric berturutturut 4, 3, 2, 1, dan 0. Jenis uji organoleptic yang dilakukan meliputi warna, aroma, dan rasa. Uji organoleptic dilakukan terhadap masyarakat umum termasuk ahli tataboga. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa baik dari segi warna, aroma, dan rasa, tingkat kesukaan panelis paling tinggi adalah pada jenis teh rosella, kemudian teh serbuk Goalpara (teh perbawati), kemudian yang terakhir adalah teh celup (sari wangi). Selain itu kualitas teh kombucha yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh lama fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai teh kombucha yang difermentasi selama 7 hari dibandingkan dengan yang 10 hari. Kata Kunci: Teh Kombucha, Uji organoleptic, Fermentasi
perkebunan teh di Jawa barat. Tanaman teh
PENDAHULUAN Teh
O.
yang tumbuh pada ketinggian lebih dari
Kuntze) termasuk kedalam famili Tehaceae,
1200 m di atas permukaan laut akan
kelas Dicotyledone dan genus Camellia
menghasilkan produksi optimum setelah
(Eden, 1965). Tanaman teh berasal dari
tanaman berumur 10 tahun. Kondisi iklim
daerah subtropis pada 250LU - 350LS dan
yang mendukung akan mempengaruhi mutu
950BT - 1050 BT yang terletak diantara
daun teh. Tanaman teh memerlukan curah
pegunungan
sampai
hujan tahunan sekitar 2000 mm-2 500 mm
Tenggara
dan suhu harian berkisar 130C - 150C.
pegunungan
(Camellia
di
sinensis(L.)
Asia di
Barat
Asia
(Setyamidjaja, 2000). Tanaman teh juga memiliki syarat tumbuh sebagaimana tumbuhan yang lain.
Kelembaban relatif yang dibutuhkan untuk siang hari tidak kurang dari 70 % (Pusat Penelitian Teh dan Kina, 1992).
Ketinggian optimum untuk tanaman teh
Komponen utama yang terkandung
adalah 700-1200 m di atas permukaan laut,
dalam daun teh adalah kafein (dulu disebut
sebagaimana yang terlihat di beberapa
sebagai
6 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
tehine),
tannin
(flavanols),
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
tehophylline, tehebromine, lemak, wax,
membawa sifat pahit dan sepat pada seduhan
saponin, minyal esensial, katekin, karotin,
teh.
Vitamin C dalam jumlah besar, juga
termasuk di dalamnya rasa, warna, dan
mengandung vitamin A, B1, B2, B12 dan P,
aroma, secara langsung maupun tidak,
seng,
dihubungkan
elemen-elemen
lain
seperti
Hampir
semua
dengan
sifat
produk
modifikasi
teh
pada
molybdenum dan fosfor, juga masih ada 300
katekin ini (Hartoyo, 2003). Komposisi
zat tambahan, sebagian darinya merupakan
kimia daun teh dapat dilihat pada tabel di
aroma alami (Fulder, 2004). Kandungan
bawah ini.
kafein, tannin, minyak atsiri dan beberapa
Minuman kombucha diduga berasal
senyawa lain inilah yang berpengaruh
dari Cina. Sejak tahun 221 SM, orang-orang
terhadap kualitas teh kering yang dihasilkan,
Cina sudah menganggap kombucha sebagai
khususnya terhadap rasa dan aroma (Loo,
minuman berbahan teh yang bisa membuat
1982).
kehidupan kekal, sehinga mereka memberi Tanin disebut juga asam tanat dan
nama minuman ini “tea of immortality”.
asam galotanat. Tanin dapat tidak berwarna
Dari negeri Cina, penyebaran kombucha
sampai
coklat.
mengikuti jalur perdagangan dan akhirnya
dapat
tersebar ke berbagai penjuru dunia (Naland,
berwarna
Kandungan
kuning
tannin
dalam
atau teh
digunakan sebagai pedoman mutu, karena tannin
memberikan
(Winarno, 2002).
kemantapan
2004).
rasa
Pengujian
organoleptik
adalah
Tanin tidak dapat
pengujian yang didasarkan pada proses
mengkristal, dengan air membentuk larutan
pengindraan. Pengindraan diartikan sebagai
koloidal yang bereaksi dengan asam, rasa
suatu
sepat serta dapat mengendapkan larutan
kesadaran atau pengenalan alat indra akan
gelatin, alkaloid dan protein yang tahan
sifat-sifat benda karena adanya rangsangan
terhadap enzim (Tyler, et all, 1988). Di
yang diterima alat indra yang berasal dari
dalam teh terdapat katekin dan epikatekin
benda tersebut (Wagiyono: 2003)
yang teresterifikasi dengan asam galat.
proses
Melalui
fisio-psikologis,
penelitian
ini
yaitu
peneliti
Katekin teh merupakan flavanoid yang
bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk
termasuk ke dalam kelas flavanol. Jumlah
mengetahui
atau kandungan katekin ini bervariasi untuk
digunakan terhadap mutu teh
masing-masing
teh
(kombucha tea) yang dihasilkan; (2) Untuk
memiliki sifat tidak berwarna, larut air, serta
mengetahui pengaruh lama fermentasi yang
jenis
teh.
Katekin
7 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
pengaruh
jenis
teh
yang
kombucha
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda dilakukan terhadap mutu teh
kombucha
(kombucha tea) yang dihasilkan.
ISSN:2089-3205
C. Langkah Kerja Langkah-langkah
pembuatan
kombucha adalah sebagai berikut: 1. Melakukan sterilisasi peralatan dan botol-
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
botol
Penelitian Laboratorium Dwipa
dilakukan
mikrobiologi
Perdana,
desa
PT.
di Alaska
Segarongan
kaca
yang
digunakan
untuk
pengemasan teh kombucha. 2. Masak
air
membuat
hingga larutan
mendidih teh
untuk
seperti
yang
Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok
dilakukan sehari-hari. Timbang 6 gram
Barat, Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya
teh dimasukkan ke dalam 600 ml air
sampel difermentasi sesuai dengan variasi
panas. Kemudian didiamkan selama 10-
hari yang diinginkan, yaitu fermentasi
15 menit.
selama 7 hari dan 10 hari.
3. Melakukan penyaringan ampas teh yang dilakukan
B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Panci
2.
Kompor
3.
Botol Kaca
4.
Karet gelang
5.
Kain steril
6.
Gelas ukur
7.
Gelas kimia
8.
Air
9.
Teh celup sari wangi
10. Teh serbuk Goalpara (Teh Perbawati) 11. Teh Bunga Rosella 12. Korek api 13. Starter Kombucha
dengan
memisahkan ampas
tujuan
untuk
teh dengan air
seduhan. 4. Melakukan pencampuran ekstrak teh yang telah dibuat dengan gula pasir, yaitu 60 gram untuk 600 ml ekstrak teh. 5. Setelah
dilakukan
penyaringan
dan
pencampuran, seduhan teh dituangkan ke dalam wadah dengan permukaan yang luas terlebih dahulu, lalu diamkan hingga suhunya tidak terlalu panas dan kemudian ditutup dengan kain yang rapat, dengan tujuan agar serangga, debu atau polutan lainnya tidak bisa masuk, namun udara bisa mengalir dengan bebas. 6. Penambahan
starter
(berupa
lapisan
selulosa yang di dalamnya mengandung mikroba kombucha), sebelum starter
8 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda hal
“suka“
dapat
digunakan biarkan terlebih dahulu kurang
Misalnya
lebih 30 menit berada di udara bebas.
mempunyai skala hedonik seperti : amat
7. Setelah dingin, masukkan teh ke dalam
dalam
ISSN:2089-3205
sangat suka, sangat suka, suka, agak suka.
disterilkan
Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “
kemudian tutup dengan kain bersih lalu
dapat mempunyai skala hedonik seperti suka
Ikat dengan menggunkakan karet gelang.
dan agak suka, terdapat tanggapannya yang
botol
kaca
8. Melakukan
yang
telah
fermentasi
pada
suhu
disebut sebagai netral, yaitu bukan suka
ruangan, dengan variasi waktu yang
tetapi juga bukan tidak suka (neitehr like nor
berbeda-beda, yaitu 7 hari dan 10 hari.
dislike). Dalam penelitian ini digunakan uji
9. Selanjutnya pemisahan dan penyaringan,
kesukaan dengan 5 skala hedonic sebagai
yaitu pemisahan lapisan selulosa yang
berikut :
terbentuk dari seduhan teh fermentasi dan
Tabel 1. Skala Hedonic Uji Organoleptik
disimpan dalam wadah lainnya.
Skala Hedonik
10. Seduhan teh hasil fermentasi disaring supaya bersih dari residu fermentasi. Teh kombucha siap dikonsumsi. Sebaiknya sebelum produk
dikonsumsi tersebut
dan
disimpan
dipanaskan
dahulu,
Amat Sangat Suka Suka Agak Suka Netral Tidak Suka (Wagiyono,2003)
Skala Numerik 4 3 2 1 0
supaya tidak terjadi fermentasi lanjutan. 11. Melakukan hal yang sama untuk setiap jenis teh dengan pengulangan sebanyak 3 kali.
ANALISIS DATA Dalam penelitian ini analisis data diperlukan untuk membandingkan respon panelis ahli dan panelis umum tentang mutu
D. Uji Organoleptik
dari masing-masing variasi teh kombucha
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik.
Panelis
dimintakan
tanggapan
pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan).
Disamping
panelis
yang telah dibuat. Data yang diperoleh kemudian
dibuat
dalam
bentuk
data
kuantitatif yang kemudian dihitung skor rata-rata masing-masing variasi sampel.
mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan
ini
disebut
skala
hedonik.
9 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
HASIL PENELITIAN Berikut ini gambaran proses yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian uji organoleptic beberapa variasi teh kombucha.
Gambar 4. Proses penimbangan bahan
Gambar 1. Proses pencucian dan sterilisasi botol kaca
Gambar 5. Jamur Kombucha
Gambar 2. Persiapan botol steril dan alat timbangan analitik Gambar 6. Proses pembuatan teh kombucha
Gambar 3. Macam-macam teh untuk pembuatan teh kombucha 10 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Gambar 7. Proses fermentasi teh kombucha Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
Dari hasil pengamatan di atas dapat diketahui bahwa jenis teh dan lama waktu fermentasi
mempengaruhi
kualitas
kombucha, yaitu berupa rasa, aroma, dan Gambar 8. Pemanenan Kombucha yang difermentasi selama 7 hari
warna. Hal tersebut disebabkan karena masing-masing jenis teh memiliki ciri khas masing-masing baik dari segi warna, aroma, dan rasa, sehingga ketika difermentasi pun akan memberikan variasi yang berbedabeda.
Gambar 9. Pemanenan Kombucha yang difermentasi selama 10 hari
Berdasarkan analisis data di atas, dapat dilihat bahwa baik dari segi warna, aroma, dan rasa, tingkat kesukaan panelis paling tinggi adalah pada jenis teh rosella, kemudian teh serbuk
Goalpara (teh
perbawati), kemudian yang terakhir adalah teh celup (sari wangi). Hal ini disebabkan Gambar 10. Beberapa Contoh Proses Uji Organoleptik
karena teh rosella memiliki warna yang menarik, aroma khas bunga yang disukai,
Tabel 2. Hasil pengamatan skor rata-rata dari setiap variasi sampel kombucha Jenis Teh Lama Jenis Fermentasi Pengujian S1 S2 S3 Warna 2.35 2.4 2.95 Aroma 1.9 2.25 2.8 Rasa 2.35 2.3 3.4 7 Hari Warna 2.3 2.5 2.65 Aroma 1.85 1.8 2.3 Rasa 2.3 2.45 3.2 10 Hari
dan rasa kombucha rosella yang segar dan tidak terlalu manis. Dari beberapa survey, penggunaan bunga rosella dalam makanan dan minuman memang sudah sejak dahulu dikembangkan,
karena
menarik
minat
konsumen. Di India barat dan tempat-tempat tropis
lainnya,
kelopak
segar
rosela
digunakan untuk pewarna dan perasa dalam membuat anggur rosela, jeli, sirup, gelatin,
Keterangan : S1 = Teh celup sariwangi S2 = Teh serbuk Goalpara (teh perbawati) S3 = Teh Rosella 11 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
minuman segar, puding dan cake. Kelopak rosella
yang
berwarna
cantik
dapat
ditambahkan pada salat untuk mempercantik Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda bakteri
ISSN:2089-3205
warnanya. Kelopak rosella dapat juga
dari
Acetobacter
adalah
dimasak sebagai pengganti kubis (Maryani
pembentukan asam glukonat yang berasal
dan Kristiana 2005 dalam Winarti 2010).
dari oksidasi glukosa. Sukrosa dipecah
Selain itu kualitas teh kombucha
menjadi gluosa dan fruktosa oleh khamir.
yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh lama
Pada pembuatan etanol oleh khamir dan
fermentasi, karena selama proses fermentasi
selulosa oleh A. xylinum, glukosa dikonversi
tersebut banyak reaksi-reaksi yang terjadi di
menjadi asam glukonat melalui jalur fosfat
dalamnya. Data di atas menunjukkan bahwa
pentosa oleh bakteri asam asetat, sebagian
panelis lebih menyukai teh kombucha yang
besar fruktosa dimetabolis menjadi asam
difermentasi selama 7 hari dibandingkan
asetat dan sejumlah kecil asam glukonat.
dengan yang 10 hari. Hal ini disebabkan
Bakteri asam laktat juga menggunakan
karena seiring dengan semakin lama proses
glukosa untuk mensintesis selulosa mikroba.
fermentasi,
peningkatan
Fruktosa masih tertinggal sebagian dalam
senyawa kimia seperti asam asetat yang
media fermentasi dan diubah menjadi
bersifat volatil menghasilkan aroma kuat
bentuk
dan
asam,
mikroorganisme sehingga dapat digunakan
sedangkan rasa asam yang dihasilkan asam
sebagai substrat fermentasi. Kultur dalam
glukonat lembut. Serta berkurangnya rasa
waktu bersamaan juga menghasilkan asam-
manis
akibat
asam organik lainnya. Bakteri A. xylinum
berkurangnya dalam larutan, yang telah
mengubah gula menjadi selulosa yang
digunakan oleh jamur kombucha sebagai
disebut
sumber nutrisi.
permukaan medium. Jika nutrisi dalam
maka
menusuk
pada
terjadi
serta
teh
beraroma
kombucha
yang
lebih
nata/pelikel
sederhana
dan
oleh
melayang
di
Proses fermentasi dimulai ketika
medium telah habis dikonsumsi, kultur akan
kultur mengubah glukosa menjadi alkohol
berhenti tumbuh tetapi tidak mati. Kultur
dan CO2, kemudian bereaksi dengan air
akan aktif lagi jika memperoleh nutrisi
membentuk asam karbonat. Glukosa berasal
kembali. Bakteri asam asetat memanfaatkan
dari
etanol untuk tumbuh dan memproduksi
inversi
sukrosa
menghasilkan
glukosa
oleh dan
khamir fruktosa.
asam
asetat.
Adanya
asam
asetat
Acetobacter sebagai bakteri utama dalam
menstimulasi khamir untuk memproduksi
kultur
etanol
etanol kembali. Interaksi simbiosis ini
menjadi asetaldehid lalu kemudian menjadi
ditemukan pada Glukonobacter dan S.
asam asetat. Aktivitas biokimia yang kedua
cerevisiae. Konsentrasi asam asetat dalam
kombucha
mengoksidasi
12 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
kombucha hanya meningkat sampai batas
masing-masing jenis teh memiliki ciri khas
tertentu lalu mengalami penurunan. Hal ini
masing-masing baik dari segi warna, aroma,
terjadi karena pemanfaatan asam asetat lebih
dan rasa, sehingga ketika difermentasi pun
lanjut oleh A. xylinum ketika jumlah gula
akan memberikan variasi yang berbeda-
dalam media teh mulai habis. Penurunan
beda.
kadar asam ini juga dikarenakan fermentasi etanol
oleh
khamir
juga
Berdasarkan analisis data di atas,
mengalami
dapat dilihat bahwa baik dari segi warna,
penurunan dikarenakan pH yang sangat
aroma, dan rasa, tingkat kesukaan panelis
rendah serta mulai habisnya gula dalam
paling tinggi adalah pada jenis teh rosella,
larutan.
kemudian teh serbuk
Goalpara (teh
Senada dengan pendapat Harris dan
perbawati), kemudian yang terakhir adalah
Karmas (1989) bahwa pada minuman
teh celup (sari wangi). Hal ini disebabkan
fermentasi kandungan gula akan sangat
karena teh rosella memiliki warna yang
menurun selama proses fermentasi. Hal yang
menarik, aroma khas bunga yang disukai,
sama dinyatakan oleh Suprapti (2003)
dan rasa kombucha rosella yang segar dan
bahwa fermentasi yang dilakukan dalam
tidak
waktu yang lama maka rasa manis akan
menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai
berkurang karena gula yang ada sudah
teh kombucha yang difermentasi selama 7
terfermentasi.
hari dibandingkan dengan yang 10 hari. Hal
fermentasi terjadi
Perombakan gula selama
oleh dengan
mikrobia mengubah
fermentative komposisi
kimianya menjadi asam, alcohol dan CO2.
ini
terlalu
manis.
disebabkan
karena
Selain
itu
semakin
data
lama
fermentasi, maka semakin banyak senyawasenyawa
kimia
yang
disintesis,
yaitu
senyawa yang memberikan efek aroma yang menyengat dan rasa asam.
KESIMPULAN Dari
hasil
pengamatan
dan
pembahasan dapat diperoleh kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
bahwa kualitas kombucha dipengaruhi pula
Fulder, S. 2004. Kasiat Teh hijau. Terjemahan T.R. Wilujeng. Jakarta : Prestasi Pusaka Publisher. Hartoyo, A., 2003. Teh dan Kasiatnya bagi Kesehatan. Yogyakarta : Kanisius. Loo, T.L., 1982. Penunutun Praktis Mengelola Teh dan Kopi Jakarta : Kinta.
oleh jenis teh dan lama fermentasi yang dilakukan. Jenis teh dan lama waktu fermentasi
mempengaruhi
kualitas
kombucha, yaitu berupa rasa, aroma, dan warna. Hal tersebut disebabkan karena 13 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015
Uji Organoleptik Teh Kombucha Dari Berbagai Jenis Teh dan Waktu Fermentasi Yang Berbeda
ISSN:2089-3205
Naland, H. 2004. Kombucha Teh Ajaib Pencegah dan Penyembuh Aneka Penyakit.
Jakarta
:
Agromedia
Pustaka.
14 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 4 Nomor 1 April 2015