Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474
UJI EFEKTIFITAS FORMULA PASTA GIGI EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) SEBAGAI ANTIPLAK
Nur Khairi*, Rahmat Aksa, dan Yasintus Berek Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi, Makassar *Corresponding author email:
[email protected] Abstrak Latar belakang: Plak gigi merupakan penyebab utama terjadinya penyakit periodontal atau penyakit pada rongga mulut. Penyakit ini dapat dicegah dengan menghambat pembentukan plak dengan menggosok gigi menggunakan pasta gigi. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pasta gigi adalah daun binahong. Dari penelitian sebelunya diperoleh konsentrasi 10% ekstak daun binahong efektif menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh formula pasta gigi stabil ekstrak daun binahing dan mengetahui efektifitas pasta gigi ekstrak daun binahong sebagai antiplak. Metode: Pasta gigi ekstrak daun binahong yang stabil selanjutnya diuji efektivitasnya kepada 5 orang panelis dengan menggunakan metode Rekam Kontrol Plak. Hasil penelitian: Dari hasil uji T-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang singifikan antara efektiftas pasta gigi ekstrak daun binahong dengan pasta gigi pembanding merek X. Kata kunci : plak gigi, pasta gigi, daun binahong.
1. PENDAHULUAN Plak gigi adalah suatu struktur biofilm bakteri terorganisir rapi dan dapat melekat pada permukaan gigi. Jika tidak dibersihkan secara teratur dapat menyebabkan karies gigi atau masalah periodontal seperti gingivitis. Mikroorganisme yang menyusun biofilm plak hampir seluruhnya merupakan bakteri, umumnya bakteri tersebut adalah S. mutans (Michael; 2014) Upaya pencegahan terjadinya penumpukan plak gigi sangat diperlukan. Bantuk upaya yang dilakukan antara lain dengan menyikat gigi dan memilih pasta gigi yang tepat. Saat ini sudah banyak pasta gigi yang beredar dipasaran dengan berbagai merek dan hampir semuanya mengandung flourida. Pasta gigi yang mengandung flourida tidak cocok untuk anakanak berusia dibawah empat tahun. Hal ini juga dipertegas dengan adanya instruksi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk menarik semua produk pasta gigi untuk anak-anak yang masih mengandung flourida diatas 500 ppm (Fifi Haemely, dkk; 2011). Karena pemakaian pasta gigi yang mengandung flourida mempunyai efek samping tertentu, maka perlu dicari alternative
formula pasta gigi dari bahan alam, salah satunya adalah daun binahong. Tanaman binahong merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia, tanaman ini dikenal memiliki banyak manfaat sebagai obat (Hembing, 1996). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Eva (2013) diperoleh bahwa konsentrasi 10% ekstrak daun binahong efektif menghambat pertumbuhan S. mutans. Pasta gigi adalah bahan semi padat yang digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan seluruh gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut serta memelihara kesehatan gigi dan mempertahankan estetika gigi (Houwink, B. 1993). Kualitas fisik pasta gigi dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang digunakan. Bahan pengikat dalam pasta gigi merupakan bahan yang sangat esensial untuk mencegah terjadinya pemisahan dari pasta gigi. Na CMC merupakan salah satu bahan pengikat yang digunakan secara luas untuk formulasi sediaan pasta gigi, karena sifat viskositas yang 32
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474
dimilikinya dan konsistensinya yang plastis. Na CMC larut baik di dalam air dingin maupun air panas. Larutan stabil terhadap suhu yang tinggi dan dalam waktu lama tanpa mengalami koagulasi. Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yaitu apakah ekstrak dan binahong dapat diformulasi dalam bentuk sediaan pasta gigi dan pada konsentrasi berapakah NaCMC menghasilkan pasta gigi yang stabil secara fisik? Dan apakah pasta gigi stabil ekstrak daun binahong efektif sebagai antiplak?
2. BAHAN DAN METODE 2.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah buah takokak, etanol 70%, aquadest, natrium karboksimetil sellulosa kalsium karbonat, gliserol, metil paraben, natrium sakarin, sorbitol, natrium lauryl sulfat, oleum menthae piperitae, H2SO4, dan CH3COOH. 2.2. Metode 2.2.1 Penyiapan Sampel dan Ekstrak Sampel buah takokak (Solanum torvum S.), diperoleh dari Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros, Sulwesi Selatan. Sebanyak 800 gram simplisia (Solanum torvum S.) yang telah dikeringkan di ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan etanol 70% 2.2.2 Pembuatan Sediaan Pasta Gigi
Tabel 1. Formula sediaan pasta gigi Bahan Ekstrak NaCMC CaCO3 Gliserol Nipagin Na. Sakarin Sorbitol Na.Lauryl Ol. Pipermint Aquadest 2.2.3 Evaluasi Sediaan Pasta gigi 2.2.3.1. Evaluasi Fisik Pasta Gigi Ekstrak Buah Takokak Kondisi Penyipanan yang Dipercepat, Pengukuran pH, Uji Organoleptis, Pengukuran Viskositas, Uji Homogenitas dan Pengukuran Daya Busa 2.2.3.2. Uji Efektifitas Antiplak Pasta Gigi Ekstrak Buah Takokak Dengan Metode Rekam Kontrol Plak (RKP) (Delimunthe, 2008). Pengujian ini dilakukan untuk menilai efek pemakaian pasta gigi sebagai antiplak dengan cara menggunakan pasta gigi 2 kali sehari pada pagi dan malam hari. Pengujian ini dilakukan terhadap 5 orang panelis untuk
F1 12,5 4 40 18 0,1 2 10 1 0,3 100
Konsentrasi (%b/b) F2 12,5 5 40 18 0,1 2 10 1 0,3 100
F3 12,5 6 40 18 0,1 2 10 1 0,3 100
formula stabil pasta gigi ekstrak buah takokak dan 5 orang panelis menggunakan pasta gigi daun sirih® dengan syarat panelis tidak menggunakan pasta gigi lain, tidak menggunakan larutan penyegar mulut lainnya. Parameter yang diamati kemampuan menghilangkan plak setelah menggunakan pasta gigi. Untuk pelaksanaan pengujian ini digunakan gel pink tua dental plague disclosing gel yang dipakai sebelum menggunakan pasta gigi dan setelah menggunakan pasta gigi selama 10 hari. Selama pengamatan akan dipantau oleh dokter gigi sampai selesai perlakuan.
33
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474
3. HASIL Tabel 2. Hasil pengukuran efektifitas pasta gigi ekstrak daun binahong Formula
Panelis
Pasta Gigi stabil ekstrak daun binahong
1 2 3 4 5
Pasta Gigi pembanding (Herbal daun sirih)
% RKP Sebelum Sesudah 2,16 0,5 1,16 0,66 2,5 0,16 1,83 0,33 1,5 0,5
X (%)
X
1,66 0,5 2,34 1,5 1
1,4%
1 2 3 4
2,16 2,33 1,66 1,83
0,16 0,5 0,16 0,33
2 1,83 1,5 1,5
5
2
0,33
1,67
1,7%
Tabel 3. Hasil pengujian organoleptik
Konsentrasi
F1
F2
F3
Uji Organoleptik Sebelum Penyimpanan Setelah Penyimpanan dipercepat dipercepat Bentuk : Semi padat Cair Bau : Khas mint dan ekstrak Khas mint dan ekstrak Rasa : Manis dan mint Manis dan mint Warna : Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan Bentuk : Semi padat Cair Bau : Khas mint dan ekstrak Khas mint dan ekstrak Rasa : Manis dan mint Manis dan mint Warna : Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan Bentuk : Semi padat Semi padat Bau : Khas mint dan ekstrak Khas mint dan ekstrak Rasa : Manis dan mint Manis dan mint Warna : Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Keterangan : F1 : Konsentrasi NaCMC 4% F2 : Konsentrasi NaCMC 5% F3 : Konsentrasi NaCMC 6% Tabel 4.Hasil Pengujian Homogenitas
Formula F1 F2 F3
Pengujian Homogenitas Sebelum Penyimpanan Setelah Penyimpanan dipercepat dipercepat Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen Ada butiran kasar 34
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474
Tabel 5. Hasil pengukuran daya busa
Formula F1 F2 F3
Pengukuran Daya Busa (cm) Sebelum Penyimpanan Setelah Penyimpanan dipercepat dipercepat 6,5 cm 5,3 cm 6,2 cm 5,1 cm 5,3 cm 4 cm
Tabel 6. Hasil pengukuran pH
Formula F1 F2 F3
Pengukuran pH Sebelum Setelah Penyimpanan Penyimpanan dipercepat dipercepat 7,9 7,85 7,92 7,8 9,12 8,5
Tabel 7. Hasil pengukuran viskosotas
Formula F1 F2 F3
Pengukuran Viskositas Sebelum Setelah Penyimpanan Penyimpanan dipercepat dipercepat 17400 15400 16500 Tidak terbaca 14200 Tidak terbaca
4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan uji kestabilan fisik sediaan pasta gigi ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat dengan variasi konsentrasi NaCMC 3%, 4,5%, dan 6% diketahui bahwa formula dengan konsentrasi NaCMC 3% merupakan formula yang stabil secara fisik. Dengan demikian maka formula pasta gigi ekstrak daun binahong dengan konsentrasi NaCMC 3% selanjutnya dapat diformulasikan dan diuji efektifitasnya pada responden atau relawan. Uji antiplak pasta gigi ekstrak daun binahong dilakukan selama 7 hari dengan menggunakan kontrol positif (+) atau pasta gigi pembanding yaitu pasta gigi herbal daun sirih®. Parameternya adalah % RKP sebelum dan setelah perlakuan. Dari hasil perhitungan rata – rata persentase Rekam Kontrol Plak (RKP) adalah 1,4% untuk pasta
gigi ekstrak daun binahong dan 1,7% untuk pasta gigi pembanding. Proses pengurangan plak ini terjadi secara fisika dengan proses penurunan plak yang rendah. Proses pengurangan plak juga dipengaruhi oleh frekuensi, lama dan cara menggosok gigi (Sasmita dkk;2006). Pada sediaan pasta gigi ekstrak daun binahong diperoleh penurunan persentase penurunan plak sebesar 1,4% mendekati pasta gigi pembanding yaitu 1,7%. Daya antiplak disebabkan adanya kemampuan ekstrak daun binahong untuk mengurangi dan menghilangkan plak yang terbentuk. Proses pengurangan plak dari pasta gigi ekstrak daun binahong diduga karena adanya fenol yang merupakan senyawa toksik yang mengakibatkan struktur tiga dimensi protein bakteri terganggu dan terbuka menjadi struktur acak. Hal ini menyebabkan protein terdenaturasi dan aktivitas biologis menjadi rusak sehingga 35
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia 2016 e-ISSN : 2541-0474
pertumbuhan Streptococcus mutans menjadi terhenti. Tanaman binahong juga mengandung senyawa saponin yang bersifat sebagai surfactant agent yang kuat seperti sabun, karena dapat menurunkan tegangan permukaan antar sel. Saponin yang diabsorbsi pada permukaan sel akan menyebabkan kerusakan dengan meningkatnya permeabilitas membran, sehingga bahan-bahan essensial yang dibutuhkan oleh bakteri untuk hidup menjadi hilang dan dapat menyebabkan terjadinya kematian terhadap sel (Muthia;2013). Dari hasil uji T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara efektifitas pasta gigi ekstrak daun binahong dengan pasta gigi pembanding (Pasta gigi herbal daun sirih®), dimana T hitung(0,921) < T tabel (2,015). 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan, bahwa Pasta gigi ekstrak daun
binahong dengan konsentrasi NaCMC 3% stabil secara fisik, dan efektif sebagai sebagai antiplak. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih atas semua pihak yang telah membantu terselesainya penelitiaan ini khususnya Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi yang telah memberikan fasilitas, sarana dan prasarana. DAFTAR PUSTAKA 1. Enzo AP. Review ArticleTraditional Medical Plant Extracts And Natural Products With Activity Againts Oral Bacteria : Potential Application In The Prevention And Treatment Of Oral Disease. Evidence-Based Complementary And Alternative Medicine. 2011, p 7 2. Eva. 2013. Uji Aktivitas Ekstrak Daun Binahong Terhadap Streptococcus mutans. STIFA ; Makassar. 3. Singh, Metha DS. Comparison of Sonic an Ionic Tooth brush in Reduktion in Plak and Gingivitis. J Indian Periodontal. 2011;15
36