ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013
UJI AKTIVITAS SENYAWA ANTIOKSIDAN DARI DAUN ANDONG ( Cordyline Frutycosa (L.) A. Chev. ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH Jurusan Kimia Universitas Mulawarman 1. Mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman 2. Dosen Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman Email :
[email protected]
ABSTRACT Has done antioksidan's activity test of various fraction one that stem of andong leaf (Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev.) that indigenous botanical samarinda's garden. Andong leaf sample at extraction with etanol then concentrated by rotary evaporator. Extract afterwards ethanol at fraction crude with n-hexane and acetat ethyl. Base of antioksidan activity test with DPPH radical scavenging method by spectrophotometer, showed thet the most active fraction is the fraction of ethyl acetate which have antioxidant activity EC 50 = 157.72 µg / mL. It is classified as moderate when compared with vitamin E that has antioxidant activity about EC 50 = 37.3 µg / mL. Keywords: Cordyline Fruticosa, phytochemical, antioxsidant and DPPH.
PENDAHULUAN Tumbuhan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis dan berfungsi sebagai paruparu bumi. Didalam tubuh-tumbuhan terjadi sintesis senyawa organik yang kompleks dan menghasilkan sederet golongan senyawa dengan berbagai setruktur. Senyawa Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah proses oksidasi. Dalam arti antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi radikal bebas dalam oksidasi[7]. Tanaman andong termasuk suku bawang-bawangan biasa di tanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman, atau kuburan. Biasa juga dipakai sebagai tanaman pagar atau pembatas di perkebunan teh. Andong berasal dari Asia Timur dan biasa di temukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.900 m dpl[2]. Andong berkhasiat untuk menyejukan darah, menghentikan pendarahan, menghilangkan bengkak daun andong berkhasiat sebagai obat luka dan obat wasir serta perut kembung. Akarnya dikunya mentah ditambah pinang untuk obat diare. Tanaman andong sering dipake sebagai tanaman pelindung dan pembatas blok pada sawah, ladang, serta perkebunan teh atau kinah di Indonesia. Hanjuang, terutama tanaman andong, popular sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini termasuk perdu tegak dengan tinggi 2-4 m, jarang bercabang, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin. Daun tunggal dengan warna merah kecoklatan ada juga yang berwarna hijau. Letak daun tersebar pada batang, terutama berkumpul di ujung batang. Helaian dan panjang berbentuk lanset dengan panjang 20-60 cm dan lebar 5-13 cm. Ujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, dan tangkai daunnya berbentuk talang. Bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ketiak daun, panjang sekitar 30 cm, berwarna dadu, hijau keunguan, atau kuning muda. Buah buni berbentuk seperti bola dengan warna merah mengilap. Biji hitam mengilap. Daun muda yang berwarna hijau bias dimakan sebagai sayuran. Bila menanak nasi dengan bungkusan daun andong yang tua akan memberikan rasa sedap[1]. Nama daerah Jawa Hanjuang (sunda), Andong (Jawa), Kayu urip (Madura), Bali Andong, Endong, Handwang, Sumatera Bak juang (Aceh), Kalinjuhang Katunggal (Batak), Anjiluang (Makasar), Andeluwang (Lampung), Kalimantan renjuwang ( Dayak ), Irian katopali, Ngasi, Jasir. Metabolit sekunder seperti yaitu flavonoid, fenol dan steroid memiliki aktivitas sebagai antioksidan, sebelumnya penulis telah melakukan uji pendahuluan yaitu uji fitokimia terhadap ekstrak etanol daun andong dimana terdapat fenol, steroid dan saponin. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan Uji Aktifitas Senyawa Antioksidan dari Daun Andong (Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev.) dengan menggunakan metode DPPH. Yang menjadi rumusan masalah yang dapat dirumusakan dalam penelitian ini, yaitu : Berapakah nilai konsentrasi efisien (EC50) ekstrak etanol, n-heksana, etil asetat dan etanol-air dari daun tanaman Andong terhadap radikal DPPH ? Dan menjadi tujuan penelitian itu adalah. : Untuk menentukan berapa konsentrasi ekstrak etanol, n-heksana, etil asetat dan etanol-air dari daun tanaman Andong sebagai antioksidan yang dinyatakan dalam konsentrasi efisien (EC50).
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam bentuk eksperimental laboratorium. Daun andong dibersihkan dari kotoran atau jamur pengganggu, dikering anginkan, dihaluskan dan ditimbang. Sampel yang telah halus lalu di ekstraksi dengan
77
ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 etanol. Ekstrak kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator sampai diperoleh seperti sirup kental lalu dikeringkan dan ditimbang kembali. Sebagian ekstrak pekat digunakan untuk uji fitokimia dan sebagian ekstrak digunakan untuk uji antioksidan dengan metode peredaman radikal DPPH yang diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Adapun alat yang digunakan botol maserasi, corongkaca, gelas ukur, Erlenmeyer, oven (memmert), vortek, tabung reaksi, rak tabung, sendok pengaduk, pipet volume, timbangan digital, rotary evaporator dengan vakum pump, kuvet, pipet tetes UV-Vis, dan bahan yang digunakan daun andong, HCL pekat, FeCl3 1%, serbuk Mg, pereaksi dragendorff, HCL, pereaksi libermann burchard, etanol, n-heksana, etil asetat, vitamin E, aquadest, kertas saring dan DPPH.
Teknik Analisa Data Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berupa nilai absorbansi. Data tersebut selanjutnya akan dikonversi menjadi persentase peredaman radikal DPPH (%AA).
%AA = 100 – {[(AB - AA) x 100] / A kontrol negatif} Keterangan : %AA = Persentase aktifitas antioksidan = Absorbansi blanko AA = Absorbansi sampel AB AKN = Absorbansi kontrol negatif Data aktivitas antioksidan yang didapat dikonversikan ke nilai EC50 meredam radikal bebas DPPH dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi linier.
Penentuan Nilai EC50 Parameter yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas antioksidan menggunakan harga konsentrasi efisien (EC50). EC50 adalah bilangan yang menunjukkan konsentrasi ekstrak (mikrogram/milliliter) yang mampu meredam radikal bebas DPPH sebesar 50%. Semakin kecil nilai EC50 maka semakin tinggi aktivitas antioksidan. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai EC50 kurang dari 50, kuat untuk EC50 bernilai 51100, sedang jika EC50 bernilai 101-150 dan lemah adalah 151-200[6]. Menentukan nilai EC50 untuk mengetahui berapa besar konsentrasi dari ekstrak daun andong untuk dapat meredam radikal bebas DPPH sebesar 50%.
Keterangan: X = Konsentrasi ekstrak etanol daun Andong untuk dapat meredam radikal bebas DPPH sebesar 50%. Y = Persentase peredaman radikal DPPH (AA%) sebesar 50%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berat kering serbuk daun Andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev. ) yang telah dihaluskan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1600 gram. Sampel daun andong tersebut kemudian dimaserasi dengan etanol, disaring dengan bantuan pompa vakum lalu diuapkan pelarutnya dengan rotary evaporator. Terbentuk larutan ekstrak pekat daun andong sebanyak 400 ml kemudian dibagi 2 bagian 200 ml untuk fraksinasi dan 200 ml dipekatkan dengan rotary evaporator dan diperoleh ekstrak pekat yang berwarna hijau tua seberat 99,93 gram. Ekstrak kasar etanol yang diperoleh difraksinasi dengan n-heksana kemudian etil asetat, diperoleh 3 fraksi yaitu fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi etanol-air. Selanjutnya setiap fraksi dipekatkan dengan rotary evaporator. Adapun ekstrak kasar dan ekstrak masing-masing dari fraksi disajikan dalam tabel 1 Tabel 1 Berat dari ekstrak kasar dan ekstrak dari masing – masing fraksi Jenis ekstrak Berat ( gram ) Ekstrak kasar etanol Ekstrak fraksi n-heksana Ekstrak fraksi etil asetat Ekstrak fraksi etanol air
99.93 3.61 2.34 9.41
Berdasarkan uji fitokimia terhadap ekstrak kasar etanol, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi etanol-air daun andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev.) untuk mengetahui kandungan jenis senyawa metabolit sekundernya, diperlihatkan pada tabel 2 :
78
ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 Tabel 2 Hasil uji fitokimia dari ekstrak kasar dan ekstrak masing-masing fraksi Jenis Ekstrak Kasar Etanol Fraksi n-heksana Fraksi etil asetat Senyawa Alkaloid Saponin Steroid Triterpenoid Flavonoid Fenol
+ + +
+ -
Fraksi etanol air
+ +
+ +
Keterangan : + = Mengandung senyawa metabolit sekunder = Tidak mengandung senyawa metabolit sekunder Adapun data uji aktifitas antioksidan dengan metode peredaman radikal DPPH untuk masing – masing fraksi, ekstrak kasar etanol dan vitamin E. Sedangkan untuk % peredaman radikal DPPH ( %AA ) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3 Persen peredaman radikal DPPH ( %AA) pada ekstrak kasar etanol, masing – masing fraksi dan vitamin E Sampel
Konsentrasi (µg/mL)
Persentase (%)
Ekstrak kasar etanol
100 500 1000
18.1 40.1 59.2
769.75
Fraksi n-heksana
1000 1500 2000
20.9 34 44.2
2228.18
50 100 150
11.5 26.2 48.4
157.72
100 250 500
22.8 44 87.7
274
10 20 30 40 50
16.2 33.6 40.9 50.81 65.6
37.3
Fraksi etil asetat
Fraksi etanol air
Vitamin E
Nilai EC50 (µg/mL)
Pembahasan Ekstraksi Sampel Daun Andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev. ) Pengambilan sampel dilakukan secara manual dengan memetik daun andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev. ). Daun yang diambil adalah daun yang tampak sehat dengan ciri – ciri tumbuh subur tidak ada bintik – bintik hitam dan bebas dari serangga. Sampel yang terkumpul kemudian dibersihkan dari kotoran atau jamur pengganggu, lalu dikering anginkan diudara terbuka dalam ruangan sehingga tidak terkena panas matahari langsung, setelah kering dihaluskan dan ditimbang. Kering anginkan bertujuan untuk mencegah kerja enzim dan hilangnya metabolit sekunder yang terdapat didalam sempel yang disebabkan oleh peningkatan suhu ( menguap ) ataupun reaksi yang terjadi karena sinar UV dari sinar matahari. Sedangkan penghalusan sempel bertujuan untuk memaksimalkan interaksi etanol ( pelarut ) dengan sampel daun andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev. ) sehingga diharapakan keseluruhan metabolit sekunder dapat terekstrak. Metode sederhana yang digunakan untuk menentukan aktifitas antioksidan pada makanan adalah dengan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl). Pergerakan elektron di dalam radikal bebas DPPH memberikan perubahan
79
ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 yang dapat diamati pada panjang gelombang maksimum ( = 517 nm) dan memberikan warna ungu[3]. Apabila bereaksi dengan suatu senyawa antioksidan maka warna larutan akan memucat.
N
N
N.
NH H
O2N
NO2
+
RH
NO2
Warna ungu
O2N
NO2
R.
+
NO O2
Warna ku uning
2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil (DPPH)
Gambar 1 Reaksi antara antioksidan dengan radikal DPPH D Antioksidan (HO-R-OH) OH) memiliki mekanisme melibatkan inaktifasi dari prooksidan prooksidan di tengah tahap reaksi. Reaksi ini mendorong ke arah penundaan oksidasi dan perluasan periode induksi. Tahap mekanisme reaksinya reaksiny sebagai berikut[4]. (DPPH)* + HO-R-OH DPPH : H + HO-R-O* * HO-R-O + DPPH DPPH : H + O=R=O (produk non-radikal)
Uji Antioksidan dengan Metode Peredaman Radikal DPPH Untuk mengetahui besarnya persentase peredaman radikal radikal DPPH ( %AA ) dari ekstrak etanol daun andong ( Cordyline Fruticosa (L.) A. Chev. ) maka dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman rradikal DPPH. Adapun keunggulan dari metode ini adalah adalah sederhana, mudah, cepat dan tidak mahal serta metode met DPPH dapat digunakan untuk sampel padat atau cair atau tidak spesifik spesifik untuk komponen antioksidan yang khas, tetap tetapi digunakan untuk seluruh aktivitas vitas antioksidan pada sampel[5]. Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman radikal radikal DPPH pada ekstrak kasar etanol, fraksi n-heksana heksana , fraksi etil asetat, dan fraksi etanol-air etanol pada sampel daun andong ( cordyline fruticosa ( L ) A. chev ) diperoleh nilai %AA untuk ekstrak kasar asar etanol 18.1% ( 100 µg/mL ), 40.6% ( 500 µg/mL ), 59.2% 59.2 ( 1000 µg/mL ). Pada fraksi n-heksana diperoleh iperoleh nilai %AA sebesar 21.1% 21.1 ( 1000 µg/mL ), 34% ( 15000 µg/mL ),44.2 % ( 2000 µg/mL ). Pada fraksi etil asetat diperoleh iperoleh %AA sebesar 11.5% ( 50 µg/mL ), 26.2% ( 100 µg/mL ), 48.4% ( 150 µg/mL ). Pada fraksi etanol-air diperoleh iperoleh nilai %AA sebesar 22.8 % ( 100 µg/mL ), 44% 44% ( 250 µg/mL ), 87.7% 87.7 ( 500 µg/mL ). Sedangkan pada vitamin tamin E diperoleh %AA sebesar 16.2% ( 10 µg/mL ), 33.6% ( 20 µg/mL ), 40.9% ( 30 µg/mL ), 50.81% ( 40 µg/mL ), 65.6% ( 50 µg/mL ).
Gambar 2 Grafik regresi linear anatar konsentrasi dengan %AA dari fraksi etil asetat daun andong ( Cordyline fruticosa (L.) A. chev )
80
ISBN : 978-602-19421-0-9 Prosiding Seminar Nasional Kimia 2013 Dari gambar 2 dapat dilihat persentase aktivitas antioksidan fraksi etil asetat daun andong (Cordyline fruticosa (L.) A. chev ). Pada konsentrasi 50, 100 dan 150 µg/mL secara berturut – turut adalah 11.5%, 26.2% dan 48.4%. Dari data itu kemudian dibuat gerafik persamaan regeresi linear lalu didapat persamaan regeresi linearnya y = 0.369x – 8.2 ; R2 = 0.9864 dan didapat nilai EC50 = 157.72 µg/mL. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang cukup baik jika dibandingkan dengan fraksi n-heksana, fraksi etanol-air dan ekstrak kasar etanol, hal ini dikarenakan adanya kandungan senyawa fenol dan steroid, kemungkinan besar senyawa yang membawa aktivitas antioksidan yaitu senyawa fenol. Sedangkan ekstrak kasar etanol dan fraksi etanol-air juga mengandung senyawa fenol memiliki aktifitas antioksidan yang kurang baik, hal ini dikarenakn adanya senyawa saponin, dimana senyawa tersebut sifatnya berbusa sehingga tidak mendukung untuk aktivitas antioksidan. Pada fraksi n-heksana tidak terdapat senyawa fenol, karena sifat dari fenol yaitu bersifat polar, sedangkan senyawa steroid yang terkandung didalam fraksi n-heksana yang nonpolar.
KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol daun andong dan fraksi n-heksana, etil asetat dan etanol air dengan metode peredaman radikal DPPH, diperoleh aktivitas antioksidan ( %AA ) untuk masing – masing konsentrasi adalah sebesar 18.1% (100 ppm); 40.6% (500 ppm); 59.2% (1000 ppm); Besarnya aktivitas antioksidan (%AA) ekstrak etanol daun andong ( Cordyline fruticosa (L) A. chev ) yang dinyatakan dalam EC50 adalah sebesar 769.75 µg/mL, 21.1% (1000 ppm); 34% (1500 ppm); 44.2% (2000 ppm); Besarnya aktivitas antioksidan (%AA) fraksi n-heksana yang dinyatakan dalam EC50 adalah sebesar 2228.18 µg/mL, 11.5% (50 ppm); 26.2% (100 ppm); 48.4% (500 ppm); Besarnya aktivitas antioksidan (%AA) fraksi etil asetat yang dinyatakan dalam EC50 adalah sebesar 157.72 µg/mL, 22.8% (100 ppm); 44% (250 ppm); 87.7% (500 ppm); Besarnya aktivitas antioksidan (%AA) fraksi etanol-air yang dinyatakan dalam EC50 adalah sebesar 274 µg/mL.
Ucapan Terimakasih Kepada Terimakasi sedalam – dalamnya kepada Ayahanda Imam Ashari, Ibunda Hasna, yang telah memberikan dukungan berupa materil dan juga doa yang tiada henti terucap dalam setiap perkataan dan motivasinya.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, SA. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Jakarta: Karunika. Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3. Jakarta: Penebar Swadaya. Day, R. A. dan Underwood, A. L. 1998. Analisa Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986. “Sediaan Galenik dan Uji Klinik Obat Tradisional”. Katalok dalam terbitan bakti husada. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Prakas, A. 2001. “Antioxidant Activity”. Medallion Laboratories Analytical Progress. Volume 19. No. 2 Puspitasari, E. 2007. “Uji Aktifitas Antioksidan Jus Pegaan (Centella asiatical) Dengan Metode Kekuatan Reduksi “. skripsi Jurusan Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman Samarinda. Sudjadi, M. S. 1983. Penentuan Setruktur Senyawa Organik. Bandung : Ghalia Indonesia
81