Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK DAUN MANGGA (Mangifera indica L) Terhadap DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil) Lusi Nurdianti1, Ira Rahmiyani2 StiKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Prodi S1-Farmasi Email :
[email protected]
Abstrak
Daun mangga ((Mangifera indica L)adalah salah satu tumbuhan yang biasanya ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman obat. Salah satu senyawa yang terkandung di dalamnya adalah flavonoid, isoflavonoid, fenolik, vitamin C dan beta karoten sehingga berpotensi sebagai antioksidan yang dapat berpotensi menghambat radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formula yang paling baik dari sediaan krim daun mangga dengan variasi konsentrasi basis setil alkohol. Hasil dari pengujian krim ekstrak daun mangga yang dilakukan selama 28 hari bahwa pengamatan organoleptik, pH dan viskositas pada ketiga formula di dapat hasil yang paling baik adalah formula 3 dengan konsentrasi basis setil alkohol sebesar 12%. Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dari ekstrak etil asetat daun mangga diperoleh IC50 adalah 21,79 ppm sedangkan hasil pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan krim ekstrak etil asetat daun mangga pada formula 3 didapat nilai IC50 sebesar 50,54 ppm. Kata kunci : Daun mangga, antioksidan, DPPH, Krim
DPPH
Latar Belakang Tanamanmerupakan
penghasil
dan
ABTS”.
menyimpulkan
Penelitian
bahwa
daun
ini katuk
protein nabati.Di dalam tanaman terdapat
memiliki kemampuan sebagai antioksidan
senyawa-senyawa
yang sangat kuat pada konsentrasi 5,02
kimia
yang
sangat
berguna bagi tubuh kita.Salah satu contoh
ppm
jenis tanaman yang mengandung banyak
spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai
manfaatnya adalah mangga.Mangga yang
antioksidan sangat kuat jika nilai IC50
nama latinnya Mangifera indica L adalah
kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC50
salah satu tumbuhan yang banyak terdapat
bernilai 50-100 ppm, sedang jika bernilai
di Asia tenggara (Utami,2008). Dari
100-150 ppm, dan lemah jika nilai IC50
penelitian daun mangga banyak ditemukan
bernilai 151-200 ppm.
bahwa khasiat dari daun katuk memiliki
dengan
dapat
fitokimia
dariradikal
dikandungnya
yaitu
DPPH.
Secara
Antioksidan merupakan zat yang
aktivitas sebagai antioksidan dari zat yang
metode
melawan bebas
pengaruh yang
bahaya terbentuk
flavonoid, isoflavonoid, fenolik, vitamin C
sebagaihasil metabolisme oksidatif, yaitu
dan beta karoten (Rahmiyani, 2013).
hasildari
Berdasarkan
hasil
penelitian
reaksi-reaksi
kimia
dan
prosesmetabolik yang terjadi di dalam
Rahmiyani (2013) juga telah melakukan
tubuh(Amrun,dkk,2007).
penelitian
“Aktivitas
dapat bekerja dengan caramengatasi efek-
Antioksidan Beberapa Ekstrak Daun Dari
efek kerusakan pada kulitmanusia yang
Empat
diakibatkan oleh radikal bebas yang
yang
Varietas
berjudul
Mangga
(Mangifera
indica L) Dengan Metode Antioksidan
merupakan
faktor
utama
Antioksidan
padaproses 50
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
penuaan (aging) dan kerusakan jaringan
Bahan
yang
digunakan
pada
kulit.Karena sifat antioksidaninilah, maka
penelitian ini adalah ekstrak etil asetat
daun katuk sangat berpotensi untuk dibuat
daun mangga, etanol 96%, metanol,
dalam sediaan kosmetik.Salah satu bentuk
DPPH, vitamin c, setil alcohol, parafin
sediaan kosmetik yang sering digunakan
cair, metil paraben, etilen biru, propil
yaitu sediaan krim.
paraben, propilenglicol, natrium lauril
Krim yang dibuat padapenelitian ini
sulfat, oleum lemon, aquadest dan bahan-
adalah krim tipe (M/A),yang ditujukan
bahan lainnya yang digunakan pada
untuk penggunaankosmetika dan estetika
penelitian.
(Juwita,
2013).Adapun
Metode penelitian
tipe
Determinasi Tumbuhan
dkk,
dasarpemilihan
krim
(M/A)
dikarenakankrim tersebut digunakan pada wilayahkulit
luas
optimumkarena gradient
memberikan
dapat
konsentrasi
menembuskulit,
efek
meningkatkan zat
aktif
sehingga
meningkatkanabsorpsi
diperlukanadanya
ini
diambil
dari
Tasikmalaya dengan waktu panen sore
turut
di
Herbarium
Bandungense,
Biologi
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB untuk mengetahui dan memastikan familia
uraian-uraian
disebutkan
penelitian
hari. Dimana telah dilakukan determinasi
(Kuswahyuning dkk, 2008).
yangtelah
sebagai
yang
perkutan
Berdasarkan
Tumbuhan yang akan digunakan
diatas,
penelitian
maka
dan jenis tumbuhannya. Pengolahan Simplisia
mengenai
Daun katuk segar dicuci sampai
formulasi krim antioksidan ekstrak etil
bersih dari kotoran-kotoran yang ada pada
asetat daun manga (Mangifera indica L.).
daun mangga, daun manggadirajang dan dikeringkan tidak langsung dengan sinar
METODOLOGI PENELITIAN
matahari teta Setelah kering simplisia
Alat dan Bahan
diayak
Alat yang digunakan Alat
yang
analitik,
rotary
mikropipet/clinipette,
pada
evaporator,
spektrofotometri
UV-Visible, mortir, stemper, penangas air, pH
meter,
viscometer
timbangan eletrik, yang
digunakan
dilaboratorium. Bahan
dihaluskan
dengan
menggunakan blender dan disimpan dalam digunakan
penelitian ini yaitu alat blender, maserator, neraca
dan
brookfield,
dan alat-alat lainnya pada
penelitian
wadah tertutup. Pemeriksaan Serbuk Simplisia Pemeriksaan
serbuk
meliputi
identifikasi serbuk yaitu pemeriksaan organoleptik yang meliputi warna, bau, dan skrining fitokimia. Ekstraksi Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks.Pelarut yang digunakan adalah etil asetat.Ekstrak yang diperoleh diuapkan 51
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
dengan alat rotavapor hingga diperoleh
mangga yang sudah dilarutkan dengan
ekstrak kental.
propilenglikol dimasukkan dan diaduk
Skrining fitokimia Ekstrak
hingga terbentuk krem.
Skrining
fitokimia
dilakukan
Evaluasi Sifat fisik dan Kimia Sediaan
menggunakan uji tabung yang terdiri dari
Krim
uji kuinon, terpenoid, tanin, fenol dan
1. Uji Organoleptik
flavonoid.
Uji
Formulasi Krim
meliputi pemeriksaan warna dan bau
Tabel 3.1 Rancangan Formula
yang
Konsentrasi (% b/b) Komposisi
organoleptik
yang
dilakukan
Penelitian
ini
dilakukan
secara
visual.
bertujuan
untuk
F1
F2
F3
mengamati adanya perubahan atau
1%
1%
1%
pemisahan emulsi timbulnya bau atau
Setil alkohol
7,5%
10%
12%
tidak dan perubahan warna dilakukan
Natrium lauril sulfat
0,5%
0,5%
0,5%
pada hari ke 1, 3, 7 ,9, 12,14,21 dan
Parafin Cair
10%
10%
10%
28.
Metil Paraben
0,18%
0,18%
0,18%
Propil Paraben
0,02%
0,02%
0,02%
Propilenglikol
10%
10%
10%
Oleum Lemon
qs
qs
qs
Ad100%
Ad 100%
Ad100%
Ekstrak daun mangga
Aqua dest
2. Uji pH Ditimbang sebanyak 1 gram krim dan diencerkan dengan 10 ml akuades kemudian gunakan pH meter bagian sensornya dan dibaca pH pada bagian monitor
Pembuatan krim(Yenti,at all, 2011) Bahan yang termasuk fase minyak yaitu setil alcohol, propil paraben dan
(Juwita,
at
all,
2013).
Pengukuran dilakukan pada hari ke 1, 3, 7 ,9, 12,14,21 dan 28. 3. Uji Viskositas
diatas
Uji viskositas ini bertujuan untuk
penangas air sehingga bercampur. Fase air
mengetahui tingkat kekentalan dari
dibuat dengan melarutkan terlebih dahulu
sediaan
metil paraben dalam air yang telah
viskositas
dipanaskan.
52anga52eter
52anga52et
cair
di
Krim
panaskan
dibuat
dengan
krim. ini
Pada di
pengukuran
gunakan
Brookfield
alat
dengan
menuangkan fase minyak ke dalam fase
menggunakan spindle no. 4 pada 50
air (dimana suhu masing-masing fase 70
rpm.
C)
pengaduk
sediaan termasuk salah satu hal yang
pengadukan
harus diperhatikan dalam pembuatan
berselang ( intermitten shaking : 2 menit
sediaan krim karena bila krim terlalu
pengadukan
waktu
kental maka susah untuk dituang
istirahatnya 20 detik) (Lachman dan
sedangkan bila terlalu encer maka
Lieberman, 1994). Kemudian ekstrak daun
lebih tepat disebut sebagai lotion dan
sambil
elektrik
diaduk dengan
(mixer)
secara
dengan
selang
Kekentalan
atau
viskositas
bukan krim. Pengukuran dilakukan 52
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
pada hari ke 1, 3, 7 ,9, 12,14,21 dan
fenol, tanin, terpenoid dan kuinon. Hasil
28.
pengujian skrining fitokimia dapat dilihat pada tabel 4.1.
Uji Aktivitas Krim (Cairns, 2008) Pengujian
aktivitas
dilakukan
terhadap krim yang paling stabil dan basis krem.Krim dan basis ditimbang sebanyak 100 mg kemudian dilarutkan dalam 10 ml methanol pro analisa.Kemudian dibuat berbagai konsentrasi yaitu 10 sampai 70 ppm. Masing-masing konsentrasi tersebut
Tabel 4.1 Penapisan Fitokimia Simplisia Daun Mangga Golongan Senyawa Kuinon Terpenoid Tanin Fenol Flavonoid
selama 30 menit kemudian diukur secara spektrofotometer UV/Vis. Blanko yang digunakan yaitu basis krim tanpa ekstrak daun mangga.
Ekstrak + + + + +
Keterangan Positif Positif Positif Positif Positif
Metode Ekstraksi
ditambahkan dengan 1 ml larutan DPPH 0,5 mM. selanjutnya larutan uji didiamkan
Serbuk + + + + +
Ekstraksi
simplisia
dilakukan
dengan metode refluks. Metode refluks dipilih karena senyawa yang terkandung dalam simplisia daun mangga tahan pemanasan.
Suhu
pemanasan
diatur
mendekati suhu didih pelarut. Pelarut yang digunakan yaitu etil asetat. Ekstrak yang
Pengumpulan dan Analisa Data Rancangan
penelitian
yang
diperoleh dipekatkan dengan rotavapor.
digunakan adalah rancangan acak lengkap
Hasil
penapisan
fitokimia
dan data yang diperoleh dianalisis secara
dijadikan
statistic one-way ANOVA dengan ansira
penapisan
pada taraf kepercayaan.
penapisan fitokimia ekstrak mengandung
panduan fitokimia
simplisia
pengujian
untuk
ekstrak.
Hasil
golongan fenol, terpenoid, dan flavonoid HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
Hasil Determinasi
antioksidan.
Hasil determinasi dari Herbarium
diduga
memiliki
aktivitas
Studi Preformulasi
Bandungense Sekolah Ilmu dan Teknologi
Pada tahap ini dilakukan studi
Hayati, ITB menunjukkan bahwa jenis
literatur tentang zat aktif dan eksipien
tumbuhan adalah Mangifera indica L.
yang akan digunakan dalam pembuatan
Pemeriksaan Serbuk Simplisia daun
sediaan krim berdasarkan ketentuan yang
Mangga
berlaku
Hasil
pada
Handbook
of
pemeriksaan
serbuk
Pharmaceutical
daun
secara
Farmakope Indonesia. Ekstrak etil asetat
organoleptik memiliki warna hijau daun,
daun mangga yang digunakan adalah hasil
tidak berbau dan rasanya agak pahit.
penelitian yang dilakukan oleh Rahmiyani
Adapun hasil skrining dari serbuk daun
(2013) yang sudah dilakukan pengujian
mangga adalah mengandung flavonoid,
antioksidannya. Pada penelitian ini yaitu
simplisia
dari
mangga
Excipients
dan
53
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
mengembangkan Rahmiyani
hasil
(2013)
yang
penelitian
digunakan yaitu 10% karena berdasarkan
kemudian
literatur yaitu dalam rentang 3-60%.
diformulasikan ke dalam bentuk sediaan
Sebagai
pengaroma
digunakan
krim. Basis yang digunakan adalah variasi
oleum lemon sehingga diharapkan dapat
basis krim tipe minyak dalam air yang
menutupi bau khas dari ekstrak daun
salah satunya adalah setil alkohol yang
mangga yang digunakan
berfungsi sebagai agen pengemulsi yang
Pembuatan Sediaan Krim
dapat meningkatkan stabilitas dari sediaan
Pada pembuatan sediaan krim
krim. Pada sediaan krim yang akan dibuat
dibuat krim dengan tipe minyak dalam air
dipilih beberapa konsentrasi yaitu mulai
dengan menggunakan variasi basis setil
dari 7,5 – 12% karena berdasarkan
alkohol mulai dari 7,5-12%. Pemilihan
literatur bahwa setil alkohol sebagai
tipe
pengemulsi dalam rentang 2-12%.
pemilihan basis dan nilai HLB dari basis
emulsi
ini
disesuaikan
dengan
Natrium lauril sulfat berfungsi
yang digunakan. Berdasarkan literatur
sebagai surfaktan yang mampu membantu
bahwa HLB yang tinggi mulai dari 8-18
terbentuknya basis krim karena dapat
itu menunjukkan tipe m/a. Begitu juga
menurunkan
permukaan.
dengan konsentrasi setil alkohol yang
Konsentrasi yang digunakan adalah 0,5%
digunakan termasuk ke dalam rentang
karena
of
nilai HLB sehingga dengan harapan tipe
rentang
emulsi yang dihasilkan sesuai. Tujuan dari
tegangan
berdasarkan
Pharmaceutical
Handbook
Excipients
konsentrasi yang digunakan adalah 0,5-
variasi
2,5%.
mendapatkan basis krim yang stabil Propilenglikol digunakan sebagai
basis
selama
ini
adalah
penyimpanan
meliputi
kosolven untuk melarutkan ekstrak dan
organoleptik,
sebagai
pengujian evaluasi krim selama 28 hari.
humektan.
Konsentrasi
yang
digunakan adalah 10% dan masih masuk ke dalam rentang penggunaan antara 580%.
pH,
untuk
viskositas
melalui
Hasil Evaluasi Sediaan Krim Hasil
evaluasi
sediaan
krim
selama 28 hari penyimpanan meliputi Metil
berfungsi
dan sebagai
propil
paraben dan
Hasil pengujian organoleptik meliputi
menghambat
warna dan bau. Pengamatan pada setiap
pertumbuhan jamur dan bakteri serta
formula menunjukkan warna hijau daun
membantu menstabilkan sediaan karena
dan berbau khas oleum lemon. Hasil
penggunaan yang berulang.
pengamatan
antimikroba
yang
pengawet
pengamatan organoleptik, pH, viskositas.
dapat
Parafin cair berfungsi sebagai emolient dalam basis krim dan juga sebagai
pelarut.
Konsentrasi
yang
selama
28
hari
tidak
mengalami perubahan organoleptik dari ketiga formula krim yang dibuat. Pada
pengujian
pH
yang
dilakukan pada semua formula selama 28 54
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
hari menunjukkan tidak adanya perubahan
Dari
hasil
pengujian
didapat
pH selama penyimpanan pada formula 3
viskositas antara 2254-2421 Cps untuk
artinya pH dari hari ke-1 sampai hari ke-
ketiga formula. Pengolahan data hasil
28 tetap yaitu 6,0 tetapi pada formula 1
pengukuran viskositas krim ekstrak etil
dan 2 terdapat perubahan pH tetapi masih
asetat daun mangga dilakukan dengan
masuk ke dalam rentang pH kulit yaitu
menggunakan ANAVA. Nilai Asymp Sig
4,0-6,5. Hasil pengamatan pH dapat
didapatkan yaitu < 0,05 artinya nilai
dilihat pada tabel 4.3.
viskositas pada setiap formula mengalami
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran pH Selama
perbedaan. Hasil statistik menunjukkan
Penyimpanan
bahwa variasi setil alkohol pada tiap
Formula
Pengamatan
formula memberikan perbedaan terhadap
ke-
1
2
3
1
6
6,2
6
3
5,8
6,2
6
Uji Aktivitas Anti Oksidan Sediaan
7
,8
6,0
6
Krim
11
5,6
5,8
6
14
6
6
6
21
5,9
6,0
6
28
5,8
5,8
6
nilai viskositas dari tiap formula.
Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan pada formula paling baik selama penyimpanan 28 hari yaitu formula 3.
Pengujian
dilakukan
Pada hasil pengujian viskositas sediaan krim dilakukan dengan menggunakan Viscometer
Brookfield.
aktivitas
dengan
antioksidan
mengukur
%
penghambatan sediaan terhadap radikal bebas DPPH. Aktivitas diukur dengan
Pengujian
spektrofotometri UV-Vis pada panjang
dilakukan selama 28 hari dengan
gelombang 517 nm. Sebanyak 1 ml dari
tujuan
tingkat
konsentrasi masing-masing ditambahkan
kekentalan dari sediaan krim selama
dengan 1 ml larutan DPPH 0,005%,
waktu
Hasil
diinkubasi selama 30 menit pada tempat
pengamatan viskositas dapat dilihat
gelap agar bereaksi sempurna. Dari data
pada tabel 4.4.
yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai
untuk
mengetahui
penyimpanan.
Pengamatan ke1 3 7 11 14 21 28
1 (Cp) 2300 2290 2285 2270 2265 2260 2254
Formula 2 3 (Cp) (Cp) 2390 2420 2356 2410 2332 2400 2310 2389 2286 2375 2260 2366 2258 2356
IC50 dari sediaan krim ekstrak etil asetat daun mangga yaitu sebesar 50,54 ppm artinya aktivitas antioksidan dari sediaan krim berada pada rentang nilai kuat karena berada pada rentang 50-100 ppm. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh hasil IC50 dari krim ekstrak etil asetat daun mangga pada formula 3 adalah 50,54 ppm artinya 55
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Volume 16 Nomor 1 Agustus 2016
bahwa aktivitas antioksidan berada pada
Simanjuntak J. Jakarta;
rentang kuat. Dilihat dari hasil evaluasi
Buku Kedokteran hal 155-158.
stabilitas sediaan krim selama 28 hari
Penerbit
Juwita, Anisa Puspa., Yamlean, Paulina
menunjukkan bahwa adanya perbedaan
V.Y.,
antara formula 1,2 dan 3 dilihat dari nilai
“Formulasi Krim Ekstrak Etanol
pH dan viskositas. Hal ini menunjukkan
Daun
bahwa variasi konsentrasi basis setil
isoetifolium)”. Jurnal Ilmiah Farmasi-
alkohol pada tiap formula memberikan
UNSRAT. 2013; 2(2): 8-12.
perbedaan sifat fisik dan kimia dari
dan
Edy,
Hosea
Lamun
Jaya.
(Syringodium
Kurniati, Novi. 2011.“Uji Stabilitas Fisik
sediaan krim.
Dan Aktivitas Antioksidan Formula
Saran
Krim Mengandung Ekstrak Kulit
Pada penelitian ini disarankan melakukan
Buah Delima ( Punica granatum L)”.
uji difusi dari sediaan krim ekstrak etil
Skripsi.Fakultas
asetat daun mangga.
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Matematika
dan
Indonesia. DAFTAR PUSTAKA
Kuswahyuning, R., dan Sulaiman, T.N.S.
Amrun, H.M., Umiyah & Evi Umayah U. 2007. “ Uji Aktivitas ntioksidan Ekstrak Air dan Ekstrak Air dan Ekstrak Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllum cainiti L)
dari
Daerah
Jember.
Berk.Penel.Hayati.13:45-50
Sediaan Farmasi. Jakarta : Dian rakyat
Formulasi
Semipadat”.Yogyakarta
Laboratorium
Teknologi
:
Farmasi
Fakultas Farmasi UGM. Hal : 7 Utami, Prapti . 2008 . Buku Pintar Tanaman
Obat.
Tangerang
:
Winarsi,Hery, 2007 Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius
Armini. 2014. “Pengaruh Variasi Ekstrak Metanol Kulit buah Rambutan ( Nepheliumlappaceum L.) Terhadap Kestabilan
fisik
Krim
Antioksidan.Vol.3(2) : 1-9 D.,
Sediaan
dan
AgroMedia Pustaka.
Anwar, Effionora. 2012 . Eksipien Dalam
Cairns,
2008.“Teknologi
2008,
“Intisari
Farmasi”.Ed.2.Terjemahan
Zuhra, Cut Fatimah, dkk. 2008. “Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid dari Daun Katuk (Sauopusandrogunus (L) Merr)”. Jurnal Biologi Sumatera Vol3 No 1.Hlm. 7-10, Januari 2008.
Kimia oleh
56