DAFTAR PUSTAKA
Adriadi, R. (2012). Perempuan Dan Politik Di Indonesia, Analisis Perempuan Indonesia Di Birokrasi. http://rekhopascapol.blogspot.com/2012/04/perempuan-dan-politik-diindonesia.html. 25 April 2012 (23:06). Akbar, M. A. (2008). Gambaran Stres Dan Strategi Coping Pada Orang Tua Dengan Anak Tuna Ganda (skripsi). Depok: Fakultas Psikologi UI. Carver, C. S., Weintraub, J. K., Scheier, M. F. (1989). Assesing Coping Strategies: A Theoretically Based Approach. Journal of Personality and social Psychology, 56(2), 267-283. Department Agama Institut Agama Islam Negri Walisongo. (2002). Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan (Studi Kasus Gugatan Cerai di Pengadilan Agama Semarang. 110/12/P1/TL.03/275/02. Departemen Agama Institut Agama Islam Negri Walisongo Pusat Penelitian. Semarang. Duffy, K. G., & Atwater, E. (2009). Psychology For Living: Adjusment, Growth, and Behavior Today (9 th ed.). Pearson Prentice Hall. Epstein, L. (2003). Domestic Violence Counseling Training Manual. Cornerstone Foundation. Fledman, R. S. (1989). Adjusment: applying psychologi in a complex world. International edition. Singapore: McGraw-Hill Book Company. Folkman, S., Lazarus, R. S., Dunkel-Schetter, C., DeLongis, A., & Gruen, R. (1986). Dynamics of a stressful encounter: cognitif apprasial, coping, and encounter outcomes. Journal of Personality and Social Psychology, 50, 992-1003. Fulero, S. M., & Wrightsman, L. S. (2009). Forensic Psychology (3 rd ed.). USA: Wadsworth. Lazarus, R. S., & Lazarus, B. N. (2006). Coping with Aging. New York: Oxford University Press. Lestari, K. R., (2014). CATAHU 2013 Komnas Perempuan Soroti Tingginya Kekerasan Seksual. http://indonesia.ucanews.com/2014/03/07/catahu2013-komnas-perempuan-soroti-tingginya-kekerasan-seksual/. 7 Maret 2014.
Luhulima, A. S. (2000). Pemahaman Bentuk-Bentuk Tindak Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Alternatif Pemecahannya. Jakarta: P.T Alumni. Maharani, D. A. (2010). Hubungan Antara Ketabahan (Hardiness) Dengan Strategi Coping Pada Orang Tua Tunggal Wanita (skripsi). Depok: Fakultas Psikologi UI. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human Development (9 th ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Papalia, D. E., Old, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (10 th ed.). Jakarta: Salemba Humanika. Poerwandari, E. K (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia (3rd ed.). Depok: LPSP3 UI. Powell, D. H. (1983). Understanding human adjusment. USA: Powell Associates. Pratiwi, N. (2011). Definisi Stres, Hubungan Stres dengan Psikologi Lingkungan dalam Kehidupan Sehari-hari. http://ncanmucan.blogspot.com/2011/05/normal-0-false-false-false-en-usx-none.html. 16 Mei 2011 (20:23). Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (2011). Buku Panduan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak. Jakarta: Author. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak. (2013). Hak-Hak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jakarta: Author. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak . (2013). Memahami Hak-Hak Perempuan Dalam Perkawinan Sebagai Upaya Pencegahan KDRT. Jakarta: Author. Pusat Studi Wanita UGM. (2002). Kekerasan Domestik Terhadap Istri Pada Keluarga Etnis Jawa.020/LIT/BPPK-SDM/IV/2002. Lembaga Penelitian Universitas Gajah Mada. Daerah Istimewa Jogjakarta. Rachmawaty, S. (2013). Pengertian Kekerasan. http://sitikra.blogspot.com/2013/10/pengertian-kekerasan_7.html. 7 Oktober 2013 (05:53). Sarosa, S. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: PT Indeks. Soebekthy, E. A. (2013). Kepuasan Seksual Pada Lesbian Dewasa Awal (skripsi). Jakarta: Fakultas Psikologi Mercu Buana. Sutrisno, R. (2013). Contoh Diskriminasi Gender Dalam Kehidupan Masyarakat. http://kumpulantugas2013.blogspot.com/2013/09/contoh-diskriminasigender-dalam.html. 13 Spetember 2013 (09:56).
Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004). Coping Among Adult Female Victims Of Domestic Violence. Journal of Family Violence, 19(5), 291-302.
INFORM CONCENT Lembar inform concent merupakan lembar mengenai ersetujuan subyek dalam mengikuti penelitian yang sedang berlangsung. Di dalam inform concent tercantumkan waktu penelitian yang akan dilakukan, topik yang akan dibahas, keuntungan dalam melakukan penelitian, kerahasiaan identitas subyek, serta orang yang akan bertanggung jawab jika terjadi efek yang merugikan bagi subyek selama proses penelitian berlangsung. Saya yang bernama Annissa Bunga Priyanka adalah mahasiswi psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta. Saya akan melakukan penelitian yang bertujuan untuk membantu dalam menunjang penyelesaian program sarjana (S1) program studi psikologi. Topik yang akan saya bahas dalam penelitian ini yaitu mengenai “Strategi Coping Pada Istri Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Oleh karena itu saya meminta bantuan kepada saudari untuk terlibat di dalam penelitian ini yang berupa wawancara serta observasi. Wawancara serta observasi tersebut guna menjawab permasalahan yang berkaitan dengan topik yang akan saya bahas. Wawancara serta observasi pada penelitian ini akan dilakukan hari,................ tanggal................ Selama berlangsungnya bahkan sampai berakhirnya penelitian ini, peneliti akan menjaga kerahasiaan identitas subyek. Peneliti akan bertanggung jawab jika terjadi efek yang merugikan bagi subyek selama proses penelitian berlangsung. Demikian lembar persetujuan dalam mengikuti penelitian ini saya beritahukan. Terima kasih atas kerjasama yang telah dilakukan.
Peneliti,
Jakarta, Subyek
Annissa Bunga Priyanka
2014
DRAF PEDOMAN WAWANCARA Wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran pemilihan starategi coping pada istri korban kekerasan dalam rumah tangga, dilihat dari pembedaan karakteristik subyek berupa lamanya usia perkawinan dan status sosial ekonomi. Dengan begitu peneliti dapat melihat strategi coping apa sajakah yang dilakukan oleh seorang subyek sehingga bisa tetap bertahan didalam hubungan perkawinan yang cukup lama dengan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan terus menerus. Gambaran Umum 1. Subyek Usia
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Agama
:
Suku
:
2. Suami pelaku kekerasan Usia
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
:
Agama
:
Suku
:
Latar Belakang Keluarga 1. Dapatkah ibu ceritakan latar belakang kehidupan ibu? 2. Dapatkah ibu ceritakan bagaimana sejarah pernikahan ibu dengan suami? Bagaimana awal pertemuannya sampai dengan menikah? 3. Bagaimana situasi saat itu ketika ibu memutuhkan untuk menikah dengan suami, adakah paksaan atau kemauan ibu sendiri? Bagaimana dengan sikap kedua orang tua ibu, menyetujui atau tidak? 4. Bagaimana kehidupan ibu selama menikah?
Kekerasan 1. Dapatkah ibu menceritakan awal munculnya pertengkarang didalam rumah tangga ibu? 2. Dapatkah ibu ceritakan kapan pertama kali ibu mendapat perlakuan kasar dari suami? Bagaimana reaksi ibu pada saat itu? 3. Ketika ibu menerima kekerasan dari suami, apa saja bentuk-bentuk kekerasan tersebut? Bagaimana reaksi suami ibu? 4. Apa saja hal-hal yang dapat membuat suami ibu menjadi sangat marah dan kasar? 5. Seberapa sering suami ibu melakukan tindakan kasar tersebut? 6. Dapatkah ibu ceritakan bagaimana kehidupan sosial suami ibu, apakah ia memiliki banyak teman dan mudah bergaul? 7. Dapatkah ibu ceritakan hobi suami ibu?
8. Apakah suami ibu terus mengulangi perlakuan kasarnya walaupun sudah meminta maaf? 9. Bagaimana cara suami ibu menyikapi setiap permasalahan yang ada didalam rumah tangganya? 10. Apakah sudah ada anggota keluarga ataupun orang lain yang mengetahui keadaan ibu? 11. Setelah kekerasan terseut terjadi apa yang ibu pikirkan dan bayangkan? Bagaimana reaksi keluarga?
Coping 1. Bagaimana reaksi ibu saat pertama kali menerima perlakuan kasar dari suami? 2. Bagaimana reaksi fisik ibu saat sedang menerima perlakuan-perlakuan kasar dari suami? 3. Apa tindakan ibu saat menerima perlakuan-perlakuan kasar dari suami? 4. Bagaimana hubungan ibu dengan suami setelah menerima perlakuan kasar? Dalam hal komunikasi dan kehidupan perkawinan? 5. Adakah perubahan yang terjadi dalam hidup ibu dengan semua tindakan kasar tersebut? Bagaimna cara ibu mengatasinya? 6. Dapatkah ibu ceritakan seluruh usaha yang telah ibu lakukan dalam menghadapi perlakuan-perlakuan kasar dari suami? Mengapa ibu melakukan hal tersebut? 7. Menurut ibu, bagaimana hasil dari usaha-usaha ibu tersebut?
8. Adakah usaha tambahan yang akan ibu lakukan dimasa mendatang di luar usaha-usaha tadi? 9. Apakah ibu mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan kondisi rumah tangga? (misalnya seminar, membaca buku, mengikuti pekumpulan, dll) Mengapa ibu mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut? 10. Apakah ibu menceritakan hal ini kepada orang lain, kepada siapa? Mengapa?