TUNTUNAN PRAKTIS SHALAT Shalat merupakan amalan penting di dalam Islam, karena shalat adalah pembeda antara mukmin dan kafir. Diriwayatkan dari Jabir bin „Abdillah p, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِ ِإُِ ثيِ اىشجو ٗثي اىشش ِك َٗا ْى ُن ْفشِ َرش َك ْ ْ ّ َ َْ َ ِ ُ َ َ َْ َ اىل َ ِح َ “Sesungguhnya (jarak) antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran (adalah) meninggalkan shalat.”1
1
HR. Muslim Juz 1 : 82.
-1-
Shalat juga merupakan amal yang pertama kali akan dihisab pada Hari Kiamat. Jika seorang shalatnya baik, maka sungguh ia akan sukses dan selamat. Dan jika shalatnya kurang, maka ia akan celaka dan merugi. Nabi a bersabda;
ِ أَٗ ُه ٍب يح ِْ ٍِ بع ُت ث ِِٔ ا ْى َعج ُذ َي ْ٘ ًَ ا ْى ِقي َبٍ ِخ َ ُ َ َ ْ َ َع ََ ِي ِٔ ا ْى َل َ ُح َف ِئ ُْ َص ُي َح ْذ َف َق ْذ أَ ْف َي َح .بة َٗ َ ِغش َ َ َٗأَ ّْ َ َح َٗإ ُِْ َّ َق َل ْذ َف َق ْذ َ
“Amalan yang yang pertama kali akan dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalat(nya). Jika shalatnya baik, maka sungguh ia akan sukses dan selamat. Dan jika kurang, maka sungguh ia telah celaka dan merugi.”2 2
HR. Tirmidzi Juz 2 : 413. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah AshShahihah Juz 3 : 1358.
-2-
SYARAT SAH SHALAT Syarat sahnya shalat, antara lain : 1. Masuknya waktu shalat Hal ini berdasarkan firman Allah q;
ا ْى َُ ْؤ ٍِ ِْي َِ ِم َز ًبثبٚاىل َ َح َمب َّ ْذ َع َي َ َُِ إ ْ ٍَ ْ٘ ُق ْ٘ ًرب “Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orangorang yang beriman.”3
3
QS. An-Nisa‟ : 103.
-3-
2. Suci dari hadats besar dan hadats kecil Diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata, Aku mendengar Rasulullah a bersabda;
اا َص َ ًح ِث َيشِ َ ُٖ ْ٘ ٍرس َ َ َ َي ْق َج ُو ْ ”Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci (berwudhu).”4 3. Sucinya pakaian, badan, dan tempat yang digunakan untuk melaksanakan shalat Sucinya pakaian berdasarkan firman Allah q;
َٗ ِي َبث َل َف َ ِّٖش َ ْ 5
“Dan pakaianmu bersihkanlah.” 4
HR. Muslim Juz 1 : 224, Tirmidzi Juz 1 : 1, dan Ibnu Majah : 273, lafazh ini miliknya.
-4-
Sucinya badan berdasarkan hadits dari Ibnu „Abbas p ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِا ْغ ِغ ْو َر َمش َك َٗ َر َ٘ َّض ْأ َ 6
“Cucilah kemaluanmu dan wudhulah.”
Sucinya tempat berdasarkan perintah Rasulullah a agar menyiram air pada bekas kencingnya orang arab badui didalam masjid. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik y ia berkata;
َج َبء أَ ْعشاثِّي َفج َبه ِفّي َ ِبئ َف ِخ ا ْى ََ ْغ ِ ِذ َ ٌ َ ْ اا َ ٌْ ٕب َ ُٓ َف َض َج َش ُ َٖ َْ بط َف ُ َ ٚاىْج ُِّي َص َي ُ ْاى 5
QS. Al-Muddatsir : 4. HR. Baihaqi Juz 1 : 771. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami‟ : 562. 6
-5-
اىْجِّي َث ْ٘ َى ُٔ أَ ٍَشَٚع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ َف َي ََب َق َض َ َ ْ َ ُ اا ع َيي ِٔ ٗع َيٌ ث َِز ُّ٘ ٍرة ٍِِ ٍ ٍرٚص َي بء؛ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َُ ِٔ َفأُ ْٕشِ ْي َ َع َيي ْ “Seseorang Badui datang kemudian kencing di suatu sudut masjid, maka orangorang menghardiknya, lalu Nabi a melarang mereka. Ketika ia telah selesai kencing, Nabi a menyuruh untuk diambilkan setimba air lalu disiramkan di atas bekas kencing itu.”7
7
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 219 dan Muslim Juz 1 : 285.
-6-
4. Menutup aurat Berdasarkan firman Allah q;
آد ًَ ُ ُز ْٗا صِ َيْ َز ُنٌ ِع ْْ َذ ُم ّ ِو َيب َث ِّْي َ ْ ْ ٍَ ْغ ِ ٍرذ “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” 8 Yang dimaksud dengan kata AzZiinah adalah setiap pakaian yang menutupi aurat, dan yang dimaksud dengan masjid adalah shalat. Jadi makna ayat tersebut adalah tutuplah aurat kalian ketika hendak melakukan shalat.
8
QS. Al-A‟raaf : 31.
-7-
Aurat lak-laki antara pusar hingga lutut Sebagaimana dalam hadits „Amru bin Syu‟aib y, dari ayahnya, dari kakeknya secara marfu‟; 9
اىش ْمج ِخ َع ْ٘ َس ٌةح َٗ اىغش ِح ٍِب ثي ُ َ َ ُ َ َْ َ
“Antara pusar dan lutut adalah aurat.”10 Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangan, ini adalah pendapat Jumhur ulama‟. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dai „Abdullah (bin Mas‟ud) y, dari Nabi a, beliau bersabda; 9
Marfu‟ artinya sampai kepada Nabi a. HR. Daraquthni. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 271. 10
-8-
اَ ْى ََشأَ ُح َع ْ٘ َس ٌةح ْ “Wanita adalah aurat.”11 5. Menghadap kiblat Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah y Nabi a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;
ِ ٘ء ُ َْ ِإ َرا ُق َ اىل َ ح َفأَ ْع ِج ِغ ا ْى ُ٘ ُّض َ ٚذ ِإ َى ٌُ ْاع َز ْقج ِِو ا ْى ِقج َي َخ ْ َ “Jika engkau hendak shalat, maka berwudhulah dengan sempurna. Kemudian menghadaplah (ke) kiblat.”12 11
HR. Tirmidzi Juz 3 : 1173. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 273. 12 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 5 : 5897 dan Muslim Juz 1 : 397.
-9-
6. Niat Syarat sahnya shalat adalah niat. Berdasarkan keumuman hadits dari Amirul Mu‟minin, „Umar bin Al Khaththab y, ia berkata, aku mendengar Rasulullah a bersabda;
ِ ِبىْي بد َٗإ َِّ ََب ِى ُن ّ ِو ْاٍشِ ٍرا ُ ََ إ َِّ ََب ْاألَ ْع َّ ِ به ث َٙ٘ َّ ٍَب “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang ia niatkan.”13
13
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1 dan Muslim Juz 3 : 1907.
- 10 -
RUKUN SHALAT Rukun Shalat adalah : 1. Berdiri pada shalat fardhu bagi yang mampu Allah q berfirman;
ِ ِ اىل َ ِح َ َٗ اىل َي َ٘اد َ َٚحبفظُ ْ٘ا َع َي ِ َ ِ ٗ ُقٍ٘٘اَٚ ا ْى٘ع َِ ا َق ِبّ ِزي ُْ ْ َ ْ ُ ْ ”Peliharalah shalat-shalat (kalian), dan (peliharalah) shalat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalat kalian) dengan khusyu.”14
14
QS. Al-Baqarah : 238.
- 11 -
2. Takbiratul ihram Diriwayatkan dari „Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ اىز ْنجِيش اىل َ ِح اى ٖ٘س ٗرحشِ يَٖب ُ ٍ ْف َز َ با ُْ َ َ ُْ ْ َ َ ُ َُْ ٌاىز ْغ ِيي َٗ َر ْح ِيي ُي َٖب َ ْ ُ ْ ”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan 15 penghalalnya adalah salam.”
15
HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 301.
- 12 -
3. Membaca Al-Fatihah pada setiap raka’at Dari „Ubadah bin Shamit y, bahwa Rasulullah a bersabda;
.بة ِ َ َص َ َح ِى ََ ِْ َىٌ َي ْقش ْأ ِث َف ِبر َح ِخ ا ْى ِن َز َ ْ ”Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah.” 16 4, 5. Ruku’ dan tuma’ninah didalamnya Sebagaimana firman Allah q;
ِ َ آٍ ُْ٘ا ْاس َم ُع ْ٘ا َٗ ْاع ُ ُذ ْٗا َ َِ َيب أ ُي َٖب اىَز ْي ”Wahai orang-orang yang beriman, ruku‟lah dan sujudlah kalian.” 17 16
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 723 dan Muslim Juz 1 : 394. 17 QS. Al-Hajj : 77.
- 13 -
Diriwayatkan dari Abu Mas‟ud AlAnshari Al-Badri y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
َ ُي ِقيٌ اىش ُج ُو ِفي َٖب ْ َ ْ ٌة اىغ ُ ْ٘ ِد ُ َٗ
ا َص َ ٌةح ُ َِ ُر ْ ض ِ ِ ْ٘ اىش ُم ُ ُص ْي َج ُٔ فّي
”Tidak sah shalat seorang yang tidak menegakkan punggung di dalam ruku‟ dan sujud.”18
Adapun tuma‟ninah adalah dengan menenangkan semua persendian –dengan mengembalikan semua persendian ke tempatnya.- Rasulullah a bersabda;
18
HR. Tirmidzi Juz 2 : 265, lafazh ini miliknya, Abu Dawud : 855, dan Ibnu Majah 871. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib Juz 1 : 526.
- 14 -
ُي ْغج َِغَٚ َر ِز ٌُ َص َ ُح أَ َح ِذ ُمٌ َح ّز ْ ِٔ ٌُ ُي َنجِش َٗ َيش َم ُع َفي َض ُع َم َفي... ا ْى ُ٘ ُّض ْ٘ َء ْ َ ْ ُ َ ِ َر ْ َ ِئِ ٍ َفٚ س ْمجزي ِٔ حزٚع َي ُٔ بص َي َ َ َْ َ ُ َ َ َ َ َٗ َر ْغ َزش ِ ّي ْ ْ ”Tidak sempurna shalat salah seorang diantara kalian hingga ia menyempurnakan wudhunya ... kemudian ia tertakbir dan ruku‟, dengan meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya hingga seluruh persendiannya tenang dan lurus.”19 Ada yang berpendapat bahwa tuma‟ninah di dalam ruku‟ adalah seukuran bacaan yang wajib diucapkan ketika ruku‟. 19
HR. Abu Dawud : 858 dan Nasa‟i Juz 2 : 1136. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib Juz 1 : 536.
- 15 -
6, 7. I’tidal setelah ruku’ dan Tuma’ninah didalamnya Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah y, Rasulullah a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;
ِ َر ْ َ ِئِ سٌُٚ اس َمع حز ام ًعب ََ ْ ْ َ َ َ َ ”Kemudian bangunlah hingga engkau tuma‟ninah (di dalam) berdiri i‟tidal tersebut).”20 8, 9. Sujud dan tuma’ninah didalamnya Diriwayatkan dari Ibnu ‟Abbas p, ia berkata, Rasulullah a bersabda;
َِ ٍِ ُٔ َح ِى ََ ِْ َ ُي ِلي ُت أَ ّْ َف ْ َِ ٍَب ُي ِلي ُت ا ْى َ جِي ْ ْ 20
َ َ َص ِ األس َْ ْ
HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 16 -
”Tidak (sempurna) shalat seseorang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah (ketika sujud), (seperti) ia menempelkan dahi(nya ke lantai).”21 Anggota sujud ada tujuh, sebagaimana hadits dari Ibnu ‟Abbas p ia berkata, bahwa Nabi a bersabda;
ٌ َعج َع ِخ أَ ْع ُظ ٍرٚد أَ ُْ أَ ْع ُ َذ َع َي ُ أُ ٍِ ْش ْ ِِ أَ ّْ ِف ِٔ َٗا ْىي َذ ْيٚبس ثِي ِذ ِٓ َع َي اى جٖخ ٗأَش َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َْ اىش ْمج َزي ِِ) َٗأَ ْ ش ِاف اىش ْج َيي ِِ (أَ ِي ِ ٗ ْ َ ُ ْ ّ َ َ ِِ ا ْى َق َذ ٍَي ْ
21
HR. Daraquthni : 348. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shifat Shalat.
- 17 -
”Aku diperintahkan untuk bersujud di atas tujuh tulang; dahi –beliau juga berisyarat dengan tangannya ke hidungnya,- kedua (telapak) tangan, kedua (lutut) kaki, serta ujung jari-jemari kaki.”22 10, 11. Duduk diantara dua sujud dan Tuma’ninah didalamnya Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah y, Rasulullah a bersabda terhadap orang yang buruk shalatnya;
َر ْ ََ ِئ َِ َج ِبى ًغبٌُٚ ْاس َف ْع َح َز َ ”Kemudian angkatlah hingga duduk (diantara dua sujud) tuma‟ninah.” 23
22
engkau dengan
Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 776 dan Muslim Juz 1 : 490, lafazh ini miliknya. 23 HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 18 -
12, 13. Duduk dan membaca tasyahud akhir Diriwayatkan dari ‟Abdullah (bin Mas‟ud) y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
ِ َ اىل َ ِح َف ْيي ُق ْو َ ِإ َرا َق َع َذ أ َح ُذ ُم ٌْ فّي َ ِ ِ ِ ُ اَىز ِحي بد ُ اد َٗاى ّ ْي َج ُ َ٘ اىل َي َ َٗ Muََٔبد ى َ َ ِ َ َاىغ َ ً ع َيي َل أَيٖب اىْجِّي ٗسحَ ُخ اا َ ْ َ َ ُ َ َُ ْ َ ُ َ ِ َ ِعج ِبدٚٗثش َم ُبرٔ َاىغ َ ً ع َييْب ٗع َي اا َ َ َْ َ ُ َ ُ ََ َ َ ِ ِ َ َ اا ُ َ َ أ ْش َٖ ُذ أ ُْ َ ِإ َى َٔ ِإ...َِ اىلبىح ْي َ ُٔ َُٗأَ ْش َٖ ُذ أَ َُ ٍُ َح ََ ًذا َعج ُذ ُٓ َٗ َس ُع ْ٘ى ْ “Jika salah seorang diantara kalian duduk (tasyahud akhir) di dalam shalat, maka hendaklah ia membaca; - 19 -
”Segala salam hormat milik Allah, shalawat dan kebaikan. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan keberkahan-Nya senantiasa dilimpahkan kepada engkau, wahai Nabi. Semoga keselamatan senantiasa dilimpahkan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwasanya tiada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.”24
24
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 797 dan Muslim Juz 1 : 402.
- 20 -
14. Membaca shalawat Nabi a setelah tasyahud akhir Bacaan shalawat Nabi a, adalah :
َاى َيٌٖ ص ّ ِو َع َيٍ ٚحَ ٍرذ ٗ َع َيِ ٚ آه ُ َ َ َ ُ َ َ ٍحَ ٍرذ َمَب ص َيي َذ ع َي ٚإِثش ِ إيٌ َٗ َع َيٚ َ َ ْ َ ُ َ َ َْ ْ َ آه إِثش ِ ِ إيٌ ِإ َّ َل َح َِي ٌةذ ٍَ ِ ي ٌةذ اى َي ٌُٖ ْ ْ َْ ْ َ َ ثبسِ ْك َع َيٍ ٚحَ ٍرذ ٗ َع َيِ ٚ آه ٍُ َح ََ ٍرذ َم ََب َ ُ َ َ َ آه إِثش ِ ثبس ْم َذ ع َي ٚإِثش ِ إيٌ ٗ َع َيِ ٚ إيٌ َ ْ َ َ َ َ َْ َْ ْ َ ِفّي ا ْى َعب َى َِي َِ ِإ َّ َل َح َِي ٌةذ ٍَ ِ ي ٌةذ ْ ْ ْ
- 21 -
”Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.”25 15. Mengucapkan salam Jumhur ulama‟ berpendapat bahwa ucapan salam yang termasuk rukun shalat adalah salam yang pertama saja. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari „Ali y ia berkata, Rasulullah a bersabda;
25
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 3 : 3190 dan Muslim Juz 1 : 406.
- 22 -
ِ اىز ْنجِيش اىل َ ِح اى ٖ٘س ٗرحشِ يَٖب ُ ٍ ْف َز َ با ُْ َ َ ُْ ْ َ َ ُ َُْ ٌاىز ْغ ِيي َٗ َر ْح ِيي ُي َٖب َ ْ ُ ْ ”Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya adalah takbir dan 26 penghalalnya adalah salam.” 16. Tertib antar tiap-tiap rukun Hal ini karena Rasulullah a melakukan rukun-rukun shalat dengan tertib, dan beliau bersabda;
َص ُي٘ا َم ََب َسأَ ْي ُز َُ ْ٘ ِّّي أُ َص ِّيّي ْ ْ “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.”27 26
HR. Tirmidzi Juz 1 : 3, Abu Dawud : 61, dan Ibnu Majah : 275. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh AlAlbani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 301. 27 HR. Bukhari Juz 1 : 605.
- 23 -
WAJIB SHALAT Wajib shalat, antara lain : 1. Takbir intiqal Takbir intiqal adalah takbir yang mengiringi perubahan gerakan, termasuk ucapan “Sami‟allahu liman hamidah” dan “Rabbana wa lakal hamdu.” Diantara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah y, ia berkata;
ِ َ بُ سع٘ ُه اا َع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ ِإ َرا ٚاا َص َي َ ُ ْ ُ َ َ َم َ ْ اىل َ ِح ُي َن ِجش ِحي َِ َي ُق ْ٘ ًُ ٌُ ُي َنجِش َ َق َ ٚبً ِإ َى ْ ُّ ُّ َ ِ ِ ِْ ََ اا ِى ُ َ ح ْي َِ َي ْش َم ُع ُ ٌَ َي ُق ْ٘ ُه َعَ َع ٌُ ِ ْ٘ اىش ُم َِ ٍِ ُٔ َح َِ َذ ُٓ ِحي َِ َيش َف ُع ُص ْيج ُ َ َ ْ ْ َي ُق ْ٘ ُه َٗ ُٕ َ٘ َق ِبئٌ َس َث َْب َٗ َى َل ا ْى َح َْ ُذ ٌة - 24 -
“Apabila Rasulullah a berdiri (untuk) shalat beliau bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika ruku‟, lalu membaca “Sami‟allahu liman hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya) ketika beliau mengangkat tulang punggungnya dari ruku‟. Saat berdiri beliau membaca “Rabbana walakal hamdu” (Wahai Rabb kami hanya bagi-Mu segala puji).”28 2. Membaca tasbih ketika ruku’ dan sujud Dari Hudzaifah y, ia berkata;
ِ ص َييذ ٍع سع٘ ِه ِٔ اا َع َيي ٚاا صي ْ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ َُ َ َ َ ُب َ َٗ َع َي ٌَ َف َش َم َع َف َق َبه ِف ّْي ُس ُم ْ٘ ِع ِٔ ُع ْج َح 28
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 657 dan Muslim Juz 1 : 392, lafazh ini miliknya.
- 25 -
بُ َس َثّي َس ّثِّي ا ْى َع ِظي ٌِ َٗ ِفّي ُع ُ ْ٘ ِد ِٓ ُعج َح َ ْ ْ َ ْ َ َْ .ٚاأل ْع َي “Aku shalat bersama Rasulullah n. Dalam ruku‟nya beliau membaca, “Subhana Rabbiyal Azhim.” (Maha Suci Rabbku Yang Maha Agung). Dan dalam sujudnya beliau membaca, “Subhana Rabbiyal „Ala.”(Maha Suci Rabbku Yang Maha Tinggi).”29 Ada beberapa riwayat lain bacaan dalam ruku‟ dan sujud, antara lain;
ٌُٖ ُعج َحب َّ َل اى َي ٌُٖ َس َث َْب َٗث َِح َْ ِذ َك اى َي ْ َ َ ا ْغ ِفش ِىّي ْ ْ 29
HR. Nasa‟i Juz 2 : 1046. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Irwa‟ul Ghalil : 333.
- 26 -
”Maha Suci Engkau ya Allah. (Wahai) Rabb kami, Engkau Maha Terpuji. Ya Allah, ampunilah aku.”30 Atau membaca;
ِ ِ اىش ْٗ ِا ُع ُج ٌة َ ٘ا ُق ُذ ْٗ ٌةط َس ُة ُ َٗ اىَ َئ َنخ ”Maha Suci dan Maha Bersih, Rabb para Malaikat dan Jibril.”31 Atau membaca;
بُ ِري ا ْى َ جش ْٗ ِد َٗا ْى ََ َي ُن ْ٘ ِد َ ُع ْج َح َُ ِ ٗا ْى ِنجشِ ي بء َٗا ْى َع َظ ََ ِخ َ ْ َ 30
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 761 dan Muslim Juz 1 : 484. 31 HR. Muslim Juz 1 : 487.
- 27 -
”Maha Suci Rabb Yang Memiliki keperkasaan, kerajaan, kesombongan, dan keagungan.”32 3. Membaca doa diantara dua sujud Dari Ibnu „Abbas p, ia berkata; “Sesungguhnya Nabi a ketika berada diantara dua sujud, beliau membaca;
اججش ِّّي َٗ ( اى َي ٌُٖ ا ْغ ِفش ِىّي َٗا ْس َح َْ ِّْي ْ ُ ْ َ ْ ْ ْ ْ ِِ َٗ ْاس َف ْع ِّْي) َٗ ْإ ِذ ِّّي َٗ َع ِبف ِّْي َٗ ْاس ُص ْق ْ ْ ْ “Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, (cukupilah aku, angkatlah [derajat]ku), berilah petunjuk kepadaku, selamatkanlah aku dari marabahaya dan berilah aku rizki.”33 32
HR. Abu Dawud : 873 dan Nasa‟i : 1049. HR. Abu Dawud : 850. lafazh yang di dalam kurung adalah tambahan dalam riwayat Ahmad. 33
- 28 -
4. Tasyahud awal dan duduk didalamnya Diantara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abu Humaid As-Sa‟idi y yang menceritakan shalat Rasulullah a;
ِٚإ َرا َج َي َظ ِفّي اىش ْم َع َزي ِِ َج َي َظ َع َي ْ َ َْٚ َْ َٗ َّ َل َت ا ْىيٙسِ ْج ِي ِٔ ا ْىي ْغش ُ َ ُ ”Apabila beliau duduk pada raka‟at kedua beliau duduk di atas kakinya yang kiri dan meluruskan (menegakkan) kaki kanan (duduk iftirasy).”34
34
HR. Bukhari Juz 1 : 794.
- 29 -
PEMBATAL SHALAT Hal-hal yang dapat membatalkan shalat, antara lain: 1. Yakin adanya hadats Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata, bahwa Rasulullah a bersabda;
ِإ َرا َٗ َج َذ أَ َح ُذ ُمٌ ِفّي َث ْ ِْ ِٔ َشي ًئب َفأَ ْش َن َو ْ ْ َ ًْ َ أَ َ َش َ ٍِ ْْ ُٔ َشّي ٌةء أ: ِٔ َع َي ْي َ ؟ َف ْ َي ْغ ََ َع َص ْ٘ ًربَٚي ْخش َج َِ ٍِ َِ ا ْى ََ ْغ ِ ِذ َح َز ُ أَ ْٗ َي ِ َذ سِ ْي ًحب
- 30 -
“Apabila salah seorang diantara kalian merasakan sesuatu dalam perutnya, kemudian ia ragu-ragu apakah ia mengeluarkan sesuatu (angin) atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia (membatalkan shalatnya dan) keluar dari masjid, (kecuali jika) ia mendengar suara atau mencium bau(nya).”35 2. Meninggalkan salah satu rukun shalat atau syarat sah shalat dengan sengaja Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah a terhadap orang yang buruk shalatnya;
ِا ْس ِج ْع َف َل ّ ِو َف ِئ َّ َل َىٌ ُر َل ّ ِو ْ ”Kembalilah ulangi shalatmu, engkau belum shalat.”36 35
karena
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 137 dan Muslim Juz 1 : 362, lafazh miliknya. 36 Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 724 dan Muslim Juz 1 : 397.
- 31 -
3. Makan dan minum dengan sengaja Makan dan minum dengan sengaja membatalkan shalat, baik itu dilakukan pada shalat fardhu maupun shalat sunnah. Karena hal yang membatalkan shalat fardhu juga membatalkan shalat sunnah. Ibnul Mundzir 5 berkata; ”Para ulama‟ telah bersepakat bahwa barangsiapa yang makan dan minum dalam shalat fardhu, maka ia wajib mengulangi shalatnya.”37 4. Berbicara dengan sengaja, bukan untuk kepentingan shalat Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatka dari Zaid bin Arqam y, ia berkata;
ِ َع ْٖ ِذٚاىل َ ِح َع َي َ إ ُِْ ُم َْب َى َْ َز َن َي ٌُ فّي اا َع َيي ِٔ َٗ َع َيٌ ُي َن ِّيٌ أَ َح ُذ َّب ٚاىْجِّي صي َ ْ ُ َ َ َ ِّ َ ُ
37
Al-Ijma‟, 40.
- 32 -
ِ ( َٗ ُق ْ٘ ٍُ ْ٘ا: َّ َض َى ْذٚبج ِز ِٔ َح َز َ َصبح َج ُٔ ث َِح َِِ ِِ ِبىغ ُن ْ٘ ِد َٗ ُِّٖ ي َْب َع ا َق ِبّ ِزي َِ) َفأُ ٍِش َّب ث ُ ْ ْ ْ .ًِ َ ا ْى َن ”Dahulu di masa Nabi a kami biasa berbicara di waktu shalat, salah seorang diantara kami berbicara kepada temannya (yang berada di sampingnya) tentang keperluannya. Sampai turun ayat, ”Dan hendaklah kalian berdiri karena Allah (dalam shalat kalian) dengan khusyu.”38 Maka kami pun diperintahkan untuk diam dan dilarang untuk berbicara (di dalam shalat).”39
38
QS. Al-Baqarah : 238. Muttafaq ‟alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 1142 dan Muslim Juz 1 : 539, lafazh ini miliknya. 39
- 33 -
Dan juga hadits yang diriwayatkan dari Muawiyah bin Al-Hakam y, ia berkata Rasulullah a bersabda;
ِْ ٍِ اىل َ َح َ َي ْل ُي ُح ِفي َٖب َشّي ٌةء ِٓ إ َُِ َٕ ِز َ ْ ْ ِ َْم َ ًِ اى اىز ْنجِيش َٗ اىز ْغجِي ُح َ٘ ُٕ بط إ َِّ ََب َ َ َ ْ ُْ ِ ٗ ِقشاء ُح ا ْى ُقش ُآ َ َ َ ْ ”Sesungguhnya shalat ini tidak pantas di dalamnya ada percakapan manusia sedikit pun. Sesungguhnya (bacaan di dalam) shalat itu adalah tasbih, takbir, dan bacaan Al-Qur‟an.”40
40
HR. Muslim Juz 1 : 537.
- 34 -
5. Tertawa sampai terbahak-bahak Para ulama‟ telah bersepakat atas batalnya shalat yang disebabkan karena tertawa terbahak-bahak. Adapun tersenyum, maka kebanyakan ulama menganggap bahwa hal itu tidaklah merusak shalat. Diriwayatkan dari Jabir y, ia berkata;
.اَ َىزج َغٌ َ َي ْق َ ُع َٗ َى ِن ِْ َر ْق َ ُع ا ْى َقش َقش ُح ُ َ َ ْ ”Tersenyum itu tidak membatalkan shalat, tetapi yang membatalkan (shalat adalah) tertawa.”41
41
HR. Ibnu Abi Syaibah 1/387.
- 35 -
DZIKIR SESUDAH SHALAT FARDHU
Dzikir-dzikir sesudah shalat fardhu, antara lain : 1. Membaca istighfar tiga kali;
ِ َ َ اا أَعز ْ ِفش ِ َ .اا َ َ اا أ ْع َز ْ ف ُش َ ُ َ ْ َ َ أ ْع َز ْ ف ُش “Aku memohon ampun kepada Allah. Aku memohon ampun kepada Allah. Aku memohon ampun kepada Allah.”42
42
HR. Muslim Juz 1 : 591.
- 36 -
2. Lalu membaca;
ِ َ ًُ َ اىغ َ اىغ َ ًُ ٍَٗ ْْ َل َ اى َي ُٖ ٌَ أ ّْ َذ ِ ْ َٗ بس ْك َد َيب َرا ا ْى َ َ ِه .ًاا ْمش ِا َ َر َج َ “Ya Allah, Engkaulah keselamatan dan dari-Mulah keselamatan itu. Maha Suci Engkau, wahai Yang Memiliki keagungan dan kemuliaan.”43 3. Lalu membaca;
ُٔ اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى ُ َ َ َ ِإ َى َٔ ِإ ُم ّ ِو َشّي ٍرءٚا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي ْ 43
HR. Muslim Juz 1 : 592.
- 37 -
َ َٗ َق ِذ ْي ٌةش اى َي ُٖ ٌَ َ ٍَ ِبّ َع ِى ََب أَ ْع َ ْي َذ ٍُ ْع ِ ّي ِى ََب ٍَ َْ ْع َذ َٗ َ َي ْْ َف ُع َرا ا ْى َ ِّذ َ .ٍِ ْْ َل ا ْى َ ُذ ”Tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang dapat menahan apa yang telah Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberikan apa yang telah Engkau tahan dan tidaklah bermanfaat kekayaan bagi seseorang (kecuali iman dan amal shalihnya), hanya dari Engkaulah 44 kekayaan itu .”
44
Muttafaq „alaih. HR. Bukhari Juz 1 : 808 dan Muslim Juz 1 : 593, lafazh ini milik keduanya.
- 38 -
4. Lalu membaca;
ُٔ اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى ُ َ َ َ ِإ َى َٔ ِإ ُم ّ ِو َشّي ٍرءٚا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي ْ ِ َ َق ِذيش َ ح٘ َه ٗ َ ُق٘ َح ِإ َ ث َ ِبا َ ِإ َى َٔ ِإ َ َْ َ ْ ٌة ُٔ اىْ ْع ََ ُخ َٗ َى ّ ِ ُٔ اا َٗ َ َّ ْع ُج ُذ ِإ َ إ َِي ُبٓ َى َُ اا َ ُٔ ا ْى َف ْض ُو َٗ َى ُ َْ اىّث ُ َ َ بء ا ْى َح َغ ُِ َ ِإ َى َٔ ِإ .َُ ْٗ اىذ ْي َِ َٗ َى ْ٘ َمشِ َٓ ا ْى َن ِبفش ِّ ُٔ ٍُ ْخ ِي ِل ْي َِ َى ُ ”Tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan (izin) Allah. Tidak ada sesembahan (yang - 39 -
berhak untuk disembah) selain Allah dan kami tidak mengabdi selain kepada-Nya. Bagi-Nya segala karunia, bagi-Nya segala anugerah dan bagi-Nya segala pujian yang baik. Tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, (dengan) mengikhlaskan agama kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir membencinya.”45 5. Lalu membaca; Subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x, untuk melengkapi yang keseratus dengan membaca;
ُٔ اا َٗ ْح َذ ُٓ َ َششِ ْي َل َى ُٔ َى ُ َ َ َ ِإ َى َٔ ِإ ُم ّ ِو َشّي ٍرءٚا ْى َُ ْي ُل َٗ َى ُٔ ا ْى َح َْ ُذ َٗ ُٕ َ٘ َع َي ْ .َق ِذ ْيش ٌة 45
HR. Muslim Juz 1 : 594.
- 40 -
”Tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.46 Rasulullah a menjelaskan tentang keutamaan membaca dzikir ini adalah;
ُغ ِفش ْد َ َ َبي ُبٓ َٗإ ُِْ َمب َّ ْذ ٍِ ّْث َو َص َث ِذ َ . ِا ْىج ْحش َ
“(Niscaya akan) diampuni kesalahankesalahannya, meskipun sebanyak buih (di) lautan.”47
46 47
HR. Muslim Juz 1 : 597. HR. Muslim Juz 1 : 597.
- 41 -
6. Lalu membaca Al-Ikhlash dan Mu‟awwidzatain (Surat Al-Falaq dan AnNaas).48 ;7. Lalu membaca Ayat Kursi
ا َ ِإ َى َٔ ِإ َ ُٕ َ٘ ا ْى َحّي ا ْى َق ُي ْ٘ ًُ َ َر ْأ ُ ُز ُٓ اَ َ ُ ُ ِع َْ ٌةخ ٗ َ ًَّ٘ َىٔ ٍب ِفّي اىغَبٗ ِ اد َٗ ٍَب َ َ َ َ ْ ٌة ُ َ ِفّي ْ َ األ ْس ِ ٍَ ِْ َرا ا َى ِز ْي َي ْش َف ُع ِع ْْ َذ ُٓ ِإ َ ِث ِئ ْر ِّ ِٔ َي ْع َيٌ ٍَب َثي َِ أَ ْي ِذيِٖ ٌ َٗ ٍَب َ ْي َف ٌُٖ ْ ْ ْ ُ ٍر َٗ َ ُي ِحي ُ ْ٘ َُ ث َِشّيء ٍِ ِْ ِع ْي َِ ِٔ ِإ َ ث ََِب ْ ْ َشبء ٗ ِعع ُمش ِعئ اىغَبٗ ِ اد َٗ ْ َ األ ْس َ َ َ َ ْ ُُ َ َ َ َٗ َ َي ُئ ْ٘ ُد ُٓ ِح ْف ُظ ُٖ ََب َٗ ُٕ َ٘ ا ْى َع ِيّي ا ْى َع ِظيٌ. ْ ُ ُ HR. Tirmidzi Juz 5 : 2903.
- 42 -
48
“Allah (yang) tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Dia. Yang Maha Hidup (Kekal) lagi Maha Terjaga (terus-menerus mengurus makhlukNya), tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Kepunyaan-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa‟at di sisi-Nya kecuali dengan izin-Nya. Dia Maha Mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu-Nya, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung.”49
49
QS. Al-Baqarah : 255.
- 43 -
Keutamaan membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits;
ُم ّ ِو َص َ ٍرح َ َ َْ ِخ ِإ
ٍَِ ِْ َقشأَ َآي َخ ا ْى ُنش ِع ِّي ِفّي ُد ُثش َ ْ ّ ْ َىٌ َي ُح َو َثي َْ ُٔ َٗ َثي َِ ُد ُ ْ٘ ِه ا ْى ْ ْ ْ .د ُ ْ٘ ََ ا ْى
“Barangsiapa yang membaca ayat kursi setiap selesai shalat (fardhu), maka tidak ada penghalang antara dirinya dengan masuk Surga, kecuali kematian.” 50
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. ***** 50
HR. Ibnus Sunni. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam As-Silsilah AshShahihah Juz 2 : 972.
- 44 -
MARAJI’ 1. Al-Jami’ush Shahih, Muhammad bin
Ismai‟l Al-Bukhari. Shahih Sunanut Tirmidzi, Muhammad bin Isa AtTirmidzi. Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitabil Aziz, ‟Abdul ‟Azhim bin Badawi AlKhalafi. Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Ahmad bin Hajar Al-„Asqalani. Shahih Fiqhis Sunnah wa Adillatuhu wa Taudhih Madzahib Al-A’immah, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim. Shahih Muslim, Muslim bin Hajjaj AnNaisaburi. Shifat Shalatin Nabi a minat Takbir ila Taslim Ka-annaka Taraha, Muhammad Nashirudin Al-Albani.
2. Al-Jami’ush
3.
4. 5.
6. 7.
- 45 -