Tumbuh dan Menciptakan Keberlanjutan yang Seimbang Growing and Creating A Balance Sustainability
PT ANTAM (Persero) Tbk LAPORAN KEBERLANJUTAN
2010 SUSTAINABILITY REPORT
ASX: ATM
IDX: ANTM
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Daftar Isi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
TABLE OF CONTENTS
Rekaman Peristiwa
Kemampuan Ekonomi
Card Record
2
Economic Viability
Sambutan Dewan Komisaris
60
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
61
Terus Bertahan dan Kian Berkembang Continue to Survive and Grow
62
Program Kemitraan Partnership Program
64
Nilai Ekonomi Economic Value
67
Produk dan Konsumen Product and Consumer
71
Menuju Pengembangan Sumberdaya Manusia Berkelanjutan Towards Sustainable Human Resources Development
75
Kepuasan Kerja Pegawai Employee Satisfaction
77
Peningkatan Kualitas Pegawai Employee Quality Improvement
78
Penerimaan Pegawai Baru New Employee Recruitment
79
Kesejahteraan Pegawai Employee Welfare
81
Kebebasan Berorganisasi Freedom of Association
Message from the Board of Commissioners
4 Message from the Board of Directors
Pengembangan Sumberdaya Manusia
8
Human Resources Development
Sambutan Direksi
Profil Antam Our Profile
12
70 13
sekilas antam ANTAM PROFILE
14
Struktur Organisasi Structure Organization
15
VISI 2020 & MISI 2020 VISION & MISION
16
Kinerja Keuangan Perusahaan Company Financial Performance
17
Sistem Manajemen Berstandar Internasional International Standard Management System
105
Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Occupational Safety and Health
82
85
kesehatan kerja Occupational Health
90
Visi CSR Antam Antam’s CSR Vision
90
Misi CSR Antam Antam’s CSR Mission
91
Pemetaan Pemangku Kepentingan Stakeholder Mapping
93
Masyarakat yang Utama Putting Community First investasi Tanggung Jawab Sosial Investment of Social Responsibility
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial
18 Tata Kelola Antam
23
TATA KELOLA governance
Governance of Antam
25
22
Tata Kelola Risiko Risk Governance
26
Peran Serta Dalam Organisasi Participation in Organizations
26
Standar Etika Code of Conduct
28
Hak Asasi Manusia Human rights
31
Kebijakan dan Etika Lingkungan Policy and Ethics for Environment
33
Penutupan Tambang yang Bertanggung Jawab Responsible Mine Closure
36
Kinerja Lingkungan environmental performance
36
Pemanfaatan Lahan dan Keanekaragaman Hayati Land Utilization and Biodiversity
38
Penggunaan Material Material Usage
39
Daur Ulang Material Material Recycling
40
Pemanfaatan dan Daur Ulang Air Utilization and Recycling of Water
46
Pengolahan Limbah Padat Solid Waste Treatment
48
Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca Pollution and Greenhouse Gas Effect Control
52
Penanaman Pohon Tree Planting
52
Pemakaian dan Penghematan Energi Energy Usage and Saving
55
Mitigasi Dampak Lingkungan Environmental Impact Mitigation
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
30
Social Responsibility Policy
88
Pengembangan Masyarakat Community Development
98
95
99
Mengembangkan Masyarakat Untuk Menciptakan Keberlanjutan Developing Community to Create Sustainability
104
PENDIDIKAN Education
106
Kesehatan health
106
Pembangunan Infrastruktur Infrastructure Development
107
Pelestarian Budaya Cultural Preservation
110
Tiga Program Pemberdayaan Masyarakat Pongkor Three Pongkor Community Empowerment Program
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
115 1
www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Rekaman Peristiwa Card Record Pencapaian di Bidang Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Selama Tahun 2010 Achievements in Economic, Social and Environmental Sectors in 2010
26
JANUARI JANUARY
Peresmian Bedah rumah meliputi desain ulang dan pembangunan rumah adat Betawi di lokasi Perkampungan Budaya Betawi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Program ini bertujuan menyediakan hunian yang aman, sehat dan layak bagi masyarakat kurang mampu sekaligus melestarikan budaya. The inauguration of House renovation which covered redesign and construction of Betawi traditional house in Betawi Cultural Village Srengseng Sawah, Jagakarsa, South Jakarta. This program was aimed at providing a safe, healthy and inhabitable house for lower income communities as well as preserving the culture.
18-20
FEBRUARI FEBRUARY
Rapat Pimpinan dihadiri Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh pejabat satu tingkat di bawah direksi. Rapat Pimpinan berlangsung di Bogor dan bertema Focus, Growth, and Sustain dengan pokok bahasan: kendala di tahun 2009 dan strategi menghadapi tahun 2010. Executive Meeting attended by Board of Directors, Board of Commissioners, and all officials one level below the directors. The Executive Meeting was held in Bogor and themed Focus, Growth, and Sustain with key discussion: obstacles in 2009 and strategy to face the year 2010.
28
MARET MARCH
Peresmian instalasi sarana air bersih bagi 300 keluarga di Desa Padasuka dan Mangkualam di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di sekitar tambang emas Cibaliung. Instalasi sarana air bersih ini dibangun dengan biaya Rp1 miliar. The inauguration of clean water facilities for 300 families in Padasuka and Mangkualam Villages in Pandeglang Regency, Banten Province, in the vicinity of Cibaliung gold mine. The construction of clean water facilities installation cost Rp1 billion.
31
MARET MARCH
Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama dengan PT LEN Industri, tentang penyediaan sumber energi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kerjasama meliputi penyediaan sarana dan prasarana PLTS di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. The signing of memorandum of understanding with PT LEN Industri, on alternative energy source supply for Solar Power Plant (PLTS). The cooperation included the provision of facilities and infrastructure for PLTS in East Halmahera Regency, North Maluku Province and Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province.
25
MEI MAY
Peresmian tambang emas Antam di Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tambang ini diakuisisi tahun 2009 dari ARC Exploration Australia dan diharapkan dapat berproduksi sebanyak dua ton, sehingga meningkatkan produksi emas Antam. The inauguration of Antam gold mine in Cibaliung, Pandeglang Regency, Banten Province. The mine was acquired in 2009 from ARC Exploration Australia and is expected to produce 2 tons, to increase Antam gold production.
27
MEI MAY
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta. Agenda utama adalah pembagian dividen sebesar Rp241,7 miliar, persetujuan laporan tahunan, pengukuhan pengunduran diri Mahendra Siregar sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan, dan persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan. General Meeting of Shareholders (GMS) was held in Jakarta. The main agenda was dividend disbursement amounted to Rp241.7 billion, annual report approval, the affirmation of Mahendra Siregar resignation as member of the Company’s Board of Commissioners, and approval for the Company’s Articles of Association amendment.
05
JULI JULY
Peringatan ulang tahun ke-42 PT ANTAM (Persero) Tbk (Antam). Penandatanganan Standar Etika antara Direksi dan manajemen seluruh unit bisnis Antam. Standar Etika yang berlaku menjadi bagian dari implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). The commemoration of PT ANTAM (Persero) Tbk (Antam) 42nd anniversary. The signing of Code of Conduct between the Board of Directors and management of Antam business units. The Code of Conduct application became part of Good Corporate Governance (GCG) implementation.
2 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
20
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
AGUSTUS AUGUST
Penandatanganan nota kesepahaman antara Antam dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mengenai pemberian dana bantuan CSR sebesar Rp30 miliar. Dana ini akan dialokasikan untuk melaksanakan programprogram strategis, meliputi pendidikan dan kesehatan gratis, serta penyediaan infrastruktur. The signing of memorandum of understanding between Antam and Southeast Sulawesi Provincial Government, on disbursement of Rp30 billion in CSR assistance funds. The funds were to be allocated for the implementation of strategic programs, including free education and health services, as well as infrastructure provision.
05
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
30
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Operasional tambang nikel baru di Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Bijih nikel Tapunopaka menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa dan pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo di Konawe Utara sebagai antisipasi pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral pada 2014. The operation of a new nickel mine in Tapunopaka, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi. Tapunopaka nickel ore becomes feed for ferronickel plant in Pomala and supply for Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) project in North Konawe as an anticipation to the mineral ore export ban in 2014.
OKTOBER OCTOBER
Ground breaking for restoration and construction of grand mosque in Kijang, Bintan Regency, Riau Islands Province. Antam granted Rp2 billion in assistance, out of Rp4.5 billion total funds needed.
21
DESEMBER DECEMBER
Pengakhiran proses penutupan tambang dan pascatambang pasir besi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seluruh rangkaian kegiatan penutupan tambang dan pasca-tambang telah selesai dilakukan sesuai dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang disahkan Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan diaudit lembaga independen, serta diakhiri dengan mohon diri kepada Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Cilacap. The completion of iron sand mine closure and postmining process in Cilacap Regency, Central Java. The series of mine closure and post-mining activities have been completed in accordance with Mine Closure Plan document ratified by Cilacap Regency Government and audited by an independent institution, as well as the company’s farewell bid to Cilacap Regency Government and Residents.
NOVEMBER NOVEMBER
Pengiriman dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam. Bantuan berupa personel Satgas Siaga Bencana Alam Antam, logistik dan obat-obatan bagi para korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Wasior, Papua Barat, bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan erupsi Gunung Merapi di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta. Shipment and distribution of humanitarian assistance for natural disaster victims. The assistance was in the form of Antam Natural Disaster Preparedness Task Force, logistics and medicines for the victims of flash flood disaster in Wasior Regency, West Papua, tsunami disaster in Mentawai Islands, West Sumatra, and Mount Merapi eruption in Yogyakarta.
29
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
AGUSTUS AUGUST
Peletakan batu pertama pemugaran dan pembangunan masjid besar di Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Antam memberikan bantuan dana sebesar Rp2 miliar, dari total kebutuhan Rp4,5 miliar.
04
Assurance Statement (20110504)
NOVEMBER NOVEMBER
Pemberian penghargaan Proper Hijau dan Proper Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. Proper Hijau diberikan pada Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas di Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan merupakan penghargaan Proper Hijau ketiga berturut-turut sejak 2008. Proper Biru diterima UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara, serta Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia.
27
DESEMBER DECEMBER
Peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Keberadaan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS meliputi pembangunan Pusat Penelitian & Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli, Pusat Pembibitan dan Penanaman Pohon Asli, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Satwa dilindungi. The inauguration of the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) Biodiversity Conservation Center, in collaboration with Forestry Ministry. The TNGHS Biodiversity Conservation Center covers construction of Research and Education Center for Indigenous Trees and Plants, Indigenous Tree Seeding and Planting Center, Critical Land Rehabilitation and Endangered Species Conservation.
The granting of Green Proper and Blue Proper awards from Environment Ministry. Green Proper was awarded to Gold Mining Business Unit (UBP) in Pongkor, Bogor Regency, West Java, which was the third consecutive Green Proper award since 2008. Blue Proper was received by UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Nickel North Maluku, and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit.
3 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Sambutan Dewan Komisaris (1.1) (1.2) MESSAGE FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS (1.1) (1.2)
Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama President Commissioner
4 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam senantiasa berkomitmen untuk menjaga kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial perusahaan. Antam is always committed to maintain its economic, environment and social performances.
Pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear distinguished stakeholders,
Pada sambutan Laporan Keberlanjutan Antam tahun lalu,
In our message for Antam Sustainability Report last year,
kami menyatakan mengenai kesulitan yang dihadapi Antam
we revealed the difficulties faced by Antam during global
sepanjang krisis ekonomi global di tahun 2008-2009. Kami
economic crisis in 2008-2009. We also explained that despite
juga menyatakan bahwa dalam kondisi yang menyulitkan
the difficult conditions to run business for anyone, Antam
siapapun dalam berbisnis, komitmen Antam dalam menjaga
was committed to maintain its economic, environment and
kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial tetap dipertahankan.
social performances. Now we are proudly able to say that the
Kini, kami dapat dengan bangga menyatakan bahwa
commitment can be proved.
komitmen tersebut bisa dibuktikan.
5 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Apabila disimak dengan cermat, maka ada banyak sekali
If we observe closely, there has been improvement in
peningkatan kinerja yang terjadi di tahun 2010. Memang,
performances during 2010. We admit that there was a decline
sumberdaya finansial yang dipergunakan untuk menjaga
in financial resources in 2009 which were needed to maintain
kinerja tersebut sempat mengalami penurunan di tahun
the performance, however efforts for efficiency have been
2009, namun berbagai upaya peningkatan efisiensi telah
done which resulted in our solid performance. In 2010, we
dilakukan, sehingga kinerja tetap solid. Di tahun 2010, kami
tried to push further by approving an increase in social and
berupaya untuk mendorong lebih jauh kinerja tersebut
environmental management budget. The total cost in 2009
dengan menyetujui peningkatan anggaran pengelolaan
was recorded at Rp161.31 billion, but it was significantly
sosial dan lingkungan. Bila di tahun 2009 seluruh biayanya
increased to Rp283.65 billion in 2010. This was an evidence
tercatat sebesar Rp161,31 miliar, di tahun 2010 ditingkatkan
that Antam did not see corporate social responsibility as an
dengan sangat signifikan menjadi Rp283,65 miliar. Hal ini
after-profit initiative which was dependent on the amount
merupakan bukti nyata bahwa tanggung jawab sosial di
of profit gained. We did not rely on the shrinking profit in
Antam tidaklah dipandang sebagai inisiatif after-profit yang
2009 for the allocation of 2010 social and environmental
tergantung dari berapa tingkatan keuntungan. Kami tidak
funds. We considered a budget as a logical consequence
menggantungkan biaya pengelolaan sosial dan lingkungan
from commitment to sustainability, which we must continue
di tahun 2010 dari keuntungan di tahun 2009 yang sangat
to make serious efforts under any economic condition.
menyusut.
Kami
melihat
bahwa
anggaran
hanyalah
merupakan konsekuensi logis dari komitmen keberlanjutan,
However, it is important to note that budget is not the
sehingga harus terus diupayakan seserius mungkin dalam
only resource for the company’s sustainability. We strongly
kondisi ekonomi apapun.
believe that the most important resource for sustainability is human resource. Therefore, we put a lot of efforts to
Namun, sangat penting pula dicatat bahwa sumberdaya
increase the competence of Antam personnel in sustainability
untuk keberlanjutan perusahaan bukan hanya anggaran.
management, since planning to its reporting. We encourage
Kami sangat berkeyakinan bahwa sumberdaya paling penting
Antam Management to carry out many capacity building
dalam keberlanjutan adalah sumberdaya manusia. Oleh
initiatives, including by engaging employees in trainings on
karena itu, kami mengupayakan banyak sekali hal agar Insan
various aspects of social responsibility. Among the most crucial
Antam semakin memiliki kemampuan dalam manajemen
efforts is to provide tiered training on basic knowledge and
keberlanjutan, mulai dari perencanaan hingga pelaporannya.
management of social responsibility, as well as sustainability
Oleh karenanya, kami mendorong Manajemen Antam
reporting. Thereby, Antam is expected to move closer to
untuk melakukan banyak inisiatif peningkatan kapasitas,
the goal of social responsibility which is in accordance with
di antaranya dengan mengikutsertakan para pegawai
international standards.
dalam pelatihan-pelatihan berbagai aspek tanggung jawab sosial. Di antara yang terpenting adalah upaya untuk memberikan pelatihan berjenjang dalam pengetahuan dasar dan manajemen tanggung jawab sosial, juga pelaporan keberlanjutan. Dengan demikian, diharapkan Antam akan semakin dekat dengan tujuan tanggung jawab sosial yang sesuai dengan standar internasional.
6 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Hasil dari upaya tersebut dapat dibaca pada Laporan
Results of the efforts can be found in this 2010 Sustainability
Keberlanjutan 2010 ini. Seluruh indikator berdasarkan
Report. All indicators were based on Global Reporting
Standard Disclosure Global Reporting Initiative (GRI) versi
Initiative (GRI) Standard Disclosure version G3.1 as well
G3.1 serta Mining and Metals Sector Supplement (MMSS)
as Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) that we
kami tampilkan dengan transparan dan berimbang. Kami
presented in a transparent and balanced report. We put a lot
sangat mengupayakan hal tersebut, hingga di dalam laporan
of efforts in this report, so that the stakeholders can see the
ini para pemangku kepentingan bisa melihat ada berbagai
shortcomings and challenges faced by Antam in maintaining
kekurangan dan tantangan yang dihadapi Antam dalam
its sustainability performance. We are confident that by
mengupayakan kinerja keberlanjutannya. Kami berkeyakinan
displaying all indicators with the latest version of standard
bahwa dengan menampilkan seluruh indikator dengan
and involving an independent and credible third party to
standar versi terbaru serta dengan meminta pihak ketiga
assess with AA1000 Assurance Standard, we are able to show
yang independen dan kredibel untuk menilainya dengan
our commitment on transparency and accountability to the
AA1000 Assurance Standard maka kami bisa menunjukkan
stakeholders.
komitmen atas transparansi dan akuntabilitas di hadapan pemangku kepentingan sekalian.
Last year Antam received ‘The Indonesia Sustainability Reporting Awards’ (ISRA) 2010 for all categories. Therefore
Pada tahun lalu Antam mendapatkan penghargaan di
we continue to improve ourselves and prove the award as
seluruh
Sustainability
the reflection of our commitment to sustainability. We hope
Reporting Awards (ISRA) 2010. Untuk itu, kami berupaya
the commitment can be seen clearly in this report. We are
terus meningkatkan diri agar penghargaan tersebut benar-
expecting any input, so that Antam can continue to develop
benar menjadi cerminan komitmen kami atas keberlanjutan.
together with all stakeholders in the years to come.
kategori
dalam
The
Indonesia
Semoga komitmen tersebut dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh pemangku kepentingan pada laporan ini. Kami sangat mengharapkan masukan, agar Antam bisa terus mengembangkan diri, bersama-sama dengan seluruh pemangku kepentingan, di tahun-tahun mendatang.
7 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Sambutan Direksi (1.1) (1.2) MESSAGES FROM THE BOARD OF DIRECTORS
(1.1) (1.2)
Ir. Alwin Syah Loebis Direktur Utama President Director
8 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan yang seimbang antara kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai keberlanjutan yang menyeluruh. We hope to continue to reach a balanced growth between economic, social, and environmental performances to achieve a comprehensive sustainability.
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Tahun
2010
yang
kita
lewati
bersama
Dear distinguished stakeholders, menorehkan
We have passed the year 2010 with many events which
banyak hal yang secara langsung maupun tidak langsung
directly and indirectly affected the Company’s achievements
mempengaruhi pencapaian Perusahaan, baik di bidang
both in economic and non-economic sectors. Generally, the
ekonomi maupun non-ekonomi. Secara umum Perusahaan
Company’s performance was better than its achievement in
dapat mempertahankan kinerja sehingga menjadi lebih baik
2009. This condition is expected to continue improving and
dibanding pencapaian tahun 2009. Kondisi ini kami harapkan
reached a balanced growth between economic, social and
dapat terus meningkat untuk mencapai pertumbuhan yang
environmental performances to achieve a comprehensive
seimbang antara kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan,
sustainability.
sehingga mencapai keberlanjutan yang menyeluruh.
9 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Membaiknya pencapaian ekonomi merupakan hal yang
The improving economic achievement was encouraging for
menggembirakan dan kami berharap keberadaan Perusahaan
us and we hope the Company’s presence is able to increase
dapat
luas,
welfare for general public, especially those who live around
terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi unit bisnis.
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Antam’s business unit locations. Therefore we are committed
Untuk itulah kami berkomitmen melaksanakan tanggung
to conduct social responsibility by applying comprehensive
jawab sosial dengan mencoba menerapkan aspek menyeluruh
aspects and referring to the ISO 26000 implementation
dan mengarah pada pedoman pelaksanaan ISO 26000 serta
guidelines and reporting it in GRI indicators.
melaporkannya dalam petunjuk pelaporan GRI. The Company has implemented social responsibility in Pelaksanaan tanggung jawab sosial pada aspek ekonomi,
economic aspect by continuing Partnership Program which
diwujudkan Perusahaan antara lain dengan melanjutkan
is expected to drive local economy as well as absorb local
Program Kemitraan, yang diharapkan dapat menggerakkan
manpower. We allocated Rp164.934 billion in spending for
ekonomi lokal sekaligus menyerap tenaga kerja setempat.
communities, an increase from Rp70.053 billion in 2009.
Kami mengalokasikan pengeluaran untuk masyarakat sebesar
The Company’s contribution to the state revenue also
Rp164,934 miliar, meningkat dibanding tahun 2009 sebesar
increased from Rp817.848 billion in 2009 to Rp861.939
Rp70,053 miliar. Demikian pula halnya dengan kontribusi
billion in 2010. We hope to contribute more in the coming
pada penerimaan negara yang meningkat dari Rp817,484
years. This confidence was based on the decision to start
miliar pada tahun 2009 menjadi Rp861,939 miliar di tahun
the operation of new nickel mine in Tapunopaka, Konawe
2010. Kami berharap dapat berkontribusi lebih besar lagi pada
Utara Regency, Southeast Sulawesi which will feed the
tahun-tahun mendatang. Keyakinan ini berdasarkan pada
ferronickel plant in Pomalaa and supply the Nickel Pig Iron
keputusan untuk memulai operasional tambang nikel baru di
(NPI) project in Mandiodo.
Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang akan menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa dan
Meanwhile, the Company realized the social responsibility in
pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) di Mandiodo.
social aspect through Partnership Program and Community Stewardship (PKBL) and community development (Comdev),
Adapun
tanggung
jawab
sosial
pada
aspek
sosial
as well as respect for human rights and our concern related
direalisasikan Perusahaan melalui pelaksanaan Program
to manpower. We continue the programs that have been
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan pengembangan
running, and have started new activities to improve the
masyarakat (Community Development/Comdev), di samping
livelihood of the communities and our employees.
penghormatan kepada HAM serta perhatian kami terkait ketenagakerjaan. Kami tetap melanjutkan program-program
Our commitment to social responsibility in environmental
yang selama ini sudah berjalan, serta memulai beberapa
aspect was implemented through good mining practices
kegiatan baru sebagai upaya meningkatkan harkat hidup
which resulted in the Green Proper award for UBP Pongkor
masyarakat dan pekerja kami.
and Blue Proper for UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Nickel North Maluku and Logam Mulia Processing and
Komitmen kami pada tanggung jawab sosial pada aspek lingkungan,
diwujudkan
dengan
pelaksanaan
Refinery Business Unit.
praktik
penambangan yang baik (good mining practices), sehingga membuahkan penghargaan Proper Hijau untuk UBP Emas Pongkor dan Proper Biru bagi UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Nikel Maluku Utara dan UBPP Logam Mulia.
10 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Penghargaan Proper tersebut merupakan bukti nyata
The Proper awards were evidence of our commitment to
kesungguhan
managing environment. We uphold the commitment until
kami
mengelola
lingkungan.
Komitmen
tersebut kami pegang teguh hingga akhir proses penutupan
the end of mine closure and post-mining process. In 2010,
dan pasca-tambang. Di tahun 2010, kami mengakhiri proses
we completed the iron sand mine closure and post-mining
penutupan tambang dan pasca-tambang pasir besi di
process in Cilacap Regency, Central Java. All termination
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seluruh proses pengakhiran
process of mine closure and post-mining program at iron
program penutupan tambang dan pasca-tambang di tambang
sand mine in Cilacap has been through the stages regulated
pasir besi Cilacap tersebut sudah melalui tahapan yang diatur
in the Mine Closure Plan document and was ratified by
dalam dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) dan
Cilacap Regency Government.
telah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap. The aforementioned programs are only a small part of Apa yang kami paparkan ini menjadi sebagian kecil saja
activities that have been carried out by the Company
dari apa yang sudah dilakukan Perusahaan selama tahun
throughout
2010. Inti yang ingin kami sampaikan adalah komitmen
commitment and dedication in implementing sustainable
2010.
We
would
like
to
highlight
our
dan kesungguhan dalam melaksanakan prinsip-prinsip
development principles, which is expected to be able to
pembangunan berkelanjutan, yang nantinya diharapkan
maintain the Company’s sustainability. The year 2010 which
dapat juga menjaga keberlanjutan Perusahaan. Tahun
we had hopes to become a turning point to create growth,
2010 yang kami harapkan menjadi titik balik untuk
eventually became a crucial moment for the Company to
menciptakan pertumbuhan, pada akhirnya juga dapat
improve its social responsibility implementation. We put
menjadi saat yang penting bagi Perusahaan untuk semakin
everything in balance, Antam achievement in creating
meningkatkan
sosial.
profit is coupled with its achievement of the welfare for
Semuanya kami tempatkan dalam sebuah keseimbangan,
pelaksanaan
tanggung
jawab
all stakeholders (people), as well as preservation of the
antara pencapaian Antam dalam menciptakan keuntungan
environment (planet).
(profit), yang dibarengi pencapaian kesejahteraan segenap pemangku kepentingan (people) dan terjaganya kelestarian lingkungan (planet).
11 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Profil Antam our profile
Pabrik pengolahan emas di Pongkor. Gold processing facilities at Pongkor.
12 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Produk utama Antam adalah nikel, emas, perak, dan bauksit. Antam’s main products are nickel, gold, silver, and bauxite.
Sekilas Antam
ANTAM PROFILE
PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dibentuk tahun 1968 sebagai penggabungan berbagai perusahaan pertambangan milik negara. Produk utama Antam adalah nikel, emas, perak, dan bauksit. Seluruh lokasi kegiatan operasi dan wilayah kuasa pertambangan (KP) Antam berada di wilayah Indonesia, dengan kantor pusat berkedudukan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)
PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam is a State-owned Enterprise (SOE), which was founded in 1968 as a merger of various stateowned mining companies. Antam’s main products are nickel, gold, silver, and bauxite. All locations of Antam’s operational activities and mining concession (KP) are in Indonesia, with head office in Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)
Dalam menjalankan kegiatan operasional, Antam memiliki unit bisnis yang berkedudukan di lokasi eksplorasi, yakni Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara; UBP Emas di Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat; UBP Bauksit di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, yang kemudian menjadi Unit Pasca-Tambang (UPT); UBP Nikel di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara; dan UBPP Logam Mulia di DKI Jakarta. Selain itu juga ada unit eksplorasi, yakni Unit Geomin di DKI Jakarta. (2.5)
In running its operational activities, Antam has business units in exploration locations, which are Mining Business Unit (UBP) Nickel in Kolaka Regency and North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province; UBP Gold in Pongkor, Bogor Regency, West Java Province; UBP Bauxite in Kijang, Bintan Island, Riau Islands Province, which later became Post-Mining Unit (UPT); UBP Nickel in Halmahera Timur Regency, North Maluku Province; and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit in Jakarta. There is also a exploration unit, Unit Geomin in Jakarta. (2.5)
13 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Struktur operasional Antam di kantor pusat dan unit bisnis, berada di bawah kendali Direksi. Sedangkan penanggung jawab kegiatan operasional di masing-masing unit bisnis adalah Senior Vice President (SVP) atau Vice President (VP). Penanggung jawab unit kerja di kantor pusat adalah Senior Manager atau SVP. Antam juga memiliki anak perusahaan, dan menempatkan pegawainya sebagai perwakilan. (2.3)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Antam’s operational structure at its head office and business units is under the control of Board of Directors. Meanwhile Senior Vice President (SVP) or Vice President (VP) are responsible for operational activities at each business unit. Senior Manager or SVP is responsible for working unit at the head office. Antam also has subsidiaries and assigns its employees as representatives. (2.3)
Struktur Organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk PT ANTAM (Persero) Tbk Organization Structure DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKTUR KEUANGAN FINANCE DIRECTOR
DIREKTUR OPERASI
OPERATIONS DIRECTOR
DIREKTUR PENGEMBANGAN DEVELOPMENT DIRECTOR
DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES DIRECTOR
DIREKTUR UMUM DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY GENERAL AFFAIRS AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DIRECTOR
• KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE • Corporate secretary • internal audit • corporate strategic development • mineral resources development group • operations management • environment & mine closure • risk management • supply chain management • accounting & budgeting • learning & development • organization effectiveness & development • corporate social responsibility
• project development group • technology development • marketing & customer support • legal & compliance • tokyo representative • treasury, tax & insurance • corporate finance • information & communication technology • human resources management • general affairs, assets & external relations
• KOMITE NOMINASI, REMUNERASI DAN PENGEMBANGAN SDM NOMINATION, REMUNERATION AND HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT COMMITTEE • KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE • KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE • KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LINGKUNGAN DAN Pasca-tambang CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, ENVIRONMENT AND POST MINING COMMITTEE
unit bisnis pertambangan nikel sulawesi tenggara nickel mining business unit southeast sulawesi
unit bisnis pertambangan nikel maluku utara nickel mining business unit north maluku
unit bisnis pertambangan emas gold mining business unit
unit bisnis pengolahan & pemurnian logam mulia logam mulia processing & refinery business unit
unit geomin geomin unit
anak-anak perusahaan subsidiaries
14 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Sebagai sebuah BUMN maka saham terbesar Antam dimiliki Pemerintah Indonesia, yakni 65%. Sementara bagian saham yang lain, 35%, menjadi milik publik melalui pencatatan di Bursa Efek Indonesia, dan Australian Securities Exchange (ASX). Dengan kesertaan publik sebagai pemilik saham, maka status Antam adalah perusahaan terbuka yang dikelola secara profesional. (2.6)
Visi 2020 2020 Vision
Misi Mission
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
As an SOE, Antam’s majority shareholder is the Government of Indonesia who owns 65% of shares. The other 35% are owned by the public through listing at Indonesia Stock Exchange, and Australian Securities Exchange (ASX). With public participation as shareholders, Antam’s status becomes a public company which is managed professionally. (2.6)
Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia. To be a global mining based corporation, with healthy growth and world-class standards.
• Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai pemain global. • Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, serta lingkungan hidup. • Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. • Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi efektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. • Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi. • Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. • To develop and implement world class best practices to transform Antam to be a global player. • To develop operational excellence based on low cost operations and applicable technology with utmost concern on health, safety and environment. • To process existing and new reserves to develop competitive advantages. • To drive healthy growth through development of mining related business, selective diversification and integration for maximizing shareholders value. • To develop employee competencies and welfare as well as high performing organization culture. • To participate in improving welfare of communities especially in surrounding operations areas particularly in education and economic empowerment.
15 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Antam berkomitmen untuk meningkatkan kinerja demi memenuhi pencapaian Visi dan Misi 2020. Hal tersebut dilakukan dengan menjadikan Visi dan Misi Antam sebagai salah satu materi dalam pelatihan kepemimpinan berjenjang di perusahaan. Diharapkan pada waktunya mereka yang akan memimpin Antam dapat mengimplementasikan dalam kebijakan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. (4.8) Selama tahun 2010 terjadi beberapa perubahan signifikan terkait kegiatan operasi dan struktur organisasi di tingkat unit bisnis. Pada pekan ketiga Desember 2010 Antam mengakhiri rangkaian kegiatan pertambangan pasir besi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang telah selesai melaksanakan proses penutupan tambang. Selain itu Antam juga menghentikan kegiatan penambangan bauksit di Kijang, Pulau Bintan dan selanjutnya dibentuk Unit Pasca-Tambang (UPT). Perubahan signifikan lain adalah pengoperasian tambang nikel baru di wilayah Tapunopaka, di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang akan memproduksi 1,5 juta wmt bijih nikel per tahun dan menyerap sekitar 200 tenaga kerja. (2.9)
Kinerja Keuangan Perusahaan Besaran laba bersih setelah audit yang dibukukan Antam pada tahun 2010 adalah Rp1,68 triliun, dengan nilai laba bersih per lembar saham sebesar Rp176,77 atau naik 179% dibanding pencapaian laba bersih tahun 2009 sebesar Rp604,31 miliar. Adapun nilai pendapatan Antam pada periode pelaporan tercatat sebesar Rp8,74 triliun, naik tipis dibanding pendapatan pada tahun 2009 sebesar Rp8,71 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan feronikel yang memberikan marjin keuntungan lebih tinggi bagi perusahaan. Kontribusi terbesar pendapatan Antam diperoleh dari sektor nikel, yang meliputi feronikel & bijih nikel, yaitu sebesar Rp6,04 triliun atau 69% dari total pendapatan. Kontributor terbesar kedua adalah sektor emas yang meliputi emas, perak dan jasa pemurnian/pengolahan logam mulia, yang mencapai Rp2,64 triliun atau 30% dari total pendapatan tahun 2010. Sektor bauksit menyumbang Rp34,45 miliar atau kurang dari 1% dari seluruh pendapatan yang didapat tahun 2010.
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Antam is committed to improve performance to meet the achievement of 2020 Vision and Mission. This is done by making the Vision and Mission of Antam as material in a tiered leadership trainings at the company. It is expected that in time those who will lead Antam are able to implement the policies to achieve the company’s vision and mission. Antam is committed to improve its performance to achieve Vision and Mission 2020. (4.8) There were several significant changes in 2010 regarding operational activities and organizational structure at business unit level. In the third week of December 2010 Antam terminated iron sand mining activities in Cilacap Regency, Central Java which has completed the mine closure process. Antam also terminated bauxite mining activities in Kijang, Bintan Island and subsequently established Post-Mining Unit (UPT). Other significant change was the operation of new nickel mine in Tapunopaka area, Konawe Utara Regency, Southeast Sulawesi Province, which will produce 1.5 million wmt nickel ore per year and absorb around 200 workers. (2.9)
Company Financial Performance Antam booked audited net profit of Rp1.68 trillion in 2010, with net profit value per share at Rp176.77 or 179% increase from net profit achievement in 2009 of Rp604.31 billion. Antam’s revenue in the reporting period was recorded at Rp8.74 trillion, slightly increased from 2009 revenue of Rp8.71 trillion. This was caused by increase in ferronickel sales which gave higher profit margin for the company. Antam’s biggest contribution was from nickel sector, consisting of ferronickel and nickel ore, amounted to Rp6.04 trillion or 69% from total revenue. The second biggest contributor was from gold sector which included gold, silver and precious metal refinery/processing services, which reached Rp2.64 trillion or 30% of total revenue in 2010. Bauxite sector contributed Rp34.45 billion or less than 1% from total revenue in 2010.
16 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Skala Ekonomi PT ANTAM (Persero) Tbk (2.8)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
PT ANTAM (Persero) Tbk Economic Scale (2.8) Tahun Year
Uraian Discription
2008
Jumlah Pegawai Number of Employee Total penjualan Bersih Total Nett Sales
(Rp juta Million IDR)
Total Kapitalisasi Total Capitalization Utang Debt Ekuitas Equity
(Rp juta Million IDR)
2009
2010
2,779
2,689
2,541
9,591,981
8,711,370
8,744,300
2,130,970 8,114,070
1,748,127 8,191,869
2,709,896 9,600,835
Kuantitas Produk Terjual (Metrik Ton) Quantity of Product Provided (Metric Ton) Total Feronikel Ferronickel
TNi
Total Bijih Nikel Nickel Ore
Wmt
Total Emas Gold
Kg
Total Perak Silver
Kg
Total Bijih Bauksit Bauxite Ore
Wmt
17,026
14,191
18,254
5,342,964
4,901,699
5,863,840
9,820
12,893
6,561
34,522
87,187
41,522
893,088
445,662
191,615
10,245,041
9,939,996
12,310,732
Pemerintah Indonesia Government of Indonesia
65%
65%
65%
Masyarakat Public
35%
35%
35%
Total Aset Total Assets
(Rp juta Million IDR)
Kepemilikan Saham Share Ownership
Sistem Manajemen Berstandar Internasional
International Standard Management System
Sebagai perusahaan yang berkeinginan menjadi perusahaan kelas dunia, Antam berupaya memastikan sistem manajemen yang dijalankan telah sesuai standar manajemen internasional. Antam berupaya untuk terus melakukan peningkatan standarisasi sistem manajemen, sesuai dengan standarisasi terbaru yang berlaku secara internasional.
As a company who strives to be a world class company, Antam ensures its management system is implemented in accordance with international management standards. Antam continues to improve its standardization of management system, in line with the newest standardization which is internationally applied.
Unit bisnis yang mendapatkan standarisasi ISO sampai dengan 2010 adalah:
Business units with ISO standardization as of 2010 are:
ISO 9001 Sistem Manajemen Mutu Quality Management System
ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan Environmental Management System
ISO 17025 Akreditasi Laboratorium Pengujian Testing Laboratory Accreditation
OSHASS 18001 Sistem Manajemen K3 Occupational Safety and Health Management System
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
✔
✔
N/A
✔
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
✔
✔
N/A
✔
UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku
Menjadi Target Become target
Menjadi Target Become target
N/A
Menjadi Target Become target
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
✔
✔
✔
✔
Unit Geomin Geomin Unit
Menjadi Target Become target
N/A
N/A
N/A
Kantor Pusat Head Office
Menjadi Target Become target
N/A
N/A
N/A
Unit Bisnis Business Unit
Keterangan: Note: N/A: Tidak dapat diaplikasikan N/A: Not Applicable
17 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Penanaman 10.000 pohon di Cibubur. Initiative to plant 10,000 trees at Cibubur.
18 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki periode keenam sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2005 dan untuk kedua kalinya dilengkapi dengan hasil assurance berdasarkan AA1000 Assurance Standard dari pihak independen. The 2010 Sustainability Report is the sixth period since it was issued in 2005 and the second time supplemented with assurance based on AA1000 Assurance Standard by independent party.
PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam, berkeinginan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahun. Kini, Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki periode keenam sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. Laporan disusun berdasarkan materi yang diperoleh selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2010. Laporan Keberlanjutan sebelumnya disusun pada tahun 2009 dan diterbitkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 27 Mei 2010. (3.1) (3.2) (3.3) Laporan
Keberlanjutan
2010
untuk
kedua
kalinya
dilengkapi dengan hasil assurance berdasarkan AA1000 Assurance Standard dari pihak independen, yakni National Center for Sustainability Reporting (NCSR) untuk meningkatkan kredibilitas laporan. Assurance dilakukan dengan pendekatan tingkat moderat melalui pemeriksaan dokumen pendukung. (3.13)
PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam intends to issue sustainability report every year. The 2010 Sustainability Report is the sixth period since it was issued in 2005. This report is prepared based on material collected during the period of 1 January to December 31, 2010. The previous Sustainability Report was prepared in 2009 and issued at the General Meeting of Shareholders (GMS) on May 27, 2010. (3.1) (3.2) (3.3) The 2010 Sustainability Report for the second time is supplemented with assurance based on AA1000 Assurance Standard by independent party, National Center for Sustainability Reporting (NCSR), to improve credibility of the report. The assurance was done with moderate approach through supporting documents examination. (3.13)
19 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Seluruh metode pelaporan digunakan secara konsisten, sehingga pelaporan tahun 2010 dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian laporan ini merupakan kelanjutan dari laporan tahun sebelumnya. Namun Antam melakukan perubahan signifikan dalam Laporan Keberlanjutan 2010 ini dengan menambahkan data maupun penjelasan lain dari UBPP Logam Mulia. (3.11)
All of the reporting methods have been used consistently, so reporting in 2010 can be compared with the previous year. Thus, this report is a continuation of the previous year’s report. However Antam has made significant changes in this 2010 Sustainability Report by adding data and other explanations of the Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. (3.11)
Secara umum, cakupan informasi yang tersaji dalam laporan ini meliputi pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan pada semua unit bisnis yang ada. Namun, sesuai prinsip materialitas, pada beberapa indikator laporan hanya menyampaikan informasi kegiatan tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara bertahap dalam Laporan Keberlanjutan berikutnya, Antam akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit bisnis yang ada. (3.6) (3.7)
In general, the scope of information presented in this report include the performance of corporate social responsibility implementation in all business units. However, according to the principles of materiality, some report indicators only convey information of Antam’s social responsibility activities in the Mining Business Unit (UBP) Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi, as well as Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. Gradually in the next Sustainability Report, Antam will try to include information from other business units and expected the Report would cover all business units. (3.6) (3.7)
Pada beberapa bagian pelaporan dilakukan perbaikan data dan pengulangan kembali pernyataan (restatement) dari Laporan Keberlanjutan 2009. Perbaikan data dilakukan karena adanya perubahan perhitungan di bagian Lingkungan, yaitu perhitungan pengambilan air tanah, dan di bagian Sumber Daya Manusia, yaitu jumlah tenaga kerja. Hal ini terjadi karena ada perbedaan sumber data yang menjadi acuan, dan ditujukan untuk meningkatkan akurasi dan komparabilitas. (3.10)
In some parts of reporting, there were data improvement and restatements from the 2009 Sustainability Report. The data improvement was due to a change in the calculation in the Environment section, namely the calculation of ground water taking, and the Human Resources section, which was the amount of employees. This happens because there were differences in the reference of data source, and is intended to improve the accuracy and comparability. (3.10)
Pengolahan materi pelaporan menggunakan acuan Sustainability Reporting Guidelines (SRG) yang dikeluarkan oleh GRI versi G3.1 dan Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) versi Final, yang bersifat khusus bagi industri pertambangan mineral. Seluruh informasi disampaikan secara komprehensif melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang dapat dipertanggungjawabkan, guna memudahkan pemahaman pembaca. (3.9) Laporan Keberlanjutan 2010 ini menyertakan referensi silang terhadap ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, yang resmi dipublikasikan pada 1 November 2010. Maksud dari penyertaan ini adalah memberikan penegasan kepada segenap pemangku kepentingan, bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial oleh Antam mulai diupayakan sejalan dengan standar internasional tersebut. Adapun pemenuhan aspek-aspek yang diatur dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility dinyatakan dalam referensi silang dengan indikator GRI, yang terdapat pada bagian belakang laporan ini. Referensi silang dalam laporan ini mengacu kepada dokumen GRI and ISO 26000: How to Use GRI Guidelines
The processing of reporting material used the reference of Sustainability Reporting Guidelines (SRG) issued by the GRI version G3.1 and Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) Final version, which is specific for mineral mining industry. All information presented in a comprehensive manner through qualitative and quantitative approaches that can be accounted for, in order to facilitate understanding of the reader. (3.9) The 2010 Sustainability Report also included cross reference to the ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, officially published on November 1, 2010. The purpose of this inclusion was to give affirmation to all stakeholders that Antam implements its social responsibility in accordance with these international standards. The compliance with aspects stipulated in ISO 26000 Guidance on Social Responsibility stated in cross reference with GRI indicators, which are on the back of this report. Cross-references in
20 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
in Conjunction with ISO 26000 yang diterbitkan oleh GRI (2010), dengan hanya mengikutsertakan indikator-indikator ISO 26000 yang benar-benar dilaporkan. Informasi dalam laporan disajikan berdasarkan prinsip materialitas. Prinsip ini mengutamakan pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan, maupun yang memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan Perusahaan. Seluruh notasi angka menggunakan kaidah internasional. Selain dalam edisi cetak dwi-bahasa, Laporan Keberlanjutan 2010 juga dapat diakses dan dibaca khalayak luas melalui situs Perusahaan: www.antam.com. Khusus edisi cetak, Laporan Keberlanjutan ini diberikan kepada para pemegang saham dalam RUPS, kalangan Pemerintahan, Badan Pengawasan Pasar Modal, akademisi, lembaga riset maupun organisasi nirlaba. (3.5) Cakupan informasi yang tersaji dalam laporan ini meliputi pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan pada semua unit bisnis yang ada. Namun, sesuai prinsip materialitas, isi laporan menitikberatkan pada kegiatan tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara bertahap dalam laporan keberlanjutan berikutnya, Antam akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit bisnis yang ada. (3.6) (3.7) Tidak ada data yang berasal dari perusahaan anak, perusahaan patungan, perusahaan tenaga kerja sumber luar (outsourcing) yang digunakan sebagai informasi dalam laporan ini. Seluruh data yang dibutuhkan diperoleh dari masing-masing unit bisnis dan dikumpulkan oleh Satuan Kerja Corporate Secretary di Kantor Pusat. (3.8) Antam berharap adanya umpan balik termasuk saran konstruktif dari para pemangku kepentingan terkait Laporan Keberlanjutan 2010. Pihak-pihak yang hendak menyampaikan hal tersebut dapat menghubungi: (3.4) PT ANTAM (Persero) Tbk Corporate Secretary Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia Tel.: (62-21) 789 1234 Fax.: (62-21) 789 1224 e-mail:
[email protected] www.antam.com
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
this report refer to the GRI and ISO 26000: How to Use the GRI Guidelines in conjunction with ISO 26000, published by GRI (2010), and only included the ISO 26000 indicators which are actually reported. Information in this report is presented based on materiality principle. This principle underlines the information disclosure which may influence decision making by stakeholders, as well as has a significant impact on the Company’s economic, social and environment performances. All number notation used international norms. In addition to the bilingual print edition, 2010 Sustainability Report also can be accessed and read by the general public through the Company’s website: www.antam.com. The print editions of Sustainability Report are handed out to shareholders in the GMS, the Government, the Capital Market Supervisory Agency, academia, research institutions and nonprofit organizations. (3.5) The scope of information in this report covers The Company’s social responsibility performance at all business units. However, in accordance with materiality principle, the content of the report emphasized on the Antam’s social responsibility activities at UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi, and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. Antam will gradually include information from other business units in the next report and expected the Report to cover all business units. (3.6) (3.7) There was no data from subsidiaries, joint venture companies, worker outsourcing companies used as information in this report. All data was obtained from each business unit and compiled by Corporate Secretary Division at the Head Office. (3.8) Antam is hoping to get feedbacks including constructive suggestions from stakeholders regarding the 2010 Sustainability Report. Any parties may send their feedbacks to: (3.4) PT ANTAM (Persero) Tbk Corporate Secretary Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen TB Simatupang No.1 Lingkar Selatan, Tanjung Barat Jakarta 12530, Indonesia Tel.: (62-21) 789 1234 Fax.: (62-21) 789 1224 e-mail:
[email protected] www.antam.com
21 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Tata Kelola Antam GOVERNANCE OF Antam
Penganugerahan Predikat Perusahaan Sangat Terpercaya kepada Antam berdasarkan Corporate Governance Perception Index 2010. Antam received Most Trusted Company Award during the 2010 Corporate Governance Perception Index event.
22 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) menjadi salah satu dasar bagi keberlanjutan. Good corporate governance (GCG) becomes one of the foundations for sustainability.
TATA KELOLA
GOVERNANCE
Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) menjadi salah satu dasar bagi keberlanjutan. Antam berkomitmen menerapkan GCG, di antaranya dengan memperbarui Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) pada 18 Februari 2010. Kebijakan ini menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan operasional Perusahaan. Selain itu juga untuk memastikan setiap kebijakan di Perusahaan mengandung prinsip-prinsip GCG yang bersifat universal, yakni kewajaran (fairness), kemandirian (independence), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency) dan pertanggungjawaban (responsibility).
Good corporate governance (GCG) becomes one of the foundations for sustainability. Antam is committed to implement GCG, including by updating Corporate Governance Policy on February 18, 2010. This policy becomes the reference for activities implementation and decision making in operating the Company. It also ensures that each policy in the Company contains universal GCG principles namely fairness, independence, accountability, transparency and responsibility.
23 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Dalam menjalankan tata kelola, Antam memiliki struktur organisasi yang pembentukannya berpedoman pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Organ-organ perusahaan yang ada di dalamnya adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. (4.1) RUPS merupakan organ tertinggi Perusahaan dan menjadi wadah bagi para pemegang saham untuk menentukan kebijakan maupun mengambil keputusan. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Adapun Direksi adalah organ yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan. Untuk mengefektifkan penyelenggaraan tata kelola, Dewan Komisaris membentuk komite dan masing-masing komite dipimpin seorang anggota Dewan Komisaris. Sampai dengan akhir periode pelaporan, komite yang telah dibentuk adalah Komite Audit; Komite GCG; Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM); Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pasca-Tambang (CSR-LPT); dan Komite Manajemen Risiko. (4.1) Dewan Komisaris Antam 2010 (4.1) • Komisaris Utama : Wisnu Askari Marantika • Komisaris : Irwan Bahar • Komisaris Independen : Mahmud Hamundu • Komisaris Independen : Hikmahanto Juwana Direksi Antam 2010 (4.1) • Direktur Utama : Alwin Syah Loebis • Direktur Operasi : Winardi • Direktur Pengembangan : Tato Miraza • Direktur Keuangan : Djaja M. Tambunan • Direktur SDM : Achmad Ardianto • Direktur Umum & CSR : Denny Maulasa Besaran kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan pada kajian serta rumusan remunerasi yang dibuat Komite NRPSDM. Kompensasi yang diterima Direksi juga mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja oleh Dewan Komisaris, dan telah mendapatkan penetapan dari RUPS. Evaluasi kinerja Direksi mencakup pula pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sedangkan pemberian kompensasi bagi pegawai di tingkat Senior Manager sampai staf ditetapkan Direksi dengan mempertimbangkan pencapaian Indikator Kunci Kinerja (KPI/Key Performance Indicator) dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Khusus di Satuan Kerja CSR dan Satuan Kerja Environment & Mine Closure, penilaian KPI menyertakan aspek-aspek terkait CSR di bidang, sosial dan lingkungan. (4.5)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
In implementing governance, Antam has an organizational structure which was formed in accordance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Company. The company’s organs include General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. (4.1) GMS is the Company’s highest rank organ and a place for shareholders to determine policies and make decisions. Board of Commissioners is tasked with supervision and advisory for Board of Directors. The Board of Directors is an organ responsible for the management of the Company. For an effective governance implementation, Board of Commissioners formed several committees and each committee is headed by a Board of Commissioners member. Until the end of reporting period, the committees formed are Audit Committee; GCG Committee; Nomination, Remuneration and Human Resources Development Committee (NRPSDM). Corporate Social Responsibility, Environment and Post-Mining Committee (CSR-LPT); and Risk Management Committee. (4.1) Antam Board of Commissioners 2010 (4.1) President Commissioner : Wisnu Askari Marantika Commissioner : Irwan Bahar Independent Commissioner : Mahmud Hamundu Independent Commissioner : Hikmahanto Juwana Antam Board of Directors 2010 (4.1) President Director : Alwin Syah Loebis Operations Director : Winardi Development Director : Tato Miraza Finance Director : Djaja M Tambunan HR Director : Achmad Ardianto General Affairs and CSR Director : Denny Maulasa The amount of compensation given to the Board of Commissioners and the Board of Directors based on the study and formulation of remuneration made NRPSDM Committee. Compensation received by the Board of Directors also consider the results of performance evaluation by the Board of Commissioners, and have been determined byt the GMS. The performance evaluation of the Board of Directors include the fulfillment of corporate social responsibility (CSR) covering economic, social and environmental aspects. While the compensation for employees at Senior Manager level to staff is determined by the Board of Directors taking into consideration the achievement of Key Performance Indicators (KPI) and overall Company performance. At CSR and Environment & Mine Closure Division units, KPI assessment includes aspects related to CSR in the fields of social and environment. (4.5)
24 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) berstatus perusahaan terbuka, maka penentuan dan penetapan Direksi dilaksanakan melalui dua tahapan proses. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri BUMN, sebagai pemegang saham mayoritas. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan memberikan pilihan akhir sekaligus menetapkan hasil pemilihan. Khusus untuk Direktur Umum & CSR, materi seleksi dan pengujian kompetensi yang diberikan menyangkut pemahaman maupun strategi kebijakan dalam bidang CSR. (4.7) Sesuai UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Antam memiliki organ perusahaan yang bersifat dwitarian, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Saat ini tidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai Executive Committee satu level di bawah Direksi. Selain itu keanggotaan Dewan Komisaris juga terdiri dari 2 orang Komisaris Independen atau separuh dari seluruh Komisaris yang ada. (4.2) (4.3) Antam mengatur mekanisme bagi pemegang saham dan pegawai untuk menyampaikan pendapat, rekomendasi maupun pelaporan yang terkait pelaksanaan tata kelola. Mekanisme bagi para pemegang saham adalah melalui penyelenggaraan RUPS. Pemegang saham mayoritas atau minoritas memiliki hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat dan memberikan suara. (4.4) Sementara bagi pegawai, mekanisme yang disediakan adalah penyampaian berjenjang kepada atasan langsung, atasan dari atasan langsung, Satuan Kerja (Satker) Manajemen SDM (HRM/Human Resource Management), atau melalui serikat pekerja (Perpantam). Untuk informasi yang bersifat pelaporan dugaan pelanggaran (Whistleblowing), Antam berkewajiban melindungi isi laporan serta penyampai laporan tersebut. (4.4)
Tata Kelola Risiko Tata kelola risiko (risk governance) merupakan upaya melakukan identifikasi, pemetaan, analisis, dan mitigasi risiko atas seluruh proses bisnis Antam. Pengelolaan risiko tidak hanya meliputi kegiatan operasional yang sudah berjalan, tetapi juga pada upaya Antam dalam perluasan kegiatan operasional dan pengembangan produk baru. Dalam struktur tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian keuangan dijalankan Satuan
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
As a public state-owned enterprise (SOE), the determination and appointment of the Board of Directors are done in two stages. First, internal selection as well as fit and proper test by Minister of SOE, as majority shareholder. Second, the selection results will be discussed in the General Meeting of Shareholders (GMS) which will make final selection and appointment. For General Affairs & CSR Director, the material for selection and competency review are on CSR policy comprehension and strategy. (4.7) In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, Antam has dual company organs, namely the Board of Commissioners and the Board of Directors. Currently there are no members of the Board of Directors who served concurrently as the Executive Committee, one level below the Board of Directors. In addition, membership of the Board of Commissioners also consists of 2 Independent Commissioners or half of all existing Commissioners. (4.2) (4.3) Antam set up a mechanism for shareholders and employees to express opinions, recommendations and reporting related to the implementation of governance. Mechanism for shareholders is through the implementation of the GMS. Majority or minority shareholder has the right to attend, express opinions and vote. (4.4) As for employees, the delivery mechanism provided is tiered to the immediate supervisor, superior of the immediate supervisor, Human Resource Management (HRM) Division, or through trade union (Perpantam). For information regarding alleged violation reports (Whistleblowing), Antam is obliged to protect the contents of the report and individuals who convey the report. (4.4)
Risk Governance Risk governance is efforts of identification, mapping, analysis, and risk mitigation on Antam’s overall business processes. The risk management is not limited to cover existing operations, but also at Antam’s efforts in expanding operations and new product development. In the governance structure, risk management and financial control are implemented by Risk Management and Internal Audit Unit, which coordinate with
25 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Kerja Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Internal, yang berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Sedangkan pengelolaan risiko terkait aspek sosial dan lingkungan termasuk pasca-tambang, dilaksanakan Komite CSR-LPT bekerja sama dengan Direktur Umum & CSR. (4.11)
Peran Serta Dalam Organisasi Antam aktif terlibat dalam berbagai organisasi maupun asosiasi yang relevan dengan kegiatan operasional. Keterlibatan tersebut menjadi bagian dari strategi yang menjadikan Antam sebagai salah satu perusahaan pertambangan berpengaruh, baik di tingkat nasional, regional maupun global. Keterlibatan Antam tidak sebatas sebagai anggota, tetapi menjadi pengurus pada beberapa organisasasi/asosiasi yang diikuti. Sampai dengan akhir tahun 2010, Antam tercatat dalam keanggotaan Indonesia Mining Association (IMA), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). (4.13) Sebagai perusahaan tambang dengan reputasi dan pengakuan internasional, Antam berupaya mematuhi kesepakatan internasional yang berkaitan dengan prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan. Di antaranya adalah penggunaan berbagai standar internasional dalam manajemen, termasuk dalam pelaporan keberlanjutan, serta dukungan bagi upaya-upaya mitigasi pemanasan global yang juga menjadi keprihatinan bersama. (4.12)
Standar Etika Kesungguhan Antam memenuhi tata kelola perusahaan diwujudkan dengan kepatuhan segenap pihak terhadap pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct). Pada 5 Juli 2010, Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Lembar Pemberlakuan dan Maklumat Komitmen untuk melaksanakan Standar Etika Perusahaan. Selanjutnya setiap pegawai juga menandatangani komitmen pribadi, yang kembali diperbaharui setiap tahun sebagai wujud komitmen menjunjung etika kerja yang tinggi.
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
the Risk Management Committee and the Audit Committee. While the management of risks associated with social and environmental aspects, including post-mining, is carried out by CSR-LPT Committee in collaboration with the General Affairs & CSR Director. (4.11)
Participation in Organizations Antam is actively involved in various organizations and associations that are relevant to its operational activities. Involvement is part of a strategy that makes Antam as one of influential mining companies, both at the national, regional and global stage. Antam’s involvement is not limited as a member, but became a manager in several organizations/ associations. Until the end of 2010, Antam was registered in the membership of Indonesia Mining Association (IMA), The Association of Indonesian Mining Professionals (Perhapi) and the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin). (4.13) As a mining company with an international reputation and recognition, Antam to abide by international agreements relating to the principles of sustainable development. Among these is the use of various international standards in management, including sustainability reporting, as well as support for the efforts of global warming mitigation which has become a common concern. (4.12)
Code of Conduct Antam’s commitment to comply with corporate governance is realized by all parties’ compliance with the implementation of Code of Conduct. On July 5, 2010, the Board of Commissioners and Directors signed Notice on The Applicability of Ethical Code to implement the Corporate Code of Conduct. Furthermore, each employee also signed a personal commitment, which is renewed each year as a commitment to uphold a high work ethic. In general, the Corporate Code of Conduct consists of business ethics and work ethics of employees. Corporate Code of Conduct was prepared with consideration to legal, social, norms, rules and Antam’s business journey. Corporate Code of Conduct firmly regulates variety of issues intended to
Secara umum Standar Etika Perusahaan terdiri dari etika bisnis dan etika kerja pegawai. Standar Etika Perusahaan disusun dengan mempertimbangan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis
26 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Antam. Standar Etika Perusahaan mengatur dengan tegas berbagai hal yang ditujukan untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Antam dan menghindarkan dari benturan kepentingan. (4.6) Pengaturan pencegahan benturan kepentingan dalam Standar Etika Perusahaan sejauh ini mampu mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh unit bisnis, satuan kerja maupun para pegawai. Hingga akhir 2010, Satuan Kerja Internal Audit telah menyelesaikan Internal Control Review (ICR) terhadap UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara dan UBPP Logam Mulia, serta beberapa satuan kerja di Kantor Pusat. Hasil yang diperoleh seluruh unit yang telah diperiksa adalah ratarata baik dan tidak ada tindakan/perbuatan tercela yang patut diduga sebagai tindak pidana korupsi. (SO2) Standar Etika juga mengatur pemberian sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan Insan Antam. Khusus pada kondisi tertentu yang melibatkan pelanggaran hukum, termasuk dugaan adanya tindak pidana korupsi maka dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib. Tentu saja sesuai azas praduga tidak bersalah, Antam berkewajiban memberikan pendampingan hukum selama proses hukum berjalan. Selama tahun 2010, tidak terjadi tindak pidana korupsi yang melibatkan pegawai maupun pemutusan kontrak kerja dengan mitra kerja karena dugaan tindak pidana korupsi. (SO4) Untuk meningkatkan kemampuan pegawai di Satker Internal Audit dan Corporate Secretary dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran, Antam mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan dan seminar terkait fungsi pengawasan dan pencegahan korupsi. Diantaranya Leadership for Internal Auditor & Peran SPI dalam Pencegahan Korupsi, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Internal (FKSPI), serta Implementasi Monitoring Pengendalian Intern (Kerangka Coso) dan Program Pengendalian Gratifikasi untuk Korupsi Perusahaan di BUMN oleh Kementerian BUMN. Sampai akhir periode pelaporan, ada 5 orang di Satker Internal Audit dan Corporate Secretary yang mengikuti pelatihan dan seminar tersebut. (SO3)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
influence, shape, control and conduct appropriate behavior in order to achieve output consistent with Antam culture and avoid conflict of interests. (4.6) The regulating on the conflict of interest prevention in the Corporate Code of Conduct has so far been able to deter the abuse of authority by business unit, work unit or employees. Until the end of 2010, the Internal Audit Unit has completed Internal Control Review (ICR) of UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, as well as several units at the Head Office. Results obtained by all units that have been examined are averagely good and no action/offending conduct classified as reasonably suspected of corruption. (SO2) Code of Conduct also regulates the imposition of sanctions for violations committed by Antam Personnel. Especially in certain circumstances involving the violation of law, including allegations of corruption, it can be forwarded to the authorities. However, according to the presumption of innocence, Antam is obliged to provide legal assistance during the legal process. Throughout 2010, there were no criminal acts of corruption involving employees as well as termination of contracts with business partners because of alleged corruption. (SO4) To increase the capabilities of staff at Internal Audit and Corporate Secretary Divisions in identifying the forms of violation, Antam sends its employees for training and seminars related to the oversight function and prevention of corruption. Among others are Leadership for Internal Auditor and Internal Audit Role in Corruption Prevention, organized by Communication Forum of Internal Audit Unit (FKSPI), and the Implementation of Internal Control Monitoring (Coso Framework) and Gratification Control Program for Corporate Corruption in SOEs by the Ministry of SOEs. Until the end of the reporting period, there were 5 people in the Internal Audit and Corporate Secretary Divisions participated in those trainings and seminars. (SO3)
27 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Hak Asasi Manusia
Human Rights
Antam mengakui dan menghormati nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) yang bersifat universal. Hal tersebut termuat dalam Standar Etika Perusahaan dan pasal-pasal dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V. Antam terus mendorong terpenuhinya HAM serta mempertimbangkan setiap akibat dari kegiatan operasional terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, Antam memastikan setiap kebijakan investasi dan kegiatan operasional yang dijalankan tidak melanggar prinsip-prinsip HAM. Dengan kesadaran ini maka selama tahun 2010 tidak pernah dilaporkan adanya bentuk-bentuk pelanggaran hak penduduk asli. Namun demikian, belum pernah dilakukan evaluasi atas kebijakan terkait dengan HAM. Untuk ini, Perusahaan akan berusaha mencari informasi bagaimana evaluasi dapat dilakukan. (HR9) (HR10)
Antam recognizes and respects the universal values of human rights. This is stipulated in the Corporate Code of Conduct and the articles of the Collective Work Agreement V. Antam continues to encourage the fulfillment of human rights and taking into account any effect from the operational activities to the surrounding community. Antam also makes sure every investment policy and operational activities undertaken do not violate human rights principles. With this awareness, during the year 2010 there was no report on violation of indigenous people’s rights. However, there has never been an evaluation of policies related to human rights. For this, the Company will try to find information on how the evaluation can be done. (HR9) (HR10)
Ke dalam, Antam berkomitmen menciptakan kesempatan kerja yang adil, termasuk larangan terhadap segala bentuk diskriminasi. Lingkungan kerja harus bebas dari pelecehan maupun tindakan lain karena latar belakang agama, ras, suku, warna kulit, kewarganegaraan, gender dan preferensi seksual, umur, cacat, status veteran atau karakteristik lain yang dilindungi hukum. Upaya ini berhasil meniadakan berbagai bentuk diskriminasi, dan selama tahun 2010 Perusahaan tidak menerima pengaduan/laporan perihal kasus diskriminasi dalam pekerjaan. (HR4) Antam tidak menyelenggaran pelatihan khusus mengenai materi HAM bagi pegawai. Namun demikian Antam menjadikan materi HAM sebagai bagian dari induksi kepada setiap pegawai baru. Materi HAM diberikan bersama-sama dengan materi mengenai standar etika, budaya organisasi, pengenalan Perusahaan dan lain sebagainya. (HR3) Secara khusus materi mengenai HAM menjadi syarat dalam kontrak kerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja sumber luar (outsourcing) satuan pengamanan (satpam). Para anggota satpam yang ditugaskan di unit usaha Antam harus memiliki sertifikat pelatihan dari Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri) yang didalamnya terdapat pengenalan dan pemahaman HAM. Saat ini tercatat ada 329 anggota keamanan di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Emas Pongkor dan UBPP Logam Mulia yang merupakan tenaga kerja sumber luar dan seluruhnya sudah memiliki sertifikat pelatihan dari Polri. (HR2) (HR8)
Internally, Antam is committed to create a fair employment opportunities, including a prohibition on all forms of discrimination. The working environment should be free from harassment and other actions because of religious background, race, ethnicity, skin color, nationality, gender and sexual preference, age, disability, veteran status or any other characteristic protected by law. These efforts succeeded in eliminating all forms of discrimination, and during 2010 the Company did not receive complaints/reports about cases of discrimination at work. (HR4) Antam does not organize a special training on human rights materials for employees. However Antam includes human rights materials as part of induction to every new employee. The human rights material is given along with material about ethical standards, organizational culture, the introduction of the Company and others. (HR3) The material on human rights particularly becomes a requirement in the contract with manpower outsourcing company providing the security guards. The security guards assigned at Antam’s business units must have a certificate of training from the Republic of Indonesia National Police (Polri) in which there is an introduction and understanding of human rights. Currently there are 329 security guards at UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Gold Pongkor and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit who are outsourced and all have a training certificate from the Polri. (HR2) (HR8)
28 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Pengakuan dan penghargaan terhadap HAM juga diwujudkan dalam pemberlakuan hari kerja, waktu kerja dan waktu istirahat, serta kerja lembur yang diatur dalam PKB V. Waktu kerja dalam seminggu tidak boleh melebih 40 jam kerja. Bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan melebihi waktu kerja maka kelebihannya diperhitungkan sebagai kerja lembur. Dengan ketentuan ini maka Antam tidak pernah melakukan pemaksaan kerja kepada setiap pegawai. (HR7)
Recognition and respect for human rights are also manifested in the implementation of working day, working time and rest periods, as well as overtime work stipulated in the CWA V. Working time in a week must not exceed 40 hours of work. For employees who work exceeding their working time then the excess is calculated as overtime. With this provision, Antam never do forced labor to every employee. (HR7)
Penghargaan dan pengakuan terhadap HAM yang tercantum dalam Standar Etika Perusahaan, menjadi bukti kesungguhan Antam dalam mengimplementasikan nilai-nilai universal HAM pada segala bentuk perluasan investasi. Demikian pula pada kerjasama dengan mitra kerja/pemasok, Antam mengharuskan mereka untuk mematuhi dan melaksanakan nilai-nilai universal HAM. Antam tidak akan melakukan toleransi terhadap mitra kerja/pemasok yang mengabaikan atau tidak mematuhi nilai-nilai universal HAM. (HR1) (HR2)
Respect and recognition for human rights contained in the Corporate Code of Conduct, become evidence of Antam’s commitment in implementing the universal values of human rights in all forms of investment expansion. Similarly, in cooperation with partners/suppliers, Antam requiring them to comply with and implement the universal values of human rights. Antam will not tolerate partners/suppliers who neglect or do not adhere to universal values of human rights. (HR1) (HR2)
29 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan RESPONSIBILITY TOWARDS ENVIRONMENT
Peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis. Minister of Forestry Zulkifli Hasan and Antam’s President Director Alwin Syah Loebis officially opened the Center for Biodiversity Conservation at Halimun Salak Mountain National Park.
30 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam berusaha melaksanakan praktik pertambangan yang baik (good mining practices) sejak perencanaan, pada saat operasi, sampai setelah selesai kegiatan atau pasca-tambang. Antam implements good mining practices since planning, during operations, until the completion of activities or post-mining.
Kebijakan dan Etika Lingkungan
Policy and Ethics for Environment
Antam
kerusakan
Antam is aware of the potential risks of environmental
lingkungan akibat dari kegiatan operasi tambang. Berbeda
menyadari
potensi
risiko
ancaman
damage due to threats from mining operations. Unlike
dengan perusahaan pertambangan mineral lain, Antam
other mineral mining company, Antam has a variety of
memiliki beragam komoditas produk, yakni emas, perak,
commodity products, such as gold, silver, nickel, bauxite, iron
nikel, bauksit, pasir besi dan batubara. Keadaan ini membawa
sand and coal. This situation brings the consequence of the
konsekuensi diperlukannya ilmu pengetahuan multidispilin
need for multidiscpiline science and application of various
dan penerapan beragam teknologi, terkait pengelolaan
technologies, related to the management of environmental
dampak lingkungan sesuai produk yang dihasilkan.
impacts according to its products.
31 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Selain itu, Antam memiliki lokasi operasi pertambangan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga membawa implikasi pada perbedaan kondisi geografis maupun situasi sosial-budaya-ekonomi di masing-masing daerah. Diperlukan kearifan dalam menyikapi semua keadaan tersebut, dengan memberikan kesempatan pada berbagai pihak untuk merumuskan bersama bagaimana bentuk pengelolaan lingkungan yang terbaik. Guna memastikan prinsip keberlanjutan, Antam berusaha melaksanakan praktik pertambangan yang baik (good mining practices) sejak perencanaan, pada saat operasi, sampai setelah selesai kegiatan atau pasca-tambang. Kepatuhan Antam pada praktik-praktik pertambangan yang baik dan peraturan perundangan dinyatakan dalam Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy). Kebijakan ini mengatur tanggung jawab Direksi dalam melakukan evaluasi pada seluruh operasional pertambangan. Evaluasi dijalankan dengan mempertimbangkan kepentingan maupun kebutuhan para pemangku kepentingan disertai pengelolaan risiko maupun peluang yang ada. Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2010 Antam secara sungguh-sungguh mengelola dampak lingkungan untuk meminimalkan ancaman kerusakan. Buah dari kerja keras ini adalah pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam bentuk pemberian penghargaan Proper Hijau dan Proper Biru. Penghargaan Proper Hijau diberikan kepada UBP Emas Pongkor, sedangkan Proper Biru diterima UBPP Logam Mulia, UBP Nikel Sulawesi Tenggara serta UBP Nikel Maluku Utara. Kesungguhan Antam mengelola lingkungan juga mematahkan tuduhan pencemaran yang sempat dilayangkan sejumlah pihak ke UPT Bauksit Kijang, di Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kasus ini telah mengemuka sejak tahun 2005 dan terakhir berada dalam proses kasasi di tingkat Mahkamah Agung (MA). Pada tanggal 3 April 2010, MA mengeluarkan amar putusan yang menyatakan Antam tidak terbukti melakukan pencemaran lingkungan seperti yang dituduhkan. (EN28)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
In addition, Antam’s mining operations locations spread across various regions in Indonesia, which bring implications on different geographical conditions and socio-culturaleconomic situation in their respective regions. It takes wisdom in addressing all these circumstances, by providing opportunities for various stakeholders to formulate together the best form of environmental management. To ensure the principles of sustainability, Antam implements good mining practices since planning, during operations, until the completion of activities or post-mining. Antam’s compliance with good mining practices and regulations stated in the Corporate Governance Policy. The policy sets out responsibilities of the Board of Directors in evaluating all mining operations. Evaluation is carried out by considering the interests and needs of stakeholders with the management risk and opportunity. As in previous years, throughout 2010 Antam seriously managed environmental impacts in order to minimize the threat of damage. The result of this hard work is the recognition from the Environment Ministry in the form Green Proper and Blue Proper awards. Green Proper Award was given to the UBP Gold Pongkor, while the Blue Proper was received by Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, UBP Nickel Southeast Sulawesi and UBP Nickel North Maluku. Antam’s commitment in managing the environment invalidated the accusations of pollution filed by a number of parties to the UPT Bauxite Kijang, in Kijang, Bintan Regency, Riau Islands Province. This case has been raised since 2005 and the last is still under appeal in the Supreme Court. On April 3, 2010, the Supreme Court issued a verdict stating Antam was not guilty as charged of environmental pollution. (EN28)
32 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Kebijakan Lingkungan Antam
Antam Environmental Policy
1. Mengembangkan dan menerapkan suatu sistem manajemen lingkungan yang mengacu kepada peraturan perundangan dan standar yang berlaku. 2. Mengupayakan menggunakan sistem, metode, peralatan, bahan yang memiliki dampak negatif minimal bagi lingkungan dalam setiap kegiatan pertambangan. 3. Menggunakan sumberdaya alam secara optimal dalam rangka konservasi dan minimasi limbah. 4. Memiliki, melaksanakan, dan memenuhi dokumen lingkungan dalam setiap kegiatan operasional. 5. Melakukan upaya pencegahan dan meminimalkan terjadinya pencemaran terhadap lingkungan. 6. Meminimasi lahan terganggu dan merehabilitasi sesuai dengan peruntukannya termasuk menjaga dan memelihara flora dan fauna di dalamnya. 7. Memiliki prosedur tanggap darurat bagi kegiatan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lingkungan. 8. Memiliki rencana pentutupan tambang (mine closure) pada setiap kegiatan pertambangan tahap operasi/ produksi. 9. Melakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan.
1. Developing and implementing an environmental management system which refers to the applicable regulations and standards. 2. Striving to use the system, method, equipment, materials which have minimal negative impact on the environment in any mining activity. 3. Using natural resources optimally in effort of conservation and to minimize waste. 4. Possessing, implementing, and complying with the environmental document in any operational activities. 5. Taking initiatives to prevent and minimize environmental pollution. 6. Minimizing disturbed land and rehabilitating it in accordance with its allocation, including protecting and maintaining the flora and fauna in it. 7. Owning emergency response procedures for activities that potentially lead to environmental accidents. 8. Owning a mine closure plan at each stage of mining operation/production activities. 9. Conducting an evaluation to continually improve environmental performance.
Sebagai bentuk pelaksanaan kebijakan lingkungan terkait dengan kegiatan penutupan tambang, Antam menerbitkan Pedoman Penutupan Tambang yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Direksi Nomor 344.K/026/DAT/2010 tertanggal 30 Desember 2010. Penerbitan SK ini menegaskan kepatuhan Antam pada peraturan perundang-undangan yang berlaku yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca-Tambang dengan mengacu ketentuan sebelumnya, yakni Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.
Penutupan Tambang yang Bertanggung Jawab (SO1) Untuk mengoptimalkan berbagai hal terkait penutupan tambang dan pasca-tambang, Antam membentuk Satuan Kerja Environment and Mine Closure di tingkat Kantor Pusat pada tahun 2008 yang sebelumnya bernama Environment and Post Mining sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab Antam pada kegiatan penutupan tambang, dengan pelaksana teknis di masing-masing unit bisnis. Satuan kerja inilah yang bertanggung jawab atas penyusunan dan
As a form of implementation of environmental policies related to mine closure activities, Antam publishes Mine Closure Guidelines as stated in the Board of Directors Decree No. 344.K/026/DAT/2010 dated December 30, 2010. The issuance of this decree confirms Antam’s compliance with applicable legislation namely Government Regulation (PP) No. 78 Year 2010 on Reclamation and Post-Mining with reference to the previous provisions of the Energy and Mineral Resources Minister Regulation No 18 Year 2008 on Reclamation and Mine Closure.
Responsible Mine Closure (SO1) To optimize the various matters relating to mine closure and post-mining, Antam formed the Division on Environment and Mine Closure at Head Office level in 2008, formerly known as Environment and Post Mining as a form of Antam’s commitment and responsibility for the mine closure activities with the technical operators in their respective business units. This division is responsible for preparation and making of
33 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
pembuatan dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT), yang memuat hal sebagai berikut: • aspek legalitas penutupan tambang, • pengelolaan tenaga kerja, • pengelolaan aset, • pengelolaan dan pemantauan lingkungan, • pengembangan masyarakat, • audit pelaksanaan penutupan tambang, dan • prakiraan biaya penutupan tambang.
the Mine Closure Plan (RPT) document, which includes the following: • legal aspects of mine closure, • management of workers, • management of assets, • environmental management and monitoring, • community development, • audit of mine closure implementation, and • mine closure cost estimates.
Pada tahun 2010, Antam telah selesai melakukan program penutupan tambang dan pasca-tambang di tambang pasir besi Cilacap dan telah mendapatkan persetujuan Bupati Cilacap berdasarkan Surat Bupati Cilacap No.540/0667/25 tanggal 25 Februari 2010. Seremoni penutupan dan pamitan kepada masyarakat dan Pemda Cilacap berlangsung pada 21 Desember 2010 yang dihadiri oleh Komisaris, Direktur Utama, Direktur Operasi dan Direktur SDM & CSR Antam serta para Senior Manager dan VP dari berbagai unit bisnis Antam, dan juga Wakil Bupati Cilacap bersama Muspida Kabupaten Cilacap, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), para pensiunan dan mantan kuasa direksi tambang pasir besi Cilacap, serta masyarakat Cilacap di sekitar lokasi Antam.
In 2010, Antam has completed mine closure and postmining program at iron sand mine in Cilacap and has been approved by Cilacap Regent based on Cilacap Regent Letter No.540/0667/25 dated February 25, 2010. Closing ceremony and farewell to the people and Cilacap Regency Government took place on December 21, 2010 which was attended by Antam’s Commissioners, President Director, Director of Operations and Director of HR & CSR as well as Senior Managers and VPs of Antam’s various business units, and also Cilacap Vice Regent with Regional Consultative Council (Muspida) of Cilacap Regency, Directorate General of Mineral and Coal (Minerba) of Energy and Mineral Resources Ministry, retirees and former directors’ representatives of the iron sand mining Cilacap, and communities around Antam’s location.
Sebenarnya kegiatan operasi penambangan pasir besi di Kabupaten Cilacap tak lagi dijalankan sejak 23 Oktober 2003, karena cadangan yang ada sudah tidak ekonomis lagi. Sementara itu Antam menyusun dokumen RPT dengan penekanan pada kegiatan pengelolaan tenaga kerja, pengelolaan aset, pemantauan lingkungan, reklamasi dan revegetasi, juga upaya pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan, kesehatan dan infrastruktur. Dalam penyusunan dokumen RPT, Antam secara berkesinambungan melakukan dialog dengan masyarakat setempat dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Tujuannya agar kegiatan yang disusun dalam dokumen RPT benar-benar disesuaikan dengan potensi daerah dan kebutuhan masyarakat. Dokumen RPT yang disusun mendapat persetujuan dari Bupati Cilacap pada tanggal 29 Agustus 2005 dengan SK No 540/3268/34. Setelah itu, maka Antam melanjutkan kegiatan pasca-tambang mengacu kepada dokumen RPT dengan penekanan pada dua aspek. Pertama, pemulihan kondisi lingkungan alam sekitar lokasi tambang. Kedua, pengembangan ekonomi masyarakat melalui serangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan kemandirian mereka. Hasil pelaksanaan RPT diaudit pada tahun 2009 oleh Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Universitas Diponegoro sebagai lembaga independen, dan baru pada tahun 2010 mendapat persetujuan pelaksanaan kegiatan penutupan
The iron sands mining operations in Cilacap Regency actually has been terminated since October 23, 2003, due to its reserves that was no longer economical. In the meantime Antam was preparing RPT with an emphasis on manpower management activities, asset management, environmental monitoring, reclamation and revegetation, as well as community development efforts in education, religious, health and infrastructure. In preparing the RPT document, Antam continuously engaged in dialogue with local communities and coordinated with local governments. It was aimed at setting forth activities in the RPT document which were adjusted to the local potential and the community’s needs. The RPT documents prepared was approved by the Cilacap Regents on August 29, 2005 with Decree No. 540/3268/34. Antam then continued its post-mining activities with reference to the RPT document which emphasized on two aspects. First, the restoration of the natural environment around the mine site. Second, the economic development of community through a series of activities aimed at increasing their independence. The results of the RPT implementation was audited in 2009 by the Center for Environmental Research (PPLH) Diponegoro University as an independent institution, and only in 2010 the implementation of mine closure and
34 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
tambang dan pasca-tambang oleh Bupati Cilacap, yang artinya Antam telah melakukan kewajiban sejak tambang dibuka sampai tambang ditutup.
post-mining activities was approved by the Cilacap Regent, which means Antam has done its duty since the mine opened until the mine closed.
Di bidang pengelolaan lingkungan, antara lain telah dilakukan reklamasi lahan bekas tambang seluas 422,8 hektar. Di lahan yang sama juga dirintis pemanfaatan untuk pertanian sawah dan hortikultura seperti budidaya semangka, kacang panjang, cabai, ketela, terong, kedelai dan kacang tanah. Seluruh lokasi tambang Antam sudah memiliki dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT). Perusahaan juga menyediakan dana Jaminan Reklamasi yang disisihkan setiap tahun untuk persiapan penutupan tambang, khusus di aspek lingkungan. Untuk bantuan di bidang sosial pasca-tambang, Antam mengalokasikan dana dari Satuan Kerja CSR. (MM10)
In the environmental management, the company among others has conducted reclamation of post mining land area of 422.8 hectares. It also pioneered the utilization of the land in the same area for agricultural and horticultural fields such as cultivation of watermelons, beans, peppers, cassava, eggplant, soybean and peanuts. Antam’s entire mine sites already have a Mine Closure Plan (RPT) document. The Company also provides a Reclamation Guarantee fund set aside each year for mine closure preparation, particularly in environmental aspect. For social post-mining assistance, Antam allocates funds from the CSR Division. (MM10)
Sementara di bidang pengelolaan sosial, sejak tahun 2005 telah diberikan bantuan pinjaman lunak melalui Program Kemitraan sebesar Rp1,2 miliar untuk 48 mitra binaan di Kabupaten Cilacap yang menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu Antam juga memberikan bantuan senilai Rp1,5 miliar melalui kegiatan Bina Lingkungan dan pengembangan masyarakat atau community development. (EC8)
While in social management, the company has since 2005 provided soft loan assistance through the Partnership Program amounted to Rp1.2 billion for 48 foster partners in Cilacap Regency who are part of community economic empowerment. Antam also provided assistance valued at Rp1.5 billion through the Community Stewardship activities and community development. (EC8)
Selain di Cilacap, tambang pasir besi juga ada di wilayah Ketawang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Melalui kerjasama dan pendampingan oleh Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, kini sebagian masyarakat di bekas lokasi tambang di Desa Munggangsari, Kecamatan Grabag dapat mengembangkan budidaya pertanian hortikultura di lahan pasir pantai serta pemeliharaan hewan ternak.
Besides in Cilacap, there also iron sand mines in Ketawang area, Purworejo Regency, Central Java. Through the cooperation and assistance by the Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Central Java, now part of the community in the post mining site in the Munggangsari Village, Grabag District are able to develop horticultural cultivation in coastal sand land and livestock raising.
Panen kubis pada lahan bekas tambang di Kutoarjo, Jawa Tengah. Cabbage harvesting festivities at Antam’s post-mining area, Kutoarjo, Central Java.
35 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pada tanggal 20 Desember 2010 dilaksanakan panen perdana komoditas kubis pada lahan demplot seluas enam hektar di sekitar pantai Ambarketawang. Selain itu dari hasil pendampingan diketahui bahwa lahan bekas lokasi tambang cocok untuk ditanami cabe merah keriting dengan potensi panen mencapai 9,75 ton per hektar dan semangka dengan potensi panen sebesar 29,6 ton per hektar.
On December 20, 2010 the first harvest of cabbage commodity was conducted on six hectares of demplot land around Ambarketawang beach. From result of assistance it was discovered that the post mining site land is suitable for planting curly red pepper with a potential harvest reached 9.75 tons per hectare and watermelon with a potential harvest of 29.6 tons per hectare.
Antam juga telah menghentikan kegiatan penambangan bauksit di Kijang, Pulau Bintan sejak 22 September 2009. Selanjutnya selama tahun 2010 hingga awal tahun 2011 hanya dilakukan kegiatan pengangkutan dan penjualan bijih bauksit, dalam rangka memanfaatkan seluruh bahan baku yang telah ditambang sebelumnya. Bersamaan dengan ini, Antam melakukan perubahan struktur organisasi dan keberadaan UBP Bauksit Kijang untuk menjadi Unit PascaTambang (UPT) Kijang. Perubahan ini sesuai Surat Keputusan (SK) Direksi No.229.K/0251/DAT/2010 mengenai Susunan Struktur Organisasi Pasca-Tambang Kijang.
Antam also has terminated bauxite mining in Kijang, Bintan Island since September 22, 2009. During 2010 to early 2011 the company only operated transporation and sale of bauxite ore, in order to utilize all the raw materials that have been mined previously. Along with this, Antam changed the organizational structure and the presence of UBP Bauxite Kijang to be a Post-Mining Unit (UPT) Kijang. This change was based on the Board of Directors Decree (SK) No.229.K/0251/ DAT/2010 on the Composition of Organizational Structure Post-Mining Kijang.
Environmental Performance
Kinerja Lingkungan Secara keseluruhan biaya lingkungan yang dikeluarkan Antam selama tahun 2010 mencapai Rp69,31 miliar, naik dibanding biaya lingkungan tahun 2009 sebanyak Rp54,05 miliar. Biaya tersebut digunakan antara lain untuk reklamasi dan revegetasi, pengendalian erosi dan limbah, serta kegiatan pemantauan lingkungan lainnya. Selain itu pada tahun 2010 Antam juga menyediakan pencadangan biaya untuk jaminan reklamasi dan penutupan tambang sebesar Rp226 miliar, naik dari besaran biaya serupa pada tahun 2009 sebanyak Rp176 miliar. (EN30) Besaran Biaya Lingkungan, Jaminan Reklamasi dan Penutupan Tambang 2010 (EN30)
Antam’s total environmental costs incurred during 2010 reached Rp69.31 billion, an increase from environmental costs in 2009 of Rp54.05 billion. These costs were used for reclamation and revegetation, erosion and waste control, and other environmental monitoring activities. Also in 2010, Antam provided a reclamation and mine closure guarantee allocation amounted to Rp226 billion, an increase from similar costs in 2009 of Rp176 billion. (EN30)
The Cost of Environmental, Reclamation and Mine Closure Guarantee 2010 (EN30) Jumlah (Rp miliar) Total (Rp billion)
Tahun Year
Biaya Lingkungan Environmental Cost
Jaminan Reklamasi dan Penutupan Tambang Reclamation and Mine Closure Guarantee
2008
49
156
2009
54
176
2010
69
226
Pemanfaatan Lahan dan Keanekaragaman Hayati Pemanfaatan utama lahan ditujukan untuk kegiatan operasional pertambangan dan aktivitas pendukung lainnya, misalnya rehabilitasi melalui reklamasi. Selama tahun 2010 luas lahan terganggu ada 44,30 hektar dengan jumlah kumulatif 5.291,30 hektar. Sementara luas lahan yang telah direhabilitasi selama tahun 2010 mencapai 196,64 hektar, dengan luas kumulatif 4.435,64 hektar. (MM1)
Land Utilization and Biodiversity The main utilization of land is aimed at mining operations and other supporting activities, including rehabilitation through reclamation. During the year 2010 the area of disturbed land was 44.30 hectares with a cumulative total area of 5,291.30 hectares. While the land that has been rehabilitated during the year 2010 reached 196.64 hectares, with a cumulative total area of 4,435.64 hectares. (MM1)
36 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pada tahun 2010 ada tambang nikel baru yang dioperasikan, terletak di wilayah Tapunopaka, Kecamatan Molawe, di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Luasan lahan baru yang dijadikan lokasi pertambangan ini mencapai 28,67 hektar, dan dipastikan tidak berada pada daerah yang termasuk kawasan terlindungi atau kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi. Secara umum, dari seluruh wilayah kuasa pertambangan (KP) Antam, hanya wilayah yang dikelola UBP Emas Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang sebagian berada dalam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan termasuk kawasan terlindungi. Dari total luas Kuasa Pertambangan di UBP Emas Pongkor seluas 6.047 hektar, sebesar 4.723 hektar berada di dalam kawasan TNGHS. Untuk meminimalkan gangguan terhadap keanekaragaman hayati yang ada, Antam melakukan penambangan bawah tanah sehingga flora, fauna serta habitat yang ada di atasnya tidak terganggu. (EN11) (EN12) (MM2)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
In 2010, there was a new nickel mine operated in Tapunopaka region, Molawe District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. The land used as the mine site reached 28.67 hectares, and has been confirmed to be located outside protected areas or areas with high biodiversity value. In general, the entire Antam’s mining concession (KP) areas, only those managed UBP Gold Pongkor, Bogor regency, West Java Province are partly located in Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) and included in protected area. Of the total area in the UBP Gold Pongkor of 6,047 hectares, 4,723 hectares of the area located in the TNGHS area. To minimize disruption to the existing biodiversity, Antam conducted underground mining so that the flora, fauna and habitats are not disturbed. (EN11) (EN12) (MM2)
Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS: Terbesar di Asia Tenggara TNGHS Biodiversity Conservation Center: the biggest in southeast asia
K
esungguhan Antam menjaga keanekaragaman hayati di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) diwujudkan dalam kerjasama dengan Kementerian Kehutanan, melalui peresmian TNGHS sebagai Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati. Peresmian dilakukan pada 27 Desember 2010 oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Direktur Utama Antam. Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS meliputi pembangunan berbagai sarana, seperti Pusat Penelitian dan Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli (P4TA), Pusat Pembenihan dan Penanaman Pohon Asli, serta sarana pembibitan. Selain itu akan dibangun Pusat Reklamasi dan Restorasi Lahan. Nantinya Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS akan menjadi pusat keanekaragaman hayati terbesar di Asia Tenggara. (EN14) Bersamaan peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS, dilakukan pelepasan ke alam satwa langka endemik yang populasinya terancam punah (endangered) yakni Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) di sekitar UBP Emas Pongkor. Elang Jawa menurut sejumlah referensi dianggap identik dengan lambang negara RI yakni Garuda. Meski tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Pulau Jawa, namun keberadaan satwa ini kian langka seiring menyusutnya luasan hutan primer dan daerah perbukitan yang menjadi habitatnya. Jumlah Elang Jawa kini diperkirakan berkisar antara 600-1.000 ekor saja di alam liar. Selain Elang Jawa, di TNGHS ini juga terdapat Owa Jawa (Hylobates moloch) yang termasuk satwa yang harus dilindungi. (EN15)
A
ntam’s commitment in maintaining biodiversity in Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) has been realized in cooperation with the Forestry Ministry through the inauguration TNGHS as the Biodiversity Conservation Center. The inauguration was conducted on December 27, 2010 by Forestry Minister Zulkifli Hasan and Antam President Director. TNGHS Biodiversity Conservation Center includes the development of various facilities, such as the Center for Research and Education of Native Trees and Plants (P4TA), the Indigenous Tree Seeding and Planting Center, and nursery facilities. Additionally, a Center of Reclamation and Land Restoration will be built. The TNGHS Biodiversity Conservation Center will be the largest biodiversity center in Southeast Asia. (EN14) Along with the inauguration TNGHS Biodiversity Conservation Center, released endemic endangered species Javan hawk eagle (Spizaetus bartelsi) to its natural habitat around UBP Gold Pongkor. The Javan hawk eagle, according to some references, is considered identical with the Indonesia state symbol of Garuda. Although their existence is spread from the western tip to the eastern tip of Java island, this species is increasingly rare as the primary forest and hilly areas, which are their habitat, are shrinking. The number of Javan hawk eagle is now estimated between 600-1,000 in the wild. Besides Javan hawk eagle, another endangered species Javan gibbons (Hylobates moloch) also live within TNGHS. (EN15)
37 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Antam melakukan identifikasi serta inventarisasi flora/fauna langka yang dilindungi, baik oleh daftar International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List maupun perundang-undangan yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia. Ada beberapa spesies fauna dilindungi yang ditemukan di lokasi operasi pertambangan di unit bisnis Antam. Spesies ini dikonservasi melalui penangkaran, bekerjasama dengan pihak lain.
Antam has conducted identification and inventory of endangered flora/fauna, both listed on the International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List as well as the laws issued by the Government of Indonesia. There are several endangered species of fauna found in the mining operations area of Antam’s business units. These species are conserved through breeding, in cooperation with other parties.
Spesies Langka dan Dilindungi (EN15)
Endangered and Protected Species (EN15) Lokasi Location
Status
1.
No
Anoa (Bubalus depressicornis)
Nama Spesies Name of Species
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
Terancam punah Endangered
2.
Elang jawa (Spizaetus bartelsi)
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
Terancam punah Endangered
3.
Kepiting Kenari (Birgus latro)
UBP Gebe UPT Gebe
Data Kurang Data Defecient
4.
Owa jawa (Hylobates moloch)
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
Terancam punah Endangered
Kegiatan lain adalah pembibitan dan penanaman tanaman asli yang selama ini tumbuh di kawasan TNGHS. Sampai akhir tahun 2010, sudah ditanam 1.108 pohon di lahan seluas 0,5 ha di lokasi Kopo, terdiri dari pohon rasamala (Altingia axelsa Noronha), pohon puspa (Schima walichii), pohon manglid (Manglietia glauca BI) dan pohon ganitri (Elaeocarpus ganitrus).
Penggunaan Material Material utama dalam kegiatan produksi di UBP Emas Pongkor dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara adalah batuan mineral hasil penambangan. Sedang material utama untuk proses produksi di UBPP Logam Mulia adalah dore bullion, yang didapat dari UBP Emas Pongkor. Seluruh material yang dimanfaatkan sebagian besar habis terpakai, hanya sebagian kecil, yakni material buangan dari proses produksi yang digunakan kembali setelah diolah sendiri. Jumlah material yang digunakan tersaji dalam tabel dan informasi dari UBPP Logam Mulia hanya tersaji untuk tahun 2010, karena baru mulai dihitung. (EN1) (EN2) Untuk keperluan ekspor, juga digunakan material khusus kemasan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan, untuk memuat bijih feronikel yang akan dikapalkan ke konsumen. Untuk pengapalan bijih nikel dan bijih bauksit dilakukan dengan sistem curah ke dalam palka kapal tanpa menggunakan kemasan. Selama tahun 2010 tidak terdapat klaim mengenai kemasan. (EN27)
Another activity is the seeding and planting of indigenous plants that had been grown in the TNGHS area. Until the end of 2010, 1,108 trees have been planted in an area of 0.5 ha at Kopo, consisting of Rasamala (Altingia axelsa Noronha), puspa (Schima walichii), manglid (Manglietia glauca BI) and ganitri (Elaeocarpus ganitrus) trees.
Material Usage The main material in production activity at UBP Gold Pongkor and UBP Nickel Southeast Sulawesi is minerals from mining. While the main material for production process at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit is dore bullion, which is obtained from the UBP Gold Pongkor. All materials are mostly used up, and there is only a small part of waste materials from production processes which is reused after being processed. The amount of materials used is presented in the tables and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit only has information for the year 2010 when the material usage started to be calculated. (EN1) (EN2) For export purposes, the packaging is made from environmentally friendly material to load the ferronickel ore that will be shipped to the consumer. For shipments of nickel ore and bauxite ore is done in bulk system into a ship hold without using the packaging. During the year 2010 there were no claims on packaging. (EN27)
38 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Material yang Digunakan dalam Proses Produksi (EN1) Material yang Digunakan Material Used
No
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Material Used in Production Process (EN1) Volume
Satuan Unit
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor 1.
Bijih emas Gold ore
2.
NaCN
Wmt
355,076
348,733
335,675
Kg
520,350
522,450
522,625
3.
Karbon aktif Active carbon
Kg
27,150
42,900
48,800
4.
Timbal nitrat Lead nitrate
Kg
42,325
42,275
40,975
5.
Grinding ball
Kg
682,996
609,881
587,374
6.
H2O2
Kg
82,315
25,460
54,490 22,525
7.
Flocullant
Kg
15,175
18,150
8.
CuSO4
Kg
74,575
90,375
85,425
9.
HCl
Kg
523,074
566,300
422,716
10.
NaOH padat Solid NaOH
Kg
194,350
203,400
142,600
11.
Kapur mati Slake lime
Kg
581,098
635,690
419,174
12.
Ethylene glycol
Kg
2,025
2,925
3,825
13.
Solar Diesel oil
Kg
732,731
617,887
532,672
14.
Boraks Borax
Kg
2,100
3,824
7,050
15.
Koagulan curah Bulk coagulant
Kg
175,212
105,793
132,664
16.
Koagulan konsentrat Concentrate coagulant
Kg
2,850
3,880
4,985
17.
NaMBS
Kg
1,106,025
915,500
949,275
Wmt
1,236,295
802,166
1,595,170
UBP Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi 1.
Bijih nikel Nickel ore
2.
Batubara Coal
Kg
128,920
95,425
164,702
3.
Batu kapur Limestone
Kg
12,941
11,340.27
18,481
4.
Antrasit Anthracite
Kg
10,418
8,233
446
5.
Kapur tohor Unslake lime
Kg
2,656
2,946
3,066
75,223
70,575
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit 1.
Anode, Dore bullion
Kg
2.
Klorine cair Liquid chlorine
Kg
8,100
7,200
3.
HCl
Kg
15,000
19,000
4.
HNO3
Kg
29,015
17,950
5.
Bubuk besi Fe powder
Kg
6,000
5,000
6.
NaOH
Kg
1,550
3,050
7.
Boraks Borax
Kg
4,000
3,250
8.
Bubuk soda Sodium Carbonate
Kg
1,550
1,750
9.
Garam teknis Sodium Chlorida
Kg
3,050
3,500
Daur Ulang Material
Material Recycling
Material yang digunakan kembali dalam proses produksi di UBP Emas Pongkor adalah sebagian sianida (CN) dalam bentuk natrium-sianida (NaCN) sisa proses sianidasi. Pemanfaatan ulang sebagian NaCN dilakukan melalui proses pemompaan sebagian air di thickener unit ke miling unit. Melalui proses ini diperoleh 98.359 kg NaCN daur ulang atau 18,8% dari total NaCN terpakai selama
Materials that are reused in the production process at the UBP Gold Pongkor is partially cyanide (CN) in the form of sodiumcyanide (NaCN) from cyanide process. The reuse of some of NaCN is done through the pumping process of some water in the thickener unit to miling unit. Through this process
39 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
tahun 2010. Jumlah ini naik dibanding banyaknya NaCN yang didaur ulang pada tahun 2009 sebesar 96.130,8 kg (18,4%). Hal ini terjadi karena sianida yang dikembalikan ke sistem selama tahun 2010 memiliki konsentrasi yang lebih tinggi yakni 215 part per million (ppm), sedangkan pada tahun 2009 hanya 200 ppm. (EN2) Upaya daur ulang dan pemanfaatan kembali material dalam proses produksi, juga dilakukan di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Ada dua sumber utama limbah untuk proses pengolahan kembali. Pertama, 24.222 ton split metal hasil dari slag treatment dimasukkan ke dalam proses pengolahan, dan dari proses daur ulang ini dihasilkan material pengganti bijih nikel sebesar 8% atau 1.937,76 ton. Kedua, 12.165 ribu ton debu diolah menjadi pellet maupun campuran wet ore untuk dimasukkan kembali ke dalam proses produksi, hingga dihasilkan material pengganti bijih nikel sebanyak 2% atau 252,3 ton. (EN2) Di UBPP Logam Mulia, material daur ulang yang dimanfaatkan kembali adalah garam yang diperoleh melalui proses pengolahan air limbah (penggaraman). Dari proses ini selama tahun 2010 diperoleh 160 kilogram garam atau 4,3% dari jumlah keseluruhan garam yang dibutuhkan. (EN2)
Pemanfaatan dan Daur Ulang Air Sejalan dengan kebijakan lingkungan perusahaan, pemanfaatan air dilakukan secara optimal di semua unit bisnis yang ada. Pengolahan air limbah dilaksanakan melalui pengawasan ketat guna menjamin pemenuhan standar baku mutu sesuai peraturan perundang-undangan. Prosedur ini juga menjamin air limbah olahan yang dibuang ke badan air tidak melampaui baku mutu yang telah ditetapkan dan tidak mempengaruhi habitat/ekosistem dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Sampai akhir periode pelaporan, Antam tidak menerima pengaduan mengenai terjadinya pencemaran di badan air maupun terganggunya habitat beserta keanekaragamanan hayati. (EN25)
Pemanfaatan, Daur Ulang dan Pembuangan Air Di Ubp Emas Pongkor UBP Emas Pongkor terus melanjutkan kebijakan Perusahaan untuk tidak lagi memanfaatkan sumber air di lingkungan, baik sumber air permukaan maupun air tanah untuk keperluan operasi tambang dan produksi. Pemanfaatan
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
98,359 kg of recycled NaCN is obtained or 18.8% of the total NaCN used during the year 2010. This amount increased compared to the amount of NaCN recycled in 2009 which amounted to 96,130.8 kg (18.4%). This happened because the cyanide returned to the system during 2010 had a higher concentration of 215 part per million (ppm), whereas in 2009 only 200 ppm. (EN2) Efforts to recycle and reuse materials in the production process, also conducted at UBP Nickel Southeast Sulawesi. There are two main sources of waste for recycling process. First, 24,222 tons of split metal produced from the slag treatment is put into the processing, and this recycling process produces material of substitute nickel ore as much as 8% or 1,937.76 tons. Secondly, 12,165 thousand tons of ash is processed into pellets or a mixture of wet ore to put back into the production process, to produce materials of nickel ore substitute as much as 2% or 252.3 tons. (EN2) At Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, recycled material that is reused is the salt that is obtained through the wastewater treatment process (salting). From this process during 2010 160 kg of salt was obtained or 4.3% of the total salt needed. (EN2)
Utilization and Recycling of Water In line with the company’s environmental policy, optimal utilization of water is implemented in all business units. Waste water treatment is carried out with tight supervision to ensure compliance with quality standards according to the laws. This procedure also ensures that the processed waste water disposed into water bodies does not exceed the quality standards that have been set and does not affect the habitat/ecosystem and biodiversity in it. Until the end of the reporting period, Antam did not receive any complaints about water bodies pollution and disturbance to habitat and biodiversity. (EN25)
Utilization, Recycling and Disposal of Water at UBP Gold Pongkor UBP Gold Pongkor continues the Company’s policy to stop the utilization of water resources in the environment, both surface water and ground water sources for mining operations and production purposes. The ground water is
40 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
air tanah hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, yakni diolah menjadi air minum dan air bersih. Jumlah air tanah yang dimanfaatkan selama tahun 2010 mencapai 17.887 meter kubik (m3), naik dibanding tahun 2009 yang hanya 11.684 m3. Peningkatan ini disebabkan karena terjadi penambahan jumlah tenaga kerja sumber luar (outsourcing), dari 1.194 orang pada tahun 2009 menjadi 1.488 pekerja di tahun 2010. (EN8) Catatan penting terkait data pemanfaatan air untuk keperluan internal di UBP Pongkor adalah perubahan data yang sebelumnya tersaji dalam Laporan Keberlanjutan 2008 dan 2009 dan pengulangan pernyataan yang mengikutinya (restatement). Perubahan data penggunaan air dilakukan karena adanya pencatatan data yang lebih akurat. Pemanfaatan air tanah melalui sumur bor dilakukan dengan pengawasan ketat, terutama pemantauan atas dampak terhadap sumber air di sekitar UBP Emas Pongkor. Sementara itu penggunaan sumur gali sebagai sumber air mulai dihentikan sejak Februari 2010. Sampai akhir periode pelaporan tidak ada keluhan maupun laporan mengenai sumber air yang terpengaruh, baik sumber air alami maupun milik penduduk di sekitar lokasi UBP Emas Pongkor. (EN9) Pengambilan Air Untuk Keperluan Internal (EN8)
Nama Inlet Name of Inlet
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
only utilized to meet domestic demand, which is processed into drinking water and clean water. The amount of groundwater that is used during 2010 reached 17,887 cubic meters (m3), an increase compared to utilization in 2009 that was only 11,684 m3. The increase was due to additional number of outsourced workers from 1,194 people in 2009 to 1,488 workers in 2010. (EN8) Important notes related to water utilization data for internal purposes at the UBP Gold Pongkor are data changes that were previously presented in the 2008 and 2009 Sustainability Reports and restatement. Changes in water usage data were done due to a more accurate recording. Utilization of ground water through drilled well is done with tight supervision, particularly monitoring of the impact on water resources around the UBP Gold Pongkor. Meanwhile, the use of dug wells as water sources has been halted since February 2010. Until the end of the reporting period no complaints or reports of the affected water sources, both natural and water resources belonging to the people in the vicinity of UBP Gold Pongkor location. (EN9)
Water Taking for Internal Usage (EN8) Volume Pengambilan Taking Volume (m3/tahun m3/year)
Jenis Sumber Type of Source
Kapasitas Capacity
Inlet 1
Sumur bor Drilled well
75 m /hari (day)
7,665
11,536
17,807
Inlet 2
Sumur gali Dug well
10 m /hari (day)
176
144
80
7,841
11,684
17,887
Tahun Year 2008 3
3
Jumlah Total
Pemanfaatan air yang digunakan untuk operasional tambang dan produksi dipenuhi dari proses daur ulang. Total jumlah air yang didaur ulang pada tahun 2010 mencapai 4.608.471 m3. Jumlah ini turun dibanding volume air yang didaur ulang selama tahun 2009 sebesar 5.683.000 m3. Air daur ulang diperoleh dari proses operasi tambang (mine recycle) 4.290.808 m3 dan dari pabrik produksi/pengolahan bijih emas (plant recycle) 317.663 m3. (EN10)
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
The water utilization for mining and production operations purposes is fulfilled by recycling process. Total amount of recycled water in 2010 reached 4,608,471 m3. The amount decreased from recycled water volume in 2009 of 5,683,000 m3. The recycled water obtained from mining operation process (mine recycle) was 4,2990,808 m3 and from production plant/processing of gold ore (plant recycle) was 317,663 m3. (EN10)
41 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pemanfaatan Daur Ulang Air Limbah untuk Produksi (EN10)
Asal Air Water Source
Satuan Unit
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Utilization of Recycled Waste Water for Production (EN10) Volume (ribu m3 thousand m3)
Resirkulasi Resirculation
Tahun Year
Tahun Year
Tahun Year
2008
2009
2010
Air dari IPAL tambang Water from IPAL mine
3
m
Air bahan baku pabrik, air backfilling, dan air pemboran tambang Plant raw material water, backfilling water, and mine drilling water
4,603
5,418
4,290
Air limbah tailing pabrik Plant tailing waste water
m3
Air limbah tailing ke pabrik sebagai air proses Tailing waste water to the plant as processed water
415
265
317
5,018
5,683
4,607
Jumlah Total
UBP Emas Pongkor mempunyai dua unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yakni IPAL Tambang dan IPAL Cikaret. Melalui unit IPAL ini, air limbah dari proses produksi dan pabrik pengolahan terlebih dulu diolah sebelum digunakan kembali atau dibuang ke badan air. Dari hasil pemantauan selama 2010 diketahui, air limbah yang diolah telah memenuhi persyaratan peruntukan air dan baku mutu yang ditentukan pemerintah daerah setempat, sehingga layak untuk dibuang ke badan air. (EN21)
UBP Gold Pongkor has two Waste water Treatment Installations (IPAL), namely IPAL Tambang and IPAL Cikaret. Through these IPAL units, waste water from production process and processing plant are processed before being reused or disposed to water bodies. From observation during 2010, processed waste water has met the requirement of water purpose and quality set by local government and can be disposed to water bodies. (EN21)
Pembuangan Limbah Cair ke Badan Air (Sungai Cikaniki) (EN21)
Liquid Waste Disposal to Water Body (Cikaniki River) (EN21)
Nama Outlet m3/tahun Name of Outlet m3/year
Kategori Badan Air* Category of Water Body
Volume (ribu m3/tahun thousand m3/year) Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
2,402
2,437
1,677
IPAL Cikaret Cikaret Waste Water Treatment
1,799
752
1,204
Jumlah Total
4,201
3,189
2,881
IPAL Tambang Mine Waste Water Treatment
B, C, D
* Peruntukan badan air berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Barat No.38 Tahun 1991 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada Sumber Air di Jawa Barat. Water body category is based on the West Java Governor Decree No.38/1991 on Water Quality Standard of Water Resources in West Java.
Pemakaian, Daur Ulang dan Pembuangan Air di UBP Nikel Sulawesi Tenggara
Usage, Recycling and Disposal of Water at UBP Nickel Southeast Sulawesi
Hingga saat ini kebutuhan air di UBP Nikel Sulawesi Tenggara masih berasal dari air permukaan, yakni dari sungai di sekitar lokasi tambang dan pabrik pengolahan. Total air yang dimanfaatkan selama tahun 2010 mencapai 7.609.000 m3, naik dibandingkan pemakaian air tahun 2009 sebesar 7.281.000 m3. Pemanfaatan sungai sebagai sumber air dilakukan dengan pengawasan
The water needs at UBP Nickel Southeast Sulawesi up until now are originated from surface water of rivers around the mine and processing plant. Total water utilized in 2010 reached 7,609,000 m3, increased from water usage in 2009 of 7,281,000 m3. The utilization of river as water source is done
42 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
ketat, sehingga selama tahun 2010 tidak ada pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya sumber air di sekitar lokasi tambang maupun pabrik pengolahan. (EN8) (EN9)
with tight supervision, so there were no reports from people regarding disturbance to water sources around the mine and processing plant. (EN8) (EN9)
Volume Pengambilan Air di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (EN8)
Total Water Taking at UBP Nickel at Southeast Sulawesi (EN8
Nama Inlet Name of Inlet
Sumber Air Water Source
Volume (ribu m3/tahun thousand m3/year)
Keperluan Purpose
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Kumoro
Sungai River
Internal
2,190
920
1,314
Huko-huko
Sungai River
Produksi Production
6,527
6,361
6,295
8,717
7,281
7,609
Jumlah Total
UBP Nikel Sulawesi Tenggara dilengkapi dua kolam penampungan dan resirkulasi untuk menampung dan mengolah air limbah dari pabrik pengolahan dan proses pendinginan slag. Air hasil olahan sebagian digunakan kembali untuk kegiatan produksi, sehingga mencegah pengambilan air dari sungai secara berlebihan. Melalui keberadaan kedua kolam ini, selama tahun 2010 terdapat 22.011.000 m 3 air daur ulang, naik jumlahnya dibanding tahun 2009 yakni 6.662.000 m 3. Peningkatan air daur ulang ini disebabkan karena pada tahun 2010 kegiatan produksi berlangsung optimum, baik di pabrik FeNi 1, 2 maupun 3. Hal ini menambah produksi feronikel sebesar 49% dibanding tahun sebelumnya. (EN10) Selain itu, ada empat unit bangunan pengendali erosi dan sedimentasi (cek dam) untuk pembuangan air limbah ke laut, dan dua unit cek dam untuk pembuangan air limbah ke sungai. Keberadaan enam unit cek dam ini juga menjadi bagian dari upaya Antam untuk menjamin air limbah yang dibuang ke badan air (sungai dan laut), sudah memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian dipastikan tidak ada habitat maupun keanekaragaman hayati di dalamnya yang terganggu. (EN21) (EN25) Pembuangan Limbah Cair dari Hasil Pengolahan (EN21)
UBP Nickel Southeast Sulawesi has two storage and recirculation ponds to accommodate and treat waste water from the processing plant and the slag cooling process. Some of the processed water is reused for production activities, to prevent excessive water taking from the river. From the two ponds, there was 22,011,000 m3 of recycled water in 2010, increased from 2009 volume of which is 6,662,000 m3. The increase of recycled water was due to optimum production activities in 2010, both at FeNi smelter 1, 2 and 3. This adds to the production of ferronickel by 49% compared to the previous year. (EN10) In addition, there are four units of erosion and sedimentation control structures (check dam) to dispose waste water into the sea, and two units of check dam to dispose waste water into rivers. The existence of these six units check dam also become part of Antam’s efforts to ensure that waste water disposed into water bodies (rivers and sea), has met quality standards set by the government. This ensures that no habitat and its biodiversity are disturbed. (EN21) (EN25)
Liquid Waste Disposal from Processing (EN21) Volume
Nama Outlet Name of Outlet
Cek Dam Bea Cukai Check Dam Bea Cukai
Jumlah Total
Tujuan Pembuangan Disposal Destination
(ribu m3/Tahun thousand m3/Year) Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Kolam resirkulasi Resirculation Pond
3,854
2,998
11,037
Laut Sea
2,672
3,664
10,974
6,526
6,662
22,011
43 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pemakaian, Daur Ulang dan Pembuangan Air di UBPP Logam Mulia
Usage, Recycling and Disposal of Water at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
Kebutuhan air di UBPP Logam Mulia diperoleh dari dua sumber utama, yakni pemanfaatan air tanah dan dari perusahaan air minum (PAM). Mulai tahun 2010, penggunaan air PAM dioptimalkan untuk meningkatkan kontrol jumlah pemakaian air. Total jumlah air yang digunakan selama tahun 2010 mencapai 15.314 m3, turun dibanding tahun 2009 sebesar 20.945 m3. Penurunan ini disebabkan sebagian air untuk keperluan proses produksi menggunakan kembali hasil pengolahan air limbah. Namun demikian, UBPP Logam Mulia belum melakukan pengukuran volume hasil pengolahan air limbah, karena alat pengukur (flow meter) baru terpasang pada bulan November 2010. (EN8) (EN10)
Water needs at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit obtained from two main sources, the utilization of ground water and drinking water company (PAM). Starting 2010, the use of PAM water has been optimized to intensify control on water usage volume. The total volume of water used during 2010 reached 15,314 m3, a decrease compared to the volume in 2009 which reached 20,945 m3. This decrease was due in part to reuse of the waste water treatment outcome for production processes. However, Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit has yet to calculate the volume of waste water treatment outcome, because the measuring device (flow meter) was only recently installed in November 2010. (EN8) (EN10)
Pengambilan Air Untuk Keperluan Internal di UBPP Logam Mulia (EN8)
Water Taking for Internal Usage at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit (EN8)
Nama Inlet Name of Inlet
Jenis Sumber Type of Source
Volume Pengambilan Taking Volume (m3/tahun m3/year) Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Inlet 1
Sumur bor Drilled well
15,105
1,430
Inlet 2
PAM Munipicial water supply
5,840
13,884
20,945
15,314
Jumlah Total
Pengolahan Limbah Cair Antam berkomitmen melaksanakan manajemen pengelolaan limbah, mulai dari tahap pengumpulan, penampungan, pengolahan sampai dengan pembuangan. Secara umum untuk limbah cair, penampungan serta pengolahan dilakukan di kolam khusus. Hasil pemantauan maupun pengukuran sejumlah parameter selama 2010 mendapatkan kualitas limbah cair olahan sudah sesuai standar yang ditetapkan pemerintah. (EN21)
Effluent Treatment Antam is committed to implement waste treatment management, from the collection, storage, processing up to disposal. In general, storage and processing of effluent are done in a special pond. Results of monitoring and measurement of some parameters during 2010 showed that the quality of processed effluent was in accordance with standards set by the government. (EN21)
44 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (EN21)
Parameter
Satuan
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Quality of Effluent at UBP Nickel Southeast Sulawesi (EN21)
Baku Mutu Penambangan Standard Quality for Mining
Derajat Keasaman Acidity Degree
Pengembangan Masyarakat Community Development
Baku Mutu Pengolahan Standard Quality for Processing
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
6–9
6–9
6.80
8.80
200
100
8.00
80.80
Total padatan Tersuspensi Total Suspended solids
mg/l
Tembaga* Copper*
mg/l
2
2
ttd
ttd
Kadmium* Cadmium*
mg/l
0.05
0.05
ttd
ttd
Seng* Zinc*
mg/l
5
5
0.0014
0.0331
Timbal* Lead*
mg/l
0.1
0.1
0.0014
0.0304
Nikel* Nickel*
mg/l
0.5
0.5
0.0041
0.0826
Chrom* Chrome*
mg/l
0.1
0.1
0.0067
0.0986
Chrom total* Chrome total*
mg/l
0.5
0.5
0.0027
0.20
Besi* Iron*
mg/l
5
5
0.01
0.51
Co*
mg/l
0.4
0.4
ttd
ttd
Berdasarkan Per.Men LH Nomor 09 Tahun 2006. Based on Environment Minister Decree No. 9 Year 2006. *Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBP Emas Pongkor (EN21)
Parameter
Satuan Unit
Derajat Keasaman Acidity Degree
Quality of Effluent at UBP Gold Pongkor (EN21)
Baku Mutu Penambangan Standard Quality for Mining
Baku Mutu Pengolahan Standard Quality for Processing
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
6–9
6–9
7.12
8.29
Total padatan Tersuspensi Total Suspended solids
mg/l
200
200
<2
70
Tembaga* Copper*
mg/l
2
2
<0.02
0.66
Seng* Zinc*
mg/l
5
5
<0.01
<0.03
Chrom total Chrome total*
mg/l
1
1
<0.02
<0.02
Kadmium* Cadmium*
mg/l
0.1
0.1
<0.03
<0.03
Merkuri* Mercury*
mg/l
0.005
0.005
<0.0005
<0.0005
Timbal* Lead*
mg/l
1
1
<0.01
<0.01
Ni*
mg/l
0.5
0.5
<0.02
<0.02
Sianida bebas Cyanide free
mg/l
-
0.5
<0.005
<0.401
Berdasarkan Kep.Men LH Nomor 202 Tahun 2004. Based on Environment Minister Decree No. 202 Year 2004. *Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected
45 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah di UBPP Logam Mulia (EN21)
Parameter
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Quality of Effluent at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit (EN21) Satuan Unit
Baku Mutu Lingkungan Standard Quality for Processing
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
BOD
mg/l
75
2.60
17.85
COD
mg/l
100
6.11
94 8.6
Derajat Keasaman Acidity Degree
6-9
7.6
Total Padatan Tersuspensi Total Suspended solids
mg/l
100
1
10
Merkuri* Mercury*
mg/l
0.02
ttd
<0.001
Tembaga* Copper*
mg/l
1.0
ttd
0.13
Kadmium* Cadmium*
mg/l
0.05
ttd
<0.0003
Seng* Zinc*
mg/l
2.0
<0.01
0.14
Timbal* Lead *
mg/l
0.1
ttd
<0.023
Nikel* Nickel*
mg/l
0.1
ttd
<0.02
Chrom total Chrome total*
mg/l
0.5
ttd
<0.02
Arsen* Arsenic*
mg/l
0.1
<0.005
<0.005
Mangan* Manganese*
mg/l
2.0
ttd
0.29
Sianida* Cyanide*
mg/l
0.05
<0.005
<0.005
Berdasarkan Kep.Gubernur DKI Jakarta No.582 Tahun 1995 Lampiran 5. Based on Jakarta Governor Decree No. 582 Year 1955 Attachment 5. *Keterangan Notes: ttd: Tidak terdeteksi not detected
Bentuk limbah cair lain yang dihasilkan adalah sludge MFO (marine fuel oil), yang didapat dari kegiatan operasional di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Selama tahun 2010 tercatat ada 906 kiloliter sludge MFO, turun dibanding jumlah pada tahun 2009 yang mencapai 1.074 kiloliter. Seluruh sludge MFO yang dihasilkan dimanfaatkan ulang sebagai bahan bakar untuk proses pembakaran, dan tidak ada yang dibuang ke badan air atau tempat penampungan lain.
Pengolahan Limbah Padat Limbah padatan dari kegiatan pengolahan mineral hasil tambang adalah tailing, yakni sisa hasil pencucian berupa lumpur dari proses hydrometallurgy dengan media air. Limbah padatan lain adalah slag yang merupakan hasil sampingan proses pemisahan logam dari bijihnya melalui proses pyrometallurgy menggunakan panas. Seluruh limbah padatan ini selalu dalam pengawasan dan pemantauan yang disertai pemeriksaan berkala di laboratorium.
Other form of effluent is MFO (marine fuel oil) sludge, generated from operations at UBP Nickel Southeast Sulawesi. During 2010, 906 kiloliters of MFO sludge was recorded, a decrease compared to the amount in 2009 which reached 1,074 kiloliters. All the MFO sludge generated wase utilized as fuel for the combustion process, and none of the sludge is disposed to water bodies of water or other storage pond.
Solid Waste Treatment Solid waste from mined mineral processing activities is tailing, the waste products of leaching in the form of sludge from hydrometallurgy process with water media. Another solid waste slag is a byproduct of metal from the ore separation process through pyrometallurgy process using heat. All solid waste is always in control and monitoring with periodic examination in the laboratory.
46 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Jumlah tailing di UBP Emas Pongkor selama 2010 ada 297.057 DMT (Dry Metric Tonnes). Dari jumlah tersebut sebanyak 79.425 DMT telah dimanfaatkan untuk proses backfilling, sedang 217.633 DMT tersimpan di dalam dam/ pond khusus. Sebagian tailing yang ada di dam khusus dimanfaatkan untuk membuat batako yang digunakan secara internal. (EN22) (MM3) Demikian pula dengan slag di UBP Nikel Sulawesi Tenggara sebesar 997.427 ton yang sebagian telah dimanfaatkan sebagai material pembuatan jalan di sekitar Pomalaa dan timbunan di Pantai Harapan. Hal ini dimungkinkan karena dipastikan tidak ada kandungan unsur bahan beracun dan berbahaya (B3) di dalam slag, berdasarkan uji toksisitas TCLP (Toxicity Characeristic Leaching Procedure) dan LD50 (Lethal Dose Fifty, atau perhitungan dosis pencemar per kilogram). Hasil pengujian tersebut dikuatkan surat dari Kementerian Lingkungan Hidup No. B-6152/Dep.IV/LH/08/2010 bahwa nikel slag Antam tidak termasuk dalam daftar limbah B3 dalam PP No. 18 Tahun 1999 Jo PP No 85 Tahun 1999. Antam juga memanfaatkan slag untuk kepentingan material penimbunan bekas galian (overburden backfilling). Selama tahun 2010 total ada 73.218,5 m3 material slag yang digunakan untuk keperluan overburden backfilling. (EN22) (MM3) Untuk mengurangi limbah padatan lain yang mengandung unsur B3, Antam memiliki fasilitas insinerator di UBP Emas Pongkor dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara, yang digunakan untuk memusnahkan limbah padatan B3 berupa bekas/ sisa cairan kimia/reagent dan bahan terkontaminasi lain. Sedangkan untuk limbah padatan B3 lain seperti oli, lumpur minyak, gemuk (grease) bekas, limbah medis, aki bekas, dan abu dari pembakaran diserahkan kepada perusahaan pengelola limbah berizin untuk proses penanganan dan pengolahan lebih lanjut. Sebelumnya seluruh limbah B3 disimpan di tempat penyimpanan sementara yang dibuat berstandar keamanan dan keselamatan, dilengkapi sistem pengemasan khusus dan pencatatan. Demikian pula dengan transportasi, Antam mensyaratkan adanya standar keselamatan tinggi sehingga limbah B3 yang diangkut benarbenar dijamin aman sampai diserahkan di tempat tujuan. Melalui penerapan prosedur standar operasi yang tinggi, sampai akhir tahun 2010 tidak ada laporan yang menyatakan adanya kebocoran penyimpanan limbah B3 maupun temuan tumpahan atau rembesan limbah B3. (EN23) (EN24)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
The amount of tailing at the UBP Gold Pongkor during 2010 was 297,057 DMT (Dry Metric tons). Of these 79,425 DMT has been used for backfilling process, while 217,633 DMT stored in the special dam/pond. Some of the tailing in the dam is particularly utilized to make bricks that are used internally. (EN22) (MM3) Similarly, some of the slag at UBP Nickel Southeast Sulawesi amounted to 997,427 tons has been used as road construction material around Pomalaa and pile on the Harapan Beach. This is possible because it has been confirmed that there is no element of toxic and hazardous substance (B3) in the slag, based on TCLP toxicity test (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) and LD50 (Lethal Dose Fifty, the calculation of doses of pollutant per kilogram). The test results are corroborated with letter from the Environment Ministry No. B-6152/Dep.IV/LH/08/2010 that Antam’s nickel slag is not listed as B3 waste in government regulation PP No. 18 Year 1999 Jo PP No 85 Year 1999. Antam also utilized the slag for overburden backfilling material. During 2010 a total of 73,218.5 m3 of slag material used for overburden backfilling. (EN22) (MM3) To supervise other solid wastes that contain B3 elements, Antam has incinerator facilities at UBP Gold Pongkor and UBP Nickel Southeast Sulawesi, which are used for B3 solid waste disposal in the form of used/ residual chemicals/ reagents and other contaminated materials. As for the other B3 solid waste such as lubricant, oil sludge, used grease, medical waste, used batteries, and ash from combustion are handed over to licensed waste management companies for handling and further processing. Previously B3 waste was stored in a temporary storage with special security and safety standards, equipped with special packaging and recording system. Similarly, with transport, Antam requires high safety standards to ensure the B3 waste transported with security guarantee until it is delivered at the destination. Through the application of high standard operating procedures, until the end of 2010 there was no report of the B3 waste storage leaks and spills or seepage. (EN23) (EN24)
47 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Tabel Jenis Limbah B3 (EN22)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Type of Hazardous and Toxic Waste (EN22) Unit Bisnis Business Unit
Jenis Sampah Type of hazardous and toxic waste
Satuan Unit
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
Oli bekas, minyak bekas dan lumpur minyak Lubricant, used oil and oil sludge
Liter Litre
906,355
40,800
***
Grease bekas Used grease
Ton
0
14.65
***
Abu incinerator Combustion ashes
Ton
0.23
2.98
***
Sampah B3 padatan lain Other waste
Ton
- Kemasan bekas kontaminasi, limbah medis dan lain Used packaging, medical waste, glasswool, contaminated materials
Ton
17.55
1.35
***
Botol Bottle
0
630
***
Ton
0
0
29
- Botol bekas kimia Used chemical bottles Sludge Furnace
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
Keterangan Notes: ***Jumlah relatif kecil relatively small amount
Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca
Pollution and Greenhouse Gas Effect Control
Dalam rangka mengendalikan polusi dan efek gas rumah kaca (GRK) Antam telah berinisiatif mengganti penggunaan bahan freon dalam mesin pendingin udara (air conditioning/ AC) baik di kantor maupun di kendaraan bermotor, yang lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung CFC. Sedangkan hasil pengukuran untuk kandungan gas NOx, SOx dan partikulat lain yang dikeluarkan dari cerobong asap, masih sesuai baku mutu yang ditetapkan peraturan perundangundangan. (EN19) (EN20)
In order to control pollution and greenhouse gases (GHG) Antam has initiated to replace the use of freon for air conditioning (AC), either in office or motor vehicles, which is more environmentally friendly and do not contain CFC. While the results of measurement for gas NOx, SOx content and other particulates released from the chimney, remained complied with quality standards set by the laws. (EN19) (EN20)
Antam terus berupaya menerapkan teknologi muktahir guna mengurangi kandungan gas terlarut, sehingga emisi dari cerobong benar-benar bersih dari partikel yang bisa menimbulkan polusi dan membahayakan kesehatan manusia. Khusus di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, tahun 2010 mulai dibangun konstruksi baru cerobong yang dilengkapi dengan piranti Gas Clean Technology (GCT) di pabrik feronikel III. Diperkirakan manfaat dari pemasangan peralatan tersebut akan bisa dirasakan mulai tahun 2011. Selanjutnya, perangkat dan teknologi serupa juga akan digunakan di pabrik feronikel I dan II. Begitu juga, di UBPP Logam Mulia yang sedang meng-upgrade fasilitas Wet Scrubber untuk pengelolaan emisi peleburan emas.
Antam continues to apply the latest technology in order to reduce dissolved gas content, so the emission from the chimney is completely clean from particles that can cause pollution and endanger human health. Especially in UBP Nickel Southeast Sulawesi, construction of a new chimney began in 2010 equipped with Gas Clean Technology (GCT) devices at the ferronickel III plant. The benefit from the installation of such equipment is expected to be felt starting in 2011. Furthermore, similar devices and technology will also be used at ferronickel I and II plants. Similarly, Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit has been upgrading Wet Scrubber facilities for the management of gold smelter emissions.
48 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Teknologi Plasma: Teknologi Baru Oksidasi Sianida Ramah Lingkungan Plasma Technology: New Green Technology of Environmentally Friendly Cyanide Oxidation
M
odernisasi peralatan dan teknologi juga dilakukan di UBP Emas Pongkor dengan mengadopsi teknologi terbaru untuk oksidasi sianida. Proses detoksifikasi sianida yang berlangsung di UBP Emas Pongkor saat ini adalah menggunakan metoda kimiawi, yakni kombinasi sodium metabisulfit, CuSO4, lime dan hidrogen peroksida. Tahun 2010 mulai dikembangkan teknologi oksidasi sianida AOP Plasma yang relatif lebih ramah lingkungan, karena menghilangkan penggunaan bahan kimia sama sekali. Pembuatan instalasi mulai dilaksanakan pada Desember 2010 dan awal Mei 2011 sudah siap dilanjutkan ke tahapan commissioning, serta berikutnya operasional komersial. Dibandingkan teknologi terdahulu, teknologi AOP Plasma memiliki kelebihan:
M
• • • •
• • • •
• • •
Membutuhkan tempat lebih kecil. Tanpa bahan kimia. Hasil akhir lebih baik. Dapat dilengkapi dengan sistem pendukung untuk reduksi logam berat As, Pb, Cu, Cd, dan Zn. Tidak membuat lumpur baru. Biaya operasional lebih rendah. Dapat dibuat dalam bentuk unit bergerak.
odernization of equipment and technology are also conducted at the UBP Gold Pongkor by adopting the latest technology for cyanide oxidation. Cyanide detoxification process that took place at UBP Gold Pongkor currently is to use chemical methods with a combination of sodium metabisulphite, CuSO4, lime and hydrogen peroxide. In 2010, a relatively more environmentally friendly AOP Plasma cyanide oxidation technologies began to be developed, because it eliminates the use of chemicals. The construction of installation commenced in December 2010 and is ready to proceed to commissioning stage in early May 2011, and the next stage is commercial operations. Compared to previous technology, Plasma AOP technology has the following advantages:
• • •
Requires a smaller place. No chemicals. Better end results. Can be equipped with supporting system to reduce heavy metal of As, Pb, Cu, Cd, and Zn. Does nor create new mud. Lower operating costs. Can be made in the form of mobile units.
Secara berkesinambungan, Antam melakukan pemantauan dan pengukuran cerobong untuk memastikan baku mutu emisi yang dikeluarkan. Pemantauan dan pengukuran di UBP Emas Pongkor dilakukan di cerobong Goldroom, Kiln, Lab-1, Lab-II, Lab-IV, Curb III, Level 600, Level 700, PLTD III, Heater Goldroom I, Heater Goldroom II, dan insenerator.
Antam continuously monitors and measures its chimneys to ensure the quality standard of emmission. The monitoring and measurement at the UBP Gold Pongkor are conducted on chimneys at Goldroom, Klin, Lab-1, Lab-II, Lab-IV, Curb III, Level 600, Level 700, PLTD III, I Goldroom Heater, Heater Goldroom II, and incenerator.
Sedang pemantauan dan pengukuran di UBP Nikel Sulawesi Tenggara di cerobong Pra-olahan Rotary Dryer I, II, dan III, Pra-olahan Rotary Kiln II dan III, PTL I (Wartsila) II, III, IV, V, Peleburan I stack I, II, Peleburan III stack III dan insenerator. Untuk di UBPP Logam Mulia, pemantauan dan pengukuran cerobong asap dilaksanakan di Scrubber Cupelasi, cerobong Klorinasi, dan cerobong Pemurnian Emas.
Meanwhile the monitoring and measurement at UBP Nickel Southeast Sulawesi on chimneys at Pre-processing Rotary Dryer I, II and III, Pre-processing Rotary Klin II and III, PTL I (Wartsila) II, III, IV, V, Smelter I stack I, II, Smelter III stack III and incenerator. For Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, chimney monitoring and measurement are conducted at Cupelation Scrubber, Chlotination chimney and Gold Refinery.
49 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Hasil Pengukuran Kadar Emisi dari Cerobong Asap (EN20)
Baku Mutu Standard Quality
Unit
Nitrogen Oksida Nitrogen Oxyde
1,000
Sulfur Dioksida Sulphur Dioxyde
Parameter
Timbal Lead Total Partikulat Total Particulate
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Emission Level Measurement Result from Chimney (EN20)
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Terendah Lowest
mg/m3
<1
899
1.26
800
mg/m3
<1
665
0.04
12
mg/m3
0.02
3.82
ttd
350
mg/m3
2
30
3.79
Tertinggi Highest
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit Terendah Lowest
Tertinggi Highest
76.85
<1
315
63.97
<1
1
0.018
1
49
347.73
<10
10
Berdasar Kep.Men. Nomor 13 Men.LH Tahun 1995. Based on Minister Decree No. 13 Men.LH Year 1995. Keterangan Notes: ttd: Tidak terditeksi not detected
Potensi lain ancaman kerusakan lingkungan akibat polusi adalah emisi gas buang yang ditimbulkan dari aktivitas transportasi material produksi, mobilitas pegawai, maupun kegiatan pengiriman produk kepada pelanggan. Secara khusus, Antam belum melakukan analisis ada tidaknya dampak signifikan yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut terhadap kualitas lingkungan. Namun demikian, segenap upaya untuk meminimalisasi dampak sudah dilakukan secara terus menerus pada tahun 2010. (EN29) Untuk pengangkutan material dan pegawai, Antam bekerjasama dengan mitra kerja yang menyediakan kendaraan bermotor. Setiap kendaraan yang digunakan harus memenuhi persyaratan kelulusan uji emisi dari Dinas Perhubungan setempat yang dilakukan dua kali dalam setahun. Sedang untuk pengangkutan produk, Antam bekerjasama dengan perusahaan pelayaran dengan reputasi baik dan tidak pernah memiliki catatan buruk terkait dugaan pelanggaran regulasi lingkungan. (EN29)
Another potential threat to environmental damage from pollution is exhaust gas emission generated from transportation activities of production material, the mobility of employees, as well as product delivery to the customer. In particular, Antam has not done any analysis of significant impact caused by such activities on the quality of environment. However, all efforts to minimize the impact has been performed continuously in 2010. (EN29) To transport materials and employees, Antam cooperates with partners that provide motor vehicles. Each vehicle used must meet the requirements of emission test from local Transport Agency which is conducted twice a year. As for transportation products, Antam in cooperation with shipping companies with good reputation and never had a bad record on the alleged violation of environmental regulations. (EN29)
Pembibitan tanaman untuk reklamasi di lahan bekas tambang. Nursery plantation for reclamation at post-mining areas.
50 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Inisiatif Antam Menghitung Emisi GRK (EN16) (EN17) (EN18) Antam’s Initiative of GHG Emission Calculation (EN16) (EN17) (EN18)
A
ntam mulai berinisiatif melakukan survei identifikasi potensi dan inventarisasi emisi gas rumah kaca (GRK) yang bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, yang ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai sumber, tingkat dan intensitas emisi GRK di unit bisnis Antam. Pelaksanaan inventarisasi emisi GRK merujuk pada metode IPCC 2006 Guidelines, GHG Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/WRI) dan ISO 14064. Batasan inventarisasi yang dilaksanakan di tiga unit bisnis Antam yang memiliki pabrik pengolahan dan berpotensi mengeluarkan emisi GRK, yaitu UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Emas Pongkor dan UBPP Logam Mulia. Proses inventarisasi emisi GRK dilakukan pada pertengahan tahun 2010, sehingga data yang terkumpul adalah data emisi GRK di tahun 2008-2009.
A
ntam began to initiate the potential identification survey and inventory of greenhouse gas emissions (GHG) in cooperation with universities, which is intended to obtain information about the source, level and intensity of GHG emissions at Antam’s business units. Inventory implementation of GHG emissions refers to the IPCC 2006 Guidelines, the GHG Protocol for Corporate Accounting (WBCSD/WRI) and ISO 14064. Limitation of inventory that was conducted at three Antam’s business units which have processing plants and the potential of GHG emissions, namely UBP Nickel Southeast Sulawesi, UBP Gold Pongkor and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. The inventory process of GHG emissions was conducted in mid 2010, so that the data collected is data on GHG emissions during 2008-2009.
Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBP Nikel Sulawesi Tenggara Estimate of GHG Emission Level at UBP Nickel Southeast Sulawesi
Kegiatan Activities
Kegiatan Penambangan Mining Activities Kegiatan Pengolahan Processing Activities Penggunaan energi* Energy Usage*
Emisi GRK GHG Emisions [Gg CO2eq.] Tahun Year 2008 5.12
Tahun Year 2009 3.55
% Kontribusi Contribution CO2eq Tahun Year 2008 0.69%
Tahun Year 2009 0.61%
Intensitas Emisi Emision Intensity [Ton CO2eq/Ton Produk] [Ton CO2eq/Ton Product] Tahun Year Tahun Year 2008 2009 0.0029 0.0035
735.89
580.81
99.31%
99.39%
10.77
11.39
585.53
445.00
79.02%
76.15%
8.57
8.73
149.53
134.97
20.18%
23.10%
2.19
2.65
Pengolahan Limbah Waste Treatment
0.83
0.85
0.11%
0.14%
0.01
0.02
Jumlah Total
741
584
100%
100%
10.77
11.40
Proses Kimia Chemical Process
*tidak termasuk energi untuk pembangkit. Excluding energy for generator.
Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBP Emas Pongkor Estimate of GHG Emission Level at UBP Gold Pongkor
Kegiatan Activities
Emisi GRK GHG Emisions [Gg CO2 eq.] Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
% Kontribusi Contribution CO2eq Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Intensitas Emisi Emision Intensity [Ton CO2eq/Ton Produk] [Ton CO2eq/Ton Product] Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Kegiatan Penambangan Mining Activities
27.40
33
54.72%
60.90%
0.08
0.10
Kegiatan Pengolahan Processing Activities
22.70
21.20
45.30%
39.10%
792.30
828.90
Penggunaan energi* Energy Usage*
22.50
21
44.97%
38.78%
786.86
822.09
Proses Kimia Chemical Process
0.095
0.102
0.19%
0.19%
3.31
4.00
0.06
0.07
0.12%
0.13%
2.15
2.85
50
54.20
100%
100%
792.40
829.10
Pengolahan Limbah Waste Treatment Jumlah Total
*tidak termasuk energi untuk pembangkit. Excluding energy for generator.
51 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Perkiraan Tingkat Emisi GRK UBPP Logam Mulia
Tata Kelola Antam Governance of Antam
% Kontribusi Contribution CO2eq
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
1.63
1.65
100%
100%
1.63 1.63
1.65 1.65
100% 100%
100% 100%
Pengolahan, Pemurnian, Manufaktur Processing, Refinery, Manufacture Penggunaan energi Energy Usage Jumlah Total
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Estimate of GHG Emission Level at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
Emisi GRK GHG Emisions [Gg CO2eq.]
Kegiatan Activities
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Intensitas Emisi Emision Intensity [Ton CO2eq/Ton Produk] [Ton CO2eq/Ton Product] Tahun Year 2008 Tahun Year 2009 16.788 23.263 16.788 16.788
23.263 23.263
Penanaman Pohon
Tree Planting
Kegiatan reklamasi lahan dan penanaman pohon diwujudkan melalui berbagai program yang terintegrasi dengan Kebijakan Lingkungan Perusahaan, termasuk menjaga dan memelihara flora/fauna di dalamnya. Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah pohon yang ditanam Antam sebanyak 469.988 batang. Terdiri dari 250.997 ditanam di lahan bekas tambang, dan 218.991 batang ditanam di lahan bukan bekas tambang. Seluruh pohon yang ditanam ini tersebar di berbagai wilayah unit usaha dan unit pasca-tambang. (EN13)
Land reclamation and tree planting activities are implemented through a variety of programs that are integrated in the Corporate Environmental Policy, including protecting and maintaining the flora/fauna in the environment. Until the end of 2010, Antam has planted as many as 469,988 trees. They consisted of 250,997 planted on the post mining land, and 218,991 trees planted in non post mining area. All trees planted were spread in various areas of business units and post-mining units. (EN13)
Penanaman Pohon untuk Rehabilitasi Lahan (EN13)
Tree Planting for Rehabilitation Land (EN13)
Lokasi Location Lahan Bukan Bekas Tambang Non Post-Mining Land Lahan Bekas Tambang Post-Mining Area Jumlah Total
Satuan Unit
Tahun Year 2008
2009
2010
Batang Tree
60,500
21,265
218,991
Batang Tree
283,520
342,225
250,997
Batang Tree
344,020
363,490
469,988
Kegiatan penanaman pohon selain dilakukan sendiri di unit-unit, juga dilakukan Antam bekerjasama dengan institusi perguruan tinggi, pada bulan November 2010. Sebanyak 10.000 pohon ditanam serentak dan tersebar di seluruh kawasan Nagrak Ciangsana, Cibubur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Selain untuk pelestarian lingkungan, kegiatan ini sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat dan ikut menyukseskan program menanam satu miliar pohon (One Billion Indonesian Trees, OBIT) di tahun 2010 yang digagas Pemerintah.
Antam also collaborated with universities in November 2010 in tree planting activities in addition to the activities at its units. A total of 10,000 trees planted simultaneously and spread throughout the Nagrak Ciangsana area, Cibubur, Bogor Regency, West Java Province. Aside from preserving the environment, these activities also supported the community empowerment and participated in promoting one billion trees planting program (One Billion Indonesian Trees, OBIT) in 2010 which was initiated by the Government.
Pemakaian dan Penghematan Energi
Energy Usage and Saving
Sumber energi utama dalam kegiatan operasi, produksi dan aktivitas penunjang lain di lingkungan Antam masih bergantung pada bahan bakar fosil. Kondisi ini tentu saja relatif rentan mengingat fluktuasi harga bahan bakar fosil dipengaruhi situasi internasional, dan jumlah cadangan yang kian terbatas. Oleh karenanya, Antam tetap menerapkan kebijakan efisiensi energi, baik melalui kampanye penghematan maupun konservasi energi, dengan mulai mengembangkan pemanfaatan sumber energi alternatif terbarukan. (EN6)
The main energy source in Antam’s operations, production and other supporting activities is still dependent on fossil fuels. This condition is relatively vulnerable given the fossil fuel price fluctuations influenced by the international situation, and an increasingly limited amount of reserves. Therefore, Antam is still implementing energy efficiency policies, either through savings or energy conservation campaign, by beginning to develop alternative and renewable energy resources utilization. (EN6)
52 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Harus diakui, upaya pengembangan energi alternatif bukanlah hal yang mudah diwujudkan. Antam terpaksa menghentikan kerjasama dengan konsorsium calon mitra kerja dalam membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 75 megawatt (MW). Penghentian kerjasama dilakukan karena harga jual listrik yang ditawarkan konsorsium masih relatif mahal, sehingga target efisiensi yang menjadi tujuan dikhawatirkan tidak dapat tercapai. Meski pembangunan PLTU tidak berlanjut, Antam mulai memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber energi terbarukan melalui kerjasama dengan perusahaan penyedia kelistrikan untuk program CSR. (EN5) Realisasi awal program ini adalah penandatanganan nota kesepahaman antara Antam dengan PT LEN Industri, pada 31 Maret 2010. Isi nota kesepahaman adalah penyediaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala kecil mulai tahun 2010. PLTS akan ditempatkan di enam desa di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan akan memasok listrik pada sejumlah fasilitas umum seperti kantor pemerintahan, sekolah, rumah ibadah, pusat kesehatan masyarakat dan juga penerangan jalan umum. Selain itu PLTS juga akan dibangun di kawasan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di tempat tinggal warga dan prasarana umum. Tahun 2010 dialokasikan dana Rp1,4 miliar untuk kegiatan survei lokasi, pemasangan alat PLTS yang sesuai, edukasi kepada masyarakat, meliputi cara kerja, perawatan dan perbaikan serta pengelolaan PLTS. (EN5) (EN6) Sedangkan inisiatif lain untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung adalah penyediaan angkutan antarjemput pegawai dari dan ke lokasi tambang maupun pabrik pengolahan. Antam juga membatasi dan melakukan seleksi ketat perjalanan bisnis, dengan menerapkan skala prioritas. (EN7)
Konsumsi Energi Langsung Kebutuhan energi terbesar Antam dari sumber energi primer digunakan untuk operasional penambangan dan pengolahan/produksi. Ada tiga sumber energi primer yang selama ini dimanfaatkan sebagai energi langsung di UBP Nikel Sulawesi Tenggara yakni marine fuel oil (MFO), industrial diesel oil (IDO) dan batubara. Dari hasil audit 2010 diketahui tingkat konsumsi energi langsung tahun 2010 di UBP Nikel Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, seiring peningkatan produksi. (EN3)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Admittedly, efforts to develop alternative energy is not easy to be realized. Antam was forced to discontinue cooperation with prospective business partners consortium to build a coalfired power plant with capacity of 2 x 75 megawatt (MW). Cessation of cooperation was due to the electricity price offered by the consortium is still relatively expensive, and the Antam feared the efficiency target could not be reached. Although the power plant construction does not continue, Antam began to utilize solar power as renewable energy sources through partnerships with the electricity provider for CSR programs. (EN5) Early realization of this program is the signing of a memorandum of understanding between Antam and PT LEN Industri, on March 31, 2010. The contents of the memorandum of understanding is the provision of small scale solar power plant (PLTS) starting in 2010. PLTS will be located in six villages in East Halmahera Regency, North Maluku Province and will supply electricity for a number of public facilities such as government offices, schools, houses of worship, community health centers and public street lighting. PLTS will also be built in Pomalaa area, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province, which will be used to meet electricity needs in the people’s residences and public infrastructure. In 2010, as much as Rp1,4 billion of funds was allocated for the activities of location surveys, installation of PLTS equipment, education to the community covering technical guidance, maintenance and repair as well as management of PLTS. (EN5) (EN6) Meanwhile, other initiative to reduce indirect energy consumption is by providing transportation for employees from and to mining site and processing plant. Antam also limits and tightly selects business trips by applying scale of priority. (EN7)
Direct Energy Consumption Antam’s biggest energy needs from primary sources are used for mining and processing/production operations. There are three primary energy sources that have been used as direct energy at UBP Nickel Southeast Sulawesi namely marine fuel oil (MFO), industrial diesel oil (IDO) and coal. Audit results in 2010 found the level of direct energy consumption at UBP Nickel Southeast Sulawesi in 2010 increased compared to 2009 consumption due to increased production. (EN3)
53 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Direct Energy Usage at UBP Nickel Southeast Sulawesi (EN3)
Penggunaan Energi Langsung di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (EN3)
Tahun Year Sumber Energi Energy Sources
2008
Marine Fuel Oil
Industrial Diesel Oil
Batubara Coal
2009
2010
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
135,879,392
5,555,876
114,872,147
4,696,925
156,839,828
6,412,911
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
13,286,421
515,659
5,963,415
231,445
11,137,336
432,249
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
127,957,250
3,482,254
92,745,712
2,524,000
168,601,411
4,588,351
(Kg)
(GJ)
(L)
(GJ)
(L)
(GJ)
Keterangan Notes : L: Liter Litre, Kg: Kilogram, GJ: GigaJoule
Konsumsi Energi Tidak Langsung
Indirect Energy Consumption
Kebutuhan energi untuk proses produksi di UBP Emas Pongkor dan UBPP Logam Mulia, secara keseluruhan dipenuhi dari penggunaan energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero), sehingga dikelompokkan sebagai energi tidak langsung. Dari hasil audit energi, secara umum tingkat penggunaan energi tidak langsung selama tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding tahun 2009, yang disebabkan meningkatnya jumlah produksi. (EN4)
Energy needs for production process at the UBP Gold Pongkor and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, are fulfilled by the use of electricity supplied by PT PLN (Persero), which are classified as indirect energy. From the results of energy audit, the general level of indirect energy use during 2010 has increased compared to 2009, due to the increasing amount of production. (EN4)
Demikian pula dengan UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Energi listrik baik yang didapat dari PT PLN (Persero) maupun dari unit pembangkit sendiri juga dimanfaatkan untuk proses produksi serta keperluan pendukung lainnya. Seiring peningkatan produksi, maka kebutuhan energi tidak langsung di UBP Nikel selama tahun 2010 juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2009. (EN4) Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBP Emas Pongkor (EN4)
Electricity originated from PT PLN (Persero) as well as from Antam’s own generator units are also utilized for production process and other supporting purposes at UBP Nickel Southeast Sulawesi. As production increases, the indirect energy needs at UBP Nickel during 2010 also increased compared to 2009 energy needs. (EN4)
Indirect Energy Usage at UBP Gold of Pongkor (EN4) Tahun Year
Sumber Energi Energy Sources
Satuan Unit
2008
2009
2010
Volume
GJ
Volume
GJ
Volume
GJ
Listrik (PLN) Electricity (PLN)
KWH
45,610,960
164,199.46
50,185,640
180,668.30
51,335,328
184,807.18
Listrik (pembangkit) Electricity (Generator)
KWH
416,800
1,500.48
256,000
921.60
986,000
3,549.60
Solar Diesel Oil
Liter Litre
114,445
789.46
247,436
1,707.30
182,900
1,262.01
Thermal Oil
Liter Litre
2,025
14.58
2,925
21.06
3,825
27.54
Produksi batu basah Wet Ore production
Wmt
390,428
376,625
355,630
54 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (EN4)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Indirect Energy Usage at UBP Nickel of Southeast Sulawesi (EN4) Tahun Year
Sumber Energi Energy Sources Listrik Electricity
Satuan Unit
2008
KWH
2009
2010
Volume
GJ
Volume
GJ
Volume
GJ
570,278,420
2,053,002.31
487,233,110
1,754,039.20
714,358,290
2,571,689.84
Solar Diesel Oil
Liter Litre
1,051,699
7,256.72
1,062,994
7,334.66
1,278,904
8,824.44
Premium Gasoline
Liter Litre
223,040
1,394
205,813
1,286
207,783
1,298
Penggunaan Energi Tidak Langsung di UBPP Logam Mulia (EN4)
Indirect Energy Usage at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit (EN4) Tahun Year
Sumber Energi Energy Sources
Satuan Unit
2009 Volume
2010 GJ
Volume
GJ
Listrik (PLN) Electricity (PLN)
KWH
1,012,320
3,644.35
1,011,340
3,640.82
Listrik (Generator) Electricity (Generator)
KWH
7,633
27.45
842
3.03
Solar Diesel Oil
Liter Litre
2,755
370
Gas Alam Natural Gas
m3
122,929
4,795.48
126,587
4,938.16
Minyak tanah Kerosene
Kg
1,180
0.047
1,940
0.078
Mitigasi Dampak Lingkungan
Environmental Impact Mitigation
Secara dinamis dan berkesinambungan, Antam terus melakukan langkah mitigasi atas dampak lingkungan. (EN26)
Antam dynamically and continuously takes mitigation measures on environmental impacts. (EN26)
Dampak Lingkungan dan Strategi Penanganannya (EN26)
Environmental Impact and Handling Strategy (EN26)
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor Jenis Dampak Type of Impact
Sumber Dampak Source of Impact
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy
Kualitas Udara Air Quality
• Kegiatan pabrik pengolahan (operasi pemurnian emas dan kegiatan PLTD). Processing plant activities (gold refining operations and PLTD activities).
• Mempersiapkan masker bagi karyawan yang bekerja di gold room dan PLTD. Preparing masks for employees working at gold room and PLTD. • Membuat buffer zone. Setting up buffer zone. • Membuat cerobong untuk pengeluaran gas sisa pembakaran di PLTD. Building chimney to release combustion gas at PLTD.
Kebisingan Noise
• Aktivitas pabrik pengolahan dan beroperasinya unit PLTD. Processing plant activities and PLTD operations.
• Menyediakan ear plug bagi karyawan yang bekerja di daerah bising. Providing earplug for employees working at noisy area. • Membuat buffer zone. Setting up buffer zone.
Sedimentasi Sedimentation
• Meningkatnya aktivitas penambangan dan pengolahan. Increasing mining and processing activities.
• • • •
Membuat polishing dam baru. Building new polishing dam. Melakukan pengerukan polishing dam yang sudah penuh secara rutin. Dredging full polishing dam regularly. Membantu membuatkan sumur untuk mendapatkan air bersih. Helping build well for clean water. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat dalam pengelolaan kekeruhan air. Coordinating with local authorities in managing water turbidity.
55 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Jenis Dampak Type of Impact
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Sumber Dampak Source of Impact
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy
Kualitas air Water Quality
• Kegiatan peningkatan produksi tambang dan pengolahan serta proses cyanide destruction plant. Activities of intensifying mining production and processing as well as cyanide destruction plant process.
• Melakukan pemeliharaan kolam pengendap dan menambahkan tawas/koagulan. Maintaining sediment pond and adding alum/coagulant. • Melakukan pengerukan kolam pengendap secara rutin dan lumpur (hasil kerukan) digunakan sebagai backfilling. Dredging sediment pond regularly and use the slag (from dredging) for backfilling. • Menahan pelumpuran/sedimentasi dengan memasang bales dari rumput di daerah yang rendah. Preventing sedimentation by setting up grass bales in a low area. • Mengelola cyanide destruction unit dengan baik. Managing cyanide destruction unit properly. • Melakukan pemantauan kualitas air secara rutin. Monitoring water quality regularly.
Gangguan air tanah Groundwater disturbance
• Peningkatan produksi penambangan. Mining production intensification.
• Melakukan backfilling secepatnya. Immediate backfilling.
Biota perairan Water biota
• Peningkatan produksi penambangan dan pengolahan bijih emas. Mining production and gold ore processing intensification.
• Melakukan pemantauan kualitas air secara periodik. Periodical monitoring water quality.
Limbah Sianida Cyanide Waste
• Meningkatnya produksi pabrik pengolahan Increasing plant production.
• Mengelola tailing dam dengan baik. Managing tailing dam properly. • Memasang unit IPAL baru. Installing new IPAL unit.
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi Jenis Dampak Type of Impact Kualitas Udara Air Quality
Sumber Dampak Source of Impact • Proses produksi feronikel. Ferronickel production process. • Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Operation of Diesel Power Plant (PLTD). • Pengangkutan bahan baku serta hasil produksi dari maupun menuju lokasi produksi dan pabrik. Transport of raw material and products from and to production site and plant. • Aktivitas pesawat di lapangan terbang. Airplane activities at the airport.
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy • • • • • • • • • • • • •
Melakukan penyiraman jalan lintas angkutan bahan baku. Water spraying the roads of raw material transportation. Memperlambat laju kendaraan angkut saat dekat pemukiman. Slowing down transporting vehicles while passing near residential areas. Menutup bak kendaraan pengangkut bahan baku dengan terpal. Covering the raw material transporting vehicles with tarpaulin. Memasang alat dust collecting system melaluli cerobong. Installing dust collecting system through chimneys. Emisi dari PLTD dialirkan melalui cerobong. PLTD emission released through chimneys. Meningkatkan frekuensi pemeliharaan dan perbaikan pada alat penghasil debu. Increasing the frequency of maintenance and repair for dust generating device. Mendidik operator. Training the operators. Pemasangan pemantau gas debu emisi kontinyu pada setiap saluran pembuangan. Installing continuous gas dust emission monitor at every exhaust channel. Pemasangan alarm pada alat pemantau gas/debu. Installing alarm at gas/dust monitoring device. Menghentikan produksi bila ada kerusakan pada alat dust collecting system. Halting the production when there is trouble at dust collecting system. Penggunaan sarana keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi pegawai yang bekerja dekat sumber dampak. Using occupational safety and health (K3) facilities for employees working near impact sources. Menanam pohon di kiri kanan jalan. Planting trees on both sides of the road. Melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala. Conducting periodical medical check for employees.
Kebisingan Noise
• Proses produksi feronikel. Ferronickel production process. • Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Operation of Diesel Power Plant (PLTD). • Pengangkutan bahan baku serta hasil produksi dari maupun menuju lokasi produksi dan pabrik. Transport of raw material and products from and to production site to plant. • Aktivitas pesawat di lapangan terbang. Airplane activities at the airport.
• Menggunaan alat pelindung diri (APD). Wearing personal protective equipment. • Memasang peredam pada peralatan proses produksi dan penanaman pohon di sekitar lokasi sumber kebisingan. Installing noise reducer on production process equipment and tree planting around noise source location. • Melakukan pemeriksaan kesehatan pegawai secara berkala. Conducting periodical medical check for employees.
Erosi dan Sedimentasi Erosion and Sedimentation
• Hilangnya penutupan vegetasi akibat pembukaan area tambang. Lost of vegetation due to mine site opening. • Pengoperasian lapangan golf. Operation of golf course.
• • • •
Kesuburan Tanah Land Fertility
• Kegiatan pembersihan lahan dan pengupasan tanah. Activities of land clearing.
• Menimbun tanah hasil kupasan untuk digunakan kembali pada saat reklamasi. Piling the soil from land clearing to be reused at the time of reclamation. • Meningkatkan kesuburan tanah dengan pemberian pupuk. Increasing the land fertility by applying fertilizer.
Membuat saluran drainase tambang dan lapangan golf. Building drainage channels for mine and golf course. Membuat perangkap sedimen. Building sediment trap. Membuat kolam sedimen. Building sediment pond. Membuat saluran drainase dan kolam sedimen ke laut. Building drainage channel and sediment pond to the sea.
56 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Jenis Dampak Type of Impact
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Sumber Dampak Source of Impact Pembukaan area tambang. Mine area opening. Pengoperasian lapangan golf. Operation of golf course.
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy
Kualitas Air Sungai River Water Quality
• •
• Mengendalikan sedimen yang masuk ke perairan. Controlling sediment entering the waters.
Kualitas Air Laut Sea Water Quality
• Material erosi lahan bekas tambang. Erosion material of post mining site. • Penyimpanan bahan baku di stock yard. Storage of raw material on the stock yard. • Proses produksi berupa air pendingin. Production process in the form of cooling water. • Proses pengolahan oli bekas. Processing of used lubricant. • Pembuangan air limbah ke laut. Disposal of waste water.
• Mendinginkan slag sebelum ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA). Cooling slag before being stored at the end disposal site (TPA). • Mengalirkan air melalui drainase pabrik sepanjang 2 kilometer menuju laut. Channeling water through 2-kilometer long plant drainage towards the sea. • Mengolah oli bekas untuk pengoperasian PLTD dibutuhkan. Processing used lubricant required for PLTD operations.
Fauna Darat Terrestrial Fauna
• Pembukaan dan pengangkutan tanah penutup, penggalian bijih nikel. Opening and transport of ground cover, extraction of nickel ore.
• •
Biota Air Water Biota
• Menurunnya kualitas fisik air laut. Decreasing pghysical quality of sea water.
• Merencanakan kegiatan pertambangan dan kegiatan pabrik dengan baik. Planning of mining and plant activities properly. • Membuat parit drainase. Building drainage dikes. • Membuat kolam sedimen. Building sediment pond. • Membuat teras di front tambang. Building terrace at mine front. • Melakukan reklamasi lahan dan revegetasi. Conducting reclamation and revegetation.
Membina habitat pada kawasan tidak terbuka. Maintain habitat at restricted area. Membuat dan memasang papan larangan. Producing and setting up warning board.
UBPP LOGAM MULIA Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit Jenis Dampak Type of Impact Kualitas Udara Air Quality
Sumber Dampak Source of Impact • Pengoperasian peralatan produksi. Operation of production equipment. • Mobilitas kendaraan pengangkut bahan baku, bahan penolong, hasil produksi, karyawan dan tamu. Mobility of transport vehicles of raw material, indirect material, products, employees and visitors. • Pengoperasian genset, boiler, scrubber. Operation of genset, boiler, scrubber.
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy Udara Dalam Ruang Indoor Air • Mengurangi gas dan debu di ruang produksi melalui scrubber, exhaust fan dan blower. Reducing gas and dust in production rooms through scrubber, exhaust fan and blower. • Menyediakan ruangan khusus merokok bagi karyawan dan tamu. Providing a smoking room for employees and visitor. • Menempatkan tanaman pot di ruang-ruang kantor dan lobi. Placing potted plants in the offices and lobby. Udara Luar Ruang Outdoor Air • Menutup kendaraan pengangkut bahan penolong dengan terpal. Covering raw material transport vehicles with tarpaulin. • Menyediakan lokasi khusus penyimpanan bahan penolong berupa gudang tertutup. Providing special location for indirect material in the form of closed warehouse. • Melakukan penghijauan di sekeliling lokasi kegiatan dengan tanaman yang berfungsi ekologis. Reforestation around location of operations with plants with ecological function. • Menyediakan lokasi parkir untuk mobil dan motor yang cukup. Providing adequate parking space for cars and motorcycles. Pada Unit Genset At Genset Unit • Menempatkan genset di tempat khusus yang kedap suara dan dilengkapi dengan cerobong. Placing genset at special soundproof place equipped with chimney. • Memasang cerobong yang diarahkan ke ruang terbuka dan disesuaikan dengan arah angin dominan serta perawatan genset berkala. Installing chimney with direction towards open space and adjusted with wind dominant direction as well as periodical maintenance of genset.
Kebisingan Noise
• Pengoperasian peralatan produksi. Operation of production equipment • Mobilitas kendaraan pengangkut bahan baku, bahan penolong, hasil produksi, karyawan dan tamu. Mobility of transport vehicles of raw material, indirect material, products, employees and visitors • Pengoperasian genset, boiler, scrubber. Operation of genset, boiler, scrubber
• Mengangkut bahan penolong, bahan baku dan hasil produksi pada siang hari. Transporting indirect material, raw material and products during the day. • Menempatkanperalatan produksi yang menimbulkan kebisingan tinggi dalam bangunan yang mampu meredam kebisingan. Placing production equipment which caused high level of noise inside a building that is able to reduce the noise. • Menggunakan ear plug dan masker full face bagi setiap karyawan yang bekerja di ruang produksi dengan tingkat kebisingan tinggi. Wearing ear plug and full face mask for employees working in the production room with high level of noise. • Menempatkan genset di ruang khusus dan kedap suara dan menggunakannya terbatas hanya pada saat terjadi gangguan listrik PLN atau sebagai cadangan. Placing genset in a soundproof special room and using it only when there is PLN power outage or as substitute. • Menanam tanaman/pohon yang mampu meredam kebisingan di sekeliling area kegiatan. Planting plants/trees which are able to reduce the noise around area of operations.
57 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Jenis Dampak Type of Impact Limbah Cair Effluent
Profil Antam Our Profile
Sumber Dampak Source of Impact • Air buangan dari kegiatan proses produksi. Waste water from production process. • Air buangan dari kegiatan domestik karyawan. Waste water from employees’ domestic activities. • Sisa oli bekas dari genset. Residu of used lubricants from genset.
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy Limbah Produksi Production Waste • Mengalirkan air limbah dari hasil kegiatan pemurnian perak, dari klorinasi ke WWTP untuk diolah lagi. Streaming waste water from silver refining activities, from chlorinizing to WWTP for reprocessing. • Mengirim lumpur yang terbentuk dari hasil pengolahan limbah ke Pongkor untuk diolah lagi karena masih mengandung logam mulia/by product. Sending sludge formed as results of waste treatment to Pongkor to be reprocessed because there is still precious metal content. • Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang mengandung sludge iron ke pihak ketiga. Sending waste from production, laboratory service activities which contains iron sludge to third party. • Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang berbentuk ex parting dari elektrolisis CU ke PPLI. Sending waste from production, laboratory service activities which is in the form of ex parting from CU electrolysis to PPLI. • Memakai kembali penguapan air limbah yang menghasilkan garam untuk proses elektrolisis. Reusing waste water vaporization which generates salt for electrolysis process. • Mengirim sampel air limbah setiap 3 bulan sekali ke UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD DKI Jakarta. Sending waste water sample every 3 months to UPT Environmental Laboratory of BPLHD DKI Jakarta. • Menampung sisa oli bekas dari genset pada drum tertutup dan meletakkan di ruang khusus sebelum diserahkan ke pihak lain yang memiliki izin dari KLH. Containing used lubricant residue from genset in covered barrels and placing them in a special room before handing them over to other parties who have license from Ministry of Environment. Limbah Domestik Domestic Waste • Mengalirkan air limbah dari kegiatan domestik menuju septik tank yang akan diganti dengan STP Biotech kapasitas 25 m3/hari. Discharging waste water from domestic activities towards septic tank which will be replaced with STP Biotech with capacity of 25 m3/day. • Mengalirkan air limbah melalui grease trap yang berasal dari dapur sebelum dialirkan ke STP Biotech. Discharging waste water through grease trap from kitchen before discharging it to STP Biotech.
Kualitas Air Permukaan Surface Water Quality
• Air buangan dari kegiatan proses produksi dan domestik karyawan. Waste water from production process and employees domestic activities. • Air buangan dari penduduk sekitar lokasi yang banyak terdapat kegiatan usaha seperti bengkel, peternakan ayam, rumah makan, dll. Waste water from residents around location of operations which there are many businesses such as workshops, chicken farming, restaurants, etc.
• Mengolah limbah dari hasil produksi dan kegiatan domestik karyawan. Processing waste resulted from production and employees’ domestic activities. • Mengirim lumpur yang terbentuk dari pengolahan air limbah ke Pongkor untuk diolah lagi karena masih mengandung logam mulia/by product. Sending sludge formed as results of waste treatment to Pongkor to be reprocessed because there is still precious metal content/by product. • Mengirim sampel air permukaan setiap 3 bulan sekali ke UPB Laboratorium Lingkungan BPLHD DKI Jakarta. Sending waste water sample every 3 months to UPT Environmental Laboratory of BPLHD DKI Jakarta. • Menampung sisa oli bekas dari genset pada drum tertutup dan meletakkan di ruang khusus sebelum diserahkan ke pihak lain yang memiliki izin dari KLH. Containing used lubricant residue from genset in covered barrels and placing them in a special room before handing them over to other parties who have license from Ministry of Environment. • Mengganti air limbah dari kegiatan domestik yang dialirkan menuju septik tank dengan STP Biotech kapasitas 25 m3/hari. Substituting waste water from domestic activities discharged to septic tank with STP Biotech with capacity 25 m3/day. • Membersihkan Kali Sunter dari tumpukan sampah. Cleaning Sunter river from garbage.
Air Tanah Ground Water
• Pengoperasian UBPP Logam Mulia mengakibatkan meningkatkan kebutuhan air bersih dari PAM. Operation of Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit causes increasing needs of clean water from PAM. • Pemakaian sumur dalam sebagai sumber cadangan air PAM. Usage of deep well as substitute of water source from PAM.
• Mempertahankan penggunaan conblock atau grass block pada sebagian halaman dan tempat parkir. Maintaining the use of conblock or grass block on parts of yards and parking lot. • Menetapkan lahan terbuka sebagai resapan presipitasi. Determining an open land as precipitation absorption area. • Membangun, memelihara dan memonitor sumur resapan. Building, maintaining and monitoring absorption well. • Memelihara instalasi pengolahan limbah cair/WWTP. Maintaining effluent treatment installation/WWTP • Memelihara saluran drainase. Maintaining drainage channels. • Mengamati visual saluran air hujan. Observing rainwater visual channel. • Mengutamakan air bersih yang berasal dari PDAM dan menggunakan deep well sebagai cadangan. Prioritizing clean water from PDAM and using deep well as substitution.
58 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Jenis Dampak Type of Impact
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Sumber Dampak Source of Impact
Strategi Menanggulangi Dampak Impact Mitigation Strategy
Bahan Penolong/B3 Indirect Material/B3
• Penggunaan bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3) dalam kegiatan proses produksi. Usage of toxic and hazardous substance (B3) in production process. • Proses produksi yang menghasilkan limbah B3 seperti limbah cair dan oli bekas. Production process that produces B3 waste such as effluent and used lubricant.
• Melakukan pemisahan penyimpanan antara bahan penolong yang cair dengan yang padat dengan tempat penyimpanan khusus. Separating the storage of liquid from solid indirect material with special storage. • Membuat lantai alas penyimpanan limbah cair dari beton kedap air. Setting the floor for effluent storage made of waterproof concrete. • Memberi label dan simbol pada kemasan bahan penolong baik padat, cair dan gas. Attaching labels and symbols on the packaging of solid, gas and liquid indirect materials.
Limbah Padat Solid Waste
Limbah padat domestik yang dihasilkan dari pengoperasian UBPP Logam Mulia. Domestic solid waste resulted from the operation of Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit.
• Menyediakan TPS di pusat-pusat kegiatan yang diangkut setiap hari ke TPA. Providing TPS at activities centers and later carried daily to TPA. • Memisahkan sampah basah dan sampah kering. Separating wet from dry garbage. • Mengangkut sampah secara rutin. Transporting the garbage routinely. • Mengirim limbah padat berupa sludge dari proses WWTP ke Pongkor. Sending solid waste in the form of sludge processed by WWTP to Pongkor. • Mengirim limbah dari kegiatan produksi, jasa laboratorium yang mengandung sludge iron ke pihak ketiga. Sending waste from production, laboratory service activities which contains iron sludge to third party.
Flora dan Fauna Darat Terrestrial Flora and Fauna
Penghijauan/Landscaping. Reforestation/Landscaping.
• Menyediakan luasan lahan untuk PHT/taman seluas 3.000 m2 atau 15% dari luas lahan keseluruhan. Providing 3,000 m2 of land for PHT/garden or 15% of total land. • Menanam tanaman yang mempunyai fungsi ekologis dan estetika. Planting plants with ecological and aesthetic functions. • Melakukan perawatan tanaman berkala. Maintaining the plants periodically. • Meletakkan pot-pot tanaman di sepanjang teras/lobi. Placing potted plants along terrace/lobby.
59 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Kemampuan Ekonomi ECONOMIC VIABILITY
Pengolahan bijih nikel menjadi feronikel di Pomalaa. Nickel ore processing into ferronickel at Pomalaa.
60 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Sasaran utama dari upaya memandirikan ekonomi masyarakat adalah meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam berusaha. The main goal of creating independent community in the economic aspect is to improve the ability of local communities in business.
Terus Bertahan dan Kian Berkembang Antam mewujudkan tanggung jawab sosial di bidang ekonomi melalui kontribusi nyata, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Dengan demikian diharapkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar lokasi kegiatan operasional menjadi lebih meningkat.
Continue to Survive and Grow Antam implements its social responsibility in the economic aspect through real contribution, both to society and government. It is expected that economic independence and welfare of the community especially around the location of the operations to be more improved.
61 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Program Kemitraan
Partnership Program
Sasaran utama dari upaya memandirikan ekonomi masyarakat, adalah meningkatkan kemampuan masyarakat setempat dalam berusaha. Hal ini direalisasikan melalui Program Kemitraan (PK), yakni pemberian bantuan dana bergulir untuk pengembangan kegiatan usaha. Sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (Permen BUMN) Nomor 05/MBU/2007, maka Antam menyisihkan 2% dari laba bersih atau Rp12,086 miliar sebagai dana PK. Besaran laba yang disisihkan sebagai dana PK ini turun dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp20,522 miliar, seiring dengan penurunan perolehan laba. Namun demikian, secara total anggaran untuk pelaksanaan PK tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding 2009, yakni Rp30,5 miliar (2010) dan Rp28,75 miliar (2009). (EC1)
The main goal of creating independent community economy, is to improve the ability of local communities in business. This is realized through the Partnership Program (PK), by providing revolving fund assistance for the development of business activities. In accordance with the State-owned Enterprises Minister Regulation Number 05/MBU/2007, Antam set aside 2% of its net income or Rp12.086 billion as a PK fund. The amount of income set aside as a PK fund decreased compared to 2009 which amounted to Rp20.522 billion, in line with the decline in income. However, the total budget for the implementation of the PK in 2010 has increased compared to 2009, namely Rp30,.5 billion (2010) and Rp28.75 billion (2009). (EC1)
Realisasi penyaluran dana PK tahun 2010 mencapai Rp32,326 miliar, atau 65,77% dari total dana tersedia, sesuai Permen BUMN Nomor 100/MBU/2002 dihitung berdasarkan jumlah saldo awal ditambah alokasi penyisihan laba, penerimaan angsuran pokok dan penerimaan jasa administrasi. Besaran ini meningkat dibanding jumlah dana PK yang disalurkan selama tahun 2009 sebanyak Rp23,541 miliar. Terdapat 3.748 pelaku usaha yang menerima bantuan dana PK atau mitra binaan, dan terbanyak bergerak di sektor perdagangan. (EC1) Bentuk lain yang menjadi bagian dari penyaluran dana PK adalah kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X sesuai nota kesepahaman yang ditandatangani pada Agustus 2010. Isi nota kesepahaman adalah perjanjian kerjasama Antam dengan PTPN X, yang bertindak sebagai penyalur dana Kredit Program Kemitraan Tebu Rakyat senilai Rp15 miliar. Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa tahun 2009 untuk menciptakan sinergi antar BUMN, sekaligus mendukung program pemerintah untuk melakukan revitalisasi produksi gula nasional. Besaran Dana Program Kemitraan
Actual disbursements of PK fund in 2010 reached Rp32.326 billion, or 65.77% of the total funds available, according to SOE Minister Regulation No 100/MBU/2002 it was calculated based on the opening balance plus the allocation of retained earnings, the income from principal repayment and receipt of administrative services. The amount increased compared to Rp23.541 billion of PK funds channeled during 2009. There were 3,748 businesses that received PK funds or foster partners, and they mostly engaged in the trade sector. (EC1) Other form which became part of the PK funds distribution is cooperation with PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X according to a memorandum of understanding signed in August 2010. The contents of the MOU is an agreement between Antam and PTPN X, which acts as the distributor of the Partnership Fund for People’s Sugarcane worth Rp15 billion. This program is a continuation of a similar program in 2009 to create inter-SOEs synergy, as well as support the government program for the revitalization of national sugar production.
Amount of Partnership Program Funds Dana Tersedia Allocated Fund
Dana Tersalurkan Disbursed Fund
2008
24,197
9,320
38.48%
2009
34,764
23,541
67.73%
2010
49,148
32,326
65.77%
Tahun Year
Persentase Percentage
Keterangan Notes: Dalam juta Rupiah In million IDR
62 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Siti Paisah, mitra binaan Antam di Pomalaa. Siti Paisah, Antam’s foster partner at Pomalaa.
Mitra Binaan
Foster Partner
Sampai akhir periode pelaporan, jumlah mitra binaan baru penerima bantuan dana PK melalui pola kerjasama penyaluran ada 626 mitra sehingga secara kumulatif jumlah mitra binaan adalah 3.748 pelaku usaha. Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2009, yakni 496 mitra binaan baru, dengan jumlah kumulatif sebanyak 3.122 pelaku usaha. Melalui pemberian bantuan dana maka para mitra binaan yang umumnya pelaku usaha UMK (Usaha Mikro dan Kecil) diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus kegiatan usahanya. (EC9)
Until the end of the reporting period, the number of new foster partners who are recipients of PK funds through distribution cooperation was 626 partners so that the cumulative number of foster partners is the 3,748 business. This figure shows an increase compared to 496 new foster partners in 2009, with a cumulative total of 3,122 businesses. Through the grants, the foster partners who are mostly SMEs (Small and Micro Enterprises) are expected to increase the competitiveness as well as their business activities. (EC9)
Jumlah Mitra Penerima Dana PK Melalui Pola Kerjasama Penyaluran
Total Recipient Partners of PK Funds through Distribution Cooperation
Mitra Penerima Recipient Partner
Akumulasi Accumulation
2008
314
2,626
2009
496
3,122
2010
626
3,748
Tahun Year
Pada tahun 2010 Antam juga menyalurkan dana PK melalui pola kerjasama penyaluran kepada kelompok atau cluster. Penerima bantuan adalah mitra binaan yang terdiri dari 52 petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Total bantuan yang disalurkan sebesar Rp500 juta. Kelompok tani ini dipilih karena telah memiliki pembina yakni Koperasi Nusantara Jaya, yang juga bertindak sebagai penyedia sarana produksi sekaligus pendamping dalam
In 2010, Antam also channeled PK funds through the distribution cooperation to groups or clusters. The recipient was a foster partner consisting of 52 red onion farmers in Cirebon Regency, West Java Province. Total assistance disbursed amounted to Rp500 million. The farmer group was selected because it has Nusantara Jaya Cooperative as advisor which also acts as a provider of production facilities as well as companion in the process of planting and maintenance of
63 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
proses penanaman dan perawatan bawang merah. Panen perdana bawang merah dari para petani mitra binaan akan dilaksanakan pada triwulan pertama tahun 2011.
Nilai Ekonomi Nilai ekonomi Antam yang ditahan dan didistribusikan berasal dari pendapatan serta pengeluaran kegiatan operasional. Meski demikian, selama tahun 2010 Antam tidak pernah menerima bantuan finansial dalam bentuk apapun dari pemerintah, sebagai salah satu komponen dalam penerimaan Perusahaan. Demikian pula pada komponen pengeluaran Perusahaan, tidak ada pemberian atau sumbangan bersifat khusus kepada partai politik, politisi maupun kegiatan politik tertentu. Sementara nilai kontribusi kepada negara dalam bentuk pembayaran pajak dan penerimaan negara bukan pajak mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009. (EC1) (EC4) (SO6) Selain itu selama periode pelaporan, Antam tidak mengeluarkan biaya yang bersifat implikasi akibat fenomena perubahan iklim yang terjadi. Meski dihadapkan pada kendala cuaca yang secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi fenomena perubahan iklim, namun Antam memastikan seluruh kegiatan operasional yang dijalankan tetap dalam rentang perencanaan sesuai dengan manajemen risiko yang telah disusun. (EC2) Kontribusi kepada Negara (EC1) Uraian Komponen PNBP Description of PNBP Component
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
red onion. The first harvest of red onion from the farmers partners will be in the first quarter of 2011.
Economic Value Antam’s withheld and distributed economic values are from operating income and expenditure. However, during the year 2010 Antam had never received any form of financial assistance from the government, as one component of the Company’s income. Similarly, the expenditure component of the Company, there was no specific gift or donation for political parties, politicians and certain political activities. While the value of contributions to the state in the form of non-tax state revenues payment increased compared to the year 2009. (EC1) (EC4) (SO6) Also during the reporting period, Antam did not spend any implication cost due to climate change phenomenon. Although faced with weather problems that directly or indirectly affected by the phenomenon of climate change, but Antam ensures all operational activities are carried out within the range of planning in accordance with risk management that have been prepared. (EC2)
Contribution to the State (EC1) Tahun Year 2008
2009
2010
195,018
120,359
211,383
Iuran Tetap Kuasa Pertambangan Land Rent
1,931
2,169
3,224
Bea Masuk Duty
2,297
3,705
489
Pembayaran Dividen Dividend Payout
1,334,440
355,716
157,375
Sub Total
1,533,686
481,949
372,470
Iuran Produksi Production Royalti
Uraian Komponen Pajak Description of Tax Component Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax
90,167
96,763
122,942
Pajak Bumi dan Bangunan Land and Building Tax
20,854
18,550
19,728
Pajak Penghasilan Pegawai Employee Income Tax
50,760
30,747
35,532
1,819,521
126,915
246,265
4,825
24,408
52,372
Pajak Penghasilan Badan Corporate Income Tax BBN dan Pajak Kendaraan/Retribusi Daerah BBN and Vehicle Tax/Regional Retribution Pajak-pajak lain Other Taxes Sub Total
49,775
38,152
12,629
2,038,297
335,535
489,469
3,569,587
817,484
861,939
Jumlah Total PNBP + Pajak PNBP + Tax Keterangan Notes: Dalam juta rupiah In million IDR
64 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Nilai Ekonomi yang Ditahan dan Didistribusikan (EC1) Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Direct Economic Value
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Withheld and Distributed Economic Values (EC1) Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
9,591,981
8,711,370
8,744,300
I. Pendapatan Revenue Hasil penjualan bersih Net sales Ditambah Addition Penerimaan bunga bank Interest income
178,548
151,196
58,315
Perolehan investasi dalam saham Shares gain
(26,267)
(18,991)
(92,103)
Penerimaan dividen Dividend income
178,744
227,134
366,026
0
0
0
Penerimaan dari investasi pada anak perusahaan Subsidiary income Penjualan aset Asset sales Penerimaan lain-lain Other income Penerimaan denda dan klaim Fine and claim income Keuntungan selisih kurs Foreign exchange gain Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi Total Income Economic Value
1,855
0
0
67,368
34,947
38,893
15,845
119,126
0
210,517
(265,159)
(122,740)
10,218,591
8,959,623
8,992,691
7,035,789
7,481,293
5,963,647
709,827
572,502
669,184
2,052,984
547,256
241,722
50,346
47,050
12,342
3,569,587
817,484
861,393
II. Distribusi Nilai Ekonomi (Pengeluaran Nilai Ekonomi) Economic Value Distribution a. Biaya operasi Operating cost b. Gaji pegawai dan benefit lainnya Employee salary and other benefit c. Jumlah pembayaran kepada penyandang dana Payment to investor Pembayaran dividen Dividend payout Bunga pinjaman jangka pendek dan bunga bank Short term loan interest and bank interest d. Pengeluaran untuk pemerintah Government expenditure
133,069
817,484
861,939
Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Total Distributed Economic Value
e. Pengeluaran untuk masyarakat Public expenditure
13,551,602
9,535,638
7,913,767
Nilai Ekonomi yang Ditahan Withheld Economic Value
(3,333,011)
(576,015)
1,078,924
Keterangan Notes: Dalam juta Rupiah In million IDR
Untuk mendukung kesejahteraan pegawai, Antam memiliki program khusus bagi mereka yang sudah purnatugas. Ada dua program yang dilaksanakan, yakni program pensiun imbalan pasti yang dananya dikelola dana pensiun Perusahaan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), meliputi pemberian Jaminan Hari Tua (JHT). Selain itu juga ada program pensiun iuran pasti, yang efektif diberlakukan bagi pegawai yang diangkat setelah tahun 2007 dan pengelolaannya bekerjasama dengan BNI Life. (EC3) Antam memiliki standar pemberian upah/imbal jasa pekerjaan yang menjadi hak pegawai, dan penetapannya berdasarkan dua pertimbangan utama. Pertama, karakteristik operasional di bidang pertambangan yang memiliki risiko relatif tinggi. Kedua, keinginan untuk ikut mengembangkan ekonomi masyarakat setempat. Dengan dasar ini, nilai besaran upah yang menjadi imbal jasa pekerjaan, berbeda-beda di setiap
To support the welfare of employees, Antam has a special program for those who already retired. There are two programs implemented, namely fixed benefit pension plans whose funds are managed by the Company’s pension funds and Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), covering the Old Age Guarantee (JHT). There is also a fixed payment pension plan, which applied for employees who are appointed after 2007 and is managed in collaboration with BNI Life. (EC3) Antam has a standard of wage/compensation which becomes the employees’ rights, and it was determined based on two main considerations. First, the operational characteristics in the mining sector which has a relatively high risk. Second, the will to participate in local community economic development. With this basis, the amount of the wage for compensation,
65 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
unit bisnis, namun dapat dipastikan, nilai upah/imbal jasa pekerjaan pada jenjang kepegawaian terendah, masih lebih tinggi dibanding upah minimum provinsi (UMP). (EC5)
is different at each business unit, but can be ascertained, the amount of wage/compensation at the lowest staffing levels, is still higher than the provincial minimum wage (UMP). (EC5)
Besaran Upah/Imbal Jasa Pekerjaan Pegawai Antam dengan UMP (EC5)
Amount of Wage/Compensation of Antam’s Employees to Provincial Minimum Wage (EC5)
Unit Bisnis Business Unit
Besaran Upah Amount of Wage
UMP 2010 Provincial Minimum Wage 2010
Persentase Percentage
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
2,540,928
671,500
378%
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
2,823,710
860,000
328%
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
2,689,722
1,118,009
241%
Keterangan Notes: Dalam Rupiah In IDR
Perusahaan memberikan perhatian kepada pemasok lokal sebagai mitra kerja, termasuk untuk menyediakan barang yang dibutuhkan guna mendukung kegiatan operasi dan produksi. Hanya saja, karakteristik operasional Antam menjadikan tidak banyak pemasok lokal, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, yang bisa menjadi mitra kerja. Antam masih memasok beberapa jenis kebutuhan operasional dari perusahaan multinasional. Pada tahun 2010 tercatat ada 215 pemasok lokal yang menjadi mitra kerja di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara dan UBPP Logam Mulia atau 29,33% dari total 733 pemasok yang ada di ketiga unit bisnis tersebut. (EC6)
The Company pays attention to local suppliers as business partners, including to provide the goods needed to support operations and production activities. However, Antam’s operational characteristics have caused only a few local suppliers, both at regency and provincial levels, which could become partners. Antam still procures some type of operational needs from multinational companies. In 2010, 215 local suppliers were recorded as partners at UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit or 29.33% of the total 733 existing suppliers at all three business units. (EC6)
Jumlah Perusahaan Mitra Kerja/Pemasok Tahun 2010 (EC6)
Total Partner Companies/Suppliers Year 2010 (EC6)
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
Uraian Description
Perusahaan Lokal Local Company Perusahaan Nasional National Company Perusahaan Multinasional Multinational Company
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
14
12
33
182
182
182
-
-
-
169
159
170
222
222
222
80
80
70
41
37
28
20
20
20
7
6
8
66 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Pengapalan produk feronikel di Pomalaa. Ferronickel shipment at Pomalaa.
Produk dan Konsumen
Product and Consumer
Antam memiliki berbagai produk yang dihasilkan dari masing-masing unit bisnis. Setiap proses produksi dijalankan dengan sistem gugus kendali mutu guna mempertahankan dan meningkatkan kualitas produksi, sekaligus mengurangi biaya produksi. Produk utama yang dihasilkan adalah barang tambang dan pengolahan mineral, yang terdiri dari nikel, emas, perak dan bauksit.
Antam has a variety of products from each business unit. Each production process is run with a quality control system in order to maintain and improve production quality, while reducing production costs. The main product is mineral and mineral processing, which consists of nickel, gold, silver and bauxite.
Antam menyadari bahwa produk tambang merupakan material alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karenanya Antam berusaha memanfaatkannya seefisien mungkin untuk kepentingan masyarakat luas. Antam juga aktif mencari lahan baru pertambangan bekerja sama dengan Pemerintah. Diharapkan rencana pembukaan lahan pertambangan baru di masa yang akan datang dapat membantu menjaga keberlangsungan produk tambang yang diperlukan oleh masyarakat. (MM11)
Antam realizes that mining products are nonrenewable natural materials. Therefore Antam tries to utilize them as efficient as possible for the interest of broader community. Antam also collaborates with the Government to actively seeks new mining site. It is hoped that the opening of new mining site in the future will help maintain the continuity of mining products needed by the community. (MM11) Most of the products are processed mineral products, which are then further utilized by the customer or end
Sebagian besar produk yang dihasilkan adalah produk mineral olahan, yang kemudian dimanfaatkan lebih lanjut oleh pelanggan maupun pengguna akhir. Para pelanggan
67 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
juga mendapatkan informasi mengenai kandungan yang ada di dalam produk dan penanganan penyimpanan yang direkomendasikan. Dari produk yang dihasilkan, hanya emas yang secara langsung dimanfaatkan masyarakat, antara lain untuk keperluan investasi dan perhiasan. Antam mencantumkan informasi sertifikat kadar emas berdasarkan hasil analisa Laboratorium UBPP Logam Mulia yang telah mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), sertifikat dari London Bullion Market Association, dan sertifikat REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) dari Uni Eropa yang menegaskan kelayakan jual produk. Antam juga menyampaikan informasi terkait produk pada kemasan untuk keperluan ekspor, yang sekiranya penting untuk diketahui pelanggan. (PR1) (PR3) Kesungguhan Antam mempertahankan kualitas produk membuahkan hasil dengan tidak adanya pengaduan akibat ketidakpatuhan pada regulasi menyangkut dampak kesehatan dari produk yang dihasilkan. Antam juga tidak pernah menerima pengaduan menyangkut dugaan ketidakpatuhan pada regulasi yang mengatur pencantuman informasi produk yang dihasilkan. (PR2) (PR4)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
user. Customers also get information about the content of products and recommended storage. Out of all products, only gold that is directly used by people, among others, for the purposes of investment and jewelry. Antam provides certificate on information of gold content based on the results of Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit laboratory analysis that have received accreditation from National Accreditation Committee (KAN), a certificate from the London Bullion Market Association, and a REACH (Registration, Evaluation, Authorisation and Restriction of Chemicals) certificate from European Union which confirm the saleability of the products. Antam also provides relevant information on the packaging of products for export, which may be important for the customers. (PR1) (PR3) Antam’s commitment to maintain the quality of product resulted in the absence of complaints due to non-compliance with regulations concerning the health effects of products. Antam also never received a complaint regarding alleged non-compliance with regulations governing the inclusion of product information. (PR2) (PR4)
Emas dan nikel, produk unggulan Antam. Gold and nickel, Antam’s finest products.
68 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Kekhususan produk yang dihasilkan Antam berimbas pada dinamika pasar dan pelanggan yang ada. Secara khusus Antam tidak melakukan promosi maupun bentuk komunikasi pemasaran yang bersifat komersial, termasuk menjalin kerjasama sponsor. Oleh karenanya, selama tahun 2010 tidak ada pengaduan pada ketidakpatuhan terhadap peraturan, menyangkut kegiatan promosi maupun komunikasi pemasaran komersial lainnya. (PR6) (PR7) Namun demikian, Antam tetap melakukan berbagai langkah guna memastikan kepuasan pelanggan, misalnya mengawasi proses dan prosedur pengapalan produk agar berjalan dengan baik. Selama tahun 2010, Perusahaan hanya menerima empat keluhan terkait kegiatan pengapalan produk, atau 2,7% dibanding 148 pengapalan yang dilaksanakan. Dengan metoda penghitungan satu dikurangi persentase (1-persentase) keluhan yang terjadi, maka indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) adalah 97,3%. Selain itu Antam juga melakukan survei kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Survey) dengan hasil rata-rata 94,5%, naik dibanding hasil survei tahun 2009 yakni 92%. (PR5) Sebagian besar pelanggan Antam adalah pelanggan tetap, yang tersebar di dalam maupun di luar negeri. Seluruh data pelanggan tersimpan dalam sebuah sistem yang hanya bisa diakses secara terbatas guna menjamin privasi mereka. Hal ini juga menjadikan data terkait pelanggan tak bisa dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berkepentingan, sehingga Antam tidak pernah menerima pengaduan terkait dugaan pencurian atau penyalahgunaan data pelanggan. (PR8) Antam berkepentingan untuk mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia. Setiap kegiatan yang dijalankan, selalu mempertimbangkan peraturan maupun ketentuan yang berlaku, termasuk mendukung persaingan usaha yang sehat dan menentang segala bentuk kegiatan usaha yang mengarah pada praktik monopoli, trust maupun oligopoli. Kepatuhan Antam pada regulasi menjadikan Perusahaan tidak pernah menerima sanksi denda maupun sanksi hukum lain terkait dengan peraturan pengadaan dan penggunaan produk. (SO7) (PR9)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam’s product specialty has an impact on market dynamics and existing customers. In particular Antam never conduct any promotions and marketing communications for commercial purposes, including cooperating with sponsors. Therefore, during 2010 there are no complaints on non-compliance with regulations, concerning promotional activities and other commercial marketing communications. (PR6) (PR7) However, Antam is still taking measures to ensure customer satisfaction, such as overseeing the process and procedures for shipment of products. During 2010, the Company has only received four complaints related to activities of product shipments, or 2.7% compared to 148 shipments previously. With a method of one minus percentage (1-percentage) of complaint incidents the customer satisfaction index (CSI) was at 97.3%. Antam also conduct customer satisfaction surveys with an average result of 94.5%, up compared to the results of the survey in 2009 which was 92%. (PR5) Most of Antam’s customers are regular customers, which spread across the country and abroad. All customers’ data is stored in a system with limited access to ensure their privacy. This also makes the customer-related data can not be used by those who are not authorized, therefore Antam never received a complaint on the alleged theft or misuse of customer data. (PR8) Antam has the need to comply with applicable law in Indonesia. Antam always considers the rules and regulations in any activities it caries out, including supporting a fair business competition and opposes all forms of business activities that lead to monopoly practices, trust and oligopoly. Antam’s regulatory compliance makes the company never received a penalty or other legal sanctions associated with the procurement regulations and the use of product. (SO7) (PR9)
69 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pengembangan Sumberdaya Manusia HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Ajang Temu Profesi Antam 2010. Antam Professional Gathering 2010.
70 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam terus melanjutkan usaha pembentukan Insan Antam yang memiliki kompetensi, komitmen, dan unjuk kerja terbaik. Antam continues the effort to shape Antam’s personnel who have the competence, commitment, and the best performance.
Menuju Pengembangan Sumberdaya Manusia Berkelanjutan Upaya mempertahankan keberlanjutan Antam tidak bisa dilepaskan dari pengembangan sumberdaya manusia (SDM) berkelanjutan. Karenanya Antam terus melanjutkan usaha pembentukan Insan Antam yang memiliki kompetensi, komitmen, dan unjuk kerja terbaik. Antam tetap melakukan kebijakan Human Capital (HC) Excellence sebagai dasar pengelolaan SDM dan sasaran strategis, dengan melengkapi aspek-aspek BEST (Beyond expectation, Environment awareness, Synergized parTnership) di dalamnya.
Towards Sustainable Human Resources Development The efforts to maintain Antam’s sustainability can not be separated from sustainable human resources development (HRD). Hence Antam continues the effort to shape Antam’s personnel who have the competence, commitment, and the best performance. Antam is still implementing Human Capital (HC) Excellence policy as the basis for human resources management and strategic targets, by fulfilling the aspects of BEST (Beyond expectation, Environment awareness, Synergized ParTnership) in it.
71 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Antam juga menjadikan nilai-nilai dalam atribut kepemimpinan SENSE sebagai jiwa dari tindak tanduk dan perilaku Insan Antam, yang meliputi: • Speed • ENergize • reSpect • couragE
Antam adopts the values of SENSE leadership attributes as the soul of Antam personnel’s conduct and behavior, which include: • Speed • ENergize • reSpect • couragE
Acuan lain adalah nilai-nilai Perusahaan, yang terangkum dalam PIONEER, yaitu: • Professionalism • Integrity • GlObal mentality, • HarmoNy • ExcEllence • Reputation
Other references are Corporate values, which are summarized in PIONEER, which is: • Professionalism • Integrity • GlObal mentality, • HarmoNy • ExcEllence • Reputation
Jumlah pegawai Antam sampai dengan akhir periode pelaporan adalah 2.535 orang, terdiri dari 2.251 pegawai tetap dan 284 pegawai tidak tetap. Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah 2.683 orang. Penurunan jumlah pegawai terjadi karena sebagian dari mereka telah memasuki masa pensiun. Terdapat perbedaan jumlah karyawan yang dilaporkan pada Laporan Keberlanjutan tahun 2008 dan 2009. Hal ini terjadi karena perbedaan sumber data. Namun demikian, jumlah ini di revisi pada Laporan ini, seperti tertera pada tabel. (LA1)
The number of Antam’s employees until the end of the reporting period was 2,535 people, consisting of 2,251 permanent employees and 284 temporary employees. This number is lower than 2,683 people in 2009. The decrease in number of employees was caused by some of them have entered retirement. There are differences in the number of employees who were reported in 2008 and 2009 Sustainability Reports. This occurs due to differences in data sources. However, this number has been revised in this report, as presented in the table. (LA1)
Dari 2.251 pegawai tetap, sebanyak 1.133 pegawai atau 50,33% diantaranya bekerja di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Selain itu, sebanyak 1.568 pegawai atau 69,66% bekerja sebagai tenaga operasional tambang dan pabrik, dan terdapat 25 pegawai tetap (1,11%) yang ditempatkan di lingkungan anak perusahaan milik Antam. (LA1)
Of the 2,251 employees, as many as 1,133 employees or 50.33% of whom worked at the Mining Business Unit (UBP) Nickel Southeast Sulawesi. As many as 1,568 employees or 69.66% working as operational workers at mines and plants, and there are 25 permanent employees (1.11%) placed in Antam’s subsidiaries. (LA1)
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status (LA1)
Total Employees Based on Status (LA1)
Uraian Description
Tahun Year 2008
2009
2010
Pegawai Tetap Permanent Employee
2,598
2,517
2,251
Pegawai Tidak Tetap Temporary Employee
224
166
284
2,822
2,683
2,535
Jumlah Total
72 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Total Permanent Employee Based on Location (LA1)
Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Lokasi (LA1) Lokasi Location
Pengembangan Masyarakat Community Development
Tahun Year 2008
2009
2010
221
227
221
1
1
1
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
597
599
563
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
121
115
103
UPT Bauksit Kijang UPT Bauxite Kijang
147
110
27
98
105
106
2
25
25
Kantor Pusat Head Office Perwakilan Tokyo Tokyo Representative Office
Unit Geomin Geomin Unit Anak Perusahaan Subsidiary UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku
(Unit belum dibuka)
72
(Unit has not been formed)
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
1,411
1,136
1,133
Jumlah Total
2,598
2,517
2,251
Sampai dengan akhir periode pelaporan, pegawai tetap perempuan berjumlah 179 orang atau 7,95% dari total 2.251 pegawai tetap. Keberadaan pegawai tetap perempuan tersebar di seluruh unit usaha Antam, dengan jumlah terbesar berada di UBP Nikel Sulawesi Tenggara sebanyak 80 orang. Sedang unit usaha yang memiliki jumlah pegawai perempuan paling sedikit adalah UBP Bauksit di Kijang, yaitu sebanyak 2 orang. (LA13) Terbatasnya jumlah pegawai tetap perempuan, bukan disebabkan adanya kebijakan diskriminasi dalam penerimaan pegawai. Karakteristik kegiatan operasi dan bisnis Antam di sektor pertambangan, diduga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keengganan kaum hawa bekerja di unit usaha Antam. Demikian pula, jumlah perempuan lulusan perguruan tinggi yang studinya terkait dengan bisnis inti pertambangan sangatlah kecil, sehingga rekruitmen terhadap mereka juga jauh lebih sulit dibandingkan dengan calon pekerja pria. Kebijakan penerimaan pegawai di lingkungan Antam bersifat terbuka, tanpa membedakan gender, ras, agama, suku, golongan maupun afiliasi politik.
Until the end of the reporting period, the number of female permanent employees was 179, or 7.95% of the total 2,251 permanent employees. The existence of female permanent employees spread across Antam’s business units, with the largest number are at UBP Nickel Southeast Sulawesi of 80 people. While business unit that has the least number of female employees is UBP Bauxite in Kijang, which is about 2 people. (LA13) The limited number of female permanent employees, is not caused by discrimination in recruitment policy. The characteristics of Antam’s operations and business in the mining sector, is believed to be one factor affecting the reluctance of women working at Antam’s business units. Similarly, the number of female university graduates whose studies related to the core business of mining is very small, so that it is much more difficult to recruit them compared with male candidates. Recruitment policy within internal Antam is inclusive, regardless of gender, race, religion, ethnicity, class or political affiliation.
73 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Jumlah Pegawai Tetap Berdasar Gender (LA13)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Total Permanent Employee Based on Gender (LA13) Tahun Year
Lokasi Location
2008
2009
L/M
2010
P/F
L/M
P/F
L/M
P/F
172
49
175
51
171
50
1
0
1
0
1
0
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
574
23
573
26
541
22
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
111
10
105
10
95
8
UPT Bauksit Kijang UPT Bauxite Kijang
124
23
97
13
25
2
89
9
95
10
93
13
2
0
25
0
25
0
68
4
Kantor Pusat Head Office Perwakilan Tokyo Tokyo Representative Office
Unit Geomin Geomin Unit Anak Perusahaan Subsidiary UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku
(Unit Belum dibuka) (Unit has not been formed)
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
1,331
80
1,244
92
1,053
80
Jumlah Total
2,404
194
2,315
202
2,072
179
Keterangan Notes: L M: Laki-laki Male, P F: Perempuan Female
Berdasarkan kelompok umur, komposisi pegawai tetap Antam tahun 2010 didominasi para pegawai dalam rentang usia sangat produktif (31-45 tahun) yang berjumlah 1.190 orang atau 52,77% dari seluruh pegawai tetap. Namun demikian, Antam juga harus memikirkan regenerasi untuk menggantikan pegawai tetap yang sudah memasuki usia purnatugas. (LA13) (6.3.7)
Based on age groups, the composition of Antam’s permanent employees in 2010 was dominated by employees in a highly productive age range (31-45 years old), amounting to 1,190 people or 52.77% of total permanent employees. However, Antam also has to consider regeneration to replace permanent employees who have entered the age of retirement. (LA13) (6.3.7)
Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Usia (LA13)
Total Permanent Employee Based on Age (LA13) Tahun Year
Umur Age 2008
2009
2010
18 - 25
31
50
75
26 - 30
128
181
195
31 - 35
222
232
241
36 - 40
476
478
476
41 - 45
470
475
471
46 - 50
379
372
347
51 - 54
389
391
301
>= 55
503
338
145
2,598
2,517
2,251
Jumlah Total
74 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Jumlah Pegawai Tetap Berdasarkan Pendidikan (LA13) Pendidikan Educational Degree SLTA High School D1 dan D2 Diploma 1 and 2 D3 dan S1 Associate and Bachelor Degrees S2 Master Degree S3 Doctoral Degree Jumlah Total
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Total Permanent Employee Based on Education (LA13) Tahun Year
2008
2009
2010
2,030
1,866
1,582
9
9
8
507
579
590
52
63
70
0
0
1
2,598
2,517
2,251
Kepuasan Kerja Pegawai
Employee Satisfaction
Dalam survei kepuasan pegawai yang dilaksanakan tahun 2009, Antam berbesar hati karena memperlihatkan ratarata tingkat kepuasan 4,40 dari skala tertinggi 5. Pada tahun 2010, Perusahaan mengubah pendekatan dengan melakukan survei untuk mengetahui tingkat pengabdian pegawai (Employee Engagement Survey/EES). Dari 1.530 angket yang disebar didapat tingkat tanggapan sebesar 88,30% atau 1.351 lembar angket terjawab, dengan hasil Indeks Pengabdian Pegawai sebesar 4,07 dari skala tertinggi 5.
In the employee satisfaction survey conducted in 2009, Antam is pleased that it shows the average satisfaction level of 4.40 from the highest scale of 5. In 2010, the Company changed its approach by conducting surveys to determine the level of employee engagement (Employee Engagement Survey/EES). Of the 1,530 distributed questionnaires, 88.30% of them were responded or 1,351 of questionnaires were answered, with the Employee Engagement Index at 4.07 from the highest scale of 5.
Hasil survei menunjukkan totalitas dari setiap pegawai untuk memberikan kinerja optimal bagi keberlanjutan Perusahaan. Kondisi ini kian mendukung terciptanya suasana kerja yang sehat, aman dan kondusif sehingga selama tahun 2010 tidak ada aksi mogok kerja pegawai karena ketidakpuasan. (MM4) Pada sisi lain Antam juga berupaya memenuhi ketentuan ketenagakerjaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ketentuan ini diantaranya UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang menjamin pemenuhan hak-hak para pegawai, dan kepatuhan pada ratifikasi Pemerintah atas konvensi International Labour Organization (ILO). Sinergi antara terjaminnya hak-hak pegawai dan iklim kerja yang kondusif, pada akhirnya memperkecil tingkat perputaran (turnover) pegawai tetap. Tercatat pada tahun 2010 hanya ada 8 pegawai atau 0,36% dari seluruh pegawai tetap yang keluar dan/atau mengundurkan diri dari Antam. (LA2)
The survey results show the totality of every employee to provide optimal performance for the sustainability of the Company. This condition supports the creation of healthy, safe and conducive working atmosphere so that in 2010 there was no employee strike due to dissatisfaction. (MM4) On the other hand Antam also attempted to meet the conditions of employment, both at national and international levels. These provisions include the Law No. 13 Year 2003 on Manpower that guarantees the fulfillment of the employees’ rights, and compliance with the Government’s ratification of the International Labour Organization (ILO) convention. Synergy between ensuring the rights of employees and conducive working climate, in turn would reduce the turnover rate of permanent employees. In 2010 there were only eight employees, or 0.36% of all permanent employees who exited/resigned from Antam. (LA2)
75 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Data Perputaran Pegawai (LA2)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Employee Turnover Data (LA2) Rasio Pensiun & Pegawai Baru Ratio Retirement & New Employee
Lokasi Location Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Kantor Pusat Head Office
1 : 1.69
1 : 1.21
1 : 0.23
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
1 : 0.48
1 : 0.15
1 : 0.87
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
1: 0.35
1 : 0.33
1 : 0.36
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
1 : 0.25
1:1
1 : 0.11
UPT Bauksit Kijang UPT Bauxite Kijang
1 : 0.62
1 : 0.25
*
UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku
(Unit Belum Dibentuk) (Unit has not been formed)
1 : 1.3
Unit Geomin Geomin Unit
1 : 6.5
1 : 5.5
1 : 2.71
Jumlah Total
1 : 0.34
1 : 0.53
1 : 0.16
*Berubah menjadi Unit Pasca-Tambang; tidak menerima pegawai baru. Changed into Post-Mining Unit; do not recruit new employee.
Kepuasan pegawai dan totalitas pengabdian mereka juga dipengaruhi adanya jaminan dalam berkarier. Untuk itulah Antam menerapkan mekanisme Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK), sebagai dasar penilaian kinerja pegawai dan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan promosi maupun pemberian sanksi. Penilaian kinerja dengan menggunakan SMUK dilaksanakan dalam suatu siklus yang dimulai dari perencanaan (planning), peninjauan (review), dan penilaian (appraisal). Dari hasil penilaian seluruh pegawai, selama tahun 2010 ada 162 orang atau 7,2% dari total pegawai tetap, telah mendapatkan promosi jabatan, meliputi tingkat staf/pejabat 37 orang dan tingkat pelaksana 125 orang. (LA12) Mulai tahun 2010, Antam telah mengembangkan IDP atau Individual Development Plan bagi setiap pegawai. IDP bertujuan membantu organisasi dalam mengidentifikasi kelemahan/kekurangan pegawai berdasarkan penilaian atasan dan diri pegawai itu sendiri (self assessment). Kelemahan yang diidentifikasi dalam IDP dianggap penting untuk pengembangan diri, dan sebagai salah satu masukan bagi sistem pembelajaran yang terstruktur sehingga dapat dihubungkan dengan kebutuhan organisasi, tujuan dan kebutuhan jabatan. (LA12) Antam juga menjamin tidak ada perubahan kebijakan signifikan dalam kegiatan operasional maupun organisasi perusahaan yang bersifat mendadak. Sesuai dengan PKB maka setiap perubahan signifikan, baik yang langsung berhubungan dengan jenjang karier pegawai maupun
Employee satisfaction and their total dedication are also influenced by the assurance in career. Therefore Antam applies a Performance Management System (SMUK) mechanism, as the basis for employee performance assessment and to be taken into consideration in determining promotions and sanctions. Performance assessment by using SMUK is carried out in a cycle that starts from the planning, review and appraisal. From the employees’ appraisal during 2010, there were 162 people or 7.2% of total permanent employees, have been promoted, consisting of 37 employees at the level of staff/officer and 125 employees at the operational level. (LA12) Starting in 2010, Antam has developed an IDP or Individual Development Plan for each employee. IDP aims to assist organization in identifying the weakness/deficiency of employees based on supervisor’s assestment and their selfassessment. Weaknesses identified in the IDP is considered essential for personal development, and as an input for a structured learning system that can be linked to organizational needs, goals and job requirement. (LA12) Antam also ensures there are no sudden changes of significant policies in operational activities as well as organization of the company. According to the PKB, any significant change, both directly related to the employee career path and the
76 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
operasional/organisasi perusahaan, selalu didahului dengan pemberitahuan sebelumnya dalam rentang waktu tertentu tergantung tingkat perubahan yang dilaksanakan. (LA5)
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
company’s operations/organization, is always preceded by prior notice within a certain time of period depending on the degree of change. (LA5)
Employee Quality Improvement
Peningkatan Kualitas Pegawai Antam memperluas pelaksanaan pelatihan khusus mengenai keberlanjutan kepada para pegawai di berbagai satuan kerja pada unit usaha yang ada. Materi pelatihan ditujukan agar para pegawai memiliki keahlian sebagai spesialis laporan keberlanjutan bersertifikat (Certified Sustainability Reporting Specialist/CSRS). Pelatihan diberikan oleh lembaga NCSR, dan peserta diharapkan akan lebih memahami dan mampu menganalisa serta menyusun laporan keberlanjutan. Untuk tujuan yang sama Antam juga meminta pihak ketiga untuk memberikan pelatihan berjenjang terkait dengan pengetahuan dasar dan manajemen tanggung jawab sosial perusahaan. (4.7) Selama tahun 2010, Antam menyelenggarakan beberapa program pelatihan in-house, yakni kepemimpinan (Antam Leadership Development Program/ALDP) dan fungsional (Antam Functional Development Program/AFDP). Pelatihan ALDP diikuti 151 pegawai, terdiri dari 76 pegawai untuk Basic Leadership Development Program (BLDP), 56 pegawai mengikuti Middle Leadership Development Program (MLDP), dan 19 pegawai mengikuti Senior Leadership Development Program (SLDP). Pelatihan AFDP diikuti 22 pegawai, yakni 10 pegawai untuk AFDP Mining dan 12 pegawai mengikuti AFDP Metallurgy. Selain pelatihan yang bersifat in-house, Antam juga mengirimkan pegawainya dalam sejumlah pelatihan umum (AGDP), yang dilakukan oleh Kantor Pusat dan unit bisnis. (LA10) Rata-rata Jam Pelatihan Per Pegawai 2010 (LA10) Kelompok Pelatihan Training Group
Pengembangan Masyarakat Community Development
Antam expands the implementation of specific training on sustainability for employees in various work units at its existing business units. Training materials are intended for officers with expertise as certified sustainability reporting specialists (CSRS). Trainings are provided by NCSR, and participants are expected to have more understanding and capability in analyzing and preparing sustainability report. For the same purposes, Antam also invites third parties to provide multiple levels of training related to corporate social responsibility basic knowledge and management. (4.7) During 2010, Antam organized several in-house training programs on leadership (Antam Leadership Development Program/ALDP) and functional (Antam Functional Development Program /AFDP). ALDP training was participated by 151 employees, consisting of 76 employees for the Basic Leadership Development Program (BLDP), 56 employees participated in the Middle Leadership Development Program (MLDP), and 19 employees participated in the Senior Leadership Development Program (SLDP). AFDP training was followed by 22 employees, whereas 10 employees participated in AFDP Mining and 12 employees participated in the AFDP Metallurgy. In addition to in-house training, Antam also sent its employees to a number of general training (AGDP), which was organized by the Head Office and business units. (LA10)
Average Training Hours Per Employee 2010 (LA10) Kelompok Jabatan Position Group Struktural Structural
Staf & Pelaksana Staff & Operator
ALDP
35.26
24.46
AFDP
19.69
50.53
AGDP
88.79
79.83
143.74
154.82
Jumlah Total Keterangan: AGDP berbentuk pengiriman peserta pendidikan/pelatihan ke luar Perusahaan. Note: AGDP in the form of participation of employees in education/training outside the Company.
77 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Selama tahun 2010 Antam juga menyertakan 44 pegawai terpilih untuk mengikuti berbagai program dan kegiatan pelatihan di luar negeri, yang diselenggarakan di Singapura, Thailand, China, Amerika Serikat, Finlandia dan beberapa negara lainnya. Selain itu Antam memberikan dukungan kepada seorang pegawainya untuk mengikuti pendidikan khusus di CESMAT (Centre d’Etudes Superieures des Matieresn Premieres) di Perancis. (LA10) Untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan tersebut, tahun 2010 Antam mengalokasikan anggaran biaya pelatihan sebesar Rp49,50 miliar, dengan realisasi anggaran yang digunakan mencapai Rp44 miliar. Adapun besaran biaya pelatihan per orang sebesar Rp19,55 juta, naik dibanding tahun 2009 senilai Rp7,06 juta per pegawai. (LA10) Antam memberikan perhatian tak kalah penting kepada para pegawai yang akan memasuki masa akhir karir dan pekerjaan mereka di Perusahaan. Upaya tersebut dijalankan dengan menyelenggarakan pelatihan purnakarya dengan fokus meningkatkan kemampuan dan pengembangan kewirausahaan. Diharapkan nantinya mereka akan tetap dapat mengembangkan usaha mandiri selepas pensiun. Sampai akhir periode pelaporan ada 16 pegawai mengikuti pelatihan purnakarya yang diselenggarakan sesuai minat utama mereka. (LA11)
Penerimaan Pegawai Baru Guna memastikan regenerasi berjalan semestinya maka secara berkala Antam menerima pegawai baru. Selama tahun 2010 ada 59 orang pegawai baru, terdiri dari 52 laki-laki dan 7 perempuan. Salah satu syarat penerimaan adalah latar belakang pendidikan minimal setingkat SLTA, sehingga umur minimal para pegawai baru adalah 18 tahun dan dipastikan tidak ada yang berusia di bawah umur atau sebagai pekerja anak. (HR6) Penerimaan dan pengangkatan pegawai baru selalu memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat lokal, sebagai wujud komitmen Antam dalam memaksimalkan potensi SDM setempat atau putera daerah. Beberapa dari putera daerah yang telah menjadi pegawai tetap Antam, berhasil menduduki posisi manajemen di UBP Nikel Sulawesi Tenggara sebanyak 18 orang (2,05% dari 877 pegawai tetap lokal), dan di UBP Emas Pongkor ada 6 orang (1,89% dari 317 pegawai tetap lokal) dan UBPP Logam Mulia 1 orang (3,57% dari 28 pegawai tetap lokal). (EC7)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
During 2010, Antam also sent 44 selected employees to participate in various programs and training activities abroad, which was held in Singapore, Thailand, China, the United States, Finland and several other countries. Antam provides support for an employee to attend special education in CESMAT (Centre d’Etudes des Superieures Matieresn premieres) in France. (LA10) To support the implementation of these trainings, in 2010 Antam allocated the training budget amounting to Rp49.50 billion, with the realization of the budget reached Rp44 billion. The amount of training costs per person amounted to Rp19.55 million, an increase compared to 2009 amounting to Rp7.06 million per employee. (LA10) Antam also pays attention to employees who will be entering the final period of their careers and work in the company. The effort is implemented by organizing training with a focus on skill improvement and entrepreneurship development. It is expected that they will still be able to develop independent business after retirement. Until the end of the reporting period there were 16 employees took the retirement training according to their main interests. (LA11)
New Employee Recruitment To ensure there is proper regeneration, Antam periodically recruits new employees. During 2010 there are 59 new employees, consisting of 52 men and 7 women. One of the job requirements is the educational background of at least high school graduates, so that the minimum age of new employees is 18 years old and it has been affirmed that no one is underage or a child worker. (HR6) The acceptance and appointment of new employees always take into account the aspect of local community empowerment, as a form of Antam’s commitment in maximizing the potential of local human resources or indigenous people. As many as 18 local people who have become permanent employees Antam, managed to reach management positions in UBP Nickel Southeast Sulawesi (2.05% of the 877 local permanent employees), and 6 persons at the UBP Gold Pongkor (1.89% of 317 local permanent employees) and 1 person at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit (3.57% of the 28 local permanent employees). (EC7)
78 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Komposisi Pegawai Daerah (EC7)
Antam
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Berlatar
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Belakang
Putera
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Composition of Antam’s Local Employees (EC7)
Persentase Putra Daerah dari Total Pegawai Antam Persentase of Local Employee out of Total Antam Employee
Lokasi Location
Tahun Year 2008 Kantor Pusat Head Office
Pengembangan Masyarakat Community Development
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
9%
16%
22%
UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
61%
37%
39%
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
16%
26%
19%
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit
10%
57%
27%
3%
30%
41%
UPT Bauksit Kijang UPT Bauxite Kijang UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku Unit Geomin Geomin Unit
(Unit Belum Dibuka) (Unit has not been formed) 1%
24% 10%
16%
Kesejahteraan Pegawai
Employee Welfare
Kesejahteraan pegawai Antam diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang secara berkala dievaluasi oleh manajemen dan serikat pekerja. Pada 30 Juli 2010, Antam dan Persatuan Pegawai Aneka Tambang (Perpantam) menandatangani kesepakatan PKB baru yang akan berlaku tiga tahun dalam kurun waktu 2010-2012. PKB tersebut telah didaftarkan pada Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Keputusan Nomor Kep.127/PHIJSKPKKAD/PKBNIII/2010, tertanggal 16 Agustus 2010.
Antam’s employee welfare is regulated in the Collective Work Agreement (PKB), which is periodically evaluated by management and worker unions. On July 30, 2010, Antam and Aneka Tambang Employees Union (Perpantam) signed a new collective agreement which will take effect three years in the period 2010-2012. PKB has been registered with the Directorate General of Industrial Relations and Worker Social Security, Ministry of Manpower and Transmigration through Decree Number Kep.127/PHIJSK-PKKAD/PKBNIII/2010, dated August 16, 2010.
Salah satu hak pegawai yang diatur serta dijamin dalam PKB adalah pemberian kompensasi dan maslahat. Termasuk di dalamnya adalah upah atau imbal jasa pekerjaan yang besarannya tidak membedakan pegawai perempuan dengan pegawai laki-laki. Besaran upah/imbal jasa pekerjaan diberikan dengan mempertimbangkan posisi/jabatan dan penilaian kinerja melalui SMUK. (LA14)
One of the employees’ rights which is regulated and guaranteed in the PKB is the provision of compensation and benefits. This includes wages or compensation without discrimination between female and male employees to determine the amount. The amount of wages/ compensation are provided by considering the position and performance assessment through SMUK. (LA14)
79 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pembedaan hanya diberlakukan dengan mempertimbangkan status kepegawaian, yakni pegawai tetap, pegawai tidak tetap (PKWT/Perjanjian Kerja Waktu Tertentu), dan pegawai sumber luar (outsourcing). Komponen di dalam upah/imbal jasa pekerjaan pegawai tetap dan pegawai tidak tetap, mengacu peraturan perusahaan yang berlaku di lingkungan Antam. Sementara komponen upah/imbal jasa pekerjaan pegawai sumber luar tentu saja berdasarkan pada peraturan setiap perusahaan. (LA3)
Differentiation is only applied for employment status consideration of permanent employees, temporary employees (PKWT/Agreement with Certain Period), and outsourced employees. Component in the wage/compensation for permanent and temporary employees, the company refers to the rules in Antam. While the component of wages/ compensation for outsourced employees are based on the rules of each company. (LA3)
Komponen Upah/Imbal Jasa Pekerjaan Bagi Pegawai Tetap dan Tidak Tetap (LA3)
Component of Wage/Compensation for Permanent and Temporary Employees (LA3)
Komponen Component
Pegawai Tetap Permanent Employee
Pegawai Tidak Tetap Temporary Employee
Gaji Salary
✔
✔
Tunjangan Tetap Fixed Allowance
✔
–
Tunjangan Tidak Tetap Variable Allowance
✔
✔ (Tunjangan Kehadiran) (Attendance Allowance)
Asuransi Insurance
✔ (Jamsostek & Askenda)
✔ (Jamsostek)
Tunjangan Kesehatan Medical Allowances
✔ (Sampai anak ketiga) (Up to the third child)
✔ (Hanya pegawai) (Only employee)
✔ (Termasuk istri pegawai) (Including employee’s wife)
✔ (Hanya pegawai) (Only employee)
✔
–
Tunjangan Melahirkan Maternity Allowance
Pensiun Pension
Seiring membaiknya kinerja Antam sepanjang tahun 2010, Perusahaan dan perwakilan pegawai juga telah menyepakati kenaikan nilai komponen penghasilan yang diterima. Bila tahun 2009 pegawai tetap mendapatkan maksimum 22,3 kali penghasilan, maka pada tahun 2010 mendapatkan sebanyakbanyaknya 26,63 kali penghasilan.
Along with Antam’s improving performance throughout 2010, the Company and employee representatives have also agreed to increase the value of income component. In 2009 the employees receive a maximum 22.3 times of income, then in 2010 they received up to 26.63 times of income.
Komposisi Komponen Penghasilan Pegawai Tetap (LA3)
Income Component Composition of Permanent Employees (LA3) Besaran Amount
Komponen Component Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Gaji Salary
12 kali times
12 kali times
12 kali times
Tunjangan Cuti Leave Allowance
1.1 kali times
1.1 kali times
1.33 kali times
Insentif Perangsang Etos Kerja Work Ethic Incentive
1.5 kali times
2.1 kali times (Maksimum Maximum)
2.8 kali times
Tunjangan Hari Raya Holiday Allowance
1.3 kali times
1.3 kali times
1.5 kali times
9 kali times
5.8 kali times (Maksimum Maximum)
10.6 kali times
Insentif Kerja Tahunan Annual Work Incentive
80 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Kebebasan Berorganisasi
Freedom of Association
Para pegawai Antam memiliki hak untuk berserikat dan mempererat kebersamaan, dengan dilandasi pada ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan serta profesionalisme kerja. Sampai dengan akhir pelaporan, ada dua serikat pekerja yang dibentuk para pegawai yakni Persatuan Pegawai Aneka Tambang (Perpantam) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). (HR5)
Antam’s employees have the right to engage in association and strengthen solidarity, based on compliance with laws and professionalism. Until the end of the reporting period, there were two workers union formed by the employees namely the Aneka Tambang Employees Association (Perpantam) and the Indonesian Workers Union (SPSI). (HR5)
Jumlah pegawai tetap Antam yang tergabung dalam Perpantam pada tahun 2010 tercatat ada 2.063 orang atau 91,6% dari keseluruhan pegawai tetap. Sedangkan jumlah pegawai tetap Antam yang menjadi anggota SPSI adalah 188 orang atau 8,4% dari keseluruhan pegawai tetap. Seluruh anggota serikat pekerja baik Perpantam maupun SPSI, secara langsung tercakup dan terlindung dalam PKB. (LA4) Dukungan Antam terhadap kebebasan berserikat, dalam hal ini Perpantam, secara tegas tercantum pada pasal-pasal di dalam PKB. Perusahaan secara aktif menyediakan fasilitas bagi penyelenggaraan Perpantam dan juga aktivitas para pengurusnya, termasuk penyediaan dana untuk kegiatan maupun pengembangan Perpantam. (HR5)
The number of Antam’s permanent employees who are members of Perpantam in 2010 was recorded at 2,063 people or 91.6% of the total permanent staff. While the number of Antam’s permanent employees who are members of SPSI was 188 people or 8.4% of the total permanent employees. All members of both Perpantam and SPSI, are directly covered and protected in the PKB. (LA4) Antam’s support for freedom of association, in particular Perpantam, is stated in the articles in the PKB. The company actively facilitates Perpantam as well as its officials’ activities, including the provision of funds for Perpantam’s activities and development. (HR5)
81 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Keselamatan dan Kesehatan Kerja OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) di Pomalaa. Indonesia Fire Rescue Challenge (IFRC) at Pomalaa.
82 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan keharusan mutlak dalam praktik penambangan yang baik (good mining practice). Occupational Safety and Health (K3) is an absolute requirement in good mining practices.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan keharusan mutlak dalam praktik penambangan yang baik (good mining practice). Antam senantiasa berupaya agar kegiatan operasional dijalankan dengan memperhatikan K3 di seluruh unit usaha. Atas pertimbangan inilah Antam menempatkan pengelolaan K3 pada bagian tersendiri di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). (LA9) Pengelolaan K3 diatur dalam Bab VI tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang memuat: • • • • •
Pedoman umum K3. Perlengkapan K3. Pakaian kerja dan Kartu Identitas. Kesehatan kerja. Perlindungan lingkungan kerja dan lingkungan hidup.
Occupational Safety and Health (K3) is an absolute requirement in good mining practices. Antam constantly strives for operational activities which are carried out with regard to K3 at all business units. With these considerations Antam puts K3 management in a separate section in the Collective Work Agreement (PKB). (LA9) K3 Management is stipulated in Chapter VI of the Occupational Safety and Health, which includes: • • • • •
K3 general guidelines. K3 supplies. Working gears and identity cards. Occupational health. Protection of work and natural environment.
83 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pada tahun 2010 jumlah pegawai yang tergabung dalam unit keselamatan kerja adalah 55 orang. Sedang yang terlibat pada unit kesehatan kerja (Occupational Health and Medical Services/OHMS) adalah 67 orang. Total ada 122 pegawai yang menjadi bagian dari unit keselamatan kerja dan unit kesehatan kerja, atau 5,42% dari seluruh pegawai tetap Antam. (LA6)
In the year 2010 the number of employees who are members of the occupational safety unit was 55 people. While those involved in occupational health unit (Occupational Health and Medical Services /OHMS) were 67 people. A total of 122 employees have become part of the occupational safety and health units, or 5.42% of all Antam’s permanent employees.(LA6)
Antam mewajibkan semua personel yang bekerja di lokasi tambang mengikuti pelatihan minimal pengawas operasional tambang pratama, dengan materi mengenai peraturan keselamatan pekerja tambang. Mereka bertanggung jawab sebagai pengawas terhadap penerapan K3 di lokasi tambang masing-masing. Selain itu di setiap satuan kerja juga ditunjuk satu pegawai yang secara sukarela membantu mengawasi kinerja K3 (Safety Representative).
Antam requires all personnel working at the mine site, with minimum level of mine first superintendent to undergo training, with material on mine worker safety regulations. They are responsible as the supervisor of K3 implementation at each mine site. One employee is also appointed in each work unit to voluntarily help supervise the performance of K3 (Safety Representative).
Tindakan lain adalah mengintensifkan pelaksanaan safety talk secara berkala, serta mewajibkan satuan kerja melakukan safety induction kepada pegawai setiap kali pekerjaan akan dimulai dan kepada tamu yang berkunjung ke unit kerja di lingkungan Antam. Selain itu sekali dalam setahun dilaksanakan ‘Bulan K3’ yang diisi berbagai kegiatan untuk semakin membudayakan keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam ‘Bulan K3’ ini dilakukan penyerahan penghargaan karyawan teladan K3, penyuluhan K3 serta penyerahan penghargaan kesehatan (medical reward) di unit bisnis. Kesungguhan mengelola K3 membuahkan hasil menggembirakan. Antam berhasil mempertahankan kecenderungan positif penurunan angka kasus kecelakaan kerja. Selama 2010 terjadi 12 kecelakaan kerja, sementara tahun 2009 ada 13 kecelakaan kerja. Catatan penting dari penurunan ini adalah tidak adanya kecelakaan kerja fatal yang terjadi selama tahun 2010. Turunnya kecelakaan kerja juga berimbas pada berkurangnya jumlah kehilangan hari kerja, dari 6.332 hari kerja hilang pada tahun 2009 menjadi hanya 92 hari selama tahun 2010. (LA7)
Other measure is intensifying the safety talk periodically, and requires work units to implement safety induction to employees every time they begin to work and to the guests who visit Antam’s work units. The ‘K3 Month’ is also held once a year with a variety of activities to further develop occupational safety and health. During ‘K3 Month’ Antam presents K3 exemplary employee awards, K3 counseling and medical reward at the business unit. The commitment to implement K3 has brought good results. Antam managed to maintain a positive trend decline in the number of occupational accidents cases. During 2010, 12 accidents occurred while in 2009 there were 13 accidents. The highlight of this decline is the absence of fatal occupational accidents that occurred during 2010. The fall in occupational accident also resulted in reduced number of lost work days, from 6,332 work days lost in 2009 to only 92 days during 2010. (LA7) Antam’s success in managing K3 led to the recognition and best award of 2010 Mining Safety from the Ministry of Energy and Mineral Resources. The award was given to two business units within Antam, namely Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit and Mining Business Unit (UBP) Nickel Southeast Sulawesi. (2.10)
Keberhasilan Antam mengelola K3 membuahkan pengakuan dan penghargaan Utama Keselamatan Pertambangan Tahun 2010 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargaan diberikan kepada dua unit bisnis di lingkungan Antam, yakni UBPP Logam Mulia dan UBP Nikel Sulawesi Tenggara. (2.10)
84 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
UBP Nikel Sulawesi Tenggara
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Performance of Occupational Safety and Health (LA7)
Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) (LA7) Unit Bisnis Business Unit
Pengembangan Masyarakat Community Development
Tahun Year 2008
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Kategori Category
Kategori Category
Kategori Category
R/Mi
B/Ma
B/Ma
F
R/Mi
B/Ma
1
3
F 1
R /Mi 5
1
0
3
1
F 0
2
0
1
3
0
0
0
2
0
7
2
0
1
1
1
5
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
11
5
3
10
2
1
9
3
0
UBP Nickel Southeast Sulawesi UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit UPT Bauksit Kijang UPT Bauxite Kijang Unit Geomin Geomin Unit Jumlah Total
Keterangan Notes : Ri M: Ringan Minor, B Ma: Berat Major, F: Fatal
Total Jam Kerja yang Hilang Karena Kecelakaan Kerja (LA7)
Tahun Year 2008
Total Work Hour and Work Day Loss Due to Occupational Accident (LA7)
Tahun Year 2009
Tahun Year 2010
Total Jam Kerja Total Work Hour
Kehilangan Hari Kerja Loss of Work Day
Total Jam Kerja Total Work Hour
Kehilangan Hari Kerja Loss of Work Day
Total Jam Kerja Total Work Hour
Kehilangan Hari Kerja Loss of Work Day
17,609,413 Jam Hour
19,003 Hari Days
16,634,019 Jam Hour
6,232 Hari Days
20,471,820 Jam Hour
92 Hari Days
Kesehatan Kerja
Occupational Health
Selain keselamatan kerja, aspek penting lain dalam pengelolaan K3 adalah kesehatan kerja. Secara umum penyelenggaraan kesehatan kerja dijalankan melalui berbagai program dan kegiatan yang meliputi upaya pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), mempertahankan kesehatan (promotif) dan mengembalikan kesehatan seperti semula (rehabilitatif). Total biaya yang dikeluarkan sebagai biaya pengobatan bagi pegawai Antam selama tahun 2010 mencapai Rp21,073 miliar, sementara biaya pencegahan Rp3,185 miliar, dengan rata-rata biaya kesehatan per pegawai adalah Rp10,786 juta.
Besides safety, another important aspect in the K3 management is occupational health. In general, the implementation of the occupational health is carried out through various programs and activities that include preventive, curative, maintaining health (promotion) and rehabilitative measures. Total costs incurred as medical expenses for Antam’s employees during 2010 reached Rp21.073 billion, while the cost of prevention Rp3.185 billion, with average health cost per employee was Rp10.786 million.
85 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Medical Cost of Antam Employee (IDR)
Biaya Kesehatan Pegawai Antam (Rp)
Rata-rata Biaya Kesehatan Per pegawai / Per tahun Average Health Cost Per Employee / Year
Biaya Pengobatan Rata-rata (Kuratif) Curative Cost
Rata-rata Average
Biaya Pencegahan (Preventif) Preventive Cost
2008
19,987,420,936
7,161,383
2,237,295,032
801,611
7,962,994
2009
21,157,780,418
8,739,273
2,702,933,746
1,116.453
9,855,727
2010
21,073,228,726
9,361,718
3,185,379,692
1,415,095
10,786,398
Tahun Year
Kegiatan pemeriksaan lingkungan kerja secara berkala dilakukan di semua unit bisnis-unit bisnis yang dilakukan sepanjang tahun 200, antara lain meliputi pemeriksaan tingkat kebisingan, tingkat getaran, debu, penerangan, dan pemantauan kualitas air. Selain itu juga dilaksanakan bio-monitoring pemeriksaan timbal dalam darah untuk operator welder, bio-monitoring sianida dalam darah, serta pemeriksaan kondisi ergonomi kantor. Upaya lain adalah memastikan kebersihan ruangan, laboratorium dan lingkungan kantor, penyediaan bak sampah, serta kebersihan parit. Secara rutin juga dilakukan pendampingan pada saat dilaksanakan patroli K3, guna memastikan seluruh aspek kesehatan kerja telah dijalankan dengan baik. Antam juga memberikan perhatian pada upaya pengelolaan kesehatan bagi keluarga pegawai dan komunitas di sekitar lokasi Perusahaan. Pelayanan kesehatan yang tersedia di sekitar lokasi kerja dalam bentuk klinik maupun balai pengobatan, juga memberikan layanan kesehatan bagi keluarga pegawai dan khalayak umum. Satuan kerja kesehatan di unit usaha secara berkesinambungan juga memberikan penyuluhan kesehatan dengan penekanan pada upaya prefentif dan promotif terhadap ancaman penyakit berbahaya serta menular. (LA8)
Rata-rata Average
Workplace inspection activities are conducted periodically at all business units-units that do business throughout 2010, including examining the level of noise, vibration levels, dust, lighting, and water quality monitoring. The Company also conducted bio-monitoring of blood lead check for welder operators, bio-monitoring of cyanide in blood, and examining the condition of office ergonomics. Another effort is to ensure cleanliness of the room, laboratory and office environment, provision of garbage bins, and sewer. Also routinely performed are assistance during K3 patrol, in order to ensure all aspects of occupational health have been conducted properly. Antam also pays attention to efforts in managing health care for employee’s families and communities around the locations of the Company. Health services available around the work site are in the form of clinics and medical center, as well as health care services for employee’s families and the general public. Health unit at business unit also provides continuous health education with an emphasis on preventive and promotive efforts against the threat of dangerous and infectious diseases. (LA8)
Safety talk di Pongkor. Safety talk at Pongkor.
86 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Penyuluhan Kesehatan Pegawai dan Keluarga (LA8) Unit Bisnis Business Unit UBP Nikel Sulawesi Tenggara UBP Nickel Southeast Sulawesi
UBPP Logam Mulia Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit Kantor Pusat Head Office
Unit Geomin
UBP Nikel Maluku Utara UBP Nickel North Maluku
UBP Emas Pongkor UBP Gold Pongkor
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Health Counseling for Employee and Family ( LA8) Tema Penyuluhan Kesehatan Health Counseling Theme
Jumlah Peserta Total Participants
Gaya Hidup Sehat Healthy Life Style Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Serviks Early Detection and Prevention of Cervix Cancer Penggunaan Isi Kotak P3K Usage of First Aid Kit Penyuluhan Kesehatan Haji Hajj Health Counseling Pentingnya Pengelolaan Glukosa Darah The Importance of Blood Glucose Management Waspada Penyakit Jantung Koroner Awareness of Coronary Heart Disease Pengaruh Bising Terhadap Kesehatan The Effect of Noise on Health Penyuluhan DBD, PHBS & HIV tingkat SD, SMP, SMA Counseling on Dengue Fever, PHBS & HIV for elementary school and junior and senior high schools Peningkatan Derajat Kesehatan Karyawan untuk Peningkatan Profit, Produktivitas dan Kesejahteraan The Improvement of Employee Health Degree to Increase Profit, Productivity and Welfare Penyakit Jantung dan Pengobatannya Heart Disease and Treatment Kanker Serviks Cervix Cancer Kesehatan Gigi bagi Istri Pegawai Dental Health Penyuluhan Gizi Kerja Nutrition Counseling Penyuluhan Penyakit Akibat Kerja dan Ergonomi Counseling on Diseases Due to Work and Ergonomics Penyuluhan Psikologi Pegawai/Keluarga Counseling on Psychology for Employees/Families Penyuluhan DBD dan Penyakit Lain Counseling on Dengue Fever and Other Diseases Tidak Terasa Lapar Ketika Puasa Not Feeling Hungry While Fasting Sahur dan Produktivitas Kerja Sahur and Productivity Pencegahan Malaria dan DBD Malaria and Dengue Fever Prevention Implementasi IADL di Kantin Buli IADL Implementation at Buli Canteeen Penyuluhan tentang hepatitis dan HIV/AIDS Counseling on Hepatitis and HIV/AIDS Penyuluhan tentang HIV/AIDS Counseling on HIV/AIDS Penyuluhan tentang Leukimia Counseling on Leukimia
850 149 12 62 143 96 110 277
82
68 44 65 70 70 95 25 72 72 76 76 65 83 67
87 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial SOCIAL RESPONSIBILITY POLICY
Anak-anak suku Bajo di Pomalaa. Bajo children at Pomalaa.
88 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Tahun 2010 telah dilakukan proses pemetaan pemangku kepentingan yang rinci untuk pertama kalinya demi perencanaan dan pelaksanaan CSR yang lebih baik. In 2010, a detailed stakeholder mapping process has been conducted for the first time for a better planning and implementation of CSR.
Perencanaan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR/Corporate Social Responsibility) oleh Antam, secara umum melibatkan partisipasi seluruh satuan kerja dan unit usaha. Namun demi efektifitas pelaksanaan, terutama terkait dengan pemangku kepentingan eksternal, hal tersebut menjadi fungsi, tugas dan kewenangan Direktur Umum & CSR. Selain itu Antam juga membentuk Komite CSR, Lingkungan & Pasca-Tambang (CSR-LPT) untuk membantu Direktur Umum & CSR. Sama seperti Direksi yang lain, penentuan dan penetapan Direktur Umum & CSR melalui dua tahapan proses. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri BUMN. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan memberikan pilihan akhir sekaligus menetapkan hasil pemilihan. (4.7)
Planning and implementation of corporate social responsibility (CSR) by Antam, generally involving the participation of all work units and business units. But for the effective implementation, especially related to external stakeholders, it became the functions, duties and authority of the General Affairs & CSR Director. Antam also established the CSR Committee, Environment and Post-Mining (CSR-LPT) Committee to assist the General Affairs & CSR Director. Similar to the other Directors, the selection and appointment of the General Affairs & CSR Director are conducted through a two stage process. First, the internal selection and fit and proper test by the State Minister of State-Owned Enterprises (SOE State Minister). Second, the selection is carried out in the General Meeting of Shareholders (GMS) which will give the final option as well as set the election results. (4.7)
89 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Komite CSR-LPT bersifat independen. Para anggotanya dipilih dengan mempertimbangkan aspek kompetensi dalam pengelolaan keberlanjutan, dan inheren di dalamnya adalah pencapaian target kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan. Penilaian kinerja Komie CSR-LPT dijalankan oleh Komisaris. Para pemegang saham memiliki kewenangan mengevaluasi kinerja Direktur Umum & CSR serta Direksi lainnya, dalam pelaksanaan komitmen tanggung jawab sosial Perusahaan. Penilaian kinerja dijalankan para pemegang saham dengan mengacu pada pemenuhan Indikator Kunci Kinerja (KPI/Key Performance Indicator). (4.10) Direktur Umum & CSR merumuskan strategi, kebijakan dan program Direktorat Umum & CSR, dengan mendapatkan masukan dari Komite CSR-LPT. Mereka juga bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan CSR, pasca-tambang (post-mining), dan pengamanan aset Perusahaan serta membina relasi dengan pemangku kepentingan. Seluruh tugas dan peran tersebut dilaksanakan sesuai Visi dan Misi CSR yang telah dipadukan dengan konsep tanggung jawab sosial berperspektif global, nasional dan lokal, sesuai rencana induk CSR Antam.
Visi CSR Antam (4.8) Antam’s CSR Vision (4.8)
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
CSR-LPT Committee is independent. Its members are selected by considering the aspects of competence in sustainability management, and inherent in it is the achievement of corporate social responsibility performance targets. Performance assessment of CSR-LPT Committee is conducted by the Commissioner. The shareholders have the authority to evaluate the performance of the General Affairs & CSR Director as well as other Directors, in the implementation of corporate social responsibility commitments. The performance evaluation carried out by shareholders with reference to Key Performance Indicators (KPI/ Key Performance Indicator) compliance. (4.10) The General Affairs & CSR Director formulates strategies, policies and programs of the General Affairs & CSR Directorate, by getting input from the CSR-LPT Committee. They are also tasked to plan, coordinate and control the activities of CSR, post-mining, and security of the Company’s assets and to build relationships with stakeholders. All the tasks and roles are implemented in accordance with CSR Vision and Mission that have been integrated with the global, national and local perspective of social responsibility concept, according to Antam’s CSR master plan.
Menjadi perusahaan dengan tanggung jawab sosial yang terkemuka dan terpercaya di industri pertambangan Indonesia. To become a leading and most-trusted company with social responsibility in Indonesia’s mining industry.
Misi CSR Antam (4.8) Antam’s CSR Mission (4.8)
• • •
Mewujudkan CSR excellent yang mengacu pada standar internasional. Mewujudkan CSR yang terbaik di antara perusahaan tambang nasional. Mewujudkan CSR yang terpercaya dengan kemanfaatan tinggi bagi pemangku kepentingan.
•
To implement excellent social responsibility in accordance with international standards. To implement the best social responsibility program among national mining companies. To implement highly credible social responsibility programs with high benefit for all stakeholders.
• •
90 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Antam juga mendukung ratifikasi berbagai perjanjian internasional baik yang berkaitan dengan pengelolaan aspek lingkungan seperti prinsip-prinsip mekanisme pembangunan bersih (CDM/Clean Development Mechanism), maupun pengelolaan aspek sosial dan ekonomi seperti prinsip-prinsip perdagangan bebas (GATT/General Agreement on Tariffs and Trade). Keberadaan Komite CSR-LPT juga memastikan rencana induk pelaksanaan CSR telah memenuhi seluruh regulasi yang berlaku, baik dalam tataran nasional maupun internasional. (4.9) Meskipun demikian, Antam tetap menjadikan tataran lokal sebagai pertimbangan dalam penyusunan maupun realisasi rencana induk pelaksanaan CSR. Pada tataran lokal, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan difokuskan membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mengatasi pengangguran.
Pemetaan Pemangku Kepentingan Proses pemetaan para pemangku kepentingan dimulai sejak tahun 2009, dan diawali pelatihan pengembangan kapasitas internal pegawai Antam yang difasilitasi konsultan independen. Mereka kini mampu melakukan teknik dasar pemetaan pemangku kepentingan, dengan menggunakan 6 atribut yakni kekuasaan (power), urgensi (urgency), keabsahan/legitimasi (legitimacy), kedekatan (proximity), dampak nyata (real impact) dan kerentanan (vulnerability). Tahun 2010 telah dilakukan proses pemetaan pemangku kepentingan yang rinci untuk pertama kalinya, yang diupayakan mengadopsi unsur-unsur dalam AA1000 Stakeholder Engagement Standard. (4.15) Dari analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa masing-masing unit bisnis memiliki pemangku kepentingan spesifik. Namun demikian secara umum ada delapan kelompok pemangku kepentingan utama yang memiliki pengaruh langsung terhadap keberlanjutan Antam. Mereka adalah pemegang saham; pegawai; mitra kerja (termasuk rekanan/pemasok); pemerintah (tingkat pusat dan daerah); masyarakat (termasuk LSM dan perguruan tinggi); aparat keamanan; konsumen dan media massa. (4.14)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam also supports the ratification of various international conventions whether in relation to the management of environmental aspects such as the principles of the clean development mechanism (CDM), as well as the management of social and economic aspects such as the principles of free trade (GATT/General Agreement on Tariffs and Trade). The presence of CSR-LPT Committee also ensures the implementation of CSR master plan meets all applicable regulations, both in national and international level. (4.9) However, Antam is still making local sphere as a consideration in the preparation and realization of the implementation of CSR master plan. At the local sphere, implementation of corporate social responsibility is focused to assist the government in alleviating poverty, improving environmental quality, and overcoming unemployment.
Stakeholder Mapping The process of stakeholder mapping began in 2009, and initiated with an internal capacity development training for Antam’s employees facilitated by independent consultant. They are now able to perform basic techniques of stakeholder mapping, using 6 attributes namely power, urgency, legitimacy, proximity, real impact and vulnerability. In 2010, a detailed stakeholder mapping process has been conducted for the first time, which sought to adopt elements of the AA1000 Stakeholder Engagement Standard. (4.15) From the analysis conducted, it can be concluded that each business unit has specific stakeholders. However, there are eight major stakeholder groups in general that have a direct impact on Antam’s sustainability. They are shareholders; employees; partners (including vendors/suppliers), government (central and regional levels); community (including NGOs and universities); security forces; consumers and mass media. (4.14) The Company is continually making approach and dialogue with each stakeholder. The goal is to have common understanding to identify the main priorities in the implementation of social responsibility, in order to create good relationship between Antam and its stakeholders (stakeholder engagement). (4.17)
Secara berkesinambungan Perusahaan melakukan pendekatan dan berdialog dengan masing-masing pemangku kepentingan. Tujuannya adalah menyamakan pemahaman untuk mengidentifikasi prioritas utama dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial, demi terciptanya tata hubungan yang baik antara Antam dan para pemangku kepentingan (stakeholder engagement). (4.17)
91 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Metode Pembinaan Kepentingan (4.16)
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Hubungan
Pemangku Kepentingan Stakeholder Pemegang Saham Shareholder
dengan
Profil Antam Our Profile
Pemangku
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Method of Stakeholder Engagement (4.16)
Bentuk Pendekatan Engagement Approaches Penyelenggaraan RUPS minimal satu kali dalam setahun. Antam menyampaikan laporan kinerja Perusahaan, termasuk di dalamnya kinerja tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). The implementation of GMS minimum once a year. Antam presents Company performance report, including corporate social responsibility (CSR) performance.
Pegawai Employee
Pertemuan berkala dalam forum bipartit antara Antam dengan pimpinan/pengurus serikat pekerja. Salah satu materi dalam pertemuan bipartit di tahun 2010 adalah pengesahan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V yang akan berlaku dalam kurun waktu 2010-2012. Periodical meeting in bipartite forum between Antam and leaders/officials of workers union. One of the materials in the bipartite meeting in 2010 was the ratification of the Collective Work Agreement (PKB) V which was to apply in the period 2010-2012.
Mitra Kerja / Pemasok Supplier
Pembuatan kesepakatan bersama dan kontrak kerja dilandasi panduan kerja dan etika perusahaan. Secara berkala dilakukan evaluasi yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama. Joint agreement and business contract are made based on corporate work guidelines and ethics. Periodical evaluation on the implementation of cooperation.
Pemerintah Government
Mematuhi seluruh regulasi serta berpartisipasi aktif dalam dalam kegiatan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) untuk merumuskan perencanaan pembangunan daerah yang disinergikan dengan rencana induk pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Antam. Compliance with all regulations and active participation in planning and development forum (musrenbang) to formulate regional development planning synergized with Antam’s social responsibility activities master plan.
Masyarakat Community
Program dan kegiatan pengembangan masyarakat (community development). Pertemuan dan dialog rutin dengan masyarakat setempat maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta perguruan tinggi yang memberikan pendampingan. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (Community Satisfaction Index) dengan hasil 77,8%, naik dibanding hasil survei 2009 sebesar 76,4%. Community development programs and activities. Regular meetings and dialogues with local communities as well as non-governmental organizations (NGOs) and universities who provide assistance. Community Satisfaction Index survey, with result of 77.8%, an increase from 2009 survey result of 76.4%.
Aparat Keamanan Security Forces
Koordinasi rutin dengan jajaran Kepolisian Negara RI (Polri) maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Routine coordination with the Indonesian National Police (Polri) and Armed Forces (TNI).
Konsumen Customers Consumer
Pertemuan (gathering) berkala dengan para konsumen. Survei Indeks Kepuasan Pelanggan (Customers Satisfaction Survey/CSS), dengan hasil tahun 2010 sebesar 95,90%, naik dibanding hasil survei tahun 2009 yakni 92%. Periodical gathering with consumers. Customers Satisfaction Survey (CSS), with result of 95.90% in 2010, increased from 2009 result of 92%.
Media Massa Mass Media
Penyampaian informasi/press release kepada media massa baik lokal, nasional maupun internasional terkait kinerja Perusahaan. Kunjungan media (press tour) bagi kalangan media massa, ke unit bisnis dalam upaya memperluas wawasan. Delivery of information/press release for local, national and international mass media regarding the Company’s performance. Press tour for mass media to the company’s business units for better understanding of the company’s operations
92 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam telah memulai langkah berarti dalam mengelola tata hubungan dengan para pemangku kepentingan, yakni penyelenggaraan rapat umum pemangku kepentingan (RUPK). Kegiatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 2009 oleh UBP Nikel Sulawesi Tenggara yang difasilitasi Universitas Haluoleo, Kendari. Namun kegiatan ini belum dapat dilanjutkan kembali pada kurun waktu periode pelaporan, karena Antam masih mengutamakan pemetaan pemangku kepentingan, sebagai tindak lanjut dari hasil RUPK. (4.16)
Antam has initiated significant steps in managing the relationship with the stakeholders, namely the implementation of the general meeting of stakeholders (RUPK). This event was first held in 2009 by UBP Nickel Southeast Sulawesi facilitated by Haluoleo University, Kendari. However, this activity can not be continued within the reporting period, because Antam is still prioritizing stakeholder mapping, as a follow up of results from RUPK. (4.16)
Masyarakat yang Utama
Antam gives priority to the local community or community surrounding its location of operations. Thus the operational management stage is always accompanied by the study of impact on the community, both at the time it starts as well as during the operations and closure. At the time to start operations at all mine sites, Antam prepares Analysis on Environmental Impact (Amdal) as well as to disseminate to the public by involving local leaders and local government officials. While during operations Antam implements various programs and activities of local community empowerment. Antam also has fulfilled the obligation to prepare Mine Closure Plan (RPT) document for all mine sites and provide assistance for local communities in order to be able to be economically independent by utilizing existing local potentials. (SO1)
Antam memberikan keutamaan terhadap masyarakat setempat atau komunitas di sekitar lokasi kegiatan operasional. Karenanya dalam tahapan pengelolaan operasional selalu disertai kajian pengaruhnya terhadap komunitas, baik ketika akan memulai maupun saat operasional dan penutupan tambang. Pada saat akan memulai operasi di seluruh lokasi tambang, Antam menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar melibatkan tokoh setempat serta jajaran pemerintahan daerah. Sedangkan pada saat operasi Antam melaksanakan berbagai program/kegiatan pemberdayaan masyarakat setempat. Antam juga telah memenuhi kewajiban menyusun dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) untuk semua lokasi tambang dan memberikan pendampingan agar masyarakat setempat mampu mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. (SO1) Selama tahun 2010 ada satu kegiatan operasi tambang baru, yakni tambang nikel di Tapunopaka, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Antam melakukan Amdal yang dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), dan telah diselesaikan pada bulan Juni 2006. Studi Amdal dilaksanakan untuk mengidentifikasi isu-isu pokok/penting sebelum pembukaan kegiatan penambangan, sebagai dasar penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) serta Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Adapun data terutama untuk komponen sosial, ekonomi dan budaya, dikumpulkan dengan melibatkan masyarakat di tapak proyek yang akan terkena pengaruh langsung dari kegiatan operasi penambangan. (SO1)
Putting Community First
During the year 2010 there was a new mining operations, namely nickel mine in Tapunopaka, Molawe District, North Konawe, Southeast Sulawesi Province. In accordance with applicable laws, Antam conducted Amdal carried out by the Center for Environmental Research of Kendari Muhammadiyah University (UMK), and was completed in June 2006. The Amdal study was carried out to identify key/ crucial issues before commencing mining activities, as the basis for the preparation of the Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL). The data mainly for the social, economy and culture components, collected by involving communities at project site who will be exposed to the direct impact of mining operations. (SO1)
93 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pada tahun 2010 dilakukan penutupan tambang pasir besi di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Proses didahului dengan penyusunan Rencana Penutupan Tambang, yang dikerjakan Antam bersama konsultan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Puslitbang tekMIRA). Sesuai dokumen RPT, program penutupan tambang yang dilaksanakan meliputi penonaktifan tambang, pengelolaan lingkungan/reklamasi, pengelolaan tenaga kerja, audit lingkungan dan pelaporan. Sedang tahapan pelaksanaan penutupan tambang dilakukan melalui sosialisasi, pemberitahuan kepada pihak berwenang dan instansi terkait, pemantauan lingkungan, penonaktifan tambang, pengelolaan lingkungan/reklamasi/pemantauan, audit lingkungan fisik dan nonfisik, pengembangan masyarakat, serta laporan penutupan tambang. Terkait pengembangan masyarakat, salah satu sasaran kegiatan adalah transformasi usaha dari yang bermuara tambang ke arah sektor non-tambang. (SO1) Keutamaan dalam masyarakat juga diwujudkan melalui partisipasi aktif Antam dalam penyelenggaraan musrenbang. Di dalam musrenbang dibahas berbagai program pembangunan yang nantinya dibiayai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) di tingkat pusat maupun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) di tingkat daerah. Partisipasi aktif Antam ditunjukkan dengan menjadi mitra pemerintah menyangkut program pembangunan yang sangat dibutuhkan masyarakat dan sudah menjadi kebijakan publik, namun terkendala dalam pelaksanaan di lapangan. Tentu saja hal tersebut diselaraskan dengan desain induk program CSR yang sudah disusun Perusahaan. (EN16) (SO5) Antam tetap berkomitmen terus melaksanakan keterlibatan di dalam masyarakat, pada tahapan pasca-tambang. Di antaranya kegiatan pasca-tambang di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara yang dulunya adalah lokasi penambangan nikel. Kegiatan pasca-tambang lain berlangsung di Cikotok, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten yang pernah berjaya sebagai lokasi penambangan emas, serta di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang dikenal sebagai penghasil bauksit. (MM1) Meski demikian, terkait dengan pelaksanaan kegiatan pascatambang di Pulau Gebe, sempat terjadi kesalahpahaman dengan warga setempat yang diikuti aksi unjuk rasa anarkis dan pendudukan kantor Perusahaan. Unjuk rasa dan pendudukan kantor berlangsung dari 22 hingga 28 Februari 2010 di Kantor Pasca-tambang Gebe. Aksi unjuk rasa kemudian dibubarkan aparat kepolisian karena dinilai telah menjurus tindak anarkis. Dalam upaya pembubaran sempat
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
In 2010 a closure was conducted at iron sand mine in Cilacap regency, Central Java Province. The process was preceded by preparation of the Mine Closure Plan (RPT), which was carried out by Antam and its consultant Research and Development Center for Mineral and Coal Technology (tekMIRA R&D Center). According RPT documents, mine closure program included the mine decommissioning, environmental management/reclamation, manpower management, environmental auditing and reporting. While the mine closure phases were done through socialization, notification to the authorities and related agencies, environmental monitoring, mine decommissioning, environmental/ reclamation/monitoring management, audit on physical and non-physical environmental, community development, and mine closure report. Regarding community development, one of the goals is the transformation of business from mining to non-mining sector. (SO1) The priority in community was also manifested through Antam’s active participation in organizing musrenbang. In the musrenbang, various development programs are discussed that will be financed by state revenue and expenditure budget (APBN) at the central level and local budget revenue and expenditure (APBD) at the local level. Antam’s active participation was shown by becoming the government’s partner in development program essentially needed by the community and has become public policy, but was constrained in the field. The participation aligned with the master plan of CSR programs formulated by the Company. (EN16) (SO5) Antam is committed to continue implementing community engagement, in post mining stages. One of the areas was the post mining activities on Gebe Island, Central Halmahera Regency, North Maluku Province that was once the location of nickel mining. Other post mining activities were in Cikotok, Lebak Regency, Banten Province who had a successful gold mine, and Kijang, Bintan Island, Riau Islands Province, known as a producer of bauxite. (MM1) However, related to the implementation of post-mining activities on Gebe Island, there had been a misunderstanding with the local residents who staged violent rallies and occupied the Company’s office. The protests and occupation of office lasted from February 22 to 28, 2010 at the Gebe Post-mining Office. The rally was dispersed by the police because it led to act of anarchy. During the attempt to disperse the rally there had been a victim of violence claim, which drove Antam to give an explanation of the actual situations and incidents to the National Commission on Human Rights (Komnas HAM) in Jakarta. Although there has yet been specific mechanisms
94 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
terjadi klaim adanya korban tindak kekerasan, sehingga Antam kemudian memberikan penjelasan mengenai situasi dan kejadian yang sebenarnya kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta. Walaupun belum mempunyai mekanisme khusus terkait dengan kasus HAM, namun Antam berinisiatif melakukan pertemuan dengan jajaran pemerintahan daerah di Kabupaten Halmahera Tengah dan Provinsi Maluku Utara, dilanjutkan pertemuan bersama tokoh masyarakat setempat dan perwakilan mahasiswa. Hasil pertemuan menyepakati pemberian bantuan di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat seperti pemberian beasiswa khusus mahasiswa dari Pulau Gebe, pembangunan perpustakaan, pengadaan komputer beserta modem, serta bantuan biaya asrama mahasiswa. Seluruh kesepakatan kemudian ditaati bersama, sehingga konflik yang sempat tercipta kini telah diselesaikan. (MM6) (MM7) (HR11) Keutamaan dalam masyarakat juga menjadi pertimbangan saat memulai operasi tambang nikel baru di wilayah Tapunopaka di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada akhir Agustus 2010. Pengoperasian tambang baru tersebut dipastikan tidak ada yang menempati lahan/tanah ulayat/adat maupun lahan/tanah yang dipunyai penduduk asli. Pengoperasian tambang baru juga tidak bersinggungan dengan kegiatan penambangan skala kecil berizin yang dikelola masyarakat setempat. Pemanfaatan luasan lahan baru untuk operasi pertambangan maupun kegiatan pendukungnya juga tidak disertai pemindahan penduduk asli ataupun pemukiman mereka ke tempat lain. (MM5) (MM8) (MM9) Dalam rencana pengembangan ke depan, bijih nikel Tapunopaka menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa, Sulawesi Tenggara dan pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo di Konawe Utara sebagai antisipasi pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral pada 2014.
investasi Tanggung Jawab Sosial
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
regarding human rights cases, Antam initiated meetings with local Central Halmahera Regency and North Maluku province governments, followed by a meeting with local community leaders and student representatives. The meeting agreed on the provision of assistance in education and community empowerment such as scholarships for students from Gebe Island, library construction, procurement of computer and modem, as well as financial assistance for student dorm costs. All agreements were then adhered by all concerned parties, so that the conflicts has been resolved. (MM6) (MM7) (HR11) The priority in community was also a consideration when starting a new nickel mining operations in Tapunopaka area in North Konawe Regency, Southeast Sulawesi in late August 2010. The new mine was confirmed not to occupy site/ communal/customary land belonging to the indigenous people. Operation of the new mine is also not to cause friction with licensed small mines running by local communities. Utilization of new land area for mining operations and support activities did not cause relocation of indigenous people or other housing elsewhere. (MM5) (MM8) (MM9) In a future development plan, Tapunopaka nickel ore will become feed for ferronickel plant in Pomalaa, Southeast Sulawesi, and supply for Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) project in North Konawe in anticipation of the ban on mineral ore exports in 2014.
Investment of Social Responsibility Implementation of Antam’s social responsibility programs and activities in 2010 has absorbed Rp283.65 billion of funds. This was an increase compared to the total funds in 2009 as much as Rp161.31 billion. In detail, the amount of funds to finance social responsibility programs during the year 2010, consists of: (SO1) • Programs/activities of community development Rp163 billion. • Programs/activities of the Partnership Program Rp32.33 billion. • Programs/activities of Community Development Rp19 billion. • Environmental costs Rp69.32 billion.
Penyelenggaraan program dan kegiatan tanggung jawab sosial Antam pada tahun 2010 menyerap dana sebesar Rp283,65 miliar. Jumlah ini naik dibanding total dana pada tahun 2009 sebanyak Rp161,31 miliar. Secara rinci, besaran dana untuk membiayai tanggung jawab sosial selama tahun 2010, terdiri dari: (SO1) • • • •
Program/kegiatan pengembangan masyarakat Rp163 miliar. Program/kegiatan Program Kemitraan Rp32,33 miliar. Program/kegiatan Bina Lingkungan Rp19 miliar. Biaya lingkungan Rp69,32 miliar.
95 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Mengembalikan Potensi Gebe Restoring Gebe Potentials
K
egiatan penambangan nikel di Pulau Gebe dimulai tahun 1979 dengan pasar utama adalah ekspor ke negeri matahari terbit, Jepang. Kehadiran kegiatan operasi tambang pada satu sisi mampu menggerakkan perekonomian setempat, namun pada sisi lain membuat persoalan baru karena warga setempat cenderung meninggalkan mata pencaharian tradisional sebagai petani dan nelayan. Mereka memilih mengandalkan penghasilan dari kegiatan operasi tambang. Kian menipisnya cadangan nikel di Pulau Gebe, serta beralih fungsinya sebagian kawasan Pulau Gebe menjadi hutan lindung, memaksa Antam menghentikan kegiatan operasi tambang dan menutup tambang pada tahun 2004. Tentu saja putusan ini disertai berbagai kegiatan pasca-tambang, yang bermuara pada upaya memandirikan kemampuan ekonomi warga dengan mengembalikan potensi lokal yang ada di Pulau Gebe. Hanya saja hal tersebut menghadapi kendala, yakni karakteristik dan kondisi sosial-geografis Pulau Gebe, yang berujung pada rasa tidak puas sejumlah warga di beberapa desa, dan berakhir dengan aksi unjuk rasa pada bulan Februari 2010 yang dimotori elemen mahasiswa setempat. Namun dengan dialog intensif, akhirnya diperoleh kesepahaman bahwa Antam tidak akan pernah membiarkan begitu saja Pulau Gebe dan warganya menjadi terlantar pasca penutupan tambang. Sebagai tindak lanjut, Antam melaksanakan berbagai kegiatan yang intinya ditujukan untuk mempercepat pemulihan kondisi lingkungan di bekas lokasi tambang dan memberdayakan perekonomian warga. Salah satu kegiatan adalah kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Khairun di Ternate untuk memberikan pendampingan pada warga sehingga benar-benar mampu menciptakan dan menjalankan peluang kerja maupun usaha baru demi kehidupan yang lebih berkualitas.
Worsening depletion of nickel on Gebe Island, as well as the conversion of function in some parts of Gebe Island as protected forests, have forced Antam to halt operating the mine and closed it in 2004. This decision was followed by a variety of postmining activities, which led to the efforts to create the residents’ independent economic capacity by restoring local potentials on Gebe Island. However, the efforts faced several obstacles, namely the characteristics and socio-geographical conditions of Gebe Island, which led to dissatisfaction of some residents in several villages, and ended with a rally in February 2010 which mobilized by elements of the local students. But with intensive dialogue, an understanding had been reached that Antam will never abandon Gebe Island and its people after mine closure. As a follow-up, Antam has carried out various activities which essentially aimed to accelerate the recovery of environmental conditions in the former mine site and empower people’s economy. One of the activities is cooperation with the Bogor Institute of Agriculture (IPB) and the Khairun University in Ternate to provide assistance to the residents to enable them to create and run a new business and employment opportunities for a better quality of life. The activities that have been carried out are as follows:
•
• •
• •
• •
(SO1) (MM1)
ickel mining activities on Gebe Island began in 1979 with the main market is exports to Japan. The presence of mining operations on the one hand is able to move the local economy, but on the other hand create new problems for local residents who tend to leave the traditional livelihood as farmers and fishermen. They chose to rely on mining operations for their source of income.
•
•
(SO1) (MM1)
N
Adapun bentuk-bentuk kegiatan yang sudah dijalankan adalah: Pelaksanaan di bidang perikanan dalam bentuk pelatihan perikanan bagan apung, gyop dan rumput laut. Pelaksanaan di bidang peternakan adalah pelatihan budidaya sapi dan kambing. Pelaksanaan di bidang pertanian meliputi budidaya tanaman hortikultura dan tanaman pangan. Untuk pengolahan hasil produk adalah dengan persiapan izin perusahaan industri rumah tangga (PIRT) dan pendampingan pengolahan hasil produk. Persiapan pendirian koperasi. Pelaksanaan kecakapan hidup (kegiatan perbengkelan) meliputi pelatihan/magang.
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
•
• •
The implementation of the fisheries sector in the form of floating fish culture training, gyop and seaweed. Implementation of training for cow and goat farming. Implementation of agriculture sector including horticulture and food crops cultivation. For product processing by processing permit of domestic industries preparation (PIRT) and facilitation of product processing. Preparation for the establishment of cooperatives. Implementation of life skills (workshop activities) including training/apprenticeship.
96 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Menjadikan Cikotok Kembali Elok (SO1) (MM1) Restoring the Attraction of Cikotok (SO1) (MM1)
M
enyebut nama Cikotok, tak dapat dilepaskan dari kegiatan penambangan emas. Maklumlah, penambangan emas di wilayah yang secara administratif masuk dalam Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini telah ada sejak tahun 1939. Namun setelah kegiatan penambangan bertahun-tahun, akhirnya tahun 2007 tambang yang ada ditutup. Keberadaan tambang Cikotok dan kehadiran Antam bertahun-tahun, secara langsung maupun tidak langsung menjadikan masyarakat secara ekonomi bergantung pada kegiatan penambangan.
Antam menyadari, penutupan tambang akan menurunkan tingkat ekonomi warga dan memberikan ketidakpastian usaha maupun ketidakpastian ekonomi di Cikotok. Untuk itulah dilakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, guna melaksanakan pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Secara bersamaan juga dilakukan upaya perbaikan kondisi lingkungan, sehingga nantinya diharapkan akan menjadikan Cikotok kembali elok. Dalam kurun waktu Juni–Desember 2010 dilakukan serangkaian program untuk memberdayakan masyarakat setempat. Ada tiga sektor utama yang menjadi sasaran program dan kegiatan untuk membangun masyarakat pasca-tambang yang lebih berkelanjutan. Pertama, sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan yang terintegrasi (integrated farming). Kedua, sektor industri kecil dan rumah tangga dan jasa. Ketiga, sektor kelembagaan ekonomi dan koperasi. Program dan kegiatan pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang terintegrasi telah mampu membuat warga Cikotok mengubah lahan tidur menjadi lahan produktif. Lahan yang semula dibiarkan kosong ditanami berbagai komoditas di antaranya labu siam, cabe, tomat, serta dijadikan kolam pemeliharaan ikan maupun lokasi pembuatan kandang domba dan sapi. Selain itu juga telah diidentifikasi salah satu potensi lokal yang patut dikembangkan lebih lanjut sebagai ikon Cikotok, yakni keberadaan durian lokal. Pada sektor industri kecil dan rumah tangga dan jasa, serangkaian program maupun kegiatan yang dilaksanakan mampu menciptakan peluang baru bagi warga Cikotok, untuk menghasilkan berbagai produk olahan berbasis bahan baku lokal. Strategi penguasaan pasar juga telah diperkenalkan melalui pelatihan diversifikasi produk unggulan berbasis singkong dan pisang, serta teknik pengemasan yang sesuai. Sementara pelaksanaan program serta kegiatan kelembagaan ekonomi dan koperasi, dimulai dengan pelatihan perkoperasian serta studi banding ke koperasi-koperasi yang berhasil. Langkah ini mampu menginspirasi warga Cikotok, terutama para pelaku industri rumah tangga setempat untuk membuat komitmen kelembagaan dalam bentuk koperasi. Puncak dari keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan program yang menjadi penanda kebangkitan ekonomi warga di Cikotok, adalah gelaran “Cikotok Expo” pada 30-31 Desember 2010. Kegiatan ini berhasil menarik minat masyarakat di lokasi bekas tambang, untuk berusaha pada bidang-bidang pertanian, produksi usaha kecil dan menengah (UKM), perdagangan dan lain-lain yang selama ini dinilai sebagai bidang yang kurang potensial.
T
he name of Cikotok can not be separated from gold mining activities. The gold mining in the area which is administratively within Cibeber and Bayah Districts, Lebak Regency, Banten Province has existed since 1939. However, after years of mining activities, the mine was shut down in 2007. The years of existence of Cikotok mine and Antam’s presence, had directly and indirectly made the residents rely on mining activities. Antam realizes that mine closure would lower the residents’ economy and created economic uncertainty in Cikotok. Therefore Antam cooperates with Gajah Mada University (UGM) Yogyakarta, to develop economy with local resources basis. Simultaneously Antam also rehabilitated the condition of environment, which is expected to restore the attraction of Cikotok. During June-December 2010, a series of programs were held to empower local community. There are three main sectors that become the programs’ objectives and activities for more sustainable development of post-mining communities. First, integrated agriculture, plantation, farming and fisheries sector (integrated farming). Second, small and home industries and service sector. Third, economic institution and cooperative sector. Programs and activities in integrated agriculture, plantation, farming and fisheries have managed to make Cikotok residents to convert idle land into productive land. The land which previously was abandoned now has been planted with chayote squash, pepper, tomato, as well as fish ponds and pens for goats and cattle. It has also been identified that one of local potentials worth to be developed as Cikotok icon is local durian. In the small and home industries sector and services, a series of programs and activities that have been conducted managed to create new opportunities for Cikotok residents, to create a variety of processed products based on local produce. Market control strategy has also been introduced through training based on superior product diversification with cassava and bananas, as well as appropriate packaging techniques. Meanwhile the implementation of programs and activities of economic institution and cooperatives, started with cooperative training and comparative study visits to successful cooperatives. This step was able to inspire Cikotok residents, especially home industries to make institutional commitments in the form of cooperative. The pinnacle of the successful implementation of activities and programs that marked the economic revival of Cikotok residents, was the “Cikotok Expo” held on December 30 to 31, 2010. These activities succeeded in attracting the interest of the community at the post-mining site, to venture in the sectors of agriculture, small and medium enterprises (SMEs) production, trade and others which had been considered as less potential sectors.
97 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Pengembangan Masyarakat COMMUNITY DEVELOPMENT
Pengrajin tenun Tolaki, mitra binaan Antam di Pomalaa. Traditional Tolaki craftman, Antam’s foster partner at Pomalaa.
98 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Antam berkomitmen untuk mengembangkan masyarakat hingga pasca kegiatan penambangan. Antam is committed to develop the community until post-mining activities.
Mengembangkan Masyarakat untuk Menciptakan Keberlanjutan Kesungguhan Antam dalam upaya pengembangan masyarakat tidak hanya dilakukan terhadap mereka yang bertempat tinggal di sekitar unit bisnis yang masih beroperasi, namun juga bagi mereka di sekitar lokasi pertambangan yang tidak lagi beroperasi. Selama tahun 2010, tercatat telah ada pembentukan Unit Pasca Tambang (UPT) Bauksit di Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau dan penutupan tambang pasir besi di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
Developing Community to Create Sustainability Antam’s commitment in community development efforts are not only meant for those who reside in the vicinity of its business units that still operate, but also for those surrounding mining sites that are no longer operating. During the year 2010, there were already formation of Bauxite Post Mining Unit (UPT) in Kijang, Bintan Regency, Riau Islands Province and iron sand mine closure in Cilacap regency, Central Java Province.
99 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Secara umum fokus utama dalam kegiatan pengembangan masyarakat, meliputi Bina Lingkungan (BL) dan Pengembangan Masyarakat (Community Development/Comdev). Total besaran anggaran yang dialokasikan selama tahun 2010 mencapai Rp182,55 miliar, terdiri dari dana BL Rp19,55 miliar dan dana comdev Rp163 miliar. Jumlah biaya yang dikeluarkan meningkat dibandingkan tahun 2009 yang berjumlah Rp83,76 miliar.
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
In general, the main focus in community development activities, include Community Stewardship (BL) and Community Development (Comdev). The total amount of budget allocated for the year 2010 reached Rp182.55 billion, consisted of BL funds Rp19.55 billion and Rp163 billion of Comdev funds. Total costs spent increased compared to the year 2009, which was at Rp83.76 billion.
Investasi Pengembangan Masyarakat & Bina Lingkungan Dalam Rp miliar
163
152.59
Community Development & Community Stewardship Investment In billion IDR
66.45 29.17
19.54
17.31
08
Seluruh kegiatan yang dijalankan selama tahun 2010 terutama ditujukan pada enam bidang utama, yakni pendidikan, kesehatan, pembangunan sarana/prasarana umum serta tempat ibadah, bantuan bencana alam, upaya pelestarian alam dan kebudayaan. Selain itu juga ada kegiatan yang bersifat dukungan program BUMN Peduli. Investasi Bina Lingkungan per Sektor
Bina Lingkungan Community Stewardship
09
Pengembangan Masyarakat Community Development
10
All activities undertaken during the year 2010 were mainly targeted at six main areas, namely education, health, construction of infrastructure/public facilities as well as places of worship, natural disaster assistance, conservation of nature and culture. Besides, there are activities that support SOEs Care program.
13,849
Dalam juta Rupiah
Stewardship Community Investment by Sector In million IDR
7,528
7,205
5,802
4,557
4,371 2,650
2,548
3,706
2,881 2,458
1,555 510
531
726
08
09
Pendidikan Education
Kesehatan Health
Prasarana Umum Public Facilites
Bantuan Bencana Alam Natural Disarter Aid
Pelestarian Alam Nature Preservation
BUMN Peduli BUMN
Walaupun bertujuan baik, namun ada kalanya upaya Antam dalam mengembangkan masyarakat dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan. Bahkan dalam salah satu kasus, Antam dihadapkan pada proses hukum yang hingga akhir periode pelaporan masih berlangsung di tingkat penyelidikan kepolisian. (SO8)
287
780
650
911
1,463 1,685
10 Keagamaan dan Prasarana Ibadah Religious Activites
Despite its good intention, there were times when Antam’s efforts in developing community were faced with an unfortunate situation. Even in one case, Antam faced legal process which until the end of the reporting period is still under police investigation. (SO8)
100 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Kasus yang dimaksud adalah laporan PT Ronggolawe Perkasa kepada pihak kepolisian. Kasus bermula ketika pertengahan 2009 Antam menyetujui permintaan Pemerintah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menghibahkan scrap feronikel. Hibah diwujudkan dalam nota kesepahaman dan ditindaklanjuti dengan bersama-sama melakukan taksiran awal jumlah scrap feronikel, yang hasilnya adalah sebesar 13.914 ton, disertai kesepakatan akan dilakukan penimbangan kembali untuk menentukan berat sesungguhnya. Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Kolaka menjual scrap tersebut ke PT Ronggolawe Perkasa, yang kemudian menimbang ulang material dan menyatakan berat scrap hanyalah 5.807 ton. PT Ronggolawe Perkasa kemudian mengajukan klaim kepada Antam, menuntut kekurangan scrap. Antam menolak klaim tersebut dengan alasan dalam nota kesepahaman sudah jelas tertera kesepakatan, bahwa berat taksiran awal belum dapat ditetapkan sebagai tonase akhir dan masih harus dikonfirmasi melalui penimbangan ulang. Selain itu, bukan menjadi kewajiban Antam untuk memenuhi kekurangan berat tersebut. Dengan fakta-fakta ini, Antam menegaskan kepada pihak kepolisian bahwa tidak pernah melakukan upaya penggelapan atau penipuan apapun terkait dengan hibah scrap tersebut, seperti yang dilaporkan PT Ronggolawe Perkasa. (SO8) Kasus lain, Antam bersengketa dengan Bupati Konawe Utara (Konut) dan Bupati Halmahera Selatan (Halsel). Sengketa dengan Bupati Konut terkait dengan keputusan Bupati Konut merevisi Kuasa Pertambangan (KP) Antam di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, sementara sengketa dengan Bupati Halsel terkait dengan pembatalan KP Antam di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara. Kedua kasus tersebut telah diputus oleh Mahkamah Agung (MA) pada akhir Desember 2009 yang menjadikan Antam sebagai pihak yang dikalahkan. Amar putusan juga diikuti keluarnya penetapan eksekusi dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kendari dan Ambon, pada awal tahun 2010. Untuk eksekusi di Ambon, Bupati Halsel telah melakukan pengrusakan terhadap aset Antam di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, dan Antam telah melaporkan Bupati Halsel ke Polda Maluku Utara atas tindakan pengrusakan tersebut. Antam sendiri menindaklanjuti kedua putusan MA ini dengan mengajukan upaya hukum luar biasa peninjauan kembali (PK) kepada MA. (SO8)
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
A case in point is the report filed by PT Ronggolawe Perkasa to the police. The case began in the middle of 2009 when Antam approved the request of the Kolaka Regency Government, Southeast Sulawesi Province to donate ferronickel scraps. The grant embodied in a Memorandum of Understanding and was followed up with jointly conducted initial estimate on the volume of ferronickel scraps, the results of which amounted to 13,914 tons, with the agreement that it will be weighed again to determine the actual weight. The Kolaka Government then sold the scraps to PT Ronggolawe Perkasa, which then re-weighting the scraps and declared their weight was 5,807 tons. PT Ronggolawe Perkasa then filed a claim with Antam, demanding the difference of scrap weight be compensated. Antam has rejected the claim on the grounds that in the memorandum of understanding has been clearly stated that the initial weight estimate has yet to de determined as final tonnage and it still required confirmation by re-weighting. In addition, Antam has no obligation to compensate the weight difference. With these facts, Antam confirmed to police that it never committed any attempts of fraud or deceit related to scrap grant, as reported by PT Ronggolawe Perkasa. (SO8) Other cases were Antam’s dispute with the North Konawe (Konut) and South Halmahera (Halsel) Regents. Dispute with the Konut Regent associated with the Regent’s decision to revise Antam’s Mining Concession (KP) in North Konawe, Southeast Sulawesi Province, while the dispute with the Halsel Regents associated with the cancellation of KP in South Halmahera, North Maluku Province. Both cases have been decided by the Supreme Court (MA) in late December 2009 that resulted in Antam’s defeat. The verdict also followed by the release of the determination of execution from the State Administrative Court (PTUN) Kendari and Ambon, in early 2010. For execution in Ambon, Halsel Regent has caused damage to Antam’s assets on Obi Island, South Halmahera, North Maluku Province, and Antam has reported Halsel Regent to North Maluku Police for vandalism. Antam followed up the two Supreme Court’s verdicts by filing judicial review to the Supreme Court. (SO8) In brief, Antam has mapped negative impact from the Company’s activities for the community and its mitigation strategy.
Secara ringkas, Antam telah memetakan dampak negatif dari aktivitas Perusahaan terhadap masyarakat, serta strategi penanggulangannya.
101 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi Penanggulangannya di UBP Emas Pongkor (SO9) (SO10) Potensi Dampak Negatif Potential Negative Impact Persaingan kesempatan kerja dengan pendatang. Employement competition with non-locals
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation Strategy at UBP Gold Pongkor (SO9) (SO10)
Strategi Penanggulangan Mitigation Strategy
Hasil Didapat Outcome
Kebijakan rekruitmen dengan memberikan kesempatan kepada penduduk asli Pongkor dan sekitarnya, untuk menjadi pegawai Antam.
Jumlah pegawai tetap asli Pongkor dan sekitarnya mencapai 19,36% dari seluruh pegawai tetap Antam di UBP Emas Pongkor.
Memberikan pekerjaan pendukung kepada pemasok lokal, yang mempekerjakan tenaga kerja lokal.
Beberapa pegawai tetap asli Pongkor menduduki jabatan setingkat manajer.
Recruitment policy by giving opportunities to native residents of Pongkor and its surrounding areas, to become Antam’s employees. Providing support jobs to local suppliers, which employ local workers.
Saat ini ada 33 perusahaan pemasok lokal yang berkegiatan. The number of local permanent employees from Pongkor and its surrounding areas reached 19.36% of total Antam’s permanent employees at UBP Gold Pongkor Several local permanent employees from Pongkor and its surrounding areas hold managerial positions. At present 33 local companies become active suppliers.
Beralihnya mata pencaharian penduduk dari pertanian menjadi gurandil atau pelaku penambangan emas tanpa izin (PETI). Change of residents’ livelihood from agriculture to gurandil or unlicensed gold miner (PETI)
Sosialisasi kegiatan gurandil atau PETI adalah kegiatan ilegal yang melanggar hukum.
Jumlah pelaku PETI yang terus berkurang.
Memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah setempat, sehingga bisa merekrut tenaga kerja lokal.
Jumlah mitra binaan sampai dengan 2010 adalah 835 mitra binaan yang mampu menyerap tenaga kerja lokal sekitar 1.600 hingga 2.000 orang.
Inisiasi model kampung konservasi (MKK), dengan memberikan kesempatan kepada penduduk untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan berbasis potensi lokal. The dissemination on gurandil activities or PETI as illegal activities that violate the laws. Empowering local small and medium businesses, so they can recruit local manpower. Initiation of conservation village model (MKK), by giving opportunities to the residents to implement local potential-based empowerment activities.
Beberapa gurandil telah menjadi penggiat MKK dan menjadi motor pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Pembentukan kelompok tani pemelihara ternak kambing dan pemelihara tambak ikan di lima desa di sekitar Pongkor. The number of PETI perpetrators keeps decreasing. The number of foster partners as of 2010 was 835 partners which were capable of absorbing local manpower around 1,600 to 2,000 people. Several gurandil have become MKK activists and become the motor of community empowerment activities. The formation of farmer groups in goat farming and fish pond in five villages around Pongkor.
102 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi Penanggulangannya di UBP Nikel Sulawesi Tenggara (SO9) (SO10) Potensi Dampak Negatif Potential Negative Impact
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation Strategy at UBP Nickel Southeast Sulawesi (SO9) (SO10)
Strategi Penanggulangan Mitigation Strategy
Persaingan kesempatan kerja dengan pendatang.
Memprioritaskan penduduk lokal pada setiap penambahan tenaga kerja.
Employement competition with non-locals.
Melibatkan pemasok lokal yang mempekerjakan tenaga kerja lokal, pada pekerjaan pendukung. Prioritizing local residents at every addition to its manpower. Involving local suppliers which employ local manpower, in supporting jobs within business units environment.
Hasil Didapat Outcome Jumlah pegawai tetap yang merupakan penduduk lokal mencapai 39,06% dari seluruh pegawai tetap Antam di UBP Nikel Sulawesi Tenggara. Saat ini ada 182 perusahaan pemasok lokal yang berkegiatan. The number of local permanent employees reached 39.06% of Antam’s total permanent employees at UBP Nickel Southeast Sulawesi. At present 182 local companies become active suppliers.
Perbedaan tingkat kesejahteraan antara penduduk lokal pekerja Antam dan mereka yang bukan pekerja Antam. The level of welfare gap between Antam’s local employees and those who are not Antam’s workers. Menurunnya kualitas kesehatan masyarakat karena pengoperasian PLTD. Decreasing quality of community’s health due to operation of PLTD.
Pemberdayaan kegiatan usaha masyarakat yang berpotensi membuka lapangan pekerjaan, melalui pemberian pinjaman bergulir dalam Program Kemitraan pada pelaku usaha kecil dan menengah. The empowerment of community business which are potential to create jobs, through revolving loans in Partnership Program for small and medium businesses. Memberikan kesempatan kepada penduduk lokal untuk mendapatkan layanan kesehatan pada fasilitas kesehatan yang dimiliki Antam dengan biaya serendah-rendahnya. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih, dan penyakit berbahaya pada setiap bulan September. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala setiap enam bulan sekali.
Jumlah mitra binaan sampai dengan 2010 adalah 1.727 mitra binaan yang mampu menyerap tenaga kerja lokal sekitar 3.000 hingga 3.500 orang. The number of foster partners as of 2010 reached 1,727 partners which managed to absorb local manpower around 3,000 to 3,500 people. Masyarakat memiliki akses langsung untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan setiap kali membutuhkan. Tidak ada kasus penyakit menular yang dilaporkan terjadi pada tahun 2010. The residents have direct access to use health facilities every time they need. There was no case of infectious disease reported in 2010.
Giving the opportunities to local residents to receive medical services at Antam’s health facilities for minimum cost. Providing health counseling to residents on clean water usage, and dangerous diseases every September. Conducting regular medical checks every six months.
103 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Persaingan kesempatan kerja. Job opportunities competition.
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Analysis of Potential Impact on Community and Mitigation Strategy at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit (SO9) (SO10)
Analisis Potensi Dampak terhadap Komunitas dan Strategi Penanggulangannya di UBPP Logam Mulia (SO9) (SO10)
Potensi Dampak Negatif Potential Negative Impact
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Strategi Penanggulangan Mitigation Strategy
Hasil Didapat Outcome
Memprioritaskan penduduk lokal untuk menjadi pegawai.
Jumlah pegawai tetap yang merupakan penduduk lokal sekitar unit bisnis mencapai 27,4% dari seluruh pegawai tetap Antam di UBPP Logam Mulia.
Prioritizing local residents to become employees.
The number of local permanent employees from around Antam’s business units reached 27.4% of Antam’s total permanent employees at Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit.
Menurunnya kualitas kesehatan masyarakat.
Pemantauan kualitas lingkungan. Penyuluhan kesehatan secara berkala.
Tidak dilaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) penyakit endemik tertentu.
Decreasing quality of community’s health.
Monitoring quality of environment. Regular health counseling.
There was no report of extraordinary incidence (KLB) of certain endemic diseases.
Pendidikan
Education
Antam secara berkesinambungan memberikan beasiswa kepada pelajar/mahasiswa berprestasi yang merupakan putera daerah. Pada tahun 2010 tercatat ada 1.275 orang penerima beasiswa.
Antam continuously provides scholarships for local high achiever students. In 2010 1,275 students were recorded as the recipients of the scholarships.
Jumlah Penerima Beasiswa 2010
Total Scholarship Recipients 2010
Jenjang Pendidikan Educational Degree
Tahun Year 2008
2009
2010
1,428
540
690
SLTP Junior High School
356
49
116
SLTA Senior High School
220
20
64
D3 Diploma
4
15
20
S1 Bachelor
132
337
301
10
28
43
4
26
41
293
0
0
SD Elementary School
S2 Master S3 Doctorate Perguruan Tinggi Lainnya Other Higher Education Level
104 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Dr. Azhari, S.STP., M.Si Rektor Universitas 19 November Kolaka Rector of 19 November University Kolaka
K
eberadaan dana CSR Antam sangat membantu percepatan pembangunan fisik Universitas 19 November (USN) sejak
A
ntam’s CSR funds have greatly helped accelerate the physical development of the 19 November University (USN)
masa peralihan dari STKIP tahun 1995 hingga saat ini. Program
since its transition from STKIP in 1995 until today. The scholarship
beasiswa juga memberikan dampak positif dalam mendorong
program also provides a positive impact in encouraging students’
semangat belajar mahasiswa, sehingga mereka berusaha untuk
learning spirit, so they try to improve their grade point average
meningkatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), agar dapat
(GPA), in order to obtain the scholarship. USN hopes that in the
memperoleh beasiswa tersebut. USN berharap agar ke depannya,
future, Antam will increase the quota of scholarship assistance
Antam dapat menambah kuota bantuan beasiswa untuk USN
for the USN Kolaka, considering that the University is within close
Kolaka, mengingat Universitas ini berada dalam jangkauan
vicinity to the UBP Nickel Pomalaa.
terdekat dengan UBP Nikel Pomalaa.
Yudi Guntara, penerima beasiswa: Untung Ada Beasiswa Fortunately There is a Scholarship
S
aya menerima bantuan beasiswa dari Antam untuk mengikuti pendidikan di International Garment Training Centre (IGTC)
I
received a scholarship from Antam to pursue my education at the International Garment Training Centre (IGTC) for two
selama dua tahun, mulai dari 2 Februari 2009 hingga 31 Januari
years, starting from February 2, 2009 until January 31, 2011. The
2011. Informasi beasiswa didapat dari aparat Desa Sukaluyu di
scholarship information was obtained from officials of Sukaluyu
Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Village in Nanggung District, Bogor Regency.
Setelah melewati proses seleksi, akhirnya saya berhak mendapatkan
After passing the selection process, I was eligible for scholarship
bantuan beasiswa sebesar Rp32 juta yang digunakan untuk biaya
amounting to Rp32 million to be used for education expenses,
pendidikan, makan dan fasilitas pendukung lain di IGTC. Bantuan
meals and other support facilities in the IGTC. This assistance was
ini tentu saja sangat berarti bagi saya yang berasal dari keluarga
very meaningful to me coming from a farmer family in Sukaluyu
petani di Desa Sukaluyu. Selain itu dengan mengikuti pendidikan
Village. In addition, by following the IGTC education, I gained
di IGTC, banyak ilmu dan pengetahuan yang didapat sebagai bekal
skills and knowledge as preparation for a better future.
untuk masa depan yang lebih baik. I am sure, poverty is no excuse to not be able to reach education Saya yakin, kemiskinan bukan alasan untuk tidak bisa meraih
to the highest level. The presence of companies such as Antam,
pendidikan
Keberadaan
has become a solution for me and many children from poor
perusahaan seperti Antam, menjadi solusi bagi saya dan banyak
families but have high achievement, to be able to get a higher
anak-anak dari keluarga miskin namun berprestasi, untuk bisa
education. I hope, Antam’s scholarship program can continue so
mendapatkan pendidikan yang tinggi. Saya berharap, Antam
many poor children who are eager for education and knowledge
bisa terus menyelenggarakan program beasiswa sehingga banyak
can be helped.
sampai
jenjang
setinggi-tingginya.
anak-anak kurang mampu yang haus pendidikan dan ilmu pengetahuan bisa tertolong.
Thank you, Antam.
Terima kasih, Antam.
105 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Antam juga mendukung penyelenggaraan pendidikan informal, dengan sasaran para anak jalanan. Hal ini diwujudkan dengan melanjutkan pemberian bantuan dana, serta pembinaan untuk pengelolaan rumah singgah “Pamade” yang merupakan singkatan dari rumah “menggapai masa depan”. Rumah singgah yang berlokasi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini secara intensif memberi pembekalan kepada para anak jalanan. Pembekalan yang dilakukan meliputi pembekalan keterampilan, keagamaan serta kesenian.
Kesehatan Kepedulian pada kesehatan juga menjadi salah satu bentuk pelaksanaan pengembangan masyarakat yang selama ini dijalankan. Hal tersebut antara lain diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada 10 Mei 2010. Sesuai nota kesepahaman maka Antam memberikan bantuan sebesar Rp5 miliar, yang akan dimanfaatkan mendukung pembangunan sarana perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD). Antam juga bekerjasama dengan Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah, selaku pengelola Rumah Autis. Kerjasama meliputi dukungan bagi keberadaan rumah autis di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat yang menampung anak-anak berkebutuhan khusus kurang mampu dan kaum dhuafa. Selain itu Antam juga mendukung kegiatan penyuluhan mengenai autisme kepada masyarakat, sehingga mereka diharapkan memiliki pemahaman lebih baik terhadap keberadaan serta memberikan perhatian yang lebih kepada anak berkebutuhan khusus.
Pembangunan Infrastruktur (EC8) (EC9) Antam berkepentingan dengan keberadaan infrastruktur yang baik di daerah yang menjadi lokasi operasi. Hal ini berdasarkan pertimbangan, selain dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ketersediaan fasilitas, juga akan mendukung kegiatan operasi maupun bisnis Perusahaan. Salah satunya adalah pembangunan Bandara Sangia Nibandera di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Bandara ini diresmikan penggunaannya pada 25 Juni 2010 oleh Wakil Menteri Perhubungan. Keterlibatan Antam dalam proyek ini terutama pada peningkatan landasan pacu sehingga memenuhi standar internasional, dengan peninggian landasan dan penambahan panjang landasan pacu dari semula 700 meter menjadi 1.350 meter. Dengan keberadaan bandara ini maka masyarakat di Kabupaten Kolaka dan para pelaku usaha termasuk Antam, akan dapat menempuh penerbangan langsung Kolaka-
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Antam also supports the implementation of informal education, which targeted street children. This is realized with continued financial support, and guidance for the management of drop-in house “Pamade” which is an abbreviation of the house “reaching for the future. “ The shelters located in Pasar Minggu, South Jakarta intensively provides courses to the street children. The courses include on skills, religion and art.
Health Concern on health is also one form of community development implementation which has been carried out. This is among others reflected by the signing of a memorandum of understanding with the Government of the Southeast Sulawesi Province on May 10, 2010. In line with memorandum of understanding, Antam granted $5 billion in assistance, which will be used to support the construction of maintenance facilities at regional public hospital (RSUD). Antam is also working with Cahaya Keluarga Fitrah Foundation, as the manager of Autism Home. Cooperation includes support for the existence of autistic house in Depok, West Java Province which accommodates children with special needs who are less fortunate and poor. Antam also supports the counselling activities to the public about autism, so they are expected to have a better understanding of its existence and to give more attention to children with special needs.
Infrastructure Development (EC8) (EC9) Antam is concerned with the existence of good infrastructure in the areas that become its operational location. This is based on the consideration, that aside from improving the community’s welfare through the availability of facilities, it will also support operations and business of the Company. One of which is the development in the Nibandera Sangia Airport in Tanggetada District, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. The airport was inaugurated on June 25, 2010 by the Deputy Minister of Transportation. Antam’s involvement in this project is mainly on improving the runway so that it meets international standards, with the elevation of the runway and the addition of a runway length of the original 700 meters to 1,350 meters. With the existence of the airport, the community in Kolaka Regency and business players including Antam, will be able to take direct flights of Kolaka-Makassar, as well as connecting flights (connecting flight) to Jakarta, Surabaya, Denpasar, Palu, Gorontalo and Manado. This has become beneficial
106 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Makassar, serta penerbangan sambung (connecting flight) ke Jakarta, Surabaya, Denpasar, Palu, Gorontalo, dan Manado. Hal ini tentu saja menjadi menguntungkan karena selama ini penerbangan yang ada hanya sampai Kendari, dan selanjutnya untuk menuju Kabupaten Kolaka harus menempuh perjalanan darat selama 4-6 jam. Tidaklah mengherankan, jika pembangunan bandara ini juga mendapat dukungan dari dunia usaha yang ada di Sulawesi Tenggara. Dukungan lain bagi pembangunan daerah ditunjukkan Antam dengan bantuan dana Rp30 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, dan Rp14 miliar bagi Pemerintah Kabupaten Kolaka. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan 20 Agustus 2010 di Jakarta, antara Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis dengan Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam. Dana bantuan tersebut selain akan digunakan untuk penyediaan infrastruktur bagi pembangunan ekonomi dan pengembangan masyarakat, juga untuk membantu pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis.
Pelestarian Budaya Program dan kegiatan yang dijalankan terkait pelestarian budaya pada tahun 2010 adalah inventarisasi kekayaan adat dan budaya suku Mekongga yang merupakan suku asli di Kabupaten Kolaka. Menilik sisa peninggalan sejarah yang ada, wilayah di sekitar Kabupaten Kolaka sekarang adalah bagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Mekongga.
Rumah adat Suku Mekongga di Pomalaa. Traditional house of Mekongga Tribe at Pomalaa.
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
because previously the flight was only flew to Kendari, and continued to Kolaka which took 4-6 hours to travel overland. It comes as no surprise, if the development of the airport has also received support from the business community in the Southeast Sulawesi. Other support to local development shown by Antam with assistance funds of Rp30 billion to the Government of the Southeast Sulawesi Province, and Rp14 billion for the Kolaka Regency Government. The memorandum of understanding was signed on August 20, 2010 in Jakarta, by the President Director of Antam Alwin Syah Loebis and Southeast Sulawesi Governor H. Nur Alam. The grant will be used for the provision of infrastructure for economic development and community development, also to assist the implementation of free education and health programs.
Cultural Preservation One of the programs and activities related to cultural preservation undertaken in 2010 was an inventory of cultural property of indigenous and tribal Mekongga which is the native tribe in Kolaka Regency. Given that there are remnants of history, the area around the present Kolaka used to be part of the Mekongga Kingdom’s territory.
Bandara Sangia Nibandera di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Sangia Nibandera Airport at Kolaka, Southeast Sulawesi.
107 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Secara efektif penelusuran dan inventarisasi kekayaan adat/ budaya suku Mekongga akan dilakukan selama tiga tahun. Sebagai langkah awal, Antam melakukan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga adat setempat untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Berikutnya akan dilakukan upaya rekonstruksi dari kekayaan adat/budaya Suku Mekongga yang masih tersisa maupun yang sudah punah, termasuk di antaranya Kalo yang merupakan lambang adat yang menunjukkan ketulusan dan kesucian/keterbukaan dalam menerima setiap perbedaan yang ada. Nantinya Antam berharap dapat membangun sebuah museum suku Mekongga, dan mendorong pemulihan eksistensi Kerajaan Mekongga hingga bisa menjadi bagian dari Asosiasi KerajaanKesultanan Indonesia (AKKI). Selain itu Antam juga telah menginisiasi program revitalisasi kehidupan suku Bajo Hakatutobu yang dikenal sebagai manusia perahu di sekitar Sulawesi Tenggara. Sebagai manusia perahu, maka seluruh aktivitas mereka dihabiskan di atas perahu. Persoalan muncul karena tingkat kehidupan mereka yang terbilang miskin sehingga tidak terlalu memperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan. Melalui program revitalisasi yang diteruskan pada tahun 2010 ini, kesejahteraan suku Bajo dapat ditingkatkan. Kini kaum perempuan aktif belajar di sekolah terapung sehingga bisa membaca dan menulis. Demikian pula dengan anak-anak suku Bajo Hakatutobu yang sebagian sudah mulai ada kemauan untuk bersekolah, dan banyak dari mereka kini lebih mudah melakukan interaksi dengan masyarakat luar. Demikian pula dengan masalah kesehatan, kini mereka juga menjadi lebih mengerti pentingnya kesehatan keluarga dan lingkungan dengan menjalankan pola hidup sehat. Sementara itu, kaum muda mulai melibatkan diri dalam karang taruna, sehingga mereka mulai ikut terlibat dalam pembangunan desa.
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Effective search and inventory of the custom/culture of Mekongga tribe will run for three years. As a first step, Antam has coordinated and cooperation with local customary institutions to gather the necessary information. The next step will be the reconstruction of remaining or already extinct custom/culture of Mekongga tribe, including Kalo which is a traditional symbol that shows sincerity and sanctity/inclusiveness in accepting any differences. Later Antam expects to build a museum of Mekongga tribe, and encourage the recovery of Mekongga Kingdom’s existence until it becomes a part of the Kingdom-Sultanate Association of Indonesia (AKKI). Antam also has initiated a revitalization program of the Bajo Hakatutobu tribe’s life known as boat people and occupy the sea area around Southeast Sulawesi. As the boat people, all of their activities is spent on the boat. Problems arise because the level of their lives is considered poor so they tend to neglect matters of education and health. Through the continued revitalization program in 2010, the Bajo tribe welfare can be improved. Now women are actively studying in floating schools so they can read and write. Similarly, the Bajo Hakatutobu tribe children that some have started to have willingness to go to school, and many of them are now easier to interact with the outside community. Similarly with health problems, now they also better understood the importance of family health and the environment by living a healthy lifestyle. Meanwhile, the youths began to get involved in youth club, so they began to get involved in their village development.
Nurdin, BSc. (Kepala Desa Hakatutobu Hakatutobu Village Head): Keberlanjutan Eksistensi Budaya Komunitas Bajo Terjaga The Sustainability of Community Bajo Cultural Existence Maintained
D
engan memasukkan hasil-hasil aktivitas inventarisasi dan dokumentasi budaya menjadi bagian program penyusunan kurikulum muatan lokal di sekolah pesisir di Kecamatan Pomalaa, maka keberlanjutan eksistensi budaya lokal komunitas Bajo memberikan mafaat yang sangat penting. Karenanya kami sangat berterima kasih terhadap program revitalisasi dari Antam.
B
y incorporating the results of the inventory and documentation of culture to become part of local content curriculum preparation program in coastal schools in Pomalaa District, the sustainability of the local culture existence of Bajo community has brought a significant benefit. Therefore we are very grateful for Antam’s revitalization program.
108 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Sapril Akhmady, S.Pd, MA (Direktur Yayasan MediaQita MediaQita Foundation Director): Program Revitalisasi Komunitas Bajo Berikan Dampak Positif Revitalization Program of Bajo Community Brings Positive Impact
P
rogram revitalisasi budaya komunitas Bajo telah memberikan dampak positif yang signifikan. Bukan hanya kepada tujuan utama dari program ini yakni pelestarian seni dan budaya, tetapi lebih jauh adalah memberikan dampak kepada beberapa isu strategis yang menjadi kebutuhan di masyarakat. Saat ini masyarakat desa Hakatutobu telah menikmati hasil program pengembangan kawasan, yang lahir dan dihasilkan dari proses partisipasi komunitas sendiri. Selain itu pekerjaan swakelola masyarakat dari segi pembiayaan pada dasarnya menjadi sangat menguntungkan, bukan hanya dari aspek manfaat pengetahuan tetapi dari segi pembiayaan. Dengan kesepakatan pengelolaan yang partisipatif akhirnya komunitas dapat berkreasi dengan improvisasi positif menambah volume dari perencanaan yang akhirnya langsung akan menambah manfaat bagi komunitas. Implementasi program ini bukannya tanpa hambatan. Salah satu yang mendasar adalah kondisi lingkungan yang diakibatkan oleh beroperasinya perusahaan tambangperusahaan tambang di sekitar desa. Selain kondisi lingkungan yang terancam, operasi perusahaan tambang ini mengikutkan masalah sosial yang berbanding terbalik dengan capaian program-program Antam. Konflik sosial antara komunitas serta perubahan perilaku dalam masyarakat desa juga menjadi keprihatinan dan hambatan program ini. Oleh sebab itu sebagai strategi mendatang, Antam akan membuat strategi tambahan dalam meningkatkan kapasitas masyarakat untuk dapat menghadapi tantangan yang terjadi.
R
evitalization program of Bajo community culture has given a significant positive impact. Not only for the main goal of this program that is the preservation of art and culture, but it further gives impact on some strategic issues that become a necessity in the community. Currently Hakatutobu village residents have been enjoying the development program results of the area, which was originated and produced from their own community participation process. In addition, self-management of the community in terms of financing basically becomes very beneficial, not only from the aspect of knowledge but also the benefits in terms of financing. With the participatory management agreement, the community can create with positive improvisation to increase the volume of planning that eventually will add direct benefits for the community. The implementation of this program is not without obstacles. One of fundamental obstacles is environmental conditions caused by the operation of mining companies around the village. Besides the environmental conditions are threatened, the operations of mining companies also include social problems that are inversely proportional to the achievements of Antam’s programs. Social conflicts between communities and changes in behavior in rural communities are also of concern and barriers to this program. Therefore, as a future strategy, Antam will create additional strategies to increase community capacity to be able to face the challenges.
Baco (Seniman dan Budayawan Kampung Bajo Hakatutobu Art and Cultural Figure of Bajo Hakatutobu Village) Kaum Muda Semangat Lanjutkan Tradisi Bajo Young Generation Eager to Continue Bajo Tradition
S
aya bersyukur seni tradisi ini telah diteruskan oleh generasi muda. Akhirnya saya dapat melihat anakanak yang bermain gambus dan berlatih mencak. Terima kasih untuk program ini, karena memperhatikan sesuatu yang jarang diperhatikan banyak orang, yakni pelestarian budaya.
I
am grateful that our traditional art has been passed on by the younger generation. Finally I can see the kids who play gambus and practice mencak. Thank you for this program, which has paid attention to something that is rarely noticed by many people, the preservation of culture.
109 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Tiga Program Pemberdayaan Masyarakat Pongkor (SO1)
Three Pongkor Community Empowerment Program (SO1)
Sesuai hakikatnya, cadangan mineral di bumi termasuk kekayaan alam yang tidak dapat diperbarui dan akan habis ketika terus-menerus dimanfaatkan. Kenyataan itu pula yang akan terjadi di UBP Emas di Pongkor Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dari penelitian yang dilakukan, diperkirakan cadangan emas di Pongkor ini tidak lagi ekonomis ditambang dalam waktu kurang dari 10 tahun mendatang. Untuk itulah, Antam sudah mulai mempersiapkan diri jika suatu saat harus menghentikan kegiatan UBP Emas, termasuk mempersiapkan keberlanjutan kegiatan masyarakat di sekitar lokasi tambang.
In accordance with its nature, mineral reserves on earth are part of natural resources that can not be renewed and will expire when they are constantly used. This fact will happen in the UBP Gold in Pongkor, Nanggung District, Bogor Regency, West Java Province. From research that has been conducted, it is estimated gold reserves in Pongkor will be no longer economical in less than 10 years. For this reason, Antam has begun to prepare for the time to halt operations at UBP Gold, including preparing the continuity of activities for communities surrounding the mine site.
Bersama dengan tokoh masyarakat setempat, UBP Emas menggagas Kelompok Kerja Gerakan Membangun Nanggung Indah, Sejahtera, Taqwa dan Amanah atau disingkat dengan ‘Pokja Gerbang Nirwana’. Pokja ini dimotori wakilwakil masyarakat dari 10 desa yang ada di Kecamatan Nanggung. Awalnya kegiatan pokja sebatas kelompok diskusi terfokus (focus group discussion/FGD). Namun UBP Emas kemudian menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak untuk memberikan pendampingan pembangunan beberapa fasilitas, yang sebagian sudah direalisasikan pada tahun 2010. Di antaranya adalah pembuatan pembangkit listrik tenaga mikro-hidro di Kampung Cilanggar Desa Bantar Karet, dan pelatihan penggiat tata kelola peternakan kambing, pelatihan pembuatan pupuk bokhasi, serta pengenalan kegiatan usaha baru seperti pertanian sayuran. UBP Emas juga memperkenalkan pembentukan Model Kampung Konservasi (MKK) di lima desa yang berada didalam area Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), yakni Kampung Ciguha, Kampung Cimanganten, Kampung Pongkor, Kampung Kopo dan Kampung Pagangbon. MKK dimaksudkan agar masyarakat di kelima desa tersebut tetap dapat memiliki pekerjaan dan mengembangkan perekonomian tanpa mengeksploitasi hutan lindung. Tahun 2010 dari inisiasi pembentukan MKK telah terealisasi empat tahap, yakni desain dan manajemen implementasi program, assessment lokasi MKK, kajian lokal proaktif, serta semiloka penataan ruang partisipatif MKK. Sedangkan kegiatan yang terlaksana pada tahun 2010 adalah pelaksanaan restorasi dan observasi kawasan melalui berbagai kegiatan pelatihan. Dari pelatihan muncul gagasan mengupayakan alternatif sumber mata pencaharian bagi warga di luar kayu dan tambang, seperti:
Together with local community leaders, the UBP Gold initiated the Working Group of Movement to Develop Nanggung Indah, Prosperous, Religious and Trustworthy or abbreviated with ‘Pokja Gerbang Nirwana’. This working group led by community representatives from 10 villages in Nanggung District. Initially, the working group’s activities were focused group discussion (FGD). But UBP Gold then formed a partnership with a number of parties to provide development assistance for some facilities, which in part has been realized in 2010. Among these are the construction of micro-hydro power gplant in Kampung Cilanggar, Bantar Karet Village, and management trainings for activator of goat farming, bokhasi fertilizer production, and the introduction of new business such as vegetable farming. UBP Gold also introduces the establishment of Conservation Village Model (MKK) in five villages located within the area Mount Halimun Salak National Park (TNGHS), namely Kampung Ciguha, Kampung Cimanganten, Kampung Pongkor, Kampung Kopo and Kampung Pagangbon. MKK is intended for people in the five villages so they are still able to have a job and develop the economy without exploiting the protected forest. In 2010 from the initiation of MKK formation, four stages have been realized, namely design and management of program implementation, assessment of MKK location, proactive local studies, and MKK participatory spatial planning workshop. Meanwhile activity has been completed in 2010 were the restoration and observation of the region through various training activities. From the trainings, a new idea emerged to seek alternative sources of income for residents outside the timber and mining, such as:
110 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Kelompok Tani Mukti Desa Nanggung, Pongkor. Farmers Group Mukti of Nanggung, Pongkor.
1.
2.
3.
4.
5.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Agromedika Desa Hambaro, Pongkor. Agromedika of Hambaro Village, Pongkor.
Kampung Pongkor, memilih beternak kambing sebagai alternatif sumber mata pencaharian dengan kebutuhan peningkatan keterampilan beternak. Kampung Pabangbon, juga memilih beternak kambing dan masih membutuhkan peningkatan keterampilan beternak. Kampung Cimanganten, menjajaki sektor perikanan sebagai alternatif sumber mata pencaharian bagi warga mereka. Kampung Kopo, muncul inisiasi awal membangun peningkatan ekonomi berbasis potensi lokal di sektor perikanan. Kampung Ciguha, belum ada kesepakatan dari anggota MKK untuk menjajaki ekonomi alternatif.
Kedua program tersebut merupakan bagian dari rencana UBP Emas Pongkor untuk mengembangkan konsep agroedutourism di sekitar lokasi tambang Pongkor dan TNGHS. Ide dasar konsep ini adalah menggabungkan potensi kegiatan tambang UBP Emas bila pada waktunya nanti harus berhenti beroperasi dapat difungsikan menjadi lokasi wisata edukasi, berkaitan dengan keberadaannya dalam kawasan TNGHS sebagai lokasi wisata ekologi, dan kegiatan pertanian warga di Kecamatan Nanggung sebagai lokasi wisata pertanian. Tentu saja ide besar ini masih harus melewati berbagai tahapan dan kajian lebih lanjut, tidak hanya oleh Antam, tetapi juga pihakpihak terkait. Karenanya realisasi konsep agroedu-tourism ini sangat bergantung pada banyak faktor dari para pemangku kepentingan.
1.
2. 3. 4.
5.
Kampung Pongkor, chose goat raising as an alternative source of livelihood with the need for improved farming skills. Kampung Pabangbon, also chose goat farming and needed improvement in breeding skills. Kampung Cimanganten, exploring the fishery sector as an alternative source of livelihood for their residents. Kampung Kopo, emerged early initiation to build economic improvement based on local potential in the fisheries sector. Kampung Ciguha, there is no agreement from MKK members to explore alternative economic activities.
Both programs are part of UBP Gold Pongkor plans to develop agroedu-tourism concept around Pongkor mine site and TNGHS. The basic idea of this concept is to combine the potential of UBP Gold mining activities at the time it will have to stop operation to be functioned as the location of educational tourism, related with the presence of TNGHS area as an ecological tourist sites, and agricultural activities of residents in Nanggung District as the location of agricultural tourism. This great idea will still have to pass through various stages and further studies, not only by Antam, but also the relevant parties. Hence the realization of the concept of agroedu-tourism is dependent on many factors from the stakeholders.
111 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Jajat Barjatullah, Dulu Gurandil, Sekarang Penggiat MKK Gurandil Then, MKK Activist Now
S
aya menjadi gurandil atau penambang emas tradisional di Pongkor selama dua tahun, mulai tahun 2007, selepas lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati. Sebenarnya saya waktu itu sudah menjadi guru madrasah, tetapi desakan kebutuhan hidup dan ajakan teman-teman memaksa saya ikut bekerja menjadi gurandil. Sebagai gurandil, lebih banyak duka ketimbang suka, apalagi kalau modal sudah keluar besar sementara emas sedikit didapat atau kadarnya rendah. Belum lagi was-was dan rasa bersalah, karena menjadi gurandil jelas melanggar aturan. Di lapangan saya sempat bertemu dengan petugas dari UBP Emas Pongkor, yang waktu itu melakukan sosialisasi program Model Kampung Konservasi (MKK). Saya sempat menolak keberadaan mereka, dan mendebat apa yang mereka sampaikan. Tapi lama-kelamaan, saya sadar kalau yang mereka bilang itu benar adanya. Pekerjaan sebagai gurandil bukan pekerjaan menjanjikan dan alam pun bisa rusak. Saat itulah saya mulai ikut terlibat dalam kegiatan sosialisasi MKK. Benar-benar situasi tak mudah, karena para gurandil lain mengira saya telah ‘disuap’. Mereka juga bersikeras tetap menjadi gurandil karena tidak punya keahlian lain dan tidak berpendidikan. Walau susah, tapi perlahan program MKK mulai berjalan. Antara lain dengan bantuan dana bergulir untuk pemeliharaan kambing maupun domba. Selain itu jumlah penggiat MKK juga bertambah menjadi 10 orang. Tentu saja kami berharap program ini bisa meyakinkan para gurandil lain dan warga masyarakat di sekitar Pongkor. Karenanya kami masih memerlukan pendampingan dalam hal keterampilan tata kelola ternak kambing yang baik. Dengan demikian kegiatan pemeliharaan kambing tidak hanya sebatas sampingan, dan seharusnya menjadi usaha utama. Bila program ini sudah berjalan maka bisa mengurangi kegiatan gurandil masyarakat.
I
became gurandil or traditional gold miners in the Pongkor for two years, starting in 2007, after graduating from the State Islamic University (UIN) Sunan Gunung Jati. Actually I was at that time already a madrassa teacher, however the demand of living needs and my friends’ call had forced me to work as gurandil. As gurandil, there was more grief than joy, especially when the capital had spent but only little gold was gained or of low quality. Not to mention the anxiety and guilt, because becoming gurandil clearly violated the rules. On the field I had met with officials from the UBP Gold Pongkor, who was to disseminate the Conservation Village Model (MKK) program. I had refused their existence, and argued what they conveyed. But gradually, I realized that what they said was true. Working as gurandil was not a promising job and could damage the nature. That was when I began to get involved in MKK dissemination activities. It was not an easy situation, because the other gurandil thought I had been bribed. They also insisted to remain as gurandil because they have no other skills and no education. Although difficult, but MKK program gradually began to run. Among others with a revolving fund assistance for raising goats and sheep. Aside from that, the number of MKK activists also increased to 10 people. We certainly hope this program can convince the other gurandil and residents around Pongkor. Therefore we still need assistance in management skills of good goat farming. Thus, the goat farming activities are not only a side business, and it should become the main business. When the program is already running then it could reduce the community’s gurandil activity.
112 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Assurance Statement (20110504) To the management of PT Antam (Persero) Tbk The National Center for Sustainability Reporting (hereafter ‘the Assuror) was engaged by PT Antam (Persero) Tbk (hereafter ‘Antam’) as a third party assurance provider to provide independent assurance of its Sustainability Report 2010 (hereafter ‘the Report’). The assurance has been carried out with multi-disciplinary assurance team with a broad range of skills and depth of experience providing a high level of competency for assurance engagement.
Independence Apart from offering comments during the draft process, the Assuror was not involved in the preparation of any key part of the Report and carried out all assurance undertakings with independence and autonomy. The Assuror did not provide any services to Antam during 2010 that could conflict with the independence of assurance engagement. The Assuror has no relationship with Antam regarding any of its for-profit operations and activities.
Assurance Standards The assurance has been performed with the AA1000AS (2008) standard, based on the three principles of Inclusivity, Materiality and Responsiveness.
Reference To Criteria Used • The Assuror has confirmed that the report has been prepared according to the GRI G3.1 & Mining and Metals Sector Supplement and the Application Level requirements. • The AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) of Inclusivity, Materiality and Responsiveness have been used as a criteria to evaluate the Report.
Scope of Assurance The Assuror provided Type 2 assurance in accordance with the AA1000 AS (2008). This involved an assessment of Antam’s adherence to the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008), and an assessment on the accuracy and quality of sustainability performance information contained within the Report, and assesses the application level of the GRI G3.1 & Mining and Metals Sector Supplement.
Type of Assurance and Assurance Level provided The assurance follows Type 2 AccountAbility Principles and Moderate Level of Assurance Engagement in order to provide confidence to readers by reducing risks or errors to very low but not zero.
Responsibility Antam is responsible for all information and claims contained in the Report including established sustainability management targets, performance management, data collection and report preparation etc. The Assuror’s responsibility in performing this engagement is to the management of Antam only for the purposes of verifying its statements relating to its sustainability, more particularly described in the scope agreed. The Assuror’s responsibility is to express the Assuror’s conclusions in relation to the scope agreed.
Methodology The Assuror has assessed over several assertions and data sets included in the report and the systems and processes used to manage and report these using the following methods:
113 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
• • •
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Reviewed report, internal policies, documentation, management and information systems. Carried out interviews with staffs involved in sustainability management. Followed data trails to initial aggregated source and checked sample data to greater depth during the engagement process.
Limitations Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability of data and interviews with data providers, persons in charge of data collection and processing, as well as persons in charge of performance-related information, and do not include an on-site validation of the Antam operation site.
Conclusions Findings and conclusions concerning adherence to the AA1000 AccountAbility Principles of Inclusivity, Materiality and Responsiveness include: Inclusivity An assessment has been made to determine whether Antam has included all stakeholders in developing and achieving an accountable and strategic response to sustainability. Antam has effective systems in place for internal stakeholders to participate in the development of the organisation’s response to sustainable development issues. Materiality An assessment is made as to whether Antam has included in the Report the material information required by its stakeholders to be able to make informed judgments, decisions and actions. Antam has a strong process in place to determine material issues. Key material issues identified by the Assuror, through the materiality test were adequately reported, was found to provide balanced information about Antam’s sustainability performance. A range of internal stakeholders are involved in Antam’s materiality determination process. Responsiveness An assessment is made as to whether Antam has responded to stakeholder concerns in the Report. An assessment is also made as to whether Antam has in place policies and relevant standards to address material sustainability issues and concerns. Antam was found to be responsive to internal stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the organisation’s allocation of resources to stakeholder engagement, the timeliness and accessibility of reported information, and the types of communication mechanisms regularly.
Reliability of Sustainability Performance Information Based on the above assurance process, The Assuror did not find The Report to contain any material misstatements or bias. All key assurance findings are included herein, and detailed observations and follow-up recommendations have been submitted to Antam management, in a separate report.
GRI reporting We have reviewed that GRI indicators referenced in the GRI index pages are reported either partially or fully and found that the report meets GRI G3 A+ application level. Jakarta, 27 May 2011
Drs. Elmar Bouma, CSRS. Director, Assurance Service, NCSR The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) is an independent non profit organisation, established in 2005 to promote sustainability reporting and assurance in Indonesia. NCSR is registered as an organisational stakeholder member of the Global Reporting Initiative (GRI) since 2006.
114 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
REFERENSI SILANG DENGAN INDIKATOR GRI – G3.1, SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG DAN ISO 26000
Pengembangan Masyarakat Community Development
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
CROSS REFERENCE WITH GRI – G3.1 INDICATORS SUPPLEMENT OF MINING SECTOR AND ISO 26000
Uraian Description
GRI G3.1
Assurance Statement (20110504)
Halaman Page
ISO 26000
STRATEGI DAN ANALISIS Strategy and Analysis 1.1
Sambutan dari Dewan Komisaris dan Direksi.
7.5
4, 8
6.2
4, 8, 55
4.3
13
4.3
13
4.3
14
4.3
13
4.3
13
4.3
15
Message from BOC and BOD. 1.2
Dampak utama, risiko dan peluang. Key impact, risk and opportunities.
PROFIL ORGANISASI Organization Profile 2.1
Nama organisasi. Name of organization.
2.2
Merek, produk dan jasa. Brand, product and services.
2.3
Struktur Organisasi. Organizational structure.
2.4
Lokasi kantor pusat. Head office location.
2.5
Jumlah dan nama negara perusahaan beroperasi. Number and name of countries where company operates.
2.6
Bentuk badan hukum. Form of legal entity.
2.7
Pasar yang dilayani.
4.3
Market served. 2.8
Skala organisasi.
4.3
17
4.3
16
4.3, 6.5, 6.5.6
84
4.3
19
4.3
19
4.3
19
4.2, 7.5
53:21
7.5
21
7.5
20, 21
Scale of organization. 2.9
Perubahan laporan yang signifikan. Significant changes of report.
2.10
Penghargaan yang diperoleh. Awards received.
PARAMETER Report Parameters Profil Pelaporan Report Profile 3.1
Periode pelaporan. Periode of report.
3.2
Tanggal penerbitan laporan terdahulu. Date of recent report.
3.3
Siklus penerbitan laporan. Report cycle.
3.4
Kontak perusahaan. Company contact.
Lingkup dan Batasan Laporan Report Scope and Boundary 3.5
Menentukan isi laporan. Defining report content.
3.6
Lingkup laporan. Report scope.
115 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Uraian Description
GRI G3.1 3.7
Profil Antam Our Profile
Pembatasan lingkup laporan.
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Halaman Page
ISO 26000 7.5
20, 21
7.5
21
7.5
20
7.5
20
7.5
20
Report scope boundary. 3.8
Dasar laporan. Basis of report.
3.9
Dasar dan teknik pengukuran data. Basis and data measurement techniques.
3.10
Penjelasan dampak pernyataan kembali. Explanation of the effect of any re-statement.
3.11
Perubahan signifikan dari laporan sebelumnya. Significant changes from the previous report.
Indeks Isi GRI GRI Content Index 3.12
Tabel lokasi pengungkapan.
7.5
Table of disclosure location. Penjaminan Assurance 3.13
Kebijakan penjaminan eksternal.
7.5.3
19
6.2
24
6.2
25
6.2
25
6.2
25
6.2
24
6.2
27
6.2
25, 77, 89
4.1, 5.1, 5.2
16, 90
6.2
91
6.2
90
External assurance policy. TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN Governance, Commitments and Engagement 4.1
Struktur tata kelola organisasi. Governance structure of organization.
4.2
Perangkapan jabatan tertinggi tata kelola dan jabatan eksekutif. Highest governance post cum executive officer.
4.3
Anggota independen. Independent members.
4.4
Mekanisme rekomendasi. Mechanisms of recommendations.
4.5
Kompensasi dan kinerja. Compensation and performance.
4.6
Konflik kepentingan. Conflics of interest.
4.7
Kualifikasi dewan. Board qualifications.
4.8
Nilai ekonomi, lingkungan dan sosial. Economic, environmental and social values.
4.9
Prosedur pemantauan kinerja. Procedures of overseeing performance.
4.10
Proses evaluasi dewan. Board evaluation process.
116 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Uraian Description
GRI G3.1
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Halaman Page
ISO 26000
Komitmen Kepada Pihak Eksternal Commitments to External Initiatives 4.11
Pendekatan, pencegahan terhadap risiko perusahaan.
26
Precautionary approach toward companyi risk. 4.12
Prinsip ekonomi, lingkungan dan sosial. Economic, environmental and social principles.
4.13
5.2, 6.3, 6.4, 6.5,
26, 75
6.6, 6.7, 6.8
Keanggotaan dalam organisasi.
26
Membership of organization. Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement 4.14
Pemangku kepentingan.
4.5, 6.8
91
5.3
91
4.5, 5.3
92, 93
4.5
91
6.3.6, 6.3.8, 6.6.7
62, 64, 65, 66
6.5.5
64
6.4.4
65
Stakeholders. 4.15
Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentingan. Basis for identification and selection of stakeholders.
4.16
Pendekatan keterlibatan pemangku kepentingan. Approaches to stakeholder engangement.
4.17
Hasil keterlibatan pemangku kepentingan. Results of stakeholder engagement.
KINERJA EKONOMI Economic Performance EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi. Gain and economic value distribution.
EC2
Implikasi finansial akibat perubahan iklim. Financial implication of climate change.
EC3
Dana pensiun karyawan. Employee pension fund.
EC4
Bantuan finansial dari pemerintah.
64
Goverment financial assistance. EC5
Standar upah minimum.
6.4.4
66
6.6.6, 6.8, 6.8.5
66
Minimum standar wage. EC6
Rasio pemasok lokal. Local supplier ratio.
EC7
Rasio karyawan lokal.
6.8.7 6.3.7, 6.8.5, 6.8.7
78, 79
6.7.8, 6.8,
35, 106, 107
Local employee ratio. EC8 EC9
Pengaruh pembangunan infrastruktur. The effects of infrastructure development.
6.8.6, 6.8.9
Dampak pengaruh ekonomi tidak langsung.
6.8.5, 6.8.7
63, 106, 107
6.5, 6.5.4
38, 39
6.5, 6.5.4
38, 40, 53
Impact of indirect economic effects. KINERJA LINGKUNGAN Environmental Performance Material Materials EN1
Pemakaian material. Material usage.
EN2
Pemakaian material daur ulang. Recycled material usage.
117 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Uraian Description
GRI G3.1
Tata Kelola Antam Governance of Antam
ISO 26000
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Halaman Page
Energi Energy EN3
Pemakaian energi langsung.
6.5.4
53, 54
6.5.4
54, 55
6.5.4
53
6.5.4
52, 53
6.5.4
53
6.5.4
41, 43, 44
6.5.4
41, 43
6.5.4
41, 43, 44
6.5, 6.5.6
37
6.5.6
37
6.5.6
52
Direct energy usage. EN4
Pemakaian energi tidak langsung. Indirect energy usage.
EN5
Penghematan energi. Energy conservation.
EN6
Inisiatif penyediaan energi terbarukan. Renewable energy supply initiative.
EN7
Inisiatif mengurangi energi tidak langsung. Reduction of indirect energy initiative.
Air Water EN8
Pemakaian air. Water usage.
EN9
Sumber air yang terkena dampak. Affected water source.
EN10
Jumlah air daur ulang. Amount of recycled water.
Keanekargaman Hayati Biodiversity EN11
Kuasa Pertambangan di hutan lindung. Mining concession at protected area.
EN12
Perlindungan keanekaragaman hayati. Biodiversity protection.
EN13
Pemulihan habitat. Habitat rehabilitation.
EN14
Strategi menjaga keanekaragaman hayati.
6.5.4, 6.6.6, 6.6.7
Biodiversity preservation strategy. EN15
Spesies yang dilindungi.
6.5.6
38
6.5.3, 6.5.5
51, 94
6.5.3, 6.5.5
51
6.5.3, 6.5.5
51
6.5.3, 6.5.5
48
6.5.3, 6.5.5
48, 50
6.5.3, 6.5.4, 6.5.6
42, 43, 44, 45, 46
Protected spesies. Emisi, Limbah Cair dan Limbah Padat Emmissions, Effluents, and Waste EN16
Total gas rumah kaca. Total greenhouse gas.
EN17
Total emisi gas rumah kaca tidak langsung. Total indirect greenhouse gas.
EN18
Inisiatif pengurangan efek gas rumah kaca. Greenhouse gas effect reduction initiative.
EN19
Pengurangan emisi ozon. Ozone emmission reduction.
EN20
Jenis-jenis emisi udara. Air emmissions type.
EN21
Kualitas pembuangan air dan lokasinya. Quality and location of water disposal.
118 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Pengembangan Masyarakat Community Development
Uraian Description
GRI G3.1 EN22
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Klasifikasi limbah dan metode pembuangan.
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Halaman Page
ISO 26000 6.5.3
47
6.5.3
47
6.5.3
47
6.5, 6.5.4, 6.5.6
40, 43
5,.6.5.4, 6.6.6,
55
Classification of waste and disposal method. EN23
Total tumpahan minyak dan bahan cair berbahaya. Total number of oil and hazardous spill.
EN24
Limbah bahaya yang ditransportasikan. Hazardous waste transported.
EN25
Keanekaragaman hayati di badan air. Water body biodiversity.
Produk dan Jasa Product and Services EN26
Inisiatif mengurangi dampak buruk pada lingkungan. Initiatives to mitigate environmental impacts.
EN27
Persentase produk terjual dan pengembalian kemasan berdasarkan kategori.
6.6.7 6.5, 6.5.4, 6.7.5
38
6.5 , 4.3
32
6.5.3, 6.5.4
50
6.5
36
6.4, 6,4,3
72, 73
6.4.3
75, 76
6.4.3, 6.4.4
80
6.4.3, 6.4.4
81
6.4.3, 6.4.4
77
6.4.6
84
Percentage of product sold and their packaging materials that are reclaimed by category. Kepatuhan Compliance EN28
Nilai denda finansial akibat ketidakpatuhan terhadap peraturan dan hukum lingkungan. Monetary value of significant fines for non-compliance with environmental laws and regulations.
Transportasi Transportation EN29
Dampak signifikan terhadap lingkungan akibat transportasi produk. Significant environmental impacts due to transporting of product.
Keseluruhan Overall EN30
Biaya dan investasi perlindungan lingkungan. Environmental protection expenditures and investments.
KINERJA SOSIAL Social Performance Tenaga Kerja Labour LA1
Jumlah karyawan. Number of employee.
LA2
Tingkat perputaran karyawan. Employee turnover rate.
LA3
Kompensasi bagi karyawan tetap dan tidak tetap. Compensation for permanent and temporary employee.
LA4
Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Collective Work Agreement.
LA5
Pemberitahuan minimum tentang perubahan operasional. Minimum notification of operational changes.
LA6
Komite Bersama Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Safety and health joint committee.
119 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Uraian Description
GRI G3.1 LA7
Profil Antam Our Profile
Tingkat kecelakaan kerja.
Tata Kelola Antam Governance of Antam
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Halaman Page
ISO 26000 6.4.6
84, 85
Program pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan.
6.4.6, 6.8.3
86, 87
Education, training and health counseling program.
6.8.4, 6.8.8
Topik keselamatan dan kesehatan kerja dalam PKB.
6.4.6
83
6.4.7
77, 78
6.4.7, 6.8.5
78
6.3.10
76
6.3.7, 6.3.10
73, 74, 75
6.4.4
79
6.3, 6.3.3, 6.3.5,
29
Rate of work accident. LA8 LA9
Safety and health topic on collective work agreement. LA10
Rata-rata jam pelatihan. Average hour of training.
LA11
Program persiapan pensiun. Pre-retirement preparation program.
LA12
Penilaian kinerja dan pengembangan karir. Performance assessment and career development.
LA13
Keberagaman karyawan. Employee diversity.
LA14
Rasio gaji dasar pria terhadap wanita. Ratio of basic salary of men to women.
Hak Asasi Manusia (HAM) Human Rights HR1
Perjanjian dan investasi menyangkut HAM. Agreement and investment regarding human rights.
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor menyangkut HAM. Percentage of supplier and contractor regarding human rights.
HR3
Pelatihan karyawan tentang HAM.
6.4.3, 6.6.6 6.3, 6.3.3, 6.3.5,
28, 29
6.4.3, 6.6.6 6.3
28
6.3.6, 6.3.7
28
6.3.8, 6.3.10
81
6.3.5
78
6.3.5
29
6.3, 6.3.5, 6.6.6
28
6.3.6, 6.3.8, 6.6.7
28
4.8
28
6.3.6
95, 97
Human rights training for employee. HR4
Kasus diskriminasi. Discrimination cases.
HR5
Hak berserikat. Right of association.
HR6
Pekerja di bawah umur. Underage labour.
HR7
Pekerja paksa. Forced labour.
HR8
Tenaga keamanan terlatih HAM. Human rights trained security force.
HR9
Pelanggaran hak penduduk asli. Rights violation of indigenous people.
HR10
Evaluasi kebijakan HAM. Evaluation of human rights policy.
HR11
Penyelesaian formal kasus pelanggaran HAM. Formal grievance mechanisms of human rights filed.
120 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com
Kemampuan Ekonomi Economic Viability
Pengembangan Sumberdaya Manusia Human Resources Development
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Safety and Health
Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Policy
Pengembangan Masyarakat Community Development
Uraian Description
GRI G3.1
Assurance Statement (20110504)
Referensi Silang dengan Indikator Gri–G3.1, Suplemen Sektor Tambang dan Iso 26000 Cross Reference with Gri – G3.1 Indicators Supplement of Mining Sector and Iso 26000
Halaman Page
ISO 26000
Kemasyarakatan Society SO1
Dampak program pada komunitas. Impact of the program on community.
SO2
Hubungan bisnis dan risiko korupsi.
6.3.9, 6.8
33, 93, 94, 95,
6.8.5, 6.8.7
96, 97, 110
6.6.3
27
6.6.3
27
6.6.3
27
6.6.4
94
6.6.4
64
4.6
69
4.6
100, 101
6.8, 6.8.3
102, 103, 104
6.8, 6.8.3
102, 103, 104
6.7.4
68
6.7, 6.7.4
68
6.7.3, 6.7.9
68
6.7, 6.7.4
68
6.7.6
69
6.7, 6.7.6
69
6.7, 6.7.6
69
6.7.7
69
6.7.6
69
Relation between business and corruption risks. SO3
Pelatihan antikorupsi. Anti-corruption training.
SO4
Pencegahan tindakan korupsi. Prevention of corruption practices.
SO5
Partisipasi dalam pembuatan kebijakan publik. Participation in public policy formulation.
SO6
Sumbangan untuk partai politik. Donation for political party.
SO7
Hukuman akibat pelanggaran persaingan usaha. Penalty of violation in business competition.
SO8
Hukuman atau denda akibat pelanggaran peraturan. Penalty or fines of ordinances violation.
SO9
Dampak negatif terhadap komunitas lokal. Negative impacts on local communities.
SO10
Pencegahan dampak buruk terhadap komunitas lokal. Prevention of negative impacts on local communities.
Tanggung Jawab Produk Product Responsibility PR1
Perputaran dan keamanan produk. Cycle and safety of products.
PR2
Pelanggaran peraturan dampak produk. Violation of product impact regulation.
PR3
Informasi kandungan produk. Product content information.
PR4
Pelanggaran penyediaan info produk. Violation of product information provision.
PR5
Tingkat kepuasan pelanggan. Customer satisfaction rate.
PR6
Kelayakan komunikasi pemasaran. Feasibility of marketing communication.
PR7
Pelanggaran komunikasi pemasaran. Violation of marketing communication.
PR8
Pengaduan tentang pelanggaran privasi pelanggan. Reports on violation of customers privatization.
PR9
Denda pelanggaran pengadaan dan penggunan produk. Fines of product procurement and uses violation.
121 www.antam.com
ANTAM 2010 Sustainability Report
Rekaman Peristiwa Card Record
Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners
Sambutan Direksi Message from the Board of Directors
Profil Antam Our Profile
Uraian Description
GRI G3.1
Pengantar Laporan Keberlanjutan Sustainability Report Introduction
Tata Kelola Antam Governance of Antam
ISO 26000
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan Responsibility Towards Environment
Halaman Page
SUPLEMEN SEKTOR TAMBANG dan LOGAM Mining and Metals Sector Supplement MM1
Lahan yang direhabilitasi.
6.8, 6.8.5, 6.8.7
36, 94, 95, 96, 97
6.5.6
37
6.5.3
47
6.3.10, 6.4.4
75
6.3.9, 6.8.7
97
6.3.9, 6.8.7
95
6.8.3
95
6.3.9, 6.8.7
97
6.3.9, 6.8.7
97
6.8.5, 6.8.7
35
6.5.4
67
Rehabilitated land. MM2
Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati. Protection of biodiversity.
MM3
Total limbah padatan. Total solid waste.
MM4
Jumlah pemogokan lebih dari seminggu. Number of above one-week strike.
MM5
Perjanjian dengan penduduk asli. Agreement with indigenous people.
MM6
Perselisihan dengan penduduk asli. Conflict with indigenous people.
MM7
Mekanisme penyelesaian perselisihan. Conflict settlement mechanism.
MM8
Jumlah pertambangan kecil di sekitar perusahaan. Number of surrounding small-scale mines.
MM9
Dampak operasi pengalokasian penduduk. Impact of people allocation operation.
MM10
Rencana penutupan tambang. Mine closure plan.
MM11
Menjaga keberadaan material. Materials stewardship.
122 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2010
www.antam.com