Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Nuri Fatmawati 148620600229 Semester 6 A3 S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
[email protected] Abstrak Artikel penelitian ini bertujuan mengidentifikasi proses berpikir kritis siswa sekolah dasar untuk memecahkan masalah yang berbentuk soal cerita berdasarkan tingkat kemampuan matematika siswa. Proses berpikir kritis siswa menganut berdasarkan tahapan berpikir kritis IDEALS yaitu Identify, Define, Enumerate, Analyze, List, dan Self-Correct. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 1 siswa yang memiliki kemampuan matematikanya rendah, 1 siswa yang memiliki
kemampuan
matematika
sedang,
dan
1
orang
yang
memiliki
kemampuan matematika tinggi. Instrument penelitian ini adalah tes kemampuan matematika,
tes berpikir kritis soal matematika,
dan wawancara.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, wawancara dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis dari hasil tes pemberian soal serta analisis data
hasil
wawancara.
Proses
berpikir
kritis
siswa
berdasarkan
tingkat
kemampuan matematika dalam menyelesaikan masalah berbeda-beda. Subjek dengan kemampuan matematika rendah melewati tahapan berpikir kritis siswa dengan kurang tepat sehingga hasil dari penyelesaiannya tidak dapat diterima kebenarannya. Subjek dengan kemampuan matematika sedang dengan tahapan berpikir kritis cukup baik, meskipun ada beberapa hal yang kurang spesifik. Subjek dengan kemampuan matematika tinggi dapat berpikir kritis dengan baik, jawaban yang di berikan dapat di paparkan dengan jelas dan detail sehingga kebenaran jawaban dapat diterima. Kata Kunci : Proses Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah, Soal Matematika
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
PENDAHULUAN Dalam masalah
memecahkan sangat
keterampilam melibatkan
suatu
diperlukan
berpikir, pemikiran
kritis,
pengetahuan,
penalaran
dan strategi kognitif.
yang
Amir
logis,
menjelaskan
(2015) para
kritis
beberapa
tahap
selalu
bekerja sama dengan yang lain. Cara
dalam
berpikir
merumuskan
masalah,
dikembangkan melalui pembelajaran
argument,
melakukan
dalam pendidikan matematika,
melakukan
induksi
dapat
hal
melewati
juga
pemikir
kreatif, sistematis dan juga mampu
tersebut
matematik,
tindakannya
yaitu memberikan deduksi, melakukan
ini sesuai dalam kurikulum tingkat
evaluasi,
satuan pendidikan (KTSP). Dalam
keputusan dan menentukan tindakan.
Permendiknas No. 23 tahun 2006
Dari uarian proses berpikir kritis
(2006: 22), menyatakan bahwa “mata
diatas
pelajaran
matematika sangat perlu
tahapan
diberikan
kepada
dengan cermat,
semua
peserta
didik mulai dari sekolah dasar untuk bekal
peserta
kemampuan kritis,
didik
berpikir
sistematis
dan
logis, juga
kemampuan bekerja sama”.
kritis
reflektif
yang
sebagai
berpikir
beralasan
dan
dinyatakan
berpikir
Berpikir
memiliki
manfaat yang sangat cukup besar bagi
kehidupan siswa
manusia
dalam
terutama
memecahkan
berbagai masalah, tetapi dalam dunia pendidikan berpikir kritis seringkali terabaikan.
Seorang
dipercayai
kritis
guru
proses
sering berpikir
siswa
dalam
menyelesaikan
Dharma (2016) menyatakan bahwa
permasalahan
yang
ada.
berpikir
dalam pemahaman dan keterampilan
kritis
kemampuan dikombinasikan
dilakukan.
dilakukan
kritis
mengesampingkan
yang
kritis
bahwa
teliti, runtut serta
difokuskan pada penetapan apa yang dan
mengambil
rasional.
pada
Dharma (2016) menyatakan berpikir
dapat
dalam
yang
kemudian
matematika dan
disposisi
adalah yang dengan
berpikir
kritis
siswa
Proses
tidak
mendapatkan perhatian yang lebih,
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
selama
ini
yang
mejadi patokan
menggunakan
konsep
yang
sudah
seorang guru adalah pahamnya siswa
ada di buku. Guru tidak memberikan
terhadap
kesempatan
materi yang disampaikan
siswa
serta hasil jawaban benar yang dapat
kritis
diberikan
menyelesaikan
siswa
untuk
menunjang
nilai dan prestasi siswa di sekolah. Berdasarkan
hasil observasi
soal
secara
unuk
berpikir
terbuka
dalam
atau
cerita.
memecahkan
Beberapa
siswa
soal
cerita
menyelesaikan
di SD Negeri Ngerong 1 Gempol
menggunakan cara yang berbeda dari
diperoleh data bahwa guru sering
yang sudah dijelaskan, akan tetapi
menitikberatkan pada ranah kognitif
guru mengarahkan kepada siswanya
siswa.
Dimana
Guru
cenderung
untuk
siswa
untuk
menghafal
menggunakan cara dari buku mereka.
meminta
konsep-konsep
matematika
sudah
tanpa
ada
kesempatan kritis
siswa
untuk
dalam tersebut,
saat
siswa
memberikan
yang
berbeda
Dan beberapa siswa menyelesaikan
memberi
soal cerita menggunakan cara yang
berpikir
sudah ada di buku mereka tetapi
baik
pada
jawaban
yakin
sendiri.
dengan
jawabannya
Oleh karena itu, seorang
guru
harusnya
memberikan
bagi
cara yang berbeda dari yang sudah
mengutarakan
pendapatnya masing-
dijelaskan oleh guru. Tetapi proses
masing. Karena hal ini dapat melatih
berpikir kritis siswa dalam proses
keterampilan
pembelajaran masih kurang.
dalam menyelesaikan masalah.
guru
ini
memberikan
menggunakan
tidak
kesempatan
Hal
atau
masalah
yang
menyelesaikan
permasalahan
menyelesaikan
dibuktikan
ketika
evaluasi berupa
berpikir
Berdasarkan diatas,
penulis
soal cerita, siswa kurang memahami
penelitian
inti
mendeskripsikan
dari
soal
Disebabkan menugaskan menyelesaikan
cerita
karena
tersebut.
guru
siswa
siswa
siswa
kritis
latar
ingin
yang
siswa
belakang melakukan
bertujuan proses
dalam
untuk
untuk berpikir
hanya
kritis
memecahkan
untuk
masalah matematika dengan judul “
persoalan
Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Dasar Dalam Memecahkan Masalah
Pada
Matematika
menentukan ide pokok dari suatu
Ditinjau
Dari
tahapan
Identify,
subjek
Kemampuan Matematika Siswa”.
permasalahan yang dihadapi
Berpikir Kritis Dalam Pemecahan
2. Define (D)
Masalah
Pada
Amir berpikir
(2015)
kritis
menjelaskan
meliputi
seseorang
usaha
mengumpulkan,
menafsirkan,
menganalisis
dan
mengevaluasi
informasi
pada
tahap
menentukan membatasi
fakta-fakta
yang
masalah,
dalam
fakta-
soal,
hal
yang
ditanyakan soal, serta informasi apa
ialah
diperlukan
mental yang
Subjek
suatu
diketahui
yang
aktivitas
ini,
fakta tersebut meliputi apa saja yang
simpulan yang valid. Berpikir kritis suatu
Define
tidak
digunakan
atau tidak
berkaitan menggunakan nalar yang
3. Enumerate (E)
menggunakan proses mental seperti
Pada
memperhatikan,
memaparkan pilihan-pilihan jawaban
menyeleksi,
mengkategorikan,
dan
memutuskan
pemecahan suatu masalah. Amir bahwa
(2015)
untuk
yang
tahap
Enumerate,
mungkin
dari
subjek
permasalahan
secara logis menjelaskan
mengetahui aktivitas
4. Analyze (A) Pada
tahap
Analyze,
subjek
mental siswa dalam berpikir kritis
menganalisis jawaban-jawaban yang
memecahkan
terbaik
masalah
menggunakan
dengan
tahapan-tahapan Enumerate, Correct. dapat
menerapkan
Identify,
Analyze,
dapat
List,
Define,
pilihan
dalam
menyelesaikan masalah 5. List (L)
Self-
Pada tahap List, subjek menyebutkan
Pada tahapan-tahapan ini
alasan yang sesuai dalam memilih
disingkat menjadi IDEALS.
Berikut
sebagai
adalah
penjelasan
dari
jawaban yang terbaik. 6. Sefl-Correct (S)
IDEALS :
Pada
tahap
1. Identify (I)
mengecek
Self-Correct,
kembali
jawaban
subjek yang
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
telah dipilih dan melihat apakah ada
kemampuan
tahapan-tahapan soal yang terlewati
perlu
Kemampuan Matematika
memahami
Matematika memberikan serta
mampu
bekal penataan
terbentuknya
Matematika
sifat
juga
pengetahuan
yang
nalar mental.
mengembangkat
masalah
keterampilan
suatu
masalah,
merancang, model matematika, serta menyelesaikan
model
dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
merupakan penting
pemecahan
Pendapat
Dharma
(2016)
untuk
sejalan dengan Depdiknas (2006:2)
dipelajari dalam kehidupan sehari-
dalam memecahkan masalah terdapat
hari.
empat langkah, yaitu: 1) memahami
Matematika
juga
banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-
permasalah,
hari dan
penyelesaian
dibutuhkan
oleh
semua
orang.
2)
merencanakan masalah,
3)
menyelesaikan suatu masalah sesuai Depdiknas,
(2006:2)
rencana, 4) melakukan pengecekan
menyatakan bahwa salah satu tujuan
kembali.
mata
keterampilan
pelajaran
matematika
dalam
Siswa
dapat
dalam
memecahkan
KTSP yaitu supaya peserta didik
suatu
dapat
matematika dapat diberikan kepada
memiliki
kemampuan
memecahkan masalah yang meliputi kemampuan masalah, dan
memahami merancang,
menyelesaikan
model
diperoleh.
Fokus
pembelajaran
matematika
yang dalam yaitu
pemecahan masalah. Menurut pemecahan
masalah
Soal
yaitu
(2016), suatu
materi
cerita
adalah
permasalahan dalam bentuk kalimat bermakna Namun
dan
mudah
permasalahan
dipahami. matematika
dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan
Dharma
maka
siswa dalam bentuk soal cerita.
suatu
menafsirkan
masalah,
memiliki
kalimat matematika
dengan
menggunakan
matematika. adalah
kalimat
yang
usaha ntuk mencari jalan keluar dari
memuat
suatu masalah untuk mencapai suatu
bilangan. Untuk menyelesaikan soal
tujuan.
Untuk
meningkatkan
operasi-operasi
Kalimat
hitung
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
cerita
dalam
kalimat
matematika
dibutuhkan kemampuan tersendiri. Aditya bahwa
memiliki
matematika
(2016)
mengemukakan
siswa
kemampuan
dengan
kemampuan
sedang
dan
kemampuan
1
siswa
matematika
yang rendah.
adalah potensi dasar untuk mencapai
Instrument
penelitian
ini
hasil belajar yang dibawa sejak dari
adalah tes kemampuan matematika,
lahir.
tes berpikir kritis soal matematika,
Kemampuan dapat diartikan
kesanggupan
seseorang
dalam
dan wawancara pemecahan masalah
melakukan kegiatan. Kemampuan ini
berpikir kritis berdasarkan langkah-
sangat
langkah IDEALS.
mempengaruhi
cepat
dan
lambatnya penerimaan informasi dan juga
mampu
tidaknya
untuk
Untuk
mengamati
proses
berpikir menurut Amir (2015) di
menyelesaikan suatu masalah.
amati melalui proses
METODE PENELITIAN
tes dan hasil secara terurut. Selain itu
Jenis
penelitian
ini
yaitu
menggunakan
wawancara
penelitian
deskriptif
menggunakan
pendekatan
kualitatif
mendeskeripsikan
proses
demikian teknik pengumpulan data
berpikir kritis siswa kelas IV SDN
penelitian ini dengan memberikan tes
Ngerong
1,
Gempol
berpikir
dalam
memecahkan
masalah
masalah matematika. Selain itu juga
untuk
Kecamatan
dengan
juga
mengerjakan
berbentuk soal cerita. Subjek
mendalam
mengenai
cara
memecahkan
masalah.
Dengan
kritis
dilakukan
penelitian
initerdiri
dari 3 siswa kelas IV SDN Ngerong
untuk
wawancara
memecahkan
terhadap
subjek mengenai proses pemecahan masalah pada soal matematika.
1, kecamatan gempol yang masing-
Dalam penelitian ini, teknik
masing memiliki kemampuan belajar
analisis data yang digunakan adalah
matematika
Jadi
analisis dari hasil tes berpikir kritis
dalam penelitian ini terdiri
dan analisis data hasil wawancara
subjek dari
1
kemampuan
yang
siswa
berbeda.
yang
matematika
memiliki tinggi,
1
mengenai proses pemecahan masalah matematika dengan menggunakan 6
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
tahapan proses berpikir kritis yaitu
data
Identify,
dengan
kemampuan
matematika
Analyze, List, Self-Correct.
rendah,
kemampuan
matematika
HASIL DAN PEMBAHASAN
sedang, dan kemamupan matematika
Berdasarkan
tinggi, yang dijelaskan pada tabel
dilapangan,
Define,
hasil peneliti
Enumerate,
observasi memperoleh
proses
berpikir kritis siswa
dibawah ini:
Tabel 1. Proses Berpikir Kritis Siswa dengan kemampuan matematika rendah, sedang, dan tinggi Langkah-Langkah Bepikir Kritis (I) Identify
S ubjek Rendah
S ubjek S edang
S ubjek Tinggi
Subjek belum memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.
Subjek menyebutkan pokok permasalahan adalah seberapa dalam ikan paus berenang Subjek menyebutkan apa yang diketahui yakni ikan paus berada 9M tepat diatas kapal selam
Sebjek menyebutkan pokok permasalahan adalah pada kedalaman berapakah paus berada Subjek menyebutkan apa yang diketahui yakni kapal selam berada pada kedalaman 25M . dan terdapat paus sedang berenang pada kedalaman 9M . Subjek menyebutkan untuk mencari jawaban takaran yang diinginkan dapat dicari dengan pengurangan kedalaman kapal selam 25M dari dasar laut, di kurangi dengan keberadaan ikan paus diatas kapal selam yang tepat 9M . Subjek menggunakan cara menjawab permasalahan dengan menggunakan pengurangan misalnya 25m-9m = 16 m dari dasar laut Alasan subjek menggunakan pengurangan karena ikan paus berada tepat diatas kapal selam dibawah permukaan laut Subjek mengecek hasil dari pekerjaannya serta menghitung kembali yang telah dituliskan dari awal sampai akhir
(D) Define
Subjek menyebutkan apa yang diketahui yakni kapal selam berada dibawah laut
(E) Enumerate
Subjek menyebutkan untuk mencari jawaban takaran yang diinginkan dapat dicari dengan menjumlahkan kedalaman kapal selam
Subjek menyebutkan untuk mencari jawaban takaran yang diinginkan dapat dicari dengan pengurangan kedalaman kapal selam 25M dengan mengurangi 9M
(A) Analyze
Subjek menggunakan cara menjawab permasalahan dengan menggunakan penjumlahan seperti 25+9 = 34
Subjek menggunakan cara menjawab permasalahan dengan menggunakan pengurangan misalnya 25-9 = 16
(L) List
Alasan subjek menjumlahkan sebarang angka ikan paus berada di dalam laut lebih dalam dari kapal selam
Alasan subjek menggunakan pengurangan karena kapal selam berada lebih dalam dari ikan paus
(S) SelfCorrect
Subjek mengecek hasil dari pekerjaannya
Subjek mengecek hasil dari pekerjaannya
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Pada tabel 1 terdapat tiga
SIMPULAN
bagian kemampuan matematika yaitu tinggi,
sedang,
dan
rendah.
Berdasarkan
hasil penelitian
diatas proses berpikir kritis siswa
Berdasarkan temuan yang diperoleh
dalam
oleh peneliti proses berpikir kritis
matematika think pair share ditinjau
siswa dalam memecahkan masalah
dari kemampuan matematika, dapat
matematika adalah adanya perbedaan
ditarik
proses
dalam
dengan
masalah
rendah
berpikir
kritis
menyelesaikan berdasarkan
suatu tahap-tahap
Subjek
dengan
matematika
yang
IDEALS. kemampuan
rendah melewati
memecahkan
kesimpulan
melewati
kurang
tepat
cenderung
tahapan IDEALS
kebenarannya.
dengan
Sedangkan
sedang
kemampuan
kemampuan
matematika
selewati
tahapan
dengan
cukup
berpikir
sehingga Siswa
sedang
proses
penyelesaiannya tidak dapat diterima Subjek
matematika
seluruh
salah.
tepat
dari
siswa
tahapan
proses berpikir kritis IDEALS tetapi
kemampuan
hasil
bahwa
kemampuan
tahapan berpikir kritis dengan kurang sehingga
masalah
jawaban dengan melewati
berpikir
kritis
cukup
baik.
dengan pada
siswa
dengan
matematika
tinggi,
kritis
siswa dapat melalui seluruh tahapan
meskipun
berpikir kritis dengan baik. Seluruh
terdapat beberapa hal yang kurang
tahapan dilewati dengan memberikan
spesifik pada tahapannya. Sedangkan
jawaban yang cukup detail, sehingga
subjek
dengan
jawaban dapat diterima dengan baik.
matematika
tinggi
baik,
kemampuan dapat
melewati
Berdasarkan simpulan diatas,
tahapan berpikir kritis dengan baik,
saran
sehingga
peneliti
tahap
demi tahap
yang
yang
dapat diberikan oleh
hendaknya
guru
lebih
dipaparkan sudah sangat jelas dan
memperhatikan kemampuan berpikir
detail,
kritis
sehingga
jawabannya dapat diterima.
kebenaran
siswa
dalam
memecahkan
suatu masalah matematika. Sehingga guru
dapat
pembelajaran
menerapkan yang
tepat
metode untuk
Tugas Matakuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir. M.Pd S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
meningkatkan proses berpikir kritis
Soal Cerita Pada Siswa Kelas Iv
sesuai dengan kemampuan masing-
Tahun Pelajaran 2015/2016 Di
masing.
Sd
diharapkan
Dengan proses
demikian berpikir
kritis
siswa dapat lebih meningkat.
Negeri
1
Banjar
Bali.
Mimbar Pgsd, 4(1). Sumarmo,
U.,
Hidayat,
W.,
DAFTAR PUSTAKA
Zukarnaen, R., Hamidah, M., &
Amir, M. F. (2015). Proses Berpikir
Sariningsih,
R.
(2012).
Kemampuan
dan
Disposisi
Kritis
Siswa
Sekolah
Dasar
Dalam Memecahkan Masalah
Berpikir
Berbentuk
Kreatif Matematik (Eksperimen
Soal
Cerita
Logis,
Kritis,
Matematika Berdasarkan Gaya
terhadap
Belajar. Jurnal Math Educator
Menggunakan
Nusantara:
Berbasis Masalah dan Strategi
Wahana
Publikasi
Siswa
dan
SMA
Pembelajaran
Karya Tulis Ilmiah Di Bidang
Think-Talk-Write).
Pendidikan Matematika, 1(2).
Pengajaran MIPA, 17(1), 17-33.
Dharma, I. M. A., Suarjana, I. M., & Suartama, I. K. (2016). Analisis Kemampuan
Menyelesaikan
Jurnal