TUGAS LINGKUNGAN BISNIS “Tema” Peluang Usaha Membuat Perusahaan Konveksi Pakaian Olahraga
Nama
:Anggita Grissella .K
NIM
: 11.02.8018
Kelas
: 11-D3MI-02
MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012
ABSTRACT
Company Rick Collection was established to follow the development of sport in this country who are motivated from the growing mode of style and fashion clothing. The mission of the company Rick Collection is to provide quality sport shirt with reasonable prices and provide outstanding service to consumers and also to the sportsman racing spirit as the variation of the costume. The company's vision is to become the company's Collection Rick connections that provide products, services and better quality results than other convection. Among other objectives of the company makes a profit, retain customers and increase sales. Evaluation of business proposals, there are several aspects of the economic aspects of social, market and marketing aspects of effective demand and potential, analysis of strengths and weaknesses and the strategies needed to win the competition and the company's product life circle and strategies in the stage of product life circle. Next is the financial aspect and the operational management aspects of the business location, market capacity and technology choices. Next up is the aspect of resource manusian consisting of corporate structure, employee recruitment and distribution of employee compensation and working hours. Next is the last legal aspects and ethical aspects of business to be dealt with production companies such as ethics, environmental ethics and employee withdrawal. Can be concluded that based on the analysis carried out on some good aspects of human resources, operational, ethical, legal and financial business activities usahan especially worthy forwarded to the company's financial projections are still lets grow larger and gain higher profits and Rick Collection can survive expand market share. The recommendations made include sangant favorable market pricing given the high number of customers while also kulaitas fabric that no one else at the convention, retain customers by offering high quality raw materials and always meet customer demand for both models, the design and materials as well as improving promotion of the use of event - sporting event held in DIY.
BAB I LATAR BELAKANG PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Rick Collection didirikan oleh Bapak Erick pada tanggal 31 Mei 2000 dengan menggunakan modal pribadi. Pak Erick pada awalnya tertarik dengan perkembangan kegiatan olahraga tanah air, khususnya di daerah Yogyakarta. Pak Erick pun termotivasi dengan makin berkembangnya mode, fashion dan beragamnya corak pakaian. Oleh karena itu, Pak Erick berinisiatif dengan kemauan dan kemampuannya mendirikan suatu usaha dibidang konveksi karena didorong juga oleh besarnya permintaan pasar, pengalaman usaha dan cerahnya prospek usaha dimasa yang akan datang, selain itu juga didukung oleh beberapa Badan Keolahragaan untuk merealisasikan keinginannya. Perusahaan ini didirikan Pak Erick dengan dibantu oleh saudaranya yang membantu dalam bidang produksi/rancang desain, pembelian administrasi dan penjualan dengan mempekerjakan 5 orang karyawan ( 3 penjahit, 1 tenaga potong, 1 tukang border). Lokasi perusahaan yang strategis berada di pusat kota, gedung seluas ± 200 m2 yang digunakan untuk proses produksi ini menyewa dari seorang teman Pak Erick. Pada awal menjalankan usahanya Rick menghadapi berbagai hambatan, salah satunya adalah besarnya persaingan saat itu dan sulitnya mendapatkan bahan baku yang terjamin mutnya serta tidak ketinggalan mode. Namun, berkat keuletan kerja keras dan semangat membuat perusahaan ini makin mapandalam bisnis konveksi.
B. Misi Perusahaan Misi RickCollection adalah menyediakan kostum olahraga yang berkualitas dengan harga wajar dan memberikan pelayanan yang memuaskan pada konsumen. Rick juga bermaksud agar olahragawan dapat terpacu semangatnya, salah satunya variasi kostum olahraga.
C. Visi Perusahaan Visi Rick Collection adalah menjadi perusahaan konveksi yang memberikan produk, pelayanan dan kualitas hasil yang lebih baik dari konveksi lainnya.
D. Tujuan Perusahaan Tujuan Rick Collection antara lain : - Memperoleh laba - Mempertahankan pelanggan - Meningkatkan penjualan - Memperluas pangsa pasar - Meningkatkan pelayana pada konsumen
BAB II EVALUASI USULAN BISNIS 1.
Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial seperti jumlah penduduk, Upah Minimum Provinsi
(UMP) dan jumlah sekolah beserta siswanya (SMU) dan juga jumlah mahasiswa sangat berpengaruh terhadap usaha konveksi tersebut. Perusahaan perlu mengetahui besarnya pengaruh dari tiap-tiap indikator tersebut terhadap bisnis perusahaan sehingga perusahaan dengan mudah menerapkan strategi yang sesuai bagi usahanya. Dari sumber data yang ada, dapat diperoleh beberapa informasi mengenai indicator-indikator ekonomi dan sosial sebagai berikut : -
Jumlah sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan siswanya
-
Jumlah mahasiswa PTN di DIY
-
Jumlah mahasiswa PTS di DIY
-
UMP DIY Jumlah klup basket yang di DIY
2.
Aspek Pasar dan Pemasaran A. Pemerintahaan Efektif dan Potensial Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS dapat diketahui besarnya permintaan ensial yaitu : jumlah sekolah (SMU) di DIY dengan jumlah siswanya sedangkan jumlah beasiswa di Yogyakarta untuk perguruan tinggi negri dan peguruan tinggi swasta. Menurut hasil wawancara terhadap dusen pemilik konveksi Rick mengenai permintaan efektif informasinya sebagai berikut : Permintaan efektif antara lain : -
Dalam 1 bulan mampu menghasilkan 20-30 set pakaian olahraga (1 set pakaian olahraga = ± 15 – 20 stel). Data pada bulan Februari 2002, produk yang dihasilkan : 15 set pakaian basket 5 set pakaian sepakbola 5 set jaket
Permintaan efektif yang berasal dari pengecer, maksudnya konsumen membeli produk secara satuan. Dalam 1 bulan ± 10 produk yang terjual.
B.
Analisis Kekuaran dan Kelemahan Serta Strategi Yang Diperlukan Perusahaan Untuk Memenangkan Persaingan. Bila dilihat dari jenis pasarnya, untuk bisnis konveksi tersebut termasuk
dalam jenis pasar persaingan sempurna ini terlihat jelas oleh banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama dengan harga yang kompetitif. Mengingat banyaknya produsen dalam bisnis ini, perusahaan membutuhkan adanya pemahaman terhadap kekuatan dan kelemahan perusahaan agar dapat menyusun strategi yang tepat. a. Kekuatan perusahaan : -
Kontinyuitas modal usaha
-
Cukupnya bahan baku yang berkualitas
-
Ada relasi yang baik dan kuat antara perusahaan dengan konsumennya
-
Harga yang kompetitif yang didukung kualitas bahan baku
b. Kelemahan perusahaan : -
Kesulitan bila terdapat permintaan dalam jumlah yang cukup besar secara mendadak dan harus diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat
-
Terbatasnya jumlah tenaga kerja
-
Letak perusahaan dengan bahan baku berjauhan sehingga menambah biaya transportasi (bahan baku didatangkan dari Bandung)
Berdasar kekuatan dan kelemahan perusahaan di atas, strategi yang mesti dilakukan oleh perusahaan agas bias memenangkan persaingan yaitu : 1. Strategi pelayanan purna jual Perusahaan sebagai penantang pasar berusaha memberikan kepuasan bagi konsumen apabila ada produk yang tidak sesuai/cacat misal : salah tulis nama di kostum 2. Strategi produk prestis Perusahaan berusaha membuat produk yang syarat dengan kualitas bahan lain, model sehingga konsumen merasa percaya diri dengan produk tersebut
3. Strategi Penekanan Biaya Strategi penekanan biaya produksi dapat diakukan dengan pembelian peralatan operasional dan juga pemberian kompensasi untuk produk yang melebihi kapasitas biasanya melalui kerja lembur. 4. Promosi yang intensif Peningkatan perusahaan dalam mempromosikan produknya perlu dilakukan dengan menfaatkan event/ turnamen olahraga dengan memasang spanduk atau menggunakan media massa 5. Strategi inovasi produk Penantang pasar mungkin saja berusaha mengandakan pembaharuan produk untuk menyerang posisi pemimpin pasar dengan menawarkan/ menerima model kostum olahraga menurut kehendak konsumen.
C. Product Life Circle dan Strategi Dalam Tahap PLC Daur hidup produk (PLC) merupakan konsep yang penting dalam perusahaan karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk. Tahap-tahap yang ada dalam PLC dikatagorikan ke dalam tahap introduction, growth, natury dan decline. Bisnis konveksi yang saya susun SKBnya saat ini memasuki tahap kedewasaan dalam Daur Hidup Produk. Pada tahap kedewasaan ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Konveksi Rick berusaha tetap konsisten untuk melayani segmen pasarnya yaitu olahragawan baik siswa maupun mahasiswa. Sensitifitas penjualan dapat
mengakibatkan
kelebihan
kapasitas
dalam
perusahaan
sehingga
mengakibatkan persaingan menjadi sangat ketat dan intensif. Penatapan harga yang lebih tinggi dari pesaing akan menyebabkan hilangnya pangsa pasar, sedangkan penetapan harga lebih rendah akan menyebabkan terjadinya perang harga. Tetapi Rick collection dapat melakukan strategi dibawah ini untuk memenangkan pasar dan menanggapi penetapan harga. Oleh karena itu, strategi yang mestinya dilakukan perusahaan dalam tahap tersebut adalah :
Mempertahankan pasarnya dari pesaing :
Penekanan atau pengurangan biaya produksi.
Menawarkan bahan baku (kain) yang mutunya bersaing.
Meningkatkan pelayanan kepada konsumen, misalnya : pelayanan purna jual produk, memberitahu konsumen kapan bahan baku yang lengkap itu ada (tanggal, hari, bulan), menepati waktu tempo pengambilan produk.
Mempertahankan pelanggan dengan jaminan kualitas produk.
Melakukan perbaikan mutu :
Meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepatan, dan kinerja produk sebab konsumen sangat peka terhadap mutu produk dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan manfaat yang lebih tinggi.
Melakukan perbaikan model :
Bertujuan untuk menambah daya tarik produk seperti model, warna, kemasan, dan lain – lain. Keuntungan dari strategi ini adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merk perusahaan Rick.
Penyerangan strategi melalui :
Memperluas penawaran produk pada kelompok bukan pemakai.
Merebut konsumen pesaing dengan lebih mengintensifkan promosi.
Modifikasi produk, misalnya dengan pemenuhan permintaan konsumen baik model, warna, maupun harga.
Berani menetapkan harga diatas harga pasar dengan pertimbangan kualitas barang dan pelanggan tetap.
3.
Aspek Keuangan Untuk aspek keuangan untuk proyeksi 5 tahun mendatang penulis menetapkan
peningkat baik penjualan, biaya dan lain sebagainya. Untuk analisis keuangan SKB ini diperlukan suatu rencana bayangan untuk mengukur tingkat pendapatan dari penjualan sa adapun perinciannya atau asumsi yang akan dilakukan :
Penjualan naik 5% setiap tahun.
HPP naik 5% sebab HPP tidak akan pernah turun.
Neraca Periode (dalam ribuan rupiah) Pos-pos neraca
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Aktiva Aktiva lancar -Kas -Piutang dagang -Persediaan dag
24.000 9.250 26.700
20.600 12.300 28.200
22.350 26.720 13.740 15.150 30.660 31.970
27.950 30.560 14.720 12.740 34.050 39.430
Jumlah aktiva lancar Aktiva tetap berwujud -Kendaraan -Mesin jahit -Ak. Peny. Kendaraan -Ak. Mesin jahit Jml Aktiva tetap berwujud Total Aktiva Pasiva Hutang lancar -Hutang Dagang -Hutang Sewa -Hutang Bank -Angsuran pinj Bank/bln Jumlah Hutang lancer Modal sendiri Modal Pak Andi
59.590
61.100
66.750 72.890
76.720 82.730
14.000 8000 800 400 20.800 80.750
14.000 8000 800 400 20.800 81.900
14.000 8000 800 400 20.800 87.550
14.000 8000 800 400 20.800 93.690
14.000 8000 800 400 20.800 97.520
14.000 8000 800 400 20.800 103.530
22.000 12.000 15.000 1250 47.750
24.000 12.000 15.000 1250 49.750
28.000 8.000 21.600 1800 55.800
15.000 6000 24.000 2000 43.000
30.000 5000 18.000 1500 51.500
27.000 12.000 30.000 2500 66.500
34.000
32.150
31.750 50.690
46.020 37.030
Total passiva
80. 750
81.900
87.550 93.690
97.520 103.530
Analisis Rasio Likuiditas Current rasio Solvabilitas Rasio modal sendiri Dengan total aktiva Rentabilitas Investment turn over Profit margin ROI
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1.2 : 1
1.2: 1
1.2 : 1
1.7 : 1
1.5 : 1
1.2 : 1
42%
39%
36%
53%
47%
36%
0,67 10,3 7,1
0,7 11,6 7,9
0,68 9,98 8,14
0,65 12,2 8,24
0,71 11,6 8,56
0,69 10,1 7,9
Proyeksi Laporan Rugi Laba
2006
2007
OMSET 203.880.000
2008
2009
2010
2011
214.074.000
224.750.700
235.988.235
247.787.646
260.177.028
(149.128.800)
(156.585.240)
(162.414.502)
(170.535.227)
(179.061.988)
188.015.087
54.751.200
57.488.760
60.336.198
65.453.007
68.770.658
72.161.941
COST
(32.376.000)
(33.564.000)
(35.242.200)
(37.004.310)
(38.854.526)
(40.797.252)
NPM
22.375.200
23.924.760
25.093.998
28.448.697
29.916.132
31.364.689
HPP
II.4. Aspek Manajemen Operasional A. Lokasi bisnis Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing; disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemulihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertyimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap. Tahapan yang perlu dilakukan untuk penentuan lokasi usaha oleh perusahaan yaitu : 1. Penentuan daerah Penentuan daerah dimana usaha akan didirikan menentukan efektif tidaknya suatu daerah untuk kegiatan usaha. 2. Penentuan lingkungan masyarakat Untuk mengetahui apakah dengan pendirian perusahaan tersebut dapat bermanfaat atau malah menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar. 3. Memilih lokasi yang strategis Pemilihan lokasi usaha yang strategis untuk usah dapat dilakukan dengan memilih lokasi tersebut dipusat kota, dipinggir kota, atau diluar kota. Adapun pertimbangan-pertimbangan faktor lain yang perlu diperhatikan untuk penentuan lokasi usaha antara lain : 1. Pasar Pasar atau konsumen merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan sekaligus sasaran dari perusahaan untuk pemilihan lokasi usaha 2. Sumber bahan baku Penempatan suatu perusahaan dekat dengan bahan baku menunjuk bahwa perusahaan tersebut ingin proses produksinya tidak terhambat karena kurangnya bahan baku atau
keterlambatan bahan baku selain itu juga pertimbangan bahan bakunya yang mudah rusak sehingga memaksa perusahaan untuk menempatkan lokasi usaha dekat dengan lokasi sumber bahan baku. 3. Transportasi Biaya pengiriman maupun pengambilan bahan baku produk juga merupakan bagian dari pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha. Ini untuk mempermudah perusahaan dalam melaksanakan operasi produksi. 4. Sumber energi Setiap perusahaan memerlukan energi untuk kegiatan operasionalnya misalnya energi listrik kebanyakan perusahaan memanfaatkan energi tersebut.
5. Tenaga kerja dan tingkat upah Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja menjadi pertimbangan bagi perusahaan.
Dari aspek-aspek yang menjadi pertimbangan perusahaan untuk menentukan lokasi usaha Konveksi Rick lebih memilih pusat kota sebagai lokasi usahanya ini dipengaruhi oleh dekatnya pasar sasaran yang akan dicapai.
B. Kapasitas Perusahaan Kapasitas adalah kemampuan pembatas dari unit produksi untuk beroperasi dalam waktu tertentu. Data yang telah diperoleh melalui wawancara pemilik perusahaan tersebut mampu menunjukkan tingkat kapasitas produksinya. Berdasarkan pengalaman, kemampuan dan banyaknya konsumen atau pasar yang dilayani perusahaan maka dapat diketahui bahwa berdasarkan kapasitas perusahaan tersebut adalah sebesar 20 – 25 set pakaian olahraga untuk setiap harinya (1 set = 15-20 stel )
C. Pemilihan Teknologi Teknologi yang dipilih oleh perusahaan untuk memperlancar proses produksinya dengan menggunakan teknologi mesin jahit listrik yang dioperasikan oleh tenaga manusia atau karyawan. Pertimbangan pemakaian mesin jahit listrik ini dikarenakan pentingnya waktu produksi dan kecepatan proses produksi, maksudnya pemanfaatan mesin jahit ini dapat menekan waktu
yang terbuang apabila menggunakan mesin jahit manual dan juga menambah kapasitas produksi perusahaan dalam perharinya dari pada mesin jahit manual.
Tata Letak Fasilitas Usaha Pakuningratan
1
3 2
Keterangan gambar : 1
tempat penjualan dan administrasi
2
tempat pemotongan kain
3
tempat penjahitan
Aspek Sumber Daya Manusia Struktur Perusahaan Dalam suatu usaha Sumber Daya Manusia sangat di perlukan untuk pengoperasian kegiatan produksi selain itu pengelolaan SDM juga menunjang proses produksi dari suatu usaha. Untuk bisnis konveksi tersebut membutuhkan ± 10 orang karyawan untuk dilaksanakan proses produksinya untuk mencapai tujuan perusahaan. Pembagian kerja untuk 10 karyawan tersebut adalah sebagai tersebut : Administrasi & penjualan
= 1 orang
Produksi
= 2 orang
Penjahit
= 6 orang
Tenaga bordir
= 2 orang
Sruktur Manajemen Perusahaan
PIMPINAN
ADMININISTRASI PRODUKSI
&
PENJUALAN
PEMOTONG
TENAGA
KAIN
BORDIR
PENJAHIT
B. Proses Perekrutan Karyawan. Penarikan karyawan-karyawan baru bagi organisasi akan terus merupakan tantangan bagi semua departemen personalia. Kadang-kadang kebutuhan karyawan baru diketahui secara jelas sebelumnya karena rencana-rencana sumber daya manusia disusun dengan baik. Pada saat lain, departemen personalia dihadapkan pada keadaan permintaan yang mendadak untuk mengisi lowongan secepat mungkin. Dalam kedua kasus tersebut, penarikan pelamar atau calon karyawan merupakan kegiatan terpenting. Dalam proses recruiment, perusahaan memakai sistem proses penerimaan yang semi formal. Perusahaan mengutamakan keterampilan dan kecepatan menjahit dari si pelamar selain tes wawancara maupun tertulis. Masalah pendidikan mungkin tidak terlalu mempengaruhi dalam penerimaan karyawan baru selain itu tes kesehatan tetap dilakukan untuk mengetahui tingkat ketahanan tubuh si pelamar. Untuk bagian administrasi dan produksi pak Jaka mengandalkan tenaga saudarannya sendiri untuk memegang posisi tersebut walaupun dara sendiri, pak Rick tetap profesional dalam pengoperasian kegiatan produksi baik uang gaji, peringatan dan cara kerja.
Pembagian Kompensasi dan Jam Kerja Karyawan. Gaji karyawan perbulan :
Bagian administrasi & penjualan Bagian produksi Penjahit Pemotong kain Tenaga bordir
Rp 650.000,00 Rp 735.000,00 Rp 345.000,00 Rp 325.000,00 Rp 315.000,00
Pembagian jam kerja karyawan. Jam kerja efektif untuk kegiatan produksi (menjahit, pemotongan kain, tenaga bordir) perhari ± 7 jam (09.00 – 16.00 )
Masalah Dalam Pengelolaan SDM dan Cara Mengatasinya. Dalam pengelola sumber daya manusia atau karyawan, perusahaan menghadapi beberapa masalah seperti : Kejenuhan karyawan Perusahaan sedikit mengalami kesulitan menghadapi kondisi kejenuhan karyawan bagian produksi yang disebabkan aktivitas kerja karyawan yang monoton. Presensi kerja karyawan Ada karyawan yang merasa jenuh dengan pekerjaannya sehingga terkadang tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas. Stres karyawan Ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi karyawan karena :
Beban kerja yang berlebihan Tekanan dan desakan waktu Konflik antar pribadi Frustasi Berbagai bentuk perubahan
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut diatas, perusahaan perlu melakukan beberapa hal penting sebagai berikut: 1.
Melakukan pendekatan kepada karyawan, melalui : - Pendekatan faktor manusia: mengakomodasi kerja, membuat kerja lebih mudah diakses. - Pendekatan motivasional individu kontemporer: memenuhi kebutuhan dan keinginan keryawan, mengurangi kejenuhan dalam bekerja dan meningakatkan semangat kerja. - Pendekatan kontemporer tim: meningkatkan pelayanan yang diberikan, menyediakan interaksi sosial dan variasi kerja. - Pengadaan program konseling atau pembimbingan dan penyuluan, dengan maksud pokok untuk membantu karyawan tesebut agar dapat menangani masalah secara lebih baik.
2.
Melakukan latihan dan pengembanagan - Latihan dengan tujuan: meningkatkan kemampuan dan ketrampilan karyawan serta mengenalkan kerja bagi karyawan yang baru diterima. - Pengembangan: meningkatkan ketrampilan karyawan dalam jangka panjang.
3.
Melakukan motivasi kerja Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang atau karyawan agar melakukan sesuatu seperti yang perusahaan inginkan. Dapat dilakukan melalui pemberian kompensasi bagi karyawan yang baik yang bersifat material (pemberian bonus) maupun bersifat non material (penghargaan akan prestasi kerja karyawan, pujian).
4. Melaksanakan progran pelayanan karyawan Kegiatan rekreasi, libur kerja dan penyediaan fasilitas digunakan untuk memulihkan kondisi fisik dan mental dari para karyawan serta layanan kesehatan.
II.6. Aspek Legal Rick Collection merupakan suatu kegiatan usaha yang berbentuk home industri walaupun begitu untuk masalah surat ijin usaha Rich Collection telah memilikinya
sehingga untuk legalitas usahanya sudah memenuhi syarat dari pemerintah untuk mendirikan usaha selain itu dengan kelengkapan surat-surat ijin dapat memenuhi syarat untuk meminta kredit bank sebab kriteria dari bank untuk mengajukan kredit adalah 5 C dan surat ijin tersebut termasuk didalam 5 C.
II.7. Aspek Etika Bisnis A. Isu-isu Etika Bisnis Yang Dihadapi Perusahaan 1. Etika Produksi Berkaitan dengan kegiatan produksi, Rick Collection selalu mencoba menawarkan dan memberikan kualitas bahan baku yang terjamin, misalnya: bahan baku sesuai dengan yang telah yang disetujui dengan pemesan. 2. Etika Lingkungan Rick Collection selalu mengelola sisa potongan kain dengan pemanfaatan sebaik-baiknya. Pembuangan dilakukan di pembuangan sampah dan untuk kainkain sisa potongan yang masih cukup dimanfaatkan untuk membuat kostum olahraga untuk dijual eceran. 3. Pengupahan Sistem pengupahan Rick Collection dilakukan perbulanan apabila terjadi pesanan yang melebihi kapasitas biasanya karyawan akan diberikan bonus. 4. Penarikan Karyawan Proses penarikan karyawan tidak pernah memandang SARA yang diutamakan adalah kemampuan karyawam apakah sudah sesuai dengan kriteria perusahaan.
BAB III KESIMPULAN dan REKOMENDASI
Kesimpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan atas beberapa aspek baik sumber daya manusia, operasional, etika, legalitas, dan keuangan bisnis ini layak diteruskan kegiatan usahanya terutama untuk proyeksi keuangan perusahaan yang masih memungkinkan untuk berkembang lebih luas dan memperoleh keuntungan yang cukup tinggi dan Rick Collection dapat/ mampu bertahan dalam pasar juga mampu memperluas pangsa pasar. Rekomendasi 1.
Penetapan harga diatas pasar sangat menguntungkan mengingat jumlah pelanggan yang cukup tinggi selain itu juga kualitas bahan baku (kain) yang di konveksi lain tidak ada.
2.
Mempertahankan pelanggan dengan menawarkan bahan kain yang berkualitas dan selalu memenuhi permintaan pelanggan baik untuk model, desain maupun bahan.
3.
Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan event-even olahraga yang diadakan di DIY
4.
Menyediakan bahan kain yang dibawah bahan utama maksudnya bahan yang jenis kainnya nomor dua tujuannya untuk memenuhi permintaan para pemesan yang mungkin kurang mampu untuk membeli bahan kain yang utama sebagai alternatif Rick Collection menawarkan bahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
T. Hani Handoko. 1994. Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE Drs. Ec. Farid Djahidin, Ak. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Penerbit Ghalia Indonesia
BAB II EVALUASI USULAN BISNIS 4.
Aspek Ekonomi dan Sosial Aspek ekonomi dan sosial seperti jumlah penduduk, Upah Minimum Provinsi
(UMP) dan jumlah sekolah beserta siswanya (SMU) dan juga jumlah mahasiswa sangat berpengaruh terhadap usaha konveksi tersebut. Perusahaan perlu mengetahui besarnya pengaruh dari tiap-tiap indikator tersebut terhadap bisnis perusahaan sehingga perusahaan dengan mudah menerapkan strategi yang sesuai bagi usahanya. Dari sumber data yang ada, dapat diperoleh beberapa informasi mengenai indicator-indikator ekonomi dan sosial sebagai berikut : -
Jumlah sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan siswanya
-
Jumlah mahasiswa PTN di DIY
-
Jumlah mahasiswa PTS di DIY
-
UMP DIY Jumlah klup basket yang di DIY
5.
Aspek Pasar dan Pemasaran Pemerintahaan Efektif dan Potensial
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS dapat diketahui besarnya permintaan ensial yaitu : jumlah sekolah (SMU) di DIY dengan jumlah siswanya sedangkan jumlah beasiswa di Yogyakarta untuk perguruan tinggi negri dan peguruan tinggi swasta. Menurut hasil wawancara terhadap dusen pemilik konveksi Rick mengenai permintaan efektif informasinya sebagai berikut : Permintaan efektif antara lain : - Dalam 1 bulan mampu menghasilkan 20-30 set pakaian olahraga (1 set pakaian olahraga = ± 15 – 20 stel). Data pada bulan February 2002, produk yang dihasilkan :