“Analisa
Tugas Akhir
Kemampuan Proses Produksi dan Manajemen Persediaan CV.XYZ“ Oleh :
Rahayu Wiranti 1209 100 012
2.
Dosen Pembimbing : 1. Dra. Laksmi Prita W, M.Si Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
CV. XYZ yang bergerak pada produksi kertas A4 70g, A4 80g, F4 70g, dan F4 80g dengan bahan baku kertas plano 70g dan kertas plano 80g. CV. XYZ banyak produk cacat dalam proses produksinya dan manajemen persediaannya selama ini hanya disesuaikan dengan kondisi yang mereka alami saja.
Untuk mengnangani hal tersebut, CV. XYZ, membutuhkan analisa kemampuan proses produksi dan manajemen sistem persediaan yang tepat bagi mereka, dalam hal bahan baku maupun barang hasil produksi.
RUMUSAN MASALAH Berkaitan dengan latar belakang yang ada, maka permasalahan dari tugas akhir ini adalah : Bagaimana analisa kemampuan proses produksi dan peta kendali p dari proses produksi barang CV.XYZ ? Bagaimana managemen inventory dan total biaya persediaan CV. XYZ dengan diaplikasikannya metode EOQ dan metode JIT serta perbandingannya kebijakan CV. XYZ ?
BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam pembahasan tugas akhir ini adalah: Objek penelitian yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah data produksi yang merupakan data primer dari 1 April 2013 sampai 24 Mei 2013 untuk analisis kemampuan proses dan data inventory dari Oktober 2009 sampai Oktober 2012 yang merupakan data sekunder dari CV.XYZ untuk manajemen persediaan. Metode yang digunakan adalah grafik pengendali p, Analisys Capability Process, Economic Order Quantity (EOQ),dan Just in Time (JIT). Definisi produk cacat adalah terpotong atau sobek, ukuran tidak sesuai, dan kusut atau terlipat.
TUJUAN
Tujuan dari tugas akhir ini adalah : Menganalisis keterkendalian proses produksi CV. XYZ. Menganalisa kemampuan proses produksi dari CV.XYZ . Mendapatkan managemen inventory CV. XYZ dengan metode EOQ dan metode JIT serta perbandingannya dengan kebijakan CV. XYZ.
MANFAAT
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah: Mengetahui keterkendalian dan kemampuan proses produksi CV. XYZ . Mengetahui managemen inventory yang paling sesuai untuk CV. XYZ antara metode EOQ dan metode JIT. Memberikan informasi tentang analisis kemampuan proses dan perbandingan dua metode manajemen inventory kepada CV. XYZ.
Grafik Pengendali P Peta kendali p berguna untuk mengetahui apakah suatu proses terkendali atau tidak. Batas-batas pengendali peta kendali – p dapat dihitung dengan :
Dengan, BPA : batas pengendali atas GT : garis tengah BPB : batas pengendali bawah n : ukuran sampel : proporsi rata-rata produk cacat : jumlah produk cacat per subgrup
Proses penghitungan dilakukan hingga semua proporsi kecacatan berada didalam batas-batas pengendali dengan menghilangkan proporsi kecacatan yang diluar batas-batas pengendali dengan alasan assignable cause Ada dua penyebab variasi, yaitu : •Assignable cause , penyebab yang dibisa diperbaiki dan dicegah. •Chance cause, penyebab yang sukar dihindari dan dicegah. Sehingga suatu proses dikatakan terkendali ketika semua titik proporsi kecacatan telah berada didalam batasbatas pengendali
Analisa Kemampuan Proses Analisis kemampuan merupakan statistical process control yang menguji variabilitas dalam karakteristik-karakteristik proses dan apakah proses mampu menghasilkan produk yang sesuai spesifikiasi.
Alat ukur kemampuan suatu proses adalah indeks kemampuan proses, yaitu indeks yang mengukur kemampuan proses apakah berada dalam batas-batas spesifikasi.
Indeks Kemampuan Proses Cp
BSA BSB
n
: batas spesifikasi atas : batas spesifikasi bawah : enam estimasi standart deviasi : estimasi indeks kemampuan proses :rata-rata proporsi kecacatan : jumlah cacat per subgrup : ukuran sampel
Kejadian untuk Cp: •Cp < 1 maka proses tidak capable • Cp berada pada 0,1 ≤ Cp ≤ 1,33 maka proses capable tetapi tetap harus berhati-hati, • Cp > 1,33 maka proses capable dan memenuhi spesifikasi.
Manajemen Inventory
Manajemen Persediaan (inventory) adalah suatu sistem pengelolaan bahan-bahan atau barang (sumberdayasumberdaya organisasi) yang disimpan yang akan dipergunakan untuk tujuan tertentu dalam antisipasi terhadap pemenuhan kebutuhan. Persediaan dipertahankan hingga tingkat paling minimal bahkan nol
Metode Just in Time (JIT)
Kuantitas dan kecepatan pemesanan tetap
Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Metode Economic Order Quantity (EOQ) •Permintaan terhadap bahan/barang independen. •Ada Lead time. •Harga per unit konstan sepanjang periode analisis. •Biaya penyimpanan per unit konstan. •Biaya pemesanan per pesanan konstan. Keunggulan metode EOQ adalah: 1. Dapat digunakan untuk mengetahui berapa banyak persediaan yang harus dipesan dan kapan seharusnya pemesanan dilakukan, 2. Dapat mengatasi ketidakpastian permintaan, 3. Mudah diaplikasikan pada proses produksi secara massal.
OC : ordering cost HC : carrying cost S : Biaya pemesanan setiap kali pesan (dalam rupiah) D : Jumlah kebutuhan bahan per tahun (dalam unit) H : Biaya penyimpanan per unit bahan baku (dalam rupiah) Q : Jumlah unit yang dipesan setiap kali dilakukan pemesanan Q* : jumlah optimal bahan baku per pemesanan. TIC : Total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Metode Just in Time (JIT) •Semua aktivitas persediaan yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus diminimalkan,misalnya persediaan sedapat mungkin nol. •Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi.Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol,tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat. •Selalu mengupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement) dalam meningkatkan efisiensi kegiatan.
Studi pendahuluan
Pengambilan data
Pengolahan dan analisis data
Penarikan kesimpulan
Data produksi
Data yang diambil
Data persediaan
Data yang diambil
Data produksi
Analisa Kemampuan Proses
Data persediaan
Manajemen Persediaan
Data Produksi Data produk cacat
Grafik Pengendali P
Analisa Kemampuan Proses
Data persediaan Data Bahan Baku
Data Barang Jadi Manajemen Inventory
Metode Just in Time
Metode Eqonomic Order Quantity
Total biaya persediaan paling efisien
Analisa Kemampuan proses
Manajemen persediaan
Penarikan Kesimpulan
Pengolahan dan analisis data
Analisis Statical Quality Control Untuk Proses Produksi.
1. Check sheet. lembar pengecekan ini menampilkan data yang diperoleh dari pengamatan langsung penulis di CV.XYZ. check sheet berguna untuk mendata dan mengklasifikasikannya sesuai dengan pengamtan yang dilakukan. Dalam tugas akhir ini data yang yang diamati antara lain adalah data jumlah produksi harian, jumlah produk conforming harian, jumlah produk noncomforming harian dan jumlah produk cacat per jenis cacat harian selama 40 hari. Check sheet dari empat produk yang diamati yaitu produk kertas A4 70g, produk kertas A4 80g, produk kertas F4 80g, dan produk kertas F4 70g dapat dilihat pada Lampiran A.
Scatter Diagram
Diagram Pencar Produk Kertas A4 70g.
Diagram Pencar Produk Kertas F4 70g.
Diagram Pencar Produk Kertas F4 80g.
Diagram Pencar Produk Kertas A4 80g.
Variasi Kecacatan
Histogram Variasi Kecacatan Produk Kertas A4 70g. 800 600 400 200 0
Jumlah Produk
Jumlah Produk
Histogram
1000 800 600 400 200 0
Variasi Kecacatan
Histogram Variasi Kecacatan Produk Kertas A4 80g.
Jumlah Produksi
500 400 300 200 100 0
Variasi Kecacatan
Jumlah Produk
Histogram Variasi Kecacatan Produk Kertas F4 70g. 600 400 200 0
Variasi Kecacatan
Histogram Variasi Kecacatan Produk Kertas F4 80g.
4. Peta Kendali p. Dari informasi check sheet tentang jumlah produk cacat dan ukuran sampel didapatkan analisa proses produksi menggunakan peta pengendali p untuk masing-masing produk kertas CV. XYZ sebagai berikut.
Jenis kertas
p
GT
BPA
BPB
A4 70g
0,01185
0,011885
0,01648
0,007285
A4 80g
0,00815
0,00815
0,01179
0,00451
F4 70g
0,005473
0,005473
0,008457
0,002984
F4 80g
0,00741
0,00741
0,01105
0,003772
Dan peta kendali p awal didapatkan sebagai berikut:
Peta kendali awal produksi kertas A4 70g.
Peta kendali awal produksi kertas F4 80g.
Peta kendali awal produksi kertas A4 80g.
Peta kendali awal produksi kertas F4 70g.
Tabel 2 adalah hasil perhitungan akhir garis tengah (GT), batas pengendali atas (BPA). Dan batas pengendali bawah (BPB). Didapatkan dengan mengurangkan jumlah total produk cacat dengan jumlah proporsi yang berada diluar batas pengendali yang beralasan assignable cause. Dengan hasil tersebut diperoleh peta kendali p akhir masing-masing jenis kertas.
Jenis kertas
p
GT
BPA
BPB
A4 70g
0,0114
0,0114
0,0159
0,0069
A4 80g
0,007
0,007
0,0104
0,0036
F4 70g
0,0046
0,0046
0,0074
0,0019
F4 80g
0,007
0,007
0,0103
0,0033
Peta kendali akhir produksi kertas A4 70g.
Peta kendali akhi produksi kertas A4 80g.
Peta kendali akhir produksi kertas F4 80g.
Peta kendali akhir produksi kertas F4 70g.
Ada dua alasan atau sebab terjadinya produk non confirming pada CV. XYZ, yaitu assignable cause dan chance cause. Apabila suatu titik proporsi cacat berada diluar batas pengendali dengan penyebab yang assignable cause, maka dapat dihilangkan dengan persetujuan CV. XYZ. Sebaliknya dengan titik proporsi dengan penyebab yang termasuk chance cause.
Pada proses produksi kertas, terdapat assignable cause yang merupakan alasan yang dapat ditolerir oleh produsen sehingga dapat dihilangkan dari peta kendali saat berada diluar batas-batas pengendali. Kondisi pisau pemotong kertas yang belum diasah, pelumas engsel pemotong yang kering, tumpukan kertas hasil produksi yang terlalu tinggi,, kondisi pegawai, dan jumlah kertas dalam sekali pemotongan yang terlalu banyak adalah yang termasuk assignable cause.
Analisis Kemampuan Proses Dengan menggunakan informasi rata-rata proporsi kecacatan pada peta kendali p yang sudah terkendali maka dapat dihitung indeks kemampuan Cp. Jenis kertas
6σp
BSA
BSB
Cp
keterangan
A4 70g
0,009
0,014
0,004
1,11
Capable tapi masih butuh pengawasan
A4 80g
0,0066
0,0145
0,0036
1,65
Capable
F4 70g
0,007
0,016
0,004
1,67
Capable
F4 80g
0,005
0,013
0,0036
1,82
Capable
Dari tabel diatas diketahui bahwa proses produksi masingmasing kertas pada CV. XYZ capable namun masih butuh pengawasan agar tetap capable.
Manajemen Inventory
Pada tugas akhir ini menggunakan manajemen inventory dengan metode Economic Order Quantity dan Just In Time. Dalam manajemen inventory ada yang disebut dengan biaya-biaya yang berkaitan dengan inventory. Biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total inventory cost. Data kebutuhan per periode, frekuensi pemesanan, biaya pemesanan dan Biaya penyimpanan diketahui terlebih dahulu dari data sekunder yang diperoleh penulis dari CV. XYZ.
NO.
JENIS KERTAS
JUMLAH
FREKU-
KEBUTUHAN
ENSI
PER PERIODE
PEMESANAN
7. 8. 9. 10 11 12
PLANO 70G PLANO 80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
13 14 15 16 17 18
PLANO 70G PLANO 80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
PERIODE 2010/2011 10 10 10 10 10 10 PERIODE 2011/2012 280.655 10 281.500 10 28.657 10 27.090 10 26.564 10 24.190 10 278.500 276.500 29.470 26.953 26.129 24.072
BIAYA
BIAYA
PEMESAN-AN
PENYIMPANAN
PER PESAN
PER UNIT PER
(RUPIAH)
PERIODE
(RUPIAH)
200.000 200.000 150.000 150.000 150.000 150.000
15 15 600 637,5 650 675
200.000 200.000 150.000 150.000 150.000 150.000
15 15 600 637,5 650 675
Metode Economic Order Quantity (EOQ) Asumsi-asumsi yang digunakan dalam metode EOQ ini yaitu : •Merupakan model deterministik. •Permintaan terhadap bahan dan barang independen. •Ada Lead time. •Harga per unit konstan sepanjang periode analisis. •Biaya penyimpanan dan biaya pemesanan per unit konstan.
Sehingga didapatkan hasil pengaplikasiannya sebagai berikut :
JENIS KERTAS
JUMLAH PRODUK PER
PEMESAN-AN
PLANO70G
86.178
PLANO80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
79.498 3.839 3.561 3.473 3.271
PLANO70G
86.511
PLANO80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
80.214 3.785 3.570 3.501 3.279
FREKU-
ENSI PEMESANAN
PERIO-DE
TOTAL INVENTO-RY COST EOQ
TIC AWAL (RUPIAH)
SELISIH (RUPIAH)
PER PERIODE
(RUPIAH) PERIODE 2010/2011 3.878.015 3
5.000.000
1.121.985
4.173.668 18.425.374 18.163.279 18.057.960 17.662.761 PERIODE 2010/2011 3.892.990 3
5.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000
826.333 1.574.626 1.836.721 1.942.040 2.337.239
5.000.000
1.107.010
4.211.235 18.169.442 18.209.382 18.207.656 17.705.999
5.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000
788.765 1.830.558 1.790.618 1.792.344 2.294.001
3 8 8 8 8
3 8 8 8 8
Kondisi-kondisi yang harus diperhatikan pada metode EOQ adalah ; •Merupakan suatu kondisi optimal persediaan sehingga mampu melayani permintaan dan kebutuhan kapanpun. •Mampu menghindari resiko fluktuasi permintaan sewaktuwaktu. •Sistem yang digunakan adalah sistem push. Dimana pemesanan dan produksi dilakukan secara kontinyu pada untuk tetap memenuhi kebutuhan dan permintaan. •Mampu menghindari resiko Pemasok dan proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
Metode Just in Time (JIT) Pada metode ini seluruh aktivitas yang tidak bernilai tambah diminimalkan bahkan hingga nol. Asumsi metode JIT adalah jumlah produk sesuai dengan permintaan atau kebutuhan.
Biaya persediaan tetap hanya terdiri dari biaya penyimpanan alat-alat produksi, kotak-kotak penyimpanan, alat-alat pengangkut, perlengkapan CV lainnya dan maintenancenya sebesar 10juta per periode.
Sehingga didapatkan hasil pengaplikasiannya sebagai berikut :
JENIS KERTAS
PLANO70G PLANO80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
PLANO70G PLANO80G A4 70G A4 80G F4 70G F4 80G
BIAYA PEMESAN- BIAYA PENYIMPANAN AN (RUPIAH) (RUPIAH)
2.000.00 0 2.000.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0 2.000.00 0 2.000.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0 1.500.00 0
TOTAL INVENTORY COST JIT PER
TIC AWAL (RUPIAH)
SELISIH (RUPIAH)
(RUPIAH) PERIODE 2010/2011 1.501.500 3.501.500
5.000.000
1.498.500
1.501.500
3.501.500
5.000.000
1.498.500
10.060.000
16.560.000
20.000.000
8.440.000
10.063.750
16.563.750
20.000.000
8.436.250
10.065.000
16.565.000
20.000.000
8.435.000
10.067.500
16.567.500
20.000.000
8.432.500
PERIODE 2010/2011 1.501.500 3.501.500
5.000.000
1.498.500
1.501.500
3.501.500
5.000.000
1.498.500
10.060.000
16.560.000
20.000.000
8.440.000
10.063.750
16.563.750
20.000.000
8.436.250
10.065.000
16.565.000
20.000.000
8.435.000
10.067.500
16.567.500
20.000.000
8.432.500
PERIODE
Kondisi-kondisi yang harus diperhatikan pada metode JIT adalah ; •Keselarasan informasi antara jumlah permintaan dan jumlah produk harus berlangsung sangat baik. •CV. XYZ harus mempunyai pemasok bahan baku dan pelanggan tetap dengan kontrak jangka panjang. •Pemesanan produk harus tepat waktu, tepat mutu dan tepat jumlah agar meminimalkan persediaan. •Sistem yang digunakan adalah sistem pull. Dimana pemesanan atau produksi dilakukan dengan menyesuaikan dengan banyaknya kebutuhan dan permintaan. •Pemasok dan proses produksi harus dapat selalu diandalkan untuk memenuhi kebutuhan.
Kesimpulan
1.
Pada peta kendali p, untuk kertas A4 semua titik proporsi berada didalam saat batas pengendali atas sama dengan 0,0159 dan batas pengendali bawah sama dengan 0,0069. Untuk peta kendali p kertas A4 80g, semua titik proporsi kecacatan terkendali pada saat BPA sama dengan 0,0112 dan BPB sama dengan 0,0042 kecuali titik dengan chance cause. Pada peta kendali p untuk kertas F4 80g terkendali semua pada BPA sama dengan 0,0107 dan BPB sama dengan 0,0035. Sedangkan untuk peta kendali p kertas F4 70g, terkendali pada saat BPA sama dengan 0,0074 dan BPB sama dengan 0,0019.
2. Analisis kemampuan proses dengan menggunakan indeks kemampuan Cp, untuk 4 proses produksi CV. XYZ, hanya proses produksi kertas A4 70g yang capable namun masih butuh pengawasan dan yang lainya telah capable. Hal ini berarti proses produksi CV. XYZ telah berada didalam batas-batas spesifikasi. 3. Manajemen inventory menggunakan metode EOQ dan metode JIT keduanya memiliki total inventory cost yang lebih rendah dari total inventory cost awal. Perbedaan ada perbedaan kondisi dan asumsi awal yang patut dipertimbangkan oleh CV. XYZ. Dengan kondisi CV. XYZ saat ini yang belum mempunyai pemasok tetap dan pelanggan setia yang mengorder secara tetap waktu dan jumlah yang sangat mungkin untuk diaplikasikan adalah metode EOQ .
Daftar Pustaka 1. Russel, R. S. Dan B. W. Taylor. 2003. “Operations Management”. Prentice Hall, New Jersey. 2. Yuri, T dan Nurcahyo, Rahmat. 2010. “Manajemen Kualitas Total dalam Prespektif Teknik Industri.” PT INDEKS. Jakarta. 3. Meiro, Wira. 2010. “Analisa Kemampuan Proses Produksi Dalam Rangka Penyesuaian Karakteristik Produk Berdasarkan Keinginan Pelanggan”. Jurusan teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. 4. W, Vita. 2011. “Analisis Peta Kendali dalam Pembuatan Pita Plastik di PT. Forindo Perkasa”. Jurusan Statistika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. 5. Wijayanto, Angger. 2012.”Analisa Persediaan Material pada Pembangunan Proyek Apartemen Guna Wangsa Surabaya.” Jurusan Teknik Sipil. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. 6. Ningrum, Setyo Esti.2009. “Analisis Implementasi Just In Time Terhadap Peningkatan Produktivitas Perusahaan X”. Jurusan Teknik Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. 7. Mitra, Amitava. 1998. “Fundamental of Quality Control and Improvement 2nd edition”. MacMillan Publishing Co. Singapore. 8. Render, Barry dan Jay Heizer. 2001. “Prinsip – prinsip Manajemen Operasi”.Penerbit Salemba Empat. Jakarta. 9. Haming,Murdifin dan Nurnajamuddin, Mahfud. 2012. “ Manajemen Produksi Modern edisi kedua”. Bumi Aksara. Jakarta. 10. Bon, Abdul Talib and Garai, Anny. 2010. “Just in Time Approach in Inventory Manajemen.”. Faculty of Sains and Technology University Tun Hussein Onn. Turki.