TREND ORIENTASI NILAI-NILAI POLITIK ISLAMIS VS NILAI-NILAI POLITIK SEKULER DAN KEKUATAN ISLAM POLITIK
Oktober 2007
Wisma Tugu Wahid Hasyim Lt 1-2 Jl. Wahid Hasyim 100 Jakarta 10340, Telp. (021) 3156373, Fax (021) 3156473 Website: www.lsi.or.id, Email:
[email protected]
Nilai-nilai/norma-norma politik Islamis vs Nilainilai politik sekuler
• Nilai-nilai politik Islamis: Keyakinan tentang keharusan pengaturan kehidupan politik atas dasar keyakinan Islam tertentu yang hanya berlaku bagi pemeluk Islam dan bahkan hanya kelompok tertentu dalam Islam. • Nilai-nilai/norma politik sekuler: Keyakinan tentang keharusan pengaturan kehidupan politik yang inklusif terhadap perbedaan agama dan faham keagamaan dalam satu agama.
Pengukuran nilai-nilai politik Islamis vs. nilai-nilai politik sekuler •
Polisi harus mengawasi apakah perempuan dewasa memakai jilbab di ruang umum: Setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler)
•
Pemerintah harus menerapkan hukum potong tangan bagi pencuri: setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler).
•
Perempuan tidak boleh menjadi presiden: Setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler)
•
Polisi harus memastikan bahwa laki-laki dan perempuan yang berduaan di muka umum, muhrimnya atau bukan: setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler)
•
Pemerintah harus menghukum rajam bagi yang berzinah: Setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler).
•
Bunga bank harus dilarang pemerintah karena ia haram: setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler)
•
Pemilihan umum hanya untuk memilih wakil-wakil rakyat yang memperjuangkan ajaran Islam: Setuju (Islamis), tidak setuju (sekuler)
DUKUNGAN ATAS TINDAKAN-TINDAKAN ISLAMIS RADIKAL • Tindakan-tindakan Islamis radikal adalah perbuatan yang dilakukan secara perorangan maupun kolektif dengan menggunakan kekerasan atas nama Islam. • Pengukuran: Mendukung atau tidak mendukung: pengeboman di Bali oleh Amrozi cs, mendukung tindakan oleh Osama bin Laden, mentoleransi penerangan kelompok sipil dalam kondidi tertentu, tidak menerima putusan mati bagi Amrozi cs, membenarkan penyerangan terhadap WTC, membenarkan pembunuhan bagi Muslim yang keluar agama Islam (kufr).
DUKUNGAN ATAS PERJUANGAN ORGANISASI ISLAMIS
• Organisasi gerakan Islam adalah kolektivitas Muslim yang dibangun atas dasar nilai-nilai Islamis dan bertujuan untuk menyebarkan nilainilai Islamis tersebut kepada kelompok lain, atau membela Islam dari kekuatan yang dipersepsikan mengancam Islam. • Pengukuran: Dukungan terhadap perjuangan oleh Majlis Mujahidin Indonesia (MMI), FPI, Jamaah Islamiyah, Pesantren Ngruki, Hizbuttahrir Indonesia (HTI), PKS, dan PPP.
METODOLOGI ● Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. ● Jumlah sampel sebesar 1.200 responden, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar +/- 2,8% pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sample dilakukan dengan Metode Multistage Random Sampling. ● Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden ● Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Methodologi Survei
Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Prop.k
Prop.1
…
…
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n RT1
RT2
RT3
….
RT5
KK1 KK2
Laki-laki
Perempuan
Desa/kelurahan di tingkat Propinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
DEMOGRAFI KATEGORI SAMPEL JENIS KELAMIN LAKI-LAKI 50.2 PEREMPUAN 49.8 DESA-KOTA DESA 60.2 KOTA 39.8 KELOMPOK USIA <= 19 tahun 13.0 20 - 29 tahun 25.8 30 - 39 tahun 26.9 40 - 49 tahun 16.6 >= 50 tahun 20.6 PENDAPATAN < 400 ribu 39.2 400 - 999 ribu 39.1 >= 1juta 21.7
BPS 50.0 50.0 59.0 41.0 15.1 27.1 22.4 15.8 19.6 42.0 38.0 20.0
KATEGORI SAMPEL BPS KELOMPOK PENDIDIKAN <= SD 58.4 60.0 SLTP 17.9 19.0 SLTA 16.2 18.0 Universitas 6.5 4.0 AGAMA Islam 88.2 87.0 Kristen 8.7 10.0 Hindu 2.7 2.0 Lainnya 0.5 1 ETNIS Jawa 39.4 41.6 Sunda 13.2 15.4 Melayu 5.7 3.4 Madura 2.9 3.4 Bugis 2.4 2.5 Betawi 2.5 2.5 Minang 3.6 2.7 Lainnya 30.4 28.5
DEMOGRAFI
KATEGORI SAMPEL PROPINSI NAD 2.4 SUMUT 4.8 SUMBAR 3.2 RIAU 2.4 JAMBI 0.8 SUMSEL 3.2 BENGKULU 0.8 LAMPUNG 3.2 BABEL 0.8 KEPRI 0.8 DKI 4.0 JABAR 14.5 JATENG 12.9 DIY 1.6 JATIM 13.7 BANTEN 4.0
BPS 1.9 5.3 2.1 2.2 1.3 3.2 0.8 3.4 0.5 0.6 3.5 17.4 15.2 1.6 16.7 4.1
KATEGORI SAMPEL PROPINSI BALI 2.4 NTB 2.4 NTT 2.4 KALBAR 2.4 KALTENG 1.5 KALSEL 2.4 KALTIM 1.6 SULUT 1.6 SULTENG 0.8 SULSEL 3.2 SULTRA 0.8 GORONTALO 0.8 SULBAR 0.8 MALUKU 0.8 MALUKU UTARA 0.8 PUPUA 0.8 IRJABAR 0.8
BPS 1.5 2.0 2.0 1.9 0.9 1.5 1.4 1.0 1.1 3.5 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.9 0.3
TEMUAN SURVEI
Nilai-nilai politik Islamis vs nilai-nilai politik sekuler
12
Polisi jilbab 9
Rajam Perempuan dilarang jadi presiden
43
72
22 10 40 17
Bunga bank dilarang
39 31 5
Tidak setuju
50
44
10
Pemilu untuk ajaran Islam
Setuju
48
6
Polisi muhrim
Hukum potong tangan
63
25
34 Tidak tahu
59 61
Presentase rata-rata nilai-nilai politik Islamis vs nilai-nilai politik sekuler
100
75
57 50
33 25
10 0
Islamis
Sekuler
Tidak bersikap
TEMUAN SURVEI
• Secara umum orientasi terhadap nilai-nilai politik sekuler ditemukan dalam masyarakat Muslim Indonesia pada umumnya (57%). • Yang berorientasi pada nilai-nilai politik Islamis lebih kecil (33%), tapi jumlah ini cukup sihnifikan. Bila kekuatan ini terorganisasi dan aktif, ia akan menjadi kekuatan politik yang berarti. • Seperti akan ditunjukan di bawah, nilai-nilai Islamis itu belum mampu diterjemahkan ke dalam kekuatan gerakan sosial dan organisasi politik. Pertanyaannya, mengapa kemampuan ini tidak hadir?
DUKUNGAN TERHADAP
Setuju dengan pelaksanaan hukum potong tangan bagi pencuri (%)
50
40
40
38 34
30
20
10
0
2005
2006
2007
DUKUNGAN TERHADAP Setuju dengan hukum rajam bagi yang berbuat zina (%)
75 60
55
48 43
45 30 15 0
2005
2006
2007
DUKUNGAN TERHADAP Setuju dengan pelarangan bunga bank oleh pemerintah (%) 50
47
40
39 38
30
20
10
0
2005
2006
2007
DUKUNGAN TERHADAP Tidak setuju perempuan menjadi presiden negara kita (%)
50
40
41 30
30
22
20
10
0
2005
2006
2007
TREND MENURUN
• Empat indikator dari orientasi pada nilai-nilai Islamis di atas dalam 3 tahun terakhir secara umum mengalami penurunan dalam masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kepemimpinan perempuan. Ini mengindikasikan bahwa sekularisasi dalam nilai-nilai politik semakin mendapat tempat dan semakin mendalam dalam umat Islam. Mengapa semakin sekuler?
DUKUNGAN TERHADAP AKSI-AKSI RADIKAL ATAS NAMA ISLAM
DUKUNGAN TERHADAP PERJUANGAN Setuju cara-cara perjuangan demi Islam berikut… (%)
Bom bunuh diri kadang-kadang dibenarkan hukuman mati bagi Amrozi cs tidak adil
17
9
Cara-cara yang diperjuangkan Oesama bin Laden Pengeboman seperti di Bali untuk membela Islam
11 12
21
9
9
Menyerang WTC untuk membela Islam
12
19 19
Murtad dibunuh 2006
20
18
2007
TEMUAN • Dukungan terhadap aksi-aksi radikal bervariasi, tergantung bentuk dan sasarannya. • Dilihat dari presentasenya dukungan terhadap aksi-aksi radikal dengan mengatas namakan Islam secara umum signifikan dalam dua tahun terakhir. • Tapi ini “dukungan” atau “simpatisan”, bukan “tindakan” itu sendiri. Bila ada kekuatan untuk aktivasi simpati atau dukungan ini bisa menjadi kekuatan besar. Pertanyaannya mengapa tidak menjadi manifes, dan kapan ia bisa menjadi manifes?
Awareness, dukungan, dan keanggotaan dalam organisasi Islamis
AWARENESS Aware dengan kelompok-kelompok Islam berikut (%)
50
40
40 41 35
37 38
41 34
37
34
30
20
12
14 15
10
0
Jamaah Islamiyah
FPI
2005
MMI
2006
2007
HTI
DUKUNGAN
Setuju dengan yang diperjuangkan kelompok-kelompok Islam berikut (%)
25
20
20
15
15
13 11
10
15
11
10 8
8 6
5
4
3
0
Jamaah Islamiyah
FPI 2005
MMI 2006
HTI 2007
KEANGGOTAAN Anggota Aktif dan tidak aktif kelompok-kelompok Islam berikut (%)
10 8 6 4 2
1
0,7
1,5
0,4 0,6
0,5 0,4
0,5 0,4
Pesantren Ngruki
MMI
HTI
2,2
0
FPI
2006
2007
PKS
TEMUAN •
Awreness publik terhadap organisasi-organisasi gerakan Islam cukup signifikan, tapi dalam tiga tahun terakhir relatif stabil. Ini mengindikasikan sosialisasi dan branding organisasiorganisasi ini tidak berkembang.
•
Sementara itu dukungan terhadap apa yang diperjuangkan organisasi-organisasi gerakan Islamis ini jauh lebih rendah dibanding tingkat awareness-nya.
•
Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata ada sekitar 17% yang mendukung apa yang dierjuangkan FPI, 11% yang diperjuangkan MMI, 10% yang diperjuangkan Jamaah Islamiyah, dan sekitar 5% yang diperjuangkan HTI.
•
Tapi ini hanya “dukungan” atau “simpati” bukan tindakan, dan manifestasinya akan tergantung pada banyak faktor seperti akan didiskusikan di bawah.
•
Dalam bentuk yang lebih terorganisasi, simpatisan ini lebih sedikit lagi. Di antara Muslim di tanah air yang mengaku anggota organisasi gerakan itu di bawah 2%. Yang lebih besar hanya ditemukan sebagai angota PKS.
•
Di samping itu, dalam 3 tahun terakhir, dukungan terhadap perjuangan organisasi-organisasi gerakan Islamis ini cenderung fluktuatif, dan secara umum stagnan. Mengapa stagnasi tersebut terjadi?
Kekuatan Institusionalisasi Nilai-Nilai Islamis dalam Partai Politik
ELECTORAL
Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini?
29
20
17,5 14
PDIP
PD
Golkar
3
4
4
4
4,5
PAN
PKB
PPP
PKS
Lainnya
TT/TJ
ELECTORAL Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? 25
24
22 20
18 16
18,5 15
13 14
11 12
10
8 7
5
7
Trend (%)
9
6
6,5
11 6
3 2
2
2
0
Apr'04 Feb' 05 Juli'05
18
14,5
14
13
13
12
16
11
11,5
6
6
6
3 Sep' 05
15 14
11 12
2,5
14
7
7 6
3 2
2 Des' 05
Golkar PPP
4
5 4
4 3
3
2,5 Jan' 06
Mar' 06
Aug' 06
PDIP PKS
13
21 20
18
17,5
4
3
19
20
17
15
13,5
10
13
6,5 4,5
3 Okt' 06 Nov' 06
PD PAN
4 3
3 Des' 06
20 17,5
7 5,5
17
3,5
6
5 3
3
3
4 3
Feb' 07 Mar'07 Mei' 07 Jul' 07
PKB
14
10
7
66
4 3,5
4
16,4
12
ALIRAN ?
5 4
18
18 17
16
4,5
19,5
44
3
Sep' 07
DAMPAK ELECTORAL Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini?
12
Trend (%)
11
10 9 8
8
7
7 6 6 4
6
6
6
6
6
6,5 4
4 3
2 2
3
2
4
3
3
2,5
2
7
2,5
5
5,5 4,5
4
4
4
3
7
6
5
4
3
7
6,5
3 3
3
6
4
4
3,5
3,5
5
4
4 3
3
3
0 Apr'04 Feb' 05 Juli'05 Sep' 05 Des' 05 Jan' 06 Mar' 06 Aug' 06 Okt' 06 Nov' 06 Des' 06 Feb' 07 Mar'07 Mei' 07 Jul' 07 Sep' 07 PKB
PPP
PKS
PAN
ELECTORAL Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? 60
50
48
54
51
49
50
41 40
39
38
9
8
52
49
46 43
Trend (%)
45
43
47
45
30
20
17 11
10
8
15 10
5
0 Apr'04
Feb' 05
Juli'05
7
5
Sept' 05 Des' 05
9 8 Jan' 06
11
10
9
9
9
9
8
8
Mar' 06 Agus' 06 Okt' 06
Nov' 06
Sekuler (Golkar, PDIP, PD) Islamis (PKS, PPP) Berbasis ormas Islam (PKB, PAN)
10
11
10
10
10
Feb' 07
Mar'07
7 Des' 06
10
9
8
8
7
7
Mei' 07
Jul' 07
Sept' 07
TEMUAN •
PKS dan PPP dapat dikatakan sebagai bentuk institusionalisasi dalam bentuk partai politik dengan dukungan massa cukup signifikan.
•
Kekuatan dua partai ini dalam pemilu 2004 sekitar 15%.
•
Sentimen massa pemilih terhadap dua partai ini dalam tiga tahun terakhir cenderung stagnan, kalau bukan malah menurun.
•
Stagnasi ini juga terlihat pada dukungan terhadap partai yang berbasis ormas Islam (PKB dan PAN).
•
Yang terlihat mengalami kecenderungan menguat adalah dukungan pada tiga partai besar sekuler (Golkar, PDIP, dan PD). Ini terutama karena sumbangan dari PD.
•
Melihat kecenderungan ini, kekuatan politik kepartaian umat Islam Indonesia menjadi semakin sekuler.
Diskusi dan kesimpulan: Mengapa nilai-nilai politik Islamis tidak manifes? •
Orientasi pada nilai-nilai politik sekuler di kalangan Muslim Indonesia dominan, dan cenderung semakin dominan.
•
Tapi orientasi pada nilai-nilai politik Islamis juga cukup signifikan dalam masyarakat Muslim Indonesia (33%). Namun demikian warga yang menjadi anggota organisasi gerakan Islamis jauh lebih sedikit. Di sini ada kegagalan bagaimana para aktivis Islamis menerjemahkan nilai-nilai tadi ke dalam bentuk gerakan dan ke dalam kekuatan elektoral.
•
Dalam perspektif “resource mobilization” kegagalan manifestasi nilai-nilai tadi terletak pada tidak berkembangnya mobilisasi sumberdaya bagi manifesatasi nilai-nilai Islamis tersebut.
•
Pada dasarya bukan “nilai” itu sendiri yang penting, tapi kepemimpinan, jaringan, sumber daya manusia, dan dana yang dapat membuat nilai-nilai tersebut “bergerak” dan menjelma sebagai kekuatan politik.
Diskusi dan kesimpulan: Lanjutan … •
Meskipun simpatisan dan aktivis sejumlah organisasi gerakan Islamis cukup banyak yang berasal dari kaum terpelajar, tamatan universitas, mereka punya kendala dana untuk membuatnya lebih besar. Sumber-sumber keuangan utama di tanah air tetap dimonopoli oleh kelompok-kelompok politik sekuler.
•
Para aktivis umumnya berasal dari lapisan menengah-bawah, dan tidak jarang mereka harus berkompromi dengan kekuatan uang “sekuler” untuk mendukung dan untuk keberlangsungan organisasi mereka, terutama ketika mereka masuk ke dalam arena politik dengan skala lebih besar di tingkat nasional. Apa yang terjadi kemudian bukannya “Islamisasi” tapi sekularisasi kekuatan politik yang mereka bangun. PKS dan PPP menjadi semakin sekuler.
•
Ini merupakan sumber utama mengapa nilai-nilai Islamis tidak mampu diterjemahkan ke dalam gerakan terorganisasi yang lebih besar pengaruhnya dalam kehidupan politik Muslim di tanah air.
•
Ini tidak berarti bahwa orientasi pada nilai-nilai Islamis tidak penting. Justeru sebaliknya, nilai-nilai itu yang memberikan identitas sebuah gerakan dan kekuatan politik hingga disebut “Islamis.”