39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian a.
Deskripsi Hasil Penelitian Variabel O1 (Pre-Test) Sebelum Peneliti memberikan perlakuan / treatment bimbingan kelompok
teknik permainan simulasi, diadakan pre-test atau tes awal tentang keterampilan sosial kepada 30 mahasiswa. Data hasil tes awal ini diberi simbol O1 (Pre-Test) Adapun Data yang diperoleh dari hasil Pre-tes keterampilan sosial mahasiswa dapat dilihat pada tabel skor tes awal O1 keterampilan sosial (lampiran). Untuk menganalisis hasil data pre- tes dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menentukan Rentang Kelas R = skor maksimum – skor minimum = 108-81 = 27 2) Menentukan banyaknya kelas dengan menggunakan struges dengan rumus sebagai berikut : K = 1 + 3,3 logn = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 (1,47) = 1 + 4,851 = 5,851 (dibulatkan menjadi 6)
40
3)
Menentukan panjang kelas dengan rumus P= = = 4,5 (dibulatkan menjadi 5)
4)
Membuat daftar distribusi frekuensi skor O1 ( pre-tes) Tabel 2. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Baku O1 ( Pre-tes )
No. 1 2 3 4 5
5)
Kelas interval 81-86 87-92 93-98 99-104 105-110 ∑
fi 3 12 11 3 1 30
fi . 83,5 89,5 95,5 101,5 107,5
250,5 1074 1050,5 304,5 107,5 2787
2
2
( -9,4 -3,4 2,6 8,6 14,6
88,36 11,56 6,75 73,96 213,16
265,08 138,72 74,25 221,88 213,16 913,09
Menghitung nilai rata-rata ( ) dengan menggunakan rumus:
=
= 92,9 6)
Mencari nilai rata-rata melalui varians
dengan rumus:
= 5,6112264
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan untuk variabel
(Pre-
Test), diperoleh skor tertinggi 108 dan skor terendah 81. Sedangkan skor rata-rata diperoleh sebesar 92,9 dan standar deviasi sebesar 5,61.
41
b.
Deskripsi Hasil Penelitian Variabel O2 (Pos-Test) Setelah melakukan Pre-test tentang keterampilan sosial. Peneliti
memberikan treatment dengan menggunakan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi. Setelah selesai memberikan treatment, Peneliti memberikan post-test tentang keterampilan sosial. Adapun Data yang diperoleh dari hasil Post-tes keterampilan sosial mahasiswa dapat dilihat pada tabel skor tes akhir O2 keterampilan sosial (lampiran). 1)
Menentukan Rentang Kelas R = skor maksimum – skor minimum = 142-111 = 31
2)
Menentukan banyaknya kelas dengan menggunakan struges dengan rumus sebagai berikut : K = 1 + 3,3 logn = 1 + 3,3 log 30 = 1 + 3,3 (1,47) = 1 + 4,851 = 5,851 (dibulatkan menjadi 6)
3)
Menentukan panjang kelas dengan rumus P= = = 5,16 = (dibulatkan menjadi 6)
42
4)
Membuat daftar distribusi frekuensi skor O2 ( post-tes) Tabel 3. Daftar Distribusi Frekuensi Skor Baku X2 ( Post-tes )
No. 1 2 3 4 5 6
Kelas interval 111-116 117-122 123-128 129-134 135-140 141-146 ∑
5)
fi 2 3 6 8 10 1 30
fi . 113,5 119,5 125,5 131,5 137,5 143,5
227 358,5 753 1052 1375 143,5 3909
2
2
( -16,8 -10,8 -4,8 1,2 7,2 13,2
282,24 116,64 23,04 1,44 51,84 174,24
564,48 349,92 138,24 11,52 518,4 174,24 1756,8
Menghitung nilai rata-rata ( ) dengan menggunakan rumus:
=
= 130,3 6)
Mencari nilai rata-rata melalui varians
dengan rumus:
= 7,7832712
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan untuk variabel
(Pos-
Test), diperoleh skor tertinggi 142 dan skor terendah 111. Sedangkan skor ratarata diperoleh sebesar 130,3 dan standar deviasi sebesar 7,78. 4.1.2 Pengujian Normalitas Data Variabel a.
Pengujian Normalitas Data Variabel
(Pre-Test)
Dalam pengujian normalitas data dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a. Menghitung harga dengan rumus:
43
Dimana: = batas kelas = rata-rata kelas = simpangan baku Selanjutnya, luas angka-angka
- dicari dari Tabel Kurva Normal
- dengan menggunakan
untuk batas kelas. Untuk luas tiap kelas interval dengan jalan
mengurangkan angka-angka
- , yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka
baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterunya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. Frekuensi yang diharapkan dengan jumlah responden
dicari dengan cara mengalikan luas tiap interval
. Untuk selengkapnya hasilnya disajikan dalam tabel 4.
Tabel 4 Frekuensi yang Diharapkan (E1) dari Hasil Pengamatan O1(Pre-Test)
No. 1 2 3 4 5 6
Batas kelas
Z
Luas O-Z
80,5 86,5 92,5 98,5 103,5 110,5
-2,21 -1,14 -0,07 0,99 1,88 3,13
0,4864 0,3729 0,0279 0,3389 0,4803 0,4991
Luas tiap kelas interval 0,1135 0,345 0,3668 -0,1414 -0,0188 -
i
untuk Variabel
Ei
Oi
3,405 10,35 11,004 -4,242 -o,564 -
3 12 11 3 1 -
Selanjutnya pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chikuadrat
dengan rumus sebagai berikut:
= = = -12,54
44
b. Membandingkan –
dengan –
, untuk
didapat
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
= -12,54 dan
= 9,49.
Dengan kriteria pengujian : Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa
, dimana
-12,54 < 9,49 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. b.
Pengujian Normalitas Data Variabel
(Post-Test)
Dalam pengujian normalitas data dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a.
Menghitung harga dengan rumus:
Dimana: = batas kelas = rata-rata kelas = simpangan baku Selanjutnya, luas angka-angka
- dicari dari Tabel Kurva Normal
- dengan menggunakan
untuk batas kelas. Untuk luas tiap kelas interval dengan jalan
mengurangkan angka-angka
- , yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka
45
baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterunya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. Frekuensi yang diharapkan dengan jumlah responden
dicari dengan cara mengalikan luas tiap interval
. Untuk selengkapnya hasilnya disajikan dalam tabel 5.
Tabel 5 Frekuensi yang Diharapkan (E1) dari Hasil Pengamatan (post-tes)
No. 1 2 3 4 5 6 7
Batas kelas
Z
Luas O-Z
109,5 115.5 121,5 128,5 134,5 140,5 145,5
-2,67 -1,90 -1,13 -0,23 0,53 1,31 1,95
0,4962 0,4713 0,3709 0,0910 0,2019 0,4049 0,4744
i
untuk Variabel
Luas tiap kelas interval 0,0249 0,1005 0,2798 0,2929 -0,203 -0,0695 -
Ei
Oi
0,747 3,015 8,394 8,787 -6,09 -2,085 -
2 3 6 8 10 1 -
Selanjutnya pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chikuadrat
dengan rumus sebagai berikut:
= = (2,1017523)+( 0,0000746)+(0,6827777)+(0,070487)+(-42,410361) + (-4,5646163) = -44,21 b. Membandingkan –
dengan –
, untuk
didapat
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
= -44,21 dan
Dengan kriteria pengujian : Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal.
= 0,95.
46
Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa
, dimana
-44,21 < 0,95 sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-test berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa
= -44,21 dan
= 0,95.
Dengan kriteria pengujian : Jika,
, maka data tidak berdistribusi normal
Jika,
, maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan uji kriteria tersebut didapatkan bahwa
, dimana
-44,21 < 0,95 sehingga dapat disimpulkan bahwa data post-test berdistribusi normal. 4.1.3 Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini dapat dilakukan antara komparasi hasil yang sudah dicapai sebelum eksperimen (O1) dengan sesudah eksperimen (O2 ). Untuk menguji hipotesis adalah uji t ( sudjana, 2005 : 239 ) dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : O1 : Rata-rata sampel pertama O2 : Rata-rata sampel kedua S : Varians gabungan n1 : Jumlah sampel pertama
47
n2 : Jumlah sampel ke dua Untuk menghitung varians gabungan digunakan rumus berikut :
Untuk melakukan pengujian terlebih dahulu maka ditetapkan adalah hipotesi statistika yang akan di uji : Tidak terdapat pengaruh teknik permainan simulasi terhadap keterampilan sosial mahasiswa bidik misi di asrama rusunawa puteri Universitas Negeri Gorontalo. Terdapat pengaruh teknik permainan simulasi terhadap keterampilan sosial mahasiswa bidik misi di asrama rusunawa puteri Universitas Negeri Gorontalo. Kriteria Pengujian : Terima H0 jika : - t(1-½ α) < t < t(1-½ α) dengan taraf nyata α = 0.01 atau α = 0.05 dan dk = n1 + n2 – 2, dan tolak H0 jika memperoleh harga lain. Dari skor angket keterampilan sosial mahasiswa sebelum dan setelah eksperimen, diperoleh harga-harga sebagai berikut. 92,9
5,61
130,3
7,78
48
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah ada, maka dapat dihitung varians gabungan sebagai berikut.
Sgabungan =
= Sgabungan
= 6,78
Dengan demikian dapat dihitung :
t= = = = = -23,08
Dari hasil perhitungan diperoleh harga daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh memperoleh harga lain, atau harga penerimaan
, sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebesar -23,08. Sedang dari (60)= 2,00. Ternyata harga telah berada di luar daerah ditolak dan menerima
.
Artinya bahwa hipotesis terdapat pengaruh bimbingan kelompok teknik permainan simulasi terhadap keterampilan sosial, dapat diterima.
49
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam kurva sebagai berikut :
H0
H1 -23,08
H1 23,08
-2,00
2,00
Gambar 2. Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (O1 dan O2) 4.2
Pembahasan Dari hasil perhitungan (Pre-Test) didapatkan bahwa
= -12,54 dan
= 9,49. Sedangkan dari hasil perhitungan O2 (Post-Test) didapatkan bahwa = -44,21 dan
= 0,95. sehingga dapat disimpulkan bahwa data pre-tes
dan post-test berdistribusi normal. Berdasakan hasil pengujian hipotesis diperoleh harga 23,08 dan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh Artinya
telah berada di luar daerah penerimaan
sebesar (60)= 2,00.
, ditolak dan menerima
. Artinya bahwa hipotesis terdapat pengaruh bimbingan kelompok teknik permainan simulasi terhadap keterampilan sosial mahasiswa bidik misi di asrama Rusuna UNG.
50
Sehubungan dengan keterampilan sosial, mahasiswa bidik misi
dalam
penelitian ini masih memiliki keterampilan sosial yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Hasil test awal (pre-test) menunjukkan bahwa mahasiswa masih memiliki keterampilan sosial yang rendah. Dengan adanya teknik permainan simulasi dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan sosial. Karena dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, mahasiswa diharapkan agar dapat berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi dengan baik, bisa memberi kritik dan menerima kritik serta bisa memahami diri sendiri dan orang lain. Dari hasil pelaksanaan eksperimen yang dilakukan, mahasiswa yang sudah mengikuti layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi telah mengalami peningkatan keterampilan sosial, hal ini bisa terlihat dengan adanya peningkatan skor rata-rata keterampilan sosial pada akhir pelaksanaan eksperimen. Dengan dilaksanakannya layanan bimbingan kelompok teknik permainan simulasi, maka mahasiswa yang tadinya tidak saling kenal sudah saling kenal dan bisa berinteraksi. Keterampilan sosial merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh setiap individu. Keterampilan-keterampilan sosial tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain sebagainya (Matson dalam Gimpel dan Merrel, 1998).
51
Melalui bimbingan kelompok teknik permainan simulasi, bisa membantu mahasiswa dalam mengekspresikan diri dan melatih dalam bersoisal dengan orang lain. Teknik permainan simulasi membantu mahasiswa memahami diri sendiri dan orang lain serta dapat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal. Bagi mahasiswa bidik misi yang menjadi sampel dalam penelitian ini, pada umumnya sudah mengikuti sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga pelaksanaan layanan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun kendala yang dihadapi selama penelitian yaitu waktu pelaksanaan eksperimen dilaksanakan pada malam hari setelah mahasiswa menerima program khusus di Rusunawa.
52
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam pengujian hipotesis yang sudah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh bimbingan kelompok teknik permainan simulasi terhadap keterampilan sosial mahasiswa bidik misi di asrama rusunawa Universitas Negeri Gorontalo diterima sehingga dapat meningkatkan keterampialan sosial mahasiswa” dapat diterima. 5.2
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah dipaparkan, maka penulis dapat
menyarankan beberapa hal sebagai berikut : a.
Upaya meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa dapat dilaksanakan melalui
teknik permainan simulasi sebagai salah satu teknik bimbingan
kelompok. b.
Bagi yang ingin melaksanakan penelitian yang selanjutnya agar bisa melaksanakan melalui teknik-teknik lain dalam bimbingan kelompok.