perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS (Penelitian Pada Peserta Didik Program Tata Busana kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
Oleh: DIYAH ISWATI SETIANINGSIH K3108017
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIDKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Diyah Iswati Setianingsih. KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS (Penelitian Pada Peserta Didik Program Tata Busana kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada Peserta Didik Program Tata Busana kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Exsperimen) dengan rancangan penelitian non Equivalent Pre test-Post test Design yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi penelitian adalah peserta didik Program Tata Busana kelas XI. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas XI.9 yang berjumlah 32 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan peserta didik kelas XI.7 yang berjumlah 32 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik sampling adalah cluster random sampling. Sumber data adalah peserta didik. Jenis data adalah data interval, data tentang kerjasama dalam menyelesaikan tugas. Teknik pengumpulan data adalah angket tentang kerjasama dalam menyelesaikan tugas. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik one Way Anova dengan memanfaatkan aplikasi SPSS 18.0 Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar = 15,305> Ftabel sebesar 2,68 yang berarti ada perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada nilai pre-test dan post-test. Berdasarkan signifikasi, Post Hoc Tests menunjukkan nilai pre test –post test kelompok kontrol diketahui tidak ada perbedaan yang signifikan dikarenakan (sig>0.05). Nilai pre test-post test kelompok eksperimen diketahui ada perbedaaan yang signifikan karena (sig<0.05). Nilai pre test kelompok eksperimen dan kontrol diketahui tidak ada perbedaan yang signifikan karena (sig>0.05). Nilai post test kelompok eksperimen dan kontrol diketahui ada perbedaan yang signifikasi karena (sig<0.05). Berdasarkan seluruh perbandingan nilai di atas maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas. Simpulan penelitian ini bahwa bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada Peserta Didik Program Tata Busana kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012. Kata Kunci: Keefektifan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi, Kerjasama dalam Menyelesaikan Tugas.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Diyah Iswati Setianingsih. EFFECTIVENESS GROUP GUIDANCE THROUGH DISCUSSION TECHNIQUE TO INCREASE COOPERATION IN COMPLETING THE TASK (Research Program of Students in class XI Tata Busana, SMKN I Karanganyar, Academic Year 2011/2012). Thesis, Faculty of TEACHER trainning AND EDUCATION, University of Surakarta of March. July 2012. The aim of this research was to know the effectiveness of Group Guidance Through Discussion Technique To Increase Cooperation In Completing The Task (Research Program of Students in class XI Tata Busana, SMKN I Karanganyar, Academic Year 2011/2012). This research was an experimental research which used The non Equivalent Pre test-Post test Design. It was a research which used eleventh grade (XI) program Tata Busana of SMKN I Karanganyar students as population. The kind of data is about cooperation in completing the task and students as source of data. The sample of research used two groups XI.9 as the experimental group with 32 students and XI.7 as control group with 32 students. The technique of sampling used was Cluster sampling technique. Technique of collecting data used was cooperation in completing the task questionnaire. Data analyze used One Way Anova analyze technique with SPSS 18.0 application. Hypothesis test result shown with Fcount = 45,496 > Ftable=2,68 it means an average difference of the experimental group and control group in the pre-test and post-test. Based on Post Hoc Tests signification shows pretest and posttest control group was not significant difference because (sig>0,05). Value of pre test -post test experimental group was significant difference (sig <0.05). Value of pre test experimental and control groups was not significant difference because (sig> 0.05). Value of post test experimental and control groups was significant difference because (sig <0.05). Based on comparison among it means Ho is rejected and Ha accepted that meaningful Group Guidance Through Discussion Technique effectively To Increase Cooperation In Completing The Task (Research Program of Students in class XI Tata Busana, SMKN I Karanganyar, Academic Year 2011/2012). The conclusion of this research was Group Guidance Through Discussion Technique effectively To Increase Cooperation In Completing The Task (Research Program of Students in class XI Tata Busana, SMKN I Karanganyar, Academic Year 2011/2012). Keyword: effectiveness of Group Guidance Through Discussion Technique, Cooperation In Completing The Task
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
ii
ABSTRAKSI .............................................................................................................
iii
ABSTRACT ..............................................................................................................
iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................
v
A. Latar Belakang Penelitian...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................
7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................
7
D. Manfaat Penelitian ..............................................................................................
7
1. Manfaat Teoritik .........................................................................................
7
2. Manfaat Praktis ...........................................................................................
7
E. Metode dan Rancangan Penelitian .....................................................................
8
1. Metode Penelitian .......................................................................................
8
2. Rancangan Penelitian .................................................................................
8
F. Pengujian Hipotesis ...........................................................................................
9
G. Hasil Penelitian ...................................................................................................
10
H. Simpulan .............................................................................................................
13
I.
Rekomendasi ......................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................
16
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS (Penelitian Pada Peserta Didik Program Tata Busana kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012)
A. Latar Belakang Masalah Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kehidupan seakan tidak pernah berhenti. Berbagai jalan ditempuh untuk perbaikan kehidupan salah satunya dengan jalan mengadakan perbaikan mutu pada jalur pendidikan. Salah satu jalur pendidikan yang selalu ditingkatkan mutunya yaitu pada jalur pendidikan formal. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah dan tinggi (Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB I pasal I). Sekolah merupakan layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal. Pendidikan yang diselenggarakan disekolah mempunyai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dilakukan dilingkungan sekolah antara lain proses kegiatan belajar dan mengajar. Proses pembelajaran peserta didik disekolah sudah diatur dan direncanakan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Tujuan pendidikan di sekolah mengacu pada tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 BAB II pasal 3, Yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Undang-undang tersebut menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan yang diharapkan agar peserta didik mencapai keseimbangan antara kemampuan kognitif, psikomotor maupun afektif. Adanya keseimbangan dalam diri akan lebih baik dibandingkan dengan hanya memiliki salah satu kemampuan saja karena potensi dalam diri akan lebih berkembang. Pengembangan potensicommit yang to dimiliki peserta didik tentu saja user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
membutuhkan kerjasama dari beberapa pihak yang terkait antara lain kepala sekolah, guru, peserta didik dan wali. Pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah kejuruan merupakan salah satu program pemerintah agar peserta didik mempunyai keahlian khusus dan siap terjun kedunia kerja. Peserta didik sekolah menengah kejuruan (SMK) pada umumnya sudah memasuki masa remaja. Masa remaja menurut Elizabeth B. Hurlock (1980:206) masa remaja berkisar antara usia 13 tahun sampai 18 tahun. Setiap periode perkembangan seperti pada masa remaja ini mempunyai tugas perkembangan yang harus dialui. Menurut Wakitri, dkk (2002:37) tugas perkembangan adalah suatu atau jumlah tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, dimana keberhasilan dalam menunaikan tugas-tugas itu dapat membawa kebahagiaan dalam menunaikan tugas-tugas berikut; sebaliknya kegagalan dalam menunaikan tugas tersebut memungkinkan akan menghadapi kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa dapat menunaikan tugas perkembangan merupakan hal yang penting dalam setiap individu karena setiap periodesasi perkembangan pasti ada tugas perkembangan yang harus dilalui dan dicapai sehingga tidak menimbulkan kesulitan dalam mencapai tugas perkembangan yang selanjutnya. Menurut Chasiyah,dkk (2009:46) Salah satu tugas perkembangan yang sulit dicapai bagi remaja yaitu kematangan emosional. Salah satu contoh ketidakmatangan emosional pada masa remaja menunjukkan sifat yang sensitife terhadap ketidaknyamanan yang dihadapi dengan menunjukkan reaksi antara lain mudah marah, mudah tersinggung dan suka melawan. Remaja yang tidak mampu mengendalikan diri akan mengalami permasalahan dalam hubungan sosial padahal hubungan sosial sangat diperlukan oleh remaja bahkan semua orang. Salah satu sikap sosial yang sangat diperlukan oleh remaja yaitu mampu bekerjasama dengan orang tua, teman sebaya, guru, dan siapapun. Apabila remaja tidak bisa bekerjasama dengan lingkungan sosial bisa jadi tidak dapat diterima oleh lingkungan. Begitu pula pada lingkungan sekolah apabila remaja tidak bisa bekerjasama commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3 digilib.uns.ac.id
maka akan terjadi kesulitan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Remaja yang mampu bekerjasama dengan orang lain akan lebih mudah dalam mencapai tujuan karena di dalam kerjasama tentu saja ada hubungan yang saling menguntungkan dari berbagai pihak. Remaja yang mengalami kesulitan dalam bekerjasama dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Ketidakmauan bekerjasama dengan orang lain atau bersikap egois menjadikan seseorang itu jauh tertinggal dengan orang yang mau dan mampu bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan. Kerjasama yang baik dengan orang lain lebih mempercepat tujuan tercapai dibandingkan bila harus bekerja sendirian karena kemampuan satu orang saja tidak bisa menjadikan sukses tetapi jika bekerja bersama-sama dengan kemampuan yang berbeda-beda bila ada kekurangan dalam diri individu bisa tertutupi dengan kelebihan orang lain. Remaja yang tidak dapat memenuhi tujuan atau target didalam dirinya tentu saja akan mengalami suatu masalah yang dapat mempengaruhi tugas perkembangannya. Hal tersebut menandakan bahwa kerjasama dibutuhkan oleh remaja bahkan semua orang. Kerjasama tidak hanya dibutuhkan oleh remaja namun semua orang karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Aristoteles yang menyebut manusia sebagai makhluk sosial (Dinn Wahyudi, 2011:10). Makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Menurut Soleman B. Taneko (1993:48) “manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri; namun dalam proses kehidupan selanjutnya, manusia membutuhkan manusia lain disekelilingnya”. Pendapat tadi menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk individual namun dalam proses kehidupan manusia tidak mungkin hidup seorang diri tetapi saling membutuhkan bantuan karena manusia tidak ada yang sempurna pasti mempunyai kekurangan maupun kelebihan dalam diri. Kekurangan dalam diri tersebut yang mendorong manusia untuk saling membantu satu sama lainnya. Bantuan yang diberikan menunjukkan adanya keeksistensian manusia, bantuan tersebut salah satunya ditunjukkan dengan bentuk kerjasama antar individu. Kerjasama dapat dilakukan oleh semua orang dari anak-anak sampai dewasa sehingga kerjasama itu dapat dijumpai dimana saja antara lain didalam keluarga, sekolah, dan masyarakat seakan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Kerjasama merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang Menurut Bambang Suteng commit to diharapkan. user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
Sulasmono,dkk (2000: 110) kerjasama merupakan “interaksi sosial antar individu atau kelompok yang secara bersama-sama mewujudkan kegiatan untuk mencapai tujuan bersama”. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kerjasama merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara bersama-sama agar tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Robert A Baron dan Donn Byrne (2005:188) “kerjasama dapat sangat menguntungkan; bahkan, melalui proses ini kelompok dapat memperoleh hasil yang tidak pernah dapat dicapai sendirian”. Pendapat ini menandakan bahwa kerjasama memang diperlukan bagi siapa saja untuk mencapai tujuan yang diharapkan bersama. Kerjasama tentu saja dibutuhkan dimana saja tidak terkecuali didalam dunia pendidikan, terutama didalam proses belajar-mengajar. Kerjasama yang diharapkan merupakan kerjasama yang baik yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran menjadi lebih maksimal. Hasil dari proses belajar-mengajar salah satunya dapat dilihat oleh guru dari tugas yang diberikan baik berupa tugas individu maupun tugas kelompok. Tugas individu yaitu tugas yang dikerjakan secara individual sedangkan tugas kelompok yaitu tugas yang diberikan secara berkelompok terdiri dari dua orang atau lebih. Tugas kelompok diberikan agar beban yang harus dikeluarkan peserta didik bisa berkurang selain itu tugas kelompok diberikan kepada peserta didik dengan harapan mendapatkan hasil tugas yang memuaskan. Pemberian tugas kepada peserta didik pada program Tata Busana di SMKN I Karanganyar juga menerapkan sistem tugas individu dan tugas kelompok. Pemberian tugas individu diharapkan agar setiap peserta didik mempunyai ketrampilan dalam diri masing –masing dan guru dapat mengetahui tingkat pencapaian dalam belajar peserta didik. Sedangkan tugas kelompok diberikan kepada peserta didik agar peserta didik mampu bekerjasama dengan orang lain. Tugas ini diberikan karena saat berada di dunia kerja pasti perlu adanya kerjasama dengan orang lain. Selain hal tersebut tugas kelompok yang diberikan guru bertujuan untuk meringankan beban kerja peserta didik karena apabila dikerjakan sendirian memerlukan biaya yang banyak serta waktu yang cukup lama sehingga diberikan sebagai tugas kelompok. Tugas yang dikerjakan kelompok disisi lain mempunyai keuntungan yang dapat meningkatkan kerjasama peserta didik dan meringankan beban kerja. Namun hal yang terjadi kerjasama sering kali tidak tercipta bahkan yang terjadi mereka bisa mementingkan kepentingan pribadi masing-masing sehingga tujuan yang ingin dicapai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
menjadi tidak sejalan, sebagai akibatnya, bukan bekerja bersama-sama dan mengoordinasikan usaha, mereka menjadi saling melawan satu sama lain, sehingga menghasilkan efek negatif bagi kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdul Majid (2009:118) Masalah yang timbul pada saat kelompok menyelesaikan tugas cenderung kelompok memacetkan kegiatan. Kelompok terlalu bereaksi terhadap gangguangangguan kecil dan membiarkan masalah-masalah kecil yang mengganggu produktivitas. Kelompok yang menolak mengerjakan tugas merupakan contoh yang khas. Situasi ini ditandai oleh adanya ketidakpastian dan kecemasan. Hal tersebut menjelaskan bahwa didalam kerja kelompok tidak selalu berjalan dengan baik karena adanya tindakan-tindakan negatif yang justru mengganggu kinerja dari kelompok sehingga tidak menghasilkan. Kelompok yang seperti ini biasanya hanya mengandalkan saja anggota yang dirasa mampu sehingga timbul ketidakpastian yang mengerjakan dan menimbulkan efek kecemasan dalam diri karena kawatir tugas yang diserahkan kepada anggota tertentu tidak dikerjakan seperti keinginannya. Tentu saja masalah tersebut dapat menjadikan masalah bagi guru maupun bagi peserta didik. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bahwa kerjasama antar peserta didik belum berjalan dengan baik. Hal ini terbukti bahwa dalam mengerjakan tugas ada kendala-kendala yang harus dihadapi seperti adaya sikap cuek yang ditunjukkan oleh teman sekelompok, kurang memberikan motivasi kepada sesama teman, adanya keengganan dalam diri individu bila mendapatkan tugas bersama teman yang tidak disenangi, komunikasi yang kurang terjalin dengan baik sehingga terjadi kesalah pahaman antar teman. Rendahnya kerjasama dalam menyelesaikan tugas menyebabkan beberapa masalah didalam kelas antara lain adanya rasa menyalahkan teman, adanya rasa permusuhan antar teman, semangat juang yang rendah, reaksi negatif dengan sesama teman lewat kata-kata maupun tindakan yang bersifat destruktif, kurangnya kesatuan yang ditandai dengan konflik-konflik. Masalah yang terjadi muncul karena dalam diri individu ada kebutuhan ingin diterima kelompok dan ingin mencapai harga diri. Kebutuhan-kebutuhan yang ingin dicapai tetapi tidak terpenuhi dengan cara-cara yang baik sehingga individu yang bersangkutan berusaha mencapai dengan cara lain yaitu dengan cara yang tidak baik. Salah satu tindakan yang menyebabkan permasalahan yaitu adanya ketidakmampuan bekerjasama dengan baik. Kerjasama yang commit to user bagi peserta didik salah satunya terjalin kurang baik dapat menimbulkan efek negatif
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
menyebabkan kesulitan dalam menyelesaikan tugas, untuk menghindari hal tersebut maka dibutuhkan bimbingan kelompok yang efektif. Menurut W.S.Winkel (1987:11) Bimbingan merupakan “bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya”. Hal tersebut berarti bahwa bimbingan merupakan layanan yang diberikan untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi maupun yang belum terjadi. Masalah yang sudah terjadi merupakan hal yang harus segera diatasi agar tidak menimbulkan masalah baru begitupula yang belum terjadi perlu mendapatkan bimbingan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang menimbulkan suatu permasalahan dikemudian hari. Bimbingan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang diberikan kepada sejumlah individu agar mendapatkan hasil yang sama. Hal ini dijelaskan oleh Sitti Hartinah (2009:6) Bimbingan kelompok merupakan ”kegiatan bimbingan yang diberikan kepada kelompok individu yang mengalami masalah yang sama”. Bimbingan kelompok dapat diselenggarakan dengan berbagai teknik antara lain sosiodrama, psikodrama, dan diskusi. Diskusi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan masalah bersama-sama dengan cara saling memberikan pendapat untuk mencapai suatu tujuan bersama. Diskusi dilaksanakan dengan membicarakan suatu permasalahan yang dilakukan oleh peserta didik. Masalah yang didiskusikan merupakan masalah yang telah ditentukan dengan pertimbangan pengalaman peserta didik terhadap tema yang diambil. Penekanan pada tema yang telah ditentukan bertujuan agar kegiatan yang dilakukan lebih mengenai sasaran dan manfaatnya dapat diambil. Menurut Muhibbin Syah (2006:205) tujuan dari diskusi yaitu untuk memotivasi (mendorong) dan memberi stimulasi (memberi rangsangan) kepada siswa agar berfikir dengan renungan yang dalam (reflective thinking). Berdasarkan pendapat ahli tersebut diketahui kegiatan diskusi yang dilakukan lebih ditekankan pada perkembangan anggota kelompok yaitu untuk lebih berfikir sehingga secara bersama-sama mampu untuk memecahkan masalah . Berdasarkan uraian tersebut penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Diskusi untuk Meningkatkan Kerjasama dalam Menyelesaian Tugas Pada Peserta Didik Program Tata Busana Kelas XI, SMKN I Karanganyar, Tahun Ajaran 2011/2012”. commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah
Bimbingan
Kelompok
dengan
Teknik
Diskusi
Efektif
untuk
Meningkatkan Kerjasama dalam Menyelesaikan Tugas pada Peserta Didik Program Tata Busana Kelas XI SMKN I Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012?”.
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada peserta didik program Tata Busana kelas XI SMKN I Karanganyar tahun ajaran 2011/2012.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritik a. Memperluas kajian ilmu pengetahuan dibidang bimbingan dan konseling khususnya
pada
bidang
bimbingan
kelompok
sehingga
dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas peserta didik.
2. Manfaat Praktis a. Memberikan bukti empiris kepada guru bimbingan dan konseling bahwa kerjasama dalam menyelesaikan tugas dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. b. Memberikan pemahaman bagi peserta didik tentang pentingnya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas. c. Membantu peserta didik meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas.
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
E. Metode dan Rancangan Penelitian
1. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan tujuan yang hendak dicapai bahwa penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena bertujuan untuk memecahkan masalahmasalah praktis dilapangan. 2. Rancangan Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis quasi experiment dengan desain nonequivalent control group design. Rancangan ini akan menggunakan dua kelompok yaitu sebagai kelompok eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Perbedaan pada kelompok ini adalah adanya treatment untuk kelompok eksperimen sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment. Prosedur dapat dilihat berikut ini:
Tabel 3. 2 Desain Penelitian
Pretest
Treatment
Posttest
T.1
X
T.2
T.I
_
T.2
Keterangan : T.1
adalah test awal, test sebelum treatment diberikan
X
adalah treatment, tindakan yang diberikan (berupa diskusi)
T.2
adalah Test akhir, test yang diberikan sesudah treatment diberikan
(- )
adalah tidak adanya treatment
Dalam rancangan penelitian quasi-experiment dengan prosedur adalah a. Pembentukan kelompok kontrol dan eksperimen b. Pemberian test awal (pre test) yaitu dengan menyebarkan angket
tentang
kerjasama dalam menyelesaikan tugas, dan dianalisis pada kelompok kontrol maupun eksperimen. c. Pemberian treatment setelah melakukan test awal dengan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi hanya pada kelompok eksperimen saja. Sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan treatment. commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Pemberian test akhir (post test) pada kelompok eksperimen maupun kontrol untuk menguji perbedaannya.
F. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan teknik One Way Anova sehingga hipotesisnya sebagai berikut:
1. Nilai F hitung berdasarkan penghitungan statistik yang telah di lakukan adalah sebagai berikut : Hipotesis: a. Ho:
Tidak ada perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen berdasarkan kelompok nilai pre-test dan kelompok nilai pos- test. b. Ha: Ada perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdasarkan kelompok nilai pre-test dan kelompok nilai pos- test. Kriteria penerimaan Hipotesis
:
a. Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Berdasarkan signifikasi, Post Hoc Tests: Pengujian ini untuk mencari kelompok mana saja yang berbeda dan sama. Hasil dari penghitungan sebagai berikut:
Hipotesis: a. Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kelompok b. Ha = Ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kelompok
Kriteria penerimaan Hipotesis
:
a. Sig <0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Sig> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Perbedaan Nilai Pre Test-Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
ANOVA Nilai Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
2346,961
3
782,320
Within Groups
6338,156
124
51,114
Total
8685,117
127
F
Sig.
15,305
,000
Multiple Comparisons Dependent Variable:nilai (I) kelas
(J) kelas
95% Confidence Interval Mean Difference (I-J) Std. Error
Tukey
pre eks
HSD
1,78735
,965
-5,4984
3,8109
post eks
1,78735
,000 -15,3109
-6,0016
-1,78125
1,78735
,752
-6,4359
2,8734
,84375
1,78735
,965
-3,8109
5,4984
-9,81250*
1,78735
,000 -14,4672
-5,1578
-,93750
1,78735
,953
-5,5922
3,7172
10,65625*
1,78735
,000
6,0016
15,3109
pre kont
9,81250
*
1,78735
,000
5,1578
14,4672
post kont
8,87500*
1,78735
,000
4,2203
13,5297
1,78125
1,78735
,752
-2,8734
6,4359
pre kont
,93750
1,78735
,953
-3,7172
5,5922
post eks
-8,87500*
1,78735
,000 -13,5297
-4,2203
pre eks
pre eks
post kont pre eks
pre eks
Bound
*
post kont
LSD
Bound
-,84375
post eks
post eks
Upper
pre kont
post kont pre kont
Sig.
Lower
pre kont
-10,65625
commit user -,84375 to 1,78735
,638
-4,3814
2,6939
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
-10,65625*
1,78735
,000 -14,1939
-1,78125
1,78735
,321
-5,3189
1,7564
,84375
1,78735
,638
-2,6939
4,3814
-9,81250*
1,78735
,000 -13,3502
-6,2748
-,93750
1,78735
,601
-4,4752
2,6002
*
1,78735
,000
7,1186
14,1939
pre kont
9,81250*
1,78735
,000
6,2748
13,3502
post kont
8,87500*
1,78735
,000
5,3373
12,4127
1,78125
1,78735
,321
-1,7564
5,3189
pre kont
,93750
1,78735
,601
-2,6002
4,4752
post eks
*
1,78735
,000 -12,4127
-5,3373
post eks post kont pre kont
pre eks post eks post kont
post eks
pre eks
10,65625
post kont pre eks
-8,87500
-7,1186
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
3. Nilai F hitung berdasarkan penghitungan statistik yang telah di lakukan adalah sebagai berikut : Hipotesis: c. Ho:
Tidak ada perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen berdasarkan kelompok nilai pre-test dan kelompok nilai pos- test. d. Ha: Ada perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdasarkan kelompok nilai pre-test dan kelompok nilai pos- test.
Diketahui: a. Angka F hitung= 15,305 , df 1 = 3 dan df 2 = 124 b. Angka F tabel = 2,68 Kriteria penerimaan Hipotesis
:
c. Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima d. Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Berdasarkan hitungan tersebut maka diketahui F hitung > F tabel = user Ada perbedaan rata-rata pada (15,305>2,68) sehingga Ha commit diterimato yaitu
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdasarkan kelompok nilai pretest dan kelompok nilai pos- test. 4. Berdasarkan signifikasi, Post Hoc Tests: Pengujian ini untuk mencari kelompok mana saja yang berbeda dan sama. Hasil dari penghitungan sebagai berikut:
Hipotesis: c. Ho = Tidak ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kelompok d. Ha = Ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata kelompok
Kriteria penerimaan Hipotesis
:
b. Sig <0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima c. Sig> 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak a. Pre Test –Post Test Kelompok Kontrol Penafsiran hasil dengan pilihan hitungan Tukey HSD diketahui nilai sig(0.953) dan LSD diketahui nilai sig (0.601). Angka signifikansi pada penghitungan nilai tersebut menunjukkan lebih besar dari pada nilai (0,05). Berdasarkan penghitungan tersebut diketahui bahwa (sig>0.05) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dan pos- test pada kelompok kontrol. Sehingga dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. b. Pre Test-Post Test Kelompok Eksperimen Penafsiran hasil dengan pilihan hitungan Tukey HSD diketahui nilai sig(0.000) dan LSD diketahui nilai sig (0.000). Angka signifikansi pada penghitungan nilai tersebut menunjukkan lebih kecil dari pada nilai (0,05). Berdasarkan penghitungan tersebut diketahui bahwa (sig<0.05) berarti ada perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan pos- test pada kelompok eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Penafsiran hasil dengan pilihan hitungan Tukey HSD diketahui nilai sig(0.965) dan LSD diketahui nilai sig (0.638). Angka signifikansi pada penghitungan nilai tersebut menunjukkan lebih besar dari pada nilai (0,05). Berdasarkan penghitungan tersebut diketahui bahwa (sig>0.05) berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai kelompok kontrol dan eksperimen pada nilai pre test . Sehingga dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. d. Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Penafsiran hasil dengan pilihan hitungan Tukey HSD diketahui nilai sig(0.000) dan LSD diketahui nilai sig (0.000). Angka signifikansi pada penghitungan nilai tersebut menunjukkan lebih kecil dari pada nilai (0,05). Berdasarkan penghitungan tersebut diketahui bahwa (sig<0.05) berarti ada perbedaan yang signifikan antara nilai nilai kelompok kontrol dan eksperimen pada nilai post test . Sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima.
Bertitik tolak pada hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sehingga hipotesis yang berbunyi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas dapat diterima berarti Ha diterima.
H. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil pre test dan post test menunjukkan adanya perbedaan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada kelompok eksperimen yaitu peserta didik program Tata Busana kelas XI.9. Hasil yang diperoleh mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan hasil ini dikarenakan pemberian treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Hasil Pre test dan Post test menunjukkan tidak adanya perbedaan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada kelompok kontrol yaitu peserta didik program Tata Busana kelas XI.7. Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena Kelompok ini tidak diberikan treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. 3. Hasil Pre test XI.9 dan pre test XI.7 tidak menggalami perbedaan yang signifikan. Berarti kelompok tersebut dalam keadaan yang sama saat belum diberikan treatment. 4. Hasil post test XI.9 dan post test XI.7 menggalami perbedaan karena pada kelas XI.9 terjadi peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelas XI.7 tidak menggalami peningkatan yang signifikan. Bertitik tolak pada hasil yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa ”Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi efektif untuk meningkatkan kerjasama dalam menyelesaikan tugas pada Peserta Didik Program Tata Busana Kelas XI SMKN I Karanganyar Tahun ajaran 2011/2012.”
I. Rekomendasi Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka hal-hal yang dapat disarankan sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Berkaitan
dengan
kehidupan
sosial
di
sekolah
maka
perlu
diselenggarakan adanya bimbingan kelompok dengan teknik diskusi agar secara bersama-sama dapat memikirkan solusi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan menghindari kesalahpahaman antar warga sekolah. 2. Guru Guru Bimbingan dan Konseling harus mampu menyelenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi agar peserta didik dapat saling berinteraksi untuk meningkatkan pemahaman sosial mereka dan tidak mengalami kebosanan karena pengajaran hanya bersifat informasi saja. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Peserta Didik a. Peserta didik perlu mengetahui keadaan diri baik kekurangan dan kelebihan diri b. Peserta didik perlu memiliki kemampuan memahami keadaan sekitar c. Peserta didik perlu belajar bekerjasama dengan berbagai karakteristik bermacam-macam orang. d. Peserta didik mampu dan mau bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dengan siapapun.
commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Acmad Juntika Nurichsan. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan. Bandung: PT. Refika Aditama. Abdul Majid. 2009. Perencaan Pembelajaran MengembangkanKompetensi Guru. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA. Alex Sobur. 2009. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Alvin A. Goldberg&Carl.ELarson. (1985). Komunikasi Kelompok. Terj.Koesdarini Soemiato, Gary R.Jusuf. Jakarta: UI-press. Bambang Suteng Sulasmono, Mawardi, Wasito Adi, Saptono. 2000. Panduan Belajar PPKN SMU. Jakarta: Erlangga. Chasiyah,Chadijah, Edy Legowo. 2009. Perkembangan Peserta didik. Surakarta: Yuma Pustaka. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 1999. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PT BUMI AKSARA. Dinn Wahyudin, Kurniasih, Tatang Saripudin, Ocih Setiasih. 2011. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka. Djoko Apriono. 2011. Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa Dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif. Propektus Jurnal Ilmiah Unirow Tuban, (2), (159-172). Diperoleh 1 Juni 2012, dari http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/index.php/unirow/article/view/76 Elizabeth B.Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan) Edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Hasan Khairian. 2011. Meningkatkan Keterampilan sosial siswa sekolah dasar melalui diskusi kelompok (Versi Elektronik). Kumpulan Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Diperoleh dari 11 Juni 2012 dari Http: //Repository.UPI.ac.id. Hasan Mustafa. 2001. Tim Building. UNPAR. Http: team-building.htm. Diunduh tanggal 7 Februari 2012. J.S. Kamdhi.1995. Diskusi yang efektif. Yogyakarta: KANISIUS. Jonathan Sarwono. 2010. PASW Statistics Belajar Statistik menjadi lebih Mudah dan Cepat. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
17 digilib.uns.ac.id
Khairulmaddy. 2009. Manfaat Kerja sama. Http:/id.shvoong.com/businessmanagement/entrepreneurship/1943515-manfaat-kerja-sama/. Diunduh Tanggal 3 juni 2011. Khansamhamnida.Wordpress.Com. 2011. Normalitas | Pengertian Uji Normalitas. Diperoleh 26 juni 2012, dari Http://Khansamhamnida.Wordpress.Com/2011/04/15/Normalitas-PengertianUji-Normalitas/. L.Rini Sugiarti. 2008. Juli. Team Buildiing dalam siklus organisasi. Majalah Psikologi. 74-75. Mohamad Awal Lakadjo. 2012. Wajah konseling kreatif-diskusi kelompok. file:///D:/all%20document%20files/word/BIMB%20KLMPOK_DISKUSI/disku si-kelompok.html. diunduh 22 maret 2012. Muhammad Al-Migwar. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Muhibbin Syah. 2006 . Psikologi Pendidikan: dengan Pendekatan baru. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA. Nurnaningsih. 2011. Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa. Http://Bimbingan-kelompok-untuk-meningkatkan-kecerdasa-emosional siswa//. Diunduh pada tanggal 22 maret 2012. Nur Kancana, Wayan. 1993. Pemahaman Individu. Surabaya: Usana Offset Printing. Robert A. Baron dan Donn Byrne. 2005. Psikologi Sosial. Terj.Ratna Juwita. Jakarta: Erlangga. Robert E. Slavin. 2008. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks. Sarlito Wirawan Sarwono. 1994. Psikologi Remaja. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sitti Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT. Refika Aditama. Slamet Santoso. 1999. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara. Soerjono Soekanto. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada. Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan. 2009. SPSS Complete. Jakarta: Salemba Infotek. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. ALFABETA. Soleman B Taneko. 1993. Struktur dan Proses Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo commit to user Persada.
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sukardi. 2008. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sunarto dan B. Agung Hartono Hartono. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sutrisno Hadi. 1983. Metodologi Research. Yogyakarta: UGM. Suwarjo dan Eva Imania Elisa. 2010. 55 Permainan (Games) dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: PARAMITRA PUBLISING. Moh Syafirudin. 8 Januari 2011. Pemberian Tugas Resistensi. http://www.syafir.com diunduh tanggal 3 Maret 2012. Tatiek Romlah. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. http://www.bapsi.undip.ac.id/images/Download/Dokumen/uu%20no.20%20thn %202003%20sisdiknas.pdf. Di unduh tanggal 4 April 2012. Warkitri, Chasiyah, Siti Mardiyati. 2002. Bahan Ajar: Perkembangan Peserta Didik. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. W.S. Winkel dan M.M. Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: MEDIA ABADI. Yayuk Yuliati dan Mangku Poernomo. 2003. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: LAPPERA PUSTAKA UTAMA. Zidatur Rahmah, Nur Rodiyah, Sadid al Muqim. 2011. Manajemen waktu dan Penyelesaian Tugas. http://makalahpsikologi.blogspot.com/2011/10/manajemenwaktu-dan-penyelesaian-tugas.html. diunduh tanggal 7 februari 2012
commit to user