Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
TRANSFORMASI TEKNOLOGI PADI BERBASIS ORGANIK DI DUSUN TIREMAN TABANAN BALI Ni Gst.Ag.Gde Eka Martiningsih, I Ketut Widnyana, I Gusti Ngurah Anom Universitas Mahasaraswati Denpasar
[email protected]
Executive Summary Tireman village is one of Tabanan regency region that located in West Selemadeg district. Most of community in this village as a farmer especially focus on padi cultivation, however almost all of the farmer conduct the cultivation use chemical suplemen. The aims of this research are to encourage the farmer in this village to use the organic manure and engaging farmers on organic farming technology especially minimized water use in the plantation. Since 2010 Bali Government implement SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintegrasi) program for Gapoktan (Gabungan Petani dan Peternak) in each district. This program is focus on training farmer to conduct the organic system in their lands, and to manage the waste of agriculture product to produce the useful product such as manure and biourine. This research devide in two treatments of farming system such us: 1) the farming system based on organic fertilization using cows manure and 2) the conventional system which use petroganic fertilization. The result of the differences system of the fertilization on padi cultivation in Tireman village is the production of organic manner technology is 30 % higer than petroganic technology. Despite the differences of the production, the other advantages of organic farming are the sustainability of soil fertile and environment and also produce the healthy product compare to conventional system agriculture. Key words: organic product, Gapoktan, SIMANTRI, encourage, production Ringkasan Ekskutif Desa tireman adalah salah satu wilayah Kabupaten Tabanan yang terletak di wilayah Selemadeg Barat. Sebagian besar masyarakat di desa ini bekerja sebagai petani terutama fokus pada budidaya padi, namun hampir semua petani melakukan budidaya menggunakan bahan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendorong petani di desa ini menggunakan pupuk organik dan melibatkan petani pada teknologi pertanian organik terutama diminimalkan penggunaan air di perkebunan. Sejak 2010 Pemerintah Provinsi Bali menerapkan Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) program Gapoktan (Gabungan Petani Dan Peternak) di setiap kabupaten. Program ini fokus pada petani untuk melakukan pelatihan sistem organik di tanah mereka, dan untuk mengelola limbah produk pertanian untuk menghasilkan produk yang berguna seperti pupuk dan biourine. Penelitian ini terbagai dalam dua perlakuan sistem pertanian kita seperti: 1) sistem pertanian berdasarkan pemupukan organik menggunakan pupuk kandang sapi dan 2) sistem konvensional yang menggunakan pupuk petroganik. Hasil dari pemberian perlakuan ini adalah adanya perbedaan pembuahan pada budidaya padi di desa tireman dimana hasil produksi teknologi secara organik adalah 30% lebih tinggi daripada teknologi petroganic. Selain perbedaan produksi, keuntungan lain dari pertanian organik 63
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
adalah keberlanjutan tanah yang subur dan lingkungan serta menghasilkan produk yang sehat dibandingkan dengan pertanian sistem konvensional. Kata kunci: Produk organik, Gapoktan, SIMANTRI, mendorong, produksi
oleh pemerintah, sementara itu tingkat
A. PENDAHULUAN Transformasi teknologi dalam praktek pertanian
produktivitas
mengalami
stagnasi.
dan perkebunan
Kondisi ini akan membawa dampak
sangat dibutuhkan oleh sektor pertanian
terhadap kemerosotan produksi jika
dan perkebunan baik di Bali maupun
usahatani padi tidak memberikan tingkat
bagi
dan
keuntungan yang layak bagi petani.
perkebunan di luar Bali. Hal ini perlu
Untuk itu diperlukan suatu terobosan
segera
teknologi
yang dapat meningkatkan
semakin tingginya kerusakan lahan yang
efisiensi
usahatani,
salah satunya disebabkan oleh semakin
mengurangi biaya input produksi.
tinggi
lahan-lahan
dilakukan
dan
pertanian
untuk
meluasnya
suplemen kimia.
mencegah
penggunaan
yaitu
dengan
Untuk menyikapi permasalahan
Apalagi menurut
di atas
wacana dan program yang
laporan
Puslitbang Dinas Pertanian
mendukung
(2000),
telah
lahan dan sifat fisik lahan pertanian
terjadi
pelandaian
pengembalian
kesuburan
produktivitas antara 3,5 – 4,5 ton/ha
melalui
gabah kering giling (GKP) dan adanya
sudah diimplementasikan secara nyata
penurunan kualitas kesuburan lahan
misalnya
pertanian terutama sawah.
Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi).
produktivitas
tersebut
Penurunan antara
lain
Melalui
penggunaan
dengan
program
pupuk
organik
adanya
ini
program
Pemda
Bali
diduga akibat dari pola peningkatan
menginginkan
pelaksanaan
produksi yang intensif, sehingga terjadi
yang
limbah
kejenuhan
Pemberian
agriculture). Pada program Simantri ini
chemical fertilizer yang sangat tinggi
kelompok tani dan peternak (Gapoktan)
tidak
organic
di masing-masing kecamatan diberikan
fertilizer. Selain itu biaya usahatani padi
bantuan ternak sapi, instalasi pengolahan
menjadi
dengan
limbah kotoran dan urine serta biogas.
dicabutnya subsidi pupuk dan pestisida
Dari instalasi ini diharapkan petani akan
lahan
diimbangi
semakin
sawah.
dengan
tinggi
64
tanpa
pertanian
(zero
waste
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
mengolah limbah-limbah ternak dan
B.SUMBER INSPIRASI
pertaniannya menjadi bahan-bahan yang kembali
bisa
dimanfaatkan
Program-program pemerintah
untuk
pusat dan daerah yang menyasar
keperluan lahan dan rumah tangga
teknologi terpadu dibidang pertanian
petani. Dan kebetulan petani di Dusun Tireman
telah memiliki kebiasaan
memelihara ternak sapi di lahan sawah
memiliki
ternak
sapi
banyak
Program
SRI
Intensification)
dan tegalan. Di dusun ini sebagian besar petani
telah
sistem
yang
digelontorkan. (System
yang
Rice
menekankan
pertanian
yang
dipekerjakan untuk tenaga kerja ternak
meminimalisasi penggunaan air, SL
didalam mengolah lahan sawah, akan
(Sekolah Lapang) yang merupakan
tetapi pemanfaatan kotoran sapi sebagai
program
berkelanjutan
pupuk organik masih sangat kurang. Hal
pemerintah
pusat
ini menyebabkan ketidakefisienan biaya
tentang
produksi dan pengurangan pendapatn
berbasis
petani secara keseluruhan.
pemberantasan
Berdasarkan
permasalahan
mampu
air
yang
organik
termasuk organisme
memberdayakan
anggota
petani yang lain secara mandiri.
padi berbasis organik yang lebih efisien penggunaan
pertanian
melahirkan kader-kader petani yang
tentang
teknologi penerapan sistem penanaman
dalam
petani
alami. Dari SL ini juga diharapkan
dilaksanakan pada ke dua subak untuk bimbingan
untuk
pengganggu tanaman (OPT) secara
tersebut maka program ini sangat tepat
memberikan
praktek
dari
Disamping tujuan-tujuan yang telah
guna
disebutkan
meningkatkan produktivitas usahatani
di
atas
menciptakan
synergisme dalam satu sistem usahatani
padi. Di samping itu program ini juga
perlu dilakukan untuk meningkatkan
untuk memberikan pengetahuan dalam
efisiensi usahatani padi. Hal ini dapat
manajemen ternak sapi sehingga mampu
dilakukan dengan pendekatan sistem
lebih meningkatkan pendapatan petani
integrasi ternak-tanaman di lahan sawah
di Dusun Tireman.
(CLS,
Crop-Livestock
System),
khususnya integrasi antara sapi dengan
65
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
tanaman padi. Sistem integrasi ternak-
maka kegiatan ini diharapkan akan
tanaman
kondusif
dapat memberikan dampak positif
diterapkan dalam budidaya padi di Bali,
yang berkelanjutan bagi masyarakat
mengingat potensi populasi sapi Bali
di
(CLS)
sangat
dibeberapa tempat masih dipelihara oleh
dusun
Tireman,
Kabupaten
Tabanan dan Bali umumnya.
petani, baik dilahan sawah maupun di lahan tegalan. Pada areal sawah dengan
C. METODE
pola tanam dua kali padi dan sekali
Program
palawija dalam setahun masih tampak petani
memelihara
sapi
di
tidak
Tinggi
berjalan.
Mahasaraswati
masyarakat.
telah
masyarakat
kepada
beberapa
mereka. Melalui
diantaranya adalah penelitian tentang
pemberdayaan
pembungaan manggis di luar musim
program masyarakat
yang
didanai oleh Dikti yaitu IbW (Ipteks
program Sibermas
bagi Wilayah) maka pendekatan yang
(2007-2009) dan Ipteks bagi Wilayah (IbW tahun 2010-2012).
program-
untuk mereka, oleh mereka dan dari
penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat
(2004-2006),
menyikapi
program tersebut sebagai program
masyarakat. Kerjasama tersebut telah menghasilkan
Padahal keberhasilan
sangat tergantung dari bagaimana
Tabanan baik di bidang penelitian pengabdian
seringkali
sebuah program maupun kegiatan
melakukan kerjasama dengan Pemda
maupun
Sehingga
memberikan pemberdayaan kepada
Universitas
Denpasar
bersifat
program pemerintah dinilai kurang
pengabdian kepada masyarakat, maka 2004
yang
pendanaan dan pendampingan masih
tetap berperan dalam penelitian dan
tahun
sehingga
positif hanya berlangsung pada saat
yang
mewajibkan perguruan tinggi untuk
sejak
berkelanjutan,
kegiatan-kegiatan
Sejalan dengan pelaksanaan Tri Perguruan
yang
diberikan kepada masyarakat sering
lahan
sawahnya.
Dharma
pemerintah
digunakan melalui demonstrasi plot
Bertitik
(demplot). Untuk program di dusun
tolak dari beberapa kegiatan tersebut, 66
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
Tireman demplot dilakukan seluas 1
Pengamatan yang dilakukan
(satu) hektar, dengan perlakuan:
meliputi: 1)
A. 0,5 ha menggunakan kompos
jumlah malai total, 3) jumlah malai
kotoran sapi 1500 kg/ha, 50 %
produktif, dan 4) hasil gabah kering
pemupukan dasar dengan urea (100
panen (GKP).
kg/ha) dan 50 % TSP (150 kg/ha) dan
tersebut
dibandingkan
antara
50 %KCl (150 kg/ha)
perlakuan A dengan B.
Untuk
B.
0,5
ha
petroganik
menggunakan 1000
kg/ha,
pupuk 50
mengetahui
%
diperoleh
pemupukan dasar Urea (100 kg) dan
melakukan
50 % TSP (150 kg/ha) dan 50 % KCl
sederhana.
jumlah anakan, 2)
Semua parameter
keuntungan petani
adalah
analisa
yang dengan usahatani
(150 kg/ha). D. KARYA UTAMA
Pada perlakuan A dan B saat tanaman
Hasil
berumur 14 hari (14 hst.) disemprot
terhadap
parameter-parameter yang diamati
dengan pupuk cair ABG ( 14 liter/ha) sampai berumur 42 hst.
pengamatan
disajikan pada Tabel 1.
Sistem
penanaman pada kedua perlakuan ini adalah sistem Legowo 4:1. Tabel 1. Hasil pengamatan demplot transformasi teknologi padi organik No
Parameter
1
25
45
2
Jumlah anakan maksimum Jumlah anakan produktif
20
40
3
Jumlah Malai Total
19
35
4 5 5
Jumlah Malai Produktif Jumlah gabah per malai Berat Gabah Kering Panen Produktivitas Tinggi tanaman Maksimum
16 200 bulir 3,4 kg
32 400 bulir 3,6 kg
6,8 ton/ha 60 cm
7,2 ton/ha 75 cm
6 7
Perlakuan A
67
Perlakuan B
Keterangan Menggunakan benih Ciherang 15 kg/hektar Pada umur 2 minggu stelah tanam ada serangan kresek Menggunakan sistem Legowo 4:1
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
Gambar 1. Panen dan perbandingan malai perlakuan A dengan B
Tabel
1
menampilkan
hasil
organik sangat relevan dan perlu
pengamatan perlakuan transformasi
untuk digalakkan.
teknologi penanaman padi organik
dikaitkan
dengan perlakuan A dan perlakuan B.
Kabupaten Tabanan menuju Tabanan
Dari
Serasi dan Provinsi Bali dengan
Tabel
perlakuan
1
yang
terbukti
bahwa
diterapkan
pada
Apalagi kalau
dengan
visi
dan
misi
slogan Bali go organic.
penelitian ini mampu mendorong percepatan
pertumbuhan
pada tanaman padi.
E. ULASAN KARYA
vegetatif
Produk organik adalah semua
Hal ini dapat
produk
dilihat dari parameter tinggi tanaman dan jumlah anakan
pengusahaan
yang diamati
tinggi
tanaman
parameter
penekanan adalah kawasan. Dalam membudidayakan
vegetatif
ditanam
teknologi konvensional. menunjukkan
bahwa
teknologi
pertanian
ke
secara
tempat sumber air yang dipergunakan
hijau dan lebar dibandingkan dengan yang
tanaman
organik termasuk padi maka kawasan
penampakan daun tanaman juga lebih
tanaman
menggunakan
penting yang juga perlu mendapat
rata-rata jumlah anakan 25 anakan. samping
tanpa
melalui
pelaksanaan pertanian organik hal
sudah
menunjukkan tinggi 65 cm, dengan
Di
dihasilkan
input kimia. Di samping itu dalam
pada umur 2 MST. Pada umur ini rata-rata
yang
dalam
dnegan
suatu
kawasan
sebaiknya
diusahakan steril dari penggunaan
Hasil ini
input
pengalihan
kimia,
sehingga
untuk
mendukung visi Bali go organic,
berbasis 68
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
perhatian terhadap kawasan
sangat kental dalam melakukan soil and
sangat
land improvement melalui pemupukan
dibutuhkan. Walaupun
potensi
dengan
pasar
akibat
terbatas pada masyarakat menengah
tuntutan
pertanian
modern,
sehingga perlu revitalisasi.
ke atas, tetapi gaung kembali ke sangat
pergiliran
Namun saat ini sangat kurang dan lemah
negeri masih sangat kecil, hanya
organik
ternak,
tanaman, dan usaha-usaha konservasi.
produk pertanian organik di dalam
pangan
kotoran
Sehingga
sangat perlu memberdayakan modal
perlu
masyarakat
(social
capital)
yang
mendapat dukungan dari berbagai
bersumber dari dinamika kelompok
pihak
sosial-religius: Subak, Banjar, Desa
baik
pemerintah
maupun
masyarakat. Seperti telah diketahui
Adat, dan Sekeha-Sekeha
bahwab
sangat
erbagai
kendala
yang
mendukung
tradisional reaktualisasi
pertanian organik di Bali.
dihadapi pada pengusahaan produk
Melalui
organik adalah: 1) insentif harga yang
kajian
yang
terus
memadai untuk produsen produk
menerus terhadap subak baik terhadap
pertanian
aspek kekuatan dan kelemahan subak
organik
seharusnya
di
maka diharapkan subak
stimulasi, 2) karena investasi awal pada
umumnya
pengembangan
mahal,
pertanian
satu kearifan lokal dan kekayaan budaya
maka
Indonesia mampu dilestarikan dan lebih
orgnaik
diberdayakan dalam rangka mendukung
harus memilih lahan yang benar-
pencapaian ketahanan pangan dan hayati
benar steril dari bahan kimia, 3)
(Sutawan, 2003 dan Windia, 2010).
belum ada penghargaan harga yang layak,
sehingga
petani
Pelestarian
enggan
permasalahan
subak
tentu
saja
bukan hanya mempertahankan nilai-nilai
memproduksi komoditas organik. Dari
sebagai salah
tradisional, tetapi sekaligus membina
tersebut
dan mengembangkan unsur-unsur subak
sebenarnya pendekatan budaya sangat
termasuk
dibutuhkan untuk keberlanjutan program
menyesuaikan
go organic ini.
Aapalagi kalau kita
selama ini dilakukan oleh subak agar
bercermin dari budaya petani Bali yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan 69
anggota
subak
untuk
praktek-praktek yang
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
teknologi pada zaman globalisasi saat
dalam
ini. Berkaitan dengan usaha pelestarian
konsumen
subak sebagai salah satu organisasi
keunggulan
penyangga ketahanan pangan dan hayati
memperbaiki sifat fisik lahan
di Kabupaten Tabanan. Analisa berbasis
kesehatan dan memiliki dalam
secara berkesinambungan.
usahatani
organik
hal
pertanian
dan
3. Transformasi
teknologi
pertanian
konvensional menunjukkan perbedaan
pengusahaan
organik
sangat
efisien terhadap penggunaan
yang signifikan. Hal ini karena dengan pemakaian pupuk organik, seluruh input
air sehingga mampu menjaga
pertanian berasal dari lahan sendiri yaitu
keberlanjutan sumber daya air.
dari benih, pupuk, maupun
4. Pengusahaan dengan sistem
pestisida
alami (yang diolah dari urine sapi). Di
Legowo 4:1
samping itu harga beras organik per
penggunaan benih sampai 65
kilogramnya Rp. 25.000,- sedangkan
%.
beras anorganik hanya Rp. 12.000,-.
5. Pengusahaan organik
F. KESIMPULAN Dari
pelaksanaan
usahatani
maka
dibandingkan
dengan
pertanian secara konvensional.
organik
meningkatkan
keuntungan signifikan harga
per
hektar atau meningkat 30 %
dapat
pertanian
mampu
keuntungan
sebesar Rp. 6.000.000,-
disimpulkan beberapa hal: 1. Produk
pertanian memberikan
peningkatan
demplot
dengan perlakuan A dengan B dan analisa
irit terhadap
petani karena
produk
G. DAMPAK DAN MANFAAT KEGIATAN
secara
Dalam
memiliki
yang
mitra
lebih
yang terlibat
demplot
adalah anggota
kelompok tani dan kelompok tani-ternak
tinggi. 2. Pengusahaan
pelaksanaan
yang berada di wilayah Dusun Tireman
pertanian
Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten
organik memiliki keunggulan
Tabanan. Sistem pelaksanaan kegiatan 70
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
seperti
pelaksanaan
Sekolah
Desember 2002. Badan Litbang Pertanian. Darmadja, SGND. (1980). Setengah abad peternakan sapi traditional dalam ekosistem pertanian di Bali Departemen Pertanian. (2002). Panduan Teknis. Sistem Integrasi Padi-Ternak. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Devendra, 1993 dalam Kusumo Diwyanto. (2001). Model Perencanaan Terpadu: Proyek Integrasi Tanaman-Ternak (CropLivestock-System). Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Irsal Las. (2002). Alternatif Inovasi Teknologi Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing Padi. Hand out pertemuan tim pengawal teknologi Proyek P3T. Badan Litbang Pertanian.
lapang
(SL), sehingga setiap kegiatan selalau mendapat
mendampingan
Keterlibatan
masyarakat
akan
memberilan
dari
tim.
diharapkan
transfer
pengetahuan
antar
anggota
masyarakat.
Dengan
adanya
penyebaran informasi secara getok tular tersebut, kesadaran petani untuk memulai
pengusahaan
pertanian
secara organik akan meningkat. Peningkatan pemakaian bahan organik dan peningkatan keuntungan bagi
petani
yang
mengusahakan
pertanian organik akan mampu secara berkelanjutan
meningkatkan
Puslitbang. (2000). Deskripsi varietas unggul padi dan palawija 19992000. Puslitbang Tanaman Pangan, Bogor. 1-14. Sutawan, I N. (2003). Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Air dan Upaya-Upaya Pemberdayaan Subak di Bali. Makalah Seminar Peran Budaya Lokal dalam Menunjang Sumber Daya Air Berkelanjutan. Kerjasama Bappenas, DPUProvinsi Bali dan FAO. Denpasar2 Oktober 2003.
kesejahteraan petani dan mendorong program
pertanian
yang
berkelanjutan. H. DAFTAR PUSTAKA Balitpa. (2003). Reorientasi Program dan Menejemen Penelitian Tanaman untuk mengantisipasi Tantangan Masa Depan, Bahan Raker II 2000. Balitpa Sukamandi. Budianto, Joko. (2002). Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu di Indonesia. Makalah dalam Lokakarya Program Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) 2002. Yogyakarta, 17-18
Windia, W. (2010). Menuju Sistem Irigasi Subak yang Berkelanjutan di Bali. Makalah Orasi Ilmiah Pengukuhan Profesor Dr. Ir. Wayan Windia, MP. Universita Udayana.
71
Majalah Aplikasi Ipteks Ngayah : 4(1), Juni 2013
yang terkait dengan transformasi
I. PERSANTUNAN
pertanian Pada
kesempatan
menyampaikan
ini
penulis
terimakasih
memberikan
6.
yang ijin
telah untuk
Kabupaten Tabanan. 2. Rektor
Universitas
Mahasaraswati Denpasar melalui Ketua LP2M Unmas Denpasar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. 3. Camat Selemadeg Barat yang telah membantu dan memberikan dalam
pelaksanaan
kegiatan di lapangan. 4. Kepala Desa Bengkel Sari dan Subak
di
Dusun
Tireman serta seluruh masyarakt yang telah mengikuti kegiatan demonstrasi berhasil
plot
ini
dilaksanakan
sampai tepat
waktu. 5.
Kepada tim Penyuluh Pertanian Lapangan kecamatan Selemadeg Barat dan Desa Bengkel Sari yang
telah
membantu
Seluruh pihak yang terlibat yang
persatu.
melakukan kegiatan di wilayah
Pekaseh
Dusun
tidak bisa penulis sebutkan satu
Tabanan
arahan
di
Tireman.
dan
penghargaan kepada: 1. Bupati
organik
dengan
aktif
memberikan
bimbingan dalam setiap kegiatan
72