TRANSAKSI JUAL BELI E-COMMERCE DENGAN AMAN
NAMA
: MUHAMMAD NASHRUL HAQQI
NIM
: 10.12.4662
KELAS
: 10.12.4662
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK ”AMIKOM” YOGYAKARTA 2011 / 2012
Abstrak Karya ilmiah ini membahas tentang cara – cara transaksi e-commerce secara aman agar tidak ada lagi penipuan jual beli online lewat internet
E-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan ataudapatmelakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu caraberbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkanfasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “getand deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan jugasekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading(perdagangan). Karena pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung maka ada pedagang – pedagang yang curang dengan tidak mengirimkan barang pesanan pembeli padahal uang barang tesebut sudah di kirim.Maka dari itu saya akan menjelaskan agar mengurangi resiko menipuan jual beli e-commerce.
Pembahasan Maraknya penipuan yang terjadi dalam transaksi online menggugah saya untuk berbagi tips dan cara aman bertransaksi online. Transaksi online bertujuan untuk memudahkan kita mendapatkan barang dengan harga yang paling murah dan tidak banyak mengeluarkan waktu kita yang sangat berharga (time is money). Namun, beberapa oknum penjual palsu atau lebih pantas disebut penipu memanfaatkan keadaan tersebut untuk meraup keuntungan dari calon pembeli online. Media transaksi online secara umum dibagi menjadi tiga bagian yaitu melalui website/toko online (domain blogspot, wordpress, .com, .net, etc.) forum (kaskus, ngobrolaja, emailgroups, etc.) dan jejaring sosial (facebook, twitter, friendster, myspace, dll.). Namun ketiga jenis media tersebut hampir memiliki analisa yang sama untuk mengamankan transaksi online anda.
Berikut adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam transaksi online berdasarkan urutan tingkat keamanan transaksi online sebagai berikut :
a. transaksi melalui website/toko online pribadi, wajib bagi anda untuk mengecek apakah website/toko online tersebut sudah lama beroperasi? Jika website/toko online masih berumur kurang dari satu tahun maka anda harus lebih berhati-hati walaupun
bertransaksi di kategori ini memiliki tingkat yang paling aman. Untuk mengecek umur website/toko online anda dapat menggunakan whois.domaintools.com.
b. transaksi melalui jejaring sosial, wajib bagi anda meneliti akun tersebut sudah berapa lama usia akun tersebut, jenis akun, jumlah pertemanan, update status, komentar status, dll. Berikut tips saya untuk jejaring sosial : - bertransaksilah dengan akun yang sudah lama beroperasi - bertransaksilah dengan akun yang sudah memiliki user name (mis:www.facebook.com/majubersamasergai ) - bertransaksilah dengan akun yang memiliki pertemanan sebanyak mungkin - bertransaksilah dengan akun yang senantiasa mengupdate status produk, foto/video karya sendiri (bukan copy paste dari internet), menjawab komentar pelanggan (dan tidak menghapus komentar buruk dari pelanggan namun dengan menjawab kesalahpahaman tersebut) - bertransaksilah dengan akun pribadi yang memiliki komentar persahabatan/bahasa gaul/bahasa keluarga kandung dan komentar yang positif. - lebih aman lagi apabila anda bertransaksi apabila akun tersebut sudah memiliki halaman bisnis di jejaring sosial dengan jumlah penggemar (fans page) yang banyak (mis: www.facebook.com/TokoMajuBersama )
c. transaksi melalui forum dan termasuk melalui pasang iklan, merupakan salah satu transaksi online dengan tingkat keamanan yang paling membahayakan. Namun, tidak semua penjual online di bagian ini adalah penjual palsu/penipu. Setelah menganalisa ketiga media transaksi online tersebut anda pun harus melakukan pengecekan lanjutan (advance analysis) sebelum melakukan transfer dana. Dan kita kita semua harus mengucapkan terima kasih kepada google.com dan mesin pencari (search engine) lainnya. Lakukan pengecekan melalui search engine dengan menambahkan kata penipu/menipu untuk mengetahui siapa calon penjual anda sebagai berikut : 1. Search nama usaha (mis: maju bersama poultry shop penipu) 2. Search nama pemilik usaha (mis: parsaoran siburian penipu) 3. Search nomor rekening (mis: BCA 0884750268 atau 088.4750.268 penipu)
4. Search nomor telepon/hp (mis: 085257090372 penipu) 5. Search alamat website/toko online (mis: www.majubersamaps.com penipu) 6. Search user name akun jejaring sosial pribadi/halaman bisnis (mis: www.facebook.com/tokomajubersama penipu) 7. Search informasi lain (lokasi usaha, jenis barang, dll.) yang diberikan calon penjual anda (mis: Jl. Sudirman 242 Simpang Bedagai Sei Rampah Sumatera Utara penipu atau Penipuan Jual DOC Ayam Kampung Asli Serdang Bedagai, dan lainlain).
Apabila anda telah melakukan langkah-langkah tersebut maka anda akan menemukan 2 alternatif yaitu anda akan menemukan keluhan atau penipuan dari pelanggan atau calon penjual anda bersih dari kata-kata penipuan dihasil pencarian anda. Apabila anda menemukan kata menipu silahkan buka tautan hasil pencarian anda, bisa jadi hanya kesalahpahaman dan sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak. Namun apabila anda tidak menemukan kata-kata keluhan atau penipuan dari calon penjual anda, maka anda jangan senang dulu! Bisa jadi dia baru membuat website/akun jejaring sosial/iklan tersebut dengan umur yang masih muda atau baru dipasang/dibuat.
Nah sekarang andapun sudah memiliki gambaran mengenai cara menganalisa transaksi online, tiba saatnya untuk mentransfer dana. Berikut adalah urutan cara pembayaran yang paling aman hingga beresiko :
1. COD (Cash On Delivery), barang tiba di rumah anda langsung dibayar (ada barang ada uang)! Namun transaksi jenis ini hanya memungkinkan apabila jarak antara calon penjual dan calon pembeli tidak terlalu jauh. Dan beberapa usaha/toko online terkadang tidak melayani COD walaupun jarak anda berdekatan.
2. REKBER (Rekening Bersama), pembayaran ini merupakan salah satu cara paling aman untuk bertransaksi online dengan menggunakan jasa pihak ketiga. Beberapa toko online seperti multiply.com, tokopedia.com dan juga jasa rekber seperti bukalapak.com (dan masih banyak lagi jasa rekber) telah memberikan fasilitas untuk keamanan transaksi walaupun ada biaya tambahan untuk menggunakan jasa tersebut. Berikut cara kerjanya : kedua belah pihak sepakat
menggunakan rekber, calon pembeli mentransfer uang ke pihak ketiga, calon penjual mengirimkan barang, pembeli mengkonfirmasi kepada pihak ketiga bahwa barang telah diterima, pihak ketiga mentransfer uang kepada penjual.
Namun, beberapa calon penjual tidak mau menyepakati penggunaan jasa ini karena akan mengganggu cashflow usaha. Dan terkadang beberapa calon penjual hanya memanfaatkan teknologi informasi yang ia miliki untuk penjualan online (mis: pembeli ingin membeli jaring pukat harimau sebanyak 1 ton = senilai Rp. 40jutaan, tentu saja maju bersama poultry shop akan menolak pembayaran ini karena akan mematikan aliran cashflow/modal berjalan dalam jangka waktu tertentu hingga diterimanya barang oleh calon pembeli, dan juga beberapa produk yang dimiliki hanya merupakan etalase/pajangan toko untuk availability product atau stok barang dengan jumlah minimum namun memiliki jaringan informasi barang dari distributor/agen)
3. WESEL POS, Cara pembayaran kuno ini telah ada sejak lama namun cukup ampuh untuk mengurangi tingkat penipuan transaksi online. Karena dalam pencairan dana lewat wesel pos maka calon penjual akan diminta untuk menunjukkan KTP Asli dan Fotocopy KTP agar dapat mencairkan dana yang anda kirimkan. Apabila anda masih juga tertipu dengan pembayaran jenis ini jangan salahkan Kantor Pos tapi salahkanlah Dispenduk/Catatan Sipil mengapa mengeluarkan KTP Palsu!
4. REKENING BANK, Ini merupakan cara umum dan mayoritas dilakukan dalam transaksi online. Namun mayoritas calon pembeli yang melakukan jenis pembayaran inilah yang banyak mengalami penipuan! “Uang ditransfer Barang tak datang-datang.” Memang agak susah untuk melaporkan penipuan jenis ini ke bank untuk mengembalikan atau memblokir rekening “oknum penjual nakal” tersebut. Paling tidak harus banyak orang atau massal baru akan mendapatkan tanggapan setelah anda melaporkan kepada pihak yang berwajib. Namun saran saya sebaiknya melaporkan kepada pihak berwajib (tentunya tanpa mengeluarkan uang, entah diproses atau tidak terserah, dan semoga diproses). Dengan pelaporan ini, maka anda turut mengurangi penipuan transaksi online.
Apabila anda masih tertipu, jangan berdiam diri! Lakukan sesuatu untuk mencegah agar orang lain tidak tertipu seperti yang anda alami dengan mempublikasikannya di forum atau jejaring sosial. Tentunya dengan melampirkan bukti-bukti dan juga identitas anda dan yakinlah teman-teman yang lain akan memforward (melanjutkan/membagikan) berita anda kepada yang lain karena disertai bukti dan identitas anda. Saya sendiri tidak akan memforward berita tersebut apabila tidak disertai bukti dan identitas korban karena ini sama saja dengan fitnah (lebih kejam dari pembunuhan! Ya, pembunuhan nafkah atau usaha orang lain).
Demikian tips-tips transaksi online semoga dengan adanya artikel ini semakin memberikan kepercayaan bagi setiap orang untuk melakukan transaksi online tanpa ragu.
Daftar pustaka http ://google.com http://www.tokocindy.com/news/27/Tips-transaksi-OnLine-yang-aman