Badan Koordinasi Pengendalian dan Komunikasi Program
Media Diseminasi Kebijakan dan Prestasi
Edisi 08/Februari 2015
TPP Tendik Non PNS Dibayarkan dengan Sistem Remunerasi Berstatus PTN-BH, ITS Mulai Pisahkan Aset BMN Galakkan Sepeda Kampus untuk Dinas Sehari-hari PRESTASI ITS GALERI
TPP Tendik Non PNS Dibayarkan dengan Sistem Remunerasi
Guna menyeimbangkan tunjangan Tenaga Kependidikan (Tendik) lulusan S1 dengan D3 ke bawah, ITS akan memberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi para Tendik Non PNS atau Honorer lulusan D3 ke bawah dengan menggunakan pembayaran sistem remunerasi. Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ITS memungkinkan seluruh Tendik Non PNS atau honorer tersebut yang berpendidikan D3 ke bawah untuk menerima TPP tersebut. Ir Muhammad Faqih MSA PhD, Wakil Rektor II Bidang Keuangan, Perencanaan dan Sarana Prasarana dalam sosialisasinya beberapa waktu lalu mengatakan, TPP yang diberikan berbeda-beda, tergantung level dan nilai jabatan yang dimiliki. TPP akan diperhitungkan dari kelas jabatan dikali indeks rupiah. Sehingga nilai jabatan tersebut akan mempengaruhi perbedaan jumlah tunjangan per orang. TPP dengan pembayaran sistem remunerasi ini rencananya diterapkan mulai bulan Maret untuk tunjangan bulan sebelumnya. Dengan sistem tersebut, tendik honorer ini akan menerima sebesar 30 persen dari total TPP yang akan diberikan tiap bulan. Total TPP adalah nilai indeks yang sudah ditetapkan dikali nilai jabatan. Selain
itu, tiap bulannya tendik honorer ini juga tetap mendapatkan asuransi dan uang konsumsi harian. Drs Nur Iriawan MIKom PhD, Wakil Rektor III Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi mengatkan bahwa performa kinerja tendik akan lebih ditekankan. Penilaian terkait prestasi kerja akan mempengaruhi insentif yang diterima oleh tendik. Sisa persentase dari TPP tersebut adalah sebagai dana insentif yang didasarkan pada beberapa faktor penilaian. Di antaranya Sasaran Kerja Pegawai (SKP), absensi, perilaku dan tugas tambahan lainnya, yang bila mencapai nilai maksimal akan diberikan pula insentif maksimal, yakni 70 persen sisanya yang diberikan pada akhir semester. Bekerjasama antara unit kerja yang satu dengan lainnya, Badan Pengembangan Strategis (BPS) ITS menyatakan anggaran ITS saat ini adalah bukti kesiapan ITS dalam menyongsong status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Badan yang mengatur perencanaan anggaran ini juga berkoordinasi dengan Biro Umum untuk penilaian kinerja para tendik. (*)
ilustrasi : google
Berstatus PTN-BH, ITS Mulai Pisahkan Aset BMN Status ITS yang kini berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) tentunya juga diikuti adanya perubahan-perubahan lainnya. Setidaknya, ITS punya waktu dua tahun untuk masa transisi menuju perubahan-perubahan tersebut. Salah satunya pada proses pengelolaan inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) yang terdapat di lingkungan ITS. Dibutuhkan proses pemindahan aset dari yang semula dikelola oleh Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (SIMAK) BMN menjadi dikelola sendiri oleh ITS. Pemisahan aset ini merupakan sebuah wujud kemandirian ITS sebagai PT-BH. Karena ITS memiliki kewenangan otonomi yang luas, terkhusus perihal pengelolaan BMN. Dengan adanya pemisahan aset, nantinya ITS akan lebih leluasa dalam mengelola. Jadi tidak harus mengikuti SIMAK BMN, namun tetap akan diawasi oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI. Pihak Kemenkeu tidak akan lepas kontrol terhadap apa yang dilakukan ITS ke depan. Semua mekanisme yang ada akan dipantau oleh mereka.
Sebelumnya kalau mau ada hibah, penghapusan BMN harus melalui proses yang lama karena mekanismenya panjang. Dengan adanya perubahan status menjadi PTN-BH, tidak lagi harus bedasarkan persetujuan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Surabaya. Hal ini tentunya juga akan membantu kinerja KPKNL dalam mengelola aset negara. Semua aset berupa gedung, ruang, bangunan, kendaraan dinas, dan lain-lain akan dipisahkan, kecuali aset tanah. Jadi pemegang tanggung jawab tanah bukan lagi pada ITS nantinya. Hingga kini, belum ada kegiatan pemisahan yang bisa dilakukan. Semuanya masih dalam tahap persiapan. Ke depannya, output dari acara ini adalah terlaksananya pemisahan aset. Ini ditandai dengan keluarnya Surat Keputusan (SK) berita acara kalau aset telah berhasil dipisahkan, juga sebagai modal awal ITS menjadi PTN-BH. Batas penyelesaian pemisahan ini ditargetkan sudah selesai sebelum Oktober 2016. Diharapkan agar proses inventarisasi di ITS ini bisa lebih cepat dan akurat. (*)
Galakkan Sepeda Kampus untuk Dinas Sehari-hari Program sepeda kampus di ITS terus digalakkan bagi para sivitas akademika ITS. Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan sepeda kampus tersebut, maka selain sepeda kampus yang ditujukan untuk mahasiswa, ITS juga telah menyediakan peminjaman sepeda dinas bagi para pejabat, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) di lingkungan ITS untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sehari-sehari. Untuk bisa memanfaatkan sepeda kampus dinas tersebut, para pejabat, dosen atau pun tendik bisa melakukan peminjaman langsung di bagian front office atau receptionist di gedung Rektorat ITS lantai satu. Untuk bisa meminjam, diharuskan mengisi buku pinjam terlebih dahulu dan menyerahkan bukti peminjaman berupa KTP atau Kartu Sepeda ITS. Sepeda kampus yang ditujukan untuk keperluan dinas ini ditempatkan terpusat di shelter Rektorat ITS, namun untuk kebutuhan tugas sehari-hari bisa juga diparkirkan di sheltershelter atau tempat parkir umum lainnya yang tersedia di dalam lingkungan ITS. Setelah selesai peminjaman, sepeda harus dikenalikan lagi ke shelter Rektorat. Waktu peminjaman sepeda kampus dinas ini juga sama dengan sepeda kampus lainnya, yakni sesuai jam kerja di lingkungan ITS mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB. Sebagai catatan, apabila terjadi kehilangan sepeda saat peminjaman, maka akan menjadi tanggung jawab masing-masing peminjam. Untuk itu disarankan agar menggunakan kunci pengaman yang telah disediakan. Pengembalian sepeda dinas ini di Rektorat dan harus dikunci kembali seperti semula. Sepeda yang dipinjam tidak boleh digunakan untuk bermalam. (*)
PRESTASI ITS -
Dua mahasiswa anggota Tim ITS, Aditya Brahmana dan Yabes David berhasil meraih Award di ajang Harvard National Model United Nations (HNMUN) di Amerika Serikat, yakni suatu model lomba debat internasional prestisius sebagai simulasi debat sidang PBB yang diselenggarakan oleh Harvard University.
-
Program Pascasarjana Jurusan Arsitektur kembali meluluskan seorang doktor, yakni Dr Septiana Hariyani ST MT dengan judul disertasi Struktur Ruang Kota Berkelanjutan Berbasis Distribusi Air Bersih Kota Malang.
-
Program Pascasarjana Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) juga telah menghasilkan tiga doktor baru sekaligus, yakni Pudji Santoso, Didit Sudiro Reksobowo, dan Hozairi.
GALERI ITS Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA menemui Duta Besar Indonesia untuk Bulgaria, H E Bunyan Saptomo, berkunjung untuk membahas tindak lanjut MoU antara ITS dengan Universitas Teknologi Varna di Sofia, Bulgaria.
Wakil Rektor II ITS, Ir Muhammad Faqih MSA PhD bersama Ahmat Waspodo, Kasubbag Inventarisasi dan Penghapusan, memberikan wacana dalam acara Bimbingan Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara Bagi Petugas I nv e n t a r i s d i l i n g ku n ga n I T S , ka re n a berubahnya status ITS dari PTN-BLU menjadi PTN-BH.
Dra Elizabeth Krissolawati, Kepala Bagian Kepegawaian ITS memberikan pemberkasan kepada para CPNS baru di lingkungan ITS mengenai usul penetapan NIP CPNS formasi umum tahun 2014 di lingkungan ITS dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK).
Para Tim Penguji pada Sidang Terbuka Promosi Doktor, di gedung Pascasarjana ITS bersiap untuk menguji disertasi tiga Promovendus dari Program Pascasarjana Kelautan FTK ITS, yaitu Pudji Santoso, Didiet Sudiro Resobowo dan Hozairi. Dr Choltis Dhirathiti, AUN Deputy Executive Director, memberikan sambutan. Puskominfo BKPKP ITS, Humas : Indah Tri Sukmawati, HP. 081231157772, PIN. 2A3E4F2C Office : 031-5927012, Email :
[email protected],
[email protected], Website: www.its.ac.id/beranda/en