Toleransi antarumat Beragama TOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA DALAM MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA (STUDI KASUS UMAT ISLAM DAN KRISTEN DUSUN SEGARAN KECAMATAN DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO) Lely Nisvilyah (PPKn, FIS, UNESA)
[email protected]
Abstrak Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto memiliki dua agama dengan persentase penduduk yang memeluk agama Islam dan Kristen adalah 70% : 30%. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui nilai-nilai dasar yang menjadi landasan terbentuknya toleransi antar umat beragama, (2) mengetahui bentuk toleransi antar umat beragama Islam dan Kristen di Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data mulai dari pengumpulan data, reduksi data, deskripsi data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara normatif nilai-nilai dasar yang menjadi landasan terbentuknya toleransi antar umat beragama adalah nilai agama dan nilai budaya. Sedangkan, secara empirik terdiri atas nilai kemanusiaan, nasionalisme, historis, keteladanan tokoh masyarakat, dan nilai kesabaran. Bentuk toleransi agama bagi umat Islam meliputi kegiatan Tahlil bapak-bapak, Tahlil putri, Jamiyah Diba’, Khataman dan pengajian. Sementara, bentuk toleransi agama bagi umat Kristen berupa kegiatan kebaktian keluarga dan ibadah tiap hari Minggu di Gereja. Bentuk toleransi sosial berupa kerjasama antara umat Islam dan Kristen di Dusun Segaran terdiri atas gotong-royong, donor darah, kegiatan 17 Agustus, PKK dan rapat RT. Kata Kunci: Toleransi, Umat Islam dan Kristen, dan Persatuan Indonesia
Abstract Segaran Hamlet have two religions with the percentage of people who converted to Islam and Christians are 70%: 30%. The aim of this research were to know (1) the basic values that underlie the formation of inter-religious tolerance of Muslims and Christians, (2) to know the form of inter-religious tolerance of Islam and Christianity in the Segaran Hamlet Dlanggu district Mojokerto town.This research uses a qualitative research methods with a case study approach. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Analysis of data from data collection, data reduction, data description and making conclusions. Results of this research are normatively basic values that underlie the formation of inter-religious tolerance in Islam and Christian consists of the value of religious and cultural values. Meanwhile, empirical values consists of human values, nationalism, historical, exemplary community leaders, and value of patience. The form of religious tolerance for Muslims include activities Tahlil fathers, Tahlil daughter, Jamiyah Diba ', Khataman and recitation. Meanwhile, the form of religious tolerance for Christians include of family services and worship services every Sunday at church. Forms of social tolerance between Muslims and Christians in the Segaran hamlet consists of mutual help, blood donors, activities August 17, PKK and RT meeting. Keywords: Tolerance, Muslims and Christians, and the Indonesian United
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 PENDAHULUAN Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
terhadap
yang majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis,
sebagai salah satu alat untuk memperkokoh
suku, agama, bahasa, budaya, dan adat-istiadat.
persatuan dan kesatuan bangsa dengan selalu
Untuk
Indonesia
mengembangkan sikap toleran, saling menghargai
bukanlah sebuah negara teokrasi, melainkan secara
satu dengan lainnya. Keberagaman atau kehidupan
konstitusional negara mewajibkan warganya untuk
dalam lingkungan majemuk merupakan sumber
memeluk satu dari agama-agama yang diakui
kekayaan budaya bangsa. Setiap perwujudan
eksistensinya sebagaimana tercantum di dalam
mengandung
pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945. Negara
membedakannya dari perwujudan yang lain. Tidak
memberi kebebasan kepada penduduk untuk
mungkin pula apabila semua perwujudan itu sama
memilih salah satu agama yang telah ada di
karena menunjukkan tidak akan ada perkembangan
Indonesia yaitu agama Islam, Kristen Protestan,
atau kemajuan pada suatu bangsa.
persoalan
agama,
negara
integrasi
bangsa
Indonesia.
Kemajemukan bangsa Indonesia harus dipandang
Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu.
ciri-ciri
Atas
dasar
tertentu
pemahaman
yang
tersebut,
Kenyataan ini dengan sendirinya memaksa negara
perbedaan-perbedaan yang ada dalam kehidupan
untuk terlibat dalam menata kehidupan beragama.
masyarakat Indonesia sebenarnya untuk memenuhi
Ketentuan dalam pasal 29 UUD 1945
kepentingan bersama agar dapat hidup sejahtera.
sangat penting artinya bagi agama-agama dan para
Dalam
pemeluknya karena telah memberi jaminan dan
majemuk, berbagai perbedaan yang ada seperti
sarana keterlibatan umat di dalam mengisi dan
dalam suku, agama, ras atau antar golongan,
memperkaya kehidupan berbangsa. Tiap pemeluk
merupakan realita yang harus didayagunakan
agama
untuk
untuk memajukan negara dan bangsa Indonesia,
menjalankan agama dan menciptakan kehidupan
menuju cita-cita yang diinginkan yaitu masyarakat
beragama sesuai dengan ajaran agama masing-
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD
masing. Pengembangan agama dan kehidupan
1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
mendapatkan
kesempatan
beragama tidak boleh menjurus ke arah tumbuhnya
kehidupan
masyarakat
Kerukunan
hidup
yang
umat
serba
beragama
pemikiran dan pemahaman agama yang sempit
merupakan suatu sarana yang penting dalam
karena hal ini akan menimbulkan konflik antar
menjamin integrasi nasional, sekaligus merupakan
agama.
kebutuhan dalam rangka menciptakan stabilitas Sebagaimana yang diungkapkan oleh Abdul Kadir ( 1992 : 344) mengenai potensi integrasi akan terjadi apabila terdapat suasana keharmonisan hubungan dalam dinamika pergaulan terutama intern umat beragama dan antar umat beragama. Sebaliknya, potensi disintegrasi akan menjadi kenyataan apabila terdapat suasana saling curiga dan persaingan dalam dinamika baik intern umat beragama maupun antar umat beragama. (Abdul Kadir, 1992 :344)dalamlib.ugm.ac.id/jurnal/download. php?dataId=6666, diakses tanggal 19 Oktober 2012 ). Konflik dan kekerasan sosial yang sering
yang
diperlukan
bagi
proses
pencapaian
masyarakat Indonesia yang bersatu dan damai. Kerjasama yang rukun dapat terjadi apabila diantara para pemeluk agama merasa saling membutuhkan,
saling
menghargai
perbedaan,
saling tolong menolong, saling membantu dan mampu menyatukan pendapat atau istilah lainnya memiliki sikap toleransi. Menurut
Webster’s
New
American
Dictionary arti tolerance adalah liberty toward the opinions of others, patience with others yang kalau
terjadi cenderung menjadi ancaman yang serius
383
Toleransi antarumat Beragama diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya
untuk menegakkan kedamaian
adalah
kerjasama dengan orang-orang yang berlainan
memberi
pendapat
orang
kebebasan lain,
dan
(membiarkan) berlaku
sabar
dan melakukan
agama dalam batas-batas yang telah ditentukan.
menghadapi orang lain (Ali, 1986: 81). Jadi
Seluruh warga negara Indonesia (WNI)
toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip
memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama
orang
harus
dalam memajukan bangsa. Pembangunan tidak
mengorbankan kepercayaan atau prinsip yang
akan tercapai secara optimal apabila tidak ada
dianutnya melainkan harus tercermin sikap yang
langkah maju yang sama antar elemen bangsa,
kuat atau istiqamah untuk memegangi keyakinan
termasuk di dalamnya adalah umat beragama. Oleh
atau pendapatnya sendiri.
karena itu, kerjasama antara tokoh (umat) agama
lain,
tidak
berarti
seseorang
Dengan adanya toleransi maka akan dapat melestarikan persatuan dan kesatuan bangsa,
dan pemerintah (negara) menjadi sangat penting. Negara
berperan
kehidupan
serta menghilangkan kesenjangan. Hubungan antar
pluralitas agama-agama yang ada, sementara tokoh
umat
prinsip
agama berperan sebagai penyiar ajaran yang bijak
untuk
dan sinergis sehingga misi agama sebagai pencipta
menghadapi musuh dan membela golongan yang
perdamaian dapat terasa bagi kehidupan bernegara
menderita.
khususnya dalam hal memperkokoh persatuan dan
persaudaraan
yang
didasarkan baik,
pada
bekerjasama
yang
harmonis
penata
mendukung dan menyukseskan pembangunan,
beragama
nasional
sebagai
di
atas
Prinsip mengenai toleransi antar umat
kesatuan bangsa. Citra positif agama melalui
beragama yaitu: (1) tidak boleh ada paksaan dalam
perilaku umat beragama yang toleran dan bijak
beragama baik paksaan itu berupa halus maupun
akan turut menentukan terhadap citra positif
dilakukan secara kasar; (2) manusia berhak untuk
negara (Ihsan, 2009: 12).
memilih dan memeluk agama yang diyakininya
Persatuan
dan
kesatuan
bangsa
dan beribadat menurut keyakinan itu; (3) tidak
merupakan suatu kondisi dan cara terbaik untuk
akan berguna memaksa seseorang agar mengikuti
mencapai tujuan bersama. Suatu masyarakat yang
suatu keyakinan tertentu ; dan (4) Tuhan Yang
didorong oleh keharusan memenuhi kebutuhannya
Maha Esa tidak melarang hidup bermasyarakat
perlu bekerja sama atau bersatu. Masyarakat juga
dengan yang tidak sefaham atau tidak seagama,
perlu bersatu agar dapat menghimpun kekuatan
dengan
untuk mencapai suatu tujuan yang tidak dapat
harapan
menghindari
sikap
saling
bermusuhan ( Ali, 1986: 82).
dilakukan secara sendiri-sendiri. Disamping itu,
Bentuk toleransi yang harus ditegakkan
pencapaian suatu tujuan masyarakat dapat efektif
yaitu: (1) toleransi agama dan (2) toleransi sosial.
bila dilakukan dalam satu tatanan atau suatu tata
Toleransi
hubungan dalam masyarakat yang berada dalam
agama
adalah
toleransi
yang
menyangkut keyakinan yang berhubungan dengan
satu kesatuan.
akidah yaitu sikap lapang dada untuk memberi
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
kesempatan pemeluk agama selain Islam beribadah
diwujudkan dalam semboyan” Bhinneka Tunggal
menurut ketentuan agama yang diyakininya.
Ika” yang mengandung arti berbeda-beda tetapi
Sedangkan, toleransi sosial berorientasi terhadap
tetap satu jua. Semboyan tersebut menggambarkan
toleransi kemasyarakatan. Dalam masyarakat yang
gagasan dasar yaitu menghubungkan daerah-
beragam karena perbedaan agama dianjurkan
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 daerah dan suku-suku bangsa di seluruh Nusantara
jiwa. Dari jumlah keseluruhan masyarakat Dusun
menjadi Kesatuan Raya.
Segaran ada 690 jiwa yang memeluk agama Islam
Untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia
dan 297 jiwa yang memeluk agama Kristen.
maka diperlukan
Berdasarkan
proses
difusi
yaitu
kesadaran individu dan kesadaran kolektif sebagai
penyebaran unsur-unsur kebudayaan ke seluruh
wujud kesetiaan kepada negara. Secara individual
penjuru dunia (Koentjaraningrat, 2002:244). Salah
harus memiliki kesadaran bahwa ada perbedaan di
satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur
antara kehidupan manusia. Kesadaran perbedaan
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain di
ini kemudian diteruskan melalui dialog dan
muka
interaksi sosial untuk dapat saling memberi dan
kelompok manusia yang bermigrasi. Bentuk difusi
saling
Melalui
yang lain berdasarkan pertemuan-pertemuan antara
kesadaran individual juga mencoba mencari dan
individu-individu dalam suatu kelompok manusia
merumuskan kesepakatan-kesepakatan sosial tanpa
dengan
harus kehilangan jati diri dan karakteristik masing-
Pertemuan ini dapat berlangsung dengan berbagai
masing. Inilah wujud dari sikap toleransi yang
cara. Salah satunya yaitu karena perdagangan.
saling
menerima
dalam
menghormati
dan
kesetaraan.
menghargai
bumi,
yang
dibawa
individu-individu
dalam
oleh
kelompok-
kelompok
tetangga.
Persebaran dari individu satu ke individu
perbedaan.
lain, dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang
Sedangkan,
kesadaran
kolektif
lain akan memperkaya kebudayaan di suatu
memandang konflik sosial merupakan hasil dari
masyarakat. Saat kebudayaan Islam masuk di
perbedaan kepentingan sosial, ekonomi dan politik
tengah-tengah kebudayaan Kristen maka akan
yang berdampak adanya pelanggaran terhadap
terjadi proses difusi karena secara tidak langsung
hak-hak sekelompok orang oleh kelompok orang
akan turut mempengaruhi kebudayaan awal yang
yang lainnya. Untuk itu langkah struktural yang
ada di dusun tersebut. Sebagai konsekuensinya
bersifat preventif yang dapat dilakukan dalam
akan
mengatasi konflik sosial, ekonomi dan politik
penyebaran unsur-unsur baru ke dalam unsur-
bahkan dapat merembet ke persoalan konflik
unsur budaya yang lama yang turut mewarnai
SARA adalah dengan membangun solidaritas
kehidupan budaya masyarakat Dusun Segaran
sosial, kepedulian sosial dan interkasi sosial secara
Kecamatan
intensif.
Sehingga akan terdapat dua budaya yaitu budaya Masyarakat Dusun Segaran Kecamatan
yang
Dlanggu Kabupaten Mojokerto memiliki penduduk
terjadi
Dlanggu
bernafaskan
Kabupaten
Islam
dan
atau
Mojokerto.
budaya
yang
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk
Berdasarkan data demografi Dusun Segaran
mengetahui
Kecamatan
landasan
Kabupaten
budaya
bernafaskan Kristen.
yang heterogen khususnya dalam hal agama.
Dlanggu
keanekaragaman
Mojokerto,
nilai-nilai
terbentuknya
dasar
yang
toleransi
menjadi
antar
umat
persentase antara penduduk yang memeluk agama
beragama Islam dan Kristen di Dusun Segaran
Islam dengan penduduk yang beragama Kristen
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, dan
adalah
keseluruhan
(2) mengetahui bentuk toleransi antar umat
masyarakat Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
beragama Islam dan Kristen di Dusun Segaran
Kabupaten Mojokerto ada 987 jiwa, dengan
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto dalam
jumlah laki-laki 491 jiwa dan perempuan ada 496
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
70%
:
30%.
Jumlah
385
Toleransi antarumat Beragama Teknik
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data adalah observasi, wawancara
METODE PENELITIAN
mendalam dan dokumentasi. Observasi dilakukan Penelitian ini termasuk jenis kualitatif
untuk mendapatkan data tentang kegiatan-kegiatan
dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan
yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Segaran
untuk
dan
sebagai wujud toleransi. Wawancara mendalam
mendalam tentang berbagai kondisi yang ada dan
untuk menggali data tentang nilai-nilai dasar yang
situasi yang muncul di masyarakat sehingga dapat
menjadi landasan terbentuknya toleransi antar
memberikan nilai tambah pada pengetahuan secara
umat beragama serta sekaligus untuk mengetahui
unik tentang fenomena individual, organisasi,
bentuk-bentuk toleransi antar umat Islam dan
sosial dan politik. Penelitian dilakukan di Dusun
Kristen di Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
Segaran
Kabupaten
menggali
informasi
Kecamatan
secara
Dlanggu
luas
Kabupaten
Mojokerto
dalam
memperkokoh
Mojokerto karena dusun tersebut merupakan
persatuan dan kesatuan bangsa. Dokumentasi
daerah yang memiliki penduduk yang heterogen
diperoleh melalui dokumen-dokumen penting, foto
khususnya dalam hal agama yaitu agama Islam dan
maupun sumber tertulis lainnya.
agama Kristen sehingga dengan kondisi seperti itu
Teknik analisis data yang digunakan
menjadi studi lapangan yang tepat. Adapun yang
dalam penelitian ini mengikuti langkah-langkah
diteliti yaitu nilai-nilai yang mendasari sikap
seperti yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman
toleransi antar umat beragama baik dari aspek
(dalam Sugiyono, 2011: 247) yaitu reduksi data,
normatif maupun empirik. Bentuk toleransinya
deskripsi data dan pengambilan kesimpulan.
dapat ditunjukkan dengan kegiatan keagamaan
Reduksi data dengan merangkum, memilih hal-hal
yang ada di Dusun Segaran, kegiatan bersama atau
yang
hubungan kerjasama antara pemeluk agama Islam
sistematis, mudah dibaca dan dipahami baik secara
dengan pemeluk agama Kristen. Waktu penelitian
keseluruhan
dimulai dari bulan Januari 2013-Mei 2013.
pengambilan kesimpulan secara induktif yaitu dari
pokok.
Deskripsi
maupun
data
ditulis
bagian-bagian
secara
dan
Teknik pengambilan informan dalam
hal-hal yang sifatnya khusus ke hal-hal yang
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik
sifatnya umum agar diperoleh kesimpulan yang
snowball sampling secara purposive yaitu teknik
obyektif.
pengambilan data dengan mula-mula mengambil
menggunakan
informan dalam jumlah yang kecil kemudian
pemeriksaan
membesar. Informan yang dibutuhkan dalam
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
penelitian ini adalah orang yang: (1) paham
tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai
mengenai asal-usul Dusun Segaran; (2) aktif dalam
pembanding data tersebut. Triangulasi dibedakan
kegiatan sosial dan keagamaan; (3) mempunyai
menjadi empat macam yaitu dengan sumber,
waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
metode, penyidik dan teori (Moleong, 2011:330).
Sehingga yang menjadi informan dalam penelitian
Penelitian ini memanfaatkan pemeriksaan melalui
ini adalah Kepala Dusun Segaran, pemuka agama
sumber data. Hal itu dapat dicapai melalui cara: (1)
Islam dan Kristen serta tokoh masyarakat Dusun
membandingkan data hasil pengamatan dengan
Segaran
hasil wawancara; dan (2) membandingkan hasil
Mojokerto.
Kecamatan
Dlanggu
Kabupaten
Untuk
metode
triangulasi keabsahan
keabsahan data
yaitu
data
data teknik dengan
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 wawancara dengan isi suatu dokumen yang
suatu
gambaran
nilai-nilai
yang
luhur
dari
berkaitan.
eksistensi dan esensi jagat raya. Sebaliknya, agama dikatakan memegang peran ke arah yang negatif
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Keadaan Demografis
apabila mengurung pemeluknya dalam alam pikiran yang sempit sehingga memunculkan
Desa
Dlanggu
konflik agama. Racun diskriminasi, ejekan, dan
Kabupaten Mojokerto terdiri dari 4 dusun yaitu
saling membenci dapat menciptakan disintegrasi
Dusun Kademangan, Dusun Dlanggu, Dusun
bangsa. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik
Sroyo dan Dusun Segaran. Untuk Dusun Segaran
agama maka semua umat yang beragama harus
terdiri dari empat Rukun Tetangga (RT) yaitu RT
bersatu dalam persahabatan dengan kehendak baik
01, RT 02, RT 03 dan RT 04. Gambaran umum
guna mencapai harapan semua orang yang cinta
Dusun Segaran Desa Dlanggu Kecamatan Dlanggu
damai dalam membangun masyarakat yang serasi,
Kabupaten
aman dan tentram.
faktor,
Dlanggu
Kecamatan
Mojokerto
antara
dipengaruhi
lain:
demografis,
Kehidupan yang harmonis tidak terlepas
keagamaan, sosial dan budaya. Dusun Segaran
dari ketersediaan tempat dan waktu untuk umat
Kecamatan
beragama melaksanakan ibadah sesuai dengan
Dlanggu
keadaan
beberapa
Kabupaten
Mojokerto
memiliki penduduk 987 jiwa yang terdiri dari laki-
keyakinannya
laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat
merupakan
dilihat dalam tabel berikut ini:
Pencipta dengan makhluknya. Tempat ibadah yang
secara
sarana
aman.
Karena
penghubung
ibadah
antara
Sang
terdapat di Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
Tabel 1. Data Penduduk Dusun Segaran
Kabupaten Mojokerto yaitu satu masjid untuk No. 1. 2.
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah 491 496
umat Islam dan satu gereja untuk umat Kristen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Masyarakat
Dusun
Segaran
adalah
Tabel 2. Sarana Ibadah Dusun Segaran
masyarakat yang majemuk karena terdapat dua
No 1. 2.
agama yang dianut oleh masyarakat yaitu agama Kristen dan agama Islam. Dengan berkembangnya
Jenis Tempat Ibadah Masjid Sabilun Najah Gereja kristen Jawi Wetan
Jumlah 1 1
dua agama maka akan mempengaruhi interaksi dan Ketersediaan
hubungan sosial antar pemeluk agama. Dalam
masing-
masing
agama
dengan
meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan
masyarakat yang selain Islam. Agar tercipta
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga segala
suasana kekerabatan yang kondusif maka harus
prasangka-prasangka buruk dapat dihilangkan
diimbangi dengan sikap saling manghormati dan
menuju persaudaraan yang solid.
juga
berkumpul
beragama
ibadah
kesehariannya tidak hanya bergaul dengan sesama melainkan
umat
sarana
diharapkan
dapat
menghargai keunikan masing-masing. Nilai-Nilai Dasar yang Menjadi Landasan
Agama memiliki peranan dominan dalam
Terbentuknya Toleransi Antar Umat Beragama
menciptakan masyarakat berbudaya. Agama dapat
Islam
dikatakan memainkan peran yang baik apabila
dan
Kristen
di
Dusun
Segaran
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto
mampu memberikan kepada pemeluk-pemeluknya
387
Toleransi antarumat Beragama Masing-masing
agama
seharusnya
berusaha keras untuk mengisi pemahaman dan
perbedaan latar belakang agama, budaya maupun sosial.
kegiatannya dengan hal-hal yang mendorong
Jadi dalam ajaran agama Kristen telah
hubungan saling bekerjasama untuk semua orang
mengatur toleransi dengan cara mengasihi Tuhan,
(Wahono, 2001: 26). Seperti di Dusun Segaran
sesama manusia dan bahkan musuh. Kasih kepada
Kecamatan
Mojokerto,
Tuhan dengan totalitas diri baik jiwa maupun raga.
meskipun terdapat dua agama yaitu Islam dan
Kasih kepada sesama seperti mencintai diri sendiri
Kristen masyarakatnya hidup berdampingan secara
dan tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan
rukun, damai dan saling menghargai satu sama
latar budaya. Sementara kasih kepada musuh
lain. Masyarakat Dusun Segaran mengedepankan
dengan cara mendoakan agar kembali kepada jalan
sikap toleransi antar umat beragama yang dapat
yang lurus. Ajaran agama Kristen juga percaya
menerima kehadiran agama lain dengan segala
bahwa semua agama itu mengajarkan tentang
kegiatannya. Bahkan untuk memberikan suasana
kebaikan, keluhuran budi dan kerukunan antar
yang baik, penerimaan itu diimbangi dengan
umat beragama.
Dlanggu
Kabupaten
terjadinya pergaulan antar umat beragama. Secara
Pada ajaran agama Islam pun telah mengatur
normatif nilai-nilai dasar yang menjadi landasan
tentang toleransi antar umat beragama. Seperti
terbentuknya toleransi antar umat beragama adalah
yang terdapat pada surat Al Kafirun ayat 6 yang
sebagai berikut:
berbunyi “Lakum Diinukum Waliyaddin” yang
Pertama
adalah
nilai
agama
yang
artinya untukmulah agamamu, dan untukkulah
bersumber dari ajaran yang terdapat pada masing-
agamaku. Prinsip Islam mengenai toleransi adalah
masing agama baik itu Islam maupun Kristen yang
tidak seorang pun boleh dipaksa untuk memeluk
menjelaskan tentang pentingnya sikap toleransi
agama
antar umat beragama. Seperti ajaran agama Kristen
agamanya,
yang berlandaskan pada hukum kasih yang
beribadat menurut ketentuan agamanya masing-
berbunyi: (1) kasihilah Tuhan Allahmu dengan
masing. Selain itu, ajaran agama Islam selalu
segenap hatimu dan segenap jiwamu, (2) kasihilah
mengingatkan
sesamamu seperti dirimu sendiri. Bahkan terhadap
manusia diciptakan Allah berbeda-beda, karena
musuh pun harus saling mengasihi. Karena dengan
dijadikan oleh-Nya berbangsa-bangsa dan bersuku-
mengembangkan sikap saling mengasihi maka
suku. Semua itu tidak lain agar manusia saling
akan menjadi anak-anak bapamu yang disurga.
mengenal dan saling menghormati. Manusia juga
Sebagaimana yang dituturkan oleh Bapak Sarji
dianjurkan untuk beramal saleh terhadap siapapun
S.TH (50 tahun) selaku Pendeta agama Kristen
agar mendapat pengampunan dan barokah.
bahwa kasih sayang itu tidak hanya tercurahkan
lain
dan dan
atau setiap
manusia
meninggalkan
ajaran
orang
untuk
bahwa
berhak
seluruh
umat
Kedua adalah nilai budaya yang lahir dari
kepada Tuhan Yang Maha Esa, akan tetapi juga
kebiasaan-kebiasaan
mangasihi terhadap
sekelompok orang dan telah menjadi tradisi di
sesama
manusia,
semua
yang
lingkungan
air, batuan dan bahkan terhadap musuh harus
kebiasaan gotong-royong, guyub rukun yang turut
mengasihi ( Matius 5: 44-45). Dengan terwujudnya
mewarnai kehidupan manusia. Masyarakat Dusun
ajaran cinta kasih maka
akan menciptakan
Segaran tetap mempertahankan budaya gotong-
kerukunan
tidak
royong dan guyub rukun sebagai wujud kebutuhan
dengan
memandang
tertentu.
oleh
ciptaan Tuhan baik itu binatang, tumbuhan, tanah,
hidup
masyarakat
dilakukan
Misalkan
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 bersama dan sekaligus nilai yang membangun
sendirian
sikap kebersamaan di tengah-tengah perbedaan
menanggulagi banjir tidak mungkin sendirian,
agama.
mengatasi
Nilai
budaya
gotong-royong
tidak
kita
butuh
masalah
orang
lain.
ekonomi,
penyakit
mungkin
pangkat, melainkan memiliki kedudukan yang
bergandengan tangan untuk mengatasi itu semua.
setara.
Dalam hal ini tidak membahas masalah akidah agama
mengembangkan sikap saling membantu dan
melainkan
Harus
tidak
memandang manusia berdasarkan agama, ras dan
Sebagai contoh dalam lingkup RT berarti
sendirian.
Misalnya
sama-sama
mengedepankan
rasa
kemanusiaan.
menghormati tetangga yang satu dengan tetangga
Berdasarkan penuturan dari Bapak Gatot
yang lain. Apabila dalam segi agama berarti
Suyatman (50 tahun) selaku Kepala Dusun
melakukan hubungan kerjasama yang tidak hanya
Segaran
dilakukan oleh intern umat beragama, melainkan
dituangkan dengan sikap saling menghormati dan
juga dengan agama-agama yang ada di Indonesia
menghargai antar tetangga. Apabila terdapat
yaitu Islam, Kristen Katolik, Protestan, Budha,
tetangga yang membutuhkan pertolongan maka
Hindu dan Konghuchu serta tidak mengganggu
harus dibantu tanpa memandang orang itu kaya
kegiatan agama kelompok yang tidak sefaham atau
atau
tidak seagama.
masyarakat yang dibutuhkan adalah sikap tolong-
Sedangkan,
apabila
ditinjau
secara
toleransi
antar
umat
miskin.
nilai
Hidup
kemanusiaan
di
dalam
dapat
lingkungan
menolong sehingga dapat mewujudkan lingkungan
empirik berarti nilai-nilai yang menjadi landasan terbentuknya
bahwa
pergaulan hidup yang aman, damai dan sejahtera.
beragama
Kedua
yaitu
nilai
nasionalisme.
dibangun atas dasar fakta atau kenyataan pada
Mengingat, bangsa Indonesia memiliki beragam
waktu dan tempat tertentu adalah sebagai berikut:
agama dan budaya yang merupakan warisan nenek
Pertama yaitu nilai kemanusiaan. Secara
moyang. Sudah sehararusnya sebagai rakyat
kodrati manusia adalah sebagai makhluk sosial di
Indonesia
samping sebagai makhluk individual. Manusia
senasib sepenanggungan. Tidak bisa mengkotak-
senantiasa membutuhkan pertolongan orang lain
kotakkan diri. Rasa nasionalisme telah mendorong
dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya baik itu
masyarakat Dusun Segaran untuk merasa seperti
sandang,
pelestarian
saudara. Sehingga perbedaan yang ada tidak
lingkungan hidup. Begitu mendasarnya kebutuhan
dijadikan tonggak untuk saling menjatuhkan
ini sehingga memaksa setiap orang, golongan atau
melainkan dijadikan sebagai aset untuk bersatu,
kelompok untuk saling beradaptasi, berkomunikasi
bersama-sama
dan bergaul satu dengan yang lainnya.
perjuangan
pangan,
Dorongan
papan
naluri
dan
manusia
memiliki kesadaran untuk
mengisi bangsa
merasa
dan
melanjutkan
melalui
kesuksesan
untuk
pembangunan desa. Hal ini sesuai dengan sila
bergantung kepada orang lain memunculkan sikap
ketiga Pancasila bahwa meskipun terdiri dari
toleransi. Untuk menuju persaudaraan yang sejati
beragam suku, agama, bahasa, ras dan budaya
maka sikap saling mengejek, menghina harus
tetap bersatu menuju kejayaan bangsa. Apabila
dihindari. Persaudaraan sesama umat manusia
menginginkan kedamaian hidup maka kedamaian
harus diiringi dengan sikap saling pengertian dan
itu harus dapat dinikmati oleh semua. Tetangga
tolong-menolong. Berangkat dari mengerjakan
yang sakit harus dijenguk tanpa memandang latar
sesuatu yang baik dan besar tidak mungkin
agama. Yang menjadi musuh dalam era saat ini
389
Toleransi antarumat Beragama adalah kemiskinan dan kebodohan yang terus
contoh, baik itu ucapan dan perilaku yang
merongrong
Untuk
mencerminkan sikap saling menghormati dan
mengantisipasi masalah yang lebih besar maka
menghargai perbedaan agama. Kepala Dusun
harus memiliki satu tekad, satu tujuan dan satu
Segaran mampu mengayomi masyarakat dengan
harapan membentuk bangsa Indonesia yang satu.
cara memberikan waktu dan tempat kepada
kehidupan
bangsa.
Ketiga yaitu nilai historis. Pada dasarnya
masing-masing umat beragama untuk beribadah
sejak dahulu masyarakat Dusun Segaran sudah
sesuai dengan ajaran agamanya serta sekaligus
saling menghormati dan menghargai satu dengan
melibatkan warga dalam kegiatan dusun.
yang lain. Berlandaskan warisan nenek moyang
Salah satu cara yang ditempuh oleh
dari Mbah Samodin Simson, masyarakat Dusun
Kepala Dusun Segaran agar masyarakat tetap
Segaran sudah memiliki sikap toleran terhadap
mengembangkan
perbedaan
telah
beragama yaitu melalui sambutan-sambutan pada
menganggap saudara. Segala perbedaan tidak
saat event rapat RT, PKK, dalam rangka perayaan
dijadikan suatu permasalahan melainkan sebagai
seperti Natal dan Halal Bihalal. Sambutan-
tonggak untuk saling mengenal satu sama lain.
sambutan itu tentang sikap saling menghormati
Sehingga hubungan umat Islam dengan umat
dan menghargai terhadap sesama. Seperti saat
Kristen sangat baik sampai sekarang. Bahkan tidak
menjelang puasa Ramadhan, umat Islam meminta
pernah terjadi konflik yang berujung panjang.
izin kepada umat Kristen agar tidak terganggu
agama
Dusun
yang
ada.
Segaran
Bahkan
Kecamatan
Dlanggu
sikap
toleransi
antar
umat
dengan bedug sahur. Dengan adanya pengarahan
Kabupaten Mojokerto tidak pernah terjadi konflik
melalui
yang disebabkan perbedaan agama, melainkan
mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya
hanya permasalahan kecil. Perbedaan pandangan
mengembangkan dan mempertahankan esensi dari
dalam suatu hubungan kemasyarakatan merupakan
toleransi.
hal yang wajar. Apabila mampu menyelesaikannya
sambutan-sambutan
Sedangkan
para
tokoh
maka
agama,
akan
untuk
secara bijaksana maka tidak akan mempengaruhi
membentuk sikap toleransi di hati para jamaahnya
dan mengurangi hubungan persaudaraan diantara
dilakukan melalui pengajian, dan pembinaan
sesama. Bahkan dijadikan sebagai sarana untuk
secara rutin. Pengajian untuk Umat Islam berupa
saling mengenal karakter dan watak masing-
tafsir Al Qur’an sehingga mengetahui, menghayati
masing
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-
individu.
pemikiran
agama
mengutamakan
Hal
ini
yang
kerukunan
didasarkan
terbuka hidup.
dan
pada selalu
Berusaha
hari.
Pembinaan
semacam
ceramah-ceramah
Firman Tuhan tentang toleransi.
memiliki pemikiran dan pemahaman yang terbuka
Kelima yaitu nilai kesabaran. Hidup
akan esensi hidup. Karena yang namanya saudara
berdampingan di lingkungan masyarakat yang
tidak mungkin saling menyakiti, mengejek ataupun
heterogen dibutuhkan kesabaran. Mengingat, tiap
saling curiga.
individu memiliki kepentingan dan kebebasan
Keempat yaitu nilai keteladanan tokoh masyarakat.
Dapat dilihat dari upaya
yang
sendiri-sendiri. Nilai kesabaran diharapkan mampu membangkitkan kesadaran
masyarakat bahwa
dilakukan oleh Kepala Dusun Segaran dan para
suatu kebebasan tidak dapat dilakukan secara
tokoh agama dalam mengajarkan sikap toleransi.
mutlak karena dibatasi oleh kebebasan orang lain.
Sebagai
Sikap sabar diwujudkan dengan tidak mengejek
pemimpin
harus
dapat
memberikan
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 ataupun menghina umat yang tidak beragama,
anggota maka pada waktu sore hari diumumkan
melainkan memberikan waktu dan tempat kepada
melalui pengeras suara tentang waktu dan tempat
orang yang tidak seagama untuk beribadah sesuai
tahlil akan diselenggarakan. Akan tetapi, apabila
dengan kepercayaannya masing-masing.
ada permintaan dari salah satu anggota untuk kirim doa dan selamatan maka kegiatan Tahlil pun
Bentuk Toleransi Antar Umat Beragama Islam
dilaksanakn.
dan Kristen di Dusun Segaran Kecamatan
diadakan ceramah agama mengenai sholat, rukun
Dlanggu
dalam
Islam dan tafsir Al-Quran. Ceramah agama
Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa
diberikan oleh Bapak H.Abdul Munif selaku
Tali persaudaraan yang sejati tercermin
Takmir Masjid di Dusun Segaran. Ceramah agama
dalam kehidupan masyarakat Dusun Segaran
berfungsi untuk menyadarkan umat Islam agar giat
Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Semua
melakukan ibadah kepada Allah SWT dengan cara
umat Islam dan Kristen memiliki kesempatan
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
untuk melakukan kegiatan keagamaan dalam
segala larangan-Nya. Melalui kesadaran, orang
rangka meningkatkan iman dan takwa terhadap
akan mendapat hidayah yang mampu mencegah
Sang Pencipta dan sekaligus sebagai sarana
perbuatan keji serta melakukan perbuatan yang
memperlancar
baik.
Kabupaten
interaksi
Mojokerto
sosial
hubungan
Sebelum
acara
tahlil
dimulai
kemasyarakatan. Artinya, umat Islam dan Kristen
Kedua adalah tahlil putri. Acara tahlil
diberi waktu dan tempat untuk melaksanakan
putri diselenggarakan setiap hari Selasa setelah
ibadahnya yang tentu saja waktunya diatur agar
sholat Maghrib. Acaranya tidak memerlukan
tidak berbarengan sehingga dapat melakukan
waktu yang banyak, setelah isyak sudah selesai
kegiatan ibadah secara khusyuk.
karena pada sore harinya koordinator penarikan
Dusun
Dlanggu
iuran masing-masing RT sudah ada. Sehingga
Kabupaten Mojokerto memiliki dua kebudayaan
begitu anggotanya datang, kegiatan tahlil putri
yaitu kebudayaan yang bernafaskan Islam dan
langsung dimulai. Agendanya yaitu pembacaan
kebudayaan yang bernafaskan Kristen. Hal ini
yasin dan tahlil untuk minggu pertama dan ketiga,
dapat diketahui dari berbagai macam ritual
sedangkan pembacaan istighosah untuk minggu
keagamaan yang mewarnai kehidupan masyarakat
kedua dan keempat. Kegiatan tahlil rutin dilakukan
Dusun Segaran serta kegiatan yang melibatkan
selain untuk beribadah kepada Allah juga sebagai
seluruh lapisan masyarakat baik itu umat Islam
wadah untuk saling mengenal, berkomunikasi dan
maupun Kristen yang merupakan bentuk dari
bergaul satu dengan yang lain sehingga mampu
toleransi
mempererat tali persaudaraan.
antar
Segaran
umat
Kecamatan
beragama.
Kegiatan
keagamaan umat Islam yang ada di Dusun Segaran
Ketiga yaitu jamiyah diba’. Agenda rutin
sebagai bentuk toleransi agama adalah sebagai
dilaksanakan setiap hari Jumat malam yang
berikut:
dihadiri oleh para remaja perempuan dan ibu-ibu Pertama
adalah
tahlil
bapak-bapak.
Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto.
kali yaitu setiap malam Jumat Pahing dan malam
menggugah semangat para remaja untuk senantiasa
Jumat Legi dengan anggota sekitar 100 orang.
bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dan
Agar acara Tahlil dapat diikuti oleh seluruh
meneladani sikap dari Nabi Muhammad SAW
391
Acara
jamiyah
diba’
berfungsi
Kegiatan tahlil putra dilaksanakan satu bulan dua
Toleransi antarumat Beragama yang selalu menebar cinta kasih terhadap sesama.
Tujuannya agar masing-masing umat beragama
Mengingat, generasi muda merupakan calon
dapat melaksanakan ibadahnya secara khusyuk
penerus Dusun Segaran yang diharapkan mampu
tanpa ada gangguan dari pihak manapun. Kegiatan
mempertahankan kerukunan hidup yang sudah
ibadah umat Kristen yang terdapat di Dusun
dibina selama ini. Melalui perkumpulan ini, maka
Segaran
ibu-ibu dapat memberikan pengarahan kepada para
Mojokerto adalah sebagai berikut:
remaja untuk tetap menghormati orang yang lebih tua, sopan-santun dalam berucap dan bertindak.
Kecamatan
Dlanggu
Kabupaten
Pertama yaitu kebaktian keluarga yang diselenggarakan setiap hari Kamis sore yang
Keempat adalah khataman. Setiap satu
dibagi tiap kelompok. Di Dusun Segaran terdapat
bulan sekali diadakan khataman yang berarti
dua kelompok yaitu kelompok Segaran I dan
mengaji Al Quran dari juz 1 sampai juz 30.
kelompok Segaran II. Apabila kedua kelompok
Khataman juga dihadiri oleh ibu-ibu dan remaja
bersatu
putri Dusun Segaran. Dengan mengaji Al Quran
Kebaktian keluarga dilakukan secara bergilir dari
maka akan menumbuhkan kesenangan dalam
satu rumah ke rumah yang lainnya atau dapat
melafadkan firman Allah SWT dan sekaligus
disebut anjang sana. Acara kebaktian keluarga
sebagai
lancar
dibuka dengan menyanyikan pujian-pujian untuk
dapat
Tuhan ( Yesus) baik yang berbahasa Indonesia
pembelajaran
membaca
Al Quran.
agar
semakin
Khataman juga
maka
disebut
mempererat hubungan persaudaraan, komunikasai
maupun berbahasa Jawa.
dan pergaulan antara
dengan
golongan tua dengan
khutbah
yang
kelompok
marunco.
Kemudian dilanjutkan dipimpin
oleh
ketua
golongan muda. Semua bersatu padu memajukan
kelompok Segaran. Materi khutbah mengenai
Dusun
ritual
firman-firman Tuhan yang terdapat pada kitab Injil
keagamaan yang dapat mempertebal keimanan dan
dan juga diselingi dengan penyampaian pesan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
tentang pentingnya membina kerukunan antar
Segaran
dengan
melaksanakan
Kelima adalah pengajian yang dilakukan
umat beragama. Selain itu, terdapat pula iuran
setiap Minggu pagi setelah sholat Shubuh di
dana yang nantinya dipergunakan untuk membantu
Masjid Sabilun Najah. Materi pengajian tentang
jemaat yang terkena musibah. Kegiatan kebaktian
tafsir Al Quran yang dipimpin oleh Bapak H.
keluarga ditutup dengan doa bersama.
Abdul Munif selaku Takmir Masjid di Dusun
Ada juga kebaktian untuk anak-anak kecil
Segaran. Melalui tafsir Al Quran maka umat Islam
yang
akan mendapatkan siraman rohani yang mampu
Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa) ditujukan
membentengi dirinya dari perbuatan maksiat dan
untuk para pemuda dan mahasiswa yang memiliki
senantiasa giat melakukan ibadah. Pada bulan
hak untuk melakukan kebaktian sendiri. Bagi para
Ramadhan pengajian rutin dilaksanakan setiap hari
lansia baik itu laki-laki maupun perempuan serta
selama satu bulan penuh. Pengajian ini juga
umat Nasrani yang sudah berumur 60 tahun ke atas
sebagai sarana untuk mengingatkan umat Islam
biasanya juga melakukan kebaktian sendiri yang
agar
dilaksanakan satu bulan sekali yaitu setiap tanggal
saling
menghormati
dan
menghargai
perbedaan agama yang ada di Dusun Segaran. Pada
KPAR.
KPPN
(Komisi
7. Terdapat juga pembinaan bagi para ibu-ibu atau biasanya disebut KPPW ( Komisi Pembinaan
masing ritual keagamaan baik itu Islam maupun
Peranan Wanita) yang dilaksanakan tiap hari Sabtu
Kristen
minggu kedua.
supaya
pelaksanaan
nama
masing-
diatur
dasarnya
diberi
tidak
berbenturan.
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 Acara
kebaktian
keluarga
berisi
yang harus dikembangkan dan dipertahankan
pengarahan dan pembinaan agar selalu bersikap
dalam lingkungan masyarakat yang heterogen.
baik dan toleran terhadap sesama manusia.
Pada Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
Mengingat, landasan ajaran Kristen adalah hukum
Kabupaten Mojokerto, bentuk kegiatan bersama
kasih maka meskipun berbeda agama harus tetap
yang melibatkan antara umat Islam dan umat
peduli dengan yang lainnya tanpa ada diskriminasi
Kristen adalah kegiatan yang berhubungan dengan
dan eliminasi.
dusun. Kegiatan dusun biasanya dibentuk dan
Kedua yaitu ibadah hari Minggu yang
dikomando oleh kepala dusun dan ketua RT.
dilaksanakan di gereja yang ada di Dusun Segaran
Bentuk kerjasama antar umat beragama di Dusun
yaitu Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Materi
Segaran adalah sebagai berikut :
peribadatan berupa penyampain firman-firman
Pertama
yaitu
gotong-royong
yang
Tuhan yang dibacakan oleh pendeta Kristen atau
merupakan bentuk kerjasama antara umat Islam
Majelis (rekan kerja pendeta). Selain itu, terdapat
dengan umat Kristen dalam rangka menciptakan
juga penggalangan dana untuk membantu jemaat
lingkungan yang bersih, asri dan sejuk. Agendanya
Kristen yang tertimpa musibah. Hal ini dilakukan
meliputi membersihkan selokan air agar tidak
untuk menerapkan hukum kasih karena umat
tersumbat, membersihkan rerumputan, merapikan
Kristen akan merasa berdosa apabila menyimpang
tanaman dan memperbaiki jalan yang rusak.
dari ajaran Tuhan.
Dalam kegiatan gotong-royong tidak membedakan
Selain itu, toleransi antar umat beragama
orang miskin dan orang kaya, semua bersatu padu
juga dapat ditinjau dari respon umat Kristen
membangun
terhadap kegiatan keagamaan umat Islam yang
terciptanya kebersihan lingkungan. Pelaksanaan
sedang berlangsung. Pada dasarnya, masyarakat
gotong-royong sifatnya kondisional ( tidak tentu)
Kristen yang ada di Dusun Segaran menerima baik
disesuaikan dengan komando dari kepala dusun
dan
atau ketua RT.
turut
mendukung
pelaksanaan
kegiatan
dan
bertanggung
jawab
atas
keagamaan umat Islam. Dan sebaliknya, umat
Kedua yaitu donor darah yang biasanya
Islam pun turut membantu mensukseskan ritual
diselenggarakan ketika hari raya umat Kristen
keagamaan umat Kristen. Seperti pada waktu
seperti hari Natal, dipelopori oleh umat Nasrani
bulan puasa, umat Kristen menghargai dengan cara
yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Reso
tidak makan dan minum di muka umum, saat
Waluyo dari Mojokerto. Donor darah tidak hanya
pembagian zakat fitrah juga dibantu oleh pemuda
ditujukan untuk umat Kristen, akan tetapi juga
Kristen. Dan sebaliknya, remaja Islam pun turut
untuk seluruh warga Dusun Segaran. Dalam
andil dalam mempersiapkan sarana dan prasarana
kegiatan donor darah juga diadakan pengobatan
ketika perayaan Natal. Bahkan umat Kristen
gratis atau pengobatan cuma-cuma. Tujuannya
memasang spanduk yang berisi ucapan selamat
yaitu untuk membantu warga Dusun Segaran yang
menunaikan ibadah puasa dan selamat Hari Raya
sakit dengan memperoleh obat secara gratis. Akan
Idul
kekhusyukan
tetapi, apabila terdeteksi penyakit yang serius
peribadatan merupakan tanggung jawab bersama
maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan
masyarakat Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
lebih lanjut ke rumah sakit.
Fitri.
Kelancaran
dan
Kabupaten Mojokerto. Kerukunan hidup seperti ini
Ketiga yaitu perayaan hari besar agama. Ketika perayaan hari besar agama baik itu umat
393
Toleransi antarumat Beragama Islam maupun umat Kristen sama-sama saling
dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya dengan
diundang dan turut mendukung acara yang akan
aman.
diselenggarakan. Akan tetapi, tidak terlibat dalam
Di samping perlombaan-perlombaan yang
peribadatan hanya dalam lingkup hubungan sosial.
dapat diikuti oleh seluruh warga, juga diadakan
Seperti hari raya Idul Fitri diadakan kegiatan halal
makan bersama dalam bentuk tasyakuran. Nasi
bihalal, di samping mengundang umat Islam juga
tumpeng dibawa oleh ibu-ibu PKK dasawisma I
mengundang
warga
sampai X sehingga ada 10 nasi tumpeng yang
bersalaman sebagai simbol rasa penghormatan
dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat baik itu
antar umat beragama. Meskipun berbeda agama
Islam maupun Kristen. Semua campur jadi satu
tidak boleh saling bermusuhan tetap anjangsana
untuk makan bersama sebagai wujud syukur atas
(saling mengunjungi). Begitupun, hari Natal
kemerdekaan yang telah diperoleh dan sekaligus
biasanya turut pula mengundang pejabar-pejabat
sebagai wadah penyatuan antar umat beragama.
desa ( pamong desa), tokoh masyarakat dan
Acara tasyakuran diawali dengan doa Kristen dan
beberapa warga yang mau untuk mendapatkan
diakhiri dengan doa secara Islam. Tidak ada yang
hadiah atau doorprize.
mendapat
umat
Kristen.
Semua
Kebersamaan antar umat beragama akan mempersempit atau bahkan meniadakan perasaan
diskriminasi
dan
menjadi
kaum
minoritas. Semua memiliki kedudukan yang setara dan seimbang.
saling curiga. Masing-masing individu harus
Kelima adalah PKK ( Pemberdayaan
memiliki kesadaran untuk mau memberi dan mau
Kesejahteraan Keluarga) yang merupakan salah
menerima yang tentunya disesuaikan dengan
satu
koridor atau batasan-batasan dalam pergaulan.
beranggotakan seluruh ibu-ibu yang ada di Dusun
Sudah selayaknya sebagai manusia membina
Segaran baik yang beragama Islam maupun
hubungan baik selain kepada Sang Pemberi
beragama Kristen. Karena Kepala Dusun Segaran
Kehidupan juga berbuat baik kepada sesama
sudah menetapkan bahwa siapa yang tidak mau
manusia. Sikap toleransi harus melekat dalam
menjadi anggota PKK maka tidak layak menjadi
kehidupan yang penuh dengan keberagaman
warga Dusun Segaran. Agenda kegiatannya tiga
sehingga tidak mengancam integrasi bangsa.
kali dalam satu bulan yaitu setiap tanggal 3 khusus
organisasi
yang
masih
aktif
dan
Keempat yaitu kegiatan 17 Agustus.
untuk para pengurus, tanggal 5 untuk per
Tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan
dasawisma di kelompok-kelompok Segaran, dan
bangsa Indonesia dan pada tanggal tersebut seluruh
tanggal 10 untuk semua atau anggota PKK satu
warga negara Indonesia memeriahkan dengan
dusun. Materi yang dibahas seputar simpan
berbagai perlombaan sebagai wujud pengisian
pinjam, arisan dan apabila ada informasi dari
kemerdekaan. Uniknya di Dusun Segaran adalah
kecamatan mengenai suatu perlombaan maka akan
pada malam hari tanggal 17 Agustus sekitar jam
disampaikan di PKK dusun.
00.00 WIB, bagi seluruh penduduk dianjurkan ke
Selain itu, di PKK juga sering terdapat
makam-makam leluhur yang dianggap pahlawan
pembinaan dari Tim Penggerak PKK, Bu Lurah
untuk mendoakan sebagai wujud menghargai jasa
dan Kepala Dusun. Salah satu isi dari pembinaan
para pahlawan. Mengingat, hari kemerdekaan
yang dilakukan oleh kepala dusun adalah pada
merupakan harga mati bagi Dusun Segaran karena
waktu ada warga yang meninggal maka ibu-ibu
dengan merdeka seluruh umat Islam dan Kristen
harus
ikut
berbela
sungkawa
sampai
acara
Kajian Moral dan Kewargenegaraan Nomor 1 Volume 2 Tahun 2013 pemakaman selesai. Tidak peduli itu umat Islam
diskriminasi ataupun perlakuan yang tidak adil.
maupun umat Kristen. Meskipun tidak mengikuti
Semua warga memiliki hak yang sama untuk ikut
acara peribadatan harus tetap di lokasi warga yang
terlibat dalam kegiatan dusun.
meninggal. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa saling menghormati dan menghargai. Melalui PKK,
PENUTUP
ibu-ibu
Simpulan
juga
ditanamkan
sikap
untuk
mengendalikan diri, saling menghargai, dapat
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
berinteraksi dan bergaul dengan semua warga
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa nilai-
perempuan.
nilai dasar yang menjadi landasan terbentuknya
Keenam adalah Rapat RT ( Rukun
toleransi antar umat beragama Islam dan Kristen di
Tetangga). Agenda rapat RT diadakan setiap bulan
Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten
sesuai dengan nomor RT nya masing-masing.
Mojokerto secara normatif terdapat pada nilai
Untuk RT 04 setiap tanggal 6 di pos kepala dusun,
agama dan nilai budaya. Sedangkan, secara
sementara RT 01 agenda rapatnya setiap tanggal 7
empirik nilai-nilai yang mendasari terbentuknya
dan untuk RT 02 dan RT 03 setiap tanggal 11 dan
toleransi antar umat beragama di Dusun Segaran
tanggal 8 di Balai Dusun. Warga berkumpul
meliputi
setelah sholat Isya’ yang ditandai dengan bunyi
nasionalisme;
kentongan. Rapat RT dihadiri oleh seluruh warga
keteladanan tokoh masyarakat; dan (5) nilai
Dusun Segaran baik umat Islam maupun umat
kesabaran.
(1)
nilai (3)
kemanusiaan; nilai
historis,;
(2)
nilai
(4)
nilai
Kristen. Pada Dusun Segaran Rapat RT tidak
Bentuk toleransi antar umat beragama
hanya ditujukan untuk kaum lelaki akan tetapi juga
Islam dan Kristen di Dusun Segaran Kecamatan
dapat dihadiri oleh kaum perempuan.
Dlanggu Kabupaten Mojokerto dapat ditinjau
Masalah yang didiskusikan mengenai
secara toleransi agama dan toleransi sosial. Bentuk
lingkungan, arisan, penyampaian informasi dan
toleransi agama bagi umat Islam tercermin dari
iuran sebesar Rp 5000,- untuk dana sosial. Dana
kegiatan-kegiatan keagamaan yang rutin diadakan
sosial dapat digunakan untuk membantu warga
di Dusun Segaran seperti Tahlil bapak-bapak,
yang sakit, membantu orang yang meninggal dan
Tahlil putri, Jamiyah Diba’, Khataman, dan
juga sebagai kas dusun. Jadi segala sesuatu yang
Pengajian.
berhubungan dengan kepentingan dusun dibahas
bagi umat Kristen melalui kegiatan keagamaan
bersama dalam rapat RT.Selain itu, terdapat acara
seperti kebaktian keluarga dan ibadah tiap hari
arisan sebesar Rp 10000,- . Bagi yang menerima
Minggu di GKJW. Sementara toleransi sosial
arisan juga terdapat potongan yang nantinya
berupa kegiatan bersama atau kerjasama yang
disetorkan kepada bendahara untuk tambahan dana
melibatkan antara umat Islam dan Kristen adalah
sosial. Acara dibuka oleh ketua RT, akan tetapi
gotong-royong, donor darah, perayaan hari besar
apabila ketua RT berhalangan hadir digantikan
agama, kegiatan 17 Agustus , PKK dan rapat RT.
Sedangkan, bentuk toleransi agama
oleh wakil RT. Pada kegiatan rapat RT seluruh warga
dapat
mengeluarkan
pendapat
Saran
dan
Masyarakat
berkomunikasi satu dengan yang lain. Warga Dusun
Segaran
saling
menghormati
Dusun
Segaran
harus
mempertahankan dan bahkan meningkatkan sikap
dan
toleransi antar umat beragama sehingga perbedaan
menghargai satu dengan yang lain tidak terdapat
yang
395
ada
tidak
menimbulkan
disintegrasi
Toleransi antarumat Beragama melainkan menjadi kekuatan yang positif untuk bersatu demi pembangunan desa.
Para
tokoh
masyarakat Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten suatu
Mojokerto
organisasi
seharusnya
yang
mampu
membentuk mewadahi
masyarakat untuk melakukan dialog mengenai permasalahan agama. Dan pemerintah seharusnya turut andil dalam mensosialisasikan esensi dari toleransi
sehingga
segala
problematika
yang
muncul khususnya masalah keagamaan dapat diselesaikan dengan damai dan tidak memecah belah
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia
(NKRI). DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad Daud. 1986. Islam Untuk Disiplin Ilmu Hukum, Sosial dan Politik. Jakarta: CV Wirabuana Ihsan, Bakir. 2009. Menebar Toleransi Menyemai Harmoni. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Antropologi. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ilmu
Moleong, Lexi J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Wahono, S.Wismoady. 2001. Pro-Eksistensi: Kumpulan Tulisan untuk Mengacu Kehidupan Bersama. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia Hadisaputro, Muhda. 2002. Peranan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Dalam Ketahanan Masyarakat.lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php? dataId=6666, diakses tanggal 19 Oktober 2012