Title KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) Author Dr.Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak.,CA Details Pajak menjadi pusat perhatian publik. Penyelundupan pajak oleh Wajib Pajak besar, tindakan tidak terpuji aparat pajak dalam melakukan kongkalikong dengan Wajib Pajak yang berakhir pada peningkatan kekayaan pribadi aparat pajak. Lembaga negara yang terlibat dalam makelar kasus pajak.Semua itu dapat mempengaruhi penerimaan pajak di Indonesia. Berikan pendapat anda tentang fenomena pajak yang terjadi dewasa ini dihubungkan dengan materi kepatuhan perpajakan (BAB VI) Modified Thu, 29 Apr 2010 04:40:15 GMT Author Comment intan fauziah Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut saya,Kepatuhan dalanm pemenuhan kewajiban perpajakan sesuai dengan kebenarannya sebagian besar perkerjaan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan itu dilakukan oleh wajib pajak Dengan tenaga ahli. misalnya,praktisi perpajakn profesional bukan fiskus selaku pemungut pajak sehingga kepatuhan diperlukan dengan tujuan penerimaan pajak yang optimal. wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat pada aturan-aturan perpajakan. Author Comment ariendy ganthina Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut saya,Wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pelaksanaan peraturan perpajakan yang berlaku di negara indonesia. Kepatuhan wajib pajak dalam arti Disiplin dan Taat,dan tidak seharusnya para wajib pajak kongkalingkong dengan aparat pajak. hal itu membuat penerimaan kas negara menjadi tidak stabil,sebenarnya menurut saya aturan kode etik perpajakan di indonesia sudah baik,hanya saja para makelar kasus pajak,mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan kewajibannya kepada negara,sebagai aparat pajak. Author Comment nyoman satri yani Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut saya,sistem pemungutan pajak di indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan menuntut wajib pajak untuk turut aktif dalam pemenuhan kewajiban perpajakan. dimana kewajiban perpajakan di lakukan sepenuhnya oleh wajib pajak.sebagian besar tenaga kerja daam memenuhi kewajiban pajak dilakukan oleh wajib pajak bukan fiskus selaku wajib pajak,sehingga dapat memenuhi tujuan dlm penerimaan pajak yang optimal. Author Comment ratna permatasari k Comments
Indonesian Computer University's Scholars Repository
RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Kepatuhan perpajakan merupakan ketaatan,tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Jadi Wajib Pajak yang yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Menurut saya, disini bukan hanya Wajib Pajak saja yang dituntut untuk patuh pada peraturan pajak tetapi publican sebagai pemungut pajak harus patuh pula terhadap peraturan pajak yang berlaku. Agar tidak ada lagi kecurangan dalam pemungutan pajak,maka wajib pajak,fiskus dan pemungut pajak(publican)harus jujur dalam melaporkan dan mengawasi setiap pemungutan pajak yang telah dibayarkan oleh wajib pajak. Dengan cara ini akan tercipta sebuah kepatuhan yang signifikan dan akan memperkecil atau bahkan akan meniadakan kecurangan. Pemerintah juga harus memperhatikan kesejahteraan aparat pajak agar tidak terjadi kecurangan dalam pemungutan pajak,maka dengan ini tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Author Comment wina oktaviani Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut saya, Kesadaran dan kepatuhan kewajiban perpajakan tidak hanya tergantung pada masalah teknis saja yang menyangkut metode pemungutan tarif pajak,teknis pemeriksaan,penyidikan sebagai pewujudan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemahaman wajib pajak tentang kewajiban membayar pajak seharusnya sebagai wujud gotong-royong nasional dalam menghimpun dana pembangunan nasional,bukan seperti apa yang dicontohkan aparat pajak dengan berita hangat di media,hal yang tidak terpuji yang dilakukan oleh aparat pajak tidak seharusya mereka lakukan dan karena kelakuan mereka menyebabkan penerimaan kas negara berkurang.. Author Comment siti aisah Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Kepatuhan perpajakan merupakan ketaatan dalam sistem dan aturan perpajakan yang dimana segala pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan sepenuhnya oleh wajib pajak dan fiskus hanya melakukan pengawasan melalui prosedur pemeriksaan. Menurut saya,fenomena pajak yang terjadi di dewasa ini sangat bertolak belakang dengan prosedur perpajakan yang ada karena Wajib Pajak secara terang-terangan tidak melakukan kepatuhan perpajakan dengan baik, yang akhirnya akan menimbulkan peningkatan kekayaan pribadi aparat pajak. Dalam hal ini jelas sekali bahwa tidak adanya kerja sama yang baik antara Wajib Pajak dengan Pemungut Pajak.Agar tidak terjadi kecurangan dalam kepatuhan perpajakan maka Wajib Pajak diwajibkan untuk: 1. Menghitung sendiri jumlah seluruh penghasilan yag telah diperolehnya; 2. Menghitung sendiri jumlah pajak yang terutang; 3. Menghitung sendiri jumlah pajak yang telah dibayar atau dapat dikreditkan; 4. Menghitung sendiri jumlah pajak yang masih harus dibayar; 5. Menyetor sendiri jumlah pajak yang masih harus di setor ke kas negara melalui bank persepsi;dan 6. Mengisi serta melaporkan sendiri Surat Pemberitahuan (SPT) dan Surat Setoran Pajak (SSP) ke DJP/kantor pajak. Author Comment intan endah yuliarita Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan suatu negara,pelayanan dalam Wajib Pajak,penegakan hukum perpajakan,pemeriksaan pajak,dan tarif pajak. Menurut saya, administrasi perpajakan di Indonesia masih perlu diperbaiki,dengan perbaikan diharapkan Wajib
Indonesian Computer University's Scholars Repository
Pajak lebih termotivasi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Wajib pajak akan patuh(karena tekanan) karena mereka berfikir adanya sanksi berat akibat tindakan ilegal dalam usahanya untuk menyelundupkan pajak. Budaya membayar pajak juga penting diperhatikan suatu negara dan hal ini memerlukan kerjasama baik formal maupun non formal antara instansi perpajakan dengan Wajib Pajak dengan membuat sistem perpajakan dan kebijakan perpajakan yang baik. Dengan ini saya harapkan akan terciptanya keseimbangan antara wajib pajak,publican dan fiskus agar terciptanya kepatuhan yang utuh. Author Comment nurul putri kusmahadi Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - fenomena pajak yang terjadi pada saat ini jika dihubungkan dengan kepatuhan perpajakan merupakan kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya yang membutuhkan kepatuhan wajib pajakyang tinggi. yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. jadi menurut saya wajib pajak harus taat dan patuh memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan. agar tidak terjadi kesalah gunaan ataupun kecurangan-kecurangan dalam pemungutan pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang lebih baik. yang akan merugikan seluruh lembaga lembaga yang ada mengenai perpajakn. dan tidak terjadi tindakan yang tidak berakibat saling merugikan. Author Comment Ratih Neviany Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Kepatuhan Perpajakan merupakan ketaatan,tunduk dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. Menurut pendapat saya,fenomena yang terjadi saat ini bertolak belakang dengan sistem perpajakan, karena tidak adanya kerjasama yang baik antara wajib pajak dengan pemungut pajak sehingga terjadinya peningkatan kekayaan pribadi aparat pajak. agar tidak terjadi kekurangan dalam pemungutan pajak, maka wajib pajak,fiskus dan pemungut pajak(publican) harus jujur dalam melaporkan dan mengawasi pemungutan yang telah dibayarkan oleh wajib pajak. selain itu antara wajib pajak,fiskus dan pemungut pajak harus mengerti dan memahami tentang sistem dan undang-undang perpajakan. Author Comment Yanthi Oktafianthi Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.Kepatuhan Wajib pajak pun dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kondisi sistem administrasiperpajakn suatu negara,pelayanan pada wajib pajak,penegakan hukum pajak,pemeriksa pajak,dan tarif pajak. menurut saya kepatuhan dalam melaksanakan pajak,harus lebih dtingkatkan kembali,agar tidak terjadi kesalahan dalam pemungutan pajak dan tidak ada lagi munculnya orang-orang yang menyelewengkan dana pajak yang seharusnya masuk kedalam kas/anggaran negara.selain itu juga dengan ditingkatkatkannya kepatuhan pajak pada wajib pajak,dapat meningkatkan penerimaan pajak di indonesia. Author Comment bany_akbar_rusmanto Comments
Indonesian Computer University's Scholars Repository
RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi, yaitu kepatuhan dalam pemenuhan wajib pajak yang sesuai dengan kebenaran. karna sebagian besar pekerjaan dalam pemenuhan wajib pajak bukan fikus selaku pemungut pajak, sehinnga kepatuhan di perlukan dalam self ssesment system, dengan tujuan pada penerimaan pajak yang optimal. Author Comment agan_sofian_hakim Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Kepatuhan perpajakan merupakan ketaatn, tunduk, dan patuh serta melaksanakan ketentuan perpajakan. jadi wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan memenuhi serta melaksanakan ke3wajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalkah penting di seluruh dunia, baik bagi negara maju maupun di negara berkembang. Karena jika wajib pajak tidak patuh maka akan menimbulkan keinginan untuk melakukan tindakan penghindaran, pengelekan, penyelundupan dan pelalaian pajak. Yang pada akhirnya tindakan tersebut akan menyebabkan penerimaan pajak negara akan berkurang. Wajib pajak akan patuh karena tekanan dan karena mereka berfikir adanya sanksi berat akibat tindakan ilegal dalam usahanya untuk menyelundupkan pajak. Tindakan pemberian sanksi tersebut terjadi jika wajib pajak terdeteksi dengan administrasi yang baik dan terintegrasi serta melalui aktivitas pemeriksaan oleh aparat pajak yang berkompeten dan memiliki integritas yang tinggi, melakukan tindakan evasion. Penurunan tarif juga akan mempengaruhi motivasi wajib pajak membayar pajak. Dengan tarif pajak yang rendah otomatis pajak yang di bayar pun tidak banyak. Author Comment adrian_agung Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - sistem pengumutan pajak di indonesia berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan untuk turut aktif dalampemenuhan kewajiban perpajakannya,yaitu sesuai dengan perpajakan yang sesuai kebenarannya.sehingga kepatuhan sangat di pelukan, dimana pajak tanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat membayar dan melaporkan pajaknya tersebut. hal tersebut salah satu upaya supaya di indonesia tidak terjadi makelar kasus pajak yang sedang hangat hangatnya di perbicangkan. Author Comment andini rubby saptariani Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Sistem pemungutan pajak yang berlaku di indonesia berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan menuntut wajib pajak untuk turut aktif dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. yaitu kepatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan yang sesuai dengan kebenarannya. Taat pada aturan, melaksanakannya dan memenuhi peraturan yang sudah di tetapkan. Menurut saya, administrasi perpajakan di indonesia masih perlu diperbaiki,agar dalam pemungutan pajak tidak terjadi penyelundupan pajak atau kecurangan. wajib pajak diharapkan lebih termotivasi dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, maka usaha memberikan pelayanan bagi wajib pajak akan lebih baik, lebih cepat dan menyenangkan wajib pajak. Dengan wajib pajak memenuhi kepatuhan perpajakan, maka penerimaan perpajakan di indonesia dapat meningkat dan memberikan yang terbaik untuk rakyat. Author Comment Indonesian Computer University's Scholars Repository
Mulki Maolah Sidik Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut pendapat saya sistem yang berlaku di kalangan pegawai pajak sudah lah bagus dan sangat represif jika ada pegawai pajak yang melakukan keasalahan,jika kita kaitkan pada kepatuhan pajak di dalam bab 6,kepatuhan dalam pemenuhan pajak sudah sangat pasti di lihat dari pelaksanaanya yang harus melewati dan disetujui dewan perwakilan rakyat(parlemen)dan sistem yang berlaku yaitu segala pemenuhan kewajiban pajak dilakukan sepenuhnya oleh wajib pajak,dan fiskus(pegawai pajak)hanya melakukan pengawasan melalui prosedur pemeriksaan..namun fenomena yang sekayang terjadi adalah bentuk ketidakpatuhan wajib pajak dan buruknya moral para pegawai pajak yang mengemplang pajak atau perlawanan terhadap pajak..Fenomena Pada Saat ini adalah saat wajib pajak di pungut pajak maka si wajib pajak melakukan pengecilan pajak atu hanya melapor sebagian pajak yang akan ia bayarkan kepada DJP,dengan bekerja sama dengan pegawai pajak baik di tingkat bawah dan atas,rencana pengemplangan pajak tersebut dapat dilakukan..dalam bab 6 fenomena seperti saat ini disebut PERLAWANAN AKTIF point b.pengelakan pajak atau penyelundupan pajak. Author Comment ganjar Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - hal seperti itu akan mempengaruhi pendapatan pajak di indonesia karena masyarakat indonesia jadi kurang percaya terhadap pengaturan pajak di negara indonesia. pelaksanaan pemungutan pajak suatu negara memerlukan persetujuan dari masyarakat melalui perwakilannya di dewan perwakilan.kondisi perpajakan menunutut keikiutsertaan aktif Wajib Pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya dan membutuhkan kepatuhan Wajib pajak yang tinggi. masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting diseluruh dunia,karena jika wajib pajak tidak patuh maka akan menimbulka keinginan untuk mealakukan tindakan penghindaran,pengelakan,penyelundupan,sdan pelalaian pajak.yang pada akhirnya tindakan tersebut akjan menyebabkan penerimaan pajak negara yang akan berkurang.seperti yang terjadi di indonesia saat ini. Author Comment Riyana Safitri Sujono Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - [justify] [emo:4] .. melihat fenomena pajak dewasa ini, penyelewengan, dan penyelundupan pajak oleh wajib pajak besar sangat menyedihkan, menurut saya itu cukup payah. ternyata wajib pajak masih belum patuh, dan tunduk terhadap aturan pajak. eumm... mengapa mereka seperti itu??? banyak kemungkinan, tapi diantara banyaknya kemungkinan salah satunya adalah kurang ny keimanan pada Tuhan Nya dan kepatuhan kepada Negara. peristiwa ini merupakan perlawanan aktif meliputi usaha masyarakat untuk menghindari, menyelundupkan, memanipulasi, dan meloloskan pajak yamg langsung pada fiskus. padahal pajak itu untuk kebutuhan pribadinya, mereka hidup, dilindungi dan di fasilitasi oleh negara tetapi tidak wajib pajak. mestinya yang semacam itu usir saja dari negara kita, orang yang tidak patuh ko masih di beri tempat tinggal. sementara itu, kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan merupakan tulang punggung sistem self assesment, dimana wajib pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri perpajakan dan kemudian secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut. pada prinsipnya kepatuhan perpajakan adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara. dan menurut saya sistem perpajakan di Indonesia ini sudah bagus hanya saja kembali pada wajib pajak dan aparat pajaknya (bagaimana kepatuhannya).
Indonesian Computer University's Scholars Repository
Author Comment nurlaila laksana Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - menurut pendapat saya tentang fenomena pajak yang sudah di laksanakan selama ini ternyata masih belum berhasil sepenuhnya,karena korupsi masa lalu banyak yang diangkat, tetapi praktik korupsi sekarang dan akan datang masih terus berjalan dengan kecanggihan yang lebih rapi,yg belum kita lihat kesungguhan yang serius.Penyebab wajib pajak tidak patuh adalah fitnahnya penghasilan yg di peroleh oleh wajib pajak kpd negara yg utama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,Pada saat memenuhi ketentuan pajak kpd negara,timbul konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan negara,pd umumnya kepentingan pribadi yg selalu menang.Tidak mudah untuk meningkatkan kepatuhan pelaksanaan pajak karena rata-rata wajib pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara,tidak patuh pada aturan,kurang menghargai hukum,penghamburan keuangan negara yang berasal dari pajak serta kondisi lingkungan seperti kestabilan pemerintah. Author Comment bayu kresna Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - kondisi perpajakan yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak dalam menyelenggarakan perpajakannya membutuhkan kepatuhan wajib pajak yang tinggi, yaitu kepatuhan dalam pemenuhan wajib pajak yang sesuai dengan kebenaran. masalah kepatuhan wajib pajak adalah masalah penting diseluruh dunia,karena jika wajib pajak tidak patuh maka akan menimbulka keinginan untuk mealakukan tindakan penghindaran,pengelakan,penyelundupan,sdan pelalaian pajak.yang pada akhirnya tindakan tersebut akjan menyebabkan penerimaan pajak negara yang akan berkurang.seperti yang terjadi di indonesia saat ini Author Comment windi sukmawanti Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - [emo:13] Fenomena pajak yang terjadi dewasa ini, memang menyedihkan dan banyak sekali penyelewengan. hal ini erat kaitannya dengan masalah kesadaran akan kepatuhan aparat pajak dan wajib pajak terhadap tugasnya. pada umumnya masyarakat memiliki kecenderungan untuk meloloskan diri dari pembayaran pajak atau bisa disebut dengan perlawanan pajak. usaha tidak membayar pajak atau memanipulasi jumlah pajak maupun meminimalisasikan jumlah pajak yang harus dibayar tentunya menjadi hambatan dalam pemungutan pajak. perlawanan terhadap pajak ini akan mempengaruhi jumlah penerimaan negara dari sektor pajak. ketika melihat permasalahan ini, seharusnya aparat pajak segera menindaknya dengan sanksi-sanksi yang telah ditetapkan. tetapi dalam kenyataannya para aparat pajak ini malah memandang masalah ini sebagai cela-celah mereka untuk memupuk juga menambah pundi-pundi rupiah mereka, dan ini menjadi sumber terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). [emo:10] Author Comment Adam Januar Nugraha Comments RE:KEPATUHAN PERPAJAKAN (BAB VI) - Menurut pendapat saya fenomena yang terjadi saat ini tidak terlepas dari kurang nya [b][i]Integritas[/i][/b] para aparatur pajak. Tidak ada nya kesadaran diri akan kewajiban dan tanggung jawab sebagai pegawai pajak membuat banyak penyelewengan yang terjadi pada berbagai aspek perpajakan khusus nya di dalam administrasi
Indonesian Computer University's Scholars Repository
pajak. Tentu Integritas dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai pegawai pajak sangat penting, hal ini tentu saja akan mempengaruhi berbagai aspek, yaitu : [b]1. Peningkatan Pelayan Prima 2. Peningkatan Produktivitas Pegawai Pajak 3. Kepercayaan Wajib Pajak terhadap Direktorat Jendral Pajak[/b] Jika sudah terwujudnya [b][i]Good Governance[/i][/b] di Direktorat Jendral Pajak, maka akan terbentuk pula kepercayaan Wajib Pajak untuk membayar pajak, hal ini tentu akan sangat membantu pemerintah dalam mengoptimalkan peningkatan pemasukan Negara dari Pajak, dan tentunya itu akan sangat membantu bagi pembangunan Negri Ini. Sebenarnya berbagai cara telah di upayakan untuk menekan tingkat penyelewengan tsb, akan tetapi perbaikan citra dan kinerja yg baik masih sulit untuk dicapai karna masih banyak para pegawai pajak yg belum mengimpelmentasikan berbagai kebijakan pajak yg telah di buat dan di susun dengan penuh kesadaran dan kejujuran, hal ini tentu sangat menjadi [i]complicated[/i] bagi pencitraan Direktorat Jendral Pajak di mata para Wajib Pajak. Tentu saja kita sebagai Wajib Pajak juga tidak boleh terus menerus menyalahkan Direktorat Jendral Pajak, tetapi yang harus kita lakukan adalah terus men.support DJP dan meyakini bahwa Perubahan itu pasti bisa dilakukan. Jiwa yang besar adalah jiwa yang mampu memberikan apa yang ia miliki bagi dirinya, dan orang-orang di sekitarnya. Dan dengan fenomena yang terjadi saat ini, sudah sepatutnya dijadikan pelajaran bagi kita semua sebagai cambuk untuk terus berupaya mencari jalan yang terbaik bagi esok yang jauh lebih baik.
Indonesian Computer University's Scholars Repository