TINJAUAN PUSTAKA Alat dan Mesin Pengolahan Hasil Pertanian Alat mesin pertanian ialah susunan dari alat-alat yang kompleks yang saling terkait dan mempunyain sistem transmisi (perubah gerak), serta mempunyai tujuan tertentu di bidang pertanian dan untuk mengoperasikannya diperlukan masukan tenaga. Alat mesin pertanian bertujuan untuk mengerjakan pekerjaan yang ada hubungannya dengan pertanian, seperti alat mesin pengolahan tanah, alat mesin pengairan, alat mesin pemberantas hama, dan sebagainya. Macam alat dan mesin pertanian secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Alat mesin pembukaan lahan 2. Alat mesin untuk produksi pertanian - Alat mesin pengolahan tanah - Alat mesin penanam - Alat mesin pemeliharaan tanaman - Alat mesin pemanen 3. Alat mesin processing hasil pertanian (pascapanen) -
Alat mesin pengering
-
Alat mesin pembersih atau pemisah
-
Alat mesin pengupas atau penyosoh atau reduksi
(Soekirno,1999). Pengolahan hasil pertanian adalah berbagai cara pengubahan hasil-hasil pertanian baik bahan nabati maupun hewani oleh budidaya manusia baik secara fisik, kimiawi atau biokimiawi menjadi produk-produk guna memenuhi
Universitas Sumatera Utara
kebutuhannya. Hasil olah ada yang dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia disebut hasil jadi (final product) atau suatu hasil yang perlu diolah lebih lanjut lagi untuk memenuhi kebutuhannya disebut sebagai hasil setengah jadi (semi-final product). Perubahan-perubahan yang dikehendaki akan cepat terjadi dengan berbagai bantuan natural resources dan berbagai alat peralatan yang diciptakan manusia (Heddy, dkk, 1994). Ruang lingkup mekanisasi pertanian meliputi 6 bidang, yaitu: 1.
Bidang mesin-mesin budi daya pertanian, yang menelaah persoalan-persoalan penggunaan tenaga dan alat-alat untuk budi daya pertanian.
2.
Bidang teknik tanah dan air, yang menelaah persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan keadaan teknik tanah dan air.
3.
Bidang bangunan pertanian yang menelaah persoalan-persoalan gedunggedung, bangunan, dan perlengkapan pertanian.
4.
Bidang
elektrifkasi
pertanian,
yang
menelaah
persoalan-persoalan
pemakaian/penggunaan listrik untuk pertanian. 5.
Bidang mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, yang menelaah persoalanpersoalan penggunaan mesin-mesin yang dipakai dalam usaha menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan maupun langsung digunakan.
6.
Bidang mesin-mesin pengolahan pangan, yang menelaah persoalan-persoalan penggunaan alat serta syarat-syarat yang diperlukan bagi pengolahan pangan.
(Hardjosentono, dkk, 2000). Dalam upaya pengembangan teknologi di bidang mekanisasi pertanian khususnya penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) akan mempunyai manfaat antara lain: 1) Meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan produktivitas, 2)
Universitas Sumatera Utara
Mengurangi kejerihan kerja petani dan meningkatkan kenyamanan kerja di pedesaan, 3) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, 4) Menjamin kuantitas, kualitas dan peningkatan kapasitas hasil, 5) Mempercepat peralihan pertanian keluarga (subsistence farming), dan 6) Mempercepat transformasi ekonomi agraris ke ekonomi industri (BBPMP, 2008). Mekanisasi pertanian dengan menggunakan semua perlengkapan, baik yang dikerjakan oleh tenaga manusia, hewan, maupun tenaga mesin, secara tepat guna tentunya sangat diharapkan akan mampu meningkatkan produktifitas tenaga kerja manusia, dan memungkinkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mungkin atau tidak mudah dilakukan manusia dapat diselesaikan dengan mudah, dan yang dimaksud dengan alat dan mesin pertanian sendiri sebetulnya oleh komisi pengujian alat dan mesin pertanian didefinisikan sebagai semua alat yang digunakan untuk memproduksi, mengangkut, memilih, menyimpan, dan melindungi
hasil-hasil
pertanian
dan
mempertahankan
prinsip-prinsip
kelestariannya (Sosroatmodjo, 1980). Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran-pemikiran manusia dari zaman ke zaman, cara pengolahan hasil (panen) pertanian pun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Alat dan mesin panen terdiri dari banyak macam dan jenisnya yang digunakan menurut jenis tanaman dan tenaga penggerak, juga menurut cara tradisional maupun semi mekanis sampai yang modern. Menurut jenis tanaman, alat dan mesin panen digolongkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian, tebu, rumput-rumput, kapas dan umbi-umbian. Sedangkan untuk hasil tanaman yang berupa biji-bijian dibagi jenisnya untuk padi, jagung dan kacang-kacangan (Rizaldi, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Alat pengolah hasil tanaman mencakup mesin-mesin yang digunakan untuk membuang sisa tanaman setelah panen dan mesin-mesin untuk mengolah hasil panen untuk diubah ke dalam bentuk yang lebih bermanfaat. Mesin-mesin yang melakukan pekejaan demikian, meliputi pemotong-pencacah ranting, pemipil, penggiling pakan ternak, dan pengering (Purwadi, 1990). Alat dan mesin pengolahan yang digunakan untuk komoditi padi terdiri dari perontok (thresher), cleaner, pemecah kulit (husker, huller) dan pemutih (polisher), biasanya perontok dan cleaner untuk komoditi padi tersebut juga dapat digunakan untuk komoditi kacang kedelai. Sedangkan untuk komoditi jagung, alat dan mesin pengolahannya terdiri dari pemipil, cleaner, pemisah, dan penggiling (hammer mill) (Smith dan Wilkes, 1990). Data dan Sistem Informasi Banyak terdapat pengertian data yang dirangkum dari berbagai sumber. Bagian ini akan mengutip tiga pengertian data dari sudut pandang yang berbedabeda. 1. Menurut berbagai kamus bahasa inggris-indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan. 2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut: “business data is an organization’s description of things (resources) and events(transactions) that is faces”. Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transaction) yang terjadi.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face”, data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. 4. Gordon B Davis dalam bukunya management informations system : conseptual foundations, structure, and development menyebut data sebagai bahan mentah dari informasi, yang dirumuskan sebagai kelompok lambang –lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah atau tindakan atau hal-hal lain. Dari keempat pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa data adalah bahan baku informasi, didefenisikan sebagai kelompok teratur simbolsimbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus seperti *, $ dan /. Data disusun untuk diolah dalam bentuk struktur data, struktur file, dan basis data. (Wahyono, 2004). Informasi itu didefenisikan sebagai sutau kesatuan yang tampak ataupun tidak tampak yang fungsinya untuk mengurangi ketidakpastian suatu keadaan atau peristiwa di masa depan. Informasi bukanlah data mentah, tapi ia berasal dari data (dalam artian majemuk) yang telah diproses menurut suatu cara tertentu, misalnya saja dihimpun dan diringkas untuk menghasilkan keluaran yang diinterpretasikan sebagai informasi oleh si pemakai atau pengambil keputusan. (Trimo, 1987). Pengertian informasi dari berbagai sumber yaitu: 1. Menurut Gordon B Davis dalam bukunya management informations system : conseptual foundations, structure, and development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna
Universitas Sumatera Utara
bagi penerimanya dan bersifat nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan. 2. Menurut Barry E Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya. 3. Menurut Robert N Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control System, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item, yang menambah pengetahuan bagi penggunanya. 4. Menurut Stephen A Moscove dan Mark G Simkin dalam bukunya Accounting Information System : Concepts and Practise mengatakan informasi sebagai kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Dari keempat pengertian seperti tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat
digunakan
sebagai
alat
bantu
untuk
pengambilan
suatu
keputusan.(Wahyono, 2004). Menurut Mukhtar (1999), data yang sudah diproses menjadi informasi digunakan oleh pengambil keputusan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Secara grafik proses ini dapat dilihat pada gambar berikut: data
sistem proses data
informasi
pengambil keputusan
keputusan
Gambar 1. Proses data menjadi informasi
Universitas Sumatera Utara
Agar informasi bisa berguna haruslah memiliki karakteristik sebagai berikut : 1.
Reliable (dapat dipercaya). Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi.
2.
Relevan (cocok atau sesuai). Informasi yang relevan harus memberikan arti kepada pembuat keputusan. Informasi ini bisa mengurangi ketidakpastian dan bisa meningkatkan nilai dari suatu keputusan.
3.
Timely (tepat waktu). Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4.
Complete (lengkap). Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan oleh pembuat keputusan.
5.
Understandable (dimengerti). Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh si pembuat keputusan. Mengacu pada pendapat James B. Bower, dkk (2002) dalam bukunya
Computer Oriented Accounting Informations System, maka sistem penghasil informasi atau yang dikenal dengan nama sistem informasi memiliki pengertian sebagai berikut : - Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Universitas Sumatera Utara
- Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi menerima masukan data dan mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi. Dengan begitu, kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya (Waljiyanto, 2003). Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi, kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan kompetitif yang tentu saja berguna bagi kegiatan layanan (Kroenke, 1992). Komponen Sistem Informasi Burch dan Grudnitski (1986) dalam Wahyono (2004) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen. Sebagai suatu sistem, blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya. 1.
Blok masukan Pada blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi dimana inputan tersebut adalah metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan.
Universitas Sumatera Utara
2.
Blok model Pada blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.
Blok keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4.
Blok teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk
menerima
input,
menjalankan
model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. 5.
Blok basis data Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis
data
yang
penyimpanannya.
baik Basis
juga data
berguna diakses
untuk atau
efisiensi dimanipulasi
kapasitas dengan
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (database management system).
Universitas Sumatera Utara
6.
Blok kendali Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya. Beberapa pengendalian dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun jika telah terlanjur terjadi dapat langsung diatasi. Untuk mengubah data menjadi informasi diperlukan tahap-tahap dimana
tahapan ini harus dilalui oleh setiap data yang masuk. Tahap-tahap tersebut adalah input data, proses data, penyimpanan data dan output informasi. Manusia sebagai pengelola sistem informasi merupakan salah satu bagian yang paling penting dari sistem informasi. Oleh karena itu, hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen (Wahyono, 2004). Pemanfaatan Sistem Informasi Sistem informasi telah berkembang sedemikian pesatnya baik dari segi teknologi
maupun manajemen pengoperasiannya. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Pengolahan informasi mempertimbangkan informasi apa, untuk siapa, dan kapan harus disajikan (Wahyono, 2004).
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan sistem informasi pertanian memerlukan dukungan data yang akurat, sistem informasi dan layanan data, serta informasi yang baik. Dengan sistem informasi yang baik, akan dapat dilakukan pemantauan dan penyebarluasan informasi pertanian secara cepat, akurat dan murah. Pengembangan sistem informasi juga diperlukan dalam membangun kegiatan koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan pertanian baik oleh Departemen Pertanian maupun swasta (Hanani, 2003). Sistem Informasi Berbasis Komputer Pembagian sistem informasi menurut proses untuk mendapatkan informasi, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi otomatis. Sistem informasi manual artinya, semua proses untuk memproduksi informasi tidak menggunakan komputer atau mesin. Keuntungan utama dari sistem ini adalah fleksibilitas yang tinggi, dapat dengan cepat menyesuaikan bentuk-bentuk informasi dengan situasi yang diinginkan atau pada situasi yang tidak umum. Disamping itu, sistem ini mampu menjalankan semua fungsi dan kondisi tanpa batas. Kerugian dari sistem ini adalah kecepatan dalam memproduksi informasi sangat lambat dan tingkat kepercayaan pemakai terhadap informasi yang dihasilkan juga sangat kecil. Sedangkan sistem informasi otomatis melibatkan mesin atau komputer dalam memproduksi informasi, sistem ini juga dikenal dengan nama computer based system. Keuntungan dari sistem ini adalah kecepatan dan akurasi yang tinggi dan bisa mengerjakan proses tanpa intervensi dari manusia. Namun, sistem
Universitas Sumatera Utara
ini tingkat fleksibilitasnya agak rendah karena perlu pengadaptasian terhadap sistem (Mukhtar, 1999). Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak guna memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system (Jogiyanto, 2000). HTML, PHP & MySQL Web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. PHP hypertext preprocessor (PHP) merupakan salah satu script (perintah-perintah program) server-side. Situs web dikategorikan menjadi dua: 1.
Web statis Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.
2.
Web dinamis Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna
Universitas Sumatera Utara
untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. (Wahana Komputer, 2006) HTML (hyper text markup language) adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu platform tetentu (platform independent). Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa, dan disebut sebagai markup language karena mengandung tanda-tanda (tag) tertentu yang digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat kepentingan dari teks tersebut dalam suatu dokumen (Sutarman, 2003). PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan hypertext markup language (HTML) untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server akan tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Hampir seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP, namun kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan ini akan didapatkan sistem basis data yang dapat diakses dari web. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan structured query language (SQL) dalam hal ini MySQL sebagai basis data (Sunarfrihantono, 2002). Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian menampilkan data yang
Universitas Sumatera Utara
bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan (Kadir, 2008). MySQL adalah aplikasi database yang berjalan sebagai aplikasi service. Aplikasi service berjalan tanpa menampilkan antarmuka pada desktop atau pada taskbar. MySQL menyediakan beberapa aplikasi tambahan yang berfungsi sebagai antarmuka. MySQL server merupakan aplikasi yang berjalan sebagai service dalam suatu sistem operasi. Penggunaan MySQL untuk website dinamis telah didukung oleh beberapa macam bahasa pemrograman website, seperti active server page (ASP), PHP, dan Java (Wahana Komputer, 2006). MySQL sebagai sistem manajemen database relasi (relation database management system) bersifat “terbuka” (open source). Terbuka maksudnya adalah MySQL boleh di download oleh siapa saja, baik versi kode program aslinya (source code program) maupun versi binernya (executable program) dan bisa digunakan secara (relatif) gratis baik untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun sebagai suatu kebutuhan alikasi komputer (Arbie, 2004). PHP merupakan bahasa pemrograman website yang sederhana namun handal. PHP merupakan proyek open source sehingga pemanfaatannya sangat popular dalam dunia web. Penggunaan PHP dan MySQL membutuhkan adanya suatu server yang menyediakan layanan web atau dikenal dengan istilah web server. PHP merupakan bahasa pemrograman yang ditanamkan atau disisipkan dalam halaman-halaman HTML biasa (Wahana Komputer, 2006). Web adalah media yang digunakan untuk menampung data teks, gambar, animasi dan suara, yang dapat ditampilkan melalui internet dan dapat diakses oleh
Universitas Sumatera Utara
komputer lain yang terhubung dengan internet. Untuk mendesain web, perlu memperhatikan hal-berikut: -
Jenis web yang akan dibangun (jenis isi atau konten yang akan ditampilkan)
-
Bentuk layout web (seni letak)
-
Tujuan atau sasaran pengguna web
-
Objek yang digunakan untuk menampilkan web (tabel, gambar, dan lain-lain)
-
Ukuran setiap file
-
Sistem pengoperasian atau update isi yang mudah
(Madcoms, 2006). Rancang Bangun Sistem Dalam tahap rancang bangun sistem dapat dilakukan dengan menggunakan metode system develompment life cycle (SDLC) ataupun rapid application development (RAD). Rapid application development (RAD) adalah salah satu alternatif dari system development life cycle yang belakangan ini seringkali digunakan untuk mengatasi keterlambatan yang terjadi apabila menggunakan metode konvensional. Adapun keunggulan yang bisa didapatkan dengan menggunakan metode ini adalah kecepatan, ketepatan, dan biaya yang relatif lebih rendah dibanding dengan metode konvensional. Di samping itu dengan melibatkan user pada proses desain menyebabkan kebutuhan user dapat terpenuhi dengan baik dan secara otomatis kepuasan user sebagai pengguna sistem semakin meningkat. Akan tetapi dalam menggunakan metode rapid application development perlu memperhatikan hal-hal penting seperti kesiapan tim, ruang lingkup sistem, kebutuhan user, dan kinerja sistem. Pada akhirnya, sebagai salah satu alternatif
Universitas Sumatera Utara
dari system development life cycle, maka rapid application development dapat dijadikan acuan untuk menghasilkan sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan user. Berdasarkan istilah system develompment life cycle-SDLC pembentukan katanya terdiri dari kata system, development, life, cycle dimana arti dari -
System, susunan; tata; kumpulan prosedur; kumpulan komponen; kumpulan dari berbagai hal untuk suatu tujuan.
-
Development, pengembangan; pembangunan; eksploitasi
-
Life, keawetan; hidup
-
Cycle, siklus; putaran; daur Jadi system develompment life cycle adalah metoda yang menyusun sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki susunan dalam suatu pengembangan untuk mencapai tujuan tertentu (YTSE, 2009). Adapun konsep system develompment life cycle adalah : 1.
Analisis Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk : a.
Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
b.
Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya
c.
Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d.
Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
- Problem detection Tujuannya adalah mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya (memburuk). Hasil yang diperoleh adalah laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem. - Initial investigation Tujuannya adalah memberikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang menimbulkan permasalahan. Hasil yang diperoleh adalah penjelasan sistem saat ini. - Requirement analysis (determination of ideal systems) Tujuannya mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi). Hasilnya adalah penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem. - Generation of system alternatives Tujuannya menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya. Hasilnya adalah dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk memperbaiki sistem. - Selection of proper system Tujuannya adalah membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada management. Hasilnya adalah hasil-hasil dari studi sistem.
Universitas Sumatera Utara
2.
Design Dalam tahap perancangan (design) bertujuan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah: -
Output design Tujuannya memberikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya. Hasilnya dalam bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
- Input design Tujuannya memberikan bentuk-bentuk masukan di dokumen dan di layar ke sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input). - File design Tujuan memberikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi. Hasilnya adalah bentuk (forms) dari dokumentasi file. 3.
Implementation Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk: a.
Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal kedalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya
b.
Mengimplementasikan sistem yang baru
c.
Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
- Programming & testing Tujuannya mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan menguji semua program serta memastikan semua fungsi/modul program dapat berjalan secara benar. Hasilnya adalah coding program dan spesifikasi program. - Training Tujuannya memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem). Hasilnya adalah rencana pelatihan sistem, modul-modul latihan dan sebagainya. - System changeover Tujuannya merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru dari sistem informasi yang berhasil dibangun. Perubahan sistem merupakan tanggung jawab tim designer ke pemakai sistem (user organization). Hasilnya adalah rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract) (Yogiyanto, 1995). Model RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek/singkat/cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang dicapai dengan menerapkan : 1.
Component based construction (pemrograman berbasis komponen).
Universitas Sumatera Utara
2.
Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3.
Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4.
Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun. Model RAD merupakan siklus pengembangan yang ditempuh sangat
pendek dengan penerapan teknik yang cepat. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. (Noertjahyana, 2002).
Universitas Sumatera Utara