TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
TINJAUAN PROFESI DAN MANAJEMEN KERJA
DESAINER GRAFIS
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
PROFESI DESAINER GRAFIS PENGERTIAN DASAR Profesi Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya (bidangnya). Profesional Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang :nggi. Hal ini juga berpengaruh terhadap performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di profesinya (cara orang bekerja, unjuk kerja, jabatan).
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
Dalam buku berjudul “Climbing to The Top”, karya Promod Batr diuraikan syarat-‐syarat yang diperlukan untuk menjadi profesional. Berikut in:sarinya: 1. Menguasai Pekerjaan Seseorang layak disebut profesional jika ia tahu betul apa yang harus dikerjakan. Pengetahuan terhadap pekerjaannya ini harus dapat dibuk:kan dengan hasil yang dicapai. Dengan kata lain, seorang professional :dak hanya pandai memainkan kata-‐kata secara teori:s, tetapi juga ia mampu memprak:kannya dalam kehidupan nyata.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
2. Memiliki Loyalitas Loyalitas, akan memberikan petunjuk bahwa seorang profesional akan bersikap total dalam melakukan pekerjaannya. Apapun yang ia kerjakan dilakukan atas dasar kecintaan. Seorang professional melakukan pekerjaan bukan sebagai beban tetapi sebagai panggilan hidup. 3. Memiliki Integritas Nilai-‐nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan harus benar-‐benar menjadi prinsip dasar bagi seorang profesional. Integritas yang dimiliki oleh seorang professional akan membawa pada penyadaran bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, ha: nurani atau suara ha: harus tetap menjadi dasar dan arah untuk mewujudkan tujuannya.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
4. Mampu Bekerja Sama Seorang profesional pas: memiliki keterbatasan dan kelemahan, oleh karena itu dalam mewujudkan tujuan-‐tujuannya, seorang profesional :dak dapat begitu saja mengandalkan kekuatannya sendiri. Disinilah dituntut untuk mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak lain. 5. Memiliki Visi yang Jelas Seorang profesional harus memiliki visi yang jelas, sehingga ia akan memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan visi yang jelas seorang profesional akan dengan mudah memfokuskan apa yang ia pikirkan, lakukan dan kerjakan.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
6. Memiliki Kebanggaan Seorang profesional harus memiliki kebanggaan terhadap profesinya, apapun profesinya, apapun jabatannya, seorang profesional harus memiliki kebanggaan. Dengan rasa bangga tersebut, seorang profesional akan memiliki rasa cinta terhadap profesinya. 7. Memiliki Komitmen Dengan sebuah komitmen yang dimilikinya, seorang profesional :dak akan begitu mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-‐nilai profesionalitasnya. Komitmen yang telah dipilih dan dimiliki oleh seorang profesional akan tetap dipegang teguh beserta nilai-‐ nilai yang diyakini kebenarannya.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
PRINSIP KERJA DASAR DESAINER GRAFIS Menurut beberapa prak:si ada prinsip kerja dasar dalam menjalani profesi sebagai desainer grafis: 1.Selalu Memulai dengan Ide yang Sangat Baik Tidak mudah mendapat ide yang baik. Seringkali dibutuhkan 100 ide yang buruk untuk mendatangkan satu ide yang baik. Jangan sampai jatuh cinta dengan desain yang merugikan klien atau audiens Anda. Jika ide Anda buruk, maka Anda membutuhkan energi lebih besar saat mengeksekusi. 2. Lihat Hal-‐hal di Luar Desain Sebagai Inspirasi Disiplin visual lainnya dapat menawarkan perspek:f baru. Ini akan membantu Anda untuk menghindari pengulangan yang sudah pernah dilakukan. Resaplah segala informasi yang dapat menambah wawasan Anda, baik yang berhubungan langsung dengan pekerjaan maupun yang :dak.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
3. Pelajari Bentuk Desain Berikut Fungsinya Sebelum mulai mendesain, belajar sebanyak mungkin tentang siapa target dari desain, apa tujuannya, untuk apa pesan dalam desain disampaikan, dan bagaimana hal itu akan diproduksi / dihasilkan. 4. Desain Adalah Sarana, Bukan Tujuan Jika :dak melayani tujuan, seper:: menjual produk, layanan, ataupun ide, maka itu membuang-‐buang waktu. Jika Anda ingin seni untuk seni, jadilah seorang seniman. 5. Selalu PerhaSkan DeSl di SeSap Elemen Dengan perkembangan teknologi perangkat lunak, :dak ada alasan bagi desainer profesional untuk bekerja tanpa memperha:kan detail. Ukuran, pixel, jenis font, pewarnaan dan lainnya.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
6. Rapi Dalam Manajeman File Berawal dari kedisiplinan mengatur file dalam folder-‐folder yang teroganisr dengan baik, akan memudahkan lalu-‐lintas pekerjaan. Terutama pada saat proyek yang dikerjakan lebih dari satu. 7. Buatlah Semua Menjadi Sederhana Se:ap elemen desain yang dibuat harus beralasan. Gunakan saja beberapa :pografi, garis, bentuk, frame, warna atau elemen pokok yang lain, sekedar untuk memahami bahwa semua yang dilakukan akan tersampaikan. 8. IkuS Aturan Menyadari bagaimana se:ap elemen berhubungan dengan se:ap elemen lainnya, maka aturan itu ada untuk dipatuhi. Seper: aturan soal grid ataupun guideline yang pen:ng ke:ka me-‐layout buku, majalah, ataupun halaman web.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
9. Jangan Takut dengan Kesalahan Biarkan diri Anda untuk mencoba hal-‐hal baru, melihat apa yang terjadi di saat :dak diharapkan, justru seringkali akan membuat mata Anda melihat hal-‐hal baru. 10. Brainstorm Diskusikan ide desain awal Anda dengan beberapa pihak yang berkepen:ngan dan berhubungan. Tidak masalah apakah Anda akan menggunakan input dari pihak-‐pihak tsb. atau :dak, se:dak-‐ :daknya bisa memancing ide-‐ide baru.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
11. Ukurlah Waktu Pengerjaan Cukup menuliskan berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk se:ap proyek. Menyadari berapa lama Anda untuk mendesain sesuatu, akan membantu Anda memilih jenis proyek yang akan dikerjakan, sesuai dengan kemampuan, dan tentunya membantu penentuan fokus pekerjaan. 12. Berbagi Pengetahuan Banyak desainer belajar justru saat bekerja dengan teman ataupun kolega. Tidak harus saat mengerjakan proyek yang sama, tapi kadang-‐kadang hanya bekerja di ruang yang sama lalu berbicara tentang bagaimana kita melakukan sesuatu. Ini bisa menjadi dasar pengetahuan baru.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
ETIKA PROFESI DESAINER GRAFIS Dalam “Design Business and Ethics” yang dikeluarkan oleh The Professional Associa:on for Design (AIGA) tercantum hal-‐hal menyangkut e:ka profesi dari seorang desainer, berikut beberapa point pen:ng mendasar yang patut jadi perha:an:
1. Kepada Klien A. Perlakukan semua informasi sebagai rahasia Seringkali dalam mengerjakan proyek, seorang desainer grafis memiliki akses ke informasi rahasia mengenai bisnis klien menyangkut strategi mereka, rencana pertumbuhan, produk baru, bahkan poli:k internal. Sebaiknya Anda :dak berbicara dengan siapapun tentang segala hal menyangkut informasi perusahaan maupun mengenai proyek yang sedang dikerjakan, termasuk harus berha:-‐ha: di media sosial.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
B. Tidak ada konflik kepenSngan Jika Anda memiliki hubungan pribadi menyangkut kepen:ngan keuangan, layanan atau produk yang Anda rekomendasikan untuk klien dalam bisnis, ungkapkan hal tersebut sejak awal. Demikian pula, jika Anda mengerjakan proyek untuk dua klien yang bersaing, Anda harus dapat mengatasi potensi konflik ini dengan klien Anda. C. BerSndak wajar soal markup Banyak perusahaan desain maupun freelancer mengambil sedikit keuntungan lebih dari mark up harga di layanan lain seper: pencetakan. Sejauh mark up itu wajar, maka hal ini masih tergolong normal ataupun biasa-‐biasa saja. Jangan sampai klien merasa ada hal yang :dak wajar pada harga yang Anda ajukan, lalu melakukan cross-‐check. Ini akan mengganggu reputasi Anda.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
2. Kepada Sesama Desainer Lain A. Hindari menerima proyek jika Anda tahu klien masih bekerja sama dengan desainer lain Jika klien sedang bekerja dengan desainer lain dan ingin melihat apa yang dapat Anda bisa lakukan, sebaiknya tolaklah penawaran itu. Tidak ada aturan atau hukum yang mencegah klien melakukan perbandingan, dan merekapun memiliki hak untuk bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih. Tapi idealnya, sebelum memulai hubungan baru dengan desainer lain, putuskan dulu hubungan dengan desainer sebelumnya. B. Jangan melemahkan kompeSsi Bersaing dalam harga jasa memang membuat peluang mendapatkan proyek lebih terbuka. Tapi berha:-‐ha:lah dengan kultur tersebut. Karena jika :dak jeli, maka justru lama-‐kelamaan Anda akan bersedia mengerjakan proyek dengan harga berapapun. Hargailah apa yang Anda mampu kerjakan dengan nilai yang wajar.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
C. Jadilah obyekSf dalam mengkriSk karya desainer lain Kadang-‐kadang Anda akan diwarisi pekerjaan yang sebelumnya telah dikerjakan desainer lain. Jika Anda diminta pendapat tentang desainer sebelumnya (atau tentang hasil desainnya), bersikaplah adil dan seimbang dalam kri:k Anda. Jangan mencoba untuk membangun diri dengan menjelekkan desainer lain. D. Memberikan kredit kepada pihak Lain Akui dengan jujur hasil kerja pihak lain. Penulis, fotografer, ilustrator, programer, desainer lain. Bisa dengan penghargaan nominal maupun sekedar credit :tle, semua tergantung dari kausal yang berlaku.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
3. Kepada Khalayak Umum A. TIdak mengundang bahaya Jangan membuat hal yang membahayakan, meracuni, ataupun hal yang :dak bertanggung jawab. B. MenghormaS martabat semua khalayak Hindari dan berha:-‐ha:lah dengan unsur SARA yang sensi:f. Mudah-‐mudahan itu dapat membuat Anda menghasilkan karya yang cerdas dan informa:f.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
C. Tidak mendorong terjadinya pemalsuan Jangan memanipulasi data (atau penyajian data) hingga nan:nya menghasilkan kesimpulan yang :dak benar di masyarakat. Biasanya banyak pihak yang meminta untuk memanfaatkan keahlian desainer untuk melakukan pemalsuan seper:: ijasah, piagam, ataupun surat-‐surat pen:ng lainnya. Desainer memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menentukan bagaimana informasi akan disajikan dan dikonsumsi. Gunakanlah kekuatan itu untuk kebaikan.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
MANAJEMEN DESAIN GRAFIS PENGERTIAN DASAR Manajemen Manajemen atau Pengelolaan, secara umum dapat diar:kan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu. Menurut James A.F. Stoner manajemen merupakan proses perencanan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, usaha-‐usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
FUNGSI UTAMA MANAJEMEN Ada 4 fungsi utama dalam manajemen yang sedikit dikembangkan dari pendapat George Terry, seorang ahli manajemen penulis buku “Principles of Management”: 1. Perencanaan (Planning), 2. Pengorganisasian (Organizing), 3. Pengarahan (ActuaSng/DirecSng) 4. Pengawasan (Controlling)
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
FUNGSI UTAMA MANAJEMEN l Fungsi Perencanaan Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengan:sipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan tak:k yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. l Fungsi Pengorganisasian Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan tak:k yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memas:kan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efek:f dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
l Fungsi Pengarahan dan Implementasi Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memo:vasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produk:fitas yang :nggi. l Fungsi Pengawasan dan Pengendalian Proses yang dilakukan untuk memas:kan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
MANAJEMEN PROYEK Berkaitan dengan bidang profesi desain grafis, maka manajemen-‐pun harus diprak:kkan di dalamnya. Terutama manajemen menyangkut pekerjaan desain itu sendiri.
Berikut adalah manajeman proyek ataupun pekerjaan desain yang paling sering diungkapkan dalam banyak litertur.
Ada beberapa elemen yang perlu diperha:kan pada awal sebuah proyek desain terutama elemen-‐elemen yang berhubungan dengan manajemen.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
1. Planning (Perencanaan) Dalam tahapan ini perlu adanya perencanaan yang matang pada awal sebelum proyek dimulai. Perencanaan melipu:: • Time Planning, seper: membuat :meline project yang harus disetujui oleh klien. Timeline dibuat secara detail mulai dari proses konsep, desain, FA, sampai produksi, tergantung dari permintaan klien. • Work Planning, seper: membuat workflow yang jelas. Tahapan demi tahapan disebutkan secara detail sehingga klien :dak bisa seenak-‐enaknya mundur lagi ketahapan awal kalau sudah approval menuju tahapan selanjutnya. • Financial Planning/BudgeSng. Sering disebut quota:on yaitu penawaran harga. Mes: dihitung secara detail penggabungan antara design fee dengan ongkos/biaya lain seper: kertas, print, pembuatan mock-‐up, fotografi, dan hal-‐ hal lainnya yang berhubungan dengan desain yang dibuat.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
2. Orginizing (Pengaturan) Mengatur semua elemen-‐elemen dalam proyek tersebut. Sebab tentunya dalam sebuah proyek akan melibatkan banyak waktu dan tenaga. Kendali ada di tangan desainer jika dia merupakan orang nomer satu. “Siapa-‐harus-‐bertanggung-‐jawab-‐ kepada-‐apa” adalah mutlak untuk diatur secara benar didalam project tersebut. 3. Staffing (Penyusunan Personalia) Memaksimalkan segala fungsi-‐fungsi team yang ada. Misalkan kita sebagai seorang desainer bisa meminta tolong pembantu untuk memfoto copy, kurir untuk mengantarkan barang, atau paste up ar:st untuk membuat mock-‐up. Kalau pun pada akhirnya seorang desainer itu mengerjakan semua, maka harus dihitung tenaga dan waktu yang dikeluarkan.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
4. DirecSng (Pengarahan) Seorang desainer harus mampu mengarahkan, mengatur, dan memo:vasi diri sendiri dan :m kerja yang terlibat dalam sebuah proyek guna tercapaikan tujuan proyek tersebut yang pada akhirnya akan menjadi sebuah solusi bagi masalah client. 5. Controlling (Pengawasan) Membuat sebuah form checklist dalam se:ap proyek untuk menghindari kesalahan-‐kesalahan kecil. Form berguna untuk memeriksa kembali apakah desain yang kita buat sudah sesuai denga brief dan mandatory client. Sering kali karena kesalahan kecil, seorang desainer harus menderita kerugian yang begitu besar.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
MANAJEMEN FILE Harus diakui, desainer grafis tak bisa mengelak dari tumpukan file dan folder kerja. Dari file kerja yang sedang berlaku hingga yang sudah lalu. Dari kumpulan clip art hingga koleksi foto ilustrasi. Jika tumpukan file maupun folder tersebut :dak diatur dengan baik, seringkali seorang desainer mengalami kesulitan mengatur lalu lintas kerja dan tentunya melacak keberadaan file-‐file yang dbutuhkan, termasuk seringmya terjadi insiden hilangnya file/folder.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
Lalu, bagaimana sebaiknya pengaturan file dilakukan. Berikut sedikit :ps umum yang bisa dicoba untuk mengatur file kerja: • Buatlah folder database design project yang merupakan ::k pusat berkumpulnya semua pekerjaan. • Buatlah folder di dalamnya berdasarkan kategori-‐kategori yang masih umum untuk menandakan perbedaan isi. Misalnya, berdasarkan tahun dan klien. • Pada tataran klien, buatlah sub folder nama pekerjaan, lalu teruskan dalam sub folder nama pekerjaan dengan membuat sub-‐sub folder yang berkisar tentang: brief, materi-‐materi, desain yang diproses, dummy & presentasi, final artwork.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
• Gunakan nama-‐nama yang spesifik pada folder kerja, begitu pula pada file yang ada di dalamnya. • Pada saat melakukan pekerjaan dengan proses revisi, biasakan membuat file baru se:ap adanya revisi. Seper:: Proyek_rev1, Proyek_rev2 dst. Lalu pada :ngkat akhir pekerjaan, buat juga file baru dengan penamaan khas, seper:: Proyek_Final atau Proyek_FA dll. • Buatlah folder khusus pekerjaan-‐pekerjaan lama yang dapat ditentukan periode lamanya. Hal ini biasa disebut archiving.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
• Jangan lupa melakukan back up pada external storage untuk menjaga hal-‐hal yang :dak diinginkan.
“Untuk mencapai hasil yang baik, mulai dan akhiri segalanya dengan cara yang baik.”
• Jika saat proses pengerjaan proyek desain ternyata menyisakan beberapa file yang :dak berhubungan, buatlah semua menjadi “clean” dan kembali rapikan sesuai folder-‐ folder yang ada.
TINJAUAN PROFESI DAN MANJEMEN KERJA DESAIN GRAFIS
Semoga Bermanfaat.
@YogasDesign 2015
[email protected]