PEDOMAN MEMBANGUN SITUS DAN DESAIN GRAFIS
Disusun oleh
Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
JAKARTA, DESEMBER 2005
DAFTAR ISI
Kata pengantar …………………………………….. ii
Langkah awal ………………………………………. 1
Desain antar muka …………………………………. 9
Desain situs ………………………………………… 15
Desain halaman ……………………………………. 26
Tipografi …………………………………………… 30
Editorial ……………………………………………. 34
Desain grafis ……………………………………….. 37
Format grafis ………………………………………. 41
KATA PENGANTAR Perkembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum perlu mengikuti perkembangan sistem jaringan yang sekarang cenderung mengglobal. Salah satu fenomena globalisasi adalah berkembangnya jaringan internet. Melalui internet komunikasi dan informasi menjadi seakan tanpa batas menerobos semua penjuru dunia selama ada saluran telekomunikasi. Apa yang terjadi diujung dunia seketika dapat diketahui di ujung lain seakan tanpa kesenjangan waktu. Perorangan maupun organisasi memakai internet untuk memasarkan atau mengomunikasikan keberadaan dan kemampuannya. Salah satu cara adalah dengan membangun situs web. Demikian juga di Indonesia, munculnya situs web perorangan maupun organisasi tidak dapat dibendung. Seakan ada yang kurang apabila organisasi tidak memiliki situs web. Perlombaan membangun situs web terjadi secara otomatis. Kalaupun pribadi atau organisasi tidak memiliki kemampuan membuat situs web toh sudah banyak penyedia jasa untuk membangun web. Namun layaknya pemesan sesuatu tentu juga harus mengetahui apa yang diinginkan sehingga menimbulkan pesanan. Pedoman ini bertujuan untuk mengingatkan secara singkat pokok terpenting yang harus diketahui dan dipahami dalam merencana atau mendesain situs web. Bagi sebagian orang desain web adalah perancangan yang meliputi halaman web, situs web dan aplikasi web. Istilah ini juga mengacu pada antar muka grafis pengguna (user graphic interface) memakai gambar atau simbol. Beberapa pihak membedakan antara desain web (dalam hal ini adalah desain grafis dan desain antar muka pengguna) dengan pembangunan web, yang mencakup juga desain web dan konfigurasi server web, penulisan aplikasi web, yang berhubungan dengan isu keamanan Pedoman ini sebenarnya baru memberikan butir-butir terpenting dan harus selalu dilengkapi dengan membaca dan memahami pedoman yang dibuat dan diterbitkan oleh Universitas Yale. Sengaja pedoman ini mengadaptasi Pedoman universitas Yale. Sebagai upaya awal tentu pedoman ini masih perlu disempurnakan. Oleh sebab itu diharapkan tegur sapa dan kritik dari berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Jakarta, awal Desember 2005 Tim Penyusun
BAB I LANGKAH AWAL
Awal perancangan situs terdiri atas dua proses yaitu: 1. Perencanaan: membentuk tim pelaksana untuk menganalisis kebutuhan dan tujuan pembangunan web serta merencanakan proses kerja. 2. Membuat spesifikasi situs: dalam fase ini kegiatan meliputi menjawab pertanyaan: apa yang harus dilakukan, mengapa, teknologi apa yang akan dipakai, kapan waktu pelaksanaannya, dll.
Perencanaan Situs web dibangun oleh sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan kelompok orang lain atau pihak lain. Sayang dalam praktiknya perencanaan lebih sering dianggap hanya sebagai upaya menjawab permasalahan teknis. Tidak jarang muncul keinginan untuk menggunakan teknik yang nampak canggih seperti flash, digital media, dll. Padahal yang lebih penting adalah memperhatikan kebutuhan manusia penggunanya dan menjadikan situs mudah digunakan. Oleh sebab itu sangat penting bahwa tim pembuat situs hendaknya juga berhubungan dengan calon pengguna agar benar-benar dapat mengetahui kebutuhan mereka. Sayangnya justru kelompok pengguna ini biasanya terlupakan dalam persiapan pembangunan situs. Agar tercipta situs yang benar memenuhi kebutuhan diperlukan ahli yang menguasai isi atau kandungan situs, cara penulisan, arsitektur informasi, perancangan grafis, permasalahan teknik, proses produksi dan mampu mengawasi proses pelaksanaan pembangunan sampai berakhir. Setelah itu juga diperlukan pihak yang selalu siap dalam memutakhirkan isi kandungan situs. Singkat kata, tim pembuat situs hendaknya selalu aktif berfungsi, memiliki komitmen pada pelayanan dan kebutuhan pengguna.
Berikut adalah beberapa pokok terpenting yang perlu menjadi pertimbangan:
Menentukan tujuan. Dirumuskan dengan sebuah kalimat pendek menyatakan dua atau tiga tujuan pembangunan situs web. Ini akan menjadi landasan dalam perancangan situs. Selain itu perlu disebutkan strategi perancangan, berapa lama waktu diperlukan dalam membangun, tolok ukur kualitatif maupun kuantitatif untuk evaluasi, dan kapan dilakukan evaluasi. Membangun situs web bukanlah pekerjaan sekali jadi dan selesai, namun merupakan proses yang berkelanjutan. Oleh sebab itu perlu tim redaksi yang akan memelihara kehidupan situs selanjutnya.
Mengenal pengguna Langkah berikutnya adalah upaya mencoba mengenal calon pengguna sehingga dapat dirancang situs yang memang dapat memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan, latar belakang, minat dan kebutuhan antara pemula dan ahli tentu akan berbeda. Sebuah situs yang dirancang dengan benar hendaknya dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam itu.
Kritik atas rancangan Tiap anggota tim pengembang tentu memiliki tujuan, pilihan dan kemampuannya masing-masing. Oleh sebab itu perlu adanya kesepakatan atas situs yang diinginkan. Perlu ditekankan kembali didengar.
bahwa pendapat pengguna harus
Sayang hal ini jarang terjadi. Padahal kritik dari pengguna merupakan kunci keberhasilan sebuah situs bagi pengguna.
Inventarisasi isi Setelah menemukan ide atas situs yang akan dibangun, segera lakukan pengkajian atas isi yang akan dimuat dalam situs. Langkah pertamanya adalah dengan membuat daftar isi. Selanjutnya diskusikan satu-persatu calon isi situs itu. Beri kemungkinan juga untuk perkembangan isi baru.
Membuat spesifikasi situs Spesifikasi ini merupakan pernyataan ringkas yang berisi tujuan utama, nilai dan maksud, yang diharapkan menjadi pedoman menghadapi perkembangan selanjutnya. Tanpa pedoman itu pertumbuhan situs dapat tidak terkendali hingga dapat melupakan tujuan utamanya. Spesifikasi yang diperlukan antara lain adalah: cakupan isi, anggaran, jadwal serta aspek teknis pengembangannya. Secara lengkap butir berikut perlu ditentukan.
Tujuan dan strategi • • • • • • • •
Apakah tugas organisasi? Bagaimana situs yang akan dibangun itu dapat mendukung tugas tadi? Apakah tujuan utama dari situs yang diinginkan? Siapa pengguna utama situs itu? Apa yang diharapkan setelah pengguna mengunjungi situs itu? Strategi apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan itu? Apa yang dipakai untuk mengukur keberhasilan situs itu? Bagaimana cara memelihara situs yang telah dibangun?
Permasalahan pembangunan • • • • •
Berapa halaman situs itu nantinya? (sesuai dengan ketersediaan anggaran) Persyaratan teknikal atau fungsional yang diperlukan? Berapa anggaran yang tersedia? Bagaimana jadwal pembangunan? (termasuk tolok ukurnya) Siapa saja anggota tim pembangun dan apa tugas masingmasing?
Hindari perencanaan cakupan sembarangan sambil jalan Cakupan situs sejak awal harus sudah jelas dan jangan dianggap akan dapat dijawab sambil jalan. Kebiasaan ini menghasilkan situs yang selalu bertambah isi tanpa ada perencanaan matang. Hasilnya tentu dapat diduga tidak akan memuaskan. Jangan mulai membangun situs sebelum yakin akan apa yang akan dikerjakan dan ingin dicapai. Semakin cermat perencanaan tentu menghasilkan rancangan situs yang semakin baik.
Proses pembangunan situs Secara umum pembangunan situs melalui enam tahap berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Definisi dan perencanaan situs Arsitektur informasi Perancangan situs Pembangunan situs Pemasaran situs Pemantauan, evaluasi, dan pemeliharaan situs.
Membangun situs besar adalah proses yang memerlukan tenaga dan dana dalam jangka panjang serta konsekuensi pemasarannya.
Kenyataannya situs sering dikembangkan oleh sekelompok tenaga secara diam-diam karena biasanya pimpinan tidak atau belum menaruh minat. Tentu saja situs ini dapat disebut sebagai situs sementara karena mungkin belum memenuhi fungsinya sebagai pendukung dalam melaksanakan tugas organisasi. Oleh sebab itu hendaknya pimpinan juga harus memberi perhatian pada upaya dalam membangun situs organisasi.
1.
Definisi dan perencanaan situs Fase ini saatnya organisasi merumuskan tujuan dan sasaran pembangunan situs, serta mulai mengumpulkan dan menganalisis informasi guna merancang anggaran dan sumberdaya lain yang diperlukan. Juga menjadi saat mendefinisikan cakupan dan isi situs yang diinginkan, serta pola interaktif dan teknologi yang mendukung. Apabila tugas pembangunan situs dilaksanakan oleh pihak lain, masih harus dikerjakan wawancara dan seleksi atas para calon pengembang. Sangat baik apabila perancang situs terlibat sejak awal perencanaan ini.
Daftar kontrol pembangunan situs Meski tidak semua butir dalam daftar ini berlaku dalam pembangunan situs, namun ada baiknya diketahui oleh organisasi dalam membangun situs mereka.
Produksi •
• •
Apakah pembangunan situs akan dikerjakan sendiri, atau oleh piihak luar atau oleh gabungan internal dan eksternal? Siapa yang harus mengelola proses ini? Siapa ahli utama dalam hal isi kandungan situs?
• •
Siapa yang harus menjadi pihak penghubung dengan pihak luar? Siapa yang nantinya bertugas menjadi web-master atau editor utama situs?
Teknologi • • • • •
•
Browser dan operating system apa yang akan dipakai ? (windows, linux, unix, netscape, explorer, dll) Network bandwith untuk masing-masing jenis pengguna ? (internal, eksternal, ISDN, ADSL, dll) Dynamic HTML dan peranti lainnya? (Java Script, vbscript, security, dll) Komunikasi pengguna dengan pengelola situs (helpdesk, email, chatroom, forums, telepon, dll) Pendukung basis data? (perlu pengguna log-in dalam mengakses basis data, perlu kuesioner, format pencarian, dll) Isi audiovisual? (video atau hanya audio saja)
Server •
In-house web server atau menggunakan jasa pihak luar? (kapasitas storage, lebar saluran untuk menangani lalu-lintas data, apakah beroperasi 24 jam, statistik penggunaan, mesin pencari, dll)
Anggaran
• • • •
Honorarium tim pengembang dan gaji editor atau web master untuk masa operasional mendatang. Peranti keras dan lunak untuk anggota internal tim pengembang. Pelatihan penggunaan situs, basis data, pemasaran, dan perancangan awal. Beaya bagi pihak luar (perancangan dan pembangunan situs, konsultasi teknis, pengembangan basis data, pemasaran, dll).
•
Beaya berkelanjutan (web-master, editor, pemeliharaan sistem baik peranti keras maupun lunak, pemeliharaan basis data, data entri dan pemutakhiran data, dll).
Penunjukan editor situs Harus ditunjuk personil yang bertanggung jawab atas kehidupan dan perkembangan suatu situs. Tanpa ada pihak yang jelas bertanggung jawab maka dapat diduga situs akan merana dan akhirnya menjadi situs yang mati.
2.
Arsitektur informasi Pada fase ini saatnya merinci semua isi dan cara mengorganisasikannya. Tim harus menginventarisasi semua isi yang sudah siap diinputkan dan mendeteksi kemungkinan jenis isi baru. Setelah arsitektur isi ini lengkap, segera prototipe dan dikaji rancangan tata letaknya.
dibangun
Dua kegunaan prototipe ini adalah pertama sebagai cara menguji navigasi dan pengembangan antar muka (interface) bagi pengguna. Yang kedua adalah alat bagi perancang grafis menguji keefektifan dari rancangannya serta fungsi yang diinginkan. Fase ini akan menghasilkan dokumen yang berisi: • • • • • • • • •
Spesifikasi rancangan situs secara rinci. Deskripsi isi situs secara rinci. Peta situs, kerangka, dan daftar isi. Dukungan teknis yang diperlukan secara rinci. Teknologi browser yang dapat digunakan. Kecepatan koneksi yang dimungkinkan. Server dan sumbedaya lain yang diperlukan. Proposal bagi program atau teknologi khusus yang diperlukan. Jadwal penerapan dan pembangunan rancangan situs.
• •
3.
Prototipe bagi halaman jamak. Sketsa rancangan grafis dan layout situs secara kasar.
Perancangan situs Pada fase ini sudah dapat dilihat prototipe situs untuk disempurnakan. Semua rancangan baik tampilan, tata rancangan grafisnya sudah dapat disetujui.
letak
dan
Setelah itu baru dapat ditambahkan ilustrasi, foto, atau rancangan grafis dan audio apabila diperlukan.
4.
Pembangunan situs Setelah semua rancangan disetujui maka situs mulai diisi dengan semua yang telah direncanakan tadi. Biasanya organisasi tidak perencanaan secara rinci.
sabar
dalam
membuat
Namun apabila itu dapat dilakukan akan membuat proses pembangunan situs menjadi lebih efektif.
5.
Pemasaran situs Pemasaran situs ini hendaknya menjadi satu upaya bersamaan dengan upaya pemasaran lainnya dari setiap organisasi. Mempublikasikan lewat mesin pencari di internet menjadi salah satu cara dalam pemasaran situs. Upaya lain tentunya dengan ceramah pada kelompok sasaran, serta melalui media massa. Selain itu alamat situs hendaknya juga dicantumkan dalam formulir resmi organisasi seperti kertas surat, sampul, kartu nama, peralatan kantor lain, dan brosur.
6.
Pemantauan, evaluasi dan pemeliharaan situs Banyak informasi yang dapat diperoleh dari pengguna yang dapat dijadikan bahan untuk memonitor, mengevaluasi dan memelihara situs. Oleh sebab itu hendaknya situs menyediakan sarana komunikasi dengan penggunanya. Semua informasi ini harus didokumentasikan untuk waktu tertentu sesuai kegunaannya. Jangan menelantarkan situs setelah berhasil dibangun. Situs ini harus hidup dengan informasi relevan dan baru bagi pengguna. Ibaratnya orang jualan tidak akan laku apabila barang sudah kadaluwarsa, kotor, dan tidak menarik lagi. Semua itu perlu ditampilkan dengan rapi dan menarik. Di sinilah pentingnya rancangan grafis yang tepat. Bagi informasi yang sudah tidak ditampilkan langsung masih perlu didokumentasikan dalam bentuk arsip dan juga "back-up". Back-up harus dilakukan secara teratur dengan menggunakan media simpan yang handal dan aman.
*********BS********
BAB II DESAIN ANTAR MUKA (INTERFACE) Pengguna web tidak hanya melihat informasi yang disajikan, namun juga melakukan interaksi dengan halaman web. Desain grafis dalam web tidak hanya untuk memperindah tampilan namun juga membuat
hubungan interaktif dengan pengguna. Oleh sebab itu rancangan antar muka ini tidak dapat dipisahkan dengan desain grafis.
Desain halaman web dan desain dokumen tercetak Konsep informasi terstruktur bertolak dari buku atau majalah, sehingga pustakawan melakukan proses kepustakawanan juga berpusat pada konsep itu. Telah tersedia berbagai aturan atau standar dalam penyusunan buku dan majalah. Demikian juga publikasi situs web telah mengalami evolusi dan menuju ke standardisasi.
Kemandirian halaman web Berbeda dengan buku, tiap halaman web lebih independen dibanding halaman buku. Sebagai contoh setiap halaman web dapat saja memuat judul, penulis, tanggal, atau hak cipta. Kejadian ini tidak mungkin untuk terbitan tercetak seperti buku. Begitu banyak informasi yang dapat dimuat dalam satu halaman web. Apabila ini tidak dibatasi menyebabkan halaman web penuh informasi yang justru membuat pengguna bosan melihatnya. Oleh sebab itu ada saran untuk menyusun halaman web secara mendasar. Elemen dasar yang seharusnya ada dalam halaman web dapat dikelompokkan menjadi siapa, apa, kapan, dan di mana (who, what, when, dan where). Siapa Siapa yang berbicara. Dalam hal ini dimaksudkan siapa yang membangun web, perorangan atau institusi. Web harus jelas mewakili siapa atau institusi mana?
Apa Setiap dokumen memerlukan judul sehingga pembaca tertarik. Tidak terkecuali untuk halaman web. Judul ini biasanya yang dilihat akan muncul pertama pada layar monitor berdampingan dengan tampilan grafis. Judul ini identitas yang dapat terbaca. Bahkan judul ini menjadi penanda situs dalam "bookmark". Judul yang menyesatkan tentu tidak mudah diingat oleh pengguna.
Kapan Ketepatan waktu menjadi elemen penting untuk mengevaluasi kegunaan situs. Penunjuk waktu adalah tanggal, maka setiap halaman web sebaiknya ada tanggal pembuatan. Demikian juga tanggal sewaktu halaman itu dimutakhirkan.
Di mana Situs hendaknya menyebut lokasi pemilik situs. Dalam hal ini tentunya kota dan negara, karena World Wide Web sudah menjadi suatu lokasi global.
Setiap situs web memerlukan: • • •
Judul yang informatif (yang dapat dijadikan bookmark). Identitas penciptanya (pengarang atau lembaga). Tanggal dibuat atau direvisi.
teks
• •
Setidaknya satu link pada halaman utama atau halaman daftar isi. Alamat situs di Internet (URL).
Dasar desain antar muka Prinsip dasar suatu desain antar muka dibedakan atas desain yang terpusat pada pengguna dan kemudahan akses.
Desain berpusat pada pengguna Pemahaman atas keberagaman pengguna sangat penting sehingga situs yang dibangun akan mudah digunakan oleh penguna. Tidaklah mungkin merancang sesuatu bagi pengguna apabila tidak memahami karakter pengguna itu.
Alat navigasi yang jelas Kebanyakan antar muka bagi pengguna mencakup navigasi dari satu halaman ke halaman lainnya. Yang sering terjadi pengguna tidak ingat lagi di mana dia berada dalam sistem organisasi web yang disimak. Oleh sebab itu perlu halaman yang memuat peta situs, dengan menggunakan ikon, simbol grafis, atau teks secara konsisten.
Tidak ada halaman mati Setiap halaman harus ada link kembali pada halaman utama. Hal ini perlu agar pengguna tidak berhenti pada halaman yang sedang disimak dan tidak mempunyai jalur ke halaman lain. Ibaratnya jalan adalah jalan buntu, maka jangan membuat jalan buntu!
Akses langsung Pengguna menginginkan sesedikit mungkin.
informasi
dengan
langkah
yang
Oleh sebab itu rancangan antar muka perlu dibangun dengan hirarki yang efisien sehingga meminimalkan langkah menuju halaman yang diinginkan.
Lebar pita (bandwidth) dan interaksi Pengguna tidak menghendaki menunggu berkelamaan (lebih dari 10 detik). Oleh sebab itu penggunaan jalur lebar sebisa mungkin diusahakan. Memang hal ini tentu akan menambah beaya. Pola dan cara interaksi antara situs dan pengguna juga menjadi hal yang harus dirancang sesuai dengan karakter pengguna.
Sederhana dan konsisten Pengguna tidak suka melihat halaman yang penuh, apalagi tidak teratur. Hendaknya halaman situs sederhana, ramah, dan logis. Antar muka pengguna ini hendaknya mengikuti pola umum navigasi dan tata letak yang biasa digunakan kebanyakan situs lain.
Integritas dan stabilitas dari desain Untuk meyakinkan pengguna akan kesahihan dan keakuratan informasi situs web perlu dirancang dengan cermat mengikuti standar editorial dan desain yang tinggi.
Kestabilan dalam melakukan itu menjadi utama. Kestabilan mencakup dua komponen yaitu: mencapai kebenaran dahulu, dan kemudian menjaga agar tetap benar sewaktu memeliharanya.
Dialog dan umpan balik Situs web hendaknya memberi peluang penguna untuk memberikan umpan balik ataupun dialog mengenai topik tertentu. Oleh karena itu sebaiknya juga ada alamat email dari editor atau yang bertanggung jawab atas situs itu maupun alamat pos, telepon dan fax apabila ada.
Kemudahan akses Prinsip dasar situs web adalah untuk menyediakan informasi kepada pengguna tanpa membedakannya satu dengan yang lain. Artinya situs web agar dirancang sedemikian rupa sehingga dapat diakses semudah mungkin. Di negara maju sudah ada niat untuk merancang web bagi penyandang cacat.
Fasilitas pengganti Prinsip yang mendasari kemudahan akses situs web adalah: apabila ingin menyediakan informasi selain menggunakan teks tercetak, harus disediakan versi pengganti. Misal bagi pengguna yang hanya menggunakan browser tanpa kemampuan grafis harus mendapat informasi tentang grafis dalam format teks. Mungkin ini belum terbiasa dilakukan di Indonesia.
Lembar penampil (Style sheets)
Isi situs dapat lebih terakses apabila digunakan Cascading Style Sheets (CSS) untuk menampilkannya. Dengan fasilitas itu pengguna dapat memformat warna, ukuran tampilan sesuai dengan pilihan sendiri.
Pedoman kemudahan akses. Semua perancang profesional hendaknya memenuhi standar yang telah disusun dan disepakati oleh World Wide Web Consortium (W3C). Situs W3C menjelaskan secara rinci kesepakatan standar itu. Menyesuaikan dengan kemampuan pengguna Meski pada umumnya pengguna lebih banyak memakai teknologi yang paling mutakhir, namun harus diingat bahwa mungkin banyak pula yang masih menggunakan teknologi yang lama. Oleh sebab itu perlu merancang situs yang kiranya dapat diakses oleh mayoritas pengguna. Jangan merancang situs mengikuti kemampuan mesin yang dimiliki sendiri, tetapi rancanglah mengikuti rata-rata kemampuan komputer pengguna.
Navigasi Berbagai kemudahan navigasi baik berupa grafis maupun link dalam suatu situs akan membimbing perhatian pengguna sampai keseluruh bagian akhir halaman. Dengan menyediakannya secara konsisten dan mudah diduga, set navigasi itu juga memberi pemahaman lebih baik atas situs. Pengguna perlu merasakan organisasi informasi.
konteks,
posisi
mereka
dalam
Dalam dokumen cetak, rasa ini ditimbulkan oleh desain grafis dan editorial serta sensasi fisik dokumen itu sendiri.
Hal ini jelas tidak ada pada dokumen digital. Oleh karena itu halaman web perlu memberi tanda eksplisit pada konteks dan organisasi informasi.
********** BS **********
BAB III DESAIN SITUS Desain situs akan menentukan kerangka kerja. Pada fase ini dirumuskan keputusan taktis desain tentang apa yang diinginkan pengguna, apa yang diharapkan oleh pemilik situs, dan bagaimana menyusunnya dalam bangun situs yang memenuhi kebutuhan pengguna. Ini merupakan prinsip dasarnya. Berikut pokok terpenting dalam merencanakan suatu situs.
Mengorganisasikan informasi Tanpa dasar yang mantap dan logis, situs web tidak akan berfungsi meski isinya akurat, menarik dan bagus penulisannya. Penelitian psikologi menemukan bahwa kebanyakan orang hanya memahami empat atau tujuh potong informasi dalam waktu yang singkat. Cara orang mencari dan menggunakan referensi atau informasi juga cenderung memilih unit informasi yang kecil dan diskrit.
Penggal informasi yang terstruktur akan lebih fungsional dan mudah ditangani, dibanding jumlah informasi besar dan tidak terstruktur. Oleh sebab itu sangat penting memilih teknik yang tepat dalam mengorganisasikan informasi. Ada lima langkah dalam mengorganisasikan informasi: 1. Bagi isi situs dalam unit yang logis. 2. Buat hirarki kepentingannya di antara unit tadi. 3. Gunakan hirarki ini dalam membuat struktur hubungan antar unit. 4. Bangun situs yang sedekat mungkin mengikuti struktur informasi tadi 5. Kaji keberhasilan situs secara fungsional dan keindahannya.
Pemenggalan informasi Jumlah informasi yang besar dapat dipotong-potong atas unit kecil dengan maksud dapat dibaca tidak harus berurutan. Cara ini sesuai dengan kondisi situs web karena: • • • •
Hanya sedikit pengguna mau membaca uraian yang panjang di layar. Unit lepas dapat dihubungkan (hyperlink) dengan situs lain. Pemotongan atau pemenggalan dalam unit informasi membantu pengorganisasian dalam format yang seragam. Potongan atau penggalan informasi dapat mengisi format layar secara pas.
Konsep pemotongan atau pemenggalan informasi harus luwes dan konsisten, masuk akal, logis, dan nyaman.
Hirarki menurut pentingnya informasi
Hirarki kepentingan perlu bagi situs web. Hampir semua situs tergantung pada hirarki mulai dari hal yang paling umum menuju ke yang khusus. Potongan atau penggalan informasi ini hendaknya diurutkan menurut pentingnya informasi. Selain itu perlu disusun sedemikian, dengan kemungkinan menghubungkan (link) satu dengan lainnya.
Hubungan Sewaktu berhubungan dengan sistem informasi yang rumit, pengguna membangun model mental. Mereka gunakan model itu untuk mengkaji hubungan antar topik dan menduga di mana dapat menemukannya. Keberhasilan situs ditentukan memenuhi harapan pengguna.
oleh
sebaik
apa
dapat
Pengorganisasian situs yang logis memungkinkan pengguna menduga dengan tepat di mana kira-kira dapat menemukan informasi yang dicari. Cara penampilan yang konsisten memandu pengguna meluaskan wawasan mengenal situs yang belum biasa diakses.
Fungsi Setelah situs dibangun perlu dikaji apakah sudah berfungsi dengan benar. Desain web yang efisien lebih ditentukan oleh keseimbangan hubungan antar menu, situs utama, dan halaman lainnya. Tujuan desain adalah untuk membangun hirarki menu dan hirarki halaman agar tidak asing bagi pengguna sehingga tidak menjerumuskan atau mengacau kegunaan situs itu. Menu hendaknya tidak terlalu dalam ataupun terlalu dangkal.
Rangkuman
Langkah pertama dan terpenting dalam merancang situs adalah mengorganisasikan informasi yang akan dimuat di dalamnya. Perlu dipikirkan dengan baik apa yang akan disampaikan dan bagaimana cara penyampaiannya. Buatlah kerangka dan bagilah informasi itu dalam bagian dan sub bagian. Selanjutnya pikirkan hubungan antar bagian dan sub bagian itu. Semua ini akan berguna pada saat pelaksanaan pembangunan situs.
Struktur situs Dalam dunia world wide web (www) tidak boleh melupakan "hypertext" dan "hypermedia". Dapat dikatakan informasi berbasis web dapat menghubungkan "apapun dengan apapun" Oleh karena itu situs web perlu adanya struktur yang jelas.
Stuktur informasi dasar. Situs web dibangun berdasar tema struktur dasar. Dasar arsitektur ini mengatur navigasi antar muka dan membimbing pengguna kepada organisasi informasi yang dimuat di dalamnya. Tiga dasar struktur itu adalah: urutan, hirarki, dan webs.
Urutan Cara termudah dalam mengorganisasikan informasi dalam situs adalah dengan mengurutkan. Pengurutan dapat kronologis, logis dari yang umum ke yang khusus, atau alfabetis seperti dalam indeks, ensiklopedi atau daftar istilah.
Hirarki Hirarki adalah cara terbaik mengorganisasikan informasi yang banyak dan rumit. Diagram hirarki sudah biasa dikenal dalam organisasi dan perusahaan sehingga struktur ini mudah dipahami. Namun ini hanya cocok dengan materi yang diorganisasikan dengan baik.
Web Struktur organisasi sejenis web mengalami keterbatasan pada pola penggunaan informasi.
sedikit
Struktur ini tujuannya mewujudkan pemikiran dan kebebasan aliran gagasan. Salah satu kekuatan utama web adalah kemampuannya dalam menghubungkan "apa saja". Namun hal ini sering justru mengakibatkan berbagai kebingungan. Oleh sebab itu sebaiknya disusun suatu diagram situs terlebih dahulu. Selain itu perlu adanya file situs dan struktur direktori yang jelas.
Tema desain situs Semua penampilan informasi diatur dengan parameter yang ditentukan oleh tujuan, ketersediaan dalam media, dan pengguna. Beberapa situs disusun menurut struktur yang dipengaruhi oleh kegunaannya. Beberapa tujuan pembangunan situs dapat disebut antara lain adalah kegunaan untuk: pelatihan, pengajaran, pendidikan berkelanjutan, referensi, hiburan dan situs majalah, situs berita, serta perniagaan elektronik (e-commerce).
Pelatihan Desain situs untuk tujuan ini biasanya linear dan terfokus. Jangan sampai perhatian pengguna buyar gara-gara terlalu banyak link yang dimuat dalam tiap halamannya. Biasanya dibatasi hanya pada link "halaman berikut" dan "halaman sebelumnya". Selain itu untuk memasuki situs pelatihan juga diperlukan "log-in".
Pengajaran Aplikasi untuk pengajaran juga dibangun dengan uraian terfokus. Namun juga memberikan kemungkinan untuk memperlebar cakrawala dengan kemudahan akses pada situs lain sejenis. Informasi yang ditampilkan lebih dibandingkan situs untuk pelatihan.
dalam
dan
canggih
Sering pengguna menghendaki mencetak situs ini untuk kemudian dibaca versi cetaknya. Oleh sebab itu ada baiknya disediakan kemudahan untuk mencetak halaman situs ini.
Pendidikan berkelanjutan Pengguna situs jenis ini biasanya telah berpengalaman dalam bidangnya. Kebutuhan mereka agak sukar diduga dengan pasti. Oleh sebab itu desain situs hendaknya tidak linear, namun luwes dan interaktif. Dengan demikian hendaknya desain dapat memberikan kemudahan dan kecepatan dalam menjelajah situs lainnya.
Situs seperti daftar, indeks dan dilengkapi dengan mesin pencari akan sesuai.
Referensi Desain terbaik bagi situs dengan tujuan referensi adalah yang memberikan kecepatan akses pada situs, menemukan yang dicari, dan dengan mudah mencetak atau men-"down-load". Tidak terlalu perlu ada uraian berkepanjangan. Mesin pencari menjadi keharusan bagi situs jenis ini.
Hiburan dan majalah Biasanya situs jenis ini melayani pemakai dengan materi yang tidak terlalu fokus. Pengguna senang melihat desain grafis yang cantik, menarik, dan menghibur.
Situs berita Situs ini kebanyakan mengikuti desain dari surat kabar dan majalah. Banyak sumber atau referensi desain grafis diterapkan dalam membangun situs jenis ini.
jurnalistik
E-commerce Dalam situs jenis ini yang utama adalah navigasi dan mesin pencari yang efisien, di samping kecepatan menjangkau tombol pemesanan on-line. Desain situs ini sendiri biasanya sederhana dan mendasar.
Elemen situs Halaman utama Semua situs web dibangun di sekitar halaman utama (home page) yang menjadi pintu masuk situs. Dalam hirarki organisasi halaman utama ini ada pada puncak diagram organisasi. Daftar sederhana seperti pada menu yang menghubungkan berbagai situs pada awalnya mendominasi desain situs. Keadaan berkembang dengan semakin banyak digunakan desain grafis atau gambar sebagai pengganti kata dalam daftar.
Menu dan sub situs Biasanya situs memerlukan adanya halaman sub menu sehingga pengguna dapat masuk ke situs dari beberapa kemungkinan itu. Menyediakan halaman sub menu untuk tiap topik, seperti halnya menciptakan halaman utama bagi masing-masing topik. Dalam hal ini halaman sub menu dapat menggantikan halaman utama sebagai pintu masuk situs.
Daftar situs terkait Pertumbuhan World Wide Web ternyata sangat cepat. Saat awal dibangun dapat saja mesih berupa daftar alamat situs yang diminati. Namun semakin lama terbukti dapat berkembang sedemikian cepat. Tentu hal ini hanya akan terjadi pada situs yang memang dipelihara.
Petunjuk situs
Pada media cetak, ukuran fisik akan menjadi petunjuk tentang jumlah informasi yang dikandung. Hal ini tidak terjadi pada situs web. Oleh sebab itu situs yang baik akan memberi petunjuk dengan daftar isi maupun peta situs.
Daftar isi Daftar isi dan indeks menjadi petunjuk atas pengorganisasian, dan luas cakupan suatu situs.
isi,
Pengguna situs juga sudah terbiasa menggunakannnya dalam media cetak, sehingga tidak menjadi sulit.
Peta situs Peta situs memberi pandangan sepintas bagi pengguna situs. Ada dua jenis peta situs yaitu: diagram grafis dan daftar "link" yang menghubungkan ke bagian-bagian situs.
Halaman "apa yang baru" Situs web perlu sering dimutakhirkan hingga informasi yang dikandung juga selalu baru. Namun pengguna sering juga tidak sadar akan kebaruan informasi itu kecuali ada pemberitahuan secara sistematis. Biasanya pengelola situs memberi tanda bagi informasi yang baru. Selain itu hendaknya dalam situs itu juga disebut tanggal pemutakhirannya.
Fitur pencarian Fitur pencarian menjadi keharusan bagi situs yang besar. Situs yang sering dimutakhirkan juga memerlukan fitur ini.
Sistem pencarian dengan cara "browsing" dan melalui kata kunci saling melengkapi.
Komunikasi dan masukan pengguna Web merupakan media dua arah. Pengguna ingin memberikan masukan atau pendapat atas situs yang disimaknya. Untuk memenuhi kebutuhan komunikasi itu biasanya situs memuat alamat e-mail dan atau alamat pos biasa. Dengan demikian masukan dapat diberikan pengguna baik melelui e-mail dan atau surat biasa.
Bibliografi dan tambahan Konsep dokumen dalam alam elektronik sungguh luwes. Terlebih dengan biaya relatif murah dapat disampaikan informasi tidak semahal dengan media cetak. Bibliografi, lampiran dan daftar istilah yang dipakai dalam laporan (dan biasanya sangat banyak) dapat dimuat lebih ekonomis dalam situs web.
Halaman FAQ Pertanyaan yang sering diajukan oleh pengguna sebaiknya segera dibuatkan jawabannya dan disusun dalam file FAQ (frequently asked questions).
Peringatan apabila terjadi kesalahan Kebanyakan pengguna terbiasa informasi "404 error, file not found".
menemukan
tampilan
Ini menyatakan bahwa web server tidak dapat menemukan halaman yang diminta. Tampilan yang standard itu dapat dipermanis dengan desain grafis yang menarik.
Desain untuk internet dan intranet Meski desain intranet tidak jauh berbeda dengan desain internet untuk kalangan luas, namun hendaknya situs intranet menganut konsep dan motivasi penggunaan khusus untuk lingkungan internal saja. Situs intranet dikatakan berhasil apabila menampung informasi relevan yang diorganisasikan secara logis dan disampaikan secara efisien.
Evolusi web Pada umumnya penggunaan world wide web mengalami evolusi dari koleksi situs informal menjadi koleksi yang diorganisasikan dan akhirnya memiliki satu halaman utama sebagai gerbang masuk. Selanjutnya gerbang dan semua situs yang ada dibalik gerbang itu menjadi situs sebuah organisasi.
Standar desain Semua lembaga yang menggunakan internet memiliki motivasi sosial ekonomi yang jelas untuk mengembangkan standar desain pembangunan situs lokal yang memuat informasi internal. Penerapan standar biasanya mengalami hambatan karena individu lebih suka menganut gaya pribadi masing-masing. Masalah ini perlu mendapat perhatian khusus.
Desain berpusat pada pengguna Penggunaan standar di atas secara konsisten dimaksudkan untuk tidak membingungkan pengguna. Betapapun pentingnya informasi yang ditampilkan dalam situs tanpa ada standar yang mengacu pada kebutuhan pengguna, maka informasi itu akan terlewatkan dari perhatian pengguna.
Apabila ini terjadi maka sia-sialah pembangunan suatu situs.
********BS*******
BAB IV DESAIN HALAMAN Agar tinggi tingkat kebergunaannya suatu sumberdaya informasi berupaya agar jelas dan urut. Demikian juga menjadi tujuan sumber informasi berupa web. Hal ini dapat dicapai dengan desain halaman yang benar. Desain grafis hendaknya menciptakan logika visual, merupakan keseimbangan optimal antara sensasi visual dan informasi grafis. Kesinambungan visual dan fungsional dalam pengorganisasian, rancangan grafis, dan tipografi merupakan hal pokok untuk meyakinkan pengguna akan ketepatan suatu situs.
Hirarki visual Tugas utama desain grafis adalah mencipta hirarki yang kuat, konsisten, yang akan menekankan elemen penting dan isi informasi yang diorganisasikan sehingga dapat diduga. Seluruh penampilan grafis dalam situs menjadi utama untuk menarik perhatian pengguna pada situs. Situs dengan desain sembarangan pasti akan membosankan pengguna. Keseimbangan visual dan ketepatan pilihan sesuai karakter pengguna merupakan kunci keberhasilan dalam desain. Dalam mendesain situs pertimbangkan tujuan utama, sifat dan isi, dan terpenting adalah mengetahui apa harapan pengguna akan situs itu.
Konsistensi Buatlah kerangka tata letak dan selanjutnya lakukan secara konsisten. Dengan demikian akan terbentuk ritme dan kesatuan halaman dari situs yang dibangun.
Pendekatan yang konsisten atas tata letak dan navigasi memungkinkan pengguna menerima dengan cepat desain situs dan secara percaya diri dapat menduga lokasi informasi dalam situs web.
Dimensi halaman Meski halaman situs dan halaman cetak mempunyai kesamaan dalam desain grafis, fungsi dan editorialnya, namun layar komputer sebenarnya sangat berbeda. Layar komputer biasanya lebih sempit dibanding dengan media cetak. Kesalahan utama dalam merancang halaman situs adalah tidak mengingat keterbatasan ini, sehingga merancang lebar halaman situs di luar jangkauan baca pengguna. Daerah aman untuk desain halaman situs bergantung pada dua faktor: ukuran minimum layar yang bisa digunakan dan lebar kertas untuk mencetaknya.
Panjang halaman Panjang halaman situs ditentukan oleh empat faktor: 1. 2. 3. 4.
Hubungan antara ukuran halaman dan layar Isi dari dokumen Pilihan pengguna akankah membacanya on-line atau mencetak untuk dibaca kemudian. Lebar pita (bandwidth) yang dimiliki pengguna
Untuk mencapai kenyamanan baca dan kemudahan saat mencetak atau untuk menyimpan, maka: 1. 2.
Bagi dokumen dalam penggal yang tidak lebih dari dua halaman cetak Sediakan hubungan (link) untuk membedakan file yang memuat dokumen utuh agar mudah dicetak atau disimpan oleh pengguna.
Secara umum hendaknya memilih halaman web yang pendek. Namun dokumen yang panjang lebih mudah dipelihara dan mudah juga untuk dicetak atau disimpan pengguna.
Matriks desain halaman web Matrik ini sangat penting sebagai dasar dalam membangun situs web dan sumber informasi elektronik lainnya. Matriks ini juga akan menjadi pedoman urutan halaman situs.
Tajuk dan kaki halaman web Setiap halaman hendaknya memuat identitas organisasi pembuat situs dan navigasi dasar dapat berupa "link" atau simbol mewakili halaman lain dalam keseluruhan situs. Demikian pula dengan kaki halaman, hendaknya ada pernyataan tentang hak cipta serta alamat komunikasi dengan pembuat situs baik melalui e-mail maupun alamat pos. Selain itu juga tanggal situs dimutakhirkan.
Tata letak halaman Web merupakan media yang luwes, dapat menampung keinginan beragam pengguna dengan beragam tata letak halaman. Penampilan web tergantung pada elemen seperti ukuran tampilan, resolusi, dan pengaturan warna, tinggi dan lebar halaman browser, peranti lunak, latar belakang warna, dan jenis huruf yang tersedia. Pendekatan terbaik adalah merancang tampilan yang luwes agar dapat diakses oleh semua pengguna.
Frame Berguna bagi isi tertentu dan memberikan fasilitas dalam memelihara situs, khususnya menjaga konsistensi desain maupun uraian naratif. Penggunaan frame umumnya untuk situs yang sering berubah isinya.
Pertimbangan umum desain Dua cara dalam menggunakan situs yaitu dengan membaca langsung secara on-line dan membuat cetaknya dulu untuk kemudian dibaca. Dengan mengetahui perilaku dicocokkan dengan perilaku itu.
pemakai
hendaknya
desain
Dokumen yang akan dibaca secara on-line hendaknya cukup singkat, sedang dapat lebih panjang untuk kasus kedua.
Kemudahan akses Kemudahan akses sangat terkait dengan isi situs. Semua pengguna akan mendapat manfaat dari situs yang jelas dan konsisten desainnya. Dengan itu akan menjaga kemudahan akses bagi semua pengguna.
******** BS ********
BAB V TIPOGRAFI Tipografi adalah perimbangan dan perpaduan bentuk huruf pada web. Ini membantu pengguna untuk memahami isi dan inti informasi dari halaman web. Tipografi memerankan dua peran sekaligus yaitu komunikasi verbal dan visual. Tipografi yang baik akan menampilkan hirarki visual, membedakan antara uraian, gambar, tajuk, dan bagian lain dari teks.
Sifat huruf pada web Meski pada dasarnya memiliki sifat sama antara tipografi teks biasa dan web, namun terdapat juga perbedaan pokok. Dalam layar jelas resolusinya akan lebih rendah dibanding dengan cetak biasa. Namun perbedaaan pokok juga pada keberagamannya. Ini sangat tergantung pada web browser, web server dan jenis sistem operasi yang digunakan oleh pengguna.
Struktur isi dan logika visual Pada awalnya pembuat HTML adalah para fisikawan yang memerlukan cara standar untuk berbagi dokumen tentang fisika partikel. Mereka tidak tertarik dengan penampilan grafis. Kenyataannya HTML dipakai untuk membedakan struktur isi dan desain grafis. Tujuan sebenarnya agar apapun browser yang dipakai dapat menampilkan sisi dokumen dengan lengkap. Dengan mengesampingkan desain grafis, perancang web pada awalnya melupakan juga motivasi manusia. Fokus pada dokumen yang ramah pada mesin, akhirnya perhatian mereka hanya pada struktur logis dokumen dan melupakan logika visualnya. Untuk mengimbangi ketimpangan itu akhirnya muncul juga cara memperindah tampilan dengan teknik "cascading style sheets" Teknik ini dapat menyesuaikan kemampuan komputer pengguna agar optimum menampilkan juga keindahan.
Keterbacaan Tipografi yang baik tergantung pada kontras visual antara satu huruf dengan yang lain, antara teks untuk bagian, tajuk, dan ruang putih sekelilingnya. Kontras dan pola yang khusus ini akan menarik perhatian pembaca. Apabila dokumen adalah teks murni, maka tipografilah yang memegang peran utama dalam keindahan tampilan dan kenyamanan baca. Beberapa pokok penting adalah:
Garis tepi
Garis tepi memberi batas daerah baca, memisahkan teks utama dan leingkungan sekitarnya. Garis tepi ini memberikan rasa lega dari sisi visual. Perlu pertimbangan khusus dalam memakai pola rata kanan, kiri atau dua-duanya. Ini berlaku tidak hanya pada teks, tetapi juga pada judul.
Panjang garis Teks pada layar monitor sukar dibaca bukan hanya karena rendahnya resolusi, namun juga karena tata letak yang berlawanan dengan kaidah dasar tipografi. Kolom bagi buku dan majalah umumnya sempit karena mempertimbangkan kenyaman mata saat membaca. Oleh sebab itu lebar kolom dibuat sesuai kemampuan sudut pandang mata. Kalau terlalu lebar akan mengakibatkan kepala harus bergerak mengikuti lebar teks.
Ruang putih Yang dimaksud di sini adalah jarak antara baris dalam teks. Jarak ini jelas akan mempengaruhi keterbacaan teks.
Jenis huruf Tiap jenis huruf memiliki karakter unik menghasilkan harmoni antara alur verbal dan visual isi situs. Jenis huruf juga mempengaruhi keterbacaan pada layar.
Maka perlu kecermatan dalam memilih jenis huruf ini, agar sesuai dengan maksud pembuatan situs.
Ukuran huruf Memilih ukuran huruf dapat menimbulkan kontroversi. Web dimaksudkan sebagai medium universal di mana pengguna dengan beragam kemampuan dapat mengakses informasi tanpa perbedaan. Halaman web dapat mengadaptasi kebutuhan masingmasing pengguna sesuai kemampuan baca mereka. Namun pilihan ukuran huruf ini dapat mengganggu desain situs secara keseluruhan.
Penekanan. Untuk memberikan penekanan pada kata atau kalimat dapat digunakan berbagai cara sperti dengan huruf miring (italic), huruf tebal, garis bawah, berwarna, huruf besar, spasi dan identasi.
Konsistensi Pemilihan huruf atau tipografi ini hendaknya dilakukan secara konsisten agar situs menjadi ramah dan mudah disimak atau dipakai.
*********BS*********
BAB VI EDITORIAL Perkembangan web juga mengakibatkan perkembangan gaya dalam penulisan web. Membaca web berbeda dengan membaca buku atau media cetak lainnya. Media cetak tidak dapat dikalahkan oleh layar
komputer dalam hal kenyamanan bacanya. Oleh karena itu tidak heran kalau orang memilih mencetak dahulu halaman web sebelum menekuninya. Salah satu karakter menonjol dari web adalah "hypertext links". Link ini digunakan untuk melengkapi halaman web. Dengan link ini pengguna dibawa ke halaman atau informasi yang lebih lengkap. Oleh sebab itu apabila link itu gagal membawa pengguna kepada halaman yang diinginkan jelas akan berakibat pengguna mulai meragukan kesahihan web.
Organisasi Dokumen yang dimaksudkan dibaca on-line hendaknya ringkas dan terstruktur agar dapat di baca secara cepat. Gunakan tajuk, daftar, beri penekanan secara tipogrfafi untuk kata-kata yang perlu diperhatikan pengguna. Buatlah elemen itu jelas dan tepat. Taruhlah kesimpulan justru di depan tidak seperti tulisan biasa yang umumnya ada di bagian belakang. Letakkan bagian terpenting dari informasi juga di bagian depan hingga mudah dilihat pengguna. Buatlah tulisan secara ringkas dan padat. Cara kedua adalah dengan pola pemotongan (pemenggalan) logis dan dihubungkan dengan "hypertext links". Jangan memotong dokumen yang panjang sembarangan. Cara terbaik dalam memotong dokumen dengan mengaturnya menjadi bagian bagian yang komprehensif.
Gaya on-line Penulisan halaman web harus mengasumsikan bahwa pengguna tidak akan membacanya kata demi kata.
Biasanya untuk artikel lengkap akan dicetak lebih dahulu oleh pengguna dan dibaca kemudian. Oleh karena itu sebaiknya informasi on-line hendaknya disampaikan dengan pendek serta ditulis dengan jelas dan ringkas.
Gaya uraian Gaya yang tepat adalah ringkas dan faktual. Untuk itu biasanya dilakukan dengan model butir per butir alih-alih dengan cara berkepanjangan.
Pertimbangan lain
•
Hemat. Yakin bahwa teks yang disajikan berguna bagi pembaca. Pengguna harus tahu siapa pemilik situs dari pola navigasi dan desain halaman situs.
•
Lekat pada yang penting saja dan tulis dalam kalimat yang mudah dipahami.
•
Usahakan sespesifik mungkin. mengingat situs dengan ciri khusus.
•
Berfikirlah secara global. Ingat bahwa situs dikembangkan untuk komunitas global.
Pembaca
akan
selalu
Judul dan sub judul Judul dan Sub judul pada halaman web.
merupakan antar
muka
yang
mendasar
Cara yang konsisten pada judul, tajuk, dan sub judul pada dokumen akan menolong pembaca bernavigasi dalam suatu situs web yang kompleks.
Gaya teks Headline style: huruf tebal, huruf besar pada awal kata
• • • •
Judul dokumen Referensi pada situs web lain Judul dokumen yang disebut dalam teks Nama yang tepat, nama produk, nama dagang.
Down style: huruf tebal, huruf besar hanya pada kata pertama saja • • • •
Sub tajuk Referensi pada seksi lain dalam situs Judul gambar Daftar
Judul halaman Judul halaman harus mencakup: • •
Nama lembaga, organisasi atau nama situs Menunjukkan secara singkat dan mencerminkan isi situs.
Format teks dalam dokumen web •
Jangan terlalu banyak menggunakan "link", atau beragam gaya, atau bentuk huruf dalam sebuah dokumen.
•
Apabila menggunakan warna untuk "link" pilihlah yang sesuai dengan warna teks.
•
Buatlah teks menggunakan prosesor kata yang baik.
************BS************
BAB VII DESAIN GRAFIS Desain grafis adalah ilmu yang mempelajari bagaimana mengekspresikan pemikiran, perasaan, informasi, konsep, dll dengan menggunakan media visual. Dasar dari tugas ini adalah estetika atau filsafat keindahan. Pada dasarnya manusia akan senang dengan keindahan. Oleh karena itu agar penyampaian itu menyenangkan kepada pihak yang dituju tentu harus disampaikan dengan keindahan. Demikian juga dengan situs web. Situs akan sering dikunjungi dan digunakan oleh pengguna apabila dapat memenuhi dua kriteria yaitu: 1. Kesahihan informasi yang dimuat 2. Kenyamanan situs itu digunakan Keindahan situs itu termasuk salah satu unsur kenyamanan. Desaign grafis adalah cara komunikasi yang menjembatani antara pemberi informasi dengan publik, baik secara perseorangan, kelompok, lembaga maupun masyarakat secara luas. Bagi sementara orang, kadang foto atau gambar lebih banyak berbicara daripada satu kalimat. Maka pemilihan ilustrasi atau foto hendaknya tidak mengacaukan isi pesan. Apalagi kalau ilustrasi atau foto itu hanya melengkapi uraian dalam format teks. Mengutip pendapat Sunardi ada enam prinsip dalam desain grafis yaitu: (http://sunardipw.blogspot.com/2005/05/graphic-design-intro.html)
1.
Keseimbangan
Setiap obyek yang ditemui di muka bumi ini mempunyai unsur keseimbangan. Keseimbangan tentunya tidak hanya dapat diukur dengan timbangan (seperti yang tergambar dalam benak kita kalau mendengar kata keseimbangan). Keseimbangan bisa saja terukur secara adil dan tepat sesuai bobot dan massanya (Keseimbangan Simetris), tetapi ada juga keseimbangan yang tidak dapat diukur dengan nilai dan bobot (Keseimbangan Asimetris). Apabila diamati kelopak bunga, di situ ada titik keseimbangan (keseimbangan terpusat/radial). Rumah siput yang berbentuk kerucut bergelombang juga mempunyai bentuk keseimbangan. Tetapi mengukur keseimbangan tidak mudah. Khususnya keseimbangan asimetris, karena kita harus mengasah keselarasan pandangan bukan hanya pada bentuk dan bobotnya tetapi juga pada berat-ringannya dalam pandangan visual kita.
2.
Kontras Kontras adalah hal yang penting dalam prinsip-prinsip desain. Kontras menciptakan keindahan pada setiap obyek publikasi. Seperti halnya suara dapat ditekankan dengan menggunakan volume yang keras atau rendah atau kecepatan dalam penyampaiannya, kontras juga menciptakan efek yang sama di media cetak. Kontras dapat diwujudkan dalam segi bentuk, ukuran, garis, warna, ruang dan tata letak.
3.
Keselarasan Keselarasan mungkin agak bertolak belakang dengan kontras, yaitu menyatukan semua unsur dalam publikasi secara visual sehingga menjadi satu kesatuan. Kesatuan itu bisa dalam bentuk, warna, bobot, ruang dan tata letak.
4.
Kesatuan Bentuk
Dalam sebuah karya desain harus ada sebuah kesatuan bentuk akhir yang dapat dijadikan identitas dari sebuah karya desain itu, apakah akan dinamakan koran, brosur, leaflet, billboard, majalah, kartu nama dan sebagainya.
5.
Pengulangan Tentu tidak akan mudah diingat misalnya sebuah koran hari ini menggunakan huruf untuk logonya berbeda dengan yang kemarin, atau meletakkan headlinenya di tengah - sementara biasanya di depan. Jadi ada ikatan konsistensi yang harus dipegang dalam sebuah karya desain, sehingga mudah untuk dikenal dan diingat oleh publik. Di dalam bisnis, misalnya perusahaan juga akan susah dikenali apabila logonya setiap hari diganti seenak hati. Di sinilah repetition itu kita temui.
6.
Penekanan Dalam sebuah karya desain, harus ada penekanan pada suatu bentuk atau obyek desain. Perlu adanya penekanan supaya publik/khalayak tahu mana yang harus dibaca terlebih dahulu atau yang harus diingat dalam keseluruhan obyek desain tersebut. Dengan adanya penekanan juga dapat dikenal ciri khas atau identitas desain tersebut. Perlu diingat bahwa dalam sebuah karya desain memang perlu adanya penekanan (salah satu yang menonjol) sehingga menarik perhatian. Apabila ingin memberi penekanan pada semua unsur yang ada pada obyek publikasi tersebut maka jadinya tidak ada yang menonjol.
Selain prinsip-prinsip desain di atas, harus dipahami sifat dan komposisi elemen desain serta pengaruhnya terhadap desain publikasi. Elemen desain itu terdiri dari garis, warna, ruang, tata letak dan bentuk.
Melanjutkan pendapat Sunardi, belajar desain grafis tidak sama dengan belajar ilmu teknis seperti menggunakan program aplikasi komputer. Desain grafis menurutnya adalah masalah cita rasa keindahan yang diwujudkan dalam bentuk visual. Jadi tidak berarti dengan menguasai peranti untuk mendesain seperti Photoshop - Freehand - PageMaker CorelDRAW atau peranti lunak lainnya sudah menjadi ahli desain grafis. Dia ilustrasikan sebagai berikut: semua orang mungkin bisa mencoretcoret kanvas dengan cat minyak, tetapi tidak semua orang bisa menghasilkan karya seni yang bercita-rasa tinggi. Kesimpulannya: Computer Graphic seperti Photoshop, Freehand, CorelDRAW dan sebagainya hanyalah cat dan kanvas yang dijadikan alat untuk menciptakan sebuah karya seni. Sebuah karya desain dapat dikatakan bagus sebenarnya sangat subyektif. Namun ada pedoman yang kiranya dapat dipakai untuk mengukurnya yaitu tiga cara pandang :
1.
Cara pandang visual Dengan mengamati secara cermat atas berbagai desain dan mencoba mencari perbedaan dan ciri khas berbagai desain itu. Mencoba menemukan apa yang menarik dan indah dari desain itu.
2.
Cara pandang kritis Pisahkan desain yang bagus dengan yang jelek. Kritisi kualitasnya, apa yang menarik dari sebuah iklan dan apa yang menarik perhatian sehingga melihat desain publikasi tersebut dan mengapa.
3.
Cara pandang analitis Seleksi unsur-unsur yang mempengaruhi sebuah karya desain yang bagus.
Dalam pedoman ini yang dimaksud desain grafis adalah penerapan konsep rancangan grafis untuk membangun web atau situs. Diharapkan dengan pedoman desain grafis ini hasil upaya pembangunan situs akan menghasilkan visual yang lebih menarik.
**************BS**************
BAB VIII FORMAT GRAFIS Dengan memahami format grafis diharapkan dapat dipakai sebagai pedoman penuntun dalam merancang situs web agar tampil optimum dan efisien.
Sifat grafis web Tampilan warna Layar komputer berdasar pada tabung sinar katoda atau teknologi penyinaran dari belakang atas layar datar. Karena monitor itu memancarkan sinar maka warna dasarnya adalah merah, hijau dan biru (mhb) kombinasi ketiga warna itu menjadikan warna putih. Sistem operasi komputer menghasilkan cara pembagian layar dalam grid dengan koordinat x,y. Setiap kotak kecil pada layar disebut pixel yang merupakan singkatan dari "picture element"
Pixel dan kedalaman warna
Untuk mengatur warna dalam masing-masing pixel sistem operasi harus menyediakan memori bagi tiap pixel. Memori ini biasa disebut Video Random Access memory (VRAM). Pola hitam putih yang sederhana direpresentasikan dengan satu bit (0 atau 1) pada masing-masing pixel. Semakin banyak bit yang tersedia dalam tiap pixel akan semakin banyak warna yang dapat ditampilkan. Apabila 8 bit memory tersedia maka setiap pixel akan dapat menampilkan 256 warna. Jumlah VRAM yang didedikasikan untuk layar secara umum disebut kedalaman warna ("color depth") Kedalaman warna dan file grafis Terminologi dan skema memori yang digunakan dalam tampilan warna analog langsung dengan yang digunakan untuk menerangkan kedalaman (depth) dalam file grafis. Pada keadaan tidak dikompres, 8-bit atau 256 warna, file gambar didedikasikan untuk 8 bit untuk tiap pixel. Pada 8-bit gambar 256 warna yang menghasilkan gambar disimpan dalam susunan yang disebut "palette" atau "index". Palette ini juga disebut "color looked-up table" (CLUT). Telah disebut terdahulu bahwa gambar 8-bit tidak dapat menampung lebih dari 256 warna. True color atau gambar 24 bit biasanya lebih dari 8-bit pada keadaan tidak terkompresi, sebab 24 bit memori dikhususkan untuk tiap pixel yang disusun dalam tiga lapis warna monochrome yaitu merah, hijau dan biru.
Warna aman bagi browser Manajemen warna yang digunakan oleh browser berbasis 8-bit, 216-warna (bukan 256) palette.
Palette ini dirancang oleh Netscape untuk mengatasi masalah beragamnya sistem seperti macintosh, Windows, dan Unix. Mengapa hanya 216 warna, karena 40 dipakai untuk warna pada siistem windows sendiri. 216 warna yang dipilih Netscape ini identik baik untuk Macintosh maupun Windows. Inilah yang disebut warna aman bagi browser
Dithering Foto warna penuh (full color) dapat saja terdiri atas warna hampir tidak terbatas nilainya. Untuk membuatnya menjadi hanya 256 warna dikenal dengan istilah dithering.
Resolusi layar Resolusi layar mengacu pada jumlah pixel yang dapat dimuat pada layar. Resolusi dinyatakan dalam pixel per inci layar. Resolusi tergantung pada penayang (display card)
konfigurasi
layar
dan
kartu
Gamma Gamma mengacu pada derajat kekontrasan antara nilai paruh warna abu-abu.
Grafis dan lebar pita jaringan Lebar pita untuk mengakses internet umumnya adalah 56 kilobits. Kecepatan download adalah 7 kilobytes per detik (1 byte sama dengan 8 bit). Berarti warna grafis 36 KB memerlukan 5 detik.
Kecepatn transmisi juga tergantung dari modem pengguna, kecepatan server web, hubungan internet, dan faktor lainnya. Hal terpenting harus diingat bahwa semakin banyak gambar akan semakin lambat penguna memperolehnya di layar.
Format file grafis Karena permasalahan kecepatan transfer data dan biasanya file gambar terdiri dari banyak informasi maka diperlukan cara mengkompres file grafis. Dua format kompresi utama adalah GIF dan JPEG. Sedang format ketiga yaitu PNG semakin jarang dipakai.
File GIF Graphic Interchange Format (GIF) dipopulerkan pada 1980 oleh Compuserve Information Services. Pada awal tahun 1990an World Wide Web memakai GIF. File GIF menjaga skema kompresi agar ukuran file menjadi minimum, dan dibatasi hanya 8 bit atau kurang. Ada beberapa variasi dari format GIF.
Grafis JPEG Format lain untuk mengkompres agar file gambar menjadi ringkas dikenal dengan Joint Photographic Expert Group (JPEG). Berbeda dengan GIF, JPEG merupakan format file 24 bit atau "true color". Oleh sebab itu format ini sangat menarik bagi fotografer, artis, perancang grafis, spesialis gambar kedokteran, sejarawan seni, dan pihak lain yang mengutamakan kualitas gambar sebaik mungkin.
Grafis PNG Portable Network Graphic (PNG) adalah format yang dikembangkan oleh konsorsium pengembang peranti lunak grafis. PNG dibangun secara khusus untuk web sehingga menyediakan beberapa fitur menarik, termasuk bervariasi kedalaman warna. Hanya sayangnya tidak banyak browser yang mendukung pemakaian PNG.
Strategi gambar Grafis untuk navigasi halaman kecil dan elemen desain grafis harus ditangani sebagai grafis non-interlaced GIF. Cara kuno adalah dengan menggunakan warna dari palette 216-color browser.
Gambar pada layar komputer Kendala dalam membuat gambar untuk halaman web adalah resolusi yang rendah dari layar komputer. Namun sekarang kondisi layar komputer semakin baik. Oleh sebab itu grafis yang komplekspun nampak indah di layar monitor.
Beda layar komputer dan karya seni tercetak Dibanding dengan media cetak, layar komputer lebih rendah resolusinya. Layar komputer biasanya hanya 72 – 92 dot per inch (dpi) sedang media cetak biasanya 150 dpi. Namun ternyata kualitas gambar tidak terlalu jauh berbeda.
Hal ini disebabkan karena begitu banyak warna yang dapat ditampilkan oleh format grafis “true color”.
Ilustrasi rumit atau foto Format file JPEG dapat digunakan untuk lukisan atau foto.
Diagram pada layar komputer Diagram juga dapat ditampilkan dengan baik pada layar komputer apabila dirancang serasi dengan pixel dari layar. Sebaliknya ikon sukar diinterpretasi oleh layar komputer. Layar komputer dengan resolusi rendah sukar menampilkan dengan sempurna diagram lengkung atau sudut.
Latar belakang berwarna Warna latar belakang meningkatkan kejelasan halaman situs. Serasikan warna ini dengan desain grafisnya. Selain polos dipakai juga latar belakang berpola dalam berbagai warna.
********BS********