Tinjauan Perekonomian

Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha

Economic Review of Gayo Lues Regency by Industrial Origin

2010-2013

TINJAUAN PEREKONOMIAN KABUPATEN GAYO LUES MENURUT LAPANGAN USAHA 2010-2013 ECONOMIC REVIEW OF GAYO LUES REGENCY BY INDUSTRIAL ORIGIN 2010-2013

Ukuran Buku/Book Size

: 21 x 29,7 cm

Jumlah Halaman/ Total Page

: xvi+ 112 halaman/pages

Naskah/Manuscript

:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Section of Regional Account and Statistical Analysis Gambar Kulit/Cover Design

:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Section of Regional Account and Statistical Analysis Diterbitkan oleh/Published by

:

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gayo Lues Regional Development Planning Board of Gayo Lues Sumber Gambar Judul Bab (gambar diubah)/ Source of Chapter Title Image (image edited): http://www.masterfile.com/stock-photography/image/400-06178917

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya/ May be cited with reference to the source

Kata Pengantar dan Kata Sambutan Preface and Foreword

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah, berkat Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa ALLAH SWT dan kebersamaan dari segenap mitra kerja terkait upaya menyediakan data Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues 2010-2013 berhasil diwujudkan. Pemberdayaan dan pengembangan perekonomian daerah membutuhkan sumber daya yang sangat

besar

perencanaan,

termasuk evaluasi,

data

penunjang

monitoring

untuk

maupun

pengambilan

pengorganisasian

kebijakan,

penyusunan

langkah–langkah

program,

kegiatan

yang

diperlukan. Salah satu data penunjang tersebut adalah statistik PDRB dan turunannya. Mengingat data dasar penyusunan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues 2010-2013 berasal dari Dinas/Instansi/Lembaga terkait lingkup Pemda Gayo Lues maka hasil perhitungan akan menjadi indikator kinerja yang memerlukan pencermatan guna mendapatkan umpan balik yang bermanfaat. Akhirnya atas dukungan dan kerja sama dari semua unsur dalam menyediakan data statistik ekonomi ini kami sampaikan penghargaan dan terimakasih. Mudah–mudahan kontribusi yang dapat kita berikan ini bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Gayo Lues di masa– masa mendatang.

Blangkejeren, November 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Gayo Lues

Tuismadi, S.Si. Pembina NIP. 19640314 199003 1 003

iv

Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 2010-2013

Preface

Gratitude Alhamdulillah, thanks Ridho God Almighty and the unity of all partners related to efforts to provide data of Economic Overview of Gayo Lues Regency by Industrial Origin 2010-2013 successfully realized. Empowerment and local economic development requires huge resources include supporting data for policy making, programming, planning, evaluation, monitoring and organizing steps by steps necessary activities. One of the supporting data were statistically GRDP and its derivatives. Therefore, Bappeda and BPS Gayo Lues Regency has consistently worked to do the calculation/compilation of GRDP each year. Given the basic data compilation of Economic Overview of Gayo Lues Regency by Industrial Origin 2010-2013 comes from the Department/Agency/Local Government Institutions related to the scope of Gayo Lues then the calculation would be an indicator of performance that require precision in order to obtain useful feedback. Finally, for the support and cooperation of all elements in providing economic statistics we convey appreciation and thanks. However I hope we can give contributions that are beneficial to the success of regional economic development Gayo Lues Regency future.

Blangkejeren, November 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Gayo Lues

Tuismadi, S.Si. Pembina NIP. 19640314 199003 1 003

Ecoomic Review of Gayo Lues Regency By Indutrial Origin 2010-2013

v

Kata Sambutan

Kinerja pemerintah dalam membangun Kabupaten Gayo Lues sejak berpisah dengan Kabupaten Aceh Tenggara tahun 2002 dapat diukur melalui beberapa parameter, baik ekonomi maupun sosial. Salah satu indikator untuk mengukur pembangunan di Kabupaten Gayo Lues adalah perkembangan perekonomian yang bisa digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah daerah sangat menaruh perhatian terhadap pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS dalam memantau perkembangan dan kemajuan pembangunan daerah. Dengan diselesaikannya publikasi Tinjauan Perekonomian Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Gayo Lues 2010-2013 diharapkan mampu memberikan gambaran pembangunan Kabupaten Gayo Lues selama periode tersebut. Akhirnya kami berharap publikasi ini bisa bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Kritik dan saran yang konstrukstif sangat kami harapkan.

Blangkejeren, November 2014 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gayo Lues

Drs. H. Syamsul Bahri Pembina Utama Muda NIP. 19561010 197903 1 007

vi


Foreword

Government performance in building Gayo Lues since splitting from Aceh Tenggara Regency in 2002 can be measured by several parameters, both economically and socially. One indicator to measure development in Gayo Lues district is economic development which can be described by the rate of economic growth and income per capita.

To meet that needs, the local government concerned about the data collected by the BPSStatistics Indonesia of Gayo Lues Regency in monitoring the development and progress of regional development. With the completion of the publication Economic Overview by Industrial Origin of Gayo Lues 2010-2013 are expected to provide an overview of development Gayo Lues district during the period. Finally, we hope that this publication can be useful for those who need. Constructive criticism and suggestions are highly appreciated.

Blangkejeren, November 2014 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Gayo Lues

Drs. H. Syamsul Bahri Pembina Utama Muda NIP. 19561010 197903 1 007


vii

Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank

viii


Daftar Isi Contents

Daftar Isi/Contents Halaman/Page KATA PENGANTAR DAN KATA SAMBUTAN/PREFACE AND FOREWORD

iii

DAFTAR ISI/CONTENTS

x

DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURE

xii

DAFTAR TABEL-TABEL POKOK/ANNEXES OF MAIN TABLES

xv

I. PENDAHULUAN/INTRODUCTION

1/1

1.1 Latar Belakang/Background

2/3

1.2 Konsep dan Definisi/Concept and Definition

2/3

1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha/GRDP by Industrial Origin

4/5

1.4 Kegunaan PDRB/Purpose of GRDP

6/7

1.5 Maksud dan Tujuan/Purpose and Objective

8/9

II. RUANG LINGKUP DAN METODOLOGI/COVERAGES AND METHODS 2.1 Ruang Lingkup/Coverage

12/13

2.2 Metodologi/Methodology

50/51

III. TINJAUAN PENDAPATAN REGIONAL/REVIEW OF REGIONAL INCOME

61/61

3.1 Perkembangan PDRB/GRDP Growth

62/63

3.2 Pertumbuhan Ekonomi/Economic Growth

64/65

3.3 Struktur Ekonomi/Economic Structural

66/67

3.4 Pergeseran Struktur Ekonomi/Economic Structural Transformation

68/69

3.5 Pendapatan Regional Per Kapita/Regional Income Per Capita

70/71

3.6 Laju Implisit/Implicit Rate

72/73

IV. TINJAUAN LAPANGAN USAHA/REVIEW OF INDUSTRIAL ORIGIN

x

11/11

75/75

4.1 Pertanian/Agriculture

76/77

4.2 Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying

78/79

4.3 Industri Pengolahan/Manufacturing Industry

80/81


4.4 Listrikdan Air Bersih / Electricity and Water Supply

82/83

4.5 Konstruksi / Construction

84/85

4.6 Perdagangan, Hotel danRestoran / Trade, Hotel and Restaurant

86/87

4.7 Pengangkutan dan Komunikasi / Transport and Communication

88/89

4.8 Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan / Finance, Real Estate and

90/91

Business Services 4.9 Jasa-jasa / Services

92/93

TABEL-TABEL POKOK/MAIN TABLES

95/95

Ecoomic Review of Gayo Lues Regency by Indutrial Origin 2010-2013

xi

Daftar Gambar/List Figures GAMBAR/ FIGURE 3.1.1

Halaman/Page

Gambar PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Triliun Rupiah)/ Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (Trillion Rupiahs)

3.1.2

62/63

Gambar PDRB ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Triliun Rupiah)/ Figure of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 20102013 (Trillion Rupiahs)

3.2.1

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices, 2010-2013 (%)

3.2.2

62/63

64/65

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2013 (%)

3.3.1

64/65

Gambar Distribusi Persentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2013 (%)/ Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices Percentage Distribution by Industrial Origin, 2013 (%)

3.4.1

Gambar Kontribusi Kegiatan Ekonomi Gayo Lues, 2010-2013 (%) Figure of Gayo Lues Economic Activity Contribution, 2010-2013 (%)

3.4.2

66/67

68/69

Gambar Distribusi Persentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 20102013 (%) Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices Percentage Distribution by Industrial Origin, 2009-2012

3.5.1

68/69

Gambar PDRB Per Kapita ADHB Gayo Lues, 2010-2013 (juta rupiah)/ Figure of Gayo Lues and Aceh GRDP Per Capita at Current Market Prices, 2010-2013 (million rupiahs)

3.5.2

70/71

Gambar PDRB Per Kapita ADHB dan ADHK 2000 Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (juta rupiah)/ Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara GRDP Per Capita at Current Market Prices and at 2000 Constant Market Prices, 2013 (million rupiahs)

xii


70/71

3.6.1

Gambar Laju Implisit Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Implicit Rate, 2010-2013 (%)

3.6.2

72/73

Gambar Laju Implisit Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Aceh, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara Implicit Rate, 2013 (%)

4.1.1

72/73

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Agriculture Sector, 2010-2013 (%)

4.1.2

76/77

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Agriculture Sector, 2013 (%)

4.2.1

76/77

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Mining and Quarrying Sector, 20102013 (%)

4.2.2

78/79

Gambar Kontibusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Mining and Quarrying Sector, 2013 (%)

4.3.1

78/79

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Gayo Lues, 20102013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Manufacturing Industry Sector, 2010-2013 (%)

4.3.2

80/81

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Manufacturing Industry Sector, 2013 (%)

4.4.1

80/81

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues, 2010-2013 %)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Electricity, Gas, and Water Supply Sector, 2010-2013 (%)

4.4.2

82/83

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Electricity, Gas, and Water Supply Sector, 2013 (%)

82/83


xiii

4.5.1

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Construction Sector, 2010-2013 (%)

4.5.2

84/85

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Construction Sector, 2013 (%)

4.6.1

84/85

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Trade, Hotel, and Restaurant Sector, 2010-2013 (%)

4.6.2

86/87

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Trade, Hotel, and Restaurant Sector, 2013 (%)

4.7.1

86/87

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Transport and Communication Sector, 2010-2013 (%)

4.7.2

88/89

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Transport and Communication Sector, 2013 (%)

4.8.1

88/89

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Finance, Real Estate, and Business Service Sector, 2010-2013 (%)

4.8.2

90/91

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Finance, Real Estate, and Business Services Sector, 2013 (%)

4.9.1

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues, 2010-2013 (%)/ Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Services Sector, 2010-2013 (%)

4.9.2

90/91

92/93

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%) Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Services Sector, 2013 (%)

xiv


92/93

Daftar Tabel - Tabel Pokok/

Annexes Of Main Tables List Tabel / Table A

Halaman / Page

PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Juta Rupiah)/ Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (Million Rupiahs)

B

96

PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Juta Rupiah)/ Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (Million Rupiahs)

C

97

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

D

98

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

E

99

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

F

100

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at Constant Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

G

101

Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2000=100), 2010-2013/ Trend Indices of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin (2000=100), 2010-2013

H

102

Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (2000=100), 2010-2013/ Trend Indices of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100), 2010-2013

103 Ecoomic Review of Gayo Lues Regency by Indutrial Origin 2010-2013

xv

I

Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Growth Rate of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

J

104

Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)/ Growth Rate of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 20102013 (%)

K

Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100), 2010-2013/ Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin (2000 = 100), 2010-2013

L

105

106

Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 20102013 (%)/ Growth Rate of Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

M

107

Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku, 2010-2013/ Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 2010-2013

N

108

Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000, 2010-2013 / Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices, 20102013

O

109

Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku, 2010-2013 (%)/ Growth Rate of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices, 20102013 (%)

P

110

Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan, 2010-2013 (%)/ Growth Rate of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices, 2010-2013 (%)

xvi


111

I Pendahuluan Introduction

1.1 Latar Belakang

1.2

Sebagai sebuah wilayah yang sedang

Konsep dan Definisi Beberapa

konsep

dasar

yang

berkembang Kabupaten Gayo Lues memiliki

melatarbelakangi penyusunan PDRB diuraikan

perbedaan,

di bawahini.

sumber

daya

alam

maupun

sumber daya manusia yang cukup beragam. Sumber

daya

manusia

merupakan

1. Wilayah Ekonomi

faktor

Wilayah ekonomi adalah wilayah geografi

produksi potensial yang bertanggung jawab

yang secara administrasi dikelola oleh

terhadap keberlangsungan proses produksi,

suatu pemerintahan, di mana manusia,

sedangkan sumber daya alam merupakan

barang, dan modal bebas berpindah, yang

faktor dasar kekayaan alam yang mendorong

meliputi

timbulnya peristiwa dan perilaku ekonomi oleh

perairan.

berbagai pelaku ekonomi.

wilayah

udara,

daratan,

dan

2. Ekonomi domestik

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ekonomi

yang dirancang untuk menyajikan peristiwa-

ekonomi

peristiwa

domestik suatu daerah, yang dibedakan

sumber

ekonomi daya

memahami

dalam

tersebut

keterkaitan

dan

memanfaatkan lebih

lanjut

transaksi-transaksi

dengan

domestik yang

luar

konsepresiden,

adalah

terjadi

daerah bukan

kegiatan

dalam

wilayah

berdasarkan karena

unsure

yang terjadi diantaranya. Selain itu, PDRB

kedaerahan yang dilakukan oleh unit-unit

juga dapat digunakan program pembangunan

institusi ekonomi yang dikelola residen.

ekonomi

yang

telah

dilaksanakan

oleh

3. Residen

pemerintah daerah setempat dan sebagai

Residen

dasar perencanaan pembangunan di masa

mempunyai

yang akan datang.

dalam batas ekonomi suatu daerah. Peran

adalah pusat

unit

institusi

kegiatan

yang

ekonomi

penting ini ditandai dengan dua faktor penting, yaitu tempat tinggal dan tempat aktivitas berproduksi dalam jangka waktu yang relatif panjang, biasanya satu tahun.

4. Produk Produk adalah output yang dihasilkan oleh suatu proses produksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi wilayah domestik

2

pada satu waktu tertentu. Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 2010-2013

Introduction

1.1 Background

1.2

As emerging area, Gayo Lues Regency

Concept and Definition Some

basic

concepts

underlying

has a different structure of mastery natural

preparation of GRDP are described below.

resources and human resources are quite

1. Regional Economy

diverse. Human resources is a factor of

Economic region is a geographic region

potential production that is responsible for the

that is administered by a government,

sustainability of production process, while

where people, goods, and capital move

natural resources are basic factors of natural

freely, which covers air, land, and waters.

wealth, which is encouraging the emergence of events and the economic behavior of various economic actors.

2. Domestic Economy Domestic economy is economic activity that occurs within the domestic territory

Gross (GRDP) indicators

Regional

is

one that

of are

Domestic the

Product

of a region, which is distinguished from

macro-economic

other regions on the basis of residency,

designed

to

present

because

not

element

of

regionalism

economic events in utilizing these resources

undertaken by units managed by resident

and

institutional sectors.

further

transactions

understand that

occur

relevance between

of

them.

Moreover, GRDP can also be used as a means

3. Resident

of evaluating implementation of economic

Resident is institution that has a central

development

unit

programs

that

have

been

of

economic

activity

within

the

implemented by local government and as a

economy of a region. Important role is

basis for development planning in future.

characterized by two important factors, namely place of residence and place of production activities in a relatively long period of time, usually one year.

4. Product Product

is

the output produced by a

production process carried out by domestic economic actors region at a time.


3

5. Produk domestik

Keseragaman

konsep/definisi

diperlukan

dan

Produk domestik adalah nilai akhir produk

klasifikasi

dalam

barang dan jasa yang dihasilkan oleh

keterbandingan data yang dihasilkan, baik

berbagai sektor produksi dalam system

antar wilayah maupun antar waktu. Dalam

ekonomi domestik setelah diperhitungkan

upaya memperoleh keterbandingan data yang

dengan nilai barang dan jasa yang berasal

dihasilkan, PerserikatanBangsa-Bangsa (PBB)

dari impor.

menerbitkan

klasifikasi

rangka

lapangan

usaha,

International Standard Industrial Classification

6. PDRB PDRB merupakan jumlah nilai tambah

of

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha

klasifikasi

dalam

internasional, lapangan usaha dibagi dalam

suatu

daerah/wilayah

tertentu,

All

Economic

Activities

lapangan

(ISIC).

usaha

atau merupakan jumlah nilai barang dan

sepuluh sektor sebagai berikut ini.

jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh

1. Pertanian:

unit ekonomi pada satu periode tertentu.

Dalam

tanaman

secara

bahan

makanan,

perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan

1.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha Berbagai ragam kegiatan ekonomi perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatan yang

sama,

ditentukan

dengan

demikian

kelompok

kegiatan

dapat

ekonomi,

Pembagian kegiatan ekonomi ke dalam yang

lapangan

usaha

sama atau

dikenal

sektor

dengan

berdasarkan

kesamaan cara berproduksi, sifat serta jenis barang dan jasa yang dihasilkan.

3. Industri pengolahan 4. Listrik dan air bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan

besar

dan

eceran,

Restorandan Hotel

seperti pertanian, industri, danjasa.

kelompok

2. Pertambangan dan penggalian

7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Lembaga

keuangan,

usaha

persewaan

bangunan, dan jasaperusahaan 9. Pemerintahan

dan

jasa

swasta

(jasa

sosial, hiburan, dan perorangan) 10. Kegiatan yang belum jelas batasannya

4


Introduction

5. Domestic product

The uniformity of concepts/definitions

Domestic product is the value of final

and classifications is necessary in order to

goods and services produced by various

comparability of data generated, both among

production

domestic

regions and over time. In effort to obtain

economic system after deducting the value

comparability of data produced, the United

of

Nations

goods

sectors

and

in

services

the

derived

from

imports.

issued

classification, Industrial

6. GRDP

(UN)

Activities

aindustrial

International

Classification (ISIC).

In

of

the

origin

Standard All

Economic

classification

of

GRDP is the sum of value added generated

international business field, business field is

by all business units within area/region, or

divided into ten sectors as..follows.

a total value of final goods and services produced by all economic units in a specific period.

1. Agriculture: food crops, Estate, livestock, forestry, and fisheries 2. Mining and quarrying

1.3 GRDP by Industrial Origin A wide variety of economic activities

3. Manufacturing 4. Electricity and water supply

need to be grouped according to the same

5. Construction

type of activity, thus can be determined group

6. Wholesale and retail trade, restaurant and

of economic activities, such as agriculture, industry, and services. The division of economic activities into the same group known as the industrial origin

hotel 7. Transport and communication 8. Financial

institutions,

building

rental

business, and business services

or sector based on the similarity ways to

9. Government and private services (social

produce, the nature and type of goods and

services, entertainment, and personal)

services produced.

10. Activities undefined


5

Dalam

penyusunan

klasifikasi

4. PDRB

sektor yang dipakai terdiri dari 9 sektor

uang

sebagai

PDB/PDRB,

berikut:

(1)

Pertanian;

(2)

adhb

menunjukkan

yang

dapat

pengolahan, (4) Listrik dan air bersih; (5)

dinikmati

Konstruksi/bangunan; (6) Perdagangan, hotel,

selama setahun.

(7)

Pengangkutan

dan

oleh

5. PDRB adhb perkapita menyatakan ratarata

restoran;

dinikmati

penduduk daerah selama satu tahun.

Pertambangan dan penggalian; (3) Industri

dan

pendapatan

nilai

pendapatan per

satu

uang

orang

yang

penduduk

6. PDRB atas dasar harga konstan (adhk) menunjukkan

realisasi

kemampuan

komunikasi; (8) Keuangan, real estate, & jasa

sumber

perusahaan ; (9) Jasa-jasa.

menghasilkan barang yang dinyatakan nilainya

harga

tahun

untuk

dasar

7. PDRB

untuk

indikator makro yang dapat menunjukkan

baik secara keseluruhan maupun setiap

perkembangan

salah

digunakan

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi,

dan

merupakan

adhk

satu

kondisi

PDRB

dengan

ekonomi

selama satu tahun.

1.4 Kegunaan PDRB Data

daya

perekonomian

regional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah: 1. PDRB atas dasar harga berlaku (adhb) menunjukkan sumber

daya

realisasi ekonomi

kemampuan daerah

untuk

menghasilkan uang selama satu tahun. 2. PDRB perkapita adhb menunjukkan nilai uang yang dihasilkan rata-rata setiap orang dari realisasi kemampuan sumber daya ekonomi daerah dalam setahun. 3. Distribusi PDRB adhb menurut sektor rmenunjukkan ekonomi

dan

besarnya peranan

struktur

masing-masing

sektor daerah dalam pembentukan PDRB.

6


sektor, selama satu tahun. 8. PDRB adhk per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui laju pertumbuhan rata-rata aktivitas ekonomi seorang penduduk. 9. PDRB adhk menunjukkan pendapatan riil (jumlahbarang yang dinyatakan nilainya dengan harga tahun dasar) yang dapat dinikmati oleh penduduk daerah selama setahun. 10. PDRB adhk per kapita menunjukkan ratarata pendapatan riil yang dapat dinikmati seorang penduduk selama setahun.

Introduction

In the preparation of GDP/GRDP, the sector

4. GRDP adhb shows revenue money

classification used consisted of 9 sectors as

that can be enjoyed by local residents

follows:

for one year.

(1)

Agriculture,

(2)

Mining

and

quarrying, (3) Manufacturing, (4) Electricity

5. GRDP

adhb

per

average

(6)

enjoyed by a person resident for a

hotels

and

restaurants;

(7)

Transport and communications; (8) Finance, real estate & business services; (9) Services

value

expressed

and water supply; (5) Construction/building, Trade,

money

capita

of

income

year. 6. GRDP

at

constant

market

prices

(adhk) shows the realization of the ability

of

economic

resources

to

produce goods which are valued at base year value for one year.

1.4 Purpose GRDP GRDP

data

is

one

of

the

macro

7. GRDP adhk is used to indicate the rate of economic growth, either in whole or

indicators that can show the condition and

in every sector, for one year.

development of regional economy each year. Benefits to be gained from this data..include:

8. GRDP adhk per capita at constant market prices is useful to know the average

economic resources to generate money for

GRDP per capita adhb shows the value of money earned on average each person than the realization of regional economic resource capacity within a year.

3. Distribution of GRDP adhb by sector shows

of

economic

9. GRDP adhk show real income (the amount of goods declared value with a

one year.

2.

rate

activity of a population.

1. GRDP at current market prices (adhb) shows the realization of the ability of local

growth

base year price) that can be enjoyed by local residents for a year. . 10. GRDP adhk per capita shows the average

real income

that

can be

enjoyed by a resident for a year.

the magnitude economic structure and the role of each sector in the formation of regional GRDP.


7

1.5 Maksud dan Tujuan Tujuan utama penyusunan buku ini adalah untuk

menyajikan

data

PDRB

menurut

lapangan usaha Kabupaten Gayo Lues tahun 2010. PDRB ini disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan

jasa

tersebut

yang

dihitung

dengan

menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentusebagai dasar. Dalam publikasi ini tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2000. Selain itu, buku ini juga menyajikan informasi tentang distribusi

persentase,

ekonomi,

indeks

laju

pertumbuhan

perkembangan,

indeks

berantai, indeks implisit, dan PDRB per kapita. Adapun nilai PDRB Kabupaten Gayo Lues untuk tahun 2009 dan 2010 adalah masih sementara. Hal ini disebabkan karena ada beberapa data belum bisa dikumpulkan dan diganti dengan nilai estimasi. Untuknilai PDRB tahun 2008 sudah menjadi angkatetap.

8


Introduction

1.5 Purpose and Objectives The main purpose of this book is to present data GRDP by industrial origin of Gayo Lues Regency in 2010. GRDP is expressed at current prices and constant prices. GRDP at current prices illustrates the value added goods and services that are calculated using the prevailing price in every year, while GRDP at constant prices show the value added goods and services are calculated using the prices prevailing in a given year as the base.

In this publication, the base year used is 2000. In addition, this book also presents information

about

the

distribution

of

percentages, the rate of economic growth, development

index,

chain

index,

implicit

index, and GRDP per capita. The GRDP Value of Gayo Lues Regency for 2009 and 2010 are still temporary. There are Because of few data can not be collected and replaced with estimated values. For the value of GRDP in 2008 has become a fixed rate.


9


10


II Ruang Lingkup Coverage

2.1

Ruang Lingkup

Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan definisi

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya Subsektor

ini

mencakup

semua

dari masing-masing sektor dan subsektor,

kegiatan pembibitan dan budidaya

segala

cara-cara penghitungan Nilai Tambah Bruto

jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk

(NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun

dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan

atas dasar harga konstan 2000, serta sumber

diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat

datanya.

maupun oleh perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah: sapi, kerbau,

1. Pertanian,

Peternakan,

Kehutanan

dan Perikanan

telur itik, susu sapi serta hewan peliharaan

1.1 Tanaman Bahan Makanan Sub-sektor

ini

kambing, babi, kuda, ayam, itik, telur ayam,

mencakup

lainnya. komoditi

bahan makanan seperti padi, jagung, ketela

1.4 Kehutanan

pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang

Subsektor

tanah,

kacang

kedelai,

lainnya; sayur-sayuran,

ini

mencakup

kacang-kacangan

penebangan

segala

buah-buahan, padi-

pengambilan

daun-daunan,

padian serta bahan makanan lainnya.

jenis

kegiatan

kayu

serta

getah-getahan

dan akar-akaran, termasuk juga kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi:

1.2 Tanaman Perkebunan

kayu gelondongan (baik yang berasal dari

Subsektor ini mencakup semua jenis kegiatan

tanaman

perkebunan

yang

hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar,

rotan,

arang,

bambu,

terpentin,

diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh

gondorukem, kopal, menjangan, babi hutan,

perusahaan

serta hasil hutan lainnya.

perkebunan.

Komoditi

yang

dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe, jambu mete, jarak, kakao, karet, kapas, kapok, kayu manis, kelapa, kelapa sawit,

1.5 Perikanan Subsektor

ini

semua

kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat

kegiatan

karung, tebu, tembakau, teh serta tanaman

budidaya segala jenis ikan dan biota air

perkebunan lainya.

lainnya, baik yang berada di air tawar maupun di air asin.

12


penangkapan,

mencakup

pembenihan

dan

2.1

Sectoral description presented in this

Coverages

1.3 Livestock and Its Products This subsector covers activities all kinds

chapter includes coverage and definition for sector and sub-sector, estimation of value

of

animal

husbandry

added both at current and constant 2000

breeding, growing up, slaughtering and obtain

market prices, and its data sources.

its

product

and

undertaking

poultry

by

for

people

to

and

livestock company. Kinds of animal husbandry covers

cattle,

buffalo,

goat,

pig,

horse,

chicken, duck, eggs, fresh milk, and other 1. Agriculture, Livestock, Forestry, and

caring animals.

Fisher 1.1 Food Crops This sub-sector includes commodities such

as

paddy,

maize,

cassava,

sweet

1.4 Forestry This

potatoes, root crops, peanuts, soy bean, other

subsector

involves

cutting

of

bean and nuts, vegetables and other farm

woods, gathering products such as leaves,

food crops.

saps

and

roots,

including

hunting.

Commodities covered are log (from extensive jungle rattan,

1.2 Estate Crops This subsector covers all kinds of estate crops activities, for

and

example clove,

cultivated

charcoal,

forest), bamboo,

fire

wood,

turpentin,

gandarukem, peel, deer, wild pig, and other forest products.

ginger, cashew fruit, castor, cocoa, rubber, cotton, kapok, cinnamon, coconut, oil palm, candle nut, quinine, coffee, pepper, vanilla, sack fibre, sugar cane, tobacco, tea, and other estatecrops.

1.5 Fishery Fishery subsector includes all kinds of cultivating fish, both in freshwater and salty water.


13

Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan jenis ikan laut lainnya; ikan mas

dan

jenis

ikan

darat

lainnya;

1.7 Metode Penghitungan Output dan Nilai Tambah

ikan

Pendekatan

yang

digunakan

dalam

bandeng dan jenis ikan air payau lainnya;

memperkirakan nilai tambah sektor pertanian

udang dan binatang berkulit keras lainnya;

adalah

cumi-cumi

produksi. Pendekatan ini didasarkan pada

dan

binatang

lunak

lainnya;

melalui

pendekatan

dari

sudut

rumput laut serta tumbuhan laut lainnya.

pertimbangan tersedianya data produksi dan

1.6 Jasa Pertanian

harga

Jasa khusus

Pertanian

yang

kegiatan

diberikan

ekonomi

suatu

untuk

pertanian

pungutan

tertentu.Termasuk adalah

merupakan

penyewaan

jasa-jasa menunjang

berdasarkan

atau

kontrak

dalam

jasa

pertanian

alat

pertanian

dengan

untuk

masing-masing

komoditi

pertanian. Secara

umum,

nilai

output

setiap

komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara produksi

yang

produsen

dihasilkan

komoditi

dengan

harga

bersangkutan.Menurut

sifatnya, output dibedakan atas dua jenis

operatornya dengan syarat pengelolaan dan

output

resiko

melalui besaran persentase pelengkap (mark-

usaha

tersebut

terpisah.Dalam

dilakukan

penghitungan

nilai

secara tambah

ikutan.Disamping

up) yang

itu

diperkirakan

diperoleh dari berbagai survey

sektor pertanian, secara konsep nilai tambah

khusus.

jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-

merupakan penjumlahan

dari nilai output

masing

utama

seluruh

hewan

subsektor pada

memetik

(misalnya

sub-sektor

dokter

peternakan,

pada

jasa

ikutan

dari

suatu

sub-sektor

komoditi

ditambah dengan nilai pelengkapnya. Nilai Bruto

perkebunan).Akan tetapi karena sampai saat

diperoleh

dari penjumlahan

ini belum didapat informasi yang lengkap

komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan

tentang jasa pertanian, maka untuk alasan

nilai output atas harga produsen terhadap

praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili

seluruh biaya antara, yang dalam prakteknya

dalam besarnya persentase mark-up untuk

biasa dihitung melalui perkalian antara rasio

tiap-tiap subsektor pertanian.

NTB terhadap output komoditi tertentu.


subsektor

dan

output

Tambah

14

kopi

jasa

Total

(NTB)

suatu NTB

subsektor tiap-tiap

Fishery products are tuna fish and other

1.7 Computation Methods of Output

marine fishes, goldfish and other fresh water

and Value Added

fishes, kinds of ground fishes, shrimp and

Approach that is used in estimating the

other hard-skinned animals, cuttlefish and

agriculture sector value added is through

other soft-skinned animals, squid and other

production approach. This approach based on

sea plants.

the availability of production and price data for each agriculture commodity.

1.6 Agriculture Services Agriculture services are identified as supporting activity for agriculture economic

In general, output of each commodity is

such as contractual work and percentages to

obtained by multiplying both production and

results.

is

commodity producer’s price. According to its

agriculture equipment

rental with operator

characteristic, output is divided into two kinds,

under

the

namely

Included

condition

in

that

this

subsector

organizing

and

main

output

and

by

product.

activity risk are separately. Value added of

Commodities of other agriculture sub-sectors

agriculture sector, conceptually, included in

which have not data available are estimated

agriculture services and distributed into each

through mark-up percentage, obtained from

sub-sector (such as animal doctor services in

several specific survey. Total output of the

the livestock subsector, coffee picking services

sub-sector is resulted from summing the main

in estate crops). Because of the incomplete

products, by products and some mark-up.

information

services,

Value added is derived through a total of all

calculated by a certain percentage as mark-up

value added of each commodity. The value

value to the each agriculture subsector.

added it self is a residual of output at

the

agriculture

producer’s prices minus intermediate inputs, which

in

practice

is

accounted

through

multiplying a ratio of value added to output of commodity


15

Untuk keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000 (2000=100),

Komoditi yang dihasilkan adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi

digunakan metode revaluasi, yaitu metode dimana

seluruh

Metode penghitungan yang digunakan

produksi dan biaya-biaya

pendekatan produksi. Output atas dasar harga

antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar

berlaku diperoleh melalui perkalian antara

2000. Khusus untuk sub-sektor peternakan,

kuantum

penghitungan

dapat

harga per unit produksi pada masing-masing

dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh

tahun. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh

melalui

yang

dengan mengalikan output tersebut dengan

menggunakan tiga peubah, yakni: banyaknya

rasio NTB terhadap output pada masing-

ternak

masing tahun.

suatu

yang

produksinya

rumus

tidak

persamaan

dipotong

ditambah

selisih

populasi ternak dan selisih antara ekspor dan

barang

yang

dihasilkan

dengan

Sedangkan output atas dasar harga

impor ternak.

konstan

2000

diperoleh

dengan

cara

2. Pertambangan dan Penggalian

revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang

Seluruh jenis komoditi yang dicakup

yang dihasilkan pada masing-masing tahun

dalam sektor pertambangan dan penggalian

dengan harga per unit produksi pada tahun

dikelompokkan dalam tiga subsektor, yaitu:

2000. Melalui perkalian antara output dengan

pertambangan minyak dan gas bumi (migas),

rasio

pertambangan tanpa migas dan penggalian.

diperoleh NTB atas dasar harga konstan 2000.

NTB

terhadap

output

tahun

2000

Di Kabupaten Gayo Lues tidak ada kegiatan pertambangan bukan migas.

2.2 Penggalian dan Penggaraman

2.1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan

migas

meliputi

Subsektor ini mencakup penggalian dan pengambilan

segala

jenis

barang

galian

kegiatan pencarian kandungan minyak dan

seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang

gas

pada

bumi,

penyiapan

pengeboran,

penambangan, penguapan, pemisahan serta penampungan

untuk

dapat

dipasarkan.

16


dijual

atau

bumi.

umumnya

berada

pada

permukaan

For a publication, value added data at constant 2000 (2000=100) prices is estimated by revaluation method, that is all production

Commodities

obtained

are

crude

oil,

condensate and natural gas. The

estimation

method

used

is

and costs are valued at 2000 prices. For the

production approach. Output current prices is

Livestock, its product can not be estimated

obtained through multiplying the quantum and

directly, but it used a certain formula using

per unit price for respective year. Value added

three variables: number of slaughtering plus

at current prices is estimated by multiplying

changes stock and export minus import of

the output with ratio of value added.

animals.

While

output

at

constant

prices

is

derived through revaluation method, that by multiplying those quantum and per unit prices 2. Mining and Quarrying

at 2000 year. By multiplying the output with

All commodities covered in this sector are grouped into three subsectors; oil and gas

ratio of value added we get value added at 2000 constant prices.

mining, non-oil and gas mining and quarrying. In Gayo Lues Regency there is not non-oil gas mining. 2.2 Quarrying and Salt Extraction 2.1 Oil and Gas Mining

This subsector covers quarrying and gathering

The oil gas mining covers activities of getting and finding oil and gas, exploring,

all kinds of stone, sand and soil which are generally available on earth.

mining, evaporating, separating and obtaining these

commodities

in

order

to

sell

and

marketed them.


17

Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung,

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari

batu kali, batu kapur, koral, kerikil, batu

output atas dasar harga berlaku dikalikan

karang, batu marmer, pasir untuk bahan

dengan

konstruksi, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin,

tahun,

tanah liat, dan komoditi penggalian selain

konstan diperoleh dari output atas dasar

tersebut diatas.Termasuk dalam

harga konstan dikalikan dengan rasio NTB

subsektor

rasio

NTB

pada tahun dasar.

3. Industri Pengolahan

Gas Alam Cair

kelompok

besar

yaitu

pertama

industri

pengolahan minyak dan gas bumi (migas), kedua yaitu industri pengolahan tanpa migas.

masing-masing

sedangkan NTB atas

penggalian adalah komoditi garam kasar.

Industri pengolahan dibedakan atas dua

untuk

dasar harga

Pengilangan gas alam cair di Indonesia terdapat di Provinsi Aceh dan Kalimantan Timur. Pendekatan

estimasi

output

menggunakan pendekatan produksi. Output 3.1

Industri

Pengolahan

Minyak

dan

Gas Bumi Pengilangan

atas dasar harga berlaku adalah perkalian antara

minyak

bumi

meliputi

produksi

masing-masing

dengan

tahun,

harganya

sedang

atas

untuk dasar

produk LPG yang dihasilkan oleh pengilangan

harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu

gas alam. Pendekatan penghitungan output

produksi pada masing-masing tahun dikalikan

untuk subsektor ini menggunakan pendekatan

dengan harga pada tahun dasar 2000. NTB

produksi. Output atas dasar harga berlaku

atas dasar harga berlaku diperoleh dari output

adalah merupakan perkalian antara produksi

atas dasar harga berlaku dikalikan dengan

dengan harga untuk masing-masing tahun,

rasio NTB untuk masing-masing tahun.

sedang atas dasar harga konstan digunakan cara revaluasi, yaitu produksi pada masingmasing tahun dikalikan dengan harga pada tahun dasar.

18


The products are mount stones, river stones,

Value added at current prices is derived by

lime stones, pebbles, corals, marbles, sand

multiplying output at current prices and value

used in material construction, silicate, kaolin,

added ratio, and value added constant prices

quartz, clay and others. Included in this

is obtained by the same procedure as the

subsector are natural salt (roughly salt).

current one.

3. Manufacturing

Liquefied Natural Gas (LNG)

The

manufacturing

is

Refinery of natural gas in Indonesia

devided into first, oil and gas processing

take place in provinces of Aceh and East

industry

Borneo

and

second,

sub-sector

non-oil

and

gas

manufacturing.

Estimation

of

output

uses

the

production approach. Output at current prices 3.1 Oil and Gas Manufacturing

is obtained by multiplying production and

Oil refinery produces also Liquefied

prices for respective year, while output at

Petroleum Gas (LPG) which is derived from

constant prices by revaluation method, by

processing natural gas. Estimation of output

multiplying productions and prices at base

of

production

year. Value added at current and constant

approach.Output at current prices is obtained

prices are derived by using value added ratio

by

of current and constant prices to respestive

this

subsector

multiplying

uses

production

and

prices

of

respective year, meanwhile the method, that

output of current and constant prices.

is to multiply production and prices at base year.


19

3.2 Industri Pengolahan Bukan Migas Sejak tahun 1993 Industri Pengolahan

Industri

Kecil

dan

Kerajinan

Rumah

Tangga

Tanpa Migas disajikan menurut dua digit kode

Pada prinsipnya cakupan dan definisi

Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI)

kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah

yaitu

Tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan

industri

makanan,

minuman

dan

tembakau (31); Industri tekstil, pakaian jadi

definisi

dan kulit (32); Industri kayu, bambu dan

tanpaMigas.

rotan (33); Industri kertas dan barang dari

jumlahtenaga

kertas (34); Industri kimia dan barang-barang

kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan

dari kimia dan karet (35); Industri barang

dikatakan sebagai Industri Kecil jika tenaga

galian bukan logam (36); Industri logam

kerjanya

berjumlah

dasar (37); Industri barang dari logam, mesin

orang.

Sedangkan

dan

RumahTangga jika tenaga kerjanya kurang

peralatannya

(38);

dan

Industri

pengolahan lainnya (39).

kegiatan

Industri

Perbedaannya kerja

yang

antara

Besar/Sedang terletak terlibat

5

pada dalam

sampai

Industri

19

Kerajinan

dari 5 orang. Dengan adanya pergeseran tahun dasar

Industri Besar dan Sedang Metode menggunakan output

penghitungannya pendekatan

dihitung

setelah

lebih

dikurangi

diperoleh

1993 ke 2000, serta penyempurnaan yang

NTB.

dahulu,

dengan

Pada

produksi,

yaitu

kemudian

biaya

prinsipnya

antara metode

berkaitan pendukung,

dengan maka

kelengkapan metode

dengan menggunakan pendekatan hasil SUSI (Survey Usaha Terintegrasi). 4. Listrik dan Air Bersih

maupun pada seri baru tidak berbeda yaitu

4.1 Listrik

atas

dasar

harga

berlaku

dan

cara

penghitungan

output dan NTB sub-sektor ini diperbaiki

estimasi yang digunakan, baik pada seri lama

menggunakan cara inflasi untuk menghitung

data

Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik yang

ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar

diselenggarakan

harga konstannya. Baik output maupun nilai

Listrik Negara (PLN) maupun oleh perusahaan

tambah

berlaku

Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh

diperoleh dari survei tahunan industri Besar

Perusahaan Pemerintah Daerah dan listrik

dan Sedang.

yang diusahakan oleh swasta (perorangan

bruto

atas

dasar

harga

oleh Perusahaan Umum

maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual.

20


3.2 Non-Oil and Gas Manufacturing Start

in

1993,

the

Small Scala and Household Industries

manufacturing

In principle, scope and definition of the

industry of non-oil gas presented in two Digits

small and household industry (IKKR) is the

of Industrial Classification (ISIC) that is:

same as the Large and Medium Industry of

Foods, beverages and tobacco industries (31);

non oil gas activities. The different only is in

Textile, garment and leather industries (32);

the use of labors. An establishment is defined

Wood, bamboos and rattan industries (33);

as small industry if it use 5 to 19 labors.

Paper and paper product industries (34);

Meanwhile a household industry if it uses less

Chemical and rubber product industries (35);

than 5 labors.

Cement and non metallic mineral industry

As the base year changes from 1993 to

(36); Iron and basic steel industries (37);

2000, and the improvement of estimation due

Transport equipment, machinery industries

to the more complete data, then the method

(38);

of estimation for the value added is from

and

other

manufacturing

industries

(39).

Integrated Business Survey (SUSI).

Large and Medium Scale Industry Method of estimation used is production approach, that is to estimate output first and then deducted it with intermediate input to get

gross

value

added.

In principle

the

method for the new series is the same as for the old series. The method is to use inflation

4. Electricity and Water Supply

method for estimating current values and

4.1 Electricity

extrapolation for the constants prices. Both

This

activity

covers

providing

and

output and Gross Value Added for current

distribution of electric power, either by central

prices are obtained from

state company of electricity (PLN) or by

Large and Medium Industry.

Annual survey of

establishment of regional states and personal or private own for the purpose of selling the power.


21

Listrik yang dibangkitkan atau yang

Kegiatan

konstruksi

dilakukan

baik

oleh

diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai

kontraktor umum, yaitu perusahaan yang

sendiri,

listrik

melakukan pekerjaan kontruksi untuk pihak

yang dicuri.Metode penghitungan pada sektor

lain, maupun oleh kontraktor khusus, yaitu

ini yaitu dengan menggunakan pendekatan

unit usaha atau individu yang melakukan

produksi.

kegaitan konstruksi untuk dipakai sendiri.

hilangdalam

transmisi,

dan

Metode 4.2 Air Bersih

yang

digunakan

untuk

mendapatkan NTB sektor konstruksi adalah

Kegiatan subsektor air minum/air bersih

melalui pendekatan arus barang. Penggunaan

mencakup proses pembersihan, pemurnian

metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

dan

besarnya

proses

kimiawi

menghasilkan pendistribusian langsung

lainnya

air

minum,

dan

melalui

penyalurannya

pipa

dan

alat

untuk serta secara lain

ke

output

pada

sektor

konstruksi

sejalan dengan besarnya input komoditi yang dipergunakan

untuk

konstruksi.

Metode

estimasi untuk memperoleh output dan NTB

rumahtangga, instansi pemerintah maupun

sektor

konstruksi

menggunakan

swasta. Metode penghitungan yang digunakan

ekstrapolasi yang

yaitu dengan pendekatan produksi.

tambah bruto dengan harga konstan harus

mana

cara

output dan nilai

diperoleh dahulu sebelum memperoleh output 5. Konstruksi

dan NTB harga berlaku.

Konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/konstruksi

6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran

yang

6.1 Perdagangan

menyatu

kedudukannya, tempat

tinggal

dengan baik

tempat

digunakan

sebagai

atau

lainnya.Kegiatan perencanaan,

lahan

sarana

konstruksi persiapan,

Kegiatan yang dicakup dalam sub-

kegiatan

sektor

meliputi

membeli dan menjual barang, baik barang

pembuatan,

baru

perdagangan

maupun

meliputi

bekas,

untuk

kegiatan

tujuan

pemasangan/ instalasi, pembongkaran dan

penyaluran/pendistribusian tanpa mengubah

perbaikan bangunan.

sifat barang tersebut.

22


Production of electricity consist of

Construction activities are done both by

electric sold, own used, loss in transmission,

general or special contractors or own account

and stolen electricity. Method of estimation of

construction.

this

sub-sector

is

used

the

production

approach.

The method to calculate value added of 4.2 Water Supply

the construction sector is commodity flows.

This subsector covers the refinery and processing

of

water

and

other

chemical

This method lays on the principle that output of the construction sector is online with the

processing of water to produce clean water,

input

including distribution and supplying directly

Method for estimating value added and output

through

satisfy

are the extrapolation where output and value

and

added at constant prices are estimated first

pipe

household,

and

other

government

tools

to

institutions

privates. Method of estimation used for this

commodity

used

for

construction.

and then the current values at second.

sector is the production approach.

5. Construction Construction is

an activity to build

building or construction that are unseparately

6. Trade, Hotel, and Restorant

with location. the construction can be used for

6.1 Trade

residence or other purposes. Construction activities

include

planning,

Activities cover in sub-sector trade are

preparation,

to buy and sell products, either the new or the

execution, installation, demolition, repairment

used goods, for distribution without changing

of buliding and other constructions.

characteristics of the products.


23

Subsektor

perdagangan

dalam

Kemudian

perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua

subsektor

jenis kegiatan yaitu perdagangan besar dan

menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak

perdagangan

penjualan dan bea masuk barang impor.

eceran.

Perdagangan

besar

untuk

memperoleh

perdagangan

total

adalah

NTB

dengan

meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali

barang

baru

atau

bekas

oleh

6.2 Hotel

pedagang dari produsen atau importir ke

Subsektor

ini

mencakup

kegiatan

pedagang besar lainnya, pedagang eceran,

penyediaan akomodasi yang menggunakan

perusahaan dan lembaga yang tidak mencari

sebagian atau seluruh

untung.Sedangkan

eceran

tempat penginapan.Yang dimaksud akomodasi

mencakup kegiatan pedagang yang umumnya

disini adalah hotel berbintang maupun tidak

melayani

atau

berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang

baik

digunakan untuk menginap seperti losmen,

perdagangan

konsumen

rumahtangga

tanpa

perorangan merubah

sifat,

barang baru atau barang bekas.

motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan

Metode yang digunakan yaitu metode arus

barang.

Output

atau

margin

penyediaan makanan dan

yang

jual

tersebut

nilai

beli

diperdagangkan

setelah

biaya

barang

angkut

dikeluarkan metode

oleh

arus

barang dikurangi

dengan

dagangan

pedagang. barang,

yang

Dengan

menginap

dimana

berada

manajemen

dalam

dengan

yang

penggabungan

cara

dipisahkan.

kegiatan-kegiatan

ini

satu-kesatuan

penginapan. karena

Alasan

datanya

sulit

dihitung

NTB sub-sektor hotel diperoleh dengan

berdasarkan margin perdagangan yang timbul

menggunakan pendekatan produksi.Indikator

akibat memperdagangkan barang-barang dari

produksi

sektor

malam kamar dan indikator harganya rata-

pertanian,

output

minuman serta

penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu

perdagangan merupakan selisih antara nilai dan

konstruksi sebagai

pertambangan

dan

penggalian, industri serta barang-barang yang berasal dari impor. NTB diperoleh berdasarkan perkalian antara total output dengan rasio NTB.

24


yang

digunakan

rata tarif per malam kamar.

adalah

jumlah

Trade sub-sector consists of wholesale

Further

retail

includes

subsector of trade is to sum up the value

activities that gathers and resold of the new

added and the sales tax and custom duty of

and used goods by the traders, purchased

import.

and

sale.

The

wholesale

for

obtaining

value

added,

the

from producers and importers and selling to whole sellers, retail sellers, establishments

6.2 Hotel

and non profit intitutions. While retailers

This

include

the

activities

of

trading

subsector

includes

providing

which

accomodation by part or whole of the building

providing services to personal consumers or

for temporarily staying. The accomodation

household without changing characteristics of

defined here is the star hotel, non star hotel,

new and used products.

and others for temporarily living such as inn, motel and the like. Including activities are providing and supplying foods and drinks and

Method used in this sub-sector is the

other facilities for the guests which are in the

commodity flows. Output on trade margin is

same management with the accommdation.

defined as a different of selling values and

Reasons

purchasing values of the traded goods and

difficulties of data separation.

often free from transport cost paid by the

to

Value

include

added

is

due

to

the

of hotel sub-sector is

traded, with the commodity flows, the output

obtained

is accounted based on trade margin earned

Indicators of production used are numbers of

from trading the agriculture sector, mining

room-nights and the indicators for prices are

and

average prices of the rate of room-nights.

quarrying,

manufacturing

products

through

this

production

approach.

including products from import. Value added is obtained through multiplication of output total and ratio of value added.


25

Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan

perkalian

pengangkutan

meliputi

produksi

kegiatan pemindahan penumpang dan barang

dengan indikator harganya. Sedangkan NTB

dari satu tempat ke tempat lainya dengan

diperoleh

menggunakan alat angkut atau kendaraan,

berdasarkan

indikator

Kegiatan

perkalian

output

dengan rasio NTB nya. Output dan NTB atas

baik

dasar

Sedangkan

harga

konstan

dihitung

dengan

bermotor

maupun

jasa

tidak

bermotor.

penunjang

angkutan

menggunakan metode ekstrapolasi.

mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang

6.3 Restoran

kegiatan

Kegiatan subsektor ini mencakup usaha

pengangkutan

seperti

terminal,

pelabuhan dan pergudangan.

penyediaan makanan dan minuman jadi yang pada

umumnya

di

penjualan.Kegiatan

konsumsi yang

di

termasuk

tempat dalam

Angkutan Jalan Raya Kegiatan

subsektor

pengangkutan

nasi, warung kopi, katering dan kantin.

menggunakan alat angkut kendaraan jalan

yang

digunakan

untuk

dan

meliputi

sub-sektor ini seperti rumah makan, warung

Pendekatan

barang

ini

penumpang

raya, baik bermotor maupun tidak bermotor.

menghitung NTB subsektor restoran yaitu

Termasuk

pula

pendekatan pengeluaran konsumsi makanan

kendaraan

dan minuman jadi diluar rumah.

pengemudi.

kegiatan

baik

dengan

charter/sewa atau

tanpa

Metode estimasi yang digunakan adalah 7. Pengangkutan dan Komunikasi

pendekatan produksi.Output atas dasar harga

Kegiatan yang dicakup dalam subsektor ini

terdiri

atas

Angkutan

Jalan

Raya;

berlaku merupakan perkalian antara indikator produksi

dengan

indikator

untuk

Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan;

masing-masing

Angkutan

output atas dasar harga konstan diperoleh

Laut; Angkutan Udara dan Jasa

Penunjang Angkutan.

jenis

harga

angkutan.Sedangkan

dengan menggunakan metode ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

26


Output at current prices is obtained based on

Those activities are intended to move

multiplication of production indicator and price

people and goods from one to another places

indicator. On the hand, the value added is

using a public transport either has a motor or

derived by applying value added to output.

without motor. Services activities are the one

Output and value added at constant prices are

to support the transport activities for example

accounted by using extrapolation method.

terminals, ports and storage.

6.3 Restaurant

Road Transport

Activity of this subsector is to supply a

This subsector covers the transport of

ready foods and drinks for consume which

goods and passengers using a road vehicle

usually consume at the place of selling. These

either has a motor or without motor. Including

activities are for example restaurant all kinds,

also a rental vehicles with or without drivers.

coffe

shop,

drinking

place,

catering

and

canteen.

of

estimation

is

production

approach. The current output is to multiply

Approach to estimate value added of subsector

Method

restaurant

is

a

consumption

production indicators and price indicators for each kind of

vehicles. Output at constant

expenditure for foods and drinks outside of

price is to apply an extrapolation method.

home.

Value added is accounted by using value added ratio to output.

7. Transport and Cummunication Transportation subsector includes road transport,

sea

and

ferry

transport,

air

transport and services allied to transport.


27

Angkutan Laut

Metode

estimasi

yang

digunakan

adalah

Meliputi kegiatan pengangkutan barang

pendekatan produksi.Indikator produksi yang

dan penumpang dengan menggunakan kapal

digunakan adalah jumlah penumpang, barang

laut yang beroperasi di dalam dan ke luar

dan mobil yang diangkut.Output atas dasar

daerah domestik. Tidak termasuk kegiatan

harga berlaku diperoleh berdasarkan perkalian

pelayaran

oleh

indikator produksi dengan indikator harga dari

perusahaan lain yang berada dalam satu

penyeberangan.Untuk output atas dasar harga

satuan usaha, dimana kegiatan pelayaran ini

konstan diperoleh dengan metode extrapolasi.

sifatnya hanya menunjang kegiatan induknya

Sedangkan

dan data yang tersedia sulit untuk dipisahkan.

perkalian antara rasio NTB dengan outputnya.

laut

yang

diusahakan

NTB

diperoleh

berdasarkan

Pada dasarnya metode estimasi NTB angkutan laut seri tahun dasar 2000 sama

Angkutan Udara

dengan seri tahun dasar 1993. Perbedaan kedua

seri

tersebut

terletak

dalam

penggunaan rasio NTB. Output diperoleh

atas

pengangkutan

ini

meliputi

penumpang

kegiatan

dan

barang

dengan menggunakan pesawat udara yang

dasar

berdasarkan

Kegiatan

harga

perkalian

berlaku indikator

diusahakan

oleh

perusahaan

penerbangan

yang beroperasi di Indonesia.

produksi dengan indikator harganya. Output

Metode estimasi yang digunakan adalah

atas dasar harga konstan dihitung dengan

pendekatan produksi. Indikator produksi yang

metode

yang

ekstrapolasi.

Sedangkan

NTB

digunakan

adalah

kilometer

(km)

diperoleh dengan perkalian antara rasio NTB

penumpang dan kilometer (km) barang yang

dengan outputnya.

diangkut. Output atas dasar harga berlaku angkutan udara diperoleh dari perusahaan

Angkutan

Sungai,

Danau,

dan

Penyeberangan Kegiatan kegiatan

diperoleh yang

dicakup

pengangkutan

penumpang

dengan

kapal/angkutan.

28

penerbangan. Sedangkan nilai tambah bruto


barang

meliputi dan

menggunakan

dengan

mengalikan

rasio

NTB

dengan outputnya. Output dan NTB atas dasar harga

konstan

ekstrapolasi.

diperoleh

dengan

metode

Sea Transport It covers activities of transporting goods

Method

of

estimation

is

the

production

approach. Production indicator used is number

and passengers using sea boat operated in

of

passengers,

goods

domestic or international area. It excludes the

transported.

sea transport operated by other company

obtained from multiplication of the production

which namely to support that activity. This is

indicators and price indicators for respective

because of the difficulty in separating data of

ferry transports. Output at constant prices is

the transport and non transport.

gathered through the extrapolation method.

Output

at

and current

mobiles prices

is

The value added is obtained by applying value Basically, method of estimation of value

added ratio.

added for 2000 series data is the same as one in 1993 series. The difference is only in the

Air Transport

use of ratios of value added. Output at current prices is obtained

This

activity

transportingpassengers

consists

of

goods

using

and

from multiplication of production indicator and

aircraft and operated by airline company in

price indicator. Output at constant prices ia

domestic area of Indonesia.

accounted using extrapolation method and the

The method of estimation used is the

value added is derived from applying the

production approach. Production indicators are

value added ratio.

passengers kilometers and goods kilometers which are transported. Output at current prices is gathered from the airline companies.

River, Lake, and Ferry Transport Activities covered in are transporting goods and passengers using boats/vessels.

The

gross

multiplying

value ratio

added value

is

derived

added

to

from

output.

Output and value added at constant price are obtained through using extrapolation method.


29

Jasa Penunjang Angkutan Mencakup menunjang

kegiatan

dan

pengangkutan,

7.2 Komunikasi yang

memperlancar yaitu

meliputi

bersifat

Subsektor ini terdiri dari kegiatan Pos

kegiatan

dan Giro, Telekomunikasi, dan Jasa Penunjang

jasa-jasa

pelabuhan udara, laut, sungai, darat (terminal

Komunikasi. Pos

dan

Giro

mencakup

kegiatan

& parkir), bongkar muat laut dan darat,

pemberian jasa kepada pihak lain dalam hal

keagenan penumpang, ekspedisi laut, jalan tol

pengiriman surat, wesel dan paket pos yang

dan jasa penunjang lainnya (pengerukan dan

diusahakan

pengujian kelayakan angkutan laut).

Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian

oleh

Perum

Pos

dan

Giro.


jasa kepada pihak lain dalam hal pengiriman

pendekatan produksi. Output dan NTB atas

berita melalui telegram, telepon dan telex

dasar harga berlaku dari kegiatan-kegiatan

yang diusahakan oleh perusahaan seperti PT

yang

Telkom

sifatnya

monopoli

diperoleh

dari

dan

PT

Indosat.

Jasa

Penunjang

pengolahan laporan keuangan BUMN yang

Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang

terkait.

menunjang

Kegiatan

lainnya

diperhitungkan

komunikasi

seperti

warung

dengan mengalikan indikator produksi dan

telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager)

harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah

dan telepon seluler (ponsel).

rasio NTB, rasio mark-up dan rasio lainnya yang sesuai.

pendekatan produksi. Output atas dasar harga

Output angkutan


di

dan

NTB

estimasi

jasa

penunjang

dengan

pendekatan

produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah

berlaku berupa pendapatan Pos dan Giro serta Telekomunikasi

diperoleh

dari

laporan

keuangan.

perusahaan sebagai indikator produksi, dan

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh

rata-rata pendapatan per perusahaan sebagai

dari laporan keuangan berupa penjumlahan

indikator harganya. Sedangkan output dan

upah dan gaji, peyusutan, laba atau rugi, dan

NTB

komponen-komponen

atas

dasar

harga

konstan

dengan metode ekstrapolasi.

dihitung

ekstrapolasi.


dari

NTB.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan

30

lainnya

diperoleh

dengan

metode

Services Allied to Transport

7.2 Communication

It covers all activities to support and

This subsector consists of Pos & Giro,

smoothing transportation for the sea, air,

Telecommunication

river, land (terminals & parking), load and

communication.

and

services

allied

to

loaded, agencies, expedition, toll road and

Pos and Giro activities include providing

other services allied to transport (cleaning and

services to others in the form of sending

observing vessels for proper sailing).

letter, money order and packet which are operated

by

Perum

Telecommunication

Pos

includes

&

Giro.

providing

Method of estimation used is production

services to others in the form of sending

approach. Output and value added at current

information through telex, telephone operated

prices

are

companies such as by PT Telkom and PT

gathered from financial report of BUMN. Other

Indosat. Services allied to communication

activities

such as telecommunication shop (wartel),

for

the

are

monopolized

estimated

by

activity

multiplying

production and price indicators. Ratios that is

radio

call

used are value added and mark-up.

(ponsel).

(pagers)

and

cellular

phone

Output and value added of services allied to transport are also estimated by

Method of estimation used is production

extrapolation method, that is by using number

approach. Output at current prices is gathered

of establishments as production indicator and

from financial reports of these companies.

average income per establishment as prices

Value added is also from the financial

indicator. Output and value added at constant

report in the form of summing wages and

prices

salaries, profit or loss, depreciation and other

are

also

estimated

extrapolation method

through

the

components of the value added. Value added and output at constant price are estimated by extrapolation method.


31

8. Keuangan,

Persewaan,

dan

Jasa

Perusahaan

8.2 Lembaga Keuangan Bukan Bank Usaha Jasa Asuransi

8.1. Bank

Asuransi

Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan

adalah

salah

satu

jenis

lembaga keuangan bukan bank yang usaha

yang memberikan jasa keuangan pada pihak

pokoknya

lain seperti: menerima simpanan terutama

terjadinya musibah/kecelakaan atas barang

dalam bentuk giro dan deposito, memberikan

atau orang tersebut (termasuk tunjangan hari

kredit/pinjaman

tua).Pada pihak ditanggung dapat menerima

baik

kredit

jangka

pendek/menengah dan

panjang,

mengirim

uang,

membeli

berharga,

dan

menjual

mendiskonto

dagang/surat menyewakan

hutang tempat

surat-surat

surat

wesel/kertas

dan

sejenisnya,

menyimpan

biaya

atas

barang

terjadinya

atas

atau

kematian

tertanggung.Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa. Asuransi perasuransian

Output dari usaha perbankan adalah

resiko-resiko

hancur/rusaknya

mengakibatkan

barang

berharga, dan sebagainya.

menanggung

resiko

Jiwa yang

kematian,

adalah

khusus

usaha

menanggung

kecelakaan

atau

sakit,

jumlah penerimaan atas jasa pelayanan bank

termasuk juga jaminan hari tua/masa depan

yang diberikan kepada pemakainya, seperti

pihak

biaya

ditentukan dan disetujui oleh kedua belah

bank,

administrasi biaya

atas

transaksi

pengiriman

dengan

wesel,

dan

sebagainya. Dalam output bank dimasukkan

pihak

tertanggung.

yang

di

Nilai

pertanggungan

cantumkan

dalam

surat

perjanjian.

pula imputasi jasa bank yang besarnya sama

Asuransi

Kerugian

dengan selisih antara bunga yang diterima

perasuransian

yang

dengan bunga yang dibayarkan.

resiko

kerugian,

atas

adalah

khusus

usaha

menanggung

kehilangan

atau

kerusakan harta milik/benda termasuk juga tanggung jawab hukum pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik

tertanggung

karena

sebab-sebab

tertentu dengan suatu nilai pertanggungan.

32


8.

Finance,

Real

Estate,

andBusiness

Services

Insurance Services

8.1 Bank It

8.2 Non Bank Financial Institutions

Insurance is a kind of non bank financial covers

provides

agents which engages in receiving risks on

financial services to other parties for example:

any casualty, damages and loss of goods and

receiving deposits, mainly in the forms of giro

people (including pension fund support). For

and deposits, providing credit/loan either the

the costumers, they can ask claims on their

short term or long term, sending money,

goods casualty and the dead of persons

buying

insured. The insurance services consists of life

and

activities

selling

which

securities,

discounting

money orders/trade securities /loan securities

insurance,

and the like, renting place/locker of security

insurance.

and so on.

social

and

casualty

and

loss

The life insurance is an insurance which provides a dead risk, casual or sickness,

Output of banking business is defined as total

receivable

to

insured person. Value of the insurance is set

administration

by two agents of insurance company and the

charges, transfer money charges, and so on.

insured agents and recorded in a letter of

In this output also includes imputation of bank

agreement.

costumers,

for

on

bank

example:

services

including a pledge for old life/future life of the

services charge which is a residual of interest received minus interest paid.

The loss insurance is a business which provides a risk on lose and loss or damage of assets or objects, including a responsible on law to the third parties due to the something reasons according to the value of insurance.


33

Besarnya pertanggungan telah ditentukan dan

Sedangkan

disetujui

konstan

oleh

kedua

belah

pihak

yang

dicantumkan dalam surat perjanjian. Asuransi

Sosial

untuk

NTB

diperoleh

atas

dengan

dasar cara

harga sebagai

berikut: untuk asuransi jiwa menggunakan

adalah

usaha

metode

ekstrapolasi

dan

sebagai

perasuransian yang mencakup usaha asuransi

ekstrapolatornya

jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah

polis; untuk asuransi sosial menggunakan

berdasarkan

metode

peraturan-peraturan

yang

ekstrapolasi

mengatur hubungan antara pihak asuransi

ekstrapolatornya

dengan

untuk

seluruh/

segolongan

masyarakat

adalah jumlah pemegang

adalah

asuransi

dan

sebagai

jumlah

peserta;

kerugian

menggunakan

untuk tujuan sosial. Pihak asuransi ini akan

metodedeflasi dan sebagai deflatornya adalah

menerima/menampung

sejumlah

iuran/

indeks

sumbangan

masyarakat

yang

umum.

wajib

dari

harga

perdagangan

besar

(IHPB)

menggunakan jasa pelayanan umum, seperti: jasa

angkutan,

jasa

kesehatan,

jasa/pelayanan terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua. Output

dari

kegiatan

Dana Pensiun Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola

program

yang

menjanjikan

asuransi

manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah

merupakan rekapitulasi dari output asuransi

pembayaran berkala yang dibayarkan kepada

jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial,

peserta

reasuransi kerugian serta broker asuransi).

dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan

pada

saat

peserta

pensiun

dan

Biaya antara yang dikeluarkan dalam

dana pensiun. Manfaat pensiun terdiri dari

kegiatan asuransi berupa biaya umum (seperti

manfaat pensiun normal, manfaat pensiun

pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening

dipercepat,

listrik dan sebagainya), biaya pemeliharaan,

manfaat pensiun ditunda. Jenis dana pensiun

sewa gedung dan biaya administrasi.

dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan selisih antara output dan biaya antara yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan.

34


manfaat

pensiun

cacat

dan

Pemberi Kerja dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

The insurance value is determined by the two

Value added at constant prices is derived as

parties of concern and it is recorded in the

follow:

letter of agreemen.

extrapolation

The social insurance is an insurance

for

the

life

insurance

method

uses

where

the

extrapolations are the number of polish; for

business which covers life (loss) based on

the

government

members; for the loss insurance uses the

regulations,

concerns

to

the

social insurance

use

the

relation between insurance company and the

deflation method

whole or a group of society for the social

index for general as the inflator.

number of

where the wholesale price

purposes. The insurance company receipts premium or obliged donor/contribution from the society which uses the public services such as transport services, health services and services for the vehicle owners and the services of elderly.

Pension Fund Pension

Output of the business insurance is a

fund

is

the

business

which

engages in providing a program of pension

recapitulation of output of life and non life

benefit.

The

benefit

is

the

payment

insurance (social loss, reinsurance and broker

periodically for the members after they retired

insurance).

according to the rule of pension fund. The pension benefits consists of normal benefit

Intermediate

insurance

pension, fast, disable and postpone benefits.

consists of overhead/general expenses (for

Kind of pension fund is devided into pension

example

fund of provider job and pension and pension

office

cost

of

expenses,

the

fuels,

electric

expenses, and others), maintenaces, office

fund of financial institution.

rents and administrative expenses.

Value added at current prices is obtained based on a different between output and intermediate inputs recorded in the financial reports of the insurance companies.


35

Output

harga

Outputnya terutama terdiri dari sewa

berlaku dari kegiatan Dana Pensiun diperoleh

modal, bunga deposito dan lain-lain (sewa

dari

rumah). NTB diperoleh dengan mengurangkan

hasil

dan

NTB

atas

pengolahan

dasar

laporan

keuangan

kegiatan tersebut. Sedangkan estimasi output

output

dan NTB atas harga konstan diperoleh dengan

output dan NTB atas dasar harga konstan

menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan

diperoleh

sebagai deflatornya/ekstrapolatornya adalah

ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolator-nya

IHK umum atau jumlah peserta.

adalah jumlah nasabah.

Pegadaian

Lembaga Pembiayaan

Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah dibentuk

yang

bersifat

berdasarkan

monopoli

ketentuan

dan

undang-

dengan

biaya

dengan

Lembaga

antara.

Sedangkan

menggunakan

pembiayaan

metode

adalah

badan

usaha yang bergerak di sektor keuangan dengan

melakukan

kegiatan

pembiayaan

undang, yang tugasnya antara lain membina

dalam bentuk penyediaan dana atau barang

perekonomian

modal dengan tidak menarik dana secara

rakyat

kecil

dengan

menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai

langsung

dengan cara yang mudah, cepat, aman dan

pembiayaan ini mencakup kegiatan sewa guna

hemat.

usaha, modal ventura, anjak utang, kartu

Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman masyarakat

uang

kepada

dengan

jaminan

masyarakat.

Lembaga

kredit dan pembiayaan konsumen.

segolongan

menerima

dari

Output dan struktur input atas dasar harga

berlaku

pembiayaan

Direktorat

Perbankan

ini

barang bergerak. Besarnya pinjaman sesuai

diperoleh

dengan nilai barang jaminan yang diserahkan

Usaha

pihak

Keuangan. Sedangkan output dan NTB atas

peminjam

tanpa

syarat

apapun

mengenai penggunaan dananya. Output

dan

NTB

atas

dasar dasar

harga

dari

lembaga

Jasa

konstan

diperoleh

menggunakan

metode

ekstrapolasi,

sebagai

hasil pengolahan laporan keuangan Perum

perusahaan.

36


Departemen

harga

berlaku dari kegiatan Pegadaian diperoleh dari

Pegadaian.

Pembiayaan

ekstrapolator-nya

dan

adalah

dengan dan

jumlah

Output and value added at current prices of

The output is mainly from interest on capital,

the pension fund is gathered from data

interest on deposits and other rents (house

processing on financial report of this activity.

rents).

Output and value added at constant prices

subtracting intermediate input from output.

used is deflation/extrapolation using deflator

Output and value added at constant prices use

of

extrapolation method, and the extrapolator is

general

extrapolator

consumer of

price

number

index

of

and

members

Value

added

is

derived

from

number of consumers.

respectively.

Pawnshop

Cost Financing Institution

It is an institution of credit formed by government

in financial

sector by providing funds or capital goods

constituted under the law, which intends to

without collecting funds directly from society.

help

through

This cost financing institution covers activities

providing credit based on pledge rule, easy,

of rental on business licenses, joint venture,

fast, save and thrifty.

claim receivables, credit cards and consumer’s

economic

monopolized

institution engages

and

small

which

This

of

society

loan. The main activity is to supply money

Output and input structure at current

loan for a group of society under the use

prices

pledge/warrant of movable goods. The value

Banking and Financing Service Business of

of warrant is worthy as the value of credits

Deparment of Finance. Output and value

from the creditors without any restriction on

added at constant prices use extrapolation

the use of the credits.

method, and the extrapolator is number of

are

obtained

from

Directorate

establishment. Output and value added at current prices of the pawnshop is recorded from the financial report of the pawnshop company (Perum Pegadaian).


37

of

Koperasi

Sedangkan

Koperasi

persewaan

konstruksi bukan tempat tinggal diperoleh

rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan

dari perkalian antara luas konstruksi yang

orang-orang atau badan hukum koperasi yang

disewakan dengan rata-rata tarif sewa per

merupakan

sebagi

m2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara

azas

rasio NTB dengan outputnya.NTB atas dasar

tata

organisasi

usaha

ekonomi

usaha

adalah

output

susunan

bersama

ekonomi

berdasarkan

kekeluargaan. Koperasi yang dicakup meliputi

harga

koperasi simpam pinjam dan atau unit usaha

menggunakan

simpan pinjam pada koperasi. Output nya

sebagai

adalah selisih antara pendapatan bunga yang

konstruksi.

diterima dengan bunga yang dibayarkan dan

8.4

konstan

diperoleh

metode

dengan

ekstrapolasi

ekstrapolator-nya

dan

indeks

luas

Jasa Perusahaan Jasa Hukum

pendapatan koperasi simpan pinjam lainnya.

(Advokat/Pengacara & Notaris)

8.3 Real Estat

Yang dimaksud dengan advokat adalah

Subsektor

ini

meliputi

usaha

ahli

hukum

yang

persewaan konstruksi dan tanah, baik yang

sebagai penasehat

menyangkut maupun

konstruksi

atau pembela

dalam

tempat

tinggal

seperti

maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah

pertokoan

serta

usaha

orang yang ditunjuk dan diberi kuasa oleh

pengadilan,

Departemen

Output untuk persewaan konstruksi

baik

perkara

dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, akte dan sebagainya.

pengeluaran

Jasa Akutansi dan Pembukuan

konsumsi

rumah

tangga

perkapita untuk sewa rumah, kontrak rumah,

rumah,

rumah

pajak

dan

dinas,

perkiraan

pemeliharaan

sewa rumah

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

pidana

Kehakiman untuk mensahkan

tempat tinggal diperoleh dari perkalian antara

beli

perkara

tinggal

persewaan tanah persil.

sewa

bertindak

tempat

bukan

perkantoran,

berwenang

Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha

jasa

pengurusan

tata

buku

dan

pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan

data

dan

tabulasi

yang

merupakan bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.

38


Cooperatives

While output of non dwelling rent is

Cooperatives

economic

obtained by multiplying the area of building

social

rented and average of rent tariff per square

characteristics and joint business between its

meter. Value added is derived from applying

members based on the kinship principles.

value added ratio to output. Value added at

They cover credit-deposit Cooperatives and or

constant prices use extrapolation method,

credit-deposit units on Cooperatives. Output

where the extrapolator is index of building

of Cooperatives is a residual of interests

area.

received minum interest paid and includes

8.4 Business Services Law

organization

are

people

which

having

other earnings on coorporatives services to

Services (Advocate and Notary)

members. Advocate is the lawyer providing a

8.3 Real Estate of

consultation, advice or stand up for a law-suit

rental of building and land, either for dwelling

in administration of justice either for crime or

or non dwelling, such as offices, shop and

non crime matters. While the notary is a

rental on specific time of rent.

person appointed and have a right from

This

subsector

covers

business

Output of building rent is estimated

Department of Justice to clarify and legitimate

through multiplying per capita consumption of

letters of agreement, land purchasing and the

dwelling

like.

rent,

condominium,

housing estimation

contract,

official

ownership

of

dwelling, tax and maintenance of house, with the number of population at mid year.

Accountant and Bookkeeper Services Accountant and bookkeeper services provide making and checking financial report and also services for data processing and tabulating as part of the accountant and bookkeeper business.


39

Jasa Pengolahan dan Penyajian Data

Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan

Jasa pengolahan dan penyajian data

Jasa persewaan mesin dan peralatan

adalah usaha jasa pengolahan dan penyajian

adalah

data

peralatannya

yang

bersifat

umum

baik

secara

usaha

persewaan

untuk

elektronik komputer maupun manual atas

pertambangan

dasar balas jasa atau kontrak. Termasuk

pengolahan,

didalamnya

adalah

keperluan kantor.

programming

dan

jasa

komputer

sebagainya

yang

ada

hubungannya dengan kegiatan komputer.

arsitek

dan

ladang

pertanian,

minyak, dan

dan

industri

mesin-mesin

Output jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah

Jasa Arsitek, Konstruksi, dan Teknik konstruksi,

keperluan

konstruksi

perusahaan

Jasa

mesin

atau

tenaga

kerja)

dengan

indikator harga (rata-rata output perusahaan teknik

atau per tenaga kerja).

adalah usaha jasa konsultasi konstruksi, jasa survei

geologi,

tambang/pencarian

penyelidikan

komoditi

pertambangan

9. Jasa-Jasa 9.1 Pemerintahan Umum

dan jasa penyelidikan serta sejenisnya.

Jasa

pemerintahan

pada

prinsipnya

terbagi dua yakni pertama pelayanan dari Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran

pemerintahan departemen dan pertahanan,

Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah

suatu

kegiatan

usaha

yang

kedua pelayanan yang diberikan oleh badanbadan

di

bawah

departemen

memberikan pelayanan kepada pihak lain

tersebut.Pelayanan kedua ini disebut jasa

dalam bentuk pembuatan dan pemasangan

pemerintahan lainnya.

iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi,

membujuk

dan

mengingatkan

Administrasi Pemerintah dan Pertahanan

kepadakonsumen tentang produk dari suatu perusahaan/usaha penyampaiannya

serta dapat

media massa.

melalui

dalam berbagai

Sektor

pemerintahan

non

departemen,

badan/lembaga

tinggi

negara, kantor-kantor dan badan-badan yang dengan

pemerintahan dan pertahanan. Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 2010-2013

dan

pertahanan mencakup semua departemen dan

berhubungan

40

umum

administrasi

Processing and Presenting Data Services

Machine and Appliance Rental Services

Processing and presenting data services are

business

of

general

purposes

Services

of

machine

and

appliance

using

renting is a business to supply machine and

electronic or non electronic tools, such as

appliance for renting the needs of agriculture,

manual, based on contractual agreement.

mining and oil well, manufacturing industry,

Including services on writing and developing

construction, and for office purposes.

of computer program and other relate to it. Output of business services is indicators (number of establishments or labors) multiply with price indicators (average output per Architec, Building, and Techniciant These

services

include

establishment or per labor).

building and

technic consultant services, geology surveying services,

research

on

finding

mining

commodity and research on newly objects.

9. Services 9.1 General Government Services This services in principle consists of first public administration services which are

Advertisement and Marketing Research

government department and defence, and

Services

second

Services

of

advertisement

and

services

department

of

from

agents

government.

under The

the

second

marketing research are business to provide

services are grouped into other government

services

services.

such

as

making

and

installing

advertisement, that is to convey information, asking and reminding consumers about the

Government Administration and Defence

products of the company or business by using all tools and mediators.

Government administration and defence sector

includes

all

department

and

non

departments, state institutions and high state intitutions, offices and agents which controlled by government and defence.


41

Belanja pegawai guru pemerintah yang

Aparat

pemerintah

yang

melayani

memegang tata usaha dikategorikan sebagai

penyuluhan KB atau memberi penyuluhan

administrasi

sedangkan

kepada

belanja pegawai guru pemerintah yang tugas

sebagai

nya

Sedangkan

pemerintahan,

mengajar

dikategorikan

pendidikan.Begitu

juga

yang

sebagai

jasa

terasing

dikategorikan

kemasyarakatan

pegawai

lainnya.

pemerintah

yang

pemerintah

melakukan penjualan karcis masuk taman

melayani

masyarakat

hiburan, museum atau melayani masyarakat

sebagai

administrasi

di perpustakaan dikategorikan sebagai jasa

pemerintahan sedangkan dokter pemerintah

hiburan dan kebudayaan. Belanja pegawai

yang

dari

tidak

dikelompokkan

melayani

dokter

jasa

masyarakat

masyarakat

dikelompokkan

sebagai jasa kesehatan.

sektor

ini

terdiri

dari

gaji

pokok,

honorarium dan tunjangan lainnya. Belanja

Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua

pegawai

yang

dipisahkan

dari

belanja

tingkat pemerintahan, baik pemerintah pusat

pemkonstruksi ditransfer ke belanja rutin,

maupun pemerintah daerah yang terdiri dari

seperti pembayaran honor pegawai negeri

pemerintah

yang turut dalam kegiatan proyek.

daerah

termasuk

angkatan

bersenjata.

Belanja

pegawai

jasa

pemerintahan

lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah Jasa Pemerintahan Lainnya Jasa

pemerintah

pusat maupun daerah, baik rutin maupun

lainnya

meliputi

pembangunan

adalah

sekolah

pemerintah, universitas pemerintah, rumah

pemerintah, pekerja bimbingan masyarakat

sakit

terasing, pekerja perpustakaan dan tempat-

terasing,

museum,

bimbingan

masyarakat

perpustakaan,

tempat-

pekerja

guru-guru

kegiatan yang bersifat jasa seperti sekolah

pemerintah,

negeri,

untuk

rumah

sakit

tempat rekreasi serta museum pemerintah.

tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan

Penyusutan barang modal untuk sektor

pemerintah, dimana pemerintah memungut

pemerintahan umum datanya belum tersedia.

pembayaran

Sehingga nilai penyusutan diadakan estimasi

yang

pada

umumnya

tidak

mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk

kegiatan

tersebut.

Unit-unit

usaha

semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.

42


berdasarkan rasio terhadap belanja pegawai.

Employment

for

Government employee which provide

public

services of family planning (KB) and services

administration while expenses for teachers,

to remote people are classified into social

which have duty to teach, are classified into

services. While government employee who

education service.The same way for those

include in selling tickets in entertainment

who serve administratively are classified into

park, museum or in library are classified as

public administration and doctors who serve

entertainment

directly to society are classified into health

Employment expenses of this sector consists

services.

of basic salaries, supporting salaries, honour

administrative

are

expenses classified

into

and

cultural

servicess.

and others. Employment expenses derived from development budget is transferred to These government

activities levels,

include

government

for

all

routine budget. This expenses are for example

central,

honorarium of government employee which

region and below including defence.

involved in the development project. Government employment expenses for other government sub-sector are employment salaries

Other Government Services

government,

Other government services are services produced,

through

paid

government

schools,

by

central

obtained

and

from

routine

school teacher, health employee, guiders of remote

people, museum, library, recreational places

recreational and museum employee.

few retribution which do not

cover all the

expenses in running these activities provide

and

development budget such as salaries for

universities, hospitals, guidining of remote

which are financed by government impose a

regional

people,

Depreciation

library

of

employee

capital

for

and

public

government do not available. It is estimated based on ratio to employment expenses.

services for the public/society.


43

Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat

9.2

Jasa

Swasta

unsur surplus usaha. Sedangkan pemerintah

Kemasyarakatan

tidak

Meliputi

melakukan

pembayaran

pajak

tak

jasa

Jasa

Sosial

pendidikan,

dan

kesehatan,

langsung, untuk memperoleh nilai tambah

riset/penelitian, palang merah, panti asuhan,

bruto diperkirakan dari penjumlahan belanja

panti

pegawai serta perkiraan penyusutan. Data

cacat (YPAC), rumah ibadat dan sejenisnya,

untuk

baik yang dikelola oleh pemerintah maupun

estimasi

NTB

sektor

pemerintahan

umum didasarkan pada realisasi pengeluaran pemerintah.

Belanja

yayasan

pemeliharaan

anak

swasta.

jasa

Output jasa sosial dan kemasyarakatan

pemerintahan lainnya yang ditransfer dari

diperoleh dari hasil perkalian antara masing-

pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari

masing

realisasi

pemkonstruksi

murid menurut jenjang pendidikan, jumlah

menurut sektor dan sub-sektor. Sedangkan

tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter,

belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya

jumlah anak yang diasuh, jumlah orang lanjut

untuk

dari

usia yang dirawat, jumlah rumah ibadah,

jenis

jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-

anggaran

belanja

pemerintah

laporan

belanja

pegawai

wreda,

daerah pegawai

diperoleh menurut

pengeluaran.

indikator

produksi

seperti

jumlah

rata output per masing-masing indikator.

Disamping penyusutan

belanja

juga

penghitungan

NTB

pegawai

termasuk jasa

diatas dalam

Jasa Hiburan dan Rekreasi

pemerintahan

Meliputi

kegiatan

produksi

dan

lainnya.Dimana nilai penyusutan diperkirakan

distribusi film komersial dan film dokumenter

sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.

untuk

Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum

reproduksi

dan jasa lainnya atas dasar harga konstan

panggung

2000

perpustakaan,

dihitung

menggunakan pegawai

dengan indeks

negeri

cara

ekstrapolasi

tertimbang menurut

kepangkatan.

kepentingan film

video,

hiburan, museum,

pemerintah jasa

serta

bioskop

studio kebun

dan radio,

binatang,

jumlah

gedung olahraga, kolam renang, klab malam,

golongan

taman hiburan, lapangan golf, lapangan tenis, bilyar,

artis,

karaoke,

video

klip,

studio

televisi dan stasiun pemancar radio yang dikelola oleh swasta.

44


Input structure has zero operating surplus. Also it does not have indirect taxes, therefore,

9.2 Private Services Social and Community Services

to obtain gross value added is a summation of

It includes education services, health,

employment expenses and depreciation. Data

research, red cross, child care, disable care,

on estimating the value added are gathered

religious house and the like which mainly are

from the realization of government budget.

operated by the government or by private.

Employment expenses, which are transferred from central and regional government, are obtained

from

development

budget

by

Output of this sub-sector is obtained by multiplying

production

indicator

that

is

economic sector and sub-sectors. Employment

number of students per level of education,

expenses of the regional offices are gathered

number of bed of the hospital, number of

from statement of employment budget by

doctors, number of cared children, number of

kinds of expenditure.

religious house, number of disable persons with the average output per each indicator above.

Beside this depreciation is also added

Amusement and Recreational Services

up to get the gross value added of other

This

services

production

distribution

case

documentary films, reproduction of film and

estimated

to

be

5

percent

to

employment expensive. Value added at 2000

video,

prices

entertainment,

for

public

government

and

other

commercial

cinema

films

and

government services. The depreciation in this is

of

cover

services,

radio

studios,

and

podium library

and

government services is accounted by using

museum, zoo, recreation park, golf court,

extrapolation method, where the weighted

tennis

index of number of employment by position

artists, karaoke, video clip, television studios

levels as extrapolator.

and radio stations which are operated by

court,

billiard,

sport

organization,

privates.


45

Output

dasar

Jasa Perorangan dan Rumah Tangga

harga

berlaku

menggunakan

metode

Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang

pendekatan produksi, yaitu diperoleh dari

pada umumnya melayani perorangan dan

hasil

rumah tangga, yang terdiri dari:

diperoleh

atas

dengan

perkalian

antara

indikator

produksi

a)

dengan indikator harga.

dari

Jasa

perbengkelan/reparasi

kendaraan

mencakup

kecil

Output kegiatan produksi film diperoleh

bermotor,

perkalian

yang

kendaraan roda empat, roda tiga dan dua,

per

seperti mobil pribadi, mobil umum, sepeda

diproduksi

antara

dengan

jumlah

rata-rata

film output

perbaikan

dari

film.Output kegiatan distribusi film diperoleh

motor dan sebagainya.

dari perkalian antara rasio biaya sewa film

b)

dengan output bioskop, sedangkan output

seperti perbaikan/reparasi jam, televisi, radio,

bioskop diperoleh dari perkalian antara jumlah

lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-

penonton

barang rumah tangga lainnya.

dengan

rata-rata

output

per

Jasa

penonton.Output panggung hiburan/kesenian

c)

dihitung berdasarkan pajak tontonan yang

mencakup

diterima pemerintah.

malam,

Output untuk jasa hiburan dan rekreasi

Jasa

perbengkelan/reparasi

pembantu koki,

rumah

tukang

pengasuh

lainnya

bayi

tangga,

kebun, dan

penjaga

anak

dan

sejenisnya.

lainnya pada umumnya didasarkan pada hasil

d)

perkalian

tukang binatu, tukang cukur, tukang jahit,

antara

jumlah

perusahaan

dan

jumlah tenaga kerja masing-masing dengan

Jasa

perorangan

lainnya,

mencakup

tukang semir sepatu dan sejenisnya.

rata-rata output per indikatornya. Dan NTB

Output atas dasar harga berlaku untuk

atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil

jasa perbengkelan serta jasa perorangan dan

perkalian antara rasio NTB dengan output.

rumah tangga diperoleh dari perkalian antara

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga

konstan

menggunakan

deflasi/ekstrapolasi

metode dengan

masing-masing jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan

output

jasa

pembantu

deflator/ekstrapolator-nya adalah IHK hiburan

rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya

dan rekreasi atau indeks indikator produksi

diperoleh dari perkalian antara pengeluaran

yang sesuai.

perkapita

untuk

pembantu

rumah

tangga

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun

46


untuk jasa perorangan yang belum dicakup.

Output at current prices is obtained by applying

production

approach,

output

Personal and Household Services

is

It covers all kinds of services activities

derived from multiplying production indicator

which are generally supplied by personal and

and price indicator.

household. It consists of: a) Vehicle repair services, includes small and

Output of film is derived from number of film multiply with average output per film.

heavy maintenance of private and public automobiles, motorcycles and the like.

Output of film distribution is to multiply cost ratio of film rental to movie output. The movie output is obtained from number of visitors and

b) Other repair and maintenance services for

its average output. Output of entertainment

example

for

podiums is estimated based on movie taxes

radios,

refrigerators,

receipt by government.

bicycles, and other household appliances

repairing

clocks,

televisions,

sewing

machines,

c) Domestic servant, including Independent personal services for restaurant, park, save Output of other entertainment services

guard at night, baby & child care and the like.

is estimated through number of establishment and number of employment multiply with their

d) Other personal services: laundry, barber

respective output. Value added at current

shop, sewing shop, cleaning shoes, and the

prices is derived by using value added ratio

like.

multiply the output. Output at current prices of maintenance personal and household services are obtained Output and value added at constant prices

are

derived

deflating/extrapolating

method,

through

through multiplying each of their labors and average output per labor.

where

While

output

of

domestic

servant,

deflator is the consumer price index (CPI/IHK)

baby& child care, and the like are estimated

of recreation and group, and the extrapolating

by

is the quantity indicators.

number of servants for domestic servant

percapita

expenditure

multiply

with

activity and with number of population at mid year for other services uncovered before.


47

NTB atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil Survei Khusus

Pendapatan

Regional

(SKPR).

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan

diperoleh

dengan

metode ekstrapolasi.

48


menggunakan

Value

added

at

current

prices

is

obtained by applying value added ratio, where the ratio is gathered from special survey of regional income (SKPR). Output and value added at constant price is estimated by using extrapolation method.


49

2.2 Metodologi

1.

Sumber Data Data

Dalam

yang

PDRB

menurut

dalam

lapangan usaha adhb, digunakan pendekatan

Lues

dari segi produksi yaitu dengan menghitung

tahun 2009 menurut cara memperolehnya ada

nilai tambah dari barang dan jasa yang

dua, yaitu:

diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi

penyusunan

1. Data

PDRB

digunakan

perhitungan

Kabupaten

primer

adalah

Gayo

data

yang

pada

satu

periode

tertentu

cara

dikumpulkan oleh BPS Kabupaten Gayo

mengurangkan biaya

Lues langsung dari sumbernya melalui

masing nilai produksi bruto tiap-tiap subsektor

survei

atau sektor.

2. Data

sekunder

adalah

data

Lembaga

yang

terkait

dari masing-

yang

dikumpulkan dari Dinas/Instansi/Swasta serta

antara

dengan

2.1 Penghitungan PDRB atas dasar

dengan

harga konstan (adhk)

perhitungan PDRB.

Penghitungan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan (dalam hal ini

2. Metode Penghitungan PDRB Menurut Lapangan Usaha

mengetahui

2.1 Penghitungan PDRB Atas

ekonomi

Dasar Harga Berlaku (ADHB)

(adhb)

menggambarkan

dari

tahun

perkembangan

yang

ke

perkembangan

PDRB

secara

dan

perubahan

harganya.

jasa

dalam

keseluruhan

maupun

PDRB

atas dasar harga konstan dikenal empat cara

a.

dihasilkan

ke

yang

volume

dan

tahun

sektoral. Dalam penghitungan nilai tambah

sebagai berikut.

barang

dari

agregat

tahun

disebabkan oleh adanya perubahan dalam produksi

diamati

riil

tahun.Agregat yang dimaksud dapat berupa

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku

dipakai tahun 2000) sangat penting untuk

yang tingkat

Revaluasi

Metode ini dilakukan dengan cara menilai produksi dan biaya antara pada masingmasing tahun dengan harga pada tahun dasar (tahun 2000). Selisih nilai produksi dan biaya antara atas dasar harga konstan merupakan nilai tambah atas dasar harga konstan

50


2.2

1.

Methodology

Sources of Data

In the calculation of GRDP by industrial

Data used in the preparation of GRDP in

origin adhb, used the approach in terms of

2009 by the Gayo Lues Regency get there two

production is to calculate the added value of

ways, namely:

goods and services produced by all economic activity in a certain period by subtracting the

1

Primary data is data that is collected by the BPS Gayo Lues Regency directly from

cost of the respective gross production value of each sub-sector or sector .

the source through surveys 2. Secondary data is data collected from Department/Institution/Private

and

institutions associated with the calculation

2.1 Calculation of GRDP at constant

of GRDP.

market prices (ADHK) Calculating GRDP by industrial origin at

2. Method of Calculating GRDP by

constant prices (in this case used in 2000) is

Industrial Origin 2.1 Calculation

of

very important to know the real development GRDP

at

current

of economic aggregates were observed from

market prices (ADHB)

year to year. Aggregate GRDP is meant to be

Development of GRDP at current prices

overall and sectoral GRDP. In calculating the

(adhb) from year to year, described the

value added at constant prices is known as

development caused by a change in the

the following four ways.

volume of production of goods and services produced and the change in price level. a.

Revaluation This method is done by assessing the

production and costs between each year with prices in the base year (year 2000). The difference between production value and cost at constant prices is the value added at constant prices.


51

c.

b. Deflasi berganda

Ekstrapolasi Nilai tambah suatu tahun atas dasar

Pada metode deflasi berganda ini yang

harga konstan 2000 diperoleh dengan cara

dideflasikan adalah nilai produksi dan biaya

mengekstrapolasi nilai tambah pada tahun

antara pada masing-masing tahun, sedangkan

dasar dengan

nilai

indeks

produksi. Indeks

tambahnya

produksi ini merupakan indeks dari masing-

keduanya

masing

Indeks

atau

sekelompok komoditas hasil

yang

harga

diperoleh

dari

selisih

merupakan

hasil

deflasi.

yang

sebagai

produksi (output), atau indeks dari berbagai

deflatornya

indikator produksi. Ekstrapolasi dapat pula

produksi atas dasar harga konstan biasanya

dilakukan

nilai

adalah IHP atau IHPB sesuai dengan cakupan

produksi atas dasar harga konstan. Yang perlu

komoditinya. Sementara itu, indeks harga

diperhatikan dalam cara ini ialah penentuan

yang dipakai untuk memperoleh biaya antara

ekstrapolatornya.

atas dasar harga konstan adalah indeks harga

terhadap

penghitungan

Kuantitas

produksi

dari

masing-masing sektor/sub sektor merupakan

dalam

digunakan penghitungan

nilai

dari komponen biaya terbesar komoditinya.

ekstrapolator yang terbaik. 3.

d. Deflasi

Penyajian PDRB Hasil

Penghitungan nilai tambah atas dasar harga

penghitungan

disajikan

dan

sektoral,

konstan 2000 dapat pula dilakukan dengan

dalam

cara deflasi, yaitu dengan cara membagi nilai

ditampilkan secara series dalam dua macam

tambah bruto atas dasar harga berlaku pada

penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan

masing-masing tahun dengan indeks harga

atas dasar harga konstan.

yang

sesuai

dengan

kegiatannya.

bentuk

PDRB

Pada

Indeks

agregat

penyajian

dasar

berlaku,

lain Indeks Harga Konsumen (IHK), Indeks

regional dinilai atas dasar harga berlaku pada

Harga Perdagangan Besar (IHPB),

masing-masing tahun. Sementara itu, pada

Harga Produsen (IHP), dan sebagainya.

angka-angka

harga

harga yang digunakan sebagai deflator antara

Indeks

semua

atas

pendapatan

penyajian atas dasar harga konstan (harga pada

tahun

dasar)

semua

angka-angka

pendapatan regional dinilai atas dasar harga tetap yang

terjadi pada

tahun

tertentu (dalam hal ini tahun 2000).

52


dasar

b. Extrapolation

d. Double deflation

The added value a year based on 2000

In this double deflation method that

constant prices are obtained by extrapolating

dideflasikan is the production value and costs

value added in the base year with production

between each year, while the value added

index. Production index is the index of each

obtained from the difference between the two

commodity or group of products (output), or

which is the result of deflation. Price index is

an index of various indicators of production.

used as deflatornya in calculating the value of

Extrapolation can be made to the production

production at constant prices is usually the

values

prices.

IHP or WPI in accordance with the scope of

Noteworthy in this way is the determination of

the commodity. Meanwhile, the price index

extrapolator. The quantity of production of

used to obtain the cost of constant prices is

each

the price index of the largest cost component

calculated

sector/sub

at

sector

constant

is

the

best

extrapolator.

of the commodity.

3. Presentation of GRDP c.

Deflation

GRDP calculation results are presented

Calculation of value added at constant

in the aggregate and sectoral, are shown in

prices 2000 can also be done by way of

series in two kinds of assessment, ie at

deflation, that is by dividing the gross value

current prices and constant prices.

added at current prices in each year with the price index in accordance with its activities.

On presentation at current prices, all

Price index used as deflator, among others,

regional income figures valued at current

the Consumer Price Index (CPI), Wholesale

prices

Price Index (WPI), Producer Price Index (IHP),

presentation at constant prices (prices in the

and so forth.

base year) of all regional income figures

in

each

year.

Meanwhile,

on

judged on the basis of fixed prices that occurred at a particular base year (in this case in 2000).


53

Dengan

demikian,

maka

perkembangan

Rumus:

angka-angka pendapatan regional dari tahun

𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =

ke tahun merupakan perkembangan riil yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Agregat-agregat PDRB disajikan secara

Dimana/Where: DPbi,t

=

nominal dalam juta rupiah, kecuali PDRB perkapita dalam rupiah, distribusi persentase, laju

pertumbuhan

ekonomi,

Distribusi

persentase

PDRB

adhb sektor i, pada periode t PDRBbi,t

indeks

perkembangan, indeks berantai, dan indeks

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡 𝑋100% 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑡

=

PDRB adhb sektor i, pada

periode t PDRBbt

= Total PDRB adhb, pada periode t

implisit. a. b. Distribusi persentase Distribusi besarnya

persentase peranan

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan menunjukkan masing-masing

subsektor/sektor ekonomi dalam kemampuan menciptakan nilai tambah di suatu daerah serta menunjukkan struktur perekonomian daerah

tersebut.Selain

persentase

juga

itu,

distribusi

menggambarkan

ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi

dari

masing-masing

ekonominya.

Laju pertumbuhan ekonomi

sektor

suatu indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi.Indikator ini biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa

jauh


pembangunan

ekonomi suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian, indikator ini dapat dipakai untuk menentukan arah kebijakan pembangunan mengetahui

yang besarnya

akan laju

datang.

Untuk

pertumbuhan,

dihitung dari data PDRB atas dasar harga konstan (adhk).

54

keberhasilan

Thus, the development of regional income figures from year to year is real progress that is not affected by price changes.

Formula:

𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 𝑋100% 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑡

Dimana/Where: DPbi,t

= Distribution percentage of GRDP

Aggregates are presented in nominal GRDP in million rupiah, except for GRDP per capita in dollars, percentage distribution, the

adhb sector i, in period t GRDPbi,t GRDPbt

= GRDP adhb sector i, in period t = Total GRDP, in period t

rate of economic growth, development index, chain index, and index implicit.

b. The rate of economic growth The rate of economic growth is an indicator

a. Distribution percentage

amount of the role of each subsector/sectors of the economy in the ability to create added value in a region and shows the structure of regional

economy.

In

describes

the

macro-level

economic growth. This indicator is normally

Distribution of the percentage shows the

the

that

addition,

the

percentage distribution also describes the local dependence on the ability of production

used to assess how far the success of a regional

economic

development

within

a

certain time period. Thus, this indicator can be used to determine the direction of future development policy. To know the growth rate, calculated from GRDP data at constant prices (ADHK).

of each economic sector.


55

Rumus Laju pertumbuhan ekonomi

𝛾𝑖,𝑡 =

Rumus Indeks Perkembangan

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 − 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1 𝑥100% 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝐼𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,0

Dimana Dimana/Where: γi,t

IPbi,t

= Indeks perkembangan PDRB

= Laju pertumbuhan PDRB

sektor

i, periode t/

PDRB ki,t

adhb sektor i, pada periode t PDRBbi,t

= PDRB adhk sektor i, periode

t /GRDP adhk sector i, period t PDRB ki,t-1

=PDRB

periode t PDRBbi,0

adhk

sektor

periode tahun dasar c.

Indeks berantai

c. Indeks perkembangan Untuk produksi

melihat

dalam

digunakan

ukuran

indeks

ini

Indeks berantai menjelaskan tentang

perkembangan

satu

= PDRB adhb sektor i, pada

i,

periode t-1

Angka

= PDRB adhb sektor i, pada

kurun

hasil

waktu dapat

indeks

perkembangan.

juga

menggambarkan

perubahan nilai produksi barang dan jasa pada

satu

periode

terhadap

periode

sebelumnya secara berurutan. Data pokok yang

digunakan

adalah

PDRB

menurut

perubahan nilai produksi baik dalam bentuk

lapangan usaha atas dasar harga konstan

volume maupun harga produk.

(ADHK).

Indeks perkembangan diperoleh dengan

Indeks berantai ADHK diperoleh dengan

cara membagi nilai subsektor/sektor/PDRB

cara membagi nilai subsektor/sektor/PDRB

tahun

pada

berjalan

subsektor/sektor/PDRB

dengan pada

tahun

nilai dasar,

dikalikan dengan 100. Indeks perkembangan

tahun

berjalan

subsektor/sektor/PDRB

dengan pada

sebelumnya, dikalikan dengan 100.

pada tahun dasar adalah 100. Rumus Indeks Berantai

𝐼𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 =

56


𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡−1

nilai tahun

FormulaofThe rate of economic growth

𝛾𝑖,𝑡 =

Formula Of Index Development

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡 − 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1 𝑥100% 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1

𝐼𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 =

Where: γi,t

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,0

Dimana/Where : =GRDP growth rate of sector i,

IPbi,t

=

period t

Index

adhb

sector

GRDP

growth i,.in period t

GRDP ki,t = GRDP adhk sector i, period t

GRDPbi,t

=GRDP adhb sector i, in period t

GRDP ki,t-1 =GRDP adhk sector i, period t-1

GRDPbi,0

=GRDPadhb sector i, in the basic year

c. Link index c.

one

Index development

Link index describes the change in value

To see the development of production in

of production of goods and services in one

period

period

can

be

used

measure

the

against

the

previous

period,

development index. The index number also

respectively. Basic data used is GRDP by

illustrates the change of production value in

industrial origin at constant prices (adhk).

the form of volume and product prices.

period/year basis

Development

index

is

obtained

by

dividing the value of subsector/sector/GRDP

Link index Adhk obtained by dividing the value

for the year by the subsector/sector/GRDP in

of subsector/sector /GRDP in the current year

the

with a value of subsector/sector/GRDP in the

base

year,

multiplied

by

100.

Development index in the base year is 100.

previous year, multiplied by 100.

Formula Of Link Index

𝐼𝐵𝑘𝑖 ,𝑡 =

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡−1


57

Dimana: IBki,t

= Indeks berantai PDRB adhk

sektor i, pada periode t PDRB ki,t

= PDRB adhk sektor i, pada

periode t PDRB ki,t-1

= PDRB adhk sektor i, pada

periode t-1

d.

Indeks implisit Indeks implisit memberikan gambaran

perkembangan

harga

atau

menurut

tingkat

inflasi

masing-masing

subsektor/sektor/PDRB setiap tahun. Indeks implisit

diperoleh

dengan

cara

membagi

masing-masing angka subsektor/sektor atas dasar harga berlaku dengan masing-masing subsektor/sektor atas dasar harga konstan pada periode yang sama dikali dengan 100. Rumus Indeks Implisit

𝐼𝑀𝑖,𝑡 =

𝑃𝐷𝑅𝐵𝑏𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝑃𝐷𝑅𝐵𝑘𝑖 ,𝑡

Dimana IMi,t

= Indeks implisit PDRB sektor i, pada periode t

PDRBbi,t = PDRB adhb sektor i, pada periode t PDRBki,t = PDRB adhk sektor i, pada periode t

58


Where : IBki,t

= index of GRDP adhk sector i,in period t

GRDP ki,t

= /index of GRDP adhk sector

i, in period t GRDP ki,t-1

=GRDP

adhk

sector

i,

in

period t-1

d. Implicit Index Implicit

index

illustrates

the

development of prices or the inflation rate according to each subsector/sector/GRDP each year. Implicit index obtained by dividing each digit subsector/sector at current prices with each subsector/sector at constant prices for the same period multiplied by 100.

Formula Implicit Index

𝐼𝑀𝑖,𝑡 =

𝐺𝑅𝐷𝑃𝑏𝑖 ,𝑡 𝑥100 𝐺𝑅𝐷𝑃𝑘𝑖 ,𝑡

Where : IMi,t

= implicit GRDP sector index i,

in period t GRDP

bi,t

=GRDP

adhb

sector

i,

in

period t GRDP

ki,t

= GRDP adhk sector i, in

period t


59


60


III Tinjauan Pendapatan Regional Review of Regional Income

Perkembangan PDRB

3.1

menunjukkan produktivitas ekonomi Gayo Lues

Gambar PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Triliun Rupiah)

yang terus meningkat pula. Tahun 2013 nilai

3.1.1 Jasa-Jasa

0,94

0,86

1,12

1,03

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan Pengangkutan dan Komunikasi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Konstruksi Listrik, Gas, dan Air Bersih

2010

2011r

Industri Pengolahan

2012*) 2013**)

dan

nilai

dibandingkan

dengan

tahun

2012,

tahun 2010. Rata-rata peningkatan PDRB ADHK

Dengan adanya pertambahan penduduk, harga,

persen

dan 14,91 persen apabila dibandingkan dengan

Sumber: BPS Kabupaten Gayo Lues

kenaikan

tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,58

meningkat 9,79 persen dibanding tahun 2011

Pertambangan dan Penggalian Pertanian

Tahun

PDRB ADHK mencapai 0,50 triliun rupiah. Angka

tambah

tiap tahunnya adalah 4,85 persen.

dalam

Nilai PDRB ADHB dan ADHK terbesar

perekonomian, PDRB ADHB tiap tahun akan

selama kurun waktu empat tahun terakhir ada di

meningkat.

ADHB

sektor pertanian dengan nilai rata-rata 0,54

mencapai 1,12 triliun rupiah dengan peningkatan

triliun rupiah untuk ADHB dan 0,22 triliun rupiah

Tahun

2013

nilai

PDRB

9,22 persen bila dibandingkan dengan tahun 2012

atau

meningkat

19,54

persen

bila

dibandingkan dengan tahun 2011 dan 30,86

untuk ADHK diikuti sektor jasa-jasa dengan nilai PDRB ADHB rata-rata sebesar 0,14 triliun rupiah dan 0,08 triliun rupiah untuk Sedangkan

sektor

yang

PDRB ADHK.

memberikan

PDRB

persen dengan tahun 2010. Sehingga nilai PDRB paling ADHB menunjukkan tren yang meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata peningkatan nilai PDRB ADHB tiap tahun dari tahun 2010-2013

tahun 2010 sebesar 10,46 persen dan

terendah tahun 2013 sebesar 9,22 persen.

adalah

nilai

riil

PDRB.

341,72 juta rupiah untuk ADHK. Gambar PDRB ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (Triliun Rupiah)

3.1.2

Jasa-Jasa

0,43

0,45

0,47

0,50

kenaikan harga,

terlihat

bahwa nilai PDRB ADHK tetap meningkat. Hal ini

62


Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan Pengangkutan dan Komunikasi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Konstruksi Listrik, Gas, dan Air Bersih

Dengan 2010

mengabaikan faktor

dan

sebesar 784,05 juta rupiah untuk ADHB dan

PDRB berdasarkan harga konstan (ADHK) menunjukkan

pertambangan

penggalian yang hanya mampu berkontribusi

sekitar 9,65 persen. Peningkatan paling tinggi terjadi

rendah

2011r

2012*) 2013**)

Tahun

Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian Pertanian


GRDP Growth

3.1

Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin, 2010-2013 (Trillion Rupiahs)

3.1.1 1,03

0,94

0,86

1,12

Finance, Real Estate, Business Service Transport and Communication

Construction

2011r

increase as well. In 2013 the value of GRDP

Services

Trade, Hotel, and Restaurant

2010

economic productivity Gayo Lues continue to

Electricity, Gas, and Water Supply Manufacturing Industry

2012*) 2013**)

reached 0.50 trillion ADHK. This figure has increased by 4.58 percent compared to 2012, an increase of 9.79 percent compared to the 2011 and 14.91 percent when compared with 2010.

Minning and Quarrying

Year

Agriculture

The average increase in GRDP ADHK each year is

Source: BPS Gayo Lues Regency

Since

the

population

4.85 percent. growth,

rising

The largest value of Current Market

prices, and the value added in the economy,

Prices and 2000 Constant Market Prices GRDP

GRDP at Current Market Prices each year will

during a period of four years is in the agricultural

increase. In 2013 the value of GRDP at Current Market Prices reaches 1.12 trillion rupiahs, is

sector with an average value of 0.54 trillion rupiahs for Current Market Prices and 0.22 trillion for Constant Market Prices followed by the

increased by 9.22 percent compared to 2012, an services sector with an average Current Market increase of 19.54 percent compared to 2011 and 30.86 percent to 2010. Thus, the value of GRDP at

Current

Market

Prices

tend

to

increase

annually for 2010-2013 by an average increase about 9.65 percent. The highest increased is in 2010 amounted to 10.46 percent and the lowest

Prices GRDP of 0.14 trillion and 0.08 trillion to Constant Market Prices GRDP. While the sector provides the lowest

GRDP was mining

quarrying are only able to account for 784.05 million rupiahs for Current Market Prices and 341.72 million for 2000 Constant Market Prices.

Figure Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (Trillion Rupiahs)

in 2013 by 9.22 percent.

3.1.2

GRDP based on constant prices (ADHK)

Services

0,43

0,45

0,47

0,50

Finance, Real Estate, Business Service Transport and Communication Trade, Hotel, and Restaurant Construction

shows the real value of GRDP. By ignoring the

Electricity, Gas, and Water Supply Manufacturing Industry

factor of price increase, it appears that the value 2010

of

GRDP

at

2000

Constant

and

Market

remained elevated. This shows that

Prices

2011r

2012*) 2013**)

Year

Minning and Quarrying Agriculture



63

Pertumbuhan Ekonomi

3.2

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues, 2010-2013 (%)

dengan nilai pertumbuhan ekonomi 4,66 persen dan 4,58 pada tahun 2011 dan 2013.

3.2.1

semua sektor mengalami pertumbuhan positif. 5,02

4,58

2012*)

5,20

5,41

4,98

2011r

4,38

5,52

4,66

2010

4,93

5,29

4,32

5,19

Dilihat secara detail, pada tahun 2013

Sektor yang memberikan peranan terbesar pada

2013**)

pertumbuhan ekonomi Gayo Lues adalah sektor

Tahun Gayo Lues

Aceh Tengah

keuangan, real estate, dan jasa perusahaan;

Aceh Tenggara

konstruksi; serta listrik, gas, dan air bersih


Laju pertumbuhan ekonomi merupakan

dengan nilai 10,05; 7,95; dan 7,40. Berikutnya,

indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan biasanya digunakan untuk

menilai

seberapa

besar

keberhasilan

pembangunan suatu daerah pada periode waktu tertentu.

Laju

merupakan

pertumbuhan

ukuran

yang

PDRB

ADHK

tepat

untuk

ukuran

disebabkan

tersebut oleh

faktor

fluktuasi

yang

harga

telah

perbedaaan

Apabila

pertumbuhan

ekonomi

dibandingkan antar kabupaten yang berdekatan, tahun 2010-2013, tren pertumbuhan ekonomi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara

perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai 6,85 persen, pertambangan dan penggalian 5,32 persen,

pengangkutan

dan

komunikasi

3,96

persen.

sector

Pertanian

yang

di

Lues

Gayo

merupakan ternyata

leading

menduduki

peringkat ketujuh dalam menyumbangkan nilai

nilai 3,87 persen diikuti jasa-jasa sebesar 2,39 persen, dan sektor yang memberikan share paling kecil dalam pertumbuhan ekonomi adalah industri pengolahan dengan nilai 2,28 persen.

terlihat berbeda tetapi untuk nilainya cenderung

Gambar Laju Pertumbuhan Ekonomi ADHK 2000 Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2013 (%)

tidak berbeda jauh. Pada

rentang

tahun

tersebut,

percepatan pertumbuhan ekonomi Gayo Lues

3.2.2 Jasa-Jasa

terjadi pada tahun 2010 dan 2012 dengan nilai

2,39

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan Pengangkutan dan Komunikasi

10,05 3,96

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

6,85 7,95

Konstruksi

pertumbuhan ekonomi sebesar 5,19 dan 4,98 Sedangkan

tahun-tahun

lainnya

pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan

7,40

Listrik, Gas, dan Air Bersih Industri Pengolahan Pertambangan dan Penggalian Pertanian

2,28 5,32 3,87


64

memberikan

pertumbuhan ekonomi untuk Gayo Lues dengan

dieliminasi.

persen.

yang

share pertumbuhan ekonomi terbesar adalah

menggambarkan pertumbuhan ekonomi karena pada

sektor


Economic Growth

3.2 Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices 2010-2013 (%)

about 4.66 and 4.58 percent in 2011 and 2013. Seen in detail, in 2013, all sectors

3.2.1

5,02

4,58

positive

growth.

Sectors

that

provide the biggest role in the economic growth 5,20

5,41

4,98

4,38

5,52

4,66

4,93

5,29

4,32

5,19

experienced

of Gayo Lues is the financial sector, real estate, and business services; construction; as well as

2010

2011r

2012*)

2013**)

electricity, gas, and water with a value of 10.05; Gayo Lues

Aceh Tengah

Aceh Tenggara

7.95; and 7.40. Source: BPS Gayo Lues Regency

Next,

The rate of economic growth is an

the

sector

that

provides

the

indicator that describes the level of macro-

largest share of economic growth are trade,

economic growth and usually used to assess how

hotel and restaurant with a value

much the success of the development of an area

percent, 5.32 percent of mining and quarrying,

at a particular time period. GRDP at 2000

transport and communication 3.96 percent.

of 6.85

Constant Market Prices growth rate is the right size to describe economic growth due to the size

Agriculture which is the leading sector in

of the fluctuations caused by the factor price

Gayo Lues turns ranked seventh in contributing

differences have been eliminated.

to the economic growth rate Gayo Lues with a value of 3.87 per cent followed by services at growth

2.39 percent, and the sector which gives the

compared between adjacent districts, the trend

smallest share in the economic growth is the

of economic growth of Gayo Lues , Aceh Tengah,

manufacturing industry value of 2.28 percent.

In

2010-2013,

if

economic

and Aceh Tenggara looks different but for values not too different. Figure of Gayo Lues Economic Growth at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin, 2013 (%)

In the span of the year, accleration of Gayo Lues economic growth occurred in 2010

3.2.2 Services

2,39

Finance, Real Estat, Business Service

and 2012 about 5.19 and 4.98 percent. While

Transport and Communication

10,05 3,96 6,85


the others, economic growth slowed

7,95

Construction Electricity, Gas, and Water Supply Manuf acturing Industry Minning and Quarrying Agriculture

7,40 2,28 5,32 3,87



65

Struktur Ekonomi

3.3 3.3

Grafik Distribusi Presentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2013 (%)

3.3.1

Empat

Industri Pengolahan

JasaJasa 13,90

1,92

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Pertanian 54,20

Pengangkutan dan Komunikasi

Konstruksi 11,49 5,01

yang

adalah

Perdagangan,

Hotel,

Dan

Restoran

sebesar 9,9 persen; Industri Pengolahan sebesar 5,06 persen, dan Keuangan, Real Estate, dan

Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,90

0,71

selanjutnya

mempunyai nilai presentase sebesar satu digit

Pertambangan dan Penggalian

2,49

sektor

Perusahaan

Pengangkutan dan

sebesar

2,77

Komunikasi

persen, sebesar

dan 1,86

persen. Sedangkan dua sektor terendah adalah

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan

0,08

Jasa

Listrik, Gas, dan Air Bersih dengan kontribusi 0,74 persen serta Pertambangan dan Penggalian


sebesar 0,07 persen. Kontribusi yang kecil dari merupakan

dua sektor ini berkaitan erat dengan industri

komposisi peranan masing-masing sektor dalam

pengolahan yang belum berkembang di Gayo

kemampuannya

Lues.

Struktur

Dengan maka

perekonomian

menciptakan

mengetahui dapat

nilai

struktur

diketahui

tambah.

perekonomian

sektor-sektor

yang

dominan dalam perekonomian. Selain itu dapat dilihat juga apakah terjadi pergeseran struktur ekonomi atau tidak. Struktur indikator

ekonomi

penentu

apakah

ini

dapat daerah

menjadi tersebut

didominasi oleh sektor primer, sekunder, atau tersier. Struktur PDRB Gayo Lues pada tahun 2013 menunjukkan bahwa pertanian merupakan leading sector bagi perekonomian Gayo Lues yang mencapai nilai 54,20 persen. Sektor kedua yang mempunyai kontribusi paling tinggi yaitu jasa-jasa

sebesar

13,90

konstruksi sebesar 11,49.

66


persen,

diikuti

Economic Structure

3.3 3.3

Figure Gayo Lues GRDP at Current Market Prices Percentage Distribution by Industrial Origin, 2013 (%)

The

next

four

sectors

that

have

a

percentage of the value of the digit is Trade,

3.3.1

Hotels


2,49 1,92 Trade, Hot el, and Restaurant 9,90

5,01

percent;

2.77

percent,

and

the

Transport

and

lowest sector is Electricity, Gas, and Water

Finance, Real Estate, Business Service

0,08

9.9

Communications of 1.86 percent. While the two

Transport and Communication Constructio n 11,49 0,71

of

Finance, Real Estate, and Business Services by

Electricity, Gas, and Water Supply

Agriculture 54,20

Restaurants

Manufacturing Industry of 5.06 percent, and

Manufacturing Industry

Services 13,90

and

Supply to contribute 0.74 percent and the Mining and


Quarrying

of

0.07

percent.

Small

contribution of these two sectors closely related The

economic

structure

is

the

composition of the role of each sector in its

to the processing industry has not grown in Gayo Lues.

ability to create added value. By knowing the structure of the economy, it can also be shown the dominant sectors in the economy. Moreover, it can be seen also whether there is a shift in economic structure or not.

From this economic structure, it can also be seen as determine indicators of a region whether the area is dominated by the primary, secondary, or tertiary sector.

Gayo

Lues

GRDP

structure

in

2013

shows that agriculture is the leading sector for the economic of Gayo Lues, which total 54.20 percent. The second highest sector that have contributed is the services at 13.90 percent, followed by construction of 11.49 percent.


67

3.4

Pergeseran Struktur Ekonomi

4 Gambar Kontribusi Kegiatan Ekonomi 3.3 Gayo Lues, 2010-2013 (%)

Sedangkan kontribusi sektor tersier tidak terlalu berubah dengan peningkatan maupun penurunan

3.4.1

sektor primer dan sekunder.

28,99

28,84

28,59

28,44

14,71

15,91

16,71

17,29

56,30

55,25

54,70

54,27

2010

2011r

2012*)

2013**)

Fenomena pergeseran struktur ekonomi ini

Sekunder

tersier

Tersier

terdidik


kelompok Selama

kurun

waktu

diikuti

oleh

kebijakan

untuk

mengembangkan kelompok sektor sekunder dan

Tahun Primer

perlu

2010-2013,

sekaligus dan

meningkatkan

terlatih.

sektor

Jika

primer

tidak,

pekerja penurunan

utamanya

sektor

pertanian yang padat karya akan menimbulkan

sektor

permasalahan

Sektor

termasuk munculnya disparitas pembangunan

Pertambangan dan Penggalian, diikuti sektor

antara daerah berbasis sektor pertanian dengan

sekunder yaitu Industri Pengolahan, Listrik, Gas,

daerah berbasis nonpertanian. Terlebih, Gayo

dan Air Bersih, serta

Lues adalah daerah yang berbasis pertanian.

perekonomian

Gayo

primer

Sektor

yaitu

Lues

didominasi

Pertanian

dan

Konstruksi, dan yang

penyerapan

tenaga

kerja

terakhir adalah sektor tersier yaitu Perdagangan, Hotel,

dan

Restoran;

Pengangkutan

dan

Komunikasi; Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan, serta Jasa-Jasa. Selama periode itu juga, perekonomian Gayo

Lues

telah

menunjukkan

adanya

pergeseran struktur ekonomi. Terlihat bahwa kelompok sektor primer dan tersier mengalami tren penurunan

kontribusi

sedangkan

sektor

sekunder mengalami kenaikkan kontribusi. Sektor

primer

terus

mengalami

penurunan kontribusi dalam kurun waktu empat tahun terakhir dengan rata-rata 0,84 persen per

Gambar Distribusi Presentase PDRB ADHB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha, 2010-2013 (%)

3.4.2 Services 14,98

14,62

14,14

13,90

2,48 9,53

2,51

2,57

2,77

9,74

9,99

9,90

9,18

10,35

11,04

11,49

Finance, Real Estate, and Bussiness Service Transport and Communication Trade, Hotel, and Restaurant

tahun. Penurunan ini menyebabkan peningkatan

Construction

kontribusi dengan

pada

kelompok

rata-rata

0,84

sektor

persen

sekunder pula

56,22

55,17

54,62

54,20

Electricity and Water Supply Manufacturing Industry

tiap


tahunnya.

2010

2011r

2012*) 2013**)

Agriculture


68


Economic Structural Transformation

3.4 4

Figure of Gayo Lues Economic Activity 3.3 Contribution, 2010-2013 (%)

While the contribution of the tertiary sector is

3.4.1

not too changed with the increase or decrease in 28,99

28,84

28,59

28,44

14,71

15,91

16,71

17,29

56,30

55,25

54,70

54,27

2010

2011r

2012*)

2013**)

primary and secondary sectors. Therefore, the phenomenon of a shift in the economic structure should be followed by a group policy to develop secondary and tertiary

Year Primary

Secondary

Tertiary

sectors while enhancing the well-educated and


well-trained workers. During

the

period

2010-2013,

the

economy of Gayo Lues is dominated primary sectors,

namely

agriculture and mining and

quarrying sector, followed by the secondary sector of manufacturing, electricity, gas, and water utilities, as well as construction, and the

If not, the decline of

primary sector groups mainly labor-intensive agricultural issues,

sector

including

will the

lead

to

emergence

employment of regional

development disparity between regions based agriculture to non-agriculture-based. Moreover, Gayo Lues is agriculture-based area.

last is the tertiary sector, namely trade, hotels, and restaurants, transport and communications, finance, real estate, and bussiness services, as well as services. During the same period, the economy Gayo Lues have indicated a shift of economic structure. Seen that the primary sector groups experienced

a

downward

trend

while

the

contribution of the secondary and tertiary sectors experienced an increase contributions.

Figure of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices Percentage Distribution by Industrial Origin, 2010-2013 (%)

The primary sector continues to decline contributions within the last four years with an

3.4.2 Services

led to an increase in the contribution of the

14,98 2,48 9,53 9,18 4,85

14,62 2,51 9,74 10,35

14,14 2,57 9,99 11,04

13,90 2,77 9,90 11,49

secondary sector groups with an average of 0.84

56,22

55,17

54,62

54,20

2010

2011r

2012*) 2013**)

average of 0.84 percent per year. This decline

Finance, Real Estate, and Bussiness Service Transport and Communication


percent each year anyway.

Construction

Electricity and Water Supply




69

3.5

PDRB Per Kapita

Gambar PDRB Per Kapita ADHB dan ADHK Gayo Lues, 2010-2013 (juta rupiah)

Untuk melihat PDRB per kapita secara riil, digunakanlah PDRB per kapita ADHK 2000.

2011r

13,26

Tahun 2013 nilai PDRB per kapita ADHK Gayo Lues mencapai 5,86 juta rupiah atau tumbuh 5,86

12,37 5,71

11,52

2010

5,54

5,42

10,77

3.5.1

2012*)

sebesar 2,67 persen dibanding tahun 2012. Dalam kurun waktu empat tahun, ternyata tahun

2013**)

Tahun ADHB

2010 PDRB per kapita ADHK 2000 mengalami

ADHK

pertumbuhan negatif sebesar 0,62 persen.


Secara rata-rata, Tingkat meningkat

kesejahteraan

seiring

pertumbuhan

dengan

ekonomi.

masyarakat peningkatan

Secara

teori

per kapita ADHB selama periode 2010-2013 mencapai 6,48 persen dan ADHK 2000 mencapai 1,83 persen.

pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikuti dengan melambatnya

pertumbuhan

penduduk

akan

mendorong terjadinya peningkatan pada PDRB per kapita maupun pendapatan regional per kapita. Angka per kapita secara tidak langsung bisa

dijadikan

salah

satu

indikator

untuk

mengukur kemakmuran suatu wilayah. Angka yang dihasilkan di sini sifatnya makro karena hanya tergantung dari nilai PDRB dan penduduk pertengahan

tahun

tanpa

memperhitungkan

kepemilikan nilai tambah setiap sektor ekonomi. PDRB

per

kapita

Gayo

pertumbuhan PDRB

Apabila dibandingkan dengan PDRB per kapita

dengan

kabupaten

yang

berbatasan,

maka selama periode 2010-2013, PDRB per kapita Gayo Lues masih berada di bawah Aceh Tengah tetapi berada di atas Aceh Tenggara. Tahun 2013 perbedaan PDRB per kapita ADHB dan ADHK Gayo Lues dengan Aceh Tengah 6,41 dan 1,41 juta rupiah Sedangkan dengan Aceh Tenggara, Gayo Lues unggul 2,72 juta rupiah dari sisi ADHB dan 1,31 juta rupiah dari sisi ADHK.

Lues

menunjukkan nilai yang baik dari tahun ke tahun. PDRB per kapita ADHB pada tahun 2013 merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu

Gambar PDRB Per Kapita ADHB dan ADHK 2000 Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (juta rupiah)

3.5.2

dibanding tahun 2010.

5,86

Gayo Lues

10,54

15,12 persen dari tahun 2011; 23,19 persen

19,67

rupiah, meningkat 7,22 persen dari tahun 2012,

13,26

empat tahun terakhir dengan nilai 13,26 juta

7,27 Aceh Tengah ADHB

Aceh Tenggara

ADHK


70


4,55

GRDP Per Capita

3.5

GRDP

Figure Gayo Lues Economic Activity Contribution, 2010-2013 (%)

per

capita

at

2000

constant

market pricces is used to see GRDP per capita in

3.5.1

13,26

2011r

2012*)

at 2000 constant market pricces reach 5.86 million rupiahs, an increase of 2.67 percent

5,86

12,37 5,71

11,52

2010

5,54

5,42

10,77

real terms. In 2013 the value of Gayo Lues GRDP

compared to

2013**)

Year ADHB

was in 2010 the GRDP per capita at 2000 ADHK

constant market pricces experienced a negative


growth of 0.62 percent. On average, GRDP per capita at current

Level of social welfare increases with an increase in economic growth. In theory, high economic

growth

followed

by

a

slowing

of

population growth leads to an increase in GRDP per capita and income per capita regional. Per capita figures indirectly could be one indicator to measure the prosperity of a region. Figures produced

here,

the

2012. In a period of four years,

macro

because

it

only

depends on the value of GRDP and population

market prices growth over the period 2010-2013 reach 6.48 percent and at 2000 constant market pricces was 1.83 percent. When compared with GRDP per capita by districts bordering, during the period 20102013, GRDP per capita Gayo Lues still under Aceh Tengah but it is above Aceh Tenggara. In 2013 GRDP per capita differences at current market prices and at 2000 constant market

mid-year without taking ownership of the value

pricces Aceh Tengah and Gayo Lues are 6.41 and

added of each sector of the economy.

1.41 million rupiahs, while Aceh Tenggara, Gayo Lues superior to 2.72 million rupiahs from the GRDP at current market prices and 1.31 million rupiahs from GRDP at 2000 constant market.

GRDP per capita Gayo Lues showed good values from year to year. GRDP at Current

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara GRDP Per Capita at Current Market Prices and at 2000 Constant Market Prices, 2013 (million rupiahs)

3.5.1

2012; 15,12 percents compared to 2011; 23,19 percent compared to 2010.

19,67

rupiahs increased by 7,22 percent compared to

13,26

the past four years with a value of 13,26 million

7,27

5,86

Gayo Lues

Aceh Tengah ADHB

10,54

Market Prices per capita in 2013 is the highest in

4,55

Aceh Tenggara

ADHK



71

3.6

Laju Implisit

Gambar Laju Implisit Gayo Lues, 2010-2013 (%)

Secara menurut

3.6.1 12,0

lebih

lapangan

rinci,

dalam

tinjauan

usaha,

sektor

industri

pengolahan merupakan sektor yang pada dua

10,0

tahun terakhir berturut-turut mengalami tingkat

8,0

inflasi tertinggi di Gayo Lues yaitu 7,40 persen di

6,0 5,01

4,59

4,0

4,26

4,44

2012

2013

tahun 2012 dan meningkat menjadi 8,70 persen

2,0

pada 2013, berikutnya laju implisit terbesar di

,0

2010

2011

tahun 2013 adalah sektor listrik, gas, dan air

-2,0

bersih dengan nilai 7,28 persen dan disusul

-4,0

sektor

-6,0

keuangan,

real

estate,

dan

jasa

Pertanian

perusahaan dengan laju implisit sebesar 7,08

Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan

persen.

Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi

Bila


dibandingkan

dengan

kabupaten


yang bertetangga dengan Gayo Lues, yaitu Aceh

Keuangan, Real Estate, dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa

Tengah dan Aceh Tenggara, Gayo Lues memiliki

Laju Implisit Seluruh Sektor

trend yang sedikit berbeda di tahun 2012 dan


Laju produsen

implisit

dibentuk

atau oleh

inflasi

faktor

dari

harga

sisi yang

merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan PDRB. Indeks implisit mencakup semua jenis harga seperti harga konsumen,

2013. Terlihat bahwa laju implisit Gayo Lues tahun

2013

percepatan Tengah

sama

dengan

pertumbuhan

dan

Aceh

Aceh

mengalami

sedangkan

Tenggara

Aceh

mengalami

perlambatan laju implisit.

produsen, perdagangan besar, eceran, dan harga lainnya yang sesuai dalam perhitungan nilai produksi setiap sektor.

tahun 2012 sebesar 4,26 persen. Sedangkan tahun 2013 laju implisit mencapai 4,44 persen Hal ini berarti bahwa secara agregat harga komoditas pada tingkat produsen di tahun 2013 sebesar 0,18 kali dari harga tahun 2012.

72


Gayo Lues

Aceh Tengah Aceh Tenggara 2012*)

2013**)


3,6

4,44

sebesar 5,01 persen dan inflasi terendah pada

4,26

empat tahun terakhir terdapat pada tahun 2010

4,77

waktu

5,29

kurun

4,28

dalam

5,47

tertinggi

3.6.2

5,98

Inflasi

Gambar Laju Implisit Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, dan Aceh Menurut Lapangan Usaha, 2012-2013 (%)

Aceh

3.6

Implicit Rate

Figure of Gayo Lues Implicit Rate 2010-2013 (%)

In more detail, the review according to the industrial origin, the manufacturing sector is

3.6.1 12,0

a sector that in the last two consecutive years

10,0

experienced the highest inflation rate in Gayo

8,0

Lues ie 7.40 per cent in 2012 and increased to

6,0 5,01

4,59

4,0

8.70 percent in 2013, following the pace implicit

4,44

4,26

in the year 2013 is the largest electricity, gas,

2,0

and water with a value of 7.28 percent and

,0 -2,0

2010

2011

2012

2013

followed

-4,0

keunagan

sector,

real

estate,

and

services company with an implicit rate of 7.08

-6,0

percent.

Agriculture Minning and Quarrying Manufacturing Industry Electricity, Gas, and Water Supply

When

Construction Trade, Hotel, and Restaurant

compared

to

the

neighboring

district of Gayo Lues, namely Aceh Tengah and


Aceh

Finance, Real Estate, Business Service

Tenggara,

Gayo

Lues

has

a

slightly

Services

different trend in the years 2012 and 2013. It

Implicit Rate of All Sectors


Implicit

rate

of

inflation

appears that the rate implicit Gayo Lues Aceh in from

the

producer side is formed by the price factor is one important element in the formation of GRDP.

2013 together with accelerated growth while Aceh Tengah and Aceh Tenggara slowing the rate implicit.

Implicit index covers all types of prices such as consumer prices, producer, great trade, retail, and other appropriate price in the calculation of Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, and Aceh Implicit Rate, 2010-2013 (percent)

the value of production of each sector. The highest inflation within the last four

3.6.2

percent. While in 2013 the rate reached 4.44 percent implicitly This means that the aggregate commodity prices at the producer level in the year 2013 amounted to 0.18 times the price in

Gayo Lues

Aceh Tengah Aceh Tenggara 2012*)

3,6

4.26

4,77

to

4,28

amounted

5,29

2012

5,98

in

4,44

inflation

4,26

lowest

5,47

years there in 2010 by 5.01 percent and the

Aceh

2013**)


2012.


73


74


IV Tinjauan Lapangan Usaha Review of Industrial Origin

Pertanian

4.1

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues 2010-2013 (%)

4.1.1

3,87

3,77

54,20

54,62

56,22

55,17 2011r

2012*)

berkontribusi

paling

5

subsektor

4 3

2,90

2010

yang

banyak pada kurun waktu 2010-2013 setelah

4,75

56,5 56,0 55,5 55,0 54,5 54,0 53,5 53,0

Subsektor

perkebunan

2 1

tanaman adalah

bahan

makanan

peternakan

dan

dan hasil-

hasilnya dengan rata-rata kontribusi sebesar

0

6,62 persen. Diikuti subsektor kehutanan dan

2013**)

Tahun Kontribusi

Laju Pertumbuhan

perikanan dengan rata-rata kontribusi masingmasing subsektor sebesar 5,77 persen dan 3,18


Sektor Pertanian merupakan salah satu

persen. Secara

sektor penting bagi perekonomian Gayo Lues. Di dalamnya

tergabung

lima

sub

sektor

yaitu

tanaman bahan makanan, peternakan dan hasilhasilnya, perikanan, tanaman perkebunan, dan kehutanan. Sektor ini masih menjadi leading sector karena memberikan kontribusi yang relatif signifikan secara kontinu terhadap PDRB Gayo

lebih

rinci,

subsektor

mengalami pertumbuhan paling

tinggi tahun

2013 yaitu subsektor peternakan dengan nilai 5,92 persen, diikuti tanaman perkebunan 4,35 persen, tanaman bahan makanan sebesar 3,52 persen, perikanan 2,53 persen, dan terakhir kehutanan 1,52 persen. Kontribusi sektor pertanian Gayo Lues

Lues. Meskipun menjadi leading sector, tiap tahunnya kontribusi sektor pertanian mengalami penurunan yang relatif kontinu dari 56,22 persen menjadi 54,20 persen periode tahun 2010-2013. Penurunan kontribusi pada sektor ini merupakan suatu indikasi adanya transformasi struktural perekonomian di Gayo Lues, dengan kata lain, sektor-sektor lainnya semakin berperan dalam perekonomian Gayo Lues. Secara lebih rinci, tahun 2013, kegiatan ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar

tertinggi dibandingkan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara pada tahun 2013 dengan selisih 11,77 dan 10,01 persen. Untuk laju pertumbuhannya Gayo Lues pun masih paling tinggi dibandingkan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara dengan selisih 2,53 dan 0,39 persen.

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertanian Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.1.2 Aceh Tenggara Aceh Tengah

44,19 3,47 42,43 1,34

pada sektor pertanian adalah Tanaman Bahan Makanan dan Perkebunan sebesar 23,77 dan 15,71 persen.

Gayo Lues

54,20 3,87 Kontribusi

Laju Pertumbuhan


76

yang


Agriculture

4.1

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Agriculture Sector, 2010-2013 (%)

Sub-sector that contribute most to the period 2010-2013 after the food crops and

4.1.1 56,5 56,0 55,5 55,0 54,5 54,0 53,5 53,0

5

3,77

2,90

products with an average contribution of 6,62

2

54,20

2011r

3

54,62

56,22

55,17

4,75

2010

estate crops subsector are livestock and its

3,87 4

2012*)

2013**)

percent. Followed by Forestry and fishey sub-

1 0

sector with an average contribution of each

Year Contribution

subsector of 5.77 percent and 3.18 percent.

Growth Rate


Agriculture

sector

is

one

of

the

In more detail, the highest growth sub-

important sectors of the economy of Gayo Lues.

sector

In it incorporated the five sub-sectors, namely

sector with a value of 5.92 percent, estate crop

food crops, livestock and its products, fishery,

is 4.35 percent, food crops is 3.52 percent,

estate crops, and forestry. The sector is still the

fisheries is 2.53 percent, and the last forestry is

leading sector because it provides a relatively

1.52 percent.

in 2013 is

livestock and its product

significant contribution continuously to GRDP Gayo Lues.

The

contribution

of

Gayo

Lues

agricultural sector is the highest compared to Despite being the leading sector, the agricultural

a

margin of 11.77 and 10.01 percent. For Gayo

relatively continuous decline from 56,22 percent

Lues growth rate is still high compared to most

to 54,20 percent of the period 2010-2013. The

of Aceh Tengah and Aceh Tenggara by a margin

decline in the contribution of this sector is an

of 2.53 and 0.39 percent.

indication

sector

of

annually

the

contributes

Aceh Tengah and Aceh Tenggara in 2013 by a

economic

structural

transformation in Gayo Lues, in other words, other sectors increasingly play a role in the

more

detail,

4.1.2 Aceh Tenggara

economy of Gayo Lues. In

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Agriculture Sector, 2013 (%)

in

2013,

economic

activity that gives the largest contribution to the agricultural sector is Food Crops and Estate Crops of 23.77 and 15.71 percent.

Aceh Tengah Gayo Lues

44,19 3,47 42,43 1,34 54,20 3,87 Contribution

Growth Rate



77

4.2

Pertambangan dan Penggalian

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues 2010-2013 (%)

tetapi pertumbuhannya bisa mencapai nilai yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2012 dengan

4.2.1 0,09

10

9,22 5,21

0,07

2012*)

2013**)

0,07 2010

2011r

5,32

0,08

0,07

4,91

0,08

0,08

0,08

nilai peningkatan sebesar 8,35 poin. Pemicu

8

0,08

6

peningkatan

4 2

pertumbuhan

sektor

ini

adalah

peningkatan biaya ekplorasi pertambangan emas

0

dan galena sebesar 25,37 persen.

Tahun Kontribusi

Kontribusi

Laju Pertumbuhan

dibandingkan


Sektor

ini

dibedakan

menjadi

tiga

sektor, yaitu pertambangan dan penggalian yang mencakup subsektor minyak dan gas bumi, pertambangan bukan migas, dan penggalian.

sektor

dengan

ini

terendah

kabupaten

bila yang

bersebelahan dengan Gayo Lues, yaitu Aceh Tengah

dan

Aceh

Tenggara

dengan

selisih

kontribusi sebesar 0,55 dan 0,11 persen. Untuk laju pertumbuhannya Aceh Tenggara menduduki

Subsektor pertambangan migas sampai tahun peringkat pertama dengan selisih 1,85 persen 2013 tidak terdapat di Gayo Lues. Sedangkan pertambangan non migas di Gayo Lues terdiri dari emas dan galena. Untuk penggalian, bahan

dengan Gayo Lues, diikuti Gayo Lues di posisi kedua dan terakhir adalah Aceh Tengah.

galian yang terindikasi ada di Gayo Lues adalah

Tidak terlalu berkembangnya sektor ini

batu gamping, batu kapur, andesit atau basalt,

di Gayo Lues karena perusahaan-perusahaan

lempung atau serpih, marmer, sirtu, dan batu gunung.

penggalian

dan

pertambangan

masih

dalam

tahap eksplorasi dan baru sedikit jenis bahan Sektor pertambangan dan penggalian

memberikan kontribusi yang hampir sama tiap tahunnya terhadap perekonomian Gayo Lues dalam kurun waktu empat tahun terakhir dengan nilai sekitar 0,07 sampai 0,08 persen. Tidak

galian yang dieksploitasi. Tahap eksplorasi ini pun biasanya memakan waktu yang lama. Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pertambangan dan Penggalian Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.2.2

terlalu

berubahnya

kontribusi

sektor

ini,

disebabkan cadangan pertambangan non migas dan penggalian di Gayo Lues tidak

banyak

berubah tiap tahunnya. Tahun 2013 merupakan tahun dimana

Aceh Tenggara Aceh Tengah Gayo Lues

0,18 7,17 0,62 2,76 0,07 5,32 Kontribusi

Laju Pertumbuhan

kontribusi pertambangan dan penggalian Gayo Lues terendah yaitu sebesar 0,07 persen

78




4.2

Figure Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Minning and Quarrying Sector, 2010-2013 (%)

4.2.1 0,09

8 5,21

0,07

5,32

0,08

0,08

0,07

4,91

0,08

0,08

0,07

value in 2012 with an increase of 8.35 points. Triggers an increase in the growth of this sector

10

9,22

0,08

but growth could reach a value higher than the

is the increase exploration costs in the gold

6 4

mining and galena amounted to 25.37 percent.

2 0

2010

2011r

2012*)

2013**)

Tahun

Contribution of this sector is lowest

Contribution

Growth Rate

when compared with the adjacent district of Source: BPS Gayo Lues Regency

Gayo Lues, namely Aceh Tengah and Aceh

The sector is divided into three sectors, namely mining and quarrying sub-sectors that include oil and gas mining, not oil and gas mining, and quarrying. Sub-sector oil and gas mining until 2013 does not exist in Gayo Lues.

Tenggara with contribution margin by 0.55 and 0.11 percent. For the rate of economic growth, Aceh Tenggara is the first with a margin of 1.85 percent by Gayo Lues, followed Gayo Lues in second and the last is Aceh Tengah.

While non-oil mining in Gayo Lues consisting of gold

and

galena.

For

quarrying,

minerals

indicated in Gayo Lues is limestone, andesite or basalt, clay or shale, marble, gravel, and rock mountains.

This sector is not developed much in Gayo Lues due to that companies quarrying and mining are still in the exploration stage and has fewer

types

of

minerals

are

exploited.

Exploration phase is also usually take a long Mining and quarrying sector contributed

time.

almost the same every year to the economy of Gayo Lues within the past four years with a value

of

about

0.07 to 0.08 percent.

The

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Minning and Quarrying Sector, 2013 (%)

contribution of this sector does not change much because

the

non-oil

and

gas

mining

and

quarrying reserves in Gayo Lues does not change much each year. In 2013 contribution of quarrying

4.2.2 Aceh Tenggara Aceh Tengah

mining

and

of Gayo Lues is lowest of 0.07

Gayo Lues

0,18 7,17 0,62 2,76 0,07 5,32 Contribution

Growth Rate

percent. Source: BPS Gayo Lues Regency Ecoomic Review of Gayo Lues Regency by Indutrial Origin 2010-2013

79

Industri Pengolahan

4.3

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Gayo Lues 2010-2013 (%)

4.3.1 5,10 5,05 5,00 4,95 4,90 4,85 4,80 4,75

6 5,62

5

3,67

3,05

4

5,06

2

4,97

2010

3

4,88

4,85

2,28

2011r

2012*)

2013**)

1 0

Tahun Kontribusi

dapat

dimaklumi

sektor

ini

bukan

merupakan tumpuan masyarakat Gayo Lues. Tahun

2013

terendah

menunjukkan

dalam

kurun

waktu

pertumbuhan empat

tahun

terakhir, yaitu 2,28 persen. Tahun 2012 dan 2011 masing-masing mengalami pertumbuhan ekonomi

Laju Pertumbuhan

karena

sebesar

3,67

dan

3,05

persen.

Sedangkan tahun 2010 merupakan tahun di


mana Sektor industri pengolahan dibedakan

laju

pertumbuhan sektor

ini

di

level

tertinggi yaitu 5,62 persen.

menjadi subsektor industri migas dan industri

Apabila

kita

telaah

lebih

lanjut,

kabupaten

yang

nonmigas tetapi sampai tahun 2013 belum ada

dibandingkan

industri migas di Kabupaten Gayo Lues. Industri

berbatasan

pengolahan Gayo Lues terdiri dari subsektor

industri pengolahan Gayo Lues terlihat paling

makanan,

tekstil,

besar dibandingkan dengan Aceh Tengah dan

barang kulit, dan alas kaki; barang kayu dan

Aceh Tenggara. Tetapi dari segi pertumbuhan,

hasil hutan lainnya; pupuk, kimia dan barang

Gayo

dari karet; serta logam dasar dan besi baja.

sebesar 2,28 persen, sedangkan Aceh Tenggara

Selama empat tahun terakhir, dengan posisinya

mengalami pertumbuhan yang signifikan, yaitu

yang masih tetap berada di peringkat lima,

5,05 persen.

minuman,

dan

tembakau;

Lues

dengan dengan

hanya

Gayo

Lues,

mengalami

kontribusi

pertumbuhan

kontribusi industri pengolahan terus mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan. Peningkatan kontribusi paling signifikan terjadi pada tahun 2013 yaitu 1,79 persen. Peningkatan kontribusi tahun 2012 tidak terlalu berbeda jauh, yaitu

1,73

persen.

Sedangkan

untuk

tahun

sebelumnya peningkatan kontribusinya hanya pada kisaran kurang dari 1 persen.

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.3.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

2,93 5,05 1,61 4,06

Pertumbuhan ekonomi sektor industri Gayo Lues

pengolahan terlihat belum stabil,

5,06 2,28

Kontribusi

Laju Pertumbuhan


80



4.3

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Manufacturing Industry Sector, 2010-2013 (%)

4.3.1 5,62

2011r

5,06

2010

3,67 4,97

4,88

3,05 4,85

5,10 5,05 5,00 4,95 4,90 4,85 4,80 4,75

2012*)

6 5 4 3 2,28 2 1 0

2013**)

because

this

sector

is

not

the

foundation of society Gayo Lues. In 2013 showed the lowest growth in the last four years is 2.28 percent. In 2012 and 2011 economy Gayo Lues respectively growth of 3.67 and 3.05 percent. While, in 2010 is the economic growth that have

Year Contribution

excusable

highest level of 5,62 percent.

Growth Rate


The manufacturing sector is divided into

If we examine further, compared to the

oil and gas and non oil and gas industry sub-

bordering districts of Gayo Lues, the contribution

sectors, but until 2013 there is no oil and gas

of manufacturing Gayo Lues looks most great

industry in Gayo Lues. Gayo Lues processing

compared to Aceh Tengah and Aceh Tenggara.

industry sub-sector consists of food, beverages,

But in terms of growth, Gayo Lues only grew by

and

2.28

tobacco;

textile,

leather

product,

and

percent,

while

the

Aceh

Tenggara

footwear; wood and other products; fertilizers,

signifakan experiencing growth, that is 5.05

chemical, and rubber products; and iron and

percent.

steel basic metal. Over the past four years with the position is still ranked fifth, the contribution of manufacturing industry continued to increase, although not too significant. The most significant increase in contribution occurred in 2013 is 1.79 percent. Increased of contribution in 2012 is not different much, which is 1.73 percent. While,

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Manufacturing Industry Sector, 2013 (%)

previous year increase in its contribution only in the range of less than 1 percent. Economic growth in the manufacturing industry sector looks stable yet,

4.3.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

Gayo Lues

2,93 5,05 1,61 4,06 5,06 2,28 Contribution

Growth Rate



81

4.4

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues 2010-2013 (%)

Laju pertumbuhan sektor listrik dan air bersih cukup tinggi dan stabil. Tahun 2013

4.4.1 7,40

0,72 6,10

0,71

5,25

0,70

8

pertumbuhan ekonomi sektor ini paling tinggi

6

6,98

0,69

dalam empat tahun terakhir yaitu sebesar 7,4

4

0,71

0,66

0,69

0,67

0,67

0,67

0,68

persen.

2

0,65

Sedangkan

0 2010

2011r 2012*) 2013**) Tahun Kontribusi Laju Pertumbuhan

listrik,

gas,

dan

memberikan

perekonomian

Gayo

air

kontribusi Lues.

bersih

terhadap

Kontribusi

dalam

kurun waktu empat tahun terakhir bahkan tidak mencapai satu persen dengan kontribusi paling besar pada tahun 2013 yaitu 0,71 persen. Tahun 2012 hanya memberikan 0,69 persen serta pada tahun 2011 dan 2010 berturut-turut memberikan kontribusi

yang

sama

yaitu

0,67

persen.

Kontribusi sektor ini masih menjadi urutan kedua terendah

setelah

sektor

sebesar

pertumbuhan

6,98

ekonomi

persen. terendah

persen. Tahun 2010 laju pertumbuhannya 6,1 persen. Bila

merupakan sektor sekunder yang tidak terlalu banyak

2012

untuk sektor ini terjadi tahun 2011 sebesar 5,25


Sektor

Tahun

pertambangan

dibandingkan

Tenggara

dan

Aceh

kontribusi

listrik

dan

dengan

Tengah, air

tahun

bersih

Gayo

Aceh 2013 Lues

menduduki urutan terakhir dengan selisih 1,06 dan 0,25 persen dibandingkan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi, Gayo Lues menduduki peringkat kedua setelah

Aceh

Tengah

dengan

selisih

pertumbuhan sebesar 2,4 persen dan lebih tinggi 0,12 poin dibandingkan Aceh Tenggara.

dan

penggalian karena sektor ini memang hanya menjadi penunjang tumbuhnya perekonomian daerah. Kontribusi sub sektor listrik selalu lebih besar dibandingkan dengan subsektor air bersih. Hal ini disebabkan air bersih dari Perusahaan Air Minum

masih

dinikmati

oleh

sebagian

kecil

masyarakat yaitu sekitar 12 sampai 13 persen rumah tangga. Sedangkan untuk listrik sudah dinikmati sekitar 60 sampai 75 persen rumah tangga dari seluruh rumah tangga yang ada di Gayo Lues.

82


Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.4.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

Gayo Lues

4,09 7,28 4,90

9,80 3,84 7,40 Kontribusi

Laju Pertumbuhan


Electricity, Gas, and Water Supply

4.4

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Electricity, Gas, and Water Supply Sector, 2010-2013 (%)

The growth rate of electricity and water supply sector is quite high and stable. In 2013

4.4.1 7,40

5,25

0,71

2011r

in the last four years that is equal to 7.4 percent.

4

0,69

0,67

2010

the economic growth of this sector is the highest

8 6

6,98

6,10 0,67

0,72 0,71 0,70 0,69 0,68 0,67 0,66 0,65

In 2012 amounted to 6.98 percent. While the

2

0 2012*)

lowest economic growth for this sector occurred

2013**)

Tahun Contribution

in 2011 at 5.25 percent. In 2010 the rate of

Growth Rate

growth of 6.1 percent. Source: BPS Gayo Lues Regency

In

Electricity, gas, and water supply is the secondary

sector

contribute

to

that

is

not

too

much to

2013,

when

compared

to

Aceh

Tenggara and Aceh Tengah, the contribution of

Lues.

electricity and water supply Gayo Lues ranks last

Contributions within the last four years did not

with a difference of 1.06 and 0.25 percent over

even reach one percent to 0.71 percent that the

the Aceh Tengah and Aceh Tenggara. As for

largest contribution in 2013. In 2012 only give

economic growth, Gayo Lues ranked second after

0.69 percent and in 2011 and 2010 respectively

Aceh Tengah with the difference in growth of 2.4

give the same contribution is 0.67 percent.

percent and 0.12 points higher than the Aceh

Contribution of this sector is still the second

Tenggara.

the

economy

of

Gayo

lowest after the mining and quarrying sector because this sector is only be supporting the growth of the regional economy.

Electricity

sub-sector

contribution

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Electricity, Gas, and Water Supply Sector, 2013 (%)

is

always greater than the water supply sub-sector. This is due to water from Water Company

4.4.2

(Perusahaan Air Minum) is still consumed by a

Aceh Tenggara

minority community that is about 12 to 13

Aceh Tengah

percent of households. As for electricity has consumed

about

60

to

75

percent

of

households of all households in Gayo Lues.

Gayo Lues

4,09 7,28

9,80

4,90

3,84 7,40

the Contribution

Growth Rate

Source: BPS Gayo Lues Regency Ecoomic Review of Gayo Lues Regency by Indutrial Origin 2010-2013

83

Konstruksi

4.5

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues 2010-2013 (%)

terhadap PDRB Gayo Lues selalu meningkat tiap tahunnya dengan rata-rata peningkatan sebesar

4.5.1 14 12 10 8 6 4 2 0

20

15,05 11,61

2011r

2012*)

7,95

10

11,49

11,04

10,35

9,18 2010

8,39 persen.

15

10,56

5

Empat tahun terakhir, kinerja sektor konstruksi

0

2013**)

perlambatan

Tahun Kontribusi

Laju Pertumbuhan

sedikit

postif

tetapi

mengalami

tiap

tahunnya,

pertumbuhan

dengan rata-rata perlambatan 16,72 persen.


Konstruksi

selalu

Walaupun menjadi salah satu kontibutor

berbeda

dengan

teratas

dalam

perekonomian

Gayo

Lues,

sektor lainnya, karena output yang dihasilkan

ternyata kontribusi sektor konstruksi Gayo Lues

berupa

pada tahun 2013 masih lebih rendah dibanding

besar

nilai

pekerjaan

output

sektor

konstruksi.

pada

Aceh Tengah dengan selisih 7,18 persen tetapi

komponen permintaan akhir yakni pembentukan

lebih tinggi dibanding Aceh Tenggara dengan

modal tetap sebagai barang modal. Sebagai

selisih 2,75 persen. Untuk laju pertumbuhannya,

sektor

juga

di antara ketiga kabupaten tersebut, Gayo Lues

tergabung ke dalam infrastruktur pembangunan

paling rendah dengan selisih 1,03 dan 1,11

fisik

persen.

sekunder,

yang

ini

Sebagian

digolongkan

sektor

dalam

konstruksi

beberapa

tahun

terakhir

cenderung tumbuh dengan pesat karena Gayo Lues terhitung sebagai kabupaten baru yang memang

masih

perlu

untuk

meningkatkan

sarana dan prasarananya. Kontribusi menduduki

sektor

peringkat

konstruksi

selalu

teratas

dalam

perekonomian Gayo Lues karena kabupaten ini masih terus melakukan pembangunan baik jalan, jembatan maupun bangunan pemerintah dan

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Konstruksi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.5.2 Aceh Tenggara

8,75 9,06

non pemerintah serta fasilitas umum lainnya. Pada periode 2010-2013 konstruksi berada pada peringkat tiga kecuali tahun 2010 konstruksi pernah berada di peringkat empat. Dalam kurun waktu tersebut kontribusi sektor konstruksi

84


Aceh Tengah

Gayo Lues

18,67 8,98 11,49 7,95

Kontribusi

Laju Pertumbuhan


Construction

4.5

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Construction Sector, 2010-2013 (%)

to GDRP Gayo Lues always increases each year with an average increase of 8.39 percent.

14 12 10 8 6 4 2 0

20

15,05 11,61

15

11,04

2010

2011r

2012*)

11,49

10,35

10,56

9,18

4.5.1

10 7,95 5

The last four years, the performance of the construction sector is always positive but

0

2013**)

slowing growth each year, with an average

Year Contribution

Growth Rate

slowdown of 16.72 percent. Despite being one of the top contributors


in the economy of Gayo Lues, in 2013, turns Construction is slightly different from other sectors, because the output of the value of construction work. Most of the output of this sector

is

classified

in

the

final

demand

components fixed capital formation as capital goods. As the secondary sector, the construction

Gayo Lues contribution of the construction sector was lower than Aceh Tengah by a margin of 7.18 percent, but higher than Aceh Tenggara by a margin of 2.75 percent. For the growth rate, in the three districts, Gayo Lues is the lowest by a margin of 1.03 and 1.11 percent.

sector is also incorporated into the physical development of infrastructure in the last few years has grown rapidly since Gayo Lues counted as a new district is still necessary to improve the facilities and infrastructure.

The

contribution

of

the

construction

sector has always tops of Gayo Lues economy because

the

district

continues

to

perform

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Construction Sector, 2013 (%)

construction of roads, bridges, government and non-government facilities.

In

buildings

the

and

period

other

public

2010-2013

three

construction ranks except in 2010 construction once

ranked

fourth.

During

4.5.2 8,75

Aceh Tenggara

9,06

Aceh Tengah

8,98

Gayo Lues

7,95

18,67

this period the

construction sector's contribution

11,49

Contribution

Growth Rate


85

4.6


Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Gayo Lues, 2010-2013 (%)

4.6.1 10,2

8,01

10

6,89

10,0

8 6,85 6

4,68

9,8

9,99

9,90

9,2

2010

2011r

2012*)

2013**)

2011, terjadi perlambatan dalam pertumbuhan

2 0

2010.

Tahun Kontribusi

nilai 8,01 pesen. Tahun berikutnya yaitu tahun

ekonomi sebesar 41,48 poin dibandingkan tahun

4

9,74

9,4

9,53

9,6

puncak selama empat tahun terakhir dengan

Tahun

2012

terjadi

percepatan

pertumbuhan ekonomi 47.12 poin dan di tahun Laju Pertumbuhan

2013

kembali

mengalami

perlambatan


pertumbuhan Sektor tersier yang paling potensial di Kabupaten

Gayo

Perdagangan, dengan

Lues

adalah

Sektor

dan

Restoran

ditandai

Hotel,

kontribusinya

yang

paling

signifikan

seperti

tetapi

tahun-tahun

tidak

terlalu

sebelumnya,

dengan perlambatan sebesar 0,63 poin. Kontribusi

besar

dibandingkan sektor tersier yang lain. Kontribusi

ekonomi

dan

laju

pertumbuhan

ekonomi Gayo Lues paling rendah dibandingkan

sektor ini selama kurun waktu empat tahun

kabupaten yang bersebelahan yaitu Aceh Tengah

terakhir

sedikit

dan Aceh Tenggara. Selisih kontribusi Gayo Lues

mengalami penurunan sebesar 0,09 persen di

adalah 0,28 dan 0,98 poin dengan Aceh Tengah

tahun

semakin

2013.

meningkat

Penurunan

tetapi

ini

disebabkan

pertumbuhan perdagangan tidak sepesat tahun

dan Aceh Tenggara. Sesdangkan selisih laju pertumbuhan ekonomi adalah 2,38 dan 0,89

sebelumnya, 2012, ditunjukkan salah satunya dari Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) oleh

poin dengan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara.

Disperindagkop yang juga mengalami penurunan 31,67 persen. Sedangkan rata-rata peningkatan kontribusi pada 2010-2012 sebesar 1 persen. Secara lebih rinci, subsektor perdagangan selalu mendominasi sektor ini dengan kontribusi rata-

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.6.2

rata sebesar 8,78 persen. Sedangkan hotel dan restoran hanya berkontribusi secara rata-rata sebesar 0,23 dan 0,79 persen tiap tahunnya. Laju

pertumbuhan

sektor

ini

belum

cukup stabil. Tahun 2010 merupakan tahun di mana pertumbuhan ekonomi menduduki posisi

86


Aceh Tenggara

7,74

Aceh Tengah

9,23

Gayo Lues

6,85

10,88

10,18

9,90

Kontribusi

Laju Pertumbuhan


4.6


Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Trade, Hotel, and Restaurant Sector, 2010-2013 (%)

topped over the last four year of 8.01 pesen. The next year, 2011, there was a slowdown in the

4.6.1 10,2

economic growth of 41.48 points compared to

10

10,0

8,01

8 6,85 6

6,89

9,8

9,2

2010. In 2012, economic growth accelerating

4

9,90

9,74

9,53

9,4

9,98

4,68

9,6

47.12 points and in 2013 returned slowing

2 0

2010

2011r

2012*)

economic growth but not so significant as in

2013**)

Year

previous years, with the slowdown of 0.63

Contribution

Growth Rate

points. Source: BPS Gayo Lues Regency The most potential tertiary sector in Gayo Lues is Trade, Hotels and Restaurant Sector marked with the greatest contribution

Contributions and the rate of economic

than other tertiary sectors. The contribution of

growth of Gayo Lues is the lowest than adjacent

this sector

districts,

during

the

last

four

years

has

Aceh

Tengah

and

Aceh

Tenggara.

increased but slightly decreased by 0.09 percent

Difference in Gayo Lues contribution is 0.28 and

in 2013. This decrease is due to the growth of

0.98 points in Aceh Tengah and Aceh Tenggara.

trade is not as fast as the previous year, 2012, is

While the difference in the rate of economic

shown one of the Trading License (SIUP) by

growth is 2.38 and 0.89 points in Aceh Tengah

Disperindagkop

and Aceh Tenggara.

percent.

While

contributions

in

which the

also

decreased

average

2010-2012

31.67

increase

amounted

to

in 1

percent. In more detail, the trade subsector always dominate this sector with an average contribution of 8.78 percent. While hotels and restaurants only contribute on average by 0.23 and 0.79 percent annually.

The rate of growth in this sector is not yet stable enough. The economic growth of 2010 is

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Trade, Hotel,and Restaurant Sector, 2013 (%)

4.6.2 10,88

Aceh Tenggara

7,74

Aceh Tengah

9,23

Gayo Lues

10,18

9,90 6,85 Contribution

Growth Rate



87

4.7


Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues 2010-2013 (%)

4.7.1 2,05 2,00 1,95 1,90 1,85 1,80 1,75

6,10 4,32 1,96

1,90

1,86

2010

2011r

2012*)

2013**)

rinci,

komunikasi

merupakan subsektor yang kontribusinya lebih

kontribusi kedua sub sektor tersebut secara ratarata tiap tahun adalah 0,22 poin. Untuk laju pertumbuhan ekonomi, kedua subsektor tersebut

Tahun Kontribusi

lebih

tinggi daripada pengangkutan dengan selisih

7 6 5 3,96 4 3 2 1 0

2,00

4,18

Secara

dalam empat tahun terakhir berbeda

Laju Pertumbuhan

sebesar

3,64 poin. Sumber: BPS Kabupaten Gayo Lues

Aceh Tengah merupakan kabupaten Bagian dari sektor tersier yang memiliki

berbatasan dengan Gayo Lues yang unggul dari

kontribusi terendah adalah sektor pengangkutan

segi

kontribusi

dan

laju

pertumbuhan

pada

dan komunikasi, yang dibedakan menjadi dua

sektor pengangkutan dan komunikasi. Tahun

subsektor utama yaitu subsektor pengangkutan

2013 selisih kontribusi dan laju pertumbuhan

dan subsektor komunikasi. Kurangnya peranan

dengan Gayo Lues sebesar 6,17 dan 2,3 poin.

dari sektor ini disebabkan karena sektor ini khususnya

subsektor

pengangkutan

masih

banyak yang belum terdapat di Gayo Lues. Alat angkutan yang ada di Gayo Lues masih berupa becak motor, mobil L-300, dan mobil angkutan kecamatan. Dalam perekonomian Gayo Lues secara keseluruhan,

sektor

pengangkutan

dan

komunikasi berada pada peringkat tujuh dan mengalami penurunan kontribusi secara terus menerus selama empat selama

empat

tahun

tahun berturut-turut

terakhir.

Tahun

2010

merupakan tahun di mana kontribusi mengalami keadaan tertinggi dan pada tahun 2010 pula

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.7.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

penurunan kontribusi sektor ini paling rendah Gayo Lues

dengan

penurunan

rata-rata

2

persen

1,86 5,31 8,03 6,25 1,86

tiap Kontribusi

3,96 Laju Pertumbuhan

tahunnya. Sumber: BPS Kabupaten Gayo Lues

88



4.7

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Transport and Communication Sector, 2010-2013 (%)

In

more

detail,

communication

sub-

sector contributes more than transport by a

4.7.1 4,32

2010

2011r

margin

7 6 5 3,96 4 3 2 1 0

1,86

4,18

1,96

2,00

6,10

1,90

2,05 2,00 1,95 1,90 1,85 1,80 1,75

2012*)

2013**)

of

two

sub-sectors

contributed

on

average per year is 0.22 points. For economic growth, the two sub-sectors in the last four years differed by 3.64 points.

Tahun Contribution

Growth Rate


Aceh Tengah is adjacent by Gayo Lues,

Part of the tertiary sector has the lowest

superior in terms of contributions and the rate of

contribution is the transport and communications

growth in the transport and communications

sector, which is divided into two main sub-

sector. In 2013 the difference between the

sectors,

contribution and growth by Gayo Lues of 6.17

namely

transport

subsector

and

communications subsector. Lack of role of this

and 2.3 points.

sector due to the transport sector in particular subsector are its transportation still many wich have not been there in Gayo Lues. Transport equipment in Gayo Lues still a motor tricycles, cars L-300, and car transportation district. Overall,

in

Gayo

Lues

economy,

transport and communication sector is ranked seventh and decreased contribution continuously for four years during the past four years. In 2010,

the

contribution

of

experiencing

the

highest state and in 2010 also a decrease in contribution of this sector is the lowest with an average decline of 2 percent per year.

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Transport and Communication Sector, 2013 (%)

4.7.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

Gayo Lues

1,86 5,31 8,03 6,25 1,86 3,96 Contribution

Growth Rate


89

Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan

4.8

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Gayo Lues 2010-2013 (%)

4.8.1

2,8

perusahaan

dengan

kontribusi

yang

hampir

sama tiap tahunnya dengan nilai rata-rata 0,04

12 10

2,7

10,05

2,51

2,48

2,4

4,43

2,3

2010

5,22

Sewa

Bangunan,

dan

Jasa

Perusahaan

dan

4 2

subsektor

pendukungnya

pada

tahun

2010

0

2011r 2012*) Tahun

Kontribusi

6 2,77

6,28

2,5

2,57

2,6

persen. Laju pertumbuhan Sektor Keuangan,

8

2013**)

Laju Pertumbuhan


sampai

2013

Pertumbuhan

semuanya ini

tumbuh

terutama

didukung

positif. oleh

subsektor bank dengan rata-rata pertumbuhan

Sebagian besar kegiatan utama sektor ini berkaitan dengan pengelolaan keuangan yaitu berupa penarikan dana dari masyarakat maupun penyalurannya kembali ke masyarakat, sehingga

tiap tahunnya sebesar 10,23 persen. Diikuti oleh subsektor

kegiatan utama yaitu usaha perbankan (otoritas

keuangan

bukan

bank

sebesar 5,41 persen, real estat sebesar 4,19 persen, dan jasa perusahaan 3,52.

sektor ini disebut juga sektor finansial. Secara rinci, sektor ini terbagi atas lima kelompok

lembaga

Gayo Lues unggul di sektor ini, dilihat dari

kontribusi

dibandingkan

dan

kabupaten

laju

pertumbuhan

yang

berbatasan

moneter), lembaga keuangan bukan bank, jasa penunjang

keuangan,

usaha

persewaan

bangunan dan jasa perusahaan. Untuk jasa penunjang keuangan belum ada di Kabupaten GayoLues. Tahun 2013 Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan hanya mampu

langsung,

yaitu

Aceh

Tengah

dan

Aceh

Tenggara. Dari segi kontribusi, perbedaannya tipis, hanya 0,34 dan 0,5 poin dengan Aceh Tenggara dan Aceh Tengah. Sedangkan untuk laju pertumbuhan terpaut cukup jauh, 6,61 dan 3,96 persen dengan Aceh Tengah dan Aceh

menciptakan nilai tambah sebesar 31,03 miliar

Tenggara.

rupiah atau 2,77 persen dari PDRB Kabupaten

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Keuangan, Sewa Bangunan, dan Jasa Perusahaan Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

Gayo Lues. Kontribusi sektor ini selama kurun waktu empat tahun terakhir, berkisar dari 2,48 persen sampai 2,77 persen dengan kontribusi

4.8.2 Aceh Tenggara

2,16 6,09

terbesar pada Subsektor Real Estate dengan presentase 1,48 hingga 1,49 persen. Sedangkan subsektor lain yaitu bank memberikan kontribusi 0,92 sampai 1,20 persen, lembaga keuangan bukan bank dan jasa

90


Aceh Tengah Gayo Lues

2,00 3,45 2,50 10,05 Kontribusi

Laju Pertumbuhan


Finance, Real Estate, and Business Service

4.8

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Finance, Real Estate, and Business Service Sector, 2010-2013 (%)

4.8.1 2,8 2,7

10,05 6,28

5,22

2,51

2,57

4,43

2,48

2,5

2,77

2,6

2010

2011r

2012*)

2,4 2,3

average value of 0.04 percent. The growth rate of the Financial Sector, Real Estate, Business

12 10 8 6 4 2 0

Service and its supporting sub-sector in 2010 through 2013 are

all

positive

growth.

This

growth is mainly supported by subsector banks

2013**)

Tahun Contribution

almost equal contributions each year with an

with an average growth of 10.23 percent each

Growth Rate

year. Followed by non-bank financial institutions Source: BPS Gayo Lues Regency

Most of the main activities of this sector with regard to financial management in the form

subsector by 5.41 percent, 4.19 percent of real estate and3.52 of business services.

of withdrawal of funds from the public and the delivery back to the community, so that this sector is also called the financial sector. In detail, Gayo Lues excel in this sector, in terms

this sector is divided into five main groups of activities, namely bank (monetary authorities), non-bank financial institutions, Services Allied to Finance, real estate and business service. For Services Allied to Finance has not been in Gayo

of contribution and rate of growth compared directly adjacent districts, Aceh Tengah and Aceh Tenggara.

In

terms

of

contribution,

the

difference is slight, only 0.34 and 0.5 points with Aceh Tenggara and Aceh Tengah. As for the

Lues. In

2013

the

Financial

Sector,

Real

Estate, and Business Services only able to create

growth rate is quite far by 6.61 and 3.96 percent with Aceh Tengah and Aceh Tenggara.

added value of 31.03 billion rupiahs or 2.77 percent of GDRP Gayo Lues. The contribution of this sector during the past four years, ranged from 2.48 percent to 2.77 percent with the largest contribution to the Real Estate subsector with a percentage of 1.48 to 1.49 percent.

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Finance, Real Estate, and Business Services Sector, 2013 (%)

4.8.2 Aceh Tenggara

Aceh Tengah

While contribute

the

0.92

to

other 1.20

sub-sectors, percent,

bank

non-bank

financial institutions and business service with

Gayo Lues

2,16 6,09 2,00 3,45 2,50

Contribution

10,05

Growth Rate


91

Jasa-Jasa

4.9

Laju pertumbuhan sektor ini secara rata-

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues 2010-2013 (%)

4.9.1

rata 3 persen, dari subsektor pemerintahan

4,36

16

5

3,95

15

4

15

2011r

1,29

13

2012*)

13,90

2010

14

14,14

14,62

2,39

14,98

14

umum 2,82 persen dan swasta sebesar 5,72

3 2

persen.

1 0

tersebut,

2013**)

Tahun Kontribusi

Sedangkan

dari

kegiatan

kedua

ekonomi

subsektor

yang

paling

signifikan tumbuh adalah jasa perorangan dan

Laju Pertumbuhan

rumah tangga.


Dibandingkan dengan kabupaten Aceh Sektor jasa-jasa merupakan bagian dari Tengah dan Aceh Tenggara, sektor jasa-jasa sektor tersier yang memberikan kontribusi paling tinggi terhadap perekonomian Kabupaten Gayo

tidak

terlalu

memberikan Lues.

Gambar

4.9.2

signifikan

dengan kisaran 13 sampai 14 persen terhadap

memperlihatkan bahwa posisi Gayo Lues untuk

PDRB Gayo Lues. Secara rinci, kontribusi sektor

kontribusi dan laju pertumbuhan paling rendah

sampai 2013 dengan nilai kontribusi sebesar

Gayo

yang

Lues selama kurun waktu empat tahun terakhir

jasa-jasa semakin menurun sejak tahun 2010

bagi

kontribusi

dengan selisih kontribusi 1,88 dan 12,85 poin dengan

Aceh

Tengah

dan

Aceh

Tenggara.

14,98; 14,62; 14,14; dan 13,90 persen. Subsektor pemerintahan umum terdiri dari administrasi pemerintahan dan pertahanan serta

jasa

pemerintah

lainnya.

Untuk

jasa

Sedangkan untuk laju pertumbuhan, selisih Gayo Lues dengan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara adalah 5,12 dan 2,65 poin.

pemerintah lainnya sampai tahun 2013 belum ada

di

Kabupaten

keseluruhan administrasi

nilai

Gayo PDRB

pemerintahan

Lues

sehingga

disumbang dan

oleh

pertahanan.

Sedangkan kontribusi subsektor swasta tertinggi

Gambar Kontribusi dan Laju Pertumbuhan Sektor Jasa-Jasa Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Aceh Tenggara, 2013 (%)

4.9.2

tahun 2010 yaitu 13,85 persen dan terendah

26,75

Aceh Tenggara

5,04

tahun 2011 sebesar 12,78 persen. Subsektor swasta

berupa

kegiatan

jasa

sosial

15,79 7,52

Aceh Tengah

kemasyarakatan, jasa hiburan dan rekreasi serta Gayo Lues

jasa

perorangan

dan

rumah

tangga

13,90 2,39

Kontribusi

Laju Pertumbuhan

kontribusinya cenderung kecil. Sumber: BPS Kabupaten Gayo Lues

92


4.9

Services

Figure of Gayo Lues Contribution and Growth Rate of Services Sector, 2010-2013 (%)

The growth rate of the sector average of 3 percent, from the general government sub-

4.9.1 3,95 14,62

2010

2011r

1,29

13,9

14,98

4,36

14,14

16 15 15 14 14 13

2012*)

5 4 3 2,39 2 1 0

sectors of 2.82 percent and private of 5.72 percent. While from the two sub-sectors, the most significant economic activity growth is

2013**)

personal and household services.

Tahun Contribution

Growth Rate


Compared with Aceh Tengah and Aceh Services sector is part of the tertiary sector which the highest contributes to the economy of Gayo Lues for a period of the last four years with a range of 13 to 14 percent of the GDRP Gayo Lues. In detail, the contribution of the services sector has declined since 2010 until 2013, with the value of the contribution of 14.98; 14.62; 14.14; and 13.90 percent.

Tenggara, the services sector does not really give a significant contribution to the Gayo Lues. Figure 4.9.2 shows that the position of Gayo Lues for contribution and growth rate is the lowest by a margin contribution of 1.88 and 12.85

points

with

Aceh

Tengah

and

Aceh

Tenggara. As for the growth rate, the difference in Gayo Lues with Aceh Tengah and Aceh Tenggara are 5.12 and 2.65 points.

Sub-sectors consists

of

of

general

government

government

administration

and

defence and other government services. For other government services until 2013 not in Gayo Lues so that the overall value of GDRP contributed by government administration and defence.

While

private

subsector

have

the

highest contribution in 2010 is 13.85 percent and the lowest in 2011 at 12.78 percent. Private subsector

consist

of

social

and

Figure of Gayo Lues, Aceh Tengah, and Aceh Tenggara Contribution and Growth Rate of Services Sector, 2013 (%)

4.9.2 Aceh Tenggara

26,75 5,04

community

15,79 7,52

Aceh Tengah

services, amusement and recreational services and personal and household services

tend to be

Gayo Lues

13,90 2,39 Contribution

Growth Rate

small contribution. Source: BPS Gayo Lues Regency


93


94


Tabel Pokok Main Tables

Tabel-Tabel Pokok/ Main Tables Tabel Table

A.

PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (juta Rp)/ Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (million Rp) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

1 PERTANIAN / Agriculture a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b Tanaman Perkebunan / Estate Crops c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products d Kehutanan / Forestry e Perikanan / Fishery 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning c Penggalian /Quarrying 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Makanan Minuman & Tembakau / Food Beverages & Tobacco 2 Tekstil Brg Kulit & Alas Kaki / Textile Leather Prod & Footwear 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 5 Pupuk Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers Chemical & Rubber Prod 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 8 Alat Angk Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 4 LISTRIK GAS & AIR BERSIH / Electricity Gas & Water Supply a Listrik / Electricity b Gas Kota / City Gas c Air Bersih / Water Supply 5 KONSTRUKSI / Construction 6 PERDAGANGAN HOTEL & RESTORAN/Trade Hotel & Restaurant a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades b Hotel / Hotels c Restoran / Restaurant 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication a Pengangkutan / Transport 1 Angkutan Rel / Railways Transport 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 3 Angkutan Laut / Sea Transport 4 Angk Sungai Danau & Penyebr/River Lake & Ferry Transport 5 Angkutan Udara / Air Transport 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport b Komunikasi / Communication 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 8 KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN / Finance Real Estate Business Services a Bank / Bank b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance dSewa Bangunan / Real Estate e Jasa Perusahaan / Business Services 9 JASA-JASA / Services a Pemerintahan Umum / General Government 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services b Swasta / Private 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services PDRB / GRDP

r : Angka revisi / Revised figures * : Angka Sementara / Preliminary figures ** : Angka Sangat Sementara / Very preliminary figures

96

Tinjauan Perekonomian Kabupaten Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2010-2013

r

2012*

2013**

(4)

(5)

481 548,33 206 935,55 134 175,87 58 798,38 53 767,34 27 871,19 706,22 0,00 0,00 706,22 41 585,78 0,00 0,00 0,00 41 585,78 41 585,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5 767,75 4 795,21 0,00 972,54 78 659,87 81 649,71 72 977,93 1 946,48 6 725,31 17 097,14 7 532,92 0,00 7 511,53 0,00 0,00 0,00 21,39 9 564,22 9 564,22 0,00 21 256,05

517 260,49 220 671,04 145 765,01 63 138,44 56 883,33 30 802,67 781,26 0,00 0,00 781,26 45 794,89 0,00 0,00 0,00 45 794,89 45 794,89 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6 341,33 5 233,80 0,00 1 107,52 97 079,55 91 367,43 81 833,64 2 124,22 7 409,57 18 402,76 8 234,37 0,00 8 210,31 0,00 0,00 0,00 24,07 10 168,38 10 168,38 0,00 23 575,06

560 534,58 242 627,31 161 245,00 66 863,50 57 362,63 32 436,14 818,80 0,00 0,00 818,80 50 987,18 0,00 0,00 0,00 50 987,18 50 987,18 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7 170,48 5 945,84 0,00 1 224,64 113 340,83 102 472,51 92 125,47 2 300,09 8 046,95 19 520,98 8 898,37 0,00 8 871,32 0,00 0,00 0,00 27,05 10 622,60 10 622,60 0,00 26 333,70

607 511,81 265 992,93 178 597,89 71 481,62 57 659,56 33 779,82 829,91 0,00 0,00 829,91 56 687,86 0,00 0,00 0,00 56 687,86 56 687,86 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8 261,38 6 870,77 0,00 1 390,61 128 831,87 110 977,88 99 597,09 2 503,52 8 877,27 20 897,62 9 811,74 0,00 9 781,74 0,00 0,00 0,00 30,00 11 085,88 11 085,88 0,00 31 032,15

7 857,01 364,37 0,00 12 680,51 354,16 128 294,16 118 633,19

8 877,00 390,72 0,00 13 932,01 375,33 137 041,42 126 690,78

10 267,13 422,43 0,00 15 242,85 401,29 145 070,91 133 580,52

13 399,05 461,66 0,00 16 747,52 423,92 155 854,85 143 285,28

118 633,19 0,00 9 660,97 5 717,47 666,58 3 276,93

126 690,78 0,00 10 350,63 6 148,56 705,91 3 496,16

133 580,52 0,00 11 490,40 6 838,93 774,72 3 876,74

143 285,28 0,00 12 569,58 7 471,18 829,03 4 269,36

856 565,02

937 644,17

1 026 249,97

1 120 885,34


B.

PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (juta Rp)/ Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (million Rp) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)


r

2012*

2013**

(4)

(5)

210 591,65 91 564,40 63 379,63 26 364,14 17 154,15 12 129,32 344,50 0,00 0,00 344,50 22 477,84 0,00 0,00 0,00 22 477,84 22 477,84 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 260,21 2 664,01 0,00 596,20 40 580,86 56 842,56 52 457,49 1 203,08 3 181,99 8 798,27 3 925,38 0,00 3 912,26 0,00 0,00 0,00 13,12 4 872,90 4 872,90 0,00 12 649,34

218 528,67 95 373,41 65 769,85 27 547,30 17 210,16 12 627,95 362,45 0,00 0,00 362,45 23 162,77 0,00 0,00 0,00 23 162,77 23 162,77 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 431,39 2 797,64 0,00 633,75 45 290,57 59 505,58 54 970,01 1 240,31 3 295,26 9 178,60 4 129,27 0,00 4 115,51 0,00 0,00 0,00 13,76 5 049,33 5 049,33 0,00 13 209,70

228 913,85 100 792,60 68 650,22 29 235,00 17 208,69 13 027,33 380,24 0,00 0,00 380,24 24 012,32 0,00 0,00 0,00 24 012,32 24 012,32 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 670,83 3 002,38 0,00 668,45 50 072,17 63 607,03 58 892,54 1 282,59 3 431,91 9 562,51 4 402,78 0,00 4 388,25 0,00 0,00 0,00 14,53 5 159,73 5 159,73 0,00 13 899,52

237 764,95 104 338,45 71 635,34 30 964,77 17 469,76 13 356,63 400,47 0,00 0,00 400,47 24 559,78 0,00 0,00 0,00 24 559,78 24 559,78 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 942,38 3 226,16 0,00 716,22 54 054,51 67 963,43 63 082,49 1 320,90 3 560,04 9 941,04 4 679,23 0,00 4 664,05 0,00 0,00 0,00 15,18 5 261,81 5 261,81 0,00 15 296,47

4 761,82 267,92 0,00 7 459,13 160,47 75 598,88 70 672,73

5 068,48 279,05 0,00 7 698,78 163,39 78 587,20 73 441,02

5 331,28 292,45 0,00 8 104,95 170,85 79 598,52 74 139,17

6 390,62 302,68 0,00 8 426,76 176,41 81 499,16 75 727,42

70 672,73 0,00 4 926,15 2 743,33 363,35 1 819,48

73 441,02 0,00 5 146,17 2 886,40 373,51 1 886,26

74 139,17 0,00 5 459,35 3 053,16 393,73 2 012,46

75 727,42 0,00 5 771,74 3 240,39 409,90 2 121,45

431 144,10

451 256,92

473 716,99

495 422,17



97


Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) /

C.

Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

1 PERTANIAN / Agriculture a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b Tanaman Perkebunan / Estate Crops c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products d Kehutanan / Forestry e Perikanan / Fishery 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning c Penggalian /Quarrying 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Makanan Minuman & Tembakau / Food Beverages & Tobacco 2 Tekstil Brg Kulit & Alas Kaki / Textile Leather Prod & Footwear 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 5 Pupuk Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers Chemical & Rubber Prod 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 8 Alat Angk Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 4 LISTRIK GAS & AIR BERSIH / Electricity Gas & Water Supply a Listrik / Electricity b Gas Kota / City Gas c Air Bersih / Water Supply 5 KONSTRUKSI / Construction 6 PERDAGANGAN HOTEL & RESTORAN/Trade Hotel & Restaurant a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades b Hotel / Hotels c Restoran / Restaurant 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication a Pengangkutan / Transport 1 Angkutan Rel / Railways Transport 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 3 Angkutan Laut / Sea Transport 4 Angk Sungai Danau & Penyebr /River Lake & Ferry Transport 5 Angkutan Udara / Air Transport 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport b Komunikasi / Communication 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 8 KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN/ Finance Real Estate Business Services a Bank / Bank b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance d Sewa Bangunan / Real Estate e Jasa Perusahaan / Business Services 9 JASA-JASA / Services a Pemerintahan Umum / General Government 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services b Swasta / Private 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services PDRB / GRDP


98


r

2012*

2013**

(4)

(5)

56,22 24,16 15,66 6,86 6,28 3,25 0,08 0,00 0,00 0,08 4,85 0,00 0,00 0,00 4,85 4,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,67 0,56 0,00 0,11 9,18 9,53 8,52 0,23 0,79 2,00 0,88 0,00 0,88 0,00 0,00 0,00 0,00 1,12 1,12 0,00

55,17 23,53 15,55 6,73 6,07 3,29 0,08 0,00 0,00 0,08 4,88 0,00 0,00 0,00 4,88 4,88 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,68 0,56 0,00 0,12 10,35 9,74 8,73 0,23 0,79 1,96 0,88 0,00 0,88 0,00 0,00 0,00 0,00 1,08 1,08 0,00

54,62 23,64 15,71 6,52 5,59 3,16 0,08 0,00 0,00 0,08 4,97 0,00 0,00 0,00 4,97 4,97 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,70 0,58 0,00 0,12 11,04 9,99 8,98 0,22 0,78 1,90 0,87 0,00 0,86 0,00 0,00 0,00 0,00 1,04 1,04 0,00

54,20 23,73 15,93 6,38 5,14 3,01 0,07 0,00 0,00 0,07 5,06 0,00 0,00 0,00 5,06 5,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,74 0,61 0,00 0,12 11,49 9,90 8,89 0,22 0,79 1,86 0,88 0,00 0,87 0,00 0,00 0,00 0,00 0,99 0,99 0,00

2,48

2,51

2,57

2,77

0,92 0,04 0,00 1,48 0,04 14,98 13,85

0,95 0,04 0,00 1,49 0,04 14,62 13,51

1,00 0,04 0,00 1,49 0,04 14,14 13,02

1,20 0,04 0,00 1,49 0,04 13,90 12,78

13,85 0,00 1,13 0,67 0,08 0,38

13,51 0,00 1,10 0,66 0,08 0,37

13,02 0,00 1,12 0,67 0,08 0,38

12,78 0,00 1,12 0,67 0,07 0,38

100,00

100,00

100,00

100,00


D.

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) / Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

1 PERTANIAN / Agriculture a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b Tanaman Perkebunan / Estate Crops c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products d Kehutanan / Forestry e Perikanan / Fishery 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning c Penggalian /Quarrying 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Makanan Minuman & Tembakau / Food Beverages & Tobacco 2 Tekstil Brg Kulit & Alas Kaki / Textile Leather Prod & Footwear 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 5 Pupuk Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers Chemical & Rubber Prod 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 8 Alat Angk Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 4 LISTRIK GAS & AIR BERSIH / Electricity Gas & Water Supply a Listrik / Electricity b Gas Kota / City Gas c Air Bersih / Water Supply 5 KONSTRUKSI / Construction 6 PERDAGANGAN HOTEL & RESTORAN/Trade Hotel & Restaurant a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades b Hotel / Hotels c Restoran / Restaurant 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication a Pengangkutan / Transport 1 Angkutan Rel / Railways Transport 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 3 Angkutan Laut / Sea Transport 4 Angk Sungai Danau & Penyebr /River Lake & Ferry Transport 5 Angkutan Udara / Air Transport 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport b Komunikasi / Communication 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 8 KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN/ Finance Real Estate Business Services a Bank / Bank b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance d Sewa Bangunan / Real Estate e Jasa Perusahaan / Business Services 9 JASA-JASA / Services a Pemerintahan Umum / General Government 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services b Swasta / Private 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services PDRB / GRDP

r

2012*

2013**

(4)

(5)

48,84 21,24 14,70 6,11 3,98 2,81 0,08 0,00 0,00 0,08 5,21 0,00 0,00 0,00 5,21 5,21 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,76 0,62 0,00 0,14 9,41 13,18 12,17 0,28 0,74 2,04 0,91 0,00 0,91 0,00 0,00 0,00 0,00 1,13 1,13 0,00

48,43 21,14 14,57 6,10 3,81 2,80 0,08 0,00 0,00 0,08 5,13 0,00 0,00 0,00 5,13 5,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,76 0,62 0,00 0,14 10,04 13,19 12,18 0,27 0,73 2,03 0,92 0,00 0,91 0,00 0,00 0,00 0,00 1,12 1,12 0,00

48,32 21,28 14,49 6,17 3,63 2,75 0,08 0,00 0,00 0,08 5,07 0,00 0,00 0,00 5,07 5,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,77 0,63 0,00 0,14 10,57 13,43 12,43 0,27 0,72 2,02 0,93 0,00 0,93 0,00 0,00 0,00 0,00 1,09 1,09 0,00

47,99 21,06 14,46 6,25 3,53 2,70 0,08 0,00 0,00 0,08 4,96 0,00 0,00 0,00 4,96 4,96 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,80 0,65 0,00 0,14 10,91 13,72 12,73 0,27 0,72 2,01 0,94 0,00 0,94 0,00 0,00 0,00 0,00 1,06 1,06 0,00

2,93

2,93

2,93

3,09

1,10 0,06 0,00 1,73 0,04 17,53 16,39

1,12 0,06 0,00 1,71 0,04 17,42 16,27

1,13 0,06 0,00 1,71 0,04 16,80 15,65

1,29 0,06 0,00 1,70 0,04 16,45 15,29

16,39 0,00 1,14 0,64 0,08 0,42

16,27 0,00 1,14 0,64 0,08 0,42

15,65 0,00 1,15 0,64 0,08 0,42

15,29 0,00 1,17 0,65 0,08 0,43

100,00

100,00

100,00

100,00



99


E.

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) / Percentage Distribution of Gayo LuesGRDP Without Oil and Gas at Current Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

1 PERTANIAN / Agriculture a Tanaman Bahan Makanan / Food Crops b Tanaman Perkebunan / Estate Crops c Peternakan dan Hasil-hasilnya / Livestock and Its Products d Kehutanan / Forestry e Perikanan / Fishery 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / Minning & Quarrying a Minyak dan Gas Bumi / Oil and Gas Minning b Pertambangan Bukan Migas / Non-Oil and Gas Minning c Penggalian /Quarrying 3 INDUSTRI PENGOLAHAN / Manufacturing Industry a Industri Migas / Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Pengilangan Minyak Bumi / Petroleum Refinery 2 Gas Alam Cair / Liquified Natural Gas (LNG) b Industri Bukan Migas / Non-Oil and Gas Manufacturing Industry 1 Makanan Minuman & Tembakau / Food Beverages & Tobacco 2 Tekstil Brg Kulit & Alas Kaki / Textile Leather Prod & Footwear 3 Brg Kayu & Hasil Hutan Lainnya / Wood & Other Products 4 Kertas dan Barang Cetakan / Paper & Printing Products 5 Pupuk Kimia & Brg dari Karet/Fertilizers Chemical & Rubber Prod 6 Semen & Brg Galian bkn Logam / Cement & Non-Metalic Quarr 7 Logam Dasar Besi & Baja / Iron & Steel Basic Metal 8 Alat Angk Mesin & Peralatannya / Transport Equip Machinery 9 Barang lainnya / Other Manufacturing Industries 4 LISTRIK GAS & AIR BERSIH / Electricity Gas & Water Supply a Listrik / Electricity b Gas Kota / City Gas c Air Bersih / Water Supply 5 KONSTRUKSI / Construction 6 PERDAGANGAN HOTEL & RESTORAN/Trade Hotel & Restaurant a Perdagangan Besar & Eceran / Wholesale and Retail Trades b Hotel / Hotels c Restoran / Restaurant 7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI/Transport & Communication a Pengangkutan / Transport 1 Angkutan Rel / Railways Transport 2 Angkutan Jalan Raya / Road Transport 3 Angkutan Laut / Sea Transport 4 Angk Sungai Danau & Penyebr/River Lake & Ferry Transport 5 Angkutan Udara / Air Transport 6 Jasa Penunjang Angkutan / Services Allied to Transport b Komunikasi / Communication 1 Pos dan Telekomunikasi / Post and Telecomunication 2 Jasa Penunjang Komunikasi / Services Allied to Communication 8 KEUANGAN REAL ESTAT & JASA PERUSAHAAN / Finance Real Estate Business Services a Bank / Bank b Lembaga Keuangan bukan Bank/Non-Bank Financial Institutions c Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Finance dSewa Bangunan / Real Estate e Jasa Perusahaan / Business Services 9 JASA-JASA / Services a Pemerintahan Umum / General Government 1 Adm Pemerintahan & Pertahanan/ Gov Administration & Defence 2 Jasa Pemerintah Lainnya / Other Government Services b Swasta / Private 1 Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 2 Hiburan & Rekreasi / Amusement & Recreational Services 3 Perorangan & Rumah Tangga / Personal & Household Services PDRB / GRDP r : Angka revisi / Revised figures * : Angka Sementara / Preliminary figures ** : Angka Sangat Sementara / Very preliminary figures

100


r

2012*

2013**

(4)

(5)

56,22 24,16 15,66 6,86 6,28 3,25 0,08 0,00 0,00 0,08 4,85 0,00 0,00 0,00 4,85 4,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,67 0,56 0,00 0,11 9,18 9,53 8,52 0,23 0,79 2,00 0,88 0,00 0,88 0,00 0,00 0,00 0,00 1,12 1,12 0,00

55,17 23,53 15,55 6,73 6,07 3,29 0,08 0,00 0,00 0,08 4,88 0,00 0,00 0,00 4,88 4,88 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,68 0,56 0,00 0,12 10,35 9,74 8,73 0,23 0,79 1,96 0,88 0,00 0,88 0,00 0,00 0,00 0,00 1,08 1,08 0,00

54,62 23,64 15,71 6,52 5,59 3,16 0,08 1,00 0,00 0,08 4,97 0,00 0,00 0,00 4,97 4,97 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,70 0,58 0,00 0,12 11,04 9,99 8,98 0,22 0,78 1,90 0,87 0,00 0,86 0,00 0,00 0,00 0,00 1,04 1,04 0,00

54,20 23,73 15,93 6,38 5,14 3,01 0,07 2,00 0,00 0,07 5,06 0,00 0,00 0,00 5,06 5,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,74 0,61 0,00 0,12 11,49 9,90 8,89 0,22 0,79 1,86 0,88 0,00 0,87 0,00 0,00 0,00 0,00 0,99 0,99 0,00

2,48

2,51

2,57

2,77

0,92 0,04 0,00

0,95 0,04 0,00

1,00 0,04 0,00

1,20 0,04 0,00

1,48 0,04 14,98 13,85

1,49 0,04 14,62 13,51

1,49 0,04 14,14 13,02

1,49 0,04 13,90 12,78

13,85 0,00 1,13 0,67 0,08 0,38

13,51 0,00 1,10 0,66 0,08 0,37

13,02 0,00 1,12 0,67 0,08 0,38

12,78 0,00 1,12 0,67 0,07 0,38

100,00

100,00

100,00

100,00


F.

Distribusi Persentase PDRB Gayo Lues Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) / Percentage Distribution of Gayo Lues GRDP Without Oil and Gas at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)


r

2012*

2013**

(4)

(5)

48,84 21,24 14,70 6,11 3,98 2,81 0,08 0,00 0,00 0,08 5,21 0,00 0,00 0,00 5,21 5,21 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,76 0,62 0,00 0,14 9,41 13,18 12,17 0,28 0,74 2,04 0,91 0,00 0,91 0,00 0,00 0,00 0,00 1,13 1,13 0,00 2,93

48,43 21,14 14,57 6,10 3,81 2,80 0,08 0,00 0,00 0,08 5,13 0,00 0,00 0,00 5,13 5,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,76 0,62 0,00 0,14 10,04 13,19 12,18 0,27 0,73 2,03 0,92 0,00 0,91 0,00 0,00 0,00 0,00 1,12 1,12 0,00 2,93

48,32 21,28 14,49 6,17 3,63 2,75 0,08 1,00 0,00 0,08 5,07 0,00 0,00 0,00 5,07 5,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,77 0,63 0,00 0,14 10,57 13,43 12,43 0,27 0,72 2,02 0,93 0,00 0,93 0,00 0,00 0,00 0,00 1,09 1,09 0,00 2,93

47,99 21,06 14,46 6,25 3,53 2,70 0,08 2,00 0,00 0,08 4,96 0,00 0,00 0,00 4,96 4,96 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,80 0,65 0,00 0,14 10,91 13,72 12,73 0,27 0,72 2,01 0,94 0,00 0,94 0,00 0,00 0,00 0,00 1,06 1,06 0,00 3,09

1,10 0,06 0,00 1,73 0,04 17,53 16,39

1,12 0,06 0,00 1,71 0,04 17,42 16,27

1,13 0,06 0,00 1,71 0,04 16,80 15,65

1,29 0,06 0,00 1,70 0,04 16,45 15,29

16,39 0,00 1,14 0,64 0,08 0,42

16,27 0,00 1,14 0,64 0,08 0,42

15,65 0,00 1,15 0,64 0,08 0,42

15,29 0,00 1,17 0,65 0,08 0,43

100,00

100,00

100,00

100,00



101


G. G

Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2000=100) 2010-2013 / Trend Indices of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100) 2010-2013 LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)



102


r

2012*

2013**

(4)

(5)

294 302 270 312 286 360 376 0,00 0,00 376 299 0,00 0,00 0,00 299 299 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 355 381 0,00 266 503 404 414 248 380 384 348 0,00 349 0,00 0,00 0,00 263 418 418 0,00 508

316 322 293 336 302 397 416 0,00 0,00 416 329 0,00 0,00 0,00 329 329 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 391 416 0,00 303 621 452 464 270 418 414 381 0,00 381 0,00 0,00 0,00 296 445 445 0,00 563

342 354 325 355 305 419 436 0,00 0,00 436 366 0,00 0,00 0,00 366 366 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 442 473 0,00 335 725 507 522 293 454 439 411 0,00 412 0,00 0,00 0,00 333 464 464 0,00 629

371 388 360 380 306 436 442 0,00 0,00 442 407 0,00 0,00 0,00 407 407 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 509 547 0,00 381 824 550 565 319 501 470 454 0,00 454 0,00 0,00 0,00 369 485 485 0,00 741

2 876 252 0,00 345 378 688 751

3 249 270 0,00 379 400 735 802

3 758 292 0,00 415 428 778 846

4 904 319 0,00 456 452 836 907

751 0,00 339 348 299 335

802 0,00 364 374 317 357

846 0,00 404 416 348 396

907 0,00 442 454 372 436

353

387

423

462


H.

Indeks Perkembangan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (2000=100) 2010-2013 / Trend Indices of Gayo LuesGRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin (2000 = 100) 2010-2013 r

LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

2012*

2013**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

129 133 128 140 91 157 183 0,00 0,00 183 161 0,00 0,00 0,00 161 161 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 201 212 0,00 163 259 281 297 153 180 198 181 0,00 182 0,00 0,00 0,00 161 213 213 0,00 302

132 137 131 144 95 165 194 0,00 0,00 194 172 0,00 0,00 0,00 172 172 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 213 224 0,00 174 291 296 313 159 187 207 192 0,00 192 0,00 0,00 0,00 170 222 222 0,00 317

139 143 140 149 95 170 203 0,00 0,00 203 184 0,00 0,00 0,00 184 184 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 227 239 0,00 183 321 316 335 164 194 215 204 0,00 204 0,00 0,00 0,00 179 226 226 0,00 332

145 151 149 153 95 173 205 0,00 0,00 205 197 0,00 0,00 0,00 197 197 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 242 256 0,00 196 344 326 346 168 201 223 216 0,00 216 0,00 0,00 0,00 186 230 230 0,00 365

1 743 185 0,00 203 171 406 447

1 855 194 0,00 211 175 424 467

1 951 203 0,00 221 183 428 470

2 339 209 0,00 229 188 436 478

447 0,00 173 167 163 186

467 0,00 182 177 169 194

470 0,00 192 186 177 206

478 0,00 202 197 184 216

178

186

195

204



103


I.

Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%)/ Growth Rate of Gayo Lues GRDP at Current Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)


104


r

2012*

2013**

(4)

(5)

7,87 6,84 10,06 6,08 7,64 9,49 9,42 0,00 0,00 9,42 9,98 0,00 0,00 0,00 9,98 9,98 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,66 6,01 0,00 9,98 21,57 10,60 10,73 5,37 10,78 9,08 9,64 0,00 9,63 0,00 0,00 0,00 9,84 8,65 8,65 0,00 9,47

7,42 6,64 8,64 7,38 5,80 10,52 10,63 0,00 0,00 10,63 10,12 0,00 0,00 0,00 10,12 10,12 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9,94 9,15 0,00 13,88 23,42 11,90 12,13 9,13 10,17 7,64 9,31 0,00 9,30 0,00 0,00 0,00 12,53 6,32 6,32 0,00 10,91

8,37 9,95 10,62 5,90 0,84 5,30 4,81 0,00 0,00 4,81 11,34 0,00 0,00 0,00 11,34 11,34 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 13,08 13,60 0,00 10,57 16,75 12,15 12,58 8,28 8,60 6,08 8,06 0,00 8,05 0,00 0,00 0,00 12,42 4,47 4,47 0,00 11,70

8,38 9,63 10,76 6,91 0,52 4,14 1,36 0,00 0,00 1,36 11,18 0,00 0,00 0,00 11,18 11,18 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 15,21 15,56 0,00 13,55 13,67 8,30 8,11 8,84 10,32 7,05 10,26 0,00 10,26 0,00 0,00 0,00 10,88 4,36 4,36 0,00 17,84

9,72 8,96 0,00 9,33 9,24 14,99 15,55

12,98 7,23 0,00 9,87 5,98 6,82 6,79

15,66 8,11 0,00 9,41 6,92 5,86 5,44

30,50 9,29 0,00 9,87 5,64 7,43 7,27

15,55 0,00 8,55 9,08 4,77 8,43

6,79 0,00 7,14 7,54 5,90 6,69

5,44 0,00 11,01 11,23 9,75 10,89

7,27 0,00 9,39 9,24 7,01 10,13

10,46

9,47

9,45

9,22


J.

Laju Pertumbuhan PDRB Gayo Lues Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) / Growth Rate of Gayo Lues GRDP at 2000 Constant Market Prices by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)


r

2012*

2013**

(4)

(5)

2,90 3,31 2,75 1,08 3,81 3,35 9,22 0,00 0,00 9,22 5,62 0,00 0,00 0,00 5,62 5,62 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,10 5,84 0,00 7,31 15,05 8,01 8,43 4,48 2,68 6,10 8,49 0,00 8,49 0,00 0,00 0,00 8,52 4,24 4,24 0,00

2,86 2,32 2,86 2,77 3,96 5,50 5,78 0,00 0,00 5,78 6,72 0,00 0,00 0,00 6,72 6,72 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5,82 5,58 0,00 6,87 12,21 5,25 5,35 3,65 4,12 4,88 5,76 0,00 5,76 0,00 0,00 0,00 5,46 4,18 4,18 0,00

4,71 4,84 6,60 3,70 -0,01 2,81 4,57 0,00 0,00 4,57 6,99 0,00 0,00 0,00 6,99 6,99 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,63 6,97 0,00 5,14 10,20 6,55 6,79 3,07 3,81 3,85 6,28 0,00 6,28 0,00 0,00 0,00 5,26 1,86 1,86 0,00

4,76 5,40 6,46 2,68 0,01 1,93 1,20 0,00 0,00 1,20 6,80 0,00 0,00 0,00 6,80 6,80 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,94 7,00 0,00 6,69 7,10 3,26 3,27 2,55 3,30 3,52 5,83 0,00 5,84 0,00 0,00 0,00 4,00 1,55 1,55 0,00

6,28

4,78

5,01

9,77

9,44 9,19 0,00 4,29 4,42 4,36 4,27

6,44 4,71 0,00 3,77 2,37 4,51 4,48

5,18 4,46 0,00 4,94 4,23 0,96 0,62

19,87 3,06 0,00 3,53 2,82 1,96 1,71

4,27 0,00 5,66 5,32 3,26 6,67

4,48 0,00 5,03 5,78 3,35 4,23

0,62 0,00 5,74 5,44 5,07 6,35

1,71 0,00 5,28 5,68 3,67 4,97

5,19

4,66

4,98

4,58



105


K.

Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha (2000 = 100) 2010-2013 / Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin (2000 = 100) 2010-2013 LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)



106


r

2012*

2013**

(4)

(5)

229 226 212 223 313 230 205 0 0 205 185 0 0 0 185 185 0 0 0 0 0 0 0 0 177 180 0 163 194 144 139 162 211 194 192 0 192 0 0 0 163 196 196 0 168

239 236 224 233 319 241 214 0 0 214 191 0 0 0 191 191 0 0 0 0 0 0 0 0 184 186 0 174 213 153 148 170 224 199 198 0 198 0 0 0 174 200 200 0 178

247 247 232 238 322 247 215 0 0 215 199 0 0 0 199 199 0 0 0 0 0 0 0 0 195 198 0 183 226 161 156 179 234 204 202 0 202 0 0 0 186 205 205 0 189

256 257 241 248 323 252 215 0 0 215 207 0 0 0 207 207 0 0 0 0 0 0 0 0 210 213 0 195 240 169 163 190 250 211 210 0 210 0 0 0 198 211 211 0 203

165 136 0 170 221 170 168

175 139 0 180 228 173 172

193 144 0 188 234 182 180

210 153 0 199 241 192 190

168 0 196 208 183 180

172 0 200 212 188 184

180 0 210 224 196 192

190 0 218 231 203 202

199

208

217

226


L.

Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Gayo Lues Menurut Lapangan Usaha 2010-2013 (%) / Growth Rate of Implicit Price Indices of Gayo Lues GRDP by Industrial Origin 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)


r

2012*

2013**

(4)

(5)

4,83 3,42 7,11 4,95 3,69 5,95 0,18 0,00 0,00 0,18 4,13 0,00 0,00 0,00 4,13 4,13 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,52 0,16 0,00 2,50 5,67 2,40 2,12 0,85 7,89 2,81 1,06 0,00 1,06 0,00 0,00 0,00 1,21 4,23 4,23 0,00

4,43 4,22 5,61 4,48 1,77 4,76 4,58 0,00 0,00 4,58 3,19 0,00 0,00 0,00 3,19 3,19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3,90 3,38 0,00 6,56 9,99 6,32 6,44 5,29 5,82 2,62 3,36 0,00 3,35 0,00 0,00 0,00 6,71 2,05 2,05 0,00

3,49 4,87 3,77 2,12 0,85 2,43 0,22 0,00 0,00 0,22 4,07 0,00 0,00 0,00 4,07 4,07 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6,04 6,20 0,00 5,17 5,94 5,26 5,42 5,05 4,62 2,15 1,68 0,00 1,66 0,00 0,00 0,00 6,80 2,56 2,56 0,00

3,45 4,01 4,04 4,12 0,51 2,17 0,15 0,00 0,00 0,15 4,10 0,00 0,00 0,00 4,10 4,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7,73 8,00 0,00 6,43 6,13 4,88 4,68 6,14 6,80 3,41 4,19 0,00 4,18 0,00 0,00 0,00 6,61 2,77 2,77 0,00

3,00

5,85

6,37

7,35

0,25 -0,21 0,00 4,84 4,61 10,19 10,82

6,15 2,40 0,00 5,88 3,53 2,21 2,22

9,96 3,49 0,00 4,26 2,58 4,85 4,78

8,87 6,04 0,00 6,12 2,74 5,37 5,46

10,82 0,00 2,73 3,56 1,46 1,65

2,22 0,00 2,01 1,66 2,47 2,36

4,78 0,00 4,98 5,49 4,45 4,27

5,46 0,00 3,91 3,37 3,22 4,91

5,01

4,59

4,26

4,44



107

Tabel-Tabel Pokok/ Main Tables Tabel

M.

Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHB 2010-2013 / Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at Current Market Prices 2010-2013

Table Table

2010

2011

(1)

(2)

(3)

856 565

937 644

1 026 250

1 120 885

17 226

18 612

20 047

21 660

839 339

919 032

1 006 203

1 099 226

27 732

30 365

33 245

36 318

811 608

888 667

972 958

1 062 907

79 560

81 382

82 962

84 511

10 766 277

11 521 518

12 370 121

13 263 189

10 201 202,26

10 919 702,2

11 727 756

12 577 147

Table

1.

PDRB atas Dasar Harga Pasar (jutaRp) GRDP at Market Prices (million Rp)

2

Penyusutan (jutaRp) Depreciation (million Rp)

3.

PDRN atas Dasar HargaPasar (juta Rp) NRDP at Market Prices (million Rp)

4

Pajak Tak Langsung (juta Rp) Indirect Tax (million Rp)

5.

PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) NRDP at Factor Cost (million Rp)

6.

Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) Mid Year Population (people)

7.

PDRB Per Kapita Per Capita GRDP

8.

Pendapatan Regional Per Kapita Per Capita Regional Income


108

r



2012*

2013**

(4)

(5)


1.

N.

Perkembangan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHK 2000 2010-2013 / Trend of Product Aggregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices 2010-2013 2010

2011

2012*

2013**

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

431 144

451 257

473 717

495 422

9 186

9 615

10 093

10 556

421 958

441 642

463 623

484 866

13 946

14 596

15 323

16 025

408 012

427 046

448 301

468 841

79 560

81 382

82 962

84 511

5 419 106

5 544 923

5 710 048

5 862 221

5 128 356

5 247 422

5 403 688

5 547 697

PDRB atas Dasar Harga Pasar (jutaRp) GRDP at Market Prices (million Rp)

2

Penyusutan (juta Rp) Depreciation (million Rp)

3.

PDRN atas Dasar Harga Pasar (juta Rp) NRDP at Market Prices (million Rp)

4

Pajak Tak Langsung (juta Rp) Indirect Tax(million Rp)

5.

PDRN atas Dasar Biaya Faktor (juta Rp) NRDP at Factor Cost (million Rp)

6.

Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) Mid Year Population (people)

7.


8.

r





109


1.

Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHB 2010-2013 (%) /

O.

Growth Rate of Product Agregates and Per Capita Income at Current Market Prices 2010-2013 (%) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

PDRB atas Dasar Harga Pasar GRDP at Market Prices

2

Penyusutan Depreciation

3.

PDRN atas Dasar HargaPasar NRDP at Market Prices

4

Pajak Tak Langsung Indirect Tax

5.

PDRN atas Dasar Biaya Faktor NRDP at Factor Cost

6.

Penduduk Pertengahan Tahun Mid Year Population

7.


8.



110


r

2012*

2013**

(4)

(5)

10,46

9,47

9,45

9,22

10,46

8,05

7,71

8,04

10,46

9,49

9,49

9,24

10,46

9,49

9,49

9,24

10,46

9,49

9,49

9,24

5,85

2,29

1,94

1,87

4,35

7,01

7,37

7,22

4,35

7,04

7,40

7,24

Tabel-Tabel Pokok/ Main Tables Tabel Table Table

Table 1. Table

2

P.

Laju Pertumbuhan Beberapa Agregat Pendapatan dan Pendapatan Per Kapita ADHK 2000 2010-2013 (persen) / Growth Rate of Product Agregates and Per Capita Income at 2000 Constant Market Prices 2010-2013 (percent) LAPANGAN USAHA / Industrial Origin

2010

2011

(1)

(2)

(3)

PDRB atas Dasar Harga Pasar GRDP at Market Prices

Penyusutan Depreciation

3.

PDRN atas Dasar Harga Pasar NRDP at Market Prices

4

Pajak Tak Langsung Indirect Tax

5.

PDRN atas Dasar Biaya Faktor NRDP at Factor Cost

6.

Penduduk Pertengahan Tahun Mid Year Population

7.


8.


r

2012*

2013**

(4)

(5)

5,19

4,66

4,98

4,58

5,19

4,67

4,98

4,58

5,19

4,66

4,98

4,58

5,19

4,66

4,98

4,58

5,19

4,66

4,98

4,58

5,85

2,29

1,94

1,87

-0,62

2,32

2,98

2,67

-0,62

2,32

2,98

2,67



111

Tabel-Tabel Pokok/ Main Tables


112


Tinjauan Perekonomian

Recommend Documents