TINJAUAN KONSTRUKSI BANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) LAE KOMBIH III PAKPAK BHARAT
LAPORAN
Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah TugasAkhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III
oleh:
HENDRI
YOSHUA OMAR INDRA PRASTA
NIM. 1205023304
NIM. 1105022144
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
DAFTAR PUSTAKA
Konstruksi Bangunan Pada PLTM.
Buyer, A. 2008. Micro Hydro Power System. Natural Resources Canada. Notosudjono, D. 2002. Perencanaan PLTMH di Indonesia. BPPT. Hal 68. Mandiri.Y,2007. Perencanaan PLTMH- Padasuka. Yayasan Bina Desa Mandiri. Bandung Masonyi. 2007. Water Power Development. Volume – 1. Low Head Power Plants. Akademiai Kiado, Budapest. Mashudi, D. 2005. Pembangkit Energi Listrik. Erlangga. Jakarta. Hal 138. PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik. PLN. Jakarta. Hal 602 Subroto, I. 2002. Perencanaan PLTM di Indonesia. BPPT. Jakarta Theraja, BL. 2001. Electrical of Tehnology. 8 th. Prentice Hall International Inc. New York. 1.215 hal. Wibawa, U. 2006. Sumber Daya Energi. Universitas Brawijaya. Malang. Hal 128. Zuhal. 2001. Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya. Jembatan, Jakarta, Hal 88.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Negara indonesia adalah negara kepulauan yang masih banyak daerahdaerah yang masih terpencil dan belum ada penerangan listrik dan terjangkau oleh PLN. Padahal listrik atau penerangan sangat dibutuhkan oleh daerah tersebut agar daerah tersebut tidak ketinggalan dalam memperoleh informasi yang bertujuan untuk memajukan daerah tersebut dan dapat meningkatkan produktivitas masyarakatnya. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan penerangan listrik untuk daerah terpencil perlu diciptakan alat yang dapat menjangkau tempat terpencil yang murah dan ramah lingkungan, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro. Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). Dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) juga memiliki keuntungan bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan pertanian. Pada dasarnya, energi listrik yang dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume aliran dan tingginya air yang dijatuhkan. Sumber air potensial di dapat dari hasil pembelokkan arah arus air sungai di daerah pegunungan tinggi oleh sebuah bendungan atau waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka dalam pembuatan tugas akhir ini penulis ingin mempelajari bagaimana air tersebut dikelola sehingga dapat menghasilkan energi listrik dan bangunan-bangunan sipil apa saja yang terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) yang mengelola air tersebut, juga agar mengetahui debit air untuk sesuai dengan kapasitas listrik yang
I-1
dibutuhkan. Atas dasar inilah, penulis memilih judul “Tinjauan Konstruksi Bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Pakpak Bharat.
1.2 Topik Pembahasan Topik pembahasan atau permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah : a. Bagaimana proses pembangkitan tenaga listrik pada PLTM Lae Kombih 3 Pakpak Bharat? b. Bagaimana konstruksi bangunan pada pembangkitan tenaga listrik mini hidro tersebut ? c. Berapa debit air yang dibutuhkan untuk dapat memperoleh kapasitas listrik sesuai yang direncanakan?
1.3 Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). 2. Untuk mengetahui konstruksi apa saja yang ada pada proses pembangkitan tenaga listrik tersebut. 3. Untuk mengetahui kebutuhan debit air pada PLTM.
1.4 Manfaat Manfaat Teoritis 1. Agar dapat mengetahui teknik perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM). 2. Untuk menambahkan wawasan dan pengalaman penulis agar dapat melaksanakan kegiatan yang sama ketika bekerja secara langsung di lapangan. I-2
Manfaat Praktis 1. Untuk memacu mahasiswa untuk terus aktif dalam bidang Teknik Sipil. 2. Merupakan sarana untuk dapat mengenal keanekaragaman, pemanfaatan, sekaligus perencanaan pembangunan guna menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai Konsultan Perencana di hari mendatang. 3. Terlibat secara langsung dengan kegiatan Proyek (Kontraktor, Konsultan) yang berkaitan dengan Ilmu Rekayasa Teknik Sipil.
1.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang kami lakukan adalah: 1. Studi keperpustakaan berdasarkan buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir. 2. Meminta data-data yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir. 3. Konsultasi dengan dosen pembimbing di kampus dan dengan pihak pembimbing di lapangan. 4. Pengambilan gambar/foto-foto dokumentasi di lapangan.
I-3
1.6 Jadwal Persiapan, Pelaksanaan dan Penulisan Laporan Tugas Akhir Tabel I.1 Jadwal Laporan Tugas Akhir BULAN NO
KEGIATAN
Mrt
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
A. PERSIAPAN 1
Survei lokasi untuk tempat pelaksanaan TA, dan mendapatkan judul TA
2
Mendapat dosen pembimbing TA
3
Mendapat izin tempat pengambilan TA
4
Bimbingan untuk pelaksanaan TA dari Dobing B. PELAKSANAAN
5
Pengumpulan data
6
Melengkapi data
7
Bimbingan untuk pengolahan data C. PELAPORAN
8
Bimbingan untuk penulisan BAB I dan II
9
Penulisan BAB I dan II
10
Koreksi dan perbaikan BAB I dan II
11
Penulisan BAB III
12
Bimbingan untuk koreksi dan perbaikan BAB III
13
Bimbingan untuk penulisan BAB IV
14
Penulisan BAB IV
15 16
Bimbingan untuk koreksi dan perbaikan BAB IV Bimbingan untuk penulisan BAB V
17
Penulisan BAB V
18
Bimbingan untuk koreksi dan perbaikan BAB V
19
Penulisan BAB VI
20
Bimbingan untuk koreksi dan perbaikan BAB VI
21
Bimbingan tahap akhir
22
Penyempurnaan Laporan tugas Akhir
I-4