PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO DI SUNGAI LOGAWA, KABUPATEN BANYUMAS, Apriadi Ali Ramadhan, Arie Al Asyari Suharyanto, Abdul Kadir Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang. 50239, Telp.: (024)7474770, Fax.: (024)7460060 ABSTRAK Listrik merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Aktivitas manusia akan terganggu jika ketersediaan energi listrik juga terganggu. Kondisi ini pula yang saat ini tengah dialami oleh bangsa Indonesia. Telah terjadi krisis listrik di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di daerah Jawa – Bali dimana di daerah tersebut merupakan pusat kegiatan di Indonesia. Hal ini diindikasikan dengan sering terjadinya pemadaman secara bergiliran seperti di sebagian kota di Indonesia. Krisis yang terjadi disebabkan ketidakseimbangan antara ketersediaan (supply) dan permintaan (demand). Sementara itu kemampuan pemerintah, dalam hal ini PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik sangat terbatas. untuk itu, pemerintah sangat mendorong pihak swasta / masyarakat untuk ikut berperan serta dalam usaha-usaha pengadaan energi alternatif, salah satu diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH). Daerah Kabupaten Banyumas memiliki sungai yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai PLTMH. Perencanaan pembangkit listrik tenaga mini hidro ini akan memanfaatkan aliran air dari Sungai Logawa. Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan masuk dalam jaringan interkoneksi Jawa – Bali sehingga diharapkan menambah pasokan listrik Jawa – Bali yang kebutuhannya terus meningkat. Dalam tugas akhir ini, PLTMH Logawa direncanakan untuk membangkitkan daya sebesar 616 kWh yang mana dapat melayani kurang lebih 600 rumah dengan asumsi satu rumah memakai daya sebesar 900 Watt dan membutuhkan dana investasi untuk pekerjaan sipil sebesar Rp. 25.265.787.700,-
1
ABSTRACT Electricity is a basic human need. Human activity will be disrupted if the availability of electrical energy is also affected. This condition is also currently being experienced by the people of Indonesia. There has been an energy crisis in some regions of Indonesia, particularly in Java - Bali where the area is the center of activity in Indonesia. This is indicated by the frequent occurrence of blackouts in rotation as in most cities in Indonesia. The crisis caused by an imbalance between supply and demand of electricity usage. Meanwhile, the ability of the government, in this case the PLN in providing the electricity needs is very limited. Therefore, the government is encouraging private sectors and communities to participate in the production of alternative energy, one of which is the Mini Hydro Power Plant. Banyumas Regency has a potential river to build as Mini Hydro Power Plant. This mini hydro power plant will utilize the waterflow from the rivers. The electrical energy produced will be supplied to the Java – Bali interconnection network so that electricity supply can increase the Java – Bali capacity. In this PLTMH Logawa is planned to generate 616 kWh of power which can serve approximately 600 homes with the assumption that the usage of the power is about 900 watts per hours. It requires investment funds for the construction works amounting to Rp.25,265,787,700,PENDAHULUAN Permintaan energi listrik ( demands ) di Indonesia khususnya untuk pulau Jawa dan Bali sangatlah tinggi. Itu dikarenakan pusat pemerintahan Indonesia terletak di pulau jawa. Sehingga banyak mengundang masyarakat untuk melakukan aktifitas disekitar pusat pemerintahan. Berdasarkan harian KOMPAS, untuk pulau Jawa dan Bali telah banyak dibangun pembangkit - pembangkit listrik yang mampu mensupply hingga 28.070 MW guna untuk memenuhi permintaan masyarakat akan listrik. dengan nilai sebesar itu memang energi listrik yang ada masih mampu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di mana beban puncak terbesar yang dicapai sebesar 20.343 MW. akan tetapi reserve margin yang ada hanyalah tinggal 27%, dimana nilai tersebut masihlah termasuk angka yang keritis. Sebaiknya nilai persentase untuk reserve margin yang ada haruslah menembus angka 35%. Apa bila hanya 2
27% ditakutkan bila terjadi masalah pada salah satu pembangkit yang ada akan menyebabkan ketidak mampuan supply yang ada untuk memenuhi permintaan. Dan diramalkan bahwa permintaan akan kebutuhan listrik akan meningkat setiap tahunnya. Dipastikan kita akan mengalami krisis energi listrik untuk kedepanya apa bila tidak ada penyelesaianya. Salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan listrik adalah dengan merencanakan pembuatan pembangkit listrik tenaga air ( PLTA ) dengan skala yang kecil atau biasa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air Mini Hidro ( PLTMH ). Sungai Logawa, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Mempunyai potensi untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air dengan sekala Mini Hidro. Sungai Logawa ini mempunyai debit air yang cukup banyak, aliran air yang deras dan mempunyai daerah terjunan yang dapat dimaanfaatkan sebagai terjunan air guna untuk memutar turbin. Sehingga Sungai Logawa ini dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air. ANALISIS HIDROLOGI Dalam mencari debit andalan yang merupakan debit yang digunakan dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro logawa ini digunakan debit aliran Sungai Logawa dengan kurun waktu 10 tahun terakhir . Data debit aliran Sungai Logawa didapat dari Balai Pengembangan Sumber Daya Air Serayu – Citandui. Dibawah ini merupakan potensi debit aliran rata – rata tiap bulan di Sungai Logawa. 30
Grafik Potensi Debit Aliran Rerata Tiap Bulan Selama 10 Tahun 25,78 22,6823,2522,59
25
Debit ( m3/s )
Debit Rata - Rata 10 Tahun 20
16,22 13,97 12,1611,5311,72
13,91 13,19 15 11,6313,2412,12 11,18 10
9,83 9,37
9,01 9,10 8,77 8,95
7,33 5,38
5
3,07
0 Jan I Jan II Feb I Feb II Mar I Mar Apr I Apr II May I May Jun I Jun II Jul I Jul II Aug I Aug II Sep I Sep II Oct I Oct II Nov I Nov II Dec I Dec II II II Bulan Operasi
Grafik Potensi Debit Aliran Rerata Tiap Bulan Selama 10 Tahun
3
Kurva Durasi Massa 60
Debit ( m3/s)
50 40
Potongan A
30 20 10 0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95 100
Probabilitas Terlampaui ( %) Grafik Kurva Durasi Massa Debit Sungai Logawa
Kurva Durasi Massa 8
Debit ( m3/s)
7 6 5
Keandalan Debit
4
PLTMH Logawa
3 2 1 0 50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
Probabilitas Terlampaui ( %) Potongan A dari Grafik Kurva Durasi Massa Debit Sungai Logawa Pengambilan debit andalan menggunakan kurva massa debit dengan mengambil nilai debit yang mempunyai probabilitas 85% - 90 %, yang dimana kurva tersebut merupakan urutan debit Sungai Logawa selama dari yang terbesar hingga yang terkecil. Perhitungan debit andalan dimaksudkan untuk mencari nilai kuantitatif debit yang tersedia sepanjang tahun, baik pada musim penghujan maupun musim kemarau. Ketersediaan air yang biasa didefinisikan sebagai debit andalan, jika tidak tersedia data debit yang memadai, maka dihitung dengan cara mentransformasikan data hujan menjadi data debit. Dari grafik diatas debit yang mempunyai 4
keandalan diantara 85 % - 90 % adalah debit 1,39 m3/s hingga 0,953 m3/s. Untuk PLTMH Logawa ini kami mengambil debit sebesar 1 m3/s. PERENCANAAN TEKNIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Skema PLTMH Logawa 1. Perencanaan Bendung 1. Bendung didesain dengan mercu bulat dengan jari-jari mercu 2,5 m. Tinggi mercu bendung = 3 m. Elevasi puncak bendung = +427 m. Lebar bendung = 13,736 m. Lebar efektif bendung = 14,83 m. Kolam olak tipe USBR IV. 2.
Dinding penahan tanah bagian hulu bendung dengan tinggi 13,61 m sepanjang 76,05 m serta dinding penahan tanah di bagian hilir bendung dengan tinggi 13,61 m sepanjang 15,35 m.
2. Perencanaan Bangunan Sistem PLTMH Bendung bangunan pelengkap, yaitu: 1.
Kantong lumpur dengan panjang 180 m, dengan kedalaman endapan 3,4 m pada bagian hilir kantong lumpur.
2.
Saluran pembilas kantong lumpur dengan panjang 107 m, bangunan pembilas kantong lumpur direncanakan dengan lebar 1,3 m, dengan satu pintu. Tinggi pintu pembilas kantong lumpur 4 m.
3.
Pintu pembilas dengan rencana lebar bangunan pembilas bendung adalah 1,25 m, tinggi pintu pembilas 2,1 m
4.
Bangunan pengambilan (intake) direncanakan dengan lebar 0,8 m, tinggi pintu 1,2 m dengan lebar 0,8 m.
5
5.
Bak penenang dengan dimensi 8 x 10 m dengan kedalaman 2,4 m.
6.
Pipa penstock dengan diameter 0,8 m dan tebal 0,9 cm sepanjang 195 m.
7.
Turbin Crossflow T – 15 – 400 Bo 400 dengan nilai head sebesar 83, 773 m dengan debit yang digunakan 1 m3/detik .
Grafik pemilihan turbin
Grafik efisiensi turbin 6
8.
Besarnya daya listrik yang dapat di produksi oleh PLTMH Logawa adalah sebagai berikut : = ρ * Q * g * Hnett * ήturbin = Daya turbin ( Kw ) = Massa jenis air = 1000 kg/m3 = Debit air = 1m3/s = Percepatan grafitasi = 9,81m/s2 = Tinggi jatuh air = 83,773 m = Efisiensi turbin = 0,75 = 1000 * 1 * 9,81 * 83,773 * 0,75 = 616.359,847 watt = 616,359 Kw
Pturbin Pturbin ρ Q g Hnett ήturbin Pturbin
Apabila dicari nilai energi setiap setengah bulan maka didapatlah hasil sebagai berikut: Perhitungan Energi PLTMH Debit
Terjun
Q m3/s Jan I 1 Jan II 1 Feb I 1 Feb II 1 Mar I 1 Mar II 1 Apr I 1 Apr II 1 May I 1 May II 1 Jun I 1 Jun II 1 Jul I 1 Jul II 1 Aug I 1 Aug II 1 Sep I 1 Sep II 1 Oct I 1 Oct II 1 Nov I 1 Nov II 1 Dec I 1 Dec II 1
H m 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773 83,773
Bulan
Efisiensi Massa Turbin Jenis Air ή ρ kg/m3 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000 0,75 1000
Percepatan Grafitasi g m/s2 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81 9,81
Daya
Durasi
P=Q* H* ή* ρ* g Watt Kw 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36 616359,85 616,36
t Hari 14 15 14 12 14 15 14 14 14 15 14 14 14 15 14 15 14 14 14 15 14 14 14 15
Jam 336 360 336 288 336 360 336 336 336 360 336 336 336 360 336 360 336 336 336 360 336 336 336 360
Energi Terbangkit E = ( P * t )/1000 MwH 207,10 221,89 207,10 177,51 207,10 221,89 207,10 207,10 207,10 221,89 207,10 207,10 207,10 221,89 207,10 221,89 207,10 207,10 207,10 221,89 207,10 207,10 207,10 221,89
7
Produksi Daya ( MwH ) 250,00
222 207
222 207
200,00
207
222 207 207 207
222 207 207 207
222 207
222 207 207 207
222 207 207 207
178
150,00
100,00
50,00
0,00
Grafik Produksi daya 9.
Saluran pembuang dengan panjang 67 m.
10. Dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro Logawa ini daya listrik yang dihasilkan akan didistribusikan kedalam jaringan
PLN sehingga PLN yang akan
menyalurkan kepada penduduk setempat. 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana Anggaran Biaya untuk desain Bendung Lanang adalah sebagai berikut: No
Uraian Pe ke rjaan
Jumlah
1
PEKERJAAN PERSIAPAN
Rp
758.912.698,08
2
KO NSTRUKSI BENDUNG
Rp
7.144.006.285,30
3
PEKERJAAN PINTU PEMBILAS BENDUNG
Rp
36.885.542,28
4
KO NSTRUKSI INTAKE
Rp
133.757.204,90
5
KO NSTRUKSI KANTO NG LUMPUR
Rp
2.116.183.899,61
6
KO NSTRUKSI BANGUNAN PINTU PEMBILAS
Rp
114.231.475,60
7
KO NSTRUKSI SALURAN PEMBILAS
Rp
549.144.591,05
8
KO NSTRUKSI PINTU SALURAN PEMBAW A
Rp
84.709.509,67
9
7.085.838.165,89
KO NSTRUKSI SALURAN PEMBAW A
Rp
10
KO NSTRUKSI BAK PENENANG
Rp
662.913.302,48
11
KO NSTRUKSI PENSTO C K
Rp
2.936.532.646,63
12
KO NSTRUKSI PO W ER HO USE
Rp
900.000.000,00
13
KO NSTRUKSI SALURAN PEMBUANG
Rp
376.782.536,68
14
PEKERJAAN LAIN - LAIN
Rp
69.000.000,00
TO TAL KO NSTRUKSI
Te rbilang
Rp 22.968.897.858,16
Ppn 10%
Rp
TO TAL
Rp 25.265.787.643,98
Dibulatkan
Rp 25.265.787.700,00
2.296.889.785,82
Dua Puluh Lima Milyar Dua Ratus Enam Puluh Lima Juta Tujuh Ratus De lapan Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Rupiah
8
Dengan nilai investasi sebesar Dua Puluh Lima Milyar Dua Ratus Enam Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Tujuh Ratus Rupiah pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro ini diasumsikan PLTMH Logawa ini dapat menghasilkan daya sebesar 5044 Mwatt/tahun dan biaya untuk setiap Kwatt dihargai Rp 1000. Sehingga dalam setahun PLTMH Logawa dihasilkan pendapatan brutonya sebesar Rp 5.044.000.000,00- dan dalam 6 tahun nilai investasi dapat kembali lagi. KESIMPULAN 1. Dari hasil analisis hidrologi didapat debit rencana rencana sebesar 323,93 m3/detik dengan periode ulang 100 tahun dan debit kebutuhan untuk pengaliran sebesar 1 m3/detik. 2. Tinggi bendung yang didapat adalah 3 m dan lebar efektif bendung adalah 14,83 m dengan lebar sungai 16,3 m. 3. Turbin yang digunakan adalah Turbin Crossflow T – 15 – 400 Bo 400 dengan nilai head sebesar 83, 773 m diharapkan turbin dapat menghasilkan daya sebesar 6161 kW. 4. Biaya pelaksanaan Bendung Lanang adalah sebesar Rp. 25.265.787.700,00 dengan waktu pelaksanaan 128 minggu. 5. Dalam perencanaan bangunan air untuk menghitung analisa hidrologi diperlukan data curah hujan dan data klimatologi yang lengkap, dan semakin lama periode data tersebut maka semakin akurat analisa hidrologi yang didapatkan. 6. Dalam membuat hitungan hidrolis, struktur, dan stabilitas disarankan menggunakan software komputer untuk mempermudah perhitungan (Microsoft Excel, AutoCAD 2007, AutoCAD Land Development 2007, ArcGIS).
9
DAFTAR PUSTAKA ........ 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-01. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. ........ 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-02. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. ........ 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-03. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. ........ 1986. Standar Perencanaan Irigasi KP-04. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. ........ 2009. Intregated Microhydro Development and Application Program (IMIDAP), Pedoman Studi Kelayakan Hidrologi (2A). Jakarta: Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Harto, Sri B.R. 1993. Hydrologi Terapan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press University. Loebis, Joesron. 1992. Banjir Rencana untuk Bangunan Air. Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Soemarto, C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga. Soewarno. 1995. Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data). Bandung: Nova. Triatmodjo, Bambang. 2009. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Ofseet Masrevaniah, Aniek and Prastumi. 2008. Bangunan Air. Surabaya: Srikandi Hadihardaja, Joetta and Sangkawati, Sri. Diktat Kuliah Bangunan Tenaga Air. Semarang : Universitas Diponegoro. Harvey, Adam. 1993. Micro – Hiydro Design Manual : A guide to small – scale water power schemes. London : Intermediate Technology, 1993.
10