TINGKAT STRES KERJA DAN SUMBER STRES KERJA PERAWAT DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana S – 1 Keperawatan
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P ST
S E K I
J
D EN
Oleh :
ROHAYATI MASITOH NIM : 3207507
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI YOGYAKARTA 2009
i
A
T AR
PERNYATAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:
TINGKAT STRES KERJA DAN SUMBER STRES KERJA PERAWAT DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Yang dibuat untuk memenuhi [ersyaratn menjadi Sarjana Keperawatan pada
AN
Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani
A
T AR
Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari
A YAK K A OG
skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar
T ANI Y S U .Y
kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang
P AL A R E ER
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.
P
S E K I
D
N JE
Yogyakarta, 24 Juni 2009
ST
ROHAYATI MASITOH NIM : 3207507
ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
TINGKAT STRES KERJA DAN SUMBER STRES KERJA PERAWAT DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Diajukann Oleh : ROHAYATI MASITOH NIM : 3207507 Telah Diseminarkan dan diujikan Pada tanggal 04 Agustus 2009
Penguji I
Penguji II
AN
Penguji III
A
T AR
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Dra. Sumarni , D.W, M.Kes Sri Werdati, SKM. M.Kes Sumarsi, Skep.Ns NIP. 130 907 349
P
S
S
E K I T
NIDN. 05-3003-5002
NIP.196405301991032001
D
N JE
Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
Tetra Saktika Adinugraha, S.Kep.Ns NIDN. 05-2310-8302
iii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga Skripsi yang berjudul “Tingkat Sumber
Stres Kerja Dan
Stres Kerja Perawat Di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
Senopati Bantul” ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Keperawatan. Penyusunan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Sri Werdati, SKM., M.Kes. selaku Ketua STIKES Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta dan Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan serta
AN
arahan kepada kami.
A
T AR
2. Sumarsi, S.Kep., Ners, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan serta arahan pada kami.
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
3. Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul yang telah memberikan ijin penelitian.
P AL A R E ER
4. Teman – Teman Perawat IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul yang telah membantu dalam penelitian ini.
P
ND E langsung maupun S J tidak langsung selama penyusunan usulan penelitian. E PenulisIK menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih T S banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami terdapat 5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang berperan baik
harapkan dari pembaca. Harapan kami semoga tulisan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun semua pihak yang memerlukannya.
Yogyakarta Penulis
iv
TINGKAT STRES KERJA DAN SUMBER STRES KERJA PERAWAT DI IGD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Rohayati Masitoh1, Sri Werdati2, Sumarsi3
INTISARI Latar Belakang : Meningkatnya stres kerja bisa mempengaruhi perubahan perilaku pada karyawan seperti meningkatnya kekhawatiran karyawan, ketidakmampuan untuk bekerjasama, dan mudah marah. Sementara menurunnya kepuasan kerja bisa memberi dampak pada meningkatnya kemauan untuk keluar, meningkatnya absensi, dan menurunnya komitmen organisasi. Hal ini merupakan keadaan yang berbahaya bagi organisasi, bisa menyebabkan pelaksanaan pekerjaan terganggu, akhirnya bisa menurunkan kinerja organisasi. Tujuan : Mengetahui bagaimana tingkat stres kerja dan sumber stres kerja perawat yang paling dominan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan jumlah sampel 16 orang. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner stres kerja. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis deskriptif. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati sebagian besar adalah rendah yaitu sebanyak 13 orang (81,25%) dan tidak ada perawat dengan tingkat stres kerja tinggi atau sangat tinggi dan sumber stres yang paling dominan menimbulkan stres kerja perawat adalah pendidikan dan pelatihan dengan skor rata-rata 27,3. Kesimpulan : sebagian besar perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati termasuk dalam tingkatan stres kerja rendah dan sumber stres yang paling dominan menimbulkan stres kerja perawat adalah pendidikan dan pelatihan.
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
Kata Kunci : Stres Kerja Perawat
v
A
T AR
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................
i
Pernyataan Keaslian Penelitian.......................................................
ii
Halaman Pengesahan.....................................................................
iii
Kata Pengantar ...............................................................................
iv
Intisari..............................................................................................
v
Daftar Isi .........................................................................................
vi
Daftar Gambar.................................................................................
ix
Daftar Tabel.....................................................................................
x
Daftar Lampiran...............................................................................
xi
AN
BAB I PENDAHULUAN .................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................
T ANI Y S U .Y
C. Tujuan Penelitian............................................................
P AL A R E ER
7 7
1. Tujuan Umum ..........................................................
7
2. Tujuan Khusus .........................................................
7
D. Keaslian Penelitian .........................................................
7
P
ND
E J S
E. Manfaat Penelitian.......................................................... 1. E Bagi Peneliti ............................................................ K I T 2. Bagi RS Panembahan Senopati Bantul ...................
S
A
T 1 AR AK
A Y K A OG
A. Latar Belakang Masalah.................................................
1
11 11 11
3. Bagi institusi yang menggunakan RS Panembahan Senopati Bantul sebagai lahan praktik ...............................................
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................
11
A. Stress Kerja ..................................................................
11
1. Definisi Stres ............................................................
11
2. Pengertian Stres Kerja .............................................
12
3. Katagori dan Gejala Stres Kerja...............................
12
4. Tingkat Stress ..........................................................
13
vi
5. Sumber-sumber Stres Kerja.....................................
14
6. Dampak Stres Kerja .................................................
15
7. Gejala Stres .............................................................
18
8. Strategi Manajemen Stres Kerja ..............................
20
9. Stres kerja perawat ..................................................
22
10. Perawat Instalasi Gawat Darurat..............................
24
B. Kerangka Konsep .........................................................
26
C. Hipotesis .......................................................................
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................
28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................
28
B. Unit Analisis dan Populasi Penelitian .............................
29
C. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran ....................
30
AN
A Y K A OG
D. Definisi Operasional ....................................................... E. Instrumen Penelitian.......................................................
T ANI Y S U .Y
F. Jalannya Penelitian ........................................................
P AL A R E ER
32
34
G. Teknik Analisis Data .......................................................
38
H. Etika Penelitian...............................................................
38
I. Jadwal Penelitian............................................................
39
P
ND
E J S
E K I SA.TGambaran Umum dan Obyek Penelitian ........................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................
A
T 30AR AK
41 41
1. Sejarah RSUD Panembahan Senopati Bantul ...........
41
2. Perawat ......................................................................
42
B. Hasil Penelitian...............................................................
43
1. Karakteristik Responden ............................................
43
2. Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang IGD RSD Panembahan Senopati Bantul .........................................................................
44
3. Macam stres kerja perawat di ruang IGD RSD Panembahan Senopati Bantul....................................
vii
45
C. Pembahasan ..................................................................
46
D. Kelemahan Penelitian.....................................................
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................
53
A. Kesimpulan.....................................................................
53
B. Saran..............................................................................
53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
viii
A
T AR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Konsep.........................................................
AN
26
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
ix
A
T AR
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Kisi-kisi Kuesioner Stres Kerja Perawat .........................
34
Tabel 2.
Jadwal penelitian ............................................................
40
Tabel 4.1. Karakteristik Perawat di Ruang IGD RSD Panembahan Senopati Bantul ....................................................................................... 44 Tabel 4.2. Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang IGD Panembahan Senopati Bantul ....................................................................................... 45 Tabel 4.3. Macam Stres Kerja Perawat di ruang IGD RSD Panembahan Senopati Bantul ........................................
AN
46
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
x
A
T AR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5.
Jadwal Penelitian Pengantar Kuesioner Informed Consent Kuesioner Stres Kerja Perawat Data Hasil Penelitian
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
E K I T
D
N JE
S
xi
A
T AR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Masyarakat berhak mendapat pelayanan kesehatan dengan kinerja terbaik dari perawat dan tenaga kesehatan lain. Karena itu, pemberian pelayanan kesehatan harus jadi prioritas utama bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu sulit dilaksanakan jika kualitas
AN
kehidupan kerja terpuruk, dan suplai tenaga kesehatan dana sistem
A YAK K A OG
kesehatan tidak memadai (Evy, 2007).
T ANI Y S U .Y
Tidak memadainya jumlah dan kualifikasi perawat ternyata
P AL A R E ER
berhubungan dengan kejadian tukak baring, infeksi saluran kemih, pneumonia, infeksi luka operasi, kesalahan medik, thrombosis,
P
D
N JE
manajemen nyeri, perdarahan, gastrointestinal, jatuh, gagal jantung
S
E K I T
dan rawat ulang. Sementara hasil penelitian yang dilakukan
S International
Council
of
Nurses
(ICN,
2007)
menunjukkan,
peningkatan beban kerja perawat dari empat pasien jadi enam orang telah mengakibatkan 14 persen peningkatan kematian pasien yang dirawat dalam 30 hari pertama sejak dirawat di rumah sakit. Ini menunjukkan adanya hubungan antara jumlah kematian dengan jumlah perawat per pasien dalam sehari (Evy, 2007).
1
A
T AR
2
Menurut hasil survei dari PPNI tahun 2006, sekitar 50,9 persen perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia mengalami stress kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu, gaji rendah tanpa insentif memadai. Namun, perawat di RS swasta dengan gaji lebih baik ternyata mengalami stress kerja lebih besar dibanding perawat di RS Pemerintah yang berpenghasilan lebih rendah (Evy, 2007). Menurut
Chandola
(2008),
pekerjaan
benar-benar
dapat
membunuh pekerja. Hasil studi yang memberi bukti paling kuat
AN
mengenai bagaimana stres di tempat kerja meningkatkan resiko
A YAK K A OG
serangan jantung dengan mengganggu sistem di dalam tubuh
T ANI Y S U .Y
manusia. Para peneliti itu mengukur tingkat stres di kalangan pegawai
P AL A R E ER
negeri dengan mengajukan pertanyaan mengenai tuntutan kerja mereka seperti seberapa besar mereka dapat mengendalikan
P
D
N JE
pekerjaan mereka, seberapa sering mereka beristirahat dan seberapa
S
E K I T
kuat tekanan waktu yang mereka hadapi selama sepanjang hari.
S
A
T AR
Organisasi rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa layanan
kesehatan, senantiasa melibatkan banyak sumber daya manusia dan mereka saling berinteraksi secara intensif. Sumber daya manusia memegang peranan penting karena sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Sumber daya manusia juga mempunyai peranan produksi
3
dan teknologi yang pada hakekatnya adalah hasil karya manusia yang mempunyai kualitas yang baik dalam pencapaian kerja yang optimal. Dalam
meningkatkan
mutu
dan
pelayanan,
bagi
pihak
manajemen rumah sakit tentunya bukan hal yang mudah, karena harus didukung oleh sumber daya yang baik dan berkualitas. Ada bermacam-macam karakter orang yang bekerja di dalam suatu perusahaan. Tentunya akan banyak sekali muncul perbedaan antar karyawan baik itu perbedaan tujuan, nilai dan persepsi. Perbedaan ini bukan hanya terjadi diantara karyawan, biasanya juga terjadi antara
AN
karyawan dengan atasan, maupun rumah sakit itu sendiri. Perbedaan
A YAK K A OG
menimbulkan masalah-masalah dalam rumah sakit. Masalah juga bisa
T ANI Y S U .Y
terjadi di luar lingkungan kerja, yang dapat mempengaruhi kinerja
P AL A R E ER
karyawan. Salah satu masalah umum yang timbul dalam Iingkungan karyawan adalah stres kerja.
P
D
N JE
Stres merupakan salah satu masalah yang mungkin timbul
S
E K I T
dalam rumah sakit. Bisa disebabkan adanya ketidakpuasan perawat
S terhadap
A
T AR
apa yang diinginkan dan apa yang diharapkan dalam
Iingkungan kerja, bisa juga terjadi di luar Iingkungan kerja perawat Ada sejumlah kondisi yang menyebabkan stres bagi para perawat yaitu beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, kualitas supervisi yang jelek, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai, tanggung jawab yang sangat besar, hubungan di Iingkungan kerja. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
4
Meningkatnya stres kerja bisa mempengaruhi perubahan perilaku
pada
karyawan
seperti
meningkatnya
kekhawatiran
karyawan, ketidakmampuan untuk bekerjasama, dan mudah marah. Sementara menurunnya kepuasan kerja bisa memberi dampak pada meningkatnya kemauan untuk keluar, meningkatnya absensi, dan menurunnya komitmen organisasi. Hal ini merupakan keadaan yang berbahaya
bagi
organisasi,
bisa
menyebabkan
pelaksanaan
pekerjaan terganggu, akhirnya bisa menurunkan kinerja organisasi (Handoko, 1999).
AN
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ilmi (2003) menunjukkan
A YAK K A OG
bahwa tingkat stres kerja perawat dengan kategori tinggi sebesar
T ANI Y S U .Y
4,7%, tingkat stres kerja yang tinggi cendrung mengarah pada
P AL A R E ER
gangguan fisiologis, seperti: sering mengalami sakit kepala, pusing, tekanan darah meningkat, mengalami ketegangan dalam bekerja,
P
D
N JE
sering mengalami jantung berdebar, bola mata melebar, mulut kering
S
E K I T
berkeringat dingin, nyeri leher dan bahu.
S
A
T AR
Stresor pada perawat cukup bervariasi, stresor lima besar
sesuai urutannya adalah beban kerja berlebih sebesar 82,2%, pemberian upah yang tidak adil 57,9%, kondisi kerja 52,3%, beban kerja kurang 48,6%, tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan 44,9%. Jadi stresor pekerjaan perawat yang utama adalah beban kerja berlebih, ini sesuai dengan penelitian terdahulu bahwa beban kerja berlebih merupakan stresor utama pada perawat. Stresor kedua
5
pemberian upah yang tidak adil, merupakan stresor yang penting bagi perawat, karena stresor ini tidak terdapat pada penelitian sebelumnya. Manajemen stres yang dilakukan perawat dalam menghadapi stresor di tempat kerja lebih banyak dengan menggunakan teknik refresing sebesar 95,3%, karena teknik tersebut mungkin lebih murah dan bisa dilakukan bersama satu keluarga.Prestasi kerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan mayoritas menunjukan prestasi kerja baik yaitu sebesar 83,2%. Stres kerja pada perawat berpengaruh terhadap prestasi kerja
AN
perawat, ini sesuai dengan penelitian sebelumnya tentang hubungan
A YAK K A OG
stres dengan kinerja. Tetapi apabila tingkat stress sudah optimal maka
T ANI Y S U .Y
akan menyebabkan gangguan kesehatan dan pada akhimya akan
P AL A R E ER
menurunkan prestasi kerja (Iswanto, 1999 dan Higgins, 2000, cit Ilmi, 2003).
P
D
N JE
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
S
E K I T
A
T AR
sebagai salah satu Rumah Sakit yang menjadi rujukan dari berbagai
S daerah di wilayah Kabupaten Bantul tentunya harus memiliki petugas kesehatan tertutama perawat yang mempunyai kinerja handal. Banyaknya pasien yang masuk ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) menyebabkan perawat yang bertugas di IGD mengalami berbagai peristiwa yang dapat memicu timbulnya stres kerja. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama bulan Oktober sampai pertengahan November 2008 didapatkan lebih dari 2.500 kasus yang
6
masuk ke ruang IGD. Pasien yang masuk ke ruang IGD tersebut merupakan pasien gawat darurat yang harus segera dilakukan penanganan untuk menyelamatkan jiwa pasien. Diantara pasien yang masuk di ruang IGD ada yang mengalami kecelakaan lalu lintas, luka bakar, mengidap penyakit kronis dan sebagainya. Kondisi ruang IGD yang baru memiliki 5 tempat tidur tindakan termasuk didalamnya satu ruang tindakan minor menyebabkan pasien belum dapat dipisahkan untuk triase dan observasi maupun resusitasi. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 10 perawat dari 16 orang
AN
perawat yang bertugas di IGD, 9 diantaranya menyatakan mengalami
A YAK K A OG
stres yang disebabkan karena banyaknya pasien dengan berbagai
T ANI Y S U .Y
kondisi yang mengkhawatirkan, sementara peralatan dan ruangan
P AL A R E ER
yang dimiliki IGD belum optimal sehingga tidak mampu menangani semua pasien yang masuk. Sedangkan 1 orang menyatakan
P
D
N JE
mengalami gejala stres yang apabila tidak segera dilakukan antisipasi
S
E K I T
akan menimbulkan stres. Apabila kondisi tersebut tidak segera
S dilakukan
penanganan, dikhawatirkan akan menurunkan kinerja
perawat, yang pada akhirnya akan menurunkan kredibilitas Rumah Sakit. Menurut pengamatan peneliti yang didukung dengan hasil wawancara terhadap beberapa perawat dan kepala bangsal, selama ini pelatihan yang pernah diselenggarakan/ diikuti
perawat PPGD
tetapi 5 orang diantaranya sudah lebih dari 5 tahun yang lalu serta pelatihan ACLS baru 2 orang perawat.
A
T AR
7
Berdasar pada latar belakang diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian secara ilmiah untuk mengetahui tingkat stres kerja dan sumber stres kerja perawat yang paling dominan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah penelitian yaitu : 1. Bagaimana tingkat stres kerja di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul 2. Apa yang menjadi Sumber
AN
A YAK K A OG
stres kerja perawat yang paling
T ANI Y S U .Y
dominan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan
P AL A R E ER
Senopati Bantul.
P
D
N JE
C. Tujuan Penelitian
S Penelitian yang ingin dicapai adalah: Tujuan E K TI
S
1. Mengetahui tingkat stres kerja di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul 2. Mengetahui Sumber
stres kerja perawat yang paling dominan di
IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.
D. Keaslian Penelitian
A
T AR
8
Ada beberapa penelitian yang dilakukan terkait dengan penelitian ini yaitu : 1.
Reni Kristianingsih (2005), yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Antara Perilaku Asertif Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum Magetan dan Rumah Sakit Griya Husada Madiun. Penelitian ini mengambil subyek seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Magetan dan Rumah Sakit Griya Husada Madiun sebanyak 91 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk skala. Alat
AN
pengumpul data terdiri dari 2 skala, yaitu skala perilaku asertif dan skala stres kerja.
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Dari uji statistik item dan reliabilitas pada skala perilaku
P AL A R E ER
asertif diperoleh 38 item yang dinyatakan lulus seleksi (sahih) dengan koefisien reliabilitas alpha 0.8628. Sedangkan uji statistik
P
D
N JE
item dan reliabilitas pada skala stres kerja diperoleh 65 item yang
S lulus seleksi (sahih) dengan koefisien reliabilitas alpha dinyatakan E K TI
S
sebesar 0.9564. Untuk mengetahui hubungan antara perilaku asertif dengan stres kerja digunakan metode analisis data korelasi Product Moment Pearson, dan untuk mengetahui perbedaan stres kerja ditinjau dari jenis kelamin digunakan uji T. Hasil analisis penelitian menunjukkan r = -0.537 dengan p= 0.000 (p = 0.01, signifikan ).
A
T AR
9
ini berarti bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara perilaku asertif dengan stres kerja .Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya perbedaan stres kerja berdasarkan jenis kelamin. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian
stress
kerja
pada
perawat.
Perbedaan yang lain adalah responden, tempat dan waktu
AN
penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah perawat di
A YAK K A OG
bangsal IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati
T ANI Y S U .Y
Bantul. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Januari 2009.
P AL A R E ER
2.
Nur’aini (2004) dengan judul Aktivitas Program Intervensi
Pengendalian Stres Kerja Perawat Dalam Upaya Meningkatkan
P
D
N JE
Mutu Pelayanan Keperawatan Di Unit Perawatan Intensive Rumah
S
S Haji Sakit E K TI
Medan. Dalam penelitian ini populasi sebanyak 28
orang perawat Unit Perawatan Intensive, dan jumlah sampel berdasarkan uji perbedaan 2 proporsi sebanyak 20 orang. Perlakuan terhadap responden yaitu menerapkan rotasi
kerja, tambahan gizi dan pengaturan istirahat. Untuk memperoleh data stres dilakukan uji stres fisik dan uji stres mental, untuk memperoleh panduan
data
mutu
observasi
pelayanan
dalam
A
T AR
keperawatan
dilakukan
pendokumentasian
asuhan
10
keperawatan dan tindakan keperawatan. Analisa data dilakukan uji Parametrik Wilcoxon, t pairs dan Anova. Berdasarkan hasil pengukuran stres fisik dan stres mental sebelum dan sesudah intervensi dengan uji t pairs diperoleh ada perbedaan yang bermakna antara stres fisik dan stres mental sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan hasil pengukuran pendokumentasian
asuhan
keperawatan
dan
tindakan
keperawatan sebelum dan sesudah intervensi dengan uji t pairs diperoleh ada perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil pengukuran
AN
A
T AR
A YAK K A OG
stres perawat
pada skor program
T ANI Y S U .Y
intervensi dengan uji Anova diperoleh hasil yang signifikan. Hasil
P AL A R E ER
pengukuran mutu pelayanan keperawatan pada skor program intervensi dengan uji Anova diperoleh hasil yang signifikan.
P
D
N JE
Dengan demikian program intervensi C (pengaturan istirahat) lebih
S
S efektif E K TI
dalam
mengendalikan
stres
kerja
perawat
dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Unit Perawatan Intensive. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui faktor yang
mempengaruhi kejadian
stress
kerja
pada
perawat.
Perbedaan yang lain adalah responden, tempat dan waktu
11
penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah perawat di bangsal IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2009.
E. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Bagi peneliti Sebagai
pengalaman
dalam
menambah
wawasan
tentang
manajemen rumah sakit terutama untuk mengetahui gambaran
AN
stres kerja perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul berikut
A YAK K A OG
sumber stres kerja yang mempengaruhinya.
T ANI Y S U .Y
2. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul
P AL A R E ER
a. Sebagai
bahan
profesionalisme
P
masukan
perawat
dalam
melalui
upaya
manajemen
meningkatkan stres
kerja
D
N JE
sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat.
S
S b. E Sebagai K TI
pedoman dalam menentukan kebijakan operasional
untuk meningkatkan kinerja perawat.
3. Bagi institusi yang menggunakan RS Panembahan Senopati Bantul sebagai lahan praktik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk dapat menurunkan stres kerja sehingga kinerja perawat sebagai suatu hal yang harus ditingkatkan
kualitasnya
dan
menghasilkan perawat profesional.
dapat
dipertahankan
A
T AR
untuk
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 16 responden, maka dapat diidentifikasi karakteristik dari responden dalam penelitian ini sebagai berikut :
AN
A YAK K A OG
Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi Karakteristik Perawat di Ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
T ANI Y S U .Y
RP
Karakteristik responden Berdasarkan umur a. < 25 tahun b. 25 – 30 tahun c. 31 – 35 tahun d. 36 – 40 tahun e. > 40 tahun Berdasarkan jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan Berdasarkan tingkat pendidikan a. D III b. S1 Berdasarkan sertifikasi pelatihan a. < 5 tahun b. > 5 tahun Sumber: Data Primer
PE
E J S
N
S
E K I T
R DE
A
LA
A
T AR
Frekuensi
%
7 3 1 3 2
43,75% 18,75% 6,75% 18,75% 12,5%
9 7
56,25% 43,75%
15 1
87,5% 12,5%
13 3
81,25% 18,75%
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa sebagian besar perawat di Ruang IGD RSUD Panembahan Senopati
42
berumur kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 7 orang (43,75%), jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 9 orang (56,25%), tingkat pendidikan D III yaitu sebanyak 15 orang (87,5%) dan memiliki sertifikasi pelatihan PPGP kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 13 orang (81,25%).
2. Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
AN
diketahui tingkat stres kerja perawat di ruang IGD Panembahan
A YAK K A OG
Senopati Bantul sebagai berikut :
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
Tabel 4.2. : Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
P
D
S
E K I T
S
N JE
Tingkat stres kerja Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Jumlah Sumber: Data Primer
Frekuensi 13 3 0 0 16
Prosentase 81,25% 18,75% 0% 0% 100%
Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa tingkat stres kerja yang dialami oleh perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati sebagian besar adalah rendah yaitu sebanyak 13 orang (81,25%), 3 orang ( 18,75 % ) stres sedang dan tidak ada perawat dengan tingkat stres kerja tinggi atau sangat tinggi.
A
T AR
43
3. Tingkat Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Perawat Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi Karakteristik Perawat di Ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Tingkat stres kerja Rendah Sedang Total f % f % f %
Karakteristik responden Berdasarkan umur a. < 25 tahun b. 25 – 30 tahun c. 31 – 35 tahun d. 36 – 40 tahun e. > 40 tahun
6 3 0 3 1
37,5 18,8 0 18,8 6,3
1 0 1 0 1
6,3 0 6,3 0 6,3
Berdasarkan jenis kelamin a. Laki-laki b. Perempuan
7 6
43,8 37,5
2 1
12,5 6,3
Berdasarkan tingkat pendidikan a. D III b. S1
D
S
S
E K I T
N JE
43,8 18,8 6,3 18,8 12,5
A
T AR
9 7
56,2 43,8
A YAK K A OG
12 1
75 6,3
3 0
18,8 0
15 1
93,8 6,3
11 2
68,7 12,5
2 1
12,5 6,3
13 3
81,2 18,8
P AL A R E ER
P
AN
T ANI Y S U .Y
Berdasarkan sertifikasi pelatihan a. < 5 tahun b. > 5 tahun
7 3 1 3 2
Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel 4.3. dapat diketahui bahwa berdasarkan
umur, perawat yang paling banyak mengalami stres kerja rendah dan berumur kurang dari 25 taun yaitu 6 orang (37,5%). Berdasarkan jenis kelamin, perawat yang paling banyak mengalami stres kerja rendah adalah laki-laki yaitu 7 orang (43,8%). Berdasarkan tingkat pendidikan, perawat yang paling banyak
44
mengalami stres kerja berpendidikan D III Keperawatan yaitu 12 orang (75%). Berdasarkan setifikasi pelatihan, perawat yang paling banyak mengalami stres kerja rendah dengan sertifikasi kurang dari 5 tahun yaitu 11 orang (68,7%).
4. Sumber stres kerja perawat di ruang IGD RSD Panembahan Senopati Bantul Untuk mengetahui sumber stres kerja yang dialami perawat
AN
di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati digunakan skor rata-
A YAK K A OG
rata tertinggi karena jumlah soal yang tidak sama untuk masing-
T ANI Y S U .Y
masing sub variabel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
P AL A R E ER
dapat diketahui macam stres kerja pada perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagaimana ditunjukkan
P
S
S
E K I T
D
N JE
tabel berikut :
A
T AR
45
Tabel 4.4. : Sumber Stres Kerja Perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul Sumber stres kerja perawat Beban kerja - Laki-laki - Perempuan Pendidikan dan latihan - Laki-laki - Perempuan Organisasi - Laki-laki - Perempuan Konflik peran - Laki-laki - Perempuan Reward - Laki-laki - Perempuan Status pekerjaan - Laki-laki - Perempuan Lingkungan - Laki-laki - Perempuan Sumber : Data Primer
P
Ratarata
Skor total
Rata-rata Skor total
97 75
13,9 10,7
172
24,6
48 34
16 11,3
82
27,3
38 30
12,7 10
68
22,7
40 31
13,4 10,3
71
23,7
30 23
15 11,5
13 11
13 11
IY
N A14,3 Y .
43 32
LA
RA
E D N
AN 53
24
75
24 25
10,7
E J S
Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui sumber stres kerja
S
E K I T perawat yang paling dominan
di ruang IGD RSUD Panembahan
Senopati adalah pendidikan dan pelatihan dengan skor rata-rata 27,3; reward dengan skor rata-rata 26,5; lingkungan dengan skor rata-rata 25; beban kerja dengan skor rata-rata 24,6; status pekerjaan dengan skor rata-rata 24; konflik peran dengan skor ratarata 23,7 dan organisasi dengan skor rata-rata 22,7.
A
T AR
26,5
A YAK K A OG
ST
PU
ER
Skor
46
B. Pembahasan Stres adalah adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stress dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stress tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Aswi (2008). Menurut Widyasari (2007) stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa
AN
reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku. Seperti yang telah
A YAK K A OG
diungkapkan di atas, lingkungan pekerjaan berpotensi sebagai
T ANI Y S U .Y
stressor kerja. Stressor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan
P AL A R E ER
yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja. Dengan demikian stress kerja dapat
P
D
N JE
diartikan sebagai reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis,
S
E K I T
A
T AR
dan perilaku yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
S seseorang yang disebabkan karena lingkungan pekerjaan. Penelitian yang peneliti lakukan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Panembahan Senopati Bantul menunjukkan stres kerja yang dialami perawat IGD dapat terlihat dari gejala-gejala yang timbul diantaranya perilaku perawat. Perawat yang mengalami stres kerja akan menunjukkan gejala-gejala seperti perasaan bingung, cemas dan sedih, jengkel, salah paham, tidak berdaya, tidak mampu
47
berbuat apa-apa, gelisah, gagal, tidak menarik, kehilangan semangat, sulit konsentrasi, sulit berfikir jernih, sulit membuat keputusan, hilangnya kreatifitas, hilangnya gairah dalam penampilan dan hilangnya minat terhadap orang lain sebagaimana diungkapkan oleh Cooper cit Yulisa 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stres kerja dengan tingkatan rendah yaitu sebanyak13 orang (81,25%) dan responden yang mengalami stres kerja dengan tingkat sedang sebanyak 3 orang (18,75%). Hasil penelian ini juga
AN
menunjukkan bahwa tidak ada perawat dengan tingkat stres kerja tinggi atau sangat tinggi.
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa perawat yang
P AL A R E ER
bekerja di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati mengalami stres kerja dengan tingkatan rendah dan tidak ada yang mengalami stres
P
D
N JE
kerja dengan tingkatan tinggi atau sangat tinggi.
S yang mengalami stres kerja dengan tingkatan rendah Perawat E K TI
S lebih
A
T AR
mudah dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi ketika
menjalankan tugas keperawatannya dibandingkan dengan perawat yang mengalami stres kerja dengan tingkatan sedang. Menurut Widyasari (2007), stres kerja dengan tingkatan rendah mempunyai kecenderungan bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas,
48
kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. Menurut Ed Boenish dan haney (2004) gejala-gejala stres yang terkait dengan pekerjaan meliputi : perasaan kesal, perasaan suntuk, perasaan tertekan dan perasaan tidak puas. Responden yang sebagian besar mengalami stres kerja dengan tingkatan rendah dapat dipengaruhi oleh usia responden yang sebagian besar berusia kurang dari 25 tahun yaitu sebanyak 7 orang (43,75%). Perawat dengan usia kurang dari 25 tahun mempunyai kecenderungan untuk terfokus pada pekerjaan karena belum belum
AN
mempunyai beban yang berat. Apalagi jika perawat tersebut belum
A YAK K A OG
berkeluarga. Selain itu perawat dengan usia kurang dari 25 tahun
T ANI Y S U .Y
mempunyai kecenderungan untuk mengalami stres yang lebih sedikit
P AL A R E ER
dibandingkan dengan perawat dengan usia lebih dari 25 tahun. Jenis kelamin responden tidak bermakna mempengaruhi tingkat stres kerja,
P
D
N JE
hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan
S
E K I T
oleh Reni Kristianingsih ( 2005 ) dengan hasil bahwa tidak ada
S perbedaan
stres kerja perawat berdasarkan jenis kelamin. Adapun
tingkat pendidikan perawat DIII dan S1 perawat tidak mempengaruhi tingkat stres kerja perawat karena dari kedua tingkat pendidikan tersebut perawat mengalami stres kerja. Hal ini menunjukkan bahwa selain pendidikan formal yang dimiliki perawat IGD, perawat perlu memiliki sertifikasi pelatihan tertentu yang berhubungan dengan ketrampilan penanganan kegawat daruratan.
A
T AR
49
Banyak sumber stres kerja perawat yang dapat mempengaruhi kejadian stres di tempat kerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber
stres kerja yang dialami perawat di ruang IGD RSUD
Panembahan Senopati adalah
pendidikan dan pelatihan; reward;
lingkungan; beban kerja; status pekerjaan; konflik peran dan organisasi. sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3. Diantara sumber stres kerja pada perawat, stres kerja
yang paling paling dominan
adalah pendidikan dan pelatihan dengan skor rata-rata 27,3; yang disusul oleh reward dengan skor rata-rata 26,5; lingkungan dengan
AN
skor rata-rata 25; beban kerja dengan skor rata-rata 24,6; status
A YAK K A OG
pekerjaan dengan skor rata-rata 24; konflik peran dengan skor rata-
T ANI Y S U .Y
rata 23,7 dan organisasi dengan skor rata-rata 22,7.
P AL A R E ER
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wen – Hshien Ho yang berjudul Effects Of job rotation And Role Stress Among Nurses On
P
D
N JE
Job satisfaction And Organizational ( 2009 ) menyatakan bahwa
S
E K I T
sumber stres yang berdampak pada perawat adalah adanya efek
S rotasi
A
T AR
dari pekerjaan. Hal ini sesuai dengan perawat IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul bahwa perawat di IGD tersebut tidak mendapatkan program rotasi perawat antar ruangan sehingga hasil penelitian menunjukkan stres kerja perawat sebagian besar adalah pada tingkat rendah Penelitian ini menunjukkan bahwa sumber stres kerja perawat yang paling dominan adalah tingkat pendidikan dan pelatihan. Hal
50
tersebut ditunjang data hasil penelitian bahwa perawat yang mengalami stres kerja adalah mereka yang sertifikasi pelatihan PPGD sudah lebih dari 5 tahun . Faktor lain yang menyebabkan munculnya pendidikan dan pelatihan sebagai macam stres kerja yang paling dominan disebabkan karena perawat IGD masih merasa perlu untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan tambahan selain pendidikan dan pelatihan wajib bagi perawat IGD yaitu PPGD. Pendidikan dan pelatihan yang diperlukan misalnya pelatihan ACLS untuk perawat, pelatihan penanganan kasus kegawatan tertentu dan pelatihan
AN
pembacaan EKG untuk perawat . Hal lain yang mendukung
A YAK K A OG
pendidikan dan pelatihan sebagai faktor stres yang dominan adalah
T ANI Y S U .Y
kurangnya kepercayaan diri perawat akan kemampuan dirinya dalam
P AL A R E ER
mengatasi masalah kegawat daruratan pasien dikarenakan merasa kurang pengetahuan, pengalaman atau keahlian . Hasil penelitian ini
P
D
N JE
menunjukkan bahwa sebagian besar perawat di ruang IGD ada yang
S
E K I T
memiliki sertifikat
pelatihan PPGD sudah lebih dari
A
T AR
dari 5 tahun.
S Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri pada kemampuannya dapat memicu timbulnya stres kerja pada seseorang. Cooper dan Davidson menyatakan bahwa penyebab stres dapat berasal dari dalam diri individu, misalnya tipe kepribadian seseorang, kontrol personal, tingkat kepasrahan seseorang, dan persepsi terhadap diri sendiri. Rendahnya tingkat stres kerja perawat di ruang IGD dapat disebabkan karena sebagian besar perawat mempunyai latar belakang pendidikan
51
dan pelatihan yang sama. Pengaruh stres
kerja ada yang menguntungkan maupun
merugikan bagi perusahaan. Namun pada taraf tertentu pengaruh yang
menguntungkan
perusahaan
diharapkan
akan
memacu
karyawan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan scbaikbaiknya. Reaksi terhadap stres dapat merupakan reaksi bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau karyawan yang stress akan menunjukkan perubahan perilaku. Perubahan periiaku terjadi pada diri manusia sebagai usaha mengatasi stres. Usaha mengatasi stres
AN
dapat berupa perilaku melawan stres (fight) atau freeze (berdiam din).
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Stres kerja yang dialami oleh sebagian besar perawat di ruang IGD RSUD Panembahan Senopati termasuk dalam tingkatan stres kerja rendah yaitu sebanyak 13 orang (81,25%) . 2. Sumber stres kerja perawat yang paling dominan adalah pendidikan
AN
dan pelatihan dengan skor rata-rata 27,3.
A YAK K A OG
B. Saran
T ANI Y S U .Y
Saran yang dapat peneliti ajukan antara lain :
P AL A R E ER
1. Bagi RSUD Panembahan Senopati
Bagi RSUD Panembahan Senopati agar merencanakan program
P
D
N JE
pendidikan dan pelatihan selain pelatihan dasar / wajib bagi perawat
S
E K I T
IGD, seperti pelatihan ACLS untuk perawat, penanganan kasus
S kegawatan pada penyakit tertentu, pembacaan EKG untuk perawat dan lain – lain. Hal tersebut diharapkan dapat mengurangi stres kerja yang dialami oleh perawat, khususnya perawat di ruang IGD. 2. Bagi pengguna RSUD Panembahan Senopati agar
dapat
memberikan
masukan
untuk
meningkatkan
profesionalisme kerja perawat di RSUD Panembahan Senopati terutama di ruang IGD.
A
T AR
53
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR
DAFTAR PUSTAKA
Aswi (2008), 50 Cara Ampuh Mengatasi Stress, cetakan I, Hi-Fest Publishing, Jakarta. Chandola,
T.,
(2008),
Kerja
Dapat
Membunuh
http://www.kapanlagi.com/a/stres-kerja-dapat-membunuh.html
Cooper, C.L. & Davidson, M.J. (1995), The Stress Survivor, Grafton, London Evy,
R.,
(2007),
50,9
Persen
Perawat
Alami
Stress
AN
Kerja,
http://www2.kompas.com/ver1/Kesehatan/0705/12/143801.htm
A YAK K A OG
Friedman & Ulmer ( 2009 ) , Ensiklopedi Psikologi
A
T AR
T ANI Y S U .Y
File:///E:/Kepribadian-anda-tipe-a-atau-tipe-b.htm
P AL A R E ER
Handoko, T.H. (2003), Manajemen Personalia dan Sumber Daya
P
Manusia, BPFE, Yogyakarta.
D N E Handoyo, S., J (2001), Stres Pada Masyarakat Surabaya. Jurnal S E Media Psikologi 3 : 61-74. Surabaya : Fakultas Psikologi Insan K I ST Universitas Airlangga. Ilmi, B., (2003), Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Dan Identifikasi Manajemen Stress Yang Digunakan Perawat Di Ruang Rawat Inap RSUD Ulin Banjarmasin, Skripsi, tidak dipublikasikan, Universitas Airlangga, Surabaya.
Kotler, P., (2007), Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT Prenhallindo.
Nur’aini (2004), Aktivitas Program Intervensi Pengendalian Stres Kerja Perawat
Dalam
Upaya
Meningkatkan
Mutu
Pelayanan
Keperawatan Di Unit Perawatan Intensive Rumah Sakit Haji Medan, Skripsi, tidak dipublikasikan. Reni K., (2005), Hubungan Antara Perilaku Asertif Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Rumah Sakit Umum Magetan dan Rumah Sakit Griya Husada Madiun, Skripsi, tidak dipublikasikan. Riduwan, (2007), Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Alfabeta,Bandung Rini J. F., (2002), Summary
Of
AN
Citing Internet Sites. Stres Kerja
(Online), (A:\e-Psikologi.htm, diakses 26 September 2002).
A YAK K A OG
Robbins, P., Stephen (2002), Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi (edisi
T ANI Y S U .Y
kelima), Penerbit Erlangga, Jakarta
P AL A R E ER
Santosa, P. R., (2007), Hubungan Stres Kerja Dengan Gangguan
P
Kesehatan Perawat HCU-ICU Dan IGD RSUP Persahabatan
D
N JE
Jakarta, Skripsi, tidak dipublikasikan, Universitas Gadjah Mada,
S Yogyakarta. E K TI
S
Sugiyono
(2006),
Metodologi
Penelitian
Bisnis,
cetakan
Alfabeta,Bandung Suprihanto, J., (2003), Perilaku Organisasi, STIE YKPN
Widyasari, P., (2007), Stres Kerja, rumahbelajarpsikologi.com
A
T AR
ketiga,
Wen – Hsien Ho, (2009), Effects of Job Rotasion and Role Stress Among Nurses
and
Organizational
Commitmen
http://creativecommons.org/licences/by/2.0/
Yulisa Sari ( 2008 ), Pengaruh Stres Kerja dan Job Incecurity Terhadap Loyalitas dan Kinerja Perawat RSUD Panembahan Senopati Bantul, Tesis, tidak dipublikasikan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
P AL A R E ER
P
S
S
E K I T
D
N JE
A
T AR