TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MUSIK KLASIK UNTUK PERTUMBUHAN OTAK JANIN DI BPM MAHARANI GEMAWANG GIRIMARTO WONOGIRI
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : LUKY MERINA TRISNA WATAMA NIM B12 138
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI IMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KaryaTulisIlmiah
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MUSIK KLASIK UNTUK PERTUMBUHAN OTAK JANIN DI BPM MAHARANI GEMAWANG GIRIMARTO WONOGIRI
Diajukan Oleh : Luky Merina Trisna Watama NIM B12 138
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal27 Juli 2015 Pembimbing
Arista Apriani,S.ST,M.Kes NIK 201188069
ii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MUSIK KLASIK UNTUK PERTUMBUHAN OTAK JANIN DI BPM MAHARANI GEMAWANG GIRIMARTO WONOGIRI
Karya Tulis Ilmiah
Disusun oleh: Luky Merina Trisna Watama NIM B12 138
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian akhir program DIII Kebidanan Pada tanggal Juli 2015
Penguji I
Penguji II
Rahajeng Putriningrum, SST. M.Kes NIK 200884032
Arista Apriani, SST. M.Kes NIK 201188069
Mengetahui, Ka. Prodi D III Kebidanan
Retno Wulandari, S.ST NIK 200985034
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin Di BPM MAHARANI Gemawang Girimarto Wonogiri”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2.
Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta
3.
Ibu Arista Apriani,S.ST,M.Kes , selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis
4.
Ibu Kurnia Widiawati, selaku bidan desa Gemawang Girimarto Wonogiri, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam pengambilan data
5.
Seluruh Dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Surakarta,
Juli 2015
Penulis
iv
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015 Luky Merina Trisna Watama B12 138 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MUSIK KLASIK UNTUK PERTUMBUHAN OTAK JANIN DI BPM MAHARANI GEMAWANG GIRIMARTO WONOGIRI 2015 xii + 49 halaman + 16 lampiran + 7 tabel + 2 gambar ABSTRAK Latar belakang : Musik klasik yang mengandung nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang otak. Mekanisme otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi mampu menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Ketika bayi lahir dan tumbuh musik dapat merangsang dan meningkatkan fisiologi, kecerdasan dan perilaku mereka (Campbell, 2010). Tujuan Khusus: Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dengan kategori baik, cukup, kurang, faktor pendorong dan penghambat. Metode penelitian:. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri pada tanggal 15 februari 2015. Besarnya populasi 50 responden dan jumlah sample 50 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling. Instrumenyang di gunakan kuesioner tertutup. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini Analisa Univariat. Hasil Penelitian: berdasarkan hasil penelitian Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dapat dikategorikan baik sebanyak 19 responden (38%), pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (50 %), pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 6 responden ( 12 %), faktor pendorong dan penghambat yaitu umur dan pendidikan. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (50 %). Kata kunci : Tingkat Pengetahuan, Ibu Hamil, Musik Klasik Kepustakan : 16 literature (2007 sampai 2013)
v
MOTTO v Kalau orang lain bisa, maka pasti saya juga bisa melakukan nya. Dan jika orang lain tidak bisa, maka saya harus jadi orang pertama yang bisa. v Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba karena di dalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN Ø Allah SWT yang telah memberikan jalan, petunjuk
serta
kemudahan
dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Ø Ibu dan bapak yang tercinta, terima kasih atas dukungan, doa dan perhatiannya yang sudah diberikan selama ini. Ø Adik ku Shofia Tristanti Ø Agus Prasetyo yang selalu memberikan dukungan serta semangat Ø Ibu Arista Apriani, S. ST., M.Kes, terima kasih atas bimbingan yang sudah diberikan. Ø Sahabat
terbaikku
(Elisabeth,
dayana,
widia, pipit, alvionita, elysa) yang telah memberi keceriaan setiap harinya dan dukungan selama menempuh kuliah. Ø Almamater tercinta STIkes Kusuma Husada Surakarta
vi
CURICULUM VITAE
Nama
: Luky Merina Trisna Watama
Tempat / tanggal lahir
: Sragen, 24 januari 1994
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Cengklik, wonotolo RT 03/03, Gondang, Sragen
Nomor telepon
: 085740812111
Alamat email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan 1.
SD N 3 Wonotolo
Lulus Tahun 2006
2.
SMP N 2 Gondang
Lulus Tahun 2009
3.
SMA N 1 Gondang
Lulus Tahun 2012
4.
Prodi D III Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
ABSTRAK ......................................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
vi
CURRICULUM VITAE ................................................................................
vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang..........................................................................
1
B. Perumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................
4
E. Keaslian Penelitian ...................................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ..........................................................................
6
B. Kerangka Teori .........................................................................
28
C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................
29
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................
30
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................
30
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...............
31
D. Variabel Penelitian ...................................................................
32
E. Definisi Operasional ................................................................
32
F. Instrumen Penelitian .................................................................
33
G. Teknik Pengumpulan data ........................................................
36
viii
BAB IV
BAB V
H. Metode Pengolahan dan Analisi Data ......................................
37
I. Etika Penelitian .........................................................................
40
J. Jadwal Penelitian ......................................................................
41
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................
42
B Hasil Penelitian .........................................................................
42
C Pembahasan ..............................................................................
44
D Keterbatasan .............................................................................
46
PENUTUP A Kesimpulan ...............................................................................
48
B Saran .........................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 KerangkaTeori ...............................................................................
26
Gambar 2 KerangkaKonsep ...........................................................................
27
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin . Tabel 32
33
kisi-kisi kuesioner penelitian manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin. ...............................................................
34
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur ...................................
42
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ..........................
43
Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ............................
43
Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi ....................................................
43
Tabel 4.5 Distribusi
Frekuensi
Tingkat
Pengetahuan
Ibu
Hamil
TentangManfaat Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin Di BPM MaharanGemawang Girimarto Wonogiri ......................
xi
44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Penelitian Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Menjadi Responden (Informed Concent) Lampiran 10. Kuisioner Penelitian Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuisioner Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16. Dokuentasi Penelitian Lampiran 17. Lembar Konsultasi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan nidasi
atau implantasi
(Prawirohardjo,2009).
Kehamilan trismester I yaitu kehamilan dengan usia 0 – 12 minggu, pada trimester ini ibu yang sedang hamil belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh ibu. Namun, sesungguhnya tubuh ibu secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional pada proses kehamilan ini. Kehamilan trismester II yaitu kehamilan dengan usia 13 – 28 minggu, pada trimester ini perut ibu hamil akan mulai kelihatan membesar dan dunia luar akan menyadari kalau ibu akan menjadi calon ibu baru. Perut ibu belum terlalu besar sehingga ibu masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari, (Ronald, 2011). Trimester III sering di sebut sebagai periode penantian, minggu ke-28 dengan minggu ke 38-42 karakteristik. Perkembangan intra uteri pada trimester III adalah penyempurnaan struktur organ khusus dan penyempurnaan fungsi berbagai sistem organ (Sukarni, 2013). Pada kehamilan ini ibu bisa melakukan rangsangan pada janin melalui suara-suara musik klasik yang akan membentuk getaran teratur yang dapat memberikan rangsangan pada pengindraan, organ tubuh, dan emosi. Hal ini berarti bahwa individu yang mendengarkan musik akan memberi respon, baik
1
2
secara fisik maupun psikis, yang akan menggugah sistem tubuh, termasuk aktifitas kelenjar – kelenjar di dalamnya (Ronald, 2011). Menurut penelitian Campbell tahun 2010, musik klasik yang mengandung nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang otak. Mekanisme otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi mampu menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Ketika bayi lahir dan tumbuh musik dapat merangsang dan meningkatkan fisiologi, kecerdasan dan perilaku mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Schewartz (2010), tentang penggunaan musik sebagai alat bantu terapi menunjukkan bahwa terapi musik sangat membantu menurunkan stres, meningkatkan berat badan, menurunkan lama perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan meningkatkan saturasi oksigen. Berdasarkan studi pendahuluan di BPM Maharani desa Gemawang Girimarto Wonogiri dengan cara wawancara terstruktur dengan pertanyaan mengenai pengertian musik klasik, manfaat musik klasik untuk otak janin, waktu pemberian terapi musik klasik, dan cara melakukan terapi musik klasik, kepada 10 responden dengan hasil 3 ibu berpengetahuan baik, 3 ibu berpengetahuan cukup, dan 4 ibu berpengetahuan kurang. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang
3
manfaat musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri”.
B. Perumusan Masalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik terhadap Perkembangan Otak Janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri?”.
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri.
2.
Tujuan khusus a.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dengan kategori baik.
b.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dengan kategori cukup.
c.
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dengan kategori kurang.
4
d.
Mengetahui faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Ilmu Pengetahuan Dapat digunakan sebagai materi tambahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin.
2.
Peneliti Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin.
3.
Institusi Pendidikan Sebagai sumber referensi mahasiswa kebidanan untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin.
4.
BPM Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memberikan KIE pada ibu hamil khususnya trimester III tentang musik klasik terhadap perkembangan otak janin.
5
E. Keaslian Penelitian Penelitian lain yang serupa pernah dilakukan oleh : 1.
Rina Ayu Puspita Sari (2014) dengan judul “Pengaruh terapi musik klasik pada pasien post section caesaria “. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatifdengan teknik pengambilan sampel menggunakan Pre Experimental Design. Hasil penelitian yaitu menunjukan ada pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien post section casearea dengan nilai p value 0,000.
2.
Siti Ngalifah (2010) dengan judul “Pengaruh musik klasik terhadap kecerdasan emosional anak”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random assignment. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan positif antara musik klasik dengan pengembangan emosional anak.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI 1.
Pengetahuan a.
Pengertian Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra
manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2011). b.
Tingkat Pengetahuan Menurut Notoatmojdo (2011), dalam domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berfikir, berinteraksi, analisa, memecahkan masalah, dan lain-lain) yang berjenjang sebagai berikut : 1) Tahu (knowledge) Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya. Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang
6
7
pernah berhasil dihimpun atau dikenali sebelumnya (recall of facts). 2) Memahami (comperhension) Pemahaman
diartikan
dicapainya
pengertian
(understanding) tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini misalnya kemampuan menterjemahkan,
menginterpretasikan,
menafsirkan,
meramalkan dan mengeksplorasikan. 3) Menerapkan (Aplication) Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang sudah dipahami kedalam situasi dan kondisi yang sesuai. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponenkomponen yang berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya dalam suatu susunan bentuk yang berarti. 5) Sintesis (Syntesis) Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang mengandung arti tertentu.
8
6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi
berkaitan
dengan
kemampuan
untuk
membandingkan hal yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya, sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang dinilainya. c.
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan Fakor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007), sebagai berikut : 1) Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. 2) Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. 3) Umur Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental).
9
4) Minat Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. 5) Pengalaman Merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Bila berhasil maka orang akan menggunakan cara tersebut dan bila gagal tidak akan mengulangi cara itu. 6) Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaan
dimana
kita
hidup
dan
dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang.
10
7) Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu
mempercepat
seseorang
untuk
memperoleh
pengetahuan yang baru. 2.
Kehamilan a.
Definisi Kehamilan Kehamilan adalah sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal akan berlangsung dalam waku 280 hari (40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan terbagi dalam III trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu, dan trimester ke tiga 13 minggu (Ratna, 2012). Kehamilan adalah bertemunya sel telur atau ovum wanita dengan sel benih atau spermatozoa pria dan membelah menjadi sel (zigot), hasil pembuahan berimplantasi pada dinding saluran reproduksi atau disebut juga lapisan endometrium (dinding kavum uteri) bertumbuh dan berkembang zigot – embrio – janin dan menjadi bakal individu baru, (Sukarni, 2013).
b.
Kehamilan Trimester I Pada bulan-bulan pertama kehamilan ibu, tidak banyak orang yang mengerti bila ibu sedang hamil karena belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh ibu. Namun, sesungguhnya tubuh ibu secara
11
aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional pada proses kehamilan ini, Ronald tahun 2011. Perubahan sistem reproduksi dan adaptasi fisiologi dalam kehamilan trimester I, antar lain: 1) System reproduksi a) Uterus Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi sampai persalinan. Pada mingguminggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya seperti alvukad. Pada usia kehamilan 12 minggu uterus berukuran kira-kira seperti buah jeruk besar. Fundus dapat di palpasi dari abdomen diatas simpysis pubis. Ukuran fundus uteri pada trimester ini : (1) Usia kehamilan 1 bulan sebesar telur ayam (2) Usia kehamilan 2 bulan sebesar telur angsa (3) Usia kehamilan 3 bulan setinggi simpysis pubis b) Serviks Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Selama kehamilan, serviks tetap tertutup rapat,
melindungi
janin dari
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus panjangnya 2,5 cm selama kehamilan.
12
c) Vagina Selama
kehamilan,
lapisan
otot
mengalami
hipertrofi, dan estrogen menyebabkan epithelium vagina menjadi lebih tebal dan vascular. Pada trimester pertama ini terjadi peningkatan pengeluaran cairan dari vagina yang bening, putih dan tidak berbau dan mulai merembes keluar. d) Payudara Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan
berat. Dapat teraba nodule-noduli, akibat
hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan-bayangan vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan aerola payudara. Perubahan payudara antara lain: (1) 3-4 minggu: ibu merasa gatal dan kesemutan karena peningkatan suplai darah disekitar putting susu (2) 6-8 minggu: peningkatan ukuran, nyeri ketegangan dan nodular akibat hipertrofi alveoli, permukaan halus dan kebiruan, vena tampak terlihat tepat dibawah kulit (Astuti, 2012). c.
Kehamilan Trimester II Dimasa organ-organ dalam tubuh janin sudah terbentuk tapi viabilitasnya masih diragukan. Apabila janin lahir, belum bisa bertahan hidup dengan baik. Pada masa ini ibu sudah merasa nyaman
13
dan bisa beradaptasi dengan kehamilannya, Astuti (2012). Perubahan dan adaptasi fisiologis dalam kehamilan trimester II, antara lain: 1) System reproduksi a) Uterus Pada trimester ini uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal dan hampir menyentuh hati, mendorong usus kesamping dan keatas. Pada trimester kedua ini kontraksi dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual. Perubahan bentuk dan ukuran uterus: (1) Usia kehamilan 16 minggu: Janin sudah cukup besar untuk menekan ishmus, menyebabkan tidak berlipat sehingga bentuk uterus menjadi bulat. (2) Usia kehamilan 20 minggu: Fundus uterus dapat dipalpasi
sejajar
dengan
umbilicus.
Sejak
usia
kehamilan ini hingga cukup bulan, bentuk uterus menjadi lebih silindris dan fundusnya bentuk kubah yang lebih tebal dan lebih bulat. b) Serviks Pada awal trimester ini, bekas kolagen kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah pararel
14
terhadap sesamanya sehingga serviks menjadi lebih lunak tetapi tetap mampu mempertahankan kehamilan. c) Vagina Pada kehamilan trimester kedua ini terjadinya peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya agak kental dan mendekati persalinan agak cair. Yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan. Hubungi dokter atau tenaga kesehatan lain jika cairan berbau, terasa gatal, dan sakit. d) Payudara Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang disebut colostrum. Colostrum adalah makanan bayi pertama yang kaya protein, colostrum ini akan keluar jika putting dipencet.
Areola
payudara
makin
hitam
karena
hiperpigmentasi (Astuti, 2012). d.
Kehamilan Trimester III Trimester III sering di sebut sebagai periode penantian, minggu ke-28 dengan minggu ke 38-42 karakteristik. Perkembangan intra uteri pada trimester III adalah penyempurnaan struktur organ khusus
dan
penyempurnaan
(Sukarni, 2013).
fungsi
berbagai
sistem
organ
15
Trimester ketiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi, rasa cemas dan takut akan proses persalinan dan kelahiran meningkat, yang menjadi perhatian :rasa sakit, luka saat melahirkan, kesehatann bayinya, kemampuan menjadi ibu yang bertanggung jawab. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya sebagai mahluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kelahir sang bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun, membuat berjaga-jaga dan memperhatikan serta
menunggu
tanda
dan
gejala
persalinan
muncul
(Rukiyah, 2009). b.
Pertumbuhan Janin Trimester III (usia 28 – 40 minggu) Menurut Lamadhah (2012), pertumbuhan janin usia 28-40 diantaranya: 1.
Kehamilan 28 minggu Puncak rahim sudah berada kira-kira 3 jari diatas pusar. Gerakan bayi semakin kuat dengan intensitas yang semakin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah dan jelas didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski sudah mencapai berat sekitar 1.100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. jumlah jaringan otak pada usia kehamilan ini sudah meningkat.
16
2.
Kehamilan 29 minggu Beratnya sekitar 1.250 gram dengan panjang sekitar 37cm. Bila dilahirkan di minggu ini, ia sudah mampu bernafas meski dengan susah payah. Ia pun sudah bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih
kecil
karena
perkembangan
paru-parunya
belum
sempurna. 3.
Kehamilan 30 minggu Beratnya sudah mencapai 1.400 gram dan kisaran panjangnya 38 cm. Puncak rahim yang sudah berada sekitar pertengahan pusar dan tulang dada (prosesus xiphodeusumbilikus) memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggulnya dan perut seiring dengan bertambah besarnya kehamilan.
4.
Kehamilan 31 minggu Berat bayi sekitar 1.600 gram dengan taksiran panjang 40 cm. waspadai bila muncul sakit kepala yang terus menerus dan bertambah parah maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 mm/Hg. Jika kondisi normal tekanan darahnya 120mm/Hg, kini mencapai 150 mm/Hg. Sebaliknya, meski sewaktu hamil masuk kategori normal 120 mm/Hg, tidak berarti aman bila tekanan darah sebelum hamil adalah
17
90mm/Hg. Oleh sebab itu, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada kunjungan ke dokter atau bidan. 5.
Kehamilan 32 minggu Pada usia ini berat bayi sudah harus berkisar 1.800 – 2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. mulai minggu ini biasanya kunjungan rutin diperketat atau lebih intensif. Pada usia kehamilan 0-28 minggu pemeriksaan 4 mingfgu sekali, 2836 minggu pemeriksaannya 2 minggu sekali, dan selebihnya 1 minggu sekali atau malah 2 minggu sekali bila dianggap perlu.
6.
Kehamilan 33 minggu Beratnya sudah lebih dari 2000 gram dan panjang sekitar 43 cm. yang mesti diwaspadai pada minggu ini adalah lepasnya plasenta dari dinding rahim. Baik sebagian maupun total. Akibatnya, ibu kehilangan banyak darah juga kematian bayi.
7.
Kehamilan 34 minggu Berat bayi 2.275 gram dengan taksiran panjang 44 cm. Idealnya, di minggu ini akan dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan bayi secara umum dengan cara di USG.
8.
Kehamilan 35 minggu Mulai minggu ini fungsi paru-paru bayi umumnya sudah matang. Ini sangat penting karena akan sangat menentukan kemampuan bayi untuk bertahan hidup.
18
9.
Kehamilan 36 minggu Pada usia kehamiln ini berat bayi harusnya sudah mencapai 2.500 gram. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin akan diperketat
menjadi
seminggu
sekali.
Tujuannya
untuk
memperkecil resiko-resiko yang mungkin muncul mengingat penyebab kematian terbanyak kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah perdarahan, infeksi, dan preeklamsi. 10. Kehamilan 37 minggu Dengan panjang 47 cm dan berat 2.950 gram, di usia ini bayi sudah dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ – organ tubuhnya sudah matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya sudah masuk pada jalan lahir dengan posisi siap lahir. 11. Kehamilan 38 minggu Berat bayi sudah sekitar 3.100 gram dengan panjang lebih dari 45 cm. hanya dalam 4 minggu terakhir beratnya meningkat sekitar 700 gram. Sementara ibu biasanya tengah amat menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan. 12. Kehamilan 39 minggu Di usia kehamilan ini dokter atau bidan yang menangani biasanya sudah siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai premature atau lewat waktu.
19
13. Kehamilan 40 minggu Panjangnya sudah mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3.300 gram. Tubuhnya sudah memenuhi seluruh ruangan rahim, hingga nyaris tak punya ruang sisa untuk bergerak.
3.
Otak Janin a.
Definisi otak Otak adalah bagian terpenting dalam kehidupan. Manusia yang bisa menggunakan otaknya secara optimal atau sering disebut cerdas akan merasakan optimalisasi kehidupan (Azmira, 2013). Penelitian menunjukan bahwa faktor genetika saja tidak cukup bagi seseorang untuk mengembangkan kecerdasan secara maksimal. Otak janin jika diberi musik klasik akan meningkatkan kecerdasan sejak dalam kandungan serta menurunkan emosi (Azmira, 2013).
b.
Bagian-bagian Otak Janin Menurut Azmira (2013), otak terdiri dari bagian – bagian yang memiliki fungsi tertentu, yaitu : 1) Otak depan (prosensefalon) Otak depan merupakan bagian yang memegang peranan paling kompleks dibandingkan dengan bagian lain. Di dalam otak terdapat bagian yang bernama serebrum atau biasa disebut otak besar yang merupakan bagian terluas dari otak. Serebrum
20
dibagi menjadi dua yaitu kanan dan kiri yang dipisahkan oleh celah hemisfer. 2) Otak Tengah (Mesensefalon) Otak tengah disebut juga midbrain. Ukurannya kecil, terletak diantara kelenjar pituitary, hipotalamus dan pons Varolii.Otak tengah ini kurang menonjol jika dibandingkan dengan kedua bagian lainnya. Fungsi otak tengah adalah sebagai penghubung antara otak depan dan belakang serta otak depan dan mata. 3) Otak Belakang (Rombensefalon) Pada otak belakang terdapat dua bagian besar yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan yaitu serebelum dan medula
oblongata.
Serebelum
berfungsi
sebagai
pusat
keseimbangan dan gerakan yang tidak memerlukan pikiran seperti bermain musik, menulis, dan bersepeda. Serebelum dibagi menjadi dua belahan. Diantara kedua belahan itu terdapat bagian yang bernama Pons Varolii yang berfungsi sebagai penghubung otak besar dan otak kecil, serta otak depan dan sumsum tulang belakang. Medulla oblongata adalah pusat pernafasan, pengatur denyut jantung, tekanan darah, skresi ludah, dan peristlatik. Karena memiliki berbagai fungsi vital, maka medulla oblongata merupakan bagian terpenting otak.
21
c.
Tahap – tahap pembentukan otak 1) Tabung saraf Awalnya, otak hanyalah sel saraf sederhana yang kemudian berubah menjadi lempeng saraf. Dari lempeng saraf berubah lagi menjadi tabung saraf dengan kedua ujung terbuka. Proses pembentukan tabung saraf ini terjadi pada awal minggu ketiga kehamilan. Kedua ujung tabung saraf akan menutup perlahan bersamaan dengan proses pembentukan sel – sel saraf baru yang merupakan cikal bakal otak dan sumsum tulang belakang. 2) Fisiologi otak Setelah tabung saraf menutup, terbentuk tiga gelembung yang merupakan otak depan (prosensefalon), otak tengah (mesensefalon), dan otak belakang (rombensefalon). Ketiga gelembung ini kemudian berkembang lagi menjadi lima gelembung. 3) Proliferasi Proliferasi adalah penambahan jumlah sel – sel saraf. Proses ini dimulai pada bulan kedua kehamilan, namun mencapai puncaknya pada bulan ketiga hingga ke empat kehamilan. Pada tahap ini sel – sel saraf pada kelima gelembung di perbanyak untuk membentuk bagian – bagian otak yang kompleks. Sel neuron (sel saraf) hanya dibentuk saat dalam
22
kandungan,
sedangkan
multiplikasi
ganglia
masih
bisa
dilakukan hingga satu tahun setelah kelahiran. 4) Migrasi Setelah
sel
saraf
selesai
melakukan
proliferasi
(perbanyakan), maka proses selanjutnya yang terjadi adalah migrasi atau perpindahan. Sel - sel saraf tersebut keluar dari tempatnya secara bergelombang untuk menempati bagian bagian otak yang lain. Migrasi terjadi pada bulan ketiga hingga kelima kehamilan. 5) Tahap diferensiasi Diferensiasi adalah perubahan fungsi, struktur, atau komponen dari sel saraf. Setelah seluruh sel sarah menempati tempatnya masing – masing dan memperbanyak diri, kini saatnya menyempurnakan diri menjadi sel saraf kompleks sesuai dengan fungsi bagian otak yang ditempati. Proses ini mulai terjadi bulan kelima kehamilan. 6) Pembentukan Sinaps Seperti penjelasan sebelumnya, elemen sinaps sudah mulai
dibentuk
pada
bulan
ke
empat
atau
kelima
kehamilan.Sinaps adalah tonjolan pada ujung akson yang menyimpan neurotransmiter dan berfungsi sebagai penghantar inpuls. Saat di dalam kandungan, otak janin sudah membentuk 25 % sinaps, sisanya akan membentuk setelah bayi lahir hingga
23
dewasa. Pembentukan sinaps ini mengindikasikan bahwa janin sudah mulai menerima rangsangan dan membentuk pola berfikir. 7) Mielinisasi Mielin adalah lapisan lemak yang menyelubungi akson.Mielin dibentuk dari sel glia yang diproduksi pada tahap diferensiasi. Sel glia tersebut kemudian berubah menjadi sel Schwann. Fungsi myelin adalah member nutrisi pada sel saraf dan melindungi akson. Dengan adanya myelin pada akson, maka penghantaran rangsangan ke otak maupun penyampaian respon dari otak akan semakin cepat. 4.
Musik Klasik a.
Definisi Musik Klasik Musik klasik adalah musik yang berasal dari kota – kota istana - istana bangsawan, para cendikiawan, dan pejabat yang secara khusus dimaksudkan untuk melahirkan beragam nuansa emosi estetik. Musik ini didasarkan pada tehnik dasar yang sama sebagaimana corak sebelumnya dan bisa digunakan, untuk membuka pintu – pintu mental dan emosi yang mengalami hambatan di dalam menyadari sesuatu (Esthi, 2008). Musik klasik disebut juga dengan dampak Mozart yaitu teori yang menyatakan bahwa dengan memperdengarkan musik klasik kepada bayi ketika masih dalam kandungan. Setelah lahir atau ketika
24
mereka tumbuh besar, bahkan ketika berada dibangku kuliah akan menjadikan anak-anak tersebut menjadi cerdas. Secara umum beberapa musik klasik dianggap memiliki dampak psikofisik yang menimbulkan kesan rileks, santai, cenderung membuat detak nadi bersifat konstan, memberi dampak menenangkan, dan menurunkan stress. Tetapi pemakaian musik jenis ini perlu pertimbangan tentang waktu tampilan musik, taraf usia perkembangan, dan latar belakang budaya, serta aktivitas moorik yang sesuai dan diassosiasikan dengankasih sayang dan estetika. Jenis musik kalsik ada dua yaitu musik klasik Mozart dan musik klasik bethoven. b.
Manfaat musik klasik mozart Menurut Esthi (2008) dengan memperdengarkan Mozart secara teratur sejak kehamilan, akan banyak manfaat positif yang bisa didapat diantaranya : 1) Orang tua dapat berkomunikasi dan bersambung rasa dengan anak bahkan sebelum ia dilahirkan 2) Musik ini dapat merangsang pertumbuhan otak selama masih dalam rahim dan pada awal masa kanak – kanak. 3) Memberikan efek positif dalam hal persepsi emosi dan sikap sejak sebelum dilahirkan 4) Mengurangi tingkat ketegangan emosi atau nyeri fisik 5) Meningkatkan perkembangan motoriknya, termasuk lancar dan mudahnya anak merangkak, berjalan, melompat dan berlari.
25
6) Meningkatkan kemampuan berbahasa, kemampuan berekspresi, perbendaharaan kata, dan kelancaran berkomunikasi 7) Meningkatkan kemampuan sosialnya 8) Meningkatkan keterampilan membaca, menulis, matematika, dan kemampuan untuk mengingat serta menghafal 9) Membantu anak membangun rasa percaya dirinya c.
Manfaat musik klasik Beethoven Musik klasik bethoven dapat memberikan rangsangan pada bayi karena kaya komponen suara atau beragam alat musik yang tergabung di dalamnya. Manfaatnya sebagai berikut: 1) Menstimulasi otak kanan, meningkatkan kreatifitas berpikir. 2) Mengurangi strees dan tekanan . 3) Memelihara pikiran, tubuh dan jiwa anda. 4) Menstabilkan detak jantung, tekanan darah dan temperature tubuh.
d.
Teknik dan waktu pemberian terapi musik klasik Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya ibu memahami apa yang harus dilakukan secara cukup terperinci. Ibu hamil yang membutuhkan relaksasi, bisa mendengarkan musik kapan saja dan dimana saja, rangsangan berupa suara yang menenangkan itu juga akan dinikmati janin. Waktu pemberian terapi musik klasik yang tepat pada umur kehamilan 28 – 40 minggu (Esthi, 2008).
26
e. Pilihan lagu dan musik Untuk terapi, sebaiknya ibu tidak hanya memperdengarkan gubahan musik klasik. Selingi dengan lagu anak-anak agar ibu bisa sekalian mengajak bayi berkomunikasi. Banyak jenis musik lain terbukti dapat merangsang kecerdasan. Misalnya, music instrumen rebana, lagu anak-anak, dangdut, dan lagu-lagu rohani (Esthi, 2008). f.
Cara Melakukan Terapi Musik klasik Menurut Esthi (2008), ada tiga tahapan pendahuluan dari terapi musik yang bisa dijadikan pedoman saat ibu melakukannya dirumah yaitu : 1) Relaksasi fisik Untuk
mencapai
relaks
secara
fisik,
ibu
dapat
menggunakan tehnik progresif relaksi. Pada tahap ini ibu yang sedang hamil harus mengendorkan dan mengecangkan otot – otot tubuh secara berurutan sambil mengatur nafas. Pilihlah posisi yang paling nyaman, bisa sambil tiduran ataupun duduk. 2) Relaksasi mental Setelah relaksasi fisik maka saatnya untuk masuk ke tahapan relaksasi mental. Di tempat terapi, selama tahapan ini ibu hamil di pandu instruktur terapis dengan kata – kata yang bersifat sugesti. Tujuannya untuk membawa ke suasana dimana mereka bisa melupakan ketegangan dan kecemasan yang di rasakan selama kehamilan dianjurkan ibu untuk berkonsentrasi
27
3) Stimulasi atau rangsangan musik pada janin Untuk memperoleh manfaat maksimal dari terapi ini, ibu dianjurkan untuk mendengarkan musik dengan konsentrasi dan kesadaran penuh. Alunan suaranya mesti bisa merasuki pikiran ibu tanpa ada gangguan berupa ketidak stabilan emosi, suara berisik, dan kurang konsentrasi. Saat mendengarkan music ambil posisi sekitar setengah meter dari tape atau dapat menggunakan walkman. Sesekali, boleh menempelkan earphone agar janin bisa mendengar lebih jelas.
28
B. Kerangka Teori
Pengetahuan n
1. Pengetahuan 2. Tingkat pengetahuan 3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Kehamilan
1.Definisi kehamilan 2.Kehamilan trimester I 3.Kehamilan trimester II 4.Kehamilan trimester III
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Sumber : Mubarak, (2007)
Musik Klasik
1.Definisi musik klasik 2.Manfaat musik klasik 3.Teknik dan waktu pemberian terapi musik klasik 4. Pilihanlagu danmusik 5. Cara melakukan terapi musik klasik.
Otak Janin
1.Definisi otak janin 2.Bagianbagian otak janin 3.Tahap-tahap pembentuka n otak janin.
29
C. Kerangka Konsep
Baik Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin
Cukup
Kurang Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendidikan Pekerjaan Umur Minat Pengalaman Kebudayaan lingkungan sekitar 7. informasi
Keterangan : Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Sumber : Notoatmodjo, (2011)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu apabila dalam mendiskripsikan, peniliti menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa presentase dan ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011). Penelitian yang dilakukan menggambarkan tingkat pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin Di BPM MAHARANI Gemawang Girimarto Wonogiri. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan penelitian oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini dilaksanakan di BPM Maharani Gemawang Girimart Wonogiri.
2.
Waktu Waktu penelitian adalah rentan waktu yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Juni 2015.
30
31
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini populasi diambil berdasarkan jumlah rata-rata ibu hamil yang berkunjung di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri tiap bulan yaitu pada bulan Januari – September 2014 sejumlah 200 ibu hamil..
2.
Sampel Sampel adalah bagian populasi yang diteliti atau sebagian jumlah dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi (Notoatmodjo, 2012). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10 % - 15 % atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2010).
Pada penelitian ini peneliti mengambil
keseluruhan dari total populasi yaitu 50 ibu hamil. 3.
Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara atau teknik-teknik tertentu sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada dapat mewakili keseluruhan populasi (Notoatmodjo, 2012). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.
32
D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang di miliki oleh kelompok lain (Notoatmodjo, 2010). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri.
E. Definisi Operasional Definisi
operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007). Skala ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ukur ordinal. Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut :
33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin Variabel Definisi Operasional Kategori Alat Ukur Skala Pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri
Kemampuan ibu hamil a. Baik : bila Kuesioner yang datang ke BPM nilai Maharani untuk menjawab responden (x) pertanyaan yang ada dalam >݉݁ܽ݊+ 1 SD kuesioner tentang musik b. Cukup : bila klasik untuk otak janin nilai meanെ 1 meliputi pertanyaan: SD ≤x ≤ mean Definisi musik klasik, + 1 SD Manfaat musik klasik c. Kurang : bila Mozart, Teknik dan waktu nilai pemberian terapi musik responden (x) klasik, Cara melakuakan <݉݁ܽ݊ െ1 SD terapi musik klasik Sumber :Notoatmodjo (2012)
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini intrumen penelitian atau alat yang akan digunakan untuk pengambilan data adalah dengan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum atau banyak orang. Kuesioner dalam penelitian ini tertutup dimana sudah terdapat pilihan jawabannya dan skala yang digunakan adalah skala Guttman, yaitu skala pengukuran dengan jawaban ya atau tidak, setuju atau tidak, benar atau salah sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia, Hidayat (2007). Pada kuesioner ini akan menggunakan jawaban benar atau salah. Cara memberikan skor untuk pernyataan positif yaitu jika benar skor 1 dan jika
Ordinal
34
salah skor 0 dan pada pernyataan negatif jika benar skor 0 dan jika salah skor 1. Pengisian kuesioner ini akan dilakukan dengan cara memberikan tanda centang (P) pada lembar kuesioner yang sudah disediakan. Untuk memudahkan dalam menyusun instrumen, maka diperlukan kisi-kisi. Berikut kisi-kisi dari instrumen dalam penelitian ini. Tabel 32 kisi-kisi kuesioner penelitian manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin. Variabel Indikator Favorable Unfavorable Total Tingkat a. Definisi musik klasik 1,2,22,24,25,27 3,4,23,26 10 pengetahuan b. Manfaat musik klasik 5,7,9,28,29,33* 6,8,30,31,32* 11 ibu hamil c. Teknik dan waktu 10*, 12 11, 19 4 tentang pemberian terapi musik klasik musikklasik untuk otak d. Cara melakukan terapi 15, 16, 17, 18, 13, 14 8 janin di BPM musik klasik 20, 21 Gemawang e. Pilihan lagu dan 34,35 36*,37* 4 Girimarto musik Wonogiri. Jumlah soal 22 15 37 Ket: * item yang tidak valid. Agar diperoleh data yang valid dan reliabel, maka kuesioner diujikan terlebih dahulu dengan uji validitas dan reabilitas terhadap karakteristik sejenis diluar penelitian. 1.
Uji Validitas Uji validitas untuk mengetahui alat ukur tersebut valid, valid artinya ketepatan mengukur, atau alat ukur tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang akan diukur (Riwidikdo, 2013). Sebelum
instrumen
atau
alat
ukur
digunakan
untuk
mengumpulkan data penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner
35
untuk mencari kevalidan dan reliabilitas alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2013). Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment (Hidayat, 2009). Dengan menggunakan perhitungan komputer dengan SPSS (Riwidikdo, 2013). ݕݔݎൌ
Ǥ σ െ σǤ σ ʹ
ʹ
ටሼܰσܺʹ െ ቀσܺሻ ቅ ሼܰσܻʹ െ ሺσܻሻ ሽ
Keterangan: N
: Jumlah responden
rxy
: Koefisien korelasi product memont
X
: Skor pertanyaan
Y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Setelah dilakukan uji validitas di BPM Yuni Anggrawati Jatirejo Girimarto Wonogiri dari 37 soal hasilnya 32 soal dinyatakan valid dan 5 soal dinyatakan tidak valid yaitu nomor 10, 32, 33, 36, 37. Yang tidak valid dihapus karena soal yang valid sudah mewakili. 2.
Uji reliabilitas Uji reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya.Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapan. Reliabel dapat diartikan ajeg, artinya alat ukur mempunyai prinsip keajegan, dimana dipakai pada waktu dan tempat yang berbeda mempunyai kemampuan mengukur yang sama. Banyak rumus uji yang
36
dapat digunakan dalam uji reliabilitas alat ukur, namun dalam penelitian ini menggunakan pengujian reliabilitas dengan SPSS (Riwidikdo, 2012). Rumus Alfa Cronbach: σ ܵ݅ʹ ݇ ͳ െ ݅ݎൌ ቈ ൩ ݇െͳ ܵ݅ʹ
Keterangan: ri
: Reliabilitas instrument
k
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑Si2 : Jumlah varian butiran Si2
: Varian total
Instrumen dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas lebih besar dari koefisien pembanding (0,7). Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapatkan r Alpha Chronbach sebesar 0,875 karena lebih besar dari rtabel yaitu 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk responden terbukti reliabilitasnya.
G. Teknik Pengumpulan Cara pengumpulan data akan dilakukan dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada responden di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden akan disuruh mengisi kuesioner sampai selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari :
37
1.
Data Primer Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek atau obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi (Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini data primer akan didapatkan dari jawaban responden tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin pada kuesioner.
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data sekunder pada penelitian ini yaitu data jumlah ibu hamil di BPM Maharani dari buku daftar ANC.
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1.
Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu : a.
Penyuntingan (Editing) Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah menjawab dengan lengkap. Editing dilakukan dilapangan sehingga apabila terjadi atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.
38
b.
Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
c.
Memasukkan data (processing) Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software.
d.
Pembersihan data (cleaning) Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adaanya
kesalahan-kesalahan
kode,
ketidaklengkapan
dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2.
Analisis Data Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Univariat. Analisis Univariat adalah menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter :
39
a.
Baik
: bila nilai responden (x) >݉݁ܽ݊+ 1 SD
b.
Cukup
: bila nilai meanെ 1 SD ≤x ≤ mean + 1 SD
c.
Kurang : bila nilai responden (x) <݉݁ܽ݊ െ1 SD
Untuk mencari nilai rata-rata (mean) menurut Riwidikdo (2013),
diperoleh dengan rumus : X=
σܺ݅ ݊
Keterangan : X
: nilai rata-rata (mean)
n
: jumlah data mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data)
terhadap rata-ratanya. Simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk σݔ SD = ඨ
ʹ ʹ െሺσ݅ݔሻ ݊
݊െͳ
Keterangan : SD
: Simpangan baku (Standart deviation)
xi
: nilai data
n
: jumlah data
Rumus prosentase untuk jumlah ibu hamil trimester III menurut tingkat pengetahuan : Skor presentase =
σ ൈ σ
ͳͲͲΨ
40
I.
Etika Penelitian Masalah etika dalam penelitian Menurut Hidayat (2007), adalah sebagai berikut : 1.
Informed Consent Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneitian. Pemberian Informed Consent ini bertujuan agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati keputusan tersebut. Pada penelitian ini semua responden akan diberi lembar persetujuan.
2.
Anonimity (Kerahasiaan nama atau identitas) Anonimity, berarti tidak perlu mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut atau hasil penelitian yang akan disampaikan.
3.
Confidentiality (Kerahasiaan hasil) Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
41
J.
Jadwal Penelitian Jadwal penelitian adalah uraian langkah-langkah kegiatan mulai dari menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya setiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2012). Jadwal penelitian terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPM Maharani yang beralamat di desa Ngampelagung Rt 4 Rw 5 Gemawang Girimarto Wonogiri. BPM Maharani berdiri pada tahun 1992. BPM Maharani terdiri dari 1 bidan dan 2 Asisten bidan. Fasilitas yang ada di BPM Maharani selain melayani pemeriksaan hamil dan persalinan juga melayani baby spa dan salon setelah melahirkan.
B. Hasil Penelitian Gambaran pengetahuan responden 1.
Karakteristik responden a.
Karakteristik responden berdasarkan umur Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur No 1 2 3 Jumlah
Responden 20 - 30 Tahun 30 - 35 Tahun ͵ͷ Tahun
Frekuensi 48 2 0 50
Prosentase (%) 96 % 4% 0% 100 %
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, kelompok umur responden ʹͲ െ
͵ͲTahun sebanyak 48 responden (96 %), kelompok umur responden 30 – 35 Tahun sebanyak 2 responden (2 %), dan umur responden ͵ͷ tahun sebanyak 0 responden (0 %).
42
43
b.
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan No 1 2 3 4 Jumlah
c.
Responden SD SMP SMA SMK
Frekuensi 7 11 26 6 50
Prosentase (%) 14 % 22 % 52 % 12 % 100 %
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan No 1 2 Jumlah
2.
Responden IRT SWASTA
Frekuensi 34 16 50
Prosentase (%) 68 % 32% 100%
Analisis data penelitian Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil di desa gemawang girimarto wonogiri dengan jumlah 50 responden. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 18. Berdasarkan perhitungan diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang Musik klasi untuk pertumbuhan Otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri
Mean 22.52
St. Deviasi 8.85
44
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Manfaat Musik Klasik Untuk Pertumbuhan Otak Janin Di BPM Maharan Gemawang Girimarto Wonogiri No 1. 2. 3.
Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total
Jumlah 19 25 6 50
Prosentase (%) (38,0%) (50,0%) (12,0%) 100%
Sumber : Data Primer Berdasarkan perhitungan dengan SPSS versi 18 diperoleh hasil tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri tahun 2015 dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 19 responden (38,0%), pengetahuan cukup sebanyak 25 responden (50,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (12,0%). Mayoritas Tingkat Pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin dapat dikategorikan pengetahuan cukup yaitu sebanyak 25 responden (50,0%).
C. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri dapat dikategorikan dalam kategori baik sebanyak 19 responden (38%), dalam pengetahuan cukup yaitu sebanyak 25 ibu hamil (50 %), dalam kategori kurang sebanyak 6 responden ( 12 %). Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di BPM Maharani Gemawang Girimarto Wonogiri, bidan mengatakan belum pernah
45
di adakan penyuluhan tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin dari tenaga kesehatan sehingga masyarakat belum mengerti tentang manfaat musik klasik. Responden yang berpengetahuan baik memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin, dikarenakan akses yang mudah dalam memperoleh informasi tersebut baik yang berasal dari media cetak, televisi dan internet. Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan. Berdasarkan pada hasil penelitian di dapatkan data pendidikan dasar 18 responden, pendidikan menengah tinggi SMA dan SMK 32 responden, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pendidikan responden sebagian besar menengah ke atas, hal ini sesuai dengan teori Mubarok semakin tinggi pendidikan maka semakin responden mengerti. Lingkungan pekerjaan dapat memjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung (Mubarak dkk, 2007). Setelah dilakukan penelitian, tingkat pekerjaan responden yang paling besar adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 34
46
responden (68%). Pekerjaan Ibu Rumah Tangg (IRT) sebagian besar aktifitasnya dilakukan dirumah yang menyebabkan ibu kurang bersosialisasi, sehingga kurang mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung, tetapi hasil pengetahuan tergolong pada cukup (cukup baik). Hal ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Mubarak dkk (2007). Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden ibu hamil berpengetahuan cukup tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin, kemungkinan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu, pendidikan, dan pekerjaan.
D. Keterbatasan 1.
Kendala Penelitian Kendala dalam penelitian ini adalah pada saat pengisian kuesioner responden kurang memahami bahasa khususnya bahasa ilmiah dalam kesehatan yang digunakan dalam kuesioner, sehingga berpengaruh pada jawaban kuesioner.
2.
Kelemahan / Keterbatasan a.
Penelitian ini hanya mengambil sampel dari ibu hamil yang secara kebetulan ada saat periksa di BPM, sehingga tidak dapat mewakili semua ibu hamil yang ada di desa Gemawang Girimarto Wonogiri.
b.
Pengumpulan data tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik ini menggunakan kuesioner tertutup sehingga
47
responden tidak dapat menjawab secara leluasa dan peneliti tidak dapat menggali pengetahuan responden secara mendalam. c.
Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik saja saja.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: 1.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin dalam kategori baik sebanyak 19 responde (38%).
2.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin dalam kategori cukup sebanyak 25 responden (50%).
3.
Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin dalam kategori kurang sebanyak 6 responden (12%).
4.
Faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil tentang musik klasik untuk pertumbuhan otak janin yaitu pendidikan dan umur.
B. Saran 1.
Bagi Ilmu Pengetahuan Diharapkan dapat menambah referensi dalam sarana pembuatan karya tulis ilmiah agar dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian
48
49
selanjutnya khususnya tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin. 2.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan metode yang berbeda, mengembangkan variabel penelitian dan instrument penelitian sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
3.
Bagi Institusi Pendidikan Sebagai sumber referensi mahasiswa kebidanan untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya tentang manfaat musik klasik terhadap perkembangan otak janin.
4.
Tenaga Kesehatan (Bidan) Diharapkan meningkatkan penyuluhan tentang manfaat musik klasik untuk pertumbuhan otak janin secara dini sehingga ibu hamil dapat mengetahui manfaat musik klasik untuk kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Astuti, H.P. 2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I. Yogyakarta: Rohima Press Azmira, V. 2013.Membentuk Anak Jenius Sejak Dari Janin. Yogyakarta: Rapha Publishing Esthi, E.A.T. 2008. Cerdas Emosional Dengan Musik. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran Hidayat, A.A.A. 2007.Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika KH. Rina, A.P.S. 2014. Pengaruh Terapi Musik Klasik Pada Pasien Post Section Caesaria Lamadhah, A. 2012.BukuPintarKehamilan Dan Melahirkan. Yogyakarta: DIVA Press Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Notoatmodjo, S 2012.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta ____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO Ratna, D.P. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal Dan Patologi. Yogyakarta: Muha Medika Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : CV. Rihama-Rohima Ronald, H.S. 2010. Pedoman Dan Perawatan Kehamilan Yang Sehat Dan Menyenangkan. Bandung: CV NUANSA AULIA Saryono, 2011.Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2. Jakarta : Nuha Medika
Sukarni, K.I. 2013. Kehamilan Persalinan Dan Nifas. Yogyakarta: Nuha Medika UIN. Siti,N. 2010.Pengaruh Musik Klasik Terhadap Kecerdasan Emosional Anak