IDFM PEP TALK
BASA - BASI EDITOR
Sempat hiatus beberapa lama, IDFM Magazine kembali terbit. Pada edisi ketujuh, kami kembali dengan penyegaran dan tetap dengan pakem awal. Berisi artikel dan ulasan-ulasan untuk setidaknya dapat mengisi waktu luang dijeda-jeda loading permainan FM kamu, yang tentunya berkaitan dengan Football Manager. Beberapa gambar dalam magazine ini, disadur dan disabotase via mesin pencari. Kredit dan doa kami panjatkan kepada siapapun yang memiliki hak cipta dari gambar tersebut.
Kirimkan ke
[email protected] Sudah terlalu panjang basa-basinya. Siapkan kopi, camilan, pundak pasangan (jika punya) atau apapun yang membuat kalian nyaman. Selamat membaca.
TIM IDFM
Oiya, apresiasi kawan-kawan via jejaring sosial juga sangat membantu dapat terbitnya edisi ketujuh ini. Semoga kedepannya akan ada IDFM Magazine edisi berikutnya hingga entah sampai kapan. Untuk itu, kami menerima sumbangan berupa tulisan, artwork, iklan, donasi materi ataupun moral, atau apa saja yang sekiranya bisa dimuat untuk edisi berikutnya.
Gustav Mandigo (@GustavMandigo) Muhammad Rizka. J (@m_rizka) Dimas Arviaputra (@dimasArviaputra) Handy Fernandy (@handyfernandy) Eko Putra A. B (@rtupoke)
www.fm-indo.com Football Manager Indonesia (IDFM) @id_fm
IDFM 7
IDFM MAGAZINE #7. GRATIS ! Dapatkan dengan mengunjungi www.fm-indo.com
ASK IDFM Memiliki pertanyaan atau saran? Silakan follow dan mention @id_fm dan alamat surel
[email protected]
E FRE
!
Rizal Quinn Allman @Rizalallman
Min @id_fm mau nanya nih solusi u/ ganti dri fake name ke real name di fm 14 gmn?? Baru nyoba soalnya hehe maklum newbie Gunakan source installer dari 3DM, jangan gunakan source installer dari RELOADED. Atau lebih baik, gunakan versi original-nya.
Andri @AndriPudlian
@id_fm udah ada bocoran #FM15 belom sii? Bocoran apa nih? Tenang. Kalian adalah orang-orang baris terdepan kalo FM15 sudah rilis. Hmmm, tunggu kira-kira sekitar Desember.
M Alif Dilyan Y @alifnyananad
@id_fm min, beli kaset fm ori dimana ya? Saya newbie, mohon bantuan. Mksh Secara online dapat kamu beli via Steam. Juga sudah tersedia digerai-gerai penjual game original. Atau kunjungi www.artupoke.com, kabarnya beliau mau bagi-bagi FM15 original loh. Wuih.
1st Football Manager e-magazine Indonesia ! Visit fm-indo.com
PAKET PEMBELIAN FOOTBALL MANAGER 2015 ORIGINAL! SEGERA! Kunjungi artupoke.com
COVER STORY
All Hail
Joachim Löw Oleh: Handy Fernandy
“Tunjukan kepada mereka bahwa Anda lebih baik (dari Messi) dan bisa jadi penentu di Piala Dunia.” Joachim Löw Pertandingan final Piala Dunia 2014 sudah memasuki perpanjangan waktu dan kedudukan sementara masih imbang dan belum tercipta gol dari kedua tim, beberapa menit lagi babak adu pinalti bakal segera dilakoni jika tetap bermain tanpa mencetak satu gol pun. Pria berpenampilan modis kemeja hitam dengan lengan dilipat yang sejak awal pertandingan berdiri di pinggir lapangan itu menoleh kearah bench dan terlihat seperti memanggil seseorang yang beberapa menit lalu melakukan pemanasan, pemuda yang di panggil itu bernama Mario Götze. Assisten wasit nampak mengangkat timekeeper dari sisi luar lapangan, Sebuah pergantian pemain yakni Miroslav Josef Klose yang digadang-gadang bakal kembali mencetak gol seperti pertandingan sebelumnya ternyata tak mampu menembus gawang Argentina yang dikawal Sergio Romero sejak menit pertama pertandingan. “Tunjukan kepada mereka bahwa Anda lebih baik (dari Messi) dan bisa jadi penentu di Piala Dunia.” Kalimat terakhir yang di lontarkan Pria berkemeja hitam itu kepada Götze sebelum akhirnya kalimat tersebut menjadi matra kemenangan bagi Jerman setelah di menit 113 atau 7 menit sebelum pertandingan perpanjangan waktiu berakhir gol tercipta oleh kaki pemuda berusia 22 tahun tersebut setelah terlebih dahulu menerima umpan dari Toni Kross. Jerman mengakhiri pertandingan dengan sebuah ke-
menangan sekaligus meraih titel ke 4 di Piala Dunia Pria berkemeja hitam itu bernama Joachim Löw atau dalam penyebutan adalah yoa-kim-luv atau yang lebih akrab disebut Jogi. Jogi yang kini berusia 54 tahun kelahiran Schoenau,sebuah daerah dengan penduduk 2300 jiwa di baratdaya Jerman ini berhasil mengakhiri perjuangan panjang tim nasional Jerman setelah terakhir menjuarai turnamen tersebut di tahun 1990 atau 10 tahun sejak Jaochim Low menjadi pelatih Jerman. Jogi dan Inovasi Karir kepelatihan Joachim Löw di timnas Jerman di mulai sejak tahun 2004,dirinya ditunjuk sebagai assitant pelatih dari Jürgen Klinsmann , alasan Klinsmann memilih jogi adalah karena adanya persamaan yakni sama-sama berasa dari daerah barat daya Jerman dan juga sama-sama pernah sekolah kepelatihan di tempat yang sama. terlepas dari kesamaan keduanya nyatanya Klinsmann juga tertarik akan skema dari Jogi yang dikatakan adalah ingin merubah taktik bertahan Jerman yang selama ini dapat memberikan Jerman Juara dengan taktik baru yang lebih menyerang. Pasangan Klinsmaan dan Jogi berhasil menunjukan sebuah permainan yang menghibur, meski timnas Jerman hanya berperingkat ke tiga di Piala Dunia
2006. Sejak tahun 2008 Jogi didaulat penuh sebagai orang pelatih utama setelah Klinsmann tak memperpanjang kontraknya di timnas. Ditangan Jogi timnas Jerman menuai pujian karena berhasil menjadi runner up di Piala Eropa tahun 2008 dan membawa Jerman menjadi juara ke 3 di Piala Dunia 2010. Filosofi yang di tanamkan adalah inovasi, pemain muda menjadi andalan jogi di setiap turnamen yang diikuti. Terbukti dengan mencoret pemain berpengalaman seperti Michael Ballack dan Torsten Frings dalam skuad yang ia bawa ke Afrika Selatan yang sempat menuai kontroversi. Dengan konsistensi yang iya lakukan di 10 tahun terakhir yang tetap memberikan kesempatan penuh kepada pemain muda untuk unjuk gigi dilapangan dan menanggung resiko bermain menyerang dengan atraktif yang terkadang menjadi bumerang bagi
tim yang rata-rata masih berusia muda ini berbuah manis dengan membawa pulang gelar Piala Dunia sekaligus menghapus kutukan bahwa tak akan pernah ada tim Eropa yang bisa bawa pulang piala Jules Rimet dari tanah latin. Memasukan Mario Götze mengantikan Klose yang lebih senior adalah jawaban dari setiap keraguan yang timbul dari taktik racikannya. Banyak yang bilang mengapa Jogi ngoto memakai pemain muda dalam list skuad yang iya bawa di setiap turnamen adalah karena dirinya adalah mantan pemain sepakbol a yang cukup cerah prospeknya, memulai debut di usia 17 tahun namun ketika di usia 22 dia mendertia cedera cukup parah sehingga mimpi menjadi pemain besar tak pernah kesampaian.
Jogi dan Gaya Hidup Penampilannya selalu fashionable, metroseksual, jauh sekali dengan kebanyakan penampilan rata-rata pelatih sepakbola, khusunya di Indonesia yang lebih banyak berperut buncit, nyatanya Jogi masuk sebagai pelatih sepakbola yang modis. berpenampilan kasual dengan kemeja yang dilipat, terkadang yang iay kenakan adalah kemeja berwarna putih atau kini yang iya kenakan adalah lebih sering berwarna hitam. Jogi mengaku memang terinspirasi gaya dari Klinsmaan. Namun yang menjadi trade mark jogi adalah v neck sweater desainer ternama membuat dirinya tampil lebih muda dari usianya yang kini sudah mencapai kepala 5. Selain model pakaiannya yang necis, kedua tangan Jogi juga dilengkapi aksesoris yang kece, arloji di tangan kanan dan gelang Shambala(dalam bahasa sansekerta berarti kedamaian) di pergelangan kirinya, meurut jogi, gelag tersebut dapat mengalirkan energi positif sehingga mampu membuat dirinya berfikir dengan jerniah saat adanya tensi yang ditinggi di tengah pertandingan. Kebiasaan mengupil Jogi merupakan hal yang kontras bagi pelatih yang dikenal dengan dandanan pakaian yang rapih, hobi aneh ini sering menjadi bahan candaan diseluruh dunia.
Korban dari hobby joroknya adalah Cristiano Ronaldo yang menerima jabatan tangan dari Jogi setelah sebelumnya tangan tersebut dipake Jogi untuk ngupil, adegan ini terekam di kamera yang jeli melihat momen ini. Memang segala sesuatu di dunia itu tiada yang sempurna pelatih yang karismatik pun nyatanya punya hobby jorok. Satu lagi kebiasaan buruk bagi Jogi adalah merokok yang merupakan hal tabu bagi seorang olahragawan.
Jogi Gay? Banyak yang menyangka Jogi adalah seorang gay, mungkin karena sweater v neck yang sering dikenakan oleh Jogi. terlepas dari itu semua ternyata Jogi memiliki Istri yang sudah lama menjadi pasangan hidupnya. Wanita beruntung itu bernama Daniela. Daniela sudah di kenal oleh Jogi sejak tahun 1978 atau saat Jogi masih berusia 17 tahun dan Daniela berusia 15 tahun, saat Itu Jogi masih bermain di SC Freidburg. Meski pasangan ini mandul tak pernah ada kabar tak sedap menghampiri pasangan tersebut. Ini sisi romantis dari seorang yang berpenghasilan US$3.6 million pertahun atau 82 kali lebih besar dari penghasilan rata-rata orang Jerman. Akhir kata inilah kelebihan dan kekurangan seorang Joachim “Jogi” Löw. All hail Joachim Löw.
Joachim Löw on FM
FM Lovers, Jika kalian membaca siapa saja pemain yang mendapatkan awards di World Cup 2014 ini, saya berani bertaruh bahwa kalianlah yang paling mengetahui perkembangan pemain tersebut semenjak mereka masih lugu sampai menjadi superstar seperti saat ini. Ya, bisa dibilang semua nama tersebut adalah para wonderkids yang selalu kalian incar di setiap terbitnya Football Manager terbaru, ada yang masih menyandang gelar itu di FM14, dan tentu ada pula yang sudah kita nyatakan MANTAN dari gelar tersebut karena setelah kalian lihat di layar FM anda, pemain tersebut sudah memiliki attribute yang sudah matang, harga yang melonjak tinggi, diikuti dengan gaji selangit.
KELAKUAN PARA MANTAN DI WORLD CUP 2014 Oleh: Eko Putra A. B
Saya yakin kalian sudah paham betul mengenai nama yang akan kita bahas disini. Kiprahnya di Worldcup kemarin juga pasti dah faseh. Tapi mari kita lihat sejenak ya profil ala FM ya.
LIONEL MESSI Age: 26 tahun Position: CF Role: Hmmm, kasih bola aja ke dia, dan biarkan dia mencetak gol. Club: Barcelona Current Ability: 196 Potential Ability: 199
Messi mungkin adalah salah satu product scout FM yang bertahan membuktikan kapasitasnya, dimana saat Football Manager 2006 dirilis, jagad perFM-an mulai mengenal sesosok anak muda yang lebih dikenal dengan nama Leo Messi pada saat itu. Menjadi pembicaraan di komunitas FM dunia maya (dimana pada tahun itu dunia internet tidak seinformatif sekarang) karena belum ada yang kenal leo messi saat,(bahkan mencari video di youtube pun susah) dan kamu harus menebus dia cukup mahal, di atas 15 juta pound kalau tidak salah. Harga yang sangat mahal saat itu untuk seorang yang masih dibawah 18 tahun dan dengan tinggi hanya 169 cm. Di dunia nyata saat ini, berdasarkan transfermarkt.co.uk di update tanggal 23 Januari 2014, Messi memiliki harga 105,60 juta Poundsterling. Di FM? Sepertinya hanya dengan memenuhi release clause nya saja agar Barceona terpaksa melepasnya apabila kamu mengincarnya.
JAMES RODRIGUEZ
Age: 21 tahun Position: AMC/R/L Role: Winger, Inside Forward Club: A.S. Monaco Current Ability: 152 Potential Ability: 176
Jika mencari pemain di Football Manager umur 21 tahun, tapi sudah mempunyai attribute seorang Attacking Midfielder dengan tingkatan world class. Kalau di FM14, masih berada di tahun pertamanya di A.S. Monaco sehingga jangan harap bisa langsung membelinya dengan murah, langsung di awal game. Di Januari 2014 berdasarkan transfermarket.co.uk pemain ini sudah memiliki harga 30,80 juta Poundsterling, setelah dia dianugrahi golden boot World Club ? Mengingat saat tulisan ini dibuat, Real Madrid menjadi kandidat terbesar untuk menggaetnya, kita dapat berharap adanya harga fantastis lagi di musim transfer kali ini.
PAUL POGBA Age: 20 tahun Position: MC / DM Role: Deep Lying Playmaker / Advanced Playmaker / Box to Box Midfielder / Central Midfielder Club: Juventus Current Ability: 160 Potential Ability: -10
Paul Pogba. Jika ditanya siapakah dia ke seorang pemain Football Manager, maka rata-rata kata yang terlintas pertama di kepala anda adalah kata : WONDERKID !. Pemain yang baru-baru bikin heboh pemain FM karena kedapatan maen Football Manager di sela-sela waktunya saat World Cup berlangsung kemarin memang adalah top 3 pemain dengan potential ability yang paling tinggi di Football Manager 2014 (setelah Balanta dan Marquinhos). Pemain ini berdasarkan transfermarkt.co.uk pada tanggal 10 Maret sudah memiliki estimasi harga 39,50 juta Poundsterling, yang pasti akan tambah melonjak drastis saat ini melihat performa apiknya di WC2014 diganjar dengan penghargaan pemain muda terbaik.
Di Football Manager 2014, statistik awalnya di umur 20 tahun sudah layak untuk menempati satu pos di lini tengah Juventus. Kuat dalam bertahan dan menyerang, akan membuat sulit buat FMers merekrutnya di musim pertama, dan tentu dengan harga yang tidak murah. Dan FM Lovers patut menunggu kiprahnya di tahun tahun mendatang. Perlu diingat bahwa umur Pogba masih 20 tahun, di tahun yang sama. Platini masih memperjuangkan tempat utama di Nancy, Zidane masih berada di tahun pertamanya di Bordeux dan baru masuk U-21 di bawah Raymond Domenech, dan Ribery masih bermain di Brest, klub kompetisi bawah liga Prancis. Dan Pogba? As you know, sudah mendapat jaminan tempat di tim senior Prancis.
MANUEL NEUER
Age: 27 tahun Position: GK Role: Sweeper Goalkeeper Club: FC Bayern Muenchen Current Ability: 177 Potential Ability: 186
Kehebatan seorang Manuel Neuer untuk menjaga gawang sudah dimaklumi oleh FMers, bahkan saat WC 2010, dia sudah berada di pos utama penjaga gawang tim Jerman dimana dia bermain sangat apik sehingga hanya kemasukan satu gol di waktu normal saat berhadapan Serbia di babak grup. Kalau di Football Manager, selain harga yang sudah melangit untuk kiper yang masih dibilang muda. Permintaan gaji yang juga tinggi juga jadi salah satu factor yang membuat FMers melangkah hati-hati apabila ingin menggaetnya. Di dunia nyata pun, saat tulisan ini dibuat. Neuer merupaka GK dengan gaji paling tinggi ke dua di dunia (setelah Casillas), dan berdasarkan transfermarkt. co.uk update Juli 2014 sudah berada di angka 35,20 juta poundsterling.
Sekian ulasan singkat dari saya FMlovers, mungkin mulai sekarang kamu perlu mengingat baik baik wonderkids favoritemu di saveanmu sekarang, siapa tahu kita akan melihat kiprah kiprah mereka di dunia nyata di tahun mendatang, entah di liga maupun laga internasional.
YANG Oleh: Handy Fernandy
MUDA BERSINAR
Piala Dunia 2014 memang telah berakhir dengan Jerman keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim kuat asal Amerika Selatan yakni Argentina dengan skor tipis 1-0 berkat gol yang dicetak oleh Mario Gotze yang baru menginjak usia 22 tahun, masuk sebagai pemain pengganti Gotze layak menjadi pemain terbaik di pertandingan tersebut.
T
erlepas dari itu semua Piala Dunia 2014 ini banyak sekali memunculkan pemain muda berbakat. Timnas Ghana menjadi tim dengan rata-rata usia pemain termuda dengan 24.9 tahun sedangkan untuk yang tertua adalah Argentina dengan rataan usia 28.5 tahun. Pemain termuda di Piala Dunia 2014 di sandang oleh nama Fabrice Olinga yang baru berusia 18 tahun.
Berikut ini lima pemain muda yang bersinar di Piala Dunia 2014 versi tim @id_fm:
Romelu Lukaku
Paul Pogba
Siapa yang meragukan penampilan Romelu Lukaku di Piala Dunia 2014 ini, meski hanya mencetak satu gol yakni saat mengantar Belgia mengalahkan Amerika Serikat 2-1 perannya sebagai super sub lalu sebagai assist gol pertama dan pencetak gol terakhir bagi Belgia membuat Belgia melangkah mulus ke Perempat Final. Lukaku adalah pemain idaman bagi penggemar Football Manager sejak tahun 2010.
Pemain “buangan”dari Manchester United ini didaulat menjadi pemain muda terbaik di Piala DUnia 2014. Pogba yang berposisi sebagai gelandang ini merupakan salah satu pemain kunci suksesnya Prancis melangkah hingga perempat final. Puncak permainan Pogba di Piala Dunia 2014 yakni saat membawa Prancis menang 2-0 atas Nigeria dimana di pertandingan tersebut dirinya juga mencetak gol. Nama Pogba sudah masuk list wonderkids sejak Football Manager 2010.
Raphaël Varane
Memphis Depay
Di klub sebesar Real Madrid pemain yang masih berusia 20 tahun ini sudah menjadi tulang punggung. Adanya Varane membuat gawang Prancis hanya kemasukan 3 gol saja hingga akhirnya perjuangan Varane di hentikan oleh laju tim panser Jerman pun hanya dengan kemasukan satu gol di pertandingan perempat final itu. Telah berstatus wonderkids sejak football manager 2011.
Menjadi pemain termuda de Oranje yang berhasil mencetak gol di sepanjang keikut sertaan Belanda di Piala Dunia meski statusnya adalah masuk sebagai pemain cadangan. Total di Piala Dunia ini dia tampil sebanyak 4 kali dan sudah mencetak 2 gol sebuah hal yang menakjubkan bagi pemain yang baru berusia 20 tahun. Sudah menjadi wonderkids di Football Manager edisi 2013.
James Rodriguez
Kehilangan Ramadel Falcao membuat nama James Rodriguez mengkilap, pemuda berusia 23 tahun yang beroperasi di posisi gelandang serang ini berhasil menjadi top skor Piala Dunia 2014 dengan 6 gol di 5 pertandingan. Di game Football Manager orang-orang sudah mengetahui bakatnya sejak Football Manager 2010.
Football Manager telah menunjukan bakat mereka kepada kita jauh sebelum pemain-pemain yang ada di list ini menjadi pemain bintang di Piala Dunia 2014 ini. Jika ada dua hal yang boleh kamu percaya di dunia ini yaitu Tuhan dan Scout di Football Manager, hehe.
Sebagai mengisi waktu untuk hiburan juga mengasah prestasi, bermain game kesukaan sambil online dan share dengan teman-teman komunitas sangat mungkin dilakukan. Bisa juga sambil mengabadikan momen foto dan kuliner santai seperti turis asing lainnya agar tetap keren dan membuat permainan kamu tambah ceria. Ceria? Wajib, Bro! Karena koleksi terbaru Brand fashion lokal COFFEESTAR OUTFIT (CSO), baru saja merilis koleksi Tshirt Series bertema Bitter & Sweet Edition dengan mengandalkan tema mix and match casual dengan grafis vintage-typography. Rilisan artikel koleksi Bitter & Sweet Edition antara lain adalah Delight Logo-Red, Bitter Sweet Pocket-White, Billionaire Raglan-Misty/Grey, dll. Nah, buat kamu yang ingin share dengan teman-teman komunitas agar semakin pede saat permainan mu unggul dan tambah ceria ditemani produk CSO, koleksi Bitter & Sweet Edition tersedia di CSO online, pemesanan via SMS/WhatsApp: 0856-9270-7668 dan BlackBerry PIN: 2943CB22. Jangan lupa untuk info update-nya kamu bisa follow Twitter: @COFFEESTARcso dan like FB Page: www.facebook.com/COFFEESTARcso . Mix and Match Yours!
SPECIAL ARTICLE
Saya bukan ingin menumpuk “Pemain Bintang”, sehingga, Tim saya dianggap sebagai “Tim Besar”, tapi, saya ingin ciptakan sebuah “Tim Besar” dengan “Pemain Bintang” di dalamnya.
MEMBANGUN TIM SEBAGAI SEBUAH UNIT KOMPREHENSIF Oleh: Ryantank
A
rtikel ini saya persembahkan bagi Komunitas Sepakbola di Indonesia, sebuah artikel yang mana saya ingin bagikan tentang bagaimana saya bersenang-senang dalam membangun sebuah tim. Untuk menunjukkan apa yang jadi interpretasi saya dalam membangun tim, sebagai satu di antara jutaan interprerasi yang mungkin ada di luar sana. Memiliki tim dengan kemampuan lengkap dari lini ke lini, merupakan hal menyenangkan yang jadi salah satu tujuan yang senantiasa (dan harus) dicapai oleh para manajer. Sebuah tim dikatakan sebagai sebuah tim lengkap, adalah, jika Anda memiliki pemain dengan kemampuan yang solid dalam bertahan maupun mendukung serangan, jika anda memiliki Gelandang dengan mobilitas tinggi untuk melindungi Pertahanan, sekaligus, berlari ke depan untuk mempertajam serangan tim, serta, Lini Penyerangan yang tidak hanya mampu mencetak gol, tetapi, juga mampu menjadi inisiator kreatif yang mampu menyediakan kesempatan bagi rekan-rekannya. Dalam kehidupan nyata, Jerman (Barat) era 70-an, Spanyol era Tiki Taka, atau Perancis 1998-2000, merupakan contoh tim dengan kemampuan penuh dari lini ke lini Bagi saya pribadi, mereka tidak hanya lengkap, tapi juga solid. Mereka tidak hanya lengkap, tapi, benar-benar homogen, yang dibentuk oleh ikatan yang kuat antara lini, menyerang dan bertahan sebagai sebuah unit tanpa celah. Soliditas itu kata kuncinya. Dalam proses mencapai tujuan tersebut, seorang manajer harus memiliki sistem dan konsep yang diterjemahkan ke dalam bentuk yang konkret. Seorang manager harus
dapat meramu semua informasi menjadi satu dalam bentuk yang sesuai. Seorang manager harus mampu mengintegrasikan idenya sendiri (tentang strategi, bentuk, dan gaya bermain) dengan semua perbandingan eksternal (perkembangan taktik baru, perubahan dalam peta kekuatan, dll) dalam rangka menciptakan suatu sistem yang diterjemahkan ke dalam taktik yang cocok untuk tim. Bagaimana proses tersebut berjalan dan menghasilkan produk kelas primer, masing-masing manajer memiliki karakter sendiri untuk menjalankannya. Seorang manager memiliki cara sendiri yang spesifik. Semua hal bisa jadi benar, tidak ada yang salah untuk melakukan hal ini atau melakukan itu, selama semua pertimbangan dan keputusan yang diambil bersifat LOGIS. Ada tujuan, maka ada cara untuk mencapai tujuan, dan ada kebutuhan karakter untuk mencapai hasil yang maksimal, yang berorientasi pada tujuan. 3 hal ini merupakan titik awal dari sistem saya. Berdasarkan 3 hal ini, saya mengembangkan logika saya dalam upaya untuk membangun tim yang solid. Tim sebagai sebuah kesatuan yang komprehensif. 1) Sistem dan Konsep Ada satu hal tentang pemain yang harus kita mengerti. Yaitu, bagaimana pun Anda mengatur strategi dan bagaimana Anda memerintahkan mereka untuk bermain, pemain adalah sebuah entitas dengan karakter spesifik, yang mana setiap pemain memiliki interpretasi yang berbeda tentang apa itu strategi, bagaimana mereka mengartikan instruksi, dan bagaimana sepak bola idealnya dimainkan. Dengan demikian, kontribusi keberhasilan
benar-benar tergantung pada interpretasi masing-masing individu. Bagi mereka yang mengatakan kesuksesan adalah (hanya) merupakan keberhasilan strategi dan instruksi manajer, saya katakan, itu benar-benar salah. Strategi dan instruksi berkontribusi terhadap keberhasilan taktik, iya. Tapi, BUKAN merupakan segalanya. Pemain memilii peranan. Jelaslah. Merekalah eksekutor sistem. Mereka adalah inti dari sistem. Strategi, instruksi, dan pemain, merupakan bagian dari sistem. Sebuah sistem yang ideal, adalah, di mana semua komponen bekerja secara kolektif dan komprehensif, mampu menutupi kelemahan yang lain, dan sekaligus mampu mengeksplorasi kelebihan tim. Pemain (manusia), adalah inti dari sistem. Pemain merupakan tulang punggung sistem, mereka yang mengkonstruksinya, mereka menjalankannya, dan mereka memberikan kontribusi bagi keberhasilan sistem. Jika Anda dapat menemukan metode yang cocok bagaimana mengakomodasi perbedaan antara pemain, Anda memiliki satu langkah lebih dekat meraih sukses. Saya ingin tim saya untuk bermain menyerang (tapi tidak dengan cara agresif), mampu bertahan ketika saya membutuhkan mereka untuk bertahan, siap untuk menghadapi semua situasi pertandingan, dan siap dengan segala macam variasi taktik yang akan dihadapi. Tim saya harus siap memainkan Umpan Pendek-Tempo Lambat, tim saya harus siap bermain Defensive Block tinggi dan siap dalam tekanan yang intense, tim saya harus siap untuk bermain melebar memanfaatkan lebar lapangan melalui Direct Pass-Tempo cepat, atau “menunggu” untuk lakukan Fast Break dalam gaya bermain bertahan. Tim saya harus siap untuk semua hal. Mereka harus siap untuk perubahan mendadak. Mereka harus ultra adaptif pada segala sesuatu. Intinya, adalah, saya ingin pemain saya untuk menjadi fleksibel dalam berbagai perubahan. Saya ingin mereka menjadi siap dalam segala situasi dan semua ancaman. Menghadapi musim baru, sebagai bagian dari semangat fleksibilitas, saya mengembangkan satu bentuk “baru”. Saya namakan “Bentuk Menunggu”. Saya tidak ingin bermain terbuka seperti dulu, tapi, saya juga tidak ingin parkir bus. Saya “menunggu” saat yang tepat untuk melancarkan Counter Attack. Ini akan menjadi varian “baru” dari strategi saya. Untuk beberapa saat tertentu, saya melakukan percobaan dan “menghajar” formasi dan taktik tim ke level yang paling agresif. Saya beberapa kali bereksperimen dengan formasi saya untuk mengeksplorasi ceruk (yang mungkin ada) taktik. Jika Anda telah membaca artikel saya Using Wide Players to Create Space and Chances, di sana Anda dapat menemukan bagaimana saya bereksperimen dalam memaksimalkan agresivitas 4 pemain sayap.
Secara keseluruhan, dengan “bentuk baru” ini, tim saya memiliki 3 formasi yang berbeda. 2 strategi berbasis menyerang dan 1 strategi berbasis serangan balik. Saya akan gunakan mereka secara bergantian bergantung pada kebutuhan Taktik dan Opponent analysis. 2) Bentuk dan Strategi Ok, kita baru melewati tahap elaborasi ide (Sistem dan Konsep). Tahap selanjutnya adalah menentukan kriteria. Anda harus mengidentifikasi apa yang Anda butuhkan. Anda harus menentukan jenis pemain yang sesuai untuk sistem. Sekali lagi, pemain adalah juga manusia. Dalam semua sistem di seluruh dunia, manusia merupakan inti sistem. Mereka menentukan ide dari sistem, mereka membangun sistem, mereka menjalankan sistem, dan mereka mendorong sistem ke tingkat yang paling menakjubkan. Manusia merupakan inti dari sistem. Kriteria merupakan alat yang benar-benar akan membantu Anda dalam mengatasi masalah. Jika Anda menemukan kekurangan, maka Anda paham bagaimana memperbaikinya Jika Anda melihat beberapa potensi positif maka Anda paham bagaimana memaksimalkannya. Jika Anda telah mencapai level hebat, Anda paham bagaimana membuatnya menjadi sempurna. Kriteria membantu Anda menyediakan pilihan. Kriteria membantu Anda membuat keputusan yang ideal. Jika Anda menganalisa dan memutuskannya secara logis, kriteria akan berbakti pada Anda. Tiga (3) bentuk dasar dari tim saya, adalah, 4-2-3-1, 4-12-3 Non Striker, dan 4-1-2-2-1 Assymetric. Tiga formasi yang berbeda dengan dasar yang sama. Yaitu, (1) bermain dengan 2 Sayap Serang + 2 Bek Sayap, (2) selalu memainkan 1 AMC, dan (3) Striker bukan merupakan pencetak gol utama bagi tim. Instruksi yang saya aktifkan pada Layar Team Instruction sebagai Instruksi Kick Off, adalah, Instruksi yang berkaitan dengan Possesion Football, Instruksi Dribble, Instruksi Movement, dan Permainan Tempo. Saya harus memastikan bahwa pemain diberikan instruksi yang pas, sehingga mereka mampu mengeksplorasi semua kemungkinan. Ini kriteria saya pada Makro Taktik. Instruksi-instruksi yang saya sebutkan tadi merupakan sesuatu yang tidak selalu saya jalankan dalam setiap pertandingan (dengan cara yang sama). Selama itu logis untuk digunakan, saya akan mengaktifkannya. Tapi, bila diperlukan, maka saya akan lakukan penyesuaian. Tapi (lagi), lebih dari itu, semua harus bersifat fleksibel dan memerlukan analisis dan evaluasi yang kontinyu. Saya harus pastikan, dari satu ke pertandingan lain, instruksi yang saya berikan merupakan media terbaik untuk mengakomodasi kebutuhan tim.
berada pada level moderat (sedikit di bawah Blok Pertahanan pada Mentality-Attacking), saya hanya perlu men-tweak sedikit atau (mungkin) lebih rendah untuk menemukan irama yang tepat.
3) Membangun Tim sebagai Sebuah Unit Komprehensif Pertimbangan terkait pengambilan keputusan terhadap strategi Secara umum, lalu, Individual Instruction bagi masing-masing pemain, dan apa kriteria-kriteria untuk memilih pemain, merupakan hal-hal krusial dalam usaha saya membangun tim. Intinya adalah, bagaimana Anda membangun tim Anda, dari segi strategi maupun manajemen, yang bersinggungan dengan semua faktor makro dan mikro, sangat menentukan level kesuksesan. Selama proses ini, jika Anda melakukannya secara komprehensif, akan lebih mudah untuk menganalisis dan mengevaluasinya. Dalam kesempatan ini, saya berharap semua tersampaikan secara jelas, dan, mampu menjangkau semua pembaca. Saya tahu ini sulit. Bahkan, itu benar-benar sulit. Tapi, Saya harus mencobanya. Untuk itu, atas semua kekurangan dalam tulisan, saya minta maaf sebelumnya. Seperti disebutkan di atas, satu hal yang saya inginkan adalah, tim saya harus menyerang (tapi tidak ultra agresif). Saya berharap mereka bisa menguasai permainan dengan melakukan banyak penguasaan bola berkualitas, bukan (hanya) kuantitas. Saya juga ingin pemain saya untuk bermain “bebas”, tapi, masih berjalan dalam kerangka bentuk dasar. Bagaimana cara menerapkannya? Mari kita lihat bersama-sama. Saya akan jelaskan Kriteria saya terhadap Tim secara umum serta pemain sebagai bagian dari Tim. 3.1. Mentality dan Philosophy (Fluidity) Banyak yang menyebutnya Kerangka Kerja (Framework). Sendi yang menjadi inti dari strategi dan bentuk. Anda dapat mengkategorikan tahap ini sebagai tahap penentuan strategi makro tim. Saya memutuskan untuk memilih Control sebagai Team Mentality dan Balanced sebagai Philosophy (Fluidity). Mengapa? 1) Dengan Mentality-Control, pemain diarahkan untuk bermain sepakbola menyerang, namun, tetap waspada terhadap ancaman musuh (seperti Counter attack). Dengan Mentality-Control, pemain akan tampil menyerang dengan agresivitas moderat. Sebagai contoh, menjaga Blok Pertahanan untuk tidak terlalu “tinggi”, yang dapat mengekspos Vunerable Space di pertahanan. Secara default Blok pertahanan
2) Saya ingin memiliki kontrol lebih terhadap Agresifitas pemain. Saya telah mencoba banyak Mentality-Attacking. Saya telah mencoba beberapa Defensive dan Counter Mentality dalam pertandingan-pertandingan persahabatan. Singkatnya, Mentality Standard, Counter, Defensive, dan Contain, tidak masuk dalam pertimbangan saya, mengapa? Karena karakter Agresifitasnya tidak sesuai dengan standar Attacking Awareness yang saya inginkan. Terlalu moderat (rendah). Bagaimana dengan Attacking dan Overload? Attacking adalah Mentality yang memberikan saya begitu banyak keberhasilan. Attacking telah membantu saya meraih banyak gelar. Tapi, dalam hemat saya, Attacking merupakan Mentality dengan karakter terlalu agresif. Terutama, bila saya berbicara bermain flamboyan dengan sedikit cita rasa Possesion Football. Attacking Mentality mendorong tingginya RFD pemain dan Mentality Individu. Dengan Slider (ah slider lagi), saya dapat mengaturnya sebagaimana saya inginkan. Tanpa Slider, saya mendapatkan banyak kesulitan untuk melakukan adjustment. Agresivitasnya, dalam Opini saya, terlalu banyak dan saya tidak dapat mengontrol sepenuhnya. Overload? Tidak, saya bahkan tidak pernah menyentuhnya. Balanced Philosophy. Sekali lagi, mengapa Philosophy? Sebagai informasi tambahan, saya terbiasa memainkan Fluid dan Very Fluid sebagai Philosophy tim, sebagai bagian dari manajemen strategi saya. Saya menuai banyak keberhasilan dengan 2 Philosophy tersebut. Tapi, sejauh yang saya lihat (dalam interpretasi saya), terutama Philosophy-Very Fluid, memicu pemain saya untuk terlibat dalam banyak (jika tidak dikatakan semua) fase bermain dengan Creative Freedom tinggi. Filosofi ini cocok bagi Anda yang ingin bermain agresif sebagai sebuah unit. Very Fluid Philosophy mendorong pemain Anda bermain, berlari, dan berjuang bersama-sama, sebagai satu unit. Kekurangannya, jika tidak ditangani dengan hati-hati, bisa merusak bentuk dasar (saya berbicara tentang Creative Freedom). Ini yang saya ingin hindari. Lalu, bagaimana mungkin Balanced-Fluidity membantu saya menghindari hal ini? Balanced membantu mempertahankan bentuk dasar Anda. Pemain lebih fokus pada Duty mereka masing-masing. Di sisi lain, dengan pengaturan yang tepat, Anda masih bisa mengakomodasi pemain yang lebih kreatif untuk mendapatkan kesempatan mengekspresikan kreatifitas mereka. Balanced merupakan Philosophy yang berada di titik tengah. Balanced merupakan jalan tengah (persilangan) di
antara Fluidity yang lebih Rigid dan lebih Fluid. Dari sisi karakter default, Balanced menempatkan pemain dengan Duty yang lebih bertahan (Defend Duty) untuk berfokus pada Duty nya tersebut, mereka yang lebih Menyerang (Attack Duty) untuk lebih Agresif menyerang, dan Support-Duty sebagai pengisi (penyeimbang) ruang di antaranya. Seperti yang saya akan jelaskan lebih jauh nantinya, pemain-pemain saya merupakan kombinasi dari Mental Attribute yang menakjubkan, sangat Seimbang baik pada aspek Serang maupun aspek Bertahan. Dengan keuntungan besar ini, saya dengan mudah dapat menginstruksikan pemain saya melalui Individual Instruction untuk mendorong mereka jadi lebih ekspresif dan agresif, maupun sebaliknya. Hal ini membuat setting yang saya berikan pada taktik tim membuat permainan menjadi sangat Fluid.
hensif antara komponen. Mental Attribute merupakan aspek yang mana saya berharap pemain memiliki level pemahaman dalam level di atas rata-rata. 3.2.1. Lini Serang Anda dapat melihat bagaimana saya menilai Atribut Mental sebagai hal krusial untuk fase menyerang. Saya urutkan berdasarkan dengan prioritas dan interpretasi saya terhadap masing-masing Attribute. Determination, Anticipation, Decision, Creativity, Off the Ball, Flair, dan Teamwork.
Saya pikir, apa yang saya baru sampaikan sudah mampu merangkul apa yang saya inginkan. Jelas tidak 100% akurat dalam mengakomodasi apa yang saya butuhkan, tentu saja. Ada kemampuan terbatas pada Match Engine (ME). Tapi, setidaknya, pilihan kombinasi antara Control dan Balanced cukup untuk mewakili keinginan saya pada aspek manajemen taktik. Paling tidak, kriteria yang saya inginkan terwakili oleh kombinasi Control-Balanced. Kombinasi Control-Balanced, saya lihat sebagai “senjata” yang cocok untuk permainan menyerang yang tidak terlalu agresif. Tim masih bisa menyerang tanpa banyak beresiko merusak bentuk dasar, menyerang dengan kontrol Creative Freedom pada tingkat moderat, dan menyerang sambil tetap berkonsentrasi dalam mengawasi setiap kemungkinan ancaman musuh.
3.2. Konstruksi Dasar dan Perekat Seperti yang saya katakan di atas, ada tujuan, maka ada kebutuhan akan karakter. Ada kriteria yang dapat (dan harus) Anda tentukan sendiri. Ada pendekatan yang berbeda yang dapat Anda terapkan untuk tim Anda. Ada skala prioritas untuk Anda sebagai seorang manajer. Mental Attribute merupakan konstruksi inti yang membangun karakter pemain dan menjadi pembeda level performa pemain. Merupakan kerangka struktural pembangun masing-masing Individu yang memberikan kontribusi demi keberhasilan hubungan antar komponen dalam sistem. Mental Attribute menentukan tingkat pemahaman para pemain. Mental Attribute menentukan kualitas hubungan kompre-
Determination, menentukan sejauh mana tingkat sukses seseorang. Saya memiliki 13 pemain dengan skor 15 pada Determination. Determination merupakan Attribute yang terlibat dalam penyusunan Positive Personality (Driven, Determined, Professional, Ambitious, dll). Antisipasi, merupakan kemampuan seorang pemain dalam membaca arah permainan (meramal). Decision. Kemampuan untuk mengambil keputusan. Semakin tinggi skor Decision, semakin rendah kemungkinan seorang pemain untuk melakukan tindakan tidak berguna. Decision akan makin sempurna bila dikombinasi dengan Anticipation, dalam kaitannya bahwa Anticipation merupakan kemampuan dalam membaca permainan. Creativity. Visi merupakan kata yang lebih cocok untuk menjelaskan makna yang terkandung dalam Creativity. Dalam tim saya, ada 10 pemain dengan skor minimal 15 pada Creativity. Apakah itu bagus? Tentu saja. Karena, kebetulan, mereka adalah pemain yang saya akan plot pada Lini serang. Dengan Creativity, pemain memiliki kemampuan untuk melihat pilihan (seeing options) yang mana tidak bisa dilihat pemain lain. Dalam sebuah momen menyerang, misalnya, di mana mush menumpuk pemain di kotak penalti, selalu ada berbagai pilihan, apakah pilihan umpan,, pilihan tendangan, pilihan pergerakan dengan atau tanpa bola, dll. Pemain dengan Creaitivity yang tinggi selalu akan (dapat) melihat pilihan, daripada pemain lain. Itulah pentingnya Creativity. “Melihat” pilihan.
Off the Ball, Gerakan tanpa Bola. Saya tidak perlu menjelaskan lebih lanjut. Yang pasti, gerakan tanpa bola begitu banyak diperlukan dalam membongkar pertahanan musuh. Flair. Banyak orang memprioritaskan Flair lebih dari yang saya lakukan. Saya meletakan Flair di urutan ini bukan karena saya tidak menganggap Flair merupakan Attribute penting. Tidak seperti itu. Saya melihat Flair sebagai, naluri alami, bakat yang dimiliki seorang pemain yang mendorongnya melakukan hal-hal spektakuler. Saya tidak merasa, dengan Flair biasa-biasa saja, sebuah tim tidak akan mampu melakukan permainan yang bagus dan membuat banyak gol. Memang, dengan flair lebih bagus, tim Anda dapat mengundang rasa kagum dan takjub lebih banyak, karena begitu menakjubkannya permainan yang ditampilkan. Teamwork, definisi sederhana untuk menginterpretasi Teamwork adalah, atribut ini mendorong pemain untuk menjadi lebih “peduli” pada bentuk dan kolektivitas tim, tanpa terlalu banyak inisiatif “bermain sendiri”. Jadi, masuk akal bahwa dengan nilai Teamwork yang tinggi juga menentukan sejauh mana para pemain mempertahankan bentuk dan permainan kolektif. Ijinkan saya memberi satu contoh kombinasi Mental Attribute. Anda lihat dan masih gol Claudio Marchisio dalam pertandingan World Cup 2014, Inggris 1-2 Italia? Fokus pada aksi Pirlo ketika dummy-move Andrea Pirlo menipu Daniel Sturridge dan memberikan ruang tembak bagi Claudio. Ketika bola datang ke Pirlo, Claudio Marchisio berada di dekatnya. Kita asumsikan ada dua pilihan sederhana untuk Pirlo : (1) Memutuskan untuk mengontrol lalu melepas umpan sederhana ke kotak 16 Inggris, yang tidak Pirlo lakukan. Mungkin karena Pirlo pikir ini akan sia-sia dan terbaca oleh Lini Pertahanan Inggris. (2) Lakukan Dummy-move untuk menipu Sturridge sambil memberikan kesempatan bagi Claudio untuk mendapatkan ruang tembak. Pada akhirnya, kita tahu, Pirlo mengambil opsi ke-2. Terlepas dari apakah Clauido berhasil membuat gol atau tidak, Anda dapat melihat bagaimana kerja Creativity dan Decision mengambil peran di momen ini. Ada kemampuan untuk melihat pilihan (Creativity) dan kemampuan untuk memutuskan (Decision). Ketika Flairness juga dikaitkan dengan keberanian / dorongan untuk mengambil risiko (risk-taking), dummy-move Pirlo bisa dikategorikan sebagai gerakan yang mana Flair berperan di dalamnya. 3.2.2. Lini Pertahanan Kita sudah sama-sama melihat bagaimana peran Atribut Mental untuk Lini Serang. Sekarang kita masuk ke pembahasan bagaimana Mental Attribute terhubung ke lini
belakang.
Positioning, secara umum sangat Ok. Saya hanya punya 1 pemain dengan Position di bawah angka 15. Penting nya Positioning adalah penempatan posisi yang tepat dalam upaya untuk mereduksi ancaman serangan musuh. Sebuah kutipan dari Alfred Riedel, mantan pelatih Tim Nasional Indonesia untuk Piala Asia: “Apa yang membuat pemain Indonesia sering kalah atau terlambat dalam menjaga (Marking) musuh pada saat diserang, adalah, kesalahan pada Positioning. Di masa lalu, mereka berdiri di belakang musuh, jadi, akibatnya ada 2 kemungkinan, kalah langkah atau kehilangan musuh terlalu dini. Oleh karena itu, saya memerintahkan pemain untuk berdiri di samping musuh, bukan belakang. Itulah kuncinya, guys. Positioning. Saya akan lakukan analisa kecil untuk referensi dan studi banding. Lihatlah Matthias Ginter. Skor Determination relatif rendah, 13. Seperti yang saya telah katakan di atas, Determination merupakan Attribute pertama yang saya selalu lihat terlebih dahulu, lantas bagaimana saya menilai Ginter akan menjadi bintang di lini belakang sementara ia lemah pada Attribute yang saya pandang sangat penting? Berikut analisa saya pada Ginter. Pertama, Anda harus melihat Mental Attribute secara keseluruhan. Ke-dua, Anda harus memahami prinsip dasar “menutupi kelemahan pemain A dengan cara mengkombinasikan pemain A dengan B, C, dan D, yang kuat dalam apa yang menjadi kelemahan pemain A. Determination Ginter relatif rendah, tetapi, jika Anda melihat skor Attributenya, dari Anticipation sampai Workrate, dengan skor rata-rata 16.57, Anda harusnya bahwa Ginter merupakan salah satu Defender terbaik di FM 2014. Di sisi lain, toh saya bisa mengkombinasikan Ginter dengan Balanta di LCD, Aziz Jbara sebagai RWB, dan satu RCM di depan Ginter yang mampu menutupi kelemahan Ginter. Analisa sederhana terkait Atribute Mental dan hubungannya dengan kesolidan pertahanan, bisa anda baca dalam artikel saya di ryantank100.wordpress.com, blog saya. Di mana saya membahas Anticipation, Decision, Positioning, Composure, dan Concentration demi soliditas pertahanan. Sejauh ini kita telah melihat interpretasi saya pada Atribut Mental sebagai konstruktor dasar dan perekat. Apa yang Anda lihat di atas merupakan faktor-faktor yang jadi dasar pertimbangan dan keputusan saya. Ini bukan berarti, hal-hal lain di luar Atribut Mental menjadi inferior. Ti-
dak, bukan seperti itu. Hal-hal tersebut merupakan dasar. Dengan memiliki dasar sesuai apa yang anda butuhkan, Anda memiliki titik awal yang terdefinisi dengan baik sebelum melangkah ke tahap berikutnya. Dalam tahap lanjut ini kompleksitas meningkat. Dan, anda harus mampu mengaduk dan mencampurnya ke dalam satu unit, dalam wadah yang proporsional, menjadi satu bentuk campuran yang homogen dan solid. 4) Melebur Semua Komponen menjadi Satu Football Manager adalah permainan (Game). Sebuah Game selalu menawarkan berbagai kemungkinan, sebagai pilihan bagi Anda untuk berhasil, atau gagal. Ada banyak kemungkinan di dalamnya. Dengan demikian, akan selalu ada cara-cara tertentu, tetapi, terdiri dari berbagai kombinasi yang identik. Saya, secara pribadi, selalu mempertimbangkan Team Instruksi sebagai usaha menjaga ikatan antar lini agar berorientasi pada tujuan. Team Instruction juga mampu membantu pemain menjaga permainan mereka dalam kaitannya untuk menutupi kelemahan pemain lain dan memicu keluarnya kemampuan terbaik pemain lain. Jika anda ingin sukses memainkan Possesion Football, Anda harus memastikan, mulai dari Goalkeeper sampai Penyerang, memiliki koridor yang sama. Pastikan Anda pahami apa yang Anda butuhkan untuk memberikan iinstruksi kepada pemain. Pastikan mereka menjaga jarak antara Lini Penyerang dan Lini Bertahan. Pastikan mereka mendistribusikan bola dengan hati-hati. Anda dapat melakukannya dengan memberikan instruksi dan bentuk (formasi) yang tepat. 4.1. Hubungan antara Lini Lini Belakang Kiper. Ada 2 pilihan peran. Goalkeeper atau Sweeper Keeper. Saya instruksikan distribusi sederhana Goal Keeper kepada Lini Pertahanan tim. Dengan Instruksi ini, saya berharap, Kiper membantu “berjalannya” Instruksi Retain Possession and Play Out of Defense. Bek Sayap. Pada dasarnya, Bek Sayap adalah juga Bek. Tugas utama mereka adalah untuk mengamankan sisi terluar pertahanan. Bagaimana mereka memiliki kemampuan Overlapping dalam mendukung agresivitas serangan, adalah masalah lain. Beberapa tugas Bek Sayap bagi tim saya, adalah: • • •
Memberikan support dalam upaya menjaga 2 sisi lebar lapangan, terutama ketika Sayap Serang saya bermain Narrow ke tengah. Menutupi ruang kosong yang dipicu oleh agresivitas Sayap Serang. Lakukan Run From Deep untuk membantu serangan, jika perlu.
Jadi, keputusan apakah saya memilih peran FB atau WB atau CWB, akan tergantung pada analisis pertandingan, tergantung pada situasi terkini, dll. Bek tengah. Saya harus lebih hati-hati dalam memberikan Instruction pada ke-dua Bek Tengah . Saya ingin ke-dua Bek tengah saya : • • •
Melepas umpan dengan risiko terendah. Tidak terlalu agresif dalam melakukan Pressing. Memastikan bahwa tugas utama mereka adalah menjaga pertahanan dari yang kebobolan.
Kinerja 2 Central Defender juga penting untuk suksesnya Instruksi Play Out of Defense. Ketika Instruksi ini berjalan dengan baik, Anda dapat melihat serangan tim dibangun dari belakang, tanpa melakukan banyak tindakan prematur. Lini Tengah Central Midfielder Dalam 4-2-3-1. Tidak seperti strategi-strategi saya sebelumnya, di musim ini, duo di Gelandang, didorong untuk terlibat lebih banyak dalam fase Serang. Saya menerapkan kombinasi Role-Duty yang berbeda dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Untuk flash back, di musim-musim sebelumnya, saya selalu (saat memainkan 2 CM dan 1 AMC) memainkan satu peran sebagai “Water Carrier”, satu Peran sebagai Creator-Connector, dan satu peran sebagai Runner-Connector. Untuk musim ini, saya coba kombinasikan Runner dengan Creator tanpa “Water Carrier”. Dalam 4-1-2-3 Non Striker. Prinsipnya adalah sama seperti yang saya lakukan untuk Bentuk Dasar 4-2-3-1. Dalam bentuk 4-1-2-3 Non Striker, saya plot satu pemain sebagai Gelandang Bertahan (Pocket) untuk menjaga 2 Central defender. Itu berarti, ketika 2 CM tim secara agresif bergerak maju, ada satu pemain yang mengawasi Pertahanan. Asymmetric 4-1-2-2-1. Hanya ada 1 Gelandang Tengah. Kecenderungan saya, adalah, memainkan satu Gelandang ebagai Runner-Creator. Gelandang Serang Tengah Dalam 4-2-3-1. Saya mainkan satu gelandang serang (AMC). Ivan Kujevic, Mario Gotze, dan Guido Vadala, akan bersaing untuk posisi ini. Tugas utama mereka adalah, menjadi penghubung antara Central Midfielder dan Lini depan, serta, menjadi Runner dalam perannya sebagai False 10. Untuk 4-1-2-3 Non Striker. Saya memilih pemain dengan Peran sebagai Connector-Creator. Trequartista, Enganche, dan AP jadi pertimbangan. Formasi Non Striker seper-
ti inilah yang jadi alasan bagi saya untuk menemukan Striker dengan kemampuan Play-Making (saya memutuskan untuk menjual Lukaku ke Arsenal seharga 35 juta Pounds). Dalam Asymmetric 4-1-2-2-1. Prinsipnya adalah sama seperti yang saya lakukan untuk formasi 4-2-3-1. Gelandang bertahan (DM) Dalam 4-1-2-2-1 Assymetric. Karena Bentuk dan Taktik ditujukan untuk memainkan Strategi Counter Attack dan blok Pertahanan Rendah (Dalam), saya harus memastikan DM saya tidak berposisi terlalu dalam karena gelombang serangan musuh. Mari saya jelaskan sedikit lebih detail. Sebagai contoh, saya pilih Anchor sebagai Role. Anchor merupakan peran yang sangat statis dalam hal kebebasan bergerak. Anchor benar2 benar-benar terkonsentrasi pada perlindungan kepada Garis Pertahanan, dengan lakuknan aksi berisiko rendah. Bisa dibayangkan, dengan Role yang diberikan ditambah rendahnya Blok Pertahanan, DM saya sangat mungkin akan banyak terisolasi, dan lebih buruknya lagi, menjadi titik paling lemah tim. Akan pertimbangan tersebut, Regista (Rga) atau BWM-S mungkin logis sebagai opsi. Dalam 4-1-2-3 Non Striker. Karena saya berencana untuk bermain sedikit agresif di sini, saya harus memastikan DM dalam Formasi ini melakukan covering maksimum bagi Lini Pertahanan tim. 2 central Midfielder saya dorong lebih maju. 2 bek Sayap akan banyak terlibat dalam Lini Serang. Jadi, saya harus pastikan “Safety Comes First” bagi lini belakang saya, dengan covering tambahan dari DM. Sayap Serang Dalam 4-1-2-3 Non Striker dan 4-2-3-1, saya plot Sayap Serang sebagai Inside Forward. Mereka diinstruksikan untuk menjadi pencetak gol utama, terutama Mohammed Ousmane yang merupakan Blue Print Cristiano Ronaldo. Lini Depan Penyerang Pada 4-2-3-1 dan 4-1-2-2-1 Assymetric. Seperti yang saya inginkan, Striker saya bukan merupakan pencetak gol utama. Taktik ini telah saya jalankan bermusim-musim. Saya salah satu penggemar konsep False 9 (dengan berbagai peran, seperti DLF, Treq, atau F9 itu sendiri), yang merupakan produk dari evolusi sepak bola modern. Seorang False 9, harus memiliki: - Visi selayaknya seorang Play-Maker - Gerakan yang baik, yang diperlukan sebagai tanggung jawab perannya sebagai pemasok dan pencipta ruang. Singkatnya, ia bisa anggap sebagai Up Front Play Maker. Dalam 4-1-2-3 Non Striker. Saya bermain tanpa menempatkan satu pemain tertentu untuk bermain sebagai Strik-
er konvensional. Dalam Formasi ini, 5 pemain terdepan (2 Central Midfielder and 3 Attacking Midfielder) bergerak aktif untuk menciptakan ruang, kesempatan, dan gol. Terutama, 3 pemain dalam garis AM, yang akan menjadi sumber utama penciptaan peluang dan gol. 4.2. Team Instruction Retain Possesion, ini penting jika Anda ingin pemain Anda lebih berhati-hati dalam mengolah bola. Instruksi ini bukan berarti hanya memperlambat tempo dan membuat pemain terlalu berhati-hati. Bahkan, Retain Possesion juga dapat dikombinasikan dengan Higher Tempo Play. Shorter-Passing, umpan jarak pendek. Dalam banyak pertandingan, umpan pendek membantu saya mencapai keberhasilan meraih gelar. Saya yakin Anda sudah paham apa arti dan nilai di balik instruksi ini. Saya pertimbangkan untuk Default Instruksi ini. Play Out of Defense, meminta pemain untuk membangun serangan dari bawah (belakang). Instruksi ini mendorong Pertahanan untuk mengambil bagian untuk menjadi inisiator serangan. Dengan instruksi ini, pemain (terutama pemain Bertahan) diperintahkan untuk menggunakan semua peluang Ball Possesion demi membangun serangan yang terencana, tanpa melakukan banyak tindakan berisiko yang berpotensi merugikan tim. Franz Beckenbauer, Matthias Sammer, Lothar Matthaeus, dan Mats Hummels merupakan ahli dalam membangun serangan dari belakang. Pass Into Space, Memicu umpan-umpan terobosan. Jika Anda pernah mendengar / membaca istilah daerah bola, instruksi ini bisa memicunya. Sangat bagus dan cocok dengan permainan menyerang atau Counter Attack. Run at Defense, jika Attribute pemain anda merupakan Attribute untuk keterampilan menggiring bola, maka, Instruksi ini bermanfaat untuk memaksimalkan keterampilan tersebut. Dalam banyak hal, Run at Defense memaksa Pertahanan lawan tertekan dan membantu Anda menguasai 1/3 dari lapangan musuh. Kemungkinan Instruksi ini akan saya Default. Push Higher Up, menempatkan Blok Pertahanan berdiri “tinggi”, dekat dengan garis tengah, atau, bahkan, berdiri di dalam Pertahanan lawan. Bila Anda memiliki pemain dengan Anticipation bagus yang memiliki Quickness, Instruksi ini bisa anda lakukan tanpa anda perlu terlalu khawatit pada keamanan lini pertahanan. Barcelona dan Dortmund telah berhasil membuat konsep High D-Line semakin populer. Use Tighter Marking, saat diserang, para pemain akan memposisikan diri sedekat mungkin (menempel ketat) dengan lawan. Instruksi ini Sangat cocok bila digabungkan dengan permainan Pressing.
Higher Tempo, dari susunan kata, Anda seharusnya memahami tujuan instruksi ini. Jika Anda ingin bermain menyerang, dan musuh Anda kebetulan memiliki Composure, Concentration, dan Stamina rendah, instruksi ini sangat membantu anda dalam merusak bentuk dasar musuh. Instruksi ini mungkin saya default.
Untuk pemahaman yang lebih jelas, saya akan berikan contoh penggabungan antara Studi komparatif analisa Role-Duty FM 2014 dengan menganalisa Role-Duty pada
Saya kombinasikan Team Instruction dengan Role-Duty masing-masing pemain. Bagaimana saya tempatkan Team Instruction dan Individual Instruction bersama-sama, ini jadi bagian yang paling menarik.
Saya memilih formasi 4-1-2-3 Non Striker sebagai contoh untuk saya tunjukkan bagaimana saya lakukan analisa dan tweak.
Sebelum masuk dalam tahap menyatukan Team Instruction dan Individual Instruction, saya harus melakukan sesuatu yang berbeda dengan apa yang biasa saya lakukan. Kenapa berbeda?
Tactic Slider dari FM 2013 dengan ide permainan Sepakbola (bentuk) yang saya ingin mainkan.
4.3. Individual Instruction
Begini. Ini merupakan Game FM pertama di mana kita tidak memiliki Tactic Slider sebagai bagian dari interpretasi default Tactic Creator. Dalam FM-FM sebelumnya, Tactic Creator memberikan saya interpretasi default bagaimana perilaku Role-Duty. Jadi, ketika tiba waktunya tweaking, saya hanya perlu lakukan penyesuaian dengan mengup atau me-low tombol Notch dan slider yang tersedia. Interpretasi yang disediakan Tactic Creator melalui Tactic Slider memberi saya begitu banyak kemudahan pada saat tweaking. Ini yang saya tidak miliki di Football Manager 2014. Jadi, yang harus saya lakukan, adalah, menganalisa Role-Duty yang saya berikan kepada pemain saya di FM 2014 melalui visualisasi yang ditampilkan oleh Tactic Slider dalam FM 2013. Misalnya, ketika saya memberikan Bek Kanan saya Role-Duty Wing Back-Attacking, saya perlu melihat bagaimana perilaku Wing Back-Attacking berdasarkan Slider Taktic FM 2013. Dengan melihat RFD, RWB, TB, dan sebagainya, saya dapatkan refrensi awal yang akan saya pakai sebagai dasar tweaking. Kemudian, berdasarkan apa yang saya lihat di sini, saya membuat beberapa keputusan pada Player Instruction. Saya berikan Role-Duty. Kemudian, saya melakukan studi komparatif dengan melihat perilaku Role-Duty pada Taktis Slider Interpretasi Screen dari FM 201. Jika saya perlu lakukan tweak (menginstruksikan), saya tweak berdasarkan informasi pada tactic slider ditambah bagaimana ide sepakbola yang ingin saya mainkan. Dengan metode Studi Komparatif seperti ini, akan ada banyak keterbatasan. Saya paham itu. Contohnya, beberapa Role baru di FM 2014, belum ada saat kita memainkan di FM 2013. Dan, yang paling membingungkan (sekaligus menantang), saya bahkan tidak tahu, apakah Sport Interactive masih menerapkan interpretasi yang sama untuk Role-Duty yang sama antara FM 2014 dan 2013. Kondisi ini memaksa saya lakukan Tweak (Instruction) yang juga didasarkan pada perubahan situasi di lapangan (seperti kebanyakan yang dilakukan FM gamers).
Default Instruction dalam Tactic Creator dari Football Manager 2013. Huruf Merah merupakan Instruction yang akan saya Tweak (rubah). Perubahannya berdasarkan ide bentuk sepakbola yang saya ingin mainkan. Catatan tambahan Mentality: merupakan indikasi sejauh mana Agresifitas seorang pemain dalam menyerang dari titik awal di mana mereka berdiri. Creative Freedom: menggambarkan seberapa besar kebebasan seorang pemain untuk mengekspresikan idenya dalam pertandingan. Semakin besar Creative Freedom, semakin besar inisiatifnya dalam berimprovisasi. Contoh, anda berikan instruksi Shot Less Often, dengan Creative Feedom tinggi pemain sangat mungkin lakukan Shoot lebih banyak dari yang diinstruksikan. Roaming: Roam From Position, inisiatif seorang pemain untuk bergerak, “keluar” dari posisinya, untuk (salah satunya) memancing lawan agar out of position. Close Down: Pressing (Hassle Opponent) RFD: Run From Deep. Ada 3 jenis Duty, yaitu,
Defend (D), Support (S), dan Attacking (A). Semakin menyerang Duty yang anda berikan (urutannya D-S-A), Run From Deep semakin tinggi. Artinya, semakin agresif pemain anda untuk masuk ke dalam kotak penalti ketika tim on possesion di pertahanan musuh.
4.3.1. Individual Instruction dalam Football Manager 2014
RWB: Run With Ball (Dribble) Aim: Cross Aim. Ke mana Crossing diarahkan. Apakah ke tengah, tiang jauh, tiang dekat, atau Target Man. Wide Play: Bagaimana seorang pemain dalam menyikapi peranannya di sayap. Ada Hug Touch Line, Cut Inside, Normal, dan Move into Channel (Channeling).
Individual Instruction yang dikategorikan sebagai Possesion dalam FM 2014
HUB: Hold Up Ball. Tendensi menahan bola (dwell on the ball). Pilihannya, Yes atau No.
Planning saya tentang Individual Instruction. Huruf merah merupakan Individual Instruction yang akan saya berikan berdasarkan ide bentuk Sepakbola yang saya ingin mainkan. Saya berikan contoh sederhana. Anda lihat perubahan pada RWB (Run With Ball) pada Position WB-A (dari Often menjadi Sometimes). Secara Default, WB-A diinstruksikan RWB often (Dribble More Often). Kenapa RWB saya kurangi? Saya ingin mereka maju untuk mendukung serangan, tanpa lakukan banyak Dribble. Saya ingin hindari resiko jika bola direbut lawan, untu kemudian menciptakan ruang kosong untuk Counter Attack. Saya hanya perlu Bek Sayap lakukan Overlapping mendukung serangan tim. Untuk itu, saya Instruksikan Dribble Less Often (yang saya pikir akan kurangi tendensi pada RWB).
Individual Instruction yang dikategorikan sebagai Distribution dalam FM 2014
Individual Instruction yang dikategorikan sebagai Movement Factor
Perlu dicatat, ini merupakan refrensi awal. Ide awal. Apakah saya bisa lakukan Tweak pada semua Individual Instruction sesuai yang saya inginkan. Saya belum yakin. Kenapa? Karena, ada beberapa Instruction dalam FM 2014, secara default, telah diatur secara automatic oleh Sport Interactive (available maupun unavailable).
Individual Instruction yang dikategorikan sebagai Defending
Itulah ide-ide permainan yang saya inginkan, ide saya soal bentuk. Ide yang tercermin Individual Instruction seperti yang ditunjukkan di atas. Langkah selanjutnya, adalah, mengadaptasinya ke dalam Football Manager 2014 Individual Instruction. Bagaimana hasilnya, ayo kita lihat bareng.
ness, Dan Etos Kerja. Begitu pula dengan para pemain yang bertugas mengisi Central Midfielder dan Defensive Midfielder. Saya tidak perlu jelaskan lebih banyak, anda bisa analisa melalui Mental Attribute Structure yang saya shared di atas.
So, here we are. Individual Instruction untuk para pemain dalam Formasi 4-1-2-3. Instruksi yang saya gunakan sebagai Pondasi. Instruksi yang menjadi basis untuk lakukan adjustment. Instruksi yang fleksibel untuk diterapkan, bergantung pada situasi pertandingan.
Sederhananya, bentuk sepakbola yang saya inginkan, adalah, saya Ingin pemain untuk Menyerang, tidak secara agresif (itu sebabnya saya Instruksikan mereka untuk Retain Possesion, sekaligus saya default-kan Tempo Permainan, karena saya ingin para pemain yang memutuskan, serta tanpa Instruksi Run At Defense).
Ada beberapa poin yang harus saya sampaikan :
2 Inside Forward saya, memiliki tugas yang sedikit berbeda. Yang Satu, Mohammed Ousmane Cetak Biru dari CR7, merupakan Binatang Buas bagi Lini Serang Tm. Yang lain, adalah, Mario Gotze dengan Skill Play-Making yang menakjubkan. Gotze saya instruksikan untuk lebih moderat dalam lakukan Dribble, karena saya ingin Gotze memaksimalkan visinya, saya berharap Gotze mampu menjaga keseimbangan antara Passing dan Dribbling. Kedua IF diperintahkan untuk Cut Inside. Jadi, Saya harus yakin pemain yang lain memberikan cukup covering di sini, yang mana tugas ini merupakan tugas bagi 2 Bek Sayap. Saya berikan Role-Duty, sehingga mereka mampu memanfaatkan sisi terluar dengan RFD. Sekaligus, saya meminta untuk tidak banyak lakukan Crossing. Sehingga, pada akhirnya, 2 Bek Sayap bukan tipikal Bek Sayap pada umumnya yang banyak bergantung pada kemampuan Crossing.
(1) Dalam FM 2013, ada pilihan untuk tentukan Marking Style (Zonal atau Man Marking). Saya tidak melihat opsi tersebut dalam Individual Instruction dari FM 2014. Seperti yang anda lihat, saya default Instruksi Marking, seperti yang ditunjukkan dalam tabel. (2) Untuk Run From Deep (RFD), saya tidak Yakin RFD memiliki korelasi dengan Instruksi Get Further Forward, Saya memutuskan untuk mengaktifkannya karena apa yang tertera pada definisi Instruksi ini, “Making impact in advanced area”. Hal ini menjadi lebih logis untuk diterapkan pada Trequartista, karena, Trequartista merupakan Peran dengan RFD yang sangat rendah (Rare). Saya ingin Trequartista saya memberikan impak lebih pada lini serang tim. (3) Through Ball. Saya default, karena saya tidak dapat menemukan Instruksi yang memiliki kemiripan dengan Through Ball. Saya pikir PPM akan membantu banyak untuk memicu pemain meluncurkan Through Ball. 4.3.2. Bentuk dalam Deskripsi Sederhana Mentality memberitahu banyak hal. 3 pemain terdepan saya, 1 Central Midfielder, dan 2 Bek Sayap merupakan mereka yang akan menge-bom Garis Pertahanan musuh. Dengan Mentality yang sedikit lebih rendah, salah satu CM + DM akan berposisi lebih dalam (deeper). Duo Centerback saya berikan Instruksi yang lebih konservatif, karena, saya ingin mereka bertugas hanya sebagai bek yang bertugas mengamankan Kiper. Saya memiliki banyak pemain yang dapat mengisi Posisi 3 terdepan. Mereka semua merupakan pemain yang menakjubkan secara Teknis, memiliki Kecerdasan, Quick-
Roaming, Hassle Opponent, Higher Defensive Line, dan Run From Deep dikombinasikan menjadi Satu Unit untuk memastikan para pemain memiliki “kesadaran” cukup akan Gerakan Vertikal. Formasi 4-1-2-3 adalah bentuk formasi Non Striker, Saya memerlukan para pemain untuk bergerak ke daerah depan sebagai sebuah unit, di waktu yang tepat, dalam bentuk yang tepat. Gerakan Vertikal menjadi sangat krusial ketika anda memainkan Formasi Non Striker seperti yang saya mainkan sekarang. Itulah tim saya. Itulah bagaimana saya bersenang-senang dalam membangun tim. Tim dengan setumpuk berkualitas dengan kriteria-kriteria Attribute spesifik, merupakan sesuatu yang sudah alama ingin saya ciptakan. Saya bukan ingin menumpuk “Pemain Bintang” sehingga Tim saya dianggap sebagai “Tim Besar”, tapi, saya ingin ciptakan sebuah “Tim Besar” dengan “Pemain Bintang”
di dalamnya. Ini merupakan saat yang tepat, di mana saya memiliki segalanya. Sebuah tim dengan kombinasi Pemain yang luar biasa baik secara Mental, Fisik, mapun Teknik. Sebuah Tim yang siap untuk segala situasi dan ancaman. Sebuah tim dengan kombinasi pemain yang bisa saya bentuk menjadi Tim sebagai sebuah unit yang komprehensif. Salam.
APAKAH FOOTBALL MANAGER MASIH BERADA DI RENCANA MASA DEPANMU? Oleh: Eko Putra A. B
Kamu kok maen FM Terus siih....
W
orld Cup sudah selesai, Jerman sudah sukses juara, dan FM14 sudah sukses kalian khatamkan bolak–balik. Bila kalian menanyakan Football Manager 2015 kapan rilisnya, terus saya mesti tanya ke siapa? Sampai tulisan ini dibuat, dari pihak manapun masih belum memberikan tanggal rilisnya yang pasti, tapi kalau kita melihat historis tanggal rilis football manager edisi sebelumnya, bisa dipastikan sekitar akhir Oktober atau pertengahan November 2014 ini. Jadi siapkan tabunganmu untuk membeli gamenya yak.
Football Manager adalah game dimana tidak ada satupun dari kalian akan memiliki jalan cerita yang sama dengan FMers lain. Dan hal ini hanya akan membuat seru, karena berbagi cerita saat bermain FM dengan teman-temanmu seperti berbagi pengalaman hidup.
Berbicara persiapan untuk membeli FM15, tahukah kalian bahwa :
Jika kalian sudah mengenal FM sejak FM2005 dan rutin memainkannya sampai FM14 saat ini, berarti : Sepertiga umur kalian telah kalian relakan berada di pengaruh permainan yang bernama Football Manager.
Kalian lebih mengenal Freddy Adu, Henri Saivet, Ben Arfa, Kerlon, dst daripada pengamat bola manapun.
Kurang lebih 3648 jam kalian sudah dihabiskan untuk bermain Seri Football Manager dari FM2005 – FM14 (asumsi dengan jam main “normal” saat main FM).
Chelsea Islan bukanlah nama pertama yang terlintas di kepala anda saat ada sepotong kata yang berbunyi Chelsea, melainkan Chelsea FC, Frank Lampard, Mourinho, dan seterusnya. Kalian pernah teriak goooooal jam 3 pagi walau gak ada pertandingan bola di TV. Kalian pernah memiliki momen dimana saat tiba-tiba terpejamkan mata, kamu melihat gambar orang orang kecil di lapangan nyetak gol. Buka mata? Sama aja, karena hampir seharian maen FM.
Terus kita kapan malam minggunya?
Dan jika dan hanya jika, kalian masih bertekad untuk masih bertekuk lutut di FM15 dan seterusnya? Lihat dulu gambar dibawah ini, tenang bukan gambar menggugah iman lagi kok.
Game Time : 112 Days, 16 Hours 23 Minutes Addictedness Rating : Congratulations from everyone at Sports Interactive. We never thought you’d make this far. Screenshot di atas adalah addictedness rating dimana akan muncul apabila kamu memecahkan game time 100 hari. Dan (sampai saat ini ) adalah rating paling tinggi untuk Addictedness ratingnya Football Manager. Jika kalian sudah berencana merelakan 3000 jam lagi di Football Manager series, saran terbaik adalah bicarakan baik-baik dengan calon istri/suamimu, untuk dapat menerimamu apa adanya nanti. Percayalah, jika dia jodohmu. Dia akan senang hati membiarkanmu karena masih rela kamu selingkuh dengan FM daripada wanita lain. Selamat bermain FM ya FMLovers.
Nggak apa deh, asal kamu tetep sayang sama aku…
NB: Gambar Chelsea Islan semata-mata sebagai hiburan. Lagian siapa suruh kamu lucu banget sih.
IDFM MERCH “WAS ON THE TOP ONE” T-shirt Cotton Combed 30s Plastisol Quring Size M / L / XL / XXL Colour Black / Red Order SMS/WhatsApp 08999140259 BBM 7407F78D Rp. 100.000,-
ADS SPACE AVAILABLE IDFM Magazine Open Ads !
Ingin beriklan? Hubungi kami: E-mail:
[email protected] Twitter: @id_fm / @GustavMandigo / @m_rizka
TEST DRIVE
FORMASI JERMAN PENAKLUK CABE-CABEAN DAN TERONG-TERONGAN
Oleh: Gustav Mandigo
K
esuksesan Jerman memenangi piala dunia keempatnya di Brazil menyimpan banyak cerita menarik, mulai dari gelar pencetak gol terbanyak yang resmi diambil alih Miroslav Klose dari Ronaldo Nazario da Lima hingga kemenangan bersejarah 7-1 atas tuan rumah, Brazil. Kekalahan itu sekaligus membuat Brazil kehilangan rekor tak pernah tersentuh kekalahan di kandang sendiri pada laga resmi milik Brazil yang bertahan hampir empat dekade. Kekalahan terakhir Brazil pada laga resmi terjadi pada Copa America tahun 1975 kontra Peru.
Asa publik Brazil untuk berpesta di tanah sendiri harus pupus hanya dalam 30 menit pada babak pertama. Jerman yang mengandalkan formasi 4-3-3 yang dapat bertransformasi menjadi 4-14-1. Brazil yang kehilangan dua pilar utamanya, Thiago Silva dan Neymar, terlalu banyak membuat kesalahan dalam menerapkan skema 4-2-3-1. Marcelo yang diharapkan dapat menjadi motor serangan dari sisi kiri tidak dapat melaksanakan tugasnya, dia justru banyak melakukan kesalahan dan mudah sekali kehilangan bola. Hal itu diperparah oleh penampilan buruk David Luiz yang kurang lihai dalam mengawal pemain jerman dan blunder-blunder yang ia buat.
FORMASI Jerman menerapkan skema 4-3-3 dengan lebih menonjolkan serangan dari sisi kanan yang dimotori oleh Thomas Muller dan Lahm. Pergerakan kedua pemain ini disokong oleh umpan-umpan yang diberikan oleh Sami Khedira dan Bastian Schweinsteiger. Oleh karena itu saya membuat formasi yang hampir mirip dengan menempatkan Lahm sedikit kedepan dengan role CWB(A) dan Muller dengan role IF(A) yang siap melakukan tusukan-tusukan dari sisi kiri pertahanan lawan. Untuk trio gelandang tengah saya pilih Javi Martinez untuk menggantikan peran Khedira. Meskipun Martinez lebih cocok dimainkan sebagai BWM untuk mendukung skema “pembantu” yang dilakukan oleh Khedira maka akan saya paksakan bermain sebagai BBM.
Tentu menarik untuk mencoba menerapkan bagaimana taktik yang digunakan oleh timnas Jerman kala menghadapi Brazil di Football Manager 2014. Saya disini memilih menggunakan Bayern Munich untuk menerapkan taktik ini karena kebanyakan pemain timnas Jerman bermain untuk Bayern Munich. Untuk masalah kebutuhan pemain saya cuman berhasil mendatangkan Per Mertesacker, sedangkan untuk incaran lain seperti Ozil, Howedes dan Khedira terbentur sulitnya transfer. Oke kita mulai saja proses tiruisasi timnas Jerman di pertandingan Jerman lawan Brazil.
NEUER Manuel Neuer terkenal dengan aksi-aksi yang tidak wajar untuk seorang kiper pada umumnya, dia sering memainkan bola dan melepas umpan-umpan kepada rekannya. Untuk menerapkan ini saya menggunakan SK(S). Dari pertandingan yang telah dijalani Neuer di save game saya, dia berhasil mencatatkan 80% pass completion, tidak jauh beda dengan yang ditunjukkannya di pertandingan melawan Brazil.
LAHM Philipp Lahm sukses membuat 3 buah peluang bagi rekan-rekannya dan melepaskan 1 crossing di pertandingan itu. Dalam bertahan dia sukses membuat 1 interception di menit ke 59. Dengan role CWB(A) dia cukup mendekati dengan apa yang ditampilkannya pada laga itu. Dibawah ini adalah gambar passing, crossing, intercept dari Lahm yang ditugaskan sebagai seorang CWB(A).
BOATENG & HUMMELS Pada pertandingan melawan Brazil, ketiga bek tengah Jerman melakukan umpan sukses dengan persentase 81%. Mertesacker yang menggantikan Hummels mencatatkan persentase tertinggi yakni 86%. Ketiganya hanya membuat sebuah intercept saja. Pertahanan Jerman yang sangat santai dan tidak terburu-buru dalam menguasai bola merupakan kunci sukses Jerman melakukan serangan balik. Disini menduetkan dua buah BPD(D) dengan instruction yang sama untuk mendapatkan peran keduanya. Rata-rata dalam satu pertandingan, tiap pemain tengah melepas umpan sebanyak 50-60 kali dengan persentase sukses antara 75% dan 90% dengan intercept antara 5-10 kali untuk keduanya. Di Bayern karena mendatangkan Hummels cukup susah, maka saya menggunakan duet Boateng dan Mertesacker yang didatangkan dari Arsenal.
HOWEDES Howedes sesungguhnya adalah seorang bek yang lebih beroprasi di tengah, namun ditangan Low dia ditransformasikan sebagai seorang bek kiri yang tak jarang membantu penyerangan jerman lewat sisi kiri. Meskipun tidak membuat intercept sama sekali, dia melakukan 3 buah blok kepada pemain Brazil. Dia tak membuat crossing sama sekali, hal ini mengindikasikan jika Howedes lebih terfokuskan untuk menghentikan penyerangan yang dilakukan Brazil dari sisi kanan. Di Bayern saya menggunakan Alaba, meskipun insting menyerangnya lebih kental namun dalam bertahan dia cukup baik terbukti dari banyaknya intercept yang dilakukannya. Intercept yang dilakukannya bahkan sering lebih banyak daripada duet bek tengah. Tak jarang juga dia membantu penyerangan dengan melepas crossing, meskipun tidak sesering Lahm di sisi kanan.
TRIO SCHWEINSTEIGER, KROOS, KHEDIRA Trio Jerman yang menjadi ruh kreativitas serangan Jerman. Meskipun Sami Khedira sempat ditarik dan digantikan oleh Draxler, total keempat pemain ini dapat memberikan 5 buah key passes. Sebenarnya ketiga pemain ini juga sering memberikan through pass. Di Bayern saya menggunakan Schweni, Kroos dan Javi Martinez. Namun karena ketidakyakinan ketiganya mampu menjalankan perannya sama persis seperti di real life sedikit saya modifikasi. Peran Schweni masih tetap diisi olehnya, dia mengatur bola dari posisi DM, disini saya memberikan role DPL(S). Tak jarang Schweni memberikan umpan diatas 100 kali dalam satu pertandingan, hal yang sangat kental dengan possession football. Khedira selain aktif dalam membantu pertahanan dia juga sering membantu lini penyerangan, bahkan dia tak ragu untuk bermain lebih melebar mengisi posisi Muller yang sedang menusuk. Disini saya menggunakan role BBM(S) yang diperankan oleh Javi Martinez dengan tidak lupa memberikan instruksi untuk melebar, dan selalu bergerak, namun tetap memberikan umpan pendek, karena saya tidak begitu yakin terhadap kualitas passing dari Javi Martinez. Toni Kroos membuat 2 key passes dan melepas 3 tendangan ke arah gawang, untuk menerapkan rolenya saya lebih memilih menggunakan role yang sederhana yakni CM(A) untuk menghubungkan dengan para penyerang. Ketiga pemain ini sering membuat passing lebih dari 100 kali dalam 1 pertandingan dengan rata-rata membuat 2-6 key passes dan 5-8 tembakan tiap pertandingan. Karena kualitas tembakan jarak jauh ketiganya tidak begitu bagus, maka saya lebih memilih tidak memaksakan menembak menggunakan ketiganya. Dibawah ini gambar passing keseluruhan tim.
OZIL Ozil yang sebenarnya lebih nyaman bermain di posisi gelandang tengah mau tidak mau menggeser posisinya untuk bermain di sayap kiri Jerman. Dia mencatatkan 2 buah key passes yang dibuatnya di kotak pinalti sebelah kiri dengan memberikan umpan ke tengah. Untuk pergerakannya Ozil tidak hanya bermain di sector kiri, tak jarang dia ditemui ditengah atau di sisi kanan. Peran Ozil coba saya tiru menggunakan role W(S) agar dia lebih menyisir sisi kiri saja dan melepas crossing atau umpan pendek ke tengah agar disambut oleh Mandzukic/Muller. Untuk menggantikan Ozil saya menggunakan secara bergantian Robben, Ribery maupun Gotze. Difoto itu jumlah crossing(crossing sukses) adalah 27(7), 18(6). Dari ketiga pemain tersebut yang lebih cocok untuk dipasang diposisi ini adalah Franck Ribery.
MULLER Berhasil mencetak 5 gol selama gelaran piala dunia 2014. Dia diposisikan sebagai winger kanan namun apabila melihat pergerakannya tak jarang dia menusuk ke kotak pinalti, hal itu dibuktikannya melalui golnya kala melawan Brazil, maupun saat menghadapi Portugal. Di pertandingan melawan Brazil dia berhasil mencatatkan 2 key passes, 4 crossing, 2 shots. Pergerakannya yang tidak dapat ditebak dapat kita tiru dengan memberikan instruksi untuk “Roam From Position”. Untuk menusuk ke pertahanan lawan kita menggunakan IF(A). Di tim saya top skorernya justru bukan Mandzukic, tapi Muller. Proses golnya lebih sering tercipta dari umpan terobosan yang diberikan oleh Lahm atau crossing yang diberikan oleh sayap kiri. Pada gambar 1, dia sukses membuat 10(2) crossing dan 6(4) shots. Gambar 2, 4(2) crossing dan 6(2) shots. Gambar 3, 7(2) crossing dan 3(3) shots.
KLOSE Satu-satunya striker bertipe target man yang dibawa oleh Jerman, namun dia lebih lebih difungsikan sebagai false nine oleh Low. Dipertandingan itu persentase umpannya hanya 57% dan semuanya dia lakukan dari luar kotak pinalti. Dia sendiri melakukan 3 tendangan kea rah gawang pada pertandingan itu. Disini saya mencoba menerapkannya dengan memberikan role F9 dengan beberapa instruksi seperti yang ada dibawah ini. Dari sini terlihat jika Mandzukic yang saya gunakan untuk menggantikan Klose tak hanya diam di kotak pinalti, dia juga bergerak untuk menarik pemain belakang lawan untuk membuka peluang Muller/Lahm/Ribery masuk dan mencetak gol. Meskipun begitu peran Mandzukic sebagai penyelesai akhir juga tak dikebiri terbukti dari jumlah peluang yang didapatkan baik CCC maupun HC.
Untuk hasilnya selama ini masih cukup memuaskan saya, meskipun tidak memenangi semua laga, pernah kalah dan pernah seri. Menggunakan formasi ini persentase 78% kemenangan 14% imbang. Tim Bayern yang saya gunakan mampu mencetak 2,21 gol perlaga dan kebobolan 0,21 gol per laga. Rata-rata gol lawan tercipta dari bola muntah dan bola mati, karena saya tidak mengatur set piece sama sekali. Nah kita sudah bahas sedikit penjelasan tentang tim Jerman dan penerapannya. Mungkin para manajer yang lain memiliki beda pendapat dengan saya, itu tentu wajar karena tiap orang pasti mempunyai opini yang berbeda-beda. Di bawah ini saya sertakan beberapa match stats. Semoga sedikit penjelasan ini mampu menginspirasi para manajer untuk membuat formasi Jerman wannabe yang lebih baik!
MATCH STATS
“Mereka hanya bisa lihat,tapi kami bisa rasakan langsung betapa sulitnya berhadapan dengan Van Gaal. makasih FM. #FMQuotes “ oleh @FristyanHangga “Jangan jadi Scolari, lupa save pertandingan lawan Kolombia. Setiap ngetik skripsi jangan lupa nyimpan, PLN tak pandang bulu #FMQoutes” oleh @shancucs “Bravery seorang Suarez bisa dibilang 20, dikarenakan dia menggigit centre-back Chiellini yang lebih tinggi dari Suarez #FMQuotes” oleh @shanu___ “Gabriel Barbosa” Remember this guy Scolari #FMQuotes” oleh @simoenir “Dipegang moyes aja MU udah susah dikalahin. Apalagi dipegang Van gaal #HanyaDiFM #FMQuotes” oleh @ahusm
“#FMQuotes” “Suarez role’s: (toothquatista) instruction: tight marking, tackle ease, bit harder #FMquotes” oleh @Nofalkun “FM membuat kita paham dengan formasi-formasi yang digunakan oleh manager-manager di world Cup #FMQuotes” oleh @Rafly19Muamar “Tak ada striker murni, false nine pun jadi. #GER #KloseSubGotze #FMQuotes” oleh @ Za_Bud Tak ada Taktik yang tak Retak #WorldCup2014Brazil #Spain2014 #TikiTaka #FMLogic #PlugNPlay #FMquotes”oleh @YamadipatiSeno
Piala dunia memang sudah lewat, tapi bagi Football Manager bisa kapan saja. Apakah ada tweet dari kamu ?
Piala Dunia Brasil dan Problemnya
“55 % Warga Brasil malah berharap negaranya tak jadi kampiun.” (USA Today)
Oleh: Handy Fernandy
P
iala dunia dengan segala kegemerlapannya akan kita saksikan sebentar lagi, ketika perhatian dunia terfokus kepada gempitanya kompetisi rutin empat tahunan yang mempertemukan 32 negara terbaik didunia ini kita seolah-olah buta akan kesenjangan yang terjadi di luar stadion. Demonstran yang dikabarkan akan segera meredup seusai piala konfederasi justru semakin mengebu untuk menuntut protes ke pemerintahan karena penyelengaran piala dunia kali ini yang dipenuhi praktek kotor.
Hal ini disebabkan banyak hal seperti mengelembungnya dana dalam pembangunan insfrastruktur. Salah satunya adalah dalam pembangunan stadion baru atau merenovasi stadion yang sudah ada, contohnya adalah pembangunan stadion Garrincha yang semula hanya bermahar 250 juta dollar kini naik menjadi 900 juta dollar. Kenaikan yang mencapai lebih dari setengah dari total dana awalnya itu semakin membuat terendusnya bau busuk adanya praktek kotor dalam penanganan stadion tersebut. Ditengah kalutnya masalah insfrastruktur ternyata masih banyak terjadi kasus-kasus lain yang terjadi di Brasil seperti kasus kekerasan, pelanggaran HAM dan keamanan yang membuat sedikit banyak menjadi sahabat yang mesti di akui keberadaannya, di Ibukota Brasil sendiri tindak kriminal meningkat tajam, pembunuhan meningkat menjadi 40 persen dalam setahun lalu. Belum lagi jumlah perampokan di transportasi umum yang meningkat dua kali lipat ketimbang tahun lalu. Klimaksnya adalah kasus pembunuhan yang dialami oleh mantan pesepakbola yakni Joao Santos yang tewas secara menggenaskan dengan kepalanya di penggal oleh mafia di brasil. Seolah ingin membersihkan tangan Menpora Brasil pun mundur saat dituduh korupsi begitu pula dengan panitia penyelenggaran piala dunia pun meminta cuti hingga pelatih menangangi brasil kali ini yang juga pernah membawa Brasil menjuarai piala dunia 2002 Luis felipe Scolari pun diberitakan media menilep uang rakyat.
Menurut Eric Cantona dalam film dokumenter Looking For Rio Piala Dunia 2014 yang di adakan di Brasil kali ini sebagai piala dunia yang tidak mendidik, sepakbola di brasil sudah kehilangan akarnya. Kini brasil bermegah-megah di atas penderitaan rakyatnya yang masih tinggi dalam angka kemiskinan. Akar sepak bola brasil adalah kemandirian dalam kemiskinan artinya banyak pemain besar seperti Pele, Ronaldo dan Ronaldinho adalah pemain bertalenta yang lahir dan di besarkan dilingkungan miskin. Efek ini berimbas terhadap kenaikan harga yang terjadi di Brasil, terutama kebutuhan pangan, di tengah gempitanya piala dunia segelintir orang berbahagia bersorak-sorak didalam lapangan sementara di luar banyak orang yang mati kelaparan. Mungkin seorang Garrinca akan menangis di alam kubur karena namanya di pakai dalam stadion yang menelan biaya sangat mahal dan mewah padahal Garrinca adalah simbol pesepak bola brasil yang lahir dari kalangan bawah kehidupannya adalah potret perlawanan terhadap kapitalisme. Ditulis sebelum Piala Dunia berlangsung.
Oleh: Handy Fernandy
PENJAGA GAWANG YANG MENGGETARKAN TURNAMENT PIALA DUNIA Sering kali peran penjaga gawang hanya di cap sebagai pelengkap dalam sebuah tim, perannya sering dilupakan dan tertutup oleh pemain dengan posisi lain. Di dalam daftar pemain yang meraih Ballon D’or atau gelar pemain terbaik di dunia posisi penjaga gawang hanya sempat di raih oleh seseorang pemain bernama Lev Yashin di tahun 1963. Buffon hampir saja meraih penghargaan yang sama dengan Lev Yashin di tahun 2006 sebelum akhirnya penghargaan tersebut menjadi milik Fabio Cannavaro dan Buffon harus puas berada di posisi runner up.
Terlepas dari itu semua Piala Dunia 2014 kini dikenal sebagai ajang para penjaga gawang terbaik didunia unjuk kemampuan terbaiknya. Piala Dunia 2014 seolah-olah menjadi panggung para penjaga gawang untuk menunjukan kepada dunia bahwa peran seorang penjaga gawang amatlah penting dalam struktur sebuah tim, kini untuk memenangkan pertandingan peran penjaga gawang menjadi amat berarti terlebih disaat-saat krusial seperti saat adu pinalti peran penjaga gawang sangat sentral untuk hal ini. Berikut adalah tujuh list penjaga gawang yang tampil briliant di Piala Dunia 2014 ini:
David Ospina Kiper berusia 25 tahun ini merupakan kunci suksesnya Kolombia melaju hingga babak perempat final yang merupakan rekor baru bagi timnas Kolombia. Penampilan terbaik pemain yang kini tengah diincar oleh klub Arsenal ini saat dirinya mampu melakukan emapt penyelamatan gemilang saat Kolombia mengalahkan Uruguay dengan skor 2-0.
Rais M`Bolhi Sebelum piala dunia bergulir kiper kelahiran Prancis yang memperkuat timnas Aljazair ini bukanlah kiper yang populer. namun semua mata dunia tertuju pada dirinya saat Aljazair yang tidak di prediksi mampu mencapai ke babak 16 besar ini menunjukan kemampuannya. Timnas Jerman yang akhirnya menjadi juara di kompetisi ini dibuat frustasi dengan mengkilapnya penampilan pria berusia 28 tahun ini Jerman dipaksa bermain hingga babak perpanjangan waktu. Meski harus rela gawangnya dibobol dua kali diakhir akhir pertandingan Rais M`Bolhi sukses mendapatkan gelar Man of The match di pertingan tersebut.
Vincent Enyeama Di piala dunia edisi yang lalu tepatnya di Piala Dunia 2010 dirinya sempat menjadi bahan lelucon di ranah internet waktu itu julukannya adalah “The World Cup Most Chill Goal Keeper” karena tingkahnya seperti kiper yang terlihat bosan sampai sering terlihat bersandar di tiang gawang, sesuatu yang ganjil untyuk seorang kiper profesional. Namun kini hampir semua orang melupakan kejadian tersebut, sebaliknya kini orang-orang memuji penampilan kiper Maccabi Tel Aviv ini yang hanya kebobolan 3 gol dari 16 penyelamatan yang dia lakukan. Dirinya pun masuk sebagai salah satu kandidat peraih Golden Glove.
Tim Howard Jasa Tim Howard bagi negaranya kini dapat di sejajarkan oleh bapak pendiri bangsa Amerika berkat aksi heroiknya dalam mengawal gawang Amerika babak perdelapan final. Tim Howard lahir sebagai “influence” orang Amerika untuk melek sepak bola yang memang kurang populer ketimbang Basket dan Baseball. Hastag #ThingsTimHowardCouldSave yang menjadi trending topic di dunia Internet mengambarkan bagaimana aksi mantan kiper Manchester United ini menyelamatkan gawang Amerika Serikat dari ganasnya serangan timnas Belgia. Total kiper berusia 35 tahun ini melakukan 16 penyelamatan penting meski harus mengakui keunggulan Belgia diakhir pertandingan. Kepulangan timnas Amerika disambut hangat oelh sang presiden yang mengaku bangga oleh penampilan Tim Howard cs.
Keylor Navas Kosta Rika menjadi tim yang penuh dengan kejutan, sesuai dengan julukan negara tersebut yakni Pura Vida atau menikmati hidup dengan senang gembira adalah moto yang pas untuk timnas Kosta Rika yang membuat mata dunia tak bisa berpaling ke arah negara terkecil kedua di Amerika Tengah ini. Lolosnya Kosta Rika dari grup neraka adalah berkat andil dari Keylor Navas, kiper yang kini tengah dalam bidikan Real Madrid ini hanya kebobolan 1 gol saja saat berjumpa tim raksasa seperti Inggris, Italia dan Uruguay. Di babak 16 besar Keylor Navas jadi penentu kemenangan setelah dirinya menjadi peran sentral dalam adu pinalti. Sayangnya Kosta Rika harus tersingkir lewat adu pinalti melawan saat melawan Belanda.
Guillermo Ochoa Datang ke Piala Dunia dengan status pengangguran, Ochoa justru tampil pede di Piala Dunia kini, dirinya menjadi pioner bagi semua kiper di Piala Dunia kali ini. Aksinya dalam menjaga gawang Meksiko membuat ranah internet ramai dengan meme bahwa pria berusia 29 ini memiliki jari sebanyak enam buah karena penampilannya yang ciamik. Ochoa tercatat menjadi Man Of The Match di pertandingan saat Meksiko bertemu Brasil dan Belanda. Kini dirinya bisa tersenyum lebar karena beberapa tim besar eropa seperti Arsenal, Athletico Madrid dan Liverpool berebut ingin gunakan jasanya. Oh iya Ochoa kini juga bisa di juluki selebtwiit karena followersnya bertambah mencapai 927,000 lebih dalam waktu singkat.
Manuel Neuer Berposisi sebagai Kiper namun beberapa pengamat sepakbola meragukan posisinya sebagai penjaga gawang karena dapat bermain baik sebagai sweeper defender. Neuer menjadi pemain yang menonjol di timnas Jerman, berkat penampilannya yang tak tergantikan di bawah tiang ini Jerman menjadi kampiun di Piala Dunia 2014 ini dan menjadi tim eropa pertama yang juara di benua latinn dalam sepanjang sejarah Piala Dunia bergulir. Pemain yang kini bermain di Bayern Munich mendapatkan gelar Golden Glove setelah hanya kebobolan empt gol saja dan melakukan 25 penyelamatan gemilang bagi timnas Jerman. Akankah penampilan gemilan Neuer dapat di anugrahi oleh gelar Ballon d’or di tahun ini? Nantikan.
TENTANG IDFM
KONTRIBUTOR & INFORMASI
REDAKSI Chief Editor Gustav Mandigo (@GustavMandigo)
Kontributor Ryantank (@ryantank100)
Graphic Designer Muhammad Rizka. J (@m_rizka) Web Developer Dimas Arviaputra (@dimasArviaputra) Editor/Social Media Handy Fernandy (@handyfernandy) Editor/Social Media Eko Putra A. B (@rtupoke)
IDFM Magazine is intended for education and entertainment and is not affiliated with Sports Interactive, Football Manager or SEGA. Sports Interactive, the Sports Interactive logo, in-game generated images and any other Football Manager related items are registered trademarks and/or copyright material owned by Sports Interactive, or their respective trademark and copyright holders. SEGA and the SEGA logo are either registered trademarks or trademarks of SEGA Corporation. Football Manager, Sports Interactive and the Sports Interactive logo are either registered trademarks or trademarks of Sports Interactive Limited. All rights reserved.