til
OD
~
rJ'J
~
~
~
CIl
Z
<
c..?~
Z~
~
~O
S Eo-;
~
~ ~
f...j
g ~
~~
< .~ I-(~
r:I'J ~o
=
r:I'J~
=~ fU •..c
~:= F-t
~
<:s "U; 0
::: "1:S
;:t
~
.IC
....E ~
I
~
RIWAYAT HIDUP
OBSERVASILAPANGAN(OL) Edisi Revisi 1 Oleh: 1. Drs. H.M. Mansyur A.R 2. Dra. Hj. Titik Rostiah
Desember 2001 Cetakan Pertama, Desember 2003 Cetakan Kedua,
Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa jzin dan Penerbit
HM. Mansyur AI Rasyid lahir di Kunmga n. Jawa Barat pada tanggal 30 Juni 1939. menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMk) Yogyakarta pada tahun 1957. langsung diangkat sebagai pegawai Departenien Pertanian diperbantukan pada Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Selatan terhitung mulai tanggal 01 Agustus 1957. Mendapat tugas belajar di University of Georgia USA tahun 1963-1964.
Diktat Dalam Negeri yang pernah diikuti antara lain Perbenihan , Perencanaan Pembangunan, P4, Sepadya, MSS Training, TOT MSS, TARPADNAS . SUSPADNAS, TOT KLH, SuSGATI PADNAS, TOT PKT, TOT PPK Dan Diklat luar negari antara lain . Leaders Training & Communication Workshop di 4 Negara Bagian di Amerika Saikat. Small ' Farmers Development Project di Philippines, Thailand dan Nepal , Management and National Development Course di Royal Institute Public Administration (RIPA)
ISBN : 979-8619-78-1
Bekerja pada Departemen Pertanian sejak tahun 1957 sebagai Stat pada Bagian Pendidikan Dinas Pertanian Sumsel, Pelatih pada Pusat Latihan KerJa Pertanian (PLKP) Sumsel, Kepala Seksi Pelatihan pada Dinas Pertanian Sumsel , Kepala Sub Dinas Diklat pada Dinas Pertanian Sumsel Kepala Dinas Patanian Kabupaten ReJang Lebong, Bengkulu . Kepala Bidang -Pengendalian pada Kanwil Dep. Pertanian Prop Sumsel Kepala Bidang Blmbingan Taruna Tani Nelayan Deptan Kepala Bidang Kelembagaan Tam Deptan. dan diangkat sebagai Widyaiswara terhitung 1991- sekarang
Lembaga Administrasi Negara JI. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Pengalaman MengaJar sebagal Guru Tidak Tetap pada SPMA Negen Palembang dan Bengkulu Pelatlh pada Pusat Latihan Kerja Pertanian (PLKP) SlImsei. Facilitator MSS pada SEPADYA dan SESPA dl berbagai Depatelllen dan Instansi Panerintah seJak tahun 1982 s d th 1991 . Dosen tidak tetap pada program 0-111 PenYlIluhan Pertaniani Akademi PenyulLlhan Pertanian Bogor, dan diangkat dalam jabatan Widyaiswara sejak tahun 1991
RIWAYAT HIDUP
Ora. Hj. Titiek Rostiah lahir di Rantau Prapat . Sumut pad a tanggal 26 Austus 1946. Sarjana Administrasi Negara (S 1) di peroleh dari .Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA LAN RI) Oiklat Struktural yang pernah diikuti antara lain AOUM dan SEPAOYA. Olklat Teknis & Fungsional antara lain : TOT Metodologi Tingkat Madya , TOT Substansi antara lain :
OBSERVASI
LAPANGAN
(OL)
BAHAN AJAR DIKLA TPIM TlNGKAT III
Pengembangan SOM, Teknik · Negosiasi , Pengembangan Potensi Oiri , Kepemimpinan Oalam Keragaman Budaya , Membangun Kepemimpinan yang baik, Sistem Administrasi Negara , Pengembangan Pelayanan Prima. Kursus antara lain : Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Manajemen Perkantoran, Manajemen Proyek, Kepemimpinan yang Efektif, "Manajemen Modern, dll . Bekerja di bekerja di Lembaga Administrasi Negara sejak tahun 1966, sebagai Staf pad a bag ian kepegawaian, Sekretaris Oirektur Muda, Sekretaris ~tua LAN , Kasubbag Urusan Oalam pada SESPANAS, Kasubbid BUMO pad a Unit Litbang, Kepala Balai Oiklat j, Kepala Bidang Pengajaran SESPANAS, Kepala Bidang Evaluasi dan Akreditasi Widyaiswara pad a Pusat Pembinaan Widyaiswara, dan diangkat sebagai Widyaiswara sejak Oktober 1999 sampai sekarang .
Drs. H.M. Mansyur A.R.
Ora..H.j. Titik Rostiah
lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2003
RIWAYAT HIDUP
Ora. Hj. Titiek Rostiah lahir di Rantau Prapat . Sumut pad a tanggal 26 Austus 1946. Sarjana Administrasi Negara (S 1) di peroleh dari .Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA LAN RI) Oiklat Struktural yang pernah diikuti antara lain AOUM dan SEPAOYA. Olklat Teknis & Fungsional antara lain : TOT Metodologi Tingkat Madya , TOT Substansi antara lain :
OBSERVASI
LAPANGAN
(OL)
BAHAN AJAR DIKLA TPIM TlNGKAT III
Pengembangan SOM, Teknik · Negosiasi , Pengembangan Potensi Oiri , Kepemimpinan Oalam Keragaman Budaya , Membangun Kepemimpinan yang baik, Sistem Administrasi Negara , Pengembangan Pelayanan Prima. Kursus antara lain : Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Manajemen Perkantoran, Manajemen Proyek, Kepemimpinan yang Efektif, "Manajemen Modern, dll . Bekerja di bekerja di Lembaga Administrasi Negara sejak tahun 1966, sebagai Staf pad a bag ian kepegawaian, Sekretaris Oirektur Muda, Sekretaris ~tua LAN , Kasubbag Urusan Oalam pada SESPANAS, Kasubbid BUMO pad a Unit Litbang, Kepala Balai Oiklat j, Kepala Bidang Pengajaran SESPANAS, Kepala Bidang Evaluasi dan Akreditasi Widyaiswara pad a Pusat Pembinaan Widyaiswara, dan diangkat sebagai Widyaiswara sejak Oktober 1999 sampai sekarang .
Drs. H.M. Mansyur A.R.
Ora..H.j. Titik Rostiah
lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2003
RIWAYAT HIDUP
OBSERVASILAPANGAN(OL) Edisi Revisi 1 Oleh: 1. Drs. H.M. Mansyur A.R 2. Dra. Hj. Titik Rostiah
Desember 2001 Cetakan Pertama, Desember 2003 Cetakan Kedua,
Hak Cipta : LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun tanpa jzin dan Penerbit
HM. Mansyur AI Rasyid lahir di Kunmga n. Jawa Barat pada tanggal 30 Juni 1939. menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMk) Yogyakarta pada tahun 1957. langsung diangkat sebagai pegawai Departenien Pertanian diperbantukan pada Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Selatan terhitung mulai tanggal 01 Agustus 1957. Mendapat tugas belajar di University of Georgia USA tahun 1963-1964.
Diktat Dalam Negeri yang pernah diikuti antara lain Perbenihan , Perencanaan Pembangunan, P4, Sepadya, MSS Training, TOT MSS, TARPADNAS . SUSPADNAS, TOT KLH, SuSGATI PADNAS, TOT PKT, TOT PPK Dan Diklat luar negari antara lain . Leaders Training & Communication Workshop di 4 Negara Bagian di Amerika Saikat. Small ' Farmers Development Project di Philippines, Thailand dan Nepal , Management and National Development Course di Royal Institute Public Administration (RIPA)
ISBN : 979-8619-78-1
Bekerja pada Departemen Pertanian sejak tahun 1957 sebagai Stat pada Bagian Pendidikan Dinas Pertanian Sumsel, Pelatih pada Pusat Latihan KerJa Pertanian (PLKP) Sumsel, Kepala Seksi Pelatihan pada Dinas Pertanian Sumsel , Kepala Sub Dinas Diklat pada Dinas Pertanian Sumsel Kepala Dinas Patanian Kabupaten ReJang Lebong, Bengkulu . Kepala Bidang -Pengendalian pada Kanwil Dep. Pertanian Prop Sumsel Kepala Bidang Blmbingan Taruna Tani Nelayan Deptan Kepala Bidang Kelembagaan Tam Deptan. dan diangkat sebagai Widyaiswara terhitung 1991- sekarang
Lembaga Administrasi Negara JI. Veteran No. 10 Jakarta 10110
Pengalaman MengaJar sebagal Guru Tidak Tetap pada SPMA Negen Palembang dan Bengkulu Pelatlh pada Pusat Latihan Kerja Pertanian (PLKP) SlImsei. Facilitator MSS pada SEPADYA dan SESPA dl berbagai Depatelllen dan Instansi Panerintah seJak tahun 1982 s d th 1991 . Dosen tidak tetap pada program 0-111 PenYlIluhan Pertaniani Akademi PenyulLlhan Pertanian Bogor, dan diangkat dalam jabatan Widyaiswara sejak tahun 1991
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Diklat adalah salah satu upaya peningkatan kualitas SDM . aparatur, sebagai asset dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu pelaksanaan Diklat harus benar-benar berbasis kepada peningkatan kompetensi yang relevan dengan tuntutan bidang kerja setiap jenjang jabatan yang ada di lingkungan aparatur. Peningkatan kompetensi seperti ini ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Sejalan dengan kebijakan tersebut, program Diklat Kepemimpinan Tingkat III berfungsi sebagai media pembinaan aparatur yang dipersiapkan menjadi pimpinan operasional (operational leaders}. Dengan demikian jenjang Diklat ini harus mampu menjamin terbentu~nya karakter pemimpin yang memiliki wawasan operasional untuk membangun suatu kepemerintahan yang baik. Untuk menciptakan sosok aparatur seperti ini, Diklat ini bisa dijadikan langkah awal, atau bahkan proses lanjutan, pembentukan kebiasaan belajar (learning habit) bagi aparatur dalam membentuk dirinya sebagai pemimpin yang senantiasa mampu memenuhi . tuntutan perubahan dari lingkungannya. Untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang mengarah kepada peningkatan kompetensi dan wawasan operasional di kalangan peserta Diklat, Lembaga Administrasi Negara secara kontinu melakukan pemantauan dan evaluasi
28
Ohse,."as'- Lapangan Tk. l/l
terhadap program-program Diklat yang menjadi binaannya. Salah satu wujud dari hasil pemantauan dan evaluasi tersebut adalah revisi bahan ajar/modul ini. Ini adalah diantara usaha untuk menjamin kualitas (quality assurance) Diklat yang secara berkala terus ditingkatkan. Sejak diterbitkannya bahan ajar/modul ini, sekitar dua tahun lalu, Lembaga Administrasi Negara telah menerima berbagai masukan (feedback) dari para pengguna bahan ajar/modul ini, khususnya dari widyaiswara dan peserta. Selama kurun waktu itu Pllia Lembaga Administrasi Negara mempelajari masukan-masukan tersebut, kemudian meraciknya melalui kepiawaian penulis bahan ajar/modul ini. Dan hasilnya seperti yang ada di tangan saudara saat ini. Tentu saja perbaikan bahan/modul ini tidak berhenti sampai di sini. Oleh karena itu, masukan-masukan demi penyempumaan bahan ajar/modul ini senantiasa kami nantikan. Kepada penulis, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas ke~a kerasnya menyelesaikan bahan ajar/modul ini. Mudah-mudahan karya saudara ini menjadi kontribusi berarti (significant contribution) bagi pembangunan bangsa tertinta serta menjadi amal saleh di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Akhimya, kami berharap para pengguna bahan ajar/modul ini memperoleh manfaat dan nilai tambah yang dapat diaplikasikan dalam praktek nyata di lingkungan ke~ masing-masing. Semoga ! Jakarta,
Desember 2003 KEPALA
aytIIf,BQMINISTRASI NEGARA ..RETWSlIK INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA A. Peraturan Perundang-Undangan Undang-undang Nomor 43 tahun 1999, tentang perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok Pokok Kepegawaian . Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2:000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang Penin!~katan Kuali tas Pelayanan Aparatur Pemerin1tah Kepada Masyarakat. Surat Edaran Me~kowasbangpan Nomor 56 Tahun 199? tentang Pelayanan Aparatur Pemeril1tah Kepada Masyarakat. Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 541/X111/10/61 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pela-tihan Kepemimpinan Tingkat III.
B. Bu.cu-buku Irawan,
Prasetya., Drs, M.Sc., Logika dan Prosedur Penelitian, Lembaga Administrasi Neoara RI STIA LAN Press.
SOE!jadi, Drs. F.X. MPA, Organisasi dan Metode, Gunung Agung tahun 1995. SOE!parman, Atwi., Prof, Pembelajaran Inter.
Dr,
M.Sc.,
Model-model
~Suprijadi
27
OAFTAR lSI
Lampiran 2 Kata Pengantar
CONTOH LAPORAN KELOMPOK
Oaftar lsi
BAS I
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN (LOL)
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Oesknpsi Singkat
2
C. Tujuan Pembelajaran
2
. O. Pokok Bahasan
Judul BAB II
Oleh : Kelompok .... ... .... ... .
OEPARTEMEN ...... ... ............. .. .... BEKERJASAMA OENGAN LEMBAGA AOMINISTRASI NEGARA RI OIKLATPIM TK. '" ANGKATAN ...... ...... ... ..... ... .
...... .. ........ ............ .. .. .. ......... ....... 2003
26
BAS III
BAB IV
3
E. Sub Pokok Bahasan
3
F. Waktu Observasi Lapangan
4
G. Metode Pembelajaran
4
H. Media
4
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
5
A. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
5
B. Pengumpulan dan Jenis-Jenis Data
6
C. Analisis Oata-Lapangan
8
O. Penyusunan Laporan Observasi Lapangan
9
E. Penyajian Laporan Observasi Lapangan
13
OBYEK DAN MATERI
14
A. Obyek
14
B. Maten
14
ORGANISASI
16
A. Peserta
16
B. Penyelenggara
17
C. Pembimbing
17
Obst!",o.S; lApangan Tk. JII
BAB V
BAB VI
PENYELENGGARAAN
18
A. Persiapan
18
B. Jadual Kegiatan
19
PENILAIAN
21
A. Aspek Yang Dinilai
21
B. Kegiatan Yang Dinilai
22
BAB VII LAlN-LAIN LAMPI RAN DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP
23 25 27 28
Lampiran 1
CONTOH LAPORAN PERSEORANGAN LAPORAN PERSEORANGAN OBSERVASI LAPANGAN DIKLATPIM TIGKAT III DEPARTEMEN................................. ANGKATAN 1. Nama I NIP. 2. Jabatan 3. Instansi 4. Kelompok 5. Lokasi Observasi Lapangan 6. Temuan Lapangan a. Identifikasi Masalah Administrasi :
b. Identifikasi Masalah Substansi:
7. Lain-lain
...................... ,............... .. .... ...... 2003
Peserta
( ....................................... ..)
25
E. Guna keberhasilan tujuan pengempangan kepemimpinan di antara peserta, susunan kepengurusan kelompok selama observasi lapangan tidak sama c:iengan kepengurusan pada kesempatan lain. (khususnya pada kegiatan penyusunan Kertas Kerja Kelompok).
BAS I PENDAHULUAN
F. Contoh cover laporan perseorangan dan laporan kelompok terlampir.
A. Latar Belakang Program Observa.si Lapangan (OL) merupakan bagian integral dari program kurikuler Diklat Kepemimpinan Tk. III (OIKLATPIM Tk. III). Kegiatan Observasi Lapangan ini merupakan penerapan dari materi pembelajaran Diklatpim Tingkat III melalui upaya mencocokan antara teori yang di peroleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas masing masing dan ~;enyataan yang diamati di tempat observasi lapangan (imlplementasi nyata). Melalui observaSii lapangan peserta akan dapat melihat sejauh mana teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat diterap~;an/diimplementasi'kan dalam pelak sanaan tU'gas-tugas pelllerintahan dan pembangunan serta pelayanan publik baik ditempat observasi lapangan maupun pada unit ke~a' asal peserta. Dengan demikian peserta akan menjadi peka terhadap lingkungan dan memiliki ketajaman serta kemampuan mellaku- kan identifikasi, analisis dan mampu menemukan pokok masalah dan kemudian menetap kan/merumuskan solusi penanggulangannya. Adapun kompetensi yang dipersyaratkan bagi pejabat eselon III yaitu antara lain memiliki kemampuan menyusun strategi perencanaan program di bidang pelayanan publik sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan prima, r'naka pada observasi lapangan ini akan menjadi suatu sarana latihan . mengembang kan dan Illeningkatkan wawasan. Peserta sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyara kat senantiasa dituntut untuk memiliki kemampuan yang profesional, jujur, adil, beretika dan bertanggungjawab
24
1
Ob.servas; Lapangafl Tk. III
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat ditentukan ole'h tingkat intelegensia, pengetahuan, kemampuan kerjasama serta pemahaman terhadap tugas dan tungsi unit organisasi nya. Oleh karena itu hasil laporan observasi lapangan dari peserta perlu dituangkan dalam suatu laporan. Penyusunan laporan ini dilakukan baik secara perorangan maupun bersama dalam kelompok melalui kegiatan -Group Decision Making" maupun secara keseluruhan angkatan (integras/).
BAB VII LAIN - LAIN A. Pengumpulan data bahan penulisan laporan observasi lapangan dilakukan dengan cara . 1. Penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan;
B. Deskripsi Singkat Dalamkegiatan ini peserta melakukan pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis, dan saran pemecahan tentang praktek pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi untuk keperlUGn memperkaya wawasari dan pengalaman yang bermanfaat bagi peserta dalam penulisan KKK (Kertas Ke~a Keiompok) dan KKP (Kertas Kerja Peroranganj .
C. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta memiliki pemahaman yang memdalam tentang data/intormasi dan masalah pelayanan publik untuk dianalisis dan d.icari cara pemecahannya diinstansi yang dikunjungi.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : a. Mengumpu!kan data dan intormas: serta mengidentifi kasi pennasalahan pelayanan publik; b. Menganalisis & mencari altematif pemecahan masalah yg tepat tentang pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi;
2
2. Pengisian matrik;
3. Wawancara; 4. Studi literatur. B. Data-data yang dikumpulkan merupakan intormasi guna penyusunan laporan observasi lapangan baik perseorangan, kelompok maupun seluruh peserta melalui diskusi kelompok dan diskusi pleno.
C. Laporan observasi lapangan ini merupakan bahan dalam proses belajar mengajar sehingga peserta dapat memanfaat kannya untuk keperluan mempertajam daya anal isis dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP), dan Kertas Kerja Kelompok (KKK) atau Kertas Kerja Angkatan (KKA), serta meningkatkan kepekaan individu terhadap upaya . peningkatan kompetensi kerja.
D. Keberhasilan dan mantaat observasi lapangan sangat ter gantung kepada sinergi antara 4 (empat) unsur : 1. Peserta. 2. Penyelenggara
3. Pembimbing 4. Narasumber/Kepala Unit Kerja tempat Observasi Lapang an.
23
()/",·I1·U .<; 1.111'01/).:(///
B. Kegiatan Yang
Jk III
c. Menyusun laporan hasil obser~asi lapangan baik perseorangan maupun kelompok;
Dinill ~i
Adapun kE~giatan pada observasi lapangan yang dinilai meliputi ke~~iatan peserta selama mengikuti :
d. Mempresentasikan laporan obseNasi lapangan.
1. Ceramah.
D. Pokok Bahasan
2. Diskusi dan tanya jawab.
Fokus bahasan selama observalsi lapangan adalah kegiatan pelayanan di bidang tertentu sesuai dengan tema Diklat yang ditentukan (isu Nasional, sentral serta kepen tingan Departemenllnstansi/Unit Ke~a ltempat dilaksanakan observasi lapangan) dengan menitikbf~ratkan pada upaya peningkatan kinerja.
3. Work attachment.
4. Seminar penyampaian laporan.
Adapun tahapan proses pe·mbelajiaran yangdilakukan sebagai berikut : 1. Metode dan instrumen pengumpulan data. . 2. Pengumpulan data. 3. Analisis data lapangan. 4. Penyusunan laporan observasi lapangan. 5. Penyajian laporan observasi lapangan.
E. Sub Pokok Bahasan 1. Menjelaskan metode observasi lapa ngan dan instrumen yang digunakan; 2. Menjelaskan berbagai cara yang dila kukan dalam rangka mengumpulkan/menggali data; ~,
3. Menjelaskan teknik analisis data lapangan yang diguna kan pengambilan keputusan sebagai saran pemecahan masalah; 4. Menjelaskan dan memberi contoh tentang sistematika penyusunan laporan observasi lapan gan.
22
3
ObselVQsi Lapangan Tk. III
F. Waktu ()bservasi Lapangan Pelaksanaan observasi lapangan dialokasikan waktu selama 15 sesi (45 jpl)
BAB VI
PENILAIAN
G. Metode Pembelajaran 1. Penjelasanlceramah; 2. Diskusi .kelompok; 3. 0bservasi; 4. Wawan,cara, 5. PraktekJlatihan penulisan, 6. PemaparanlSeminar.
A. Aspek Yang Dinllai Penilaian terhadap pelaksanaan proses observasi lapangan dilakukan pada 2 (dua) aspek dengan konstnbusi bobot dalam kelulusan sebesar 10%. 1. Aspek Akademislpenguasaan maten, yang meliputi indikator: a. Indikator pelaksanaan OL :
H. Media · 1. OHP/OHT/LCD; 2. Flip ChartlWhite Board, 3. Instrumen Pengumpulan Data.
1) Kemampuan mengidentif.ikasi masalah. 2) Kemampuan menempatkan din sebagai peserta diklat. b. Indikator Seminar OL : 1) Kualitas hasil pemikiran. 2) Teknik menyampaikan pertanyaan dan jawaban. 3) Kemampuan mengakomodasi. 2. Aspek sikap dan penlaku kepemimpinan yang meliputi unsur: a. Disiplin. b. Prakarsa. c. Ke~asama. d. Kepemimpinan. Penilaian dilaksanakan oleh Widyaiswara Pembimbing dengan menggunakan Formulir yang telah ditetapkan dalam pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III.
4
21
Obs<'I"I'
5. H 4
a. Penyampaian Laporan Observasi Lapangan oleh pe serta (seminar) dihadapan Narasuml)er/para pejabat tempat observasi lapangan; b. Pamit kepada ·Pimpinan Unit Kerja tempat Observasi Lapangan (Gubemur/Bupati/Direksi/BUMN/BUMD, Camat Pimpinan Organisasi) dilanjutkan dengan penyampaian kenang-kenangan d3n penyerahan laporan observasi lapangan dari wakil angkatan kepada Gubemur/Bupatil Direksi/BU MN/BUMD/Camat serta penyerahan Laporan Kel orn puk · dari masing masing kelompok kepada unit kerj3 yang dikunjungi.
BAB II
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
A.
Metode Dun Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode atau cara adalah pengetahuan tentang cara-cara (Science of metods). Dalam arti umum dan awam, metode .bisa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya metode berpikir, metode pengajaran dan met.ode pendidikan.
Dalam konteks observasi lapangan ini "Metode" adalah "Totalitas" cara untuk melakukan pengamatan guna mene mukan kebenaran sesuai teori (science). Disebut totalitas cara sebab tidak hanya mengacu kepada cara observasi saja tetapi juga paradigma, pola pikir" pengumpulan data . dan anal isis data sampai cara penafsiran temuan lapang an, karena itu hal-hal yang teknis seperti pembuatan instrumen juga per1u dilakukan, (LEMBAGA ADMINI5TRA 51 NEGARA, STIA-LAN, Logika dan Prosedur Peneiitian, Prasetyo Irawan, DR., M.Sc.). Metode observasi lapangan disini dimaksudkan adalah merupakan metode pengamatan secara langsung yang di dasari oleh kebenaran ilmiah. Adapun kegiatan pengamat an dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang di- per1ukanlrelevan bagi topik kajian pengembangan, pe ningkatan kine~a di bidang pelayanan publik. Kegiatan pengamatan dilakukan pada unit-unit ke~a pelaksana tek nis pelayanan publik yang ditetapkan dengan mengguna kancara: , a. Mengikuti ceramah dari pejabat yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan pelayanan publik di tempat obyek observasi lapangan;
20
5.
Ubse,,'as; Lapangan Tk. III
b. Melakukan work-attclchmentlmencangkokkan diri pada unit pelaksana tekn is yang memberi pelayanan pada masya- rakat; c. Mengkaji dokumen-dokumen yang relevan dengan topik bahasan dan sebagainya; d. Melakukan diskusi, mengidentifikasi rnasalah dan analisis penyebab masalah, dan merumuskan altematif pemecahan masalahnya.
2. Instrumen Pe.,gumpulan Data. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data.lnstru men mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat jelas (tangible). Instrumel'l sulit dibayangkan bila apa yang diukur bersifat tidak jelas (intangible) seperti motivasi atau sikap. Intrumen yang baik harus valid (sahih) dan realible (dapat dipercaya). Instrumen yang valid adalah instrumen yang dengan tepat dapat mengukur apa yang harus diukur. Instnlmen yang dapat dipercaya bila hasil pengukuran itu bersifat ajeg (konsisten) Adapun jenis instrumen yang dapat digunakan sebagaialat pengumpulan data dalam melakukan observasi sebagai berikut a. Kuesioner. b. Pedoman wawancara . c. Pedoman observasi lapangan.
B. Pengumpulan Dan Jenis-Jenis Data 1. Pengumpulan data adcllah ' kegiatan yang paling penting dalam melakukan obsl~rvasi lapangan. Semua kegiatan observasi lapangan atau pengamatan mengandung data, tanpa data obervasi lapangan/pengamatan akan tidak berguna dan tidak akan memberi hasil kajian. Dengan kata lain kualitas observasi lapangan/pengamatan lapangan
6
B. Jadual Kegiatan 1. H 0 a. Peserta tiba di lokasi. b. Penjelasan tambahan oleh pembimbing.
2. H 1 a. Pembekalan dari Pejabat Pimpinan Unit di lokasi Obser vasi Lapangan (Gubernur, Bupati/Direksi BUMN IBUMD/CamatiPimpinan Organisasi atau lainnya) diikuti oleh semua peserta. b. Work attachment di lokasi Observasi Lapangan oleh masing-masing pesertadalam kelompok yang telah ditentukan. c. Diskusi kelompok untuk membahas temuan perorang an dilanjutkan dengan pengolahan bahan secara ber kelompok untuk keperluan penyusunan Laporan Kelompok Observasi Lapangan.
3. H 2 a. Lanjutan work attachment di lokasi observasi lapangan oleh .beberapa peserta mewakili kelompok masing- . . masing, apabila dirasakan datanya masih kurang lengkap. b. Diskusi antar kelompok (Pra seminar) yang diikuti oleh seluruh peserta guna membahas draft laporan kelompok Observasi Lapangan yang telah disusun oleh masing-masing kelompok. c. Perbaikan butir-butir dan Penyusunan Narasi laporan Observasi Lapangan oleh masing-masing kelompok.
4. H 3 a. Perbaikan dan finalisasi Laporan Observasi Lapangan oleh masing-masing kelompok. b. Persiapan Seminar.
19
Oh"n 'l/ " 1,(lPtllIK(//1 7k. 1/1
BAB V
sangat ditentukan oleh data yang dikumpulkan.
PENYELENGGARAAN
Jika kualitas data buruk, tidak valid, tidak realible, maka hasil observasi lapangan kita pun akan buruk atau tidak bermanfaat sesuai dengan ungkapan "Garbage in Gar bage out', maka data yang kita peroleh tidak akurat hasilpun pasti tidak sesuai.
A. Persiapan Untuk kelancaran pelaksanaan observasi lapangan, perlu dilakukan kegiatan-kegiCitan persiapan yang terkoor dinasi antara LAN-'RI, Penyelemggara Diklat, Widyaiswaral Pembimbing dan peserta sertel unit kerja yang akan dijadi kan lokus observasi lapangan.
.... '
Kegiatan persiapan terse but antara lain berupa :
2. Agar dapat lebih memahami apa itu data, maka berikut ini disampaikan jenis-jenis data sebagai berikut : •
1. Pembahasan rencana observasi lapangan oleh penye lenggara diklat, peserta dan pembimbing;
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka angka;
2. Penyelesaian administrasi keperluan observasi lapangan antara lain surat-menyurat, izin dan lain-lain;
b. Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka;
.
3. Penjajakan lokasi oleh penyelenggara diklat;
c. Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara dari sumbemya;
4. Pembagian kelompok oleh peserta sendiri dengan mem perhatikan petunjuk penyelemggara dan pembimbing;
d. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbemya, biasanya diambil dari dokumen atau informasi dari orang lain yang tidak terlibat dengan kegiatan tersebut;
5. Penjelasan observasi lapangar'l oleh pembimbing; 6 . .Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan oleh peserta; 7. Penyusunan Panduan . penyelenggara.
Observasi
Lapangan
oleh
Data yang dimaksud adalah segala sesuatu . yang ditemukan di lapangan yang ada relevansinya dengan topik pembahas an yang sudah dicatat (record). Segala sesuatu itu bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM, kebijakan, sisdur dan lain-lain. Segala sesuatu ini sebenarnya adalah fakta (fact) dan fakta ini selalu ada (exist), tidak peduli kita sadar atau tidak terhadap keberadaannya (existensinya).
•
e .. Data nominal adalah data yang meskipun dapat dirubah menjadi angka, tidak memiliki nilai kuantitas 3papun . . Angka-angka yang nampak hanya berfungsi sebagai label atau kode; f. Data Ordinal adalah data yang tidak memiliki nitai kuantitas tetapi masih dapat menunjukan perbedaan tingkatan satu hal dengan hal yang lainnya; g. Data Internal adalah data yang memiliki nilai kuantitas tertentu, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak;
18
7
Ubsen·asi Lapangan Tk. III
h. Data Ratio adalah data yang memiliki nilai kuantitas ter tentu dan dalam skala pengukurannya mempunyai nilai nol mutlak;
i. Data Kontinyus adalah data yang belum dikelompokan sehingga antara satu nilai (data) dengan nilai lainnya dapat dibedakan secara jelas menurut satuannya.
c. Analisis Data Lapangan 1. Tujuan melakukan analisis data lapangan adalah untuk dapat memahami secara tepat dan benar, informasi apa yang terdapat dibalik data, yaitu' dengan mengetahui permasalahannya secara benar dan menemukan penye babnya. dan menganalisis penyebabnya secara tepat dan benar pula. (analisis menggunakan teknik tertentu). Oalam penulisan laporan hasil observasi lapangan, tahap ini biasanya dimuat dalam Bab IV dan Ilazim diberi judul "Analisis temuan dan altematif pemecahan masa lah". OJ bagian inilah peserta dituntut untuk mengerahkan kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar pemikiran teori-teori yang relevan untuk menganalisis ' penyebab dari suatu permasalahan dan menghidangkan altematif-altematif pemecahan yang tepat. Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil anal isis dapat dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain a. Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan ? b. Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan ? c. Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada disajikan ? d. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam topik kajian dan kerangka berpikir observasi lapangan ?
8
B. Penyelenggalra Penye1lenggara 0 bservasi Lapangan terdiri dari 1. Pembina dari LAN-RI dan Penanggung Jawab dari Instansi PenYE!lenggara Diklat yang berfungsi menetap kan kebijakan dan pengecekan realisasi kegiatan observasi lapangan. 2. Pimpinan rombongan yang ditunjuk oleh Departemenl LembagalPusdiklat Instansi Penyelenggara dengan dibantu oleh s·taf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasilitasi penyelenggaraan observasi lapangan guna kelancaran pelaksanaan kegiatan.
C. Pembimbing Widyaiswara PE!mbimbing Observasi ditugas- kan, berfungsi antara lain :
Lapangan
yang
1. Memberikan pembekalan awal sebelum dilaksanakan Observasi Lapangan; 2. Membimbing pelaksanaan Work Attachment; 3. Membimbing proses diskusi dan penulisan Laporan Observasi Lapangan; 4. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta . selama proses Observasi Lapangan baik dibidang akademik ataupun sikap; 5. Membimbing proses persiapan dan pelaksanaan penyam paian hasil laporan serta bertindak sebagai moderator apabila tidak ada petugas lain yang ditunjuk sebagai moderator oletl LAN HI maupun penanggungjawab Diklat dari Instansi Penyelenggara Diklat. 6. Menyusun Laporan Bimbingan Observasi Lapangan.
17
Ur,SCITlISi ,"01'(11/1-'011
2. Ada pun analisis data menggunakan teknik tertentu. Teknik sebagai metode berfungsi sebagai cara dan alat bantu analisis agar hasil analisis lebih akurat.
BAB IV
o R G A·N I S A S I •
A. Peserta Dalam pelaksanaan observasi lapangan peserta dibagi kedalam kelompok kecil dengan jumlah anggota 6-10 . orang tergantun9 keperluan penyelenggara Diklat. Organisa si kelompok terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris 3. Penyaji 4. Moderator
5. Perumus 6. Anggota Untuk pemerataan kesempatan agar yang menjadi Perumus tidak berasal dari Nomor 1 s.d. 4. . Keanggotaan kelompok pada observasi lapangan seyogyanya beda dengan keanggotaan kelompok · pada kegiatan lain (misal KKK) . Selain dari kelornpok-kelompok kecil tersebut peserta dapat juga mengatur kepengurusan peserta angkatan guna mem perlancar jalannya observasi lapangan serta untuk menjem batani antara peserta, penyelenggara dan pembimbing observasi lapan~lan .
16
T!, . Ifl
Pada observasi lapangan, peserta diminta untuk melatih diri dalam mempertajam daya analisis dari temuan lapangan khususnya temuan di bidang pengembangan pelayanan dari unit kerja/instansi lokus obserYasi lapang an . Diharapkan setelah melatih diri dalam mengenal lapangan dan mempertajam daya analisis data lapangan, peserta lebih menyadari mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menulis Kertas Kerja Perorangan/KKP, Rencana Kerja Peningkatan Kine~a/RKPK dan Kertas Ke~a KelompoklKertas Kerja Angkatan (KKK! KKA) . Peserta diberikan kebebasan untuk memilih teknik analisis yang paling tepat dengan ternuan lapangan/fokus bahasan seperti yang dipelajari dari teknik-teknik anal isis manaje men yaitu teknik SWOT dan teknik lainnya yang relevan antaralain : 8. Force
Field Analysis;
b. Fish Bone;
c. USG; d. Cost Benefit; e. Model Causal Map; f. Model Komperasi; g. Check Sheet dan lain-lain;
D. Penyusunan Laporan Observasi Lapangan 1. Menyusun laporan hasil observasi lapangan adalah suatu kegiatan yang kompleks, menuntut kreativitas tinggi dan menuntut daya konsentrasi tinggi dan berjangka waktu relatif lebih lama. Penyusunan laporan adalah kulminasi dari proses kegiatan observasi lapangan baik yang di susun secara · per-seorangan maupun setara kelompok.
9
Observasl Lapangol/ Tk. J/!
Tidak berlebihan pula dikatakan bahwa di dalam laporan inilah reputasi dan kualitas hasil temuan dipertaruhkan. Oleh karena itu laporan juga merupakan komponen evaluasi yang tak terpisahkan dari proses yang lain dalam kegiatan observasi lapangan.
Pengumpulan data sebagai bahan kajian digal i dari sumber inf()rmasi melalui kegiatan ceramah, wawancara, pengamat an, work attachment, diskusi serta melakukan studi literatur.
Adapun rambu-rambu yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam menulis laporan antara lain : a. Kejelasan audiens; b. Kejelasan ruang lingkup laporan; C. Kejelasan
laporan;
d. Keseimbangan isi; e. Objektifltas laporan; f. Kesimpulan yang benar; g. Saran yang logis.dan releyan dan mudah direalisasikan. 2. Penulisan laporan observasi lapangan, baik yang disusun oleh perseorangan, maupun oleh kelompok diatur sebagai . berikut: a. Laporan Perseorangan Laporan ini disusun oleh setiap peserta sebagai bahan penyusunan laporan kelompok yang berisikan identify kasi dan pembulatan masalah yang ditemukan di lokasi observasi lapangan dengan contoh laporan pada lampiran 1. b. Laporan kelompok Laporan ini disusun oleh kelompok selama melakukan observasi lapangan pada unit-unit kerja. Temuan ini ditulis dan disajikan dalam diskusi pleno (pra seminar) dengan urutan sebagai berikut : . 1) Pendahuluan; 2) Gambaran Keadaan :
10
15
\ 1111 ," '"" " '''I,,,I/gall lk III
BAB III
• Keadaan sekarang
~
• Keadaan yang diinginkan 3)
OBYEK DAN MATERI
4) Altematif Pemecahan Masalah
.. Obyek observasi lapangan (Iokus) p,ada Oiklatpim Tingkat III adalah unit kerja (Instansi, Pemorintah, BUMN atau SUMO, Perusahaan swasta maupun Organisasi lain nya). Yang jenis pelayanannya dapat dijadikan obyek peng arnatan,obyek pembanding dan bermanfaat bagi seluruh maupun sebagian peserta dan penyelenggara dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik di tempat tugas masing-masing instansi. Instansi Pemerintah, BUMNI SUMO, Perusahaan swasta dan Organisasi yang menjadi lokus observasi lapangan, dapat berada di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan maupun Oesa atau Kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara Oiklat. Jumlah unit kerja yang dijadikan lokus disesuaikan dengan jumlah kelompok peserta yang dibe,ntuk dan atas dasar kesepakatan antara penyelenggara Diklat dan Pim pinan Oaerah atau Kepala Unit Kerja Instansil Perusahaan yang akan dikunjungi.
Fokus bahasan observasi lapangan berorientasi pada tema yang ditetapkan dengan memperhatikan isu aktual pada ins tansi penyelenggara Oiklat dan isu aktual pada obyek atau lokus Observas( Lapangan dengan mempertlatikan tupoksi instansi/unit kerjallokus, Materi bahasan adalah mengkaji bagaimana kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pela yanan publik serta berbagai implikasi yang ditimbulkan.
5)
K43simpulan dan Saran .
Setelah dibahas dalam diskusi pleno (pra seminar) laporan kelompok ini diperbaiki narasinya oleh anggota kelompok. Narasi laporan kelompok ini dibuat sebaik mungkin dengan memberikan gambaran keadaan pelaksanaan pelayanan kepada masya:rakat, masalah serta stra tegi dan pengembangan pelayanan ' kepada niasyarakat yang dilaksanakan oleh unit kerja ' lokus observasi lapangan.
A. Obyek
B. Materi
Identifikasi dan Pembulatan Masalah
3. Komponen utama yang diperlukan dalam penyusunan laporan observasi lapangan, terdiri dari 3 (tiga) komponen, sebagai berikut :
a. P~ndahuluan merupakan Bab I minimal berisi : 1) Latar Belakang; 2) Isu Aktual; 3) Lingkup Bahasan.
b. lsi (content) yang terdiri dari satu atau beberapi3 bab yalilg memuat : 1) Teori/konsep/prinsip yang relevan dengan isu;
•
2) Oatalinformasi yang relevan dengan isu;
...
3) Analisis; 4) Penyelesaian isu.
c. Penutup yang merupakan Bab terakhir yang berisi :' 1) Kesimpulan; 2) Saran.
4. Contoh Sistematika Laporan adalah sebagai berikut :
14
11
ObSet1'as; Lapangan Tk. 1II
Bab I Pendahuluan
garis-garis besar kesimpulan dan saran keseluruhan laporan kelompok observasi lapsngan.
Pad a bab ini diuraikan mengenai fokus bahasan yang diangkat, visi dan misi serta tugas pokok instansi serta teknik pengumplilan data dan informasi.
E.Penyajian Laporan Observasi Lapangan
Bab II Gambaran Keadaan Pad~ bab ini diuraikan mengenai tujuan, sasaran, keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dari jenis-jenis pelayanan, produk pelayanan, indikator keberhasilan, standar pelayanan serta pelaksanaan pelayanan.
Bab III Identifikasi dan Pembulatan Masalah Pada bab ini dilaksanakan identifikasi masalah, dibulatkan masalahnya serta dicari penyebabnya. Masalah yang dieari adalah masalah administrasi.
,~
Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peserta terhadap apa yang dilaksanakan selama observasi lapangan sekaligus sebagai klanfikasi temuan dengan narasum ber. Kegiatan ini dapat membantu peserta dalam mencapai suatu pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah. Dengan kegiatan ini juga akan tumbuh sifat positif dan peserta seperti sikap. terbuka, demokrasi, toleran, tidak emosional dan sebagainya. . Adapun ' kegiatan penyampaian laporan observasi lapangan ini terdiri dari2 (dua) tahapan Tahap I
Penyampaian draft laporan kelompok (Pra Seminar), hasil ke~a kelompok yang berbentuk butir-butir. P~da kesempatan ini semua peserta harus ada kesempatan untuk mengemukakan pendapat baik bertanya ataupun menjawab. Bertindak sebagai moderator adalah peserta dari kelompok yang bukan penyaji.
Tahap II
Penyampaian laporan observasi .Iapangan (seminar) hasil perbaikan dari Tahap I dihadapan Narasumber. Kegiatanini dilaksanakan di tempat yang disepakati antara penyelenggara dengan Tuan Rumah . 8er-tindak sebagai moderator adalc:ilh Instansi Pembina Diklat atau Widyaiswara Pembimbing Observasi Lapangan.
Bab IV Analisis Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah. . Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab sebab masalah dan dikembangkan berbagai altematif pemecahan masalah dengan memper hatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampu an organisasi, untuk kemudian ditetapkan alter· natif pemecahan masalah dan langkah-Iangkah yang perlu ditempuh guna tercapainya tujuan organisasi. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan temuan serta saran-saran peserta Diklat kepada unit organisasi untuk mencapai tujuan organisasi khususnya dalam upaya peningkatan kinerja pelayanari yang mengarah pada pelayanan prima. 5. Penyusunan Ringkasan untuk Pimpinan (Executive Summary) yang ditulis oleh Ketua Angkatan dibantu Tim Perumus. lsi ringkasan bersifat naratif dan terdiri dari
12
Bertindak selaku Narasumber adalah Kepala Instansi/unit ke~a yang menjadi Lokus Observasi Lapangan ditambah dengan unit ke~a yang dapat meliput keseluruhan materi Obervasi Lapangan. Sebagai contoh di Kabupaten/Kota agar mengikut sertakan BappedalBappeko sebagai Narasumber Utama.
13
,
ObSet1'as; Lapangan Tk. 1II
Bab I Pendahuluan
garis-garis besar kesimpulan dan saran keseluruhan laporan kelompok observasi lapsngan.
Pad a bab ini diuraikan mengenai fokus bahasan yang diangkat, visi dan misi serta tugas pokok instansi serta teknik pengumplilan data dan informasi.
E.Penyajian Laporan Observasi Lapangan
Bab II Gambaran Keadaan Pad~ bab ini diuraikan mengenai tujuan, sasaran, keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dari jenis-jenis pelayanan, produk pelayanan, indikator keberhasilan, standar pelayanan serta pelaksanaan pelayanan.
Bab III Identifikasi dan Pembulatan Masalah Pada bab ini dilaksanakan identifikasi masalah, dibulatkan masalahnya serta dicari penyebabnya. Masalah yang dieari adalah masalah administrasi.
,~
Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban peserta terhadap apa yang dilaksanakan selama observasi lapangan sekaligus sebagai klanfikasi temuan dengan narasum ber. Kegiatan ini dapat membantu peserta dalam mencapai suatu pemahaman yang lebih baik tentang suatu masalah. Dengan kegiatan ini juga akan tumbuh sifat positif dan peserta seperti sikap. terbuka, demokrasi, toleran, tidak emosional dan sebagainya. . Adapun ' kegiatan penyampaian laporan observasi lapangan ini terdiri dari2 (dua) tahapan Tahap I
Penyampaian draft laporan kelompok (Pra Seminar), hasil ke~a kelompok yang berbentuk butir-butir. P~da kesempatan ini semua peserta harus ada kesempatan untuk mengemukakan pendapat baik bertanya ataupun menjawab. Bertindak sebagai moderator adalah peserta dari kelompok yang bukan penyaji.
Tahap II
Penyampaian laporan observasi .Iapangan (seminar) hasil perbaikan dari Tahap I dihadapan Narasumber. Kegiatanini dilaksanakan di tempat yang disepakati antara penyelenggara dengan Tuan Rumah . 8er-tindak sebagai moderator adalc:ilh Instansi Pembina Diklat atau Widyaiswara Pembimbing Observasi Lapangan.
Bab IV Analisis Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah. . Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab sebab masalah dan dikembangkan berbagai altematif pemecahan masalah dengan memper hatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampu an organisasi, untuk kemudian ditetapkan alter· natif pemecahan masalah dan langkah-Iangkah yang perlu ditempuh guna tercapainya tujuan organisasi. Bab V Kesimpulan dan Saran Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan temuan serta saran-saran peserta Diklat kepada unit organisasi untuk mencapai tujuan organisasi khususnya dalam upaya peningkatan kinerja pelayanari yang mengarah pada pelayanan prima. 5. Penyusunan Ringkasan untuk Pimpinan (Executive Summary) yang ditulis oleh Ketua Angkatan dibantu Tim Perumus. lsi ringkasan bersifat naratif dan terdiri dari
12
Bertindak selaku Narasumber adalah Kepala Instansi/unit ke~a yang menjadi Lokus Observasi Lapangan ditambah dengan unit ke~a yang dapat meliput keseluruhan materi Obervasi Lapangan. Sebagai contoh di Kabupaten/Kota agar mengikut sertakan BappedalBappeko sebagai Narasumber Utama.
13
,
\ 1111 ," '"" " '''I,,,I/gall lk III
BAB III
• Keadaan sekarang
~
• Keadaan yang diinginkan 3)
OBYEK DAN MATERI
4) Altematif Pemecahan Masalah
.. Obyek observasi lapangan (Iokus) p,ada Oiklatpim Tingkat III adalah unit kerja (Instansi, Pemorintah, BUMN atau SUMO, Perusahaan swasta maupun Organisasi lain nya). Yang jenis pelayanannya dapat dijadikan obyek peng arnatan,obyek pembanding dan bermanfaat bagi seluruh maupun sebagian peserta dan penyelenggara dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik di tempat tugas masing-masing instansi. Instansi Pemerintah, BUMNI SUMO, Perusahaan swasta dan Organisasi yang menjadi lokus observasi lapangan, dapat berada di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan maupun Oesa atau Kelurahan disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggara Oiklat. Jumlah unit kerja yang dijadikan lokus disesuaikan dengan jumlah kelompok peserta yang dibe,ntuk dan atas dasar kesepakatan antara penyelenggara Diklat dan Pim pinan Oaerah atau Kepala Unit Kerja Instansil Perusahaan yang akan dikunjungi.
Fokus bahasan observasi lapangan berorientasi pada tema yang ditetapkan dengan memperhatikan isu aktual pada ins tansi penyelenggara Oiklat dan isu aktual pada obyek atau lokus Observas( Lapangan dengan mempertlatikan tupoksi instansi/unit kerjallokus, Materi bahasan adalah mengkaji bagaimana kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pela yanan publik serta berbagai implikasi yang ditimbulkan.
5)
K43simpulan dan Saran .
Setelah dibahas dalam diskusi pleno (pra seminar) laporan kelompok ini diperbaiki narasinya oleh anggota kelompok. Narasi laporan kelompok ini dibuat sebaik mungkin dengan memberikan gambaran keadaan pelaksanaan pelayanan kepada masya:rakat, masalah serta stra tegi dan pengembangan pelayanan ' kepada niasyarakat yang dilaksanakan oleh unit kerja ' lokus observasi lapangan.
A. Obyek
B. Materi
Identifikasi dan Pembulatan Masalah
3. Komponen utama yang diperlukan dalam penyusunan laporan observasi lapangan, terdiri dari 3 (tiga) komponen, sebagai berikut :
a. P~ndahuluan merupakan Bab I minimal berisi : 1) Latar Belakang; 2) Isu Aktual; 3) Lingkup Bahasan.
b. lsi (content) yang terdiri dari satu atau beberapi3 bab yalilg memuat : 1) Teori/konsep/prinsip yang relevan dengan isu;
•
2) Oatalinformasi yang relevan dengan isu;
...
3) Analisis; 4) Penyelesaian isu.
c. Penutup yang merupakan Bab terakhir yang berisi :' 1) Kesimpulan; 2) Saran.
4. Contoh Sistematika Laporan adalah sebagai berikut :
14
11
Observasl Lapangol/ Tk. J/!
Tidak berlebihan pula dikatakan bahwa di dalam laporan inilah reputasi dan kualitas hasil temuan dipertaruhkan. Oleh karena itu laporan juga merupakan komponen evaluasi yang tak terpisahkan dari proses yang lain dalam kegiatan observasi lapangan.
Pengumpulan data sebagai bahan kajian digal i dari sumber inf()rmasi melalui kegiatan ceramah, wawancara, pengamat an, work attachment, diskusi serta melakukan studi literatur.
Adapun rambu-rambu yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam menulis laporan antara lain : a. Kejelasan audiens; b. Kejelasan ruang lingkup laporan; C. Kejelasan
laporan;
d. Keseimbangan isi; e. Objektifltas laporan; f. Kesimpulan yang benar; g. Saran yang logis.dan releyan dan mudah direalisasikan. 2. Penulisan laporan observasi lapangan, baik yang disusun oleh perseorangan, maupun oleh kelompok diatur sebagai . berikut: a. Laporan Perseorangan Laporan ini disusun oleh setiap peserta sebagai bahan penyusunan laporan kelompok yang berisikan identify kasi dan pembulatan masalah yang ditemukan di lokasi observasi lapangan dengan contoh laporan pada lampiran 1. b. Laporan kelompok Laporan ini disusun oleh kelompok selama melakukan observasi lapangan pada unit-unit kerja. Temuan ini ditulis dan disajikan dalam diskusi pleno (pra seminar) dengan urutan sebagai berikut : . 1) Pendahuluan; 2) Gambaran Keadaan :
10
15
Ur,SCITlISi ,"01'(11/1-'011
2. Ada pun analisis data menggunakan teknik tertentu. Teknik sebagai metode berfungsi sebagai cara dan alat bantu analisis agar hasil analisis lebih akurat.
BAB IV
o R G A·N I S A S I •
A. Peserta Dalam pelaksanaan observasi lapangan peserta dibagi kedalam kelompok kecil dengan jumlah anggota 6-10 . orang tergantun9 keperluan penyelenggara Diklat. Organisa si kelompok terdiri dari :
1. Ketua
2. Sekretaris 3. Penyaji 4. Moderator
5. Perumus 6. Anggota Untuk pemerataan kesempatan agar yang menjadi Perumus tidak berasal dari Nomor 1 s.d. 4. . Keanggotaan kelompok pada observasi lapangan seyogyanya beda dengan keanggotaan kelompok · pada kegiatan lain (misal KKK) . Selain dari kelornpok-kelompok kecil tersebut peserta dapat juga mengatur kepengurusan peserta angkatan guna mem perlancar jalannya observasi lapangan serta untuk menjem batani antara peserta, penyelenggara dan pembimbing observasi lapan~lan .
16
T!, . Ifl
Pada observasi lapangan, peserta diminta untuk melatih diri dalam mempertajam daya analisis dari temuan lapangan khususnya temuan di bidang pengembangan pelayanan dari unit kerja/instansi lokus obserYasi lapang an . Diharapkan setelah melatih diri dalam mengenal lapangan dan mempertajam daya analisis data lapangan, peserta lebih menyadari mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menulis Kertas Kerja Perorangan/KKP, Rencana Kerja Peningkatan Kine~a/RKPK dan Kertas Ke~a KelompoklKertas Kerja Angkatan (KKK! KKA) . Peserta diberikan kebebasan untuk memilih teknik analisis yang paling tepat dengan ternuan lapangan/fokus bahasan seperti yang dipelajari dari teknik-teknik anal isis manaje men yaitu teknik SWOT dan teknik lainnya yang relevan antaralain : 8. Force
Field Analysis;
b. Fish Bone;
c. USG; d. Cost Benefit; e. Model Causal Map; f. Model Komperasi; g. Check Sheet dan lain-lain;
D. Penyusunan Laporan Observasi Lapangan 1. Menyusun laporan hasil observasi lapangan adalah suatu kegiatan yang kompleks, menuntut kreativitas tinggi dan menuntut daya konsentrasi tinggi dan berjangka waktu relatif lebih lama. Penyusunan laporan adalah kulminasi dari proses kegiatan observasi lapangan baik yang di susun secara · per-seorangan maupun setara kelompok.
9
ObSef"l'aS; Lapangan Tk. III
h. Data Ratio adalah data yang memiliki nilai kuantitas ter tentu dan dalam skala pengukurannya mempunyai nilai nol mutlak;
B. Penyelenggatra Penyelenggara Observasi Lapangan terdiri dari
i. Data Kontinyus adalah data yang belum dikelompokan sehingga antara satu nilai (data) dengan nilai lainnya dapat dibedakan secara jelas menurut satuannya.
•
C. Analisis Data Lapangan 1. Tujuan melakukan anal isis data lapangan adalah untuk
dapat memahami secara tepat dan benar, informasi apa
yang terdapat dibalik data, yaitu· dengan mengetahui
permasalahannya secara benar dan menemukan penye
babnya, dan menganalisis penyebabnya secara tepat dan
benar pula. (analisis menggunakan teknik tertentu).
2. Pimpinan rombongan yang ditunjuk oleh Departemenl LembagalPusdiklat Instansi Penyelenggara dengan dibantu oleh staf administrasi dan teknis yang berfungsi untuk memfasi litasi penyelenggaraan observasi lapangan guna kelancan3n pelaksanaan kegiatan.
C. Pembimbing
Oalam penulisan laporan hasil observasi lapangan, tahap ini biasanya dimuat dalam Bab IV dan lazim diberi judul "Analisis temuan dan altematif pemecahan masa lah". Di bagian inilah peserta dituntut untuk mengerahkan kemampuan analisisnya dengan menggunakan dasar pemikiran teori-teori yang relevan untuk menganalisis penyebab dari suatu permasalahan dan menghidangkan alternatif-alternatif pemecahan yang tepat.
Widyaiswara Pelmbimbing Observasi ditugas- kan, berfungsi antara lain:
Beberapa pertanyaan perlu dipertimbangkan agar hasil analisis dapat dilakukan secara obyektif, efektif dan efisien antara lain
4. Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peserta selama prose!s Observasi Lapangan baik dibidang akademik ataupun sikap;
a. Data dan informasi apa saja yang perlu dilaporkan ?
5. Membimbing proses persiapan dan pelaksanaan penyam paian hasil laporan serta bertindak sebagai moderator apabila tidak ada petugas lain yang ditunjuk sebagai moderator oletl LAN HI maupun penanggungjawab Diklat dari Instansi Penyelenggara Diklat.
b. Bagaimana dan dengan teknik apa analisis dilakukan ? c. Bagaimana dan dalam bentuk apa data dan informasi yang ada disajikan ? d. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam topik kajian dan kerangka berpikir observasi lapangan ?
8
1. Pembina dari LAN-RI dan Penanggung Jawab dari Instansi PenYE~lenggara Diklat yang berfungsi menetap kan kebijakan dan pengecekan realisasi kegiatan observasi lapangan .
Lapangan
yang
1. Memberikan pembekalan ~wal sebelum dilaksanakan Observasi Lapangan; 2. Membimbing pelaksanaan WorK Attachment; 3. Membimbing proses diskusi dan penulisan Laporan
Observasi Lapangan;
6 . Menyusun Laporan Bimbingan Observasi Lapangan.
17
O/l-,,"n 'tl si
1_(/I 1{/II~(/1/
Tk . III
sangat ditentukan oleh data yang dikumpulkan.
BAB V
Jika kualitas data buruk, tidak valid, tidak realible, maka hasil observasi lapangan kita pun akan buruk atau tidak bermanfaat sesuai dengan ungkapan "Garbage in Gar bage out', maka data yang kita peroleh tidak akurat hasilpun pasti tidak sesuai.
PENYELENGGARAAN A. Persiapan
.1
Untuk kelancaran pelaksanaan observasi lapangan,
perlu dilakukan kegiatan-kegiCitan persiapan yang terkoor
dinasi antara LAN~RI, Penyelemggara Diklat, WidyaiswaraJ
Pembimbing dan peserta serta unit ke~a yang akan dijadi
kan lokus observasi lapangan.
Data yang dimaksud adalah segala sesuatu . yang ditemukan di lapangan yang ada relevansinya dengan topik pembahas an yang sudah dicatat (record) . Segala sesuatu itu bisa dokumen, sarana dan prasarana, SDM, kebijakan, sisdur dan lain-lain. Segala sesuatu ini sebenamya adalah fakta (fact) dan fakta ini selalu ada (exist), tidak peduli kita sadar atau tidak terhadap keberadaannya (existensinya). 2. Agar dapat lebih memahami apa itu data, maka berikut ini disampaikan jenis-jenis data sebagai berikut :
Kegiatan persiapan tersebut antara lain berupa : 1. Pembahasan rencana obslervasi lapangan oleh penye
lenggara diklat, peserta dan pembimbing;
a. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka angka;
2. Penyelesaian administrasi keper1uan observasi lapangan
antara lain surat-menyurat, izin dan lain-lain;
b. Data kualitatif adalah data yang berbentuk non angka;
3. Penjajakan lokasi oleh penyelenggara diklat;
c. Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara.dari sumbemya;
4. Pembagian kelompok oleh peserta sendiri dengan mem
perhatikan petunjuk penyeletnggara dan pembimbing;
d. Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak lang sung dari sumbemya, biasanya diambil dari dokumen atau informasi dari orang lain yang tidak ter1ibat dengan kegiatan tersebut; .
5. Penjelasan observasi lapangar"l oleh pembimbing; 6. Penyiapan dan penyusunan daftar pertanyaan oleh .
peserta;
7. Penyusunan Panduan . penyelenggara.
Observasi
Lapangan
oleh
•
e. Data nominal adalah data yang meskipun dapat dirubah menjadi angka, tidak memiliki nilai kuantitas 3papun. Angka-angka yang nampak hanya berfungsi sebagai label atau kode; f. Data Ordinal adalah data yang tidak memiliki nilai kuantitas tetapi masih dapat menunjukan perbedaan tingkatan satu hal dengan hal yang lainnya; g. Data Intemal adalah data yang memiliki nilai kuantitas tertentu, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak;
18
7
Ubse,,'as; Lapangan Tk. III
b. Melakukan work-attclchmentlmencangkokkan diri pada unit pelaksana tekn is yang memberi pelayanan pada masya- rakat; c. Mengkaji dokumen-dokumen yang relevan dengan topik bahasan dan sebagainya; d. Melakukan diskusi, mengidentifikasi rnasalah dan analisis penyebab masalah, dan merumuskan altematif pemecahan masalahnya.
2. Instrumen Pe.,gumpulan Data. Instrumen adalah alat untuk mengumpulkan data.lnstru men mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat jelas (tangible). Instrumel'l sulit dibayangkan bila apa yang diukur bersifat tidak jelas (intangible) seperti motivasi atau sikap. Intrumen yang baik harus valid (sahih) dan realible (dapat dipercaya). Instrumen yang valid adalah instrumen yang dengan tepat dapat mengukur apa yang harus diukur. Instnlmen yang dapat dipercaya bila hasil pengukuran itu bersifat ajeg (konsisten) Adapun jenis instrumen yang dapat digunakan sebagaialat pengumpulan data dalam melakukan observasi sebagai berikut a. Kuesioner. b. Pedoman wawancara . c. Pedoman observasi lapangan.
B. Pengumpulan Dan Jenis-Jenis Data 1. Pengumpulan data adcllah ' kegiatan yang paling penting dalam melakukan obsl~rvasi lapangan. Semua kegiatan observasi lapangan atau pengamatan mengandung data, tanpa data obervasi lapangan/pengamatan akan tidak berguna dan tidak akan memberi hasil kajian. Dengan kata lain kualitas observasi lapangan/pengamatan lapangan
6
B. Jadual Kegiatan 1. H 0 a. Peserta tiba di lokasi. b. Penjelasan tambahan oleh pembimbing.
2. H 1 a. Pembekalan dari Pejabat Pimpinan Unit di lokasi Obser vasi Lapangan (Gubernur, Bupati/Direksi BUMN IBUMD/CamatiPimpinan Organisasi atau lainnya) diikuti oleh semua peserta. b. Work attachment di lokasi Observasi Lapangan oleh masing-masing pesertadalam kelompok yang telah ditentukan. c. Diskusi kelompok untuk membahas temuan perorang an dilanjutkan dengan pengolahan bahan secara ber kelompok untuk keperluan penyusunan Laporan Kelompok Observasi Lapangan.
3. H 2 a. Lanjutan work attachment di lokasi observasi lapangan oleh .beberapa peserta mewakili kelompok masing- . . masing, apabila dirasakan datanya masih kurang lengkap. b. Diskusi antar kelompok (Pra seminar) yang diikuti oleh seluruh peserta guna membahas draft laporan kelompok Observasi Lapangan yang telah disusun oleh masing-masing kelompok. c. Perbaikan butir-butir dan Penyusunan Narasi laporan Observasi Lapangan oleh masing-masing kelompok.
4. H 3 a. Perbaikan dan finalisasi Laporan Observasi Lapangan oleh masing-masing kelompok. b. Persiapan Seminar.
19
Obs<'I"I'
5. H 4
a. Penyampaian Laporan Observasi Lapangan oleh pe serta (seminar) dihadapan Narasuml)er/para pejabat tempat observasi lapangan; b. Pamit kepada ·Pimpinan Unit Kerja tempat Observasi Lapangan (Gubemur/Bupati/Direksi/BUMN/BUMD, Camat Pimpinan Organisasi) dilanjutkan dengan penyampaian kenang-kenangan d3n penyerahan laporan observasi lapangan dari wakil angkatan kepada Gubemur/Bupatil Direksi/BU MN/BUMD/Camat serta penyerahan Laporan Kel orn puk · dari masing masing kelompok kepada unit kerj3 yang dikunjungi.
BAB II
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
A.
Metode Dun Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode atau cara adalah pengetahuan tentang cara-cara (Science of metods). Dalam arti umum dan awam, metode .bisa digunakan dalam konteks apa saja, misalnya metode berpikir, metode pengajaran dan met.ode pendidikan.
Dalam konteks observasi lapangan ini "Metode" adalah "Totalitas" cara untuk melakukan pengamatan guna mene mukan kebenaran sesuai teori (science). Disebut totalitas cara sebab tidak hanya mengacu kepada cara observasi saja tetapi juga paradigma, pola pikir" pengumpulan data . dan anal isis data sampai cara penafsiran temuan lapang an, karena itu hal-hal yang teknis seperti pembuatan instrumen juga per1u dilakukan, (LEMBAGA ADMINI5TRA 51 NEGARA, STIA-LAN, Logika dan Prosedur Peneiitian, Prasetyo Irawan, DR., M.Sc.). Metode observasi lapangan disini dimaksudkan adalah merupakan metode pengamatan secara langsung yang di dasari oleh kebenaran ilmiah. Adapun kegiatan pengamat an dilakukan guna menggali dan mengumpulkan data yang di- per1ukanlrelevan bagi topik kajian pengembangan, pe ningkatan kine~a di bidang pelayanan publik. Kegiatan pengamatan dilakukan pada unit-unit ke~a pelaksana tek nis pelayanan publik yang ditetapkan dengan mengguna kancara: , a. Mengikuti ceramah dari pejabat yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan pelayanan publik di tempat obyek observasi lapangan;
20
5.
ObselVQsi Lapangan Tk. III
F. Waktu ()bservasi Lapangan Pelaksanaan observasi lapangan dialokasikan waktu selama 15 sesi (45 jpl)
BAB VI
PENILAIAN
G. Metode Pembelajaran 1. Penjelasanlceramah; 2. Diskusi .kelompok; 3. 0bservasi; 4. Wawan,cara, 5. PraktekJlatihan penulisan, 6. PemaparanlSeminar.
A. Aspek Yang Dinllai Penilaian terhadap pelaksanaan proses observasi lapangan dilakukan pada 2 (dua) aspek dengan konstnbusi bobot dalam kelulusan sebesar 10%. 1. Aspek Akademislpenguasaan maten, yang meliputi indikator: a. Indikator pelaksanaan OL :
H. Media · 1. OHP/OHT/LCD; 2. Flip ChartlWhite Board, 3. Instrumen Pengumpulan Data.
1) Kemampuan mengidentif.ikasi masalah. 2) Kemampuan menempatkan din sebagai peserta diklat. b. Indikator Seminar OL : 1) Kualitas hasil pemikiran. 2) Teknik menyampaikan pertanyaan dan jawaban. 3) Kemampuan mengakomodasi. 2. Aspek sikap dan penlaku kepemimpinan yang meliputi unsur: a. Disiplin. b. Prakarsa. c. Ke~asama. d. Kepemimpinan. Penilaian dilaksanakan oleh Widyaiswara Pembimbing dengan menggunakan Formulir yang telah ditetapkan dalam pedoman Penyelenggaraan Diklatpim Tingkat III.
4
21
()/",·I1·U .<; 1.111'01/).:(///
B. Kegiatan Yang
Jk III
c. Menyusun laporan hasil obser~asi lapangan baik perseorangan maupun kelompok;
Dinill ~i
Adapun kE~giatan pada observasi lapangan yang dinilai meliputi ke~~iatan peserta selama mengikuti :
d. Mempresentasikan laporan obseNasi lapangan.
1. Ceramah.
D. Pokok Bahasan
2. Diskusi dan tanya jawab.
Fokus bahasan selama observalsi lapangan adalah kegiatan pelayanan di bidang tertentu sesuai dengan tema Diklat yang ditentukan (isu Nasional, sentral serta kepen tingan Departemenllnstansi/Unit Ke~a ltempat dilaksanakan observasi lapangan) dengan menitikbf~ratkan pada upaya peningkatan kinerja.
3. Work attachment.
4. Seminar penyampaian laporan.
Adapun tahapan proses pe·mbelajiaran yangdilakukan sebagai berikut : 1. Metode dan instrumen pengumpulan data. . 2. Pengumpulan data. 3. Analisis data lapangan. 4. Penyusunan laporan observasi lapangan. 5. Penyajian laporan observasi lapangan.
E. Sub Pokok Bahasan 1. Menjelaskan metode observasi lapa ngan dan instrumen yang digunakan; 2. Menjelaskan berbagai cara yang dila kukan dalam rangka mengumpulkan/menggali data; ~,
3. Menjelaskan teknik analisis data lapangan yang diguna kan pengambilan keputusan sebagai saran pemecahan masalah; 4. Menjelaskan dan memberi contoh tentang sistematika penyusunan laporan observasi lapan gan.
22
3
Ob.servas; Lapangafl Tk. III
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini sangat ditentukan ole'h tingkat intelegensia, pengetahuan, kemampuan kerjasama serta pemahaman terhadap tugas dan tungsi unit organisasi nya. Oleh karena itu hasil laporan observasi lapangan dari peserta perlu dituangkan dalam suatu laporan. Penyusunan laporan ini dilakukan baik secara perorangan maupun bersama dalam kelompok melalui kegiatan -Group Decision Making" maupun secara keseluruhan angkatan (integras/).
BAB VII LAIN - LAIN A. Pengumpulan data bahan penulisan laporan observasi lapangan dilakukan dengan cara . 1. Penyusunan dan pengisian daftar pertanyaan;
B. Deskripsi Singkat Dalamkegiatan ini peserta melakukan pengumpulan data, identifikasi masalah, analisis, dan saran pemecahan tentang praktek pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi untuk keperlUGn memperkaya wawasari dan pengalaman yang bermanfaat bagi peserta dalam penulisan KKK (Kertas Ke~a Keiompok) dan KKP (Kertas Kerja Peroranganj .
C. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta memiliki pemahaman yang memdalam tentang data/intormasi dan masalah pelayanan publik untuk dianalisis dan d.icari cara pemecahannya diinstansi yang dikunjungi.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat : a. Mengumpu!kan data dan intormas: serta mengidentifi kasi pennasalahan pelayanan publik; b. Menganalisis & mencari altematif pemecahan masalah yg tepat tentang pelayanan publik diinstansi yang dikunjungi;
2
2. Pengisian matrik;
3. Wawancara; 4. Studi literatur. B. Data-data yang dikumpulkan merupakan intormasi guna penyusunan laporan observasi lapangan baik perseorangan, kelompok maupun seluruh peserta melalui diskusi kelompok dan diskusi pleno.
C. Laporan observasi lapangan ini merupakan bahan dalam proses belajar mengajar sehingga peserta dapat memanfaat kannya untuk keperluan mempertajam daya anal isis dalam penulisan Kertas Kerja Perorangan (KKP), dan Kertas Kerja Kelompok (KKK) atau Kertas Kerja Angkatan (KKA), serta meningkatkan kepekaan individu terhadap upaya . peningkatan kompetensi kerja.
D. Keberhasilan dan mantaat observasi lapangan sangat ter gantung kepada sinergi antara 4 (empat) unsur : 1. Peserta. 2. Penyelenggara
3. Pembimbing 4. Narasumber/Kepala Unit Kerja tempat Observasi Lapang an.
23
E. Guna keberhasilan tujuan pengempangan kepemimpinan di antara peserta, susunan kepengurusan kelompok selama observasi lapangan tidak sama c:iengan kepengurusan pada kesempatan lain. (khususnya pada kegiatan penyusunan Kertas Kerja Kelompok).
BAS I PENDAHULUAN
F. Contoh cover laporan perseorangan dan laporan kelompok terlampir.
A. Latar Belakang Program Observa.si Lapangan (OL) merupakan bagian integral dari program kurikuler Diklat Kepemimpinan Tk. III (OIKLATPIM Tk. III). Kegiatan Observasi Lapangan ini merupakan penerapan dari materi pembelajaran Diklatpim Tingkat III melalui upaya mencocokan antara teori yang di peroleh di kelas, pengalaman peserta di tempat tugas masing masing dan ~;enyataan yang diamati di tempat observasi lapangan (imlplementasi nyata). Melalui observaSii lapangan peserta akan dapat melihat sejauh mana teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di kelas dapat diterap~;an/diimplementasi'kan dalam pelak sanaan tU'gas-tugas pelllerintahan dan pembangunan serta pelayanan publik baik ditempat observasi lapangan maupun pada unit ke~a' asal peserta. Dengan demikian peserta akan menjadi peka terhadap lingkungan dan memiliki ketajaman serta kemampuan mellaku- kan identifikasi, analisis dan mampu menemukan pokok masalah dan kemudian menetap kan/merumuskan solusi penanggulangannya. Adapun kompetensi yang dipersyaratkan bagi pejabat eselon III yaitu antara lain memiliki kemampuan menyusun strategi perencanaan program di bidang pelayanan publik sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan prima, r'naka pada observasi lapangan ini akan menjadi suatu sarana latihan . mengembang kan dan Illeningkatkan wawasan. Peserta sebagai unsur aparatur negara dan abdi masyara kat senantiasa dituntut untuk memiliki kemampuan yang profesional, jujur, adil, beretika dan bertanggungjawab
24
1
Obst!",o.S; lApangan Tk. JII
BAB V
BAB VI
PENYELENGGARAAN
18
A. Persiapan
18
B. Jadual Kegiatan
19
PENILAIAN
21
A. Aspek Yang Dinilai
21
B. Kegiatan Yang Dinilai
22
BAB VII LAlN-LAIN LAMPI RAN DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP
23 25 27 28
Lampiran 1
CONTOH LAPORAN PERSEORANGAN LAPORAN PERSEORANGAN OBSERVASI LAPANGAN DIKLATPIM TIGKAT III DEPARTEMEN................................. ANGKATAN 1. Nama I NIP. 2. Jabatan 3. Instansi 4. Kelompok 5. Lokasi Observasi Lapangan 6. Temuan Lapangan a. Identifikasi Masalah Administrasi :
b. Identifikasi Masalah Substansi:
7. Lain-lain
...................... ,............... .. .... ...... 2003
Peserta
( ....................................... ..)
25
OAFTAR lSI
Lampiran 2 Kata Pengantar
CONTOH LAPORAN KELOMPOK
Oaftar lsi
BAS I
LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN (LOL)
PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Oesknpsi Singkat
2
C. Tujuan Pembelajaran
2
. O. Pokok Bahasan
Judul BAB II
Oleh : Kelompok .... ... .... ... .
OEPARTEMEN ...... ... ............. .. .... BEKERJASAMA OENGAN LEMBAGA AOMINISTRASI NEGARA RI OIKLATPIM TK. '" ANGKATAN ...... ...... ... ..... ... .
...... .. ........ ............ .. .. .. ......... ....... 2003
26
BAS III
BAB IV
3
E. Sub Pokok Bahasan
3
F. Waktu Observasi Lapangan
4
G. Metode Pembelajaran
4
H. Media
4
KONSEP OBSERVASI LAPANGAN
5
A. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
5
B. Pengumpulan dan Jenis-Jenis Data
6
C. Analisis Oata-Lapangan
8
O. Penyusunan Laporan Observasi Lapangan
9
E. Penyajian Laporan Observasi Lapangan
13
OBYEK DAN MATERI
14
A. Obyek
14
B. Maten
14
ORGANISASI
16
A. Peserta
16
B. Penyelenggara
17
C. Pembimbing
17
Ohse,."as'- Lapangan Tk. l/l
terhadap program-program Diklat yang menjadi binaannya. Salah satu wujud dari hasil pemantauan dan evaluasi tersebut adalah revisi bahan ajar/modul ini. Ini adalah diantara usaha untuk menjamin kualitas (quality assurance) Diklat yang secara berkala terus ditingkatkan. Sejak diterbitkannya bahan ajar/modul ini, sekitar dua tahun lalu, Lembaga Administrasi Negara telah menerima berbagai masukan (feedback) dari para pengguna bahan ajar/modul ini, khususnya dari widyaiswara dan peserta. Selama kurun waktu itu Pllia Lembaga Administrasi Negara mempelajari masukan-masukan tersebut, kemudian meraciknya melalui kepiawaian penulis bahan ajar/modul ini. Dan hasilnya seperti yang ada di tangan saudara saat ini. Tentu saja perbaikan bahan/modul ini tidak berhenti sampai di sini. Oleh karena itu, masukan-masukan demi penyempumaan bahan ajar/modul ini senantiasa kami nantikan. Kepada penulis, kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas ke~a kerasnya menyelesaikan bahan ajar/modul ini. Mudah-mudahan karya saudara ini menjadi kontribusi berarti (significant contribution) bagi pembangunan bangsa tertinta serta menjadi amal saleh di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Akhimya, kami berharap para pengguna bahan ajar/modul ini memperoleh manfaat dan nilai tambah yang dapat diaplikasikan dalam praktek nyata di lingkungan ke~ masing-masing. Semoga ! Jakarta,
Desember 2003 KEPALA
aytIIf,BQMINISTRASI NEGARA ..RETWSlIK INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA A. Peraturan Perundang-Undangan Undang-undang Nomor 43 tahun 1999, tentang perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok Pokok Kepegawaian . Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2:000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. INPRES Nomor 1 Tahun 1995 tentang Penin!~katan Kuali tas Pelayanan Aparatur Pemerin1tah Kepada Masyarakat. Surat Edaran Me~kowasbangpan Nomor 56 Tahun 199? tentang Pelayanan Aparatur Pemeril1tah Kepada Masyarakat. Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 541/X111/10/61 2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pela-tihan Kepemimpinan Tingkat III.
B. Bu.cu-buku Irawan,
Prasetya., Drs, M.Sc., Logika dan Prosedur Penelitian, Lembaga Administrasi Neoara RI STIA LAN Press.
SOE!jadi, Drs. F.X. MPA, Organisasi dan Metode, Gunung Agung tahun 1995. SOE!parman, Atwi., Prof, Pembelajaran Inter.
Dr,
M.Sc.,
Model-model
~Suprijadi
27
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Diklat adalah salah satu upaya peningkatan kualitas SDM . aparatur, sebagai asset dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu pelaksanaan Diklat harus benar-benar berbasis kepada peningkatan kompetensi yang relevan dengan tuntutan bidang kerja setiap jenjang jabatan yang ada di lingkungan aparatur. Peningkatan kompetensi seperti ini ditegaskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan PNS. Sejalan dengan kebijakan tersebut, program Diklat Kepemimpinan Tingkat III berfungsi sebagai media pembinaan aparatur yang dipersiapkan menjadi pimpinan operasional (operational leaders}. Dengan demikian jenjang Diklat ini harus mampu menjamin terbentu~nya karakter pemimpin yang memiliki wawasan operasional untuk membangun suatu kepemerintahan yang baik. Untuk menciptakan sosok aparatur seperti ini, Diklat ini bisa dijadikan langkah awal, atau bahkan proses lanjutan, pembentukan kebiasaan belajar (learning habit) bagi aparatur dalam membentuk dirinya sebagai pemimpin yang senantiasa mampu memenuhi . tuntutan perubahan dari lingkungannya. Untuk menjamin terjadinya proses pembelajaran yang mengarah kepada peningkatan kompetensi dan wawasan operasional di kalangan peserta Diklat, Lembaga Administrasi Negara secara kontinu melakukan pemantauan dan evaluasi
28
til
OD
~
rJ'J
~
~
~
CIl
Z
<
c..?~
Z~
~
~O
S Eo-;
~
~ ~
f...j
g ~
~~
< .~ I-(~
r:I'J ~o
=
r:I'J~
=~ fU •..c
~:= F-t
~
<:s "U; 0
::: "1:S
;:t
~
.IC
....E ~
I
~