No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU APRIL 2016 SEBESAR 103,96, NAIK 0,06 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada April 2016 adalah sebesar 103,96, atau naik sebesar 0,06 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,90. Peningkatan NTP disebabkan
turunnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang tercatat sebesar 0,32 persen. Capaian
NTP tertinggi pada April 2016 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 114,48 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 97,19.
Peningkatan NTP pada April 2016 hanya disumbangkan oleh naiknya NTP pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,20 persen, sedangkan sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP pada April 2016.
NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan April 2016 sebesar 103,65 atau naik sebesar 0,07 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,58.
Pada April 2016, terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,22 persen, disebabkan oleh turunnya IKRT pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu yang tertinggi pada kelompok trasnportasi dan komunikasi sebesar 1,64 persen, diikuti kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan masing-masing sebesar 0,26 persen dan sebesar 0,25 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan IKRT atau inflasi perdesaan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada April 2016 tercatat sebesar 120,66 atau naik sebesar 0,49 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 120,07
1. Nilai Tukar Petani (It) Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani.
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
1
Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor April 2016 (2012 = 100) Sub Sektor (1)
Bulan Maret 2016 (2)
Persentase April 2016 (3)
Perubahan (4)
1. Indeks yang Diterima (It) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
127.12 141.91 118.58 129.49 129.87 130.31 127.71 128.16 127.96
125.66 141.40 119.70 128.90 128.79 128.94 128.07 127.83 127.72
-1.16 -0.36 0.94 -0.46 -0.83 -1.05 0.28 -0.26 -0.19
2. Indeks yang Dibayar (Ib) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
124.03 123.78 123.48 122.34 121.94 122.51 119.12 123.36 123.53
123.75 123.52 123.16 121.89 120.94 121.38 118.75 122.97 123.21
-0.23 -0.21 -0.26 -0.37 -0.82 -0.92 -0.30 -0.32 -0.26
3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) a. Tanaman Pangan b. Hortikultura c. Tanaman Perkebunan Rakyat d. Peternakan e. Perikanan e.1. Perikanan Tangkap e.2. Perikanan budidaya f. Gabungan g. Gabungan Tanpa Ikan
102.50 114.65 96.04 105.84 106.51 106.37 107.22 103.90 103.58
101.54 114.48 97.19 105.75 106.50 106.23 107.84 103.96 103.65
-0.93 -0.15 1.20 -0.09 -0.01 -0.13 0.58 0.06 0.07
101.32 101.28
101.22 101.16
-0.10 -0.12
NASIONAL NASIONAL tanpa Ikan
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
2
Berdasarkan hasil pemantauan harga – harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada April 2016, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami peningkatan sebesar 0,06 persen dibanding Maret 2016, atau naik dari 103,90 pada Maret 2016 menjadi 103,96 pada April 2016. Peningkatan NTP pada April 2016 disebabkan turunnya indeks harga hasil produksi pertanian sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang tercatat sebesar 0,32 persen. Peningkatan NTP disumbangkan oleh naiknya NTP pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,20 persen, sedangkan sub sektor lainnya mengalami penurunan NTP yakni sub sektor tanaman pangan sebesar 0,93 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,15 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,09 persen, dan sub sektor perikanan sebesar 0,01 persen. NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada April 2016 seperti yang ditunjukan dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar 103,65, atau naik sebesar 0,07 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 103,58. Jika dibandingkan dengan NTP Nasional April 2016, NTP Provinsi Maluku April 2016 berada di atas level NTP Nasional yang tercatat sebesar 101,22.
2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada April 2016 sebesar 127,83 atau turun sebesar 0,26 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebesar 128,16. Penurunan It disebabkan turunnya It pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 1,16 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,83 persen, sub sektor peternakan sebesar 0,46 persen, dan terendah sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,36 persen. Sedangkan sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan It sebesar 0,94 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya. Pada April 2016, Ib Provinsi Maluku juga mengalami penurunan pada semua sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor perikanan sebesar 0,82 persen, diikuti sub sektor peternakan sebesar 0,37 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,26 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,23 persen, dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,21 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
3
Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada April 2016, NTP-P mengalami penurunan sebesar 0,93 persen karena terjadi penurunan It sebesar 1,16 persen, lebih tinggi dibanding penurunan Ib yang tercatat 0,23 persen. Penurunan It disumbangkan oleh penurunan pada kelompok palawija sebesar 2,53 persen sedangkan kelompok padi mengalami peningkatan It sebesar 3,13 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) masing-masing sebesar 0,13 persen dan sebesar 0,91 persen. b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H) Pada April 2016, NTP-H mengalami penurunan sebesar 0,15 persen dibanding Maret 2016, terjadi karena penurunan It sebesar 0,36 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,21 persen. Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok buah-buahan dan kelompok tanaman obat masing-masing sebesar 0,83 persen dan sebesar 1,81 persen. Sedangkan kelompok sayur sayuran mengalami peningkatan It sebesar 0,24 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,15 persen dan sebesar 0,59 persen. c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) Pada April 2016, NTP-R mengalami peningkatan sebesar 1,20 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi peningkatan It yang sebesar 0,94 persen, sedangkan Ib justru mengalami penurunan sebesar 0,26 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,94 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masingmasing sebesar 0,20 persen dan sebesar 0,56 persen. d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T) Pada April 2016, NTP-T mengalami penurunan sebesar 0,09 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi penurunan It sebesar 0,46 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,37 persen. Penurunan It disumbangkan oleh turunnya It pada kelompok ternak kecil dan kelompok unggas masing-masing sebesar 0,94 persen dan sebesar 1,03 persen. Sedangkan kelompok ternak besar dan kelompok hasil ternak mengalami kenaikan It masing-masing sebesar 0,16 persen dan sebesar Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
4
1,36 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,51 persen dan sebesar 0,03 persen. e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP) Pada April 2016, NTP-NP mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dibanding Maret 2016, karena terjadi penurunan It sebesar 0,83 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,82 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 1,05 persen sedangkan kelompok budidaya mengalami peningkatan sebesar 0,28 persen dibanding Maret 2016. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,24 persen dan sebesar 1,97 persen. e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Pada April 2016, NTN turun sebesar 0,13 persen karena terjadi penurunan It sebesar 1,05 persen, lebih tinggi dari penurunan Ib yang tercatat sebesar 0,92 persen. e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Pada April 2016, NTPi naik sebesar 0,58 persen, karena terjadi peningkatan It sebesar 0,28 persen, sedangkan Ib justru mengalami penurunan sebesar 0,30 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT dan indeks BPPBM masing- masing sebesar 0,23 persen dan sebesar 0,47 persen.
Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya April 2016 (2012=100) Kelompokdan Sub Kelompok (1)
Bulan
Persentase
Maret 2016
April 2016
Perubahan
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan (NTPP)
102.50
101.54
-0.93
a. Indeks Diterima Petani - Padi
127.12 108.65
125.66 112.05
-1.16 3.13
- Palawija b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura (NTPH) a. IndeksDiterimaPetani - Sayur-sayuran - Buah-buahan
134.45 124.03 127.07 106.23 114.65 141.91 149.47 136.45
131.05 123.75 126.90 105.26 114.48 141.40 149.82 135.33
-2.53 -0.23 -0.13 -0.91 -0.15 -0.36 0.24 -0.83
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
5
- Tanaman Obat b. IndeksDibayarPetani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) a. IndeksDiterimaPetani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) b. IndeksDibayarPetani - IndeksKonsumsiRumahTangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan (NTPT) a. IndeksDiterimaPetani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5. Perikanan (NTNP) a. Indeks Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya b. Indeks Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani -Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM 5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) a. Indeks Harga yang Diterima Petani - Budidaya Air Tawar - Budidaya Laut b. Indeks Harga yang Dibayar Petani - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM
130.04 123.78 127.14 105.66 96.04 118.58 118.58 123.48 127.18 105.84 105.84 129.49 127.37 131.44 130.41 124.35 122.34 130.21 106.77 106.51 129.87 130.31 127.71 121.94 127.27 112.45 106.37 130.31 130.31 122.51 127.30 114.20 107.22 127.71 100.00 127.89 119.12 127.11 103.72
127.69 123.52 126.95 105.04 97.19 119.70 119.70 123.16 126.92 105.24 105.75 128.90 127.57 130.21 129.06 126.04 121.89 129.54 106.74 106.50 128.79 128.94 128.07 120.94 126.97 110.23 106.23 128.94 128.94 121.38 127.00 111.64 107.84 128.07 100.00 128.25 118.75 126.81 103.23
-1.81 -0.21 -0.15 -0.59 1.20 0.94 0.94 -0.26 -0.20 -0.56 -0.09 -0.46 0.16 -0.94 -1.03 1.36 -0.37 -0.51 -0.03 -0.01 -0.83 -1.05 0.28 -0.82 -0.24 -1.97 -0.13 -1.05 -1.05 -0.92 -0.24 -2.24 0.58 0.28 0.00 0.28 -0.30 -0.23 -0.47
BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal
4. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada April 2016 terjadi penurunan IKRT atau terjadi deflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,22 persen. Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
6
Penurunan IKRT atau deflasi perdesaan pada April 2016 disumbangkan oleh beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi perdesaan, diantaranya yang tertinggi pada kelompok trasnportasi dan komunikasi sebesar 1,64 persen, diikuti kelompok bahan makanan dan kelompok perumahan masing-masing sebesar 0,26 persen dan sebesar 0,25 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi perdesaan yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok sandang sebesar 0,17 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa deflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih rendah dari deflasi perdesaan nasional yang tercatat sebesar 0,50 persen. Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku April 2016 (2012=100) K e l o m p ok (1)
Perubahan (%) (2)
Bahan Makanan
-0.26
Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau
0.37
Perumahan
-0.25
Sandang
0.17
Kesehatan
0.02
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
0.03
Transportasi & Komunikasi
-1.64
T o t a l / Gabungan
-0,22
Nasional
-0,50
5. Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari tahun dasar 2012 sampai dengan April 2016 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 139,79, selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 122,03, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan nilai indeks sebesar 120,25, kelompok sandang sebesar 117,80, kelompok perumahan sebesar 117,53, kelompok kesehatan sebesar 112,87, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 107,94. Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
7
Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Dan Laju Inflasi/Deflasi pada April 2016 Menurut Sub Sektor ( 2012 = 100 ) Uraian (1)
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
Inflasi/Def lasi (4)
Bahan Makanan
140.16
139.79
-0.26
Transportasi dan Komunikasi
124.06
122.03
-1.64
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
119.81
120.25
0.37
Sandang
117.60
117.80
0.17
Perumahan
117.82
117.53
-0.25
Kesehatan
112.84
112.87
0.02
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
107.91
107.94
0.03
6. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami penurunan pada April 2016 sebesar 0,74 persen. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada April 2016 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 115,13 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,87. Penurunan indeks BPPBM disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok transportasi dan kelompok obat-obatan dan pupuk masing-masing sebesar 4,02 persen dan sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan yaitu kelompok bibit dan kelompok penambahan barang modal masing-masing sebesar 0,12 persen dan sebesar 0,32 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
8
Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku Pada April 2016 ( 2012 = 100 ) Kelompok (1) BPPBM
Maret 2016 (2)
April 2016 (3)
Inflasi/Deflasi (4)
106.74
105.95
-0.74
Bibit
104.17
104.29
0.12
Obat-Obatan dan Pupuk
102.02
102.02
-0.01
Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya
104.13
104.14
0.00
Transportasi
119.96
115.13
-4.02
Penambahan Barang Modal
107.08
107.42
0.32
Upah Buruh Tani
101.87
101.87
0.00
7. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Data dalam Tabel 6 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada April 2016 naik sebesar 0,49 persen dibanding Maret 2016, yaitu dari 120,07 menjadi 120,66. Hal ini terjadi karena penurunan It yang tercatat sebesar 0,26 persen, lebih rendah dari penurunan indeks BPPBM yang sebesar 0,74 persen. Peningkatan NTUP pada April 2016 terjadi karena meningkatnya NTUP pada beberapa sub sektor, tertinggi disumbangkan oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,51 persen, sub sektor perikanan sebesar 1,16 persen, dan sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,23 persen. Sedangkan sub sektor tanaman pangan dan sub sektor peternakan mengalami penurunan NTUP masing-masing sebesar 0,25 persen dan sebesar 0,43 persen.
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
9
Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada April 2016 ( 2012 = 100 )
Sub Sektor (1)
Bulan Maret 2016 (2)
Perubahan
April 2016 (3)
(%)
a. Tanaman Pangan
119.67
119.38
-0.25
b. Hortikultura
134.30
134.62
0.23
c. Tanaman Perkebunan Rakyat
112.04
113.74
1.51
d. Peternakan
121.27
120.76
-0.43
e. Perikanan
115.50
116.84
1.16
e.1. Perikanan Tangkap
114.11
115.49
1.22
e.2. Perikanan Budidaya
123.13
124.06
0.75
f. Gabungan
120.07
120.66
0.49
g. Gabungan Tanpa Ikan
120.66
121.14
0.40
NASIONAL
109.33
108.95
-0.34
NASIONAL Tanpa Ikan
109.28
108.86
-0.38
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
10
BPS PROVINSI MALUKU Informasilebihlanjuthubungi: Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi e-mail :
[email protected] Telepon: 0911-361319,361320
Berita Resmi Statistik No. 02/05/81 Th. VIII, 2 Mei 2016
11