Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
There are no translations available. KEPAK SAYAP ELANG LAUT
_ Agustus 2014 merupakan bulan yang istimewa dan tidak akan terlupakan bagi saya. Setelah melalui tahap seleksi yang cukup ketat saya bersama tiga pemuda lainnya diberikan kesempatan untuk mengikuti program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai delegasi dari Provinsi Jambi. Namun sebelumnya terjadi dilema dikarenakan jadwal pelayaran bersamaan dengan jadwal kegiatan wajib saya sebagai mahasiswa baru di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas, yaitu kegiatan Bimbingan Aktifitas Kemahasiswaan Dalam Tradisi Ilmiah (BAKTI). Setelah berkonsultasi dengan BAK dan Tata Usaha Fakultas Keperawatan, saya diberikan izin mengikuti pelayaran dengan konsekuensi mengulang kegiatan BAKTI pada tahun ajaran selanjutnya.
Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) adalah program pengembangan kepemudaan oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan dan TNI-AL. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap tanah air, meningkatkan wawasan kebangsaan dan nasionalisme, menggugah dan membangkitkan motivasi pemuda untuk kembali ke laut dan mengembangkan jiwa wirausaha dan industri kebaharian, serta meningkatkan persaudaraan dan kerjasama di kalangan pemuda.
Perjalanan dimulai pada tanggal 06 agustus. Seluruh peserta dari penjuru nusantara berkumpul di KONLINLAMIL, Tanjung Priok untuk melakukan registrasi ulang. Disini pertama kalinya saya bertemu dengan pemuda terbaik dari seluruh provinsi di indonesia yang akan menjadi teman pelayaran ke Indonesia timur. Setelah registrasi kami menuju Mess Marinir untuk menerima
1/6
Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
pembekalan dari panitia selama 1 hari.
Pada tanggal 08 agustus kami mengikuti upacara pelepasan peserta. Upacara yang dipimpin oleh Bapak Agung Laksono selaku Menkokesra ini diikuti oleh peserta KPN/LNRPB, Pelantara, SBJ serta TNI AL, Kemenpora, Kemendikbud, Kemenkes, Kementrian Kelautan. Pelayaran KPN/LNRPB Sail Raja Ampat dilaksanakan sejak tanggal 6 Agustus hingga 3 September 2014 dengan rute pelayaran Jakarta – Makassar – Sorong – waisai – Kupang – Benoa - Jakarta. Pada malam harinya kapal bergerak meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok menuju Makassar Sulawesi Selatan.
Selama pelayaran peserta diberikan pembekalan mengenai wawasan nusantara, bela negara, kemaritian dan enterpreneurship dari berbagai narasumber. Antara lain oleh Bapak Roy Suryo, Ibu Ririen Roy Suryo, Prof. Dr. Abdul Basith, Dewan Kelautan Indonesia, dan Mabes TNI-AL. Selain itu, kami juga dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan minat untuk kegiatan pasca sail. Kelompok akan membuat satu proposal di bidang kebaharian dengan berbagai subtema yang kemudian akan di presentasikan langsung di depan Deputi Bidang Kepemudaan Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Kapal sandar di pelabuhan Soekarno Hatta pada tanggal 11 agustus 2014. Selama di Makassar kami melakukan kegiatan homestay di Kabupaten Maros. Kemudian kami dibagi lagi menjadi dua Kecamatan yaitu Kecamatan Bontoa dan Kecamatan Simbang. Selama Homestay kami akan berinteraksi langsung dengan penduduk dan kami akan dibagi menjadi beberapa team untuk melakukan berbagai aksi sosial di kecamatan tempat kami homestay. Kegiatan sosial yang bernama KPN Berbagi terdiri dari beberapa sub kegiatan, yaitu : Kegiatannya yaitu Konservasi Mangrove, Kelas Inspirasi di sekolah-sekolah di kecamatan Bontoa, Kerja bakti di Masjid kecamatan Bontoa, Perpustakaan Bahari, dan Pelayanan Kesehatan Gratis di Desa Rammang-Rammang.
Saya bertugas pada kegiatan Pelayanan Kesehatan bersama tiga peserta lainnya, tim kesehatan KEMENKES, dan petugas dari Puskesmas kecamatan Bontoa. Kegiatan kami berpusat di desa Rammang-Rammang yang terletak di perbukitan kapur, Kecamatan Bontoa. Perjalanan dimulai dari kantor Kecamatan Bontoa menuju dermaga ramang-ramang yang ditempuh selama 10 menit menggunakan kendaraan bermotor. Setelah tiba di dermaga ramang-ramang perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu pompong selama 20 menit perjalanan. Team kesehatan dihidangi pemandangan panorama alam yang sangat indah. Perjalanan menuju Desa Rammang-Rammang melalui sungai yang ditumbuhi pohon nipah dan mangrove di bibir sungai serta bukit-bukit kapur.
2/6
Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
Setibanya team kesehatan di Kampung Berua, kami langsung berkeliling kampung untuk menginformasikan adanya pos pelayanan kesehatan gratis. Pos kesehatan dibuka pada pukul 10.00 wita dan warga mulai berdatangan sekitar pukul 10.30 wita. Pasien yang datang memeriksakan kesehatan sebanyak 12 orang dari 20 kk. Dari hasil pengkajian rata-rata penduduk desa bekerja sebagai petani, mereka tinggal di rumah-rumah panggung dengan sumbr air dari sumur. Sebagian besar penduduk yang melakukan pengobatan gratis mengeluhkan darah tinggi, gatal-gatal, serta batuk pilek. Hal ini sangat berhubungan dengan kondisi lingkungan, penggunaan air dan pola makan. Masyarakat mengatakan sangat senang dengan diadakannya kegiatan pelayanan kesehatan seperti ini karena mereka mengatakan sangat jarang memeriksakan kesehatannya karena terhambat akses menuju pelayanan kesehatan yang cukup jauh. Setelah pemeriksaan kesehatan kami juga memberikan pendidikan kesehatan mengenai Nutrisi dan PHBS.
Hari ketiga kami melaksanakan wisata ke Taman Nasional Bantimurung. Pada malam harinya kami mengadakan pentas seni di Pusat Kuliner Pantai Tak Berombak yang menampilkan kesenian dari Delegasi DIY, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Barat dan pelajar dari Kabupaten Maros.
Tanggal 15 agustus kami berpamitan kepada keluarga angkat di kecamatan Bontoa. Pagi harinya kami menghadiri pelepasan di kantor kecamatan Bontoa. Setelah acara pelepasan kami diberikan kebebasan untuk wisata di kawasan pantai Losari. Setelah bertemu keluarga angkat dan mengajak keluarga angkat berjalan-jalan di KRI Surabaya, sore harinya kapal mulai meninggalkan pelabuhan Soekarno-Hatta menuju Sorong, Papua Barat.
Kami melaksanakan upacara hari kemerdekaan 17 Agustus 2014 di Laut Banda. Peserta upacara terdiri dari anggota satgas Pelantara, satgas KPN/LRNPB, dan TNI-AL. Sore harinya dilakukan lomba-lomba untuk memperingati hari kemerdekaan. Pada malam harinya Delegasi Provinsi Jambi mengisi acara pentas seni. Berkolaborasi dengan Pelantara kontingen Provinsi Jambi, kami menampilkan Lagu Batanghari, Lagu Marindau, Perkenalan wisata provinsi Jambi, dan Tari Kedidi.
Pada saat sandar di pelabuhan Waisai pada tanggal 19 Agustus kami disambut dengan atraksi
3/6
Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
Suling Tambur oleh pelajar Papua Barat. Kami tidak turun ke darat melainkan hanya menurunkan Anggota Pelantara. Sertelah itu kami melanjutkan pelayaran ke Sorong. Di sorong kembali kami disambut oleh pemerintah kabupaten Sorong. Kemudian pada malam harinya ada kunjungan dari Bupati Kabupaten Sorong dan unsur muspida ke KRI Surabaya. Tanggal 20 Agustus kami melakukan kegiatan bakti sosial bersih pantai di garis pantai dimulai dari Pelabuhan sorong. Setelah selesai kegiatan kami berwisata di Pantai Tanjung Kasuari.
22 Agustus kami kembali ke waisai. Pada pagi harinya kami menuju kantor Bupati Raja Ampat untuk mendengarkan pembekalan dari Menteri Pertahanan RI. Acara berlangsung sederhana di halaman kantor bupati Raja Ampat. Selesai pembekalan kami melanjutkan kegiatan gladi acara puncak di lokasi pantai WTC ( Waisai Torang Cinta). Pada acara puncak akan diadakan Sailing Pass atau parade kapal perang oleh TNI-AL dan Negara tetangga, atraksi terjun payung dan paralayang, kemudian tari kolosal oleh pemuda-pemuda Papua barat.
Pada puncak acara tanggal 23 Agustus, peserta KPN/LRNPB bertugas sebagai pagar ayu menyambut kedatangan Presiden RI dan tamu undangan pada kegiatan Sail Raja Ampat 2014. Meskipun pada pagi itu hujan deras, para peserta tetap bertugas. Acara puncak di hadiri oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu, Menteri kabinet Indonesia bersatu Jilid II, undangan dari negara sahabat, aktivis kelautan dan undangan khusus. Setelah kegiatan kami mengunjungi Sail Raja Ampat Expo. Tanggal 24 Agustus kami meninggalkan pelabuhan Waisai, melanjutkan perjalanan menuju Maluku. Pada malam harinya kami mendapatkan materi Fotografi dari Bapak Risman Marah.
Tanggal 25 Agustus kami sandar di pelabuhan Ambon. Di kota Ambon kami diberikan pesiar hanya selama 2 Jam. Disini kami hanya berkunjung ke kota Ambon dan Objek Wisata Gong Perdamaian. Sore harinya kami kembali berlayar menuju Kupang. Dalam pelayaran pulang kami melanjutkan kegiatan pentas seni dan diskusi proposal. Proposal telah memasuki tahap akhir yang kemudian dipresentasikan di depan DANSATGAS dan panitia KPN/LRNPB.
Tanggal 27 Agustus kami tiba di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sebelum pesiar di Kota Kupang, kami mendapatkan pembekalan materi pertahanan negara dari Gubernur Lemhanas RI, Bapak Budi Soesilo Supandji. Setelah pembekalan kami dihibur dengan permainan solo Sasando yang membawakan beberapa lagu medley. Di kupang kami mengunjungi Gong perdamaian dan Pantai. Malam harinya kami mengikuti kegiatan gala dinner di Kantor Gubernur NTT. Pada kesempatan ini Delegasi Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan tengah mendapat kesempatan untuk menampilkan penampilan budaya dari provinsi masing-masing. Setelah kegiatan dan kembali ke kapal kami melanjutkan perjalanan menuju Bali.
4/6
Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
Kami tiba di bali pada tanggal 29 Agustus malam. Pada tanggal 30 Agustus kami berkunjung ke Museum Bajra Shandi dan Pantai Sanur. Pada malam harinya kami menerima kunjungan dari PCMI Bali. Pada kesempatan ini PCMI Bali juga menampilkan seni budaya Provinsi Bali. Tanggal 31 Agustus kami berkunjung ke Istana Presiden Tampak Siring, Bali. Sore harinya kami mulai meninggalkan Bali menuju Jakarta.
Dalam perjalanan pulang proposal kegiatan pasca sailing telah rampung dikerjakan. Proposal bergerak di 12 Bidang yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Ecotourism dengan konsep Desa wisata yang dipusatkan di NTT. Enviroment, Konservasi Mangrove dengan konsep ONCOM ( one child one mangrove). Enviroment, Konservasi Terumbu karang dengan konsep Coral Nanny. Enviroment, Konservasi Penyu yang di pusatkan di Pulau Anambas Kepri. Home Industry, dengan konsep Biskuit Legoj. Pendidikan, dengan konsep SEBAR NUSA (Semangat Bahari Nusantara). Pendidikan, Pendidikan lingkungan dan pemanfaatan sampah. Enterpreuner, Souvenir Bahari. Enterpreuner, Usaha budidaya Landak Laut di Mamuju, Sulawesi Barat.
10. Culture, dengan pembuatan Buku Keberagaman Budayaan Indonesia.
11. IT, pembuatan website KPN.TODAY
12. Youth Volunteer Marine Camp
Tanggal 2 September kami melakukan diskusi dan evaluasi kegiatan pelayaran. Pada malam harinya di laksanakan malam KPN Award 2014. Pada kesempat itu diberikan penghargaan kepada peserta, panitia dan pendamping untuk beberapa kategori. Acara juga diisi dengan peragaan busana oleh TNI-AL dan peserta KPN, pembacaan puisi dan persembahan lagu. Acara ditutup dengan renungan dan acara perpisahan peserta.
5/6
Program Kapal Pemuda Nusantara/Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (KPN/LRNPB) sebagai de Tuesday, 23 September 2014 14:45
Tanggal 3 September kapal sandar di pelabuhan Tanjung Priok. Sebelum turun kapal ada beberapa kegiatan yang dilakukan. Diantaranya Upacara pelepasan tanda peserta yang dipimpin oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementrian Pemuda dan Olahraga, Ibu Dr. Yuni Poerwanti, M.pd, pembacaan Deklarasi Pemuda Bahari, dan penobatan Best Participant. Selesai acara para peserta turun kapal dan kembali ke provinsi masing-masing dengan tugas sebagai duta bahari.
Menjadi salah satu peserta KPN/LRNPB merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. KRI Surabaya 591, 170 peserta dari penjuru nusantara dengan kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda berjumpa, saling berbagi dan membuktikan bahwa kita adalah bangsa bahari, bangsa maritim, bangsa yang disatukan karena laut. Dulu kita dengan riang menyanyikan lagu nenek moyangku seorang pelaut yang menceritakan bahwa sejak dulu kita adalah bangsa maritim. Kini apakah mesti kita bangga dan menoleh ke belakang sedangkan laut ada di depan mata kita? Sayap belum di kepakkan, kawan. Jadilah “aku ini seorang pelaut gemar mengarungi luas samudera”. Kita pemuda harus menggetarkan dunia. Buktikan sayap itu harus di dikepakkan bagai kepak sayap elang laut.
Salam bahari
Ditulis Oleh :
Fadlah (1411316007)
Mahasiswi Program B Ilmu Keperawatan 2014
6/6