THE EFFECT OF PRODUCT DIFFERENTIATION, SERVICE, PERSONNEL, CHANNEL AND IMAGE OF AIRLINE CUSTOMER SATISFACTION PT. GARUDA INDONESIA IN PADANG One Sugita1, Yulihar Mukhtar1, Zeshasina Rosha1 1 Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta E-mail :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] ABSTRACT This study aims to determine the effect of product differentiation, service, personnel, channel and image of airline customer satisfaction PT. Garuda Indonesia in Padang. The sample in this study was 120 airline customers PT. Garuda Indonesia in Padang route Padang-Jakarta flights. The sampling technique is purposive sampling. The type of data used are primary data through questionnaires. Data analysis method used is multiple linear regression analysis. Test the hypothesis by using test T-test statistics to demonstrate the influence of the independent variables on the dependent variable partially or individual. Results of this study found that the differentiation of products, services and personnel positive and significant impact on customer satisfaction. While differentiation and image channels and no significant positive effect on customer satisfaction PT Airlines. Garuda Indonesia in Padang. Keywords: differentiation of products, services, personnel, channel, image, customer satisfaction Untuk
PENDAHULUAN
sistem
perusahaan
yang
kompetitif tentu harus memenuhi sejumlah
Latar Belakang Masalah Dalam
menjadi
penerbangan
nasional
kriteria, salah satu kriteria adalah kepuasan
dikatakan bahwa fungsi AIRLINES adalah
pelanggan yang bersifat dinamis yang sangat
menyelenggarakan jasa penerbangan transportasi
dipengaruhi
bertujuan mengantarkan dari suatu tempat
diraih dalam teknologi telekomunikasi dan
dengan tujuan tempat yang lain dengan aman
teknologi informasi.
dan tepat waktu dan diatur sedemikian rupa
oleh
Selama
kemajuan–kemajuan
ini
PT.
Garuda
yang
Indonesia
sehingga mampu memanfaatkan sumberdaya
Airways berjalan tegak diantara banyaknya
yang tersedia agar berdaya guna dan berhasil
perusahaan sejenis lainnya, dan selama ini pula
guna.
PT. Garuda Indonesia Airways “menemani” Perusahaan Garuda Indonesia didirikan
masyarakat luas, khususnya bagi para penduduk
pada tanggal 26 Januari 1949, pada tanggal
Indonesia
tersebut untuk pertama kalinya pesawat terbang
melakukan
berlogo
dakota
keperluannya. Begitulah PT. Garuda Indonesia
melakukan penerbangan perdana dari Birma,
Airways hadir ditengah kesibukan pelanggan
sebagai pesawat komersil yang disewa oleh
untuk menyediakan berbagai keperluan yang
pemerintah
dinginkan
“Indonesia
airways”
setempat.
Garuda
tipe
Indonesia
dan
mancanegara
kegiatan
para
yang
senang
perjalanan
bagi
pelanggan.
Dengan
yang
dinobatkan sebagai salah satu dari 10 perusahaan
diperoleh pelanggan maka dengan sendirinya
yang dianggap sebagai perusahaan idaman.
perusahaan tersebut telah menciptakan image
(www.google)
positif terhadap pelanggan, yang biasanya 1
perusahaan
perlu
menambahkan
adanya
4.
Keamanan. Maskapai ini bukannya tidak
pemberian jaminan produk atau jasa yang telah
luput dari kecelakaan. Kecelakaan di Jogja
dibeli oleh pelanggan. Baik buruknya citra suatu
beberapa tahun yang lalu. Tetapi kejadian
perusahaan tergantung dari pelayanan yang
tersebut
diberikan dalam memuaskan pelanggan pada
menurun.
Lagi–lagi
kehidupan sehari–hari, sekaligus perusahaan
keamanan,
ketersediaan
harus berupaya untuk mampu menghadapi pasar
Maintenance Facilities) sebagai „bengkel‟
yang
pesawat
semakin
kompetitif
saat
ini
dalam
tidak membuat
Garuda
penumpangnya profesionalitas GMF
seolah-olah
(Garuda
menjadi
beraktivitas, maka selayaknya bagi perusahaan
jaminan tersendiri bahwa pesawat Garuda
memperhatikan lebih mendalam lagi mengenai
selalu ganti oli dan masuk bengkel pada
arti pentingnya kepuasan pelanggan, karena
waktunya. Beberapa tahun yang lalu malah
perusahaan mutlak tergantung dari ada atau
ada berita yang menyebar melalui email
tidaknya perhatian terhadap pelanggan dengan
bahwa sebuah maskapai
peningkatan
menggunakan „selotip‟ untuk menambal
pelayanan
demi
meningkatnya
kepuasan yang diberikan perusahaan PT. Garuda Indonesia
Airways.
Keunggulan
Garuda
malah hanya
bagian pesawat yang rusak. 5.
Pengakuan internasional. Pengakuan Uni
dibanding maskapai lain adalah :
Eropa dengan membolehkan maskapai ini
1.
Yang pertama jelas ketepatan waktunya.
boleh mendarat di sana juga menunjukkan
Beberapa maskapai bahkan sudah terkenal
kualitas maskapai ini. Terlepas dari berbagai
dengan keterlambatannya.
isu terkait larangan terbang ke Eropa,
2.
Kenyamanan,
meskipun
jarak
antar
ini
adalah
suatu
prestasi
bangkunya tidak seberapa signifikan dan
tersendiri mengingat ketatnya standar yang
masih terasa rapat, hidangan yang disajikan
diterapkan di sana.
di dalam pesawat cukup untuk mengganjal perut
3.
penerimaan
selama
penerbangan.
Beberapa
Dalam diferensiasi,
studinya Kotler
dan
tentang Keller
strategi (2009)
maskapai malah hanya menyediakan air
menyatakan bahwa perusahaan dapat melakukan
mineral atau bahkan hanya membagikan
diferensiasi dengan cara mengenali sumber
permen.
keunggulan kompetitif yang mungkin ada,
Meskipun pramugari Garuda rata-rata sudah
memiliki ciri pembeda utama yang dimiliki
„berusia‟ tetapi kesan profesional terasa
perusahaan, memilih penentu posisi yang efektif
dalam memberikan layanan ke pelanggan.
di pasar dan mengkomunikasikan penentu
Meski maskapai lain menggunakan wajah–
posisinya di pasar dengan cara-cara tersebut,
wajah fresh tetapi kesan masih belajar
khususnya
kadang masih tertangkap.
mendiferensiasikan penawaran yang diberikan
perusahaan
jasa
dapat
kepada pasar dari tiga segi, antara lain dengan 2
strategi
diferensiasi
produk,
diferensiasi
5.
pelayanan, dan diferensiasi citra yang dimiliki
Bagaimana
pengaruh
diferensiasi
citra
terhadap kepuasan pelanggan
perusahaan. Strategi
diferensiasi
ini
dapat
Tujuan Penelitian
menghasilkan posisi diferensiasi dalam persepsi
Dari perumusan masalah di atas dapat dijelaskan
pelanggan atas nilai yang ditawarkan dan
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
menghasilkan keunggulan bersaing yang spesifik (Ferdinand,
2003).
Keunggulan
1.
bersaing
merupakan posisi unik yang dikembangkan
produk terhadap kepuasan pelanggan . 2.
perusahaan dalam menghadapi para pesaing. Dalam hal ini, keunggulan hanya dapat dicapai
3.
Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi personalia terhadap kepuasan pelanggan
4.
Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing dipengaruhi oleh
Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi pelayanan terhadap kepuasan pelanggan .
dengan pengembangan strategi diferensiasi yang jelas dan favorable dari para pesaingnya.
Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi
Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi saluran terhadap kepuasan pelanggan .
5.
strategi bersaing perusahaan (Fuad, 2004).
Untuk mengetahui pengaruh diferensiasi citra terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik
untuk
berjudul
melakukan
”Pengaruh
penelitian
Diferensiasi
yang
Produk,
Pelayanan, Personalia, Saluran dan Citra
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Kajian Teori Konsep Kepuasan Pelanggan Kepuasan adalah perasaan senang atau
Terhadap Kepuasan Pelanggan Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia Di Kota
kecewa
seseorang
yang
timbul
karena
Padang”.
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka.
Perumusan Masalah Bedasarakan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap kepuasan pelanggan pada
2.
3.
4.
Bagaimana pengaruh diferensiasi pelayanan
Jika
kinerja
gagal
memenuhi
ekspektasi,
pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Penilaian pelanggan atas kinerja produk tergantung pada banyak faktor, terutama jenis hubungan loyalitas yang
terhadap kepuasan pelanggan
dimiliki
Bagaimana pengaruh diferensiasi personalia
Konsumen sering membentuk persepsi yang
terhadap kepuasan pelanggan
lebih menyenangkan tentang sebuah produk
Bagaimana pengaruh diferensiasi saluran
dengan merek yang sudah mereka anggap positif
terhadap kepuasan pelanggan
(Kotler dan Keller, 2009).
pelanggan
dengan
sebuah
merek.
3
Indonesia di Kota Padang
Diferensiasi Diferensiasi produk
kita
adalah
memiliki
strategi
dimana
perbedaan
maupun
H3 Strategi diferensiasi personalia berpengaruh positif
terhadap
kepuasan
keunikan dibandingkan dengan produk yang
Maskapai
lain. Ketika sebuah produk diproduksi oleh satu
Indonesia di Kota Padang
perusahaan, memungkinkan untuk ditiru oleh
Penerbangan
positif
hal menawarkan dan menjual produk tersebut
Maskapai
yang akan membuat produk tersebut bertahan
Indonesia di Kota Padang
salah
satu
strategi
untuk
memenangkan
persaingan adalah melalui diferensiasi. Menurut diferensiasi
Kotler
&
merupakan
(2009),
bisnis
yang
berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah manfaat pelanggan penting yang dinilai oleh sebagian besar
pasar.
mengatakan
Selanjutnya diferensiasi
Kotler adalah
terhadap
(2002) tindakan
kepuasan
Penerbangan
H5 Strategi
diferensiasi
positif
terhadap
Maskapai
Keller,
PT.
Garuda
H4 Strategi diferensiasi saluran berpengaruh
pesaingnya, tetapi strategi yang berbeda dalam
walaupun telah ditiru oleh pesaingnya, maka
pelanggan
pelanggan
PT.
citra
berpengaruh
kepuasan
Penerbangan
Garuda
PT.
pelanggan Garuda
Indonesia di Kota Padang
Kerangka Konseptual Gambar 1 Kerangka Konseptual Diferensiasi produk (X1)
merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Berdasarkan kedia pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa diferensiasi adalah tindakan membeadakan penawaran perusahaan dengan pesaing dengan cara yang unik yang
Diferensiasi pelayanan (X2) Diferensiasi personalia (X3)
Kepuasan pelanggan (Y)
Diferensiasi saluran
(X4)
untuk manfaat pelanggan. Diferensiasi citra
(X5)
Hipotesis H1 Strategi diferensiasi produk berpengaruh positif Maskapai
terhadap
kepuasan
Penerbangan
PT.
pelanggan Garuda
Indonesia di Kota Padang
Maskapai
terhadap
kepuasan
Penerbangan
Populasi dan Sampel Populasinya adalah pelanggan maskapai
H2 Strategi diferensiasi pelayanan berpengaruh positif
METODOLOGI PENELITIAN
PT.
penerbangan PT. Garuda Indonesia di Kota
pelanggan
Padang dengan rute penerbangan Padang –
Garuda
Jakarta. Penentuan jumlah sampel menurut 4
Sekaran (2006) dalam penelitian multivariat
pelayanannya kepada pelanggan (Kotler dan
(termasuk analisis regresi berganda), ukuran
Keller, 2009). Indikator yang digunakan
sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10
adalah kemudahan pemesanan, keramahan
kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel
pelayanan, konsultasi pelanggan (Kotler dan
dalam studi. Dengan demikian sampel minimal
Keller, 2009).
untuk untuk penelitian ini yang memiliki 5
3.
Diferensiasi personalia (X3)
variabel bebas dan 1 variabel terikat adalah 120
Diferensiasi personalia adalah perusahaan
responden (6x20 = 120). Teknik yang digunakan
dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dalam pengambilan sampel adalah purposive
yang kuat dengan
sampling (Sugiyono, 2003).
melatih
mempekerjakan
orang-orang
Indikator
yang
yang
dan
lebih
baik.
digunakan
yaitu:
Definisi Operasional Variabel
kemampuan, kesopanan, dapat dipercaya,
Variabel Independent (X)
dapat
Variabel Independen (bebas) yaitu suatu variabel yang mempengaruhi variable dependen dan
menjelaskan
dependen.
varians
dalam
diandalkan,
cepat
tanggap
dan
komunikasi (Kotler, 2005). 4.
variabel
Diferensiasi saluran (X4) Diferensiasi
Dalam penelitian ini yang
mengacu
saluran pada
dalam
hal
perusahaan
ini dapat
menjadi variabel independen adalah sebagai
merancang cakupan, keahlian, dan kinerja
berikut :
saluran distribusi mereka secara lebih efektif
1.
dan efisien (Kotler & Keller, 2009).
Diferensiasi Produk (X1) Diferensiasi produk merupakan strategi
2.
5.
Diferensiasi citra (X5)
yang membuat produk berbeda dengan
Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat
competitor bahkan melebihinya sehingga
dari elemen pencitraan, yang menciptakan
hasil yang dapat dinilai oleh konsumen dan
citra sebuah merek. Proses pencitraan harus
nilai yang diharapkan dapat mempengaruhi
membangun,
pilihan dan kepentingan konsumen yang
memanfaatkan,
paling istimewa (Kotler dan Keller, 2009).
kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra
Indikator yang digunakan yaitu bentuk, fitur,
untuk
kualitas kinerja, kualitas kesesuaian (Kotler
memiliki prospek yang baik secara terus-
dan Keller, 2009).
menerus (Zyman,2000:95). Indikator yang
Diferensiasi Pelayanan (X2)
digunakan
Diferensiasi pelayanan adalah suatu bentuk
perusahaan, peristiwa dan atmosfir (Kotler
peningkatan pelayanan dan mutu dimana di
dan Keller, 2009).
memaksimalkan, dan
memastikan
adalah:
mengekploitasikan
bahwa
merek
lambang,
itu
merek
dalamnya terkandung nilai yang berbeda dalam
memberikan
penawaran 5
Variabel Dependent (Y)
dari
Kepuasan pelanggan
heteroskedastisitas. selanjutnya analisa regresi
Menurut
Kotler
dan
Keller
(2009)
uji
normalitas,
multikolinearitas
dan
linear berganda, uji koefisien determinasi ( R² )
kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa
dan uji
seseorang yang timbul karena membandingkan
Kemudian pengujian hipotesis menggunakan Uji
kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil)
T-tes Statistik.
terhadap
ekspektasi
mereka.
Faktor
kelayakan
model
Uji
F-Statistik.
yang
digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN
adalah bukti langsung (tangibles), keandalan
Karakteristik Responden
(reliability), daya tanggap (responsiveness),
Berdasarkan hasil pentabulasian data
jaminan (assurance), empati (Parasuraman, et
dapat dikelompokkan karakteristik responden
al., 1985 dalam Tjiptono, 2008).
yang paling banyak berumur 24–29 tahun sebanyak 25% dan yang paling sedikit adalah
Uji Instrumen Penelitian
responden yang berumur 42–47 tahun sebesar
Uji Validitas
10%
dari
keseluruhan
responden.
Pada
Menurut Sugiyono (2009) bila korelasi
umumnya pelanggan maskapai penerbangan PT.
tiap faktor positif dan besarnya di atas 0,30 maka
Garuda Indonesia di Kota Padang dengan rute
butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dan
penerbangan Padang–Jakarta adalah laki-laki
bila korelasi di bawah 0,30
maka butir
sebanyak 55,8% serta mayoritas responden
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Butir
berpendidikan terakhir SMA sebanyak 36,7%.
pertanyaan yang tidak valid akan dikeluarkan
Pada umumnya responden berpenghasilan tiap
atau tidak digunakan mengukur suatu variabel
bulannya berkisar antara Rp 2.000.001 s/d Rp
penelitian.
3.000.000 sebanyak 41,7% dari keseluruhan responden,
dan umumnya
bekerja sebagai
pegawai swasta sebanyak 29,2%.
Uji Reliabilitas Menurut Nunnally (1978) dalam Ghozali (2005) Suatu konstruk atau variabel dikatakan
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
reliabel, jika nilai cronbach alpha> 0,60.
Uji Validitas Instrumen pernyataan dalam penelitian ini baik variabel dependen maupun variabel
Teknik Analisis Data Dalam melakukan pengujian statistik,
independen sudah melalui uji validitas. Berikut
maka penulis melakukan pengujian data yang di
ini disajikan banyaknya item pernyataan untuk
gunakan
masing-masing variabel pada tabel 1 berikut ini:
dalam
menggunakan
penelitian
tahapan
ini
dengan
pengujian
meliputi
analisis deskriptif, uji asumsi klasik yang terdiri 6
Tabel 1 Pernyataan Yang Valid No
Variabel
1 2
Diferensiasi prdouk (X1) Diferensiasi pelayanan (X2) Diferensiasi personalia (X3) Diferensiasi saluran (X4) Diferensiasi citra (X5) Kepuasan pelanggan (Y)
3 4 5 6
Uji Asumsi Klasik
Jumlah Pernyataan (butir) 8 6 8 4 8 8
Uji Reliabilitas Berikut ini disajikan ringkasan hasil uji reliabilitas untuk setiap variabel pada tabel 2 berikut:
No 1. 2. 3.
4. 5. 6.
Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov – Smirnov Asymp. Variabel Sig. Ket (2-tailed) Diferensiasi 0,05 0,090 Normal prdouk (X1) Diferensiasi 0,05 0,130 Normal pelayanan (X2) Diferensiasi 0,05 0,155 Normal personalia (X3) Diferensiasi 0,05 0,068 Normal saluran (X4) Diferensiasi 0,05 0,103 Normal citra (X5) Kepuasan 0,05 0,264 Normal pelanggan (Y)
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach Variabel Keterangan Alpha Diferensiasi 0,703 Reliabel prdouk (X1) Diferensiasi 0,763 Reliabel pelayanan (X2) Diferensiasi personalia 0,786 Reliabel (X3) Diferensiasi 0,764 Reliabel saluran (X4) Diferensiasi 0,750 Reliabel citra (X5) Kepuasan Reliabel 0,775 pelanggan (Y)
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa
Berdasarkan tabel 2, nilai cronbach
untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang
alpha untuk seluruh variabel adalah besar dari
Dengan
pengujian
One
Sample
data kuesioner berdistribusi normal. Hasil ini dapat dilihat dari Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel besar dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa secara umum data yang ditemukan sudah memenuhi asumsi kenormalan data sehingga pengujian statistik parametrik dapat dilakukan
telah diajukan dalam penelitian ini.
0.60 dan ini menunjukkan seluruh variabel yang digunakan dinyatakan reliabel atau handal..
Uji Multikolinearitas
Dengan kata lain, semua instrument pernyataan
Dalam analisis ini didapat nilai Variance
yang dipergunakan memiliki kestabilan dan
Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance
konsistensi dalam mengukur masing-masing
untuk masing-masing variabel seperti yang
variabel penelitian.
terlihat pada Tabel 4 berikut ini:
7
masalah
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Diferensiasi prdouk (X1) Diferensiasi pelayanan (X2) Diferensiasi personalia (X3) Diferensiasi saluran (X4) Diferensiasi citra (X5)
Tolera nce
VIF
0,845
1,183
heteroskedastisitas.
Jadi
dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung
Keterangan
adanya heteroskedastisitas.
1,579
Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian
0,728
1,373
Tidak Terjadi Multikolinearitas
0,967
1,034
Tabel 5 Hasil Analisa Regresi
0,703
1,422
Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
0,633
Dari hasil analisis, lima variabel bebas (independent) dalam penelitian ini nilai VIF-nya di bawah 10 dan tolerance mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat
disimpulkan
bahwa
bebas
(independent)
variabel-variabel
memenuhi
persyaratan
asumsi klasik tentang multikolinieritas.
Hasil Analisa Regresi Linier Berganda Dari hasil pengolahan data yang telah
seperti yang terlihat pada tabel 5 berikut ini :
Variabel Bebas Konstanta Diferensiasi prdouk (X1) Diferensiasi pelayanan (X2) Diferensiasi personalia (X3) Diferensiasi saluran (X4) Diferensiasi citra (X5) F hitung R Square
Koefisien Regresi -0,016
Signifikan
Ket
-
-
0,078
0,032
Sig
0,809
0,000
Sig
0,071
0,016
Sig
0,023
0,341
0,033
0,292
239,702 0,913
0,000
Tidak Sig Tidak Sig Sig
Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji heteroskedastisitas yang dilakukan diperoleh hasil seperti yang terlihat
Koefisien Determinasi Uji ini dilakukan untuk melihat berapa proporsi
pada Gambar 2 berikut ini:
dari
variabel
independent
bisa
menjelaskan variabel dependen (Gujarati, 2001).
Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan proses estimasi data yang telah
Scatterplot
dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil Dependent Variable: kepuasan pelanggan (Y)
pengujian seperti yang terlihat pada Tabel 5
Regression Studentized Residual
4
maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data
2
(data primer) yang dapat dilihat pada lampiran
0
-2
pada tabel model summary diperoleh hasil -4
penelitian bahwa R square adalah sebesar 0.913
-6 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Dari gambar 2 terlihat bahwa tidak
hal ini berarti 91,3% dari kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia di
terdapat pola yang jelas, yaitu titik-titiknya
Kota Padang
menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat
diferensiasi
yang dapat
produk,
dijelaskan oleh
pelayanan,
personalia, 8
saluran dan citra
sedangkan sisanya sebesar
Hasil penelitian ini konsiten dengan hasil
8,7% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
penelitian Yudhiarina (2009) dengan judul
tidak diteliti dalam penelitian ini.
“Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk Merk, dan
Terhadap
Proses
Keputusan
Pembelian Konsumen pada Perusahaan Rokok
Pembahasan Pengaruh
Promosi
Strategi
Diferensiasi
Produk
ditemukan
terhadap Kepuasan Pelanggan Berdasarkan
hasil
PT. HM. Sampoerna”. Dari hasil uji hipotesis
perhitungan
terdapat
pengaruh
diferensiasi
yang
produk, merk dan kegiatan promosi produk
terangkum pada Tabel 5 dengan menggunakan t-
secara parsial maupun secara simultan terhadap
test, diperoleh koefisien regresi diferensiasi
proses keputusan pembelian konsumen pada
produk berslope positif sebesar 0,078, dengan
perusahaan rokok PT. HM. Sampoerna.
nilai signifikansi sebesar 0,032 lebih kecil dari alpha
0,05.
dikatakan
Berdasarkan bahwa
analisis
di
diferensiasi
atas
produk
Pengaruh Strategi Diferensiasi Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Berdasarkan
hasil
perhitungan
yang
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
terangkum pada Tabel 5 dengan menggunakan t-
Garuda Indonesia di Kota Padang, sehingga Ho
test, diperoleh koefisien regresi diferensiasi
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menjelaskan
pelayanan berslope positif sebesar 0,809, dengan
bahwa jika diferensiasi produk bagus
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
maka
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
alpha
Garuda
dikatakan
Indonesia
di
Kota
Padang
akan
meningkat.
0,05.
Berdasarkan bahwa
analisis
diferensiasi
di
atas
pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Hasil penelitian ini konsiten dengan hasil
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
penelitian Lestari (2005) dengan judul “Analisis
Garuda Indonesia Di Kota Padang, sehingga Ho
Strategi
Mempengaruhi
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menjelaskan
Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya terhadap
bahwa jika diferensiasi pelayanan bagus maka
Kinerja Pemasaran ( Studi Kasus TELKOMFlexi
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
Classy Telkom
Garuda
Diferensiasi
yang
Divre IV Jawa Tengah dan
DIY)”. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan variabel strategi diferensiasi produk, diferensiasi
Indonesia
di
Kota
Padang
akan
meningkat Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
pelayanan dan diferensiasi citra benar-benar
penelitian
Sukawati
signifikan berpengaruh positif dalam membentuk
“Pengaruh
Strategi
keunggulan
Kepuasan Pelanggan Pita Maha A Tjampuhan
bersaing
kinerja pemasaran.
dalam
meningkatkan
(2007)
dengan
Diferensiasi
judul
terhadap
Resort & SPA di UBUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dan 9
keunggulan bersaing hotel ini dipengaruhi oleh
Pengaruh Diferensiasi Personalia terhadap
variabel diferensiasi tawaran jasa, diferensiasi
Kepuasan Pelanggan
layanan atau penyerahan jasa, dan diferensiasi
Berdasarkan
hasil
perhitungan
yang
citra. Hasil analisis dengan menggunakan taraf
terangkum pada Tabel 5 dengan menggunakan t-
nyata 5% menunjukkan bahwa ketiga variabel
test, diperoleh koefisien regresi diferensiasi
tersebut, baik secara keseluruhan maupun secara
personalia berslope positif sebesar 0,071, dengan
parsial,
nilai signifikansi sebesar 0,016 lebih kecil dari
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan konsumen.
alpha
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
0,05.
dikatakan
Berdasarkan bahwa
analisis
diferensiasi
tersebut personalia
penelitian Lestari (2005) dengan judul “Analisis
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Strategi
Mempengaruhi
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya terhadap
Garuda Indonesia di Kota Padang, sehingga Ho
Kinerja Pemasaran (Studi Kasus TELKOMFlexi
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menjelaskan
Classy Telkom Divre IV Jawa Tengah dan
bahwa jika diferensiasi personalia bagus maka
DIY)”. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
variabel strategi diferensiasi produk, diferensiasi
Garuda
pelayanan dan diferensiasi citra benar-benar
meningkat
Diferensiasi
yang
signifikan berpengaruh positif dalam membentuk keunggulan
bersaing
dalam
meningkatkan
Indonesia
Kota
Padang
akan
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Arief (2010) dengan judul “Pengaruh
kinerja pemasaran.
di
Strategi
Diferensiasi
untuk
Hasil penelitian ini konsisten dengan
Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Trio
hasil penelitian Arief (2010) dengan judul
Indah di Malang”. Hasil penelitian menunjukkan
“Pengaruh
untuk
bahwa secara individual atau parsial setiap
Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Trio
variabel pembentuk diferensiasi yang meliputi
Indah di Malang”. Hasil penelitian menunjukkan
diferensiasi
bahwa secara individual atau parsial setiap
diferensiasi personel dan diferensiasi citra
variabel pembentuk diferensiasi yang meliputi
berpengaruh
diferensiasi
pelayanan,
peningkatan daya saing Hotel Trio Indah,
diferensiasi personel dan diferensiasi citra
sedangkan variabel saluran tidak memberikan
berpengaruh
pengaruh.
Strategi
produk,
secara
Diferensiasi
diferensiasi
bermakna
terhadap
produk,
diferensiasi
secara
bermakna
pelayanan,
terhadap
peningkatan daya saing Hotel Trio Indah, sedangkan variabel saluran tidak memberikan
Pengaruh
pengaruh.
Kepuasan Pelanggan
Diferensiasi
Berdasarkan
hasil
Saluran
terhadap
perhitungan
yang
terangkum pada Tabel 5 dengan menggunakan t10
test, diperoleh koefisien regresi diferensiasi
Pengaruh
saluran berslope positif sebesar 0,023, dengan
Kepuasan Pelanggan
nilai signifikansi sebesar 0,341 lebih besar dari alpha
0,05.
perhitungan
yang
saluran
test, diperoleh koefisien regresi diferensiasi citra
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
berslope positif sebesar 0,033, dengan nilai
kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT.
signifikansi sebesar 0,292 lebih besar dari alpha
Garuda Indonesia di Kota Padang, sehingga Ho
0,05. Berdasarkan analisis di atas dikatakan
diterima dan Ha ditolak. Hal ini menjelaskan
bahwa diferensiasi citra berpengaruh positif dan
bahwa jika terjadi penambahan saluran maka
tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan
akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun
Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia di
pada
Garuda
Kota Padang, sehingga Ho diterima dan Ha
penambahan saluran itu sendiri harus melewati
ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa jika terjadi
izin kementerian untuk penambahan wilayah
peningkatan citra maka akan meningkatkan
jangkauan terbang dan para pelanggan maskapai
kepuasan pelanggan, namun pada maskapai
ini mengetahuinya, hingga diferensiasi saluran
penerbangan garuda citra yang baik itu sendiri
tidak lagi berdampak atau berpengaruh pada
telah terbentuk dimata pelangganya sehingga
kepuasan pelanggan baik dari segi cakupan,
menjadikan sebagai keunggulan bersaing, hingga
keahlian dan kinerja saluran.
diferensiasi citra tidak lagi berdampak atau
maskapai
Hasil
diferensiasi
penerbangan
penelitian ini
di
hasil
terhadap
terangkum pada Tabel 5 dengan menggunakan t-
bahwa
analisis
Berdasarkan
Citra
atas
dikatakan
Berdasarkan
Diferensiasi
tidak konsisten
berpengaruh pada kepuasan pelanggan baik dari
dengan hasil penelitian Arief (2010), dengan
segi lambang perusahaan, merek perusahaan,
judul “Pengaruh Strategi Diferensiasi untuk
peritiwa dan atmosfer.
Meningkatkan Daya Saing pada Hotel Trio
Hasil penelitian ini tidak konsisten
Indah di Malang”. Hasil penelitian menunjukkan
dengan penelitian Sukawati (2007) dengan judul
bahwa secara individual atau parsial setiap
“Pengaruh
variabel pembentuk diferensiasi yang meliputi
Kepuasan Pelanggan Pita Maha A Tjampuhan
diferensiasi
Resort & SPA DI UBUD”. Hasil penelitian
produk,
diferensiasi
pelayanan,
diferensiasi personel dan diferensiasi citra berpengaruh
secara
bermakna
terhadap
peningkatan daya saing Hotel Trio Indah, sedangkan variabel saluran tidak memberikan pengaruh.
Strategi
Diferensiasi
terhadap
menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dan keunggulan bersaing hotel ini dipengaruhi oleh variabel diferensiasi tawaran jasa, diferensiasi layanan atau penyerahan jasa, dan diferensiasi citra. Hasil analisis dengan menggunakan taraf nyata 5% menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut, baik secara keseluruhan maupun secara parsial,
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan konsumen. 11
Hasil
penelitian
ini
tidak
konsisten
kesesuaian. Kemudian pelayanannya baik dari
dengan penelitian Lestari (2005), dengan judul
segi
“Analisis
pelayanan serta konsultasi pelanggan selanjutnya
Strategi
Mempengaruhi
Diferensiasi
Keunggulan
yang
Bersaing
dan
Pengaruhnya terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus TELKOMFlexi Classy Telkom Divre IV Jawa Tengah dan DIY)”. Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan
variabel
strategi
personalia
citra
berpengaruh keunggulan
benar-benar
positif bersaing
dalam dalam
signifikan membentuk
meningkatkan
kinerja pemasaran.
pemesanan,
baik
dari
keramahan
segi
kemampuan,
kesopanan, dapat dipercaya, dapat diandalkan dan cepat tanggap dalam komunikasi yang disajikan kepada pelanggannya agar dimasa mendatang kepuasan pelanggan akan lebih meningkat lagi.
diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan dan diferensiasi
kemudahan
Sementara untuk diferensiasi saluran dan diferensiasi
citra
diharapkan
Maskapai
penerbangan Garuda hendaknya dapat terus memperhatikan kedua diferensiasi ini. Hal ini dikarenakan
untuk
wilayah
izin
terbang
maskapai harus memperoleh izin penerbangan PENUTUP
dari kementrian dan untuk citra maskapai ini
Kesimpulan
telah
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
mendapatkan
pelanggannya
citra
yang
sehingga
baik
hanya
dari perlu
mempertahankannya saja lagi, agar dimasa mendatang kepuasan pelanggan akan lebih
Diferensiasi
produk,
pelayanan
dan
meningkat lagi.
personalia berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan
pelanggan
Maskapai
Penerbangan PT. Garuda Indonesia di Kota Padang.
Keterbatasan Penelitian dan Saran Keterbatasan Penelitian Hasil penelitian yang ditemukan dalam
Sementara diferensiasi saluran dan citra berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia di Kota Padang.
proses pengujian hipotesis belum sempurna, adanya beberapa keterbatasan dalam pembuatan penelitian
ini
Penelitian diferensiasi penerbangan
hasil
yang
ditemukan yaitu :
Implikasi Penelitian Maskapai
mempengaruhi
Garuda
hendaknya dapat terus mempertahankan dan meningkatkan diferensiasi produk, diferensiasi pelayanan dan diferensiasi personalia dengan cara meningkatkan produknya baik dari segi bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja dan
ini
produk,
hanya pelayanan,
menganalisis personalia,
saluran dan citra jadi disarankan untuk peneliti berikutnya
agar dapat
menambah variabel
lainnya seperti kualitas layanan, harga dan lainlain yang dapat menjelaskan lebih mendalam tentang kepuasan pelanggan serta masih sedikit 12
jumlah
responden
yang
dijadikan
sampel
mempertahankan
sehingga hasil yang ditemukan dalam penelitian
lambangnya
ini memiliki tingkat keakuratan yang lemah.
pelanggan
agar
kesulitan
untuk
logo
yang
telah pelanggan
maskapai
dan
mudah
dikenali
tidak
menjadi
membedakan
pesawatnya
dengan pesawat penerbangan lainnya.
Saran Berdasarkan diperoleh,
kesimpulan
untuk
dapat
yang
meningkatkan
keputusan pembelian, maka disarankan sebagai berikut: Untuk meningkatkan diferensiasi produk
DAFTAR PUSTAKA Arief, Mohammad. 2010. Pengaruh Strategi Diferensiasi Untuk Meningkatkan Daya Saing Pada Hotel Trio Indah Di Malang. Jurnal Studi Manajemen Vol 4 No 2 Oktober.
dapat dilakukan dengan cara mempertahankan keistimewaan Maskapai Garuda
dari layanan,
dan ketepatan waktu serta keamanan dan kenyamanannya. Kemuian untuk meningkatkan diferensiasi pelayanan dapat dilakukan dengan cara
pihak
perusahaan
lebih
menyediakan
kemudahan pemesanan tiket pesawat baik secara online, maupun membeli di biro perjalanan serta memberikan kemudahan dalam pembayaran tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan penjualnya. Selanjutnya
untuk
meningkatkan
Ferdinand, Augusty. 2003. Keunggulan Diferensiasif. Jurnal Bisnis Strategi Vol. 12 (Desember). pp. 1-15. Fuad, Mas‟ud. 2004. Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Erlangga. Kotler Philip, 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Jilid. 1. Jakarta : Prenhallindo.
diferensiasi personalia diharapkan perusahaan terus mempertahankan keandalannya sebagai
-----------------. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia
maskapai terbaik dan Penerbangannya selalu tepat waktu. Setelah itu untuk meningkatkan diferensiasi saluran diharapkan pihak perusahaan mengikuti aturan cakupan wilayah penerbangan maskapai Garuda yang telah berbeda dengan maskapai penerbangan lainnya, dan jika harus menambah
wilayah
penerbangan
harus
disesuaikan terlebih dahulu dengan kondisi perusahaan
agar
tidak
menjadi
masalah
dikemudian harinya, serta yang terakhir untuk diferensiasi citra diharapkan perusahaan terus
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 Penerbit : Erlangga Lestari, Dwi Indah. 2005. Analisis Strategi Diferensiasi Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus TELKOMFlexi Classy Telkom Divre IV Jawa Tengah dan DIY). Tesis. Program studi magister manajemen, Program pasca sarjana, Universitas diponegoro, Semarang. Sekaran, Uma, 2006. Research, Methods For Business, Edisi 4, Jakarta : Salemba. 13
Sugiyono, 2003. Statistik untuk penelitian (cetakan kelima). Bandung : Alfabeta Sukawati, Tjokorda Gde Raka. 2007. Pengaruh Strategi Diferensiasi Terhadap Kepuasan Pelanggan Pita Maha A Tjampuhan Resort & SPA DI UBUD. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar. Jurnal ISSN1410-4628, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 1 Tahun 2007 Tjiptono, Fandy 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Yudhiarina, 2009. Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk Merk, Dan Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Perusahaan Rokok PT. HM. Sampoerna. Jurnal Ichsan Gorontalo. Volume 4. No. 2 Edisi mei – Juli 2009.
14