JURNAL
PENGARUH KEKUATAN OTOT PERUT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF ABDOMNAL STRENGHT AND ARM MUSCLE STRENGHT IN THE ABILITY OF SHOT-PUT STYLE SIDEWAYS IN CLASS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI ACADEMIC YEAR 2016/2017
Oleh: HIRONIMUS HAMSI JELAHUR 12.1.01.09.0324
Dibimbing oleh : 1. Budiman Agung Pratama, M.Pd 2. Yulingga Nanda Hanief, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH KEKUATAN OTOT PERUT DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 HIRONIMUS HAMSI JELAHUR 12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
[email protected] Budiman Agung Pratama, M.Pd dan Yulingga Nanda Hanief, M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Tolak peluru merupakan suatu kordinasi gerak menolak eksplosif, karena dalam gerak itu dibutuhkan kekuatan. Kekuatan diperoleh dari latihan kekuatan karena yang menjadi karakteristik geraknya adalah menolak maka di perlukan latihan kekuatan otot perut dan kekuatan otot lengan agar dapat melakukan gerak anini dengan baik. Jika seorang atlet didalamnya mempunya kekuatan otot perut dan otot lengan yang kuat maka akan besar pula tenaga atau daya, sehingga dapat mengatasi beban gaya dari luar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kekuatan otot perut dan otot lengan terhadap tolak peluru gaya menyamping pada siswa kelas IX SMP Negeri 3 Kediri Tahun Ajaran 2016/2017. Teknik pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian yang menggambarkan data dalam keadaan yang sebenarnya dan datanya berupa angka-angka yang dijumlahkan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 28 siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisisregresi linier berganda Hasil penelitian ini adalah : 1) ada pengaruh yang signifikan positif antara kekuatan otot perut terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping, dengan nilai signifikan pada uji t sebesar 0,034 < 0,05 2) ada pengaruh yang signifikan positif antara kekuatan otot lengan terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping, dengan nilai signifikan pada uji t sebesar 0,039< 0,053) kekuatan otot perut dan kekuatan otot lengan berpengaruh terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping, dengan nilai signifikan pada uji F sebesar 0,001< 0,05. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan otot perut dan kekuatan oto lengan berpengaruh terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping. Maka dari itu dapat disarankan untuk bias mencapai kemampuan tolak peluru gaya menyamping yang maksimal maka pelatih perlu memperhatikan kekuatan otot perut dan kekuatan otot lengan siswa.
KATA KUNCI: Pengaruh Kekuatan Otot Perut dan Kekuatan Otot Lengan Tehadap Kemampuan Tolak Peluru Gaya Menyamping.
Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berbagai macam gerakan yang dapat di
I. LATAR BELAKANG Olahraga merupakan salah satu
jumpai di dalam cabang olahraga
aktivitas manusia yang terdiri dari
lainnya seperti lari,
salah satu
tolak peluru dan lempar
cabang olahraga
yang
digemari oleh masyarakat dan memiliki
jalan,
lompat, (Pramono,
2004: 12-13).
fungsi serta peran yang sangat penting
Salah satu nomor pada cabang
dan salah satunya di cabang olahraga
atletik adalah nomor lempar yang
Atletik. Atletik merupakan olahraga
didalam terdiri dari lempar cakram,
yang paling tua dan telah dikenal sejak
lempar lembing dan tolak peluru.
jaman pra sejarah. Olahraga bukan
Perkembangan atletik juga di kaitkan
dilihat
yang
dengan di langsungkannya olimpiade
menghabiskan tenaga atau waktu tetapi
kuno pada tahun 776 SM di Yunani.
olahraga juga dapat menghidupkan
Pada
manusia
pertandingkan salah satunya meliputi
sebagai
aktivitas
dan menyegarkan tubuh
menjadi kuat dan sehat. “Atletik
saat
itu
nomor
yang
di
penthalon, pankration, lempar lembing,
adalah satu
cabang
lempar cakram, tolak peluru, lompat
olahraga yang terdiri dari gerakan-
jauh dan nomor lari (Bahagia. Dkk,
gerakan yang dinamis dan harmonis
2000: 2-5).
seperti jalan, lari, lempar, dan lompat
Didalam belajar tolak peluru
(Djumidar, 2007: 1.3)”.
seseorang akan melakukan latihan-
Atletik juga dikenal sebagai induknya
latihan dalam menguatkan otot-otot
dari segala cabang olahraga atau lebih
perut dan otot lengan agar dapat
dikenal sebagai “ Mother of Sport”(
melakukan gerakan ini dengan baik di
induk/ibu dari segala cabang olahraga),
perlukan kemampuan fungsi motorik
gerakan-gerakan
dalam
yang baik pula. fungsi motorik pada
atletik seperti: pada atletik terdapat
manusia terdiri dari dua unsur yaitu
yang
ada
Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kekuatan dan kelentukan. Jika seorang
menjadi karakteristik geraknya adalah
atlet didalamnya mempunyai kekuatan
menolak maka di perlukan latihan
otot perut dan otot lengan yang kuat
kekuatan otot perut dan kekuatan otot
maka akan besar pula tenaga atau daya,
lengan.
sehingga dapat mengatasi beban gaya
Atas
dasar
latar
belakang
dari luar. Untuk memperoleh kekuatan
tersebut, maka penulis tertarik untuk
otot perut dan kekuatan otot lengan
meneliti
yang dapat digunakan atlet tolak peluru
pengaruh kekuatan otot perut dan
harus berlatih secara serius dan dengan
kekuatan
cara yang benar serta mengarahkan
kemampuan
kepembentukan kekuatan otot perut
menyamping.
lebih
otot
lanjut
mengenai
lengan
tolak
tehadap
peluru
gaya
dan otot lengan yang kuat, sehingga dapat
menghasilkan
prestasi
yang
optimal.
II. METODE Penelitia ini dilakukan di SMP Negeri
Menurut Eddy Purnomo ( 2007:
3 Kediri. Penelitian yang digunakan
29 ), didalam olahraga tolak peluru
adalah pendekatan kuantitatif, yang
power
setelah
dimana penelitian ini merupakan hasil
gerakan pelurusan dan pemutaran kaki
data yang diambil berupa angka-
kanan pada saat kaki kiri mendarat
angayang
pada pinggir depan lingkaran tolakan,
penelitian ini dalah dimana siswa
sedangkan peluru masih dibelakang
melakukan tes kekuatan otot perut (sit-
kaki kanan. Tolak peluru merupakan
up) dan kekuatan otot lengan (push-up)
suatu
selama 30 detik. Selanjutnya tes tolak
position
kordinasi
dicapai
gerak
menolak
eksplosif, karena dalam gerak itu
dijumlahkan.
Instrument
peluru gaya menyamping.
dibutuhkan power. Power diperoleh dari latihan kekuatan karena yang Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
III. HASIL DAN KESIMPULAN simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kemampuan Tolak Peluru Gaya
A. Deskripsi Data Kekuatan Otot Perut
Menyamping
rata-rata dari kekuatan otot perut
rata-rata dari kemampuan tolak
dari sebanyak 28 siswa kelas IX
peluru gaya menyamping dari
SMP Negeri 3 Kediri Tahun
sebanyak 28 siswa kelas IX
Ajaran
adalah
SMP Negeri 3 Kediri Tahun
sebesar 18,04 dengan standar
Ajaran 2016/2017 sejauh 4,83 m
deviasi sebesar 3,72. Sedangkan
dengan standar deviasi sebesar
kekuatan otot perut minimum
1,48. Sedangkan
adalah dapat sit up sebanyak 14
tolak peluru gaya menyamping
kali dan kekuatan otot perut
minimum sejauh 2,60 m dan
maksimum adalah dapat sit up
kemampuan tolak peluru gaya
sebanyak 35 kali.
menyamping
2016/2017
Kekuatan Otot Lengan
kemampuan
maksimum
sejauh8,55 m.
bahwa rata-rata dari kekuatan otot lengan dari sebanyak 28
B. Analisis Data
siswa kelas IX SMP Negeri 3
Uji Normalitas
Kediri Tahun Ajaran 2016/2017
Analisis Statistik
adalah sebesar 20,14 dengan
nilai signifikan Unstandardized
standar deviasi sebesar 4,07
Residual sebesar 0,556 , nilai
Sedangkan kekuatan otot lengan
tersebut lebih besar dari taraf
minimum adalah dapat push up
signifikan yang ditetapkan, yaitu
sebanyak 13 kali dan kekuatan
sebesar 0,05 atau 5%. Sehingga
otot lengan maksimum adalah
menunjukkan
dapat push up sebanyak 29 kali.
terdistribusi normal.
bahwa
data
Multikolinearitas Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
rancangan
pekerjaan,
perusahaan,
dan
umpan
strategi
kasalahan penganggu pada periode
balik
t dengan kesalahan pengganggu
kinerja memiliki nilai Tolerance sebesar 0,800 ; 0,800 yang lebih
pada periode t-1 (sebelumnya). Uji Heterokedatisitas
besar dari 0,10 dan VIF sebesar
grafik scatterplot terlihat bahwa
1,251 ; 1,251 yang lebih kecil dari
titik-titik menyebar secara acak
10, dengan demikian dalam model
serta tersebar baik di atas maupun
ini
dibawah angka 0 pada sumbu Y.
tidak
ada
masalah
multikolinieritas, hal ini berarti
Dan
antar variabel independen tidak
model regresi ini tidak terjadi
terjadi korelasi.
heteroskedastisitas. Hal ini berarti
Uji Autokorelasi
dalam model regresi tidak terjadi
ini
menunjukkan
Durbin Watson dengan ketentuan
ketidaksamaan
du < dw < 4-du jika nilai DW
residual
terletak antara du dan 4 - du
pengamatan yang lain.
berarti bebas dari autokorelasi. Berdasarkan tabel di atas nilai DW
bahwa
variance
satu
pengamatan
dari ke
C. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis 1
hitung lebih besar dari (du) =
Berdasarkan hasil perhitungan
1,560 dan kurang dari 4 – 1,560
pada SPSS for windows versi 21
(4-du) = 2,440 atau dapat dilihat
dalam tabel 4.12 diperoleh nilai
pada
yang
signifikan variabel kekuatan otot
menunjukkan du < d < 4 – du atau
perut adalah 0,034. Hal ini
1,560 < 1,707 < 2,440, sehingga
menunjukkan
model regresi tersebut sudah bebas
signifikan uji t variabel kekuatan
dari masalah autokorelasi. Hal ini
otot perut < 0,05 yang berarti H0
berarti
ditolak
Tabel
ada
4.10
korelasi
antara
Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
dan
bahwa
Ha
nilai
diterima.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kekuatan otot perut berpengaruh
otot lengan 0,001 < 0,05 yang
terhadap
berarti
kemampuan
tolak
peluru gaya menyamping.
H0
ditolak
dan
Ha
diterima. Hasil dari pengujian ini
b. Pengujian hipotesis 2
adalah kekuatan otot perut dan
Berdasarkan hasil perhitungan
kekuatan
otot
lengan
pada SPSS for windows versi 21
berpengaruh
dalam tabel 4.12 diperoleh nilai
kemampuan tolak peluru gaya
signifikan variabel kekuatan otot
menyamping.
terhadap
lengan adalah 0,039. Hal ini menunjukkan
bahwa
nilai
signifikan uji t variabel kekuatan
SIMPULAN Dari hasil analisa data yang
otot lengan < 0,05 yang berarti
dilakukan,
dapat
H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil
kesimpulan
dan
dari
adalah
berikut :
lengan
1. Ada pengaruh yang signifikan
terhadap
kekuatan otot perut terhadap
kemampuan tolak peluru gaya
kemampuan tolak peluru gaya
menyamping.
menyamping padasiswa kelas
pengujian
kekuatan
ini
otot
berpengaruh
c. Pengujian Hipotesis (uji F)
disampaikan saran
sebagai
IX SMP Negeri 3 Kediri Tahun
Berdasarkan hasil perhitungan
Ajaran 2016/2017.
pada SPSS for windows versi 21
2. Ada pengaruh yang signifikan
dalam tabel 4.13 diperoleh nilai
kekuatan otot lengan terhadap
signifikan adalah 0,001. Hal ini
kemampuan tolak peluru gaya
menunjukkan
nilai
menyamping padasiswa kelas
variabel
IX SMP Negeri 3 Kediri Tahun
signifikan
bahwa uji
F
kekuatan otot perut dan kekuatan Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
Ajaran 2016/2017. simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
3. Ada pengaruh yang signifikan kekuatan
otot
perut
dan
kekuatan otot lengan terhadap kemampuan tolak peluru gaya menyamping padasiswa kelas IX SMP Negeri 3 Kediri TahunAjaran 2016/2017.
Suharsimi.
Maksum, Ali,2009 Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan,Unesa. Rustiadi, Tri. 2008. Praktek Laboratorium Olahraga Kesehatan. Semarang : Rusli Lutan, dkk,2002. Supervisi Pendidikan Jasmani, Konsep dan Praktik, Jakarta : Depdiknas. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Bina Aksara.
IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Jarver, Jess. 2009. Belajar Dan Berlatih Atletik. Bandung: Pionir Jaya
2002
Metodologi Penelitian. Penerbit PT.
Sugyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta
Rineka Cipta. Purnomo, Eddy, 2007. Pedoman Mengajar Gerak Atletik. Yogyakarta: Universitas Yogyakarta.
Jakarta. Bahagia, Yoyo. Dkk, 2000. Atletik. Jakarta: Depdiknas.
Pramono, Made. 2004. keolahragaan. Surabaya:
Buchari Alma, 2006. “Pemasaran dan Pemasaran Jasa”. Alfabta, Bandung.
Unesa University Press.
Djumidar, 2007. Gerak-gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta. Rajawali Sport. Fardi, Adnan. 2004. Pengembangan Motorik. Diktat. Yogyakarta. FIK UNY
Filsafat
Winarno M.Pd, Prof. Dr. ME. 2001. Metodologi Penelitian Dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Media Cakrawala Utama Pressindo Zulhilmi.2008. Artikel Buku Ajar Anatomi, (online), tersedia: http://www.artikel/anatomi.ac.id,di unduh 20 Juni 2016
Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19 ( edisi kelima). Universitas Diponegoro
Semarang:
Jess Jarver. 2008. Belajar dan Berlatih Atletik. Bandung : CV. Pionir Jaya.
Hironimus Hamsi Jelahur|12.1.01.09.0324 FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 8||