THE EFFECTIVENESS OF ROLE PLAYING TECHNIQUES TO IMPROVE SELFCONCEPT OF ACCOUNTING CLASS X STUDENTS OF SMK NEGERI 4 KLATEN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2013/2014.
Rezky Rosalinda, Salmah dan Wagimin Education and Teacher Training Faculty. Sebelas Maret University of Surakarta.
ABSTRACT
This research aims to determine the effectiveness of role playing techniques to improve self-concept of accounting class X student of SMK Negeri 4 Klaten in the academic year of 2013/2014. Role playing is a learning activity by acting as a character in a particular situation which gives the students an understanding of the attitudes, values and perceptions. This research is a Quasi Experimental research design using a The non Equivalent pretest-posttest Design. The subjects is Accounting Class X of SMK 4 Klaten amounting to 33 students. Source data comes from the students. The sampling technique using purposive random sampling. Validation of data using Product Moment Correlation. Data collection techniques using the self-concept questionnaire were analyzed using t-test. Hypothesis test result shown thitung 11,754 > ttabel = 2,0345 dan signifikansi data 0,000 < 0,05, it means role playing techniques effective to improve self-concept of accounting class X students of SMK Negeri 4 Klaten Academic Year 2013/2014. Mean score pretest and posttest increase 9,51 point, with mean pretest = 130,55 and mean posstest = 140,06. It means there are differences in mean pretest and posttest scores. The conclusion of this research is role playing techniques effective to improve selfconcept of accounting class X students of SMK Negeri 4 Klaten Academic Year 2013/2014.
Keywords: role playing, self-concept
1
lam beradaptasi. Masa remaja mengakibat-
PENDAHULUAN Manusia merupakan individu yang
kan perubahan status individu menjadi ti-
tumbuh dan berkembang. Proses tumbuh
dak jelas sehingga individu tidak tahu ba-
dan berkembang ini saling berkaitan satu
gaimana peran dan apa yang harus ia
sama lain. Pertumbuhan adalah perubahan
lakukan. Perubahan yang terjadi dalam diri
fisik yang terjadi pada individu, seperti
remaja selama masa puber dapat menim-
perubahan postur tubuh, suara, alat repro-
bulkan rasa tidak percaya diri, takut gagal
duksi serta struktur jasmani lainnya. Se-
sehingga tidak berani mencoba hal-hal
dangkan perkembangan individu digam-
yang baru dan menantang, merasa diri bo-
barkan dalam beberapa periode tertentu.
doh, rendah diri, merasa diri tidak berguna
Klasifikasi masa perkembangan individu
dan pesimis. Perasaan individu yang me-
pada umumnya yaitu: masa pranatal, bayi,
rasa tidak percaya diri, takut gagal menun-
kanak-kanak, remaja, dewasa Dalam per-
jukkan bahwa individu tersebut mempu-
kembangan individu, yang sering menda-
nyai pandangan yang negatif terhadap diri-
pat perhatian adalah masa pubertas atau
nya sendiri. Pandangan individu terhadap
sering disebut dengan masa remaja.
diri lebih dikenal dengan konsep diri.
Kata remaja berasal dari kata
Pembentukan konsep diri remaja
“adolescence” yang berarti “tumbuh”.
sangat penting, karena dengan adanya kon-
Hurlock (1980) mengemukakan pengertian
sep diri remaja dapat memandang, menilai,
remaja yang lebih luas mencakup kema-
menerima diri sendiri, seperti apakah ia,
tangan fisik, mental, emosional dan sosial.
bagaimana cara memperbaiki diri menjadi
Masa remaja terjadi pada rentang usia 13
lebih baik dan bagaimana berperilaku yang
tahun sampai 18 tahun. Masa remaja meru-
sesuai dengan nilai-nilai di masyarakat.
pakan periode yang sangat penting karena
Masa remaja adalah masa transisi dari ma-
dalam periode ini dapat mempengaruhi
sa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pa-
perkembangan individu di periode selan-
da masa ini, individu mengalami perkem-
jutnya. Piaget (dalam Hurlock, 2011) me-
bangan yang sangat pesat baik fisik mau-
ngungkapkan bahwa masa remaja adalah
pun psikologisnya. Seiring perkembangan-
masa dimana individu berinteraksi dan
nya, remaja sering dihadapkan pada ma-
beradaptasi dengan masyarakat, merasa
salah-masalah yang timbul baik masalah
bahwa dirinya berada pada tingkatan yang
yang timbul dari dalam dirinya sendiri
sama, terutama dalam hak.
maupun dari lingkungan sekitarnya. Masa-
Perkembangan remaja yang sangat
lah-masalah yang timbul dari dalam diri
pesat membawa remaja pada kesulitan da-
maupun lingkungannya dapat mempenga2
ruhi penilaian terhadap dirinya sendiri. Pe-
mempunyai pola pikir yang baik dan per-
nilaian terhadap diri maupun penilaian dari
caya diri yang tinggi. Sebaliknya, apabila
orang lain akan mempengaruhi sikap dan
remaja mempunyai konsep diri yang nega-
pola perilaku remaja. Individu yang memi-
tif, maka remaja tersebut akan mempunyai
liki konsep diri yang positif dapat menge-
gambaran dan pola pikir yang negatif pula
nal dan menerima diri dengan baik serta
tentang dirinya.
dapat berperilaku efektif. Individu yang
Penelitian yang dilakukan oleh
mempunyai konsep diri yang negatif, ia
Setyani (2007) pada siswa SMA Negeri 2
tidak dapat mengenal dan menerima diri-
Semarang Tahun 2007 yang berjudul Hu-
nya dengan baik. Individu cenderung me-
bungan antara Konsep Diri dengan Intensi
lakukan peniruan terhadap hal-hal yang
Menyontek pada Siswa SMA Negeri 2
menarik bagi dirinya. Alhasil perilakunya
Semarang menunjukkan bahwa ada hu-
dalam kehidupan sehari-hari akan berubah-
bungan yang signifikan antara konsep diri
ubah dikarenakan tidak mempunyai kesta-
dengan perilaku menyontek pada Siswa
bilan dan keutuhan konsep diri.
SMA Negeri 2 Semarang. Hal ini disebab-
Individu yang sedang memasuki
kan karena adanya evaluasi yang negatif
masa remaja akan mengalami banyak pe-
terhadap dirinya. Siswa memandang diri-
rubahan yang terjadi dalam dirinya. Sikap
nya bodoh sehingga menganggap belajar
individu terhadap orang lain dapat berubah
tidak ada gunanya. Akhirnya, siswa memi-
kapan saja dan reaksi orang lain terhadap
lih untuk memanfaatkan orang lain yang
diri individu tersebut juga akan berubah
lebih pintar atau sarana-sarana yang dapat
sesuai dengan sikap yang ditunjukkan
digunakan untuk mencontek agar menda-
individu tersebut. Remaja cenderung ber-
patkan nilai yang memuaskan. Hal ini
ubah-ubah sesuai dengan sikap orang lain
menyebabkan perilaku mencontek menjadi
yang memandang pribadi individu. Di ta-
sulit dihilangkan. Penelitian yang dilaku-
hap ini, individu akan melalui fase per-
kan oleh Uni menunjukkan bahwa konsep
kembangan konsep diri sampai ia mem-
diri berperan penting dalam pembentukan
punyai konsep diri yang tetap. Kelly
kepribadian siswa terutama dalam perilaku
(dalam Burns, 1993) mengungkapkan bah-
mencontek dalam ujian. Siswa mempunyai
wa konsep diri adalah suatu teori yang
konsep diri yang negatif kecenderungan
dibangun individu yang mencakup fungsi
menyontek semakin tinggi. Sebaliknya
dan penguasaan sifat dari lingkungan psi-
apabila siswa yang mempunyai konsep diri
kologinya. Seorang remaja yang mempu-
yang
nyai konsep diri yang positif, ia akan
menyontek rendah. Hasil penelitian terse3
positif
kecenderungan
untuk
but menunjukkan siswa harus mening-
memberikan bantuan kepada siswa untuk
katkan konsep dirinya sehingga dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang di-
mengurangi perilaku menyontek.
hadapi oleh siswa. Pemberian bantuan
Berdasarkan informasi yang di-
kepada siswa dapat diberikan melalui la-
peroleh dari Guru BK SMK Negeri 4 Kla-
yanan kegiatan yang sifatnya membantu
ten, banyak siswa X Akuntansi yang mem-
dan memudahkan siswa dalam mencapai
punyai konsep diri yang kurang baik seper-
hasil yang diinginkan. Agar pemberian
ti kurang dapat menerima keadaan diri sen-
bantuan dapat berjalan lancar dan men-
diri, berbicara dengan bahasa yang kurang
capai target, metode dan pendekatan yang
sopan, kurang bisa berinteraksi dengan
digunakan harus sesuai dengan kebutuhan
orang lain, kurang berprestasi di sekolah,
siswa. Salah satu layanan yang dapat dibe-
tidak percaya diri, sangat peka terhadap
rikan oleh guru bimbingan dan konseling
kritik, serta takut gagal. Konsep diri yang
adalah layanan bimbingan kelompok. Bim-
kurang baik ini disebabkan karena peni-
bingan kelompok merupakan proses pem-
laian-penilaian orang lain yang ia dapatkan
berian bantuan oleh guru pembimbing ke-
dari lingkungan keluarga maupun ling-
pada sekelompok individu dengan meman-
kungan sekolah. Perlu diketahui bahwa
faatkan dinamika yang terjadi di dalam ke-
siswa yang mempunyai konsep diri yang
lompok untuk mencapai suatu tujuan ter-
positif akan membuat siswa lebih mudah
tentu. Salah satu pendekatan yang dapat
mencapai keberhasilan. Konsep diri yang
digunakan dalam layanan bimbingan ke-
positif antara lain dapat bersikap optimis,
lompok adalah teknik role playing.
berani mencoba hal-hal baru, berani sukses
Teknik role playing merupakan
dan berani pula gagal, penuh percaya diri,
layanan yang dianggap tepat untuk me-
antusias, merasa diri berharga, berani
ningkatkan konsep diri siswa menjadi le-
menetapkan tujuan hidup, serta bersikap
bih baik. Romlah (2001) mengemukakan
dan berpikir secara positif. Oleh karena itu,
bahwa role playing merupakan kegiatan
agar perkembangan siswa berjalan lancar,
dimana individu memerankan suatu tokoh
maka konsep diri siswa harus terbentuk
yang bertujuan untuk memahami diri
dengan baik.
sendiri, menganalisis perilaku dan bagai-
Bimbingan dan konseling sebagai
mana menunjukkan perilaku yang baik.
salah satu komponen penting di sekolah,
Selanjutnya, Zaini (2008) mengemukakan
harus mampu memberikan suatu layanan
bahwa role playing merupakan suatu ke-
bimbingan kepada siswa. Layanan bim-
giatan belajar yang dirancang untuk men-
bingan yang diberikan bertujuan untuk
capai tujuan pendidikan yang spesifik. 4
Dapat diketahui bahwa role playing me-
kakan di atas, maka dapat dirumuskan per-
rupakan permainan peran yang dirancang
masalahan “Apakah teknik role playing
untuk mencapai tujuan dalam pendidikan
efektif untuk meningkatkan konsep diri
yang
siswa kelas X Akuntansi SMK Negeri 4
dilaksanakan
dengan
“meng-
hadirkan” karakter-karakter yang ada di
Klaten Tahun Ajaran 2013/2014?”
dalam kehidupan nyata ke dalam permainan peran. Selama permainan berlang-
TUJUAN PENELITIAN
sung, siswa dapat mengembangkan imaji-
Berdasarkan rumusan masalah di
nasi, mengeksplorasi perasaan, sikap mau-
atas penelitian ini bertujuan untuk menge-
pun nilai-nilai. Setiap pemeranan tidak
tahui keefektifan teknik role playing untuk
dilakukan secara tuntas sampai masalah
meningkatkan konsep diri siswa kelas X
dapat dipecahkan. Hal ini dimaksudkan
Akuntansi SMK Negeri 4 Klaten Tahun
untuk menimbulkan rasa keingintahuan
Ajaran 2013/2014.
siswa untuk mencari pemecahan masalah. Hasil refleksi role playing dapat digunakan
MANFAAT PENELITIAN
oleh siswa untuk mengembangkan konsep
Hasil penelitian ini, diharapkan
diri yang positif. Teknik ini selain dikem-
dapat memberikan manfaat sebagai beri-
bangkan untuk melatih individu yang
kut:
mengalami gangguan kepribadian juga
1. Manfaat Teoritis
dapat digunakan sebagai media belajar ba-
a. Hasil penelitian dapat menam-
gaimana menghargai, bertoleransi dan ber-
bah wawasan tentang model
tanggung jawab yang akan membantu
bimbingan yang efektif dalam
siswa dalam membentuk konsep diri yang
mengembangkan konsep diri
positif.
siswa. Berkaitan dengan hal tersebut,
b. Meningkatkan konsep diri ke
peneliti merasa perlu untuk melakukan
arah positif sesuai dengan gam-
penelitian
dengan
judul
“Keefektifan
baran dan kenyataan diri.
Teknik Role Playing untuk Meningkatkan
c. Memberikan bukti nyata bahwa
Konsep Diri Siswa Kelas X Akuntansi
pemberian layanan bimbingan
SMK Negeri 4 Klaten”
teknik role playing dapat meningkatkan konsep diri siswa ke arah positif.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan
identifikasi
dan
pembatasan masalah yang telah dikemu5
2. Manfaat Praktis
Dari 3 kelas X Akuntansi SMK Negeri 4
a. Bagi siswa, memberikan ma-
Klaten diambil 2 kelas sebagai kelompok
sukan atau saran dalam upaya
eksperimen dan kelompok kontrol. Vari-
meningkatkan konsep diri sis-
abel bebas dalam penelitian ini adalah role
wa kelas X Akuntansi SMK
playing dan variabel terikat yaitu konsep
Negeri 4 Klaten sehingga me-
diri siswa. Teknik pengumpulan data da-
ningkatkan sumber daya pen-
lam penelitian ini menggunakan teknik
didikan untuk menghasilkan
angket. Instrumen penelitian berupa tes
output yang berkualitas.
diujicobakan untuk diketahui validitas dan
b. Bagi guru, memberikan solusi
reliabilitas. Rancangan penelitian menggu-
terhadap kendala pelaksanaan
nakan The non Equivalent pretest-posttest
layanan bimbingan kelompok
Design. Analisis data pada penelitian ini
terutama yang berkenaan de-
menggunakan uji-t yang sebelumnya telah
ngan perkembangan konsep diri
diuji dengan uji normalitas menggunakan
siswa.
uji Kolmogorov Smirnov dan uji homoge-
c. Bagi
sekolah,
nitas menggunakan uji Levene’s.
membantu
sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan layanan bim-
PENGUJIAN HIPOTESIS
bingan dan konseling yang
Sugiyono (2009:96) berpendapat “hipotesis merupakan jawaban sementara
efektif. d. Hasil penelitian ini dapat digu-
terhadap rumusan masalah penelitian, di
nakan sebagai pedoman untuk
mana rumusan masalah penelitian telah
penelitian yang sejenis di masa
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan”.
yang akan datang
Hipotesis disebut jawaban sementara karna jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang dirumuskan dari kerangka
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SMK
berpikir. Pengujian hipotesis dilakukan
Negeri 4 Klaten kelas X Akuntansi pada
untuk menguji diterima atau tidaknya per-
semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
nyataan yang dikemukakan dalam peru-
Populasi dalam penelitian ini adalah
musan hipotesis. Hipotesis akan diterima
seluruh siswa kelas X Akuntansi SMK
apabila hasil penelitian dapat mendukung
Negeri
pelajaran
pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan
2013/2014. Pengambilan sampel dilakukan
ditolak apabila hasil penelitian tidak
dengan cara purposive random sampling.
mendukung pernyataan hipotesis.
4
Klaten
tahun
6
Hipotesis
kerja
(Ha)
adalah
si SPSS 16.0 dengan teknik analisis
hipotesis yang menyatakan adanya suatu
Uji T. Berdasarkan tabel hasil
hubungan antar kelompok, sedangkan hi-
perhitungan, diketahui bahwa nilai
potesis nol (Ho) adalah hipotesis yang me-
thitung sebesar 11,754 dengan signi-
nyatakan tidak ada hubungan antar kelom-
fikansi sebesar 0,000.
pok. Ha dalam penelitian ini adalah teknik
c. Kriteria pengambilan keputusan
role playing efektif untuk meningkatkan
Kriteria pengambilan kepu-
konsep diri siswa kelas X Akuntansi SMK
tusan pada pengujian skor posttest
Negeri
ini sebagai berikut:
4
Klaten
Tahun
Pelajaran
2013/2014. Pengujian hipotesis untuk me-
Jika nilai signifikansi>0,05
nguji Ha dalam penelitian ini mengguna-
maka Ho diterima (tidak ada
kan teknik uji t dengan aplikasi SPSS 16.0.
perbedaan).
Pengujian terhadap skor posstest
Jika nilai signifikansi<0,05
bertujuan untuk mengetahui perbedaan
maka Ho ditolak dan Ha
konsep diri antara kelompok eksperimen
diterima (ada perbedaan).
dan kelompok kontrol setelah diberikan
d. Kesimpulan
perlakuan kepada kelompok eksperimen.
Berdasarkan
perhitungan
Prosedur pengujian terhadap skor posttest
uji t pada skor posttest didapatkan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
bahwa nilai thitung sebesar 11,754
a. Merumuskan hipotesis Pengujian posttest
dalam
terhadap penelitian
dengan signifikansi 0,000. Adapun skor
nilai signifikansi 0,000<0,05, maka
ini
Ho ditolak dan Ha diterima, sehing-
berlaku hipotesis:
ga dinyatakan bahwa ada perbe-
Ho : Tidak ada perbedaan konsep
daan yang signifikan antara kelom-
diri antara kelompok ekspe-
pok eksperimen yang telah diberi
rimen dan kontrol setelah
perlakuan dengan kelompok kon-
perlakuan diberikan.
trol yang tidak diberi perlakuan.
Ha : Ada perbedaan konsep diri
Dari pengujian hipostesis diatas
antara kelompok eksperimen
maka dapat disimpulkan bahwa
dan kontrol setelah perlakuan
perlakuan kepada kelompok ekspe-
diberikan.
rimen berupa teknik role playing
b. Mencari nilai thitung dan signifikansi
efektif untuk meningkatkan konsep
Nilai thitung dan signifikansi
diri.
dicari dengan menggunakan aplika7
yang tidak diberi perlakuan. Hasil analisis
HASIL PENELITIAN Penelitian ini merupakan pene-
data tersebut menunjukkan bahwa teknik
litian eksperimen semu dengan rancangan
role playing efektif untuk meningkatkan
Kelompok Kontrol Tidak Sepadan. Tujuan
konsep diri siswa.
penelitian ini adalah untuk mengetahui
Berdasarkan
dari
perhitungan
keefektifan teknik role playing untuk
statistik di atas, maka dapat disimpulkan
meningkatkan konsep diri siswa. Langkah
bahwa ada perbedaan konsep diri siswa
awal untuk memperoleh data konsep diri
antara kelompok eksperimen dan kelom-
siswa mengunakan angket yang diberikan
pok kontrol. terjadi peningkatan konsep
kepada kelompok eksperimen dan kelom-
diri pada kelompok eksperimen, yaitu
pok kontrol siswa kelas X Akuntansi SMK
kelompok yang mendapatkan perlakuan.
Negeri 4 Klaten. Kelompok eksperimen
Sebelum kelompok eksperimen menda-
dan kelompok kontrol masing-masing
patkan perlakuan teknik role playing, an-
berjumlah 33 siswa. Kelompok ekspe-
tara kelompok eksperimen dengan kelom-
rimen diberi perlakuan yaitu berupa teknik
pok kontrol berkedudukan seimbang. Ke-
role playing sebanyak 4 kali pertemuan,
lompok eksperimen mengalami pening-
dengan alokasi waktu setiap pertemuan
katan konsep diri setelah mendapatkan
adalah 90 menit.
perlakuan, sedangkan
Pemberian
posttest
pada
kelompok
dilakukan
kontrol tidak mengalami peningkatan kon-
setelah kelompok eksperimen menda-
sep diri karena tidak mendapatkan perla-
patkan perlakuan, dan kelompok kontrol
kuan berupa teknik role playing.
juga diberi posttest dengan menggunakan
Kesimpulan dari penelitian ini
angket yang sama seperti angket pretest.
adalah teknik role playing efektif untuk
Dari data posttest dapat diketahui perbe-
meningkatkan konsep diri siswa kelas X
daan keadaan antara kelompok eksperimen
SMK Negeri 4 Klaten tahun pelajaran
dengan kelompok kontrol. Analisis data
2013/2014.
dalam penelitian ini menggunakan uji t. Hasil uji t diperoleh harga sebesar 11,754
SIMPULAN
dengan signifikansi 0,000. Adapun nilai
Berdasarkan hasil penelitian ten-
signifikansi 0,000<0,05, maka Ho ditolak
tang Teknik Role Playing untuk Mening-
dan Ha diterima, sehingga dinyatakan
katkan Konsep Diri Siswa perbedaan, ma-
bahwa ada perbedaan yang signifikan
ka dapat diambil kesimpulan sebagai beri-
antara kelompok eksperimen yang telah
kut:
diberi perlakuan dengan kelompok kontrol 8
Hasil pengujian hipotesis menggu-
siswa yang berkaitan dengan aspek fisik,
nakan aplikasi SPSS 16.0 dengan Uji T
siswa dapat menerima kelebihan dan
menunjukkan ada perbedaan konsep diri
kekurangan berupa bentuk tubuh, warna
siswa antara kelompok eksperimen yang
kulit dan jenis rambut. Dari aspek psikis,
diberi perlakuan dengan kelompok kontrol
siswa lebih percaya diri dan memiliki
yang tidak diberikan perlakuan.
pengendalian emosi yang baik. Dari aspek
Berdasarkan hasil pengujian hipo-
sosial, siswa mampu menyesuaikan diri
tesis tersebut, terbukti bahwa teknik role
dan berinteraksi dengan lingkungan di
playing efektif untuk meningkatkan kon-
sekitarnya. Sedangkan dari aspek moral,
sep diri siswa kelas X Akuntansi SMK
siswa memiliki prinsip serta memahami
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2013/2014.
nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan siswa secara aktif saat kegiatan role playing
IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian ini,
mengenai konsep diri sangat diperlukan
maka dapat dikemukakan beberapa impli-
untuk mencapai tujuan layanan, yaitu
kasi hasil penelitian sebagai berikut:
meningkatnya konsep diri siswa.
Bagi guru BK maupun guru kelas,
Bagi peneliti selanjutnya, hasil
hasil penelitian ini menunjukkan bukti
penelitian ini dapat digunakan sebagai
nyata bahwa konsep diri siswa perlu
bahan kajian dan referensi pada penelitian
ditingkatkan melalui teknik role playing,
sejenis
sehingga
playing.
siswa
memiliki
pemahaman
yang
berkaitan
dengan
role
mengenai konsep diri yang berhubungan dengan aspek fisik, psikis, sosial dan
SARAN
moral yang berguna untuk mengopti-
Dari hasil penelitian ini, dapat
malkan potensi siswa. Untuk itu, diper-
dikemukakan beberapa saran sebagai beri-
lukan kolaborasi antara guru BK dan guru
kut:
mata pelajaran untuk meningkatkan kon-
1. Guru
sep diri siswa melalui role playing yang
a. Guru
disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
BK
sebaiknya
menggunakan hasil peneli-
Bagi peserta didik, penelitian ini
tian
berupa
teknik
membantu dalam meningkatkan pemaha-
playing
man mengenai konsep diri yang berhu-
katkan konsep diri siswa
bungan dengan aspek fisik, psikis, sosial
sebagai salah satu bahan
dan moral. Dari pemahaman konsep diri
materi 9
untuk
role
mening-
bimbingan
yang
dapat
dijadikan
bahan
na bagi kehidupan baik di
pengayaan yang diberikan
masa sekarang maupun ma-
kepada siswa.
sa yang akan datang.
b. Guru mata pelajaran sebaik-
c. Siswa perlu meningkatkan
nya melakukan kolaborasi
konsep dirinya baik di ling-
dengan guru BK apabila
kungan sekolah maupun di
menemukan
luar lingkungan sekolah.
siswa
yang
mempunyai masalah yang
3. Peneliti
berkaitan dengan konsep
a. Penelitian ini sangat ter-
diri siswa. c. Guru
mata
batas
pada
kemampuan
pelajaran
peneliti, maka perlu dia-
sebaiknya menerapkan tek-
dakan penelitian yang lebih
nik role playing di dalam
lanjut mengenai teknik role
mata pelajaran yang ber-
playing dalam ruang ling-
kaitan dengan konsep diri
kup yang lebih luas serta
siswa.
faktor-faktor lain yang turut
2. Siswa
berpengaruh terhadap pe-
a. Siswa
sebaiknya
menja-
ningkatan konsep diri.
dikan hasil penelitian beru-
b. Peneliti berikutnya sebaik-
pa teknik role playing se-
nya menjadikan hasil pene-
bagai salah satu sarana un-
litian berupa teknik role
tuk meningkatkan konsep
playing sebagai rujukan un-
diri sehingga dapat mem-
tuk diterapkan kepada siswa
bantu dalam meningkatkan
yang sedang dalam masa
pemahaman mengenai kon-
remaja madya maupun ma-
sep diri yang berhubungan
sa remaja akhir sehingga
dengan aspek fisik, psikis,
dapat dijadikan sebagai ba-
sosial dan moral.
han perbandingan.
b. Siswa
sebaiknya
berpar-
c. Peneliti
sebaiknya
me-
tisipasi aktif dalam mengi-
ngembangkan materi me-
kuti setiap kegiatan bim-
ngenai teknik role playing
bingan yang dilaksanakan
agar dapat meningkatkan
oleh guru BK karena ke-
konsep diri siswa sehingga
giatan tersebut akan bergu-
layanan bimbingan konse10
Hasanah, Huswatul. 2013. Perkembangan Konsep Diri. Diperoleh 20 Juli 2013, dari http://keynahkhunhasna.blogspot.c om/2013/06/perkembangankonsep-diri_1.html
ling menjadi lebih bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA Anah, Siti. 2012. Layanan Bimbingan Kelompok dalam Upaya Peningkatan Perkembangan Konsep Diri Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Merbau (Skripsi). Medan: Bimbingan dan Konseling Unmed Arikunto,
Suharsimi.
Penelitian:
2010.
Suatu
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Hutagalung, Inge. 2007. Pengembangan Kepribadian. Jakarta: PT Indeks Indriana. 2008. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Penyesuaian Diri Siswa Siswi Madrasah Aliyah Negeri Wlingi Blitar (Skripsi). Malang: Psikologi UIN
Prosedur Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Lahitani, Sulung. 2012. Bermain Peran. Diperoleh 22 Juli 2013, dari http://catatannyasulung.blogspot.co m/2012/11/bermain-peran.html
Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press Burns, R.B. 1993. Konsep diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Calhoun, James F dan Acocella, Joan Ross. 1978. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Riduwan. 2009. Menyusun Alfabeta
Metode dan Teknik Tesis. Bandung:
Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang
Dokma, Gultom. 2011. Konsep diri dan Perkembangannya. Diperoleh 20 Agustus 2013, dari http://gultomdokma.blogspot.com/ 2011/04/konsep-diri-olehdokma.html
Setyani, Uni. 2007. Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Intensi Menyontek Pada Siswa SMA Negeri 2 Semarang (Skripsi). Semarang: Psikologi Undip
Faiq, Muhammad. 2013. Bermain Peran (Role Playing), Sebuah Strategi Pembelajaran Efektif. Diperoleh 15 Agustus 2013, dari http://penelitiantindakankelas.blogs pot.com/2013/01/strategi-bermainperan-role-playing.html
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RnD. Bandung: Alfabeta
Gudnanto, Sutoyo, A., dan Rahman, M. 2013. Pengembangan Model BK Kelompok Berbasis Islami untuk Peningkatan Konsep Diri. Semarang: Bimbingan dan Konseling Unnes
Sutarno. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Bimbingan. Surakarta: LPP UNS
11
Uno,
Hamzah B. Pembelajaran. Aksara
2007. Jakarta:
Model Bumi
Zaini,
Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
12