Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
T h e A s ia P a c if ic
ISSN: 2407-6325
Journal of Management Studies
Vol. 2│No. 1
Hubungan Pengaruh Antara Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dosen Syahid Suhandi Aziz* *
Universitas Jayabaya Jakarta
Article Info Keywords: Leadership, Organizational culture, Job satisfaction, Organizational commitment
Abstract This study aimed to obtain empirical about the direct influence of organizational culture of leadership and job satisfaction on organizational commitment lecturer. In addition this study aimed to obtain empirically the direct impact of leadership and organizational culture on job satisfaction. This study used a survey method with path analysis techniques. The population in this study are all university professors Jayabaya much as 134 people. A sample taken from the population of 100 people by using Slovin formula. Based on the results of data
Corresponding Author:
[email protected]
analysis and discussion presented produce the following findings: (1) There is a direct effect of the positive leadership organizational culture and job satisfaction on organizational commitment; (2) There is a direct effect of the positive leadership and organizational culture on job satisfaction. Penelitian
ini
bertujuan
untuk
memperoleh
gambaran empirik tentang pengaruh langsung kepemimpinan budaya organisasi, dan kepuasan
39
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
kerja terhadap komitmen organisasi dosen. Selain itu penelitian
ini
bertujuan
untuk
memperoleh
gambaran empiric mengenai pengaruh langsung kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis jalur. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen Universitas Jayabaya sebanyak 134 orang. Dari populasi tersebut
diambil
sampel
100
orang
dengan
menggunakan rumus Slovin. Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan yang dikemukakan menghasilkan temuan sebagai berikut: (1) Terdapat The Asia Pacific Journal Of Management Studies Volume 2 Nomor 1 Januari-April 2015 ISSN 2337-6112 hh. 39–60 ©2015 APJMS. All rights reserved.
pengaruh langsung positif kepemimpinan budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi; (2) Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
kekuatan
Pendahuluan Pendidikan
adalah
usaha
spiritual
pengendalian
keagamaan,
diri,
untuk mempersiapkan peserta didik
kecerdasan,
menjadi manusia yang bertanggung
ketrampilan yang diperlukan dirinya,
jawab
masyarakat, bangsa, dan Negara
dan
siap
menghadapi
tantangan. Sesuai dengan undang-
akhlak
kepribadian, mulia,
serta
(Rilantono, et al., 2003).
undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Dalam rangka mencerdaskan
sistem pendidikan nasional, yang
kehidupan
dimaksud dengan pendidikan adalah
membuka kesempatan seluas-luasnya
usaha sadar dan terencana untuk
bagi masyarakat untuk berpartisipasi
mewujudkan suasana belajar dan
didalamnya. Sebagai akibatnya, tidak
proses pembelajaran agar peserta
semua
didik secara aktif mengembangkan
diselenggarakan
potensi
Masyarakat
40
dirinya
untuk
memiliki
bangsa,
pemerintah
lembaga oleh
pendidikan pemerintah.
dijinkan
untuk
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
mendirikan dan mengelola sekolah
akan memiliki mutu yang lebih baik
swasta hingga ke jenjang pendidikan
dibanding dengan yang hanya S-1.
tinggi. Dalam mendapatkan kualitas
Dengan demikian banyak dosen yang
lulusan
yang
dibidangnya,
baik
dan
unggul
telah berkarir di Universitas lebih
universitas
harus
dari 19 tahun. Ini menunjukkan
sumber
daya
mempersiapkan
manusia yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya dan berkualitas.
bahwa
dosen
telah
loyal
pada
universitas. Loyalitas
(Robbins,
2008)
Peningkatan kualitas sumber
bisa didefinisikan sebagai penantian
daya manusia ini sangat penting
yang pasif tetapi optimis terhadap
dalam menghadapi tantangan global
peningkatan
dan pesatnya perkembangan ilmu
merupakan salah satu bentuk sikap
pengetahuan. Tenaga edukatif yang
terhadap situasi yang dialami dosen
berfungsi
disamping
sebagai
ujung tombak
untuk menghasilkan kualitas lulusan yang unggul. Untuk menghasilkan
kondisi.
tindakan
Loyalitas
keluar
dari
organisasi, protes, atau pengacuhan. Dalam
pengelolaan
suatu
kualitas lulusan yang unggul tentu
organisasi, kepemimpinan sebagai
saja para tenaga edukatif, dalam hal
bagian yang tak terpisahkan karena
ini dosen, haruslah memiliki kualitas
diduga memiliki dampak terhadap
yang baik pula. Kualitas dosen
komitmen
tersebut bisa salah satunya diukur
Kepemimpinan
dari
yang
mempunyai
dijalaninya disamping masih banyak
menentukan
cara untuk mengetahui mutu mereka.
tujuan organisasi. hal ini dikarenakan
jenjang
Dosen
pendidikan
dengan
kualifikasi
organisasi dalam
peran
dosen. organisasi
yang
dalam
sangat
pencapaian
melalui kepemimpinan yang baik,
pendidikan S-3 diharapkan akan
seorang
memiliki mutu yang lebih baik
memengaruhi
dibanding dosen dengan kualifikasi
meningkatkan komitmen organisasi.
S-2 dan S-1. Begitu juga dosen dengan kualifikasi pendidikan S-2
pemimpin
Namun,
bawahan
dapat agar
kepemimpinan
bukanlah satu-satunya faktor yang
41
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
dianggap mempengaruhi komitmen
terhadap kepuasan kerja dosen dalam
organisasi. Masih ada faktor lain dan
menjalankan
salah satunya adalah faktor budaya
perkuliahan, yang akhirnya bermuara
organisasi
tinggi.
kepada komitmen dosen. Masalah-
Kedua faktor di atas merupakan
masalah tersebut di atas tidak dapat
faktor eksternal di luar individu yang
dilakukan hanya dengan pendekatan
bersangkutan. Masih ada faktor lain,
kualitas
yakni kepuasan kerja dosen sebagai
seperti tidak adanya nilai tambah
diduga
bagi
di
perguruan
berpengaruh
terhadap
komitmen organisasi.
harus fleksibel dan reponsif terhadap
dosen,
perspektif
kekecewaan
organisasi,
selain
dosen
lama
dan
akhirnya
menurunkan kinerja perguruan tinggi secara keseluruhan.
perkembangan lingkungan internal eksternal
dengan
ketidakpuasan
Budaya yang akan dibangun
dan
aktivitasnya
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah; (1)
ditentukan oleh budaya organisasi,
Apakah
faktor yang tidak kalah penting
kepemimpinan terhadap komitmen
dalam
organisasi?;
menunjang
komitmen
ada
pengaruh
(2)
langsung
Apakah
ada
organisasi adalah kualitas sumber
pengaruh langsung budaya organisasi
daya dosen menjadi faktor kunci
terhadap komitmen organisasi?; (3)
dalam kaitannya dengan budaya
Apakah
organisasi. Disisi lain komitmen
kepuasan kerja terhadap komitmen
dosen tehadap organisasi berasal dari
organisasi?;
kepuasan dosen dan keterlibatan
pengaruh langsung kepemimpinan
serta
terhadap
kepuasan
dosen
dalam
ada
pengaruh
(4)
kepuasan
Apakah
kerja?;
(5)
Apakah
penyebab dan akibat langsung dari
budaya organisasi terhadap kepuasan
kualitas harus ditempatkan pada
kerja?.
Budaya
pengaruh
ada
organisasi tersebut. Oleh karena itu
individu, khususnya para dosen.
ada
langsung
Komitmen
langsung
sebagai
suatu
organisasi
work attitude selalu menjadi isu
memberikan pengaruh yang besar
penting untuk dibahas baik di tingkat
42
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
hubungan
dan
(Robbins (2008); Mathis dan Jackson
organisasional. Untuk itu, setiap
(2001); Schermerhorn, Hunt, dan
perguruan tinggi yang ingin bertahan
Osborne (2001); Carrell, Jennings,
menjalankan visi dan misi organisasi
dan Heavrin (1997); Baron dan
akan memerhatikan secara serius
Greenberg (1990)).
perilaku
personal
kerja
ini.
Keberhasilan
Menurut
Baron
dan
sebuah perguruan tinggi dibangun
Greenberg (1990) tingkat komitmen
dari
organisasi
individu-individu
dalam
yang
tinggi
organisasi perguruan tinggi karena
mengimplikasikan: (1) penerimaan
unit dasar sebuah organisasi adalah
yang kuat akan tujuan dan nilai-nilai
sumber daya manusianya.
organisasi,
Organisasi
mampu
(2)
niatan
untuk
untuk
melakukan usaha keras atas nama
melaksanakan aktivitas yang baik
organisasi, dan (3) keinginan untuk
terletak pada manusianya. Memiliki
tidak
orang yang tepat yaitu orang-orang
Sedangkan
yang memiliki dan menjalankan
Jennings, dan Heavrin (1997) Ada
nilai-nilai
merupakan
beberapa faktor yang membuat dosen
dalam
tetap berkeinginan bergabung dengan
membangun sebuah organisasi yang
organisasi, yaitu: (1) percaya pada
kompeten secara moral (Lennick,
tujuan-tujuan
Dough and Fred, 2008). Komitmen
organisasi, (2) memiliki niatan untuk
tidak terbentuk dengan sendirinya, ia
melakukan
usaha
dibentuk melalui proses dan waktu.
organisasi,
dan
keinginan
untuk
organisasi
pengungkit
utama
Komitmen organisasi adalah keadaan
dimana
seorang
mengidentifikasikan,
dosen tingkat
meninggalkan
organisasi.
menurut
Carrell,
dan
nilai-nilai
atas (3)
nama memiliki
tetap
menjadi
bagian organisasi. Selanjutnya
dan
kepercayaan dan penerimaan dirinya
Greenberg
dengan
bahwa: (1) komitmen organisasi
terlibat
pada
organisasi
(1990)
Baron
dimana tidak berkeinginan untuk
dipengaruhi
meninggalkan
sendiri. (2) komitmen organisasi juga
organisasi
tersebut
oleh
mengatakan
pekerjaan
itu
43
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
dipengaruhi
oleh
keberadaan
menjadi lebih baik. Dosen yang loyal
kesempatan-kesempatan kerja yang
akan
lain. (3) komitmen organisasi juga
universitasnya dikritik oleh orang
dipengaruhi
oleh
beberapa
luar (Robbins, 2008).
karakteristik
pribadi,
semacam
senioritas,
lamanya
komitmen
organisasi
bekerja.
membela
universitas
Komitmen
jika
organisasi
(4)
memberi titik berat secara khusus
dipengaruhi
pada kontinuitas faktor komitmen
dengan kuat oleh beberapa faktor
yang
yang berhubungan dengan seting
tersebut
pekerjaan secara umum.
meninggalkan organisasi. Dimana
Komitmen
menyarankan untuk
keputusan tetap
atau
organisasi
keinginan seseorang untuk bekerja
melibatkan sikap-sikap pada sisi
keras dan berusaha lebih dibanding
seseorang
organisasi.
dengan apa yang diharapkan darinya.
Komitmen organisasi tingkat tinggi
Dosen dengan tingkat komitmen
dihubungkan
organisasi
yang
yang kuat akan tujuan-tujuan dan
merupakan
dosen
nilai-nilai organisasi dan niatan yang
sedangkan dosen dengan tingkat
kuat untuk melakukan usaha ekstra
keterlibatan yang tinggi merupakan
atas nama organisasi. Komitmen
dosen yang berdedikasi.
organisasi
terhadap
dengan
penerimaan
berhubungan
identifikasi, keterlibatan
dengan
loyalitas, dosen
akan
yang
setia,
Kemampuan
dalam
dan
membimbing,
terhadap
mengarahkan,
mendahului
dan
mempengaruhi
seseorang
atau
organisasi. Loyalitas
tinggi
adalah
melaksanakan,
kelompok sehingga mereka akan
ketidakpuasan yang diekspresikan
memiliki
secara
menunggu
dalam berusaha untuk mencapai
keadaan untuk berubah ke arah yang
tujuan organisasi dengan bentuk
lebih baik. Loyalitas berarti pasif
pemeliharaan hubungan kerja sama
tetapi
dosen
dan kerja tim, serta pemobilisasian
menunggu keadaan untuk berubah
dukungan. Gibson, Donnelly, dan
44
pasif
dengan
dengan
optimis
kemauan
dan
antusias
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
Ivancevich
(1997);
Koontz,
dan keputusan yang diusulkan serta
O’Donnel, dan Weihrich (1993)
mendorong
Robbins (2008); Yukl (1994)
bawahan. Ketiga, pemimpin bebas
Ada beberapa faktor yang
adanya
keikutsertaan
kendali. Pemimpin model ini tidak
efektifitas
banyak menggunakan kekuasaannya,
kepemimpinan ini. Gibson, Donelly,
memberikan kesempatan sebanyak-
dan
(1997)
banyaknya kepada para pengikut
mengemukakan beberapa hal yang
untuk mandiri dalam melaksanakan
mempengaruhinya
pekerjaan mereka.
mempengaruhi
Ivancevich
ketepatan
yakni
(1)
(2)
latar
persepsi;
belakang,
pengalaman,
dan
Salah organisasi
satu yang
hal
dalam
disosialisasikan
kepribadian pemimpin dan pengikut;
kepada para dosen, terutama dosen
(3) harapan dan gaya atasan; (4)
baru, adalah budaya organisasi atau
pemahaman
budaya kelompok dimana mereka
harapan
tugas;
rekan
(5)
kerja;
harapandan
(6)
pemaduan faktor-faktor pengaruh.
bekerja. Perilaku dan nilai yang berlaku di tempat kerja dipelajari
pada
secara laten atau manifest. Budaya
penggunaan wewenang, terdapat tiga
organisasi merupakan karakteristik
Berdasarkan
gaya dasar kepemimpinan (Koontz,
utama dari suatu organisasi tentang
O’Donnel, dan Weihrich; 1993);
kepercayaan-kepercayaan, harapan-
Pertama, pemimpin yang otokratis.
harapan, aturan, norma dan nilai-
Pemimpin ini merupakan orang yang
nilai yang disepakati bersama dengan
mengomando
harapan akan membimbing atau
dan
mengharapkan
kepatuhan, yang bersikap dogmatis
mengarahkan
dan positif, serta memimpin dengan
anggota organisasi (Colquitt, LePine,
kemampuan
ataupun
dan Wesson (2009); Schultz dan
memberikan ganjaran dan hukuman.
Schultz (1990); Mathis dan Jackson
Kedua, pemimpin yang demokratis.
(2001); Robbins (2008)).
menahan
Pemimpin model ini berkonsultasi dengan bawahan tentang tindakan
perilaku
semua
Colquitt, LePine dan Wesson (2009)
menjelaskan
secara
luas
45
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
mengenai budaya organisasi yakni;
cerita, ritual dan seremoni dan
Pertama, budaya adalah pengetahuan
tingkat formalitasnya) yang bisa
bersama diantara anggota-anggota
diamati,
organisasi. Seorang dosen belajar
filsafat
sebagian besar aspek budaya ini dari
secara
dosen
dinyatakan
lain,
melalui
komunikasi
nilai-nilai dan
(kepercayaan,
norma-norma
eksplisit
yang
disebutkan
bisa
dalam
atau bentuk
eksplisit, pengamatan dan cara-cara
dokumen profil perusahaan atau
yang lain atau metode-metode yang
pernyataan
lain. Kedua, budaya mengajarkan
organisasi), dan asumsi-asumsi (ide-
pada dosen mengenai apa yang
ide atau pikiran yang menentukan
menjadi aturan-aturan, norma-norma
persepsi,
dan nilai-nilai dalam organisasi.
kepercayaan
Output apa yang paling penting yang
mendasarinya (Colquitt, LePine, dan
harus lebih diperhatikan, perilaku
Wesson (2009); Schultz dan Schultz
apa yang sesuai atau tidak sesuai di
(1990)).
verbal
pikiran dan
pimpinan
dan
perasaan,
filsafat)
yang
tempat kerja, tindakan atau pakaian
Robbins (2008) mengatakan
apa yang cocok di tempat kerja.
bahwa budaya organisasi memiliki
Ketiga,
organisasi
beberapa fungsi, diantaranya adalah :
membentuk dan memperkuat sikap
Pertama, budaya berperan untuk
dan perilaku tertentu dari dosen
menetapkan batas-batas, merupakan
dengan menciptakan system kontrol
pembeda
atas dosen. Hal ini bisa dilihat dari
dengan
kenyataan tentang nilai-nilai dan
menyebabkan suatu rasa identitas
tujuan
bagi
budaya
individual
yang
akan
antara
organisasi
lainnya.
Kedua,
anggota-anggota
satu
budaya
organisasi.
berkembang menyesuaikan dengan
Ketiga,
nilai dan tujuan organisasi.
timbulnya komitmen pada hal yang
budaya
mempermudah
Budaya organisasi terdiri atas
lebih besar dibanding kepentingan
tiga level, yaitu artifak (faktor-faktor
diri sendiri. Keempat, budaya bisa
fisik dan perilaku, seperti desain
meningkatkan
kantor atau ruangannya, pakaian,
sosial, dan kelima, budaya berfungsi
symbol, struktur fisik, bahasa, cerita-
sebagai
46
stabilitas
pembuat
makna
system
dan
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
mekanisme
kontrol
yang
Kepuasan kerja ini memiliki
mengarahkan dan membentuk sikap
banyak
dan perilaku dosen.
mempengaruhinya
Kepuasan kerja adalah sikap
umum
dimensi
adalah
yang
paling
kepuasan
dalam
sendiri,
gaji,
positif atau negatif suatu keadaan
pekerjaan
emosional yang nyaman sebagai
pengakuan, hubungan antara atasan
akibat
dari
pekerjaan pengalaman
itu
yang
penghargaan
atas
dan bawahan, kesempatan untuk
seseorang
atau
maju; kondisi kerja dan rekan kerja
kerjanya
yang
yang mendukung; serta dan prosedur
didasarkan pada suatu perbandingan
organisasi.
mengenai apa yang secara nyata
(2001); Robbins (2008); Griffin dan
diterima diharapkan,
(Mathis dan Jackson
apa
yang
Moorhead (1986)).
diinginkan,
dan
Dari
dengan
uraian
mengenai
dipikirkan yang dipengaruhi oleh
kepemimpinan, budaya organisasi,
lingkungan
dan
organisasi
Colquitt,
kepuasan
kerja
terhadap
LePine, dan Wesson (2009); Robbins
komitmen organisasi. Maka model
(2008); Schultz dan Schultz (1990);
pengaruh yang akan dianalisis pada
Faustino Cardoso Gomez (1995);
penelitian ini adalah sebagaimana
Werther dan Davis (1996).
terlihat
pada
gambar
1.
Gambar 1. Model Teoretik
47
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
Berdasarkan pada deskripsi
tersebut, misalnya sistem ganjaran.
konseptual dan kerangka teoretik
Berdasarkan
diuraikan diatas, maka hipotesis
dapat diduga bahwa kepemimpinan
penelitian dapat dirumuskan sebagai
memiliki pengaruh langsung positif
berikut.
terhadap
Dalam
menganalisa
hubungan
pengaruh
kepemimpinan
dan
antara komitmen
argumentasi
komitmen
diatas,
organisasi.
Dengan kata lain jika kepemimpinan efektif,
maka
komitmen
semakin
karyawan
tinggi terhadap
organisasi, ada beberapa hal yang
organisasiny
harus
H1 : Terdapat pengaruh langsung
diperhatikan.
Karena
komitmen organisasi berhubungan
positif
dengan persepsi dosen mengenai
terhadap
seberapa besar komitmen organisasi
organisasi.
terhadap
mereka,
maka
peran
kepemimpinan komitmen
Budaya
organisasi
adalah
kepemimpinan sangat penting di sini.
suatu sistem makna bersama yang
Kepemimpinan sebagai upaya-upaya
dianut oleh anggota-anggota yang
untuk mempengaruhi
membedakan
orang lain
dalam mencapai tujuan diharapkan akan digunakan oleh para pemimpin
organisasi
organisasi-organisasi organisasi,
itu
lain.
budaya
dari
Dalam memiliki
dalam bentuk kebijakan-kebijakan
beberapa fungsi, diantaranya adalah:
yang bisa meningkatkan komitmen
pertama, budaya memiliki peran
organisasi. Seorang pemimpin yang
sebagai garis batas atau pembeda
telah dipercaya oleh bawahannya
antara organisasi tersebut dengan
akan dapat merubah persepsi mereka
organisasi
dan
jika
membuat anggotanya memiliki rasa
pengalaman
identitas bersama. Ketiga, budaya
dalam memimpin karena hal tersebut
mempermudah timbulnya komitmen
dapat
pada
akan
pemimpin
sangat
efektif
memiliki
memberikan
pengaruh
komitmen orang yang dipimpinnya. Persepsi dosen terhadap komitmen organisasi 48
dilihat
dari
kebijakan
lain.
sesuatu
Keempat,
Kedua,
yang
budaya
lebih
budaya
luas.
memantapkan
sistem sosial, dan kelima, budaya
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
berfungsi
sebagai
mekanisme
keluarga,
dan
hubungan
pembuat makna dan kendali yang
berpengaruh
memandu dan membentuk sikap dan
Kepuasan kerja memiliki banyak
perilaku
Dengan
dimensi, yang mencakup kepuasan
demikian, dalam penelitian ini dapat
terhadap upah, promosi, rekan kerja,
diduga bahwa budaya organisasi
atasan, dan pekerjaan itu sendiri.
para
dosen.
memiliki pengaruh langsung positif
terhadap
sosial
pekerjaan.
Dalam hubungannya dengan
terhadap komitmen organisasi.
komitmen organisasi, bisa dikatakan
H2 : Terdapat pengaruh langsung
bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif
budaya
terhadap
organisasi
terhadapnya, terutama menyangkut
komitmen
produktivitas,
kemangkiran,
dan
keluar masuknya dosen. Mengenai
organisasi. adalah
produktivitas, seorang dosen yang
perasaan dan sikap positif atau
puas adalah seorang pekerja yang
negatif
Kepuasan
kerja
dimiliki
seseorang
produktif. Begitu pula pada tingkat
pekerjaannya.
Kepuasan
organisasi. Organisasi dengan dosen
kerja sangat bergantung pada faktor-
yang lebih tinggi kepuasan kerjanya
faktor yang saling berhubungan,
cenderung lebih efektif dibanding
terhadap
yang
yang terentang mulai dari hal-hal
organisasi dengan dosen yang lebih
yang sederhana hingga hal-hal yang
rendah
rumit. Mulai dari hal seperti dimana
Sedangkan terhadap kemangkiran,
seorang
memarkir
ditemukan hubungan yang secara
rasa
konsisten bersifat negatif. Artinya,
dosen
kendaraannya
bisa hingga
kepuasan
pemenuhan diri yang ia dapatkan
dosen
dari pekerjaan. Faktor yang sifatnya
kerjanya tinggi akan jarang absen
pribadi
juga
dalam bekerja. Begitu pula dengan
kepuasan
keluar masuknya dosen, hubungan
atau
berpengaruh
personal terhadap
yang
tingkat
kerjanya.
kerja. Umur, kesehatan, lamanya
kepuasan
bekerja, stabilitas emosi, stabilitas
masuknya dosen bersifat negatif.
sosial,
aktivitas
waktu
luang,
kerja
kepuasan
terhadap
keluar
Dengan demikian bisa diduga bahwa kepuasan
kerja
berpengaruh 49
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
langsung positif terhadap komitmen
membantu dosen mendapatkan apa
organisasi.
yang
H3 : Terdapat pengaruh langsung positif
kepuasan
terhadap
kerja
komitmen
mereka
berpengaruh
positif
akan terhadap
kepuasan kerja.Dari paparan di atas dapat diduga bahwa kepemimpinan berpengaruh
organisasi.
inginkan
langsung
positif
terhadap kepuasan kerja.. Kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap
kepuasan
kerja,
dalam
arti
kepemimpinan
yang
hangat, diterima, dan inspiratif akan
H4 : Terdapat pengaruh langsung positif
kepemimpinan
terhadap kepuasan kerja.
meningkatkan kepuasan kerja. Salah
Budaya
organisasi
satu indikator kepuasan kerja adalah
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
kepuasan
perilaku kerja
terhadap
atasan
dosen, kebebasan
(supervisor).Kepuasan kerja terhadap
membuat keputusan atau reporting
atasan mencerminkan perasaan dosen
relationship. Paradosen membentuk
terhadap bosnya, termasuk apakah
suatu persepsi subyektif keseluruhan
bosnya
mengenai
itu
komunikator pemalas,
kompeten, yang
baik
pengganggu,
sopan,
organisasi
berdasarkan
ataukah
pada faktor-faktor seperti toleransi
menjaga
resiko,
tekanan
pada
tim
jarak. Atasan yang suka memberi
dukungan
ganjaran atas prestasi, membantu
keseluruhan ini menjadi budaya atau
dosen mendapatkan sumber daya
kepribadian organisasi tersebut, dan
yang diperlukan, dan melindungi
persepsi
dosen tentu saja membuat dosen itu
mendukung
merasa lebih puas. Pemimpin yang
kepuasan kerja.
memiliki personalitas yang baik, menganut
nilai-nilai
yang
sama
orang.
dan
mendukung ini
Persepsi
atau
tidak
mempengaruhi
Salah satu konsep penting dalam
budaya
organisasi
adalah
dengan dosen membuat para dosen
kesesuaian antara individu dengan
senang dan mau bekerja lebih baik
organisasi (person-organization fit).
lagi. Jadi pemimpin yang disukai dan
Seorang dosen merasa sesuai (fit)
50
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
dengan
memperhatikan
nilai-nilai
yang
prioritas
mereka
hargai
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan
data,
dengan
kemudian menilai apakah organisasi
menggunakan teknik analisis jalur
juga memiliki nila-nilai tersebut.
(path analysis). Model analisis jalur
Kesesuaian antara individu dengan
digunakan untuk menganalisis pola-
organisasi ini penting. Dosen yang
pola hubungan antar variabel dengan
merasa bahwa personalitas dan nilai-
tujuan
nilainya cocok dengan yang dimiliki
pengaruh langsung maupun tidak
organisasi,
langsung antara variabel bebas dan
maka
mereka
akan
untuk
mengetahui
cenderung untuk memiliki tingkat
variabel
kepuasan kerja yang tinggi dan tidak
Kuncoro, 2007). Dalam penelitian
mudah stress dalam menjalankan
ini, analisis jalur digunakan untuk
tugas sehari-hari, disamping mereka
mencari pengaruh langsung dan tidak
akan
tingkat
langsung antara Kepemimpinan (X1),
yang
Budaya Organisasi (X2), Kepuasan
tinggi.Dari paparan di atas dapat
Kerja (X3) dan Komitmen Organisasi
diduga bahwa terdapat pengaruh
(X4).
memiliki
kepercayaanpada
langsung
secara
pimpinan
positif
budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja
terikat
baik
(Riduwan
dan
Populasi ini meliputi seluruh karakteristik
yang
dimiliki
oleh
H5 : Terdapat pengaruh langsung
obyek/subyek tersebut (Sugiyono,
positif budaya organisasi
2007). Sedangkan populasi menurut
terhadap kepuasan kerja.
Noor
ini
diartikan
sebagai
sejumlah individu yang setidaknya
Metodologi Penelitian Penelitian
(2013)
mempunyai satu ciri-ciri atau sifat dilakukan
yang
sama.
Populasi
dalam
terhadap dosen Universitas Jayabaya
penelitian ini adalah seluruh dosen
Jakarta. Dengan demikian tempat
Universitas Jayabaya sebanyak 134
penelitian ini juga di Universitas
orang. Dari populasi tersebut diambil
Jayabaya
sampel
Jakarta.
Penelitian
ini
menggunakan metode survei, yaitu
100
menggunakan
orang
dengan
rumus
Slovin.
penelitian terhadap populasi dan 51
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
Selanjutnya data sampel tersebut
4. H0: β31 < 0 H4: ρ31 > 0
diasumsikan homogen. Teknik dengan
analisa
menggunakan
statistik
deskriptif
inferensial.
ini
5. H0: β32 ≤ 0
analisis
H5: β32 > 0
data
dan
analisis
Analisis
statistik
Hasil Penelitian dan Pembahasan
deskriptif berguna bagi penampilan Uji Kolmogorov Smirnov (K-
data-data tiap-tiap variabel dalam bentuk
persentase,
distribusi
S)
digunakan
untuk
frekuensi, rata-rata, median, modus,
normalitas
standar
histogram.
menentukan
inferensial
(prosentase kumulatif), zi, a1, a2,
hipotesis
dan akhirnya menentukan Dmax yang
deviasi
Sedangkan
dan
statistik
dipakai untuk menguji
data
pengujian
dengan
proporsi
KP
diambil
menggunakan analisa jalur (path
Langkah
analysis).
membandingkan nilai Dmax dengan statistik
dari
analisis jalur yang akan diuji dalam
a
tertinggi.
selanjutnya
adalah
nilai Dtabel. Jika Dmax Dtabel, maka H0 diterima, ini berarti data populasi berdistribusi
penelitian ini adalah :
nilai
(P),
penelitian. Hipotesis diuji dengan
Hipotesis
dari
cara
normal,
dengan
demikian uji analisis jalur dapat
1. H0: β41≤0
dilanjutkan. Proses perhitungan uji
H1: β41> 0
normalitas data ini menggunakan
2. H0: β 42≤0
bantuan komputer program SPSS 20
H2: β 42> 0
agar diperoleh hasil yang akurat
3. H0: β 43< 0
untuk
H3: β 43 > 0
masing-masing
variabel.
Sebagai berikut: Tabel 1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran
No.
52
Variabel
Harga Dmax
Harga Dtabel
Kesimpulan
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
1. 2. 3. 4. 5
X4 atas X1 X4 atas X2 X4 atas X3 X3 atas X1 X3 atas X2
0. 120 0,110 0.050 0.080 0.110
0.136 0.136 0.136 0.136 0.136
Uji linieritas dan signifikansi
Normal Normal Normal Normal Normal
asumsi bahwa jika secara individual
regresi dilakukan melalui uji regresi
semua
univarian, yaitu uji linieritas dan
gejala-gejala pergerakan yang sama,
signifikansi
regresi
maka hal itu juga akan terjadi jika
telah
dilakukan kajian secara keseluruhan.
berdasarkan
koefisien jalur
dikonstruksikan. dimaksudkan
yang Uji
untuk
ini melihat
persamaan regresi pasangan variabel
pasangan
Analisis
regresi
memperlihatkan
masing-masing
pasangan variabel tersebut dapat diuraikan
sebagai
berikut:
yang diteliti secara individual dengan Tabel 2 Rangkuman Uji Linearitas dan Signifikansi Koefisien Regresi F tabel F tabel Variabel F hitung F hitung Kesimpulan =0,05 =0,01 X1→X3 Linear dan 1,712 1,947 130,464 6,901 X3 = 35,653 + 0,695X1 Signifikan X2→X3 Linear dan 0,872 1,969 186,730 6,901 X3= 24,727 + 0,976X2 Signifikan X3→X4 Linear dan 1,848 1,951 449,908 6,901 X4=25,392 + 0,789X3 Signifikan X1→X4 Linear dan 1,469 1.947 219,799 6,901 X4=42,753 + 0,666X1 Signifikan X2→X4 Linear dan 1,324 1,969 234,206 6,901 X4=36,419 + 0,881X2 Signifikan
Pengujian hipotesis penelitian
komitmen organisasi (X4), hipotesis
akan dilakukan untuk masing-masing
kedua mengenai pengaruh langsung
hipotesis secara berturut-turut mulai
positif
dari hipotesis pertama mengenai
terhadap komitmen organisasi (X4),
pengaruh kepemimpinan
budaya
organisasi
(X2)
langsung
positif
hipotesis ketiga mengenai pengaruh
(X1)
terhadap
langsung positif kepuasan kerja (X3)
53
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
terhadap komitmen organisasi (X4),
kepuasan kerja (X3), hipotesis kelima
hipotesis
mengenai
mengenai pengaruh langsung positif
langsung
positif
budaya organisasi (X2) terhadap
(X1)
terhadap
kepuasan kerja (X3), sebagai berikut:
keempat
pengaruh kepemimpinan
Tabel 3 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis No
1
2
3
4
5
Hipotesis Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap Komitmen Organisasi Budaya Organisasi berpengaruh langsung positif terhadap Komitmen Organisasi Kepuasan Kerja berpengaruh langsung positif terhadap Komitmen Organisasi Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap Kepuasan Kerja Budaya Organisasi berpengaruh langsung positif terhadap Kepuasan Kerja
Uji ttabel Keputusan thitung Kesimpulan Statistik (α=0,05) H0
41
42
43
4,022
7,525
1,984
1,984
1,984
H0 ditolak
H0 ditolak
H0 ditolak
31
5,101
1,984
H0 ditolak
32
7,504
1,984
H0 ditolak
Pembahasan Hasil Penelitian
54
5,628
Memiliki pengaruh langsung positif (signifikan) Memiliki pengaruh langsung positif (signifikan)
Memiliki pengaruh langsung positif (signifikan) Memiliki pengaruh langsung positif (signifikan) Memiliki pengaruh langsung positif (signifikan)
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
Hasil
empirik
dikemukakan oleh Colquitt, LePine,
menemukan bahwa kepemimpinan
dan Wesson (2009); Schultz dan
berpengaruh
positif
Schultz (1990); Mathis dan Jackson
komitmen
organisasi,
(2001); dan Robbins (2008). Para
bahwa
besarnya
terhadap
penelitian
langsung
dinyatakan
ahli
di
atas
mengemukakan
kontribusi kepemimpinan terhadap
keterkaitan antara budaya organisasi
komitmen organisasi sebesar 8,88%.
dan komitmen organisasi. Budaya
Ini
8,88%
Organisasi mengajarkan kepada para
dalam komitmen organisasi dosen
anggota-anggotanya mengenai apa
dapat
yang menjadi aturan, norma, dan
menunjukkan
bahwa
dijelaskan
oleh
gaya
kepemimpinan.
Temuan
mendukung
mengkonfirmasi
teori-teori LePine,
atau yang
dan
Colquitt,
Wesson
menyatakan
(2009)
bahwa
kepemimpinan pengaruh)
ada.
ini
dimensi
(kekuasaan
berpengaruh
dan
terhadap
komitmen organisasi. Hasil
nilai dalam organisasi. Hasil
penelitian
empirik
menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap dinyatakan
langsung
positif
komitmen
organisasi,
bahwa
besarnya
kontribusi kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi
sebesar
penelitian
empirik
23,91%. Ini menunjukkan bahwa
bahwa
budaya
23,91% dalam komitmen organisasi
langsung
dosen dapat dijelaskan oleh kepuasan
positif terhadap komitmen organisasi
kerja. Temuan ini sejalan dengan
dosen
bahwa
pendapat
budaya
Heavrin (1997) yang menyatakan
komitmen
bahwa kepuasan kerja berpengaruh
menemukan organisasi
berpengaruh
yang
dinyatakan
besarnya
kontribusi
organisasi
terhadap
organisasi
sebesar
5,62%.
Ini
terhadap
Carrell,
rendahnya
Jennings,
dan
kemangkiran
menunjukkan bahwa 5,62% dalam
(low absenteeism) dan rendahnya
komitmen organisasi dosen pada
derajat
organisasi
oleh
turnover). Colquitt, LePine, dan
ini
Wesson (2009) juga menyatakan
yang
bahwa kepuasan kerja memiliki efek
dapat
dijelaskan
budaya
organisasi.
sejalan
dengan
Temuan
pemikiran
keluarnya
dosen
(low
55
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
positif yang kuat terhadap komitmen
dinyatakan
organisasi.
kontribusi
Orang-orang
yang
bahwa
besarnya
budaya
organisasi
mengalami tingkat yang lebih tinggi
terhadap kepuasan kerja sebesar
dari
cenderung
30,36%. Ini menunjukkan bahwa
merasa tingkat yang lebih tinggi
30,36% dalam kepuasan kerja dapat
komitmen afektif dan tingkat yang
dijelaskan oleh budaya organisasi.
lebih tinggi dari komitmen normatif.
Dalam
kepuasan
kerja
keadaan
demikian
maka
empirik
kepuasan kerja akan lebih tinggi,
menemukan bahwa kepemimpinan
seperti dikemukakan oleh Colquitt,
berpengaruh
positif
LePine, dan Wesson (2009) bahwa
terhadap kepuasan kerja, dinyatakan
organisasi fit adalah sejauh mana
bahwa
kontribusi
kepribadian dan nilai-nilai seseorang
kepemimpinan terhadap kepuasan
cocok dengan budaya organisasi.
Hasil
kerja
penelitian
langsung
besarnya
sebesar
13,99%.
Ini
Ketika
karyawan
merasa
bahwa
menunjukkan bahwa 13,99% dalam
nilai-nilai dan kepribadian mereka
kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh
cocok dengan organisasi, mereka
kepemimpinan.
Pengaruh
mengalami tingkat yang lebih tinggi
kepemimpinan terhadap kepuasan
dari kepuasan kerja dan merasa
kerja dikemukakan oleh beberapa
kurang stres tentang mereka tugas
orang, seperti Carrell, Jennings, dan
sehari-hari.Hal ini bisa dipahami bila
Heavrin (1997); Colquitt, Lepine,
nilai-nilai dan kepribadian dosen itu
dan
sesuai
Wesson
(2009)
kepemimpinan
bahwa
berpengaruh
dengan nilai
dan tujuan
universitas maka kepuasan kerjanya
langsung terhadap kepuasan kerja
akan tinggi.
dalam
Keterbatasan Penelitian
model
integratif
perilaku
organisasi. Hasil
Penelitian ini penelitian
empirik
pemahaman terhadap beberapa hal
bahwa
budaya
baik
menemukan organisasi positif
56
memerlukan
berpengaruh
terhadap
langsung
kepuasan
kerja,
menyangkut
metodologi
maupun
konsep, teknis
pelaksanaannya yang menyebabkan
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
adanya
keterbatasan
dalam
faktor
Pertama,
secara
terhadap kepuasan kerja yang belum
penelitian. konseptual
penelitian
ini
baru
menggunakan tiga variabel yaitu kepemimpinan, budaya organisasi,
lain
diungkap
yang
dan
berpengaruh
dibahas
dalam
penelitian ini. Simpulan
dan kepuasan kerja. Ternyata setelah dikaji secara mendalam tidak hanya ketiga
variabel
tersebut
yang
memengaruhi komitmen organisasi, tetapi masih banyak variabel lain yang
belum
penelitian
terungkap
dalam
Kedua,
secara
ini.
metodologi
penelitian
menggunakan
ini
tidak
Berdasarkan
pada
hasil
analisis data dan pembahasan yang dikemukakan menghasilkan temuan sebagai berikut: 1. Terdapat
pengaruh
langsung
positif kepemimpinan terhadap komitmen
organisasi.
Ini
menunjukkan bahwa perubahan
wawancara
kepada
terkait
untuk
kepemimpinan
akan
mendukung temuan penelitian, tetapi
mengakibatkan
peningkatan
hanya mengandalkan angket yang
komitmen organisasi.
pihak-pihak
disebar kemudian diuji validitas dan
2. Terdapat
pengaruh
langsung
reliabilitasnya, kemudian dianalisis
positif budaya organisasi terhadap
menggunakan alat statistika.
komitmen
Ketiga, terlepas dari adanya
organisasi.
menunjukkan bahwa perubahan
keterbatasan dalam penelitian ini,
budaya
namun hasil penelitian ini telah
mengakibatkan
memberikan informasi yang sangat
komitmen organisasi.
penting bagi perkembangan dosen, perkembangan
dunia
usaha
peningkatan
kepuasan
dan kerja.
Ini
3. Terdapat
organisasi
akan
peningkatan
pengaruh
langsung
positif kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi.
Ini
Keempat, keterbatasan penelitian ini
menunjukkan bahwa perubahan
akan
kepuasan
peneliti
memberi
peluang
lanjutan
yang
kepada
kerja
akan
akan
meneruskan dan mengkaji faktor57
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
mengakibatkan
peningkatan
komitmen organisasi. 4. Terdapat
pengaruh
Kepemimpinan berpengaruh langsung positif terhadap komitmen
langsung
organisasi. Implikasinya adalah jika
positif kepemimpinan terhadap
akan
meningkatkan
kepuasan kerja. Ini menunjukkan
organisasi dosen maka diperlukan
bahwa perubahan kepemimpinan
perubahan kualitas kepemimpinan.
akan mengakibatkan peningkatan
Penelitian ini menemukan bahwa
kepuasan kerja.
budaya
organisasi
komitmen
berpengaruh
langsung positif terhadap komitmen 5. Terdapat
Pengaruh
langsung
positif budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Ini menunjukkan bahwa
perubahan
budaya
organisasi. Implikasinya adalah jika akan
meningkatkan
komitmen
organisasi dosen maka diperlukan perubahan budaya organisasi.
organisasi akan mengakibatkan Penelitian
peningkatan kepuasan kerja.
ini
menemukan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh Implikasi
langsung positif terhadap komitmen
Berdasarkan kesimpulan hasil
organisasi. Implikasinya adalah jika
penelitian ini membuktikan bahwa
akan
terdapat pengaruh langsung positif
organisasi
kepemimpinan, budaya organisasi,
perubahan kepuasan kerja. Penelitian
dan
ini
kepuasan
kerja
terhadap
meningkatkan
komitmen
maka
diperlukan
menemukan
bahwa
komitmen organisasi. Hal ini akan
kepemimpinan
membawa
implikasi
pada
langsung positif terhadap kepuasan
peningkatan
komitmen
dosen
terhadap
perguruan
tingginya.
kerja.
berpengaruh
Implikasinya
adalah
jika
perubahan kepemimpinan dilakukan
Demikian juga terdapat pengaruh
maka
langsung positif kepemimpinan dan
peningkatan
budaya organisasi terhadap kepuasan
Penelitian ini menemukan bahwa
kerja.
terdapat pengaruh langsung positif
akan
mengakibatkan kepuasan
kerja.
budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. 58
Implikasinya
adalah
jika
Syahid Suhandi Aziz/ Hubungan Pengaruh antara Kepemimpinan…Terhadap Komitmen Organisasi Dosen /39-60
perubahan
budaya
organisasi
dilakukan maka akan mengakibatkan peningkatan kepuasan kerja. Daftar Pustaka Baron, Robert A. dan Jerald Greenberg. 1993. Behavior in Organizations: Understanding and Managing the Human Side of Work. Boston: Allyn and Bacon. Byars
& Rue, 2006. Human Resource Management. New York: McGraw Hill International.
developing Organizational Commitmen. South Asian Journal Of Management. Vol.18. No.2. hal. 60-75. Donald, Cooper, et al. 2008. Business Reseach Methods Singapore: McGraw-Hill International. Tenth edition. Gibson, Ivancevich, dan Donnelly. 1997. Manajemen. terj.. Sularno Tjiptowardoyo dan Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga. Gomez, Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi. 1995.
Carrell, Michael R, Daniel F Jennings dan Christina Heavrin. 1997. Fundamentals of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.
Griffin, Ricky W dan Gregory Moorhead. 1986. Organizational Behavior. Boston: Houghton Mifflin Company.
Carrell, Michael R. Daniel F. Jennings, dan Christina Heavrin. 1997. Fundamentals of Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall.
Koontz, Harold, Cyril O’Donnel, dan Heinz Weihrich. 1993. Manajemen. terj.. Gunawan Hutauruk. Jakarta: Erlangga.
Colquitt, Jason A. Jeffery A Lepine, dan Michael J Wesson. 2009. Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. Boston: McGraw Hill. Colquitt, LePine. Wesson. 2008 Organization Behavior. Singapore. McGraw-Hill. Dhawan, Vaibhau dan Zubib R Mulla. 2009. The Role of Payard Leadership in
Lennick, Dough and Fred. 2008. Moral intelligence: Enahcing Business Performance & Leadership Success..New Jersey: Person Education. Lok, Peter dan John Crawford. 2004. The Effect of Organizational Culture and Leadership Style on Job Satisfaction and Organizational Commitment.The Journal of Management Development. Vol 23. No.4. 2004.
59
The Asia Pacific Journal of Management Volume 2 No. 1, (2015-2016)
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. terj. Jakarta: Salemba Empat. Neale, Margaret A dan Gregory B Northcraft 1991. Factors Influencing Organizational Commitmen. dalam Richarf M Steers dan Lyman W Porter. Motivation and Work Behavior. New York: McGraw-Hill Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur Path Analysis. Bandung: Alfabeta
Rilantono, Lily I., et al. 2003. Memorandum Akhir Masa Bakti Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional Periode 1988 – 2003. Jakarta: Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional. Robbins, Stephen P. 2009. Organizational Behavior: Concepts. Controversies. and Applications. New Jersey: Prentice-Hall. Schermerhorn, John R., James G. Hunt, dan Richard N. Osborne. 2010. Basic Organizational Behavior. New York: John Wiley & Sons. Schultz, Duanne P. dan Sydney Ellen Schultz. 1994. Psychology and Work Today: An Introduction to Industrial and
60
Organizational Psychology. New York: Macmillan. Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Tannenbaum, Robert dan Fred Masarik. 1968 Leadership: A Frame Of Reference. dalam Donald E Porter dan Philip B Applewhite. Eds.. Studies in Organizational Behavior and Management. Scranton. Pennsylvania: International Textbook Company. Tsai, Yafang. 2011. Relationship Between Organizational Culture. Leadership Behavior on Job Satisfaction. BMC Health Services Research Vol II. No.98. UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Voon, ML, Mc Lo, Ks Ngui, dan NB Ayob. 2011. The Influence of Leadship Style on Emloyees. Job Satisfaction in Public Sector Organizational in Malaysia. International Journal of Business. Management and Social Sciences. Vol.2 No.1. Werther, William B dan Keith Davis. 1996. Human Resources and Personnel Management. New York: McGraw-Hill. Yukl, Gary. 2000. Leadership in Organizations. New Jersey: Prentice Hall.