Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
THE APPLICATION OF DISCUSSION METHOD TO IMPROVE UNDERSTANDING ON INDONESIA REGION PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN WILAYAH INDONESIA Oleh : Kusmiati SDN Cilengkrang Kabupaten Sumedang email :
[email protected]
Abstract, Social science subject is a subject that is open and growing in nature. This study aimed to describe the application of discussion method to improve students’ learning outcomes in the basic competencies of Indonesia region natural appearance at Grade V SDN Cilengkrang North Sumedang District of Sumedang Regency in 2014/2015 academic year. This study used action research method with two cycles. The data was analysed using comparative descriptive analysis technique by comparing the initial condition to the outcomes achieved in every cycle while qualitative descriptive technique was used to compare observation data to reflections in cycle I and II. The results showed that at the end of cycle II, there was an increase of 3.33% on the class average grade, from 67.7 to 71.08 while the minimum mastery criteria increased by 7% from 11 students to 18 students. Hence, most of grade V students had improved their learning outcomes in the basic competencies of Indonesia region natural appearance. Keywords: discussion method, social science, learning outcomes Abstrak, Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosialmerupakan mata pelajaran yang sifatnya terbuka dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan penerapan Metode Diskusi untuk meningkatkan hasil belajar pada Kompetensi Dasar Kenampakan Alam Wilayah Indonesia Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Cilengkrang Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2014/2015. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan metode diskusi yang terdiri atas 2 siklus. Analisis data menggunakan teknik analisis diskriftif komparatif dengan membandingkan kondisi awal dengan hasil-hasil yang dicapai pada setiap siklus,dan analisis deskriftif kualitatif hasil observasi dengan membandingkan hasil observasi dan refleksi pada siklus I dan siklus II. Pada akhir siklus II diketahui peningkatan rata-rata kelas 3,33 % dari rata-rata tes kondisi awal 67,75 menjadi 71,08 ,sedangkan pada ketuntasan belajar siswa terdapat peningkatan sebesar 7 % dari tes kondisi awal yang sudah tuntas hanya 11 siswa menjadi 18 siswa.Dengan demikian sebagian besar siswa kelas 5 mengalami peningkatan hasil belajar pada Kompetensi Dasar kenampakan alam wilayah Indonesia. Kata Kunci: metode diskusi, ilmu pengetahuan sosial, hasil belajar
A. PENDAHULUAN Proses
karena ketika pembelajaran itu di
pembelajaran
yang
lakukan
dengan
cara
yang
menyenangkan merupakan salah satu
menyenangkan, maka materi yang di
faktor
menunjang
pelajari akan mudah di terima dan di
pembelajaran
mengerti dengan baik oleh siswa.
yang
keberhasilan
dapat suatu
147 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
Untuk mengatasi pembelajaran IPS agar
tidak
monoton
dan
lebih
Pembelajaran IPS yang masih jarang menggunakan kegiatan diskusi,
bervariasi, maka dapat di gunakan
bukan
media pembelajaran.
dalam proses pembelajaran di kelas.
Kejenuhan dalam
merupakan
masalah
utama
pembelajaran
Ada berbagai macam masalah yang
IPS akan membuat siswa kurang fokus
sering dialami oleh guru IPS di dalam
dalam belajar. Ketika siswa jenuh,
kelas, misalnya siswa belum aktif di
siswa lebih memilih hal-hal yang
dalam kelas yang ditandai dengan
menurut mereka lebih menyenangkan,
siswa jarang mengeluarkan pendapat
seperti mengobrol dengan temannya
maupun bertanya, siswa ribut sendiri
atau juga asik dengan imajinasinya
bersama
sendiri.
akan
pembelajaran, dan siswa belum aktif
penguasaan
dalam kegiatan kelompok.Belum lagi
materi pelajaran. Siswa tidak akan
jika guru tidak memahami dengan jelas
menyerap apa yang akan di paparkan
isi dari materi yang akan disampaikan.
oleh guru apa bila keadaan siswanya
Karena
tidak dalam keadaan siap belajar.
pendukung
Hal
berpengaruh
seperti
itu
terhadap
Dalam pembelajaran di kelas, guru IPS
kurang
pembelajaran
menggunakan yang
metode
bervariasi
dan
temannya
Salah
saat
satu bagi
peningkatan
mutu
proses
komponen keberhasilan
pendidikan
IPS
adalah Kompetensi Pedagogik dan profesionalisme
guru
merupakan
masih kurang menggunakan metode
kompetensi yang mutlak perlu dikuasai
diskusi di dalam kelas. Ada beberapa
guru.
metode
pembelajaran
divariasikan misalnya
oleh tanya
Kompetensi
yang
harus
dasarnya
di
kelas,
dalam mengelola pembelajaran peserta
kartu
didik.
guru
jawab,
adalah
pedagogik pada kemampuan
guru
berpasangan, mind mapping dan lain
Untuk membuat siswa bisa aktif,
sebagainya. Metode pembelajaran yang
guru disini sangat berperan karena di
diterapkan oleh guru sudah baik,
usahakan seorang guru harus bisa
namun
menggali
mengkondisikan siswanya untuk bisa
kemampuan siswa untuk menemukan
terlibat aktif dalam diskusi kelas dan di
ide-ide baru dan berdiskusi.
usahakan murid harus dalam kondisi
masih
kurang
yang siap menangkap semua pelajaran
148 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
yang akan di bahas di dalam kelas.
geografi,
Disini guru di tuntut untuk bisa
antropologi, tatanegara dan sejarah
meningkatkan
yang bertujuan untuk mengembangkan
kualitasnya,
menurut
ekonomi,
sosiologi,
Depdiknas (2005) peningkatan kualitas
pengetahuan
guru dapat dilihat dari kinerjanya.
yang berguna bagi dirinya dalam
beberapa indikator kualitas perilaku
kehidupan sehari- hari. Seorang guru
pembelajaran guru dapat dicermati
yang kreatif dapat dilihat pada saat
antara lain pada: (1) Kemampuan guru
mengajar
dalam membangun perspepsi dan sikap
selamanya materi IPS dapat diceritakan
positif siswa terhadap belajar; (2)
dan dihafalkan, melainkan
Penguasaan
menggunakan nalar dan intelegensi
mendalam
ilmu serta
yang
luas
mampu
dan
memilih,
yang
dan keterampilan dasar
pelajaran
IPS.
Tidak
harus
tinggi seperti belajar tentang
menata, mengemas, dan menyajikan
geologi,
materi sesuai kebutuhan siswa; (3)
Tanpa berfikir yang rasional dan nalar
Kemampuan
keunikan
yang tinggi sangat sulit mengerti
setiap siswa dengan segenap kelebihan
tentang bahan kajian tersebut. Tidak
dan kekurangannya; (4) Kemampuan
hanya
memahami lingkungan keluarga, sosial
tolak ukur kecerdasan siswa pelajaran
budaya, dan kemajemukan masyarakat
IPS pun dapat dijadikan tolak ukur,
tempat
karena siswa yang cerdaslah yang
memahami
kehidupan
siswa;
(5)
geomorfologi,
kosmografi.
pelajaran eksak yang menjad
Kemampuan mengelola pembelajaran
dapat menelaah,
yang mendidik berorientasi pada siswa
mengambil suatu kesimpulan terhadap
yang
suatu peristiwa sosial yang terjadi di
tercermin
merencanakan, mengevaluasi
dalam
kegiatan
melaksanakan, pembalajaran
dan
menganalisa, dan
masyarakat.
secara
Siswa kelas V SD lebih mudah
dinamis untuk membentuk kompetensi
untuk diajarkan sebuah materi disertai
siswa;
praktek
(6)
mengembangkan
Kemampuan kepribadian
dan
keprofesionalan secara berkelanjutan.
Sehingga tersebut
langsung
di
lapangan.
dalam benak para siswa akan
terbentuk
gagasan
IPS merupakan mata pelajaran
tentang pembagian wilayah waktu di
yang mempelajari kehidupan sosial
Indonesia, karena adanya pembelajaran
yang didasarkan pada bahan kajian
Model ceramah
yang diberikan dan
149 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
memahami
konsep
tersebut
berdasarkan
pengalaman
pribadi.
Lingkungan
sebagai
sumber
pembelajaran menuntut kreatifitas guru
Belajar merupakan peristiwa sehari -
untuk
hari di sekolah. Belajar merupakan hal
mengeliminasi
yang kompleks. Kompleksitas belajar
yang
rutinitas
dan
tersebut dapat dipandang
monoton.Memanfaatkan
lingkungan
dari dua
memanfaatkan
dan
kebiasaan
subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari
sebagai
segi siswa, belajar dialami
menciptakan suasana belajar yang aktif
sebagai
sumber
mengajar
belajar
dapat
suatu proses. Siswa mengalami proses
dan kreatif atau PAIKEM
mental dalam menghadapi
bahan
mengembangkan kemampuan berpikir
belajar. Bahan belajar tersebut berupa
logis dan sistematis .Karena dari
keadaan
tumbuh-
lingkungan muncul fenomena yang
tumbuhan, manusia, dan bahan yang
menarik dan menantang bagi siswa.
telah
buku-buku
Oleh karena itu guru dituntut memiliki
pelajaran. Dari segi guru, proses belajar
keterampilan bisa membawa suasana
tersebut
lingkungan
alam,
terhimpun
tampak
hewan,
dalam
sebagai
perilaku
belajar tentang sesuatu hal.
belajar
dilingkungan sekolah
yang
terdapat
sekitarnya maupun
sekolah.Betapapun
,baik
di
lingkungan
kelas
dan
berilah kesempatan kepada mereka untuk belajar dengan lingkungan. Secara
umum,
penelitian
ini
di
luar
bertujuan untuk menganalisis aktivitas
kecil
dan
belajar siswa pada saat mata pelajaran
terpencilnya suatu sekolah,sekurangkurangnya
dalam
bawalah siswa ke luar kelas serta
Sebenarnya guru sering melupakan sumber
ke
serta
IPS melalui metode diskusi.
mempunyai
Berdasarkan penyebaran data awal
empat jenis sumber belajar yang sangat
yang didapatkan bahwa siswa yang
kaya dan bermanfaat bagi proses
dapat memahami materi kenampakan
pembelajaran. Keempat sumber belajar
alam hanya 30%, sisanya 70% masih
itu antara lain: (1) masyarakat desa /
belum memahami materi tersebut. Oleh
kota di sekitar sekolah ; (2) lingkungan
karena itu peneliti bermaksud mengkaji
fisik sekitar sekolah; (3) bahan sisa
penerapan
yang bisa
meningkatkan pemahaman siswa pada
dimanfaatkan;
peristiwa alam.
dan
(4)
materi
metode
diskusi
untuk
kenampakan wilayah alam.
150 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
Pendekatan penelitian menggunakan
menguji
pendekatan
Metode
derajat kebenaran penelitian tindakan
yaitu
kelas yaitu: (1) member chek, (2)
kelas,
dengan
triangulasi, (3) audit trail, (4) expert
data
berupa
opinion, dan (5) key respondents
kuantitatif.
penelitian
yang
penelitian
tindakan
teknik
digunakan
pengumpulan
derajat
kepercayaan
atau
angket dan tes hasil belajar siswa.
review.
Analisis data menggunakan teknik
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
member chek, triangulasi,audit trail dan expert opinion.
pada pembelajaran perbaikan siklus I
Metode yang tepat dan relevan dengan masalah yang dihadapi adalah melalui metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Desain PTK yang digunakan adalah desain
Kemmis
&
McTaggart
(Arikunto, 2006). Desain Kemmis & McTaggart. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes hasil belajar siswa. Analisis data pada penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang terkumpul yaitu dari hasil observasi kinerja guru dan
aktivitas
pembelajaran, wawancara
siswa tes
terhadap
ketika
akhir
serta
observer
dan
siswa yang dijadikan subjek penelitian. Adapun digunakan
validasi yaitu
Setelah melakukan penelitian
data
menurut
yang
Hopkins
(Wiriaatmadja, 2005) ada beberapa
dan siklus II,peneliti bersama teman sejawat melakukan refleksi terhadap hasil
penelitian
tindakan
dengan
maksud untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan dan kegagalan setelah diamati,diteliti
ternyata
peneliti
dinyatakan berhasil meningkatkan hasil belajar.Setelahtindakan pengujian
diperlukan
untuk
membuktikan
efektivitas tindakan yang diperlukan. Pada saat tes akhir ,tindakan guru memberi soal yang harus dijawab oleh seluruh siswa secara individu.Soal yang diberikan oleh peneliti adalah kajian materi pembelajaran yang telah diajarkan
dengan
tujuan
untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan materi terhadap materi yang telah diberikan. pada
Pembahasan peninkatan
penguasaan
materi
difokuskan kemampuan
pelajaran
siswa.
bentuk validasi yang digunakan untuk
151 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
oleh
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
Pada
tahap
tindakan
hasil
dari pada tes prasiklus yaitu dari 20
penguasaan materi pembelajaran yang
0rang
diperoleh siswa rata-rata kemampuan
memperleh skor maximal 85 dan masih
siswa 30% atau dapat dikatakan kurang
20 % siswa yang memperoleh skor
dari standar perolehan scor minimal 70
minimal 65,sehingga tindakan I perlu
%.
perbaikan pada tindakan II. Dari 20 siswa subjek penelitian , 1
siswa
Pada
10
tes
%
siswa
tindakan
II
yang
media
orang siswa ( 5 % )memperoleh skor
pembelajaran yang abstrak diganti
50, 4 orang siswa ( 20 % ) memperoleh
dengan yang kongkret untuk lebih
skor 60, 4 orang siswa ( 20 % )
memahami
memperoleh skor 65, 6 orang siswa (
pelajaran .Hasil yang diperoleh pada
30 % ) memperoleh skor 70, 3 orang
siklus II lebih meningkat dibandingkan
siswa ( 15 % ) memperoleh skor 75, 2
dengan nilai pada siklus I.Dengan
orang siswa ( 10 % ) memperoleh skor
memanfaatkan media atau alat peraga
80.
pada siklus I dan siklus II ternyata Pada
tindakan
I,metode
yang
siswa
terhadap
materi
dapat meningkatkan prestasi siswa
digunakan adalah tanya jawab ,diskusi
tentang
dan pemberian tugas,alat dan bahan
wilayah Indonesia,meningkatkan minat
yaitu lembar kerja siswa ,gambar
belajar
peristiwa
pemahaman tentang materi,serta siswa
yang
disebabkan
oleh
materi
kenampakan
alam
siswa,meningkatkan
alam,serta lembar evaluasi .Pada siklus
lebih
berani
I kemampuan siswa lebih meningkat
pendapatnya
lagi
mengungkapkan
saat
dikelas.
Tabel. 2.1 Hasil Evaluasi Siswa Dalam Pembelajaran IPS
NO 1. 2. 3. 4. 5.
NILAI HASIL EVALUASI SIKLUS SIKLUS PRASIKLUS I II 65 70 75 75 80 90 75 80 95 60 70 70 70 75 80
RATA – RATA 70,00 81,67 83,33 66,67 75,00
152 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah Ratarata
80 70 80 70 75 65 60 65 70 65 60 60 50 70 70 1355
85 75 85 75 80 70 65 65 75 65 60 70 70 75 75 1470
95 85 95 85 95 85 75 80 80 80 65 80 75 85 80 1650
67,75
73,50
82,50
86,67 76,67 86,67 76,67 83,33 73,33 66,67 70,00 75,00 70,00 63,33 70,00 65,00 76,67 75,00 1421,68 71,08
Berdasarkan hasil pasca tindakan,
sebesar 54,51 selanjutnya pada siklus I
didapatkan rata-rata dari siklus kesatu
diperoleh hasil 67,74 dan pada siklus II
sebesar 73,50, dan siklus kedua sebesar
sebesar 80,96. Hal ini sesuai dengan
82,50. Dalam hal ini terlihat dinamika
penelitian
perubahannya.
metode diskusi terbukti efektif untuk
Siswa
memahami
sudah
materi
wilayah alam.
dapat
kenampakan
Dari data tersebut
diketahui hasil evaluasi yang didapat pada mata pelajaran IPS adalah sebagi berikut.
proses
meningkatkan
dilakukan,
pemahaman
bahwa
materi
kenampakan wilayah Indonesia pada mata pelajaran IPS. Hal ini didukung oleh penelitian
belajar
oleh Lestari (2010) yang menjelaskan
mengajar berlangsung teman sejawat
tentang metode diskusi sangat cocok
melakukan
pada mata pelajarn IPS dengan hasil
kegiatan
Selama
yang
pengamatan pembelajaran
terhadap yang
yang
dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian Oki Rudy (2009) menyimpulkan bahwa dengan metode diskusi dapat meningkatkan proses belajar IPS mulai dari tahap prasiklus
belajar
siswa
yang
menunjukkan
peningkatan pada tahap prasiklus ke siklus I dan ke siklus II meningkat sebesar 64%, 76%, hingga 88%. Berdasarkan
pemaparan
diatas,
penerapan metode diskusi pada mata
153 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia
Edutech, Tahun 15, Vol.15, No.2, Juni 2016
pelajasan
IPS
dengan
materi
mempermudah
pemahaman
siswa
kenampakan wilayah alam Indonesia
terhadap materi pelajaran.
terbukti efektif terlihat pada setiap
D. DAFTAR PUSTAKA
siklus.
Arikunto, S. Suhardjono dan Supardi. (2006).
C. SIMPULAN Penggunaan
metode
diskusi
terbukti efektif dapat meningkatkan pemahaman
materi
kenampakan
wilayah alam. Hal ini dapat ditandai
Penelitian
Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Jakarta: Balai Pustaka.
dan
Lestari. (2010). Upaya Peningkatan
didik mampu
Motivasi Belajar IPS melalui
memberikan suatu pengalaman baru
Pembelajaran Diskusi Kelompok
yang bisa merubah dan membuka
dengan
pemikiran
meningkatkan
Teknologi dan Masyarakat di
kemampuan siswa dalam keberanian
Kelas IV SDN Rejosari 02
mengemukakan
pendapat,dan
Bancak Kabupaten Semarang.
mengurangi kejenuhan dan kebosanan
Skripsi pada Jurusan PGSD FIP
dalam pembelajaran IPS.
UNES.
dengan
materi
karakteristik
1.
pembelajaran
peserta
siswa,
Susanto,
Saran
Pendekatan
Oki
R.
(2009).
Sains
Upaya
Metode diskusi dapat dijadikan
Peningkatan Hasil Belajar IPS
sebagai salah satu alternatif dalam
Melalui Pembelajaran Berbasis
pembelajaran
Diskusi Terfokus Bagi Siswa
karena
metode
ini
terbukti memiliki tingkat keberhasilan
Kelas
dalam
Selomerto, Wonosobo. Skripsi
meningkatkan
penguasaan
materi
kemampuan pembelajaran
kenampakan alam wilayah Indonesia. Guru hendaknya menggunakan alat dan sumber
belajar
mendukung
yang
sepenuhnya
pencapaian
tujuan
pada
IV
SDN
Jurusan
Sinduagung,
PGSD
FKIP
Jember. Zainal
Akib.
(2007).
Penelitian
Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung:
Yrama
Widya.
pembelajaran ,karena dapat membantu
154 Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman Wilayah Indonesia