Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL IN PEDAGOGIC COURSE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DALAM MATA KULIAH PEDAGOGIK Oleh Pupun Nuryani Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan E mail :
[email protected] Abstract. Today the challenges of employment is more toward teamwork. Given the growing importance of cooperative interactions in employment, this should be anticipated by the education world, one of which through classroom instruction strategies. This study aimed to describe the initial condition of the characteristic of PGSD students’ ability inPedagogic course, to depic the application of cooperative learning in Pedagogic course, and to know the strengths and weaknesses of cooperative learning in Pedagogic course. This used qualitative approach with descriptive analysis method. The results showed that the initial condition of the characteristic of PGSD students’ ability in in Pedagogic coursebasically has a good enough quality. It was also found that. theapplication of cooperative learning is more preferable for students than lecturing method. The results conclude that the application of cooperative learning in Pedagogic course can improve the ability of students in the learning process. Keywords : Cooperative Learning Model, Pedagogic course, Abstrak. Dewasa ini tantangan lapangan pekerjaan lebih banyak berorientasi pada kerjasama tim. Mengingat semakin pentingnya interaksi kooperatif dalam lapangan pekerjaan, maka hal ini harus diantisipasi oleh dunia pendidikan salah satunya melalui strategi pembelajaran kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi awal karakteristik kemampuan mahasiswa PGSD pada mata kuliah pedagogik; mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah pedagogik; mengetahui kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah pedagogic. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.. Hasil penelitian menunjukan kondisi awal karakteristik kemampuan mahasiswa PGSD pada mata kuliah pedagogik pada dasarnya memiliki kualitas yang cukup baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dalam mata kuliah pedagogik lebih disukai mahasiswa dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Simpulan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah pedagogik dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Kata Kunci : model pembelajaran kooperatif, mata kuliah Pedagogik
berkomunikasi
A. PENDAHULUAN Mahasiswa memerlukan pengalaman untuk
menghadapi
tantangan
bidang
merupakan
suatu
keterampilan yang perlu dimiliki agar tercipta
suasana
kerja
yang
baik.
pekerjaan di masa mendatang. Dewasa ini
Mengingat semakin pentingnya interaksi
tantangan lapangan pekerjaan lebih banyak
kooperatif
berorientasi
pada
kerjasama
tim.
maka hal ini harus diantisipasi oleh dunia
Kerjasama
antara
kelompok
dan
dalam
lapangan
pekerjaan,
68 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
pendidikan salah satunya melalui strategi
diatur sedemikan rupa sehingga setiap
pembelajaran kelas.
anggota kelompok bertanggung jawab
Pada saat ini dikenal tiga macam
terhadap tugas
individualnya
sebelum
strategi pembelajaran, yaitu pembelajaran
mereka mengkontribusikan pemikirannya
individual, kompetitif dan pembelajaran
terhadap kelompoknya. Dengan demikian
kooperatif.
melalui
pembelajaran
pembelajaran individual setiap mahasiswa
terjadi
peningkatan
belajar berdasarkan pada kecepatan yang
mengambil
sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
pertimbangan
Pendidik
hanya
keterampilan ilmiah (Slavin, 1985). Lebih
monitor
pada
(Lie,
2000).
memberikan proses
Dalam
sedikit
pembelajaran.
jauh
temannya
pembelajaran
dirinya
dalam
Johnson
memberikan
dengan
ketelitian
pertimbangan
Mahasiswa tidak bersaing dengan temanmelainkan
kooperatif
&
akan dalam
termasuk
menggunakan
Johnson
(2001)
pandangan
bahwa
kooperatif
merupakan
sendiri. Asumsi dari model pengajaran
strategi yang menggunakan kelompok
individual ini adalah bahwa mahasiswa
kecil.
memiliki karakteristik sendiri. Oleh karena
pembelajaran
itu mereka diberi kesempatan khusus untuk
mahasiswa yang berasal dari tingkat
mengembangkan potensinya semaksimal
kemampuan
mungkin. Kelemahan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif setiap anggota
ini adalah mahalnya biaya yang harus
kelompok tidak hanya bertanggung jawab
dikeluarkan untuk menyediakan fasilitas-
pada
fasilitas seperti modul atau paket-paket dan
membantu
learning centres. Selain itu pembelajaran
sekelompoknya. Dengan demikian ada
individual akan menghasilkan mahasiswa
saling
yang individualistik yang nantinya dapat
anggota kelompoknya. Karena adanya
menyulitkan
hidup
saling ketergantungan antar teman dalam
(Nur, 1994 dalam Lie,
kelompok, maka akan terjadi interaksi
bermasyarakat,
mereka
dalam
2000).
Setiap
kelompok
kooperatif
yang
tugasnya
sendiri,
proses
dalam
terdiri
berbeda.
tetapi
positif
dari
Dalam
belajar
ketergantungan
kooperatif
dalam
juga teman
diantara
pembelajaran
yang
Model pembelajaran yang pada saat
menghasilkan pengetahuan yang diperoleh
ini dikembangkan dalam sistem pendidikan
mahasiswa dari temannya sebagai hasil
adalah pembelajaran kooperatif. Model
diskusi kelompok. Newman dan Holzman
pembelajaran kooperatif menekankan pada
(dalam Hariyanto, 2000) mengemukakan
kerjasama kelompok kecil yang terdiri dari
bahwa
4 – 6 anggota kelompok (Slavin, 1985).
pembelajaran kooperatif merupakan hasil
pengetahuan
dari
Pengaturan tugas untuk setiap anggota
69 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
hasil
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
belajar
secara
komprehensif
yang
diperoleh kelompok.
diimplementasikannya yang selanjutnya bisa dijadikan bahan penelitian.
Model pembelajaran kooperatif dapat membantu
pengorganisasian
terhadap
Data hasil belajar mahasiswa selama tiga tahun terakhir ini menunjukkan bahwa
tugas dan tanggung jawab kelompok
prestasi
maupun
mencapai
penguasaan materi perkuliahan pedagogik
kepentingan kelompok. Hal ini disebabkan
dirasakan belum sesuai dengan harapan.
karena dalam pembelajaran kooperatif
Ditambah lagi kemampuan para guru SD
tahapan
yang sudah sarjana pun tidak menunjukkan
individu
untuk
kegiatan
berstruktur.
disusun
Penyusunan
secara
tahapan
atau
belajar
kemampuan
mahasiswa
terhadap
melaksanakan
langkah kegiatan ini bertujuan untuk
pembelajaran
menciptakan suasana belajar yang lebih
padahal harapannya adalah kemampuan
bermakna serta menumbuhkan partisipasi
melaksanakaan
aktif mahasiswa. Dengan demikian pada
kooperatif guru SD bisa sama dengan
akhir pembelajaran ditanamankan perasaan
kemampuan
bangga pada diri mahasiswa terhadap hasil
pembelajaran
temuannya sendiri. Mata kuliah pedagogik
lanjutan.
merupakan salah satu mata kuliah wajib yang
harus
diikuti
oleh
mahasiswa
kooperatif
yang
model
model
pembelajaran
melaksanakan kooperatif
baik,
model
guru sekolah
Sehubungan dengan hal tersebut, pengelolaan
dan
peningkatan
kualitas
program studi PGSD. Pada mata kuliah ini
proses perkuliahan pedagogik sangatlah
dibahas asumsi-asumsi pendidikan yang
diperlukan
meliputi konsep pedagogik, manusia dan
perkuliahan ini sebagaimana dikemukakan
pendidikan,
sebelumnya. Untuk itu salah satu cara yang
pengertian
pendidikan,
guna
mencapai
pendidikan sebagai ilmu dan seni, landasan
digunakan
filosofis pendidikan, landasan psikologis
pembelajaran kooperatif dalam mata kuliah
pendidikan,
pedagogik
landasan
sosiologis
dan
adalah
di
penerapan
tujuan
Prodi
model
PGSD.
antropologis pendidikan, landasan historis
Permasalahannya adalah sejauh mana cara
pendidikan
ini
dan
landasan
yuridis
dapat
meningkatkan
kualitas
pendidikan dan sebagai bahan renungan
pembelajaran dan mutu hasil belajar
dan pijakan dalam melaksanakan praktek
mahasiswa pada mata kuliah pedagogik.
dan studi pendidikan. Dengan memahami
Dengan
demikian kooperatif
melalui
hal tersebut para mahasiswa diharapkan
pembelajaran
mampu menggali permasalahan sebagai
peningkatan ketelitian dalam mengambil
bahan pemikiran dan renungan yang dapat
pertimbangan
termasuk
akan
terjadi
pertimbangan
dalam menggunakan keterampilan ilmiah
70 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
(Slavin, 1985). Lebih jauh Johnson &
tentang penerapan model pembelajaran
Johnson (2001) memberikan pandangan
kooperatif pada mata kuliah pedagogik
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan
sedangkan secara khusus, tujuan yang
strategi yang menggunakan kelompok
hendak dicapai dari Penelitian ini sebagai
kecil.
berikut.
Setiap
pembelajaran
kelompok
kooperatif
dalam
terdiri
dari
1.
Mendeskripsikan
kondisi
awal
mahasiswa yang berasal dari tingkatanya
karakteristik kemampuan mahasiswa
kemampuan
PGSD pada mata kuliah pedagogik
yang
berbeda.
Dalam
pembelajaran kooperatif setiap anggota
2.
Mendeskripsikan penerapan model
kelompok tidak hanya bertanggung jawab
pembelajaran kooperatif pada mata
pada
kuliah pedagogik
tugasnya
membantu
sendiri,
proses
tetapi
belajar
juga teman
3.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan
sekelompoknya. Dengan demikian ada
model pembelajaran kooperatif pada
saling
mata kuliah pedagogik
ketergantungan
positif
diantara
anggota kelompoknya. Karena adanya
Landasan konsepsi digunakan sebagai
saling ketergantungan antar teman dalam
dasar berpijak dalam mengembangkan
kelompok, maka akan terjadi interaksi
pemikiran lebih lanjut. Selain itu, landasan
kooperatif
yang
teori juga digunakan sebagai alat untuk
menghasilkan pengetahuan yang diperoleh
mengamati suatu fenomena. Selanjutnya,
mahasiswa dari temannya sebagai hasil
landasan teori dapat
diskusi kelompok.
sebagai alat dalam melakukan analisis
dalam
pembelajaran
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, teridentifikasi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.
kemampuan mahasiswa PGSD pada mata kuliah pedagogik? 2.
3.
Bagaimana
penerapan
pula
penelitian. Adapun teori yang melandasi dalam penelitian ini adalah : 1. Konsep
Bagaimana kondisi awal karakteristik
digunakan
Dasar
Pembelajaran
Cooperative Learning Metode
pembelajaran
cooperative learning merupakan salah model
satu metode pembelajaran yang telah
pembelajaran kooperatif pada mata
lama
digunakan
kuliah pedagogik?
kegiatan
Bagaimana kelebihan dan kelemahan
umumnya
model pembelajaran kooperatif pada
tersebut lebih dikenal sebagai metode
mata kuliah pedagogik?
pembelajaran gotong royong atau
belajar
dalam mengajar.
metode
proses Pada
pembelajaran
Secara umum, tujuan penelitian ini
model kerja kelompok. Namun para
adalah memperoleh gambaran yang jelas
ahli memberikan penekanan yang
71 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
khusus
pada
metode
cooperative
itu
akan
terjadi
proses
belajar
learning ini bila dibandingkan dengan
kolaboratif dalam hubungan pribadi
metode kerja kelompok yang biasanya
yang saling membutuhkan . Pada saat
sering
itu juga mahasiswa yang belajar
para
pendidik
mempraktekkannya di kelas.
dalam kelompok kecil akan tumbuh
Model pembelajaran cooperative
dan berkembang pola belajar tutor
learning ini beranjak dari dasar
sebaya (peer group) dan belajar
pemikiran “getting better together”,
secara
yang menekankan pada pemberian
(Kagan, 2013)
kesempatan belajar yang lebih luas
2. Karakteristik
dan suasana yang kondusif kepada
bekerjasama
(cooperative).
Pembelajaran
Kooperatif
mahasiswa untuk memperoleh, dan
Metode cooperative learning ini
mengembangkan pengetahuan, sikap,
disebut juga sebagai pembelajaran
–
gotong royong, belajar bekerja sama
nilai
serta
keterampilan
keterampilan sosial yang bermanfaat
tetapi
bagi kehidupannya di masyarakat.
kelompok biasa yang dilakukan tanpa
Melalui
learning,
rancangan tertentu yang dibuat oleh
mahasiswa bukan hanya belajar dan
dosen. Dalam cooperative learning,
menerima apa yang disajikan oleh
setiap
dosen dalam proses belajar mengajar,
bekerja
melainkan bisa juga belajar dari
rancangan-rancangan tertentu yang
mahasiswa lainnya, dan sekaligus
sudah
mempunyai
sehingga seluruh mahasiswa harus
cooperative
kesempatan
membelajarkan
mahasiswa
untuk yang
lainnya. Proses pembelajaran dengan cooperative
mahasiswa dalam
dengan
dituntut
kelompok
dipersiapkan
oleh
kerja
untuk melalui
dosen,
bekerja aktif. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa
merangsang dan menggugah potensi
pendekatan yang diasumsikan mampu
mahasiswa
meningkatkan proses dan hasil belajar
secara
belajar
ini
sama
mampu
suasana
learning
tidak
optimal pada
dalam
kelompok-
mahasiswa.
Pendekatan adalah
belajar
yang
kelompok kecil yang terdiri dari 2
dimaksud
sampai 6 orang mahasiswa (Stahl,
konstruktivistik,
1994). Pada saat mahasiswa belajar
Beberapa
dalam kelompok akan berkembang
diintegrasikan
dimaksudkan
untuk
suasana belajar yang terbuka dalam
menghasilkan
suatu
model
dimensi kesejawatan, karena pada saat
pembelajaran yang memungkinkan
dan
aktif,
kooperatif.
pendekatan
72 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
tersebut
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
mahasiswa
dapat
mengembangkan
bersama
berdasarkan
pengalaman
potensinya secara optimal. Belajar
serta interaksinya dengan lingkungan
aktif, ditunjukkan dengan adanya
di dalam kelompok belajar, sehingga
keterlibatan intelektual dan emosional
terjadi saling memperkaya diantara
yang tinggi dalam proses belajar,
anggota
tidak
mahasiswa
sekedar
fisik
semaya.
kelompok.
Ini
berarti,
didorong
untuk
makna
dari
Mahasiswa diberi kesempatan untuk
membangun
berdiskusi, mengemukakan pendapat
pengalamannya, sehingga pemahaman
dan idenya, melakukan eksplorasi
terhadap
terhadap
sedang
dipelajari
dipelajari serta menafsirkan hasilnya
didorong
secara
berbagai
materi
yang
bersama-sama
kelompok.
Mahasiswa
untuk
mencari
belajar
yang
di
dalam
dibebaskan
berbagai relevan.
fenomena
yang
sedang
meningkat. untuk dusut
Mereka
memunculkan
pandang terhadap
materi atau masalah yang sama, untuk
sumber
kemudian membangun sudut pandang
Kegiatan
atau mengkonstruksi pengetahuannya
demikian memungkinkan mahasiswa
secara
berinteraksi aktif dengan lingkungan
merupakan
dan kelompoknya, sebagai media
konstruksivisme dalam pembelajaran.
untuk
Menurut Lie (2004:31) terdapat lima
mengembangkan
pengetahuannya. Pendekatan
unsur konstruktivistik
bersama
realisasi
dalam
learning
pula.
metode
yang
Hal
dari
ini
hakikat
cooperative
membedakannya
dalam model pembelajaran kooperatif
dengan kerja kelompok, yaitu: 1)
dapat mendorong mahasiswa untuk
Saling
mampu membangun pengetahuannya
tanggung jawab perseorangan, 3)
secara
dalam
tatap muka, 4) komunikasi antar
kelompok. Mereka didorong untuk
anggota, dan 5) evaluasi proses
menemukan
kelompok.
bersama-sama
dan
di
mengkonstruksi
ketergantungan
positif,
2)
materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. Mahasiswa
menafsirkan
bersama-
3. Konsep Pedagogik Pedagogik merupakan ilmu yang
sama apa yang mereka temukan atau
mengkaji
mereka bahas. Dengan cara demikian,
anak, bagaimana sebaiknya pendidik
materi
dibangun
berhadapan dengan anak didik, apa
bersama dan bukan sebagai transfer
tugas pendidik dalam mendidik anak,
dari dosen. Pengetahuan dibentuk
apa yang menjadi tujuan mendidik
pelajaran
dapat
bagaimana
membimbing
73 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
anak. Dalam bagian ini akan dibagai
pemikiran,
pengertian
pendidikan.
pedagogik,
pendidikan
perenungan Suatu
tentang pemikiran
dalam arti khusus dan arti luas.
bagaimana kita membimbing anak,
Pendidikan mengandung tiga aspek,
mendidik anak. Sedangkan istilah
yaitu mendidik, mengajar dan melatih,
pedagogi berarti pendidikan, yang
dan di bawah ini akan diuraikan
lebih menekankan kepada praktek,
perbedaan tersebut,
antara yaitu
ketiga
aspek
menyangkut
perbedaan
antara
kegiatan
mendidik, mengajar dan melatih. Pedagogik
merupakan
kegiatan
mendidik,
membimbing
anak.
Pedagogik merupakan suatu teori
kajian
yang secara teliti, kritis dan objektif
pendidikan. Secara etimologi berasal
mengembangkan
dari kata Yunani “paedos”, yang
mengenai hakekat manusia, hakekat
berarti anak laki-laki dan “agogos”
anak, hakekat tujuan pendidikan serta
artinya mengantar, membimbing. Jadi
hakekat proses pendidikan.
pedagogik
secara
harfiah
berarti
pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya
B.
konsep-konsepnya
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi
Objektif
Tempat
Penelitian
mengantarkan anak majikannya ke
Penelitian tindakan kelas ini
sekolah. Kemudian secara kiasan,
dilaksanakan di jurusan pedagogik,
pedagogik ialah seorang ahli, yang
fakultas
membimbing anak ke arah tujuan
Bandung, yaitu universitas tempat
hidup tertentu. Menurut Prof. Dr. J.
peneliti melaksanakan tugas sebagai
Hoogveld (dalam Hopskin, 1993)
tenaga pengajar. Lokasi universitas
pedagogik
tersebut terletak di Jln. Setiabudi
adalah
ilmu
yang
ilmu
pendidikan,
UPI
mempelajari masalah membimbing
No.229
anak ke arah tujuan tertentu, yaitu
letaknya
supaya kelak ia “mampu secara
mudah dilalui oleh angkutan umum
mandiri
tugas
serta berada di sekitar lingkungan
hidupnya”. Jadi pedagogik adalah
pertokoan dan beberapa hotel di
Ilmu Pendidikan Anak. Langveld
Bandung.
(1980
menyelesaikan
dalam
cukup
strategis
ini
karena
1990)
Jurusan pedagogik ini memiliki
“pedagogik”
fasilitas penunjang kegiatan belajar
dengan istilah “pedagogi”. Pedagogik
yang berupa ruang kelas, ruang
diartikan dengan ilmu pendidikan,
perpustakaan, ruang lab komputer dan
lebih
internet, ruang kantor jurusan, ruang
membedakan
Suryo,
Bandung. Universitas
istilah
menitikberatkan
kepada
74 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
dosen,
ruang
administrasi,
ruang
medan
mengajar
serbaguna, serta toilet dosen dan
dihadapinya.
mahasiswa.
b. Kondisi Mahasiswa
a. Kondisi Dosen
Kelas
Berdasarkan
data
yang
yang
tempat
peneliti
melakukan observasi adalah kelas
diperoleh dari pihak jurusan, dosen
pada
yang
jurusan
angkatan 2011 yang terletak di
pedagogik berasal dari lulusan
lantai satu. Ruangan kelas tersebut
berbagai perguruan tinggi seperti
cukup luas untuk menampung 44
UPI
mengajar
Bandung
lainnya.
di
studi
PGSD
dan
universitas
orang mahasiswa, ventilasi udara
Adapun
tingkat
cukup bagus dan pencahayaan
pendidikan para dosen tersebut adalah
program
Magister,
Doktor
kelas juga bagus.
dan
Profesor.
Berdasarkan
hasil
pengamatan, sesungguhnya cukup
Dosen mata kuliah pedagogik
kondusif. karena ruangan kelas
di jurusan pedagogik memiliki
merupakan
tingkat pendidikan adalah jenjang
terlaksananya
S2 dan S3. Berdasarkan latar
pembelajaran
belakangnya, dosen-dosen tersebut
nyaman.
merupakan
sudah
jurusan pedagogik pada program
telah
studi PGSD untuk tahun ajaran
mengajar dalam waktu kurang
2011/2012 adalah 44 (empat puluh
lebih 15 tahun. Bahkan, mereka
empat) orang, yang terdiri dari 10
telah
(sepuluh) orang laki-laki dan 34
dosen
berpengalaman
yang karena
memiliki
pengalaman
faktor
kegiatan yang
Jumlah
tertib
dan
mahasiswa
mengajar sebagai dosen luar biasa
(tiga
semenjak mereka duduk di bangku
perempuan. Dari 44 (empat puluh
perkuliahan. Selain mengajar di
empat) orang mahasiswa tersebut,
UPI, dosen-dosen tersebut ada pula
78%
yang mengajar di pergurun tinggi
menengah negeri serta sisanya
lainnya. Dengan demikian dapat
sebanyak 22% berasal dari sekolah
dikatakan
menengah swasta dan Madrasah
kuliah
bahwa
pedagogik
pedagogik
adalah
dosen di dosen
mata jurusan yang
Aliyah.
puluh
penunjang
berasal
empat)
dari
Rata-rata
orang
sekolah
mahasiswa
berasal dari luar kota Bandung.
sudah berpengalaman jika dilihat dari lamanya usia mengajar dan
75 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
2. Kondisi
Awal
Karakteristik
memiliki minat masuk ke PGSD
Kemampuan Mahasiswa PGSD
awalnya. Ada mahasiswa yang
Pada Mata Kuliah Pedagogik
masuk ke PGSD sebagai pilihan
Berdasarkan hasil pengamatan
kedua, namun tidak sedikit juga
dan pengalaman peneliti selama
mahasiswa yang memang dari
mengajar mata kuliah pedagogik,
awal masuk ke UPI itu memilih
mahasiswa di kelas program studi
PGSD sebagai pilihan utama dan
PGSD angkatan 2011 ini pada
pertama.
dasarnya memiliki kualitas yang
diawal masa perkuliahan mereka
cukup baik dalam setiap mata
mengalami
kuliah,
tetapi
Sehingga
dampaknya
kebingungan
secara
umum
menerima
cukup
negatif
kuliah, salah satunya adalah mata
terhadap beberapa mata kuliah.
kuliah pedagogic. Hal ini lebih
Pada awal masuk di semester
disebabkan
pertama
saat
belum beradaptasi dengan kondisi
pedagogik
lingkungan di kampus. Kondisi
berlangsung, peneliti menyaksikan
tersebut wajar dan bisa dimaklumi,
bahwa suasana belajar kurang
karena
menyenangkan, motivasi belajar
dibangku
mahasiswa rendah, dan rata-rata
mereka tidak pernah mendapatkan
mahasiswa masih pasif, kurang
materi tentang pedagogic.
memiliki
kesan
dan
kedua
pembelajaran
aktif dalam menyimak ataupun bertanya
jawab
saat
proses
pembelajaran berlangsung. Dalam peneliti tersebut
menemukan ditimbulkan
materi
karena
saat
mata
mahasiswa
mereka
sekolah
duduk
menengah
Selain itu, adanya rasa jenuh dan bosan pada diri mahasiswa akibat
penelitian
setiap
dalam
metode
mengajar
yang
awal,
digunakan dosen pada mata kuliah
kondisi
pedagogic pun menjadi salah sebab
diri
kurangnya minat mahasiswa untuk
mereka sendiri. Rata-rata mereka
aktif dalam perkuliahan. Dalam hal
berasal dari sekolah menengah
ini,
umum,
pembelajaran
dan
oleh
kebanyakan
dari
dosen
menyajikan dengan
daerah. Kondisi awal kemampuan
menyampaikan
tumpukan
mahasiswa terhadap mata kuliah
informasi yang berupa fakta dan
pedagogik kurang begitu menarik
cenderung
buat mereka. Karena tidak semua
yang
mahasiswa PGSD diangkatan 2011
masalah-masalah
mengabaikan
berhubungan yang
76 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
materi dengan dekat
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
dengan
kehidupan
mahasiswa.
2011, maka mendorong peneliti
Selain itu, beberapa dosen masih
untuk menjadikan kelas tersebut
menempatkan diri sebagai pusat
sebagai tempat penelitian.
kegiatan belajar dan cenderung tidak
banyak
kesempatan
memberikan
kepada
mahasiswa
3. Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Kuliah Pedagogik
untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Di samping itu, dosen
juga
masih
jarang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan atau
merefleksikan
terhadap
orang
gagasannya
lain,
sehingga
Untuk lebih jelasnya mengenai penerapan
model
pembelajaran
kooperatif, maka bisa dideskripsikan dalam
pembelajaran
mata
kuliah
pedagogic sebagai berikut: a. Perencanaan
dalam hal ini dosen tidak menjadi
Penerapan
model
fasilitator yang dapat mendorong
pembelajaran kooperatif pada mata
mahasiswa untuk mengembangkan
kuliah pedagogik ini dilaksanakan
pemahaman
pada tanggal 16 Nopember 2012.
mengenai
materi
pedagogik yang dipelajarinya.
Sebelumnya
Disamping kondisi mahasiswa
berbagai
dosen
melakukan
persiapan
diantaranya
yang telah disebutkan di atas, tidak
menyusun rencana kegiatan yang
sedikit pula mahasiswa yang aktif
akan
dan sangat berminat dengan materi
kegiatan
mata kuliah pedagogic. Hal ini
Penyusunan rencana kegiatan ini
lebih disebabkan karena mereka
meliputi
pembuatan
satuan
memang benar-benar berniat untuk
pelajaran
(SAP),
rencana
belajar,
pengajaran,
menentukan
serta
mereka
sangat
dikembangkan belajar
menyukai materi ke-pedagogik-an.
pembelajaran
(Untuk lebih jelasnya, terlampir
format observasi.
nilai
mata
kuliah
dan
dalam mengajar.
model
menyusun
pedagogic
Hasil yang diharapkan dari
mahasiswa program studi PGSD
pertemuan tersebut adalah semua
angkatan 2011/2012.)
mahasiswa dapat berperan aktif
Atas dasar kondisi lingkungan jurusan
dan
dosen
dalam
pembelajaran,
seperti
serta
bertanya, menjawab pertanyaan
karakteristik yang dimiliki kelas
dan mengemukakan pendapat yang
program studi PGSD angkatan
berkaitan
dengan
77 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
materi
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
perkuliahan mata kuliah pedagogic
sebanyak 43 (empat puluh tiga)
saat itu. Selain itu, mahasiswa
orang, satu orang mahasiswa
diharapkan dapat berfikir kritis,
tidak hadir karena sakit. Sebelum
mampu
menemukan
memasuki kegiatan inti, dosen
masalah
sosial
masalah-
yang
ada
di
memberikan
motivasi
kepada
lingkungan tempat tinggalnya dan
mahasiswa dengan menyatakan
mampu
bahwa
menemukan
solusi
kelas
program
studi
pemecahan dari masalah yang
PGSD angkatan 2011 adalah
dihadapinya.
kelas
Dalam pelaksanaan kegiatan
yang
berprestasi,
mahasiswa-mahasiswanya
belajar mengajar tersebut, peneliti
memiliki potensi yang bagus
menggunakan model pembelajaran
untuk
kooperatif yang dikolaborasikan
kegiatan belajar mengajar. Dosen
dengan
juga
metode
ceramah
serta
terlibat
aktif
memotivasi
dalam
mahasiswa
tanya jawab. Untuk mengetahui
dengan
hasil yang dicapai, maka peneliti
mahasiswa
menggunakan alat pengumpul data
mendapat point/nilai tambahan.
yang berupa panduan observasi dan/atau catatan lapangan, catatan
menegaskan yang
aktif
bahwa akan
2) Kegiatan Inti (main point) Dosen
mengawali
mahasiswa yang berisi tentang
pembelajaran
dengan
pendapat
menginformasikan
kepada
proses
mahasiswa belajar
terhadap
mengajar
pada
mahasiswa
pertemuan tersebut dan hasil tugas
dipelajari
kelompok mahasiswa.
pertemuan
b. Kegiatan Tindakan Pembukaan
(set
induction)
kelas, kemudian mengucapkan salam. Setelah itu, dosen mengisi kelas
kehadiran
dan
akan
dibahas
pada
tersebut
topik
sebagai kerangka
Dosen memasuki ruangan
agenda
atau
yang
mengecek
mahasiswa
dengan
memanggil nama mahasiswa satu
dapat
sarana
digunakan membentuk
berfikir
pertemuan
kritis
mahasiswa serta untuk menarik perhatian dan semangat belajar mahasiswa, selanjutnya dosen mengembangkan dan menuliskan topik tersebut menjadi beberapa tema
dalam
pembelajaran
persatu. Mahasiswa yang hadir pada
yaitu
mengenai All about Paedagogic. Agar
1) Kegiatan
topik
tersebut
78 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
kooperatif.
Tema
tersebut
diantaranya :
maka
dosen
membaginya
menjadi tujuh kelompok yang
1.
Konsep Dasar Pedagogik
terdiri
2.
Pedagogik Sebagai Ilmu
beranggotakan enam orang dan
Pengetahuan 3.
Tujuan,
satu Keharusan
dan
Kemungkinan Pendidikan
dari
enam
kelompok
kelompok beranggotakan
tujuh orang. Pembagian anggota kelompok
diserahkan
kepada
4.
Pendidik Dan Anak Didik
mahasiswa
5.
Perkembangan
membaginya secara rata dan adil.
Anak
Didik 6.
untuk
Setelah semua mahasiswa
Konsep, Karakteristik Dan
Alat Pendidikan 7.
sendiri
terbagi
ke
dalam kelompok-
kelompoknya, kemudian secara
Lingkungan Pendidikan
aklamasi dosen membagi tiap
Langkah berikutnya adalah
kelompok tema-tema yang sudah
dosen menyampaikan tujuan dari
disiapkan
dosen
pembelajaran
Sebelum
mahasiswa
bekerja
kelompoknya,
terlebih
hari
itu.
demokratis
pada
pertemuan
Kemudian
secara
dalam
sebelumnya.
dosen
meminta
dahulu dosen memberikan arahan
mahasiswa
tentang
kepada mahasiswa tentang apa
konsep besar atau judul yang
saja yang harus mereka lakukan
dituliskan
dan
pendapat
di
kemudian
papan
tulis,
memberikan
kerjakan
dalam
kelompoknya.
kesempatan kepada mahasiswa
Lalu
dosen
untuk mengajukan tema yang
menginformasikan
disukainya dengan mengacu pada
seluruh mahasiswa bahwa tugas
topik/sub
dari
disebutkan
topik
yang
tiap
kelompok
adalah
Setelah
mengkaji dan memahami setiap
dari
tema yang telah diberikan kepada
mahasiswa, selanjutnya dosen
mereka serta mengisi lembar
membagi mahasiswa ke dalam
kerja
kelompok-kelompok kecil yang
disetiap akhir sub topic yang
tediri atas enam sampai tujuh
terdapat pada buku pegangan
orang untuk setiap kelompoknya.
mahasiswa.
mendapat
diatas.
telah
kepada
kesepakatan
mahasiswa
yang
ada
Pada hari itu jumlah mahasiswa
Saat mahasiswa belajar di
yang hadir adalah 43 orang,
dalam kelompok kecilnya maka
79 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
kegiatan
dosen
adalah
mengawasi,
mengontrol
3)
serta
Kegiatan Penutup Dosen membuat kesimpulan
memberikan bimbingan kepada
terhadap
setiap
yang
dibahas dan didiskusikan. Setelah
tema
itu, membagikan lembar tugas
kelompok
didatanginya
kecil
terhadap
materi
yang
materi yang sedang mereka kaji
kelompok
bersama. Adapun waktu yang
pertanyaan yang harus dikerjakan
diberikan
secara kelompok. Selanjutnya,
dosen
mahasiswa
untuk
kepada bekerja
di
berupa
4
telah
(empat)
dosen meminta mahasiswa untuk
dalam kelompoknya adalah 50
menuliskan
menit dari 2 sks dalam setiap
dirasakannya
pertemuan.
belajar mengajar berlangsung.
Sedangkan
waktu
apa
yang
selama
proses
sisanya, yaitu 50 menit lagi
Dosen
digunakan
dengan salam dan tidak lupa
untuk
presentasi
kelompok.
memberikan
Selain membimbing, dosen pun
menutup
reward
berupa
ungkapan terima kasih kepada
penilaian
seluruh
kepada mahasiswa saat mereka
mereka
bekerja di dalam kelompoknya.
pembelajaran
Penilaiannya adalah berupa nilai
pedagogic pada hari itu dengan
individu dan nilai kelompok.
baik.
Setelah
memberikan
pembelajaran
waktu
yang
telah
mahasiswa sudah
karena mengikuti
mata
kuliah
4. Penerapan Model Pembelajaran
ditentukan untuk diskusi dalam
Kooperatif
kelompok habis, maka dosen pun
Pedagogik
Pada
Mata
Kuliah
memberikan kesempatan kepada setiap
kelompok
mempresentasikan
hasil
kajiannya kepada kelompok lain di depan kelas. Setiap kelompok berhak mengajukan pertanyaan atau pun memberikan jawaban serta sanggahan terhadap materi atau
tema
yang
sedang
dipresentasikan oleh kelompok lain.
Berdasarkan hasil yang dicapai
untuk
melalui
penerapan
model
pembelajaran kooperatif pada mata kuliah pedagogik, maka diketahui telah terjadi peningkatan kemampuan mahasiswa
dalam
proses
pembelajaran. Secara umum pada awal
pembelajaran
pedagogik
mata
kuliah
menunjukkan
suatu
pembelajaran yang belum terfokus pada pembelajaran yang diharapkan
80 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
oleh
dosen.
Dosen
menjelaskan
dalam beberapa kelompok. Namun
materi, sedangkan mahasiswa masih
pada aplikasinya, dalam kegiatan
banyak
focus
pembelajaran tetap belum terlaksana
sedang
dengan baik. Begitu pula dengan
disampaikan oleh dosen. Aktivitas
aktivitas belajar mahasiswa, diawali
mahasiswa saat berada dalam kelas,
dengan respon yang kurang positif.
hanya duduk dan mendengarkan saja.
Namun, seiring dengan pelaksanaan
Tidak begitu banyak mahasiswa yang
tindakan dari satu pertemuan ke
bertanya
pertemuan berikutnya, pada akhirnya
yang
memperhatikan
atau
kurang apa
yang
pun
memberikan
pendapatnya terhadap materi yang
menunjukkan
tengah dikaji saat itu. Bahkan ada saja
atau kemajuan secara kualitatif dan
mahasiswa yang asyik mengobrol
kuantitatif.
dengan teman di sampingnya, atau
Pada
adanya
pertemuan
peningkatan
selanjutnya,
bahkan ada mahasiswa yang sibuk
peningkatan
dengan hpnya. Situasi ini bisa jadi
mengajar
karena mahasiswa bosan dan jenuh
mahasiswa,
mendengarkan.
karena
mengajar terlihat semakin meningkat
metode pembelajaran yang digunakan
setelah mencoba untuk menerapkan
oleh dosen masih konvensional, yaitu
model pembelajaran kooperatif dalam
metode ceramah dan tanya jawab. Hal
mata kuliah pedagogik. Peningkatan
ini tentu saja membuat mahasiswa
tersebut dapat dilihat, baik secara
sedikit
menyimak
kualitatif maupun kuantitatif. Dalam
pembelajaran. Dampak dari kondisi
hal ini dosen sudah mulai terbiasa
tersebut adalah tujuan pembejaran
dalam
yang diharapkan dosen akhirnya tidak
kurikulum
dapat tercapai dengan baik. Hingga
menghubungkannya dengan materi
dosen harus berusaha keras untuk
yang akan dibahas pada pertemuan
menarik minat mahasiswa untuk mau
saat itu. Dosen sudah mempersiapkan
mendengarkan penjelasan dari materi
settingan yang disesuaikan dengan
yang sedang mereka sampaikan.
metode pembelajaran yang sedang
enggan
Mungkin
untuk
terhadap
dosen,
aktivitas
aktivitas
belajar
proses
belajar
dan
menampilkan
topik
dan
dari
kemudian
Adapun saat dosen menggunakan
diterapkan sematang mungkin, agar
metode pembelajaran dengan diskusi
dalam proses pembelajaran di kelas
kelompok, hal ini kurang efektif.
mahasiswa
Dosen
nyaman
hanya
mengelompokkan
baru
sebatas
mahasiswa
ke
bisa dan
belajar
dengan
maksimal
dalam
menampilkan setiap kemampuannya,
81 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
sekali pun dihadapan rekan-rekan
dikaji secara garis besar. Kemudian
sekelasnya. Aktivitas mahasiswa pun
dikembangkan
cenderung meningkat. Hal ini terbukti
sendiri dari hasil pemikiran dan
dengan
penemuan
semakin
banyaknya
oleh
mereka
mahasiswa
dari
berbagai
mahasiswa yang mulai tertarik belajar
sumber, termasuk dari hasil diskusi
dengan
dengan sesama anggota tim. Dan ini
penerapan
metode
pembelajaraan kooperatif tersebut. Bahkan di sini terlihat setiap
sebagai
pembelajaran
untuk
bisa
mahasiswa
berekspresi
dan
pemahaman
dan
anggota kelompok mulai bersaing
mengeksplor
untuk mengetahui siapa yang lebih
kemampuan yang ada pada diri
bagus dalam mempresentasikan tema
masing-masing mahasiswa.
yang menjadi kajian kelompoknya.
Semua
peningkatan
secara
Mahasiswa bersaing ketat untuk itu.
kuantitatif ini menunjukkan adanya
Bukan
kondisi yang semakin baik dalam
hanya
terjadi
persaingan
diantara sesama anggota dalam satu
proses
kelompok saja, tetapi antar kelompok
pedagogic di kelas program studi
pun berusaha saling bersaing secara
PGSD angkatan 2011 . Peningkatan
positif
poin
yang terjadi dalam setiap pertemuan
kelompok sebanyak-banyaknya. Dari
ini semakin diperkuat dengan adanya
sinilah muncul kesadaran dalam diri
data yang diperoleh dari angket
siswa bahwa keberhasilan kelompok
respon tentang apa yang mereka
tergantung dari sebaik apa kerja sama
rasakan
diantara
pembelajaran
untuk
mendapatkan
sesama
anggota
kelompoknya.
pembelajaran
selama melalui
mata
kuliah
mengikuti penerapan
model pembelajaran kooperatif pada
Kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran
kooperatif
semakin memudahkan kinerja dosen
mata kuliah pedagogik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini:
di kelas untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dari setiap pertemuan. Pembahasan materi yang berupa fakta
82 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
Tabel 1 Angket Respon Mahasiswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Kuliah Pedagogik
No 1 2 3 4 5 6
7
Indikator
Metode Ceramah
Metode Pembelajaran Kooperatif
25
38
5 7
9 15
15
30
20
38
21
35
18
24
Saya bersemangat mengikuti mata kuliah Saya aktif bertanya Saya aktif berpendapat Saya merasa mudah memahami materi mata kuliah Saya merasa mata kuliah pedagogik menarik Saya merasa mata kuliah pedagogic menyenangkan Saya merasa mudah untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik 1 di bawah ini.
Grafik 1 Angket Respon Mahasiswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Kuliah Pedagogik
83 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
5. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Kuliah Pedagogik Tabel 2 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif No Kelebihan 11. Dapat melibatkan peserta didik secara aktif1. dalam mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis. 22. Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Kelemahan Bisa menjadi tempat mengobrol atau gosip
Kelemahan yang senantiasa terjadi dalam pembelajaran kooperatif adalah dapat menjadi tempat mengobrol. Hal ini terjadi jika anggota kelompok tidak mempunyai kedisiplinan dalam belajar, seperti datang terlambat, mengobrol atau bergosip membuat waktu berlalu begitu saja sehingga tujuan untuk belajar menjadi siasia. 33. Dapat mengembangkan dan melatih2. Sering terjadi debat sepele di berbagai sikap, nilai, dan keterampilan- dalam kelompok keterampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat. 44. Peserta didik tidak hanya sebagai obyek belajar melainkan juga sebagai subyek belajar karena peserta didik dapat menjadi tutor sebaya bagi peserta didik lainnya. 55. Peserta didik dilatih untuk bekerjasama, karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal bagi kesuksesan kelompoknya. 6 Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung, sehingga apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya. Sumber: Analisis peneliti, 2012 C. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian
yang telah dilakukan kepada sasaran
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan
penelitian, dan dari hasil pembahasan
pengalaman
tentang
mengajar mata kuliah pedagogik,
penerapan
metode
pembelajaran kooperatif maka dapat
kondisi
peneliti
awal
selama
karakteristik
84 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
kemampuan mahasiswa PGSD pada
peserta
didik
mata kuliah pedagogik di kelas
mempersentasekan hasil kerjanya.
program studi PGSD angkatan 2011
3. Kelebihan dalam penerapan model
ini pada dasarnya memiliki kualitas
pembelajaran kooperatif antara lain :
yang cukup baik dalam setiap mata
a
Dapat melibatkan peserta didik
kuliah, tetapi secara umum memiliki
secara
kesan
mengembangkan
cukup
negatif
terhadap
untuk
aktif
pengetahuan,
beberapa mata kuliah. Pada awal
sikap,
masuk di semester pertama dan
dalam suasana belajar mengajar
kedua saat pembelajaran pedagogik
yang
berlangsung, peneliti menyaksikan
demokratis.
bahwa
suasana
bersifat
terbuka
dan
kurang
motivasi
belajar
aktualisasi berbagai potensi diri
mahasiswa rendah, dan rata-rata
yang telah dimiliki oleh peserta
mahasiswa masih pasif, kurang aktif
didik.
dalam menyimak ataupun bertanya
c
Dapat
keterampilannya
belajar
menyenangkan,
b
dan
dalam
Dapat
mengembangkan
mengembangkan
dan
jawab saat proses pembelajaran
melatih berbagai sikap, nilai, dan
berlangsung.
keterampilan-keterampilan sosial
2. Dalam
pelaksanaan
penerapan
untuk
model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah pedagogik, peneliti melakukan
diterapkan
dalam
kehidupan di masyarakat. d
Peserta didik tidak hanya sebagai
langkah-langkah
obyek belajar melainkan juga
pembelajaran sebagai berikut : a)
sebagai subyek belajar karena
pendidik merancang pembelajaran,
peserta didik dapat menjadi tutor
mempertimbangkan dan menetapkan
sebaya
target
lainnya.
dicapai,
pembelajaran b)
yang
merancang
ingin lembar
e
Peserta
bagi
peserta
didik
didik
dilatih
untuk
observasi kegiatan peserta didik
bekerjasama,
dalam belajar secara bersama-sama
materi saja yang dipelajari tetapi
dalam kelompok-kelompok kecil, c)
juga
mengarahkan
membimbing
mengembangkan potensi dirinya
peserta didik baik secara individu
secara optimal bagi kesuksesan
maupun
kelompoknya.
dan
kelompok,
memberikan
kesempatan
dan
d)
kepada
f
Memberi peserta
karena
tuntutan
kesempatan didik
untuk
85 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik
bukan
untuk
kepada belajar
Edutech, Tahun 14, Vol.1, No.1, Februari 2015
memperoleh
dan
memahami
pengetahuan
yang
dibutuhkan
secara langsung, sehingga apa yang
dipelajarinya
lebih
bermakna bagi dirinya. Adapun kelemahan dalam penerapan model
pembelajaran
kooperatif
antara lain : a.Bisa menjadi tempat mengobrol atau gossip b. Sering terjadi debat sepele di
Sosial (IPS). Bandung: Alumni Bandung. Sudjana, Nana dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suryo, Djoko. (1990). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya. ………….., (2004). Pedoman Pembelajaran secara Konstektual. Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Jawa Barat.
dalam kelompok c.Bisa terjadi kesalahan kelompok D. DAFTAR PUSTAKA Hasan, Said Hamid. (2000). Kurikulum dan Buku Teks Sejarah. Historia: Jurnal Pendidikan Sejarah. I, (1), 13-38. Hopkins, D. (1993). A Theacher’s Guid to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press. Kagan, S. (2013). Cooperative Learning Structures. Retrieved from http://www.kaganonline.com/online _magazine/spencers_thinkpad.php Kardiawarman, dkk. (2000). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo. Lie, Anita. (2004). Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT.Gramedia. Maleong, J. Lexy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rianto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Pendidikan serta Tinjauan Dasar. Surabaya: SIC. Slavin, Robert. E (2009). Cooperative Learning. Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sumaatmadja, Nursid. (1981). Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan
86 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dalam Mata Kuliah Pedagogik