PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JURNAL
Oleh: EMILLIA NIKEN PALUPI K8412026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
ii
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Emillia Niken Palupi K8412026 ABSTRAK Emillia Niken Palupi. K8412026. PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi. Fakuktas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2016. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta sebanyak 32 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan arsip. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas XI IPS 3 mulai dari hasil belajar siswa pra siklus, siklus I sampai siklus II. Keaktifan siswa menunjukkan prosentase 18,75% pada tahap pra tindakan meningkat menjadi 59,37% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 87,50% pada siklus II. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata kelas 75,41 pada pra siklus meningkat menjadi 78,46 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 85,90 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta pada tahun pelajaran 2015/ 2016. Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Numbered Heads Together (NHT), Keaktifan dan Hasil Belajar.
iii
ABSTRACT
Emillia Niken Palupi. K8412026. THE IMPLEMENTATION OF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) AS A TYPE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS’ ACTIVENESS AND LEARNING RESULT IN SOCIOLOGY IN CLASS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 SURAKARTA ACADEMIC YEAR 2014/2015. Thesis. Teacher Training and Education Faculty. Sebeleas Maret University. June 2016. This research was aimed to improve the activeness and learning result of students of class XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta in academic year 2015/2016 by implementing a type of cooperative learning that is Numbered Heads Together (NHT). This is a classroom action research that includes two cycles during the collecting data process. Each cycle included planning, acting, observing, and reflecting stages. The subject was thirty two students of class XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta. Both teachers and students became the sources of the data. Observation and test were used as the main techniques of collecting data, while interview, documentation, and records were used as secondary technique. The data were analyzed through qualitative and quantitative analysis technique. The result shows that the implementation of Numbered Heads Together (NHT) as a cooperative learning type can improve students’ activeness and learning result in sociology in class XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta. The improvement can be seen by through pre-cycle, cycle I, and cycle II. The percentage of students’ activeness improved from 18,75% in the pre-cycle to 59,37% in cycle I and 87,50% in cycle II. The last improvement is seen from students’ learning result. The students’ mean score in pre cycle was 75,41 that improved to 78,46 in cycle I and finally imroved to 85,90% in cycle II. Based on the research, it can be taken a conclusion that the implementation of Numbered Head Together (NHT) as a cooperative learning type can improve students’ activeness and learning result in sociology in class XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta in academic year 2015/2016. Key Words: Classroom action research, Numbered Heads Together (NHT), learning activeness and learning result.
iv
karakter atau
PENDAHULUAN Pendidikan
menjadi
salah
satu bagian dalam hidup manusia,
afektif,
sikap
kepribadian/
maupun
bakat
atau
keterampilan/ psikomotorik.
pendidikan seperti sifat sasarannya
Dalam proses mencapai itu
yaitu manusia, mengandung banyak
semua haruslah melalui pendidikan.
aspek dan sifatnya yang sangat
Dalam
kompleks.
Sebagai
diharapkan
pembentukan
pribadi,
proses pendidikan
pencapaian
hasil
sering
yang muncul
permasalahan-permasalahan
dalam
diartikan sebagai suatu kegiatan yang
proses
sistematis
merupakan tempat di mana siswa
dan
sistemik
kepada
terbentuknya
peserta
didik.
terarah
kepribadian
menjadi
sasaran
Sekolah
dalam
hal
karena
penyaluran pendidikan, dan guru
proses pendidikan melalui tahap-
sebagai pendidik yang seharusnya
tahap
berkesinambungan
menyalurkan segala pengetahuannya
(prosedural) dan sistemik karena
sesuai dengan bidang yang diampu.
berlangsung dalam semua situasi
Terdapat
kondisi, di mana semua lingkungan
yang
yang saling mengisi (lingkungan
pendidikan
rumah, sekolah, dan masyarakat).
Permasalahan tersebut antara lain:
yang
Sistematis
pembelajaran.
Dalam UU No. 20/ Th. 2003
beberapa
berdampak di
permasalahan pada
dalam
1. Antusiasme
kualitas sekolah.
peserta
didik
tentang Sistem Pendidikan Nasional,
terhadap
mata
pelajaran
mengandung
sosiologi
yang
terbilang
arti
mengenai
pendidikan yaitu, untuk menciptakan
rendah, hal ini disebabkan
individu yang berkualitas dalam segi
antara lain karena materi
pengetahuan,
dan
yang
disampaikan
berbagai potensi. Jadi, segala bentuk
mata
pelajaran
kepribadian yang diolah agar benih-
sangat
benih potensi dalam diri dapat
mengandung teori-teori yang
tumbuh dan berkembang sehingga
terkadang sukar dimengerti.
kemampuan
menjadi sosok yang berkualitas, baik dari
segi
intelektual/
kognitif,
2. Kondisi mengajar
banyak
dalam sosiologi dan
kegiatan
belajar
yang
sulit
1
dikondisikan tidak
karena
menjangkau
guru seluruh
proses pembelajaran di kelas XI IPS 3
SMA
Negeri
2
Surakarta
kelas dan hanya berada di
didapatkan permasalahan utamanya
depan kelas saja. Dengan
yaitu, menurunya keaktifan peserta
jumlah siswa 32 anak, suara
didik dalam pembelajaran sosiologi
dari guru seringkali tidak
yang dapat terlihat pada tingkat
terdengar oleh siswa yang
keterlibatan
berada di belakang.
pembelajaran yang semakin menurun
3. Pembelajaran sosiologi yang cenderung
monoton
dan
sehingga
siswa
dalam
proses
berdampak
menurunya
hasil
pada
belajar
peserta
membosankan,
hal
ini
didik. Salah satu tipe pembelajaran
dikarenakan
kurangnya
yang digunakan untuk meningkatkan
keterlibatan
peserta
didik
keaktifan belajar peserta didik adalah
dalam proses pembelajaran
tipe
Numbered
Heads
Together
tersebut.
(NHT). Di mana dengan penerapan
4. Banyak peserta didik yang
model pembelajaran kooperatif tipe
tidak mengindahkan instruksi
Numbered Heads Together (NHT)
dari guru dan melakukan
ini dapat meningkatkan keaktifan
kegiatan
belajar
diluar
mata
peserta
dan
pada
berdampak
pada
pelajaran sosiologi, seperti
akhirnya
bermain
peningkatan hasil belajar.
mengerjakan pelajaran
handphone, tugas lain,
mata asyik
akan
didik
Numbered Heads Together (NHT)
memberikan
kesempatan
berbincang dengan temannya,
seluruh peserta didik di dalam kelas
menonton
melalui
untuk dapat aktif. Setiap peserta
laptop, dan bahkan terdapat
didik akan belajar dan bekerja sama
siswa yang tertidur lelap.
dalam kelompok diskusi,sehingga
Berdasarkan penjelasan hasil
memungkingkan peserta didik untuk
film
observasi di atas, maka guru mata
saling
berbagi
pelajaran sosiologi beserta peneliti
pikiran, dan saling mengemukakan
melakukan refleksi pada pelaksanaan
pendapat.
Jadi,
ide-ide,
dengan
bertukar
model
2
pembelajaran
kooperatif
kualitatif
diambil
Numbered Heads Together (NHT)
observasi,
dan
diharapkan
menggambarkan
mampu
tipe
untuk
dari
hasil
wawancara
yang proses
meningkatkan keaktifan peserta didik
pembelajaran
dalam proses pembelajaran, selain itu
kuantitatif
pada akhirnya juga akan berdampak
penilaian belajar yang diperoleh
pada
peserta
peningkatan
hasil
belajar
peserta didik.
di
kelas.
diambil
didik
Aspek
dari
dari
hasil
penilaian
kemampuan berupa tes kognitif dan keaktifan peserta didik terhadap pembelajaran baik dalam siklus I
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
maupun siklus II.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Instrumen dalam penilaian ini
yang dilaksanakan dalam dua siklus.
meliputi instrumen pembelajaran dan
Prosedur yang digunakan dalam
instrumen
melaksanakan Penelitian Tindakan
pembelajaran
Kelas (PTK) ini mengikuti model
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan oleh Kemmis
(RPP). Instrumen penilaian berupa
dan
lembar observasi penilaian aspek
McTanggart
yakni,
berupa
model spiral yang terdiri dari empat
penilaian.
Instrumen
berupa
silabus,
keaktifan dan aspek kognitif.
tahap yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting),
pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
(observing), dan refleksi (relfecting).
Pembelajaran
merupakan
Subjek penelitian ini adalah peserta
suatu rangkaian proses kegiatan yang
didik kelas XI IIS 4 SMA Negeri 2
terjadi antara pendidik dan peserta
Surakarta Tahun Pelajaran 2014/
didik
2015.
sumber Pada penelitian ini jenis data
yang
dikumpulkan
yang
melibatkan
belajar
serta
berbagai berbagai
fasilitas yang mendorong kegiatan
meliputi
belajar mengajar di dalam kelas agar
informasi mengenai keadaan peserta
tercipta suasana yang kondusif yang
didik
yang
kualitatif
dan
dilihat
dari
aspek
berpengaruh
pada
tingkah
laku
kuantitatif.
Aspek
peserta didik, sehingga dapat tercapai
3
upaya yang dilakukan untuk siswa
membuat peserta didik paham akan
aktif
dalam
menciptakan
belajar.
Untuk
materi yang disampaikan.
pembelajaran
yang
Penelitian
ini
aktif, maka diperlukan upaya guru
penelitian
untuk memahami karakter siswa dan
dengan
mampu untuk menyesuaikan kondisi
pembelajaran
yang dibutuhkan oleh siswa. Untuk
Numbered Heads Together (NHT)
itu guru perlu untuk melakukan
pada sub bab materi pokok konflik
refleksi
sosial,
terhadap
pembelajaran
kegiatan
yang
telah
tindakan
merupakan
menerapkan
digunakan
pembelajaran
memperbaiki
model tipe
cara
penerapan kooperatif
model tipe
bentuk
Numbered Heads Together (NHT),
kekurangan dalam proses belajar
pembelajaran tidak terpusat pada
mengajar, baik dari guru sebagai
guru (teacher center), melainkan
pengajar, dari siswa, dari media
pembelajaran berpusat pada peserta
pembelajaran, materi, maupun dari
didik, di mana peserta didik dituntut
model pembelajaran yang masih
untuk lebih aktif dalam proses
terkesan monoton. Dengan refleksi,
pembelajaran dan guru hanya sebagai
maka guru akan memiliki sikap
fasilitator.
terbuka dan mampu memperbaiki
kooperatif tipe Numbered Heads
segala
Together
bentuk
kelemahan
segala
dan
(PTK)
pengendalian konflik dan kekerasan. Dengan
mencoba
kooperatif
kekerasan
dilakukannya selama ini. Refleksi untuk
kelas
kekurangan dalam
dan
Model
(NHT)
pembelajaran
didesain
untuk
proses
menciptakan suasana belajar yang
pembelajaran. Selain itu, guru juga
lebih aktif dan menyenangkan, teknis
harus
konsep
pelaksanaannya pun juga inovatif,
pembelajaran yang akan dibelajarkan
karena menekankan pada kinerja
kepada peserta didik. guru juga harus
kelompok. Berdasarkan hasil dari
menguasai materi atau bahan ajar,
penilaian lembar observasi aspek
sehingga dengan penguasaan materi,
keaktifan, tes kognitif, wawancara
guru
dan
mematangkan
mampu
untuk
melakukan
pembelajaran yang komunikatif dan
dengan
dokumentasi
pembelajaran
menggunakan
model
4
pembelajaran
kooperatif
tipe
dan perbaikan terhadap kendala-
Numbered Heads Together (NHT)
kendala yang terdapat pada siklus I.
dapat meningkatkan keaktifan dan
pada siklus II pembagian kelompok
memaksimalkan
dilakukan berdasarkan capaian siswa
prestasi
belajar
peserta didik.
selama siswa. Pada siklus II guru
SIKLUS I
memberikan
Pada pembelajaran siklus I, peserta didik dibagi
menjadi 4
Selama proses pembelajaran siklus I dilakukan penilaian keaktifan dengan
menggunakan
lembar
observasi aspek keaktifan, dan di akhir pembelajaran siklus I dilakukan tes kognitif. Ketercapaian masing-masing aspek pada siklus I disajikan dalam Tabel 1. Target Siklus I Aspek (angka) yang Dinila Keberha Keterca i silan paian Aspek Keakt 3 3,08 ifan Aspek Kogni tif
80
78,46
Krite ria Berh asil Belu m Terca pai
SIKLUS II Tindakan pada siklus II lebih difokuskan untuk penyempurnaan
peserta
didik untuk memecahkan masalah secara berkelompok dalam diskusi.
kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 8 peserta didik.
kesempatan
Selama proses pembelajaran siklus
II
keaktifan
dilakukan dengan
penilaian
menggunakan
lembar observasi aspek keaktifan, dan di akhir pembelajaran siklus II dilakukan tes kognitif. Ketercapaian masing-masing aspek pada siklus II disajikan dalam Tabel 2. Target Siklus II Aspek (angka) yang Dinila Keberha Keterca i silan paian Aspek Keakt 3 3,76 ifan Aspek Kogni tif
80
85,90
PERBANDINGAN SIKLUS
Krite ria Berh asil Belu m Terca pai
ANTAR
Terjadi peningkatan hasil dari siklus
I
ke
siklus
II
melalui
5
penerapan
model
pembelajaran
PENUTUP
kooperatif tipe Numbered Heads
Berdasarkan
Together (NHT). Berdasarkan hasil
penelitian
observasi,
maka
dan
tes
diperoleh
yang telah
dapat
perbandingan hasil aspek antar siklus
bahwa
yang disajikan
pembelajaran
dalam
Tabel
3.
hasil
dari
dilakukan,
diambil
kesimpulan
penerapan
model
kooperatif
tipe
Perbandingan Hasil Antar Siklus Sub
Numbered Heads Together (NHT)
Materi
Sosial,
dapat meningkatkan keaktifan dan
Kekerasan, dan Cara Pengendalian
memaksimalkan hasil belajar peserta
Konflik dan Kekerasan Kelas XI IPS
didik pada materi pokok Konflik,
3 SMA Negeri 2 Surakarta
Kekerasan, dan Upaya Penyelesaian,
Pokok
Aspe k yang Dinil ai Aspe k Keakt ifan Aspe k Kogn itif
Konflik
Keterca paian Siklus I (angka) 3,08
Keterca paian Siklus II (angka) 3,76
Ketera ngan
sub materi pokok Konflik Sosial, Kekerasan, dan Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan kelas XI IPS 3 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun
Menin gkat
Pelajaran 2015/ 2016. Berdasarkan hasil penelitian
78, 46
85,90
Menin gkat
yang
telah
dilakukan,
maka
dikemukakan beberapa saran yaitu guru hendaknya dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran Berdasarkan
perbandingan
yang tepat, dan penelitian ini dapat
hasil antara siklus I dengan siklus II
dijadikan sebagai bahan acuan bagi
dapat disimpulkan bahwa penelitian
peneliti
berhasil karena aspek keaktifan dan
sekolah hendaknya mendorong guru
aspek kognitif yang diukur telah
untuk melakukan penelitian tindakan
mencapai
kelas
ditentukan.
target
yang
telah
selanjutnya.
sebagai
Kemudian
upaya
perbaikan
agar
proses
pembelajaran
pembelajaran berlangsung dengan berkesinambungan.
6
DAFTAR PUSTAKA Basrowi, Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Huda, Miftahul. (2012). Cooperative Learning: “Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sanjaya, Wina. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning: “Teori dan Aplikasi Paikem”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7