IDENTIFIKASI, ANALISIS DAN REKOMENDASI MARKA GRAFIS DITINJAU DARI FUNGSI DIRECTIONAL, IDENTIFYING, INFORMATIONAL DAN RESTRICTIVE (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI VISUAL PARIWISATA KOTA BOGOR)
TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung
Oleh
ANINDITA L. PUNTODEWO NIM : 27104016 Program Studi Desain
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007
ABSTRAK IDENTIFIKASI, ANALISIS DAN REKOMENDASI MARKA GRAFIS DITINJAU DARI FUNGSI DIRECTIONAL, IDENTIFYING, INFORMATIONAL DAN RESTRICTIVE (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI VISUAL PARIWISATA KOTA BOGOR) Oleh Anindita L Puntodewo NIM : 27104016 Kota Bogor telah menjadi salah satu kota yang menjadi tujuan wisata di wilayah Jawa Barat dengan menyebutkan kota tujuan wisata ilmiah sebagai salah satu fungsinya yang menjadi diferensiasi Bogor dengan kota-kota lain disekitarnya seperti Bekasi, Cianjur, Jakarta dan Depok. Salah satu strategi dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan dalam kegiatan pariwisata adalah penyediaan sistem informasi pariwisata yang sistematis dan terpadu bagi wisatawan yang berkunjung. Salah satu bagian dari sistem informasi pariwisata yang terpadu adalah penyediaan marka grafis untuk kegiatan pariwisata. Sebagai kota wisata ilmiah dan memiliki aset wisata yang bertaraf internasional, Bogor tidak memiliki marka grafis yang memadai untuk menunjang kegiatan pariwisata. Kondisi eksisting marka grafis yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata tidak sebanding dengan citra dan aset objek-objek wisata yang dimiliki oleh kota itu sendiri. Kurangnya kualitas dan kuantitas dari marka grafis yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata tersebut otomatis menjadi salah satu hambatan dalam perkembangan kegiatan pariwisata di Bogor. Observasi pada daerah penelitian memperlihatkan tidak adanya konsistensi desain antara satu marka grafis dengan marka grafis lainnya, minimnya pengaturan penempatan lokasi marka grafis, tidak diperhatikannya unsur fisik dan kurangnya kuantitas dari marka grafis itu sendiri merupakan penyebab sistem marka grafis untuk kegiatan pariwisata tidak dapat berfungsi dengan maksimal. Atas keadaan tersebut penulis memberikan rekomendasi terhadap sistem marka grafis yang ada berdasarkan 4 fungsi marka grafis yaitu directional, identifying, informational dan restrictive. Dengan mengoptimalkan fungsi keempat marka grafis tersebut diharapkan akan memberikan kelancaran dalam berwisata dan pada akhirnya akan memberikan peningkatan dalam kegiatan pariwisata di kota Bogor. Kata Kunci : Marka Grafis, Pariwisata, kota Bogor i
ABSTRACT IDENTIFICATION, ANALISYST AND RECOMMENDATION ON SIGN SYSTEM BASED ON DIRECTIONAL, IDENTIFYING, INFORMATIONAL AND RESTRICTIVE FUNCTION (CASE STUDY: BOGOR TOURIST VISUAL INFORMATION SYSTEM) By Anindita L Puntodewo NIM : 27104016 Bogor has become one of the tourism cities in West Java. Bogor differs from the other cities, such as Bekasi, Cianjur, Jakarta, and Depok, by making it as a scientific tourism city in one of the use. One of the strategy in increasing service and hospitality in tourism activity is by providing a systematic and integrated tourism information system for tourists. One of the parts of integrated tourism information system is by providing graphic marks for tourism activity. As a scientific tourism city and has international reputation on tourism assets, the tourism activity are not supported by well-occupied sign system. The existing conditions of the sign system that correlate with tourism activity are not sebanding with the images and assets of tourism objects that Bogor possessed. Lack of quality and quantity of the graphic marks automatically sets the barrier in the development of tourism in Bogor. Observations on the research place shows that there are inconsistence on sign systems design, placement problems, physically factors and lack of quantity of the signage itself are the reasons of the minimized use of sign system. From the observation dan analysis on the existing condition, the writer gave recommendations on the sign system on 4 uses of signage, they are: directional, identifying, informational, and restrictive. By optimizing the four uses of the graphic marks, hope can fulfilled the need of tourist as a solution for the problems and in a long term can increase the tourism activity in Bogor. Keyword: Sign System, Tourism, Bogor
ii
IDENTIFIKASI, ANALISIS DAN REKOMENDASI MARKA GRAFIS DITINJAU DARI FUNGSI DIRECTIONAL, IDENTIFYING, INFORMATIONAL DAN RESTRICTIVE (STUDI KASUS: SISTEM INFORMASI VISUAL PARIWISATA KOTA BOGOR)
Oleh Anindita Larasati Puntodewo NIM : 27104016
Program Studi Desain Institut Teknologi Bandung
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs. Alfonzo R. Koapaha, M.Sn)
(Dr. Imam Santosa, M.Sn)
iii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan dan peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sembernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
iv
UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tuhan YME atas rahmatnya dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Drs. Alfonzo R. Koapaha, M.Sn dan Dr. Imam Santosa, M.Sn atas bimbingannya dalam mengerjakan tesis ini, Dr. Pribadi Widodo, M.Sn atas bantuannya sebagai reader dan kepada segenap dosen Magister Desain Institut Teknologi Bandung atas ilmu yang diberikan semasa kuliah sebagai bahan pendukung penyusunan tesis ini. Terima kasih yang besar juga diberikan kepada kedua orang tua, Bapak Dr. Puntodewo S.S.O, M.Surv.Sc dan Ibu Atie Puntodewo, M.App.Sc, adik-adik tercinta Sasti dan Nadine, keluarga Ir. Saiful Yassin Laya di Bandung serta teman baik saya, Rianto Nurima atas doa dan dukungannya. Dan tak lupa kepada seluruh teman almamater Magister Desain dan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung angkatan 2004 atas waktu bersama selama 3 tahun ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat sebagai bahan acuan untuk perkembangan pariwisata Indonesia, khususnya untuk kemajuan pariwisata kota Bogor.
v
DAFTAR ISI ABSTRAK ………………………………………………………………………
i
ABSTRACT …………………………………………………………………...... ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS …………………………………………..
iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………. vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vi DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………. viii DAFTAR FOTO ………………………………………………………………...
ix
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………
xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. xiv Bab I
PENDAHULUAN ……………………………………………………
1
I.1
Latar Belakang Masalah ……………………………………………...
5
I.2
Rumusan Masalah ……………………………………………………
7
I.3
Pertanyaan Penelitian ………………………………………………...
8
I.4
Batasan Penelitian ……………………………………………………
9
I.5
Tujuan Penelitian …………………………………………………...... 10
I.6
Metode Penelitian …………………………………………………….
I.7
Kerangka Penelitian ………………………………………………...... 12
I.8
Kerangka Berpikir ……………………………………………………
13
I.9
Sistematika Penulisan ………………………………………………...
14
Bab II
LANDASAN TEORI ………………………………………………...
16
II.1
Marka Grafis dalam Desain Komunikasi Visual …………………...... 16
II.2
10
II.1.1
Marka Grafis berdasarkan Fungsinya ……………………… 17
II.1.2
Simbol sebagai Unsur Pembentuk Marka Grafis …………..
19
II.1.3
Teori Wayfinding dalam sebuah Marka Grafis ………….....
22
II.1.4
Tipografi dalam Marka Grafis ……………………………... 35
II.1.5
Human Factors ……………………………………………..
40
II.1.6
Elemen Dekoratif …………………………………………..
46
II.1.7
Warna ………………………………………………………
46
II.1.8
Rangkuman ………………………………………………… 46
Sistem Informasi Pariwisata ……………………………………….....
vi
55
II.2.1
Pengertian Kota, Pariwisata dan Objek Wisata ……………. 56
II.2.2
Pengertian Sistem Informasi Pariwisata …………………… 61
II.2.3
Jenis-jenis Wisatawan ……………………………………...
62
Bab III
KONDISI UMUM PARIWISATA KOTA BOGOR ………………...
64
III.1
Kondisi Umum dan Permasalahan …………………………………...
64
III.1.1
Kelompok Objek Wisata di Kota Bogor …………………..
68
Kondisi Eksisting Sistem Informasi Pariwisata Kota Bogor Saat Ini ..
70
III.2
III.2.1
Pengelompokkan Marka Grafis di kota Bogor berdasarkan Fungsi ……………………………………………………...
II.2.2
71
Hasil Analisis terhadap Marka Grafis Periwisata dalam Kelompok berdasarka Fungsi ……………………………...
75
A.
Directional Sign ………………………………………. 76
B.
Identifying Sign ……………………………………….
C.
Informational Sign ……………………………………. 86
D.
Restrictive Sign ……………………………………….
90
III.3
Analisis Kritis terhadap Kondisi Marka Grafis Pariwisata ………….
91
III.4
Kesimpulan Sementara ……………………………………………….
93
Bab IV
Rekomendasi Konsep Marka Grafis Pariwisata di Kota Bogor ……...
96
IV.1
Konsep Dasar Rekomendasi ………………………………...
96
IV.2
Rekomendasi Directional Sign ……………………………...
102
IV.3
Rekomendasi Identifying Sign ………………………………
120
IV.4
Rekomendasi Informational Sign …………………………...
123
IV.5
Rekomendasi Restrictive Sign ………………………………. 124
IV.6
Rangkuman Rekomendasi …………………………………..
126
Bab V
PENUTUP ………………………………..…………………………..
129
V.1
Kesimpulan Obyek Penelitian ………………………………………..
129
V.2
Kesimpulan Hasil Rekomendasi……………………………………… 129
V.3
Saran ………………………………………………………………….
81
131
LAMPIRAN ………………………………..…………………………………… 133 DAFTAR ISTILAH ………………………………..……………………………
150
DAFTAR PUSTAKA ………………………………..…………………………
154
vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A
Peta Kota Bogor ………………………………..……………..
Lampiran B
Peta Pembagian Kawasan Kota Bogor ……………………….. 135
Lampiran C
Peta Pintu Masuk Kota Bogor ……………………………….. 136
Lampiran D
Peta Lokasi Penempatan Marka Grafis pada Tabel 4.1 ………
137
D.1
Directional Sign ……………………………………..
137
D.2
Identifying Sign ……………………………………...
138
D.3
Information Sign …………………………………….
140
D.4
Restrictive Sign ……………………………………...
141
Simbol, Ilustrasi dan Piktogram pada Tabel 4.1 ……………...
142
Lapiran E
E.1 E.2 Lampiran F
134
Peta pedestrian di Kawasan Jl. Kapten Muslihat (Taman Topi) (hal.86) ……………………………...
142
Peta pedestrian di Kebun Raya Bogor (hal.88) ……
143
Kuisioner ……………………………………………………...
viii
145
DAFTAR FOTO Foto 2.1
Welcome Sign sebagai salah satu contoh identifying sign memberikan informasi mengenai nama dan lokasi objek wisata. (Sumber: Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, Wilbur Smith Associates, 2005) ……………………………………………
Foto 2.2
18
Information sign di Stasiun Kereta Api atau bis memberikan informasi kepada pengunjung mengenai peta daerah/lokasi dan informasi umum mengenai objek wisata setempat, dan dilengkapi dengan jadwal keberangkatan kereta/bis. (Sumber: Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, Wilbur Smith Associates, 2005) ………………………………………………………... 18
Foto 2.3
Prohibitive sign yang memberikan informasi langsung secara spesifik mengenai jalur yang dikhususkan untuk sepeda. (Sumber : Kayne County Bicycle and Pedestrian Plan) …….
Foto 2.4
19
(Ki) Contoh sebuah simbol sekaligus piktogram. Gambar ini memberikan identifikasi sekaligus informasi mengenai arah jalan bagi pengguna sepeda. Hal ini dapat dilakukan pada area tempat wisata yang memungkinkan bagi pengunjung untuk mengendarai sepeda. (Sumber : Kayne County Bicycle and
Pedestrian
Plan);
(Ka)
Contoh
simbol
yang
menunjukkan toilet wanita. Pada tanda ini menggunakan sebuah simbol sebagai interpretasi dari penjelasan yang berada di sampingnya dan bersifat universal. (Sumber : dok. Pribadi) ……………………………………... 20 Foto 2.5
Simbol jalur yang diperuntukkan bagi penderita cacat (disable). Simbol ini mempunyai arti universal dan dapat dimengerti oleh semua orang dari berbagai negara. (Sumber: Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, Wilbur Smith Associates, 2005)…………. 21
ix
Foto 2.6
Contoh sebuah piktogram. Gambar diambil dari Convention Hall di Philadelphia, Amerika Serikat. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) …………………………………………
Foto 2.7
21
Pedestrian Map merangkap informational sign di Central Park Zoo, New York. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) …... 22
Foto 2.8
Directional sign dalam sebuah bandara. Directional sign ini memberikan
informasi
mengenai
arah
tujuan
yang
diperlukan bagi pengguna bandara. (Sumber : dok. Pribadi) .. 23 Foto 2.9
Arrival Points di Disneyland Resort Hong Kong. Selepasnya melewati arrival points, pengunjung akan mendapatkan informasi selengkapnya sebagai panduan dalam berwisata. (Sumber : dok. Pribadi) ……..……..……..……..……..……. 24
Foto 2.10
Welcome Sign sebagai arrival points mengidentifikasi dengan jelas pintu masuk utama lokasi wisata. Dari titik ini, pengunjung dapat memulai mengelilingi area tempat wisata. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……..……..………...
Foto 2.11
24
Directional sign bagian dari sistem informasi pariwisata di Disneyland Resort, Anaheim Florida. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……..……..……..……..……..………..
Foto 2.12
25
Standardisasi desain perangkat marka grafis dalam sistem informasi pariwisata di Disneyland Resort, Anaheim, Florida. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……... 25
Foto 2.13
Penerapan standardisasi perangkat marka grafis pada restrictive/ prohibitive sign. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……..……..……..……..……..…….……..…………..
Foto 2.14
25
Penempatan directory sign yang diperuntukkan pengendara kendaraan bermotor. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best 26
x
in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) Foto 2.15
Lokasi penempatan marka grafis pada lantai atau dasar, sejajar dengan tempat kaki berpijak. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……..……..……..……..……..………..
Foto 2.16
27
Garis kuning sebagai architectural information di stasiun kereta api. (Sumber: Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, 2005)……………...
Foto 2.17
Karet
sebagai
architectural
information
29
memberikan
informasi arah jalur kepada penderita cacat tuna netra. (Sumber : dok. Pribadi) ……..……..……..……..……..……. 29 Foto 2.18
Directional Sign (kiri) dan informational sign (kanan) ini adalah bagian dari graphic information. Directional Sign ini memberikan
informasi
yang
dapat
digunakan
oleh
pengunjung tempat wisata. (Sumber : (ki) dok. Probadi, (ka) Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, 2005) ……..……..……..……..……..…… 30 Foto 2.19
Verbal Information (Sumber: dok. Pribadi) ……..……..…… 30
Foto 2.20
Outline sebagai contoh figure-ground relationship pada signage. (Sumber : Print Casebooks 9: The Best in Environmental Design Graphics, Akiko Busch, 1991) ……... 44
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Multi-directional sign ysng berfungsi untuk menunjukkan lebih dari 1 arah sekaligus. Biasanya terletak di posisi strategis
dalam
sebuah
lokasi.
(Sumber:
Technical
Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, Wilbur Smith Associates, 2005) ………..………...
17
Gambar 2.2
Pola shoestring ………..………………..…………………… 31
Gambar 2.3
Pola gestalt ………..………………..………………..……… 32
Gambar 2.4
Pola Sistematis ………..………………..……………………
Gambar 2.5
Pola Jaringan ………..………………..………………..……. 32
Gambar 2.6
Bagan proses wayfinding dan sistem informasi. (Sumber :
32
Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program, 2005) ………..………………..………….. 33 Gambar 2.7
Perbandingan tinggi huruf dan jarak pandang pada marka grafis untuk pengidentifikasian jarak jauh (di jalan raya). (Sumber : hal. 495 buku Human Factors Design Handbook.)
Gambar 2.8
39
Perbandingan tinggi simbol dan jarak pandang pada marka grafis
untuk
pengidentifikasian
oleh
pejalan
kaki.
Perbandingan tersebut dengan jarak pandang efektif tidak lebih dari 46.5 m dan tidak kurang dari 6 m. (Sumber : hal. 503 buku Human Factors Design Handbook.) ……………. Gambar 2.9
39
Gambar ilustrasi penempatan sign diatas kepala dengan tinggi manusia yang akan melihat sign tersebut. (Sumber : Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program) ………..………………..………………… 41
Gambar 2.10
Ilustrasi penempatan marka grafis diatas kepala dengan menempatkan pembatas sebagai pencegah pengamat agar tidak mendekati marka grafis lebih dekat sehingga marka grafis dapat diidentifikasi dengan lebih jelas. (Sumber : Technical Memorandum 4. Proposed Regional Wayfinding Signage Program) ………..………………..………………… 41
Gambar 2.11
Pengamat pria pada posisi berdiri/display pos kerja. 42
xii
(Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior, Julius Panero dan Martin Zelnik, Whitney Library of Design, 1979) Gambar 2.12
Pengamat wanita pada posisi berdiri/display pos kerja. (Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior, Julius Panero dan Martin Zelnik, Whitney Library of Design, 1979) ……... 42
Gambar 2.13
Bentuk spektrum warna. Diagram lingkaran warna pertama kali didesain oleh Sir Isaac Newton tahun 1666 ……………. 47
Gambar 2.14
Tint ………..………………..………………..………………
48
Gambar 2.15
Shade ………..………………..………………..……………. 48
Gambar 2.16
Tone ………..………………..………………..……………... 48
Gambar 2.17
ki) Warna komplementer. (ka) Warna komplementer diatas warna putih dan hitam. ………..………………..…………… 48
Gambar 2.18
(ki) Warna analogus. (ka) Warna analogus diatas warna hitam dan putih. ………..………………..…………………..
Gambar 2.19
49
(ki) Warna triadik. (ka) Warna triadik diatas warna hitam dan putih. ………..………………..………………..………... 49
Gambar 2.20
(ki)
Warna
split-komplementer.
(ka)
Warna
split-
komplementer diatas warna hitam dan putih. ………..……... Gambar 2.21
49
(ki) Warna tetradik. (ka) Warna tetradik diatas warna hitam dan putih. ………..………………..………………..………... 50
Gambar 2.22
(ki) Warna quatradik. (ka) Warna quatradik diatas warna hitam dan putih. ………..………………..………………..…
Gambar 4.1
50
Huruf seri E(m). (Sumber: UU No.14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas & Angkutan Jalan dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat) ………..………………..…….. 106
xiii
DAFTAR TABEL Tabel II.1
Macam-macam Pola Organisasi dan Tipe Sirkulasi Spasial …...
Tabel II.2
Bagan analisa legabilitas dan kecepatan baca sebuah tanda pada
33
kendaraan bermotor. (Sumber : Architectural Signing and Graphics, Follis and Hammer, hal. 22) ………………………... 43 Tabel II.3
Arti warna dalam bidang keuangan, teknik dan kesehatan. (Sumber: www.bigbadbookblog.com) …………………………
Tabel II.4
Data jumlah kunjungan wisatawan ke kota Bogor Tahun 20022006. ……………………………………………..……………..
Tabel III.1 Tabel IV.1
51 65
Tabel Analisis Marka Grafis Pariwisata Kota Bogor terhadap Komponen dan Indikator Terkait ………………………………
76
Lebar Huruf dan Angka Jenis Seri E(m) ……………………….
106
xiv