BAB IV – VISI DAN MISI
BAB IV VISI DAN MISI Untuk menyelenggarakan pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang, perlu dikembangkan suatu kredo atau arahan bagi penyelenggaraan sistem pembangunan agar cita-cita masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang dapat dicapai dan berhasil dengan baik. Nilai-nilai yang dikristalisasi dan dikembangkan dari masyarakat tersebut harus selalu dihayati dan diamalkan dalam pelaksanaan pembangunan tahap demi tahap. Nilai-nilai luhur ini menjadi acuan penetapan visi/misi agar sesuai dengan kepribadian dan kondisi kekhasan Kabupaten Aceh Tamiang, dan sekaligus agar visi yang telah disepakati bersama dapat tercapai. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, maka diamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk periode 20 (dua puluh) tahun. RPJP tersebut memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional. 4.1.
Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Visi dirumuskan antara lain dengan memperhatikan permasalahan daerah dan isu strategis Kabupaten Aceh Tamiang.Visi ini merupakan pedoman dalam melaksanakan sasaran pembangunan jangka panjang. Pada dasarnya visi menjelaskan sasaran dan target dari capaian pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode Tahun 2005-2025. Berdasarkan permasalahan dan isu strategis utama yaitu bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan dan kearifan budaya lokal. maka visi pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode Tahun 2005-2025 sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI DAN SEJAHTERA YANG MENERAPKAN NILAI-NILAI DINUL ISLAM” Pembangunan manusia merupakan proses untuk memperluas pilihan dan tingkat capaian (kinerja) bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Pembangunan manusia juga dikaitkan dengan upaya untuk memanusiakan masyarakat dalam jati diri pembangunan (people-centered development). Disini penduduk ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimated end), sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana (principal means) untuk mencapai tujuan pembangunan itu sendiri. Dalam hal masyarakat merupakan inti dari visi RPJPD Kabupaten Aceh Tamiang, sekurang-kurangnya empat IV-1
BAB IV – VISI DAN MISI
hal pokok yang perlu diperhatikan adalah produktivitas, pemerataan, kesinambungan, dan pemberdayaan masyarakat sebagai implementasi konsep pembangunan manusia seutuhnya. Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang menghendaki peningkatan kualitas hidup penduduk Kabupaten Aceh Tamiang baik secara fisik maupun mental mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang menitikberatkan pada terciptanya masyarakat “MADANI” dan menitikberatkan pada dimensi pemerataan pembangunan dalam hal kualitas SDM, kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan, serta hidup yang layak, yang menjadikan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang “SEJAHTERA” serta harus memperhatikan lingkungan serta budaya dan kearifan lokal. Selain kedua konsep tersebut, konsep pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang juga memperhatikan pada penerapan nilai-nilai “DINUL ISLAM” dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijadikan pondasi kokoh terbentuknya pemerataan pembangunan seutuhnya. Pengertian dari masing-masing pokok Visi adalah, sebagai berikut : MASYARAKAT MADANI
: mengandung arti ditujukan untuk mengaktualisasikan jati diri, identitas dan karakter masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang serta bertekad untuk menciptakan masyarakat madani dalam mewujudkan pemerataan pembangunan seutuhnya.
SEJAHTERA
: mengandung arti bahwa tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan masyarakat yang SEJAHTERA sesuai dengan dimensi pembangunan jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang serta permasalahan dan isu strategis.
DINUL ISLAM
: mengandung arti bahwa penerapan nilai-nilai dinul islam dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi pondasi kokoh yang penting untuk mewujudkan masyarakat madani dan sejahtera.
4.2.
Misi
Perwujudan visi pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang ditempuh melalui misi pembangunan daerah. Misi pembangunan ini merupakan komitmen penentu keberhasilan visi pembangunan. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi Kabupaten Aceh Tamiang yaitu “Terwujudnya Masyarakat Madani dan Sejahtera yang Menerapkan Nilai-Nilai Dinul Islam” dibangun sebagai usaha bersama pemerintah kabupaten dan masyarakatnya untuk menyamakan dan menyelaraskan pandangan, penilaian dan langkah pada pelaksanaan pembangunan. Pembangunan dilandasi dengan semangat persatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi kehidupan masyarakat madani, sejahtera dan sesuai dengan Dinul Islam. IV-2
BAB IV – VISI DAN MISI
Pencapaian visi jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang yang madani, sejahtera dan sesuai dengan Dinul Islam membutuhkan upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan (stakeholder) secara sinergis. Upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi jangka panjang Kabupaten Aceh Tamiang dikenal dengan misi. Misi pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang, sebagai berikut : Misi Pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang 2005-2025 : 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan; 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan; 3. Mewujudkan pemerataan pembangunan; 4. Mewujudkan good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan 5. Mewujudkan nilai-nilai Dinul Islam secara menyeluruh dalam bermasyarakat.
Penjelasan dari masing-masing misi diatas adalah sebagai berikut : 1.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan Pengembangan dalam sektor ekonomi diprioritaskan pada sektor unggulan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menggerakkan roda perekonomian daerah. Dengan meningkatnya perekonomian masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang maka akan semakin dekat dengan tujuan pembangunan jangka panjang daerah yaitu mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Pembangunan berkelanjutan dibidang ekonomi yang tidak hanya berorientasi hasil untuk saat ini tetapi juga berorientasi pada masa depan dengan titik fokus pada keberlangsungan pelestarian lingkungan, sebagaimana diketahui bahwa indikator keberhasilan sebuah pembangunan adalah keselarasan antara pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pembangunan berkesinambungan yang ditandai dengan tidak terjadinya kerusakan sosial dan kerusakan alam. Oleh karena itu, pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan harus diterapkan demi keberlanjutan kehidupan.
2.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan Pendidikan dan kesehatan adalah dua unsur penting bagi manusia untuk menjadi sejahtera dan mandiri. Sehat menopang tubuh untuk dapat aktif dan berkarya. Dengan modal pendidikan, manusia memperoleh pengetahuan sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk meraih peluang kemajuan. Tingkat pendidikan yang rendah dan kesehatan yang tidak memadai merupakan salah satu kelemahan yang terdapat di kalangan keluarga-keluarga miskin, termasuk keluarga miskin di Kabupaten Aceh Tamiang.Pembangunan pendidikan yang berkualitas akan menciptakan sumber daya manusia unggul yang merupakan aset utama pembangunan. Pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Aceh Tamiang dilaksanakan melalui peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan dengan menerapkan standar nasional pendidikan dasar. Peningkatan kualitas didukung oleh penguatan manajemen pelayanan pendidikan.
IV-3
BAB IV – VISI DAN MISI
Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, sesuai kemampuan pendanaan pembangunan, diarahkan sekurang-kurangnya hingga dapat memenuhi ketersediaan tenaga pendidiknya. 3.
Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Pemerataan hasil pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia. Keberhasilan dalam pemerataan pembangunan merupakan modal utama Kabupaten Aceh Tamiang dalam upaya meningkatkan perkembangan danpertumbuhan perekonomian masyarakat, menanggulangi kemiskinan, dan mencegah proses munculnya kemiskinan baru yang mungkin timbul.
4.
Mewujudkan Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dalam mewujudkan Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dapat ditopang oleh beberapa pilar kepercayaan yaitu pertama, partisipasi, semua warga masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang berhak terlibat dalam pengambilan keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan yang sah untuk mewakili kepentingan mereka. Kedua, Penegakan hukum, partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan-perumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan hukum. Ketiga, transparansi, sasaran penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang dewasa ini adalah kepercayaan yang diperintah terhadap pemerintah sebagai output. Untuk mewujudkan pertanggungjawaban pemerintah terhadap warganya salah satu cara dilakukan dengan menggunakan prinsip transparansi (keterbukaan). Melalui transparansi penyelenggaraan pemerintahan, masyarakat diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan yang akan telah diambil oleh pemerintah dan masyarakat dapat memberikan Feedback atau Outcomes terhadap kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah. Keempat, Responsif, pemerintah harus dapat memahami kebutuhan masyarakatnya, tidak hanya menunggu mereka menyampaikan keinginan-keinginan itu, tetapi mereka secara proaktif mempelajari dan menganalisis kebutuhan-kebutuhan mereka, untuk kemudian melahirkan kebijakan strategis guna memenuhi kepentingan umum. Kelima, kesetaraan dan keadilan, sebagai sebuah bangsa beradab, dan terus berupaya menuju cita tata kelola pemerintahan yang baik, proses pengelolaan pemerintahan itu harus memberikan peluang, kesempatan, pelayanan dan treatment yang sama dalam koridor kejujuran dan keadilan. Keenam, Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggung-jawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja atas tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kemenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Untuk itu, penerapan Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik) mensyaratkan keterlibatan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang sebagai kekuatan pengembang daerah.
5.
Mewujudkan Nilai-Nilai Dinul Islam secara menyeluruh dalam bermasyarakat Penerapan nilai-nilai Dinul islam mejadi faktor utama penentu keberhasilan pembangunan SDM di Kabupaten Aceh Tamiang. Dengan mewujudkan Nilai-Nilai Dinul Islam secara menyeluruh
IV-4
BAB IV – VISI DAN MISI
dalam bermasyarakat maka penduduk Kabupaten Aceh Tamiang dapat menyaring perilaku yang bertentangan dengan moralitas dan etika agama serta derasnya arus negatif dengan sendirinya. Penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai Dinul Islam dalam kehidupan bermasyarakat mempunyai upaya untuk mengembalikan harkat dan martabat Aceh Tamiang yang telah hilang akibat berbagai persoalan konflik dan bencana yang telah terjadi. Dengan demikian, keterhubungan visi terhadap misi sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat diringkas sebagaimana Gambar IV.1 berikut ini. Gambar IV.1 Keterhubungan Visi terhadap Misi Kabupaten Aceh Tamiang
VISI
SEJAHTERA
Dinul Islam
MISI
MADANI
Sumber: Hasil olahan tim penyusun Dari gambar di atas tampak bahwa dengan fokus pada penyelenggaraan misi merupakan cara lain mewujudkan visi. Juga, tersirat makna bahwa keberhasilan pencapaian misi hanya dapat dilakukan jika seluruh misi dapat berhasil dilaksanakan. Keberhasilan pembangunan pendidikan, kesehatan dan ekonomi menjadi “enabler” bagi terpenuhinya pencapaian masyarakat Aceh Tamiang yang madani, sejahtera dan sesuai dengan nilai-nilai Dinul Islam.
IV-5