TERM OF REFERENCE Seminar Nasional & Call for Paper FISIP UMSIDA (SEMNASFI) 2017
CITY BRANDING & TOURISM POLICY BASED ON CULTURAL WISDOM IN INDONESIA
Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi 20 – 21 Oktober 2017
Host Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Co-Host Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
CITY BRANDING & TOURISM POLICY BASED ON CULTURAL WISDOM IN INDONESIA Pariwisata menjadi menjadi sektor yang disorot pemerintah saat ini dan diharapkan dapat mendongkrak PDB Nasional, termasuk juga meningkatkan devisa negara. Mengutip amanat Presiden Joko Widodo, pertumbuhan sektor pariwisata perlu dipercepat dan diakselerasikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Implikasinya, pemerintah dalam program pembangunan lima tahun ke depan fokus pada sektor; infrastruktur, maritim, energi, pangan, dan pariwisata (Pikiran Rakyat, 2017). Dalam data yang dikeluarkan oleh Badan Pariwisata Dunia (UNWTO) dan WTTC 2015, sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar 9,8% Produk Domestik Bruto (PDB) global, kontribusi terhadap total ekspor dunia sebesar US$ 7,58 triliun dan foreign exchange earning sektor Pariwisata tumbuh 25,1%, dan pariwisata membuka lapangan kerja yang luas; 1 dari 11 lapangan kerja ada di sektor pariwisata. Dibandingkan dengan sektor lain, pembangunan pariwisata merupakan yang paling mudah menciptakan lapangan kerja (pro-job), pengentasan kemiskinan (pro-poor), mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), dan melestarikan lingkungan hidup (pro-environment). Dalam konteks ini, pariwisata memiliki prinsip “Semakin dilestarikan, Semakin Mensejahterakan”. Prospek cerah pariwisata dunia itulah yang lantas menjadi acuan penetapan target pariwisata nasional ke depan. Presiden telah menetapkan target pariwisata dalam lima
tahun ke depan atau 2019 harus naik dua kali lipat, yakni; memberikan kontribusi pada PDB nasional sebesar 8 persen, devisa yang dihasilkan Rp 240 triliun, menciptakan lapangan kerja di bidang pariwisata sebanyak 13 juta orang, jumlah kunjungan wisman 20 juta dan pergerakan wisnus 275 juta, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia. Untuk mendukung upaya tersebut, salah satu hal yang dilakukan oleh pemerintah adalah membangun City Branding Indonesia. Dalam berita yang dilansir oleh portal www.beritasatu.com, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, mengatakan konsep branding dalam dunia bisnis sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, banyak perusahaan mengalokasikan anggaran yang besar untuk mempromosikan brand-nya ke masyarakat luas. Begitupun dengan konsep brand pariwisata, dengan potensi penerapan otonomi daerah serta meluasnya tren globalisasi saat ini, daerah pun harus saling berupaya untuk merebut pasar, khususnya para wisatawan dan investor ke daerah masing-masing. Itulah mengapa daerah pun membutuhkan brand yang kuat yang dibangun secara terintegrasi melalui City Branding. Secara definisi, City Brand adalah identitas, simbol, logo, atau merek yang melekat pada suatu daerah. Pemerintah daerah harus membangun brand untuk daerahnya, tentu yang sesuai dengan potensi maupun positioning yang menjadi target daerah tersebut. Dengan kata lain City Branding merupakan seni cara mengemas dengan baik atau membangun citra suatu kota menjadi suatu hal yang menarik dan layak untuk diunggulkan. Elemen yang ada di dalamnya mencakup simbol dan logo yang dibuat untuk menampilkan sesuatu yang menarik dan merupakan aplikasi gambaran dari sebuah kabupaten atau kota yang akan di expose keluar, dan juga brand yang melekat pada suatu daerah, brand atau merek itu adalah hasil dari perencanaan yang diinginkan untuk mengenalkan ke dunia
global, apa dan bagaimana suatu kota. Menurut Hermawan Kertajaya mengatakan, suatu daerah akan menarik untuk dijadikan investasi dan berkembang dengan baik jika memiliki konsep ,TTI yaitu: Travel, dengan adanya intensitas kunjungan wisata meningkat maka suatu daerah akan meningkat juga pendapatannya juga sektor ekonominya akan hidup terutama bisnisnya. Dan yang berhubungan dengan pariwisata, maka mau tidak mau akan banyak orang yang melakukan transaksi bisnisnya apa itu perdagangan ataupun bisnis lainnya misal resot, hotel dan yang menayngku dengan kemajuan wisata. Trade, dengan semakin majunnya pariwisata maka segala sektor perdagangan akan hidup, apapun perdagangan tersebut yang paling dominan pasti perdagangan yang bersinggungan dengan pariwisata pastinya, bahakan bisa merambah ke real estate, properti, kuliner dan segala macam sektor dagang, dan otomatis setelah orang melakukan deal deal bisnis pastinya mereka juga akan melakukan wisata untuk menikmati keindahan dan kenyaman suatu kota atau kabupaten. Investasi, dengan adanya suatu daerah sudah menjadi tujuan pariwisata dan juga sektor perdagangan menggeliat maka akan menjadi magnet siapapun untuk berinvestasi kesuatu daerah tersebut, investasi pasti yang palng banyak adalah sektor perhotelan, sektor pariwsata lainnya, sektor industri penunjang dan sektor perdagangan misalnya mall atau pun pastinya realestate dan masih banyak lainnya lagi. Dengan mengangkat permasalahan City Branding sebagai upaya untuk membangun eksistensi dan jatidiri daerah yang ada di Indonesia, FISIP Umsida mengundang para praktisi, pelaku pariwisata, maupun akademisi untuk menuangkan ide kreatif dan pemikirannya dalam acara Seminar Nasional dan Call for Paper FISIP Umsida (SEMNASFI) 2017. Sub tema yang diangkat dalam seminar ini diantaranya:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Peran Public Relations Korporat, Pemerintah, dan Masyarakat Integrated Marketing Strategy Destinasi Pariwisata Marketing Public Relations dalam Pariwisata Komodifikasi Pariwisawata Strategi Destination Branding Peran Media Massa dalam Menunjang Industri Pariwisata Daerah Teknologi Komunikasi, Media Baru, dan Media Alternatif dalam Pengembangan Pariwisata Daerah 8. Kebijakan Strategis Pariwisata Berkelanjutan 9. Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata 10.Pariwisata dalam Konteks Kearifan Lokal 11.Inovasi Birokrasi dalam Pengembangan Pariwisata Daerah 12.Dampak Sosial Ekonomi Industri Pariwisata Daerah 13.Topik lain yang terkait. TUJUAN: 1. Menggali pemikiran kreatif di bidang city branding sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata daerah. 2. Mensosialisaikan pentingnya city branding untuk membangun identitas pariwisata daerah. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN: -
Tempat : Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi Pelaksanaan : 20 – 21 Oktober 2017
PESERTA SEMINAR: - Seminar ini mengundang para penentu kebijakan di daerah, pelaku pariwisata, para akademisi serta masyarakat umum yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan pariwisata. BIAYA: 1. Pemakalah 2. Peserta non pemakalah
: Rp 1.000.000 : Rp 850.000
Catatan: Biaya tersebut termasuk: a. Seminar kit b. e-certificate c. e-proceeding d. Coffee break e. Breakfast, Lunch dan Gala Dinner f. Akomodasi untuk 1 malam di hotel berbintang 4 (standart room untuk 2 orang) g. City Tour Exploring Banyuwangi (jadwal terlampir) h. Tiket masuk tempat wisata selama wisata i. Transportasi dari dan ke lokasi wisata j. Fee tour guide k. Asuransi perjalanan selama wisata *Pengeluaran yang tidak tercantum dalam ketentuan di atas adalah di luar tanggungan panitia pelaksana.
PEMBICARA 1. 2. 3. 4.
Menteri Pariwisata Bupati Banyuwangi Akademisi Akademisi
: : : :
Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si. Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, M.Com. Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si.
TANGGAL PENTING: 1. 2. 3. 4. 5.
Penerimaan abstrak Pengumuman penerimaan abstrak Penerimaan full paper Pendaftaran seminar & call for paper Acara seminar
: 1- 19 Juni 2017 : 29 Juni 2017 : 01 Juli – 12 Agustus 2017 : 01 Juli – 12 Agustus 2017 : 20 – 21 Oktober 2017
SUSUSAN ACARA
HARI
JAM
KEGIATAN
KETERANGAN
Hari Pertama 08.30 - 09.30 Registrasi Peserta 20-10-2017
09.30 - 10.00 Pembukaan - Bupati Kabupaten Banyuwangi - Rektor UMSIDA * dilanjutkan dengan penandatanganan MoU 10.00 - 11.30 Keynote Speaker 1: Menteri Pariwisata Republik Indonesia Tema: “Sinergi Kebijakan Daerah, dan City Branding”
Moderator : Dr. Isnaini Rodiyah, M.Si.
11.30 - 13.30 Ishoma 13.30 - 15.30 Keynote Speaker 2: Bupati Kabupaten Banyuwangi Tema : “Membangun City Branding Personality Daerah” Keynote Speaker 3: Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, M.Com Tema: “Sinergi Kebijakan Daerah, dan City Branding” 15.30 – 16.00 Coffee Break
Moderator : Dr. Mashudi, M.M.
16.00 – 17.30 Keynote Speaker 4: Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. Tema : “Strategi Konstruksi Realitas Destination Brand”
Moderator : Dr. Luluk Fauziah, M.Si
17.30 – 18.30 Break 18.30 selesai
HARI
Gala Dinner - Restoran Nelayan * kembali ke Hotel Ketapang Indah
JAM
KEGIATAN
Hari Kedua
08.00 - 10.30 Diskusi Panel 1 a. Panel a : Komunikasi b. Panel b : Administrasi Negara
21-10-2017
10.30 – 10.45 Coffee Break
KETERANGAN
10.45 – 11.30 Diskusi Panel a. Panel a : Komunikasi b. Panel b : Administrasi Negara 12.00 13.00 15.00 15.30 17.00 17.30 19.00 19.30
– – – – – –
13.00 15.00 15.30 17.00 17.30 19.00 19.30 21.00
Exploring Banyuwangi Perjalanan ke Bangsring + Makan Siang dan Sholat Pulau Tabuhan (paket snorkling, pelampung kapal pp) Perjalanan Tabuhan ke Bangsring Water Sport Perjalanan ke Rumah Makan Dinner dan Sholat Perjalanan ke Kemiren Ngopi Sepuluh Ewu di Kemiren *dilanjutkan transfer out
-
makan siang di jalan sholat di Masjid Ketapang
Transfer out : 1. Terminal Karangente (Kota Banyuwangi) 2. Hotel 3. Pelabuhan Ketapang
ext. 150
Email:
[email protected] web: semnasfi.umsida.ac.id
INSIDE SEMNASFI 2017 Kegiatan yang menjadi ajang untuk menjembatani antara akademisi, dunia industri, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkecimpung di bidang pariwisata baik langsung maupun tidak langsung ini dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan peserta baik selama seminar berlangsung maupun diantara jeda acara yang berlangsung selama dua hari tersebut. Untuk itu beberapa fasilitas terbaik telah disediakan panitian untuk peserta SEMNASFI 2017. 1. Ketapang Indah Hotel ****
Hotel bintang empat yang merupakan salah satu hotel terbaik di Banyuwangi ini akan menjadi tempat menginap peserta selama mengikuti kegiatan SEMNASFI 2017. Hotel yang mengusung konsep tropical garden ini akan memanjakan peserta dengan pemandangan indah di sekitar lokasi hotel. Alunan irama ombak akan jadi orkestra alami yang akan menemani peserta menikmati pesona kota di Timur Pulau Jawa ini. Hotel yang terletak hanya beberapa langkah dari Pantai Ketapang ini menghadap tepat ke Selat Bali, sehingga menjadi tempat yang bagus untuk menyaksikan matahari terbit.
2. Exploring Banyuwangi Untuk mempererat tali silaturahmi antar peserta dalam acara Semnasfi 2017 ini, panitia menyediakan acara Eksploring Banyuwangi yang bisa diikuti oleh seluruh peserta secara gratis oleh peserta. Beberapa destinasi yang akan dikunjungi adalah:
Snorkeling di Pulau Tabuhan Pulau Tabuhan merupakan destinasi wisata yang menyimpan sejuta pesona alam. Pulau seluas 5 hektar ini memiliki hamparan pasir pantai yang bersih serta putih, ditambah dengan air laut yang jernih, dan kumpulan terumbu karang yang memiliki bentuk beraneka ragam, tak lupa pula deburan ombak yang lirih, hembusan angin pantai yang menerpa sepoi-sepoi, dengan luasnya hamparan laut. Salah satu cara terbaik menikmati keindahan Pulau Tabuhan adalah dengan ber-snorkeling. Ribuan spesies ikan, berbagai bunga karang, serta udang-udang karang dan juga berbagai jenis tumbuhan laut, termasuk juga kumpulan terumbu karang yang masih sangat terjaga dengan baik menjadi teater bawah laut yang siap memesona Anda.
SNORKELING
Selain dengan keindahan alam bawah lautnya, Pulau tabuhan juga memiliki daya tarik lainnya yakni menjadi tempat migrasi Burung Maleo. Kawasan ini juga menjadi tempat persinggahan bagi kumpulan Burung Enggang Gading dan Burung Jalak.
Penangkaran Hiu Bangsring Salah satu destinasi wisata di Banyuwangi yang wajib didatangi terutama bagi pecinta dunia laut adalah Bangsring Under Water yang berada di Dusun Krajan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo yang berjarak sekitar 27 kilometer dari kota Banyuwangi menuju utara.
SHARK CONSERVATION
Selain itu terkenal dengan keindahan bawah lautnya, Bangsring juga menjadi pusat penangkaran Hiu. Di sini, Anda bisa berenang bersama anak ikan hiu di keramba rumah apung. Nikmati pula sensasi memberikan makan ikan liar yang ada di sekitar rumah apung. Cukup dengan remahan roti yang dilempar di laut, maka puluhan ikan berbagai macam jenis langsung datang berebut. Jika ingin berbeda, maka Anda bisa menjepit roti di antara sela-sela jari jari kaki lalu dicelupkan ke dalam laut.
Festival Kopi Sepuluh Ewu Festival yang selau dinanti oleh pecinta kopi ini diadakan di Desa Kemiren. Sepanjang 1,5 kilometer di jalan utama desa, Anda bisa menikmati sajian kopi dalam cangkir kuno yang disiapkan oleh warga Kemiren.
COFFEE FESTIVAL
Banyaknya jumlah cangkir kopi yang dimilki masyarakat Kemiren yang menjadi inspirasi nama dari Festival Ngopi Sepuluh Ewu atau dalam bahasa indonesia berarti sepuluh ribu. Dalam festival yang digelar rutin setahun sekali sejak tahun 2013 tersebut, selain kopi bubuk dari panitia, warga biasanya juga menyiapkan bubuk kopi spesial hasil racikan sendiri. Sebagai teman ngopi, tak ketinggalan, sajian seperti kacang rebus, singkong, bolu serta tape gadung juga disiapkan di atas meja. Selain menikmati kopi yang disajikan gratis, Anda bisa memborong produk kopi Banyuwangi di stand pameran. Selain itu Anda juga dapat mencoba menyangrai kopi di perapian yang ada di beberapa titik sepanjang jalur utama.
Pelindung Penasehat I Penasehat II
: Dr. Hidayatulloh, M.Si : Heri Widodo, M.Si Ak : Dr. Totok Wahyu Abadi, M.Si
SUSUNAN PANITIA Ketua Pelaksana : Poppy Febriana, M.Med.Kom. Sekretaris : Lailul Mursyidah, M.AP. Bendahara : Ainur Rochmaniah, M.Si. Koor. Acara : Didik Hariyanto, M.Si. Koor. Akomodasi & Konsumsi : Isna Fitria Agustina, M.Si Koor. Proceeding : Ilmi Usrotin Choiriah, M.AP. Kesekretariatan & Transportasi : Hendra Sukmana, M.KP. Prosesi dan Terima Tamu : Kukuh Sinduwiatmo, M.Si Dr. Djarot M.B.U, M.Si Nyoman Suwarta, M.Hum Moderator Seminar : Dr. Isnaini Rodiyah, M.Si Dr. Mashudi, M.M. Dr. Luluk Fauziah, M.Si Reviewer Proceding: Dr. Najib Husein, M.Si. (Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara) Dr. Agung Nugroho, M.Si (Universitas Jendral Soedirman Purwakarta) Dr. H.M. Kholili, M.Si. (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijogo Yogyakarta) Dr. Diana Hertati, M.Si. (UPN Veteran Surabaya) Dr. Isnaini Rodiyah, M.Si (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) Dr. Sigit Hermawan, M.Si. (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) Dr. Ita Kusuma Mahendra Wati, M.Si (Universitas Bhayangkara Surabaya) Dr. Bambang Kusbandrijo, MS. (Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)
Ass. Proceeding: Adimas Mahakim (IKOM) Anggota: Aulia Ratna (AN) Rakhma Syeila (AN) Dina Kartika (AN) Laely Nur (AN) Nina Rosalia (IKOM) Darwisul (IKOM) Agita Fatihani (IKOM) Koor. Publikasi & Dok: Denny Ade Chandra, S.I.Kom Ass. Publikasi: Rizki Satriawan (IKOM) Rangga (IKOM) Koor. Perlengkapan: M. Hatta Karuniawan, S.A.P Ass. Perlengkapan: Krisna Yuda Rico