Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) terhadap Produktivitas Karyawan Produksi Mayang Kirana Jannatin Dr. Cholichul Hadi, Msi.,psi. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Abstract. The purpose of this study was to know whether there is an impact of quality of work life on productivity to employee of production. Data collecting instruments used for this study are questionnaires, in the form of quality of work life scale (45 valid items) which are given to 32 of employee of production respondents first, and recording sheets to measure productivity of employee. The value of quality of work life scale (r) is 0,909. The population of research subject in this study consist of employee of production of packaging (70 people). However, sample used in this study are only 29 people (N=29; male=79,3 %, female=20,69%). The sampling method used in this study is purposive sampling. The data is then analyzed using Simple linear regression analysis. Simple linear regression test is done with the help of SPSS 16.0 for Windows. The result of this study shows that quality of work life had no effect on productivity employee of production of packaging. The value of coefficient F is 0,234 with significance rating of 0,632. The significance rating does not meet the requirement p>0,05. Therefore these facts made the hypothesis zero can be accepted and alternative hypothesis is rejected. These findings demonstrate that there is no effect quality of work life on productivity.
Keywords: quality of work life, productivity Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi. Alat pengumpul data menggunakan kuisioner, berupa skala kualitas kehidupan kerja (45 item valid) yang telah diujicobakan terlebih dahulu kepada 32 karyawan bagian produksi, serta lembar pencatatan produktivitas untuk mengukur produktivitas tenaga kerja. Reliabilitas skala kualitas kehidupan kerja (r) adalah 0,909. Populasi subjek penelitian ini adalah karyawan produksi bagian packaging yakni berjumlah 70 orang. Namun yang menjadi sampel penelitian yakni berjumlah 29 orang (N=29; laki-laki=79,3 %, perempuan=20,69%). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Uji regresi linier sederhana menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for
Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan produksi bagian packaging. Besarnya koefisien nilai F sebesar 0,234 dengan signifikansi 0,632. Taraf signifikansi tidak memenuhi persyaratan p>0,05, sehingga hal ini membuat hipotesis nol diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi.
Kata kunci: kualitas kehidupan kerja, produktivitas Korespondensi: Mayang Kirana Jannatin, Departemen Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286, e-mail:
[email protected]
1
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 No. 03, Desember 2012
Mayang Kirana J, Dr. Cholichul Hadi, Msi.,psi.
Era globalisasi saat ini menuntut adanya efektifitas dan efisiensi organisasi yang tinggi untuk dapat bertahan hidup di tengah-tengah tingkat persaingan yang sangat ketat antar organisasi (Nugroho, 2006). Oleh karena itu, dibutuhkan keberadaan industri yang kuat, berdaya saing di pasar dalam negeri maupun global (Gobel, 2010). Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi perubahan eksternal yang sedang berlangsung pesat saat ini
(Nugroho, 2006). Salah satunya adalah peningkatan kualitas SDM. Sayangnya di Indonesia, kualitas SDM dapat dikatakan masih rendah dan menjadi masalah yang perlu ditindaklanjuti. Simanjutak (dalam Mularsono, 2009) menyatakan bahwa kualitas SDM yang rendah akan mencerminkan beberapa hal, salah satunya adalah sebagai pekerja akan mempunyai produktivitas rendah. Padahal, produktivitas kerja telah menjadi salah satu faktor penting dan strategis dalam dunia industri. Pentingnya produktivitas kerja dalam dunia industri telah disadari oleh banyak pihak. Salah satunya telah ditegaskan oleh Michael Porter yang menyatakan produktivitas sebagai akar penentu tingkat daya saing baik pada level individu, perusahaan, industri maupun negara (Sumbodo, 2010). Selain itu, Sinungan (2008) juga berpendapat bahwa peningkatan produktivitas akan menghasilkan peningkatan langsung pada standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dari perolehan produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja. Namun, yang terjadi di Indonesia saat ini adalah produktivitas tenaga kerjanya masih rendah. Saat ini, tingkat produktivitas dunia usaha Indonesia berada di peringkat 58, jauh di bawah negara tetangga di Asia Tenggara seperti Thailand yang berada di peringkat 27 maupun Malaysia pada posisi 18 (“Kualitas SDM Indonesia Dikalahkan Malaysia”, 2011). Berdasarkan data dari ILO tahun 2009, Indonesia berada di posisi 83 dari 124 negara, juga International Management Development (IMD) posisi Indonesia masih di atas Filipina yang
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 No. 03, Desember 2012
menempati posisi 35 dari 57 negara di kawasan Asia (“Rendah, Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia”, 2011). Berdasarkan catatan laporan tahunan Depnaker tahun 1987, sebagaimana dikutip oleh Purwoko (dalam Suhariadi, 2001), diketahui bahwa tingkat produktivitas untuk sektor industri dan perdagangan cukup rendah (dibawah angka 2 yang artinya produktivitas pada sektor ini cukup rendah) bila dibandingkan dengan sektor pertambangan yang mempunyai angka tertinggi sebesar 33,94 maka nilai produktivitas dibawah angka 2 tersebut sangat kecil sekali, sehingga untuk sektor industri dan perdagangan sangat perlu ditingkatkan nilai produktivitasnya. Data terakhir dari Depnaker menunjukan nilai produktivitas tenaga kerja Indonesia untuk tahun 1997, 1998, dan 1999 adalah berturut-turut sebesar 4,893; 4,288; dan 4,28 , angka ini masih rendah dibandingkan dengan negara Asia tenggara yang bergerak di atas poin 5 (Suhariadi, 2001).
METODE PENELITIAN Tipe penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori karena penulis berusaha untuk menguji akurasi teori atau prinsip yang telah ada dan menguraikan serta memperkaya penjelasan teori yang lebih baik atas suatu fenomena (Neuman, 2000). Berdasarkan teknik pegumpulan data yang digunakan, penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian survey dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Dalam penelitian ini, ingin diketahui ada tidaknya pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi..
Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah karyawan produksi CV. Sinar Joyo Boyo Plastik Magelang sejumlah 29 orang. Kriteria subjek yang dipilih adalah karyawan produksi bagian packaging CV. Sinar Joyo Boyo Plastik Magelang.
2
Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) terhadap Produktivitas Karyawan Produksi
Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Penggunaan metode kuesioner dilakukan dengan anggapan berikut (Hadi, 2000), yaitu: (1) subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri; (2) apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya; (3) interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan peneliti. Dalam pengumpulan data, penulis menyusun sendiri skala kualitas kehidupan kerja (45 aitem valid) berdasarkan pada teori dan dimensi dari Walton (1973). Format respon akan disajikan dalam lima pilihan jawaban terhadap aitem yang berbentuk pernyataan. Lima alternatif pilihan jawaban disajikan dalam kontinum Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Skala ini kemudian diuji cobakan kelompok ujicoba dan dilakukan penghitungan nilai reliabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS for Windows 16.0. Berdasarkan uji coba tersebut, didapatkan reliabilitas (r) untuk skala kualitas kehidupan kerja sebesar 0.909. Untuk pengukuran produktivitas tenaga kerja, penulis menggunakan lembar pencatatan produktivitas kerja yang diturunkan dari rumus dari Ravianto (1986).
yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagian setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sujarweni dan Endrayanto, 2012). Teknik pengambilan sampel yang dipilih adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu (Sujarweni dan Endrayanto, 2012).
Berdasarkan data pegawai di CV. Sinar Joyo Plastik, jumlah karyawan produksi yang sesuai dengan karakteristik populasi penelitian ini sebanyak 38 orang. Namun, pada saat pengambilan data beberapa karyawan berhalangan sehingga subjek yang digunakan dalam penelitian ini hanya 29 orang. Hasil perhitungan statistik secara deskriptif menunjukkan rata-rata skor untuk skala kualitas kehidupan kerja adalah 90,55 sedangkan untuk produktivitas adalah 101,79. Penulis kemudian mengkategorikan skor skala kualitas kehidupan kerja subjek penelitian menggunakan norma stanfive. Berdasarkan kategorisasi norma tersebut untuk skala kualitas kehidupan kerja terdapat 2 orang yang berada pada kategori sangat tinggi, 6 orang pada kategori tinggi, 12 orang pada kategori sedang, 8 orang pada kategori rendah, dan 1 orang berada pada kategori sangat rendah.
Hasil Analisis Data Analisis data Analisisdatadilakukandengan menggunakan teknik analisis regresi linier
sederhana. Analisis regresi linear sederhana digunakan apabila diketahui terdapat satu variabel dependen dan satu variabel independen (Sujarweni dan Endrayanto, 2012).Penghitungan data atau proses analisis regresi linier sederhana akan dibantu dengan menggunakan program statistik SPSS 16.0 for Windows.
HASIL DAN BAHASAN Gambaran Subjek Penelitian
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana, diketahui bahwa signifikansi 0,632 yang berarti nilai tersebut >0,05. Hal ini dapat dinyatakan bahwa variabel kualitas kehidupan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel produktivitas (dalam penelitian ini ditentukan menggunakan taraf signifikansi 0,05). Kemudian, diketahui bahwa nilai R square adalah sebesar 0.009. Hal ini berarti variabel produktivitas dapat dijelaskan oleh interaksi antara variabel kualitas kehidupan kerja sebesar
0,09% sedangkan sisanya 99,91% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model. Maka didapatkan persamaan regresi liniernya adalah sebagai berikut:
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan produksi CV. Sinar Joyo Plastik yang sesuai dengan karakteristik populasi penelitian. Teknik sampling
Y = 63,598 + 0,422X
3
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 No. 03, Desember 2012
Mayang Kirana J, Dr. Cholichul Hadi, Msi.,psi.
Diskusi Pada penelitian ini hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi. Penjelasan kualitas kehidupan kerja sebagai salah satu anteseden produktivitas tidak sejalan dengan hasil penelitian ini yang mengatakan bahwa kualitas kehidupan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan produksi. Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan fokus penelitian terhadap kualitas kehidupan kerja sebagai anteseden atas produktivitas, faktor-faktor eksternal yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya seperti kemampuan bawaan yang merupakan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaannya, motivasi, etika kerja, rancangan pekerjaan merupakan aspek yang luput dari pengamatan penulis. Berdasarkan pembahasan pada paragraf sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini yang berdampak pada hasil penelitian yang tidak signifikan, yaitu: (1) menurut Kurstedt (dalam Kingpadung dan Phusavat, 2004), manajer sebaiknya tidak mengharapkan dampak langsung dari peningkatan level kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas. Kurstedt (dalam Kingpadung dan Phusavat, 2004) menambahkan bahwa dampak kualitas kehidupan kerja terhadap tingkat produktivitas mungkin membutuhkan waktu; (2) penulis tidak melakukan obsevasi atau pengamatan terhadap variabel intervening, yaitu kepuasan kerja. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Idealnya, produktivitas dicapai melalui kinerja tinggi (efektivitas dan efisiensi) dan dengan rasa kepuasaan pribadi oleh orang-orang yang melakukan pekerjaan (Schermerhorn, 1989). Konsep kepuasaan pribadi ini menurut Schermerhorn (1989) tercermin dalam kualitas kehidupan kerja atau biasa disebut quality of work life (QWL); (3) data produktivitas didapatkan dari pencatatan yang dilakukan oleh supervisor sehingga penulis tidak melihat langsung kondisi pekerjaan saat pengambilan data dan memastikan keakuratan data yang diambil. Berdasarkan pembahasan pada paragrafparagraf sebelumnya, dapat diambil sebuah Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 No. 03, Desember 2012
kesimpulan bahwa hasil penelitian ini telah menjawab rumusan masalah dari penelitian, yaitu ada atau tidaknya pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis yang diajukan pada penelitian ini tidak terbukti, yaitu tidak ada pengaruh kualitas kehidupan kerja terhadap produktivitas karyawan produksi. Tidak adanya pengaruh antara dua variabel ini telah dijelaskan lebih mendalam pada pembahasan sebelumnya.
Saran Apabila ada kelanjutan dari penelitian ini, disarankan pada peneliti yang selanjutnya untuk memperhatikan beberapa hal berikut, diantaranya: pertama, hendaknya penelitian selanjutnya dapat melakukan pengambilan data produktivitas lebih dari 1 hari supaya data yang didapat lebih reliabel. Kedua, selain kualitas kehidupan kerja, peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya juga mengkaji variabel intervening, yaitu kepuasan kerja, karena secara teoritis variabel tersebut dikatakan memiliki pengaruh terhadap produktivitas.
Ketiga, peneliti selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap produktivitas. Mathis dan Jackson (2000) menyebutkan bahwa produktivitas seseorang itu tergantung dari beberapa faktor, seperti kemampuan bawaan yang merupakan kemampuan untuk mengerjakan pekerjaannya, motivasi, etika kerja, kehadiran pada waktu kerja, rancangan pekerjaan dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
4
Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life) terhadap Produktivitas Karyawan Produksi
PUSTAKA ACUAN Boonrod, W. (2009). Quality of Working Life: Perceptions of Professional Nurses at Phramongkutklao Hospital. J Med Assoc Thai 2009; 92 (Suppl 1): S7-15 Gobel, R. (2010, 19 Maret). Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional Menghadapi Persaingan Global. [on-line]. Diakses pada tanggal 15 Mei 2012 dari http://inspirasitabloid.wordpress.com/
Hadi, S. (2000). Statistik jilid 2. Yogyakarta: Andi Publisher Kingpadung, K & Phusavat, K. (2004). Examinations and Testing the Impacts of Quality of Work Life on Productivity. Technical Report, Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Kasetsart University Kualitas SDM Indonesia Dikalahkan Malaysia (2011, 14 Desember). Viva News [on-line]. Diakses pada tanggal 14 Maret 2012 dari http://bisnis.vivanews.com/news/ Mathis L. R. & Jackson, J. H. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia (terjemahan). Jakarta: PT.Salemba
Emban Patria th
Neuman, W. L. (2000). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approach 4 Edition. USA: Allyn & Bacon Nugroho, A. H. (2006). Pengaruh Konflik Peran dan Perilaku Anggota Organisasi terhadap Kinerja Kerja Pegawai pada Kepolisian Republik Indonesia Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro. Tesis, tidak diterbitkan rd
Schermerhorn, J. R. (1989). Management for Productivity 3 ed. USA: John Wiley & Sons Sinungan, M. (2008). Produktivitas : Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Suhariadi, F. (2001). Produktivitas Sebagai Bentuk Perilaku: (Sebuah Upaya Alternatif Pengukuran Psikologik). Surabaya: Universitas Airlangga Sujarweni, V. W dan Endrayanto, P. (2012). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu Sumbodo, D. P. (2010, 26 Februari). Daya Saing dan Produktivitas Indonesia dan Negara ASEAN . [online]. Diakses pada tanggal 16 Maret 2012 dari http://didiksumbodo.blogspot.com/2010/02/daya-saing-dan-produktivitas-indonesia.html Ravianto, J. (1986). Produktivitas dan Manajemen: Seri Produktivitas IV. Jakarta: Lembaga Sarana Info Usaha dan Produktivitas Rendah, Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia (2011, 8 Maret). Kabar Bisnis [on-line]. Diakses pada tanggal 14 Juni 2011 dari http://www.kabarbisnis.com/read/2818586 Walton, R. E. (1973). Quality of Working Life: What is It?. Sloan Management Review (pre-1986), 15: pg 11
148
Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol.1 No. 03, Desember 2012