Teori-Teori Inteligensi
TEKNIK PEMBUATAN TES INTELIGENSI • FAKTOR ANALISA • Penelitian ini dimulai dengan mengkorelasikan nilai2 yg didapat oleh orang yg sama dalam beberapa tes kemamp yang diikuti oleh orang tsb. • Setelah itu, dianalisa dgn statistik dlm rangka mencari faktor2 atau traits2 yang umum dalam tes itu.
• Prinsip utama dari analisa faktor adalah membuat data menjadi sederhana dgn cara mpkecil variable2 atau dimensi2 penting yang ada di dalam tes. • Dpl, mencari “tema” utama (atau “payung” tema) dari tes2 yang ada tanpa harus mengorbankan data2 yg banyak di dalam tes!
Theories of Intelligence 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Spearman’s Two-Factor Theory Thurstone’s Multiple Factor Theory Structure of Intellect Model Hierarchical Model of Intelligence Cattell's Two-Factor Theory Gardner’s Theory of Multiple Intelligences Information Processing of Intelligence.
Spearman’s Two Factor Theory Charles Spearman (1863-1945) • g (general intelligence): melibatkan tugas-tugas yang membutuhkan kemamp kognitif. • s (specific intelligence): pengetahuan/informasi dan kemamp spesifik yang dimiliki oleh sso yg khusus digunakan untuk menampilkan tugas-tugas tertentu.
Dalam suatu tes, faktor : - g = faktor2 yg selalu ada dalam semua tes atau hampir semua tes bermuatan tinggi dan signifikan pd 1 faktor. Misal : Tes SPM - s = hanya 1 tes yang memiliki muatan tinggi pd faktor tsb = ciri khas. Misal : tes ketelitian, tes numerik.
Thurstone’s Primary Mental Abilities – Primary mental abilities are independent of each other. – His seven primary mental abilities are: spatial visualization verbal meaning word fluency number facility memory Reasoning perceptual speed
- “Primary Mental Ability” = group factor - V = verbal compre = faktor2nya adl reading compre, verbal analogies, disarraged sentences, verbal reasoning, dll = it is most adequately measured by vocab test - W = word fluency = rhyming, naming words in a given category (eg. Sebutkan nama anak laki2, atau sebutkan kata yg diawali huruf S)
- N = number = kecepatan dan ketepatan dalam penghitungan aritmatik sederhana. - S = space = geometric relation - M = associative memory = menuntut kemamp mengingat = misal diminta menyebutkan gambar yg baru saja diperlihatkan
- P = perceptual speed = misal diminta untuk menyebutkan perbedaan dan persamaan gambar - I = induction (general reasoning) = penalaran induktif dan deduktif.
Structure-of-Intellect Model -
-
Berangkat dari keinginan para ahli faktor analisa untuk membuat hub trait (dari begitu banyak trait yg terukur dlm 1 battery tes) lebih simpel. Dgn cara mengorganisasikan trait yg ada ke dalam skema yang sistematis
- Operations = apa yg dilakukan oleh si testee. Termasuk didalamnya kognisi, memori recording, memory retention, divergent production (creativity), convergent production, dan evaluasi - Contents = sifat dari materi2 yg digunakan untuk mengukur kinerja sso dlm tes tsb = simbol2 (angka, huruf), semantic (kata2), tingkah laku, dll - Products = output = bentuk informasi yg dihasilkan oleh testee – units, klas, dll.
Hierarchical Theories -
An alternative schema for the organization factors Burt, Humprey, dan Vernon Lihat hal 316 Anastasi atau Sattler hal 49
Cattell’s Two Factor Theory • crystallized intelligence (CI): Includes abilities such as reasoning and verbal and numerical skills. • fluid intelligence (FI) : Skills such as spatial and visual imagery, the ability to notice visual details, and rote memory.
• CI : memerlukan kemampuan dan pengetahuan dari masa lampau yang sgt tergantung budaya. • CI melibatkan fungsi kognitif dan pembelajaran berulang kali. Erat kaitannya dengan mental product dan prestasi. • Contoh tesnya : vocab, general information, abstract word analogies.
• FI : merujuk pada kemampuan mental yang bebas budaya dan minim verbal • FI melibatkan suatu kemampuan yang mempermudah sso belajar hal-hal baru. Erat kaitannya dengan mental operation dan proses.
• Contoh tes2nya : figure analysis, figure classification, number and letter series, matrices, dll
Gardner’s Theory of Multiple Intelligences • linguistic: Sensitivity to the meaning and order of words, as well as the functions of language.
• logical-mathematical: Ability to handle chains of reasoning, numerical relations, and hierarchical relations.
• spatial: Ability to perceive the world accurately and to transform and recreate perceptions. • musical: Sensitivity to pitch, tone, timbre, and musical patterns. • body-kinesthetic: Ability to use one’s body or to work with objects in highly differentiated and skillful ways.
• intrapersonal: Ability to understand one’s own feelings and use them to guide behavior. • interpersonal: Ability to notice and make distinctions among the moods, temperaments, motivations, and intentions of others.
Pendekatan Informasi-Prosesing dalam Inteligensi • Inteligensi terbagi menjadi dua sistem, yaitu : 1. Architectural System - ialah : propertis yang didapat sec genetis yang fungsinya sebagai tempat pemrosesan informasi, seperti kapasitas memori, retention of stimulus traces, efficiency (or speedof encoding and decoding information)
• a. b. c.
Terbagi menjadi 3 : Kapasitas (memory span) Durability (retention of stimulus traces) Efficiency
2. The Executive System - ialah : komponen yang dipelajari melalui lingkungan yang dapat menghantarkan indv u/ problem solving
• a.
Terbagi menjadi 4 : Knowledge base : pengetahuan dapat memberikan informasi kepada otak, jadi otak tahu info mana yang harus disimpan atau dibuang b. Schemes : Struktus kognitif yang abstrak, mengasimilasi atau mengakomodasi info baru
c. Control Process : strategi dan peraturan yang berguna sebagai alat untuk mengingat, memahami, dan aktivitas kognitif lainnya. d. Metacognition : thought about thought or awareness of one’s own thougt processes and strategies of thought.