TEORI MASLOW Oleh: TRIA FAJAR R, S.Pd
www.triafajar.wordpress.com
BIOGRAFI TOKOH Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908. Selepas SMU, Ia mengambil studi hukum di City College of New York (CCNY). Pada tahun 1934, Ia meraih gelar PhD di University of Wisconsin. Setahun kemudian, Ia kembali ke New York dan bekerjasama dengan E.L. Thorndike. Maslow kemudian memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia. Di sana Ia bertemu dengan Alfred Adler, salah satu kolega awal dari Sigmund Freud. www.triafajar.wordpress.com
LANJUTAN…. Pada tahun 1937 hingga tahun 1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York, Ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog. Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjadi resident fellow untuk Laughlin Institute of California. Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year. Pada tanggal 8 juni 1970 Ia meninggal karena serangan jantung.
www.triafajar.wordpress.com
HIRARKI KEBUTUHAN •
•
•
•
Variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan Pemisahan kebutuhan tidak berarti masingmasing bekerja secara eksklusif. Kebutuhan bekerja tumpang tindih sehingga orang dalam suatu ketika bisa dimotivasi oleh dua kebutuhan atau lebih
www.triafajar.wordpress.com
Menurut Maslow, setiap individu memiliki kebutuhankebutuhan yang tersusun secara hirarki dari tingkat yang paling mendasar sampai pada tingkat yang paling tinggi. Setiap kali kebutuhan pada tingkatan paling bawah terpenuhi maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi. Piramida kebutuhan maslow tergambar seperti di bawah ini:
www.triafajar.wordpress.com
PROSENTASI PEMUASAN KEBUTUHAN No
Kebutuhan
Prosentase terpuaskan
terpuaskan
sampai
1
Fisiologis
85%
2
Keamanan
70%
3
Dicintai dan mencitai
50%
4
Self esteem
40%
5
Aktualisasi Diri
10% www.triafajar.wordpress.com
TEORI KEBUTUHAN MASLOW 1.
Kebutuhan fisiologis (Physiological Needs) Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yan paling kuat dan mendasar diantara yang lain.
2.
Kebutuhan Akan Rasa Aman dan Tentram (Safety Needs) Kebutuhan mencari tempat perlindungan, rasa tentram, rasa aman, membangun privacy individual (kebebasan individu), mengusahakan keterjaminan finansial melalui asuransi atau dana pensiun.
3.
Kebutuhan Untuk Dicintai dan Disayangi (Belongingness Needs) Dalam hal ini seseorang mencari dan menginginkan sebuah persahabatan, menjadi bagian dari sebuah kelompok, dan yang lebih bersifat pribadi seperti mencari kekasih atau memiliki anak. www.triafajar.wordpress.com
4. Kebutuhan Harga Diri ( Esteem Needs) Maslow membagi level ini lebih lanjut menjadi dua tipe, yakni tipe bawah dan tipe atas. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri ( Self Actualization Needs) Inilah puncak sekaligus fokus perhatian Maslow dalam mengamati hirarki kebutuhan. Terdapat beberapa istilah untuk menggambarkan level ini, antara lain growth motivation, being needs, dan self actualization.
www.triafajar.wordpress.com
MASLOW MENYUSUN SEJUMLAH KUALIFIKASI YANG MENGINDIKASIKAN KARAKTERISTIK PRIBADI-PRIBADI YANG TELAH BERAKTUALISASI: 1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias. 2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari. 3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura. 4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun bersifat mendalam.
5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-orang yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima kamu apa adanya ketimbang berusaha mengubah diri kamu. www.triafajar.wordpress.com
6.
Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile). Mereka lebih suka membuat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
7.
Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
8.
Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang.
9.
Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience. Peak experience atau sering disebut juga pengalaman mistik adalah suatu kondisi saat seseorang (secara mental) merasa keluar dari dirinya sendiri, terbebas dari kungkungan tubuh kasarnya.
www.triafajar.wordpress.com
Berdasarkan berbagai kualifikasi yang ‘amat sulit’ tersebut, maka tidaklah heran kalau masih sedikit orang di dunia ini yang mencapai level aktualisasi diri tersebut. Bahkan Maslow mengatakan bahwa jumlah orang-orang yang telah beraktualisasi diri tidaklah lebih dari dua persen saja dari seluruh populasi dunia
www.triafajar.wordpress.com
TUGAS 1.
2.
Apa yang kalian ketahui tentang Teori Maslow? Berikan contoh penerapan Teori Maslow dalam kehidupan sehari-hari kalian!
www.triafajar.wordpress.com
TERIMA KASIH www.triafajar.wordpress.com