TELAAH RPJM 2015-2019 RADEN PARDEDE Co-‐Founder CReco Research Ins7tute Komisaris Independen BCA
HIMIESPA FEB UGM JOGJA, 4 JUNE 2015
1
OUTLINE Visi Misi RPJP RPJP è RPJM Masalah utama Pembuatan Kerangka Makro Insia7f kebijakan untuk pertumbuhan yang 7nggi • Menjaga keseimbangan dan konsistensi • Evaluasi dan monitor • • • • •
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
VISI RPJP (2005-‐2025), UU 7, 2007 : Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
• • • •
Mandiri : berar7 mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju : berar7 7ngkat kemakmuran yang 7nggi disertai dengan sistem dan kelembagaan poli7k dan hukum yang mantap. Adil : berar7 7dak ada pembatasan/diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antar individu, gender, maupun wilayah. Makmur : berar7 seluruh kebutuhan hidup masyarakat Indonesia telah terpenuhi sehingga dapat memberikan makna dan ar7 pen7ng bagi bangsa-‐bangsa lain
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Misi RPJP
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, bere7ka, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila Mewujudkan bangsa yang berdaya saing Mewujudkan masyarakat demokra7s berlandaskan hukum Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan Indonesia asri dan lestari Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepen7ngan nasional Mewujudkan Indonesia berperan pen7ng dalam pergaulan dunia internasional
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
RPJPèRPJM
Bagaimana hasilnya?? Jika dibawah, maka menjadi beban pada RPJM berikutnya
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Tujuan Pembangunan Ekonomi
• •
•
Tujuan pembangunan nasional adalah mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat setara dengan negara maju (high income) Untuk mencapai negara berpenghasilan 7nggi pada tahun 2030, perekonomian nasional dituntut tumbuh rata-‐rata antara 6 – 8 persen pertahun. Inilah tantangan utama pembangunan ekonomi. Agar berkelanjutan, pertumbuhan yang 7nggi tersebut harus bersifat inklusif, serta tetap menjaga kestabilan ekonomi Pertumbuhan ekonomi yang Anggi, berkelanjutan dan inklusif akan dicapai dengan dukungan reformasi yang menyeluruh (comprehensive reform)
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Typology Pola Pertumbuhan dan Hasil
INVESTMENT IN FUNDAMENTAL
STRUCTURAL TRANSFORMATION SLOW
RAPID
LOW
NO GROWTH
EPISODIC GROWTH
HIGH
LOW GROWTH
RAPID, SUSTAINED GROWTH
PrakAs Adak ada reform struktural sesudah krisis sepuluh tahun terakhir dan terlena oleh keberuntungan dari booming (harga) komoditas, Kenapa?? Tidak ada yang memaksa?? Complacent?? Demokrasi??
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
RPJM 2015-‐2019: Masalah/Tantangan Utama INTERNAL • Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kemajuan ekonomi sangat terbatas • Penguatan struktur ekonomi, berupa penguatan sektor primer, sekunder dan tersier secara terpadu, dengan sektor sekunder menjadi penggerak utama perubahan tersebut • Beberapa peraturan perundang-‐undangan yang ada, pusat dan daerah, telah menjadi kendala untuk mendorong perekonomian ke arah yang lebih maju • Penerapan dan penguasaan teknologi juga masih sangat terbatas. • Kemampuan untuk membiayai pembangunan terbatas EXTERNAL : • Ekonomi Global mild recovery, EMEs cenderung turun • Harga komoditas dunia masih menunjukan tren penurunan ataupun flat • Proses normalisasi kebijakan moneter AS di tahun 2014 dan rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Pemerataan dan Keadilan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menciptakan pertumbuhan inklusif. Memperbesar investasi padat pekerja Memberikan perha7an khusus kepada usaha mikro. Menjamin perlindungan sosial bagi pekerja informal. Meningkatkan dan memperluas pelayanan dasar bagi masyarakat kurang mampu. Memperluas ekonomi perdesaan dan mengembangkan sektor pertanian. Menjaga stabilitas harga dan menekan laju inflasi.
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Base Line Jangka Panjang (RJPM 2 meleset jauh) Apakah RJPM 3 (2015 – 2019) akan meleset jauh pula???
RPJM2 2010-‐2014
RPJM3 2015-‐2019
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Mencapai Status perhasilan Anggi > USD 12 000/capita, butuh pertumbuhan rata rata selama 15 tahun kedepan ~9% pertahun
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Target Capaian Indonesia untuk Mengejar Negara Maju Mungkinkah ??? Apa yang perlu dilakukan ?
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Pembuatan Kerangka Makro Ekonomi (RPJM)
Outline • Stock taking (*) • Kerangka Makro-‐ekonomi • Inisia7f kebijakan utama untuk pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja 7nggi • Menjaga keseimbangan ekonomi (Stabilitas) terhadap shock • Evaluasi dan asesmen
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kerangka Makro-‐Ekonomi
• Tetapkan – Sasaran makro – Batasan-‐batasan • Buat proyeksi sektor fiskal, moneter, neraca pembayaran dan sektor riil yang konsisten satu sama lain • Pas7kan konsistensi kebijakan dan sasaran yang ingin dicapai
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
MoAvasi / Kenapa Kerangka Makro-‐Ekonomi Diperlukan • Menjaga atau memas7kan hubungan yang saling mendukung dan konsisten antara seluruh lembaga pemerintah dengan seluruh kebijakan, serta antar kebijakan-‐kebijakan. • Kebijakan tersebut antara lain kebijakan fiskal, kebijakan moneter, kebijakan menjaga stabilitas keuangan, kebijakan pengelolaan permintaan dan belanja serta kebijakan struktural yang meningkatkan daya saing perekonomian. • Ada paket kebijakan ekonomi dengan arah/guidance yang jelas, koheren, dengan prioritas dan tahapan yang terencana dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan. • Ada kerangka kebijakan merespon terhadap gejolak (shock/ke7dak pas7an) atau ke7dak seimbangan yang 7mbul • Ada mekanisme dan lembaga untuk melakukan evaluasi (assesment) terhadap usulan kebijakan yang sudah ada atau yang baru. This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Sasaran dan Tahapan Pencapaian (contoh) •
•
•
• • •
Tahun 2015, Menjaga stabilitas makro-‐ekonomi ditengah ke7dak pas7an ekonomi dunia dan kebijakan aggresif dari otoritas moneter ekonomi besar (US, EU, JP). – Inflasi yang stabil dan rendah 4-‐5% – CAD moderat (<2.5-‐3% PDB) – BD moderat (<2.5% PDB) – Sektor keuangan yang kokoh – Pertumbuhan 5-‐5.5% – Tahun konsolidasi, persiapan, penyehatan Tahun 2015 -‐ 2016, Reformasi kebijakan untuk mengatasi hambatan hambatan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Prioritas : Infrastruktur umum, revitalisasi manufaktur, pertanian dan ekspor, FDI dan kawasan ekonomi/industri khusus Tahun 2017 -‐ 2019, Reformasi lanjutan untuk pertumbuhan yang lebih 7nggi, penciptaan lapangan kerja yang lebih besar, lebih berkesinambungan. Prioritas : industri logisHk dan jasa-‐parawisata, sektor keuangan Tahun 2015è PDB: 5-‐5.5%, Lapangan Kerja 1.3-‐1.5 Juta, kemiskinan : menurun, Inflasi 4-‐5%, Ekspor non-‐ migas : 5% Tahun 2016-‐19 è PDB : 6-‐7%, lapangan kerja 1.5-‐2 Juta, kemiskinan : menurun, Inflasi 3-‐4%, Ekspor non-‐ migas : 6-‐12% Tahun 2020-‐2030 è PDB 8-‐9%, lapangan kerja 2.5 – 3 juta, kemiskinan: menurun, inflasi 2-‐3% Ekspor non-‐ migas : 12-‐15%
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Target/Tahapan J Pendek J Menengah J Panjang PDB T kerja PDB T Kerja PDB T Kerja Manufaktur menjadi prioritas (terutama yang berorientasi ekspor). Pekerja di dikurangi namun outputnya Pertanian pertanian Manufaktur di7ngkatkan, s hare akan berkurang. Jasa
Short-‐Term Medium-‐Term Long-‐ Term PDB tumbuh 5% 6%-‐7% 8%-‐9% Lap Kerja 1.5 juta 2-‐2.5 juta 2.5-‐3 juta Kemiskinan Inflasi 4%-‐5% 3%-‐4% 2%-‐3% Expor tumbuh 5% 6%-‐12% 12%-‐15%
Proyeksi Sektor riel
Fiskal
• PDB (C, I, G, (X-‐M)), sektor • Lapangan kerja
• Penerimaan (Tax, Non Tax) • Belanja • Defisit/Surplus (Deficit <3%)
Neraca pembayaran
Batasan Batasan
Dari mana datangnya sumber pembiayaan? Berapa Investasi yang dibutuhkan
• • • • •
Pembiayaan ↑ Tabungan Nasional Rumah tangga Korporasi Pemerintah
• • •
Moneter
• Export & Import (CAD < 3%) • Capital Account > 3%) • FDI:PI (70:30 atau 60:40) • Equity : Bond (70:30)
• • • •
Kebijakan
~ Tabungan dari Luar •
Arus modal masuk surplus
Didukung oleh sektor keuangan
Pertumbuhan Kredit Suku Bunga Inflasi Nilai tukar
Fiskal, Moneter, Structural, Financial Stability Faktor produksi (K, L, TFP), Infrastruktur, SDM, Keahlian, imitasi, inovasi ...
Budget Deficit < 2.5% GDP Current Account Deficit < 3% GDP Inflasi 2%-‐3% (Medium Term) IDR dasar Real Exchange Rate Stabilisasi sistem keuangan
Kebijakan yang dibuat pemerintah harus konsisten dengan target yang ingin dicapai. Selain itu juga harus sinkron satu sama lain tanpa men-‐set off dampak kebijakan lainnya.
• •
Suku bunga nominal rendah Riel > 0
•
Lingkungan investasi yang menarik dan kondusif
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Investasi Yang Tinggi dan ProdukAvitas Yang Tinggi (ICOR rendah) Akan Menjadi Penentu Utama Pertumbuhan RPJM
Pertumbuhan ekonomi
Tabungan
Investasi
Ekspektasi Inflasi Tabungan Domestik Tabungan Eksternal
Mendorong masyarakat berinvestasi di sektor keuangan, bukan di aset fisik
PMA Investasi Portofolio (Ekuitas)
Suku Bungan Riil
Iklim investasi yang kondusif
Inflasi
Perbaikan sisi suplai Kontrol inflasi makanan
Kredibilitas Bank Sentral
Merubah pola makan
Pembangunan infrastruktur Lahan Simplifikasi izin usaha Kepastian Hukum
TFP atau ICOR Perbaikan manajemen kapital
Penyediaan sumber daya manusia berkualitas Pengembangan Total Factor Productivity (TFP)
Efisiensi Efektivitas
Pengembangan sektor keuangan
Pendidikan dan Pelatihan Efisiensi pasar tenaga kerja Mengelola kombinasi berbagi faktor input sehingga dicapai output yang tertinggi. Indonesia fokus pada kemampuan absorpsi, imitasi, difusi, atau adaptasi
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Sasaran Ekonomi Nasional RPJM
Perkiraan Besaran-‐Besaran Pokok
Pertumbuhan PDB (%) *)
PDB per Kapita (ribu Rp) *)
Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%)
Nilai Tukar Nominal (Rp/US$)
Neraca Pembayaran Pertumbuhan Ekspor Nonmigas (%)
Pertumbuhan Impor Nonmigas (%)
Cadangan Devisa (US$ Miliar)
2015
2016
2017
2018
Proyeksi Jangka Menengah
Perkiraan 2014
2019
5,1
5,8
6,6
7,1
7,5
8
43.403
47.804
52.686
58.489
64.721
72.217
8,4
5,0
4,0
4,0
3,5
3,5
11.900
12.200
12.150
12.100
12.050
12.000
8,0
9,9
11,9
13,7
14,3
-‐1,0
Keuangan Negara **)
-‐1,0
6,1
7,1
10,2
11,7
12,3
112,4
119,9
129,7
136,8
145,2
156,3
-‐0,6
-‐0,5
-‐0,4
-‐0,3
0,0
Keseimbangan Primer APBN/PDB (%)
Surplus/Defisit APBN/PDB (%)
-‐2,0
-‐1,9
-‐1,8
-‐1,6
-‐1,4
-‐1,0
Penerimaan Pajak/PDB (%)
11,5
13,2
14,2
14,6
15,2
16,0
Stok Utang Pemerintah/PDB (%)
23,9
26,7
23,3
22,3
21,1
19,3
Utang Luar Negeri
6,2
5,3
4,8
4,2
3,8
3,3
Utang Dalam Negeri
17,7
18,7
18,6
18,2
17,7
16,7
5,9
5,5-‐5,8
5,2-‐5,5
5,0-‐5,3
4,6-‐5,1
4,0-‐5,0
10,96***)
9,5-‐10,5
9,0-‐10,5
8,5-‐9,5
7,5-‐8,5
7,0-‐8,0
-‐0,7
Pengangguran dan Kemiskinan (%)
Tingkat Pengangguran
Tingkat Kemiskinan
Keterangan: *) Berdasarkan PDB Tahun Dasar 2010 **) Tahun 2015 menggunakan Angka RAPBN-P 2015, penerimaan pajak tahun 2016-2019 termasuk pajak daerah sebesar 1 persen PDB ***) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Elemen (BATASAN) Dari Kerangka Kebijakan (Usulan)
• UU pertanggung jawaban disiplin fiskal defisit budget pemerintah BD < 3% (BD<2.5%) • Rezim nilai tukar yang flexible dengan memper7mbangkan RER yang kompe77f (bukan berdasarkan nominal) • Manjaga keseimbangan external, Defisit Neraca berjalan CAD <3% • Kebijakan moneter diarahkan mencapai target inflasi jangka menengah/ panjang 2-‐3 % • Menjaga Kebijakan stabilitas sis7m keuangan • Kebijakan struktural (peran tenaga kerja, keahlian, permodalan dan TFP) è kebijakan sisi penyediaan (supply side) dalam mencapai target pertumbuhan dan produk7vitas seper7 pada sasaran makro diatas
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Sektor Riil • • •
•
PDB Peran sektor produksi PDB = penjumlahan nilai tambah dari semua sektor produksi ekonomi Peran sektor pengeluaran PDB = C + I + X – M – Pas7kan konsistensi dengan kebijakan fiskal dan permintaan dalam negeri (C dan I) dan neraca pembayaran ( X dan M) – Lihat kaitan tabungan nasional dengan PDB, pendapatan dan transfer luarnegeri serta konsumsi nasional – Perha7kan trade-‐off Rasio investasi/PDB naik è rasio konsumsi/PDB turun (pertumbuhan investasi > pertumbuhan konsumsi) – Pertumbuhan investasi dunia usaha (dalam negeri maupun FDI) berperan pen7ng. Investasi dalam bentuk infrastruktur dan permesinan lebih produk7f dibanding dalam bentuk bangunan perumahan/ gedung Peran sektor pertanian, manufaktur dan jasa – Fokus mengembangkan sektor manufaktur produk7f, menyerap tenaga kerja formal, dan berdaya saing ekspor – Peningkatan produk7vitas sektor pertanian dan menyiapkan perpindahan tenaga kerja dari sektot pertanian(produk7vitas rendah) ke sektor lain yang produk7vitas lebih 7nggi, utamanya ke sektor manufaktur atau ke sektor jasa dengan nilai tambah yang 7nggi. – Peran sektor logis7k dan infrastruktur sangat pen7ng mendukung kenaikan produk7vitas semua sektor perekonomian
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Proyeksi RPJM Sektor Riil INDIKATOR
Proyeksi Jangka Menengah
Perkiraan 2014
2015
2016
2017
2018
2019
Rata-‐rata
Pertumbuhan PDB (%)
5,1
5,8
6,6
7,1
7,5
8,0
7,0
Konsumsi Rumah Tangga
5,2
5,3
5,5
5,7
5,8
6,1
5,7
Konsumsi LPNRT
6,9
7,0
7,1
7,2
7,3
7,4
7,2
Konsumsi Pemerintah
2,4
1,3
1,6
2,0
2,3
2,5
1,9
Investasi (PMTB)
4,9
8,1
9,3
10,4
11,2
12,1
10,2
Ekspor Barang dan Jasa
-‐0,7
2,1
7,6
8,8
11,0
12,2
8,3
Impor Barang dan Jasa
-‐3,6
1,5
6,8
9,8
12,5
14,0
8,9
Distribusi PDB (%)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
13,3
13,2
13,0
12,8
12,6
12,3
12,8
Industri Pengolahan
20,7
20,8
21,0
21,1
21,3
21,6
21,2
Lainnya
66,0
66,0
66,0
66,1
66,1
66,1
66,1
Pembahasan tentang penciptaan lapangan kerja sangat minim dalam RPJM
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Neraca Fiskal (Usulan) •
• •
• • •
Pendapatan pemerintah meningkat secara realis7k dengan perencanaan yang baik, sehingga dapat berkesinambungan – Pajak, bertumbuh secara sehat dengan reformasi terencana dan bertahap hingga mencapai 14%PDB pada tahun 2019 – Pendapatan luar pajak, royalty, dividen BUMN dipertahankan tetap di sekitar 2.5% Belanja (efisien, fokus pada belanja modal dan barang baik di 7ngkat pusat maupun daerah untuk mencapai sasaran pembangunan), bagaimana mekanisme agar belanja lebih efek7f Budget defisit disekitar 2.5% tahun 2015 dan diupayakan menurun secara gradual pada tahun tahun berikutnya. Budget defisit dapat tetap dipertahankan dilevel 2.5%, asalkan dibelanjakan kesektor yang produkGf yang memberikan manfaat baik jangka pendek ataupun jangka menengah panjang. Mengelola sumber pembiayaan defisit : komposisi pinjaman luar negeri dan amor7sasi, surat hutang maupun dari bank domes7k dan non-‐bank (USD, IDR) Memas7kan 7dak terjadi crowding out dari pasar/perbankan dalam negeri sementara juga mengurangi arus masuk modal berisiko 7nggi Reformasi fiskal secara terencana dan bertahap dalam rangka mendukung pertumbuhan (perhaGkan trade off) : reformasi 3 tahap: pemotongan subsidi, realokasi belanja ke tempat produkGf, kenaikan penerimaan pajak jangka menengah
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
RPJM Neraca Fiskal
Perkiraan Indikator
Proyeksi Jangka Menengah
2014
2015*)
2016
2017
2018
2019
A. Penerimaan Negara dan Hibah I. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan Perpajakan 2. Penerimaan Bukan Pajak II. Hibah
15.1 15.1 11.5 3.6 0.0
15.6 15.5 13.2 2.3 0.0
16.7 16.6 14.2 2.4 0.0
17.1 17.0 14.6 2.4 0.0
17.7 17.7 15.2 2.5 0.0
18.5 18.5 16.0 2.5 0.0
B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat II. Belanja Daerah
17.1 11.6 5.5
16.4 11.0 5.5
17.4 11.3 6.1
17.7 11.6 6.1
18.1 11.7 6.4
18.5 11.9 6.6
C. Keseimbangan Primer D. Surplus/Defisit E. Pembiyaan I. Dalam Negeri II. Luar Negeri
-0.7 -2.0 2.0 2.1 -0.1
-0.6 -1.9 1.9 2.1 -0.2
-0.5 -1.8 1.8 1.8 0.0
-0.4 -1.6 1.6 1.6 0.0
-0.3 -1.4 1.4 1.4 0.0
0.0 -1.0 1.0 1.0 0.0
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Proyeksi APBN ( Pembiayaan dari Pemerintah)
Sasaran APBN berdasarkan RPJMN Indikator A. Penerimaan Negara dan Hibah**) 1. Penerimaan Perpajakan**) 2. Penerimaan Bukan Pajak
(% of GDP (2000base)) Perkiraan 2014 2015*) 15.1 15.6 13.2 11.5 3.6 2.3
2016 16.7 14.2 2.4
Proyeksi Jangka Menengah 2017 17.1 14.6 2.4
2018 17.7 15.2 2.5
2019 18.5 16.0 2.5
B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat II. Belanja Daerah
17.1 11.6 5.5
16.4 11.0 5.5
17.4 11.3 6.1
17.7 11.6 6.1
18.1 11.7 6.4
18.5 11.9 6.6
D. Surplus/Defisit
-2.0
-1.9
-1.8
-1.6
-1.4
-1.0
Proyeksi fiskal dengan pengeluaran pembangunan dan reformasi fiskal/perpajakan yang lebih realisAk Indikator
Restrukturisasi APBN secara bertahap jangka menengah
A. Penerimaan Negara dan Hibah**) 1. Penerimaan Perpajakan**) 2. Penerimaan Bukan Pajak
Perkiraan 2014 15.2 11.3 3.9
13.5 10.9 2.6
Proyeksi Jangka Menengah 2017 14.3 15.3 11.8 12.8 2.5 2.5
2015*)
2016
2018
2019 16.3 13.8 2.5
17.4 14.8 2.6
B. Belanja Negara I. Belanja Pemerintah Pusat II. Belanja Daerah
17.3 9.7 5.7
16.0 10.0 6.0
16.8 11.6 5.2
17.8 12.3 5.5
18.8 13.0 5.8
19.9 13.7 6.2
D. Surplus/Defisit Fiscal deficit rule of 2.5% of GDP for CG E. Ruang Fiskal
-2.1 -2.5 0.4
-2.5 -2.5 0.0
-2.5 -2.5 0.0
-2.5 -2.5 0.0
-2.5 -2.5 0.0
-2.5 -2.5 0.0
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Neraca Pembayaran (Pembiayaan dari Tabungan Luar Negeri) • • • • • •
Per7mbangan ekonomi dari partner dagang, trend dari terms of trade dan daya saing Konsistensi dengan neraca fiskal (pencairan hutang, pembayaran hutang, grants) Menjaga neraca berjalan agar jangan sampai menghambat strategi pertumbuhan. Neraca berjalan CAD <3% dan diproyeksikan menurun, dan 7dak menjadi persoalan yang berlarut larut Fokus adalah akselerasi pertumbuhan ekspor (yang dimotori barang manufaktur) dari 5% pada 2015, menjadi 6-‐12% 2016-‐19, dan 12-‐15% sejak tahun 2020. Kekua7ran terhadap kenaikan impor menjadi 7dak perlu jika ekspansi ekspor jauh lebih cepat MemasAkan ketersediaan arus modal membiayai neraca berjalan. –
• • • •
Neraca arus modal KAS >3% harus dipasAkan untuk mengimbangi CAD, sehingga BOP surplus, cadangan devisa meningkat
Fokus pada kontribusi FDI > PorQolio investment (70:30), dengan prioritas investasi ke sektor manufaktur dan infrastruktur PorQolio investment : ekuitas > hutang/surat hutang (70:30) Memperdalam daya absorbsi pasa keuangan dalam negeri Rekomendasi rasio diatas sekaligus akan menjamin keseimbangan dan kestabilan neraca pembayaran
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Perkiraan Neraca Pembayaran (US$ Miliar) RPJM
Perkiraan0 2014
2015
Proyeksi0Jangka0Menengah 2016 2017 2018
2019
Ekspor Migas Nonmigas (Pertumbuhan,%)
32.9 145.2 @1.0
32.3 156.7 8.0
32.6 172.2 9.9
33.1 192.8 11.9
33.9 219.2 13.7
35.2 250.5 14.3
Impor Migas Nonmigas (Pertumbuhan,A%)
@46.1 @131.6 @1.0
@48.9 @139.6 6.1
@51.7 @149.5 7.1
@54.4 @164.8 10.2
@57.1 @184.1 11.7
@59.9 @206.7 12.3
PembayaranABungaAPinjamanA
@2.8
@2.9
@3.0
@3.1
@3.2
@3.3
TransaksiABerjalan
@28.2
@29.1
@27.4
@22.4
@15.8
@7.7
NeracaAArusAModal Pemerintah ArusAMasuk
@2.4 12.5
@2.0 12.5
@3.1 12.6
@3.2 12.6
@3.1 13.2
@2.3 13.9
Swasta PMAANeto Portofolio Lainnya
17.3 2.2 3.2
19.9 2.3 3.9
22.2 2.4 3.1
25.2 2.6 3.3
27.7 2.7 3.7
29.5 2.8 4.8
Surplus/Defisit (Overall(Balance) CadanganADevisa (Dalam(Bulan(Impor)
4.5 112.4 6.4
7.5 119.9 6.4
9.8 129.7 6.8
18.1 136.8 6.6
28.4 145.2 6.3
41.0 156.3 6.1
Indikator
Jasa@jasa
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Moneter •
• • •
• • •
EsGmasi permintaan uang yang konsisten, pertumbuhan kredit dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup Gnggi dan berkesinambungan dan proyeksi inflasi yang menurun dari 4-‐5% kearah 2% dalam jangka menengah panjang Neraca moneter yang seimbang : NFA terkait dengan neraca pembayaran BOP, kredit pemerintah terkait dengan neraca fiskal, serta kredit dome7k neto swasta sebagai residual Menjaga inflasi dan ekspektasi inflasi ke7ngkat yang lebih rendah èmemerlukan kebijakan otoritas moneter yang kredibel dan konsisten untuk jangka menengah panjang. Kerjasama dengan pemerintah untuk menjaga inflasi dari sisi produksi dan distribusi serta kenaikan harga yang ditentukan pemerintah dan bahan makanan. Sistem penyesuaian gaji sesuai dengan kenaikan produkGvitas Suku bunga riel posi7f, inflasi rendah è suku bunga nominal rendah Tetap dengan floaGng exchange rate dimana level rupiah dijaga berdasarkan real exchange rate supaya manufaktur (ekspor) yang kompeGGf Upaya dilakukan agar risk premium rendah, suku bunga nominal rendah namun suku bunga riel harus posi7f, sehingga tetap menarik buat investor secara keseluruhan namun menjadi kurang menarik bagi pelaku pasar yang ingin memperbaikan rupiah “carry trade” 28
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
RPJM MONETER
Perkiraan 2014
Proyeksi Jangka Menengah 2015
2016
2017
2018
Pertumbuhan PDB (%) *)
PDB per Kapita (ribu Rp) *)
Laju Inflasi, Indeks Harga Konsumen (%)
Nilai Tukar Nominal (Rp/US$)
2019
5,1
5,8
6,6
7,1
7,5
8
43.403
47.804
52.686
58.489
64.721
72.217
8,4
5,0
4,0
4,0
3,5
3,5
11.900
12.200
12.150
12.100
12.050
12.000
Neraca moneter? Berapa NDA, NDF? Nilai tukar vs gap inflasi? Nilai tukar vs BOP (KAS)?
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Investasi, Tabungan dan Pertumbuhan • Sumber pembiayaan investasi • Neraca nasional – GDP = C + I + G + X – M. • Neraca pengeluaran nasional – GDP = C + S + T. • Dari kedua neraca ini diperoleh – I = S + T – G + M – X. – S : tabungan swasta dalam negeri (rumah tangga dan dunia usaha) – T-‐G = tabungan pemerintah – M-‐X = tabungan luar negeri (=deficit neraca berjalan = surplus modal masuk) This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kebutuhan Investasi, Sumber Pembiayaan dan ProdukAvitas • • • •
•
•
•
•
Pertumbuhan sekitar jangka pendek 5-‐5.5%, 6-‐7 % jangka menengah (2016-‐2019), 8-‐9 % untuk jangka waktu panjang 2020-‐2030 Memerlukan 7ngkat investasi dan tabungan dalam negeri yang meningkat dari level yang sekarang Pembentukan modal dalam negeri (% PDB) harus meningkat dari level 32.5% pada 2014 kepada level 36% diakhir periode 2015-‐2019 dan meningkat lagi ke level 40% pada akhir periode 2020-‐2024. Peningkatan tabungan dalam negeri (rumah tangga, korporasi, negara) dan luar negeri akan memerlukan stabilitas makro-‐ekonomi (inflasi rendah, suku bunga rieal posi7f), stabilitas sis7m keuangan serta reformasi struktural dan perbaikan iklim usaha secara terus menerus. Dengan tabungan luar negeri (~CAD) dijaga 7dak lebih besar dari 3% PDB, maka akan diperlukan tabungan dalam negeri sebesar 33% pada tahun 2019, dan 37% pada tahun 2024. untuk ini diperlukan usaha keras untuk membuat lingkungan investasi dan bisnis dalam negeri menarik bagi investor asing. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat dicapai dengan asumsi ICOR yang akan menurun dari level 6.4 pada tahun 2014, menjadi sekitar 4.5-‐5 pada tahun 2019 dan menurun sedikit ke 4-‐4.5 pada tahun 2024. Agar hal ini dicapai maka secara keseluruhan harus ada perbaikan efisiensi dan produk7vitas ekonomi, sehingga pengunaan modal lebih efek7f. Sejalan dengan penurunan ICOR maka trend pertumbuhan faktor produk7vitas total ( Total factor produc7vity) harus meningkat dari waktu ke waktu, baik oleh peningkatan produk7vitas di se7ap sektor maupun oleh 31 sektor peningkatan produkvitas antar sektor. Terutama diharapkan perbaikan produkvitas akan dipimpin oleh manufaktur dan jasa. Salah satu faktor yang memberikan sumbangan besar dalam perbaikan TFP ini adalah melalui pembangunan infrastruktur dan perbaikan efisiensi pasar tenaga kerja
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Darimana Sumber Pembiayaan ? • •
•
•
•
•
Sebagian besar masyarakat masih menyimpan uangnya dalam bentuk fixed asset (tanah, property, emas, dll) dan instrument perbankan belum termanfaatkan secara maksimal Pembiyaan investasi masyarakat lebih banyak diperoleh dari dana internal masyarakat (cash) namun dalam jangka panjang diharapkan jumlahnya akan berkurang dan masyarakat lebih memilih menempatkan uangnya di bank Proporsi sumber pembiayaan kredit perbankan, penerbitan saham, dan penerbitan obligasi dan modal luar negeri dalam bentuk investasi langsung atau lewat instrument pasar modal akan terus meningkat. Sementara dana internal masyarakat diharapkan akan terus berkurang Dalam mendorong kredit perbankan perlu diperha7kan likuiditas dan capital. Sehingga menjadi pertanyaan: – Bagaimana meningkatkan likuiditas (dilihat dari nilai LDR)? – Bagaimana meningkatkan capital? Sumbernya darimana? Apakah akumulasi dari laba ditahan cukup? – Apakah penambahan modal cukup dari pasar dalam negeri? – Apa dampaknya kepada kepemilikan, termasuk kempemilikan pemerintah pada bank? Pembiayaan luar negeri terdiri dari FDI dan Poruolio investment (hutang). FDI diprioritaskan karena sifatnya yang lebih stabil dan Adak terpengaruh risiko mata uang. Porjolio Adak harus dikurangi karena asalkan masuk ke ekuitas bukannya surat hutang. Penerbitan obligasi diprioritaskan dalam bentuk rupiah untuk mengurangi currency risk
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
RPJM KEBUTUHAN INVESTASI (TRILIUN RUPIAH) Indikator Kebutuhan Investasi a. Pemerintah Presentasi terhadap PNB (%) b. Masyarakat Presentasi terhadap PNB (%) Sumber Pembiayaan 1. Tabungan Dalam Negeri Presentasi terhadap PNB (%) a. Pemerintah Presentasi terhadap PNB (%) b. Masyarakat Presentasi terhadap PNB (%)
2. TabunganLuar Negeri Presentasi terhadap PNB (%)
Perkiraan 2014
Proyeksi Jangka Menengah 2015
2016
2017
Jumlah
2018
2019
(2015-‐2019) 26,557.9
3,477.0
3,954.0
4,500.0
5,188.0
5,978.0
6,947.0
333.0
493.0
673.0
763.0
937.0
1,158.0
3.1
4.2
5.1
5.2
5.7
6.2
3,144.0
3,452.0
3,827.0
4,425.0
5,042.0
5,789.0
25.9
29.2
29.1
29.9
30.5
31.0
22,534.0 30.0
29.0 3,477.0
33.4 3,945.0
34.2 4,500.0
35.1 5,188.0
36.2 5,978.0
37.2 6,947.0
26,558.0
3,152.0
3,588.0
4,114.0
4,833.0
5,685.0
6,734.0
29.6
30.3
31.2
32.7
34.3
36.0
105.0
213.0
356.0
575.0
0.8
1.4
2.2
3.1
(314.0)
(22.0)
(2.9)
(0.2)
3,466.0
3,610.0
4,010.0
4,620.0
5,329.0
6,159.0
32.5
30.5
30.4
31.2
32.2
33.0
325.0 3.1
357.0 3.0
386.0 2.9
355.0 2.4
293.0 1.8
213.0 1.1
4,023.8 5.4
24,954.0 33.3 1,227.0 1.6 23,727.0 31.6
1,604.0 2.1
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
INISIATIF KEBIJAKAN UTAMA UNTUK MENCAPAI PERTUMBUHAN DAN PENCIPTAAN LAPANGAN PEKERJAAN YANG TINGGI
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Simulasi Kebutuhan Pertumbuhan Faktor Input
Adjusted labor growth Tambahan pekerja yang telah diadaptasikan dengan 7ngkat pendidikan. Dalam jangka pendek diasumsikan konstan
Capital growth
GDP growth
α gHK + (1-‐α) gK + TFP = gY
MPK, MPL, atau gabungan keduanya. Contoh: Keahlian, manajemen, infrastruktur, teknologi, dll
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Exercise
Skenario 11 ( (Dasar) Dasar) Skenario
Skenario Skenario 22
Skenario 33 Skenario
PDB PDB
I I
TFP TFP
PDB PDB
I I
TFP TFP
PDB PDB
I I
TFP TFP
2014
5.1
4.2
1.1
5.1
4.2
1.1
5.1
4.2
1.1
2015
5.4
4.2
1.1
5.5
6.4
1.1
5.9
6.4
1.5
2016
5.3
4.2
1.1
6.2
10
1.5
6.5
12
1.7
2017
5.2
4.2
1.1
6.6
10
1.7
7
12
1.9
2018
5.2
4.2
1.1
7
10
1.9
7.5
12
2.1
2019
5.1
4.2
1.1
7.4
10
2.1
8
12
2.3
Asumsi Deflator PDB
Inflasi
Deflator PDB
2014
6.4
5.8
2015
5
4.5
2016
4
3.6
2017
4
3.6
2018
3.5
3.2
2019
3.5
3.2
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Business as Usual
Physical$capital$
Human$capital$
Total$factor$producAvity$
GDP$
7$ 6$ 5$
1.4$
4$ 3$
1.5$
2$ 1$
5.9$
5.5$
2.6$
1.6$ 1.2$
5.2$ 1.1$ 1.3$
3.2$
2.8$
2010-2014$
2015-2019$
• Pertumbuhan investasi periode 2015-‐2019 ~4.2% (sama dg pertumbuhan tahun 2014) • Pertumbuhan TFP, (2015-‐2019) sama dg pertumbuhan 2014
0$ 2005-2009$
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Sasaran Agresif
(usaha keras untuk menaikkan tabungan, investasi, produkAvitas, human kapital)
Physical$capital$
Human$capital$
Total$factor$producAvity$
GDP$
8$ 7$
6.8$
6$ 5$
5.5$ 1.4$
4$ 3$
1.5$
2$ 1$
5.9$
2.6$
1.8$
1.6$ 1.2$
3.2$
1.3$
3.7$
Pertumbuhan PDB periode 2015-‐2019 (antara 5.5-‐7.4 % pertahun) Pertumbuhan Investasi rata rata 10% pertahun pada periode 2015-‐1019, hampir 2.5X dari pertumbuhan investasi pada tahun 2014 P e r t u m b u h a n T F P n a i k sebesar12.5% pertahun
0$ 2005-2009$
2010-2014$
2015-2019$
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Sasaran Sangat Agresif
(usaha sangat keras untuk menaikkan tabungan, investasi, produkAvitas, human kapital)
Physical$capital$
Human$capital$
Total$factor$producAvity$
GDP$
8$
7.3$
7$ 6$ 5$
1.4$
4$ 3$
1.5$
2$ 1$
5.9$
5.5$
2.6$
1.6$
2.0$ 1.3$
1.2$
3.2$
4.0$
0$ 2005-2009$
2010-2014$
2015-2019$
Pertumbuhan PDB periode 20015-‐2019 antara 5.9-‐8.0 % pertahun Pertumbuhan investasi 2015-‐2019 yang diperlukan ~11.6% pertahun, hampir 3 X pertumbuhan rata rata 2014, atau hampir 2 x perumbuhan 2010-‐2014 atau sama dengan pertumbuhan pada periode 1990-‐1996 Pertumbuhan TFP 2015-‐2019 hampir 2 X dari TFP tahun 2014 dan 25% lebih 7nggi dari rata rata pertumbuhan periode 2010-‐2014
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Proyeksi PDB: PEngeluaran
Dari rerata 1990-‐1996 Dihitung Proyeksi, Asumsi
Kontribusi (2014)
Pertumbuhan (2014)
Pertumbuhan (Rerata 2010-‐2014)
Pertumbuhan (Rerata 1990-‐1996)
Konsumsi Rumah Tangga
59.0
5.5
5.1
10.0
5.1
Belanja Pemerintah
9.5
2.1
2.4
3.2
2.4
Investasi (GFCF)
33.3
4.2
7.1
11.6
12.8
Bangunan Mesin Transportasi Lainnya
28.4 3.3 0.9 0.8
6.6 -‐0.1 -‐10.6 5.6
6.7 9.8 6.7 6.9
-‐1.8
2.5
7.3
-‐20.6
5.1
5.9
7.9
Net Ekspor PDB
Target Pertumbuhan (2015-‐2019)
(2.9)
(0.2)
(4.1)
5.1
(2.9)
2.4
(0.2)
16.0
(5.1)
10.0 3.2 11.6
(5.6)
(0.3)
(3.7)
Dengan berjalannya waktu akan lebih baik jika bentuk investasi mayoritas ada pada Mesin dan Transportasi, bukan pada Bangunan 7.3 (-‐0.1)
7.3
7.0
8.0
(-‐0.1)
7.3
(-‐0.1)
9.5
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Proyeksi
PDB: Produksi (industri)
Dari rerata 1990-‐1996 Dihitung Proyeksi, Asumsi
Kontribusi (2014)
Pertumbuhan (2014)
Pertumbuhan (Rerata 2010-‐2014)
Pertumbuhan (Rerata 1990-‐1996)
Pertanian
14.3
3.3
3.5
2.8
3.5 (0.5)
3.5 (0.5)
3.5 (0.5)
3.5 (0.5)
Pertambangan
10.5
-‐0.2
1.6
4.9
1.6 (0.2)
1.6 (0.2)
1.6 (0.2)
1.6 (0.2)
Industri Pengolahan
23.7
4.9
5.4
11.0
10.0 (2.4)
14.2 (3.4)
11.0
11.0
Listrik, Air, Gas
0.8
5.5
5.5
13.8
5.5 (0.04)
5.5 (0.04)
5.5 (0.04)
5.5 (0.04)
Konstruksi
10.1
6.6
6.7
12.6
6.7 (0.7)
6.7 (0.7)
6.7 (0.7)
12.6 (1.3)
Perdagangan, Akomodasi
7.4
4.6
7.3
8.7
7.3 (0.5)
7.3 (0.5)
7.3 (0.5)
7.3 (0.5)
Transportasi, Komunikasi
14.6
9.3
10.6
7.7
10.6 (1.5)
10.6 (1.5)
10.6 (1.5)
10.6 (1.5)
Keuangan, Real Estate
7.6
6.0
6.6
9.6
6.6 (0.5)
6.6 (0.5)
6.6 (0.5)
9.6 (0.7)
Kemasyarakatan
11.0
5.9
5.9
3.8
5.9 (0.7)
5.9 (0.7)
5.9 (0.7)
5.9 (0.7)
5.1
5.9
7.9
7.0
8.0
7.2
8.1
PDB
Target Pertumbuhan (2015-‐2019)
(2.6)
(2.6)
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Proyeksi / Simulasi Penciptaan lapangan kerja (juta orang)
Dari rerata 1990-‐1994 Dihitung Proyeksi, Asumsi
Kontribusi (2014,%)
Penciptaan Lapangan Kerja (2014)
Penciptaan Lapangan Kerja (2010-‐2014)
Penciptaan Lapangan Kerja (1990-‐1994)
Pertanian
-‐13.2
-‐0.25
-‐2.64
-‐3.43
-‐2.64
-‐2.64
-‐2.64
-‐2.64
Pertambangan
0.5
0.01
0.28
0.29
0.28
0.28
0.28
0.28
Industri Pengolahan
15.8
0.29
2.41
3.51
2.66
5.08
3.51
5.08
Listrik, Air, Gas
2.0
0.04
0.07
0.06
0.07
0.07
0.07
0.07
Konstruksi
49.9
0.93
1.79
1.73
1.79
1.79
1.79
2.00
Perdagangan, Akomodasi
38.8
0.72
2.88
3.08
2.88
2.88
2.88
2.88
Transportasi, Komunikasi
0.9
0.02
-‐1.00
1.18
-‐1.00
-‐1.00
-‐1.00
1.18
Keuangan, Real Estate
7.1
0.13
1.54
0.23
1.54
1.54
1.54
1.54
Kemasyarakatan
-‐1.7
-‐0.03
4.42
1.89
4.42
3.00
4.42
3.00
1.87
9.76
8.61
10.00
11.00
10.85
12.61
Penciptaan Lap.Kerja
Target Pertumbuhan 5 Tahun
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Realokasi Tenaga Kerja ke Sektor Yang Lebih ProdukAf
Agriculture
Manufacturing Finance, Insurance, Real Estate and Business
Transporta7on, Storage, Communica7on Low-‐end Services
Mining and Quarrying
limited
Agriculture, Forestry and Fishery Community, Social & Personal Service Wholesale/Retail Trade, Restaurants, Hotels Construction Transportation, Storage and Communication Manufacturing Industry Electricity, Gas and Water Finance, Insurance, Real Estate & Business Mining and Quarrying
2002-‐2004 1.0 2.4 2.5 3.6 2.9 6.7 9.4 21.2 35.6
2005-‐2008 1.0 2.3 2.5 3.6 3.5 6.6 10.0 20.4 26.6
2009-‐2012 1.0 1.8 2.4 3.3 5.5 5.7 10.2 14.0 17.8
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
•
•
Sumbangan kenaikan dari gHK, juga masih mungkin dilakukan dalam jangka waktu menengah melalui kenaikan ra7o par7sipasi tenaga kerja dan kenaikan 7ngkat pendidikan dan keahlian seluruh tenaga kerja secara terus menerus. Namun disadari hal ini 7dak mungkin dicapai dalam jangka pendek secara signifikan. Komponen dari gHK : – Pertumbuhan populasi usia kerja :1.6% (kecenderungan menurun kedepan) – Ra7o par7sipasi tenaga kerja : 67% (masih bisa di7ngkatkan melalui par7sipasi tenaga kerja perempuan dalam pasar tenaga kerja) – Lama seluruh tenaga kerja dalam pendidikan/pela7han (masih bisa dingkatkan melalui perbaikan kualitas pendidikan dan pela7han)
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kebijakan Mengembangkan Faktor Input Demi Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi KEBIJAKAN
SASARAN
PDB Lap. Kerja Monitor: • Harga-‐harga • Defisit Neraca Pembayaran • Defisit APBN • Inflasi • Nilai Tukar
Diperlukan kebijakan stabilisasi untuk mengatasi dan mengan7sipasi dampak nega7f shock
gHK
L, Pendidikan, Kesehatan, Par7sipasi Wanita
gK
S↑ dan FDI↑
TFP
MPL ∑ MPK X
shock
Tenaga Kerja Pendidikan Kesehatan Manufaktur (high value added) Pariwisata Investasi (Saving & FDI) Fiskal Moneter Sektor Keuangan Pertanian / Kedaulatan Pangan Energi Produk7vitas Modernisasi -‐ within sector (Pertanian, manufaktur, dan jasa yang LVA ke HVA) dan across sector (new entrant dan exisHng worker: dari pertanian ke manufaktur, konsruksi, dan jasa HVA) Infrastruktur / Logis7k Ekspor Akses & Network (Pasar barang, pasar modal, pasar luar negeri)
Matrix kebijakan
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Opsi Untuk Menaikkan Pertumbuhan Yang Lebih Berkesinambungan • •
•
•
• •
Akun7ng pertumbuhan : pertumbuhan PDB merupakan gabungan dari pertumbuhan kapital fisik, pertumbuhan penduduk, 7ngkat par7sipasi tenaga kerja serta pertumbuhan produk7vitas faktor total (TFP) Menaikkan pertumbuhan stok kapital fisik (mesin, transport, bangunan) – Prioritas Investasi infrastruktur publik, melalui tambahan belanja infrastruktur pemerintah pusat maupun daerah secara signifikan (sesuai dg APBN) – Mendukung investasi swasta/dunia usaha, termasuk FDI – Peningkatan tabungan pemerintah, dunia usaha dan rumah tangga, dengan dukungan inflasi yang rendah, suku bunga riel posi7f Menaikkan stok kapital manusia produk7f – Menambah kuan7tas tenaga kerja produk7f (Kuan7tas par7sipasi) – Memperbaiki keahlian dari tenaga kerja yang baru atau sudah masuk dalam pasar tenaga kerja (Kualitas) – Memfasilitasi daya serap terhadap tenaga kerja yang sedang bertumbuh (sektor yang menciptakan lapangan kerja yang produk7f dan nilai tambah) Menaikkan produk7vitas faktor keseluruhan (TFP) : mengelola dan menkombinasikan seluruh input/faktor produksi secara maksimal – Meningkatkan kemampuan managerial sehingga dapat menkombinasikan kapital, human kapital dan input antara secara maksimal – Efisiensi dan akses pasar faktor produksi (tenaga kerja, kapital, barang antara) – Mempercepat konek7vitas (infrastruktur dan logis7k) serta mens7mulasi terjadinya anglomerasi ekonomi (termasuk terhubung erat pedesaan dan perkotaan) –
Memperbaiki efisiensi dan efek7vitas penggunaan teknologi (ICOR lebih rendah), serta daya serap (imitasi, adaptasi) teknologi yang sudah ada dipasar (dari negara maju)
–
Meningkatkan kemampuan adaptasi, modifikasi dan difusi teknologi produksi dan jasa dan bahkan ikut dalam rantai produksi dan jasa global
Megan7sipasi dan meminimalkan dampak dari shok (tekanan) baik dari dalam maupun luar Memas7kan pembangunan yang lebih merata dan dinikma7 semua
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Stok Kapital Fisik = Penambahan Investasi
• • • • • • • • • • • •
Infrastruktur/logisAk, Permesinan, IT, bangunan dll Peningkatan belanja pemerintah (pusat dan daerah) pada sektor infrastruktur dan logis7k secara signifikan Menambah Jalan, konek7vitas, pelabuhan, tenaga listrik, air, (kuan7tas dan kualitas) Apa hambatan utama pembangunan infrastruktur dan perbaikan logis7k? (tanah, izin, peran BUMN, Pemda) Apa pre-‐requisitenya? Dari mana pembiayaannya? Tabungan pemerintah, tabungan dunia usaha (termasuk BUMN dan FDI), tabungan masyarakat. Bagaimana meningkatkan tabungan dalam negeri ( dan menarik tabungan luar negeri FDI)? Kebijakan fiskal dan pajak (APBN, APBD) dan kebijakan moneter yang kondusif. Menjaga keseimbangan Neraca pembayaran dan Pengendalian komposisi modal masuk Bagaimana peranan perbankan, pasar modal? Sektor keuangan yang berfungsi dengan baik untuk memfasilitasi pembiayaan pembangunan nasional
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Stok Kapital Manusia Berkualitas
• • • • • • • • •
Kenaikan parGsipasi tenaga kerja wanita dalam pasar tenaga kerja sangat potensial, namun harus dipersiapkan dengan baik Kenaikan sumber daya manusia, yang berkualitas, sehat, berpendidikan (punya keahlian) Akses secara luas terhadap pendidikan, kesehatan dan perumahan adalah dasar pembentukan kualitas tenaga kerja Kualitas pendidikan dasar, relevansi dengan pekerjaan (sesuai dengan target industrialisasi) Penyiapan pendidikan dan pelaGhan prioritas STEM (science, technology, engineering, mathema7c) Standar 7nggi pela7han, magang, akademi, politetnik, kejuruan Peningkatan keahlian tenaga kerja secara terus menerus dan “long live (mengurangi mismatch) è produk7vitas è kenaikan kompensasi (gaji) Siapa yang membiayai training ? Swasta, pemerintah (insen7f pajak, pooling fund grup swasta, dana pemerintah, hibah) Jika salah satu prioritas adalah menciptakan lapangan pekerjaan (karena Indonesia mengalami labor surplus yang besar), sektor mana yang manjadi fokus (Manufaktur yang beroriensi ekspor, dengan produk7vitas yang lebih 7nggi dari sektor pertanian)
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Segala Upaya Diarahkan Untuk Memperbaiki Faktor Penentu ProdukAvitas INTERNAL • Talenta dan kemampuan managerial : Manager adalah ibarat dirigen dari seluruh orkestra input atau faktor produksi. Para manager menggordinasikan dan menkombinasikan penggunaan dari tenaga kerja, kapital dan input intermediasi (bahan baku/material) sehingga menghasilkan output yang paling maksimal • Kualitas tenaga kerja secara umum : kualitas pendidikan, pela7han, pengalaman dan lama bekerja. • Kualitas kapital dan kualitas intermediate input (bahan baku, bahan antara) • IT dan R & D: komplementaritas antara modal IT dengan sumber daya manusia. IT meningkatkan kecepatan mengadopsi praktek bisnis yang lebih produk7f. Juga pada saat yang sama bagian dari crea7ve distruc7on, menyisihkan praktek bisnis yang 7dak produk7f. • Daya absorpsi, imitasi, adaptasi, diffusi teknologi yang sudah tersedia dipasar
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
ProducAon Possibility FronAer
• Ke7ka suatu negara telah mencapai garis batas kapasitasnya untuk memproduksi output, maka negara tersebut harus melakukan inovasi untuk menggeser garis batas kapasitasnya ke kanan. Hal ini yang terjadi pada negara maju seper7 Amerika Serikat • Lain halnya dengan Amerika, Indonesia masih berada jauh dari batas kapasitasnya. Dengan demikian, Indonesia belum perlu melakukan inovasi untuk menggeser garis batasnya lebih jauh, melainkan sebaiknya melakukan imitasi, adaptasi, dan atau difusi.
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kebijakan Yang Rasional dan PragmaAs • • • • •
•
•
Untuk mencapai sasaran yang diinginkan (pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, pemerataan dll) Dari mana potensi sumber pembiayaan? Bagaimana peran kelembagaan pemerintah? Langsung atau memfasilitasi Jika sumber dana pembangunan dari pemerintah terbatas, maka kita harus usahakan sumber pembiayaan dari dunia usaha, masyarakat dan tabungan luar negeri. Keterbatasan dari se7ap sumber dana diatas akan mengubah arah kebijakan. Kalau memang memungkin mengandalkan pemerintah dan BUMN, maka peranan pemerintah secara langsung dalam pembangunan akan sangat dominan dan peranan swasta/dunia usaha menjadi lebih sedikit. Namun sebaliknya jika memang potensi sumber daya pembangunan pemerintah terbatas dan atau kemampuan lembanga pemerintah untuk ikut langsung dalam pelaksanaan proyek pembangunan terbatas, maka arah kebijakan akan berbeda, yaitu pemerintah menjadi fasilitator yang memberikan dukungan penuh kepada swasta untuk berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang kondusif (regulasi yang mendukung) agar swasta dapat berpar7sipasi secara efek7f dalam proyek pembangunan ekonomi. Pemanfaatan sumber daya, termasuk pelaksanaan proyek pembangunan yang berasal dari luar negeri dapat difasilitasi pemerintah agar berdaya guna 7nggi dan mengakselerasi pencapaian sasaran pembangunan
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kebijakan Utama (necessary) untuk kembali ke pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Anggi Pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja 7nggi membutuhkan kenaikan tabungan, investasi, kualitas tenaga kerja dan produk7vitas serta kemampuan mengelola dan mengkoordinasikan semua faktor produksi dan pasar. • Ada 6 fokus aksi kebijakan 1. Keuangan negara (publik) yang sehat, terkelola dengan baik, belanja berkualitas, rasionalisasi subsidi dan SJSN, peningkatan pendapatan secara terencana (kenaikan tax ra7o to GDP). Dari sini diharapkan kenaikan tabungan pemerintah 2. Peningkatan tabungan swasta, rumah tangga dan perusahaan. Hal ini memerlukan inflasi yang rendah sehingga dapat mempertahankan suku bunga nominal yang rendah namun suku bunga riel tetap posi7f. Kondisi ini akan membantu profitabilitas perusahaan dan tabungan perusahaan dan menggerakkan tabungan rumah tangga berpindah ke instrumen keuangan 3. Mengelola neraca luar negeri (external account (BOP)) secara baik dan terus menerus, sehingga tabungan dari luar negeri utamanya FDI dapat ditarik dalam jumlah yang memadai. Pada saat bersamaan harus dipas7kan stabilitas external dan mempertahankan nilai tukar riel yang kompe77f. Pengendalian terhadap arus modal masuk (dan hutang) jangka pendek dan an7sipasi carry trade perlu dilakukan •
... / This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
.../
4. Menyadari peranan sektor manufaktur yg menurun beberapa waktu terakhir ini, diperlukan kebijakan khusus untuk melakukan revitalisasi manufaktur serta melakukan akselerasi ak7vitas manufaktur yang kompe77f. Fokus perlu diarahkan untuk manufaktur yang memakai tenaga kerja intensif dan berorientasi ekspor untuk mengambil keuntungan dari perpindahan sektor ini dari Cina untuk beberapa tahun kedepan. 5. Peningkatan peranan sumber daya manusia berkualitas. Inisa7f untuk menciptakan kesempatan dan lapangan pekerjaan (dari sisi permintaan) dan inisia7f untuk memperbaiki menambah tenaga kerja yang kualitas (sisi supply) 6. Peningkatan produk7vitas faktor produksi total menjadi kunci utama untuk mencapai pertumbuhan 7nggi dan penciptaan lapangan kerja. Investasi infrastruktur utamanya pada transportasi dan logis7k dengan penekanan pada pelabuhan dan perkapalan, serta kereta api dan jalan. Transformasi struktural perlu dilakukan agar diperoleh pertumbuhan yang berkesinambungan dan terjadi realokasi tenaga kerja ke sektor dengan nilai tambah dan produk7vitas yang lebih 7nggi. Peningkatan kemampuan managerial untuk mengop7malkan kombinasi semua sumber daya dan faktor produksi.
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Dari E1 Menuju E2 Memerlukan Kebijakan Menjaga Keseimbangan (Stabilitas)
Output/ Lapangan Kerja
E2
E1
Fiskal Moneter Stabilitas keuangan Structural + produk7vitas
Kapital Sumber daya
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Menjaga keseimbangan Dalam Keterkaitan Antar Neraca
Perbaikan transaksi berjalan memerlukan peningkatan produksi nasiona atau pengurangan pengeluaran
NERACA NASIONAL Y = E + X -‐ Z
ΔZ NERACA PEMBAYARAN ΔR = X – Z + F = X – Z + ΔDF Jika ada kelebihan absorsi domes7k dibanding pendapatan nasional, maka akan dibiayai oleh modal masuk atau penurunan dari cadangan devisa
Kebijakan penyesuaian adalah menaikkan produksi nasional yang diarahkan kepada kenaikan ekspor dan penurunan pengeluaran atas impor
ΔB
ΔR
ΔDp
NERACA FISKAL G-‐T = ΔB + ΔDG + ΔDF
NERACA SEKTOR SWASTA I-‐S = ΔDp-‐ΔM-‐ΔB ΔDp, ΔM
ΔD G
NERACA MONETER ΔM = ΔD + ΔR = ΔDG + ΔDp + ΔR
Berbagai kebijakan harus secara konsisten menjaga keseimbangan dalam pencapaian sasaran
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Penyesuaian Makro (Macro-‐adjustment) Seringkali Diperlukan Dari Waktu ke Waktu
ü Kombinasi yang tepat antara kebijakan moneter, fiskal dan struktural dalam memperbaiki neraca pembayaran, atau neraca keuangan pemerintah (fiskal) tanpa mencederai (merusak) variabel macro-‐ ekonomi lainnya, termasuk PDB (output) dan employment) ü Konsistensi dan koordinasi antar satu kebijakan-‐ dengan kebijakan lainnya. Baik pendekatan teknokrat maupun pendekatan poli7cal ekonomy This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
EVALUASI DAN ASESMEN
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Evaluasi Kerangka Makro-‐Ekonomi
Atrak7vitas
• • •
Investasi DomesAk
Rumah Tangga Perusahaan Pemerintah
• Suku bunga riil > 0 • Inflasi rendah • Defisit APBN ≤ 2.5% • Fasilitas sektor keuangan memadai
Angkatan kerja yang baik yang telah berada atau baru masuk ke pasar kerja
Inflasi Nilai Tukar Riil (REER) Defisit Neraca Berjalan Harga Aset (Proper7) likuiditas
Investasi Portofolio dalam bentuk Ekuitas • Penanaman Modal Asing (FDI) • Lahan • Infrastruktur • Kepas7an Hukum • Ketersediaan Tenaga Kerja •
Defisit Neraca Berjala n ≤ 3%
INVESTASI 2014 : 32.6%
Investasi / α
ICOR 2014 : 6.4
Sumber Daya Manusia + Katalis*
Target Jangka Mengengah & Panjang Indikator
2019
•
Pertumbuhan PDB
7.3 %
•
Penciptaan Lapangan Kerja
2.5 Jt
•
Output/Tenaga Kerja (produk7vitas)
•
Pertumbuhan Ekspor Barang dan Jasa
Aktual
12.2 %
Berpindah dari Low Value Added Sector ke High Value Added Sector, seper7:
Kebijakan Fiskal/Moneter/Stabilitas Sektor Keuangan/Struktural Konsistensi kebijakan-‐kebijakan dengan target
*Katalis: 1. Kelembagaan: kepas7an hukum, perencanaan, memfasilitasi agar proses produksi lebih cepat 2. TFP: Peneli7an dan pengembangan, teknologi, efisiensi pasar tenaga kerja
•
Industri Pengolahan
•
Jasa Bangunan
•
Keuangan, Persewaan, Jasa Perusahaan
•
Angkutan, Penyimpanan, Komunikasi
Target Sektoral
• • • • •
Investasi Eksternal
Defisi t APBN ≤ 2.5%
Wadah yang kuat: Infrastruktur dasar (hard and so~) memadai
Suhu dan tekanan harus dijaga: Kebijakan moneter, fiskal dan stabilitas keuangan
2014 : 3%
2014 : 29.6%
Tabungan Luar Negeri
Atrak7vitas
Tabungan Dalam Negeri
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Kebijakan Mengembangkan Faktor Input Demi Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi
KEBIJAKAN
SASARAN
PDB
gHK
Lap. Kerja Monitor: • Harga-‐harga • Defisit Neraca Pembayaran • Defisit APBN • Inflasi • Nilai Tukar Diperlukan kebijakan stabilisasi untuk mengatasi dan mengan7sipasi dampak nega7f shock
gK TFP
shock
Pendidikan, pela7han Kesehatan, Par7sipasi Wanita
S↑ dan FDI↑ MPL ∑ MPK X
Tenaga Kerja Pendidikan Kesehatan Manufaktur (high value added) Investasi (Saving & FDI) Fiskal Moneter/fin stability Sektor Keuangan Produk7vitas Infrastruktur / Logis7k Ekspor Akses & Network (Pasar barang, pasar modal, pasar modal)
Matrix kebijakan
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
Contoh: Bidang Manufaktur
No
1.
Arah
InisiaAf Kebijakan
Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa:
Strategi pengembangan perwilayahan industri:
(a) Wilayah Pusat Pertumbuha n Industri (b) Kawasan Peruntukan Industri (c) Kawasan Industri (d) Sentra IKM
a. Memfasilitasi pembangunan 14 kawasan industri (KI) b. Membangun paling 7dak satu kawasan industri di luar Pulau Jawa c. Membangun 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM)
Aksi (Terukur)
Pemberian dan pengurusan idzin Tata ruang Pembangunan infrastruktur dasar paling sedikit sebanyak 3 pertahun
Target (Waktu)
Agustus 2015 Oktober 2015 Dec 2015
Status (Progress) Sedang di proses Ada keterlambatan perpres
Penyesuaian/ Rekomendasi Dipercepat dan langsung satu pintu Perubahan perpres serta petunjuk pelaksanan dalam waktu 1 bulan
PIC
Menko, Depperind Sesmenko, Dirjen tatawilayah ? Es 2
This informaAon is confidenAal and was prepared by CReco ConsulAng solely for the use of our client; it is not to be relied on by any third party without CReco’s prior wriRen consent
PT. CReco ConsulAng
CReco Research Building 3rd Fl Jl. Teuku Cik DiAro No. 37A, Menteng Jakarta 10310
www.crecoconsulAng.com