Modul ke:
Teknologi Komunikasi INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI
Broadband & Telecommunication USO Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id
Yani Pratomo, S.S, M.Si.
INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI
Broadband & Telecommunication USO Apa yang dimaksud dengan Broadband? Mengapa kita perlu broadband untuk menunjang infrastruktur telekomunikasi kita? Program apa yang disediakan pemerintah untuk pemerataan infrastruktur jaringan telekomunikasi? Apa keuntungan yang bisa didapat oleh pemerintah dan masyarakat dari program ini?
Broadband Broadband adalah medium pita lebar yang digunakan dalam proses pengiriman dan penerimaan data digital melalui jaringan telekomunikasi berkecepatan tinggi
Kecepatan (speed) yang dikatakan sebagai “broadband” umumnya adalah dimulai dari 256 kbps hingga 100 mbps. Akan tetapi menurut standard International Telecommunication Union (ITU), speed yang dikategorikan broadband setidaknya 2 mbps.
Broadband Lawan dari “broadband” (pita lebar) adalah “narrowband”(pita sempit). Pita sempit umumnya dikaitkan dengan saluran telpon (dial-up) yang rata-rata hanya memiliki speed 56 kbps.
Broadband dibutuhkan untuk “lalu-lintas” komunikasi data berkapasitas besar, seperti pertukaran (upload & download) data audio-video yang biasa dikenal dengan istilah streaming audio-video. Sejumlah bentuk data lainnya (still image/photo, animation, graphics, etc.) hingga panggilan bicara VoIP (Voice over Internet Protocol) juga membutuhkan broadband untuk memperoleh speed yang dibutuhkan.
Broadband Beberapa cara untuk memperoleh sambungan broadband: 1. 2. 3. 4. 5.
Digital Subscriber Line (DSL) Modem Cable Fiber Optic Cable Briadband Wireless Access (BWA) Satellite
Broadband 1. Digital Subscriber Line (DSL): merupakan transmisi kabel telpon tembaga tradisional yang umumnya sudah terpasang melalui jaringan fixed-line di rumah-rumah ataupun perkantoran. Layanan DSL ini umumnya disediakan oleh provider fixed-line telepon dengan kecepatan terbatas (56 kbps – 512 kpbs)
Broadband 2. Modem Cable: Umumnya disediakan oleh operator TV Kabel yang juga menyediakan jaringan internet. Kabel yang digunakan merupakan kabel koaksial yang terhubung dengan modem sebagai peng-konversi data.
Broadband 3. Fiber-optic Cable: Sama seperti halnya modem cable, akan tetapi jenis kabel yang digunakan di sini adalah kabel serat kaca (fiber optic). Saat ini kabel serat kaca sering disebut-sebut sebagai medium penyampai sinyal data terbaik, karena mampu menjadi medium transaksi data dengan kecepatan hingga puluhan mega bit.
Broadband 4. Broadband Wireless Access (BWA): merupakan jaringan wireless (nirkabel) bergerak atau tetap yang menghubungkan pengguna dengan antena-antena sector yang diletakkan terhubung dengan station radio. Beberapa contoh jaringan BWA ini adalah teknologi Wireless Fidelity (Wifi), Wireless Interoperability for Microwave Access (WiMax), dan jaringan selular (GPRS, EDGE, WCDMA, HSPA, hingga LTE).
Broadband Broadband Wireless Access (BWA) Teknologi akses data berkecepatan tinggi tanpa kabel: - menciptakan teknologi dengan investasi murah - speed tinggi setaraf 4G (LTE) - satu BTS memiliki kekuatan radius yang luas - instalasi murah dan mudah - wireless sebagai alternatif teknologi kabel - harga terjangkau untuk publik segala kalangan
Broadband 5. Satellite: Satelit yang dimaksud sama halnya dengan satelit yang selama ini kita kenal digunakan untuk layanan televisi dan telpon. Satelit ini merupakan station yang mengorbit bumi dan memberikan link. Pengguna layanan umumnya harus memiliki piringan microwave (parabola) untuk melakukan uplink dan downlink ke satelit. Broadband satelit dapat menjangkau wilayah yang luas dan umumnya menguntungkan untuk digunakan di daerah yang sulit secara geografis.
Universal Service Obligation (USO) Universal Service Obligation (USO) in Telecommunication Kewajiban layanan komunikasi untuk semua orang di semua tempat. Kewajiban ini ditanggung oleh pemerintah dengan dukungan swasta (operator & vendor). Dalam peradaban informasi, hal ini sangat penting.
USO pertama kali diperkenalkan oleh Theodore Vail (1907), President AT&T saat itu. Slogan AT&T: “One system, one policy, unversal service”
Universal Service Obligation (USO) Permen 32/PER/M.KOMINFO/10/2008: untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat di daerah tertinggal (32.000 desa yang belum memiliki akses komunikasi)
Universal access: setiap orang dalam suatu kelompok masyarakat haruslah dapat melakukan akses terhadap telepon publik atau fasilitas sejenis (tidak harus 1 rumah 1 telepon
Universal Service Obligation (USO)
Information Rich vs Information Poor
- NIT Framework: National IT Framework by Bappenas - Proyek telepon umum & internet nirkabel di semua desa - USO Desa Pintar di 1.515 kecamatan - USO diresmikan di Jakarta (18 Des 2003) dengan fokus membangun akses jasa telepon dasar di 3.010 desa
Universal Service Obligation (USO)
Beberapa keuntungan USO: - meningkatkan produktivitas & pertumbuhan ekonomi - mempromosikan proses kohesi sosial dan politik - meningkatkan mutu penyampaian jasa-jasa publik - memacu keseimbangan distribusi populasi - menghilangkan kesenjangan sosial-ekonomi
Universal Service Obligation (USO)
Terima Kasih Yani Pratomo, S.S, M.Si.