TEKNIK STIMULASI KEMAMPUAN LITERASI AWAL ANAK PRASEKOLAH OLEH IBU DI RUMAH
NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh: NUR ROHMI FITRIYANI F 100 120 144
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
rlrrh dnsui!i riok
diBtu
rdddhdj uddFtudi &pa Dwo Fosji Pd{ui8gd12Elfu,[
(l#
TEKNIK STIMULASI KEMAMPUAN LITERASI AWAL ANAK PRASEKOLAH OLEH IBU DI RUMAH
Nur Rohmi Fitriyani Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Si, Psi
[email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Kemampuan literasi awal merupakan salah satu kemampuan yang harus mulai diajarkan kepada anak usia dini, hal ini sangat penting sebagai pacuan dalam memprediksi kemampuan anak di masa depan. Kenyataannya, saat ini banyak anak yang belum memiliki minat literasi awal, selain itu juga membuat ibu menaruh perhatian yang cukup tinggi terkait kemampuan literasi anak. Salah satu bukti perhatian ibu yaitu ibu antusias dalam mengikuti pelatihan teknik multisensori. Berdasarkan pelatihan, didapatkan hasil bahwa pemahaman ibu meningkat terkait teknik stimulasi literasi, dan anak merasa nyaman dengan teknik stimulasi literasi yang diberikan ibu. Namun disisi lain muncul pertanyaan bagaimana cara ibu menerapkan teknik stimulasi literasi awal kepada anak di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana cara ibu menerapkan teknik stimulasi kemampuan literasi awal untuk anak prasekolah di rumah. Penentuan partisipan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya, yaitu ibu yang sudah pernah mengikuti pelatihan stimulasi literasi awal, berdasarkan kriteria tersebut, peneliti memilih 6 partisipan.Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan catatan harian. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa teknik stimulasi kemampuan literasi awal yang ibu lakukan sesuai dengan tahapan teknik stimulasi literasi yang diajarkan sebelumnya, selain itu didapatkan temuan bahwa teknik menulis bersama efektif meningkatkan kemampuan menulis anak.
Kata kunci
: Teknik stimulasi, Literasi awal, Ibu
iv
THE TECHNIQUE OF EARLY LITERACY ABILITY STIMULATION IN PRESCHOOL CHILDREN BY MOTHERS AT HOME
Nur Rohmi Fitriyani Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Si, Psi
[email protected] Psychology Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta
ABSTRACT The early literacy ability is one of abilities that must be began to be taught to the early-age children. It was very important as a trigger in predicting the children’s ability in future. In fact, recently, there are many children who have not had an interest in the early literacy, besides, it also make mothers pay much attention related to the children’s literacy ability. One of evidences of mothers’ attention is mothers’ enthusiasm in attending a training of multisensory technique. Based on the training, it was obtained results that the mothers’ understanding was increased related to the technique of literacy stimulation and the children felt comfortable on the technique of literacy stimulation given by the mothers. Nevertheless, in another side, a question was raised on how the mothers implement the technique of early literacy stimulation to the children at home. This research aimed at understanding on the ways of mothers in implementing the technique of early literacy ability stimulation to the preschool children at home. The determination of participants was selected based on the previously determined criteria, that was mothers who had ever attended the training of early literacy stimulation. Based on the criteria, the researcher selected 6 participants. The method of research used a qualitative approach through the data collection in the forms of interview, observation, and daily notes. Based on the results of data analysis, it could be concluded that the technique of early literacy ability stimulation that the mothers conducted was appropriate to the stages of the technique of literacy stimulation previously taught, besides, it was also found that the technique of writing together was effective in increasing the children’s writing ability.
Keywords
: Technique of stimulation, Early literacy, Mother
v
pada anak usia dini, selain itu tekad
PENDAHULUAN merupakan
ibu terlihat dari ibu yang mengikuti
kemampuan membaca dan menulis.
workshop, seminar, dan pelatihan
Perkembangan
menjadi
teknik stimulasi kemampuan literasi
penting untuk diperhatikan, karena
awal. Menurut Aram, Most, &
literasi merupakan kemampuan awal
Mayafit
yang harus dimiliki oleh setiap
meningkatkan kemampuan orang tua
individu untuk menjalani kehidupan
untuk mendukung literasi anak. Hal
di masa depan. Pembelajaran literasi
ini sesuai dengan penelitian yang
akan mendapatkan hasil optimal
dilakukan oleh Rahmatika (2015)
apabila diberikan sejak anak usia dini
yaitu
sehingga disebut literasi awal. Hal
pemahaman stimulasi literasi awal
ini dikarenakan pada usia dini terjadi
melalui
masa
multisensori.
Literasi
golden
literasi
age,
yaitu
masa
(2006)
bahwa
tentang
perlunya
peningkatan
pelatihan
teknik Rahmatika
keemasan anak dimana pada masa itu
menyebutkan adanya empat teknik
anak
yang dapat digunakan oleh ibu untuk
mengalami
suatu
perkembangan yang sangat pesat dan
menstimulasi
masa golden age ini terjadi pada
awal di rumah yaitu teknik bercakap
masa prasekolah, menurut Hurlock
dengan anak saat bermain, teknik
(2012) prasekolah terjadi pada usia
membaca
anak 2-6 tahun.
mendongeng
perhatian
bersama dan
literasi
anak,
teknik
membacakan
cerita, serta teknik menulis bersama
Saat ini banyak ibu yang menaruh
kemampuan
anak. Pelatihan tersebut memberikan
terhadap
perkembangan kemampuan literasi
pengetahuan,
anak.
dari
pemahaman secara langsung tentang
keantusiasan ibu dalam mencari
teknik stimulasi kemampuan literasi
pengetahuan
awal anak prasekolah, sehingga ibu
Hal
ini
terlihat
terkait
cara
pengalaman,
meningkatkan kemampuan literasi
dapat
anak, seperti ibu membaca artikel,
kemampuan literasi awal yang tepat
majalah,
kepada anak.
tabloid
tentang
cara
meningkatkan kemampuan literasi
1
memberikan
dan
stimulasi
Hasil dari penelitian yang
diberikan oleh ibu. Namun disisi lain
dilakukan oleh Rahmatika (2015)
muncul pertanyaan bagaimana cara
tentang pengaruh pelatihan teknik
ibu menerapkan teknik stimulasi
multisensori
untuk meningkatkan
literasi awal di rumah, apakah sesuai
pemahaman ibu mengenai stimulasi
dengan apa yang sudah diberikan di
kemampuan
anak
pelatihan atau tidak serta bagaimana
prasekolah yaitu adanya pengaruh
kemampuan literasi anak setelah ibu
yang positif dari pelatihan stimulasi
menstimulasi.
literasi
awal
Berdasarkan paparan di atas,
literasi awal yang dilakukan oleh ibu berupa
pemahaman
ibu
diketahui bahwa ibu mendapatkan
tentang
stimulasi literasi meningkat setelah
pengetahuan,
mengikuti
teknik
pemahaman terkait teknik stimulasi
diberikan
kemampuan literasi awal untuk anak
pelatihan, ibu sudah paham tentang
prasekolah setelah ibu mengikuti
teknik-teknik stimulasi literasi awal
pelatihan
yang
meningkatkan
Namun berdasarkan hal tersebut,
kemampuan literasi anak, selain itu
muncul pertanyaan terkait cara ibu
berdasarkan hasil survei didapatkan
menerapkan
hasil bahwa anak merasa nyaman
kemampuan literasi awal kepada
dan
anak di rumah. Adapun tujuan
pelatihan
multisensori.
tepat
Setelah
untuk
menyukai
teknik
stimulasi
pengalaman,
teknik
dan
multisensori.
teknik
stimulasi
yang
penelitian ini yaitu untuk memahami
dilakukan oleh ibu. Sehingga antara
bagaimana ibu menerapkan teknik
ibu dan anak sama-sama merasa
stimulasi kemampuan literasi awal
nyaman
untuk anak prasekolah di rumah.
kemampuan
literasi
selama
awal
proses
kegiatan
literasi yang dilakukan di rumah. Ibu memahami bagaimana
TINJAUAN PUSTAKA
teknik stimulasi literasi awal untuk anak
prasekolah,
kemudian
Literasi awal Papalia & Feldman (2014)
ibu
menstimulasi anak dan anak merasa
menjelaskan
nyaman dengan taknik stimulasi
keterampilan
kemampuan
pengetahuan
literasi
awal
yang
2
literasi
merupakan
anak dan
sikap
dalam yang
mendasari membaca dan menulis.
membutuhkan
Sementara
(2011)
membantu mereka belajar membaca,
menjelaskan literasi awal yaitu suatu
mereka membutuhkan bacaan untuk
prediksi suksesnya membaca dan
membantu mereka belajar menulis,
menulis pada anak di prasekolah atau
dan
usia dini dan menolak pencapaian
komunikasi lisan untuk membantu
literasi dalam prasekolah dengan
mereka
cepat untuk anak yang berada dalam
menulis.
Santrock
tulisan
mereka
belajar
untuk
membutuhkan
membaca
dan
Menurut Steinberg (dalam
keadaan rata-rata pembaca. Literasi pada
Susanto, 2011) tahap perkembangan
kemampuan membaca dan menulis,
kemampuan membaca anak usia dini
kemampuan ini juga tidak terlepas
yaitu:
dari kemampuan berbicara. Hal ini
a. Tahap
pada
dasarnya
mengacu
Susanto,
2011)
kesadaran
terhadap tulisan
sesuai dengan pandangan Hohmann (dalam
timbulnya
Anak
kegiatan
mulai
belajar
menulis mempunyai hubungan yang
menggunakan
erat
menyadari bahwa buku adalah
dengan
merupakan
membaca.
alat
yang
Menulis
sesuatu
digunakan
hal
buku
yang
dan
penting,
dalam melakukan komunikasi dan
selanjutnya anak melihat dan
mengekspresikan
membalik-balikkan
diri
secara
buku
nonverbal. Menulis adalah suatu
kemudian muncullah ketertarikan
proses
pada buku
yang
karena
bersifat
kompleks
kemampuan
menulis
memerlukan beberapa
adanya
koordinasi
Anak usia taman kanak-
seperti
kanak telah dapat memandang
dan
dirinya sebagai pembaca, dan
kemampuan
persepsi
b. Tahap membaca gambar
visual-motor
kemampuan konseptual yang sangat
mulai
dipengaruhi
kegiatan
oleh
kemampuan
melibatkan diri dalam membaca,
pura-pura
kognitif (Jamaris, 2014). Selain itu
membaca buku, memberi makna
Roskos (dalam Susanto, 2011) juga
gambar, menggunakan bahasa
menambahkan
bahwa
anak-anak
3
buku
walaupun
tidak
menggambar
cocok
kegiatan
dengan tulisannya.
menulis
menganggap
c. Tahap pengenalan bacaan
pada
sama
dengan dan
bahwa
anak dengan
Anak yang sudah tertarik
membuat gambar, berarti dia
bahan
telah menuliskan pesan kepada
mengingat
bacaan kembali
mulai
orang lain.
cetakan
c. Tahap
hurufnya dan konteksnya. Anak
menulis
melalui
mulai mengenal tanda-tanda yang
membentuk
ada
huruf, di awal usia 4 tahun
pada
benda-benda
di
gambar
seperti
Secara sepintas apa yang
lingkungannya.
digambar
d. Tahap membaca lancar Anak
sudah
bentuk
dapat
anak suatu
menyerupai
huruf.
membaca lancar berbagai jenis
sebenarnya
buku yang berbeda dan bahan-
adalah suatu kreasi atau gambar
bahan
yang menurut anak itu adalah
yang
langsung
digambar
menulis sebuah huruf.
berhubungan dengan kehidupan
d. Tahap menulis dengan membuat
sehari-hari. Kemudian menjelaskan
yang
Namun
Jamaris
tahapan
huruf yang telah dipelajari, usia 4
(2014)
tahun
kemampuan
Mulai menuliskan huruf-
menulis anak yaitu:
huruf yang dipelajarinya sesuai
a. Tahap mencoret, usia 2,5-3 tahun hanya
urutan seperti menuliskan huruf-
berbentuk coretan yang tidak
huruf yang membentuk namanya.
memiliki bentuk, hanya berupa
e. Tahap menulis dengan kegiatan
garis abstrak dengan tarikan tak
menemukan ejaan, usia 4-5 tahun
Anak
menulis
Sudah
beraturan. b. Tahap
menulis
huruf
melalui
demi
mulai
mengeja
huruf
dan
menjadikannya kata-kata.
menggambar, usia 3-3,5 tahun menulis
f. Tahap menulis tulisan tangan
dilakukan dengan menggambar,
melalui mengeja, usia di atas 5
anak
tahun
Kegiatan
menganggap
kegiatan
4
Kemampuan anak
sudah
menulis
kemampuan literasi anak yaitu
dengan
motivasi;
sama
kemampuan
menulis
beberapa
kata
serta
kematangan sosial, emosi, dan
orang
penyesuaian diri.
dewasa. Anak sudah mampu menulis
minat;
yang
Anak usia dini Definisi anak usia dini dilihat
menarik untuknya. Menurut Lamb dan Arnold
dari batasan usia yaitu anak yang
(dalam Rahim, 2007) keberhasilan
berusia antara 0-6 tahun (Pratisti,
proses
2008). Kemudian menurut Susanto
stimulasi
literasi
dapat
dipengaruhi beberapa faktor yaitu
(2011) anak usia dini termasuk
a. Faktor Fisiologis
dalam masa prasekolah dimana anak
Faktor mencakup
dalam
fisiologis
tahun.
neurologis,
pendidikan bagi anak usia dini adalah
pemberian
upaya
menstimulasi,
b. Faktor Intelektual IQ
4-5
Sujiono (2009) menjelaskan bahwa
kelelahan, dan jenis kelamin.
Faktor
usia
fisik,
kesehatan
pertimbangan
rentang
untuk
membimbing,
mengasuh, dan pemberian kegiatan
menjadi
indikasi adanya remedial atau
pembelajaran
yang
akan
tidaknya proses belajar membaca
menghasilkan
dan menulis yang dialami oleh
keterampilan anak. Salah satu upaya
anak.
menstimulasi perkembangan anak
kemampuan
dan
untuk usia dini yaitu adalah stimulasi
c. Faktor Lingkungan
perkembangan
Faktor lingkungan yang
bahasa.
Belajar
kemajuan
bahasa yang sangat krusial terjadi
kemampuan literasi yaitu latar
pada anak sebelum enam tahun. Pada
belakang dan pengalaman anak
rentang usia 3/4 sampai 5/6 tahun,
di rumah dan sosial ekonomi
anak
keluarga anak.
prasekolah yang merupakan masa
mempengaruhi
kesiapan
d. Faktor Psikologis
memasuki
untuk
masa
memasuki
pendidikan formal yang sebenarnya
Faktor psikologis yang mempengaruhi
mulai
di sekolah dasar (Susanto, 2011).
kemajuan
5
Paradigma
Teknik
Kemampuan
Stimulasi
dengan cara a) pembelajaran lebih
Awal
menekankan pada aspek arti/makna
Literasi
literasi,
Konvensional dan Fasilitatif Kemampuan
literasi
b)
aktivitas
merupakan
awal
suatu
literasi
proses
anak dipengaruhi oleh bagaimana
dilakukan
cara
guru
mendapatkan motivasi dari pihak
mengajarkan baca tulis kepada anak.
luar (lingkungan), c) stimulasi secara
Menurut Ruhaena (2013) terdapat
natural
perspektif
mendukung
orangtua
yang
maupun
berbeda
terkait
individu
yang
penting
namun
dilakukan
anak
mampu
bagaimana cara orangtua atau guru
membaca
mengajarkan baca tulis kepada anak
mandiri dimulai dari usia dini hingga
yaitu 1) holistik, pandangan ini
disempurnakan di sekolah formal,
menunjukkan
perilaku
yang
namun bagi anak yang tidak mampu
mendukung,
memfasilitasi,
dan
melakukannya sendiri perlu adanya
memberikan
contoh
bagaimana
pengajaran terstruktur, d) pemberian
kegiatan
membaca
dan
dan
yang
untuk
penting
makna. Kegiatan literasi yang biasa
keberhasilan
dilakukan
sekolah,
mengajak
secara
stimulasi di luar sekolah sangat
menulis
sehari-hari yang memiliki tujuan dan
yaitu
menulis
anak
untuk
mendukung
proses
e)
literasi
stimulasi
di
penting
dan
diberikan sejak usia dini karena
membacakan buku cerita kepada
dapat membantu perkembangan sel-
anak. 2) komponen, pandangan ini
sel otak anak.
berfokus dalam pengajaran literasi
Teknik
stimulasi
seperti mengenalkan kata itu sendiri
literasi
awal
melalui pengajaran alphabet, kata,
prasekolah di rumah
berbicara,
berdiskusi,
Penelitian
kalimat, dan cerita secara berurutan.
kemampuan untuk
yang
anak
dilakukan
3) Integrasi Holistik dan Komponen,
oleh Rahmatika (2015) menjelaskan
pandangan yang mengkombinasikan
tentang
kedua pandangan tersebut, agar lebih
stimulasi literasi awal yaitu:
efektif meningkatkan kemampuan
a. Menulis
literasi anak. Hal ini dilakukan
tahapan
6
cara pemberian teknik
bersama,
tahapan-
mengajarkan
menulis
c. Bercakap
bersama yaitu 1) meremas kertas,
dengan
anak
saat
2) menyobek dan meremas kertas
bermain, tahapan percakapan ibu
3)
lingkaran
dan anak yaitu 1) posisi antara
telunjuk,
ibu dan anak dalam keadaan
membuat
menggunakan
jari
kepala, kaki atau apa saja dengan
nyaman,
serta
menyuarakan
bermain
malam
suara,
4)
anak
sedang
pet,
puzzle,
memegang pensil yang benar, 5)
mewarnai, dan lain-lain, 2) ibu
mencoret-coret yang tidak teratur
menggunakan
dengan
mudah
menyuarakan
suara
bahasa
dipahami
yang
anak,
3)
tertentu agar anak tertarik, 6)
percakapan mengenai bermain
membuat titik garis tegak dan
bola,
tidur untuk ditebali, 7) membuat
keseharian anak, dan lain-lain, 4)
titik dengan bentuk segitiga,
jangan menuntut anak untuk
lingkaran maupun persegi dan
benar dalam menjawab.
mengenal
warna,
titik
d. Mendongeng dan membacakan
dan angka, 9)
cerita, tahapan mendongeng yaitu
menuliskan huruf di buku kotak-
1) mendongeng menggunakan
kotak, dan 10)
boneka tangan dan membacakan
menebali,
8)
membuat
bentuk huruf
mengajarkan
buku cerita, 2) gunakan buku
menulis kata. b. Membaca membaca
bersama, bersama
cerita bergambar dan berwarna
tahapan
agar
dilakukan
anak
dengan cara 1) memilih buku
mendongeng
yang
keseharian
dominan
gambar
dan
tertarik, tentang
anak
3)
kegiatan
dari
sejak
anak
tertarik
bangun tidur, mandi, makan,
2)
buku
sekolah dan bermain dengan
dihadapkan ke depan anak, 3)
teman, namun tema yang baik
menunjukkan
dan
untuk anak adalah yang berkaitan
gambar
dengan keseharian anak juga
warnanya
agar
dengan
buku,
menyebutkan
gambar nama
kepada anak, 4) meminta anak
nilai
untuk menyebutkan nama dari
ditanamkan sejak dini seperti
gambar yang ditunjuk oleh ibu.
kejujuran,
7
moral
yang
sikap
harus
tolong
menolong,
4) setelah
tahapan
selesai
yaitu
tahapan
pertama
mendongeng ajak anak mereview
wawancara secara langsung kepada
terkait
partisipan, tahap kedua observasi
cerita
yang
sudah
kepada partisipan pada waktu-waktu
dibacakan.
tertentu saat partisipan melakukan teknik stimulasi kepada anak, dan
METODE PENELITIAN
tahap
Penelitian ini menggunakan
ketiga
yaitu
memberikan
kualitatif
catatan harian selama 6 minggu
fenomenologis dengan maksud untuk
kepada partisipan untuk diisi sesuai
memahami
dengan
metode
penelitian
bagaimana
teknik
kegiatan
literasi
yang
data
yang
stimulasi kemampuan literasi awal
dilakukan.
untuk
digunakan dalam penelitian ini yaitu
anak
dilakukan
prasekolah
oleh
Penentuan
ibu
yang
di
induktif
rumah.
partisipan
Analisis
deskriptif,
proses
pengumpulan data berupa gambaran
dalam
penelitian ini diambil berdasarkan
cerita
kriteria-kriteria
abstraksi setelah rekaman fenomena-
tertentu.
Kriteria
dengan
tersebut meliputi:
fenomena
a. Ibu yang memiliki anak usia ± 2-
menjadi satu.
5
tahun,
mengikuti stimulasi
dan
sudah
pelatihan literasi
awal
cara
khusus
melakukan
dikelompokkan
pernah teknik
HASIL PENELITIAN DAN
anak
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian
prasekolah
didapatkan
b. Partisipan dipilih secara acak
hasil
bahwa
subyek
sejumlah 6 orang dari 10 orang
memahami teknik stimulasi literasi
yang pernah mengikuti pelatihan
awal beserta macam-macam teknik
teknik stimulasi literasi awal
stimulasi literasi, namun pemahaman
untuk dijadikan subyek.
subyek
konvensional
c. Pendidikan terakhir ibu yaitu
yaitu
masih
secara
menulis
dan
menghafal huruf serta angka, namun
menengah ke bawah Pengumpulan
tersebut
data
kemampuan literasi anak cenderung
pada
meningkat
penelitian ini dilakukan melalui tiga
8
meskipun
tidak
signifikan. Hal tersebut dijelaskan
dalam penelitian yang dilakukan oleh
dalam penelitian yang dilakukan oleh
Roskos
(dalam
Ruhaena (2008) bahwa rata-rata
bahwa
anak-anak
kemampuan baca tulis anak yang
tulisan untuk membantu mereka
diajarkan
belajar
dengan
metode
Jolly
Susanto,
2011)
membutuhkan
membaca,
mereka
Phonics lebih tinggi dibandingkan
membutuhkan
dengan metode regular.
membantu mereka belajar menulis,
Secara didapatkan menerapkan
dan
keseluruhan hasil
bahwa
keempat
bacaan
mereka
untuk
membutuhkan
komunikasi lisan untuk membantu
ibu
mereka
teknik
belajar
membaca
dan
menulis.
stimulasi literasi awal kepada anak di
Teknik
rumah, namun dengan intensitas
menulis
bersama
yang berbeda-beda. Dilihat dari hasil
sebagai teknik yang paling sering
wawancara didapatkan hasil dari
diberikan ibu kepada anak, dilakukan
keempat teknik tersebut yang paling
dengan cara awalnya anak diajari
sering diberikan ibu kepada anak
meremas kertas, menyobek-nyobek
yaitu menulis dan membaca bersama,
kertas, lalu memegang pensil, setelah
hasil observasi didapatkan hasil yang
itu ibu membuat titik-titik yang
paling banyak dipilih ibu untuk
membentuk huruf, angka, lingkaran,
diberikan kepada anak yaitu teknik
segitiga, setelah itu menebalkannya
menulis bersama dan mendongeng,
melalui menyambungkan titik-titik
sementara
harian
tersebut. Hal ini sesuai dengan
didapatkan hasil bahwa menulis
tahapan menulis bersama menurut
bersama adalah kegiatan literasi yang
Rahmatika (2015).
hasil
catatan
Dilihat dari hasil observasi
paling sering dilakukan anak di ditarik
didapatkan hasil 50% anak belum
kesimpulan bahwa teknik menulis
bisa memegang pensil dengan benar,
bersama adalah teknik yang paling
masih
sering
banyak
memegang pensil. Sementara 50%
dipilih, dan paling sering dilakukan
lainnya anak sudah bisa menulis dan
oleh anak di rumah. Dijelaskan
memegang
rumah.
Sehingga
diberikan,
dapat
paling
9
dituntun
pensil
subyek
sendiri
dalam
tanpa
bantuan ibu, sementara hasil catatan
yang dilakukan oleh Weigel, Martin,
harian didapatkan hasil bahwa teknik
& Bennet (2010) menyatakan bahwa
yang paling sering dilakukan anak di
keyakinan ibu dalam menstimulasi
rumah
bersama.
kemampuan literasi awal dengan
Terdapat 50% ibu yang menuntun
cara menciptakan lingkungan literasi
anak untuk menyambungkan titik-
di
titik,
kontribusi
yaitu
menulis
sementara
35%
langsung
rumah,
dapat
memberikan
positif
dalam
meminta anak menyambungkan titik-
meningkatkan kemampuan literasi
titik
awal anak prasekolah.
padahal
anak
belum
bisa
memegang pensil dengan benar, sementara 15% ibu mengaku belum
KESIMPULAN DAN SARAN
memberikan teknik menulis bersama
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis
sesuai dengan yang diajarkan kepada
dan pembahasan dalam penelitian
anak Kemudian
dilihat
ini, dapat disimpulkan bahwa
dari
kemampuan literasi anak, sudah
secara
mulai muncul minat literasi pada
menerapkan
anak. Hal ini sesuai dengan pendapat
stimulasi
Newland, Gapp, Jacobs, Reisetter, &
awal kepada anak di rumah,
Syed
aktivitas
namun dengan intensitas yang
membaca dan menulis yang sering,
berbeda-beda. Teknik stimulasi
memiliki efek langsung yang lebih
kemampuan literasi awal yang
kuat pada literasi anak, namun untuk
paling sering diberikan, paling
efek tidak langsung yaitu timbulnya
banyak dipilih, dan paling sering
minat membaca dan menulis anak.
dilakukan di rumah yaitu menulis
Secara keseluruhan anak merasa
bersama, hal ini dikarenakan
nyaman dengan teknik stimulasi
menurut
yang diberikan oleh ibu, hal ini yang
adalah
menjadi salah satu faktor terjadinya
dilakukan
peningkatan
menyukai teknik tersebut.
(2011)
bahwa
kemampuan
literasi
anak. Dijelaskan dalam penelitian
10
keseluruhan
ibu
keempat
teknik
kemampuan
literasi
ibu
teknik
tersebut
yang
mudah
teknik dan
anak
juga
ibu
menerapkan
ibu
stimulasi
kemampuan
pengajaran
literasi awal kepada anak untuk
menghafal
teknik
sering
angka. Teknik bercakap dengan
diberikan ibu kepada anak sudah
anak saat bermain sudah sesuai
sesuai dengan tahapan pemberian
dengan tahapan yang diajarkan,
teknik stimulasi literasi yang
yaitu
diajarkan,
mewarnai
Cara teknik
yang
paling
namun
terdapat
lebih
berfokus
pada
membaca
dan
huruf
bercakap dan
abjad
saat
dan
anak
menggambar,
beberapa tahapan yang dilewati
tema bercakap tentang kehidupan
ibu. Teknik menulis bersama
sehari-hari.
sudah sesuai dengan tahapan,
teknik
yaitu dimulai dari awal diajarkan
membacakan cerita, 50% sesuai
memegang pensil hingga menulis
tahapan yang diajarkan yaitu
dengan menyambungkan titik-
tidak berpatok pada bahasa buku
titik, namun hal ini hanya 50%
namun
sementara
sendiri yang menarik buat anak,
35%
langsung
Kemudian
untuk
mendongeng
dan
menggunakan
meminta anak menyambungkan
semnetara
titik-titik padahal anak belum
bahasa buku dan subyek selalu
bisa memegang pensil dengan
melihat
benar,
mengakibatkan anak tidak fokus
sementara
mengaku
belum
15%
ibu
dan
memberikan
50%
bahasa
ke
anak
menggunakan
buku,
hal
memilih
ini
untuk
melakukan kegiatan lain.
teknik menulis bersama sesuai
Kemampuan literasi anak
dengan yang diajarkan kepada
terjadi peningkatan dari yang
anak. Teknik membaca bersama
sebelumnya anak belum muncul
sudah sesuai dengan tahapan
minat menulis dan membaca,
yang diajarkan, namun ibu lebih
sekarang
memilih
muncul
menggunakan
poster
anak minat
sudah menulis
dan
dibandingkan buku, meskipun
membaca.
begitu ibu tetap memilih poster
teknik stimulasi literasi, anak
yang menarik buat anak. Namun
belum bisa membaca dan hanya
11
Sebelum
mulai
diberikan
bisa coret-coret, namun setelah
memiliki
diberikan
pengalaman
teknik
stimulasi
dan
yang
baru.
diharapkan
agar
literasi, anak sudah mulai tertarik
Kemudian
coret-mencoret
dan
subyek menambah pengetahuan
atau
tentang teknik stimulasi literasi
menggambar sesuatu, menulis
awal dengan membaca buku,
dengan menyambungkan titik-
majalah, artikel, koran, dan lain-
titik, meniru huruf, kemudian
lain agar pemahaman subyek
mulai dapat membaca gambar-
tentang teknik stimulasi literasi
gambar, menghafal huruf, dan
tidak
tumbuhnya minat untuk bercerita
membaca,
atau mendongeng.
menghafal huruf.
seolah-olah
di
buku
menulis
selalu
2. Bagi B. Saran
kesimpulan,
maka
dan
masyarakat
umum
dan
literasi anak dimulai dari usia dini, hal tersebut dimulai dengan
subyek
diharapkan
perhatian
motivasi untuk perkembangan
sampaikan yaitu:
pemberian
pada
menulis,
memberikan
terdapat
beberapa saran yang ingin penulis
1. Bagi
berfokus
diharapkan agar khususnya ibu
Berdasarkan hasil penelitian dan
pengetahuan
dalam teknik
penelitian
melakukan
proses
literasi
stimulasi
literasi awal sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari dengan
teknik
awal
stimulasi
seperti
bersama,
membaca
bercakap
dengan
menulis bersama,
anak
saat
bermain, serta mendongeng dan
teknik stimulasi yang berganti-
membacakan
ganti setiap harinya agar anak
stimulasi
tidak mudah bosan, misalnya
cerita.
Teknik
kemampuan
literasi
awal untuk anak prasekolah yang
untuk teknik mendongeng dan
efektif untuk diberikan kepada
membacakan cerita hendaknya
anak adalah teknik membaca
tema cerita selalu diganti dengan
bersama.
tema yang baru, selain agar anak
3. Bagi peneliti selanjutnya yang
tidak bosan juga agar anak
hendak
12
melakukan
penelitian
Newland, L. A., Gapp, S. C., Jacobs, G. M., Reisetter, M. F., & Syed, D. C. (2011). Mothers' Beliefs And Involvement: Links With Preschool Literacy Development. A Biopsychososial Approach , 9, 67-90.
dengan tema serupa, diharapkan mampu menggali lebih dalam mengenai
teknik
stimulasi
kemampuan literasi awal yang dilakukan oleh ibu di rumah yaitu perlunya mengadakan pelatihan lebih lanjut lagi untuk membuat ibu
lebih
paham
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2014). Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.
bahwa
pentingnya pengajaran literasi dengan
metode
secara
multisensori, dimana pelatihan tersebut membuka pola pikir ibu untuk
memilih
Pratisti, W. D. (2008). Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
perspektif
integrasi holistik dan komponen Rahim,
dalam memberikan pengajaran literasi kepada anak.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmatika, Rifa. (2016). Pengaruh Pelatihan Stimulasi Literasi Awal untuk Meningkatkan Pemahaman Ibu Mengenai Stimulasi Literasi Awal Anak Pra Sekolah. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Aram, D., Most, T., & Mayafit, H. (2006). Contributions of Mother-Child Storybook Telling and Joint Writing to Literacy Development in Kindergartners With Hearing Loss. Language, Speech, and Hearing Service in Schools , 37, 209-223. Jamaris,
F. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.
Ruhaena, L. (2008). Peningkatan Kemampuan baca-Tulis Permulaan pada Anak Prasekolah dengan Penggunaan Metode Pengajaran Jolly Phonics. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Indigenous , 10 (2), 28-41.
M. (2014). Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Usia Sekolah. Bogor: Ghalia Indonesia.
13
Ruhaena,
L. (2013). Proses Pencapaian Kemampuan Literasi Dasar Anak Prasekolah dan Dukungan Faktor-Faktor dalam Keluarga. Disertasi Doktor. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Santrock, J. W. (2011). Perkembangan Anak Edisi 11. Jakarta: Salemba Humanika. Sidiknas. (2015, Mei 29). Mendikbud Canangkan Gerakan 10 Menit Membaca Cerita untuk Anak. Retrieved Oktober 18, 2015, from AMIND: http://www.ayomembacain donesia.org/?page_id=101, diakses pada tanggal 18 Oktober 2015 Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. Wiegel, D. J. (2010). Pathway to Literacy: Connection Between Family Assets and Preschool Children's Emergent Literacy Skill. Journal Of Early Childhood Research , 8 (1), 5-22.
14