Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 – 20
TEHNIK PENYADAPAN
http/www.perpustakaan politani pyk.co.id
1.Pendahuluan
TEHNIK PENYADAPAN TRADISIONAL PADA TANAMAN KARET DI TAPANULI SELATAN
Karet ( Havea brasilliensis ) adalah bukan tanaman asli dari Indonesia karna tanaman ini berasal dari Amerika bagian selatan tempatnya Brazil, maka dalam penulisan bahasa latinnya tertera asalnya yaitu brasilliensis.Perhatian terhadap karet ini mulai meningkat setelah Priestly, seorang ahli fisika atau kimia dan bahasa inggris. Pada tahun 1770 menemukan bahwa karet dapat digunakan untuk menghapus tulisan atau grafit, sehingga orang inggris menjuluki karet dengan sebutan “Rubber” ( pers. 2013 )
ALI IMRAN RITONGA1 1Mahasiswa semester 1 Prodi. Tata Air Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl.. Raya Negara Km 7 TanjungPati. 26271 Diterima setelah di revisi 2015 / Diterbitkan:
Di era globalisai dalam perdagangan bebas yang terjadi pada masa kini berdampak ganda terhadap komunitas dunia. Di satu era globalisasi membuka kesempatan kerjasama yang seluas-luasnya antara Negara, sementara disisi lain akan menciptakan persaingan yang sangat ketat. Globalisasi perdagangan berdampak positif terhadap perbaikan Negara-negara yang kompetitif, produktif, dan efisien di pasar internasional. Dalam rangka memanfaatkan peluang dalam era globalisasi tersebut, berbagai Negara membentuk forum kerjasama regional, seperti Asean free Trade Area ( AFTA ) DAN Asia Fasific Economic Cooperation ( APEC ). ( Pers. 2013).
2016
Abstrak Tantangan utama pada masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di sector industry dan jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen. ( pers. 2013 )
Penyadapan merupakan salah satu kegiatan penting pada budidaya karet. Penyadapan yang salah akan mengakibatkan tanaman karet yang diusahakan masa produksinya pendek, sedangkan penyadapan yang sesuai dengan aturan penyadapan umur produksi karet bisa mencapai 25 – 30 tahun. Penyadapan merupakan kegiatan yang kritis pada budidaya karet, maka penyadapan dianjurkan mematuhi aturan – aturan penyadapan karet yang benar. Aturan – aturan penyadapan karet meliputi kegiatan penentuan matang sadap, menggambar bidang sadap, waktu penyadapan, arah kemiringan sadap, kemiringan sadapan, kedalaman penyadapan, frekuensi penyadapan, sistem eksploitasi sadapan karet. Tujuan dillakukan penyadapan ini untuk memperoleh lateks, penyadapan ini dilakukan harus dengan teliti. Untuk melakukan penyadapan pisau sadap di asah se tajam mungkin untuk mempermudah panyadapan dan menyiapkan alat lainnya di perlukan.pohon karet yang rusak akibat penyadapn yang mengenai kayu sehingga pemulihan batang kurang merata. Akibat penyadapan kurang bagus batang akan membusuk dan lama-kelamaan karet tersebut akan mati. Untuk dapat tumbuh dengan optimal dan menghasilakn produktivitas lateks yang baik, tanman karet harus memiliki persayaratan tempat tumbuh terhadap kondisi iklim dan keadaan tanah yang harus dipenuhi. Pada saat melakukan penyadapan sering melukai cambium dan pemakaian kulit terlalu boros, pisau kurang sadap, dan lateks mengalir tidak tepat jatuh ke mangkok.Eksploitasi merupakan serangkaian sistem penyadapan yang diterapkan sepanjang waktu produksi pada Tanaman Menghasilkan (TM) tanaman karet. Penyadapan adalah mengiris kulit batang sedemikian rupa sehingga sebagian besar sel pembuluh lateks terpotong dan cairan lateks yang berada di dalamya bisa menetes keluar. Eksploitasi lateks yang tepat akan menghasilkan lateks sesuai kapasitas potensial klon karet yang ditanam dan juga menjaga kesinambungan produksi lateks.
Penyadapan merupakan suatu tindakan pembukaan lateks, agar lateks yang terdapat di dalam tanaman karet luar. Cara penyadapn yang telah dikenal luas adalah dengan mengiris sebagian dari kulit batang. Oleh karna itu, pelaksanaan penyadapan harus mengikuti aturan atau norma yang benar. ( Pers. 2013 ) Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan tetap berusaha mempertahankan kelangsungan perusahaan agar tetap menguntungkan dari budidaya yang diusahakan. ( Pers. 2013 ) Upaya ini cukup berarti mengingat persaingan usaha yang dihadapi semakin ketat. Usaha yang perlu dilaksanakan adalah dengan menggunakan biaya secara efektif dan berupaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman yang diusahakan terutama dalam pemanenan. ( Pers. 2013 ). Produktivitas tanaman karet sangat ditentukan oleh kapasitas produktivitas tanaman dan hamparan, sedangkan kapasitas secara langsung dipengaruhi oleh tingkat pemeliharaan tanaman. Oleh sebab itu, pemanenan memgang peranan penting dalm peningkatan produktivitas. Seperti halnya tanaman perkebunan pada umumnya, tanaman karet memerlukan tindakan pemanenan secara aagronomis untuk menunjang produktivitas. Komoditi karet merupakan komoditi andalan yang diutamakn sebagai komoditi ekspor untuk menghasilkan devisa Negara. Mamfaat dari tanaman karet ini sangat banyak, misalnya : bahan baku dari ban, sepatu , sandal, dan lain-lain. ( pers. 2013 )
Koresponden: hp 082165739373, email:
[email protected] Kata kunci
BAHAN dan METODE
( Havea brasiliiensis )
17
Lokasi Penelitian Lahan karet di Tapanuli Selatan
Latar belakang 17
Personal komunikasi 20132/ Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 - 20
Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian ini yaitu: 1. mangkok 2. talang 3.pisau deres 4. kawat
Langkah Kerja
Gambar 3 : pemakaian kulit batang dan kemiringan saat pelakukan penyadapan
Gambar. 1. penyadapan harus dilakukan dengan metode yang benar supaya tidak dapat merusak kulit batang
Gambar 4 : Terjadi perubahan warna kuning atau orange
Gambar 2 : pada pemakaian kulit harus tidak terlalu boros dan getah atau lateks yang mengalir harus tepat pada mangkok
Gambar 5 : pemakaian kulit batang
18
HASIL dan PEMBAHASAN 18
,Personal komunikasi 2013/ Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 - 20
1.Hasil Hasil pengamatan di lapangan:
Gambar 10 : jika penyadapn dilakukan dengan maka lateks pun yang dihasilakan akan banyak Gambar 6 : hasil dari penyadapan yang benar
Gambar 7 : penyebab panyadapan kurang bagus itu di sebabkan karena pisau kurang tajam.
Gambar 11 : akibat penyadapan kurang bagus batang akan membusuk dan lama-kelamaan karet tersebut akan mati.
Gambar 8 : mangkok harus pas di bawah talang.
Gambar 9 : pemaikaian kulit harus sesuai dengan anjuran
19
Personal komunikasi 20132/ Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 - 20
tersumbatnya ujung pembuluh lateks dengan gumpalan lateks sumbatan berupa lapisan yang sangat tipis. Adapun tehnik penyadapan adalah sebagai berikut : Tangkai pisau sadap dipegang dengan tangan kanan. Tangan kiri di temple pada punggung pisau sadap untuk membantu mengendalikan pisau baik untuk mengatur kadalaman irisan. Sebelum melakukan penyadapan pada bidang sadapanan, bagian ujung sadap dengan mata pisau bagian atas untuk memudahkan duduk pisau pada bidang sadapan dan selanjutnya penyadapn dilakukan dari kiri atas ke kanan bawah dengan menggerakkan pisau. Menempatkan letak talang 10 cm di bawah alur sadap terendah Gerakkan kaki mundur saat menarik pisau Memasang mangkok pada kawat cicin dengan jarak ideal 10 cm di bawah talang Mengarahkan lateks agar lateks mengalir tidak menyimpang dari mangkok. Pembuluh lateks berada pada kulit batang dan membentang agak miring dari kiri bawah ke kanan atas membentuk sudut 3,7 0 dari sudut vertical. Sudut sadapan juga berperan untuk meningkatkan produksi, sudut yang dianjurkan dalam penyadapan adalah: S2 ( ½ spiral) 30o S4 (1/4 spiral) 40 Gambar 12 :Pemakaian kulit Tinggi bukaan sadap, baik dengan system sadapan ke bawah (Down wardtapping) adalah 130 cm diukur dari permukaan tanah. Tebal irisan sadap yang dianjurkan adalah 1,5 - 2 mm. Konsumsi kulit per bulan atau per tahun ditentukan oleh rumus sadap. Contoh rumus sadap S/2, d/2, 100%. Artinya dari rumus tersebut adalah S/2 berarti penyadapan setengah lingkaran batang pohon, d/2 artinya pohon karet disadap dua hari sekali dan 100% artinya intensitas sadapan. Bila disadap setiap 2 hari sekali, maka kulit karet yang terpakai 2,5 cm/bulan atau 10 cm/kuartal. Waktu bukaan sadap adalah 2 kali dalam setahun yaitu pada permulaan musim hujan (Juni) dan permulaan masa intensifikasi sadapan (Oktober). Oleh karena itu, tidak serta merta tanaman yang sudah matang sadap dapat langsung disadap, tetapi harus menunggu waktu tersebut di atas tiba. Secara umum, permulaan sadapan dimulai dengan sudut kemiringan irisan sadapan sebesar 40o dari garis horizontal. Pada sistem sadapan bawah, besar sudut irisan akan semakin mengecil hingga 30 o bila mendekati "kaki gajah" (pertautan bekas okulasi). Pada sistem sadapan ke atas, sudut irisan akan semakin membesar. Adapun syarat tumbuh tanaman karet dan sangat berpengaruh terhadap hasil lateks yaitu:
Gambar 13 :Jarak dari tanah pada ukuran penyadapan.
19
2.Pembahasan Penyadapan karet adalah rantai perama dalam proses produksi karet. Bahan yang digunakan adalah pohon karet dewasa. Peralatan yang dapat digunakan adalah pisau sadap, mangkok, talang lateks, dan kawat cicin. Tanaman karet akan siap di sadap apabila sudah matang sadap pohon, artinya tanaman telah sanggup disadap untuk dapat diambil lateksnya tanpa menyebab gangguan yang berarti terhadap pertumbuhan dan kesehatannya. Kesanggupan tanaman untuk disadap dapat ditentukan berdasarkan: Lilit batang sudah mencapai 44-45 cm, di ukur pada ketinggian 150 dari kaki gajah. Umur tanaman 4-5 tahun Kondisi tanaman sehat Tinggi bukaan deresan 150 cm dari kaki gajah Adapaun arah deresan untuk sadapan adalah dari kiri agar pembuluh-pembuluh lateks dapat terpotong sebanyak-banyaknya.lateks akan mengalir dengan cepat pada awalnya, dan semakin lama akhirnya akan semakin lambat akhirnya berhenti sama sekali. Hal ini disebabkan
1. Iklim -
Tinggi tempat 0 sampai 500 mdpl
-
Optimal 200 mdpl
-
Curah hujan 1.500-3.000 mm/th.
-
Bulan kering kurang dari 3 bulan.
-
Kecepatan angin maksimum kurang atau sama dengan 30km/jam.
2. Tanah
18
-
Kemiringan tanah kurang dari 10%
-
Tekstur tanah terdiri lempung berpasir dan liat berpasir.
-
Batuan di permukaan maupun di dalam tanah maksimal 15%
,Personal komunikasi 2013/ Jurnal Nasional Ecopedon JNEP Vol 3. No.1(2016) 17 - 20
-
PH tanah berkisar antara 4,3 – 5,0.
-
Drainase tanah sedang.
Khasanah, Nurul,dkk. 2008. Pertumbuhan karet dalam sistem monokultur dan campuran dengan akasia. Jurnal Penelitian Karet. 26(1): 31-48.
Yang pertama kali dilakukan dalam proses penyadapan adalah menggambar bidang sadap serta memasang talang dan mangkuk sadap. Adapun langkah-langkah dalam menggambar bidang sadap adalah sebagai berikut:
Rouf, Akhmad. 2012. Sistem Eksploitasi yang Optimal dan Berkelanjutan pada Tanaman Karet. Balai Penelitian Getas (Pusat Penelitian Karet).
1. Membuat garis sadar depan dan sadar belakang dengan membagi lingkar batang menjadi dua bagian. 2. Separuh lingkar batang diukur dengan arah Timur-Barat sehingga nantinya arah bidang sadap adalah Utara-Selatan. 3. Mal sadap dipasang pada garis sadar depan dan dibuat garis miring menurut mal sadap dengan pisau mal, dari garis sadar belakang sampai dengan garis sadar depan ½ S. 4. Sudut kemiringan bidang sadap adalah 30-40º untuk bidang sadap bawah, dan 45º untuk bidang sadap atas. 5. Penggambaran dilakukan setiap 6 bulan untuk mengon trol
kemiringan dan konsumsi kulit. Kesimpulan Dalam teknik penyadapan ini ketelitian dan dan keahlian sangat diperlukan. Karena teknik penyadapan sangat berpengaruh terhadap hasil jika penyadapan dilakukan dengan baik maka hasilnya akan memuaskan juga. Penyadapan dilakukan di pagi hari mulai dari jam 7 pagi sampai jam 12 siang.
Saran Sebelum melaksanakan penyadapan tentunya fisik harus disiapkan terlebih dahulu, karna itu sangat di perlukan dalam pakerjaan dunia kerja di perkebunan. Sebelum melakukan penyadapan alangkah baiknya alat dipersiapkan terlebih dahulu dan pisau sadap di asah terlebih dahulu.
Ucapan terima kasih Terima kasih kepada ALLAH SWT karna sedah memberi kesehatan untuk menyiapkan tentang Journal Nasional Ecopedon dengan judul teknik penyadapan pada tanaman karet di tapanuli selatandan saya berterimaksih kepada bapak dosen Aflizar sebagai guru pembimbing, Ibu teknisi Atmi Wirasti. Dengan selesainya Journal National Ecopedon ini mendapat nilai yang sewajarnya.
Referensi : Anonim.2013.file:///G:/bahan%20proposal%20mutia/amon ak.html.diunduh pada tanggal 8 juni 2015. Efendi.2003.http://www.slideshare.net/kikiworo/penentuanh ( Cronguis , 1981 dalam Risa, 2007 dan Sukardi , 1991 dalam Risa, 2007 ) ... Aflizar,Afrizal R, Masunaga T. 2012. Assessment Erosion 3D Hazard with USLE and Surfer Tool : A CASE Study of Sumani Watershed in Weat Sumatra Indonesia.J Trop Soils, Vol. 18, No. 1,2013:81-92ISSN 0852-257X Hendratno,Sinung dan K Amypalupy. 2008. Formula buka sadap kebun karet pada kondisi perekonomian yang dinamis. Jurnal Penelitian Karet. 26(1):65-75.
19
Widianti ,Novi. 2009. Ikuti Anjuran, Produksi Tinggi Kan Diraih. Hevea Nomor 1 Volume 1 April 2009